KATA PENGANTAR - BPKP 2018.pdf · KATA PENGANTAR Tahun 2018 merupakan tahun keempat ... Visi BPKP...
Transcript of KATA PENGANTAR - BPKP 2018.pdf · KATA PENGANTAR Tahun 2018 merupakan tahun keempat ... Visi BPKP...
i
KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR
Tahun 2018 merupakan tahun keempat
Renstra Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Selatan yang telah disusun
sebagai bagian dari Renstra BPKP.
Tahun 2018 juga merupakan tantangan
karena adanya penambahan target
output sasaran kegiatan tanpa disertai
penambahan anggaran.
Menjawab tantangan tersebut Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
berkonsultasi dengan BPKP Pusat baik Kedeputian maupun Kesesmaan dan
bersinergi dengan Pemerintah Daerah se-wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.
Fokus pengawasan intern yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Selatan meliputi pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan
keuangan negara/korporasi, peningkatan implementasi Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP), dan peningkatan kapabilitas Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah Daerah.
Laporan kinerja disusun sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan merujuk pada
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sesuai Peraturan Menteri PAN dan RB
Nomor 53 Tahun 2014.
Laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan merupakan media
akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Selatan serta penggunaan anggaran dalam menjalankan peran pengawasan
intern. Keberhasilan pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Selatan merupakan integrasi kinerja seluruh bidang dan bagian di Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Selatan dan kinerja individu pegawai yang saling
berkaitan.
ii
Segenap ide, gagasan, pandangan, dan upaya terbaik telah dicurahkan dalam
Tahun 2018 oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan sebagai bagian
dari BPKP dalam menjawab tantangan menjalankan tugas dan fungsinya dengan
hasil akhir kinerja yang tertuang dalam laporan ini.
Kepala Perwakilan,
Salamat Simanullang
iii
DDAAFFTTAARR IISSII
Uraian
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Diagram
Ikhtisar Eksekutif
BAB I PENDAHULUAN
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang
B. Aspek Strategis Organisasi
C. Kegiatan dan Produk Organisasi
D. Struktur Organisasi
E. Sistematika Penyajian
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2015 - 2019
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA
1. ANALISIS CAPAIAN KINERJA PROGRAM
Sasaran Program 1
Sasaran Program 2
Sasaran Program 4
Sasaran Program 5
Sasaran Program 6
Sasaran Program 7
Sasaran Program Dukungan Pengawasan
2. ANALISIS CAPAIAN KINERJA PROGRAM
3. AKUNTABILITAS KINERJA LAINNYA
B. REALISASI KEUANGAN
BAB IV – PENUTUP
Lampiran - lampiran
Halaman
i
iii
iv
vi
vii
ix
1
1
6
8
9
13
15
15
21
26
26
29
29
37
44
46
49
56
66
69
84
87
89
iv
DDAAFFTTAARR TTAABBEELL
Uraian
Tabel 1.1 Komposisi SDM Berdasarkan Jabatan
Tabel 1.2 Komposisi SDM Berdasarkan Strata Pendidikan
Tabel 1.3 Komposisi SDM Berdasarkan Usia Pegawai
Tabel 1.4 Komposisi SDM Berdasarkan Golongan
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Sasaran Program
Tabel 2.2 Program, Sasaran Program, dan Kegiatan Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Tabel 3.1 Capaian IKU Sasaran Program Tahun 2018
Tabel 3.2 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian IKU Sasaran
Program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas
Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
Tabel 3.3 Permasalahan Kinerja PDAM
Tabel 3.4 Permasalahan Kinerja BLUD
Tabel 3.5 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian IKU Sasaran
Program Pengawasan 2
Tabel 3.6 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian Indikator
Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP Pemda
Tabel 3.7 Tingkat Maturitas SPIP Pemda Tahun 2015 s.d. 2018
Tabel 3.8 Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian Indikator
Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Kapabilitas
Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
Tabel 3.9 Tingkat Kapabilitas APIP Pemda Tahun 2015 s.d. 2018
Tabel 3.10 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Kegiatan Tahun
2018
Tabel 3.11 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2018
Tabel 3.12 Target, Realisasi Dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran
Halaman
10
11
12
12
18
19
22
27
29
34
36
38
50
51
56
58
69
80
81
v
Kegiatan Dukungan
Tabel 4.1 Capaian Sasaran Program Tahun 2018
89
vi
DDAAFFTTAARR GGAAMMBBAARR
Uraian
Gambar 1.1 Strategi Pengawasan BPKP
Gambar 1.2 Struktur Organisasi
Gambar 1.3 Sistematika Penyajian
Gambar 3.1 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Persentase
Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
Gambar 3.2 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Persentase
BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari
BUMD yang Dievaluasi
Gambar 3.3 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Persentase
BLUD yang Tata Kelolanya Minimal Cukup Baik dari
BLUD yang Dievaluasi
Gambar 3.4 Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja Persentase
hasil pengawasan keinvestigasian yang Dimanfaatkan
di Persidangan
Gambar 3.5 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase
Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang
Dimanfaatkan oleh APH
Gambar 3.6 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase
Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang
Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Gambar 3.7 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase
Hasil Audit Penyesuaian Harga yang Dimanfaatkan
oleh K/L/P/K
Gambar 3.8 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Meningkatnya
Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi dalam
Pencegahan Korupsi
Gambar 3.9 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase
K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi
(KPAK) yang Mengimplementasikan Sistem
Halaman
8
10
14
33
35
37
39
41
42
44
46
49
vii
Pengaduan Masyarakat
Gambar 3.10 Perkembangan Tingkat Maturitas SPIP
Gambar 3.11 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase
Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3
Gambar 3.12 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase
Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP
Level 3
Gambar 3.13 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase
Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP
Level 2
Gambar 3.14 Perkembangan Tingkat Kapabilitas APIP Pemda
Gambar 3.15 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase
APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
Gambar 3.16 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase
APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 3
Gambar 3.17 Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Persentase
APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 2
Gambar 3.18 Capaian Kinerja IKU Persepsi Kepuasan Layanan
Sekretariat Utama Tahun 2018
Gambar 3.19 Target, Realisasi, dan Capaian Kinerja Kepuasan atas
Pelayanan Sekretariat Utama dengan target 8 Skala
1-10
Gambar 3.20 Anggaran dan Realisasi Keuangan Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2018
50
52
54
56
57
60
63
66
68
87
viii
DDAAFFTTAARR DDIIAAGGRRAAMM
Uraian
Halaman
Diagram 1.1 Komposisi SDM Berdasarkan Jabatan 11
Diagram 1.2 Komposisi SDM Berdasarkan Strata Pendidikan 11
Diagram 1.3 Komposisi SDM Berdasarkan Usia Pegawai 12
Diagram 1.4 Komposisi SDM Berdasarkan Golongan 12
ix
IIKKHHTTIISSAARR EEKKSSEEKKUUTTIIFF
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun
Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019 yang memuat visi, misi, tujuan,
sasaran, dan kegiatan. Dokumen Renstra juga memuat indikator kinerja dan target
yang akan dicapai, serta rencana pendanaan dalam tahun 2015-2019, yang
menjadi acuan dalam penyusunan Kebijakan Pengawasan (Jakwas) dan
Perjanjian Kinerja (Perkin) setiap tahun.
Visi BPKP adalah menjadi Auditor Internal Pemerintah RI berkelas dunia untuk
meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional.
Sebagai Auditor Internal Pemerintah RI, BPKP berperan membantu pemerintah
dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan negara, mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik, serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan
korupsi sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2015-2019.
Dalam mencapai visi dan misi tersebut, BPKP menetapkan tiga tujuan strategis
yang akan dicapai dalam tahun 2015-2019, yaitu (1) Peningkatan kualitas
akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional yang bersih dan
efektif; (2) Peningkatan efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern
pemerintah; dan (3) Peningkatan kapabilitas Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah yang profesional dan kompeten. Dalam usahanya mencapai tujuan
tersebut BPKP telah merumuskan sasaran strategis dan menetapkan indikator
kinerja sasaran strategis sebagai dasar pengukuran kinerja BPKP.
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan sebagai bagian dari BPKP telah
merumuskan sasaran program dan menetapkan indikator sasaran program
sebagai upaya mendukung pencapaian tujuan strategis BPKP. Target sasaran
program beserta indikatornya ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018.
Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2018
merupakan bentuk pertanggungjawaban pencapaian kinerja tahun 2018. LKj juga
dimanfaatkan sebagai alat kendali dan alat pengukuran kinerja secara kuantitatif
menuju terwujudnya akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas.
x
Hasil penilaian kinerja tahun 2018 menunjukkan bahwa dari delapan indikator
kinerja sasaran program, sebanyak tujuh program ditargetkan pada Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Selatan dan seluruhnya telah tercapai. Ikhtisar capaian
tersebut nampak sebagai berikut:
SASARAN
PROGRAM/
KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA SATUAN TAR-
GET
REALI-
SASI
%
Capai-
an
A. Sasaran
Program
Indikator Kinerja Program
1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan
negara/korporasi
1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil
Pengawasan % 60,00 64,03 106,72
1.2 Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan
Skor GCG Baik % - - -
1.3 Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang
Kinerjanya Berpredikat Minimal A (baik) % - - -
1.4 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal
berpredikat baik dari BUMD yang dibina % 55,00 91,67 166,67
1.5 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik
dari BLUD yang dibina % 55,00 100 181,82
2. Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
2.1
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian
yang dimanfaatkan di persidangan % 50,00 50,00 100,00
2.2
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian
yang dimanfaatkan oleh APH % 72,00 100,00 138,89
2.3
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian
yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K % 65,00 0 0
2.4
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K % 75,00 100,00 133,33
2.5
Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K % - - -
3. Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
3.1
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran
pembangunan % - - -
4. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan
korupsi
4.1
Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan FCP (termasuk FRA) % 52 100 192,31
5. Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
5.1
Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi
(KPAK) yang mengimplementasikan sistem
pengaduan masyarakat
% 65,00 0 0
6. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi
6.1 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3) % 100,00 100,00 100,00
6.2
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota
(level 3)
% - - -
xi
SASARAN
PROGRAM/
KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA SATUAN TAR-
GET
REALI-
SASI
%
Capai-
an
6.3 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 2) % 85,00 85,00 100,00
6.4
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota
(level 2)
% 15,00 15,00 100,00
7. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda
7.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 100,00 100,00 100,00
7.2
Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota(Level 3)
% - - -
7.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100,00 92,31 92,31
7.4
Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota(Level 2)
% 0 7,69 0
Sasaran
Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan
1. Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di perwakilan
1.1
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP
Perwakilan Laporan 62 70 112,90
2. Tersedianya informasi hasil pengawasan siskeudes di perwakilan
2.1
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Siskeudes
BPKP Perwakilan laporan 19 19 100
3. Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA di perwakilan
3.1
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan SIMDA
BPKP Perwakilan laporan 2 17 850
4 Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas nasional
4.1
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP
Perwakilan laporan 84 158 188,10
5 Tersedianya informasi hasil pengawasan Asian Games XVIII
5.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Asian
Games BPKP Perwakilan laporan - - -
6 Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP perwakilan
6.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP BPKP
Perwakilan laporan 19 19 100
7 Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP perwakilan
7.1 Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas
APIP BPKP Perwakilan laporan 25 34 136
B. Sasaran
Program
Indikator Kinerja Program
1. Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
1.1
Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama
(skala likert 1-10) skala 8 7,73 96,63
xii
SASARAN
PROGRAM/
KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA SATUAN TAR-
GET
REALI-
SASI
%
Capai-
an
Sasaran
Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan
1. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
dalam mencapai kepuasan layanan
1.1
Jumlah Layanan Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKP laporan 80 80 100
2. Termanfaatkannya Aset secara optimal
2.1
Terlaksananya rehabilitasi berat rumah negara
perwakilan BPKP Unit 2 2 100
2.2 Tersedianya alat pengolahan data BPKP Unit 5 5 100
2.3 Tersedianya meubelair perwakilan BPKP Unit 42 42 100
2.4 Tersedianya Alat Rumah tangga BPKP Unit 3 3 100
2.5
Terlaksananya rehabilitasi kantor perwakilan
BPKP Unit - - -
2.6 Tersedianya sarana prasarana BPKP Unit - - -
2.7
Terlaksanannya Pembangunan Konstruksi
Gedung Unit - - -
Uraian capaian sasaran program tersebut adalah:
1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara/Korporasi
Pencapaian Sasaran Program 1 diukur menggunakan lima IKU. Namun
demikian hanya tiga IKU yang dinilai untuk Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Selatan, yaitu “Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil
Pengawasan” terealisasi 64,03% atau 106,72% dari target 60%, “Persentase
BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi”
terealisasi 91,67% atau 166,67% dari target 55%, dan “Persentase BLUD
yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi” terealisasi
100% atau 181,82% dari target 55%.
2. Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
Pencapaian Sasaran Program 2 diukur menggunakan lima IKU. Namun
demikian hanya empat IKU yang dinilai untuk Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Selatan, yaitu “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian
yang dimanfaatkan di persidangan” terealisasi 50% atau 100% dari target
50%, “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
APH” terealisasi 100% atau 138,89% dari target 72%, “Persentase hasil
xiii
pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K” terealisir 0%
atau 0% dari target 65%, dan “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K” terealisir 100% atau 133,33% dari target 75%.
3. Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional.
Pencapaian Sasaran Program 3 diukur menggunakan satu IKU yaitu
“Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan”. Namun
demikian capaian kinerja sasaran program ini tidak dihitung karena tidak
ditargetkan pada tahun 2018 dan tidak ada realisasi kegiatan penyelesaian
hambatan kelancaran pembangunan selama tahun 2018.
4. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi dalam
Pencegahan Korupsi
Pencapaian Sasaran Program 4 diukur menggunakan satu IKU yang dinilai
yaitu “Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)”
terealisasi sebesar 100% atau tercapai 192% dari target sebesar 52%.
5. Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat terhadap Korupsi
Pencapaian Sasaran Program 5 diukur menggunakan satu IKU yang dinilai
yaitu “Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat” terealisasi 0% atau 0%
dari target 65%.
6. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi
Pencapaian Sasaran Program 6 diukur menggunakan empat IKU. Namun
demikian hanya tiga IKU yang dinilai untuk Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Selatan, yaitu “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3)
terealisasi 100% atau 100% dari target 100%, “Maturitas SPIP pemerintah
kabupaten/kota (level 3)” terealisasi 85% atau 100% dari target 85%, dan
“Maturitas SPIP pemerintah kabupaten/kota (level 2)” terealisasi 15% atau
100% dari target 15%.
7. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
Pencapaian Sasaran Program 7 diukur menggunakan empat IKU. Namun
demikian hanya tiga IKU yang dinilai untuk Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Selatan, yaitu “Kapabilitas APIP pemerintah provinsi (Level 3)”
terealisasi 100% atau 100% dari target 100%, “Kapabilitas APIP pemerintah
xiv
kabupaten/kota (Level 3)” terealisasi 92,31% atau 92,31% dari target 100%,
dan “Kapabilitas APIP pemerintah kabupaten/kota (Level 2)” terealisasi 7,69%
dari target 0%
Kinerja yang telah mencapai target secara umum berkat dukungan oleh BPKP
Pusat serta kerjasama yang baik dengan mitra kerja dalam meningkatkan
akuntabilitas keuangan negara/daerah serta, peningkatan maturitas SPIP, dan
kapabilitas APIP.
1
BBAABB II
PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
ugas utama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
adalah membantu Presiden mengawasi pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan negara serta pembangunan agar sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sekaligus
memberikan masukan bagi penyusunan kebijakan yang terkait. Tugas, fungsi, dan
wewenang BPKP, aspek strategis organisasi, kegiatan dan produk BPKP, struktur
organisasi dan komposisi pegawai, serta sistematika penyajian Laporan Kinerja
Tahun 2018 lebih lanjut diuraikan sebagai berikut.
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang
Tugas dan fungsi BPKP terakhir diatur dengan Peraturan Presiden Nomor 192
Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Berdasarkan Perpres tersebut, BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan
pembangunan nasional. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPKP
menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan yang
bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan
penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan
kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden;
2. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban
akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran
keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan
lain yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran
negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya
yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari
T
2
Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas
pembiayaan keuangan negara/ daerah;
3. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan
aset negara/daerah;
4. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian
intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/ badan lainnya dan
program/ kebijakan pemerintah yang strategis;
5. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau
kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas
penyesuaian harga, audit klaim, audit investigasi terhadap kasus-kasus
penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit
penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan
ahli, dan upaya pencegahan korupsi;
6. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-
sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;
7. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah
pusat;
8. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan
sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah
daerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan
atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;
9. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah
sesuai peraturan perundang-undangan;
10. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi jabatan
fungsional auditor;
11. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang
pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah;
12. Pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi
hasil pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah;
13. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di
BPKP; dan
3
14. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan
umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan,
kearsipan, hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan dan rumah
tangga.
Selain itu BPKP berperan sebagai auditor yang bertanggung jawab kepada
Presiden seperti dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008.
