Kata Pengantar - Situs Resmi BPKP 2018 2014.pdf · 2015-10-06 · Daftar Isi Laporan Akuntabilitas...
Transcript of Kata Pengantar - Situs Resmi BPKP 2018 2014.pdf · 2015-10-06 · Daftar Isi Laporan Akuntabilitas...
Kata Pengantar
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah Subhaanahu wa Ta’ala atas berkah dan
rahmat yang telah diberikan sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan
BPKP Provinsi Riau Tahun 2014 telah selesai disusun.
Sesuai dengan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP), Peraturan Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Kepala Biro
Perencanaan Pengawasan BPKP Nomor: S-584/SU01/2/2014 tanggal 26 November
2014 hal Format dan Substansi LAKIP 2014 dan Nomor: S-644/SU01/2/2014 tanggal
17 Desember 2014 hal Pemutakhiran Format dan Substansi Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Tahun 2014, maka Perwakilan BPKP Provinsi Riau menyusun Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 sebagai wujud pertanggungjawaban
pencapaian kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2014.
Pelaporan pencapaian kinerja tersebut menunjukkan komitmen yang kuat Perwakilan
BPKP terhadap kontrak kinerja yang telah disepakati, tidak hanya pada institusi tetapi
juga komitmen untuk memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik. Pelaporan capaian kinerja tahun berjalan dan perbandingannya
dengan tahun-tahun sebelumnya juga menunjukkan bahwa pencapaian kinerja telah
dilaksanakan secara berkelanjutan. Selain itu dalam Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah diuraikan mengenai faktor pendukung pencapaian target dan hambatan-
hambatan yang ditemui dalam pencapaian target kinerja.
Karena Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014
ini merupakan pelaporan atas pelaksanaan target kinerja tahun kelima (terakhir) dari
Rencana Strategis tahun 2010–2014, maka dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
ini juga dilaporkan pencapaian dari target kinerja Tujuan Strategis (target jangka
menengah) Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagaimana tercantum dalam Renstra
Perwakilan BPKP Provinsi Riau Periode Tahun 2010 - 2014.
Daftar Isi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2013-------------------------------------------------------------- iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
RINGKASAN EKSEKUTIF
i
iii
v
vii
vii
viii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................
A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi ......................
B. Aspek Strategis Organisasi ..............................................
C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi....................
D. Struktur Organisasi..........................................................
E. Sistematika Penyajian......................................................
1
1
3
4
5
8
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA..........................
A. Rencana Strategis Tahun 2010 – 2014.........................
1. Pernyataan Visi............................................................
2. Pernyataan Misi...........................................................
3. Tujuan Strategis...........................................................
4. Sasaran Strategis.........................................................
5. Indikator Kinerja Utama..............................................
6. Program dan Kegiatan................................................
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2014.......................................
9
9
10
11
16
17
18
21
23
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA......................................................
A. Capaian Kinerja................................................................
A.1 Capaian Kinerja Tahun 2014...................................
A.2 Capaian Kinerja s.d. Tahun 2014............................
A.3 Analisis Capaian Kinerja...........................................
Tujuan 1.....................................................................
Sasaran Strategis 1.1...........................................
Sasaran Strategis 1.2...........................................
Tujuan 2......................................................................
Sasaran Strategis 2.1...........................................
Tujuan 3......................................................................
Sasaran Strategis 3.1...........................................
Tujuan 4......................................................................
Sasaran Startegis 4.1...........................................
27
27
27
32
37
37
38
59
66
68
75
77
92
94
Daftar Isi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2013-------------------------------------------------------------- iv
Tujuan 5.......................................................................
Sasaran Strategis 5.1.............................................
Sasaran Strategis 5.2.............................................
Tujuan 6.......................................................................
Sasaran Strategis 6.1.............................................
B. Realisasi Anggaran dan Sarana dan Prasarana............
1. Realisasi Anggaran.....................................................
2. Sarana dan Prasarana................................................
99
100
102
115
115
116
116
118
BAB IV PENUTUP................................................................................
119
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Capaian Indikator Kinerja Utama Outcome Tahun 2014
Lampiran 2 : Capaian Kinerja Utama Output
Lampiran 3 : Perkembangan Target, Realisasi Dan Capaian IKU Dari
Tahun 2010 Sampai Dengan Tahun 2014 Berdasarkan
Target Dalam Tapkin
Lampiran 4 : Perkembangan Target, Realisasi Dan Capaian IKU Dari
Tahun 2010 Sampai Dengan Tahun 2014 Berdasarkan
Target Dalam Renstra
Lampiran 5 : Dukungan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun
2014
Daftar Tabel
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2013-------------------------------------------------------------- v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel RE.1 : Capaian Sasaran Strategis..................................................... viii
Tabel 1.1 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan............. 6
Tabel 1.2 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan................................. 6
Tabel 1.3 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan............................... 7
Tabel 2.1 : Tujuan Strategis dan Indikator Kinerjanya............................ 17
Tabel 2.2 : Penjabaran Tujuan ke dalam Sasaran Strategis.................. 18
Tabel 2.3 : Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau... 19
Tabel 2.4 : Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan Perwakilan
BPKP Provinsi Riau Tahun 2014...........................................
22
Tabel 2.5 : Perjanjian/Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Riau Tahun 2014(revisi).........................................................
24
Tabel 3.1 : Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun
2014........................................................................................
28
Tabel 3.2 : Ringkasan Capaian Kinerja s.d. Tahun 2014....................... 32
Tabel 3.3 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran
Strategis 1.1............................................................................
38
Tabel 3.4 : Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2010
– 2013.....................................................................................
41
Tabel 3.5 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran
Strategis 1.1............................................................................
47
Tabel 3.6 : Pemerintah Daerah Yang Menggunakan
SIMDA......................................................................................
50
Tabel 3.7 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran
Strategis 1.2............................................................................
60
Tabel 3.8
Tabel 3.9
: Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran
Strategis 1.2............................................................................
Perkembangan Penerapan SPM Di Provinsi Riau
63
67
Tabel 3.10 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran
Strategis 2.1............................................................................
68
Tabel 3.11 : Daftar IPD Yang Diaudit Kinerja Pelayanan.......................... 70
Tabel 3.12 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran
Strategis 2.1............................................................................
72
Tabel 3.13
: Hasil Penilaian Kinerja BUMD Tahun
2013........................................................................................
74
Tabel 3.14 : Hasil Penilaian Evaluasi Kinerja BLUD Tahun Buku 2013.. 75
Tabel 3.15
: Hasil Penilaian Evaluasi Kinerja BPR Tahun Buku 2013.....
75
Daftar Tabel
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2013-------------------------------------------------------------- vi
Halaman
Tabel 3.16
: Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Tahun 2010 s.d
2014........................................................................................
76
Tabel 3.17
: Tindak Lanjut Permintaan Instansi Penyidik Tahun 2010
s.d 2014..................................................................................
76
Tabel 3.18 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran
Strategis 3.1............................................................................
78
Tabel 3.19 : Nilai Temuan Kerugian Keuangan Negara Pada Laporan
Hasil Audit Investigasi Yang Diserahkan ke Instansi
Penyidik Tahun 2014
83
Tabel 3.20 : Hasil Audit PKKN yang Diserahkan ke Instansi
Penyidik...................................................................................
84
Tabel 3.21
Tabel 3.22
: Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran
Strategis 3.1............................................................................
Perkembangan Penerapan SPIP di Lingkungan Pemda di
Provinsi Riau s.d Tahun 2014
86
93
Tabel 3.23 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran
Strategis 4.1............................................................................
94
Tabel 3.24
: Pemda Yang Opini Laporan Keuangan WTP Di Wilayah
Provinsi Riau Tahun 2010-2013...........................................
96
Tabel 3.25 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran
Strategis 4.1............................................................................
97
Tabel 3.26 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran
Strategis 5.1............................................................................
100
Tabel 3.27 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran
Strategis 5.1............................................................................
101
Tabel 3.28 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran
Strategis 5.2............................................................................
103
Tabel 3.29 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran
Strategis 5.2............................................................................
112
Tabel 3.30 Realisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan
BPKP.....................
112
Tabel 3.31 Realisasi Sarana dan Prasarana Tahun
2014.......................................................................................
113
Tabel 3.32 Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2014
Berdasarkan Sumber Dana....................................................
116
Tabel 3.33 Anggaran dan Realisasi DIPA Perwakilan Tahun 2014
Berdasarkan Sasaran
Strategis..............................................
117
Daftar Tabel
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2013-------------------------------------------------------------- vii
Halaman
Tabel 3.34
Rencana dan Realisasi Anggaran Tahun 2010 s.d.
2014........................................................................................
116
Tabel 3.35 Aset Tetap Per 31 Desember 2014....................................... 118
Daftar Gambar & Grafik
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2013-------------------------------------------------------------- vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 : Bagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau .......................... 5
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1.1 : Komposisi Pegawai ......................................................................... 7
Grafik 3.1 : Perkembangan Output Audit Investigasi ........................................ 89
Grafik 3.2 : Perkembangan Indikator Kinerja Output Perhitungan Kerugian
Keuangan Negara .............................................................................
90
Grafik 3.3 : Perbandingan Realisasi Output Pemberian Keterangan Ahli dari
Tahun 2010 – 2014 ........................................................................
91
Ringkasan Eksekutif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- viii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014 disusun
sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam
mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja
Tahun 2014. Pertanggungjawaban kinerja tahun 2014 ini merupakan tahun ke-
lima/terakhir dari pelaksanaan Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun
2010–2014 yang tentunya sejalan dengan pelaksanaan Visi dan Misi BPKP. Perwakilan
BPKP Provinsi Riau sebagai bagian yang integral dari BPKP Pusat, harus memiliki
komitmen yang kuat dalam meningkatkan kinerja.
Pada tahun 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah diamanatkan untuk
melaksanakan 6 tujuan dengan 10 indikator kinerja utama dan 8 sasaran strategis
dengan 34 indikator kinerja utama outcome dan 34 indikator kinerja utama output.
Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2014 dan kinerja jangka menengah s.d.
tahun 2014 sebagaimana ditargetkan dalam Renstra periode tahun 2010-2014
menunjukkan bahwa dua dari enam tujuan strategis dan lima dari delapan sasaran
strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah tercapai, sementara empat tujuan dan tiga
sasaran strategis belum sepenuhnya tercapai. Tujuan dan sasaran strategis Perwakilan
BPKP Provinsi Riau berikut capaiannya dapat dilihat pada Tabel RE.1.
Tabel RE.1.
Capaian Sasaran Strategis
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja
Tahun 2014
Capaian Kinerja
Jangka Menengah
s.d. Tahun 2014
I Tujuan Strategis 1: Meningkatnya Kualitas
Akuntabilitas Keuangan Negara di Wilayah
Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Tercapai 77% Tercapai 77%
1. Sasaran Strategis I.1: Meningkatnya Kualitas 1
LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD
Tercapai 100% Tercapai 100%
2. Sasaran Strategis I.2: Tercapainya Optimalisasi
Penerimaan Negara sebesar 75%
Tercapai 95% Tercapai 95%
II. Tujuan Startegis 2: Meningkatnya Tata
Pemerintahan yang Baik di Wilayah Perwakilan BPKP
Provinsi Riau
Tercapai 100 % Tercapai 100 %
Ringkasan Eksekutif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- ix
No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja
Tahun 2014
Capaian Kinerja
Jangka Menengah
s.d. Tahun 2014
1. Sasaran Strategis 2.1: Terselenggaranya SPM pada
60% IPD dan terselenggaranya GG pada 65%
BUMN/BUMD
Tercapai 100% Tercapai 100%
III. Tujuan Strategis 3: Terciptanya Iklim yang Mencegah
Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan
Kasus yang Merugikan Keuangan Negara di Wilayah
Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Tercapai 97,50% Tercapai 99,16%
1. Sasaran Strategis 3.1: Meningkatkan Kesadaran dan
Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
Menjadi 80%
Tercapai 100% 87%
IV. Tujuan Strategis 4: Tercapainya Efektivitas
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
Riau
Tercapai 90% Tercapai 90%
1. Sasaran Strategis 4.1: Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP di 60% K/L/Pemda
Tercapai 90,00% Tercapai 90,00%
V. Tujuan Startegis 5: Meningkatkan Kapasitas Aparat
Pengawas Intern Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Tercapai 77,50% Tercapai 77,50%
1. Sasaran Strategis 5.1: Meningkatnya kapasitas
aparat pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda
Tercapai 100%
Tercapai 100%
2. Sasaran Strategis 5.2: Meningkatnya efektifitas
perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas
pengelolaaan keuangan sebesar 100%
Tercapai 100% Tercapai 100%
VI. Tujuan Strategis 6: Terselenggaranya sistem
Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal Bagi
Presiden/Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP
Provinsi Riau
Tercapai 100% Tercapai 100%
1. Sasaran Strategis 6.1: Terselenggaranya 100%
sistem dukungan pengambilan keputusan bagi
pimpinan
Tercapai 100% Tercapai 100%
Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan IKU yang menggambarkan peran
Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders.
Pengukuran capaian kinerja enam tujuan strategis dan delapan sasaran strategis tahun
2014 serta capaian jangka menengah s.d. tahun 2014 meliputi pengukuran atas
realisasi 12 IKU yang paling mempengaruhi capaian sasaran strategis (IKU dominan) dari
34 IKU outcome dan 34 IKU output yang telah ditetapkan dalam Tapkin Perwakilan BPKP
Provinsi Riau Tahun 2014 dan Renstra tahun 2010 - 2014. Realisasi pencapaian enam
tujuan dan delapan sasaran strategis tersebut di atas, sebagai berikut:
Ringkasan Eksekutif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- x
I. Tujuan Strategis 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di Wilayah
Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Capaian kinerja Tujuan Strategis 1 “Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan
Negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau” dapat dilihat dari capaian dua
indikator kinerja yaitu “Minimal 70% Pemerintah Daerah di Provinsi Riau yang
memperoleh opini WTP dan 30% sisanya memperoleh opini WDP”, dengan realisasi
sampai dengan tahun 2014 sebagai berikut:
a. Pemerintah Daerah di Provinsi Riau yang telah memperoleh opini WTP sampai
dengan tahun 2014 (opini atas LKPD tahun 2013) adalah sebanyak 7 Pemda atau
sebesar 54% dari 13 Pemda. Jika dibandingkan dengan target sebesar 70%, maka
capaian indikator kinerja tersebut adalah sebesar 77%.
b. Pemda yang memperoleh opini WDP sampai dengan tahun 2014 adalah sebanyak
6 Pemda atau sebesar 46,15% dari 13 Pemda. Jika dibandingkan dengan target
sebesar 30%, maka capaian indikator kinerja tersebut adalah sebesar 154%.
Oleh karena yang menjadi indikator utama adalah jumlah pemda yang memperoleh
opini WTP maka dapat disimpulkan bahwa capaian Tujuan Strategis 1 pada tahun
2014 dan s.d. tahun 2014 adalah sebesar 77%.
Tujuan Strategis 1 dicapai dengan dua Sasaran Strategis sebagai berikut:
1. Sasaran Strategis 1.1: Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD
Capaian Sasaran Strategis 1.1 ini pada tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian dua
IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut:
a. IKU “Persentase Instansi Pemerintah Pusat (IPP) yang mendapat
pendampingan penyusunan Laporan Keuangan”, yang diukur dari jumlah
instansi vertikal yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan
sebanyak 17 IPP dari target PKPT 14 IPP, atau mencapai 121%. Sedangkan
capaian IKU mencapai 128% dari target sebesar 95%. Sedangkan bila
dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014)
sebesar 95%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar
121% atau mencapai 128% dari target.
b. IKU “Persentase Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang Laporan Keuangannya
memperoleh opini minimal WDP”, yang diukur dari jumlah Instansi Pemerintah
Daerah (IPD) yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
Ringkasan Eksekutif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- xi
sebanyak 13 IPD dari 13 IPD yang diasistensi oleh BPKP, atau mencapai
100,00%. Sedangkan capaian IKU mencapai 111% dari target sebesar 90%.
Realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 100% atau mencapai
111% dari target jangka menengah.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Sasaran Strategis
1.1 pada tahun 2014 dan kinerja jangka menengah telah mencapai target yang
ditetapkan.
2. Sasaran Strategis 1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75%
Capaian Sasaran Strategis 1.2 tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian dua IKU
dominan dengan realisasi sebagai berikut:
a. IKU “Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah
yang ditindaklanjuti”, yang diukur dari jumlah tindak lanjut atas
rekomendasi/saran sebanyak 20 kejadian dibandingkan dengan jumlah
rekomendasi/saran hasil audit optimalisasi penerimaan negara/OPAD sampai
dengan tahun berjalan sebanyak 32 kejadian. Realisasi IKU ini adalah sebesar
57% dari target tahun 2014 sebesar 75%, dengan capaian sebesar 76%. Bila
dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014)
sebesar 75%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah juga
sebesar 57% atau mencapai 76% dari target jangka menengah.
b. IKU “Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat”, yang
diukur dari jumlah laporan hasil pengawasan BUN yang dikirim ke Pusat
sebanyak 55 laporan dibandingkan dengan jumlah target laporan hasil
pengawasan BUN yang diberikan oleh Pusat sebanyak 56 laporan. Realisasi
IKU ini sebesar 98% dari target tahun 2014 sebesar 86%, dengan capaian
sebesar 113%. Bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah
(target s.d tahun 2014) sebesar 86%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun
2014 adalah juga sebesar 98% atau mencapai 114% dari target jangka
menengah.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja Sasaran Strategis
1.2 pada tahun 2014 dan kinerja jangka menengah s.d. tahun 2014 telah
mencapai 95% dari target yang ditetapkan.
Ringkasan Eksekutif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- xii
II. Tujuan Strategis 2: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di Wilayah Perwakilan
BPKP Provinsi Riau
Capaian kinerja Tujuan Strategis 2 “Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di
Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau” dapat dilihat dari capaian dua indikator
kinerja yaitu “Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Instansi
Pemerintah Daerah dan terselenggaranya Good Corporate Governance (GCG) pada
BUMN/BUMD di Provinsi Riau dengan target masing-masing sebesar 60% dan 75%”,
dengan realisasi sampai dengan tahun 2014 sebagai berikut:
a. Dari 12 Pemda yang telah dimonitoring penerapan SPM-nya, hanya 2 Pemda yang
telah menerapkan 12 SPM secara penuh, sedangkan 10 Pemda lainnya
menerapkan SPM masih sebagian. Kalau diukur dari jumlah Pemda, maka dapat
disimpulkan bahwa 100% Pemda telah menerapkan SPM. Namun kalau diukur
dari jumlah SPM yang diterapkan, maka capaian penerapan SPM baru mencapai
65,28% atau mencapai 109% dari target yang ditetapkan dalam Renstra sebesar
60%.
b. Dari 2 BUMN yang berkantor pusat di Provinsi Riau semuanya telah menerapkan
GCG dengan asistensi/pendampingan dari BPKP atau capaiannya sebesar 100%.
Demikian juga dari 2 BUMD yang telah didampingi oleh BPKP, telah menerapkan
GCG secara penuh.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja Tujuan Strategis
2 pada tahun 2014 dan capaian jangka menengah s.d. tahun 2014 telah terealisasi
sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Tujuan strategis ini dicapai dengan satu Sasaran Strategis sebagai berikut:
1. Sasaran Strategis 2.1: Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan
Terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD
Capaian Sasaran Strategis 2.1 pada tahun 2014 dan capaian jangka menengah
s.d. tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan, dengan realisasi
sebagai berikut:
a. IKU “Persentase IPD Yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai Standar Pelayanan
Minimal”. yang diukur dari jumlah IPD yang mencantumkan SPM dalam
dokumen perencanaan sebanyak 4 IPD dibandingkan dengan jumlah IPD yang
diaudit kinerja pelayanannya sebanyak 4 IPD. Realisasi IKU ini sebesar 100%
Ringkasan Eksekutif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- xiii
dari target tahun 2014 sebesar 60%, dengan capaian sebesar 167%. Bila
dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014)
sebesar 60%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar
100% atau juga mencapai 167% dari target jangka menengah.
b. IKU “Persentase BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan sosialisasi
GCG/KPI“, diukur dari jumlah BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan
sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG atau KPI sebanyak 10
BUMN/BUMD/BUL/BLUD dari target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi
Riau sebanyak 12 BUMN/BUMD/BUL/BLUD. Realisasi IKU ini sebesar 83% dari
target tahun 2014 sebesar 65%, dengan capaian sebesar 128%. Bila
dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014)
sebesar 65%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar
83% atau mencapai 128% dari target jangka menengah.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Sasaran Strategis 2.1 pada
tahun 2014 dan dalam jangka menengah s.d. tahun 2014 telah terealisasi 100%
sesuai target yang telah ditetapkan.
III. Tujuan Strategis 3: Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan
Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara di Wilayah Perwakilan BPKP
Provinsi Riau
Capaian kinerja Tujuan Strategis 3 “Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan
dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara di Wilayah
Perwakilan BPKP Provinsi Riau” dapat dilihat dari capaian dua indikator kinerja yaitu
“Minimal 80% pengaduan masyarakat dan permintaan bantuan dari Instansi Penegak
Hukum di Provinsi Riau dtindaklanjuti/ terlayani”, dengan realisasi sampai dengan
tahun 2014 sebagai berikut:
a. Jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti dalam periode tahun 2010 s.d
2014 adalah sebanyak 22 pengaduan dari 22 pengaduan yang masuk atau
mencapai 100%.
b. Jumlah permintaan instansi penyidik pada tahun 2014 dan selama periode tahun
2010 s.d 2014 yang telah ditindaklanjuti dengan audit investigasi, audit PKKN
atau pemberian keterangan ahli masing-masing adalah sebanyak 106 dan 410
permintaan dari 111 dan 417 permintaan atau mencapai 95% dan 98,32%.
Ringkasan Eksekutif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- xiv
Berdasarkan capaian dua indikator diatas dapat disimpulkan bahwa Tujuan Strategis
3 tersebut pada tahun 2014 telah tercapai 97,5%, sedangkan jangka menengah s.d.
tahun 2014 telah mencapai 99,16%.
Tujuan Strategis ini dicapai dengan satu Sasaran Strategis sebagai berikut:
1. Sasaran Strategis 3.1: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda,
BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi
80%
Capaian Sasaran Strategis 3: pada tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU
dominan “Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD Berisiko Fraud yang Mendapat
Sosialisasi/DA/Asistensi/Evaluasi FCP”. Realisasi IKU atas
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan
sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP adalah 4 instansi dan jika dibandingkan
dengan target IKU sebanyak 4 instansi/BUMN/BUMD, maka capaian IKU adalah
100%. Bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d
tahun 2014) sebesar 15 kelompok masyarakat, maka realisasi kinerja IKU ini s.d
tahun 2014 adalah sebanyak 13 kelompok masyarakat atau mencapai 87% dari
target jangka menengah.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa capaian Sasaran Strategis
3.1 tersebut pada tahun 2014 adalah sebesar 100% dan capaian jangka
menengah s.d. tahun 2014 telah mencapai 87%. Belum tercapainya target jangka
menengah tersebut disebabkan masih kurangnya permintaan kerjasama kepada
BPKP untuk menerapkan FCP dari pihak instansi pemerintah pusat maupun
daerah.
IV. Tujuan Strategis 4: Tercapainya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Capaian kinerja Tujuan Staretagis 4: “Terciptanya Efektifitas Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau” dapat
dilihat capaian indikator kinerjanya yaitu “Minimal 70% Instansi Pemerintah di Provinsi
Riau telah menerapkan SPIP”. Pengukuran capaian indikator kinerja Tujuan 4 ini yang
dijadikan acuan adalah penerapan SPIP di Instansi Pemerintah Daerah. Berdasarkan
evaluasi atas pelaksanaan kegiatan pembinaan atas penyelenggaraan SPIP di
lingkungan Pemda di Provinsi Riau dapat disimpulkan bahwa seluruh Pemda di
Ringkasan Eksekutif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- xv
Provinsi Riau telah menerapkan SPIP sesuai PP nomor 60 tahun 2008, namun
kualitas penerapannya baru mencapai 90%.
Tujuan Strategis ini dicapai dengan Sasaran Strategis sebagai berikut:
1. Sasaran Strategis 4.1: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60% K/L/Pemda
Capaian Sasaran Strategis 4.1 pada tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU
dominan “Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60
Tahun 2008”, yang diukur berdasarkan jumlah Pemda yang laporan keuangannya
memperoleh opini WTP sebanyak 7 Pemda dari jumlah seluruh Pemda sebanyak
13 Pemda dengan realisasi 54%, dengan capaian 90% atas target sebesar 60%.
Demikian juga dalam jangka menengah dengan target kinerja jangka menengah
s.d tahun 2014 sebesar 60%, maka realisasi kinerja IKU ini adalah sebanyak 54%
atau mencapai 90% dari target jangka menengah.
Belum tercapainya realisasi IKU dominan tersebut antara lain disebabkan:
a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional
instansi, namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian,
berupa diagnostic assessment, pemetaan risiko dan penetapan serta
pengembangan kebijakan/Standard Operating Procedure (SOP).
b. Pemda masih mengandalkan bimbingan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam
menerapkan sosialisasi pedoman/petunjuk teknis dan asistensi
penyelenggaraan SPIP.
V. Tujuan Strategis 5: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Capaian kinerja Tujuan Strategis 5 “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan
intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP
Provinsi Riau” diukur dari capaian indikator kinerjanya yaitu ” Minimal 60% APIP di
Provinsi Riau telah menerapkan Jabatan Fungsional Auditor (JFA) dan kapabilitasnya
berada pada level 2 berdasarkan kriteria Internal Audit capability Model (IACM)”,
dengan realisasi sampai dengan tahun 2014 sebagai berikut:
a. Dari 14 APIP di Provinsi Riau, 13 APIP telah menerapkan JFA yang terdiri dari
Perwakilan BPKP Provinsi Riau dan 12 Inspektorat Pemda. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa 93% APIP di Provinsi Riau telah menerapkan JFA atau telah
mencapai 155% dari target sebesar 60%.
Ringkasan Eksekutif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- xvi
b. Terkait dengan kapabilitas APIP berdasarkan kriteria IACM, belum ada APIP yang
berada pada level 2. Berdasarkan hasil evaluasi penerapan tata kelola APIP yang
dilaksanakan pada tahun 2010 – 2014, semua APIP di Pemda masih berada pada
level 1 menurut kriteria IACM.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa capaian Tujuan Strategis 5 pada
tahun 2014 dan dalam jangka menengah s.d. tahun 2014 baru mencapai 77,5%.
Tujuan strategis ini dicapai dengan Sasaran Strategis sebagai berikut:
1. Sasaran Strategis 5.1: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda
Capaian Sasaran Strategis 5.1 pada tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU
dominan “PPeerrsseennttaassee PPeemmddaa yyaanngg ddiillaakkuukkaann aassiisstteennssii ppeenneerraappaann JJFFAA”, IKU ini
diukur dari jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA dibandingkan
jumlah seluruh Pemda. Dari 13 APIP Pemda, 12 APIP Pemda telah menerapkan
JFA atau mencapai 92%. APIP Pemda yang belum menerapkan JFA adalah
Inspektorat Pemkab Pelalawan. Capaian kinerja sebesar 115% dari target sebesar
80%. Realisasi sampai dengan tahun 2014 sebesar 92% dibandingkan target
jangka menengah sebesar 80%, sehingga capaian kinerja sampai dengan tahun
2014 sebesar 115%.
2. Sasaran Strategis 5.2: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan
Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100%
Capaian Sasaran Strategis tahun 2014 ditunjukkan oleh dua IKU dominan,
dengan realisasi sebagai berikut:
a. IKU “Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi”,
diukur dengan membandingkan antara jumlah realisasi penugasan
pengawasan dalam PKP2T terhadap jumlah rencana penugasan pengawasan
yang ditetapkan dalam PKP2T. Pada tahun 2014, jumlah realisasi penugasan
adalah 407 atau 100% dari 407 rencana penugasan, dengan capaian 111%
atas target sebesar 90%. Bila dibandingkan dengan target kinerja jangka
menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 90%, maka realisasi kinerja IKU ini
s.d tahun 2014 adalah sebesar 100% atau mencapai 111% dari target jangka
menengah.
b. IKU “Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau
dengan SAP” diukur berdasarkan hasil reviu Inspektorat BPKP terhadap
Ringkasan Eksekutif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- xvii
laporan keuangan perwakilan dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan dan
80% apabila ada catatan. Pada tahun 2014, Inspektorat BPKP telah
melakukan evaluasi kinerja termasuk di dalamnya evaluasi atas laporan
keuangan. Berdasarkan Laporan hasil evaluasi tersebut, Inspektorat BPKP
tidak memberikan catatan sehingga capaian atas IKU ini dianggap 100% dari
target kinerja tahun 2014. Realisasi IKU ini sudah memenuhi target yang akan
dicapai sampai dengan tahun 2014 sebesar 100%.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja Sasaran
Strategis 5.2 pada tahun 2014 dan dalam jangka menengah s.d. tahun 2014
adalah sebesar 100%.
VI. Tujuan Strategis 6: Terselenggaranya Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang
Andal Bagi Presiden/Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Capaian kinerja Tujuan Strategis 6 “Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan
keputusan yang andal bagi Presiden/ pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
Riau” diukur dari capaian indikator kinerjanya yaitu ” Terlaksananya seluruh sistem
informasi dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi pimpinan/ pemerintah di
wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau dengan tingkat akurasi dan ketepatan waktu
minimal 70%”. Sistem informasi dukungan yang wajib digunakan dalam
penyelenggaraan kegiatan di Perwakilan BPKP Provinsi Riau adalah sebanyak 12
sistem informasi. Pada tahun 2014 seluruh sistem informasi tersebut telah digunakan
secara akurat dan tepat waktu. Dengan demikian indikator kinerja Tujuan 6 ini telah
tercapai 100%.
Tujuan strategis ini dicapai dengan Sasaran Strategis sebagai berikut:
1. Sasaran Strategis 6.1: Terselenggaranya 100% Sistem Dukungan Pengambilan
Keputusan bagi Pimpinan
Capaian Sasaran Strategis 6.1 pada tahun 2014 dan dalam jangka menengah
s.d. tahun 2014 ditunjukkan oleh dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai
berikut:
Sampai dengan tahun 2014, sekitar 12 sistem informasi yang wajib digunakan
tersebut telah berjalan secara efektif kecuali aplikasi SPPD dan aplikasi surat
tugas/SKI yang belum terlaksana secara efektif. Dengan target yang ditetapkan
dalam Renstra sebanyak 4 sistem informasi maka capaian kinerja IKU ini adalah
Ringkasan Eksekutif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- xviii
sebanyak 10 sistem informasi atau dengan capaian sebesar 250%. Capaian
tersebut sama dengan capaian jangka menengah atau capaian yang ditetapkan
dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2010 - 2014
Keseluruhan sasaran strategis yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada
tahun 2014 menggunakan dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebesar
Rp23.552.641.000,00 atau 97,51% dari anggaran sebesar Rp24.154.148.000,00 dan
dana Mitra Kerja sebesar Rp2.309.790.300,00.
Secara umum seluruh Sasaran Strategis dalam tahun 2014 telah diupayakan untuk
diwujudkan secara maksimal sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Meskipun
demikian masih terdapat beberapa sasaran strategis dan IKU yang masih belum
mencapai target yang ditentukan.
Untuk itu, diperlukan upaya dan kerja yang lebih keras lagi untuk mengoptimalkan
pencapaian semua sasaran strategis di masa mendatang. Langkah-langkah yang harus
dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam upaya memperbaiki kinerja antara
lain:
1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, melalui:
a. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain
untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP dan Rencana Tindak
Pengendalian (RTP).
b. Berkoordinasi lebih intensif dengan K/L/Pemda untuk percepatan implementasi
SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas
akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar.
2. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan seluruh instansi pemerintah pusat
dan daerah untuk melakukan pppencegahan tindak pidana korupsi antara lain melalui
penerapan Program Anti korupsi atau Fraud Control Plan (FCP).
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pembinaan APIP terutama peningkatan kualitas
tata kelola APIP sehingga seluruh APIP di Provinsi Riau diharapkan dapat meningkat
kualitasnya minimal menjadi level 2 berdasarkan kriteria IACM.
4. Berkoordinasi dengan Biro Renwas BPKP untuk meninjau kembali pernyataan sasaran
strategis dan indikator kinerjanya serta teknik pengukurannya terutama atas sasaran
Ringkasan Eksekutif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- xix
strategis yang sulit dicapai oleh Perwakilan BPKP karena kegiatan terkait sasaran
strategis tersebut sudah jarang dilakukan oleh Perwakilan BPKP seperti kegiatan
optimalisasi penerimaan negara/daerah sehingga tidak lagi menjadi target indikator
utama Perwakilan.
Bab 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 1
BAB I PENDAHULUAN
Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan salah satu perwakilan BPKP dari
33 perwakilan BPKP yang ada di seluruh Indonesia, yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi Riau dibentuk
berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor
13 Tahun 2014, dengan wilayah kerja yaitu Provinsi Riau dan kabupaten/kota di
wilayahnya.
AA.. TTuuggaass,, FFuunnggssii ddaann WWeewweennaanngg OOrrggaanniissaassii
Sesuai dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan,
Perwakilan BPKP Provinsi Riau mempunyai tugas:
1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;
3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau
atas permintaan Kepala Daerah;
4. Melaksanakan pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan
5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang
pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Riau
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan rencana dan program;
2. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP;
3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah
dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan
daerah;
Bab 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 2
4. Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis
dan/atau lintas kementerian lembaga/wilayah;
5. Pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara di wilayah
kerjanya;
6. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah;
7. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan daerah;
8. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah,
BUMN/BUMD dan kinerja instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;
9. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di
dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, badan usaha milik daerah atas
permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak
kerjasama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
10. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance pada badan usaha
milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan
pemerintah, badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
11. Audit investigatif terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan
negara, badan usaha milik negara dan badan-badan lain yang di dalamnya
terdapat kepentingan pemerintah, pengawasan terhadap hambatan kelancaran
pembangunan, dan pemberian bantuan audit dalam rangka perhitungan
kerugian keuangan negara serta pemberian keterangan ahli kepada instansi
penyidik dan instansi pemerintah lainnya sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
12. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta
pengendalian mutu pengawasan; dan
13. Pelaksanaan administrasi perwakilan BPKP.
Seiring dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada tanggal 28 Agustus 2008, BPKP
semakin memantapkan perannya dalam membangun sistem akuntabilitas yang baik
dengan didukung oleh sistem pengendalian yang handal.
Bab 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 3
Sejalan dengan tuntutan masyarakat terhadap terwujudnya good governance, maka
Perwakilan BPKP Provinsi Riau berkewajiban melaporkan dan menjelaskan
keberhasilan atau kegagalan yang disebabkan dari segala kebijakan atau keputusan
yang dibuat melalui penerapan mekanisme pertanggungjawaban yang tepat, jelas,
dan terukur sebagai konsekuensi dari kewenangan yang diterimanya.
BB.. AAssppeekk SSttrraatteeggiiss OOrrggaanniissaassii
Sebagai auditor intern pemerintah maka BPKP lebih mengutamakan pencegahan
(prevention) terhadap hal-hal yang dapat menghambat pencapaian tujuan dan
program-program pemerintah daripada melakukan penindakan yang bersifat represif.
Bersamaan dengan terbitnya PP Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) maka BPKP sebagai Auditor Presiden yang
bertanggungjawab langsung kepada Presiden tidak hanya memantapkan perannya
dalam Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Negara namun juga dalam Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP.
Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan aktif dalam menanggapi perubahan
lingkungan yang dihadapi BPKP saat ini yaitu dengan mereposisi perannya yang baru
dengan strategi untuk melakukan product differences, market differences dan
methodological differences melalui 4C’s yaitu capacity building, current issues,
clearing house dan check and balances, yang kesemuanya diperlukan untuk
mendukung sistem akuntabilitas. Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian
integral dari BPKP, sepenuhnya mendukung strategi yang ditetapkan BPKP dalam
melaksanakan perannya selaku Auditor Presiden.
Dalam rangka meningkatkan kehandalan penyelenggaraan fungsi pengawasan intern
dan kualitas sistem pengendalian intern maka pada tanggal 31 Desember 2014
Presiden telah memperkuat tugas pokok dan fungsi dan menyempurnakan organisasi
BPKP dengan menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Dalam peraturan presiden
tersebut dijelaskan tentang tugas, fungsi dan susunan organisasi BPKP yang baru.
Kemudian dalam rangka meningkatkan kualitas, transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan pembangunan nasional dan pelaksanaan anggaran pendapatan dan
belanja negara/daerah guna mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat, maka
Bab 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 4
Presiden melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tanggal 31 Desember 2014
juga telah menginstruksikan para menteri, sekretaris kabinet, Kapolri, Jaksa Agung,
Panglima TNI, Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pimpinan
Kesekretariatan Lembaga Negara, para Gubernur dan para Bupati/Walikota untuk
menugaskan Kepala BPKP untuk melakukan pengawasan dalam rangka
meningkatkan penerimaan negara/daerah serta efisiensi dan efektifitas anggaran
pengeluaran negara/daerah melalui berbagai bentuk peugasan audit dan evaluasi
atas penerimaan negara/daerah serta efisiensi dan efektifitas anggaran pengeluaran
negara/daerah.
Namun karena kedua peraturan tersebut baru diterbitkan pada tanggal 31 Desember
2014, maka pelaksanaannya baru dapat dilakukan mulai tahun 2015.
C. Keeggiiaattaann ddaann LLaayyaannaann PPrroodduukk OOrrggaanniissaassii
Strategi BPKP dalam pencapaian visi dan misi yang ditetapkan meliputi pengawalan
pembangunan nasional, peningkatan reputasi pemerintah dan peningkatan
kapabilitas, kompetensi, dan integritas APIP. Sesuai dengan Renstra, BPKP
melaksanakan kegiatan-kegiatan pengawasan dalam rangka pengawalan
pembangunan nasional melalui tindakan pre-emptif, preventif, dan represif.
Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian integral dari BPKP, telah
melaksanakan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagi pembenahan
manajemen pemerintahan baik melalui assurance maupun konsultasi, antara lain:
1. Pelaksanaan audit baik dengan audit operasional, audit kinerja, audit keuangan,
audit investigasi, audit Hambatan Pelaksanaan Pembangunan, audit klaim, audit
eskalasi dan audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara
2. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan.
3. Implementasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) Keuangan,
SIMDA Aset/BMD dan SIMDA Gaji.
4. Bimbingan Teknis Implementasi Good Governance di instansi vertikal pemerintah
pusat dan pemerintah daerah.
5. Sosialisasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP pada instansi pemerintah
pusat dan pemerintah daerah.
