Kation Golongan Iib

6
KATION GOLONGAN IIB Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation suatu larutan. Metode dalam melakukan analisis kualitatif ini dilakukan secara konvensional, yaitu memakai cara visual yang berdasarkan kelarutan. Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat. Pengujian kelarutan dilakukan pertama-tama dengan mengelompokkan ion-ion yang mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokkan dilakukan dalam bentuk pengendapan dimana penambahan pereaksi tertentu mampu mengendapkan sekelompok ion-ion. Cara ini menghasilkan 6 kelompok yang namanya disesuaikan dengan pereaksi pengendap yang digunakan untuk mengendapkan kelompok ion tersebut. Kelompok ion-ion tersebut adalah: golongan klorida (I), golongan sulfide (II), golongan hidroksida (III), golongan sulfide (IV), golongan karbonat (V), dan golongan sisa (VI). Golongan II disebut juga golongan sulfide. Reagensia golongan ini adalah hydrogen sulfide (H2S) dengan konsentrasi ion sulfide dikontrol dengan mengatur konsentrasi H+ (dalam

description

Penjelasan Tentang Kation Golongan IIB Pada Materi Berikut Ini.

Transcript of Kation Golongan Iib

Page 1: Kation Golongan Iib

KATION GOLONGAN IIB

Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam

cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling

efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam

metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan

dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation

suatu larutan. Metode dalam melakukan analisis kualitatif ini dilakukan secara konvensional,

yaitu memakai cara visual yang berdasarkan kelarutan.

Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah

asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat.

Pengujian kelarutan dilakukan pertama-tama dengan mengelompokkan ion-ion yang

mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokkan dilakukan dalam bentuk pengendapan dimana

penambahan pereaksi tertentu mampu mengendapkan sekelompok ion-ion.

Cara ini menghasilkan 6 kelompok yang namanya disesuaikan dengan pereaksi

pengendap yang digunakan untuk mengendapkan kelompok ion tersebut.

Kelompok ion-ion tersebut adalah: golongan klorida (I), golongan sulfide (II), golongan

hidroksida (III), golongan sulfide (IV), golongan karbonat (V), dan golongan sisa (VI).

Golongan II disebut juga golongan sulfide. Reagensia golongan ini adalah hydrogen

sulfide (H2S) dengan konsentrasi ion sulfide dikontrol dengan mengatur konsentrasi H+

(dalam suasana asam). Reaksi dalam golongan ini menyebabkan endapan-endapan dengan

berbagai warna. Berikut ini adalah ion-ion golongan II, beserta warna endapan-endapan yang

ditmbulkan.

            Kation-kation golongan kedua menurut tradisi dibagi dua sub- golongan : sub-

golongan tembaga dan sub-golongsn arsenic. Dasar dari pembagian ini adalah kelarutan

endapan sulfida dalam ammonium polisulfida. Sementara sulfida dari sub-golongan tembaga

tak larut dalam reagensia ini, sulfida dari sub-grup arsenik melarut dengan membentuk garam

tio.

            Sub-golongan arsenik terdiri dari ion arsenik(III), arsenik(V), stibium(III),

stibium(V), timah(II) dan timah(IV). Dengan membentuk endapan arsenik(III) sulfida, As2S3

(kuning); arsenik(V) sulfida (kuning); stibium(III) sulfida, Sb2S5 (jingga); stibium(V) sulfida,

Sb2S3 (jingga); timah(II) sulfida, SnS (coklat); dan timah(IV) sulfda, SnS2 (kuning).

Ion-ion ini mempunyai sifat amfoter yaitu oksidanya membentuk garam baik dengan asam

maupun dengan basa. Jadi, arsenik(III) oksida dapat dilarutkan dalam asam klorida (6M), dan

Page 2: Kation Golongan Iib

terbentuk kation arsenik(III). Disamping itu, arsenik(III) oksida larut dalam natrium

hidroksida (2M), pada mana terbentuk ion arsenit.

            Melarutnya sulfida dalam ammonium polisulfida dapat dianggap sebagai

pembentukkan garam-tio dari asam-tio anhidrat. Jadi, melarutnya arsenik(III) sulfida (asam

tio anhidrat mengakibatkan terbentuknya ion-ion ammonium dan tioarsenit (ammonium

tioarsenit adalah suatu garam-tio).

            Semua sulfida dari sub-golongan arsenik larut dalam ammonium sulfida (tak

berwarna), kecuali timah(II) sulfida. Untuk melarutkan yang terakhir ini, diperlukan

ammonium pulisulfida, yang bertindak sebagian sebagai zat pengoksid, sehingga terbentuk

ion tiostanat.

            Ion-ion arsenik(III), stibium(III), dan timah(II), dapat dioksidasikan menjadi ion

arsenik(V), stibium(V), dan timah(IV). Di lain pihak, ketiga ion yang terakhir ini dapat

direduksi oleh zat-zat pereduksi yang sesuai. Besarnya potensial oksidasi-reduksi dari sistem

arsenik(V)-arsenik(III), dan stibium(V)-stibium(III), bergantung pada pH yang sesuai untuk

reaksi tersebut.

Reagensia golongan : Hidrogen Sulfida ( H2S) (gas atau larutan air  jenuh)Reaksi golongan :

endapan-endapan dengan berbagai warna :merkurium (II)sulfida, HgS (hitam) ; timbel (II)

sulfida, PbS (hitam) ;tembaga (II) sulfida , CuS (hitam); kadmiun sulfida, CdS

(Kuning) ; bismuth (III) sulfida, Bi2S3(coklat); arsenik (III) sulfida, As2S3(kuning);arsenik

(V) sulfida (kuning) ; stibium (III) sulfida, Sb2

S3(jingga) ; stibium(V) sulfida, Sb2S5(jingga); timah (II) sulfida, SnS( coklat ) ; dan

timah(IV) sulfida , SnS2, (kuning).Kation-kation golongan II menurut tradisi dibagi dua sub-

golongan: sub-golongan tembaga dan sub-golongan arsenik. Dasar  pembagian ini adalah

Page 3: Kation Golongan Iib

kelarutan endapan sulfida dalam ammonium polisulfida. Sementara sulfida dari sub-golongan

tembaga tak larut dalamreagensia ini, sulfida dari sub-grup arsenik melarut dengan

membentuk garam tio.Sub-golongan tembaga terdiri dari merkurim(II),

timbel(II), bismut(III), tembaga(II) dan kadmium(II). Meskipun sebagian besar

iontimbel(II)diendapkan dengan asam klorida encer bersama ion-ion lain darigolongan I,

pengendapan ini kurang sempurna, disebabkan oleh kelarutan timbel(II)klorida yang relatif

tinggi.

Page 4: Kation Golongan Iib

KATION II B

HAFIDZ DARMA S

ARIEF AL MUSTHOFA

M. RIAN

LEO C. Y

M. BAHTIAR

ANDI Z.

TITUS M.

YOSAFAT

RAF’AN HIDAYATULLAH