Peran BPKP tersebut untuk mendukung akuntabilitas Presiden dalam
pelaksanaan pengelolaan keuangan negara melalui fungsi:
1. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan
tertentu yang meliputi kegiatan yang bersifat lintas sektoral; kegiatan
kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN).
2. Pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah.
3. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan
Menteri Keuangan kepada Presiden.
4. Pengawasan ikhtisar laporan hasil pengawasan yang bersifat nasional (dari
hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya).
Sedangkan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014, BPKP
mempunyai tugas untuk melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan
penerimaan negara/daerah serta efisiensi dan efektivitas anggaran pengeluaran
negara/ daerah, meliputi:
1. Audit dan evaluasi terhadap pengelolaan penerimaan pajak, bea dan cukai;
2. Audit dan evaluasi terhadap pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak
pada Instansi Pemerintah, Badan Hukum lain, dan Wajib Bayar;
3. Audit dan evaluasi terhadap pengelolaan Pendapatan Asli Daerah;
4. Audit dan evaluasi terhadap pemanfaatan aset negara/ daerah;
5. Audit dan evaluasi terhadap program/kegiatan strategis di bidang
kemaritiman, ketahanan energi, ketahanan pangan, infrastruktur, pendidikan,
dan kesehatan;
6. Audit dan evaluasi terhadap pembiayaan pembangunan nasional/ daerah;
7. Evaluasi terhadap penerapan sistem pengendalian intern dan sistem
pengendalian kecurangan yang dapat mencegah, mendeteksi, dan
menangkal korupsi;
4
8. Audit investigatif terhadap penyimpangan yang berindikasi merugikan
keuangan negara/daerah untuk memberikan dampak pencegahan yang
efektif;
9. Audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan negara/ daerah dan
pemberian keterangan ahli sesuai dengan peraturan perundangan.
Secara khusus kedudukan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
merupakan instansi vertikal BPKP di daerah yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala BPKP. Menurut Peraturan Kepala BPKP
Nomor 1 Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai
tugas melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta
penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Secara rinci Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan memiliki tugas
sebagai berikut:
1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral.
2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara.
3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden
dan/atau atas permintaan Kepala Daerah.
4. Melaksanakan pembinaan penyelengaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah pada wilayah kerjanya.
5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang
pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugasnya, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
menjalankan fungsi:
1. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah dan
laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah;
2. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah,
BUMN/BUMD dan kinerja instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;
3. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di
dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah
atas permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan
5
kontrak kerja sama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima
pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
4. Evaluasi terhadap pelaksanaan tata kelola dan laporan akuntabilitas kinerja
pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang didalamnya
terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas
permintaan pemangku kepentingan, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
5. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban
akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran
keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan
lain yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran
negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya
yang di dalamnya terdapat kepentingan lain dari Pemerintah Pusat
dan/atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan
negara/daerah;
6. Pengawasan intern terhadap perencanaan, dan pelaksanaan pemanfaatan
aset negara/daerah;
7. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian
intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan
program/kebijakan pemerintah yang strategis;
8. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau
kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas
penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus
penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah,
pemberian keterangan ahli, dan upaya pencegahan korupsi;
9. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional
bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;
10. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan
sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah
daerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat kepentingan
6
keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau
Pemerintah Daerah;
11. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah
Pusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai peraturan perundang-undangan;
12. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah;
13. Pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan
akuntabilitas keuangan negara Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah;
dan
14. Pelaksanaan dan pelayanan administrasi Perwakilan BPKP.
B. Aspek Strategis Organisasi
Arah kebijakan dan strategi pengawasan BPKP menjadi salah satu pendukung
terwujudnya sasaran pembangunan nasional, yaitu pembangunan tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. Hakekat
pengawasan intern adalah hasil pengawasannya berperan penting dalam
meningkatkan tata kelola, memperbaiki pengelolaan risiko dan menguatkan
sistem pengendalian intern. Dengan demikian, pembangunan tata kelola
pemerintahan dan aparatur tidak dapat lepas dari pengawasan intern yang akan
diperankan oleh BPKP dalam lingkup nasional.
1. Arah Kebijakan Pengawasan BPKP
Kerangka kebijakan pengawasan BPKP diarahkan untuk mencapai sasaran
terwujudnya kualitas tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan
terpercaya, mencapai terwujudnya penguatan kebijakan sistem pengawasan
intern pemerintah, penguatan pengawasan terhadap kinerja pembangunan
nasional, kebijakan dalam penerapan pengawasan intern yang independen,
profesional dan sinergis serta kebijakan penerapan sistem manajemen
kinerja pembangunan nasional yang efisien dan efektif.
Arah kebijakan pengawasan BPKP secara rinci, sebagai berikut:
a. Peningkatan kapabilitas pengawasan intern melalui peningkatan peran
APIP yang mampu mendorong pemantapan penerapan sistem
pengendalian intern kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan
korporasi (K/L/P/K) dan mampu bersinergi dengan APIP lain dalam
membangun tata kelola pemerintah yang baik (good governance) dan
7
dalam melakukan pengawasan keuangan negara/daerah dan
pembangunan nasional;
b. Penguatan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pengawasan
sinergis bersama-sama dengan APIP kementerian, lembaga, pemerintah
daerah dan korporasi untuk mengawal pencapaian sasaran program
pembangunan yang bersifat lintas bidang di RPJMN 2015-2019;
c. Peningkatan ruang fiskal negara melalui pengawasan untuk
meningkatkan penerimaan negara/daerah; pengawasan untuk efisiensi
pengeluaran negara/daerah; pengawasan terhadap optimalisasi
pemanfaatan aset negara/daerah; pengawasan pembiayaan keuangan
negara/daerah; dan pengawasan terhadap alokasi keuangan daerah
(dana transfer);
d. Pengamanan keuangan negara/daerah yang efektif melalui
debottlenecking dan clearing house; pengawasan represif untuk preventif
serta pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.
2. Strategi Pengawasan BPKP
Strategi pengawasan BPKP terdiri atas strategi eksekutif maupun strategi
operasional. Strategi eksekutif diharapkan menjadi acuan terutama bagi
pimpinan BPKP di pusat maupun daerah untuk membangun kemitraan dan
jejaring pengawasan dan perencanaan pembangunan nasional. Strategi
operasional mengindikasikan kegiatan dan langkah-langkah dalam program
teknis pengawasan BPKP yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
Strategi pengawasan BPKP dalam kurun waktu 2015-2019 memfokuskan
pada peningkatan kualitas hasil pengawasan terhadap isu-isu strategis
melalui penguatan SPIP, penguatan kapabiliitas APIP, dan penguatan
kompetensi sumber daya manusia BPKP.
Secara lebih spesifik strategi untuk mewujudkan visi dan misi adalah melalui
program-program induktif, sebagaimana terlihat pada gambar berikut:
8
Gambar 1.1 Strategi Pengawasan BPKP
C. Kegiatan dan Produk Organisasi
BPKP melaksanakan kegiatan berdasarkan tugas dan fungsinya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Selatan yang merupakan unit eselon II berkewajiban melaksanakan
kegiatan-kegiatan teknis yang telah ditetapkan. Kegiatan-kegiatan teknis yang
dilaksanakan berupa:
1. Pengawasan atas kegiatan lintas sektoral
2. Pengawasan atas permintaan stakeholders
3. Pengawasan atas permintaan Presiden
4. Pengawasan atas Proyek PHLN
5. Pembinaan penyelenggaraan SPIP
6. Pembinaan peningkatan kapabilitas APIP
7. Pengawasan atas kegiatan kebendaharaan umum negara
8. Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL
9. Pengawasan penerimaan negara
10. Bimtek/asistensi penyusunan LKPD
11. Pengawasan atas kinerja pelayanan publik
12. Bimtek/asistensi GCG/KPI
9
13. Pengawasan atas kinerja BUMD
14. Bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD
15. Sosialisasi masalah korupsi
16. Bimtek/asistensi implementasi FCP
17. Kajian pengawasan
18. Audit investigasi, Perhitungan Kerugian Keuangan Negara, dan Pemberian
Keterangan Ahli atas Permintaan Aparat Penegak Hukum
19. Audit investigasi atas permintaan instansi lainnya
20. Reviu terhadap laporan dan pengaduan masyarakat
21. Pengawalan Pembangunan Nasional
22. Monitoring BUMDes
D. Struktur Organisasi
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan merupakan instansi vertikal di
daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP
berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 1 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Provinsi Sumatera Barat, Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Bengkulu,
Provinsi Lampung, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Timur,
Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Sulawesi
Tengah, Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Maluku dan Provinsi Papua. Struktur
organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari:
1. Bagian Tata Usaha
a) Sub Bagian Umum
b) Sub Bagian Kepegawaian
c) Sub Bagian Keuangan
2. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Bidang Instansi
Pemerintah Pusat (IPP)
3. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Bidang Akuntabilitas
Pemerintah Daerah (APD)
4. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Bidang Akuntan Negara
(AN)
5. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Pengawasan Bidang Investigasi
10
6. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Program dan Pelaporan serta
Pembinaan APIP (P3A)
Gambar 1.2 Struktur Organisasi
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan dipimpin oleh seorang Kepala,
yakni Salamat Simanullang berdasarkan Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor
KEP-170/K/SU/2017 tanggal 5 Juli 2017.
Sumber Daya Manusia (SDM) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan per
31 Desember 2018 sebanyak 140 orang, terdiri atas:
Tabel 1.1 Komposisi SDM Berdasarkan Jabatan
Jabatan Tahun 2018
Orang %
Pejabat Struktural 5 3,57
Auditor Madya Selaku Korwas 5 3,57
Pejabat Fungsional Auditor (PFA) 99 70,71
Calon Auditor 10 7,14
Pegawai Fungsional Lainnya 3 2,14
Pejabat Fungsional Umum 18 12,86
Jumlah 140 100,00
11
Tabel 1.2 Komposisi SDM Berdasarkan Strata Pendidikan
Strata Pendidikan Tahun 2018
Orang %
SLTA 11 7,86
D-III 32 22,86
S-1/D-IV 88 62,86
S-2 9 6,43
Jumlah 140 100,00
12
Tabel 1.3 Komposisi SDM Berdasarkan Usia Pegawai
Tabel 1.4 Komposisi SDM Berdasarkan Golongan
Usia Pegawai (Tahun) Tahun 2018
Orang %
< 30 58 41,43
31 s.d. 40 20 14,29
41 s.d. 50 18 12,86
51 s.d. 58 44 31,43
> 58 0 0,00
Jumlah 140 100,00
Golongan Tahun 2018
Orang %
IV 17 12,14
III 106 75,71
II 17 12,14
Jumlah 140 100,00
13
E. Sistematika Penyajian
Laporan Kinerja (LKj) ini memberikan penjelasan mengenai pencapaian kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan selama Tahun 2018. Capaian
kinerja tahun 2018 tersebut dibandingkan dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2018
sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja
terhadap target kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah
celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang.
Sistematika penyajian Laporan Kinerja (LKjP) Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2018 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut:
Bab I - Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas tugas, fungsi dan
wewenang organisasi, aspek strategis, kegiatan dan produk,
serta struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Selatan.
Bab II - Perencanaan dan Perjanjian Kerja, menjelaskan secara ringkas
rencana strategis 2015-2019 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2018.
Bab III - Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan capaian kinerja Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Selatan dikaitkan dengan sasaran
program dan sasaran kegiatan serta realisasi keuangan.
Bab IV - Penutup, menyajikan ringkasan substansi Laporan Akuntabilitas
Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
2018, disertai dengan rencana perbaikan kinerja Tahun 2019.
14
Gambar 1.3 Sistematika Penyajian
15
BBAABB IIII
PPEERREENNCCAANNAAAANN KKIINNEERRJJAA
PKP telah merancang strategi pengawasan ke dalam empat fokus atau
dimensi sebagai respon terhadap kompleksitas isu pembangunan
nasional sebagai berikut:
1. Pengawalan Pembangunan Nasional
2. Peningkatan Ruang Fiskal
3. Pengamanan Aset Negara/Daerah
4. Peningkatan Governance System
Dalam upaya mendukung strategi BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Selatan telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) periode 2015-2019 sebagai
salah satu alat untuk mengelola sumber daya yang terbatas dalam rangka
mengeksekusi strategi pengawasan tersebut. Renstra telah diselaraskan dengan visi,
misi, dan tujuan BPKP sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra)
BPKP periode 2015-2019 sebagai berikut:
A. Rencana Strategis 2015-2019
1. Pernyataan Visi
BPKP telah menetapkan suatu komitmen untuk mewujudkan visi BPKP ke
depan yaitu:
Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi BPKP ini telah
konsisten dengan visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi
pembangunan nasional sebagai gambaran yang diimpikan Tahun 2019
atau setelahnya. Visi BPKP diharapkan menjadi acuan bagi setiap pegawai
B
16
BPKP di semua tingkatan untuk melaksanakan tugasnya sehingga
terwujudnya visi BPKP merupakan suatu keniscayaan.
2. Pernyataan Misi
Misi BPKP merupakan pengejawantahan tugas dan fungsi, yaitu sebagai
pelaksana fungsi pengawasan intern sebagaimana diamanatkan oleh
Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, Instruksi Presiden Nomor 9
Tahun 2014, serta Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008. Wilayah
tugas dan kewenangan BPKP juga dinyatakan dalam Undang Undang
Nomor 30 Tahun 2002 dan Undang Undang Nomor 20 Tahun 1997.
Rumusan misi BPKP adalah:
a. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas
pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional guna mendukung
tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif;
b. Membina penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
yang efektif;
c. Mengembangkan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten.
3. Tujuan dan Sasaran Program
Tujuan merupakan pengejawantahan serta operasionalisasi visi dan misi.
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi,
yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lebih dari satu
sampai dengan lima tahun. Dalam penetapan tujuan, BPKP mengadopsi
konsep Balanced Scorecard (BSC) dengan beberapa modifikasi
disesuaikan dengan karakteristik BPKP sebagai organisasi publik. Berbeda
dengan konsep BSC di sektor private/bisnis yang berorientasi kepada profit,
BPKP memodifikasi perspektif keuangan menjadi perspektif manfaat bagi
stakeholders dan perspektif pelanggan menjadi perspektif manfaat bagi
auditan/pengguna jasa. Dengan menggunakan pendekatan BSC tersebut
maka tujuan utama dari perspektif manfaat bagi pihak stakeholders utama
dan auditan/pengguna jasa diseimbangkan dengan tujuan pendukung yang
berada pada perspektif proses internal dan perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan yang berorientasi ke dalam. Tujuan utama BPKP tercermin
dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:
17
a. Peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
pembangunan nasional yang bersih dan efektif;
b. Peningkatan efektivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah;
c. Peningkatan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten.
Dalam usaha mencapai tujuan tersebut, BPKP telah menyusun sasaran
strategis sebagai bentuk penjabaran lebih lanjut dari tujuan yang
dirumuskan secara spesifik dan terukur, untuk dapat dilaporkan
pencapaiannya dalam kurun waktu satu tahun. Sasaran strategis BPKP
yang diharapkan dicapai setiap tahun adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
pembangunan nasional;
b. Meningkatnya maturitas sistem pengendalian intern pada Kementerian,
Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Korporasi dan Program Prioritas
Pembangunan Nasional;
c. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah pada
Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah serta Korporasi.
4. Indikator Kinerja Utama
Pencapaian sasaran strategis BPKP harus didukung dengan capaian
sasaran program dan kegiatan oleh perwakilan yang diukur melalui
indikator sasaran program dan kegiatan.
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan beberapa
indikator sasaran program sebagai indikator kinerja utama (IKU). Yang
merupakan indikator kinerja pada perspektif manfaat bagi stakeholders
yang menunjukkan peran dalam pengawasan akuntabilitas keuangan
negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Selatan sebanyak tujuh indikator dapat dilihat dalam tabel 2.1.
18
Tabel 2.1
Indikator Kinerja Utama Sasaran Program
NO INDIKATOR KINERJA UTAMA
1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan
Negara/Korporasi
1.1 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan
pengendalian intern pengelolaan korporasi
1.2 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD
yang dibina
1.3 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina
2. Meningkatnya Efektifitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
2.1 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatkan di
Persidangan
2.2 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
APH
2.3 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
2.4 Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
2.5 Persentase Hasil Audit Klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
3. Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
3.1 Persentase Penyelesaian Hambatan Kelancaran Pembangunan
4. Meningkatnya Kualitas Tatakelola Pemerintah dan Korporasi dalam
Pencegahan Korupsi
4.1 Persentase K/L/P/K Yang Mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
5. Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat terhadap Korupsi
5.1 Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)
Yang Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
6. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemerintah Daerah
6.1 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
6.2 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 2
6.3 Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 1
6.4 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
6.5 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
6.6 Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 1
7. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
7.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
7.2 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 2
7.3 Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 1
7.4 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
7.5 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
7.6 Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 1
19
Di samping IKU tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
juga memiliki sasaran program tersedianya dukungan teknis kepuasan atas
pelayanan Sekretariat Utama yang dinilai dengan indikator kinerja persepsi
kepuasan layanan kesetmaan (skala likert 1-10).
