Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

36
http://jayharianto83.blogspot.com/2013/12/kurikulum-kbk-ktsp- dan-kurikulum-2013.html Kurikulum KBK, KTSP, dan kurikulum 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum di Indonesia telah mengalami banyak sekali perubahan. Mulai dari kurikulum tradisional pasca kemerdekaan sampai kurikulum modern. Kemudian dikenal kurikulum modern hingga pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kuikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan yang terakhir yaitu Kurikulum 2013. Dari ketiga kurikulum ini terjadi banyak perubahan dan perkembangan dalam pendidikan di Indonesia. Pada kurikulum berbasis kompetensi (KBK), siswa dituntut untuk memiliki suatu kompetensi yang dihasilkan dari proses pembelajaran di sekolah, dan guru dalam kurikulum ini hanya menjalankan kurikulum yang telah dirancang oleh pusat. Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran dan kurikulum yang digunakan adalah hasil dari rancangan tiap satuan pendidikan masing-masing dengan melihat dari beberapa aspek. Kurikulum 2013 merupakan penyempurna dari kurikulum-kurikulum yang ada sebelumnya.

description

Perbandingan kurikulim KBK, KTSP dan Kurtilas

Transcript of Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

Page 1: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

http://jayharianto83.blogspot.com/2013/12/kurikulum-kbk-ktsp-dan-kurikulum-2013.html

Kurikulum KBK, KTSP, dan kurikulum 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

            Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum di Indonesia telah

mengalami banyak sekali perubahan. Mulai dari kurikulum tradisional pasca kemerdekaan

sampai kurikulum modern.

            Kemudian dikenal kurikulum modern hingga pada Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK), Kuikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan yang terakhir yaitu Kurikulum

2013. Dari ketiga kurikulum ini terjadi banyak perubahan dan perkembangan dalam

pendidikan di Indonesia.

            Pada kurikulum berbasis kompetensi (KBK), siswa dituntut untuk memiliki suatu

kompetensi yang dihasilkan dari proses pembelajaran di sekolah, dan guru dalam kurikulum

ini hanya menjalankan kurikulum yang telah dirancang oleh pusat. Pada kurikulum tingkat

satuan pendidikan (KTSP), siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran dan kurikulum

yang digunakan adalah hasil dari rancangan tiap satuan pendidikan masing-masing dengan

melihat dari beberapa aspek. Kurikulum 2013 merupakan penyempurna dari kurikulum-

kurikulum yang ada sebelumnya.

            Dalam makalah ini akan dibahas lebih banyak tentang kurikulum KBK, KTSP dan

kurikulum 2013. Yang mana tiga kurikulum inilah yang banyak menjadi permasalah dalam

ranah pendidikan.

Page 2: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

B. Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian kurikulum?

2.      Bagaimana hakikat kurikulum KBK, KTSP, dan Kurikulum 2013?

3.      Bagaimana persamaan dan perbedaan antara ketiga kurikulum?

C. Tujuan Pembahasan

            Dari beberapa rumusan masalah di atas, dapat disebutkan beberapa tujuan

pembahasan sebagai berikut :

1.      Untuk mengetahui pengertian kurikulum.

2.      Untuk mengetahui hakikat kurikulum KBK, KTSP, dan Kurikulum 2013.

3.      Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara ketiga kurikulum.

Page 3: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum

            Istilah kurikulum adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani.[1] Pada

awalnya istilah ini digunakan untuk dunia olahraga, yaitu berupa jarak yang harus ditempuh

oleh pelari. Pada masa Yunani dahulu kala istilah “kurikulum” digunakan untuk

menunjukkan tahapan-tahapan yang harus dilalui atau ditempuh oleh seorang pelari dalam

perlombaan estafet yang dikenal dalam dunia atletik, proses lebih lanjut istilah ini ternyata

mengalami perkembangan, sehingga penggunaan istilah ini merambah ke dunia pendidikan.

Sejauh ini belum diketahui secara pasti kapan istilah kurikulum masuk dalam ranah

pendidikan. Persoalan ini memerlukan penelitian sejarah kurikulum yang lebih mendalam

untuk melihat lebih jauh mengenai sejarah istilah kurikulum yang dari awalnya telah

berkembang dari bahasa Yunani.