6. Program peningkatan kinerja sektor korporat dan sektor publik
7. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD
Bab 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 5
8. Program Pengembangan Manajemen Risiko sektor korporat dan sektor publik
9. Program Anti Korupsi (PAK)
10. Fraud Control Plan (FCP)
11. Probity Audit
12. Monitoring dan evaluasi atas program-program strategis dan program lintas
sektoral pemerintah pusat dan pemerintah daerah
DD.. SSttrruukkttuurr OOrrggaanniissaassii
Perwakilan BPKP Provinsi Riau adalah Perwakilan BPKP yang berkedudukan di
Pekanbaru dan dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Perwakilan membawahi :
1. Bagian Tata Usaha
2. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat
3. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
4. Bidang Akuntan Negara
5. Bidang Investigasi
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 1.1
Bagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau
KEPALA
PERWAKILAN
BAGIAN
TATA USAHA
BIDANG PENGAWASAN
INSTANSI PEMERINTAH PUSAT
BIDANG AKUNTABILITAS PEMERINTAH DAERAH
BIDANG
AKUNTAN NEGARA
BIDANG
INVESTIGASI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAGIAN PROGRAM DAN
PELAPORAN
SUB BAGIAN KEUANGAN
SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN UMUM
Bab 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 6
Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai sangat dibutuhkan untuk mendukung
operasional unit organisasi. Posisi SDM per 31 Desember 2014, Perwakilan BPKP
Provinsi Riau memiliki 142 orang pegawai dengan rincian berdasarkan tingkat
pendidikan, jabatan, dan golongan sebagai berikut:
1. Berdasarkan Pendidikan
Susunan pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Ditinjau dari tingkat pendidikan maka pegawai pada tingkat S1/DIV menempati
jumlah terbanyak dalam susunan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau, yaitu
mencapai 54% dari jumlah seluruh pegawai. Dengan demikian ditinjau dari tingkat
pendidikan, SDM Perwakilan BPKP Provinsi Riau cukup mendukung tugas pokok
dan fungsinya.
2. Berdasarkan Jabatan
Susunan pegawai berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan
No. Uraian Jabatan/Peran Jumlah Pegawai (%)
1. Struktural 10 6,67
2. Fungsional Auditor: 116 77,33
Auditor Madya 12 10,34
Auditor Muda 40 34,48
Auditor Pertama 1 0,86
Auditor Penyelia 19 16,38
Auditor Pelaksana Lanjutan 1 0,86
Auditor Pelaksana 21 18,11
Calon Auditor 22 18,97
3. Analis Kepegawaian - 0,00
4. Arsiparis penyelia 2 1,33
5. Staf/Fungsional Umum 22 14,67
Jumlah 150 100,00
No. Uraian Jabatan Jumlah Pegawai (%)
1 S 2 5 3,33
2 S 1/ D IV 81 54,00
3 D III/Sarjana Muda 46 30,66
4 D I 1 0,67
5 SLTA 16 10,67
6 SD 1 0,67
Jumlah 150 100,00
Bab 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 7
Susunan pegawai menurut jabatan, jumlah pegawai terbanyak adalah pada
jabatan fungsional auditor sebagaimana tergambar pada grafik di bawah ini:
Dari grafik di atas jumlah Jabatan fungsional auditor menduduki jumlah terbesar
yaitu sebanyak 116 orang pegawai atau 77,33% dari jumlah seluruh pegawai.
Sedangkan untuk jabatan lainnya, staf/fungsional umum menempati jumlah
terbanyak kedua dengan jumlah pegawai sebanyak 22 orang pegawai atau
14,67% dari seluruh pegawai. Komposisi pegawai tersebut dinilai sesuai untuk
mendukung tugas pokok dan fungsi BPKP sebagai Auditor Presiden.
3. Berdasarkan Golongan
Susunan pegawai berdasarkan golongan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.3
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
No. Uraian Jabatan Jumlah Pegawai (%)
1. IV D - 0,00
2. IV C 4 2,67
3. IV B 5 3,33
4. IV A 9 6,00
Sub Jumlah 1 18 12,00
5. III D 48 32,00
6. III C 18 12,00
7. III B 14 9,33
8. III A 27 18,00
Sub Jumlah 2 107 71,33
9. II D 6 4,00
10. II C 18 12,00
11. II B - 0,00
12. II A 1 0,67
Struktural 6,67%
Fungsional Auditor 77,33%
Arsiparis 1,33%
Staf/Fungsional Umum 14,67%
Grafik 1.1. Komposisi Pegawai
Bab 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 8
No. Uraian Jabatan Jumlah Pegawai (%)
Sub Jumlah 3 25 16,67
Jumlah 150 100,00
Ditinjau dari golongan, maka jumlah pegawai terbanyak adalah pada golongan III
sebanyak 107 orang pegawai atau 71,33% dari jumlah seluruh pegawai.
Perwakilan BPKP Provinsi Riau tidak mempunyai pegawai golongan II B dan IV D.
EE.. SSiisstteemmaattiikkaa PPeennyyaajjiiaann
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini pada dasarnya mengkomunikasikan
pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau selama tahun 2014, disertai
dengan uraian keberhasilan dan hambatan capaian kinerja (performance results),
yang diukur dengan cara analisis gap, yaitu membandingkan penetapan kinerja
dengan realisasi sesuai indikator kinerja yang ditetapkan organisasi.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Sistematika Laporan Akuntabilitas
Kinerja ini diuraikan dalam bentuk bab sebagai berikut:
Bab I Pada bab ini disajikan tentang penjelasan umum organisasi dengan
penekanan pada aspek strategis organisasi dan permasalahan
utama (strategic issued) yang sedang dihadapi oleh organisasi
Bab II
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja Tahun
2014.
Bab III
Akuntabilitas kinerja tahun 2014 meliputi uraian capaian kinerja,
analisis pencapaian kinerja dan realisasi anggaran dan sumber daya
lainnya yang digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi.
Bab IV Penutup menguraikan tentang simpulan umum atas capaian kinerja
organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan
organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Bab 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 9
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Rencana Strategis (Renstra) merupakan langkah awal dalam proses berakuntabilitas
untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Dengan visi, misi, dan strategi
yang jelas dan tepat, maka diharapkan instansi pemerintah akan dapat menyelaraskan
dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi. Rencana Strategis dengan
pengukuran, penilaian, dan evaluasi kinerja serta pelaporan akuntabilitas kinerja
merupakan tolok ukur penting dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP).
Dengan berjalannya waktu dan merujuk pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang penyelenggaraan SAKIP (terakhir
PermenPAN RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah), BPKP
telah melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis dan merekonstruksi Indikator
Kinerja Utama, sehingga mulai tahun 2012 dapat disajikan pelaporan kinerja
pencapaian sasaran strategis. Perubahan ini sekaligus menindaklanjuti Surat Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Hasil Evaluasi atas
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, c.q. BPKP, tanggal 30 November 2012.
Sasaran dalam Renstra BPKP Tahun 2010 – 2014 juga telah dimodifikasi dengan
menambah secara implisit jumlah anggaran dalam perspektif masing-masing indikator
sasaran strategis dengan maksud agar dapat melakukan penilaian terhadap pencapaian
tujuan dan sasaran strategis.
A. Rencana Strategis Tahun 2010 - 2014
Perencanaan Strategis (Renstra) merupakan bagian yang terintegrasi dalam sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang memiliki relevansi terhadap
pengungkapan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Renstra Perwakilan BPKP
Provinsi Riau tahun 2010-2014 yang mengacu kepada Renstra BPKP Tahun 2010-
2014, menunjukkan komitmen yang berisi visi, misi, strategi dan faktor
pendukungnya. Dokumen ini merupakan perangkat manajemen yang penting untuk
Bab 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 10
mengefektifkan agenda reposisi dan revitalisasi BPKP yang telah dicanangkan sebagai
komitmen bersama seluruh jajaran BPKP.
Fungsi Renstra adalah sebagai pedoman bagi Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam
rangka meningkatkan perannya sebagai organisasi publik yang memberikan
pelayanan jasa di bidang pengawasan pembinaan SPIP, yang diharapkan mampu
memberikan kontribusi bagi pencapaian kinerja pembangunan di daerah.
Struktur Renstra BPKP Tahun 2010-2014 mengacu pada restrukturisasi program
dan Pedoman Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) Tahun
2010-2014 sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Nomor 5 Tahun 2010 yang diterbitkan pada tanggal 11 Agustus 2010.
Sedangkan struktur Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau mengacu kepada
struktur Renstra BPKP di atas.
Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2010-2014 yang
disahkan oleh Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau melalui Keputusan Kepala
Perwakilan BPKP Provinsi Riau Nomor KEP-107/PW04/1/2011 tanggal 10
Januari 2011 berisi Visi sebagai berikut:
Terwujudnya visi tersebut merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus
dihadapi oleh segenap jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Riau baik di tingkat
pusat maupun tingkat perwakilan. Sebagai penjabaran dari visi tersebut,
ditetapkanlah misi Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
1. PERNYATAAN VISI
AAAUUUDDDIIITTTOOORRR PPPRRREEESSSIIIDDDEEENNN YYYAAANNNGGG RRREEESSSPPPOOONNNSSSIIIFFF,,, IIINNNTTTEEERRRAAAKKKTTTIIIFFF,,, DDDAAANNN TTTEEERRRPPPEEERRRCCCAAAYYYAAA,,, UUUNNNTTTUUUKKK
MMMEEEWWWUUUJJJUUUDDDKKKAAANNN AAAKKKUUUNNNTTTAAABBBIIILLLIIITTTAAASSS KKKEEEUUUAAANNNGGGAAANNN NNNEEEGGGAAARRRAAA YYYAAANNNGGG BBBEEERRRKKKUUUAAALLLIIITTTAAASSS
Bab 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 11
Misi BPKP berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan oleh seluruh unit
untuk mencapai visi BPKP. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan
kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP
semula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kemudian diperbarui dengan
Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-
Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan
Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Selanjutnya, dengan terbitnya PP Nomor 60
Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, maka BPKP
berperan penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam
lingkup penyelenggaraan keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Empat misi Perwakilan BPKP
Provinsi Riau sebagai berikut:
Penjelasan masing-masing misi sebagai berikut:
Peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalam melaksanakan pengawasan intern
atas akuntabilitas keuangan negara dilakukan untuk membantu Presiden selaku
shareholder BPKP dalam mendorong terwujudnya tata kepemerintahan yang baik
aaa... MMMeeennnyyyeeellleeennnggggggaaarrraaakkkaaannn pppeeennngggaaawwwaaasssaaannn iiinnnttteeerrrnnn ttteeerrrhhhaaadddaaappp aaakkkuuunnntttaaabbbiiillliiitttaaasss kkkeeeuuuaaannngggaaannn
nnneeegggaaarrraaa yyyaaannnggg mmmeeennnddduuukkkuuunnnggg tttaaatttaaa kkkeeepppeeemmmeeerrriiinnntttaaahhhaaannn yyyaaannnggg bbbaaaiiikkk dddaaannn bbbeeebbbaaasss KKKKKKNNN dddiii
wwwiiilllaaayyyaaahhh PPPeeerrrwwwaaakkkiiilllaaannn BBBPPPKKKPPP PPPrrrooovvviiinnnsssiii RRRiiiaaauuu...
bbb... MMMeeemmmbbbiiinnnaaa ssseeecccaaarrraaa eeefffeeekkktttiiifff pppeeennnyyyeeellleeennnggggggaaarrraaaaaannn sssiiisssttteeemmm pppeeennngggeeennndddaaallliiiaaannn iiinnnttteeerrrnnn
pppeeemmmeeerrriiinnntttaaahhh dddiii wwwiiilllaaayyyaaahhh PPPeeerrrwwwaaakkkiiilllaaannn BBBPPPKKKPPP PPPrrrooovvviiinnnsssiii RRRiiiaaauuu...
ccc... MMMeeennngggeeemmmbbbaaannngggkkkaaannn kkkaaapppaaasssiiitttaaasss pppeeennngggaaawwwaaasssaaannn iiinnnttteeerrrnnn pppeeemmmeeerrriiinnntttaaahhh yyyaaannnggg ppprrrooofffeeesssiiiooonnnaaalll
dddaaannn kkkooommmpppeeettteeennn dddiii wwwiiilllaaayyyaaahhh PPPeeerrrwwwaaakkkiiilllaaannn BBBPPPKKKPPP PPPrrrooovvviiinnnsssiii RRRiiiaaauuu...
ddd... MMMeeennnyyyeeellleeennnggggggaaarrraaakkkaaannn sssiiisssttteeemmm ddduuukkkuuunnngggaaannn pppeeennngggaaammmbbbiiilllaaannn kkkeeepppuuutttuuusssaaannn yyyaaannnggg aaannndddaaalll
bbbaaagggiii ppprrreeesssiiidddeeennn///pppeeemmmeeerrriiinnntttaaahhh dddiii wwwiiilllaaayyyaaahhh PPPeeerrrwwwaaakkkiiilllaaannn BBBPPPKKKPPP PPPrrrooovvviiinnnsssiii RRRiiiaaauuu...
a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern Terhadap Akuntabilitas Keuangan
Negara yang Mendukung Tata Kepemerintahan yang Baik dan Bebas KKN
di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
2. PERNYATAAN MISI
Bab 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 12
dan mendorong upaya pencegahan KKN. Fungsi utama BPKP memberikan
assurance terhadap penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara
serta memberikan fungsi consultancy yaitu pemberian umpan balik sebagai
bahan masukan bagi Presiden/Pemerintah untuk memastikan tercapainya
efektivitas kinerja pemerintah dan pengelolaan keuangan negara berupa
rekomendasi perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik.
Mandat BPKP sebagai pengawas intern akuntabilitas keuangan negara semakin
jelas dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah. Dalam pasal 49 ayat (2) dinyatakan bahwa BPKP melakukan
pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan
tertentu yang meliputi:
1) Kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
2) Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh
Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan
3) Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
Kegiatan yang bersifat lintas sektoral pada dasarnya merupakan kegiatan yang
dalam pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian negara/lembaga
atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasannya oleh APIP
lain. Pengawasan kegiatan lintas sektoral diharapkan dapat memberikan
informasi yang bersifat makro dan komprehensif atas pelaksanaan
program/kegiatan pemerintah pusat maupun daerah, sehingga bermanfaat bagi
pengambilan keputusan atau penentuan kebijakan.
Pengawasan intern terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara diharapkan
dapat memberi masukan dan feedback kepada Menteri Keuangan selaku
Bendahara Umum Negara (BUN) mengenai pengelolaan BUN yang dilakukan oleh
institusi di luar Kementerian Keuangan, yang secara hukum tidak dapat diawasi
oleh APIP selain BPKP. Peran BPKP dalam mengawasi kegiatan-kegiatan BUN
tersebut perlu didukung dengan penetapan Menteri Keuangan selaku BUN, baik
mengenai ruang lingkup maupun sasaran pengawasannya.
Pengawasan atas kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden merupakan
kegiatan BPKP dalam rangka merespon permasalahan-permasalahan strategis
yang mendesak untuk ditangani (current issues) sesuai dengan perintah Presiden
Bab 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 13
dan kabinetnya. Pelaksanaan penugasan tersebut merupakan implementasi yang
nyata dari peran BPKP sebagai Auditor Presiden/Pemerintah.
Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, pada pasal 2 dinyatakan bahwa untuk
mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan
akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib
melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dengan
berpedoman pada Sistem Pengendalian Intern Pemerintah seperti diatur dalam
PP tersebut. Tanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan SPI berada di
tangan menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota di lingkungan
masing-masing.
Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan pembinaan
penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI terhadap seluruh
instansi pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 59 PP
Nomor 60 Tahun 2008. Peran BPKP dalam pembinaan SPIP tidak terlepas dari
posisi strategis BPKP yang langsung berada di bawah Presiden dan membantu
Presiden untuk memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden.
Kegiatan pembinaan SPIP tersebut mencakup:
1) Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP;
2) Sosialisasi SPIP;
3) Pendidikan dan pelatihan SPIP;
4) Pembimbingan dan konsultansi SPIP; serta
5) Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah.
Kegiatan pembinaan butir 1) sampai dengan butir 4) merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka membina seluruh instansi pemerintah agar dapat
menerapkan SPIP. Kegiatan-kegiatan tersebut termasuk dalam lingkup misi
kedua ini. Kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP diawali dengan
penyusunan pedoman-pedoman terkait dengan SPIP (pedoman umum dan
pedoman teknis) yang merupakan panduan untuk membangun SPIP di seluruh
instansi pemerintah. Pedoman tersebut selanjutnya disosialisasikan agar
b. Membina Secara Efektif Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Bab 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 14
diperoleh kesamaan persepsi dan pemahaman tentang SPIP. Pada tahap
penerapan SPIP, BPKP siap untuk membimbing dan memberikan konsultasi
kepada seluruh instansi pemerintah.
Kegiatan pada butir 5) lebih spesifik terkait pada peningkatan kemampuan/
kompetensi auditor APIP yang menjadi bagian dari misi ketiga yaitu
mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan
kompeten.
Arahan Presiden untuk mewujudkan pengawasan yang terpadu, terarah, dan
memberikan nilai tambah yang dapat mendukung perwujudan kepemerintahan
yang baik, bersih dan kredibel, serta berorientasi pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat, dapat tercipta manakala terjadi kerja sama yang
sinergis antar-APIP. Lebih luas lagi, peningkatan kapasitas APIP dilakukan melalui
pengawasan secara bersinergi dengan APIP K/L/Pemda bersama-sama dengan
unit pengawasan di DPR RI dan Kepolisian, termasuk menugaskan secara
langsung personel BPKP di Inspektorat K/L/Pemda.
Efektivitas sinergi akan menjadi lebih besar jika pihak-pihak yang bersinergi
memiliki kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-
masing.
Penjabaran misi ini merupakan bentuk tanggung jawab BPKP sebagai anggota
komunitas pengawasan, untuk turut serta dalam mengembangkan sistem
pengawasan nasional yang terpadu. Pengembangan sistem pengawasan nasional
tentunya dilakukan bersama-sama, Inspektorat Jenderal Kementerian, Unit
Pengawasan LPNK, Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Satuan
Pengawasan Intern (SPI) BUMN/BUMD/BUL, maupun dengan Instansi Pemerintah
lain yang mengoordinasikan kegiatan pengawasan seperti Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Kementerian
Dalam Negeri, serta pihak-pihak lainnya yang berkepentingan.
Peran BPKP dalam mengembangkan kapasitas APIP (termasuk BPKP) baik dari
sisi SDM, organisasi maupun sistem dan prosedur mencakup:
c. Mengembangkan Kapasitas Pengawasan Intern Pemerintah yang
Profesional dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Bab 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 15
1) Pembinaan kompetensi APIP, melalui pendidikan dan pelatihan auditor (pasal
59 ayat 1 e PP Nomor 60 Tahun 2008);
2) Pembinaan jabatan fungsional auditor dan sertifikasi auditor (pasal 51 ayat 2
dan 3 PP Nomor 60 Tahun 2008);
3) Penelitian dan pengembangan sistem dan prosedur pengawasan;
4) Pengembangan kapasitas internal BPKP;
5) Pemeriksaan/pengawasan internal BPKP;
6) Pendukung/fasilitasi pengawasan;
7) Sinergi dengan APIP lain.
Misi ini merupakan aktualisasi peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalam
rangka membangun sistem dukungan pengambilan keputusan
Presiden/Pemerintah yang efektif melalui suatu Sistem Akuntabilitas Presiden
(President Accountability Systems) atau yang dikenal sebagai PASs. Sistem ini
akan menjadi alat kendali (control) bagi Presiden terhadap implementasi
akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan keuangan negara, yang berbasis web,
online, dengan data yang sedapat mungkin real-time, yang menampilkan
informasi secara utuh (integrated) terkait dengan implementasi akuntabilitas
Presiden. Dengan sistem seperti ini Presiden akan memperoleh informasi
mengenai capaian kinerjanya yang mendekati real-time sehingga dapat
melakukan tindakan korektif yang cepat jika terdapat perbedaan antara realisasi
dengan rencana pada saat tertentu.
Dalam rangka mengembangkan pelaporan akuntabilitas di Indonesia, masing-
masing kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dituntut untuk menyusun
indikator capaian kinerja yang terukur sehingga dapat membantu Presiden dalam
menyampaikan akuntabilitasnya kepada rakyat sesuai dengan amanah UUD.
Terkait hal tersebut, BPKP mendorong dibangunnya PASs. Tujuan dari PASs
adalah memberikan solusi terhadap kebuntuan (missing link) proses pelaporan
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, menyinergikan sumber daya
informasi antar kementerian/lembaga (pusat dan daerah) sehingga
memungkinkan pertukaran data/informasi, serta memudahkan Presiden untuk
d. Menyelenggarakan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal bagi
Presiden/Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Bab 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 16
memonitor dan mengendalikan kemajuan (progress) masing-masing
program/agenda Pemerintah.
Pengembangan PASs sinkron dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 khususnya pasal 54 yang mengamanatkan kepada BPKP untuk menyusun
dan menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada Presiden dengan
tembusan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi.
Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan
berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran
atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu satu sampai dengan lima tahun.
Tujuan utama BPKP tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:
Tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat menjawab permasalahan yang masih
dihadapi dalam 5 tahun ke depan serta untuk menjawab pernyataan misi BPKP.
Tujuan utama tersebut dilengkapi pula dengan indikator kinerja sebagai mana
tertuang dalam Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau Nomor: KEP-
427/PW04/1/2014 tentang Perubahan Kedua Renstra Perwakilan BPKP Provinsi
Riau Tahun 2010 – 2014 dengan rincian sebagai berikut:
a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
b. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
c. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
d. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
e. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
f. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah
3. TUJUAN STRATEGIS
Bab 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 17
Tabel 2.1
Tujuan Strategis dan Indikator Kinerjanya
No. Tujuan Strategis Indikator Kinerja
a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas
keuangan negara di wilayah Perwakilan
BPKP Provinsi Riau
Minimal 70% pemerintah daerah di
Provinsi Riau memperoleh opini WTP dan
30% sisanya memperoleh opini WDP
b. Meningkatnya tata pemerintahan yang
baik di wilayah Perwakilan BPKP
Provinsi Riau
Terselenggaranya Standar Pelayanan
Minimal (SPM) pada 60% Instansi
Pemerintah Daerah dan terselenggaranya
Good Corporate Governance (GCG) pada
75% BUMN/ BUMD di Provinsi Riau
c. Terciptanya iklim yang mencegah
kecurangan dan memudahkan
pengungkapan kasus yang merugikan
keuangan negara di wilayah Perwakilan
BPKP Provinsi Riau
Minimal 80% pengaduan masyarakat dan
permintaan bantuan dari Instansi
Penegak Hukum di Provinsi Riau
dtindaklanjuti/ terlayani
d. Tercapainya efektivitas
penyelenggaraan sistem pengendalian
intern pemerintah di wilayah Perwakilan
BPKP Provinsi Riau
Minimal 70% instansi pemerintah di
Provinsi Riau telah menerapkan SPIP
e. Meningkatnya kapasitas aparat
pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten di wilayah
Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Minimal 60% Aparat Pengawas Intern
Pemerintah (APIP) di Provinsi Riau telah
menerapkan JFA dan kapabilitasnya
berada pada level 2 berdasarkan kriteria
IACM
f. Terselenggaranya sistem dukungan
pengambilan keputusan yang andal
bagi Presiden/ pemerintah di wilayah
Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Terlaksananya seluruh sistem informasi
dukungan pengambilan keputusan yang
andal bagi pimpinan/ pemerintah di
wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
dengan tingkat akurasi dan ketepatan
waktu minimal 70%
Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan
secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek
dari tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang
diharapkan dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis merupakan ukuran
pencapaian dari tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya,
sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau untuk tahun 2010-2014 sebagai
berikut:
4. SASARAN STRATEGIS
Bab 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 18
Tabel 2.2
Penjabaran Tujuan ke dalam Sasaran Strategis
Tujuan Strategis Sasaran Strategis
1. Meningkatnya kualitas akuntabilitas
keuangan negara di wilayah
Perwakilan BPKP Provinsi Riau
1.1 Meningkatnya Kualitas 95% LKKL,
dan 95% LKPD
1.2 Tercapainya Optimalisasi
Penerimaan Negara sebesar 87,50%
2. Meningkatnya tata pemerintahan
yang baik di wilayah Perwakilan
BPKP Provinsi Riau
2.1 Terselenggaranya SPM pada 60% IPD
dan terselenggaranya GG pada 75%
BUMN/BUMD
3. Terciptanya iklim yang mencegah
kecurangan dan memudahkan
pengungkapan kasus yang
merugikan keuangan negara di
wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
Riau
3.1 Meningkatkan Kesadaran dan
Keterlibatan K/L, Pemda,
BUMN/BUMD Dalam Upaya
Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Menjadi 80%
4. Tercapainya efektivitas
penyelenggaraan sistem
pengendalian intern pemerintah di
wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
Riau
4.1 Meningkatnya Kualitas Penerapan
SPIP di 70% K/L/Pemda
5. Meningkatnya kapasitas aparat
pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten di wilayah
Perwakilan BPKP Provinsi Riau
5.1 Meningkatnya kapasitas aparat
pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten pada 80%
Pemda
5.2 Meningkatnya efektifitas
perencanaan pengawasan sebesar
90% dan kualitas pengelolaaan
keuangan sebesar 100%
6. Terselenggaranya sistem dukungan
pengambilan keputusan yang andal
bagi Presiden/ pemerintah di
wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
Riau
6.1 Terselenggaranya 100% sistem
dukungan pengambilan keputusan
bagi pimpinan
Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan indikator kinerja
yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran
utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan
penyelenggaraan SPIP.
Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan ukuran
keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau. IKU
5. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Bab 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 19
terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat outward looking yaitu
perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang menunjukkan peran
utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan
penyelenggaraan SPIP. Perspektif kedua bersifat inward looking yang menunjukkan
manfaat bagi stakeholders internal BPKP. Penetapan indikator dilakukan dengan
mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis dan kegiatan-kegiatan yang
mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan
sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan
indikator keluaran (output).
Indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau dengan Tujuan dan
Sasaran Strategis dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.3
Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau
No Indikator Kinerja Utama
Tujuan 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di wilayah Perwakilan
BPKP Provinsi Riau
Sasaran Strategis 1.1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD
IKU Outcome
1.1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan
1.1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
1.1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan
Wajar
1.1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat
1.1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat
1.1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan
pengambilan keputusan oleh stakeholders
1.1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi
IKU Output
1.1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian
1.1.2.2 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam
1.1.2.3 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD
1.1.2.4 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN
1.1.2.5 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian
1.1.2.6 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam
1.1.2.7 Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah
1.1.2.8 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam
1.1.2.9 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah
1.1.2.10 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian
1.1.2.11 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam
1.1.2.12 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah
1.1.2.13 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD
Sasaran Strategis 1.2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
IKU Outcome
1.2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang
ditindaklanjuti
1.2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat
Bab 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 20
No Indikator Kinerja Utama
1.2.1.3 Persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit
IKU Output
1.2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian
1.2.2.2 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam
1.2.2.3 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian
1.2.2.4 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam
1.2.2.5 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah
Tujuan 2: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
Riau
Sasaran Strategis 2.1. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75%
BUMN/BUMD
IKU Outcome
2.1.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal
2.1.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI
2.1.1.3 Persentase BUMN yang dilakukan asistensi/evaluasi PSO
2.1.1.4 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja
IKU Output
2.1.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang Keuangan Daerah
2.1.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat
2.1.2.3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD
Tujuan 3: Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan
Kasus yang Merugikan Keuangan Negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Sasaran Strategis 3.1. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
IKU Outcome
3.1.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi
3.1.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan
sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
3.1.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang
berpotensi TPK
3.1.1.4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga
3.1.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA
3.1.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang
3.1.1.7 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat
IKU Output
3.1.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi
3.1.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP
3.1.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan
3.1.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim
3.1.2.5 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan
ahli atas permintaan Instansi Penyidik
Tujuan 4: Tercapainya Efekfivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di wilayah
Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Sasaran Strategis 4.1. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
IKU Outcome
4.1.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
4.1.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun
2008
4.1.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern
IKU Output
4.1.2.1 Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah
Tujuan 5: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional
dan Kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Bab 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 21
No Indikator Kinerja Utama
Sasaran Strategis 5.1. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas
pengelolaaan keuangan sebesar 100%
IKU Outcome
5.1.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA
5.1.1.2 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi
5.1.1.3 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP
5.1.1.4 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian
5.1.1.5 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA
5.1.1.6 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai
prosedur
5.1.1.7 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas
5.1.1.8 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa
5.1.1.9 Persentase pemanfaatan asset
5.1.1.10 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras
5.1.1.11 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat
5.1.1.12 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas
5.1.1.13 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP
5.1.1.14 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat
5.1.1.15 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif
IKU Output
5.1.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah
5.1.2.2 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah
5.1.2.3 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah
5.1.2.4 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
5.1.2.5 Jumlah Sarana Prasarana
5.1.2.6 Gedung/Bangunan
Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, BPKP
menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit organisasi BPKP
dengan program yang ditetapkan oleh Bappenas.
Sesuai dengan Pedoman Restrukturisasi Program dan Kegiatan yang diterbitkan
oleh Bappenas dan Kementerian Keuangan, setiap Unit Eselon I pada kementerian
atau LPNK melaksanakan program teknis dan program generik. Program teknis
merupakan program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok
sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal), sedangkan program generik
merupakan program yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan
aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal).
Untuk tahun 2014, Program Perwakilan BPKP Provinsi Riau sesuai dengan
restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas terdiri dari tiga program,
yaitu:
6. PROGRAM DAN KEGIATAN
Bab 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 22
Kegiatan unit eselon I dan unit eselon II yang bersifat memberikan pelayanan
eksternal menggunakan satu program teknis yang sama. Anggaran untuk
kumpulan kegiatan dalam rangka mencapai sasaran yang sama kemudian
dialokasikan menurut indikator kinerja utama. Kumpulan kegiatan ini identik juga
dengan program menurut Peraturan Menteri PAN Nomor PER/09/M.PAN/5/2007
tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja
Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Tahun 2014 dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis BPKP tahun
2014 secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.4
Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan
Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Tahun 2014
No Indikator Kinerja Utama
Program 1: Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Dan Pembinaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
1. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 90% LKPD
1. Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL
2. Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKPD
3. Pengawasan atas Proyek PHLN
4. Pengawasan lintas sektor
5. Pengawasan atas permintaan presiden
6. Pengawasan atas permintaan stakeholders
6. Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LK BUMD
PROGRAM TEKNIS
Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
dengan anggaran (revisi terakhir) sebesar Rp3.858.575.000,00.
PROGRAM GENERIK
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP dengan anggaran (revisi terakhir) sebesar Rp20.109.013.000,00
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPKP dengan anggaran (revisi terakhir) sebesar Rp186.560.000,00
Bab 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 23
No Indikator Kinerja Utama
2. Sasaran Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75%
1. Pengawasan atas PNBP
2. Pengawasan Bendaharawan Umum Negara (BUN)
3. Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 65%
BUMN/BUMD
1. Pengawasan atas kinerja pelayanan publik
2. Bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat
3. Pengawasan atas kinerja BUMD
4. Sasaran Strategis : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD
Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
1. Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK)
2. Bimtek/Asistensi fraud control plan
3. Audit Investigatif
4. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
5. Pemberian Keterangan Ahli
6. Kajian peraturan yang berindikasi KKN
7. Audit penyesuaian harga dan klaim
8. Penyelesaian hambatan pembangunan
5. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L/Pemda sebesar 60%
1. Pembinaan penyelenggaraan SPIP
2. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SPIP
3. Pembimbingan Teknis dan Konsultansi SPIP
6. Sasaran Strategis : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda
1. Asistensi Penerapan JFA
2. Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA
Program 2: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP 7. Sasaran Strategis : Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan
kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%
1. Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
2. Sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah
4. Evaluasi Penerapan Tata Kelola APIP
Program 3: Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP
8. Penunjang
1. Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP
BB.. PPeerrjjaannjjiiaann KKiinneerrjjaa TTaahhuunn 22001144
Pengukuran pencapaian tujuan strategis sebagaimana ditetapkan dalam Renstra
dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini
pengukuran indikator kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran
strategis ini di tahun 2014 telah disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja.
Kepala BPKP dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau untuk mewujudkan target
Bab 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 24
kinerja tertentu. Target kinerja tersebut menunjukkan komitmen dari pimpinan dan
seluruh staf organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran
strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome.
Pada tahun 2014, Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah
disesuaikan dengan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau Periode Tahun 2010 –
2014 yang telah direvisi sebanyak 3 kali. Perjanjian kinerja tersebut ditandatangani
oleh Kepala BPKP dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada tanggal 9 Januari
2014 sebagaimana tercantum dalam Dokumen Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP
Provinsi Riau Nomor: S-34/PW04/1/2014 tanggal 9 Januari 2014. Kemudian pada
tanggal 2 September 2014 dilakukan revisi terhadap perjanjian kinerja tersebut
sebagaimana tercantum pada Dokumen Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Riau (Revisi) Nomor: S-994/PW04/1/2014 tanggal 2 September 2014.
Penetapan Kinerja yang memuat 34 IKU outcome dan 34 IKU output yang digunakan
untuk mengukur capaian 7 sasaran strategis tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2.5
Perjanjian/Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014
(revisi)
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target
1.1 Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD
IKU Outcome
1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan
Laporan Keuangan
Persen 95
1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini
minimal WDP
Persen 90
1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang
memperoleh opini dukungan Wajar
Persen 82
1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang
disampaikan ke Pusat
Persen 86,25
1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang
disampaikan ke Pusat
Persen 68
1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders
yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh
stakeholders
Persen 93,33
1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan
penyelenggaraan akuntansi
Persen 60
IKU Output
1.1.1.1 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL
Bidang Perekonomian
Laporan 2
1.1.1.2 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL
Bidang Polsoskam
Laporan 12
1.1.2.1 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Laporan 24
1.1.3.1 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan 21
1.1.4.1 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Laporan 21
1.1.4.2 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam Laporan 38
1.1.4.3 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Keuangan Laporan 10
Bab 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 25
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target
Daerah
1.1.5.1 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang
Perekonomian
Laporan 1
1.1.5.2 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang
Polsoskam
Laporan 20
1.1.5.3 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden
Keuangan Daerah
6
1.1.6.1 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder
Bidang Perekonomian
Laporan 1
1.1.6.2 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder
Bidang Polsoskam
Laporan 18
1.1.6.3 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder
Bidang Keuangan Daerah
Laporan 11
1.1.7.1 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD Laporan 4
1.2 Sasaran Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75%
IKU Outcome
1.2.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan
negara/daerah yang ditindaklanjuti
Persen 75
1.2.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Persen 86,25
IKU Output
1.2.1.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang
Polsoskam
Laporan 1
1.2.2.2 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah Laporan 55
2.1 Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 65%
BUMN/BUMD
IKU Outcome
2.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar
Pelayanan Minimal
Persen 60
2.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan
sosialisasi/asistensi GCG/KPI
Persen 65
2.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Persen 55
IKU Output
2.1.1.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik
Bidang Keuangan Daerah
Laporan 4
2.1.2.1 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan 12
2.1.3.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan 13
3.1 Sasaran Strategis : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
IKU Outcome
3.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program
Anti Korupsi
Kelompok 3
3.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang
mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
Instansi 4
3.1.3 Jumlah peraturan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang
dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK
Peraturan 1
3.1.4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan
penyesuaian harga
Persen 84
3.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA Persen 85
3.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi
berwenang
Persen 50
IKU Output
3.1.1.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan 6
3.1.2.1 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Laporan 4
3.1.3.1 Laporan hasil kajian pengawasan Laporan 1
3.1.4.1 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Laporan 6
3.1.5.1 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara,
dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi
Laporan 48
Bab 2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------------- 26
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target
Penyidik
3.1.6.1 Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi
lainnya
Laporan 5
3.1.6.1 Laporan hasil reviu terhadap laporan dan pengaduan
masyarakat
Persen 2
4.1 Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L/Pemda sebesar 60%
IKU Outcome
4.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP
Nomor 60 Tahun 2008
Persen 60
4.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan
SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008
Pemda 3
IKU Output
4.1.2.1 Jumlah peserta Diklat SPIP Orang 30
4.1.2.2 Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan konsultansi dan
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan SPIP
Pemda 7
4.1.1.1 Laporan pembinaan penyenggaraan SPIP sesuai PP No.60
Tahun 2008
Laporan 16
5.1 Sasaran Strategis : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional
dan kompeten pada 80% K/L/Pemda
IKU Outcome
5.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Persen 80
IKU Output
5.1.1.1 Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Laporan 5
5.2 Sasaran Strategis : Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas
pengelolaaan keuangan sebesar 100%
IKU Outcome
5.2.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang
terealisasi
Persen 90
5.2.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP
dengan SAP
Persen 100
5.2.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan
kepegawaian
Likert 1-10 8
5.2.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Persen 100
5.2.5 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan
anggaran yang diajukan sesuai prosedur
Likert 1-10 8,5
5.2.6 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti
Biro Hukum dan Humas
Persen 80
5.2.7 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Kali 24
5.2.8 Persentase pemanfaatan asset Persen 100
5.2.9 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan
sarpras
Likert 1-10 8,3
5.2.10 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Persen 80
5.2.11 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke
Puslitbangwas
Masukan 1
5.2.12 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-
assessment tata kelola APIP
Instansi APIP 4
5.2.13 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Likert 1-10 7,6
IKU Output
5.2.1.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 60
5.2.8.1 Jumlah Sarana Prasarana Unit 39
5.2.12.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP
Daerah
Pemda 12
5.2.12.2 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan 9
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 27
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
AA.. CCAAPPAAIIAANN KKIINNEERRJJAA
AA..11 CCAAPPAAIIAANN KKIINNEERRJJAA TTAAHHUUNN 22001144
Pengukuran capaian kinerja tahun 2014 merupakan bagian dari
penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang diperjanjikan tahun 2014 dan
membandingkannya dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen
penetapan kinerja 2014. Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tanggal 20 November 2014 tenang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, BPKP menyempurnakan rumusan sasaran strategis
dengan memilih indikator kinerja utama (IKU) yang dominan. IKU dominan
tersebut dinilai signifikan bagi BPKP dalam mempengaruhi pencapaian tujuan
dan sasaran strategis secara langsung.
Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi
IKU dominan dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam
dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali
faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun
2014 dan atau tahun-tahun selanjutnya (performance improvement).