5. Program dan Kegiatan
Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas,
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan program
dan kegiatan yang sejalan dengan program dan kegiatan BPKP.
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan memiliki dua program utama
pada Tahun 2018 sebagai berikut:
1) Program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan
pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah dengan anggaran sebesar
Rp3.967.732.000,00;
2) Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
dengan anggaran sebesar Rp22.368.232.000,00.
Secara lebih rinci, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan memiliki
kegiatan-kegiatan yang mendukung program sebagaimana terdapat dalam
tabel 2.2.
Tabel 2.2
Program, Sasaran Program, dan Kegiatan Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Selatan
No. Program, Sasaran Program, dan Kegiatan
Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Sasaran Program 1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara/Korporasi
1 Audit Keuangan Program Berbantuan Luar Negeri
2 Verifikasi Disbursement Linked Indicators (DLI) Program Berbantuan Luar Negeri
3 Reviu atas Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Tingkat Komponen Dalam Negeri
4 Audit Pemenuhan Kewajiban PNBP Sektor Pertambangan
5 Evaluasi dan Reviu Tata Kelola Program Prioritas Nasional
6 Monitoring dan Evaluasi Pengawasan Program dan Kegiatan Prioritas Pembangunan
Nasional
7 Verifikasi Dana Talangan Tanah LMAN pada Proyek Strategis Nasional atas
Pembangunan Bendungan
8 Evaluasi Pengelolaan Dana BOPTN dan BPPTN BH
20
9 Monitoring dan Evaluasi Atas Program Prioritas Nasional pada K/L Mitra Bidang Kesra
10 Join Audit/Evaluasi dengan Itjen Kemenristekdikti (bidikmisi, PPA, Afirmasi Pendidikan,
SM3t, PPGT)
11 Audit Operasional/Kinerja Lintas Sektoral Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah pada
Kemenag/Kemdikbud
12 Audit Operasional Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kemensos pada Provinsi
Kalimantan Selatan
13 Evaluasi Penyaluran Subsidi Beras Sejahtera (Rastra)
14 Audit/Verifikasi Tunggakan Profesi Guru Kemendikbud/Kemenag
15 Monitoring/evaluasi Pembangunan Sarpras PTN
16 Audit Kinerja Jaminan Kesehatan Nasional
17 Evaluasi atas Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan
Keluarga (KKBPK) pada BKKBN pada Provinsi Kalimantan Selatan
18 Audit Kinerja Program Infrastruktur Ekonomi Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat di Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan
19 Evaluasi Lintas Sektoral Program Prioritas Pengembangan Sarpras Transportasi
20 Evaluasi Pengelolaan Keuangan pada PTN BLU dan PTN BH
21 Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah (AKPPD) Bidang Pendidikan, Bidang
Perumahan, dan Bidang Kesehatan
22 Analisis Fiskal dan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah
23 Monitoring Kompilasi Ikhtisar Laporan Keuangan Desa
24 Monitoring Reviu Pengelolaan Anggaran dan Penggunaan Dana Desa
25 Analisis Penganggaran Belanja Program Prioritas Nasional pada Struktur APBD
Pemerintah
26 Quality Assurance (QA) Reviu Pengelolaan Anggaran dan Penggunaan Dana Desa
27 Workshop Pengelolaan Keuangan Desa pada Pemda
28 Evaluasi Pengelolaan DAK Fisik TA-2017 dan Tambahan DAK Fisik TA-2017 pada
Pemerintah Daerah
29 Evaluasi Penerimaan Pajak Daerah
30 Bimbingan Teknis Tata Cara Pemeriksaan Pajak Daerah
31 Pengawasan Intern PLSPD atas Pengelolaan KSD pada Pemerintah Daerah
32 Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Pemerintah
33 Kompilasi Hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) pada
Pemerintah Daerah
34 Bimbingan Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (SISKEUDES) bagi Perangkat Desa
35 Bimtek SIMDA Perencanaan
36 Evaluasi atas Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa dan Sisa Dana Desa
37 Kompilasi Permasalahan atas LKPD Tahun 2017 berdasarkan Hasil Audit BPK
38 QA Reviu Penyerapan Anggaran Pemda/PBJ/Dana Desa
39 Penjaminan Mutu/Quality Assurance Kapabilitas SPI Korporasi Berbasis IACM pada
PDAM Bandarmasih
40 Evaluasi Kinerja BLUD RSUD
41 Bimbingan Teknis SIA BLUD pada RSUD
42 Bimbingan Teknis SIA dan Billing System PDAM
43 Reviu Kinerja Divisi Internal Audit Bank Kalsel
44 Pendampingan Kegiatan Pengelolaan Puskesmas BLUD
45 Sosialisasi Self Assessment untuk Peningkatan Kapabilitas SPI Korporasi berbasis IACM
21
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Perjanjian Kinerja Tahun 2018 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
berisi indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders
dan berfungsinya output yang menunjukkan peran Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Selatan dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara/daerah,
46 Bimbingan Teknis Penyusunan Key Performance Indicator (KPI) Karyawan pada PD PAL
Kota Banjarmasin
47 Reviu Tata Kelola PSN Revitalisasi Bandar Udara Syamsudin Noor
48 Reviu Tata Kelola PSN Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan
49 Pemantauan Penyelesaian Permasalahan Pada Hasil Reviu atas Inventarisasi dan
Clearance Aset Tetap Perum BULOG Divisi Regional Kalimantan Selatan Tahun 2016
50 Reviu atas Peningkatan Produksi dan Distribusi Pangan (Benih Padi, Jagung, dan
Kedelai) pada PT Pertani Kanwil Kalsel
51 Reviu Peran BUMN dalam Mendukung Kedaulatan Pangan pada PT Pupuk Indonesia
(PT Pupuk Kalimantan Timur)
52 Evaluasi Kinerja pada Perusahaan Daerah Pasar Bauntung Batuah Tahun 2017
53 Bimbingan Teknis Implementasi SIA BumDesa pada BUMDesa
54 Reviu atas Laporan Konsultan Verifikasi Pelaksanaan Program Hibah Air Minum
Perkotaan APBN pada Kabupaten Kotabaru Tahun 2018
Sasaran Program 2. Efektifitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
1 Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
2 Audit Investigatif
3. Pemberian Keterangan Ahli
4 Audit Penyesuaian Harga pada Kegiatan Yang Bersumber Dana Pusat di Daerah
Sasaran Program 4. Meningkatnya Kualitas Tata Kepala Pemerintah dan Korporasi dalam
Pencegahan Korupsi
1 Bimtek Fraud Control Plan (FCP) pada Perusahaan Daerah
2 Penilaian Risiko Kecurangan atas Program Prioritas Nasional
3 Sosialisasi dan Diagnostic Assessment FCP Tematik pada SKPD di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten/Kota
Sasaran Program 5. Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat terhadap Korupsi
1 Sosialisasi MPAK pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota
2 Mengikuti sebagai Peserta pada Forum Investigasi
Sasaran Program 6. Meningkatknya kualitas Penerapan SPIP Pemda
1 Quality Assuranace Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah
2 Asistensi dan Bimbingan Teknis Dalam Rangka Penilaian Maturitas SPIP
3 Reviu Hasil Penilaian Mandiri Maturitas Penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Daerah
4 Workshop Peningkatan Level Maturitas Penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Daerah
Sasaran Program 7. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
1 Quality Assurance (QA)Kapabilitas APIP pada Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
(APIP) Provinsi dan Kabupaten/Kota
2 Bimtek Peningkatan Kapabilitas APIP Menuju Level 3
3 Bimkon Reviu LKPD Berbasis Akrual dan Reviu RKA (Peningkatan Kapabilitas APIP)
22
pembinaan penyelenggaraan SPIP, dan pembinaan kapabilitas pengawasan
intern pemerintah daerah.
Indikator kinerja merupakan ukuran keberhasilan dari sasaran program dan
kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan. Penetapan indikator
dilakukan dengan mempertimbangkan visi, misi, dan kegiatan-kegiatan yang
mendukung tujuan strategis BPKP.
Target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2018 dapat dilihat dalam tabel 2.3.
Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja Tahun 2018
SASARAN
PROGRAM/
KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
Satuan Jumlah
A. Sasaran
Program
Indikator Kinerja Program
1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan
negara/korporasi
1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi
Hasil Pengawasan % 60
1.2 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal
berpredikat baik dari BUMD yang dibina % 55
1.3 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal
baik dari BLUD yang dibina % 55
2. Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
2.1
Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan
% 50
2.2
Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
APH
% 72
2.3
Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
% 65
2.4
Persentase hasil audit penyesuaian harga
yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K % 0
2.5
Persentase hasil audit klaim yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K % 0
23
SASARAN
PROGRAM/
KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
Satuan Jumlah
3. Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
3.1
Persentase penyelesaian hambatan
kelancaran pembangunan % 75
4. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan
korupsi
4.1
Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan FCP (termasuk
FRA)
% 52
5. Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
5.1
Persentase K/L/P/K anggota Komunitas
Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan
masyarakat
% 65
6. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda
6.1
Persentase Pemerintah Provinsi dengan
Maturitas SPIP Level 3 % 100
6.2
Persentase Pemerintah Provinsi dengan
Maturitas SPIP Level 2 % 0
6.3
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 3 % 85
6.4
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 2 % 15
7. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda
7.1
Persentase APIP Pemerintah Provinsi
dengan Kapabilitas Level 3 % 100
7.2
Persentase APIP Pemerintah Provinsi
dengan Kapabilitas Level 2 % 0
7.3
Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 3
% 100
7.4
Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 2
% 0
24
SASARAN
PROGRAM/
KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
Satuan Jumlah
Sasaran
Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan
1. Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di perwakilan
1.1
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN
BPKP Perwakilan laporan 62
2. Tersedianya informasi hasil pengawasan siskeudes di perwakilan
2.1
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
Siskeudes BPKP Perwakilan laporan 19
3. Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA di perwakilan
3.1
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
SIMDA BPKP Perwakilan laporan 2
4. Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas nasional
4.1
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP
Perwakilan laporan 84
5. Tersedianya informasi hasil pengawasan Asian Games XVIII
5.1
Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Asian
Games BPKP Perwakilan laporan 0
6. Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP perwakilan
6.1
Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP
BPKP Perwakilan laporan 19
7. Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP perwakilan
7.1
Jumlah Laporan Hasil Peningkatan
Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan laporan 25
B. Sasaran
Program
Indikator Kinerja Program
1. Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
1.1
Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat
Utama (skala likert 1-10) Skala 8
Sasaran
Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan
1. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam
mencapai kepuasan layanan
1.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKP laporan 80
2. Termanfaatkannya aset secara optimal
2.1
Terlaksananya rehabilitasi rumah negara
perwakilan BPKP unit 2
2.2 Tersedianya alat pengolahan data BPKP unit 5
25
SASARAN
PROGRAM/
KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
Satuan Jumlah
2.3 Tersedianya meubelair perwakilan BPKP unit 42
2.4 Tersedianya Alat Rumah tangga BPKP unit 3
2.5
Terlaksananya rehabilitasi kantor
perwakilan BPKP unit 0
2.6 Tersedianya sarana prasarana BPKP unit 0
2.7
Terlaksananya Pembangunan Konstruksi
Gedung unit 0
26
BBAABB IIIIII
AAKKUUNNTTAABBIILLIITTAASS KKIINNEERRJJAA
ebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi,
kebijakan yang diambil dalam pencapaian sasaran, serta penggunaan
sumber daya, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan telah
melaksanakan pengukuran kinerja dan menyajikan akuntabilitas kinerja
Tahun 2018.
A. CAPAIAN KINERJA
Pengukuran capaian kinerja Tahun 2018 merupakan bagian dari
penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Selatan.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi dengan target
kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja Tahun 2018. Rumus
yang digunakan untuk menghitung persentase pencapaian target indikator
kinerja terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Semakin tinggi realisasi, capaian kinerjanya semakin baik
Capaian = Realisasi
x 100% Target
2. Semakin tinggi realisasi, capaian kinerjanya semakin buruk
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap
indikator kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung keberhasilan dan
kendala yang menghambat pencapaian target kinerja dicermati dan dipelajari
guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.
Dalam evaluasi kinerja juga dilakukan pembandingan-pembandingan antara
realisasi kinerja dengan target tahun berjalan, realisasi kinerja tahun berjalan
dengan realisasi tahun lalu dan pembandingan lain yang diperlukan.
S
Capaian = 2 x Target - Realisasi
x 100% Target
27
Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara
membandingkan proporsi capaian kinerja dengan proporsi penggunaan sumber
daya baik dana dan sumber daya manusia, yang dalam hal ini direpresentasikan
dengan Orang/Hari (OH). Efisiensi sumber daya terjadi manakala capaian kinerja
lebih tinggi dari pada capaian penggunaan sumber daya, baik dana maupun OH.
Analisis efisiensi dilakukan terpisah antara sumber daya keuangan dan sumber
daya manusia.
Capaian atas indikator kinerja utama (IKU) yang menunjukkan capaian tujuan
dan sasaran program secara ringkas disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Capaian IKU Sasaran Program Tahun 2018
No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI %
CAPAIAN
Sasaran Program 1 : Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional Dan Pengelolaan
Keuangan Negara/Korporasi
1.1 Persentase Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Pengawasan
% 60 64,03 106,72
1.2 Persentase BUMN/ anak perusahaan
dengan skor GCG baik
% - - -
1.3 Persentase BUMN/ anak perusahaan
yang kinerjanya berpredikat minimal
A (baik)
% - - -
1.4 Persentase BUMD yang kinerjanya
minimal berpredikat baik dari BUMD
yang dievaluasi
% 55 91,67 166,67
1.5 Persentase BLUD yang tata
kelolanya minimal cukup baik dari
BLUD yang dievaluasi
% 55 100,00 181,82
Sasaran Program 2 : Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
2.1 Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan
% 50 50 100
2.2 Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh APH
% 72 100 138,89
2.3 Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K
% 65 0 0
28
No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI %
CAPAIAN
2.4 Persentase hasil audit penyesuaian
harga yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
% 75 100 133,33
2.5 Persentase hasil audit klaim yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% - - -
Sasaran Program 3: Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
3.1 Persentase penyelesaian hambatan
kelancaran pembangunan
% - - -
Sasaran Program 4: Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah Dan Korporasi Dalam
Pencegahan Korupsi
4.1 Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan FCP
(termasuk FRA)
% 52 100 192,31
Sasaran Program 5: Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K Dan Masyarakat Terhadap Korupsi
5.1 Persentase K/L/P/K Anggota
Komunitas Pembelajar Anti Korupsi
(KPAK) yang mengimplementasikan
Sistem Pengaduan Masyarakat
% 65 0 0
Sasaran Program 6: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda
6.1 Persentase Pemerintah Provinsi
dengan Maturitas SPIP Level 3
% 100,00 100,00 100,00
6.2 Persentase Pemerintah Provinsi
dengan Maturitas SPIP Level 2
% - - -
6.3 Persentase Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Maturitas
Level 3
% 85,00 85,00 100
6.4 Persentase Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Maturitas
Level 2
% 15,00 15,00 100,00
Sasaran Program 7: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
7.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi
dengan Kapabilitas Level 3
% 100,00 100,00 100,00
7.2 Persentase APIP Pemerintah Provinsi
dengan Kapabilitas Level 2
% - - -
7.3 Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas
Level 3
% 100,00 92,31 92,31
7.4 Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas
Level 2
% 0,00 7,69 0
29
No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI %
CAPAIAN
Sasaran Program Dukungan Pengawasan : Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas
Pelayanan Sekretariat Utama
8.1 Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat
Utama (skala likert 1-10)
Skala 8 7,73 96,63
Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran program berserta
realisasi anggarannya sebagaimana disajikan dalam Lampiran 1.
1. ANALISIS CAPAIAN KINERJA PROGRAM
Analisis terhadap sasaran program dan masing-masing indikator kinerja
program yang disajikan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018 Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Selatan sebagai berikut:
Pencapaian sasaran program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas
Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi” diukur menggunakan
tiga IKU yaitu “Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan”,
“Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang
dievaluasi”, dan “ Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik
dari BLUD yang dievaluasi”.
Ketiga IKU terkait langsung dengan kualitas akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan program prioritas nasional dengan ringkasan
target, realisasi dan capaian sebagaimana disajikan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian IKU
Sasaran Program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan
Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi
No. IKU Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1.1 Persentase Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Pengawasan
% 60 64,03 106,72
1.2 Persentase BUMD yang
kinerjanya minimal berpredikat
% 55 91,67 166,67
30
No. IKU Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
baik dari BUMD yang dievaluasi
1.3 Persentase BLUD yang tata
kelolanya minimal cukup baik
dari BLUD yang dievaluasi
% 55 100 181,82
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari tiga IKU yang mendukung capaian sasaran
program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara/Korporasi”, seluruhnya memiliki capaian 100% atau lebih.
Uraian masing-masing IKU sasaran program “Perbaikan Pengelolaan
Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi” ini
sebagai berikut:
1.1.
Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
IKU “Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan”
menggambarkan jumlah rekomendasi hasil pengawasan tahun 2018 yang
ditindaklanjuti di tahun 2018 (kejadian) yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
= Σ TL Rekomendasi 2018
X 100%
Σ Rekomendasi 2018
Realisasi IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan”
Tahun 2018 adalah sebesar 64,03% atau tercapai 106,72% dari target
sebesar 60%, dengan perhitungan sebanyak 89 rekomendasi telah
ditindaklanjuti dari 139 rekomendasi yang disampaikan pada Tahun 2018.
Faktor pendukung tercapainya target tindak lanjut hasil pengawasan adalah
tingginya kesadaran objek pemeriksaan tentang pentingnya menindaklanjuti
rekomendasi hasil pengawasan.
Rekomendasi yang telah ditindaklanjuti antara lain:
1. Penyetoran ke Kas Negara dan pemberian teguran kepada pihak-pihak
terkait atas permasalahan yang ditemukan dalam Audit Independen
Dukungan atas Laporan Keuangan Village Innovation Project
(VIP)/Program Inovasi Desa (PID) Loan IBRD 8217-ID pada Satuan Kerja
Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD)
31
Provinsi Kalimantan Selatan untuk tahun anggaran yang berakhir per 31
Desember 2017.
2. Pelaksanaan pengujian kualitas air yang belum dilakukan akibat
keterlambatan penyelesaian pekerjaan yang ditemukan dalam Audit
Independen Dukungan Atas Laporan Keuangan Program Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Program PAMSIMAS III) Loan
IBRD No.8578-ID Kabupaten Banjar untuk Tahun Anggaran yang Berakhir
31 Desember 2017.
3. Pelaksanaan revisi tata tertib jam kerja dan monitoring evaluasi bagi
Koordinator Kota, Asisten Koordinator dan Fasilitator Program Kotaku
Provinsi Kalimantan Selatan yang direkomendasikan tim Audit atas
Laporan Keuangan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Loan IBRD
No. 8536-ID pada Satker PKP Provinsi Kalimantan Selatan Tahun
Anggaran 2017.
4. Penyetoran ke Kas Negara atas kelebihan pembayaran management fee
dan gaji fasilitator serta pemberian teguran tertulis kepada pihak-pihak
terkait atas permasalahan yang ditemukan dalam Audit Independen
Dukungan atas Laporan Keuangan Third Water Supply and Sanitation for
Low Income Communities Project (WSLIC-3)/PAMSIMAS (Loan ID 8578)
pada Provinsi Kalimantan Selatan Tahun Anggaran 2017.
5. Penyetoran ke Kas Negara serta pemberian teguran tertulis kepada pihak-
pihak terkait atas permasalahan yang ditemukan dalam Audit atas
Laporan Keuangan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) Loan IBRD
No. 8536-ID pada Satker PIP Kabupaten Tanah Laut Tahun Anggaran
2017.
6. Penyetoran SILPA Dana Desa Tahun 2016 ke rekening Kas Desa yang
sebelumnya disimpan oleh Kepala Desa, yang ditemukan dalam Evaluasi
Penggunaan Dana Desa Tahun 2016 dan SILPA Dana Desa Tahun 2015
Desa Simpang Nungki Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito Kuala.
7. Penyetoran ke rekening Kas Desa karena kelebihan pembayaran atas
kegiatan penimbunan halaman yang ditemukan dalam Evaluasi
Penggunaan Dana Desa Tahun 2016 dan SILPA Dana Desa Tahun 2015
Desa Simpang Nungki Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito Kuala.
32
8. Penyetoran ke rekening Kas Desa karena penyertaan modal kepada
BUMDes yang tidak benar dan masih disimpan Kepala Desa yang
ditemukan dalam Evaluasi Penggunaan Dana Desa Tahun 2016 dan
SILPA Dana Desa Tahun 2015 Desa Simpang Nungki Kecamatan Cerbon
Kabupaten Barito Kuala.
9. Penyetoran SILPA dana desa Tahun 2016 ke rekening Kas Desa yang
sebelumnya disimpan oleh Kepala Desa, yang ditemukan dalam Evaluasi
Penggunaan Dana Desa Tahun 2016 dan SILPA Dana Desa Tahun 2015
Desa Sungai Rasau Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito Kuala.
10. Penyetoran ke rekening Kas Desa karena kelebihan pembayaran atas
kegiatan pengadaan perlengkapan dan pembuatan sarana dan prasarana
kantor desa yang ditemukan dalam Evaluasi Penggunaan Dana Desa
Tahun 2016 dan SILPA Dana Desa Tahun 2015 Desa Sungai Rasau
Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito Kuala.
11. Penyetoran ke rekening Kas Desa karena penyertaan modal kepada
BUMDes yang tidak benar dan masih disimpan Kepala Desa yang
ditemukan dalam Evaluasi Penggunaan Dana Desa Tahun 2016 dan
SILPA Dana Desa Tahun 2015 Desa Sungai Rasau Kecamatan Cerbon
Kabupaten Barito Kuala.
Realisasi IKU sampai dengan Tahun 2018 sebesar 64,03% meningkat 4,89%
dibandingkan dengan realisasi Tahun 2017 sebesar 59,14%. Namun demikian
dengan capaian IKU Tahun 2018 menurun 0,81% dibandingkan dengan
capaian Tahun 2017 sebesar 107,53%.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 70%, maka realisasi IKU Tahun 2018 mencapai 91,47%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja Tahun 2018 perlu ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai
target Tahun 2019 antara lain melakukan koordinasi dengan Pimpinan Objek
Pemeriksaan dalam rangka percepatan pelaksanaan tindak lanjut hasil audit.
Perkembangan target, realisasi dan capaian IKU sampai dengan tahun 2018
dan target akhir Renstra tahun 2019 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Selatan disajikan pada Gambar 3.1.
33
Gambar 3.1
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
1.2.
Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD
yang Dievaluasi
Pada tahun 2018 IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat
baik dari BUMD yang dibina” ditargetkan sebesar 55%. Kinerja diukur dengan
menghitung persentase jumlah BUMD yang kinerjanya mendapatkan skor
minimal baik di tahun 2018 dibandingkan dengan jumlah BUMD yang
dievaluasi oleh BPKP pada tahun 2018.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
=
Σ BUMD yg kinerjanya minimal baik/sehat 2018 X 100%
Σ BUMD yang dievaluasi 2018
Realisasi IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik
dari BUMD yang dievaluasi” tahun 2018 adalah sebesar 91,67% atau tercapai
166,67% dari target sebesar 55%, dengan perhitungan 11 BUMD yang
34
kinerjanya minimal berpredikat baik/sehat tahun 2018 dari 12 BUMD yang
dievaluasi tahun 2018. Daftar predikat kinerja PDAM selengkapnya disajikan
pada Lampiran VII.
Faktor pendukung tercapainya target tersebut adalah Pihak PDAM dan BPKP
sering melakukan konsultansi serta memberikan arahan yang sesuai dengan
kondisi PDAM tersebut.
Dari hasil evaluasi tahun 2018 diidentifikasi lima permasalahan kinerja yang
paling signifikan pada PDAM sebagaimana disajikan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Permasalahan Kinerja PDAM
No. Permasalahan Jumlah PDAM
1. Kapasitas Menganggur 11
2. Terjadi Kebocoran air 12
3. Cakupan Pelayanan masih rendah 11
4. Pelayanan belum 24 jam 11
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 91,67 % meningkat 22,44%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 69,23%. Demikian pula
dengan capaian IKU tahun 2018 meningkat 38,46% dibandingkan dengan
capaian tahun 2017 sebesar 128,21%. Faktor pendukung meningkatnya
realisasi maupun capaian IKU antara lain disebabkan BUMD melaksanakan
rekomendasi yang diberikan oleh BPKP.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 60%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 152,78%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 harus dipertahankan untuk
meningkatkan kinerja BUMD yang belum sehat.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai
target tahun 2019 antara lain:
1. Mendorong PDAM untuk meningkatkan jam pelayanan.
2. Mendorong PDAM untuk membentuk Zona Air Minum.
3. Mendorong PDAM untuk mengatasi kebocoran air.
4. Mendorong PDAM untuk menetapkan penyertaan di BUMD yang belum
ditetapkan.
35
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik
dari BUMD yang Dievaluasi
1.3.
Persentase BLUD yang Tata Kelolanya Minimal Cukup Baik dari BLUD
yang Dievaluasi
Pada tahun 2018 IKU “Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari
BLUD yang dievaluasi” ditargetkan sebesar 55%. Kinerja diukur dengan
menghitung persentase jumlah BLUD yang yang tata kelolanya minimal cukup
baik tahun 2018 dibandingkan dengan jumlah BLUD yang dievaluasi oleh
BPKP pada tahun 2018.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
= Σ BLUD yang tata kelolanya
minimal cukup baik 2018 X 100%
Σ BLUD yang dievaluasi 2018
36
Realisasi IKU “Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari
BLUD yang dievaluasi” tahun 2018 adalah sebesar 100% atau tercapai
181,82% dari target sebesar 100%, dengan perhitungan sebanyak dua BLUD
yang tata kelolanya minimal cukup baik tahun 2018 dari dua BLUD yang
dievaluasi tahun 2018, yaitu BLUD RSUD Kotabaru dengan kategori Baik dan
BLUD RSUD H. Boejasin Kabupaten Tanah Laut dengan kategori Baik.
Faktor pendukung tercapainya target tersebut adalah BPKP memberikan
konsultasi dan coaching clinic terkait pengelolaan BLUD dan mendorong
perbaikan pencapaian SPM di BLUD tersebut.
Dari hasil evaluasi tahun 2018 diidentifikasi lima permasalahan kinerja yang
paling signifikan pada BLUD sebagaimana disajikan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4
Permasalahan kinerja BLUD
No. Permasalahan Jumlah BLUD
1. Kinerja Aspek Keuangan Belum optimal 2
2. Kinerja aspek pelayanan belum optimal 2
3. Capaian SPM belum seluruhnya mencapai
standar
2
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 100% sama dengan
realisasi tahun 2017 sebesar 100%. Demikian pula dengan capaian IKU tahun
2018 meningkat 15,15% dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar
166,67%. Faktor pendukung meningkatnya realisasi maupun capaian IKU
antara lain BLUD yang dievaluasi melaksanakan rekomendasi dari BPKP dan
sering melakukan konsultasi ke BPKP.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 60%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 166,67%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 harus dipertahankan untuk
memperbaiki aspek-aspek yang masih belum optimal di BLUD.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai
target tahun 2019 antara lain:
1. Mendorong BLUD untuk mencapai SPM yang ditetapkan dalam peraturan.
2. Memberikan rekomendasi yang tepat sasaran untuk membenahi aspek
yang belum optimal di BLUD.
37
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase BLUD yang Tata Kelolanya Minimal Cukup Baik
dari BLUD yang Dievaluasi
Sasaran program “Meningkatnya Efektifitas Hasil Pengawasan
Keinvestigasian” diukur menggunakan empat IKU yaitu “Persentase hasil
pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan”,
“Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
APH”, “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K“, dan “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K“.
Capaian sasaran program diukur melalui empat IKU dengan ringkasan target,
realisasi dan capaian sebagaimana disajikan pada Tabel 3.5.
38
Tabel 3.5
Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian
IKU Sasaran Program Pengawasan 2
No. Indikator Kinerja Sasaran Program Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
1.1 Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan
di persidangan
% 50 50 100
1.2 Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh APH
% 72 100 138,89
1.3 Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K
% 65 0 0
1.4 Persentase hasil audit penyesuaian
harga yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
% 75 100 133,33
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari empat IKU yang mendukung capaian sasaran
program “Meningkatnya Efektifitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian”,
terdapat tiga IKU yang memiliki capaian 100% atau lebih dan satu IKU yang
memiliki capaian kurang dari 100%.
Uraian masing-masing IKU sasaran program “Meningkatnya Efektifitas Hasil
Pengawasan Keinvestigasian” ini sebagai berikut:
2.1.
Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di
Persidangan
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan” merupakan tingkat pemanfaatan laporan hasil pengawasan
keinvestigasian berupa Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan
Negara (LHPKKN) pada sidang di pengadilan.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
R
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan di persidangan” tahun 2018 adalah sebesar 50% atau tercapai
100% dari target sebesar 50%. Realisasi tersebut diperoleh dari pelaksanaan
Realisasi IKU Persentase hasil
pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan di persidangan
=
Σ PKA Tahun 2018
X 100% Σ LHAI+LHPKKN tiga tahun terakhir
39
12 kali Pemberian Keterangan Ahli (PKA) di sidang Pengadilan pada tahun
2018 dibandingkan dengan 24 Laporan Hasil Pengawasan keinvestigasian
yaitu Laporan Hasil Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (LHPKKN)
dalam tiga tahun terakhir (2016, 2017, 2018).
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 50% meningkat 8.62%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 41.38%. Akan tetapi untuk
capaian IKU tahun 2018 sebesar 100% menurun 3.45% dibandingkan dengan
capaian tahun 2017 sebesar 103.45%. Kondisi ini disebabkan target pada
tahun 2017 lebih rendah daripada target tahun 2018.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 60%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 83,33%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 perlu ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai
target tahun 2019 antara lain:
1. Koordinasi dengan APH terkait dengan kasus yang ditangani.
2. Pemantauan tindak lanjut secara berkala.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018
dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan tahun
2019 disajikan pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian
yang Dimanfaatkan di Persidangan
40
2.2.
Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh
APH
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
APH” merupakan tingkat penyelesaian penugasan bidang investigasi berupa
audit Investigatif yang dapat ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh APH.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
= Σ LHAI yang ditindaklanjuti/
dimanfaatkan APH 2018 X 100%
Σ LHAI yang terbit 2018
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh APH” tahun 2018 adalah sebesar 100% atau tercapai
138,89% dari target sebesar 72%, dengan perhitungan sebanyak 4 Laporan
Hasil Audit Investigatif (LHAI) yang ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh APH
pada tahun 2018.
Realisasi IKU tahun 2018 sebesar 100% sama dengan realisasi tahun 2017
sebesar 100%. Akan tetapi untuk capaian IKU tahun 2018 sebesar 138.89%
lebih rendah 3.97% dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar
142.86% . Kondisi ini disebabkan karena target pada tahun 2017 lebih rendah
daripada target tahun 2018.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 75%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 100%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 harus dipertahankan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat
mempertahankan target tahun 2019 antara lain:
1. Koordinasi dengan APH terkait dengan kasus yang ditangani.
2. Pemantauan tindak lanjut secara berkala.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018
dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan tahun
2019 disajikan pada Gambar 3.5.
41
Gambar 3.5
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian
yang Dimanfaatkan oleh APH
2.3.
Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K” merupakan tingkat pemanfaatan laporan hasil pengawasan
keinvestigasian berupa laporan hasil audit Investigatif, laporan hasil
pengawasan atas current issues, dan laporan hasil pengawasan dalam rangka
pemberian rekomendasi strategis yang dapat ditindaklanjuti dan dimanfaatkan
oleh K/L/P/K untuk perbaikan tata kelola dan/atau mencegah TPK berulang.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
=
Σ LHP Keinvestigasian yang TL/dimanfaatkan oleh K/L/P/K
tahun berjalan X 100%
Σ LHP Keinvestigasian yang terbit pada tahun berjalan
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K” tahun 2018 adalah sebesar 0% atau tercapai 0%
42
dari target sebesar 65%. Adapun faktor yang menyebabkan realisasi IKU
“Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K” tahun 2018 tidak mencapai target karena selama tahun 2018 tidak ada
permintaan audit investigatif ataupun pengawasan lainnya dari K/L/P/K
bersangkutan.
Realisasi IKU tahun 2018 sebesar 0% lebih rendah 100% dibandingkan dengan
realisasi tahun 2017 sebesar 100%. Demikian pula dengan capaian IKU tahun
2018 sebesar 0% lebih rendah 166.67% dibandingkan dengan capaian tahun
2017 sebesar 166.67%. Kondisi ini disebabkan tidak adanya permintaan audit
investigatif ataupun pengawasan lainnya dari K/L/P/K bersangkutan.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 70%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 0%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 perlu ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai
target tahun 2019 adalah melakukan koordinasi dengan K/L/P/K dalam rangka
pelaksanaan audit investigatif.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun 2018
dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan tahun
2019 disajikan pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian
yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
43
2.4.
Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
IKU“Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K” pada Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan merupakan
IKU pengganti IKU “Persentase Penyelesaian Hambatan Kelancaran
Pembangunan” pada Sasaran Program 3. Hal ini disebabkan tidak terdapat
permintaan kegiatan Penyelesaian Hambatan Kelancararan Pembangunan
pada Tahun 2018, sehingga diusulkan revisi PKPT Tahun 2018 dengan
Surat Kepala Perwakilan Nomor S-1905/PW16/5/2018 tanggal 15 Agustus
2018 hal Usulan Revisi PKPT Bidang Investigasi.