            Secara etimologis, kurikulum merupakan tejemahan dari kata curriculum dalam

bahasa Inggris, yang berarti rencana pelajaran. Curriculum berasal dari bahasa latin currere

yang berarti berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha untuk. Dari sudut

terminologi, pengertian kurikulum menurut S. Nasution[2] ialah sebagai “sejumlah mata

pelajaran yang atau bahan ajar yang harus dikuasai murid dan diajarkan oleh guru untuk

mencapai suatu tingkatan atau ijazah”.

            Sedangkan pengertian kurikulum menurut para ahli kurikulum adalah perangkat

pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan masyarakat. Ada ahli

yang mengungkapkan bahwa kurikulum adalah pernyataan mengenai tujuan (MacDonald;

Popham), ada juga yang mengemukakan bahwa kurikulum adalah suatu rencana tertulis

(Tanner, 1980).

            Dan berikut ini beberapa pengertian kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli:[3]

Pengertian Kurikulum Menurut Kerr, J. F (1968): Kurikulum adalah semua

pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan secara individu ataupun secara

kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Pengertian Kurikulum Menurut Inlow (1966): Kurikulum adalah usaha

menyeluruh yang dirancang oleh pihak sekolah untuk membimbing murid

memperoleh hasil pembelajaran yang sudah ditentukan.

Pengertian Kurikulum Menurut Neagley dan Evans (1967): kurikulum adalah

semua pengalaman yang dirancang dan dikemukakan oleh pihak sekolah.

Page 4: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

Pengertian Kurikulum Menurut Beauchamp (1968): Kurikulum adalah dokumen

tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar kepada peserta didik melalui

berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan

sehari-hari.

Pengertian Kurikulum Menurut Good V. Carter (1973): Kurikulum adalah

kumpulan kursus ataupun urutan pelajaran yang sistematik.

Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003: Kurikulum adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta

cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan nasional.

B. Hakikat Kurikulum KBK, KTSP, dan Kurikulum 2013

1. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

a. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

            Untuk memahami tentang pengertian kurikulum berbasis kompetensi (KBK) ini, perlu

dikemukakan terlebih dahulu pengertian dari kompetensi itu sendiri, Surat Keputusan

Mendiknas nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi mengemukakan

“Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki

seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-

tugas di bidang pekerjaan tertentu.” Kay (1977) mengemukakan bahwa kompetensi selalu

dilandasi oleh rasionalitas yang dilakukan dengan penuh kesadaran “mengapa” dan

“bagaimana” perbuatan tersebut dilakukan.[4]

            Berdasarkan pengertian dari kurikulum dan kompetensi di atas, “Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada

pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi

tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap

seperangkat kompetensi tertentu.”[5]

            Pusat kurikulum, Balitbang Depdiknas (2002) mendefinisikan bahwa kurikulum

berbasis kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan

hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan

pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah. Kurikulum

Page 5: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

ini berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik

melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2) keberagaman yang dapat

diwujudkan sesuai dengan kebutuhannya.

            Dalam KBK, proses pembelajaran difokuskan pada pemerolehan kompetensi-

kompetensi oleh peserta didik. Oleh sebab itu,  kurikulum ini mencakup sejumlah

kompetensi, dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa,

sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan peserta didik

sebagai suatu kriteria keberhasilan. Kegiatan pembelajaran perlu diarahkan untuk membantu

peserta didik sekurang-kurangnya tingkat kompetensi minimal, agar mereka dapat mencapai

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

b. Karakteristik KBK

            Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) memiliki sejumlah kompetensi yang harus

dikuasai oleh peserta didik, penilaian dilakukan berdasarkan standar khusus oleh peserta

didik, sebagai hasil demonstrasi kompetensi yang ditunjukkan oleh peserta didik,

pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan individual personal untuk menguasai

kompetensi yang dipersyaratkan.[6]

            Depdiknas (2002) mengemukakan bahwa kurikulum berbasis kompetensi memiliki

karakteristik sebagai berikut :

1.      Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.

2.      Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagamaan.

3.      Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.

4.      Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lain yang memenuhi unsur

edukatif.

5.      Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau

pencapaian suatu kompetensi.