Sesuai dengan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau 2010–2014, kinerja
sasaran strategis merupakan resultante kinerja dari berbagai bidang/bagian
terkait. Demikian juga halnya dengan capaiannya. Capaian kinerja BPKP
merupakan resultante capaian sasaran strategis yang terintegrasi dari seluruh
bidang/bagian yang ada di Perwakilan BPKP Provinsi Riau, bukan merupakan
kompilasi capaian kinerja bidang/bagian.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 28
Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKU
dominan yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan. Hal ini dilakukan
untuk menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis
Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Capaian atas 34 indikator kinerja utama outcome dan 34 indikator kinerja
utama output yang menunjukkan capaian sasaran strategis secara ringkas
disajikan sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1
Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2014
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Sasaran Strategis 1.1: Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD
IKU Outcome
1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan
penyusunan laporan keuangan Persen 95,00 121,43 128
1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya
memperoleh opini minimal WDP Persen 90,00 100,00 111
1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN
yang memperoleh opini dukungan Wajar Persen 82,00 100,00 122
1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang
disampaikan ke Pusat Persen 86,25 115,94 134
1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan
presiden yang disampaikan ke Pusat Persen 68,00 270,37 398
1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan
stakeholderss yang dijadikan bahan pengambilan
keputusan oleh stakeholderss
Persen 93,33 70,71 76
1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan
penyelenggaraan akuntansi Persen 60,00 72,73 121
IKU Output
1.1.1.1 Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi
Penyusunan LKKL Bidang Perekonomian Laporan 2 14 700
1.1.1.2 Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi
penyusunan LKKL bidang Polsoskam Laporan 12 33 275
1.1.1.3 Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi
Penyusunan LKPD Laporan 24 148 617
1.1.3.1 Laporan Hasil Pengawasan Atas Proyek PHLN Laporan 21 30 143
1.1.4.1 Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang
Perekonomian Laporan 21 40 190
1.1.4.2 Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang
Polsoskam Laporan 38 38 100
1.1.4.3 Laporan hasil pengawasan Lintas Sektor Bidang
Keuangan Daerah Laporan 10 13 130
1.1.5.1 Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan
Presiden Bidang Perekonomian Laporan 1 3 300
1.1.5.2 Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Laporan 20 62 310
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 29
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Presiden Bidang Polsoskam
1.1.5.3 Laporan hasil pengawasan atas permintaan
presiden Bidang Keuangan Daerah Laporan 6 8 133
1.1.6.1 Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan
Stakeholders Bidang Perekonomian Laporan 1 24 2.400
1.1.6.2 Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan
Stakeholders Bidang Polsoskam Laporan 18 42 233
1.1.6.3 Laporan hasil pengawasan atas permintaan
Stakeholders Bidang Keuangan Daerah Laporan 11 28 255
1.1.7.1 Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi
Penyusunan LKBUMD Laporan 4 19 475
Sasaran Strategis 1.2 : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75,00%
IKU Outcome
1.2.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi
penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti
Persen 75,00 57 76,00
1.2.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang
disampaikan ke Pusat
Persen 86,25 98 114
IKU Output
1.2.1.1 Laporan Hasil Pengawasan Atas Penerimaan
Negara Bidang Polsoskam Laporan 1 1 100
1.2.2.2 Laporan Hasil Pengawasan BUN Bidang Keuangan
Daerah Laporan 55 56 102
Sasaran Strategis 2.1 : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD
IKU Outcome
2.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan
sesuai Standar Pelayanan Minimal
Persen 60,00 100,00 167
2.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan
sosialisasi/asistensi GCG/KPI
Persen 65,00 83,33 128
2.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Persen 55,00 100,00 182
IKU Output
2.1.1.1 Laporan Hasil Pengawasan atas Kinerja Pelayanan
Publik Laporan 4 6 150
2.1.2.1 Laporan Hasil Bimtek/Asistensi GCG/KPI Sektor
Korporat Laporan 12 16 133
2.1.3.1 Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja BUMD Laporan 13 14 108
Sasaran Strategis 3.1 : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
IKU Outcome
3.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan
Sosialisasi Program Anti Korupsi
Kel. Masy 3 2 67
3.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud
yang mendapatkan
sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
Instansi 4 4 100
3.1.3 Jumlah peraturan
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan
Peratura
n
1 1 100
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 30
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
kajian peraturan yang berpotensi TPK
3.1.4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim
dan penyesuaian harga
Persen 84,00 88 104
3.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/
PKKN/PKA
Persen 85,00 95 112
3.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh
instansi berwenang
Persen 50,00 80 160
3.1.7 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Persen 0 100 100
IKU Output
3.1.1.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan 6 7 117
3.1.2.1 Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi FCP Laporan 4 4 100
3.1.3.1 Laporan Hasil Kajian Pengawasan Laporan 1 1 100
3.1.4.1 Laporan Hasil Audit Investigasi atas HKP, Klaim,
dan Penyesuaian Harga Laporan 6 7 117
3.1.5.1 Laporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan
Kerugian Negara, dan Pemberian Keterangan Ahli
Atas Permintaan Instansi Penyidik
Laporan 48 100 208
3.1.6.1 Laporan hasil audit investigasi atas permintaan
Instansi lainnya Laporan 5 5 100
3.1.6.2 Laporan hasil reviu terhadap laporan dan
pengaduan masyarakat Laporan 2 2 100
Sasaran Strategis 4.1 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L/Pemda Sebesar 60%
IKU Outcome
4.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP
sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
Persen 60,00 54 90
4.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi
penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun
2008
Pemda 3 13 433
IKU Output
4.1.2.1 Jumlah Peserta Diklat SPIP Orang 30 30 100
4.1.2.2 Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan
Konsultasi dan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan
SPIP
Pemda 7 13 186
4.1.1.1 Laporan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang
Keuangan Daerah Lap 16 32 200
Sasaran Strategis 5.1 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan
kompeten pada 80% K/L/Pemda
IKU Outcome
5.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi
penerapan JFA
Persen 80 92,31 115
IKU Output
5.1.1.1 Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Lap 5 7 140
Sasaran Strategis 5.2 : Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas
pengelolaaan keuangan sebesar 100%
IKU Outcome
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 31
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
5.2.1 Persentase jumlah rencana penugasan
pengawasan yang terealisasi Persen 90 100,00 111
5.2.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan
Perwakilan BPKP dengan SAP Persen 100 100,00 100
5.2.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap
layanan kepegawaian
Likert 1-
10 8 7,61 95
5.2.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam
DIPA Persen 100 100,00 100
5.2.5 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas
pencairan anggaran yang diajukan sesuai
prosedur
Likert
1-10 8,5 8,29 98
5.2.6 Persentase permintaan bantuan hukum yang
ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas Persen 80,00 0 0
5.2.7 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di
media massa Kali 24 167 696
5.2.8 Persentase pemanfaatan aset Persen 100 100,00 100
5.2.9 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap
layanan sarpras
Likert
1-10 8,3 7,28 88
5.2.10 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit
Inspektorat Persen 80,00 100,00 125
5.2.11 Jumlah masukan topik penelitian yang
disampaikan ke Puslitbangwas Masukan 1 0 0
5.2.12 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan
atau di-assessment tata kelola APIP Instansi 4 13 325
5.2.13 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor
bersertifikat Likert
1-10 7,6
8,43
111
IKU Output
5.2.1.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 60 86 143
5.2.8.1 Jumlah Sarana Prasarana Unit 64 64 100
5.2.12.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tata
kelola APIP Daerah Pemda 12 12 100
5.2.12.2 Laporan Evaluasi Penerapan Tata Kelola APIP
Daerah Laporan 9 9 100
Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis berserta
realisasi anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1.
Capaian indikator kinerja outcome maupun indikator kinerja output dalam
tahun 2014, menggunakan sumber daya manusia dan dana. Realisasi
penggunaan dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebesar
Rp23.552.641.000,00 dari anggaran Rp24.154.148.000,00 atau mencapai
97,51%. Sedangkan pemanfaatan sumber daya manusia terealisasi sebanyak
31.114 Orang Hari (OH) dari target sebanyak 24.069 OH atau mencapai
129,27%.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 32
AA..22 CCAAPPAAIIAANN KKIINNEERRJJAA SS..DD TTAAHHUUNN 22001144
Tahun 2014 merupakan tahun terakhir dari periode Renstra Perwakilan BPKP
Provinsi Riau Tahun 2010 - 2014. Oleh karena itu di dalam Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah ini selain diuraikan capaian IKU dari Sasaran Strategis
periode tahun 2010 - 2014, juga akan diuraikan capaian dari indikator kinerja
Tujuan Startegis sebagaimana diuraikan dalam Tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2
Ringkasan Capaian Kinerja s.d Tahun 2014
Nomor Indikator Kinerja Utama Satuan Target s.d
2014
Realisasi
s.d 2014
Capaian
(%)
Tujuan 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Indikator Kinerja
1 Pemerintah daerah di Provinsi Riau
memperoleh opini WTP
Persen 70 54 77
2 Pemerintah daerah di Provinsi Riau
memperoleh opini WDP
Persen 30 46 154
Sasaran 1.1: Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL dan 90% LKPD
Outcome
1.1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan
penyusunan Laporan Keuangan
Persen 95 121 128
1.1.1.2 Presentase IPD yang laporan keuangannya
memperoleh opini minimal WDP
Persen 90 100 111
1.1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek
PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar
Persen 82 100 122
1.1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral
yang disampaikan ke Pusat
Persen 86,25 116 134
1.1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan
Presiden yang disampaikan ke Pusat
Persen 68 270 398
1.1.1.6 Persentase Hasil Pengawasan atas
permintaan stakeholders yang dijadikan bahan
pengambilan keputusan oleh stakeholderss
Persen 93,33 71 76
1.1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat
pendampingan penyelenggaraan akuntansi
Persen 80 73 91
Output
1.1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi
penyusunan LKKL bidang Perekonomian
Laporan 12 43 358
1.1.2.2 Laporan Hasil Bimbingan Teknis/ Asistensi
Penyusunan LKKL bidang Polsoskam
Laporan 66 121 183
1.1.2.3 Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan
LKPD
Laporan 119 365 307
1.1.2.4 Laporan Hasil Pengawasan Proyek PHLN Laporan 100 165 165
1.1.2.5 Laporan Hasil Pengawasan lintas sektor
Bidang Perekonomian
Laporan 68 113 166
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 33
Nomor Indikator Kinerja Utama Satuan Target s.d
2014
Realisasi
s.d 2014
Capaian
(%)
1.1.2.6 Laporan Hasil Pengawasan lintas sektor
bidang Polsoskam
Laporan 190 220 116
1.1.2.7 Laporan Hasil Pengawasan lintas sektor
bidang Keuangan Daerah
Laporan 35 40 114
1.1.2.8 Laporan Hasil Pengawasan atas permintaan
Presiden Bidang Perekonomian
Laporan 0 3 100
1.1.2.9 Laporan Hasil Pengawasan atas permintaan
Presiden Bidang Polsoskam
Laporan 43 130 302
1.1.2.10 Laporan Hasil Pengawasan atas permintaan
Presiden Bidang Keuangan Daerah
Laporan 0 18 100
1.1.2.11 Laporan Hasil Pengawasan atas permintaan
stakeholders Bidang Perekonomian
Laporan 40 102 255
1.1.2.12 Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan
stakeholderss bidang Polsoskam
Laporan 12 239 1.992
1.1.2.13 Laporan Hasil pengawasan atas permintaan
stakeholders bidang Keuangan Daerah
Laporan 43 177 412
1.1.2.14 Laporan Hasil Bimtek/asistensi penyusunan
LK BUMD
Laporan 24 94 392
Sasaran 1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75 %
Outcome
1.2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi
penerimaan negara/ daerah yang
ditindaklanjuti
Persen 75 57 77
1.2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang
disampaikan ke Pusat
Persen 86 98 114
1.2.1.3 Persentase Penghematan Biaya (cost saving)
dibandingkan dengan nilai yang diaudit
Persen 7 8 123
Output
1.2.2.1 Laporan Hasil Pengawasan atas penerimaan
negara bidang Perekonomian
Laporan 4 5 125
1.2.2.2 Laporan hasil Pengawasan atas penerimaan
negara bidang Polsoskam
Laporan 10 7 70
1.2.2.3 Laporan Hasil Pengawasan atas penerimaan
negara sektor korporat
Laporan 41 12 29
1.2.2.4 Laporan Hasil Pengawasan BUN Bidang
Perekonomian
Laporan 9 11 122
1.2.2.5 Laporan Hasil Pengawasan BUN bidang
Polsoskam
Laporan 32 80 250
1.2.2.6 Laporan Hasil Pengawasan BUN bidang
Keuangan Daerah
Laporan 277 347 125
Tujuan 2: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Indikator Kinerja
1. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal
(SPM) pada Instansi Pemerintah Daerah di
Provinsi Riau
Persen 60 100 167
2. Terselenggaranya Good Corporate Governance
(GCG) pada BUMN di Provinsi Riau
Persen 75 100 133
3. Terselenggaranya Good Corporate Governance Persen 75 N/A N/A
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 34
Nomor Indikator Kinerja Utama Satuan Target s.d
2014
Realisasi
s.d 2014
Capaian
(%)
(GCG) pada BUMD di Provinsi Riau
Sasaran 2.1: Terselenggaranya SPM pada 60 % IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD
Outcome
2.1.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan
sesuai Standar Pelayanan Minimal
Persen 60 100 167
2.1.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan
sosialisasi/ asistensi GCG/KPI
Persen 65 83 128
2.1.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan Audit
Kinerja
Persen 55 100 182
Output
2.1.2.1 Laporan Hasil Pengawasan atas Kinerja
Pelayanan Publik bidang Keuangan Daerah
Laporan 105 115 110
2.1.2.2 Laporan hasil Bimtek/ asistensi GCG/KPI
sektor korporat
Laporan 43 92 214
2.1.2.3 Laporan Hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan 59 87 147
Tujuan 3: Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan
Keuangan Negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Indikator Kinerja
1. Pengaduan masyarakat di Provinsi Riau
dtindaklanjuti/ terlayani
Persen 80 67 84
2. Permintaan bantuan dari Instansi Penegak
Hukum di Provinsi Riau dtindaklanjuti/
terlayani
Persen 80 100 125
Sasaran 3.1: Meningkatkan kesadaran dan ketertiban K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi menjadi 80 %
Outcome
3.1.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan
sosialisasi Program anti korupsi
Kelompok 12 14 117
3.1.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko
fraud yang mendapatkan
sosialisasi/DA/Asistensi/Evaluasi FCP
Instansi 15 13 87
3.1.1.3 Jumlah peraturan
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang
dilakukan kajian peraturan yang berpotensi
TPK
Peraturan 4 4
100
3.1.1.4 Persentase pelaksanaan penugasan HKP,
Klaim dan penyesuaian harga
Persen 84 103 123
3.1.1.5 Persentase pelaksanaan audit
investigasi/PKKN/PKA
Persen 85 111 131
3.1.1.6 Persentase hasil audit investigasi non TPK
oleh instansi berwenang
Persen 36 65 179
3.1.1.7 Persentase hasil telaahan pengaduan
masyarakat
Persen 10 100 1000
Output
3.1.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan 31 52 168
3.1.2.2 Laporan hasil bimtek/ asistensi implementasi
FCP
Laporan 17 14 82
3.1.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan Laporan 5 7 140
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 35
Nomor Indikator Kinerja Utama Satuan Target s.d
2014
Realisasi
s.d 2014
Capaian
(%)
3.1.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas HKP,
Eskalasi dan Klaim
Laporan 52 60 115
3.1.2.5 Laporan Hasil audit investigasi, perhitungan
kerugian keuangan negara , dan pemberian
keterangan ahli atas permintaan instansi
penyidik
Laporan 232 380 164
3.1.2.6 Laporan Hasil audit investigasi atas
permintaan instansi lainnya
Laporan 12 13 108
3.1.2.7 Laporan Hasil Reviu terhadap Laporan dan
Pengaduan Masyarakat
Laporan 2 2 100
Tujuan 4: Tercapainya Efekfivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di wilayah Perwakilan BPKP
Provinsi Riau
Indikator Kinerja
1. Instansi pemerintah di Provinsi Riau telah
menerapkan SPIP
Persen 70 100 133
Sasaran 4.1: Meningkatkan kualitas penerapan SPIP di K/L, Pemda sebesar 60%
Outcome
4.1.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan
SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
Persen 60 54 90
4.1.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi
Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP 60 Tahun
2008
Pemda 11 13 118
4.1.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan Monitoring
Sistem Pengendalian Intern
Pemda 11 13 118
Output
4.1.2.1 Jumlah Peserta Diklat SPIP Orang 30 30 100
4.1.2.2 Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan
konsultasi dan Bimbingan Teknis
Penyelenggaraan SPIP
Pemda 0 13 100
4.1.2.3 Laporan dukungan pembinaan
penyelenggaraan SPIP bidang Polsoskam
Laporan 3 7 233
4.1.2.4 Laporan Dukungan Pembinaan
penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan
Daerah
Laporan 106 263 248
Tujuan 5: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di
wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Indikator Kinerja
1. Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) di
Provinsi Riau telah menerapkan JFA
Persen 60 92 153
2. Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) di
Provinsi Riau kapabilitasnya berada pada level
2 berdasarkan kriteria IACM
Persen 60 0 0
Sasaran 5.1: Meningkatnya kapasitas aparat pegawasan intern pemerintah yang profesional dan komponen
pada 80 % K/L/Pemda
Outcome
5.1.1.1 Presentase Pemda yang dilakukan asistensi
penerapan Jabatan Fungsional Auditor
Persen 80 92 115
Output
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 36
Nomor Indikator Kinerja Utama Satuan Target s.d
2014
Realisasi
s.d 2014
Capaian
(%)
5.1.1.1 Jumlah Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA
APIP Daerah
Laporan/
kegiatan
39 42 108
Sasaran 5.2: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan
keuangan sebesar 100%
Outcome
5.2.1.1 Persentase Jumlah rencana Penugasan
pengawasan yang terealisasi
Persen 90 100 111
5.2.1.2 Persentase kesesuaian Laporan Keuangan
perwakilan BPKP dengan SAP
Persen 100 100 100
5.2.1.3 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan
terhadap layanan kepegawaian
Skala 8 7,61 95
5.2.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak diblokir
dalam DIPA
Persen 100 100 100
5.2.1.5 Persepsi Kepuasann atas pencairan anggaran
yang diajukan sesuai prosedur
Skala 8,5 8,29 98
5.2.1.6 Persentase permintaan bantuan hukum yang
ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas
Persen 80 0 0
5.2.1.7 Jumlah publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP di
media massa
kali 96 282 294
5.2.1.8 persentase pemanfaatan aset Persen 100 100 100
5.2.1.9 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan
terhadap layanan sarpras
Skala 8,3 7,28 88
5.2.1.10 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil
audit Inspektorat
Persen 80 100 125
5.2.1.11 Jumlah masukan topik penelitian yang
disampaikan ke Puslitbangwas
Masukan 4 3 75
5.2.1.12 Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi
atau di Assesment tata kelola APIP
Instansi 12 13 108
5.2.1.13 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas Auditor
bersertifikat
Skala 7,6 8,43 111
Output
5.2.2.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan
BPKP
Laporan 225 238 106
5.2.2.2 Jumlah Sarana Prasarana Unit 305 376 123
5.2.2.3 Jumlah Sosialisasi dan Bimtek penerapan Tata
Kelola APIP Daerah
Pemda 13 13 100
5.2.2.4 Laporan Evaluasi penerapan tatakelola APIP
Daerah
Laporan 5 13 260
Tujuan 6:Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah di
wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Outcome
5.2.1.14 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan
secara efektif
Sistem
Informasi
4 10 250,00
%
Rincian mengenai capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau s.d Tahun
2014 tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 37
AA..33 AANNAALLIISSIISS CCAAPPAAIIAANN KKIINNEERRJJAA
Oleh karena Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan Laporan
Kinerja Instansi Pemerntah terakhir dari Renstra Tahun 2010 – 2014, maka
analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian indikator kinerja tujuan
dan sasaran strategis. Analisis capaian tujuan strategis dilakukan atas capaian
indikator kinerja tujuan strategis. Sedangkan analisis capaian kinerja sasaran
strategis diukur dari capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiap-
tiap sasaran strategis. Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak dominan
dan atau tidak secara langsung mendukung capaian kinerja sasaran strategis
namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran strategis. Selain analisis
atas capaian kinerja tahun 2014, juga dilakukan perbandingan capaian kinerja
tahun 2014 dengan capaian 2013 dan capaian sampai dengan 2014 (capaian
jangka menengah) berdasarkan target yang tercantum dalam Renstra Tahun
2010 – 2014.
Analisis capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2014,
perbandingan dengan tahun 2013 dan perbandingan dengan target jangka
menengah tersebut dapat disajikan sebagai berikut:
Tujuan 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara
di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Capaian kinerja Tujuan Staretagis 1 “Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas
Keuangan Negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau” dapat dilihat dari
capaian dua indikator kinerja yaitu “Minimal 70% Pemerintah Daerah di Provinsi
Riau yang memperoleh opini WTP dan 30% sisanya memperoleh opini WDP”.
Pemerintah Daerah di Provinsi Riau yang telah memperoleh opini WTP sampai
dengan tahun 2014 (opini atas LKPD tahun 2013) adalah sebanyak 7 Pemda
atau sebesar 54% dari 13 Pemda. Jika dibandingkan dengan target sebesar
70%, maka capaian indikator kinerja tersebut adalah sebesar 77%.
Walaupun belum mencapai target, jumlah Pemda yang telah memperoleh opini
WTP s.d tahun 2014 tersebut telah jauh meningkat dibanding dengan capaian
pada awal periode Renstra (tahun 2010) yang hanya sebanyak 1 Pemda
sebagaimana digambarkan dalam Tabel 3.4.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 38
Sementara itu Pemda yang memperoleh opini WDP sampai dengan tahun 2014
adalah sebanyak 6 Pemda atau sebesar 46,15% dari 13 Pemda. Jika
dibandingkan dengan target sebesar 30%, maka capaian indikator kinerja
tersebut adalah sebesar 154%.
Seluruh Pemda yang memperoleh opini WTP dan WDP tersebut (kecuali
Kabupaten Kampar) telah mendapat pendampingan/asistensi dari Perwakilan
BPKP Provinsi Riau baik dalam bentuk pendampingan penyusunan laporan
keuangan maupun reviu laporan keuangan.
Sasaran Strategis 1.1:
Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, Dan 90% LKPD
Meningkatnya kualitas laporan keuangan pemerintah pusat,
kementerian/lembaga, dan pemerintah daerah merupakan tekad Perwakilan
BPKP Provinsi Riau sebagai perwujudan fungsi consulting. Upaya strategis yang
dilaksanakan dalam rangka menyukseskan tercapainya sasaran ini adalah
pendekatan yang intensif kepada para mitra kerja BPKP sehingga BPKP dapat
melakukan pendampingan penyusunan ataupun reviu atas Laporan Keuangan
sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan
keuangan dapat sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang
ditunjukkan dengan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP.
Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan
Kementerian/Lembaga, dan 90% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”
diindikasikan oleh dua IKU outcome dominan yang terkait langsung dengan
kualitas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah yaitu Persentase IPP yang mendapat pendampingan
penyusunan Laporan Keuangan dan Persentase IPD yang laporan keuangannya
memperoleh opini minimal WDP. Bersama lima IKU outcome lainnya, realisasi
IKU Sasaran Strategis 1.1 ini pada tahun 2014 dibandingkan dengan capaian
tahun 2013 dan capaian jangka menengah s.d tahun 2014 sebagaimana
tercantum dalam Renstra disajikan dalam Tabel 3.3 berikut ini:
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 39
Tabel 3.3
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 1.1
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi
Kinerja Naik
(Turun)
realisasi
Capaian Kinerja Naik
(Turun)
Capaian
Target
Kinerja
s.d
2014
Realisasi
Kinerja
s.d
2014
Capaian
Kinerja
s.d
2014 2013 2014 2013 2014
IKU Outcome
1.1.1 Persentase IPP yang
mendapat pendampingan
penyusunan Laporan
Keuangan
Persen 113 121 8 126 128 2 95 121 128
1.1.2 Persentase IPD yang laporan
keuangannya memperoleh
opini minimal WDP Persen 100 100 0 111 111 0 90 100 111
1.1.3 Persentase jumlah laporan
keuangan proyek PHLN yang
memperoleh opini dukungan
Wajar
Persen 100 100 0 122 122 0 82 100 122
1.1.4 Persentase hasil
pengawasan lintas sektoral
yang disampaikan ke Pusat Persen 117 116 (1) 144 134 (10) 86 116 134
1.1.5 Persentase hasil
pengawasan atas
permintaan presiden yang
disampaikan ke Pusat
Persen 120 270 150 176 398 222 68 270 398
1.1.6 Persentase hasil
pengawasan atas
permintaan stakeholderss
yang dijadikan bahan
pengambilan keputusan
oleh stakeholderss
Persen 100 71 (29) 115 76 (39) 93 71 76
1.1.7 Persentase BUMD yang
mendapat pendampingan
penyelenggaraan akuntansi Persen 42 73 31 77 121 44 80 73 91
Dari Tabel 3.3 tersebut dan dikaitkan dengan capaian IKU serupa pada Tabel
3.1 terlihat bahwa capaian kedua IKU outcome dominan dari Sasaran Strategis
1.1 yaitu Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan
Keuangan dan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini
minimal WDP pada tahun 2014 telah mencapai target dengan capaian kinerja
masing-masing sebesar 128% dan 111%. Demikian juga capaian dari target
jangka menengah (target s.d tahun 2014) kedua IKU outcome tersebut juga
telah mencapai target dengan capaian kinerja masing-masing juga sebesar
128% dan 111%.
Uraian masing-masing capaian IKU outcome Sasaran Strategis ini sebagai
berikut:
11..11..11.. PPeerrsseennttaassee IIPPPP YYaanngg MMeennddaappaatt PPeennddaammppiinnggaann PPeennyyuussuunnaann
LLaappoorraann KKeeuuaannggaann
Dalam rangka merealisasikan IKU ini, Perwakilan BPKP Provinsi Riau
telah proaktif menjalin kerja sama melalui Memorandum of
Understanding (MoU) untuk membantu pemerintah, antara lain dengan
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 40
melakukan pendampingan penyusunan laporan keuangan K/L untuk
meningkatkan kemampuan IPP menyusun laporan keuangan sesuai
dengan SAP. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan
menghitung jumlah Instansi vertikal yang mendapat pendampingan
dibanding Target dalam PKPT.
Dalam tahun 2014, jumlah instansi vertikal yang mendapat
pendampingan penyusunan laporan keuangan sebanyak 17 IPP atau
121% dari target PKPT 14 IPP. Bila dibandingkan dengan target yang
ditetapkan dalam Tapkin 2014 sebesar 95,00%, maka capaian IKU ini
pada tahun 2014 adalah sebesar 128% (Rincian lihat Lampiran 5).
Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013
masing-masing sebesar 113% dan 126%, maka terdapat kenaikan
realisasi kinerja sebesar 8% dan kenaikan capaian kinerja sebesar 2%.
Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah
(target s.d tahun 2014) sebesar 95%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d
tahun 2014 adalah juga sebesar 121% atau mencapai 128% dari
target.
Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana
sebesar Rp139.009.000,00 atau 69% dari anggaran tahun 2014
sebesar Rp201.025.000,00 dan menggunakan SDM sebanyak 1.603
OH atau 272% dari rencana tahun 2014 sebanyak 736 OH.
11..11..22.. PPeerrsseennttaassee IIPPDD YYaanngg LLaappoorraann KKeeuuaannggaannnnyyaa MMeemmppeerroolleehh OOppiinnii
MMiinniimmaall WWDDPP
Selain IPP, Perwakilan BPKP Provinsi Riau juga berupaya mendorong
akuntabilitas keuangan Pemerintah Daerah ke arah yang lebih baik
dengan IKU “Persentase Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang
Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP” dari BPK RI.
Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dari realisasi jumlah IPD yang
laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP dibandingkan
dengan jumlah IPD yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Riau.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 41
Dalam tahun 2014, IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini
minimal WDP sebanyak 13 IPD atau 100% dari jumlah IPD. Hampir
seluruh IPD tersebut (kecuali Kabupaten Kampar) mendapat asistensi
dari BPKP pada tahun 2014. Bila dibandingkan dengan target yang
ditetapkan dalam Tapkin 2014 sebesar 90%, maka capaian IKU ini
pada tahun 2014 adalah sebesar 111%.
Realisasi dan capaian kinerja tahun 2014 tersebut sama dengan
realisasi dan capaian kinerja tahun 2013. Demikian juga bila
dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun
2014) sebesar 90%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014
adalah sebesar 100% atau juga mencapai 111% dari target jangka
menengah.
Rincian opini BPK atas laporan keuangan IPD dapat dilihat dalam Tabel
3.4 berikut:
Tabel 3.4
Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2010 – 2013
No. Nama Pemda Opini BPK Asistensi/Tidak
Diasistensi oleh BPKP 2010 2011 2012 2013
1. Provinsi Riau WTP WDTP WTP-
DPP
WTP-
DPP
Asistensi dalam bentuk
reviu Laporan Keuangan
2. Kota Pekanbaru WDP WDP WDP WDP Asistensi dalam bentuk
pendampingan
penyusunan Laporan
Keuangan dan reviu
Laporan Keuangan
3. Kota Dumai WDP WDP WDP WDP Asistensi dalam bentuk
pendampingan
penyusunan Laporan
Keuangan dan reviu
Laporan Keuangan
4. Kabupaten Bengkalis WDP TMP WDP WTP-
DPP
Asistensi dalam bentuk
pendampingan
penyusunan Laporan
Keuangan dan reviu
Laporan Keuangan
5. Kabupaten Siak WDP WTP WTP-
DPP
WTP-
DPP
Asistensi dalam bentuk
reviu Laporan Keuangan
6. Kabupaten Kampar WDP WDP WDP WDP -
7. Kabupaten Pelalawan WDP WDP WTP-
DPP
WTP-
DPP
Asistensi dalam bentuk
reviu Laporan Keuangan
8. Kabupaten Indragiri
Hulu
TMP WDP WDP WDP Asistensi Penyusunan
Laporan Keuangan
9. Kabupaten Indragiri
Hilir
WDP WDP WDP WDP Asistensi penyusunan
juknis reviu lapkeu
10. Kabupaten Rokan Hulu WDP WDP WDP WTP-
DPP
Asistensi dalam bentuk
reviu Laporan Keuangan
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 42
No. Nama Pemda Opini BPK Asistensi/Tidak
Diasistensi oleh BPKP 2010 2011 2012 2013
11. Kabupaten Rokan Hilir WDP WDP WDP WDP Asistensi dalam bentuk
reviu Laporan Keuangan
12. Kabupaten Kuantan
Singingi
WDP WTP WTP WTP Asistensi dalam bentuk
reviu Laporan Keuangan
13. Kabupaten Kepulauan
Meranti
WDP WDP WTP-
DPP
WTP-
DPP
Asistensi dalam bentuk
reviu Laporan Keuangan
Jumlah 13 13 13 13
Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana
sebesar Rp368.295.000,00 atau 144% dari anggaran tahun 2014
sebesar Rp255.697.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak
4.019 OH atau 352% dari rencana tahun 2014 sebanyak 1.142 OH.
11..11..33.. PPeerrsseennttaassee JJuummllaahh LLaappoorraann KKeeuuaannggaann PPrrooyyeekk PPHHLLNN YYaanngg
MMeemmppeerroolleehh OOppiinnii DDuukkuunnggaann WWaajjaarr
IKU “Persentase Jumlah Laporan Audit atas Proyek PHLN yang
memperoleh opini dukungan Wajar” merupakan IKU lainnya dalam
pencapaian Sasaran Strategis 1.1. IKU ini diukur dari jumlah laporan
keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar
dibandingkan dengan jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang
diaudit.
Realisasi tahun 2014 IKU ini adalah sebanyak 21 laporan keuangan
proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar atau sebesar
100% dari 21 laporan keuangan proyek PHLN yang diaudit. Bila
dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam Tapkin 2014
sebesar 82%, maka capaian kinerja IKU ini pada tahun 2014 adalah
sebesar 122%.
Realisasi dan capaian kinerja tahun 2014 tersebut sama dengan
realisasi dan capaian kinerja tahun 2013. Demikian juga bila
dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun
2014) sebesar 82%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014
adalah sebesar 100% atau juga mencapai 122% dari target jangka
menengah.
Keterangan : WTP: Wajar Tanpa Pengecualian; WTP-DPP: Wajar Tanpa Pengecualian-Dengan Paragraf
Penjelas; WDP: Wajar Dengan Pengecualian; TMP: Tidak Memberikan Pendapat; dan TW:
Tidak Wajar
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 43
Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana
sebesar Rp153.386.000,00 atau 105% dari anggaran tahun 2014
sebesar Rp145.680.000,00, dan menggunakan SDM sebanyak 1.409
OH atau 102% dari rencana tahun 2014 sebanyak 1.382 OH.
11..11..44.. PPeerrsseennttaassee HHaassiill PPeennggaawwaassaann LLiinnttaass SSeekkttoorraall YYaanngg DDiissaammppaaiikkaann
KKee PPuussaatt
Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) mandat yang diberikan kepada
Perwakilan BPKP Provinsi Riau antara lain melakukan pengawasan
intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan yang
bersifat lintas sektoral di wilayah Provinsi Riau. Dengan PP tersebut,
Perwakilan BPKP Provinsi Riau mempunyai kewenangan yang lebih
luas dan juga keunggulan kompetensi dalam melakukan pengawasan
intern yang bersifat lintas sektoral dibandingkan dengan APIP lainnya,
sehingga pengawasan atas program/kegiatan yang melibatkan
beberapa pihak dan terkait dengan berbagai aspek dapat dilakukan
oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
IKU “Hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat”
diukur dengan menghitung jumlah laporan yang dikirim ke Pusat
dibandingkan target laporan dari Pusat. Dalam tahun 2014, jumlah
laporan yang dikirim ke Pusat sebanyak 80 laporan atau 116% dari
target laporan dari Pusat sebanyak 60 laporan. Jika dibandingkan
dengan target yang ditetapkan dalam Tapkin 2014 sebesar 86,25%,
maka capaian IKU ini pada tahun 2014 adalah sebesar 134% (Rincian
lihat Lampiran 5).
Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013
masing-masing sebesar 117% dan 144%, maka terdapat penurunan
realisasi kinerja sebesar 1% dan penurunan capaian kinerja sebesar
10%. Walaupun demikian, realisasi dan capaian kinerja tahun 2014
tersebut masih jauh melampaui target yang telah ditetapkan dalam
Tapkin 2014. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 86%, maka realisasi
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 44
IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 116% atau mencapai 134% dari
target jangka menengah.
Untuk tahun 2014, capaian kinerja IKU ini didukung oleh penggunaan
dana sebesar Rp398.000.007,00 atau 88% dari anggaran tahun 2014
sebesar Rp450.761.000,00 dan menggunakan SDM sebanyak 3.507
OH atau 136% dari rencana tahun 2014 sebanyak 2.575 OH.
11..11..55.. PPeerrsseennttaassee HHaassiill PPeennggaawwaassaann AAttaass PPeerrmmiinnttaaaann PPrreessiiddeenn YYaanngg
DDiissaammppaaiikkaann KKee PPuussaatt
IKU “Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang
disampaikan ke Pusat” merupakan indikator pencapaian Sasaran
Strategis 1.1 dalam rangka pelaksanaan tugas Perwakilan BPKP
Provinsi Riau melakukan pengawasan intern melalui kegiatan
pengawasan lainnya berdasarkan penugasan dari Presiden, sesuai
amanat pasal 49 ayat 2 butir c PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP.
Capaian IKU ini diukur berdasarkan jumlah laporan hasil pengawasan
atas permintaan presiden yang dikirim ke Pusat dibandingkan dengan
jumlah target laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden
yang diberikan oleh Pusat.
Jumlah laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden yang
dikirim ke Pusat pada tahun 2014 sebanyak 73 laporan atau 270%
dari target 27 laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden
yang diberikan oleh Pusat. Dibandingkan dengan target yang
ditetapkan dalam Tapkin 2014 sebesar 68%, maka capaian IKU ini
pada tahun 2014 adalah sebesar 398% (Rincian lihat Lampiran 5).
Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013
masing-masing sebesar 120% dan 176%, maka terdapat kenaikan
realisasi kinerja sebesar 150% dan kenaikan capaian kinerja sebesar
222%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka
menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 68%, maka realisasi kinerja
IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 270% atau juga mencapai
398% dari target jangka menengah.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 45
Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana
sebesar Rp234.294.000,00 atau 84% dari anggaran tahun 2014
sebesar Rp280.423.000,00 dan menggunakan SDM sebanyak 1.456
OH atau 125% dari rencana tahun 2014 sebanyak 1.167 OH.
11..11..66.. PPeerrsseennttaassee HHaassiill PPeennggaawwaassaann AAttaass PPeerrmmiinnttaaaann SSttaakkeehhoollddeerrssss
YYaanngg DDiijjaaddiikkaann BBaahhaann PPeennggaammbbiillaann KKeeppuuttuussaann OOlleehh
SSttaakkeehhoollddeerrssss
IKU “Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang
dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh Stakeholders”
merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 1.1 dengan
target sebesar 93,33%. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah
laporan pengawasan atas permintaan stakeholders yang disampaikan
tepat waktu (sesuai RPL dalam KM4).
Dalam tahun 2014, jumlah laporan pengawasan atas permintaan
stakeholderss yang disampaikan tepat waktu sebanyak 70 laporan
atau 71% dari jumlah laporan pengawasan atas permintaan
stakeholderss sebanyak 99 laporan. Dibandingkan dengan target yang
ditetapkan dalam Tapkin 2014 sebesar 93,33%, maka capaian IKU ini
pada tahun 2014 adalah sebesar 76% (Rincian lihat Lampiran 5).
Keterlambatan penyampaian laporan ini antara lain disebabkan
terlambat pelaksanaan pengawasan yang disebabkan kurangnya
tenaga auditor serta adanya penugasan seperti Evaluasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) yang terlambat dimulai
karena jadwal pelaksanaannya diundur oleh Rendal (BPKP Pusat).
Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013
masing-masing sebesar 100% dan 115%, maka terdapat penurunan
realisasi kinerja sebesar 29% dan penurunan capaian kinerja sebesar
39%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka
menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 93%, maka realisasi kinerja
IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 71% atau juga mencapai 76%
dari target jangka menengah.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 46
Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana
sebesar Rp684.160.000,00 atau 98% dari anggaran tahun 2014
sebesar Rp695.823.000,00 dan menggunakan SDM sebanyak 3.787
OH atau 257% dari rencana tahun 2014 sebanyak 1.472 OH.
11..11..77.. PPeerrsseennttaassee BBUUMMDD YYaanngg MMeennddaappaatt PPeennddaammppiinnggaann
PPeennyyeelleennggggaarraaaann AAkkuunnttaannssii
Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan aktif dalam pendampingan
penyusunan Laporan Keuangan BUMD agar sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku umum. Oleh karena itu pendampingan ini
dianggap mendukung pencapaian Sasaran Strategis 1 dengan IKU
“Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan
akuntansi”.
IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang mendapat
pendampingan penyelenggaraan akuntansi dibandingkan jumlah
BUMD yang terdapat di wilayah Provinsi Riau.
Dalam tahun 2014, jumlah BUMD yang mendapat pendampingan
penyelenggaraan akuntansi sebanyak 24 BUMD atau 73% dari jumlah
BUMD yang terdapat di wilayah Provinsi Riau sebanyak 33 BUMD.
Dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam Tapkin 2014
sebesar 60%, maka capaian IKU ini pada tahun 2014 sebesar 121%.
Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013
masing-masing sebesar 42% dan 77%, maka terdapat kenaikan
realisasi kinerja sebesar 31% dan kenaikan capaian kinerja sebesar
44%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka
menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 80%, maka realisasi kinerja
IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 73% atau juga mencapai 91%
dari target jangka menengah. Belum maksimalnya pencapaian target
jangka menengah ini antara lain disebabkan belum terlayaninya
permintaan pendampingan dari beberapa BUMD karena masih
kurangnya tenaga auditor di Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana
sebesar Rp49.332.000,00 atau 137% dari anggaran tahun 2014
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 47
sebesar Rp35.982.000,00 dan menggunakan SDM sebanyak 756 OH
atau 123% dari rencana tahun 2014 sebanyak 617 OH.
Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 1.1 ini didukung
oleh sebelas IKU output seperti digambarkan dalam Tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.5
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 1.1
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi
Kinerja Naik
(Turun)
realisasi
Capaian Kinerja
% Naik
(Turun)
Capain
%
Target
s.d.
2014
Realiasi
s.d.
2014
Capaian
Kinerja
s.d
2014
% 2013 2014 2013 2014
IKU Output
1.1.1.1 Laporan Hasil Bimbingan
Teknis/Asistensi
Penyusunan LKKL Bidang
Perekonomian
Laporan 3 14 11 100 700 600 12 43 358
1.1.1.2 Laporan hasil bimbingan
teknis/asistensi
penyusunan LKKL bidang
Polsoskam
Laporan 14 33 19 117 275 158 66 121 183
1.1.2.1 Laporan Hasil Bimbingan
Teknis/Asistensi
Penyusunan LKPD Laporan 11 148 137 122 617 495 119 365 307
1.1.3.1 Laporan Hasil
Pengawasan Atas Proyek
PHLN
Laporan 18 30 12 120 143 23 100 165 165
1.1.4.1 Laporan Hasil
Pengawasan Lintas
Sektor Bidang
Perekonomian
Laporan 20 40 20 111 190 79 68 113 166
1.1.4.2 Laporan Hasil
Pengawasan Lintas
Sektor Bidang Polsoskam Laporan 32 38 7 123 100 (23) 190 220 116
1.1.4.3 Laporan hasil
pengawasan Lintas
Sektor Bidang Keuangan
Daerah
Laporan 16 13 (3) 114 130 16 35 40 114
1.1.5.1 Laporan Hasil
Pengawasan atas
Permintaan Presiden
Bidang Perekonomian
Laporan 0 3 3 0 300 300 0 3 100
1.1.5.2 Laporan Hasil
Pengawasan atas
Permintaan Presiden
Bidang Polsoskam
Laporan 12 62 50 100 310 210 43 130 302
1.1.5.3 Laporan hasil
pengawasan atas
permintaan presiden
Bidang Keuangan Daerah
Laporan 10 8 (2) 100 133 33 0 18 100
1.1.6.1 Laporan Hasil
Pengawasan atas
Permintaan Stakeholders
Bidang Perekonomian
Laporan 1 24 23 100 2.400 2300 40 102 255
1.1.6.2 Laporan Hasil
Pengawasan atas
Permintaan Stakeholders
Bidang Polsoskam
Laporan 1 42 41 100 233 133 12 239 1.992
1.1.6.3 Laporan hasil
pengawasan atas
permintaan Stakeholders
Bidang Keuangan Daerah
Laporan 1 28 27 100 255 155 43 177 412
1.1.7.1 Laporan Hasil Bimbingan
Teknis/Asistensi
Penyusunan LKBUMD Laporan 4 19 15 100 475 375 24 94 392
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 48
Dari tabel di atas terlihat bahwa hampir seluruh IKU output Sasaran Strategis 1.1
ini pada tahun tahun 2014 capaiannya lebih dari 100%. Demikian juga untuk
kinerja jangka menengah (capaian s.d tahun 2014) capaian IKU-nya juga lebih
dari 100%. Uraian selengkapnya dari masing-masing IKU output tersebut adalah
sebagai berikut:
1.1.1.1 Laporan Hasil Bimbingan Teknis/ asistensi penyusunan Laporan
Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) Bidang Perekonomian
Realisasi indikator laporan hasil bimbingan teknis/asistensi
penyusunan LKKL Bidang Perekonomian pada tahun 2014 adalah
sebanyak 14 laporan atau mencapai 700% dari target yang ditetapkan
dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 2 laporan. Bila dibandingkan
dengan capaian kinerja tahun 2013 sebesar 100%, maka terdapat
kenaikan capaian kinerja sebesar 600%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 43
laporan atau mencapai 358% bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 12 laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain
melalui penugasan pendampingan penyusunan Laporan Keuangan
Tahun Anggaran 2013 pada beberapa satuan kerja di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Badan
Pusat Statistik Provinsi Riau.
1.1.1.2 Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL
Bidang Polsoskam
Realisasi indikator laporan hasil bimbingan teknis/asistensi
penyusunan LKKL Bidang Polsoskam pada tahun 2014 adalah
sebanyak 33 laporan atau mencapai 275% dari target yang ditetapkan
dalam Tapkin 2014 sebanyak 12 laporan. Bila dibandingkan dengan
capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 117%, maka terdapat
kenaikan capaian kinerja sebesar 158%.
Sedangkan realisasi indikator kinerja output ini s.d tahun 2014 adalah
sebanyak 121 laporan atau mencapai 183% bila dibandingkan dengan
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 49
target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 66
laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini antara lain diperoleh
melalui penugasan pendampingan penyusunan laporan keuangan
tahun anggaran 2013 pada beberapa instansi di lingkungan
Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, Badan Pengawas Pemilu, Komisi Pemilihan Umum,
Kementerian Hukum dan HAM, Badan Pertanahan Nasional,
Mahkamah Agung, Kejaksaan Tinggi Provinsi Riau, Politeknik
Kesehatan Riau, dan Kapolda Riau.
1.1.2.1 Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPD
Realisasi indikator laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD
pada tahun 2014 adalah sebanyak 148 laporan atau mencapai 617%
dari target yang ditetapkan dalam Tapkin 2014 sebanyak 24 laporan.
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar
122%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 495%.
Sedangkan realisasi kinerja IKU output ini s.d tahun 2014 adalah
sebanyak 365 laporan atau mencapai 307% bila dibandingkan dengan
target jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 119 laporan.
Untuk tahun 2014 capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui
penugasan pendampingan penyusunan/reviu Laporan Keuangan yang
dilaksanakan pada 11 Pemda, yaitu pada Pemerintah Provinsi Riau,
Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan
Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Kampar, Kabupaten
Kepulauan Meranti, Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, Kota
Pekanbaru, dan Kota Dumai.
Pendampingan penyusunan laporan keuangan pada Pemda tersebut
dilaksanakan antara lain melalui implementasi aplikasi Sistem
Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA). Sampai dengan
tahun 2014, Pemda yang telah menggunakan aplikasi SIMDA
Keuangan maupun SIMDA BMD sebanyak 10 Pemda dengan kondisi
yang digambarkan dalam Tabel 3.6 sebagai berikut:
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 50
Tabel 3.6
Pemerintah Daerah Yang Menggunakan SIMDA
No. Pemerintah Daerah
Simda Keuangan Simda
BMD Penganggaran Penatausahaan Pelaporan
1. Provinsi Riau - - - V
2. Kota Pekanbaru
- - - V
3. Kota Dumai V V V V
4. Kabupaten
Bengkalis - - - V
5. Kabupaten Siak V - - -
6. Kabupaten Kampar V - -
7. Kabupaten
Pelalawan - - - -
8. Kabupaten
Indragiri Hulu - - - V
9. Kabupaten
Indragiri Hilir - - - V
10. Kabupaten Rokan
Hulu - - - -
11. Kabupaten Rokan
Hilir V - - V
12. Kabupaten
Kuantan Singingi - - - V
13. Kabupaten
Kepulauan Meranti - - - -
1.1.3.1 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN
Realisasi indikator laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN pada
tahun 2014 adalah sebanyak 30 laporan atau mencapai 143% dari
target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 21 laporan.
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar
120%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 23%.
Sedangkan realisasi indikator kinerja output ini s.d tahun 2014 adalah
sebanyak 165 laporan atau mencapai 165% bila dibandingkan dengan
target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 100
laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini antara lain diperoleh
melalui penugasan:
1) Audit Keuangan atas Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)
Audit ini dilaksanakan pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau,
Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Kabupaten Kuantan Singingi,
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 51
Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten
Rokan Hulu, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Kampar.
2) Audit Keuangan atas PNPM Mandiri Perkotaan
Audit dilaksanakan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Pekanbaru,
Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kuantan
Singingi.
3) Audit atas PNPM Mandiri Perdesaan
Audit dilaksanakan pada Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten
Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kuantan Singingi
dan Kabupaten Bengkalis.
4) Audit Dukungan atas Laporan Keuangan Indonesian Vocational
Education Strengthening Project (INVEST)
Audit dilaksanakan pada SMKN 2 Pekanbaru Pekanbaru yang
berupa kegiatan audit tujuan tertentu atas perbedaan nilai kas
antara buku kas umum (BKU) dengan nilai kas/bank pada Program
INVEST-ADB pada SMKN 2 Pekanbaru Pekanbaru.
5) Audit Dukungan atas Laporan Keuangan Health Professional
Education Quality (HPEQ ) pada Universitas Riau untuk tahun
anggaran yang berakhir per 31 Desember 2013.
6) Audit Dukungan atas Laporan Keuangan atas Third Water Supply
and Sanitation for Low-Income Communities (WSLIC-3)pada
Kabupaten Kampar untuk tahun anggaran yang berakhir per 31
Desember 2013.
7) Pemutakhiran Tindak Lanjut atas Hasil Audit PHLN
Pemutakhiran data hasil pengawasan dan tindak lanjut merupakan
penugasan rutin dan pada tahun 2014 terlaksana diantaranya
melakukan pembahasan tindak lanjut temuan hasil audit
PAMSIMAS tahun 2008-2013.
1.1.4.1 Laporan HHaassiill PPeennggaawwaassaann LLiinnttaass SSeekkttoorr BBiiddaanngg PPeerreekkoonnoommiiaann
Realisasi indikator laporan hasil pengawasan lintas sektoral Bidang
Perekonomian pada tahun 2014 adalah sebanyak 40 laporan atau
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 52
mencapai 190% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014
sebanyak 21 laporan.
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar
111%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 79%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak
113 laporan atau mencapai 166% bila dibandingkan dengan target
kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 68 laporan.
Untuk tahun 2014 capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui
pelaksanaan penugasan:
1) Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
(PPIP)
Audit ini dilaksanakan pada Kabupaten Bengkalis, Kabupaten
Indragiri Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Indragiri Hulu,
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kepualauan Meranti dan
Provinsi Riau untuk program tahun anggaran 2013.
2) Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
(PPIP) Interim
Audit interim dilaksanakan pada Kabupaten Indragiri Hilir,
Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau,
Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten
Kepulauan Meranti.
3) Verifikasi Tagihan Pihak Ketiga
Verifikasi Tagihan Pihak Ketiga dilaksanakan pada kegiatan SNVT
Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera III Provinsi Riau
pada Kementerian PU Periode 1 Januari 2014 s.d 30 Juni 2014.
4) Monitoring dan Evaluasi PPIP
Monitoring dan Evaluasi PPIP dilaksanakan pada Pemerintah
Provinsi Riau Tahun Anggaran 2014.
1.1.4.2 Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Polsoskam
Realisasi indikator laporan hasil pengawasan lintas sektoral Bidang
Perekonomian pada tahun 2014 adalah sebanyak 38 laporan atau
mencapai 100% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014
sebanyak 38 laporan.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 53
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar
123%, maka terdapat penurunan capaian kinerja sebesar 23%.
Sedangkan realisasi kinerja IKU output ini s.d tahun 2014 adalah
sebanyak 220 laporan atau mencapai 116% bila dibandingkan dengan
target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 190
laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain
melalui penugasan sebagai berikut:
1) Evaluasi Penyerapan Anggaran
Evaluasi Penyerapan Anggaran dilaksanakan pada lingkup
Kementerian Perhubungan seperti pada Kantor Pertanahan
Kabupaten Kampar dan Bandara Pasir Pangairan Riau serta pada
Kementerian Agama Kabupaten Kampar.
2) Audit atas Klaim Dana Pelayanan Dasar Jamkesmas dan Jampersal
Audit atas Klaim Dana Pelayanan Dasar Jamkesmas dan Jampersal
dilaksanakan pada Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hilir,
Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, Kabupaten Indragiri Hulu,
Kota Dumai, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Rokan
Hulu, Kabuapaten Rokan Hilir, Kota Pekanbaru, Kabupaten
Kuantan Singingi dan Provinsi Riau periode tahun 2013.
3) Audit Program Jaminan dan Perlindungan Sosial
Audit Program Jaminan dan Perlindungan Sosial dilaksanakan pada
Dinas Sosial Provinsi Riau.
4) Audit Kinerja atas Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpendapatan
Rendah (Raskin)
Audit ini dilaksanakan pada Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten
Bengkalis, Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten
Siak.
1.1.4.3 Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Keuangan
Daerah
Realisasi indikator laporan hasil pengawasan lintas sektoral Bidang
Keuangan Daerah pada tahun 2014 adalah sebanyak 13 laporan atau
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 54
mencapai 130% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014
sebanyak 10 laporan.
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar
114%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 16%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 40
laporan atau mencapai 114% bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 35 laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui
penugasan sebagai berikut:
1) Evaluasi Program Ketahanan Pangan
Evaluasi Program Ketahanan Pangan atas Pengelolaan Lahan
Pertanian Berkelanjutan Tahun 2010 s.d Tahun 2013 pada
Kabupaten Kampar dan Kabupaten Siak.
2) Bimtek dan Pendampingan
Kegiatan Bimtek dan Pendampingan yang dilakukan adalah atas
kegiatan Belanja Hibah dan Bantuan Sosial pada Kabupaten
Bengkalis, Kabupaten Pelalawan Tahun 2014.
3) Probity Audit
Probity Audit yang dilakukan adalah atas Proposal Bantuan Hibah
dan Bantuan Sosial Kabupaten Pelalawan Tahun 2014.
1.1.5.1 Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang
Perekonomian
Realisasi indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden
bidang perekonomian pada tahun 2014 adalah sebanyak 3 laporan
atau mencapai 300% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun
2014 sebanyak 1 laporan.
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar
0%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 300%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 3
laporan atau mencapai 100% bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 0 laporan.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 55
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh melalui
penugasan Evaluasi Penyerapan Anggaran yang dilaksanakan pada
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Dumai, Distrik
Navigasi Dumai dan Kantor Pertanahan Kota Dumai.
1.1.5.2 Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang
Polsoskam
Realisasi indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden
bidang Polsoskam pada tahun 2014 adalah sebanyak 62 laporan atau
mencapai 310% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014
sebanyak 20 laporan.
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar
100%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 210%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak
130 laporan atau mencapai 302% bila dibandingkan dengan target
kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 43 laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui
penugasan sebagai berikut:
1) Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional
Monitoring ini merupakan pelaksanaan kerjasama di bidang
pengawasan dan pengendalian dengan UKP4. Kegiatan ini telah
dilaksanakan pada wilayah Provinsi Riau terhadap Prioritas
Pembangunan Nasional di Kabupaten Siak, Kabupaten Kuantan
Singingi, Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten
Kampar serta pada instansi vertikal seperti Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Kesehatan.
2) Monitoring Implementasi BPJS Kesehatan
Kegiatan Monitoring Implementasi BPJS Kesehatan dilaksanakan
pada RSUD dan Puskesmas di Kabupaten Kampar, Kabupaten
Rokan Hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi.
3) Evaluasi Penyerapan Anggaran
Evaluasi Penyerapan Anggaran dilaksanakan pada Kejaksaan
Negeri, Kementerian Agama, KPU, BPN, Kementerian Hukum dan
HAM pada beberapa Kabupaten/ Kota di Provinsi Riau.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 56
1.1.5.3 Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang
Keuangan Daerah
Realisasi indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden
bidang keuangan daerah pada tahun 2014 adalah sebanyak 8 laporan
atau mencapai 133% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun
2014 sebanyak 6 laporan.
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar
100%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 33%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 18
laporan atau mencapai 100% bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 0 laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui
penugasan Evaluasi Penyerapan APBD yang dilaksanakan pada
Provinsi Riau, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Pelalawan, Kota
Dumai dan Kabupaten Bengkalis.
1.1.6.1 Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders Bidang
Perekonomian
Realisasi indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan
stakeholderss bidang perekonomian pada tahun 2014 adalah
sebanyak 24 laporan atau mencapai 2.400% dari target yang
ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 1 laporan.
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar
100%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 2.300%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak
102 laporan atau mencapai 255% bila dibandingkan dengan target
kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 40 laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui
penugasan:
1) Audit Tunggakan Tunjangan Profesi Guru Agama
Audit tersebut dilaksanakan pada seluruh Kabupaten/ Kota di
Provinsi Riau.
2) Kajian Ease of Doing Bussines (EODB)
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 57
Kajian Ease of Doing Bussines (EODB) Tahun 2014 telah
dilaksanakan pada Badan Pertanahan Nasional Kota Pekanbaru,
Kantor PLN Kota Pekanbaru, Badan Penanaman Modal dan
Promosi Kota Pekanbaru, Badan Pelayanan Terpadu Kota
Pekanbaru serta Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Pekanbaru.
3) Monitoring Tindak Lanjut Hasil Pengawasan BPKP
1.1.6.2 Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Stakeholderss
Bidang Polsoskam
Realisasi indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan
stakeholderss bidang polsoskam pada tahun 2014 adalah sebanyak
42 laporan atau mencapai 233% dari target yang ditetapkan dalam
Tapkin tahun 2014 sebanyak 18 laporan.
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar
100%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 133%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak
239 laporan atau mencapai 1.992% bila dibandingkan dengan target
kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 12 laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui
penugasan:
1) Audit atas Klaim Dana Jamkesmas
Audit atas Klaim Dana Jamkesmas tersebut dilaksanakan pada
seluruh RSUD pada Kabupaten/ Kota di Provinsi Riau. Dana
Jamkesmas yang diaudit adalah sampai dengan 31 Desember
2014.
2) Audit Operasional atas Tunggakan Tunjangan Profesi Guru PNSD
Tahun 2010-2013 .
1.1.6.3 Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders Bidang
Keuangan Daerah
Realisasi indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan
stakeholderss bidang keuangan daerah pada tahun 2014 adalah
sebanyak 28 laporan atau mencapai 255% dari target yang ditetapkan
dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 11 laporan.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 58
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar
100%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 155%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak
177 laporan atau mencapai 412% bila dibandingkan dengan target
kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 43 laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui
penugasan:
1) Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD)
Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah d]Derah
dilaksanakan pada beberapa Kabupaten/ kota yang meliputi
Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Tembilahan,
Kota Pekanbaru, dan Kabupaten Kampar.
2) Kegiatan Asistensi, Pendampingan dan Evaluasi
Berbagai kegiatan asistensi dan pendampingan yang telah
dilakukan diantaranya adalah:
Pendampingan Penyusunan LAKIP pada Kabupaten Rokan
Hulu, Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan Tahun 2013.
Asistensi Evaluasi LAKIP SKPD Tahun 2013 di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak.
1.1.7.1 Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan
BUMD
Realisasi indikator laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan laporan
keuangan BUMD pada tahun 2014 adalah sebanyak 19 laporan atau
mencapai 475% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014
sebanyak 4 laporan.
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar
100%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 375%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 94
laporan atau mencapai 392% bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 24 laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui
penugasan:
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 59
1) Pendampingan Penyusunan Pedoman
Kegiatan Pendampingan Penyusunan Pedoman yang dilaksanakan
meliputi Pendampingan Penyusunan Pedoman Penghapusan dan
Penjualan/ Pemusnahan Aset dan Inventaris PT. Bank Riau Kepri,
Pendampingan Penyusunan Pedoman Manajemen Resiko PTPN V
Persero, Pendampingan Penyusunan Coorporate Charter PT. Bumi
Siak Pusako Holding dan Pendampingan Penyusunan Uraian Tugas
dan Jabatan pada PD. Pembangunan Kota Pekanbaru.
2) Sosialisasi dan Bimtek/ Asistensi
Bimbingan teknis dilaksanakan pada RSUD Kabupaten Kepulauan
Meranti dalam bentuk Bimtek Pemenuhan Persyaratan Administrasi
BLUD.
3) Sosialisasi Pola Pengelolaan Keuangan (PPK)
Sosialisasi Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) dilaksanakan pada RSUD Kepulauan
Meranti.
Sasaran Strategis 1.2:
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Sebesar 75%
Sasaran Strategis “Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75%”
memiliki tiga IKU outcome yaitu “persentase hasil pengawasan optimalisasi
penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti” dan “Persentase hasil
pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat” serta “persentase penghematan
biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit”. Dari tiga IKU
outcome tersebut, 2 IKU outcome yang disebut pertama merupakan IKU
dominan dalam pencapaian Sasaran Strategis 1.2 tersebut. Secara lengkap,
tiga IKU outcome dari Sasaran Strategis 1.2 tersebut disajikan dalam Tabel 3.7
berikut ini.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 60
Tabel 3.7
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 1.2
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi
Kinerja Naik
(Turun)
realisasi
Capaian Kinerja Naik
(Turun)
Capaian
Target
Kinerja
s.d
2014
Realisasi
Kinerja
s.d 2014
Capaian
kinerja
s.d
2014 2013 2014 2013 2014
IKU Outcome
1.2.1 Persentase hasil
pengawasan optimalisasi
penerimaan negara/ daerah
yang ditindaklanjuti
Persen 63 57 (6) 79 76 (3) 75 57 76
1.2.2 Persentase hasil
pengawasan BUN yang
disampaikan ke Pusat Persen 105 98 (7) 133 114 (19) 86 98 114
1.2.3 Persentase penghematan
biaya (cost saving)
dibandingkan dengan nilai
yang diaudit
Persen 8,31 N/A N/A 104 N/A N/A 7 8 123
N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target
Dari tabel 3.7 di atas dan dikaitkan dengan capaian IKU serupa pada Tabel 3.1
terlihat bahwa capaian kinerja kedua IKU outcome dominan Sasaran Strategis
1.2 tersebut pada tahun 2014 masing-masing masing-masing adalah sebesar
76%, 114%. Sedangkan IKU lainnya yaitu persentase penghematan biaya (cost
saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit tidak dapat diukur (N/A) karena
tidak menjadi target dalam Tapkin 2014.
Uraian masing-masing capaian IKU outcome sasaran strategis ini sebagai
berikut:
11..11..11 PPeerrsseennttaassee HHaassiill PPeennggaawwaassaann OOppttiimmaalliissaassii PPeenneerriimmaaaann
NNeeggaarraa//DDaaeerraahh YYaanngg DDiittiinnddaakkllaannjjuuttii
Dalam rangka berperan melakukan optimalisasi penerimaan negara,
Perwakilan BPKP Provinsi Riau menetapkan “Persentase hasil
pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang
ditindaklanjuti” sebagai IKU yang dominan dalam mengindikasikan
ketercapaian Sasaran Strategis Tercapainya Optimalisasi Penerimaan
Negara. Pengawasan atas penerimaan negara antara lain untuk
mendorong upaya perbaikan sistem manajemen Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) yang transparan dan akuntabel, sehingga
penerimaan yang berasal dari PNBP menjadi meningkat sesuai dengan
potensi yang diharapkan. Kinerja IKU ini diukur berdasarkan jumlah
tindak lanjut atas rekomendasi/saran dibandingkan dengan jumlah
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 61
rekomendasi/saran hasil audit optimalisasi penerimaan negara/OPAD
sampai dengan tahun berjalan.
Realisasi IKU ini tahun 2014 sebesar 57%, atau mencapai 76% dari
target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebesar 75%. Jumlah
tindak lanjut atas rekomendasi/saran sebanyak 20 kejadian
dibandingkan dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit
optimalisasi penerimaan negara/OPAD sampai dengan tahun berjalan
sebanyak 35 kejadian.
Belum tercapainya target ini disebabkan pada tahun 2014,
pelaksanaan audit Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang
dilakukan Perwakilan BPKP tidak menjadi prioritas penugasan
sebagaimana tahun-tahun sebelumnya dan audit PNBP yang dilakukan
hanya atas satuan kerja Kementerian/Lembaga yang nilai PNBP-nya
relatif kecil.
Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013
masing-masing sebesar 63% dan 79%, maka terdapat penurunan
realisasi kinerja sebesar 6% dan penurunan capaian kinerja sebesar
3%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka
menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 75%, maka realisasi kinerja
IKU ini s.d tahun 2014 adalah juga sebesar 57% atau mencapai 76%
dari target jangka menengah.
Untuk meningkatkan capaian IKU ini, maka diperlukan upaya yang
intensif dalam melaksanakan pengawasan atas optimalisasi
penerimaan negara/daerah pada periode yang akan datang.
Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana
sebesar Rp29.624.000,00 atau 131,15% dari anggaran tahun 2014
sebesar Rp21.759.000,00 dan menggunakan SDM, sebanyak 91 OH
atau 156,90% dari rencana tahun 2014 sebanyak 58 OH.
11..11..22 PPeerrsseennttaassee HHaassiill PPeennggaawwaassaann BBUUNN YYaanngg DDiissaammppaaiikkaann KKee PPuussaatt
Pemerintah melalui PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah, pasal 49 ayat 2 butir b. menegaskan bahwa
Perwakilan BPKP Provinsi Riau melakukan pengawasan intern
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 62
terhadap akuntabilitas keuangan Negara atas kegiatan
Kebendaharaan Umum Negara dengan tujuan untuk memberikan
masukan kepada Menteri Keuangan. Menindaklanjuti amanat
tersebut, dalam Renstranya, Perwakilan BPKP Provinsi Riau
membentuk IKU berupa “Persentase hasil pengawasan BUN yang
disampaikan ke Pusat”.
Capaian IKU ini diukur berdasarkan persentase jumlah laporan hasil
pengawasan BUN yang dikirim ke Pusat dibandingkan dengan jumlah
target laporan hasil pengawasan BUN yang diberikan oleh Pusat.
Jumlah laporan hasil pengawasan BUN yang dikirim ke Pusat adalah
sebanyak 55 laporan atau 98% dari 56 laporan hasil pengawasan BUN
yang ditargetkan oleh Pusat. Dibandingkan dengan target yang
ditetapkan dalam Tapkin 2014 sebesar 86%, maka capaian IKU ini
pada tahun 2014 sebesar 114% (Rincian lihat Lampiran 5).
Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013
masing-masing sebesar 105% dan 113%, maka terdapat penurunan
realisasi kinerja sebesar 7% dan penurunan capaian kinerja sebesar
19%. Walaupun demikian, capaian IKU ini pada tahun 2014 masih
melebihi target yang telah ditetapkan dalam Tapkin 2014.
Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah
(target s.d tahun 2014) sebesar 86%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d
tahun 2014 adalah juga sebesar 98% atau mencapai 114% dari target
jangka menengah.
Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana
sebesar Rp113.455.000,00 atau 34,33% dari anggaran tahun 2014
sebesar Rp3830.530.000,00 dan menggunakan SDM sebanyak 1.379
OH atau 55,72% dari rencana tahun 2014 sebanyak 2.475 OH.
11..11..33 PPeerrsseennttaassee PPeenngghheemmaattaann BBiiaayyaa ((CCoosstt SSaavviinngg)) DDiibbaannddiinnggkkaann
ddeennggaann NNiillaaii yyaanngg DDiiaauuddiitt
IKU “Persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan
dengan nilai yang diaudit” ini diukur dengan membandingkan nilai
temuan hasil pengawasan dibandingkan dengan jumlah anggaran yang
diaudit/diawasi baik audit atas kegiatan yang dibiayai oleh APBN/APBD
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 63
maupun BUMN/BUMD. Untuk tahun 2014 IKU ini tidak diukur karena
tidak menjadi target dalam Tapkin 2014.
Sedangkan jika dikaitkan dengan target jangka menengah (target s.d
tahun 2014) sebesar 7%, maka capaian kinerja IKU ini s.d tahun 2014
adalah sebesar 123% dari target sebesar 8%. Realisasi target jangka
menengah tersebut hanya berasal dari realisasi kinerja tahun 2013.
Sedangkan realisasi tahun-tahun sebelumnya tidak diukur karena tidak
menjadi target dalam Tapkin tahun bersangkutan (N/A).
Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 1.2 ini didukung juga
oleh IKU output seperti digambarkan dalam Tabel 3.8 sebagai berikut:
Tabel 3.8
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 1.2
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi
Kinerja Naik
(Turun)
realisasi
Capaian Kinerja
% Naik
(Turun)
capaian
Target
s.d.
2014
Realiasi
s.d.
2014
Capaian
Kinerja
s.d
2014 2013 2014 2013 2014
IKU Output
1.2.1.1 Laporan hasil pengawasan
atas penerimaan negara
Bidang Perekonomian Laporan 1 N/A N/A 100 N/A N/A 4 5 125
1.2.1.2 Laporan hasil pengawasan
atas penerimaan negara
Bidang Polsoskam Laporan 1 1 0 100 100 0 10 7 70
1.2.1.3 Laporan hasil pengawasan
atas penerimaan negara
sektor Korporat
Laporan N/A N/A N/A N/A N/A N/A 41 12 29
1.2.2.1 Laporan hasil pengawasan
BUN Bidang Perekonomian Laporan 1 N/A N/A 100 N/A N/A 9 11 122
1.2.2.2 Laporan hasil pengawasan
BUN Bidang Polsoskam Laporan 11 N/A N/A 122 N/A N/A 32 80 250
1.2.2.3 Laporan hasil pengawasan
BUN Bidang Keuangan
Daerah
Laporan 47 56 9 102 102 0 277 347 125
N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target
Dari tabel di atas terlihat bahwa IKU output Sasaran Strategis 1.2 yang menjadi
target dalam Tapkin 2014 yaitu ‘laporan hasil pengawasan atas penerimaan
negara bidang polsoskam’ dan ‘laporan hasil pengawasan BUN bidang keuangan
daerah’ masing-masing mencapai 100% dan 102%. Selain kedua IKU output
tersebut, terdapat empat IKU output lainnya yang menjadi target dalam Renstra
periode 2010 s.d 2014. Uraian masing-masing capaian IKU output sasaran
strategis ini sebagai berikut:
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 64
1.2.1.1 Laporan Hasil Pengawasan atas Penerimaan Negara Bidang
Perekonomian
Realisasi IKU laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara
bidang perekonomian tidak menjadi target dalam Tapkin tahun 2014
sehingga tidak dapat diukur capaiannya (N/A). Sementara itu capaian
kinerja IKU ini pada tahun 2013 adalah sebesar 100%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 5
laporan atau mencapai 125% bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 4 laporan.
1.2.1.2 Laporan Hasil Pengawasan atas Penerimaan Negara Bidang
Polsoskam
Realisasi IKU laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara
bidang polsoskam pada tahun 2014 adalah sebanyak 1 laporan atau
mencapai 100% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014
sebanyak 1 laporan. Capaian ini sama dengan capaian kinerja pada
tahun 2013.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 7
laporan atau mencapai 70% bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 10 laporan. Tidak
maksimalnya pencapaian target jangka menengah tersebut karena IKU
ini tidak terlalu menjadi prioritas setiap tahunnya. Hal ini terlihat dari
target yang rata-rata hanya sebanyak 1 laporan per tahun dalam
Tapkin periode 2010 s.d 2014
Untuk tahun 2014 capaian IKU ini diperoleh melalui penugasan
Verifikasi Piutang PNBP atas Saldo Rekening Giro Uang Titipan Denda
dan Biaya Tilang Verstek di Bank BRI (Persero) pada Kejakasaan
Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri di Wilayah di Wilayah Kejaksaan
Tinggi Riau.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 65
1.2.1.3 Laporan Hasil Pengawasan atas Penerimaan Negara Bidang
Korporat
Realisasi IKU laporan hasil atas pengawasan penerimaan negara
bidang korporat juga tidak menjadi target dalam Tapkin 2014 dan
Tapkin 2013 sehingga tidak dapat diukur capaiannya (N/A).
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 12
laporan atau mencapai 29% bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 41 laporan. Tidak
maksimalnya pencapaian target jangka menengah tersebut karena IKU
ini tidak terlalu menjadi prioritas setiap tahunnya. Selama periode
Renstra 2010 – 2014, IKU ini hanya menjadi target pada tahun 2010
dengan target sebanyak 11 laporan dan direalisasikan sebanyak 12
laporan. Jadi realisasi kinerja jangka menengah sebanyak 12 laporan
tersebut hanya berasal dari realisasi kinerja IKU ini pada tahun 2010.
1.2.2.1 Laporan Hasil Pengawasan atas BUN Bidang Perekonomian
Realisasi IKU laporan hasil pengawasan BUN bidang perekonomian
tidak menjadi target dalam Tapkin tahun 2014 sehingga tidak dapat
diukur capaiannya (N/A). Sementara itu realisasi kinerja IKU ini pada
tahun 2013 sebanyak 1 laporan atau dengan capaian sebesar 100%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 11
laporan atau mencapai 122% bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 9 laporan.
1.2.2.2 Laporan Hasil Pengawasan atas BUN Bidang Polsoskam
Realisasi IKU laporan hasil pengawasan BUN bidang polsoskam tidak
menjadi target dalam Tapkin tahun 2014 sehingga tidak dapat diukur
capaiannya (N/A). Sementara itu realisasi kinerja IKU ini pada tahun
2013 adalah sebanyak 11 laporan atau mencapai 122% dari target
sebanyak 9 laporan.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 80
laporan atau mencapai 250% bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 32 laporan.
Realisasi jangka menengah sebesar 80 laporan tersebut berasal dari
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 66
realisasi tahun 2012 sebanyak 69 laporan dan realisasi tahun 2013
sebanyak 11 laporan.
1.2.2.3 Laporan Hasil Pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah
Realisasi IKU laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah
pada tahun 2014 adalah sebanyak 56 laporan atau mencapai 102%
dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 55
laporan. Capaian ini sama dengan capaian kinerja pada tahun 2013
dimana IKU ini terealisir sebanyak 47 laporan dari target yang
ditetapkan dalam Tapkin 2013 sebanyak 46 laporan.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak
347 laporan atau mencapai 125% bila dibandingkan dengan target
kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 277 laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU ini diperoleh melalui beberapa
penugasan antara lain:
1) Penugasan Monitoring Pengelolaan DAK meliputi 2 bidang yaitu
bidang bidang pendidikan (pada tingkat SD, SMP dan SMA/SMK),
serta bidang kesehatan.
2) Monitoring Sisa BOS Tahun Anggaran 2011 pada Kabupaten Rokan
Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten
Indragiri Hulu, Kabupaten Kampar, Kota Dumai, Kabupaten Siak
Kabupaten Kuansing dan Kabupaten Kepulauan Meranti.
3) Monitoring Tindak Lanjut Korsupgah Tahun 2012-2013.
4) Audit Operasional atas Pembangunan Gedung Islamic Centre dan
SMA Unggulan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, Pembangunan
Gedung Universitas Islam Indragiri Tembilahan serta Pembangunan
Gudang Obat RSUD Selasih TA 2013 di Kabupaten Pelalawan.
Tujuan 2:
Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di Wilayah
Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Tingkat capaian kinerja Tujuan Staretagis 2 ‘Meningkatnya Tata Pemerintahan
yang Baik di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau’ dapat diukur dari capaian
indikator kinerjanya yaitu Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 67
pada Instansi Pemerintah Daerah dan terselenggaranya Good Corporate
Governance (GCG) pada BUMN/ BUMD di Provinsi Riau dengan target masing-
masing sebesar 60% dan 75%.
Kondisi penerapan SPM oleh Pemerintah Daerah tersebut dapat digambarkan
dalam Tabel 3.9 di bawah ini:
TABEL 3.9
PERKEMBANGAN PENERAPAN SPM DIPROVINSI RIAU
No. Nama
Pemda
Bidang SPM
Pendi
dikan
Kese
hatan
Lingku
Ngan
Hidup
PU Peru
mahan
Kete
naga
kerjaan
Keta
hanan
Pangan
PP
dan
PA
KB
dan
KS
Kom
info Sosial
Otonomi
Daerah
Total
1. Prov. Riau N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
2. Kab.Indragiri Hulu √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - 11
3. Kab.Indragiri Hilir √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ 10
4. Kota Pekanbaru - √ √ - - - - - - √ √ - 4
5. Kab.Bengkalis √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12
6.. Kab.Kampar - - - √ - - - - - √ - - 2
7. Kab.Pelalawan - - √ √ - √ √ √ √ √ √ √ 9
8. Kab.Kuantan
Singingi
√ √ √ √ √ - √ - √ √ √ √ 10
9. Kota DumaI √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ 11
10. Kab.Rokan Hilir √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - - 10
11. Kab.Kepulauan
Meranti
- - - √ - - - - - √ - - 2
12. Kab.Rokan Hulu - - - √ - - - - - - - - 1
13. Kab.Siak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 12
Jumlah 7 8 9 11 7 7 8 5 7 11 8 6 94
Dari tabel di atas terlihat bahwa dari 12 Pemda yang telah dimonitoring
penerapan SPM-nya, hanya 2 Pemda yang telah menerapkan 12 SPM secara
penuh, sedangkan 10 Pemda lainnya menerapkan SPM masih sebagian. Kalau
diukur dari jumlah Pemda, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh Pemda telah
menerapkan SPM. Namun kalau diukur dari jumlah SPM yang diterapkan, maka
capaian penerapan SPM baru mencapai 65,28% atau mencapai 109% dari
target yang ditetapkan dalam Renstra sebesar 60%. Dengan mengacu kepada
jumlah Pemda yang telah menerapkan SPM, dapat disimpulkan bahwa indikator
kinerja penerapan SPM pada Instansi Pemerintah daerah ini telah tercapai
100%.