IKU “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K” merupakan tingkat penyelesaian penugasan bidang investigasi
berupa audit penyesuaian harga yang dapat ditindaklanjuti dan dimanfaatkan
oleh K/L/P/K.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
= Σ LHA Eskalasi harga yang
ditindaklanjuti 2018 X 100%
Σ LHA Eskalasi harga 2018
Realisasi IKU “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K” tahun 2018 adalah sebesar 100% atau tercapai 133,33% dari
target sebesar 75%, dengan perhitungan 1 Laporan hasil audit penyesuaian
harga yang ditindaklanjuti oleh penanggung jawab kegiatan atau pengguna
barang/jasa pada tahun 2018 dibandingkan dengan 1 Laporan audit
penyesuaian harga pada tahun 2018.
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 100% meningkat 100%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 0%. Demikian pula
dengan capaian IKU tahun 2018 sebesar 133.33% meningkat 133.33%
dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar 0%. Faktor pendukung
meningkatnya realisasi maupun capaian IKU antara lain adanya permintaan
audit penyesuaian harga dari K/L/P/K.
44
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 80%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 100%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 harus dipertahankan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat
mempertahankan target tahun 2019 adalah perlunya koordinasi dengan
K/L/P/K terkait dengan permintaan audit penyesuaian harga.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Sasaran program “Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi
dalam pencegahan korupsi” diukur menggunakan satu IKU yaitu “Persentase
K/L/P/K yang mengimplementasikan Fraud Control Plan (FCP) termasuk
Fraud Risk Assessment (FRA)”.
45
Sasaran program didukung oleh capaian satu IKU yaitu “Persentase K/L/P/K
yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)”.
Capaian IKU diuraikan sebagai berikut:
4.1.
Persentase K/L/P/K yang Mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
IKK “Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)”
merupakan tingkat penyelesaian penugasan Fraud Control Plan (FCP)
termasuk Fraud Risk Assessment (FRA) baik atas permintaan K/L/P/K atau
inisiatif sendiri pada tahun 201X pada salah satu dari tahapan:
a. Sosialisasi
b. Diagnostic Assessment
c. Bimbingan Teknis Implementasi
d. Evaluasi
e. Monitoring
yang dapat ditindaklanjuti dan dimanfaatkan oleh K/L/P/K.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase K/L/P/K yang mengimplemen- tasikan FCP (termasuk FRA)
=
Σ K/L/P/K yang IMPL FCP/FRA tahun berjalan X 100%
Σ Penugasan yang telah dilakukan pada tahun berjalan
Realisasi IKU “Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP
(termasuk FRA)” tahun 2018 adalah sebesar 100% atau tercapai 192,31%
dari target sebesar 52%, dengan perhitungan 7 K/L/P/K yang
mengimplementasikan FCP termasuk FRA pada tahun 2018 dibandingkan
dengan 7 penugasan yang telah dilakukan (Sosialisasi + Diagnostic
Assessment + Bimbingan Teknis Implementasi + Evaluasi + Monitoring)
termasuk FRA pada tahun 2018.
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 100% sama dengan
realisasi tahun 2017 sebesar 100%. Akan tetapi untuk capaian IKU tahun
2018 sebesar 192,31% lebih rendah 7.69% dibandingkan dengan capaian
tahun 2017 sebesar 200%. Kondisi ini disebabkan target tahun 2018 lebih
tinggi dari pada tahun 2017.
46
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 55%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 100%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 harus dipertahankan.
Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kinerja IKU agar dapat
mencapai target tahun 2019 adalah perlunya koordinasi dengan K/L/P/K
terkait dengan Sosialisasi dan Bimtek FCP.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi
dalam Pencegahan Korupsi
Sasaran program “Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat
terhadap korupsi” diukur menggunakan satu IKU yaitu “Persentase K/L/P/K
Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat”.
47
Sasaran program didukung oleh capaian satu IKU yaitu “Persentase K/L/P/K
Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat”.
Uraian capaian IKU sasaran program “Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan
masyarakat terhadap korupsi” ini adalah:
5.1.
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)
yang Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
IKU “Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)
yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat” merupakan rasio
K/L/P/K atau unit kerja eselon I/II di lingkungan KLP atau unit kerja setara di
lingkungan Korporasi yang memenuhi tiga unsur kriteria yaitu:
a. Mempunyai Daftar Risiko Fraud yang terungkap dari hasil kegiatan
pembelajaran KPAK;
b. Mempunyai rencana penanganan risiko fraud yang dibahas bersama
dengan anggota KPAK;
c. Mempunyai peraturan KLPK mengenai sistem pengaduan masyarakat/
whistleblowing, atau belum mempunyai peraturan KLPK mengenai sistem
pengaduan masyarakat/ whistleblowing namun menyatakan kesediaannya
untuk dilakukan bimtek pengembangan sistem pengaduan masyarakat/
whistleblowing.
dibandingkan dengan K/L/P/K atau unit kerja eselon I/II di lingkungan KLP
atau unit kerja setara di lingkungan Korporasi yang telah menjadi anggota dari
Komunitas Pembelajar Anti Korupsi.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
=
Σ K/L/P/K atau unit kerja yang
memenuhi 3 unsur kriteria X 100%
Σ K/L/P/K atau unit kerja yang
telah menjadi anggota KPAK
Realisasi IKU “Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti
Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat”
tahun 2018 adalah sebesar 0% atau tercapai 0% dari target sebesar 65%,
dengan perhitungan 0 K/L/P/K atau unit kerja eselon I/II di lingkungan K/L/P
48
atau unit kerja setara di lingkungan Korporasi yang telah memenuhi tiga unsur
kriteria dibandingkan dengan 0 K/L/P/K atau unit kerja eselon I/II di lingkungan
K/L/P atau unit kerja setara di lingkungan Korporasi yang telah menjadi
anggota dari Komunitas Pembelajar Anti Korupsi.
Realisasi IKU tahun 2018 sebesar 0% lebih rendah 100% dibandingkan
dengan realisasi tahun 2017 sebesar 100%. Demikian pula dengan capaian
IKU tahun 2018 sebesar 0% lebih rendah 166.67% dibandingkan dengan
capaian tahun 2017 sebesar 166.67% . Kondisi ini disebabkan realisasi IKU
“Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)
yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat” tidak tercapai
karena memang belum ada KLP atau unit kerja setara di lingkungan korporasi
yang merupakan anggota dari Komunitas Pembelajar Anti Korupsi yang
sudah memenuhi ketiga unsur kriteria yang dimaksud. Dari hasil pelaksanaan
penugasan Sosialisasi MPAK dan Bimtek FCP rata-rata baru memenuhi satu
atau dua dari tiga kriteria yang disyaratkan. Artinya memang belum ada KLP
yang dilakukan kegiatan dari awal berupa Sosialisasi MPAK (sehingga
terbentuk Komunitas Pembelajar Anti Korupsi) sampai dengan dilakukan
Bimtek FCP (untuk pembuatan daftar risiko fraud sekaligus membentuk sistem
Whistleblowing)
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 70%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 0%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 harus ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai
target tahun 2019 perlunya koordinasi dengan K/L/P/K terkait dengan
Sosialisasi dan Bimtek FCP.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.9 pada halaman berikutnya.
49
Gambar 3.9
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)
yang Mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
SPIP merupakan IKU BPKP yang melekat pada RPJMN Pemerintah. Target
Perwakilan BPKP Kalimantan Selatan sesuai dengan Tapkin Tahun 2018
adalah 12 Pemerintah Daerah dengan realisasi Tahun 2018 berhasil
mencapai 12 Pemerintah Daerah (100%).
Sasaran program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda” dilengkapi
dengan empat indikator kinerja utama yang capaiannya pada tahun 2018
disajikan pada Tabel 3.6 pada halaman berikutnya.
50
Tabel 3.6
Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian
Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP Pemda
No. Indikator Kinerja Sasaran Program Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
6.1 Persentase Pemerintah Provinsi
dengan Maturitas SPIP Level 3
% 100 100,00 100,00
6.2 Persentase Pemerintah Provinsi
dengan Maturitas SPIP Level 2
% - - -
6.3 Persentase Pemerintah Kabupaten/
Kota dengan Maturitas Level 3
% 85 85,00 100,00
6.4 Persentase Pemerintah Kabupaten/
Kota dengan Maturitas Level 2
% 15 15,00 100,00
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari tiga IKU yang mendukung
capaian sasaran program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda”,
seluruhnya memiliki capaian 100% atau lebih.
Dari hasil penilaian tahun 2018 diidentifikasi empat sub unsur yang masih
memerlukan perbaikan sebagai berikut:
No. Sub Unsur Jumlah Pemda
1. Analisa Risiko 2
2. Evaluasi Terpisah 2
3. Pemantauan Berkelanjutan 1
4. Komitmen Terhadap Kompetensi 1
Perkembangan tingkat maturitas SPIP sejak tahun 2015 sampai dengan tahun
2018 disajikan pada Gambar 3.10 dan Tabel 3.7.
Gambar 3.10
51
Tabel 3.7
Tingkat Maturitas SPIP Pemda Tahun 2015 s.d. 2018
No. Level Jumlah Pemda
2015 2016 2017 2018
1. 1 0 0 0 0
2. 2 14 14 12 2
3. 3 0 0 2 12
Jumlah Pemda 14 14 14 14
Daftar nama pemda dengan skor dan level maturitas SPIPnya pada tahun
2018 selengkapnya disajikan pada Lampiran V.
Uraian capaian masing-masing IKU sebagai berikut:
6.1.
Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3
IKU “Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3”
mencerminkan bahwa Pemerintah Provinsi telah melaksanakan praktik
pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik. Namun evaluasi atas
pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3
= Σ Pemprov Min Level 3 SPIP
X 100%
Σ seluruh Pemprov
Realisasi IKU “Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level
3” tahun 2018 adalah sebesar 100% atau tercapai 100% dari target sebesar
100%.
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sama dengan realisasi tahun 2017,
yakni sebesar 100%. Demikian pula dengan capaian IKU tahun 2018 sama
dengan capaian tahun 2017, yakni sebesar 100%. Faktor pendukung
diperolehnya realisasi maupun capaian IKU sebesar 100% antara lain karena
terlaksananya penilaian maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan di tahun 2018 (QA Penetapan BPKP).
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 100%, maka realisasi IKU tahun 2018 telah mencapai 100%. Hal ini
52
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 harus dipertahankan sampai dengan
minimal 2 tahun ke depan sebelum dilakukan penilaian maturitas selanjutnya.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai
target tahun 2019 antara lain melakukan monitoring atas implementasi hasil
penilaian SPIP.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP level 3
6.3.
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3”
mencerminkan bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota telah melaksanakan
praktik pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik. Namun evaluasi
atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai.
53
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
= Σ Pemkab/kota Min Level 3
SPIP X 100%
Σ seluruh Pemkab/kota
Realisasi IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas
SPIP Level 3” tahun 2018 adalah sebesar 85,00% atau mencapai 100,00%
dari target sebesar 85%, dengan perhitungan 11 Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan maturitas SPIP minimal level 3 dibandingkan dengan 13 Pemerintah
Kabupaten/Kota yang menjadi mitra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Selatan. Sebanyak 11 Pemerintah Kabupaten/Kota telah dilakukan penilaian
maturitas SPIP di Tahun 2018 dan seluruhnya telah mendapatkan penetapan
skor hasil QA dimana seluruhnya telah mencapai level 3 dari BPKP Pusat.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang sudah mencapai minimal level 3 sebagai
berikut:
No. Nama Pemda Skor Level Status
1. Kota Banjarbaru 3,060 3 Reviu Rendal
2. Kabupaten Tabalong 3,038 3 Reviu Rendal
3. Kabupaten Hulu Sungai Utara 3,060 3 Reviu Rendal
4. Kabupaten Banjar 3,006 3 Reviu Rendal
5. Kota Banjarmasin 3,081 3 Reviu Rendal
6. Kabupaten Balangan 3,023 3 Reviu Rendal
7. Kabupaten Hulu Sungai Selatan 3,083 3 Reviu Rendal
8. Kabupaten Tapin 3,038 3 Reviu Rendal
9. Kabupaten Tanah Bumbu 3,083 3 Reviu Rendal
10. Kabupaten Kotabaru 3,060 3 Reviu Rendal
11. Kabupaten Tanah Laut 3,121 3 Reviu Rendal
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 85% meningkat 23,46%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 61,54%. Namun demikian
capaian IKU tahun 2018 lebih rendah 98,52% dibandingkan dengan capaian
tahun 2017 sebesar 198,52%. Hal ini disebabkan adanya akselerasi
penugasan penilaian maturitas SPIP di sepanjang Tahun 2017 sehingga
realisasi dan capaiannya secara signifikan jauh melebihi target tahun 2017
sebesar 31%.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 100%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 85%. Hal ini
54
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 harus ditingkatkan agar seluruh
Pemerintah Daerah dapat meraih skor maturitas SPIP pada level 3 dan tidak
terjadi penurunan skor pada Pemerintah Daerah yang telah mendapatkan
level 3 pada Tahun 2018 ini.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai
target tahun 2019 antara lain dengan melakukan monitoring atas implementasi
hasil penilaian SPIP agar skor maturitas level 3 pada kabupaten/kota
terimplementasi secara berkualitas pada kenyataanya.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.12.
Gambar 3.12
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
6.4.
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2”
mencerminkan bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota telah melaksanakan
praktik pengendalian intern, namun tidak terdokumentasi dengan baik dan
pelaksanaannya sangat tergantung pada individu dan belum melibatkan
55
semua unit organisasi. Efektivitas pengendalian belum dievaluasi sehingga
banyak terjadi kelemahan yang belum ditangani secara memadai.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
= Σ Pemkab/kota Min Level 2
SPIP X 100%
Σ seluruh Pemkab/kota
Realisasi IKU “Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas
SPIP Level 2” tahun 2018 adalah sebesar 15% atau mencapai 100% dari
target sebesar 15%, dengan perhitungan dua Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan maturitas SPIP minimal level 2 dibandingkan dengan 13 Pemerintah
Kabupaten/Kota yang menjadi mitra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Selatan.
Pemerintah Kabupaten/Kota yang sudah mencapai level 2 sebagai berikut:
No. Nama Pemda Skor Level Status
1. Kab. Hulu Sungai Tengah 2,406 2 QA Perwakilan Tahun 2017
2. Kab. Barito Kuala 3,083 3 QA Perwakilan Tahun 2018
Realisasi IKU tahun 2018 sebesar 100% lebih tinggi 61,54% dibandingkan
dengan realisasi tahun 2017 sebesar 38,46%. Namun demikian capaian IKU
tahun 2018 lebih rendah 24,06% dibandingkan dengan capaian tahun 2017
sebesar 124,06% karena adanya akselerasi penugasan penilaian maturitas
SPIP di sepanjang Tahun 2017.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 0%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 15%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 harus ditingkatkan sehingga seluruh
Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki maturitas SPIP minimal level 3.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai
target tahun 2019 antara lain melakukan Penilaian Maturitas pada Pemerintah
Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada tahun 2019.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.13.
56
Gambar 3.13
Target, Realisasi Dan Capaian Kinerja
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
Sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah
Daerah” merupakan peran BPKP dalam membangun pengawasan intern di
Indonesia sebagai salah satu pilar untuk mewujudkan good governance dan
clean government.
Sasaran program didukung dua indikator kinerja utama yang capaiannya pada
tahun 2018 disajikan pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8
Ringkasan Target, Realisasi dan Capaian
Indikator Kinerja Sasaran Program Meningkatnya Kapabilitas
Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
No. Indikator Kinerja Sasaran Program Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
7.1 Persentase APIP Pemerintah Provinsi
dengan Kapabilitas Level 3
% 100 100 100
7.2 Persentase APIP Pemerintah Provinsi
dengan Kapabilitas Level 2
% - - -
57
No. Indikator Kinerja Sasaran Program Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
7.3 Persentase APIP Pemkab/Pemkot
dengan Kapabilitas Level 3
% 100 92,31 92,31
7.4 Persentase APIP Pemkab/Pemkot
dengan Kapabilitas Level 2
% 0 7,69 0
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari tiga IKU yang mengindikasikan
sasaran program “Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah
Daerah”, satu IKK yang memiliki nilai capaian outcome 100% atau lebih. Dari
14 Pemda yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan, Pemda yang memperoleh
tingkat Kapabilitas APIP level 3 sebanyak 13 pemda dan sebanyak satu
pemda berada pada level 2.
Dari hasil penilaian tahun 2018 diidentifikasi tujuh pernyataan yang masih
memerlukan perbaikan sebagai berikut:
No. Pernyataan KPA Jumlah
Pemda
1. E-3/16 APIP telah menentukan probabilitas terjadinya risiko
yang signifikan yang dapat mempengaruhi
pencapaian tujuan unit kerja auditi.
L3.1 10
2. E-3/17 APIP telah mengidentifikasi alternatif penanganan
risiko yang dilakukan oleh manajemen.
L3.1 10
3. E-3/18 APIP telah mengidentifikasi penanganan tambahan
atau penanganan lain yang diperlukan untuk
merespon risiko.
L3.1 10
4. E-3/21 APIP telah menyusun PKPT yang berbasis risiko
(berdasar hasil penilaian risiko auditi).
L3.1 10
5. E-3/22 APIP telah mengkomunikasikan informasi mengenai
risiko dan pengendaliannya kepada Pimpinan
Kementerian /Lembaga /Pemda.