Selanjutnya Mulyasa menjelaskan bahwa sedikitnya dapat diidentifikasi enam

karakteristik kurikulum berbasis kompetensi, yaitu:

1.      Sistem belajar dengan modul.

2.      Menggunakan keseluruhan sumber belajar.

3.      Pengalaman lapangan.

4.      Strategi belajar individual personal.

5.      Kemudahan belajar.

Page 6: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

6.      Belajar tuntas.

c. Komponen Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

            Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan kerangka pokok yang memiliki

empat komponen yaitu:

1.      Kurikulum dan hasil belajar, di dalamnya berisi perencanaan pengembangan kompetensi

peserta didik yang perlu dicapai secara keseluruhan dari sejak lahir hingga selesai di sekolah

tingkat menengah (kira-kira pada umur 18 tahun).

2.      Penilaian berbasis kelas, di dalamnya berisi prinsip, sasaran dan pelaksanaan penilaian

berkelanjutan yang lebih pasti dan akurat serta konsisten.

3.      Kegiatan belajar dan mengajar, di dalamnya berisi gagasan-gagasan pokok tentang

pembelajaran dan pengajaran untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan.

4.      Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, di dalamnya berisi berbagai bentuk pola

pengembangan dan pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber daya lain untuk

meningkatkan mutu pendidikan, sehingga berdampak baik bagi nasib bangsa dan Negara

kedepannya.

Dalam kurikulum berbasis kompetensi ini terdapat 9 mata pelajaran yang diajarkan yaitu,

pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan dan pengetahuan sosial, bahasa Indonesia,

matematika, IPA, kerajinan tangan dan kesenian, pendidikan jasmani, dan ditambahi kegiatan

yang mendukung kebiasaan, dan muatan lokal.

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

a. Konsep Dasar KTSP

            Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, Ayat 15) dikemukakan bahwa

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan

dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh

satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

            KTSP disusun dan dikembangkan berdasarkan undang-undang No.20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1), dan 2) sebagai berikut.[7]

1)      Pengembangan kurikulum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan

Tujuan Pendidikan Nasional.

2)      Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip

diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, petensi daerah, dan peserta didik.

Page 7: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

b. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

            Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP yang merupakan

penyempurnaan dari Kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan

dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan/sekolah.[8] KTSP terdiri dari tujuan

pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan

pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada

suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi ,

kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,

alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar

kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

c. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan

memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada

lembaga pendidikan. KTSP memberikan kesempatan kepada sekolah untuk berpartisipasi

aktif dalam pengembangan kurikulum.[9]

Secara khusus tujuan diterapkan KTSP adalah.

1.      Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam

mengembangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia.

2.      Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum

melalui pengambilan keputussan bersama.

3.      Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan

yang akan dicapai.

d. Karakteristik KTSP

            KTSP merupakan bentuk operasional pengembangan kurikulum dalam konteks

desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah, yang akan memberikan wawasan baru

terhadap system yang sedang berjalan selama ini. Hal ini diharapkan depat membawa

dampak terhadap peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja sekolah, khususnya dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran.

            Karekteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan satuan

pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber belajar,

profesionalisme tenaga kependidikan, serta system penilaian. Berdasrkan uraian di atas, dapat

Page 8: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

dikemukakan beberapa karakteristik KTSP sebagai berikut; pemberian otonomi luas kepada

sekolah dan satuan pendidikan, partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi,

kepemimpinan yang demokratis dan professional, serta tim-kerja yang kompak dan

transparan.[10]

            Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdapat 11 mata pelajaran yang

diajarkan, sebagai berikut; pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa

Indonesia, matematika, IPA, IPS, kerajinan tangan dan kesenian, pendidikan jasmani, seni

budaya dan keterampilan, mulok, dan pengembangan diri.

e. Kelebihan Dan Kekurangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1. Kelebihan.

Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.

Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin

meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.

KTSP memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan

mengembangkan mata pelajaran tertentu yang aspektabel bagi kebutuhan siswa..

KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan

kurang lebih 20%.

KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk

mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.