Kemudian terkait penerapan Good Corporate Governance (GCG), dari 2 BUMN
yang berkantor pusat di Provinsi Riau yaitu PTPN V (Persero) dan PT Inhutani IV
(Persero) telah menerapkan GCG dengan asistensi/pendampingan dari BPKP
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 68
atau capaiannya sebesar 100%. Sedangkan untuk BUMN yang mempunyai
Cabang di Provinsi Riau, yang telah bekerjasama dengan BPKP dalam
menerapkan GCG baru PT.Pelindo I (Persero). Untuk BUMN lainnya karena
belum bekerjasama dengan BPKP atau belum dimonitoring maka belum
diketahui penerapan GCG-nya.
Sementara itu dari 26 BUMD yang ada di Provinsi riau, yang telah menjalin
kerjasama dan mendapatkan sosialisasi tentang GCG dari BPKP baru 10 BUMD.
Dari jumlah tersebut yang telah didampingi penerapan GCG-nya baru 2 BUMD
yaitu PT.Bank Riau Kepri dan PT. Bumi Siak Pusako. Sedangkan BUMD lainnya
karena belum ada pendampingan/asistensi penerapan GCG atau belum
dimonitoring, maka penerapan GCG-nya juga belum dapat diketahui.
Selanjutnya di bawah ini akan diuraikan analisis capaian IKU dari Sasaran
Strategis 2.1 yang mendukung pencapaian kinerja Tujuan Strategis 2 tersebut.
Sasaran Strategis 2.1:
Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG
pada 65% BUMN/BUMD
Sebagai auditor internal pemerintah, terkait dengan perannya dalam
meningkatkan akuntabilitas Pemda dan pengelolaan BUMN/BUMD, Perwakilan
BPKP Provinsi Riau perlu mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan Kementerian Teknis,
dan mendorong BUMN/BUMD untuk menerapkan Good Corporate Governance
(GCG).
Sasaran Strategis “Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya
GG pada 65% BUMN/BUMD” diindikasikan oleh dua IKU outcome dominan yaitu
“Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan
Minimal” dan “Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi
GCG/KPI”.
Bersama satu IKU outcome lainnya, realisasi IKU sasaran strategis 2.1 pada
tahun 2014 sebagaimana ditetapkan dalam Tapkin 2014 dibandingkan dengan
realisasi tahun 2013 dan dikaitkan target jangka menengah s.d 2014
sebagaimana tercantum dalam dokumen Renstra disajikan dalam Tabel 3.10
berikut ini.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 69
Tabel 3.10
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 2.1
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi
Kinerja Naik
(Turun)
realisasi
Capaian
Kinerja Naik
(Turun)
realisasii
Target
Kinerja
2014
Realisasi
Kinerja
s.d 2014
Capaian
Kinerja
s.d
2014 2013 2014 2013 2014
IKU Outcome
2.1.1 Persentase IPD yang
melaksanakan pelayanan
sesuai Standar Pelayanan
Minimal
Persen 100 100 0 222 167 (55) 60 100 167
2.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D
yang dilakukan
sosialisasi/asistensi
GCG/KPI
Persen 77 83 6 118 128 10 65 83 128
2.1.3 Persentase BUMD yang
dilakukan audit kinerja Persen 100 100 0 167 182 15 55 100 182
Dari Tabel 3.10 di atas dikaitkan dengan capaian IKU serupa pada Tabel 3.1
terlihat bahwa capaian kinerja kedua IKU outcome dominan Sasaran Strategis
2.1 tersebut pada tahun 2014 yaitu Persentase IPD yang melaksanakan
pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal dan Persentase BUMN/D/BLU/D
yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI telah mencapai target dengan
capaian kinerja masing-masing sebesar 167% dan 128%.
Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini sebagai berikut:
22..11..11 PPeerrsseennttaassee IIPPDD YYaanngg MMeellaakkssaannaakkaann PPeellaayyaannaann SSeessuuaaii SSttaannddaarr
PPeellaayyaannaann MMiinniimmaall
Dasar hukum pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2010–2014, yang
mewajibkan setiap pemerintah daerah untuk menerapkan Standar
Pelayanan Minimal. Selain itu juga terdapat Peraturan Pemerintah
Nomor 65 Tahun 2005 yang mensyaratkan implementasi SPM dilakukan
dengan menuangkan indikator SPM pada dokumen perencanaan jangka
menengah dan tahunan serta pada dokumen penganggaran daerah.
Selanjutnya Inpres Nomor 1 Tahun 2010 juga mengharuskan
pemerintah daerah melakukan SPM yang ditetapkan oleh kementerian
teknis. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah, pasal 48 ayat 2 butir a dan pasal 50 ayat 1 butir a,
menyebutkan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Riau melakukan
pengawasan intern antara lain melalui audit kinerja diantaranya
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 70
dimaksudkan untuk memperbaiki pelayanan publik. Oleh karena itu,
audit kinerja pelayanan pemerintah daerah yang dilaksanakan
Perwakilan BPKP Provinsi Riau mendukung pencapaian Sasaran
Strategis 3 dengan IKU “Jumlah IPD yang Melaksanakan Pelayanan
Sesuai Standar Pelayanan Minimal”
IKU ini diukur dengan membandingkan antara jumlah IPD yang
mencantumkan SPM dalam dokumen perencanaan dengan jumlah IPD
yang diaudit kinerja pelayanannya.
Dalam tahun 2014, IPD yang telah mencantumkan SPM ke dalam
dokumen perencanaan sebanyak 4 IPD dari target sebanyak 4 IPD yang
diaudit kinerja pelayanannya atau 100%, sehingga capaian IKU ini pada
tahun 2014 sebesar 167% dari target tahun 2014 sebesar 60%.
Adapun 4 IPD yang telah mencantumkan SPM ke dalam dokumen
perencanaannya adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Dinas
Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu, Dinas Pendidikan Kabupaten
Kampar dan Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hulu sebagaimana
terinci dalam Tabel 3.10 berikut:
Tabel 3.11
Daftar IPD Yang Diaudit Kinerja Pelayanan
No. Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang
diaudit Kinerja Pelayanan
Pencantuman SPM di Dokumen
Perencanaan
1 Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Mencantumkan SPM
2 Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar Mencantumkan SPM
3 Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hulu Mencantumkan SPM
4 Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu Mencantumkan SPM
Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013
masing-masing sebesar 100% dan 222%, maka terdapat penurunan
penurunan capaian kinerja sebesar 55%. Sedangkan bila dibandingkan
dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar
60%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 100%
atau juga mencapai 167% dari target jangka menengah.
Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana
sebesar Rp40.280.000,00 atau 100% dari anggaran tahun 2014
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 71
sebesar Rp40.280.000,00 dan menggunakan SDM, sebanyak 130 OH
atau 104,84% dari rencana tahun 2014 sebanyak 124 OH.
22..11..22 PPeerrsseennttaassee BBUUMMNN//DD//BBLLUU//DD YYaanngg DDiillaakkuukkaann SSoossiiaalliissaassii//AAssiisstteennssii
GGCCGG//KKPPII
Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan melakukan pengawasan intern
melalui pemberian pelayanan jasa manajemen kepada BUMN/BUMD/
BUL/ BLUD di bidang GCG dan KPI, dengan harapan dapat memperbaiki
kinerja BUMN/BUMD/BUL/BLUD. Untuk mengukur manfaat, ditetapkan
IKU berupa “Persentase BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan
sosialisasi GCG/KPI”.
IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang
dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG atau KPI, dibandingkan
dengan jumlah target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Dalam tahun 2014, jumlah BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan
sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG atau KPI sebanyak 10 BUMN/BUMD/
BUL/BLUD dari target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi Riau
sebanyak 12 BUMN/BUMD/BUL/BLUD, sehingga capaian IKU ini pada
tahun 2014 sebesar 83%. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar
65%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 128%.
Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013
masing-masing sebesar 77% dan 118%, maka terdapat kenaikan
realisasi kinerja sebesar 6% dan kenaikan capaian kinerja sebesar 10%.
Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah
(target s.d tahun 2014) sebesar 65%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d
tahun 2014 adalah sebesar 83% atau mencapai 128% dari target jangka
menengah.
Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana
sebesar Rp99.634.000,00 atau 97,62% dari anggaran tahun 2014
sebesar Rp102.068.000,00 dan menggunakan SDM sebanyak 995 OH
atau 64,72% dari rencana tahun 2014 sebanyak 1.694 OH.
22..11..33 PPeerrsseennttaassee BBUUMMDD YYaanngg DDiillaakkuukkaann AAuuddiitt KKiinneerrjjaa
Penetapan IKU “Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja”,
dimaksudkan untuk mengukur manfaat pengawasan intern yang
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 72
dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam meningkatkan
tata kelola BUMD. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang
yang dilakukan audit kinerja dibandingkan dengan target dalam PKPT
Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Dalam tahun 2014, BUMD yang yang dilakukan audit kinerja adalah
sebanyak 13 BUMD dari target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi
Riau sebanyak 13 BUMD, sehingga capaian IKU ini pada tahun 2014
sebesar 100%. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 55%, maka
capaian IKU tersebut adalah sebesar 182%.
Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013
masing-masing sebesar 100% dan 167%, maka terdapat kenaikan
capaian kinerja sebesar 15%. Sedangkan bila dibandingkan dengan
target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 55%,
maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 100% atau
juga mencapai 182% dari target jangka menengah.
Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana
sebesar Rp164.580.000,00 atau 121,42% dari anggaran tahun 2014
sebesar Rp135.550.000,00 dan menggunakan SDM sebanyak 698 OH
atau 40,30% dari rencana tahun 2014 sebanyak 1.732 OH.
Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 3 ini didukung
melalui tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.12
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 2.1
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi Naik
(Turun)
realisasi
Capaian
Kinerja % Naik
(Turun)
capaian
Target
s.d.
2014
Realiasi
s.d.
2014
Capaian
Kinerja
s.d
2014
% 2013 2014 2013 2014
IKU Output
2.1.1.1 Laporan hasil
pengawasan atas kinerja
pelayanan publik bidang
keuangan daerah
Laporan 19 6 (13) 119 150 31 105 115 110
2.1.2.1 Laporan hasil
bimtek/asistensi
GCG/KPI sektor korporat Laporan 16 16 0 123 133 10 43 92 214
2.1.3.1 Laporan hasil
pengawasan atas kinerja
BUMD Laporan 11 14 3 122 108 (14) 59 87 147
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 73
Dari tabel 3.12 di atas terlihat bahwa capaian kinerja IKU output dari Sasaran
Strategis 2.1 pada tahun 2014 semuanya telah mencapai target dengan
capaian kinerja lebih dari 100%.
Uraian masing-masing capaian kinerja dari IKU output Sasaran Strategis 2.1
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
2.1.1.1 Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja Pelayanan Publik
Realisasi indikator laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan
publik pada tahun 2014 adalah sebanyak 6 laporan atau mencapai
150% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak
4 laporan.
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar
119%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 31%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak
115 laporan atau mencapai 110% bila dibandingkan dengan target
kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 105 laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui
penugasan Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah. Audit ini
dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu , Kabupaten
Kampar dan Kabupaten Indragiri Hulu.
2.1.2.1 Laporan Hasil Bimtek/Asistensi GCG/KPI Sektor Korporat
Realisasi indikator laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor
korporat pada tahun 2014 adalah sebanyak 16 laporan atau mencapai
133% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak
12 laporan.
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar
123%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 10%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 92
laporan atau mencapai 214% bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 43 laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui
penugasan:
1) Penilaian BUMN Bersih pada PT. Inhutani IV (Persero) dan PTPN V
(Persero)
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 74
2) Audit Operasional PT. Siak Pertambangan dan Energi
3) Kegiatan Bimtek seperti:
Bimtek Implementasi SPI pada PD Pembangunan Kota
Pekanbaru
Bimtek Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis SAK ETAP
pada PDAM Tirta Dumai Bersemai
Bimtek Penyusunan RKAP PDAM Tirta Kabupaten Indragiri Hilir
2.1.3.1 Laporan Hasil Pengawasan atas Kinerja BUMD
Realisasi indikator laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD pada
tahun 2014 adalah sebanyak 14 laporan atau mencapai 108% dari
target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 13 laporan.
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar
122%, maka terdapat penurunan capaian kinerja sebesar 14%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 87
laporan atau mencapai 147% bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 59 laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain
melalui:
1) Audit Kinerja atas Pengelolaan BUMD
Audit kinerja BUMD tahun buku 2013 bertujuan menilai atas
capaian kinerja PDAM tahun buku 2013 dan rekomendasi
perbaikan dalam rangka peningkatan kinerja perusahaan.
Dari audit kinerja atas pengelolaan PDAM untuk tahun buku 2013,
hasil penilaian kinerja atas PDAM diuraikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.13
Hasil Penilaian Kinerja BUMD Tahun 2013
No BUMD
Penilaian KEP-
Mendagri No.47
Tahun 1999
Penilaian BPPSPAM
1 PDAM Tirta Kampar Kabupaten Kampar Cukup (53,37) Kurang Sehat (2,23)
2 PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru Kurang (35,68) Sakit (1,93)
3 PDAM Tirta Indragiri Kabupaten Indragiri Hilir Cukup (50,04) Kurang Sehat (1,82)
4 PDAM Tirta Indra Kabupaten Indragiri Hulu Cukup (45,85) Kurang Sehat (2,195)
2) Evaluasi Kinerja BLUD
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 75
Sasaran evaluasi adalah kinerja RSUD untuk tahun buku 2013.
Evaluasi ini dilaksanakan pada BLUD RSUD RM Pratomo
Kabupaten Rokan Hilir, BLUD RSUD Rokan Hulu, BLUD RSUD Puri
Husada Tembilahan. Uraian Evaluasi Kinerja BLUD untuk tahun
buku 2013 dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 3.14
Hasil Penilaian Evaluasi Kinerja BLUD Tahun Buku 2013
No BLUD Penilaian
1 BLUD RSUD RM Pratomo Kabupaten Rokan Hilir Kurang Sehat (62,8)
2 BLUD RSUD Rokan Hulu Kurang Sehat (54,35)
3 BLUD RSUD Puri Husada Tembilahan Sehat (74,43)
3) Evaluasi Kinerja BPR
Sasaran evaluasi adalah kinerja BPR untuk tahun buku 2013.
Evaluasi ini dilaksanakan pada PD BPR Dana Amanah dan PD BPR
Rokan Hulu. Uraian Evaluasi Kinerja BLUD untuk tahun buku 2013
dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 3.15
Hasil Penilaian Evaluasi Kinerja BPR Tahun Buku 2013
No BPR Penilaian
1 PD BPR Dana Amanah Sehat (97,48)
2 PD BPR Rokan Hulu Sehat (98,08)
4) Evaluasi Sistem Pengendalian Intern (SPI)
Evaluasi dilaksanakan pada PDAM Tirta Dumai Bersemai Kota
Dumai.
Tujuan 3:
Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan
pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah
Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Capaian kinerja Tujuan Staretagis 3: Terciptanya iklim yang mencegah
kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan
negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat dilihat capaian indikator
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 76
kinerjanya yaitu “Minimal 80% pengaduan masyarakat dan permintaan bantuan
dari Instansi Penegak Hukum di Provinsi Riau dtindaklanjuti/ terlayani”
Jumlah pengaduan dari masyarakat yang disampaikan kepada Perwakilan BPKP
Provinsi Riau adalah sejak tahun 2010 s.d 2014 adalah sebanyak 21
pengaduan. Seluruh pengaduan yang masuk tersebut telah ditelaah.
Berdasarkan hasil telaahan atas pengaduan tersebut, kemudian disimpulkan
apakah kasus tersebut akan dilanjutkan dengan audit investigasi atau
diteruskan/dikoordinasikan dengan para pihak terkait termasuk instansi
penegak hukum. Rincian tindak lanjut pengaduan masyarakat tersebut dapat
dirinci dalam tabel 3.16 sebagai berikut:
Tabel 3.16
Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Tahun 2010 s.d 2014
Sedangkan jumlah permintaan instansi penyidik yang telah ditindaklanjuti sejak
tahun 2010 s.d 2014 digambarkan dalam Tabel 3.17 berikut:
Tabel 3.17
Tindak Lanjut Permintaan Instansi Penyidik Tahun 2010 s.d 2014
No. Tahun Pengaduan
Masuk
Pengaduan Ditindaklanjuti Tidak
memenuhi
syarat untuk
ditindaklanjuti
(setelah
ditelaah)
Audit
Investigasi
Dikoordinasikan/diteruskan
ke pihak terkait termasuk
penegak hukum
1. 2010 2 - 2 -
2. 2011 5 - 5 -
3. 2012 1 - 1 -
4. 2013 4 - 4 -
5. 2014 10 1 4 5
Jumlah 22 1 16 5
No. Tahun Permintaan
Masuk
Permintaan Ditindaklanjuti Permintaan
Belum
Ditindaklanjuti Audit
Investigasi
Audit
PKKN
Pemberian
Keterangan Ahli
Jumlah
1. 2010 82 17 15 50 82 -
2. 2011 63 6 25 32 63 -
3. 2012 73 13 15 45 73 -
4. 2013 88 15 26 45 86 2
5. 2014 111 7 19 80 106 5
Jumlah 417 58 100 252 410 7
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 77
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah pengaduan masyarakat
yang ditindaklanjuti atau terlayani pada tahun 2014 adalah sebanyak 10
pengaduan atau mencapai 100% dari 10 pengaduan yang masuk. Demikian
juga jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti atau terlayani dalam
periode tahun 2010 s.d 2014 adalah sebanyak 22 pengaduan dari 22
pengaduan yang masuk atau mencapai 100%.
Sedangkan jumlah permintaan instansi penyidik yang ditindaklanjuti dengan
audit investigasi, audit PKKN atau pemberian keterangan ahli pada tahun 2014
adalah sebanyak 106 permintaan dari 111 yang masuk atau mencapai 95%.
Demikian juga jumlah permintaan instansi penyidik s.d. 2014 yang telah
ditindaklanjuti adalah sebanyak 410 permintaan dari 417 permintaan penyidik
atau mencapai 98,32%.
Selanjutnya capaian kinerja dari sasaran strategis yang mendukung pencapaian
Tujuan Strategis 3 dapat diuraikan sebagai berikut:
Sasaran Strategis 3.1 :
Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda,
BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Menjadi 80%
Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi memiliki visi jangka panjang dan
menengah. Visi jangka panjang 2012-2025 adalah “Terwujudnya Kehidupan
Bangsa yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Nilai Budaya yang
Berintegritas”. Pemerintah merancang enam strategi diantaranya adalah
strategi pencegahan tindak pidana korupsi. Dalam strategi ini Perwakilan BPKP
Provinsi Riau perlu mengambil peran dalam mendukung enam strategi
pencegahan dan pemberantasan korupsi tersebut. Hal ini dapat dilakukan
dengan mendorong penerapan sistem pengendalian intern atau Fraud Control
Plan (FCP). Berkaitan dengan penegakan hukum atas tindak pidana korupsi,
Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan membantu Aparat Penegak Hukum
(APH) melalui kegiatan audit investigasi, perhitungan kerugian keuangan
negara, serta menjadi saksi ahli kasus tindak pidana korupsi. Indikator
pencapaian sasaran strategis ini adalah “Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 78
Berisiko Fraud yang Mendapat Sosialisasi/DA/Asistensi/ Evaluasi FCP”. Dengan
pemahaman ini, IPP/IPD/BUMN/BUMD yang berisiko fraud dapat
mengimplementasikan FCP, membuat atau mengoreksi kebijakan, atau
memastikan penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan, menyesuaikan
harga, dan menyelesaikan pembayaran klaim pihak ketiga. Tidak kalah penting
dengan pemahaman ini masyarakat diharapkan meningkatkan pengaduan
kepada Perwakilan BPKP Provinsi Riau mengenai informasi yang berisi tindak
pelanggaran yang merugikan negara yang pada akhirnya dilimpahkan oleh
Perwakilan BPKP kepada APH.
Sasaran “Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD
Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%”
diindikasikan oleh satu IKU outcome dominan yaitu “Jumlah
IPP/IPD/BUMN/BUMD Berisiko Fraud yang Mendapat Sosialisasi/DA/Asistensi/
Evaluasi FCP”. Bersama enam IKU outcome lainnya, realisasi kinerja IKU
Sasaran Strategis 3.1 ini tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 dan
target jangka menengah sebagaimana tercantum dalam Renstra 2010 - 2014
disajikan dalam Tabel 3.18 berikut ini.
Tabel 3.18
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 3.1
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi
Kinerja Naik
(Turun)
realisa
si
Capaian
Kinerja % Naik
(Turun)
capaia
n
Target
Kinerja
s.d.
2014
Realisas
i
Kinerja
s.d
2014
Capaian
Kinerja
s.d.
2014 2013 2014 2013 2014
IKU Outcome
3.1.1 Kelompok Masyarakat yang
mendapatkan Sosialisasi
Program Anti Korupsi
Kelom
pok 3 2 (1) 100 67 (33) 12 14 117
3.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/
BLUD berisiko fraud yang
mendapatkan
sosialisasi/DA/asistensi/eva
luasi FCP
Instan
si 3 4 1 75 100 25 15 13 87
3.1.3 Jumlah peraturan
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/
BLUD yang dilakukan kajian
peraturan yang berpotensi
TPK
Peratu
ran 1 1 0 100 100 0 4 4 100
3.1.4 Persentase Pelaksanaan
penugasan HKP, klaim dan
penyesuaian harga Persen 100 88 (12) 119 104 (15) 84 103 123
3.1.5 Persentase pelaksanaan
audit investigasi/ PKKN/PKA Persen 96 95 (1) 113 112 (1) 85 111 131
3.1.6 Persentase TL hasil audit
investigasi non TPK oleh
instansi berwenang Persen 14 80 66 36 160 124 36 65 179
3.1.7 Persentase hasil
penelaahan pengaduan
masyarakat 100 100 0 100 100 0 10 100 1.000
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 79
Dari 3.18 di atas dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di
Tabel 3.1 terlihat bahwa capaian IKU outcome dominan Sasaran Strategis 3.1
pada tahun 2014 adalah sebesar 100% dan capaian jangka menengah s.d.
tahun 2014 adalah sebesar 87%. Belum tercapainya target jangka menengah
tersebut disebabkan masih kurangnya permintaan penerapan FCP dari pihak
instansi pemerintah pusat maupun instansi pemerintah daerah. Uraian masing-
masing capaian IKU Sasaran Strategis 3.1 tersebut adalah sebagai berikut:
33..11..11 KKeelloommppookk MMaassyyaarraakkaatt YYaanngg MMeennddaappaattkkaann SSoossiiaalliissaassii PPrrooggrraamm
AAnnttii KKoorruuppssii
Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai praktek-praktek
penyelenggaraan good governance, Perwakilan BPKP Provinsi Riau
menetapkan suatu IKU berupa peningkatan pemahaman dan
kepedulian publik terhadap permasalahan korupsi. Keberhasilan IKU
diukur dari jumlah Kelompok Masyarakat yang mendapatkan
Sosialisasi Program Anti Korupsi dalam setahun.
Capaian IKU ini pada tahun 2014 adalah sebanyak 2 kelompok
masyarakat atau mencapai 67% dari target yang ditetapkan dalam
Tapkin tahun 2014 sebanyak 3 kelompok masyarakat. Kelompok
masyarakat yang memperoleh sosialisasi Program Anti Korupsi dari
BPKP pada tahun 2014 adalah Kelompok Pelajar dan Mahasiswa di
Rengat Kabupaten Indragiri Hulu.
Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013
masing-masing sebesar 3 kelompok dan 100%, maka terdapat
penurunan realisasi kinerja sebanyak 1 kelompok masyarakat dan
penurunan capaian kinerja sebesar 33%. Sedangkan bila dibandingkan
dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014)
sebesar 12 kelompok masyarakat, maka realisasi kinerja IKU ini s.d
tahun 2014 adalah sebanyak 14 kelompok masyarakat atau mencapai
117% dari target jangka menengah.
Untuk tahun 2014, Capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana
sebesar Rp47.259.000,00 atau 111,34% dari anggaran tahun 2014
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 80
sebesar Rp42.444.000,00 dan menggunakan SDM, sebanyak 114 OH
atau 91,94% dari rencana tahun 2014 sebanyak 124 OH.
33..11..22 IIPPPP//IIPPDD//BBUUMMNN//BBUUMMDD//BBLLUU//BBLLUUDD BBeerriissiikkoo FFrraauudd YYaanngg
MMeennddaappaattkkaann SSoossiiaalliissaassii//DDAA//AAssiisstteennssii//EEvvaalluuaassii FFCCPP
Sistem pengendalian yang baik akan memberikan jaminan terhadap
kualitas dan kinerja organisasi secara keseluruhan, sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan korporasi dapat memenuhi
prinsip-prinsip Good Governance.
FCP merupakan suatu pengendalian yang dirancang secara spesifik
untuk mencegah, menangkal, dan memudahkan pengungkapan kasus
penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara. FCP
terdiri dari atribut-atribut spesifik, yaitu Kebijakan Anti Fraud, Struktur
Pertanggungjawaban, Penilaian Risiko, Kepedulian Pegawai,
Kepedulian Pelanggan dan Masyarakat, Sistem Pelaporan Fraud,
Perlindungan Pelapor, Pengungkapan kepada pihak eksternal,
Prosedur Investigasi serta Standar Perilaku dan Disiplin.
Realisasi IKU atas IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud
yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP adalah
4 instansi dan jika dibandingkan dengan target IKU sebanyak 4
instansi/BUMN/BUMD, maka capaian IKU adalah 100%.
Empat Instansi/BUMN/BUMD berisiko fraud yang telah mendapatkan
sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP pada tahun 2014 adalah
berasal dari kegiatan Bimbingan teknis Fraud Control Plan (FCP) pada
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kampar dan
Sosialisasi FCP kepada seluruh Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Pelalawan.
Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013
masing-masing sebesar 3 instansi dan 75%, maka terdapat kenaikan
realisasi kinerja sebanyak 1 instansi dan kenaikan capaian kinerja
sebesar 25%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 15 kelompok
masyarakat, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 81
sebanyak 13 kelompok masyarakat atau mencapai 87% dari target
jangka menengah.
Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana
sebesar Rp47.340.000,00 atau 147,02% dari anggaran tahun 2014
sebesar Rp32.200.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 151
OH atau 111,85% dari rencana tahun 2014 sebanyak 135 OH.
33..11..33 JJuummllaahh PPeerraattuurraann IIPPPP//IIPPDD//BBUUMMNN//BBUUMMDD//BBLLUU//BBLLUUDD YYaanngg
DDiillaakkuukkaann KKaajjiiaann PPeerraattuurraann YYaanngg BBeerrppootteennssii TTPPKK
Upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern
akuntabilitas keuangan negara tidak terlepas dari adanya kebijakan
yang mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan KKN.
Indikator ini dimaksudkan untuk mengukur apakah peraturan/
kebijakan instansi/BUMN/BUMD yang dilakukan kajian tersebut
berindikasi menjadi penyebab terjadinya KKN atau tidak.
Dalam tahun 2014 realisasi IKU ini sebanyak 1 peraturan yaitu Kajian
Aspek Pencegahan Korupsi atas Peraturan Bupati Inhil No. 5 Tahun
2013 tentang Jenjang Nilai Pengadaan Barang/ Jasa pada BLUD RSUD
Puri Husada Tembilahan. Jika dibandingkan dengan target IKU tahun
2014 sebanyak 1 peraturan, maka capaian IKU adalah sebesar 100%.
Realisasi dan capaian kinerja tahun 2014 tersebut sama dengan
realisasi dan capaian kinerja tahun 2013. Sedangkan bila
dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun
2014) sebanyak 4 peraturan, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun
2014 adalah sebanyak 4 peraturan atau mencapai 100% dari target
jangka menengah.
Kegiatan ini didukung oleh penggunaan SDM sebanyak 20 OH atau
36,36% dari rencana SDM tahun 2014 sebanyak 55 OH sedangkan
untuk dana tidak ada penggunaan dana dari anggaran sebesar
Rp.6.350.000,00.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 82
33..11..44 PPeerrsseennttaassee PPeellaakkssaannaaaann PPeennuuggaassaann HHKKPP,, KKllaaiimm DDaann
PPeennyyeessuuaaiiaann HHaarrggaa
Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP), klaim dan
penyesuaian harga merupakan bagian dari hambatan/kendala
terhadap peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern
akuntabilitas keuangan negara. Tingkat keberhasilan penyelesaian
kasus tersebut berkorelasi terhadap pencapaian sasaran strategis.
Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim, dan penyesuaian
harga ditetapkan sebagai salah satu IKU yang harus dicapai.
Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah laporan HKP, klaim dan
penyesuaian harga yang terbit dibagi dengan permintaan HKP, klaim
dan penyesuaian harga yang memenuhi syarat (diterbitkan ST).
Dalam tahun 2014, realisasi IKU adalah sebesar 88%. Jika
dibandingkan dengan target dalam Tapkin 2014 sebesar 84%, maka
capaian IKU ini sebesar 104%.
Realisasi IKU sebesar 88% tersebut berasal dari 7 laporan HKP, klaim
dan penyesuaian harga yang terbit dibandingkan dengan jumlah
permintaan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang memenuhi syarat
(diterbitkan ST) sebanyak 8 permintaan.
Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013
masing-masing sebesar 100% dan 119%, maka terdapat penurunan
realisasi kinerja sebanyak 12% dan penurunan capaian kinerja sebesar
15%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka
menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 84%, maka realisasi kinerja
IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 103% atau mencapai 123% dari
target jangka menengah.
Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana
sebesar Rp65.182.000,00 atau 125,59% dari anggaran tahun 2014
sebesar Rp51.900.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 515
OH atau 71,53% dari rencana tahun 2014 sebanyak 720 OH.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 83
33..11..55 PPeerrsseennttaassee PPeellaakkssaannaaaann AAuuddiitt IInnvveessttiiggaassii// PPKKKKNN//PPKKAA
Salah satu upaya pencapaian sasaran strategis peningkatan kualitas
penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara
antara lain dengan tertanganinya kasus KKN. Penanganan kasus yang
berindikasi KKN yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Riau menjadi lengkap setelah dilimpahkan kepada instansi penegak
hukum. Dengan demikian “Persentase pelaksanaan audit
investigasi/PKKN/PKA” menjadi salah satu IKU Perwakilan BPKP
Provinsi Riau dalam upaya pencapaian sasaran strategis.
Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah laporan audit
investigasi/PKKN/PKA dibagi dengan permintaan audit
investigasi/PKKN/PKA dari instansi penegak hukum yang memenuhi
syarat untuk ditindaklanjuti dengan audit investigasi/PKKN/PKA.
Dalam tahun 2014, realisasi IKU ini sebesar 95%. Jika dibandingkan
dengan target yang ditetapkan dalm Tapkin 2014 sebesar 85%, maka
capaian IKU ini sebesar 112%.
Realisasi IKU sebesar 95% tersebut diperoleh berdasarkan 100
laporan hasil audit investigasi/PKKN/PKA yang terbit pada tahun 2014
dibandingkan dengan jumlah permintaan investigasi/PKKN/PKA dari
instansi penegak hukum yang memenuhi syarat untuk ditindaklanjuti
dengan audit investigasi/PKKN/PKA sebanyak 105 permintaan.
Berdasarkan hasil audit investigasi atas permintaan instansi penyidik
yang dilakukan pada tahun 2014, ditemukan kerugian Negara sebesar
Rp. 69.004.087.930,71 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.19
Nilai Temuan Kerugian Keuangan Negara
Pada Laporan Hasil Audit Investigasi
Yang Diserahkan ke Instansi Penyidik Tahun 2014
Instansi Penyidik Nilai Kerugian Keuangan Negara
- Kejaksaan 18.415.019.929,59
- Kepolisian 50.589.068.001,12
Jumlah 69.004.087.930,71
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 84
Dari hasil audit penghitungan kerugian negara yang diserahkan ke
instansi penyidik pada tahun 2014, ditemukan kerugian keuangan
negara sebesar Rp233.696.088.103,87 dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 3.20
Hasil Audit PKKN yang Diserahkan ke Instansi Penyidik
Instansi Penyidik Nilai Kerugian Keuangan
Negara (Rp)
Kejaksaan 136.920.424.514,40
Kepolisian 96.775.663.589,47
Jumlah 233.696.088.103,87
Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013
masing-masing sebesar 96% dan 113%, maka terdapat penurunan
realisasi dan capaian kinerja sebesar 1%. Sedangkan bila
dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun
2014) sebesar 85%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014
adalah sebesar 111% atau mencapai 131% dari target jangka
menengah.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp610.841.000,00 atau
129,23% dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp472.666.000,00
dengan menggunakan SDM, sebanyak 2.811 OH atau 107,17% dari
rencana tahun 2014 sebanyak 2.623 OH.
33..11..66 PPeerrsseennttaassee TTLL HHaassiill AAuuddiitt IInnvveessttiiggaassii NNoonn TTPPKK OOlleehh IInnssttaannssii
BBeerrwweennaanngg
Indikator kinerja utama berupa persentase tindak lanjut hasil audit
investigasi non TPK yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang.
Kinerja utama ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana
rekomendasi non tindak pidana korupsi pada suatu instansi
pemerintah/BUMN/BUMD yang telah disampaikan kepada manajemen
untuk ditindaklanjuti, telah ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
yang disarankan.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 85
Dalam tahun 2014, realisasi IKU sebesar 80%. Jika dibandingkan
dengan target dalam Tapkin 2014 sebesar 50%, maka capaian IKU ini
adalah sebesar 160%.
Realisasi IKU sebesar 80% adalah berdasarkan jumlah tindak lanjut
atas temuan investigasi non TPK sebanyak 4 kejadian dibandingkan
dengan jumlah temuan non TPK s.d. tahun berjalan sebanyak 5
kejadian.
Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013
masing-masing sebesar 14% dan 36%, maka terdapat kenaikan
realisasi kinerja sebanyak 66% dan kenaikan capaian kinerja sebesar
124%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka
menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 36%, maka realisasi kinerja
IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 65% atau mencapai 179% dari
target jangka menengah.
33..11..77 PPeerrsseennttaassee HHaassiill PPeennaallaaaahhaann PPeennggaadduuaann MMaassyyaarraakkaatt
Indikator kinerja utama berupa persentase hasil penelaahan
pengaduan masyarakat tidak menjadi target dalam Tapkin 2014.
Namun demikian pada tahun 2014 telah dilakukan 10 telaahan atas
10 pengaduan masyarakat yang masuk ke BPKP. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa capaian IKU ini pada tahun 2014 adalah
sebesar 100%. Realisasi dan capaian IKU tahun 2014 tersebut sama
dengan realisasi dan capaian pada tahun 2013.
Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah
(target s.d tahun 2014) sebesar 10%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d
tahun 2014 adalah sebesar 100% atau mencapai 1.000% dari target
jangka menengah.
Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 3.1 ini didukung
oleh tujuh IKU output seperti digambarkan dalam Tabel 3.17 berikut ini:
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 86
Tabel 3.21
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 3.1
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi
Kinerja Naik
(turun)
realisa
si
Capaian
Kinerja
% Naik
(turun)
capaian
Target
s.d.
2014
Realiasi
Kinerja
s.d.
2014
Capaian
Kinerja
s.d
2014 2013 2014 2013 2014
IKU Output
3.1.1.1 Laporan hasil sosialisasi
masalah korupsi Lap 7 7 0 117 117 0 31 52 168
3.1.2.1 Laporan Hasil
Bimtek/Asistensi
Implementasi FCP Lap 3 4 1 75 100 25 17 14 82
3.1.3.1 Laporan Hasil Kajian
Pengawasan Lap 1 1 0 100 100 0 5 7 140
3.1.4.1 Laporan Hasil Audit
Investigasi atas HKP,
Klaim, dan Penyesuaian
Harga
Lap 3 7 4 50 117 67 52 60 115
3.1.5.1 Laporan Hasil Audit
Investigasi, Perhitungan
Kerugian Negara, dan
Pemberian Keterangan Ahli
Atas Permintaan Instansi
Penyidik
Lap 56 100 44 119 208 89 232 380 164
3.1.6.1 Laporan hasil audit
investigasi atas
permintaan Instansi
lainnya
Lap 3 5 2 60 100 40 12 13 108
3.1.6.2 Laporan Hasil Reviu
terhadap laporan dan
pengaduan masyarakat Lap 0 2 2 N/A 100 N/A 2 2 100
N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target
Dari tabel 3.17 di atas dapat terlihat bahwa capaian kinerja seluruh IKU output
dari Sasaran Strategis 3.1 pada tahun 2014 minimal telah mencapai 100%
sehingga dapat disimpulkan telah mencapai target. Sedangkan untuk kinerja
jangka menengah s.d. tahun 2014 dari 7 IKU output, 6 IKU diantaranya capaian
kinerjanya mencapai target 100% atau lebih. Hanya 1 IKU yang capaiannya
dibawah 100% yaitu IKU Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi FCP yang
capaiannya 82%.
Uuraian capaian masing-masing IKU output tersebut adalah sebagai berikut:
3.1.1.1 Laporan Hasil Sosialisasi Masalah Korupsi
Realisasi indikator laporan hasil sosialisasi masalah korupsi pada
tahun 2014 adalah sebanyak 7 laporan atau mencapai 117% dari
target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 6 laporan.
Realisasi dan capaian kinerja tahun 2014 tersebut sama dengan
realisasi dan capaian pada tahun 2013.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 87
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 52
laporan atau mencapai 168% bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 31 laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui
penugasan sebagai berikut:
1) Sosialisasi Program Anti Korupsi
Sosialisasi Program Anti Korupsi ini dilaksanakan pada Kabupaten
Indragiri Hulu yaitu untuk Kelompok Pelajar dan Mahasiswa di
Rengat.
2) Koordinasi Pengawasan
Koordinasi ini dilaksanakan dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 4 laporan koordinasi. Koordinasi tersebut
mencakup periode waktu triwulanan.
3.1.2.1 Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi FCP
Realisasi indikator laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP
pada tahun 2014 adalah sebanyak 4 laporan atau mencapai 100%
dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 4
laporan.
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013, maka
terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 25%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 14
laporan atau mencapai 82% bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 17 laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui
Sosialisasi Fraud Control Plan (FCP) pada Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral Kabupaten Kampar, Diagnostic Assessment Fraud
Control Plan (FCP) pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Kabupaten Kampar, Bimbingan Teknis Fraud Control Plan (FCP), dan
Sosialisasi Fraud Control Plan (FCP) untuk pimpinan SKPD di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pelalawan.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 88
3.1.3.1 Laporan Hasil Kajian Pengawasan
Realisasi indikator laporan hasil kajian pengawasan tahun 2014
adalah sebanyak 1 laporan atau mencapai 100% dari target yang
ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 1 laporan.