L3.1 10
6. E-1/13 Pengawasan yang dilakukan APIP telah
meningkatkan perbaikan tata kelola, manajemen
risiko, dan proses pengendalian organisasi (KL/
Pemda).
L3.1 6
7. E-1/14 APIP telah memberikan pengaruh terhadap
perubahan ke arah peningkatan efektivitas, efisiensi,
dan peningkatan kinerja organisasi.
L3.1 6
Perkembangan tingkat kapabilitas APIP sejak tahun 2015 sampai dengan
tahun 2018 disajikan pada Gambar 3.14 dan Tabel 3.9.
58
Gambar 3.14
Tabel 3.9
Tingkat Kapabilitas APIP Pemda Tahun 2015 s.d. 2018
No. Level Jumlah Pemda
2015 2016 2017 2018
1. 1 8 1 - -
2. 2 6 11 7 1
3. 3 0 2 7 13
Jumlah Pemda 14 14 14 14
Daftar APIP pemda dan level kapabilitasnya pada tahun 2018 disajikan pada
Lampiran VI.
Uraian capaian IKU sasaran program sebagai berikut:
7.1.
Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
IKU “Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3”
mencerminkan kualitas Kapabilitas APIP Provinsi yang diharapkan berada
pada Level 3. Kapabilitas APIP diukur menggunakan skala 1-5. Semakin tinggi
nilai Kapabilitas APIP menunjukkan kualitas APIP yang semakin baik dalam
menjalankan perannya sebagai auditor intern. Tingkat Kapabilitas APIP
disimpulkan dari hasil penilaian tingkat Kapabilitas yang dilaksanakan oleh
BPKP dan/atau dilaksanakan sendiri oleh APIP K/L/Pemda menggunakan
pedoman penilaian Kapabilitas APIP yang dikembangkan oleh BPKP dengan
quality assurance dari BPKP.
59
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
= Σ Pemprov Min. Level 3 APIP
X 100% Σ Seluruh Pemprov
Realisasi IKU “Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas
Level 3” tahun 2018 adalah sebesar 100% dari target sebesar 100%. Capaian
tersebut diperoleh dari hasil QA atas penilaian mandiri yang dilakukan
Inspektorat Provinsi Kalimantan Selatan sebagai satu-satunya mitra
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan, dengan simpulan Kapabilitas
APIP berada pada Level 3 DC/2 Plus.
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sama dengan realisasi tahun 2017,
yakni sebesar 100%. Demikian pula dengan capaian IKU tahun 2018 sama
dengan capaian tahun 2017, yakni sebesar 100%.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 100%, maka realisasi IKU tahun 2018 telah mencapai 100%. Meski
demikian kinerja tahun 2018 harus ditingkatkan sehingga kapabilitas
Inspektorat Provinsi Kalimantan Selatan mencapai Level 3 penuh.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai
target tahun 2019 antara lain:
1. Melaksanakan bimbingan teknis dan quality assurance pada Inspektorat
Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Menyelenggarakan workshop regional PK APIP bagi SDM APIP di Provinsi
Kalimantan Selatan.
3. Melakukan koordinasi dengan KPK dan Inspektorat Provinsi Kalimantan
Selatan untuk mendukung workshop PK APIP yang diselenggarakan oleh
KPK di Provinsi Kalimantan Selatan.
4. Mengintensifkan komunikasi dengan APIP melalui saluran komunikasi, baik
melalui email maupun whatsapp group.
Sampai dengan Tahun 2018, Inspektorat Provinsi Kalimantan Selatan yang
menjadi mitra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan telah mencapai
tingkat Kapabilitas APIP Level 3 melalui proses penjaminan kualitas. Sampai
dengan saat penyusunan LKj ini, hasil QA oleh Perwakilan BPKP Provinsi
60
Kalimantan Selatan telah diajukan permohonan reviu kepada Rendal PK APIP
BPKP dengan Surat Nomor S-2906/PW16/6/2018 tanggal 18 Desember 2018.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.15 pada halaman berikut.
Gambar 3.15
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase APIP Pemerintah Provinsi dengan Kapabilitas Level 3
7.3.
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 3
IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 3” mencerminkan kualitas Kapabilitas APIP Kabupaten/Kota yang
diharapkan berada pada Level 3. Kapabilitas APIP diukur menggunakan skala
1-5. Semakin tinggi nilai Kapabilitas APIP menunjukkan kualitas APIP yang
semakin baik dalam menjalankan perannya sebagai auditor intern. Tingkat
Kapabilitas APIP disimpulkan dari hasil penilaian tingkat Kapabilitas yang
dilaksanakan oleh BPKP dan/atau dilaksanakan sendiri oleh APIP K/L/Pemda
menggunakan pedoman penilaian Kapabilitas APIP yang dikembangkan oleh
BPKP dengan quality assurance dari BPKP.
61
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas Level 3
=
Σ Pemkab/kota Min Level 3 APIP X 100%
Σ Seluruh Pemkab/kota
Realisasi IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan
Kapabilitas Level 3” tahun 2018 adalah sebesar 92,31% dari target sebesar
100%, dengan perhitungan 12 Pemerintah Kabupaten/Kota dengan
kapabilitas minimal level 3 APIP dibandingkan dengan 13 APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota yang menjadi mitra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Selatan. Tidak tercapainya target kinerja tahun 2018 antara lain disebabkan:
1. Kurangnya pemahaman pimpinan daerah dan Inspektur terkait pentingnya
peningkatan Kapabilitas APIP;
2. Kurangnya jumlah, kompetensi,dan profesionalisme SDM APIP;
3. Keterbatasan anggaran dan sarana prasarana yang dimiliki APIP;
4. Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh APIP masih terbatas;
5. Perencanaan pengawasan oleh APIP belum berbasis risiko;
6. Kegiatan untuk peningkatan kompetensi dan kapabilitas SDM APIP masih
terbatas;
7. Jumlah SDM kompeten pada Bidang P3A yang melaksanakan kegiatan
pembinaan PK APIP belum memadai dibandingkan jumlah APIP;
8. Banyaknya tugas/beban kerja SDM pada Bidang P3A sehingga
mengurangi fokus pada pembinaan kapabilitas APIP;
9. Pegawai yang melaksanakan pembinaan PK APIP belum seluruhnya
mengikuti Diklat/Workshop terkait PK APIP.
Inspektorat Kabupaten/Kota dan capaian level kapabilitas sampai Tahun 2018
adalah sebagai berikut:
No. Nama APIP Level Status
1 Inspektorat Kab. Hulu Sungai Utara 3 DC/2 Plus Reviu Rendal
2 Inspektorat Kab. Balangan 3 DC/2 Plus Reviu Rendal
3 Inspektorat Kota Banjarmasin 3 QA Perwakilan
4 Inspektorat Kota Banjarbaru 3 DC/2 Plus QA Perwakilan
5 Inspektorat Kab. Banjar 3 DC/2 Plus QA Perwakilan
6 Inspektorat Kab. Tapin 3 DC/2 Plus QA Perwakilan
62
No. Nama APIP Level Status
7 Inspektorat Kab. Hulu Sungai Selatan 3 DC/2 Plus QA Perwakilan
8 Inspektorat Kab. Hulu Sungai Tengah 2 QA Perwakilan
9 Inspektorat Kab. Tabalong 3 DC/2 Plus QA Perwakilan
10 Inspektorat Kab. Tanah Laut 3 DC/2 Plus QA Perwakilan
11 Inspektorat Kab. Tanah Bumbu 3 DC/2 Plus QA Perwakilan
12 Inspektorat Kab. Kotabaru 3 DC/2 Plus QA Perwakilan
13 Inspektorat Kab. Barito Kuala 3 DC/2 Plus QA Perwakilan
Sampai dengan saat penyusunan LKj ini, hasil QA oleh Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Selatan telah diajukan permohonan reviu kepada Rendal
PK APIP BPKP dengan rincian sebagai berikut:
No. Nama APIP Surat Permohonan Reviu ke Rendal
Nomor Tanggal
1 Inspektorat Kab. Hulu Sungai Utara S-2449/PW16/6/2018 23 Oktober 2018
2 Inspektorat Kab. Balangan S-2604/PW16/6/2018 13 November 2018
3 Inspektorat Kota Banjarmasin S-2065/PW16/6/2018 5 September 2018
(dengan hasil Level 3) S-2874/PW16/6/2018 17 Desember 2018
4 Inspektorat Kota Banjarbaru S-2630/PW16/6/2018 19 November 2018
5 Inspektorat Kab. Banjar S-2322/PW16/6/2018 8 Oktober 2018
6 Inspektorat Kab. Tapin S-2632/PW16/6/2018 19 November 2018
7 Inspektorat Kab. Hulu Sungai Selatan S-2065/PW16/6/2018 5 September 2018
8 Inspektorat Kab. Hulu Sungai Tengah - -
9 Inspektorat Kab. Tabalong S-2072/PW16/6/2018 6 September 2018
10 Inspektorat Kab. Tanah Laut S-2321PW16/6/2018 8 Oktober 2018
11 Inspektorat Kab. Tanah Bumbu S-33/PW16/6/2018 4 Januari 2019
12 Inspektorat Kab. Kotabaru S-2570/PW16/6/2018 12 November 2018
13 Inspektorat Kab. Barito Kuala S-2916/PW16/6/2018 20 Desember 2018
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 92,31% meningkat 46,16%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 46,15%. Namun demikian
capaian IKU tahun 2018 lebih rendah 29,14% dibandingkan dengan capaian
tahun 2017 sebesar 121,45%. Kondisi ini disebabkan adanya peningkatan
yang signifikan atas target kinerja dari semula 38,00% pada tahun 2017
menjadi 100,00% pada tahun 2018.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada tahun 2019
sebesar 100%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 92,31%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 masih perlu ditingkatkan sehingga
63
kapabilitas seluruh Inspektorat Kabupaten/kota di wilayah Kalimantan Selatan
mencapai Level 3 penuh.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai
target tahun 2019 antara lain:
1. Melaksanakan bimbingan teknis dan quality assurance pada Inspektorat
Kabupaten/Kota.
2. Menyelenggarakan workshop regional PK APIP bagi SDM APIP di Provinsi
Kalimantan Selatan.
3. Melakukan koordinasi dengan KPK dan Inspektorat Provinsi Kalimantan
Selatan untuk mendukung workshop PK APIP yang diselenggarakan oleh
KPK di Provinsi Kalimantan Selatan.
4. Mengintensifkan komunikasi dengan APIP melalui saluran komunikasi, baik
melalui email maupun whatsapp group.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.16.
Gambar 3.16
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 3
64
7.4.
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 2
IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 2” mencerminkan kualitas Kapabilitas APIP Kabupaten/Kota yang
diharapkan berada pada Level 2. Kapabilitas APIP diukur menggunakan skala
1-5. Semakin tinggi nilai Kapabilitas APIP menunjukkan kualitas APIP yang
semakin baik dalam menjalankan perannya sebagai auditor intern. Tingkat
Kapabilitas APIP disimpulkan dari hasil penilaian tingkat Kapabilitas yang
dilaksanakan oleh BPKP dan/atau dilaksanakan sendiri oleh APIP K/L/Pemda
menggunakan pedoman penilaian Kapabilitas APIP yang dikembangkan oleh
BPKP dengan quality assurance dari BPKP.
Indikator tersebut mencerminkan nilai kinerja yang diukur dengan rumus:
Realisasi IKU Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/ Kota dengan Kapabilitas Level 2
=
Σ Pemkab/kota Min Level 2 APIP X 100%
Σ Seluruh Pemkab/kota
Realisasi IKU “Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan
Kapabilitas Level 2” tahun 2018 adalah sebesar 7,69% dari target sebesar
0%, dengan perhitungan satu Pemerintah Kabupaten/Kota dengan kapabilitas
minimal level 2 APIP dibandingkan dengan 13 APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota yang menjadi mitra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Selatan. Tidak tercapainya target kinerja tahun 2018 antara lain disebabkan:
1. Kurangnya pemahaman pimpinan daerah terkait pentingnya peningkatan
Kapabilitas APIP;
2. Kurangnya jumlah, kompetensi,dan profesionalisme SDM APIP;
3. Keterbatasan anggaran dan sarana prasarana yang dimiliki APIP;
4. Kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh APIP masih terbatas;
5. Perencanaan pengawasan oleh APIP belum berbasis risiko;
6. Kegiatan untuk peningkatan kompetensi dan kapabilitas SDM APIP masih
terbatas;
Inspektorat Kabupaten/Kota yang kapabilitasnya sampai Tahun 2018 masih
berada pada Level 2 adalah Inspektorat Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
65
Realisasi IKU sampai dengan tahun 2018 sebesar 7,69% menurun 46,16%
dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebesar 53,85%. Demikian pula
capaian IKU tahun 2018 lebih rendah 113,15% dibandingkan dengan capaian
tahun 2017 sebesar 113,15%. Kondisi ini disebabkan adanya peningkatan
yang signifikan atas target kinerja dari semula 62,00% pada tahun 2017
menjadi 0,00% pada tahun 2018.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada tahun 2019
sebesar 0% menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 masih perlu ditingkatkan
sehingga kapabilitas seluruh Inspektorat Kabupaten/kota di wilayah
Kalimantan Selatan mencapai Level 3.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai
target tahun 2019 antara lain:
1. Melaksanakan bimbingan teknis dan quality assurance pada Inspektorat
Kabupaten/Kota.
2. Menyelenggarakan workshop regional PK APIP bagi SDM APIP di
Provinsi Kalimantan Selatan.
3. Melakukan koordinasi dengan KPK dan Inspektorat Provinsi Kalimantan
Selatan untuk mendukung workshop PK APIP yang diselenggarakan oleh
KPK di Provinsi Kalimantan Selatan.
4. Mengintensifkan komunikasi dengan APIP melalui saluran komunikasi,
baik melalui email maupun whatsapp group.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.17 pada halaman berikut.
66
Gambar 3.17
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja
Persentase APIP Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level 2
Sasaran program “Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan
Sekretariat Utama” didukung dengan satu IKU “Kepuasan atas Pelayanan
Sekretariat Utama dengan target 8 Skala 1-10". Persepsi kepuasan terhadap
suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan,
harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi. Pernyataan
puas atau tidak puas diperoleh melalui survei dengan menyebarkan kuesioner
kepada para penerima layanan (dalam hal ini pegawai) dari seluruh
bidang/bagian di lingkungan BPKP secara uji petik dan dihitung menggunakan
metode skala 1-10. Survei yang dilakukan meliputi tiga bidang layanan yaitu
kepegawaian, keuangan, serta umum.
Realisasi IKU “Persepsi kepuasan layanan Sekretariat Utama” sebesar 7,73
skala atau mencapai 96,63% dari target tahun 2018 sebesar 8 skala.
67
Capaian tersebut merupakan rata-rata capaian persepsi kepuasan pada tiga
bidang layanan sebagaimana disajikan pada Gambar 3.18.
Gambar 3.18
Capaian IKU sebesar 96,63% menunjukkan bahwa layanan belum memenuhi
target harapan stakeholders.
Belum tercapainya target IKU antara lain disebabkan pegawai belum cukup
puas terhadap layanan kepegawaian dan umum pada Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Selatan, di antaranya:
a. pemberian penghargaan bagi pegawai yang berprestasi;
b. pengurusan biaya perjalanan dinas; dan
c. pemeliharaan dan kebersihan lingkungan serta sarana dan prasarana
kantor.
Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan capaian IKU antara lain:
1. Peningkatan layanan biaya perjalanan dinas dengan penerapan kartu kredit
corporate dan cash management system/online (CMS).
2. Peningkatan dan perbaikan sarana prasanana kantor termasuk penyediaan
sarana prasarana yang masih dibutuhkan.
3. Pemberian penghargaan bagi pegawai berprestasi antara lain dengan
pemilihan pegawai teladan.
Realisasi IKU tahun 2018 sebesar 7,73 lebih rendah 0,27% dibandingkan
dengan realisasi tahun 2017 sebesar 8,00. Demikian pula dengan capaian
IKU tahun 2018 lebih rendah 17,66% dibandingkan dengan capaian tahun
2017 sebesar 114,29%.
68
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019
sebesar 8,00, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 96,64%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun 2018 perlu ditingkatkan.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja IKU agar dapat mencapai
target tahun 2019 antara lain:
1. Perbaikan layanan keuangan dengan penerapan pembayaran
menggunakan kartu kredit (cashless) dan implementasi online banking
(CMS) secara bertahap.
2. Penyediaan sarana prasana dengan memperhatikan kebutuhan secara
tepat dan efisien.
3. Peningkatan layanan kepegawaian hyang lebih responsif dengan
mengedepankan kebutuhan pegawai.
Perkembangan target, realisasi dan capaian kinerja sampai dengan tahun
2018 dan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
tahun 2019 disajikan pada Gambar 3.19 pada halaman berikut.