2. Kekurangan.

Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan

satuan pendidikan yang ada

Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendikung sebagai kelengkapan dari

pelaksanaan KTSP

Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara Komprehensif baik

konsepnya, penyusunanya maupun prakteknya di lapangan

Penerapan KTSP yang merokomendasikan pengurangan jam pelajaran akan

berdampak berkurangnya pendapatan guru.

3. Kurikulum 2013

a. Pengertiaan Kurikulum 2013

Page 9: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

            Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan dan

saat ini sedang dalam proses pelaksanaan  oleh pemerintah, karena ini merupakan perubahan

dari struktur kurikulum KTSP. Perubahan ini dilakukan karena banyaknnya masalah dan

salah satu upaya untuk memperbaiki kurikulum yang kurang tepat.

            Dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan

pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi

kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus

dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan.

            Meskipun silabus sudah di kembangkan oleh pemerintah pusat , namun  guru tetap

dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalam silabus,

terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Oleh karena itu, kajian silabus

tampak menjadi penting, baik dilakukan secara mandiri maupun kelompok sehingga

diharapkan para guru dapat memperoleh perspektif yang lebih tajam, utuh dan komprehensif

dalam memahami  seluruh isi silabus yang telah disiapkan tersebut.

            Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih merupakan

kewenangan guru yang bersangkutan, yaitu dengan berusaha mengembangkan dari Buku

Babon (termasuk silabus) yang telah disiapkan pemerintah.

b. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013

1. Kelebihan.

         Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan

karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi

pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.

         Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota.

Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi

mereka.

         Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang  pendidikan anak usia

dini.

         Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya  melalui

pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan

profesionalisme secara terus menerus.

2. Kekurangan.

         Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam

kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan

kurikulum 2013.

Page 10: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

         Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum

2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.

         Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia

untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut

berbeda.

           

            Untuk jam pelajaran dan pembelajaran dalam kurikulum 2013 nanti, untuk SD yang

semula 10 mata pelajaran akan menjadi enam mata pelajarann yakni Matematika, Bahasa

Indonesia, Pendidikan Agama, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan, serta Kesenian. Di lain pihak, materi IPA dan IPS menjadi tematik di

pelajaran-pelajaran lainnya. Untuk Siswa SMP dari 32 jam menjadi 38 jam pelajaran per

minggu. Mengacu kurikulum baru, jumlah mata pelajaran SMP yang semula 12 nanti menjadi

10 mata pelajaran. Mata ajar muatan lokal dan pengembangan diri akan melebur ke dalam

mata pelajaran seni budaya dan prakarya.

            Sedangkan mata pelajaran yang lain tetap, yakni Pendidikan Agama, Pancasila dan

Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya

(muatan lokal), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

c. PRO KONTRA PUBLIC TERHADAP KURIKULUM 2013

            Kurikulum 2013, yang rencananya diterapkan mulai tahun ajaran 2013/2014, masih

menimbulkan pro dan kontra di kalangan praktisi pendidikan. Pihak yang mendukung

kurikulum baru menyatakan, Kurikulum 2013 memadatkan pelajaran sehingga tidak

membebani siswa, lebih fokus pada tantangan masa depan bangsa, dan tidak memberatkan

guru dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

            Pihak yang kontra menyatakan, Kurikulum 2013 justru kurang fokus karena

menggabungkan mata pelajaran IPA dengan Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Ini terlalu

ideal karena tidak mempertimbangkan kemampuan guru serta tidak dilakukan uji coba dulu

di sejumlah sekolah sebelum diterapkan. ”Masa sosialisasinya juga terlalu pendek,” kata

David Bambang, guru SD Negeri 03 Santas, Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan

Barat, Kamis (20/12).[11]

Page 11: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

C. Persamaan dan Perbedaan Antara KBK, KTSP, dan Kurikulum 2013

            Dalam perkembangan kurikulum di Indonesia terjadi banyak perubahan dalam sistem

pendidikan di Indonesia. Antara kurikulum yang satu dengan lainnya terdapat perbedaan,

tetapi juga masih ada persamaan di antara kurikulum itu.

1. Persamaan dan Perbedaan Kurikulum KBK dengan Kurikulum KTSP

a. Persamaan.

         Sama sama menekankan pada aspek kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa

         Sama sama merupakan kurikulum yang bersifat otonomi daerah dimana setiap daerah

diberikan kesempatan yng seluas-luasnya untuk mengembangkanya.