Realisasi dan capaian kinerja IKU ini sama dengan realisasi dan
capaian pada tahun 2013. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d
tahun 2014 adalah sebanyak 7 laporan atau mencapai 140% bila
dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun
2014) sebesar 5 laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh melalui Pengkajian
Aspek Pencegahan Korupsi atas Peraturan Bupati Indragiri Hilir No. 5
Tahun 2013 tentang Jenjang Nilai Pengadaan Barang/ Jasa pada
Badan Layanan Umum Daerah RSUD Puri Husada Tembilahan.
3.1.4.1 Laporan Hasil Audit Investigasi atas HKP, Klaim, dan Penyesuaian
Harga
Realisasi indikator laporan hasil audit atas HKP, klaim dan
penyesuaian harga pada tahun 2014 adalah sebanyak 7 laporan atau
mencapai 117% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014
sebanyak 6 laporan.
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar
50%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 67%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 60
laporan atau mencapai 115% bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 52 laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh melalui 6 laporan
audit penyesuaian harga dan 1 laporan audit HKP.
3.1.5.1 Laporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian Negara,
dan Pemberian Keterangan Ahli atas Permintaan Instansi
Penyidik
Realisasi indikator laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian
keuangan negara dan pemeberian keterangan ahli atas permintaan
instansi penyidik pada tahun 2014 adalah sebanyak 100 laporan atau
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 89
mencapai 208% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014
sebanyak 48 laporan.
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar
119%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 89%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak
380 laporan atau mencapai 164% bila dibandingkan dengan target
kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 232 laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui
penugasan sebagai berikut:
1) Audit Investigatif
Audit Investigatif yang dilaksanakan pada tahun 2014 telah
menghasilkan laporan yang diterbitkan sebanyak 8 laporan.
Perkembangan indikator kinerja output audit investigasi dari tahun
2010 sampai dengan 2014 ditunjukkan dalam grafik berikut:
Dari grafik tersebut terlihat bahwa jumlah laporan hasil audit
investigasi paling tinggi adalah pada tahun 2012 sebanyak 11
laporan dan laporan hasil audit investigasi pada tahun 2014
menurun jumlahnya jika dibandingkan dengan tahun 2013.
2) Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
0
2
4
6
8
10
12
2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 3.1 Perkembangan Output Audit Investigasi
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 90
Audit dalam rangka penghitungan kerugian negara dilaksanakan
dengan hasil jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 19 laporan.
Perkembangan indikator kinerja output audit dalam rangka
Penghitungan Kerugian Negara dari tahun 2010 sampai dengan
tahun 2014 ditunjukkan dalam grafik berikut:
Berdasarkan grafik tersebut terlihat bahwa jumlah laporan hasil
audit dalam rangka perhitungan kerugian negara paling banyak
adalah pada tahun 2010 sebanyak 28 laporan dan jumlah laporan
hasil audit dalam rangka perhitungan kerugian negara pada tahun
2014 menunjukkan kenaikan jika dibandingkan jumlah laporan
yang dihasilkan pada tahun 2013.
3) Pemberian Keterangan Ahli
Pemberian keterangan ahli dilaksanakan melalui 82 penugasan
dengan hasil jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 78 laporan.
Perkembangan indikator kinerja output pemberian keterangan ahli
dari tahun 2010 sampai dengan 2014 ditunjukkan dalam grafik
berikut:
0 5 10 15 20 25 30
2010
2011
2012
2013
2014
Grafik 3.2 Perkembangan Indikator Kinerja Output Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 91
Dari grafik tersebut terlihat bahwa kegiatan pemberian keterangan
ahli pada tahun 2014 merupakan capaian tertinggi jika
dibandingkan jumlah laporan yang dihasilkan pada tahun-tahun
sebelumnya.
3.1.7.1 Laporan Hasil Audit Investigasi Atas Permintaan Instansi Lainnya
Realisasi indikator laporan hasil audit investigasi atas permintaan
instansi lainnya pada tahun 2014 adalah sebanyak 5 laporan atau
mencapai 100% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014
sebanyak 5 laporan.
Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar
60%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 40%.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 13
laporan atau mencapai 108% bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 12 laporan.
3.1.7.2 Laporan Hasil Reviu Terhadap Laporan dan Pengaduan
Masyarakat
Realisasi indikator laporan hasil reviu terhadap laporan dan pengaduan
masyarakat pada tahun 2014 adalah sebanyak 2 laporan atau
mencapai 100% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014
sebanyak 2 laporan.
0
20
40
60
80
20102011
20122013
2014
Grafik 3.3 Perbandingan Realisasi Output Pemberian Keterangan Ahli
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 92
Realisasi dan capain tersebut tidak bisa dibandingkan dengan capaian
kinerja pada tahun 2013 karena pada tahun 2013 IKU tersebut tidak
menjadi target dalam Tapkin 2013.
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 2
laporan atau mencapai 100% bila dibandingkan dengan target kinerja
jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 2 laporan.
Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui
penugasan sebagai berikut
Tujuan 4:
Tercapainya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Capaian kinerja Tujuan Staretagis 4: Terciptanya Efektifitas Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
Riau dapat dilihat capaian indikator kinerjanya yaitu “Minimal 70% Instansi
Pemerintah di Provinsi Riau telah menerapkan SPIP”.
Penerapan SPIP di Instansi Pemerintah di Provinsi Riau tersebut dapat berupa
penerapan di Instansi Pemerintah Pusat maupun di Instansi Pemerintah
Daerah. Namun dalam pengukuran capaian indikator kinerja Tujuan 4 ini yang
dijadikan acuan adalah penerapan SPIP di Instansi Pemerintah Daerah. Hal ini
karena penerapan SPIP di lingkungan instansi pemerintah pusat capaiannya
telah diukur oleh BPKP Pusat yang mengukur capaian penerapan SPIP di
Kementerian/Lembaga terkait.
Berdasarkan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan pembinaan atas
penyelenggaraan SPIP di lingkungan Pemda di Provinsi Riau diketahui bahwa
seluruh Pemda di Provinsi Riau telah menerapkan SPIP. Hal ini terlihat dari
Tabel 3.22 berikut ini:
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 93
Tabel 3.22
Perkembangan Penerapan SPIP di Lingkungan Pemda di Provinsi Riau
s.d Tahun 2014
No. Nama
Pemda
Komponen Penerapan SPIP
Perkada
Penyeleng
garaan
SPIP
Satgas
Penyelengg.
SPIP
Desain/
Dokumen
Penyeleng
garaan SPIP
Register
Risiko
dan Peta
Risiko
Dokumen
Rencana
Tindak
Pengendal.
(RTP)
SOP-SOP
dan
Kebijakan
Laporan
Penyelengg.
SPIP
1. Prov. Riau √ √ - - √ √ -
2. Kab.Indragiri Hulu √ √ √ - √ √ -
3. Kab.Indragiri Hilir √ √ - √ √ -
4. Kota Pekanbaru √ √ √ - - √ -
5. Kab.Bengkalis √ √ √ - - √ -
6.. Kab.Kampar √ √ √ - - √ -
7. Kab.Pelalawan √ √ - - √ √ -
8. Kab.Kuantan
Singingi √ √ - - √ √ -
9. Kota DumaI √ √ √ - √ √ -
10. Kab.Rokan Hilir √ √ √ - √ √ -
11. Kab.Kepulauan
Meranti √ √ - √ √ -
12. Kab.Rokan Hulu √ √ √ - √ √ -
13. Kab.Siak √ √ √ - √ √ -
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh Pemerintah Daerah di
Provinsi Riau telah menerapkan SPIP, namun penerapan SPIP tersebut masih
harus dilakukan pembinaan secara intensif oleh BPKP karena masih banyak
kekurangan seperti belum melaksanakan penilaian risiko dan belum membuat
laporan penyelenggaraan SPIP secara periodik kepada kepala daerah dan
beberapa Pemda masih ada yang belum menyusun desain penyelenggaran SPIP
atau dokumen Rencana Tindak Pengendalian (RTP). Dengan demikian jika
mengacu pada pencapaian Sasaran Strategis 4.1 yang mendukung pencapaian
tujuan ini khususnya IKU outcome dominan “Persentase Pemda yang
menyelenggarakan SPIP sesuai PP No. 60 tahun 2008”, maka capaian tujuan
strategis 4 ini adalah sebesar 90%.
Selanjutnya akan diuraikan realisasi dan capaian kinerja dari Sasaran Strategis
yang mendukung capaian kinerja Tujuan 4 sebagai berikut:
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 94
Sasaran Strategis 4.1:
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L/Pemda sebesar
60%
Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masing-
masing menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota. Perwakilan
BPKP Provinsi Riau sesuai pasal 59 PP Nomor 60 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah bertanggung jawab melakukan pembinaan. Pembinaan SPIP
diarahkan agar instansi pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam
rangka mencapai tujuannya melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan.
Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60% K/L/Pemda”
diindikasikan oleh satu IKU outcome dominan yaitu “Persentase Pemda yang
Menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008”, diharapkan akan
semakin baik kualitas pencapaian tujuan instansi pemerintah dan semakin
berkualitas birokrasi. Bersama dua IKU outcome lainnya, realisasi IKU sasaran
strategis tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 dan dikaitkan dengan
capaian target s.d tahun 2014 sebagaimana tercantum dalam Renstra disajikan
dalam tabel berikut:
Tabel 3.23
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 4.1
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi
Kinerja Naik
(Turun)
realisa
si
Capaian
Kinerja % Naik
(Turun)
capaian
%
Target
Kinerja
s.d.
2014
Realisas
i
Kinerja
s.d
2014
Capaian
Kinerja
s.d.
2014 2013 2014 2013 2014
IKU Outcome
4.1.1 Persentase Pemda yang
menyelenggarakan SPIP
sesuai PP Nomor 60 Tahun
2008
Persen 38 54 16 64 90 26 60 54 90
4.1.2 Jumlah Pemda yang
dilakukan asistensi
penyelenggaraan SPIP
sesuai PP No 60 Tahun
2008
Pemda 5 13 8 167 433 266 11 13 118
4.1.3 Jumlah Pemda yang
dilakukan monitoring SPIP Pemda 4 4 0 133 100 33 11 13 118
Dari tabel di atas dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di
Tabel 3.1 terlihat bahwa capaian kinerja IKU outcome dominan Sasaran
Strategis 4.1 pada tahun 2014 mencapai 90%.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 95
Uraian masing-masing capaian IKU outcome Sasaran Strategis 4.1 ini dapat
diuraikan sebagai berikut:
44..11..11 PPeerrsseennttaassee PPeemmddaa YYaanngg MMeennyyeelleennggggaarraakkaann SSPPIIPP SSeessuuaaii PPPP
NNoommoorr 6600 TTaahhuunn 22000088
Kinerja penyelenggaraan SPIP sesuai PP 60 Tahun 2008 pada Pemda
dapat juga dinilai dengan cara menghitung jumlah Pemda yang laporan
keuangannya memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari
BPK RI dibandingkan dengan jumlah seluruh Pemda. Opini WTP atas
laporan keuangan diyakini dapat mewakili sistem pengendalian yang
memadai sebagaimana dimaksud dalam PP Nomor 60 Tahun 2008,
karena audit keuangan yang dilaksanakan oleh BPK RI mencakup
pengujian atas keandalan sistem pengendalian Pemda.
Dalam tahun 2014, Pemda yang laporan keuangan memperoleh opini
WTP sebanyak 7 pemda atau 54% dari 13 Pemda. Bila dibandingkan
dengan targetnya sebesar 60%, maka capaian IKU ini tersebut sebesar
90%. Pemda dimaksud adalah Kabupaten Bengkalis, Kabupaten
Kuantan Singingi, Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten
Kepulauan Meranti, Kabupaten Rokan Hulu dan Provinsi Riau.
Belum maksimalnya pencapaian IKU ini antara lain disebabkan:
a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan
operasional instansi, namun baru pada tahap pengembangan
infrastruktur pengendalian, berupa diagnostic assessment,
pemetaan risiko dan penetapan serta pengembangan
kebijakan/Standard Operating Procedure (SOP).
b. Pemda masih mengandalkan bimbingan Perwakilan BPKP Provinsi
Riau dalam menerapkan sosialisasi pedoman/petunjuk teknis dan
asistensi penyelenggaraan SPIP.
Ketujuh Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini WTP
pada tahun 2014 tersebut juga telah memperoleh WTP pada tahun
sebelumnya sebagaimana tergambar pada tabel berikut:
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 96
Tabel 3.24
Pemda Yang Opini Laporan Keuangan WTP
Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2010 – 2013
No. Nama Pemda Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
1. Provinsi Riau WTP WDP WTP-DPP WTP-DPP
2. Kabupaten Pelalawan WDP WDP WTP-DPP WTP-DPP
3. Kabupaten Kuantan Singingi WDP WTP WTP WTP
4. Kabupaten Siak WDP WTP WTP-DPP WTP-DPP
5. Kabupaten Kepulauan Meranti WDP WDP WTP-DPP WTP-DPP
6. Kabupaten Bengkalis WDP WTP WTP-DPP WTP-DPP
7. Kabupaten Rokan Hulu WDP WDP WTP-DPP WTP-DPP
Keterangan : WTP: Wajar Tanpa Pengecualian ;
WTP-DPP: Wajar Tanpa Pengecualian-Dengan Paragraf Penjelas
44..11..22 JJuummllaahh PPeemmddaa YYaanngg DDiillaakkuukkaann AAssiisstteennssii PPeennyyeelleennggggaarraaaann SSPPIIPP
SSeessuuaaii PPPP NNoo 6600 TTaahhuunn 22000088
Penyelenggaraan SPIP di Pemda mencakup kegiatan perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan serta pertanggungjawaban atas
pengelolaan seluruh sumberdaya yang dimilikinya Pemda tersebut.
Penyelenggaran SPIP juga harus dilakukan secara menyeluruh dan
terintegrasi dengan kegiatan operasional Pemda tersebut.
Dalam tahun 2014, Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan
SPIP sesuai PP No. 60 Tahun 2008 sebanyak 13 pemda atau 433%
dari 3 Pemda yang ditargetkan dalam Tapkin 2014.
Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013,
maka terdapat kenaikan realisasi kinerja sebanyak 8 Pemda atau
kenaikan capaian kinerja sebesar 266%. Sedangkan bila dibandingkan
dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014)
sebesar 11 Pemda, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014
adalah sebesar 13 Pemda atau mencapai 118% dari target jangka
menengah.
Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana
sebesar Rp263.813.000,00 atau 76,53% dari anggaran tahun 2014
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 97
sebesar Rp344.722.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak
1103 OH atau 109,42% dari rencana tahun 2014 sebanyak 1.008 OH.
Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 4.1 ini didukung
melalui tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.25
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 4.1
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi
Kinerja Naik
(turun)
realisasi
Capaian
Kinerja
%
Naik
(turun)
capaian
Target
s.d.
2014
Realiasi
Kinerja
s.d.
2014
Capaian
Kinerja
s.d
2014
% 2013 2014 2013 2014
IKU Output
4.1.1.1 Jumlah Peserta Diklat SPIP Orang 0 30 30 N/A 100 100 0 30 100
4.1.2.1 Jumlah K/L dan Pemda
yang mendapatkan
Konsultasi dan Bimbingan
Teknis Penyelenggaraan
SPIP
Pemda 0 13 1 N/A 186 186 0 13 100
4.1.2.2 Laporan penyelenggaraan
SPIP Bidang Polsoskam Lap 0 0 N/A N/A N/A N/A 3 7 233
4.1.3.1 Laporan Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP
Bidang Keuangan Daerah Lap 16 32 0 100 200 100 106 263
248
Dari tabel di atas juga terlihat bahwa seluruh capaian IKU output s.d. tahun
2014 dibandingkan dengan target jangka menengah sebagaimana tercantum
dalam Renstra menunjukkan capaian kinerja 100% atau lebih.
44..11..33 JJuummllaahh PPeemmddaa YYaanngg DDiimmoonniittoorriinngg PPeenneerraappaann SSPPIIPP--nnyyaa
IIKKUU iinnii ttiiddaakk mmeennjjaaddii ttaarrggeett ppaaddaa ttaahhuunn 22001144,, nnaammuunn tteerrddaappaatt rreeaalliissaassii
sseebbaannyyaakk 44 PPeemmddaa aattaauu mmeennccaappaaii 110000%%.. SSeeddaannggkkaann rreeaalliissaassii ss..dd.. ttaahhuunn
22001144 aaddaallaahh 1133 PPeemmddaa aattaauu mmeennccaappaaii 111188%% ddaarrii ttaarrggeett ddaallaamm RReennssttrraa
sseebbeessaarr 1111 PPeemmddaa..
Berikutnya capaian IKU output tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
4.1.1.1 Jumlah Peserta Diklat SPIP
Peserta diklat SPIP yang diselenggarakan oleh Perwakilan BPKP
Provinsi Riau pada tahun 2014 adalah sebanyak 30 orang atau
terealisasi 100% dari target 30 orang. Capaian tersebut tidak dapat
dibandingkan dengan capaian pada tahun 2013, karena pada tahun
2013 tidak ada target yang ditetapkan dalam Tapkin. Selain
penyelenggaraan Diklat SPIP, Perwakilan BPKP Provinsi Riau juga telah
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 98
melaksanakan worshop penyusunan Rencana Tindak Pengendalian
(RTP) dengan peserta sebanyak 93 orang.
Jika dibandingkan dengan target jangka menengah s.d tahun 2014
sebagaimana tercantum dalam Renstra maka realisasi peserta diklat
sebanyak 30 orang tersebut telah mencapai target 100% karena IKU
ini tidak menjadi target dalam Renstra.
4.1.3.1 Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan Konsultasi dan
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan SPIP
Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan Konsultansi dan Bimbingan
teknis Penyelenggaraan SPIP dari Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada
tahun 2014 adalah 13 Pemda atau mencapai 100%. Jumlah tersebut
meningkat 100% dari tahun 2013 karena pada tahun 2013, IKU ini
tidak menjadi target?
Jika dibandingkan dengan target jangka menengah s.d tahun 2014
sebagaimana tercantum dalam Renstra maka realisasi IKU ini adalah
sebanyak 13 Pemda atau mencapai 100%.
4.1.3.2 Laporan Penyelenggaraan SPIP Bidang Polsoskam
IKU ini tidak menjadi target pada tahun 2013 dan 2014 sehingga tidak
dapat diukur dan diperbandingkan capaian kinerjanya. Namun IKU ini
telah menjadi target pada tahun 2010 dengan realisasi sebanyak 7
laporan atau mencapai 233% dari target 3 laporan sehingga s.d tahun
2014 capaiannya juga mencapai 233%.
4.1.3.1 Laporan Dukungan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang
Keuangan Daerah
Realisasi indikator laporan dukungan penyelenggaraan SPIP Bidang
Keuangan daerah pada tahun 2014 adalah sebanyak 32 laporan atau
mencapai 200% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014
sebanyak 16 laporan.
Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja pada tahun
2013 sebesar masing-masing sebesar 16 laporan dan 100%, maka
terdapat kenaikan realisasi sebanyak 16 laporan atau kenaikan
capaian kinerja sebesar 100%.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 99
Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak
263 laporan atau mencapai 248% bila dibandingkan dengan target
kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 106 laporan.
Untuk tahun 2014 capaian IKU output ini diperoleh melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi
Kegiatan koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi
dilaksanakan pada beberapa instansi seperti pada Bidang
Pendapatan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, Bidang
Pengelolaan APBD Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2014.
2) Monitoring dan Evaluasi Tindak Lanjut atas Kegiatan Korsupgah
Monitoring dan evaluasi tindak lanjut dari hasil pengamatan
evaluasi dan pengujian korsup Pencegahan Tahun 2012 dan 2013
dilaksanakan pada Pemerintahan Provinsi Riau.
3) Asistensi Penyusunan Dokumen Penyelenggaraan SPIP
Asistensi ini dilaksanakan melalui penugasan Asistensi Penyusunan
Dokumen Rencana tindak Pengendalian (RTP) SPIP pada Kota
Dumai, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Indragiri Hulu.
4) Sosialisasi /Narasumber SPIP
Sosialisasi/Narasumber dilaksanakan pada pemerintah
provinsi/kabupaten/kota pada wilayah Provinsi Riau, yaitu
Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten kampar,
Tujuan 5: Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern
pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan
BPKP Provinsi Riau
Capaian kinerja Tujuan 5 “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern
pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi
Riau” diukur dari capaian indikator kinerjanya yaitu ” Minimal 60% APIP di
Provinsi Riau telah menerapakan Jabatan Fungsional Auditor (JFA) dan
kapabilitasnya berada pada level 2 berdasarkan kriteria Internal Audit capability
Model (IACM)”
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 100
Dari 14 APIP di Provinsi Riau, 13 APIP telah menerapkan JFA yang terdiri dari
Perwakilan BPKP Provinsi Riau dan 12 Inspektorat Pemda. 1 APIP yang belum
menerapkan JFA adalah Inspektorat Kabupaten Pelalawan. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa 92% APIP di Provinsi Riau telah menerapkan JFA atau
telah mencapai 153% dari target sebesar 60%.
Terkait dengan kapabilitas APIP berdasarkan kriteria IACM, belum ada APIP yang
berada pada level 2. Berdasarkan hasil evaluasi penerapan tata kelola APIP
yang dilaksanakan pada tahun 2010 – 2014, semua APIP di Pemda masih
berada pada level 1 menurut kriteria IACM. Namun demikian, ke-13 APIP Pemda
tersebut telah menyusun Action Plan (Rencana Tindak) untuk mencapai level 2
termasuk telah menyusun piagam internal audit (internal audit charter).
Sasaran Strategis 5.1:
Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah
yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda
Sasaran “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda” diukur oleh satu IKU
outcome yaitu “PPeerrsseennttaassee PPeemmddaa YYaanngg DDiillaakkuukkaann AAssiisstteennssii PPeenneerraappaann JJFFAA” .
Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013
dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.26
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 5.1
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi
Kinerja Naik
(Turun)
realisa
si
Capaian
Kinerja % Naik
(Turun)
capaian
%
Target
Kinerja
s.d.
2014
Realisas
i
Kinerja
s.d
2014
Capaian
Kinerja
s.d.
2014 2013 2014 2013 2014
IKU Outcome
5.1.1 Persentase Pemda yang
dilakukan asistensi
penerapan JFA Persen 77 92 15 103 115 12 80 92 115
Dari tabel di atas dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di
Tabel 3.1 terlihat bahwa capaian kinerja IKU outcome Sasaran Strategis 5.1
pada tahun 2014 mencapai 115%. Uraian capaian IKU outcome sasaran
strategis ini sebagai berikut:
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 101
55..11..11 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA
Pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah dilakukan
oleh pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan
telah memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai auditor. Hal ini
sesuai dengan Pasal 51 PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Syarat
kompetensi keahlian sebagai auditor dipenuhi melalui keikutsertaan
dan kelulusan dalam program sertifikasi.
Oleh karena itu, setiap APIP mengimplementasikan JFA sebagai
konsekuensi adanya fungsi dan peran pelaksanaan tugas pengawasan
intern oleh auditor sesuai ketentuan tersebut.
IKU ini diukur dari jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan
JFA dibandingkan jumlah seluruh Pemda. Keberhasilan asistensi
penerapan JFA diukur dari jumlah pemda yang telah menerapkan JFA.
Dari 13 APIP Pemda, 12 APIP Pemda telah menerapkan JFA atau
mencapai 92%. APIP Pemda yang belum menerapakan JFA adalah
Inspektorat Pemkab Pelalawan. Jika dibandingkan dengan target
sebesar 80% maka capaian IKU ini adalah sebesar 115%.
Capaian IKU ini untuk tahun 2014 didukung oleh penggunaan dana
sebesar Rp47.406.000,00 atau 85,98% dari anggaran tahun 2014
sebesar Rp55.138.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 69
OH atau 115,00% dari rencana tahun 2014 sebanyak 60 OH.
Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 5.1 ini didukung
melalui satu IKU output dibawah ini:
Tabel 3.27
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 5.1
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi
Kinerja Naik
(turun)
realisasi
Capaian
Kinerja
%
Naik
(turun)
capaian
Target
s.d.
2014
Realiasi
Kinerja
s.d.
2014
Capaian
Kinerja
s.d
2014
% 2013 2014 2013 2014
IKU Output
45.1.1.1 Sosialisasi dan bimtek
penerapan JFA APIP
Daerah
Lap 11 7 (4) 110 140 310 39 42 108
Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2014
dibandingkan dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 menunjukkan
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 102
capaian kinerja lebih dari 100%. Uraian capaian IKU output tersebut adalah
sebagai berikut:
5.1.1.1 Laporan Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah
Laporan hasil sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP daerah telah
terealisasi sebanyak 7 laporan atau 140% dari target setahun
sebanyak 5 laporan. Sedangkan realisasi IKU ini s.d. tahun 2014
adalah sebanyak 42 laporan atau mencapai 108% dari target 39
laporan. Tingginya pencapaian atas target tersebut disebabkan karena
meningkatnya pelaksanaan kegiatan bimtek penerapan JFA termasuk
bimtek tentang penilaian angka kredit seluruh Inspektorat kabupaten/
kota di Provinsi Riau pada tahun 2014.
Sasaran Strategis 5.2:
Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan Sebesar
90% dan Kualitas Pengelolaaan Keuangan Sebesar 100%
Sistem perencanaan pengawasan merupakan salah satu bagian dari sistem
manajemen dukungan yang berperan penting dalam membantu keberhasilan
pelaksanaan kegiatan teknis Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Perencanaan
pengawasan berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan agar sesuai dengan
peran dan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Riau sekaligus media untuk
mengukur tingkat keberhasilan kinerja teknis Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Selain itu, perencanaan juga terkait langsung dengan pengelolaan SDM,
penyediaan sarana prasarana, dan penganggaran. Seiring dengan gencarnya
penyerapan anggaran berdasarkan disbursement plan, semakin dirasakan
pentingnya arti perencanaan yang baik sehingga anggaran yang digunakan
benar-benar menghasilkan kinerja yang terbaik pula.
Sasaran “Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan
Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%” diindikasikan oleh dua IKU
outcome dominan yang terkait langsung dengan efektivitas perencanaan
pengawasan dan kualitas pengelolaan keuangan yaitu “Persentase jumlah
rencana penugasan pengawasan yang terealisasi” dan “Persentase kesesuaian
laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP”. Bersama tiga belas IKU
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 103
outcome lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2014 dibandingkan
dengan tahun 2013 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.28
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 5.2
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi
Kinerja Naik
(Turun)
realisa
si
Capaian
Kinerja % Naik
(Turun)
capaia
n
Target
Kinerja
s.d.
2014
Realisas
i
Kinerja
s.d
2014
Capaian
Kinerja
s.d.
2014 2013 2014 2013 2014
IKU Outcome
5.2.1 Persentase jumlah rencana
penugasan pengawasan
yang terealisasi Persen 98 100 2 115 111 (4) 90 100 111
5.2.2 Persentase kesesuaian
laporan keuangan
Perwakilan BPKP dengan
SAP
Persen 100 100 0 100 100 0 100 100 100
5.2.3 Persepsi kepuasan pegawai
perwakilan terhadap
layanan kepegawaian
Skala
likert
1-10
7,79 7,61 (0,18) 100 95 (5) 8 7,61 95
5.2.4 Persentase Pagu Dana yang
tidak Diblokir dalam DIPA Persen 100 100 0 105 100 (5) 100 100 100
5.2.5 Persepsi Kepuasan Pegawai
Perwakilan atas Pencairan
Anggaran yang Diajukan
sesuai Prosedur
Skala
likert
1-10
8,39 8,29 (0,10) 102 98 (4) 8,50 8,29 98
5.2.6 Persentase permintaan
bantuan hukum yang
ditindaklanjuti Biro Hukum
dan Humas
Persen 0 0,00 0 0 0 0 80 0 N/A
5.2.7 Jumlah publikasi kegiatan
perwakilan BPKP di media
masa Kali 71 167 96 296 696 400 96 282 294
5.2.8 Persentase Pemanfaatan
asset Persen 100 100 0 100 100 0 100 100 100
5.2.9 Persepsi kepuasan pegawai
perwakilan terhadap
layanan sarpras
Skala
likert
1-10
7,43 7,28 (0,15) 92 88 (4) 8,3 7,28 88
5.2.10 Persentase tindak lanjut
rekomendasi hasil audit
Inspektorat Persen 95 100 5 124 125 1 80 100 125
5.2.11 Jumlah masukan topik
penelitian yang disampaikan
ke puslitbangwas
Masuk
an 0 0 0 0 0 0 4 3 75
5.2.12 Jumlah Instansi APIP yang
telah disosialisasi dan atau
di-assessment tata kelola
APIP
Instan
si APIP 3 13 10 100 325 225 12 13 108
5.2.13 Tingkat persepsi kepuasan
Pemda atas auditor
bersertifikat
Skala
likert
1-10
0,00 8,43 0 0 111 0 7,60 8,43 111
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di
Tabel 3.1 terlihat bahwa sebagian besar IKU dominan sasaran strategis 5.2
tahun 2014 tercapai 100%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran
strategis ini sebagai berikut:
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 104
5.2.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang
terealisasi
Sistem perencanaan pengawasan merupakan salah satu bagian dari
sistem manajemen dukungan yang berperan penting dalam membantu
keberhasilan pelaksanaan kegiatan teknis Perwakilan BPKP Provinsi
Riau.
IKU “Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang
Terealisasi” diukur dengan membandingkan jumlah realisasi
penugasan pengawasan dalam PKPT terhadap jumlah rencana
penugasan pengawasan yang ditetapkan dalam PKPT.
Pada tahun 2014, realisasi IKU ini sebesar 100% atau mencapai 111%
dari target tahun 2014 sebesar 90,00%. Capaian IKU sebesar 100%
dihitung dari jumlah penugasan pengawasan PKP2T yang terealisasi
sebesar 407 penugasan dibandingkan dengan jumlah rencana
penugasan PKP2T sebanyak 407 penugasan.
Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013
masing-masing sebesar 98% dan 115%, maka terdapat kenaikan
realisasi kinerja sebesar 2% dan penurunan capaian kinerja sebesar
4%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka
menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 90%, maka realisasi kinerja
IKU ini s.d tahun 2014 adalah juga sebesar 100% atau mencapai
111% dari target jangka menengah.
Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana
sebesar Rp3.723.109.000,00 atau 96,49% dari anggaran tahun 2014
sebesar Rp3.858.575.000,00 dan SDM sebanyak 25.005 OH atau
146,04% dari rencana tahun 2014 sebanyak 17.122 OH.
55..22..22 PPeerrsseennttaassee KKeesseessuuaaiiaann LLaappoorraann KKeeuuaannggaann PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP
DDeennggaann SSAAPP
Salah satu bentuk akuntabilitas pengelolaaan keuangan yang baik
adalah kesesuaian laporan keuangan dengan SAP.
IKU “Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP
Provinsi Riau dengan SAP” ini dinilai berdasarkan hasil reviu
Inspektorat BPKP terhadap laporan keuangan perwakilan dengan nilai
100% apabila tidak ada catatan dan 80% apabila ada catatan.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 105
IKU “Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP
Provinsi Riau dengan SAP” ini dinilai berdasarkan hasil reviu
Inspektorat BPKP terhadap laporan keuangan perwakilan dengan nilai
100% apabila tidak ada catatan dan 80% apabila ada catatan.
Tahun 2014 Inspektorat BPKP telah melakukan evaluasi kinerja
termasuk di dalamnya evaluasi atas laporan keuangan. Berdasarkan
laporan hasil evaluasi tersebut, Inspektorat BPKP tidak memberikan
catatan sehingga capaian atas IKU ini dianggap telah mencapai 100%
dari target kinerja tahun 2014.
Realisasi IKU ini sudah memenuhi target yang akan dicapai sampai
dengan tahun 2014 sebesar 100%.
55..22..33 PPeerrsseeppssii KKeeppuuaassaann PPeeggaawwaaii PPeerrwwaakkiillaann TTeerrhhaaddaapp LLaayyaannaann
KKeeppeeggaawwaaiiaann
Persepsi Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat
bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan
kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi. Pernyataan
kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para
pegawai perwakilan, dengan metode skala likert 1-10. Perhitungan
persepsi kepuasan terhadap layanan kepegawaian dilaksanakan
dengan metode penyebaran kuesioner secara uji petik kepada para
pegawai di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Tahun 2014, realisasi IKU ini telah terealisasi 7,61 dari skala likert 1-
10 atau 95% dari target sebesar 8.
Belum tercapainya target kinerja tersebut yang paling dominan
disebabkan oleh pelayanan dalam pola mutasi/rolling kepegawaian
yang belum sepenuhnya memenuhi harapan pegawai Perwakilan BPKP
Provinsi Riau.
55..22..44 PPeerrsseennttaassee PPaagguu DDaannaa YYaanngg TTiiddaakk DDiibbllookkiirr DDaallaamm DDIIPPAA
Ketersediaan dana yang memadai diperlukan untuk membiayai
pelaksanaan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Riau melalui
proses penyusunan anggaran, yang menghasilkan dokumen anggaran
berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pagu dana dalam
DIPA dapat dilakukan pemblokiran/pemberian tanda bintang oleh DPR
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 106
untuk kegiatan dalam DIPA yang perlu dimintakan persetujuan dari
DPR terlebih dahulu, atau Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) untuk
kegiatan pada saat penelaahan belum dilengkapi dengan data dukung
yang memadai/lengkap.
Realisasi diukur dengan membandingkan antara jumlah pagu dana
yang tidak diblokir/diberi tanda bintang dengan total pagu dana DIPA.
Pagu dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014 sebesar
Rp24.154.148.000,00 dengan jumlah dana DIPA yang tidak diblokir
sebesar Rp24.154.148.000,00atau 100% dari total pagu dana DIPA
Revisi Tahun 2014.
Dengan target IKU tahun 2014 sebesar 100%, maka capaian IKU
adalah sebesar 100%. Realisasi IKU ini sampai dengan tahun 2014
telah mencapai 100% dari target sampai dengan akhir periode Renstra
tahun 2014 sebesar 100%.
55..22..55 PPeerrsseeppssii KKeeppuuaassaann PPeeggaawwaaii PPeerrwwaakkiillaann AAttaass PPeennccaaiirraann AAnnggggaarraann
YYaanngg DDiiaajjuukkaann SSeessuuaaii PPrroosseedduurr
Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang
diajukan sesuai dengan prosedur adalah untuk mengetahui tingkat
kepuasan pegawai perwakilan atas pelayanan yang diberikan dalam
menyediakan uang untuk membiayai kegiatan yang telah dianggarkan.
Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei
kepada para pegawai perwakilan, dengan metode skala likert 1-10.
Perhitungan persepsi kepuasan terhadap layanan kepegawaian
dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner secara uji petik
kepada para pegawai di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2014 sebesar 8,29 skala likert
1-10 atau mencapai 98% dari target sebesar 8,5 skala likert 1-10.
Belum tercapainya target kinerja tersebut yang paling dominan
disebabkan pelayanan penyusunan anggaran yang belum sepenuhnya
memenuhi harapan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 107
Realisasi IKU ini sampai dengan tahun 2014 adalah sebesar 8,29 dar
skala likert 1-10 atau mencapai 98% dari target sampai dengan akhir
periode Renstra tahun 2014 sebesar 8,5 dari skala Likert 1-10.
55..22..66 PPeerrsseennttaassee PPeerrmmiinnttaaaann BBaannttuuaann HHuukkuumm YYaanngg DDiittiinnddaakkllaannjjuuttii
BBiirroo HHuukkuumm DDaann HHuummaass
Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro
Hukum dan Humas diukur dengan jumlah permintaan bantuan hukum
yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas dibandingkan dengan
jumlah permintaan bantuan hukum.
Target IKU “Persentase Permintaan Bantuan Hukum Yang
Ditindaklanjuti Biro Hukum Dan Humas” pada 2014 sebesar 80%.
Realisasi indikator tersebut sebesar 0% atau mencapai 0% dari target.
Tidak tercapainya IKU tersebut karena tidak adanya kasus hukum yang
memerlukan bantuan hukum kepada Biro Hukum dan Humas.
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2014 masih mencapai 0% dari
target IKU sampai dengan akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar
80%. Hal ini disebabkan terjadinya kesalahan penetapan indikator
kinerja dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau di mana indikator
kinerja ini seharusnya bukan indikator kinerja Perwakilan tetapi
indikator kinerja Biro Hukum dan Humas BPKP.
55..22..77 JJuummllaahh PPuubblliikkaassii KKeeggiiaattaann PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP DDii MMeeddiiaa MMaassssaa
Eksistensi sebuah organisasi antara lain ditentukan oleh citra
organisasi yang terbentuk di lingkungannya. Demikian juga dengan
eksistensi Perwakilan BPKP Provinsi Riau yang ditentukan juga oleh
citranya di mata publik. Oleh karena itu, jumlah berita tentang kegiatan
Perwakilan BPKP Provinsi Riau di media massa menjadi salah satu alat
ukur yang relevan dalam menilai kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Target Indikator Kinerja Utama “Jumlah Publikasi Kegiatan Perwakilan
BPKP Di Media Massa” pada tahun 2014 sebesar 24 kali. Hasil
pengukuran atas indikator tersebut menunjukkan hasil 167 kali atau
mencapai 696% dari target.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 108
Tercapainya target tersebut antara lain disebabkan meningkatnya
efektivitas kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam membangun
jejaring dengan instansi lain dan media massa.
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2014 adalah sebanyak 282 kali
atau mencapai 294% dari target sampai dengan akhir periode Renstra
2014 sebesar 96 kali.
55..22..88 PPeerrsseennttaassee PPeemmaannffaaaattaann AAsssseett
Persentase pemanfatan aset diukur dengan cara total aset dikurangi
dengan aset yang kondisinya baik/kurang baik tetapi tidak digunakan
dalam kegiatan sehari-hari dibandingkan dengan total asset.
Dalam tahun 2014, capaian “Persentase Pemanfaatan Asset” adalah
100% dari target yang telah ditetapkan. IKU ini diukur dari total aset
senilai Rp36.446.940.244,00 dikurangi dengan aset yang kondisinya
baik/kurang baik tetapi tidak digunakan senilai Rp0,00 dibandingkan
dengan total aset senilai Rp36.446.940.244,00. Hal ini menunjukkan
bahwa seluruh aset telah digunakan dalam kegiatan sehari-hari.
Realisasi IKU ini sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 100%
dibandingkan target akhir periode Renstra sampai dengan tahun 2014
dengan target 100%.
55..22..99 PPeerrsseeppssii KKeeppuuaassaann PPeeggaawwaaii PPeerrwwaakkiillaann TTeerrhhaaddaapp LLaayyaannaann
SSaarrpprraass
IKU “Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan
Pengelola Sarpras” merupakan indikator tambahan untuk mencapai
Sasaran Strategis 6. IKU ini diukur melalui survei atas tingkat persepsi
kepuasan pegawai perwakilan terhadap pelayanan pengelolaan
sarpras yang dapat diberikan oleh unit layanan yang bertanggung
jawab atas pengelolaan sarpras dengan metode skala likert 1-10.