Gambar 3.19
Target, Realisasi, dan Capaian Kinerja
Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama dengan target 8 Skala 1-10
69
2. ANALISIS CAPAIAN KINERJA KEGIATAN
Dalam Perkin tahun 2018 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan
ditargetkan tujuh sasaran kegiatan pengawasan dengan tujuh indikator kinerja
kegiatan (IKK) dan dua sasaran kegiatan dukungan pengawasan dengan lima
IKK. Capaian IKK tahun 2018 disajikan pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10
Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Kegiatan Tahun 2018
No. Sasaran
Kegiatan
Indikator Kinerja
Kegiatan Satuan
Target
Tahun
2018
Realisasi
Tahun
2018
Capaian
Kinerja
1 Tersedianya
informasi hasil
pengawasan 260
PSN di Perwakilan
1.1 Jumlah
Laporan Hasil
Pengawasan
PSN BPKP
Perwakilan
Laporan
62 70 112,90%
2 Tersedianya
informasi hasil
pengawasan
Siskeudes di
Perwakilan
2.1 Jumlah LHP
Siskeudes
BPKP
Perwakilan
Laporan
19 19 100%
3 Tersedianya
informasi hasil
pengawasan
penerapan SIMDA
di Perwakilan
3.1 Jumlah LHP
SIMDA BPKP
Perwakilan
Laporan
2 17 850%
4 Tersedianya
informasi hasil
pengawasan 10
prioritas nasional
4.1 Jumlah LHP
BPKP
Perwakilan
Laporan
84 158 188,10%
5 Tersedianya
informasi hasil
pengawasan
Asian Games
XVIII
5.1 Jumlah LHP
Asian Games
BPKP
Perwakilan
Laporan
0 0 n/a
6 Tersedianya
informasi hasil
pembinaan SPIP
Perwakilan
6.1 Jumlah LH
Pembinaan
SPIP BPKP
Perwakilan
Laporan
19 19 100%
7 Tersedianya
informasi hasil
pembinaan
kapabilitas APIP
Perwakilan
7.1 Jumlah LH
Peningkatan
Kapabilitas
APIP BPKP
Perwakilan
Laporan
25 34 136%
70
No. Sasaran
Kegiatan
Indikator Kinerja
Kegiatan Satuan
Target
Tahun
2018
Realisasi
Tahun
2018
Capaian
Kinerja
8 Sasaran Kegiatan Dukungan
8.1 Tersedianya
dukungan
manajemen dan
pelaksanaan
tugas teknis
lainnya dalam
mencapai
kepuasan layanan
8.1.1 Jumlah
layanan
dukungan
manajemen
Perwakilan
BPKP
Laporan 80 80 100%
8.2 Termanfaatkannya
Aset secara
optimal
8.2.1 Terlaksananya
rehabilitasi
rumah negara
Perwakilan
BPKP
Unit 2 2 100%
8.2.2 Tersedianya
alat
pengolahan
data BPKP
Unit 5 5 100%
8.2.3 Tersedianya
meubelair
Perwakilan
BPKP
Unit 42 42 100%
8.2.4 Tersedianya
alat rumah
tangga BPKP
Unit 3 3 100%
Capaian kinerja masing-masing IKK di atas diuraikan sebagai berikut:
Realisasi sasaran kegiatan ini pada Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Selatan Tahun 2018 dilaksanakan oleh Bidang IPP, APD, AN, dan Investigasi.
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di
Perwakilan” didukung satu IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN
BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 70 laporan atau mencapai 112,90%
dari target sebanyak 62 laporan. Realisasi sebanyak 70 laporan tersebut
terdiri dari 61 laporan PKPT Awal dan sembilan laporan PKPT Tambahan.
71
Realisasi dan capaian output sampai dengan tahun 2018 sebanyak 70 tidak
dapat dibandingkan dengan realisasi dan capaian output tahun 2017 karena
tidak terdapat target atas sasaran kegiatan ini pada tahun 2017.
PSN yang dilakukan pengawasan (Monitoring, reviu, evaluasi dll) oleh
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2018 sebanyak 23 PSN
dengan rincian sebagai berikut:
R
e
a
l
i
a
R
e
a
l
i
R
e
a
l
i
s
a
s
i
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar
Rp1.878.579.585,00 atau 97,97% dari anggaran tahun 2018 sebesar
Rp1.917.485.000,00 dan dengan SDM sebanyak 4.316OH atau 63,83% dari
rencana tahun 2018 sebanyak 6.762OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN
BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari
No. Jenis PSN Jumlah
PSN
1. Pembangunan Bendungan Tapin 1
2. Pengembangan Kawasan Industri Batulicin dan Jorong 2
3. Pembangunan Pengawasan Kebijakan fiskal/dana
transfer (DAK)
8
4. Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah (AKPPD) 3
5. Reviu Tata Kelola PSN Pembangunan Infrastruktur
Ketenagalistrikan dan Revitalisasi Bandara
4
6. Penilaian Risiko Kecurangan pada Pelaksanaan Inpres
No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK pada SMKN
1 Martapura
1
7. Penilaian Risiko Kecurangan pada Pelaksanaan Inpres
No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK pada SMKN
4 Banjarmasin
1
8. Penilaian Risiko Kecurangan atas Program Prioritas
Nasional Ketahanan Pangan pada Dinas Tanaman
Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan
1
9. Penilaian Risiko Kecurangan atas Program Prioritas
Nasional Ketahanan Pangan pada Badan Pusat Statistik
Provinsi Kalimantan Selatan
1
10. Audit Investigatif atas Pembangunan/ Peningkatan Jalan
Paving Blok Dana Desa di Desa Lokbuntar Kabupaten
Banjar T.A. 2016 s.d. 2018
1
Jumlah 23
72
capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 112,90% lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian dana tahun 2018 sebesar 97,97%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan PSN BPKP Perwakilan” telah/belum tercapai secara efisien.
Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 112,90%
lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 63,83%
Sepanjang Tahun 2018 telah dilaksanakan beberapa pengawasan terkait
Siskeudes seperti kegiatan evaluasi Dana Desa serta Workshop Dana Desa.
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pengawasan Siskeudes di
Perwakilan” didukung satu IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
Siskeudes BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 19 laporan atau mencapai 100% dari
target sebanyak 19 laporan.
Realisasi output dan capaian output sampai dengan tahun 2018 tidak dapat
dibandingkan dengan realisasi dan capaian tahun 2017 karena tidak terdapat
target atas sasaran kegiatan ini pada tahun 2017.
Implementasi Siskeudes tahun 2015 s.d. tahun 2018 adalah sebagai berikut:
No. Pemda Jumlah
Desa
Jumlah Desa yang
mengimplementasikan Siskeudes
2015 2016 2017 2018
1. Kab. Tanah Laut 130 0 0 130 130
2. Kab. Tanah Bumbu 145 0 0 144 144
3. Kab. Kotabaru 198 0 0 198 198
4. Kab. Hulu Sungai
Selatan
144 0 0 144 144
5. Kab. Hulu Sungai
Tengah
161 0 0 161 161
6. Kab. Banjar 277 0 0 277 277
7. Kab. Tapin 126 0 0 126 126
8. Kab. Hulu Sungai
Utara
214 0 0 214 214
9. Kab. Tabalong 121 0 0 121 121
10. Kab. Barito Kuala 195 0 0 195 195
11. Kab. Balangan 154 0 0 154 154
73
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar
Rp521.153.196,00 atau 97,31% dari anggaran tahun 2018 sebesar
Rp535.585.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 539 OH atau
69,10% dari rencana tahun 2018 sebanyak 780 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
Siskeudes BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat
dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 100% lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian dana tahun 2018 sebesar 97,31%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Siskeudes BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien.
Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 100%
lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 69,10%.
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan
SIMDA di Perwakilan” didukung satu IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
SIMDA BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 17 laporan atau mencapai 850% dari
target sebanyak dua laporan. Realisasi sebanyak 17 laporan tersebut terdiri
dari dua laporan PKPT Awal dan 15 laporan PKPT Tambahan.
Realisasi output dan capaian output sampai dengan tahun 2018 tidak dapat
dibandingkan dengan realisasi dan capaian tahun 2017 karena tidak terdapat
target atas Sasaran Kegiatan 3 pada tahun 2017.
Implementasi Simda tahun 2015 s.d. tahun 2018 adalah sebagai berikut:
No. Nama Aplikasi
Jumlah
Pemerintah
Daerah
Jumlah Pemerintah Daerah yang
mengimplementasikan Simda
2015 2016 2017 2018
1. Simda Keuangan 14 12 12 12 12
2. Simda BMD 14 12 12 13 13
3. Simda Pendapatan 14 0 1 4 6
4. Simda
Perencanaan
14 0 0 1 7
5. Simda Gaji 14 0 0 0 0
74
Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar Rp48.170.000,00 atau 86,50%
dari anggaran tahun 2018 sebesar Rp55.688.000,00 dengan menggunakan
SDM sebanyak 351 OH atau 94,10% dari rencana tahun 2018 sebanyak
373 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan SIMDA
BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari
capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 850% lebih tinggi dibandingkan
dengan capaian dana tahun 2018 sebesar 86,50%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan SIMDA BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi
ini terlihat dari capaian IKK tahun 2018 sebesar 850% lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 94,10%.
Realisasi sasaran kegiatan ini pada Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Selatan Tahun 2018 dilaksanakan oleh Bidang IPP, APD, AN, dan Investigasi.
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas
nasional” didukung satu IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP
Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 158 laporan atau mencapai 188,10%
dari target sebanyak 84 laporan. Realisasi sebanyak 158 laporan tersebut
terdiri dari 79 laporan PKPT Awal dan 79 laporan PKPT Tambahan.
Realisasi output dan capaian output sampai dengan tahun 2018 tidak dapat
dibandingkan dengan realisasi dan capaian tahun 2017 karena tidak terdapat
target atas sasaran kegiatan ini pada tahun 2017.
Kegiatan pengawasan yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Selatan terkait realisasi output "Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan BPKP Perwakilan" antara lain:
1. Audit Independen Dukungan atas Laporan Keuangan Third Water Supply
and Sanitation for Low Income Communities Project (WSLIC-3)/
75
PAMSIMAS (Loan ID 8578) pada Satker Provinsi Kalimantan Selatan dan
tiga satker kabupaten (Banjar, Tapin dan Hulu Sungai Selatan);
2. Audit atas Laporan Keuangan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)
Loan IBRD No.8536-ID pada Satker Provinsi Kalimantan Selatan dan tiga
satker kabupaten (Banjar, Banjarmasin dan Tanah Laut);
3. Audit Independen Dukungan atas Laporan Keuangan Village Innovation
Project (VIP)/Program Inovasi Desa (PID) Loan IBRD No.8217-ID pada
Satker P3MD Provinsi Kalimantan Selatan T.A. 2017;
2. Audit Pengelolaan Dana Siap Pakai (DSP) T.A. 2017 pada Pemerintah
Kabupaten Tabalong;
3. Audit Pemenuhan Kewajiban PNBP sektor Pertambangan Batubara pada
lima Wajib Bayar sesuai daftar yang ditetapkan Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral;
4. Verifikasi Disbursement Linked Indicators (DLI) Integrated Participatory
Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) Loan ADB
No.3529/8327 AIF-INO pada Provinsi Kalimantan Selatan dan Kabupaten
Hulu Sungai Tengah Tahun 2017 dan Tahun 2018;
5. Verifikasi Tunjangan Kinerja Guru Tahun 2015 s.d. 2017 di Lingkungan
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan;
6. Monitoring dan Evaluasi Pengawasan Program dan Kegiatan Prioritas
Pembangunan Nasional;
7. Analisis Fiskal dan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah se-Wilayah
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2017;
8. Monitoring Reviu Pengelolaan Anggaran dan Penggunaan Dana Desa
Triwulan IV T.A. 2017;
9. Identifikasi dan Klasifikasi Hasil Pemeriksaan Keuangan atas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2017;
10. Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Pemerintah
Kabupaten Banjar Tahun 2018;
11. Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah (AKPPD) Bidang Perumahan
Tahun 2017 dan 2018;
12. Pengawasan Intern Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerah
(PLSPD) atas Pengelolaan Kerja Sama Daerah (KSD) pada Pemerintah
Kota Banjarmasin;
76
13. Bimbingan Teknis Tata Cara Pemeriksaan Pajak Daerah pada Badan
Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Tanah Bumbu;
14. Evaluasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun 2016-2017 dan Triwulan I
Tahun 2018 pada Pemerintah Kabupaten Banjar;
15. Penjaminan Mutu/Quality Assurance Kapabilitas SPI Korporasi Berbasis
IACM pada PDAM Bandarmasih;
16. Evaluasi Kinerja BLUD RSUD H. Boejasin dan RSUD Kotabaru Tahun
2017;
17. Reviu Kinerja Divisi Internal Audit Bank Kalsel Tahun 2015 s.d 2017;
18. Pendampingan Kegiatan Pengelolaan Puskesmas BLUD di Kabupaten
Banjar;
19. Sosialisasi Self Assessment untuk Peningkatan Kapabilitas SPI Korporasi
berbasis IACM pada PDAM Bandarmasih;
20. Bimbingan Teknis Penyusunan Key Performance Indicator (KPI)
Karyawan pada PD PAL Kota Banjarmasin;
21. Evaluasi Kinerja pada PDAM Kabupaten Tanah Laut Tahun 2017;
22. Reviu atas Laporan Konsultan Verifikasi Pelaksanaan Program Hibah Air
Minum Perkotaan APBN pada Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2018;
23. Audit Penyesuaian Harga atas Renumerasi paket Regional Roads
Development Project (RRDP) Design and Supervision Consultan (DSC-1)
Kalimantan Regional;
24. Audit Investigatif (AI) atas Kegiatan Pengadaan Instrumen Alat Kesehatan
dan Kedokteran pada BLUD RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2015;
25. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) atas dugaan
Tipikor Penyaluran Dana Kredit Fiktif pada PD. BPR Haruan Kabupaten
Tabalong Tahun 2013;
26. Pemberian Keterangan Ahli (PKA) atas kasus dugaan Tipikor
Penggunaan Dana Penyertaan Modal Pemerintah pada PDAM Kabupaten
Hulu Sungai Tengah Tahun 2012 s.d. 2016;
27. Audit PKKN Pengelolaan Keuangan Dana BOS pada SMAN 1 Pelaihari
Tahun 2015 dan 2016;
28. Audit PKKN atas Pengadaan Peralatan Pemadam Kebakaran Roda Tiga
pada BPBD Kabupaten Kotabaru T.A. 2016;
77
29. AI atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban APBDes pada Desa
Pondok Babaris Kabupaten Hulu Sungai Utara T.A. 2016;
30. Audit PKKN APBDes Desa Baruh Jaya Kecamatan Daha Selatan
Kabupaten Hulu Sungai Selatan T.A. 2015 dan 2016;
31. PKA pada Penyidik Kejari Tanah Laut atas Perkara TPK Penyalahgunaan
APBDes Desa Kurau Kabupaten Tanah Laut T.A. 2016;
32. PKA atas Dugaan TPK Kegiatan Pembangunan DAM/Bendungan pada
Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Kotabaru T.A. 2014;
33. PKA atas Kasus Dugaan Tipikor Belanja Modal Pembangunan Ruang
Kelas Baru pada Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Tengah T.A.
2013;
34. PKA atas Dugaan Tipikor pada Proyek Pembangunan Fisik Terminal
Km. 6 Kota Banjarmasin T.A. 2013 s.d. 2015;
35. PKA pada Penyidik Kepolisian Resort Tanah Laut atas perkara Tipikor
Pengelolaan Dana BOS SMAN 1 Pelaihari T.A. 2015 dan 2016;
36. Evaluasi Pelaksanaan Inpres Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan 2017 di
Provinsi, Kota, dan Kabupaten;
37. Bimtek Fraud Control Plan (FCP) pada PD. Pengolahan Air Limbah (PAL)
Kota Banjarmasin;
38. Sosialisasi dan Diagnostic Assessment FCP Tematik pada Dinas
Kesehatan Kota Banjarbaru.
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar
Rp694.049.049,00 atau 98,01% dari anggaran tahun 2018 sebesar
Rp708.127.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 7.690 OH atau
74,01% dari rencana tahun 2018 sebanyak 10.391 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP
Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian
indikator kinerja tahun 2018 sebesar 188,10% lebih tinggi dibandingkan
dengan capaian dana tahun 2018 sebesar 98,01%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini
78
terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 188,10% lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 74,01%.
SPIP merupakan IKU BPKP yang melekat pada RPJMN Pemerintah. Target
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan sesuai dengan Tapkin Tahun
2018 antar lain adalah pada 12 Pemerintah Daerah dan Realisasi Tahun 2018
berhasil mencapai 12 Pemerintah Daerah (100%).
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP Perwakilan”
didukung satu IKK “Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP BPKP
Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 19 laporan atau mencapai 100% dari
target sebanyak 19 laporan.
Realisasi output sampai dengan tahun 2018 sebanyak 19 laporan meningkat
sebanyak satu laporan dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebanyak
18 laporan. Sedangkan capaian output tahun 2018 adalah sama dengan
capaian tahun 2017, yakni sebesar 100%.