         Adanya persamaan dalam perancangan pembelajaran berupa adanya standar kompetensi,

kompetensi dasar dan indikator pencapaian.

         Sama sama adanya sistem evaluasi dalam penenentuan hasil belajar siswa.

         Adanya kebebasan dalam pengembngan yang dilakukan oleh guru waluapun di KTSP itu

guru diberikan kebebasan yang lebih.

         Sama -sama berorientasi pada prinsip pendidikan sepanjang hayat.

         Sama- sama memerlukan sarana dan prasarana yang memadai

b. Perbedaan.

KBK KTSP

Kurang operasional Lebih operasional

Guru cenderung tidak kreatif Guru lebih kreatif

Guru menjabarkan kurikulum yang dibuat Depdiknas

Guru membuat kurikulum sendiri

Sekolah kurang diberi kewenangan untuk mengembangkan kurikulum

Sekolah diberi keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum

Kurang relevan dengan otonomi daerah

Lebih relevan

2. Persamaan dan Perbedaan KTSP dengan Kurikulum 2013.

a. Persamaan.

         Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks sebagai

butir-butir KD.

Page 12: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

         Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-sama dibuat atau

dirancang oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.

         Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP. 

         Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah yang pada

hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari pengetahuan bukan menerima

pengetahuan.

b. Perbedaan.

No KTSP Kurikulum 2013

1 Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu

Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (Sikap, Keteampilan, Pengetahuan)

2 Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri

Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi  dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas

3 Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lain

Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain (sikap dan keterampilan berbahasa)

4 Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda

Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar…

5 Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah

Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lainKonten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya

6 Tematik untuk kelas I-III (belum integratif)

Tematik integratif untuk kelas I-III

7 TIK mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain

8 Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan

Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge

9 Untuk SMA ada penjurusan sejak kelas XI

Tidak ada penjurusan SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat

10 SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi

SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Page 13: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

11 Penjurusan di SMK sangat detil Penjurusan di SMK tidak terlalu detil sampai bidang studi, didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan

Page 14: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

            Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Sedangkan pengertian kurikulum

menurut para ahli kurikulum adalah perangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap

kebutuhan dan tantangan masyarakat. Ada ahli yang mengungkapkan bahwa kurikulum

adalah pernyataan mengenai tujuan (MacDonald; Popham), ada juga yang mengemukakan

bahwa kurikulum adalah suatu rencana tertulis (Tanner, 1980).

            Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu konsep

kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi)

tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh

peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. KTSP yang

merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang

disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan/sekolah. KTSP terdiri dari

tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan

pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada

suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi ,

kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian,

alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar

kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Kurikulum 2013

merupakan kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan dan saat ini sedang dalam

proses pelaksanaan  oleh pemerintah, karena ini merupakan perubahan dari struktur

kurikulum KTSP.

            Dalam perkembangan kurikulum di Indonesia terjadi banyak perubahan dalam sistem

pendidikan di Indonesia. Antara kurikulum yang satu dengan lainnya terdapat perbedaan,

tetapi juga masih ada persamaan di antara kurikulum itu. Antara kurikulum KBK dengan

KTSP terdapat beberapa persamaan seperti, sama-sama menekankan pada aspek kompetensi

yang harus dimiliki oleh siswa dan sama-sama berorientasi pada prinsip pendidikan

sepanjang hayat. Dan juga persamaan antara KTSP dan Kurikulum 2013, seperti, Kurikulum

2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks sebagai butir-butir KD.

Page 15: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

B. SARAN

            Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dari pengertian kurikulum tersebut

dapat dipahami bagaimana pentingnya kurikulum dalam dunia pendidikan. Terkait dengan

bergantinya kurikulum pendidikan, sebaiknya kita harus tetap melaksanakannya agar

pendidikan di Indonesia ini bisa lebih baik lagi.

            Kurikulum 2013 masih perlu ditinjau ulang dikarenakan sosialisasinya masih dapat

dibilang sangat minim dilakukan oleh pemerintah. Juga banyak sekali opini publik yang

kontra terhadap kurikulum 2013 ini.

                                                           

Page 16: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Lias. Tanpa tahun. Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan. Jakarta: Gaung         

Persada.