Berdasarkan hasil survai atas persepsi penerima layanan tahun 2014,
capaian IKU atas pelaksanaan penyediaan dan pengelolaan sarpras
sebesar 7,28 dari skala likert 1-10 atau 88% dari target sebesar 8,3.
Belum tercapainya target kinerja tersebut yang paling dominan
disebabkan oleh pelayanan perpustakaan yang belum sepenuhnya
memenuhi harapan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 109
Jika dibandingkan dengan target sampai dengan akhir periode Renstra
tahun 2014, IKU ini telah mencapai 88% dari target sebesar 8,30.
55..22..1100 PPeerrsseennttaassee TTiinnddaakk LLaannjjuutt RReekkoommeennddaassii HHaassiill AAuuddiitt IInnssppeekkttoorraatt
IKU “Persentase Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Inspektorat BPKP”
merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 6. IKU ini
diukur dengan membandingkan jumlah rekomendasi yang telah
ditindaklanjuti oleh satuan kerja yang dievaluasi/direviu/diaudit,
dengan jumlah rekomendasi dari Inspektorat yang tertuang dalam
Laporan Hasil Evaluasi/Reviu/Audit.
Dalam tahun 2014, jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti sebanyak
37 rekomendasi atau 100% dari 37 rekomendasi yang harus
ditindaklanjuti. Dibandingkan dengan target IKU pada tahun 2014
sebesar 80%, maka capaian IKU sebesar 125%.
Jika dibandingkan dengan target sampai dengan akhir periode Renstra
tahun 2014, IKU ini telah mencapai 125% dari target sebesar 80%.
55..22..1111 JJuummllaahh MMaassuukkaann TTooppiikk PPeenneelliittiiaann YYaanngg DDiissaammppaaiikkaann KKee
PPuusslliittbbaannggwwaass
IKU “Jumlah Masukan Topik Penelitian yang Disampaikan ke
Puslitbang” merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis
6. IKU ini diukur dari jumlah masukan terkait topik penelitian yang
disampaikan ke Puslitbang BPKP.
Realisasi IKU tahun 2014 sebanyak 0 masukan atau mencapai 0% dari
target sebanyak 1 masukan. Belum terealisasinya IKU ini disebabkan
tidak adanya topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbang BPKP.
Jika dibandingkan dengan target sampai dengan akhir periode Renstra
tahun 2014, IKU sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 75% dari
target sebanyak 4 masukan.
55..22..1122 JJuummllaahh IInnssttaannssii AAPPIIPP YYaanngg TTeellaahh DDiissoossiiaalliissaassii DDaann AAttaauu DDii--
AAsssseessssmmeenntt TTaattaa KKeelloollaa AAPPIIPP
IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan
Perwakilan BPKP Provinsi Riau selaku instansi Pembina JFA dalam
mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten, serta tata kelola
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 110
yang baik di lingkungan APIP non Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Kriteria yang digunakan untuk menilai bahwa unit APIP telah
melaksanakan tata kelola APIP yang baik untuk tahun 2014 adalah
berdasarkan hasil assessment (evaluasi) penerapan tata kelola APIP
yang mengacu kepada model Internal Audit Capability Model (IACM).
IKU ini diukur dari jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan
atau di-assessment tata kelola APIP. Hingga tahun 2014 seluruh
kabupaten/ kota di Provinsi Riau telah dilakukan sosialisasi atau di-
assessment tata kelola APIP atau 13 kabupaten/ kota. Sehingga
realisasi IKU ini pada tahun 2014 mencapai 325% dari target sebesar
4 instansi APIP.
Jika dibandingkan dengan target sampai dengan akhir periode Renstra
tahun 2014, IKU sampai dengan tahun 2014 sebanyak 13 instansi
APIP telah mencapai 108% dari target 12 instansi APIP.
Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp166.022.000,00 atau
114,20% dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp 145.377.000,00 dan
SDM sebanyak 661 OH atau 253,26% dari rencana tahun 2014
sebanyak 261 OH.
55..22..1133 TTiinnggkkaatt PPeerrsseeppssii KKeeppuuaassaann PPeemmddaa AAttaass AAuuddiittoorr BBeerrsseerrttiiffiikkaatt
IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan
Perwakilan BPKP Provinsi Riau selaku instansi pembina JFA dalam
mewujudkan auditor APIP Pemda yang berkualitas yaitu auditor yang
profesional, efisien, dan efektif sehingga dapat meningkatkan mutu
pengawasan. IKU ini diukur dengan survei atas tingkat kepuasan para
pejabat struktural Pemda terhadap Pejabat Fungsional Auditor (PFA) di
lingkungan APIP Pemda.
Realisasi IKU ini belum dapat dilaporkan dari target sebesar 7,50 skala
Likert 1-10 karena survei persepsi kepuasan Pemda atas auditor
bersertifikat di Provinsi Riau yang telah dilakukan oleh Pusat
Pembinaan JFA BPKP belum diperoleh simpulan hasil surveinya.
Walaupun demikian, terkait dengan tingkat kepuasan Pemda atas
pelayanan yang diberikan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 111
dilakukan survei oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada triwulan IV
tahun 2014. Survei yang dilakukan kepada 12 Pemerintah Daerah
(masing-masing Pemda respondennya 9 SKPD, total responden 117
orang) menunjukkan bahwa tingkat kepuasan Pemda atas layanan
yang diberikan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau baik secara
organisasi maupun personil nilainya adalah 3,37 dalam skala likert 1-4
atau memperoleh predikat “memuaskan”.
Kalau hasil survei ini dapat dianggap sebagai ukuran kinerja IKU ini
dan skala likert survei tersebut dikonversi ke skala likert 1-8 maka nilai
tingkat kepuasan Pemda atas layanan BPKP adalah sebesar 8,43. Jika
dibandingkan dengan target dalam Tapkin 2014 sebesar 7,6 dalam
skala likert 1-8 maka capaian IKU ini pada tahun 2014 adalah sebesar
111%.
Khusus terkait tingkat kepuasan Inspektorat Daerah sebagai pihak
yang mendapatkan pembinaan tentang JFA dan tata kelola APIP dari
BPKP, tingkat kepuasannya atas layanan BPKP adalah sebesar 3,43
dalam skala 1-4 atau juga memperoleh predikat “memuaskan”. Kalau
skala tersebut dikonversi ke skala likert 1-8 maka nilai tingkat
kepuasan Inspektorat Daerah di Provinsi Riau atas layanan BPKP
adalah sebesar 8,58. Jika dibandingkan dengan target dalam Tapkin
2014 sebesar 7,6 dalam skala likert 1-8 maka capaian IKU ini pada
tahun 2014 adalah sebesar 113%.
Jika simpulan capaian kinerja IKU ini didasarkan pada hasil survei
kepuasan Pemda atas layanan BPKP maka dibandingkan dengan
target jangka menengah sampai dengan akhir periode Renstra tahun
2014 sebesar 7,6, capaian IKU ini adalah sebesar 8,43 atau 111%
dari target jangka menengah.
Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 5.2 ini didukung
melalui empat IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 112
Tabel 3.29
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 5.2
No. Indikator Kinerja Utama Satuan
Realisasi
Kinerja Naik
(turun)
realisasi
Capaian
Kinerja
%
Naik
(turun)
capaian
Target
s.d.
2014
Realiasi
Kinerja
s.d.
2014
Capaian
Kinerja
s.d
2014
% 2013 2014 2013 2014
IKU Output
5.2.1.1 Laporan Dukungan
Manajemen Perwakilan
BPKP
Lap 66 86 20 110 143 33 225 238 106
5.2.8.1 Jumlah Sarana
Prasarana Unit 30 39 9 150 100 (50) 261 351 134
5.2.12.1 Jumlah sosialisasi dan
bimtek penerapan tata
kelola APIP Daerah Pemda 2 12 10 100 100 0 13 13 100
5.2.12.2 Laporan Evaluasi
Penerapan Tata Kelola
APIP Daerah Lap 1 9 8 100 100 0 5 13 260
N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target
Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2014 untuk indikator
output sasaran strategis 5.2 seluruhnya mencapai 100% atau lebih.
Berikut uraian masing-masing indikator kinerja output sebagai berikut:
5.2.1.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
IKU output ini memperoleh capaian sebesar 143% yaitu terealisasinya
84 laporan dari 60 laporan yang ditargetkan. Dari tabel di atas juga
terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2014 dibandingkan dengan
target jangka menengah s.d. tahun 2014 sebesar 106%.
Laporan dukungan manajemen Perwakilan BPKP yang dimaksud
adalah:
Tabel 3.30
Realisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
No Uraian Output Jumlah
output
1 TAPKIN Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2014 1
2 LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2014 1
3 Laporan Pengembangan Budaya Kerja tahun 2013, & Semester I 2014 2
4 Laporan Bulanan GDN (Desember 2013 s.d. November 2014) 12
5 Laporan Bulanan Realisasi Anggaran (Desember 2013 s.d. November
2014)
12
6 Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2013 &
Semester I Tahun 2014
2
7
Dokumen Perencanaan Kebutuhan Belanja Modal tahun 2014 1
8 Laporan BMN Semester I Tahun 2014 1
9 Laporan Penghematan Penggunaan Energi Triwulan IV Tahun 2013, 4
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 113
No Uraian Output Jumlah
output
Triwulan I 2014, Triwulan II 2014 & Triwulan III 2014
10 Laporan Kehumasan Triwulan IV Tahun 2013, Triwulan I Tahun 2014,
Triwulan II 2014 & Triwulan III 2014
4
11 Laporan Hasil Pengawasan ke Gubernur tahun 2013 dan Laporan Hasil
Pengawasan ke Gubernur Semester I tahun 2014
2
12 Laporan Hasil Pengawasan (Januari 2014 s.d. Desember 2014) 12
13 Laporan Pelaksanaan PKS Triwulan IV tahun 2013, Triwulan I tahun
2014, Triwulan II 2014 & Triwulan III 2014
4
14 Laporan Kenaikan Pangkat Terpadu April 2014 dan Oktober 2014 2
15 Laporan Bulanan Realisasi RKT Desember 2013 s.d. November 2014 12
16 Laporan Kinerja Triwulan IV 2013, Triwulan I 2014, Triwulan II 2014 &
Triwulan III 2014
4
17 Laporan Pelaksanaan Kegiatan (PP 39 Tahun 2006) Triwulan IV 2013,
Triwulan I 2014, Triwulan II 2014 & Triwulan III 2014
4
18 Laporan Penyelenggaraan SPIP Triwulan IV 2013, Triwulan I 2014,
Triwulan II 2014 & Triwulan III 2014
4
19 Dokumen RKT Tahun 2015 1
20 Dokumen RKA-KL tahun 2015 1
Jumlah 86
5.2.8.1 Jumlah Sarana Prasarana
Capaian IKU output atas sasaran ini yaitu 100% dari target yang
ditetapkan dengan terealisasinya 64 unit sarana dan prasarana dari
64 unit yang ditargetkan dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.31
Realisasi Sarana dan Prasarana Tahun 2014
No Sarana dan Prasarana Jumlah
(unit/set/paket)
1 - Lemari Kayu 2
2 - Meja kerja kayu 37
3 - UPS (Uninterruptible Power Supply) 6
4 - P.C Unit 7
5 - Note Book 4
6 - Scanner 1
7 - Printer 7
5.2.12.1 JJuummllaahh Sosialisasi dan Bimtek Penerapan Tatakelola APIP Daerah
Jumlah APIP yang mendapat sosialisasi dan bimtek penerapan
tatakelola APIP Daerah pada tahun 2014 adalah sebanyak 12 APIP
atau mencapai 100% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin 2014.
Terhadap target jangka menengah s.d 2014 sebagaimana yang
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 114
ditetapkan dalam Renstra telah terealisasi sebanyak 13 Pemda atau
mencapai 100%.
Sosialisasi tata kelola APIP bertujuan untuk untuk memberikan
pemahaman konsep dan pentingnya meningkatkan kapabilitas APIP
guna mendukung efektivitas pengawasan intern yang dilakukan oleh
APIP. Sasaran sosialisasi tata kelola APIP ini adalah tersedianya
informasi mengenai cara meningkatkan kapabilitas pengawasan intern
pada APIP berdasarkan Internal Audit Capability Model (IA-CM).
Sedangkan bimbingan teknis peneraparan tatakelola APIP bertujuan
untuk membimbing APIP dalam memperbaiki/membangun
infrastruktur dan ketentuan-ketentuan penyelenggaraan pengawasan
intern, sesuai dengan hasil identifikasi area
of improvement. Perbaikan/pembangunan infrastruktur mengacu pada
teori, peraturan perundang-undangan terkait, kriteria, serta Key
Process Area (KPA) yang harus dipenuhi dalam rangka
perbaikan/peningkatan level kapabilitas APIP
5.2.12 2 Laporan Evaluasi Penerapan Tatakelola APIP Daerah
Jumlah laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah yang terbit
pada tahun 2014 adalah sebanyak 9 laporan atau mencapai 100%
dari target. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 terdapat kenaikan
realisasi sebanyak 8 laporan. Sedangkan bila dibandingkan dengan
target jangka menengah s.d tahun 2014 sebagaimana ditetapkan
dalam RENSTRA, maka realisasi IKU ini s.d tahun 2014 adalah
sebanyak 13 laporan dari target 5 laporan atau mencapai 260% dari
target jangka menengah.
Evaluasi ini bertujuan untuk meningkatkan pembinaan terhadap tata
kelola APIP guna mendukung efektivitas pengawasan intern yang
dilakukan oleh Inspektorat. Sedangkan sasaran assessment (evaluasi)
adalah tersedianya informasi mengenai tingkat kapabilitas
pengawasan intern pada Inspektorat berdasarkan Internal Audit
Capability Model (IACM).
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 115
Tujuan 6: Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan
keputusan yang andal bagi Presiden/ pemerintah di wilayah
Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Capaian kinerja Tujuan 6 “Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan
keputusan yang andal bagi Presiden/ pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP
Provinsi Riau” diukur dari capaian indikator kinerjanya yaitu ” Terlaksananya
seluruh sistem informasi dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi
pimpinan/ pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau dengan tingkat
akurasi dan ketepatan waktu minimal 70%”
Sistem informasi dukungan yang wajib digunakan dalam penyelenggaraan
kegiatan di Perwakilan BPKP Provinsi Riau adalah sebanyak 12 sistem
informasi. Pada tahun 2014 seluruh sistem informasi tersebut telah digunakan
secara akurat dan tepat waktu. Dengan demikian indikator kinerja Tujuan 6 ini
telah tercapai 100%.
Tujuan 6 ini didukung oleh satu Sasaran Strategis yaitu ”Terselenggaranya
100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan”. Capaian
kinerja sasaran strategis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Sasaran Strategis 6.1:
Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan
keputusan bagi pimpinan
Sistem pengambilan keputusan bagi pimpinan di Perwakilan BPKP Provinsi Riau
terdiri dari berbagai sistem informasi yang wajib digunakan dan dimanfaatkan
secara efektif. Sistem informasi tersebut antara lain adalah SIM HP, SIM Monev
RKT, SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SISPEDAP, SIMPEG dan
Aplikasi Surat Tugas/SKI. Indikator kinerja utama Sasaran Strategis 6.1 ini
adalah “jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan secara efektif”. IKU ini
digunakan untuk mengukur penggunaan/pengimplementasian sistem informasi
yang dikembangkan dan atau yang digunakan di Perwakilan BPKP Provinsi Riau
untuk menghasilkan dan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh
pimpinan unit kerja maupun pimpinan BPKP dalam mengambil keputusan.
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 116
6.1.1. Jumlah Sistem Informasi yang Dimanfaatkan Secara Efektif
Pada tahun 2014, sekitar 12 sistem informasi yang wajib digunakan
tersebut telah berjalan secara efektif kecuali aplikasi SPPD dan aplikasi
surat tugas/SKI yang belum terlaksana secara efektif. Dengan target
yang ditetapkan dalam Renstra sebanyak 4 sistem informasi maka
capaian kinerja IKU ini adalah sebanyak 10 sistem informasi atau
dengan capaian sebesar 250%. Capaian tersebut sama dengan
capaian jangka menengah atau capaian yang ditetapkan dalam
Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2010 - 2014.
BB.. RREEAALLIISSAASSII AANNGGGGAARRAANN DDAANN SSAARRAANNAA PPRRAASSAARRAANNAA
11.. RReeaalliissaassii AAnnggggaarraann
Pelaksanaan kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun anggaran 2014
dibiayai dari DIPA Tahun 2014 dan pembiayaan oleh mitra kerja BPKP. Jumlah
anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada tahun 2014 adalah sebesar
Rp24.154.148.000,00 sedangkan realisasinya Rp23.552.641.000,00 atau
97,51% dari anggaran. Anggaran dan realisasi anggaran Perwakilan BPKP
Provinsi Riau tahun 2014 termasuk pembiayaan dari mitra kerja BPKP tersebut
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.32
Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2014
Berdasarkan Sumber Dana
No Sumber Dana Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Sisa Dana (Rp) %
I. Dana BPKP
- DIPA Perwakilan 24.154.148.000 23.552.641.000 601.507 97,51
- BPKP Pusat 0 0 0 0
Sub Jumlah I 24.154.148.000 23.552.641.000 601.507 97,51
II. Dana yang berasal dari mitra kerja
- Dana mitra kerja 2.309.790.300 2.309.790.300 - 100
Sub Jumlah II 2.309.790.300 2.309.790.300 - 100
Jumlah I+II 26.463.938.300 25.862.431.300 97,73
Sedangkan keberhasilan pencapaian kinerja sasaran strategis Perwakilan
BPKP Provinsi Riau tahun 2014 dikaitkan dengan dukungan dari sumber
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 117
pendanaan DIPA sebagaimana dijelaskan di atas dapat digambarkan
sebagai berikut:
Tabel 3.33
Anggaran dan Realisasi DIPA Perwakilan Tahun 2014
Berdasarkan Sasaran Strategis
No Sasaran Strategis Target Realisasi % Capaian
1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 90%
LKPD 2.065.391.000,- 2.026.573.000,- 98,12
2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara
sebesar 75% 352.289.000,- 143.079.000,- 40,61
3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan
terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD 277.898.000,- 304.494.000,- 109,57
4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L,
Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
617.760.000,- 771.772.000,- 124,92
5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di
K/L/Pemda sebesar 60% 344.722.000,- 263.813.000,- 76,53
6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan
intern pemerintah yang profesional dan
kompeten pada 80% Pemda
0,- 73.235,- 100,00
7. Meningkatnya efektifitas perencanaan
pengawasan sebesar 90% dan kualitas
pengelolaaan keuangan sebesar 100%
20.404.768.000,- 19.883.313.000,- 97,45
Jumlah 24.154.148.000,- 23.552.641.000,- 97,51
Secara keseluruhan terlihat pada tabel di atas bahwa realisasi anggaran
mencapai 97,51% dari yang ditargetkan. Hal ini menunjukkan adanya
penghematan anggaran sebesar 2,49%. Capaian kinerja keuangan tahun
2014 sebesar 97,51% tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan
dengan capaian kinerja tahun 2013 sebesar 96,14%.
Penyerapan dana tertinggi untuk kegiatan pengawasan digunakan untuk
mencapai Sasaran Strategis “Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan
90%LKPD” sedangkan penyerapan dana terendah digunakan untuk
mencapai Sasaran Strategis “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan
intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda”.
Realisasi anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Riau selama periode Renstra
tahun 2010 – 2014 adalah sebesar Rp 88.564.366.000,00 dengan rincian
sebagai berikut:
Bab 3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014--------------------------------------------------------
------ 118
Tabel 3.34
Rencana dan Realisasi Anggaran Tahun 2010 s.d. 2014
(dalam ribuan)
Tahun Kegiatan Rencana (Rp) Realisasi (Rp) Capaian
%
2014 Pengawasan 3.858.575 3.723.109
Dukungan Pengawasan 20.295.573 19.829.532
Total 24.154.148 23.552.641 97,51%
2013 Pengawasan 3.642.560 3.299.670
Dukungan Pengawasan 15.188.950 14.804.095
Total 18.831.510 18.103.765 96,14%
2012 Pengawasan 3.954.710 3.581.991
Dukungan Pengawasan 12.315.604 12.334.832
Total 16.270.314 15.916.823 97,83%
2011 Pengawasan 3.769.221 3.443.389
Dukungan Pengawasan 11.011.058 11.383.693
Total 14.780.279 14.827.082 100,32%
2010 Pengawasan 3.190.774 2.870.595
Dukungan Pengawasan 13.267.488 13.293.460
Total 16.458.262 16.164.055 98,21%
Jumlah 90.494.513 88.564.366 97,87%
22.. SSaarraannaa ddaann PPrraassaarraannaa
Sarana dan prasarana Perwakilan BPKP Provinsi Riau per 31 Desember
2014 berupa aset tetap yang digunakan dalam mewujudkan kinerja
sebagaimana diuraikan di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 3.35
Aset Tetap Per 31 Desember 2014
No Uraian Nilai Perolehan (Rp)
1. Tanah 21.815.384.500
1. 2. Peralatan dan Mesin 7.397.189.064
2. 3. Gedung dan Bangunan 15.534.758.543
4. Jalan dan Jembatan 214.998.955
5. Jaringan 282.178.559
6. Aset Tetap Lainnya 30.367.200
Jumlah 45.274.876.821
Bab 4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------- 119
BAB IV PENUTUP
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun
2014 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai sasaran
strategis. Laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan evaluasi
dalam pengambilan keputusan untuk peningkatan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau
di masa depan.
Capaian target kinerja yang diungkapkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini
diperoleh karena adanya dukungan internal maupun eksternal di lingkungan Perwakilan
BPKP Provinsi Riau. Secara umum pencapaian sasaran strategis didukung oleh hal-hal
sebagai berikut:
1. Adanya kepercayaan yang tinggi stakeholders BPKP terhadap peran Perwakilan
BPKP Provinsi Riau dalam usaha mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang
berkualitas.
2. Adanya komitmen stakeholders BPKP dalam pengembangan manajemen
pemerintahan dan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance).
3. Koordinasi yang baik dengan BPKP Pusat selaku Rendal maupun antar bidang dan
bagian di Perwakilan BPKP selaku pelaksana kegiatan.
4. Adanya pemberian motivasi secara terus menerus dari pimpinan kepada kepada staf
pelaksana.
5. Adanya komitmen dan kemauan dari seluruh SDM pelaksana kegiatan dalam
mencapai TAPKIN, baik pada tingkat pimpinan maupun pada setiap pegawai yang
terlibat.
Kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dapat diidentifikasi antara lain:
1. Kurangnya permintaan kerjasama kepada BPKP untuk menerapkan FCP dari pihak
instansi pemerintah pusat maupun daerah.
2. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi,
namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa
diagnostic assessment, pemetaan risiko dan penetapan serta pengembangan
kebijakan/Standard Operating Procedure (SOP).
Bab 4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------- 120
3. Pemda masih mengandalkan bimbingan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam
menerapkan sosialisasi pedoman/petunjuk teknis dan asistensi penyelenggaraan
SPIP.
4. Terkait dengan kapabilitas APIP berdasarkan kriteria IACM, belum ada APIP yang
berada pada level 2. Berdasarkan hasil evaluasi penerapan tata kelola APIP yang
dilaksanakan pada tahun 2010 – 2014, semua APIP di Pemda masih berada pada
level 1 menurut kriteria IACM.
Langkah-langkah yang harus dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam upaya
memperbaiki kinerja antara lain:
1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, melalui:
a. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain
untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP dan Rencana Tindak
Pengendalian (RTP).
b. Berkoordinasi lebih intensif dengan K/L/Pemda untuk percepatan implementasi
SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas
akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar.
2. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan seluruh instansi pemerintah pusat
dan daerah untuk melakukan pppencegahan tindak pidana korupsi antara lain melalui
penerapan Program Anti korupsi atau Fraud Control Plan (FCP).
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pembinaan APIP terutama peningkatan kualitas
tata kelola APIP sehingga seluruh APIP di Provinsi Riau diharapkan dapat meningkat
kualitasnya minimal menjadi level 2 berdasarkan kriteria IACM.
4. Berkoordinasi dengan Biro Renwas BPKP untuk meninjau kembali pernyataan sasaran
strategis dan indikator kinerjanya serta teknik pengukurannya terutama atas sasaran
strategis yang sulit dicapai oleh Perwakilan BPKP karena kegiatan terkait sasaran
strategis tersebut sudah jarang dilakukan oleh Perwakilan BPKP seperti kegiatan
optimalisasi penerimaan negara/daerah sehingga tidak lagi menjadi target indikator
utama Perwakilan.
Akhirnya dengan disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini, diharapkan dapat
memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai
Bab 4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014-------------------------------------------------------- 121
tugas fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Riau, sehingga dapat memberikan umpan balik
guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang.
Lampiran 1/ 1 - 3
ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131.1 1 Persentase IPP yang mendapat
pendampingan penyusunan laporan
keuangan
% 95 121,43 127,82 201.025 139.099 69,19 736 1.603 217,80
2 Persentase IPD yang laporan
keuangannya memperoleh opini
minimal WDP% 90 100,00 111,11 255.697 368.295 144,04 1.142 4.019 351,93
3 Persentase jumlah laporan keuangan
proyek PHLN yang memperoleh opini
dukungan wajar% 82 100,00 121,95 145.680 153.386 105,29 1.382 1.409 101,95
4 Persentase hasil pengawasan lintas
sektor yang disampaikan ke Pusat % 86 115,94 134,43 450.761 398.007 88,30 2.575 3.507 136,19
5 Persentase hasil pengawasan atas
permintaan Presiden yang
disampaikan ke Pusat
% 68 270,37 397,60 280.423 234.294 83,55 1.167 1.456 124,76
6 Persentase hasil pengawasan atas
permintaan stakeholders yang
dijadikan bahan pengambilan
keputusan oleh stakeholders
% 93 70,71 75,76 695.823 684.160 98,32 1.472 3.787 257,27
7 Persentase BUMD yang mendapat
pendampingan penyelenggaraan
akuntansi
% 60 72,73 121,21 35.982 49.332 137,10 617 756 122,53
1.2 Tercapainya Optimalisasi
Penerimaan Negara sebesar
75,00%
8 Persentase hasil pengawasan
optimalisasi penerimaan
negara/daerah yang ditindaklanjuti% 75 57 76 21.759 29.624 136,15 58 91 156,90
9 Persentase hasil pengawasan BUN
yang disampaikan ke Pusat % 86 98 114 330.530 113.455 34,33 2.475 1.379 55,72
2.1 Terselenggaranya SPM pada 60%
IPD dan terselenggaranya GG
pada 65% BUMN/BUMD
10 Persentase IPD yang melaksanakan
pelayanan sesuai Standar Pelayanan
Minimal% 60 100 167 40.280 40.280 100,00 124 130 104,84
2
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara dan
Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Meningkatnya Kualitas 95% LKKL,
dan 90% LKPD
1
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA OUTCOME TAHUN 2014
PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU
SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAM
KEUANGAN SDM (OH)
INDIKATOR KINERJA UTAMASASARAN STRATEGIS
Lampiran 1/ 2 - 3
ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAM
KEUANGAN SDM (OH)
INDIKATOR KINERJA UTAMASASARAN STRATEGIS
11 Persentase BUMN/D/BLU/D yang
dilakukan sosialisasi/asistensi
GCG/KPI % 65 83 128 102.068 99.634 97,62 995 644 64,72
12 Persentase BUMD yang dilakukan
audit kinerja% 55 100 182 135.550 164.580 121,42 1.732 698 40,30
3.1 13 Kelompok Masyarakat yang
mendapatkan Sosialisasi Program Anti
Korupsi.
Kelompok
Masyarakat3 2 66,67 42.444 47.259 111,34 124 114 91,94
14 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD
berisiko fraud yang mendapatkan
sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP Instansi 4 4 100,00 32.200 47.340 147,02 135 151 111,85
15 Jumlah
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD
yang dilakukan kajian peraturan yang
berpotensi TPK.peraturan 1 1 100,00 6.350 0 0,00 55 20 36,36
16 Persentase pelaksanaan penugasan
HKP, klaim dan penyesuaian harga % 84 88 104,17 51.900 65.182 125,59 720 515 71,53
17 Persentase pelaksanaan audit
investigasi /PKKN/PKA% 85 95 112,04 472.666 610.841 129,23 2.623 2.811 107,17
18 Persentase TL hasil audit investigasi
non TPK oleh instansi berwenang % 50 80 160,00 12.200 1.100 9,02 22 54 245,45
4.1 Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP di 60%
K/L/Pemda
19 Persentase Pemda yang
menyelenggarakan SPIP sesuai PP
Nomor 60 Tahun 2008
% 60 54 89,74 0 0 0,00 0 0 0,00
20 Jumlah Pemda Yang dilakukan
Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai
PP No 60 Tahun 2008
Pemda 3 13 433,33 344.722 263.813 76,53 1.008 1.103 109,42
5.1 Meningkatnya kapasitas aparat
pengawasan intern pemerintah
yang profesional dan kompeten
pada 80% K/L/Pemda
21 Persentase Pemda yang dilakukan
asistensi penerapan JFA% 80 92 115,38 55.138 47.406 85,98 60 69 115,00
5.2 22 Persentase jumlah rencana penugasan
pengawasan yang terealisasi % 90 100 111,11 20.109.013 19.642.972 97,68 4.533 6.037 133,18
23 Persentase kesesuaian laporan
keuangan Perwakilan BPKP dengan
SAP
% 100 100 100,00 0 0 - - - -
24 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan
terhadap layanan kepegawaian Skala likert 1-
108 8 95,13 0 0 - - - -
25 Persentase Pagu Dana yang tidak
Diblokir dalam DIPA% 100 100 100,00 0 0 - - - -
Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya-BPKP
Meningkatnya efektifitas
perencanaan pengawasan
sebesar 90% dan kualitas
pengelolaaan keuangan sebesar
100%.
Meningkatkan Kesadaran dan
Keterlibatan K/L, Pemda,
BUMN/BUMD Dalam Upaya
Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Menjadi 80%
Lampiran 1/ 3 - 3
ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI %SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAM
KEUANGAN SDM (OH)
INDIKATOR KINERJA UTAMASASARAN STRATEGIS
26 Persepsi Kepuasan Pegawai
Perwakilan atas Pencairan Anggaran
yang Diajukan sesuai Prosedur
Skala likert 1-
109 8 97,53 0 0 - - - -
27 Persentase permintaan bantuan
hukum yang ditindaklanjuti Biro
Hukum dan Humas% 80 0 0,00 0 0 - - - -
28 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan
BPKP di media masa Kali 24 167 695,83 0 0 - - - -
29 Persentase Pemanfaatan asset% 100 100 100,00 186.560 186.560 100,00 53 100 188,68
30 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan
terhadap layanan sarpras Skala likert 1-
108 7 87,71 0 0 - - - -
31 Persentase tindak lanjut rekomendasi
hasil audit Inspektorat % 80 100 125,00 0 0 - - - -
32 Jumlah masukan topik penelitian yang
disampaikan ke puslitbangwas Masukan 1 0 0,00 0 0 - - - -
33 Jumlah Instansi APIP yang telah
disosialisasi dan atau di-assessment
tata kelola APIP
Instansi APIP 4 13 325,00 145.377 166.022 114,20 261 661 253,26
34 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas
auditor bersertifikat
Skala likert 1-
108 0 0,00 0 0 - - - -
JUMLAH 24.154.148 23.552.641 97,51 24.069 31.114 129,27
Peningkatan Sarana
dan Prasarana
Aparatur Negara BPKP
Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya BPKP
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara dan
Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Lampiran 2 / 1 - 4
Rencana Realisasi % Target Realisasi %
1 2 4 5 6 7 = 6 / 5 8 9 10 = 9 / 8 11 12 13 = 12 / 11
1.1 Meningkatnya 95% LKKL,
dan 90% LKPD
1.1.1.1 Laporan Hasil Bimbingan
Teknis/Asistensi Penyusunan
LKKL Bidang Perekonomian
Laporan 2 6 300 5.540.000 14.814.000 267,40 102 250 245,10
1.1.1.2 Laporan hasil bimbingan
teknis/asistensi penyusunan
LKKL bidang PolsoskamLaporan 12 33 275 195.485.000 124.285.000 63,58 634 1.353 213,41
1.1.2.1 Laporan Hasil Bimbingan
Teknis/Asistensi Penyusunan
LKPD
Laporan 24 148 617 255.697.000 368.295.000 144,04 1.142 4.019 351,93
1.1.3.1 Laporan Hasil Pengawasan Atas
Proyek PHLNLaporan 21 30 143 145.680.000 153.386.000 105,29 1.382 1.409 101,95
1.1.4.1 Laporan Hasil Pengawasan
Lintas Sektor Bidang
Perekonomian
Laporan 21 40 190 232.373.000 230.140.000 99,04 1.158 1.799 155,35
1.1.4.2 Laporan Hasil Pengawasan
Lintas Sektor Bidang Polsoskam Laporan 38 33 87 193.593.000 133.446.000 68,93 957 1.213 126,75
1.1.4.3 Laporan hasil pengawasan Lintas
Sektor Bidang Keuangan Daerah Laporan 10 13 130 24.795.000 34.421.000 138,82 460 495 107,61
1.1.5.1 Laporan Hasil Pengawasan atas
Permintaan Presiden Bidang
PerekonomianLaporan 1 3 300 3.950.000 7.560.000 191,39 51 22 43,14
1.1.5.2 Laporan Hasil Pengawasan atas
Permintaan Presiden Bidang
Polsoskam
Laporan 20 62 310 231.947.000 182.208.000 78,56 916 1.116 121,83
1.1.5.3 Laporan hasil pengawasan atas
permintaan presiden Bidang
Keuangan Daerah
Laporan 6 8 133 44.526.000 44.526.000 100,00 200 318 159,00
CAPAIAN KINERJA UTAMA OUTPUT
PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU
TAHUN 2014
No. Satuan Target RealisasiSASARAN STRATEGIS % DanaIndikator Kinerja Output SDM (OH)
3
Lampiran 2 / 2 - 4
Rencana Realisasi % Target Realisasi %
1 2 4 5 6 7 = 6 / 5 8 9 10 = 9 / 8 11 12 13 = 12 / 11
No. Satuan Target RealisasiSASARAN STRATEGIS % DanaIndikator Kinerja Output SDM (OH)
3
1.1.6.1 Laporan Hasil Pengawasan atas
Permintaan Stakeholder Bidang
Perekonomian
Laporan 1 24 2.400 5.815.000 206.040.000 3.543,25 43 710 1.651,16
1.1.6.2 Laporan Hasil Pengawasan atas
Permintaan Stakeholder Bidang
Polsoskam
Laporan 18 47 261 622.583.000 413.686.000 66,45 1.088 1.815 166,82
1.1.6.3 Laporan hasil pengawasan atas
permintaan Stakeholder Bidang
Keuangan Daerah
Laporan 11 28 255 67.425.000 64.434.000 95,56 341 1.262 370,09
1.1.7.1 Laporan Hasil Bimbingan
Teknis/Asistensi Penyusunan
LKBUMD
Laporan 4 19 475 35.982.000 49.332.000 137,10 617 756 122,53
1.2 1.2.1.1 Laporan Hasil Pengawasan Atas
Penerimaan Negara Bidang
Polsoskam
Laporan 1 1 100 21.759.000 29.624.000 136,15 58 91 156,90
1.2.2.2 Laporan Hasil Pengawasan BUN
Bidang Keuangan DaerahLaporan 55 56 102 330.530.000 113.455.000 34,33 2.475 1.379 55,72
2.1 2.1.1.1 Laporan Hasil Pengawasan atas
Kinerja Pelayanan PublikLaporan 4 19 475 40.280.000 40.280.000 100,00 124 130 104,84
2.1.2.1 Laporan Hasil Bimtek/Asistensi
GCG/KPI Sektor KorporatLaporan 12 16 133 102.068.000 99.634.000 97,62 995 644 64,72
2.1.3.1 Laporan Hasil Pengawasan Atas
Kinerja BUMDLaporan 13 11 85 135.550.000 164.580.000 121,42 1.732 698 40,30
3.1.1.1 Laporan hasil sosialisasi masalah
korupsiLaporan 6 7 117 42.444.000 47.259.000 111,34 124 114 91,94
3.1.2.1 Laporan Hasil Bimtek/Asistensi
Implementasi FCP Laporan 4 4 100 32.200.000 47.340.000 147,02 135 151 111,85
3.1.3.1 Laporan Hasil Kajian
PengawasanLaporan 1 1 100 6.350.000 0 0,00 55 20 36,36
3.1.4.1 Laporan Hasil Audit Investigasi
atas HKP, Klaim, dan
Penyesuaian Harga
Laporan 6 7 117 51.900.000 65.182.000 125,59 720 515 71,53
Meningkatkan Kesadaran
dan Keterlibatan K/L,
Pemda, BUMN/BUMD
Dalam Upaya Pencegahan
dan Pemberantasan
Korupsi Menjadi 80%
Tercapainya Optimalisasi
Penerimaan Negara
sebesar 75,00%
Terselenggaranya SPM
pada 60% IPD dan
terselenggaranya GG pada
65% BUMN/BUMD
3.1
Lampiran 2 / 3 - 4
Rencana Realisasi % Target Realisasi %
1 2 4 5 6 7 = 6 / 5 8 9 10 = 9 / 8 11 12 13 = 12 / 11
No. Satuan Target RealisasiSASARAN STRATEGIS % DanaIndikator Kinerja Output SDM (OH)
3
3.1.5.1 Laporan Hasil Audit Investigasi,
Perhitungan Kerugian Negara,
dan Pemberian Keterangan Ahli
Atas Permintaan Instansi
Penyidik
Laporan 48 100 208 384.688.000 437.126.000 113,63 2.003 2.027 101,20
3.1.6.1 Laporan hasil audit investigasi
atas permintaan Instansi lainnya Laporan 5 5 100 87.978.000 173.715.000 197,45 620 784 126,45
3.1.6.2 Laporan Hasil Reviu terhadap
laporan dan pengaduan
masyarakat
Laporan 2 2 100 12.200.000 1.100.000 9,02 22 54 245,45
4.1.2.1 Jumlah Peserta Diklat SPIP
Orang 30 93 310,00 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
4.1.2.2 Jumlah K/L dan Pemda yang
mendapatkan Konsultasi dan
Bimbingan Teknis
Penyelenggaraan SPIP
Pemda 7 13 185,71 0 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
4.1.1.1 Laporan Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP Bidang
Keuangan Daerah
Lap 16 32 200,00 344.722.000 263.813.000 76,53 1.008 1.103 109,42
5.1 Meningkatnya kapasitas
aparat pengawasan intern
pemerintah yang
profesional dan kompeten
pada 80% K/L/Pemda
5.1.1.1 Sosialisasi dan bimtek
penerapan JFA APIP Daerah
Lap 5 21 420,00 55.138.000 47.406.000 85,98 60 69 115,00
4.1 Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP di K/L,
Pemda sebesar 60%
3.1
Lampiran 2 / 4 - 4
Rencana Realisasi % Target Realisasi %
1 2 4 5 6 7 = 6 / 5 8 9 10 = 9 / 8 11 12 13 = 12 / 11
No. Satuan Target RealisasiSASARAN STRATEGIS % DanaIndikator Kinerja Output SDM (OH)
3
6.1 5.2.1.1 Laporan Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKP Laporan 60 86 143,33 20.109.013.000 19.642.972.000 97,68 4.533 6.037 133,18
5.2.8.1 Jumlah Sarana Prasarana Unit 39 39 100,00 186.560.000 186.560.000 100,00 53 100 188,68
5.2.12.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek
penerapan tata kelola APIP
Daerah
Pemda 12 12 100,00 83.047.000 103.692.000 124,86 144 386 268,06
5.2.12.2 Laporan Evaluasi Penerapan
Tata Kelola APIP DaerahLaporan 9 9 100,00 62.330.000 62.330.000 100,00 117 275 235,04
24.154.148.000 23.552.641.000 97,51 24.069 31.114 129,27Jumlah
Meningkatnya efektifitas
perencanaan pengawasan
sebesar 90% dan kualitas
pengelolaaan keuangan
sebesar 100%.
Lampiran 3/1 - 6
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1
Persentase IPP yang mendapat
pendampingan penyusunan
Laporan Keuangan
Persen 0 0 80 90 95 0 0 173 113 121,43 N/A N/A 216% 126% 128%
Presentase IPD yang laporan
keuangannya memperoleh opini
minimal WDP
Persen 0 0 85 90 90 0 0 91,67 100 100 N/A N/A 108% 111% 111%
Persentase jumlah laporan
keuangan proyek PHLN yang
memperoleh opini dukungan
wajar
Persen 0 0 82 82 82 0 0 100 100 100 N/A N/A 122% 122% 122%
Persentase hasil pengawasan
lintas sektoral yang disampaikan
ke Pusat
Persen 0 0 73,75 81,25 86,25 0 0 116,67 117 115,94 N/A N/A 158% 144% 134%
Persentase hasil pengawasan
atas permintaan Presiden yang
disampaikan ke Pusat
Persen 0 0 68 68 68 0 0 164 120 270,37 N/A N/A 241% 176% 398%
Persentase Hasil Pengawasan
atas permintaan stakeholders
yang dijadikan bahan
pengambilan keputusan oleh
stakeholders
Persen 0 0 80 86,67 93,33 0 0 42 100 70,71 N/A N/A 53% 115% 76%
Persentase BUMD yang
mendapat pendampingan
penyelenggaraan akuntansi
Persen 0 0 50 55 60 0 0 9 42 72,73 N/A N/A 18% 76% 121%
Laporan hasil bimbingan teknis/
asistensi penyusunan LKKL
bidang Perekonomian
Laporan 0 2 5 3 2 0 13 13 3 14 N/A 650% 260% 100% 700%
Laporan Hasil Bimbingan Teknis/
Asistensi Penyusunan LKKL
bidang Polsoskam
Laporan 16 17 12 12 12 17 31 26 14 33 106% 182% 217% 117% 275%
Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi
Penyusunan LKPD
Laporan 60 12 35 9 24 86 12 108 11 148 143% 100% 309% 122% 617%
Laporan Hasil Pengawasan
Proyek PHLN
Laporan 28 41 17 15 21 43 49 25 18 30 154% 120% 147% 120% 143%
Laporan Hasil Pengawasan lintas
sektor Bidang Perekonomian
Laporan 7 7 18 18 21 17 15 21 20 40 243% 214% 117% 111% 190%
Laporan Hasil Pengawasan lintas
sektor bidang Polsoskam
Laporan 29 66 36 26 38 37 71 42 32 38 128% 108% 117% 123% 100%
PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU
PERKEMBANGAN TARGET, REALISASI DAN CAPAIAN IKU DARI TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 BERDASARKAN TARGET DALAM TAPKIN
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama SatuanTarget Realisasi Capaian
Program
Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL dan 90% LKPDIKU OutcomeMeningkatnya Kualitas
1 LKPP, 95% LKKL dan
90% LKPD
IKU Output
Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Lampiran 3/2 - 6
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama SatuanTarget Realisasi Capaian
Program
Laporan Hasil Pengawasan lintas
sektor bidang Keuangan Daerah
Laporan 6 5 0 14 10 6 5 0 16 13 100% 100% 0% 114% 130%
Laporan Hasil Pengawasan atas
permintaan Presiden Bidang
Perekonomian
Laporan 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 N/A N/A N/A N/A 300%
Laporan Hasil Pengawasan atas
permintaan Presiden Bidang
Polsoskam
Laporan 0 12 11 10 20 0 38 18 12 62 N/A 317% 164% 120% 310%
Laporan Hasil Pengawasan atas
permintaan Presiden Bidang
Keuangan Daerah
Laporan 0 0 0 10 6 0 0 0 10 8 N/A N/A N/A 100% 133%
Laporan Hasil Pengawasan atas
permintaan stakeholder Bidang
Perekonomian
Laporan 28 9 2 1 1 35 36 6 1 24 125% 400% 300% 100% 2400%
Laporan Hasil Pengawasan atas
Permintaan stakeholders bidang
Polsoskam
Laporan 7 1 3 1 18 38 142 16 1 42 543% 14200% 533% 100% 233%
Laporan Hasil pengawasan atas
permintaan stakeholder bidang
Keuangan Daerah
Laporan 31 1 12 1 11 66 25 57 1 28 213% 2500% 475% 100% 255%
Laporan Hasil Bimtek/asistensi
penyusunan LK BUMD
Laporan 9 8 2 4 4 16 16 39 4 19 178% 200% 1950% 100% 475%
2
Persentase hasil pengawasan
optimalisasi penerimaan
negara/ daerah yang
ditindaklanjuti
Persen 0 0 75 80 75 0 0 0 63 57,14 N/A N/A 0% 79% 76%
Persentase hasil pengawasan
BUN yang disampaikan ke Pusat
Persen 0 0 71,25 78,75 86,25 0 0 211,76 105 98,21 N/A N/A 297% 133% 114%
Persentase Penghematan Biaya
(cost saving) dibandingkan
dengan nilai yang diaudit
Persen 0 0 0 8 0 0 0 0 8,31 0 N/A N/A N/A 104% N/A
Laporan Hasil Pengawasan atas
penerimaan negara bidang
Perekonomian
Laporan 0 1 1 1 0 0 1 3 1 0 N/A 100% 300% 100% N/A
Laporan Hasil Pengawasan atas
penerimaan negara bidang
Polsoskam
Laporan 1 3 1 1 1 1 4 0 1 1 100% 133% 0% 100% 100%
Laporan hasil Pengawasan atas
penerimaan negara sektor
korporat
Laporan 11 0 0 0 0 12 0 0 0 0 109% N/A N/A N/A N/A
Laporan Hasil Pengawasan BUN
Bidang Perekonomian
Laporan 0 0 6 1 0 0 0 10 1 0 N/A N/A 167% 100% N/A
Laporan Hasil Pengawasan BUN
Bidang Polsoskam
Laporan 0 0 14 9 0 0 0 69 11 0 N/A N/A 493% 122% N/A
Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75 %IKU Outcome
Tercapainya
Optimalisasi
Penerimaan Negara
sebesar 75 %
IKU Output
Lampiran 3/3 - 6
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama SatuanTarget Realisasi Capaian
Program
Laporan Hasil Pengawasan BUN
bidang Keuangan Daerah
Laporan 70 71 48 46 55 90 89 65 47 56 129% 125% 135% 102% 102%
3
Persentase IPD yang
melaksanakan pelayanan sesuai
Standar Pelayanan Minimal
Persen 0 0 30 45 60 0 0 33,33 100 100 N/A N/A 111% 222% 167%
Persentase BUMN/D/BLU/D
yang dilakukan sosialisasi/
asistensi GCG/KPI
Persen 0 0 55 65 65 0 0 175 77 83 N/A N/A 318% 118% 128%
Persentase BUMD yang
dilakukan Audit Kinerja
Persen 0 0 50 60 55 0 0 87,5 100 100 N/A N/A 175% 167% 182%
Laporan Hasil Pengawasan atas
Kinerja Pelayanan Publik bidang
Keuangan Daerah
Laporan 29 32 13 16 4 29 38 23 19 6 100% 119% 177% 119% 150%
Laporan hasil Bimtek/ asistensi
GCG/KPI sektor korporat
Laporan 8 7 4 13 12 18 29 13 16 16 225% 414% 325% 123% 133%
Laporan Hasil pengawasan atas
kinerja BUMD
Laporan 15 19 9 9 13 17 26 19 11 14 113% 137% 211% 122% 108%
4
Kelompok Masyarakat yang
mendapatkan sosialisasi
Program anti korupsi
Kelompok 0 0 3 3 3 0 0 3 3 2 N/A N/A 100% 100% 67%
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLU
D berisiko fraud yang
mendapatkan
sosialisasi/DA/Asistensi/Evaluasi
FCP
Instansi 0 0 4 4 4 0 0 2 3 4 N/A N/A 50% 75% 100%
Jumlah peraturan
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLU
D yang dilakukan kajian
peraturan yang berpotensi TPK
Peraturan 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 N/A N/A 100% 100% 100%
Persentase pelaksanaan
penugasan HKP, Klaim dan
penyesuaian harga
Persen 0 0 84 84 84 0 0 75 100 87,5 N/A N/A 89% 119% 104%
Persentase pelaksanaan audit
investigasi/PKKN/PKA
Persen 0 0 85 85 85 0 0 98,63 96,43 95,24 N/A N/A 116% 113% 112%
Persentase hasil audit
investigasi non TPK oleh instansi
berwenang
Persen 0 0 30 40 50 0 0 0 14,29 80 N/A N/A 0% 36% 160%
Persentase hasil telaahan
pengaduan masyarakat
Persen 0 0 10 100 0 0 0 100 100 100 N/A N/A 1000% 100% 100%
Laporan hasil sosialisasi masalah
korupsi
Laporan 9 5 5 6 6 12 15 11 7 7 133% 300% 220% 117% 117%
Laporan hasil bimtek/ asistensi
implementasi FCP
Laporan 3 3 3 4 4 1 3 3 3 4 33% 100% 100% 75% 100%
Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Terselenggaranya SPM pada 60 % IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMDIKU Outcome
Terselenggaranya SPM
pada 60 % IPD dan
terselenggaranya GG
pada 65%
BUMN/BUMD
IKU OutputTerselenggaranya SPM
pada 60 % IPD dan
terselenggaranya GG
Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Meningkatkan kesadaran dan ketertiban K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80 %IKU Outcome
Meningkatkan
kesadaran dan
ketertiban K/L, Pemda,
BUMN/BUMD Dalam
upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi
menjadi 80 %
IKU Output
Lampiran 3/4 - 6
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama SatuanTarget Realisasi Capaian
Program
Laporan hasil kajian
pengawasan
Laporan 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 200% 100% 200% 100% 100%
Laporan hasil audit investigasi
atas HKP, Eskalasi dan Klaim
Laporan 24 10 6 6 6 29 15 6 3 7 121% 150% 100% 50% 117%
Laporan Hasil audit investigasi,
perhitungan kerugian keuangan
negara , dan pemberian
keterangan ahli atas permintaan
instansi penyidik
Laporan 52 47 49 47 48 74 78 72 56 100 142% 166% 147% 119% 208%
Laporan Hasil audit investigasi
atas permintaan instansi lainnya
Laporan 2 0 0 5 5 5 0 0 3 5 250% N/A N/A 60% 100%
Laporan Hasil Reviu terhadap
Laporan dan Pengaduan
Masyarakat
Laporan 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 N/A N/A N/A N/A 100%
5
Persentase Pemda yang
menyelenggarakan SPIP sesuai
PP Nmor 60 Tahun 2008
Persen 0 0 50 60 60 0 0 15,38 38,46 53,85 N/A N/A 31% 64% 90%
Jumlah Pemda yang dilakukan
Asistensi Penyelenggaraan SPIP
Sesuai PP 60 Tahun 2008
Pemda 0 0 3 3 3 0 0 8 5 13 N/A N/A 267% 167% 433%
Jumlah Pemda yang dilakukan
Monitoring Sistem Pengendalian
Intern
Pemda 0 0 3 3 0 0 0 5 4 4 N/A N/A 167% 133% 100
Jumlah Peserta Diklat SPIP Orang 0 0 0 0 30 0 0 0 0 30 N/A N/A N/A N/A 100%
Jumlah K/L dan Pemda yang
mendapatkan konsultasi dan
Bimbingan Teknis
Penyelenggaraan SPIP
Pemda 0 0 0 0 7 0 0 0 0 13 N/A N/A N/A N/A 186%
Laporan dukungan pembinaan
penyelenggaraan SPIP bidang
Polsoskam
Laporan 3 0 0 0 0 7 0 0 0 0 233% N/A N/A N/A N/A
Laporan Dukungan Pembinaan
penyelenggaraan SPIP bidang
Keuangan Daerah
Laporan 28 29 17 16 16 32 162 21 16 32 114% 559% 124% 100% 200%
6
Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Meningkatkan kualitas penerapan SPIP di K/L, Pemda sebesar 60%IKU Outcome
Meningkatkan kualitas
penerapan SPIP di K/L,
Pemda sebesar 60%
IKU Output
Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Meningkatnya kapasitas aparat pegawasan intern pemerintah yang profesional dan komponen pada 80 % K/L/PemdaIKU Outcome
Lampiran 3/5 - 6
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama SatuanTarget Realisasi Capaian
Program
Meningkatnya kapasitas
aparat pegawasan
intern pemerintah yang
profesional dan
komponen pada 80 %
K/L/Pemda
Presentase Pemda yang
dilakukan asistensi penerapan
Jabatan Fungsional Auditor
Persen 0 0 70 75 80 0 0 76,92 76,92 92,31 N/A N/A 110% 103% 115% Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Jumlah Sosialisasi dan bimtek
penerapan JFA APIP Daerah
Laporan/
kegiatan
13 4 2 10 5 18 4 2 11 7 138% 100% 100% 110% 140% Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
7
Persentase Jumlah rencana
Penugasan pengawasan yang
terealisasi
Persen 0 0 80 85 90 0 0 98 98 100 N/A N/A 123% 115% 111%
Persentase kesesuaian Laporan
Keuangan perwakilan BPKP
dengan SAP
Persen 0 0 100 100 100 0 0 100 100 100 N/A N/A 100% 100% 100%
Persepsi kepuasan pegawai
Perwakilan terhadap layanan
kepegawaian
Skala 0 0 7,6 7,8 8 0 0 7,76 7,79 7,61 N/A N/A 102% 100% 95%
Persentase Pagu Dana yang
tidak diblokir dalam DIPA
Persen 0 0 90 95 100 0 0 100 100 100 N/A N/A 111% 105% 100%
Persepsi Kepuasann atas
pencairan anggaran yang
diajukan sesuai prosedur
Skala 0 0 8 8,25 8,5 0 0 8,4 8,39 8,29 N/A N/A 105% 102% 98%
Persentase permintaan bantuan
hukum yang ditindaklanjuti Biro
Hukum dan Humas
Persen 0 0 80 80 80 0 0 100 0 0 N/A N/A 125% 0% 0%
Jumlah publikasi Kegiatan
Perwakilan BPKP di media massa
kali 0 0 24 24 24 0 0 44 71 167 N/A N/A 183% 296% 696%
persentase pemanfaatan aset Persen 0 0 100 100 100 0 0 100 100 100 N/A N/A 100% 100% 100%
Persepsi kepuasan pegawai
perwakilan terhadap layanan
sarpras
Skala 0 0 7,9 8,1 8,3 0 0 7,1 7,43 7,28 N/A N/A 90% 92% 88%
Persentase tindak lanjut
rekomendasi hasil audit
Inspektorat
Persen 0 0 74 77 80 0 0 100 95,83 100 N/A N/A 135% 124% 125%
Jumlah masukan topik
penelitian yang disampaikan ke
Puslitbangwas
Masukan 0 0 1 1 1 0 0 3 0 0 N/A N/A 300% 0% 0%
Jumlah Instansi APIP yang telah
disosialisasi atau di Assesment
tata kelola APIP
Instansi 0 0 3 3 4 0 0 10 3 13 N/A N/A 333% 100% 325%Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
BPKP
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur BPKP
Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
BPKP
IKU Output
Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%IKU Outcome
Lampiran 3/6 - 6
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama SatuanTarget Realisasi Capaian
Program
Tingkat persepsi kepuasan
Pemda atas Auditor bersertifikat
Skala 0 0 7,5 7,5 7,6 0 0 8,05 0 8,43 N/A N/A 107% 0% 111%
Laporan Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKP
Laporan 1 44 28 60 60 1 47 38 66 86 100% 107% 136% 110% 143% Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
BPKP
Jumlah Sarana Prasarana Unit 180 23 47 20 64 180 36 66 30 64 100% 157% 140% 150% 100% Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur BPKP
Jumlah Sosialisasi dan Bimtek
penerapan Tata Kelola APIP
Daerah
Pemda 0 0 10 2 12 0 0 10 2 12 N/A N/A 100% 100% 100%
Laporan Evaluasi penerapan
tatakelola APIP Daerah
Laporan 0 1 2 1 9 0 1 2 1 9 N/A 100% 100% 100% 100%
Gedung Bangunan m2 0 0 0 850 0 0 0 0 850 0 N/A N/A N/A 100% N/A Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur BPKP
8
Jumlah Sistem Informasi yang
dimanfaatkan secara efektif
Sistem
Informasi
0 0 4 4 0 0 0 11 12 10 N/A N/A 275% 300% 100% Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
BPKP
Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
IKU Output
8.1 Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinanIKU Output
Lampiran 4/1 - 6
2010 2011 2012 2013 2014
s.d
2014 2010 2011 2012 2013 2014
s.d
2014 2010 2011 2012 2013 2014 s.d 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1
Persentase IPP yang mendapat
pendampingan penyusunan
Laporan Keuangan
Persen 0 70 80 90 95 95 0 0 173 113 121 121 N/A 0% 216% 126% 127,82% 127,82%
Presentase IPD yang laporan
keuangannya memperoleh opini
minimal WDP
Persen 0 80 85 90 90 90 0 0 91 100 100 100 N/A 0% 107% 111% 111,11% 111,11%
Persentase jumlah laporan
keuangan proyek PHLN yang
memperoleh opini dukungan
wajar
Persen 0 80 82 82 82 82 0 0 100 100 100 100 N/A 0% 122% 122% 121,95% 121,95%
Persentase hasil pengawasan
lintas sektoral yang disampaikan
ke Pusat
Persen 0 67 73,75 81,25 86,25 86 0 0 117 117 116 116 N/A 0% 158% 144% 134,42% 134,42%
Persentase hasil pengawasan
atas permintaan Presiden yang
disampaikan ke Pusat
Persen 0 68 68 68 68 68 0 0 164 120 270 270 N/A 0% 241% 176% 397,60% 397,60%
Persentase Hasil Pengawasan
atas permintaan stakeholders
yang dijadikan bahan
pengambilan keputusan oleh
stakeholders
Persen 0 73 80 86,67 93,33 93 0 0 42 100 71 71 N/A 0% 53% 115% 75,76% 75,76%
Persentase BUMD yang
mendapat pendampingan
penyelenggaraan akuntansi
Persen 0 45 50 55 80 80 0 0 9 42 73 73 N/A 0% 18% 76% 90,91% 90,91%
Laporan hasil bimbingan teknis/
asistensi penyusunan LKKL
bidang Perekonomian
Laporan 0 2 4 3 3 12 0 13 13 3 14 43 N/A 650% 325% 100% 466,67% 358,33%
Laporan Hasil Bimbingan Teknis/
Asistensi Penyusunan LKKL
bidang Polsoskam
Laporan 16 17 11 11 11 66 17 31 26 14 33 121 106% 182% 236% 127% 300,00% 183,33%
Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi
Penyusunan LKPD
Laporan 60 12 31 8 8 119 86 12 108 11 148 365 143% 100% 348% 138% 1850,00% 306,72%
Laporan Hasil Pengawasan
Proyek PHLN
Laporan 28 41 17 7 7 100 43 49 25 18 30 165 154% 120% 147% 257% 428,57% 165,00%
Laporan Hasil Pengawasan lintas
sektor Bidang Perekonomian
Laporan 7 7 18 18 18 68 17 15 21 20 40 113 243% 214% 117% 111% 222,22% 166,18%
Laporan Hasil Pengawasan lintas
sektor bidang Polsoskam
Laporan 29 66 35 30 30 190 37 71 42 32 38 220 128% 108% 120% 107% 126,67% 115,79%
Laporan Hasil Pengawasan lintas
sektor bidang Keuangan Daerah
Laporan 6 5 0 12 12 35 6 5 0 16 13 40 100% 100% N/A 133% 108,33% 114,29%
PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU
PERKEMBANGAN TARGET, REALISASI DAN CAPAIAN IKU DARI TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 BERDASARKAN TARGET DALAM RENSTRA
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama SatuanTarget Realisasi Capaian
Program
Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL dan 90% LKPDIKU Outcome
Program
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
IKU OutputProgram
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Lampiran 4/2 - 6
2010 2011 2012 2013 2014
s.d
2014 2010 2011 2012 2013 2014
s.d
2014 2010 2011 2012 2013 2014 s.d 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama SatuanTarget Realisasi Capaian
Program
Laporan Hasil Pengawasan atas
permintaan Presiden Bidang
Perekonomian
Laporan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 N/A N/A N/A N/A 100,00% 100,00%
Laporan Hasil Pengawasan atas
permintaan Presiden Bidang
Polsoskam
Laporan 0 12 11 10 10 43 0 38 18 12 62 130 N/A 317% 164% 120% 620,00% 302,33%
Laporan Hasil Pengawasan atas
permintaan Presiden Bidang
Keuangan Daerah
Laporan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 8 18 N/A N/A N/A 100% 100,00% 100,00%
Laporan Hasil Pengawasan atas
permintaan stakeholder Bidang
Perekonomian
Laporan 28 9 1 1 1 40 35 36 6 1 24 102 125% 400% 600% 100% 2400,00% 255,00%
Laporan Hasil Pengawasan atas
Permintaan stakeholders bidang
Polsoskam
Laporan 7 1 2 1 1 12 38 142 16 1 42 239 543% 14200% 800% 100% 4200,00% 1991,67%
Laporan Hasil pengawasan atas
permintaan stakeholder bidang
Keuangan Daerah
Laporan 31 1 11 0 0 43 66 25 57 1 28 177 213% 2500% 518% 100% 100,00% 411,63%
Laporan Hasil Bimtek/asistensi
penyusunan LK BUMD
Laporan 9 8 1 3 3 24 16 16 39 4 19 94 178% 200% 3900% 133% 633,33% 391,67%
Jumlah 221 181 142 104 104 752 361 453 371 143 502 1830 163% 250% 261% 138% 483% 243%
2
Persentase hasil pengawasan
optimalisasi penerimaan negara/
daerah yang ditindaklanjuti
Persen 0 68 75 80 75 75 0 0 0 63 57 57 N/A 0% 0% 79% 76,19% 76,70%
Persentase hasil pengawasan
BUN yang disampaikan ke Pusat
Persen 0 60 71,25 78,75 86,25 86 0 0 212 105 98 98 N/A 0% 297% 133% 113,87% 113,87%
Persentase Penghematan Biaya
(cost saving) dibandingkan
dengan nilai yang diaudit
Persen 0 6 7 8 6 7 N/A N/A N/A 8 N/A 8 N/A N/A N/A 104% N/A 123,11%
Laporan Hasil Pengawasan atas
penerimaan negara bidang
Perekonomian
Laporan 0 1 1 1 1 4 0 1 3 1 0 5 N/A 100% 300% 100% 0% 125,00%
Laporan Hasil Pengawasan atas
penerimaan negara bidang
Polsoskam
Laporan 1 3 4 1 1 10 1 4 0 1 1 7 100% 133% 0% 100% 100,00% 70,00%
Laporan hasil Pengawasan atas
penerimaan negara sektor
korporat
Laporan 11 0 0 15 15 41 12 0 0 0 0 12 109% N/A N/A 0% 0% 29,27%
Laporan Hasil Pengawasan BUN
Bidang Perekonomian
Laporan 0 0 7 1 1 9 0 0 10 1 0 11 N/A N/A 143% 100% 0,00% 122,22%
Laporan Hasil Pengawasan BUN
Bidang Polsoskam
Laporan 0 0 14 9 9 32 0 0 69 11 0 80 N/A N/A 493% 122% 0% 250,00%
Laporan Hasil Pengawasan BUN
bidang Keuangan Daerah
Laporan 70 71 48 44 44 277 90 89 65 47 56 347 129% 125% 135% 107% 127,27% 125,27%
Jumalah 12 3 25 26 26 92 13 4 79 13 1 110 108,33% 133,33% 316,00% 50,00% 3,85% 119,57%
3
IKU Output
Program
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75 %IKU Outcome
Program
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Program
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Terselenggaranya SPM pada 60 % IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMDIKU Outcome
Lampiran 4/3 - 6
2010 2011 2012 2013 2014
s.d
2014 2010 2011 2012 2013 2014
s.d
2014 2010 2011 2012 2013 2014 s.d 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama SatuanTarget Realisasi Capaian
Program
Persentase IPD yang
melaksanakan pelayanan sesuai
Standar Pelayanan Minimal
Persen 0 15 30 45 60 60 0 0 33 100 100 100 N/A 0% 111% 222% 166,67% 166,67%
Persentase BUMN/D/BLU/D
yang dilakukan sosialisasi/
asistensi GCG/KPI
Persen 0 45 55 65 65 65 0 0 175 77 83 83 N/A 0% 318% 118% 128,20% 127,69%
Persentase BUMD yang
dilakukan Audit Kinerja
Persen 0 40 50 60 55 55 0 0 88 100 100 100 N/A 0% 175% 167% 181,82% 181,82%
Laporan Hasil Pengawasan atas
Kinerja Pelayanan Publik bidang
Keuangan Daerah
Laporan 29 32 12 16 16 105 29 38 23 19 6 115 100% 119% 192% 119% 37,50% 109,52%
Laporan hasil Bimtek/ asistensi
GCG/KPI sektor korporat
Laporan 8 7 4 12 12 43 18 29 13 16 16 92 225% 414% 325% 133% 133,33% 213,95%
Laporan Hasil pengawasan atas
kinerja BUMD
Laporan 15 19 9 8 8 59 17 26 19 11 14 87 113% 137% 211% 138% 175,00% 147,46%
4
Kelompok Masyarakat yang
mendapatkan sosialisasi
Program anti korupsi
Kelompok 0 3 3 3 3 12 3 3 3 3 2 14 100% 100% 100% 100% 66,67% 116,67%
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLU
D berisiko fraud yang
mendapatkan
sosialisasi/DA/Asistensi/Evaluasi
FCP
Instansi 0 3 4 4 4 15 1 3 2 3 4 13 100% 100% 50% 75% 100,00% 86,67%
Jumlah peraturan
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLU
D yang dilakukan kajian
peraturan yang berpotensi TPK
Peraturan 0 1 1 1 1 4 0 1 1 1 1 4 0% 100% 100% 100% 100,00% 100,00%
Persentase pelaksanaan
penugasan HKP, Klaim dan
penyesuaian harga
Persen 0 82 84 84 84 84 100 150 75 100 88 103 100% 183% 89% 119% 104,17% 122,75%
Persentase pelaksanaan audit
investigasi/PKKN/PKA
Persen 0 85 85 85 85 85 100 166 99 96 95 111 100% 195% 116% 113% 112,05% 130,88%
Persentase hasil audit investigasi
non TPK oleh instansi
berwenang
Persen 0 25 30 40 50 36 100 N/A N/A 14 80 65 100% N/A N/A 36% 160,00% 178,66%
Persentase hasil telaahan
pengaduan masyarakat
Persen 0 10 10 10 10 10 0 0 100 100 100 100 N/A 0% 1000% 1000% 1000,00% 1000,00%
Laporan hasil sosialisasi masalah
korupsi
Laporan 9 5 5 6 6 31 12 15 11 7 7 52 133% 300% 220% 117% 116,67% 167,74%
Laporan hasil bimtek/ asistensi
implementasi FCP
Laporan 3 3 3 4 4 17 1 3 3 3 4 14 33% 100% 100% 75% 100,00% 82,35%
Laporan hasil kajian pengawasan Laporan 1 1 1 1 1 5 2 1 2 1 1 7 200% 100% 200% 100% 100,00% 140,00%
IKU Outcome
Program
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
IKU OutputProgram
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Meningkatkan kesadaran dan ketertiban K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80 %
Program
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
IKU OutputProgram
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Lampiran 4/4 - 6
2010 2011 2012 2013 2014
s.d
2014 2010 2011 2012 2013 2014
s.d
2014 2010 2011 2012 2013 2014 s.d 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama SatuanTarget Realisasi Capaian
Program
Laporan hasil audit investigasi
atas HKP, Eskalasi dan Klaim
Laporan 24 10 6 6 6 52 29 15 6 3 7 60 121% 150% 100% 50% 116,67% 115,38%
Laporan Hasil audit investigasi,
perhitungan kerugian keuangan
negara , dan pemberian
keterangan ahli atas permintaan
instansi penyidik
Laporan 52 47 49 42 42 232 74 78 72 56 100 380 142% 166% 147% 133% 238,10% 163,79%
Laporan Hasil audit investigasi
atas permintaan instansi lainnya
Laporan 2 0 0 5 5 12 5 0 0 3 5 13 250% N/A N/A 60% 100,00% 108,33%
Laporan Hasil Reviu terhadap
Laporan dan Pengaduan
Masyarakat
Laporan 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 2 2 N/A N/A N/A N/A 100,00% 100,00%
5
Persentase Pemda yang
menyelenggarakan SPIP sesuai
PP Nmor 60 Tahun 2008
Persen 0 40 50 60 60 60 0 0 15 38 54 54 N/A 0% 31% 64% 89,75% 89,75%
Jumlah Pemda yang dilakukan
Asistensi Penyelenggaraan SPIP
Sesuai PP 60 Tahun 2008
Pemda 0 2 3 3 3 11 0 0 8 5 13 13 N/A 0% 267% 167% 433,33% 118,18%
Jumlah Pemda yang dilakukan
Monitoring Sistem Pengendalian
Intern
Pemda 0 2 3 3 3 11 0 0 5 4 4 13 N/A 0% 167% 133% 133% 118,18%
Rata-Rata 108,70%
Jumlah Peserta Diklat SPIP Orang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 30 N/A N/A N/A N/A 100,00% 100,00%
Jumlah K/L dan Pemda yang
mendapatkan konsultasi dan
Bimbingan Teknis
Penyelenggaraan SPIP
Pemda 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 13 N/A N/A N/A N/A 100,00% 100,00%
Laporan dukungan pembinaan
penyelenggaraan SPIP bidang
Polsoskam
Laporan 3 0 0 0 0 3 7 0 0 0 0 7 233% N/A N/A N/A N/A 233,33%
Laporan Dukungan Pembinaan
penyelenggaraan SPIP bidang
Keuangan Daerah
Laporan 28 29 17 16 16 106 32 162 21 16 32 263 114% 559% 124% 100% 200,00% 248,11%
Jumlah 31 29 17 16 16 109 39 162 21 16 75 313 126% 559% 124% 100% 469% 287%
6
Presentase Pemda yang
dilakukan asistensi penerapan
Jabatan Fungsional Auditor
Persen 0 65 70 75 80 80 0 0 77 77 92 92 N/A 0% 110% 103% 115,39% 115,39% Program
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
IKU Output
Program
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Meningkatkan kualitas penerapan SPIP di K/L, Pemda sebesar 60%IKU Outcome
Program
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Program
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Meningkatnya kapasitas aparat pegawasan intern pemerintah yang profesional dan komponen pada 80 % K/L/PemdaIKU Outcome
Lampiran 4/5 - 6
2010 2011 2012 2013 2014
s.d
2014 2010 2011 2012 2013 2014
s.d
2014 2010 2011 2012 2013 2014 s.d 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama SatuanTarget Realisasi Capaian
Program
Jumlah Sosialisasi dan bimtek
penerapan JFA APIP Daerah
Laporan/
kegiatan
13 4 2 10 10 39 18 4 2 11 7 42 138% 100% 100% 110% 70,00% 107,69% Program
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
7
Persentase Jumlah rencana
Penugasan pengawasan yang
terealisasi
Persen 0 75 80 85 90 90 0 0 98 98 100 100 N/A 0% 123% 115% 111,11% 111,11%
Persentase kesesuaian Laporan
Keuangan perwakilan BPKP
dengan SAP
Persen 0 100 100 100 100 100 0 0 100 100 100 100 N/A 0% 100% 100% 100,00% 100,00%
Persepsi kepuasan pegawai
Perwakilan terhadap layanan
kepegawaian
Skala 0 7,4 7,6 7,8 8 8,00 0 0 8 8 8 7,61 N/A 0% 102% 100% 95,13% 95,13%
Persentase Pagu Dana yang
tidak diblokir dalam DIPA
Persen 0 90 90 95 100 100 0 0 100 100 100 100 N/A 0% 111% 105% 100,00% 100,00%
Persepsi Kepuasann atas
pencairan anggaran yang
diajukan sesuai prosedur
Skala 0 7,75 8 8,25 8,5 8,50 0 0 8 8 8,29 8,29 N/A 0% 105% 102% 97,53% 97,53%
Persentase permintaan bantuan
hukum yang ditindaklanjuti Biro
Hukum dan Humas
Persen 0 80 80 80 80 80 0 0 100 0 0 0 N/A 0% 125% 0% 0,00% 0,00%
Jumlah publikasi Kegiatan
Perwakilan BPKP di media massa
kali 0 24 24 24 24 96 0 0 44 71 167 282 N/A 0% 183% 296% 695,83% 293,75%
persentase pemanfaatan aset Persen 0 100 100 100 100 100 0 0 100 100 100 100 N/A 0% 100% 100% 100,00% 100,00%
Persepsi kepuasan pegawai
perwakilan terhadap layanan
sarpras
Skala 0 7,7 7,9 8,1 8,3 8,30 0 0 7 7 7 7,28 N/A 0% 90% 92% 87,71% 87,71%
Persentase tindak lanjut
rekomendasi hasil audit
Inspektorat
Persen 0 72 74 77 80 80 0 0 100 95 100 100 N/A 0% 135% 123% 125,00% 125,00%
Jumlah masukan topik penelitian
yang disampaikan ke
Puslitbangwas
Masukan 0 1 1 1 1 4 0 0 3 0 0 3 N/A 0% 300% 0% 0,00% 75,00%
Jumlah Instansi APIP yang telah
disosialisasi atau di Assesment
tata kelola APIP
Instansi 0 2 3 3 4 12 0 0 10 3 13 13 N/A 0% 333% 100% 325,00% 108,33%
Tingkat persepsi kepuasan
Pemda atas Auditor bersertifikat
Skala 0 7 7,5 7,5 7,6 7,60 0 0 8,05 0 8,43 8,43 N/A 0% 107% 0% 110,92% 110,92%
Rata-Rata 108,04%
Program
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur BPKP
Program Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya BPKP
IKU Output
IKU Output
Program
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%IKU Outcome
Lampiran 4/6 - 6
2010 2011 2012 2013 2014
s.d
2014 2010 2011 2012 2013 2014
s.d
2014 2010 2011 2012 2013 2014 s.d 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama SatuanTarget Realisasi Capaian
Program
Laporan Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKP
Laporan 1 44 60 60 60 225 1 47 38 66 86 238 100% 107% 63% 110% 143,33% 105,78% Program Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya BPKP
Jumlah Sarana Prasarana Unit 180 23 18 20 64 305 180 36 66 30 64 376 100% 157% 367% 150% 100,00% 123,28% Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur BPKP
Jumlah Sosialisasi dan Bimtek
penerapan Tata Kelola APIP
Daerah
Laporan 0 0 10 2 2 13 0 0 10 2 12 13 N/A N/A 100% 100% 600,00% 100,00%
Laporan Evaluasi penerapan
tatakelola APIP Daerah
Laporan 0 1 2 1 1 5 0 1 2 1 9 13 N/A 100% 100% 100% 900,00% 260,00%
Jumlah 181 68 90 83 127 548 181 84 116 99 171 640 100% 124% 129% 119% 135% 117%
8
Jumlah Sistem Informasi yang
dimanfaatkan secara efektif
Sistem
Informasi
0 4 4 4 4 4 0 0 11 12 10 10 N/A 0% 275% 300% 250% 250% Program Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya
BPKP
Program
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan
8.1 Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinanIKU Output
Lampiran 5
Target Pendampingan Capaian (%)
1. Perekonomian 2 6 300,00
2. Polsoskam 12 11 91,67
Jumlah 14 17 121,43 95,00 127,82
Target RealisasiCapaian (%)
1.Perekonomian
21 34 161,90
2.Polsoskam
38 33 86,84
3. Keuangan Daerah 10 13130,00
Jumlah 69 80 115,94 86,25 134,43
Target RealisasiCapaian (%)
1. Perekonomian 1 3 300,00
2. Polsoskam 20 62 310,00
3.Keuangan Daerah 6 8
133,33
Jumlah 27 73 270,37 68 397,60
Diterbitkan Tepat Waktu %
1. Perekonomian 24 17 71
2. Polsoskam 47 43 91
3. Keuangan Daerah 28 10 36
Jumlah 99 70 71 86,67 82
Target RealisasiCapaian (%)
1. Perekonomian 0 00
2. Polsoskam 0 00
3. Keuangan Daerah 56 5598
Jumlah 56 55 98 86,25 113,87
Target Realisasi Capaian (%)
1. Perekonomian 1 3 300,00
2. Polsoskam 20 62 310,00
3. Keuangan Daerah 6 8 133,33
Jumlah 27 73 270,37 68 397,60
DUKUNGAN REALISASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2014
Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan
Persentase Lintas Sektoral Yang Disampaikan Ke Pusat
No Bidang
Jumlah Instansi vertikal
Target Capaian (%)
Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat
No Bidang
Jumlah Laporan Dikirim
Target Capaian (%)
Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders
No. Bidang
Jumlah Laporan Dikirim
Target Capaian (%)
Persentase Hasil Pengawasan BUN Yang Disampaikan Ke Pusat
No BidangJumlah Laporan
Target Capaian (%)
No. BidangJumlah Laporan Dikirim
Target Capaian (%)
Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat
No Bidang
Jumlah Laporan Dikirim
Target Capaian (%)