Mulyasa, E. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, Dan Implementas,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis.           

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muslich, Masnur. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Bumi       Aksara.

http://panduanmu.blogspot.com/2012/12/pro-kontra-kurikulum-2013.html.

http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-kurikulum-menurut-para-         ahli.html

Page 17: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

http://umikholifatun.blogspot.com/2013/12/perbedaan-kbk-ktsp-dan-kurikulum-2013.htmlPERBEDAAN ANTARA KBK, KTSP, DAN KURIKULUM 2013

            Pengertian Kurikulum secara umum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan

tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi

dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. (BSNP,2006: 1).

  Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang

kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa, penilaian, kegiatan belajar

mengajar, dan pemeberdayaan sumber daya pendidikan( Depdiknas 2002).  KBK merupakan

sebuah konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan

(kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat

dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau  Kurikulum 2004, adalah  kurikulum 

dalam dunia  pendidikan di Indonesia yang mulai diterapkan sejak tahun 2004 walau sudah

ada sekolah yang mulai menggunakan kurikulum ini sejak sebelum diterapkannya. Secara

materi, sebenarnya kurikulum ini tak berbeda dari Kurikulum 1994, perbedaannya hanya

pada cara para murid belajar di kelas.

Dalam kurikulum terdahulu, para murid dikondisikan dengan sistem caturwulan.

Sedangkan dalam kurikulum baru ini, para siswa dikondisikan dalam sistem semester.

Dahulu pun, para murid hanya belajar pada isi  materi pelajaran belaka, yakni menerima

materi dari guru saja. Dalam kurikulum 2004 ini, para murid dituntut aktif mengembangkan

keterampilan untuk menerapkan IPTek tanpa meninggalkan kerja sama dan solidaritas, meski

sesungguhnya antar siswa saling berkompetisi. Jadi di sini, guru hanya bertindak sebagai

fasilitator, namun meski begitu pendidikan yang ada ialah pendidikan untuk semua. Dalam

kegiatan di kelas, para siswa bukan lagi objek, namun subjek. Dan setiap kegiatan siswa ada

nilainya.

  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah  kurikulum   

operasional  pendidikan  yang disusun oleh  dan dilaksanakan di masing-masing satuan

pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan  oleh Undang-Undang Nomor 20

Page 18: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

Tahun 2003 tentang system Pendidikan nasional dan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP

oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI)

danStandar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana

yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22

Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang

dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan

memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada

lembaga pendidikan.  Secara khusus diterapkannya KTSP adalah untuk :

1.      Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam

menge,bangkan kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumber daya yang tersedia;

2.      Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum

melalui pengambilan keputuasan bersama;

3.      Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan

yang akan dicapai.

Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun

pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu

sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan

kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP

mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan

dalam persyaratan kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran,

dan silabus  pembelajaran  yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan jenis

pendidikan  tertentu.  

Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum tingkat satuan

pendidikan yang memuat:

         kerangka dasar dan struktur kurikulum,

         beban belajar,

kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan

pendidikan, dan

Page 19: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

kalender pendidikan.

SKL digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari

satuan pendidikan. SKL meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok

mata pelajaran. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah

disepakati. Pemberlakuan KTSP, sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan Menteri

Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh

kepala sekolah setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata lain,

pemberlakuan KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak ada intervensi

dari Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional. Penyusunan KTSP selain

melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite sekolah serta bila perlu para ahli dari

perguruan tinggi setempat. Dengan keterlibatan komite sekolah dalam penyusunan KTSP

maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi

lingkungan dan kebutuhan masyarakat.

  Kurikulum 2013

Sedangkan kurikulum terbaru saat ini yang digunakan di Indonesia yaitu Kurikulum

Tahun 2013, di mana kurikulum ini lebih mirip dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Model kurikulum berbasis kompetensi ini ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa

sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas

dalam berbagai mata pelajaran. Walaupun hampir mirip dengan model Kurikulum Berbasis

Kompetensi, akan tetapi masih ada juga perbedaan-perbedaannya. Kurikulum dikembangkan

dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dan

kemampuan yang mereka miliki. Di dalam kurikulum ini memandang bahwa setiap peserta

didik itu memiliki potensinya masing-masing yang perlu digali dan dikembangkan, sehingga

kelak potensinya tersebut dapat bermanfaat di dalam kehidupan si peserta didik nantinya

dalam bermasyarakat. Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa setiap peserta

didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar, sehingga dapat dikatakan bahwa guru

hanya sebagai fasilitator saja. Peran peserta didik di dalam kegiatan pembelajaran itu lebih

diutamakan, sehingga potensi-potensi yang ada di dalam diri peserta didik menjadi lebih

tersalurkan dan dapat berkembang. Penyelenggaraan pendidikan seperti yang disampaikan

dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai

generasi penerus bangsa di masa depan.

Page 20: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013

KBK 2004:

  Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi

  Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi

Lulusan Mata Pelajaran

  Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk

Pengetahuan

  Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran

  Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah

  Pengembangan kurikulum sampai pada silabus

  Tematik Kelas I dan II (mengacu mapel)

KTSP 2006:

  Pada KTSP, sekolah diberikan keleluasaan untuk mendelegasikan seluruh isi kurikulum

melihat karakter, dan potensi lokal, KTSP tetap menekankan kompetensi akan tetapi lebih

dikerucutkan lagi dalam operasional dan implementasinya di sekolah.

  Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi

  Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran

  Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk

Pengetahuan

  Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran

  Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah

  Pengembangan kurikulum sampai pada komptensi dasar

  Tematik Kelas I-III (mengacu mapel)

Kurikulum 2013:

  Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan masyarakat

  Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan

  Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan

pengetahuan

  Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai

  Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)

Page 21: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

  Pengembangan kurikulum sampai pada buku teks dan buku pedoman guru

  Tematik integratif Kelas I-VI (mengacu kompetensi)

Tabel : Perbandingan Kurikulum 2004 dan 2006ASPEK KURIKULUM 2004 KURIKULUM 2006

1. Landasan Hukum Tap MPR/GBHN Tahun 1999-2004

UU No. 20/1999 – Pemerintah-an Daerah

UU Sisdiknas No 2/1989 kemudian diganti dengan UU No. 20/2003

PP No. 25 Tahun 2000 tentang pembagian kewenangan

UU No. 20/2003 – Sisdiknas PP No. 19/2005 – SPN Permendiknas No. 22/2006 –

Standar Isi Permendiknas No. 23/2006 –

Standar Kompetensi Lulusan

2. Implementasi /

Pelaksanaan

Kurikulum

Bukan dengan Keputusan/ Peraturan Mendiknas RI

Keputusan Dirjen Dikdasmen No.399a/C.C2/Kep/DS/2004 Tahun 2004.

Keputusan Direktur Dikme-num No. 766a/C4/MN/2003 Tahun 2003, dan No. 1247a/ C4/MN/2003 Tahun 2003.

Peraturan Mendiknas RI No. 24/2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri No. 22 tentang SI dan No. 23 tentang SKL

3. Ideologi Pendidik-

an yang Dianut

Liberalisme Pendidikan : terciptanya SDM yang cerdas, kompeten, profesional dan kompetitif

Liberalisme Pendidikan : terciptanya SDM yang cerdas, kompeten, profesional dan kompetitif

4. Sifat (1) Cenderung Sentralisme Pendidikan : Kurikulum disusun oleh Tim Pusat secara rinci; Daerah/Sekolah hanya melaksanakan

Cenderung Desentralisme Pendidikan : Kerangka Dasar Kurikulum disusun oleh Tim Pusat; Daerah dan Sekolah dapat mengembangkan lebih lanjut.

5. Sifat (2) Kurikulum disusun rinci oleh Tim Pusat (Ditjen Dikmenum/ Dikmenjur dan Puskur)

Kurikulum merupakan kerangka dasar oleh Tim BSNP

6. Pendekatan Berbasis Kompetensi Terdiri atas : SK, KD, MP dan

Indikator Pencapaian

Berbasis Kompetensi Hanya terdiri atas : SK dan KD.

Komponen lain dikembangkan oleh guru

7. Struktur Berubahan relatif banyak dibandingkan kurikulum

Penambahan mata pelajaran untuk Mulok dan Pengem-bangan diri

Page 22: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

sebelumnya (1994 suplemen 1999)

Ada perubahan nama mata pelajaran

Ada penambahan mata pelajaran (TIK) atau penggabungan mata pelajaran (KN dan PS di SD)

untuk semua jenjang sekolah Ada pengurangan mata pelajaran

(Misal TIK di SD) Ada perubahan nama mata

pelajaran KN dan IPS di SD dipisah lagi Ada perubahan jumlah jam

pelajaran setiap mata pelajaran

8. Beban Belajar Jumlah Jam/minggu : SD/MI = 26-32/minggu SMP/MTs = 32/minggu SMA/SMK = 38-39/minggu Lama belajar per 1 JP: SD = 35 menit SMP = 40 menit SMA/MA = 45 menit

Jumlah Jam/minggu : SD/MI 1-3 = 27/minggu SD/MI 4-6 = 32/minggu SMP/MTs = 32/minggu SMA/MA= 38-39/minggu Lama belajar per 1 JP: SD/MI = 35 menit SMP/MTs = 40 menit SMA/MA = 45 menit

9. Pengembangan

Kurikulum lebih

Lanjut

Hanya sekolah yang mampu dan memenuhi syarat dapat mengembangkan KTSP.

Guru membuat silabus atas dasar Kurikulum Nasional dan RP/Skenario Pembelajaran

Semua sekolah /satuan pendidikan wajib membuat KTSP.

Silabus merupakan bagian tidak terpisahkan dari KTSP

Guru harus membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

10. Prinsip

Pengembangan

Kurikulum

1. Keimanan, Budi Pekerti Luhur, dan Nilai-nilai Budaya

2. Penguatan Integritas Nasional3. Keseimbangan Etika, Logika,

Estetika, dan Kinestetika4. Kesamaan Memperoleh

Kesempatan5. Perkembangan Pengetahuan

dan Teknologi Informasi6. Pengembangan Kecakapan

Hidup7. Belajar Sepanjang Hayat 8. Berpusat pada Anak9. Pendekatan Menyeluruh dan

Kemitraan

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

2. Beragam dan terpadu3. Tanggap terhadap perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

5. Menyeluruh dan berkesinam-bungan

6. Belajar sepanjang hayat7. Seimbang antara kepentingan

nasional dan kepentingan daerah

11. Prinsip

Pelaksanaan

Kurikulum

Tidak terdapat prinsip pelaksanaan

kurikulum

1. Didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.

1. Menegakkan lima pilar belajar:

Page 23: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

1. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,

2. belajar untuk memahami dan menghayati,

3. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

4. belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain,

5. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembela-jaran yang efektif, aktif, kreatif & menyenangkan.

3. Memungkinkan peserta didik mendapat

pelayanan perbaik-an, pengayaan, dan/atau

percepatan sesuai dengan potensi, tahap

perkembangan, dan kondisinya dengan

memperhatikan keterpaduan

pengembangan pribadi peserta didik yang

berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan,

kesosialan, dan moral.

1. Dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling meneri-ma dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada

5. Menggunakan pendekatan multistrategi

dan multimedia, sumber belajar dan

teknologi yang memadai, dan meman-

faatkan lingkungan sekitar sebagai sumber

belajar.

6. Mendayagunakan kondisi alam, sosial

dan budaya serta kekayaan daerah untuk

keberhasilan pendidikan dengan muatan

seluruh bahan kajian secara optimal.

Page 24: Kurikulum KBK, KTSP, Dan Kurikulum 2013

7. Diselenggarakan dalam kese-imbangan,

keterkaitan, dan kesinambungan yang

cocok dan memadai antarkelas dan jenis

serta jenjang pendidikan.

12. Pedoman

Pelaksanaan

Kurikulum

1. Bahasa Pengantar2. Intrakurikuler3. Ekstrakurikuler4. Remedial, pengayaan, akselerasi5. Bimbingan & Konseling6. Nilai-nilai Pancasila7. Budi Pekerti8. Tenaga Kependidikan9. Sumber dan Sarana Belajar10. Tahap Pelaksanaan11. Pengembangan Silabus12. Pengelolaan Kurikulum

Tidak terdapat pedoman pelaksanaan

kurikulum seperti pada Kurikulum 2