Pembinaan SPIP yang dilakukan pada tahun 2018 antara lain sebagai berikut:
1. Workshop Peningkatan Level Maturitas Penyelenggaraan SPIP pada
Pemerintah Daerah se-Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.
2. Asistensi Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah
Kabupaten Tanah Bumbu, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan,
Tanah Laut, Kotabaru dan Tapin.
3. Bimbingan Teknis Peningkatan Level Maturitas Penyelenggaraan SPIP
pada Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Barito Kuala.
4. Pra-Quality Assurance (Pra-QA) dalam rangka Proses Penilaian Maturitas
Penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu,
Kotabaru, Hulu Sungai Selatan, Tanah Laut dan Tapin.
5. Sosialisasi Masyarakat Pembelajar Anti Korupsi (MPAK) pada Dinas Sosial
Kota Banjarbaru.
79
Capaian IKK didukung dengan dana sebesar Rp326.193.634,00 atau 95,05%
dari anggaran tahun 2018 sebesar Rp343.197.000,00 dengan menggunakan
SDM sebanyak 825 OH atau 71,74% dari rencana tahun 2018 sebanyak
1.150 OH.
Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja kegiatan “Jumlah Laporan Hasil
Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini
terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 100% lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian dana tahun 2018 sebesar 95,05%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini
terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 100% lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 71,74%.
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pembinaan Kapabilitas APIP
Perwakilan” didukung satu IKK “Jumlah Laporan Hasil Peningkatan
Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 34 laporan atau mencapai 136% dari
target sebanyak 25 laporan. Realisasi sebanyak 34 laporan tersebut terdiri
dari 25 laporan PKPT Awal dan 9 laporan PKPT Tambahan.
Realisasi output sampai dengan tahun 2018 sebanyak 34 laporan meningkat
19 laporan dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 sebanyak 15 laporan.
Demikian juga dengan capaian output tahun 2018 sebesar 136% meningkat
36% dibandingkan dengan capaian tahun 2017 sebesar 100%. Faktor
pendukung meningkatnya kinerja output antara lain penambahan penugasan
pengawasan (PKPT Tambahan) pada tahun 2018 yang diperhitungkan
sebagai kinerja.
Realisasi indikator kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar
Rp405.623.596,00 atau 99,50% dari anggaran tahun 2018 sebesar
Rp407.650.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 1.129 OH atau
84,57% dari rencana tahun 2018 sebanyak 1.335 OH.
80
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Jumlah Laporan Hasil Peningkatan
Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini
terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 136% lebih tinggi
dibandingkan dengan capaian dana tahun 2018 sebesar 99,50%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Jumlah Laporan Hasil
Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan” telah tercapai secara efisien.
Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja tahun 2018 sebesar 136%
lebih tinggi dibandingkan dengan capaian OH tahun 2018 sebesar 84,57%.
Sasaran kegiatan ”Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan” didukung satu IKK
“Jumlah Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP”.
Realisasi output tahun 2018 sebanyak 80 laporan atau mencapai 100% dari
target sebanyak 80 laporan. Rincian laporan dukungan manajemen sebanyak
80 laporan disajikan pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2018
No LAPORAN DUKUNGAN MANAJEMEN JUMLAH OUTPUT
1 Laporan Persediaan Semester 1 dan 2 2 Laporan
2 Laporan Belanja Modal 12 Laporan
3 Laporan Sarana dan Prasarana 4 Laporan
4 Laporan Konservasi Energi 2 Laporan
5 Laporan Bulanan BMN 12 Laporan
6 Laporan GDN 12 Laporan
7 Laporan PPM Triwulanan 4 Laporan
8 Laporan Sispedap 1 Laporan
9 Laporan Kenaikan Pangkat 2 Laporan
10 Laporan Penyampaian Rekening Kementerian 12 Laporan
11 Laporan Keuangan 2 Laporan
12 Laporan Pelaksanaan SPIP 4 Laporan
13 Laporan PP 39 4 Laporan
14 Laporan Kehumasan 4 Laporan
15 Laporan Kinerja Perwakilan (LKj) 1 Laporan
16 Penyusunan Perjanjian Kinerja (Perkin) 1 Laporan
17 Penyusunan RKT 1 Laporan
Jumlah 80 Laporan
81
Realisasi dan capaian output sampai dengan tahun 2018 sama dengan
realisasi dan capaian output tahun 2017, yakni sebanyak 80 laporan per tahun
dengan capaian 100% dari targetnya.
Realisasi kinerja kegiatan didukung dengan dana sebesar Rp794.772.911,00
atau 99,17% dari anggaran tahun 2018 sebesar Rp801.460.000,00 dan
dengan SDM sebanyak 4.977 OH atau 100% dari rencana tahun 2018
sebanyak 4.977 OH.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Tersedianya Laporan Dukungan Manajemen
Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK
tahun 2018 sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana
tahun 2018 sebesar 99,17%.
Dari sisi penggunaan sumber daya manusia (OH), IKK “Tersedianya Laporan
Dukungan Manajemen Perwakilan” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini
terlihat dari capaian IKK tahun 2018 sebesar 100% sama dengan capaian OH
tahun 2018 sebesar 100%.
Sasaran kegiatan ”Termanfaatkannya aset secara optimal” didukung empat
IKK dengan target, realisasi dan capaian sebagaiamana disajikan pada
Tabel 3.12.
Tabel 3.12
Target, Realisasi Dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan Dukungan
No. IKK Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
8.2.1 Terlaksananya rehabilitasi rumah negara perwakilan BPKP
Unit 2 2 100
8.2.2 Tersedianya alat pengolahan data BPKP
Unit 5 5 100
8.2.3 Tersedianya meubelair perwakilan BPKP
Unit 42 42 100
8.2.4 Tersedianya Alat Rumah tangga BPKP
Unit 3 3 100
Uraian capaian IKK sasaran kegiatan dukungan “Termanfaatkannya aset
secara optimal” sebagai berikut:
82
Realisasi IKK tahun 2018 adalah sebanyak dua unit atau 100% dari target
sebesar dua unit. Realisasi sebanyak dua unit merupakan rehabilitasi atas
pagar rumah dinas di Banjarmasin sepanjang 15m dan rehab rumah dinas
Kepala Kantor di Banjarbaru seluas 50 m2.
Realisasi output sampai dengan tahun 2018 tidak dapat dibandingkan dengan
realisasi tahun 2017 karena satuan target IKK dalam Perkin tahun 2017 (m2)
berbeda dengan satuan target dalam Perkin 2018 (unit). Namun demikian
capaian output tahun 2018 sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2017
sebesar 100%.
Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar Rp172.850.000,00 atau 100%
dari anggaran tahun 2018 sebesar Rp172.850.000,00.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Terlaksananya rehabilitasi rumah negara
Perwakilan BPKP” telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari
capaian IKK tahun 2018 sama dengan capaian dana tahun 2018, yakni
sebesar 100%.
Realisasi IKK tahun 2018 adalah sebanyak lima unit atau 100% dari target
sebesar lima unit. Realisasi sebanyak lima unit merupakan realisasi alat
pengolahan data berupa dua unit kamera digital, satu unit handycam, dan dua
unit printer.
Realisasi dan capaian output sampai dengan tahun 2018 tidak dapat
dibandingkan dengan realisasi dan capaian tahun 2017 karena IKK tersebut
tidak ditargetkan dalam Perkin tahun 2017.
Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar Rp25.789.101,00 atau 99,65%
dari anggaran tahun 2018 sebesar Rp25.880.000,00.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Tersedianya Alat Pengolahan Data BPKP”
telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun 2018
83
sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana tahun 2018
sebesar 99,65%.
Realisasi IKK tahun 2018 adalah sebanyak 42 unit atau 100% dari target
sebesar 42 unit. Realisasi sebanyak 42 unit merupakan penyediaan meubelair
berupa enam unit meja pimpinan, enam unit kursi piminai, dan 30 unit kursi
besi metal.
Realisasi output dan capaian output sampai dengan tahun 2018 tidak dapat
dibandingkan dengan realisasi dan capaian tahun 2017 karena IKK tersebut
tidak ditargetkan dalam Perkin tahun 2017.
Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar Rp101.300.000,00 atau
99,87% dari anggaran tahun 2018 sebesar Rp101.436.000,00.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Terlaksananya Meubelair Perwakilan BPKP”
telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun 2018
sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian dana tahun 2018
sebesar 99,87%.
Realisasi IKK tahun 2018 adalah sebanyak tiga unit atau 100% dari target
sebesar tiga unit. Realisasi sebanyak tiga unit merupakan penyediaan alat
rumah tangga berupa dua unit AC dan satu unit mesin cuci.
Realisasi output dan capaian output sampai dengan tahun 2018 tidak dapat
dibandingkan dengan realisasi dan capaian tahun 2017 karena IKK tersebut
tidak ditargetkan dalam Perkin tahun 2017.
Realisasi IKK didukung dengan dana sebesar Rp12.464.000,00 atau 100%
dari anggaran tahun 2018 sebesar Rp12.464.000,00.
Dari sisi penggunaan dana, IKK “Terlaksananya Alat Rumah Tangga BPKP”
telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian IKK tahun 2018
sama dengan capaian dana tahun 2018, yakni sebesar 100%.
84
3. AKUNTABILITAS KINERJA LAINNYA
a. Kinerja Lain
Selain kinerja pengawasan dan dukungan pengawasan yang diuraikan di
atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan juga melaksanakan
inovasi, antara lain menyelenggarakan Workshop Peningkatan Kapabilitas
APIP bagi Inspektorat di Provinsi Kalimantan Selatan dengan materi
Telaah Sejawat, Penyusunan Perencanaan Pengawasan Berbasis Risiko,
dan Audit Kinerja pada tanggal 14 – 15 Maret 2018 di Aula Kantor
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan.
b. Penghargaan
Penghargaan tingkat Internasional dan Nasional yang diterima oleh
perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2015 sampai
dengan 2018 adalah:
No Nama Penghargaan
Instansi/Lembaga
Pemberi
Penghargaan
Tahun
Penghargaan
Ringkasan
Substansi
Penghargaan
1 Anugrah Media
Kehumasan BPKP
Tahun 2015
BPKP Pusat 2015 Juara 1 Unit Kerja
Pengirim Berita
Harian Teraktif
2 Anugrah Media
Kehumasan BPKP
Tahun 2015
BPKP Pusat 2015 Juara 2 Unit Kerja
Pengunggah
Berita Harian
Teraktif
3 Anugrah Media
Kehumasan BPKP
Tahun 2015
BPKP Pusat 2015 Juara 3 Majalah
Internal Terbaik
4 Penghematan Energi
dan Air Tahun 2016 di
Lingkungan BPKP
BPKP Pusat 2016 Juara Harapan 1
dalam Perlombaan
Penghematan
Energi dan Air
Tahun 2016 di
Lingkungan BPKP
5 Penghargaan kepada
BPKP atas kerjasama
yang baik sehingga
Kota Banjarmasin
meraih WTP pada
tahun 2013,2014 dan
2015
Kota Banjarmasin 2016 Apresiasi dan
ucapan terima
kasih atas kinerja
BPKP dari
Pemerintah Kota
Banjarmasin
85
No Nama Penghargaan
Instansi/Lembaga
Pemberi
Penghargaan
Tahun
Penghargaan
Ringkasan
Substansi
Penghargaan
6 Penghargaan kepada
BPKP atas kerjasama
yang baik sehingga
Kota Banjarmasin
meraih WTP pada
tahun 2015
Kota Banjarbaru 2016 Apresiasi dan
ucapan terima
kasih atas kinerja
BPKP dari
Pemerintah Kota
Banjarbaru
7 Perwakilan BPKP
Terbaik Kedua dalam
Pengelolaan Keuangan
Daerah
BPKP Pusat 2016 Perwakilan BPKP
Terbaik dalam
Pengelolaan
Keuangan Daerah
8 Penghargaan kepada
BPKP atas kerjasama
yang baik sehingga
Kabupaten Hulu Sungai
Selatan meraih WTP
pada tahun 2015
Kabupaten Hulu
Sungai Selatan
2016 Apresiasi dan
ucapan terima
kasih atas kinerja
BPKP dari
Pemerintah
Kabupaten HSS
9 Penghargaan kepada
BPKP atas kerjasama
yang baik sehingga
Kabupaten Hulu Sungai
Utara meraih WTP
pada tahun 2015
Kabupaten Hulu
Sungai Utara
2016 Apresiasi dan
ucapan terima
kasih atas kinerja
BPKP dari
Pemerintah
Kabupaten HSU
10 Penghargaan kepada
BPKP atas kerjasama
yang baik sehingga
Kabupaten Hulu Sungai
Tengah meraih WTP
pada tahun 2013,2014,
dan 2015
Kabupaten Hulu
Sungai Tengah
2016 Apresiasi dan
ucapan terima
kasih atas kinerja
BPKP dari
Pemerintah
Kabupaten HST
11 Unit Kerja Perwakilan
BPKP Terbaik III untuk
Peningkatan Kapabilitas
APIP Pemerintah
Daerah
BPKP Pusat 2017 Unit Kerja
Perwakilan BPKP
Terbaik untuk
Peningkatan
Kapabilitas APIP
Pemda
12 Unit Kerja Perwakilan
BPKP Terbaik II untuk
Implementasi SIMDA
pada Pemerintah
Daerah
BPKP Pusat 2017 Unit Kerja
Perwakilan BPKP
Terbaik untuk
Implementasi
SIMDA pada
Pemda
86
No Nama Penghargaan
Instansi/Lembaga
Pemberi
Penghargaan
Tahun
Penghargaan
Ringkasan
Substansi
Penghargaan
13 Penghargaan dan
ucapan terima kasih
atas kinerja BPKP
dalam membantu
Pemkab Tanah Laut
meraih Opini WTP
Tahun 2013, 2014,
2015, 2016
Pemerintah
Kabupaten Tanah
Laut
2017 Apresiasi dan
ucapan terima
kasih atas kinerja
BPKP dari
Pemerintah
Kabupaten Tanah
Laut
14 Penghargaan dan
ucapan terima kasih
atas kinerja BPKP
dalam membantu
Pemkab HSU meraih
Opini WTP Tahun
2015,2016,2017 dan
Maturitas SPIP Level 3
Tahun 2018
Pemerintah
Kabupaten Hulu
Sungai Utara
2018 Apresiasi dan
ucapan terima
kasih atas kinerja
BPKP dari
Pemerintah
Kabupaten HSU
15 Perwakilan BPKP
Terbaik Kedua dalam
Realisasi PKPT pada
Aplikasi SIMA
BPKP Pusat 2018 Perwakilan BPKP
Terbaik Kedua
dalam Realisasi
PKPT pada
Aplikasi SIMA
16 Perwakilan BPKP
Terbaik Kedua dalam
Percepatan Penerbitan
Laporan pada Aplikasi
SIMA
BPKP Pusat 2018 Perwakilan BPKP
Terbaik II dalam
Percepatan
Penerbitan
Laporan pada
Aplikasi SIMA
17 Penghargaan atas
capaian kinerja untuk
peningkatan Maturitas
SPIP Pemerintah
Daerah
BPKP Pusat 2018 Capaian Kinerja
Terbaik I untuk
Peningkatan
Maturitas SPIP
Pemda
18 Olahraga Hari Oeang
ke-72 se-Provinsi
Kalimantan Selatan
Kementrian
Keuangan
2018 Juara Umum
Olahraga Hari
Oeang ke-72 se-
Provinsi
Kalimantan
Selatan
87
B. REALISASI KEUANGAN
Realisasi anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2018
sebesar Rp26.237.860.420,00 atau terserap 98,56% dibandingkan dengan
anggaran tahun 2018 sebesar Rp26.622.377.000,00. Rincian anggaran per
program dan per jenis belanja dapat dilihat pada Gambar 3.20.
Gambar 3.20
Anggaran dan Realisasi Keuangan Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2018
88
89
BBAABB IIVV
PPEENNUUTTUUPP
aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Selatan, di samping merupakan pertanggungjawaban kinerja perwakilan
dalam mencapai sasaran program tahun 2018, juga mencerminkan
sejauh mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Beberapa perbaikan
mendasar telah dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang meliputi
perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, dan
pencapaian sasaran organisasi.
Realisasi kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2018
tercermin dari pencapaian sasaran program sebagai berikut:
Tabel 4.1 Capaian Sasaran Program Tahun 2018
Sasaran Program Indikator Kinerja Program
Sasaran Program 1 IKU 1 tercapai 106,72%
IKU 2 tercapai -
IKU 3 tercapai -
IKU 4 tercapai 166,67%
IKU 5 tercapai 181,67%
Sasaran Program 2 IKU 1 tercapai 100%
IKU 2 tercapai 138,89%
IKU 3 tercapai 0%
IKU 4 tercapai 133,33%
IKU 5 tercapai -
Sasaran Program 3 IKU 1 tercapai -
Sasaran Program 4 IKU 1 tercapai 192,31%
Sasaran Program 5 IKU 1 tercapai 0%
Sasaran Program 6 IKU 1 tercapai 100%
IKU 2 tercapai -
IKU 3 tercapai 100%
IKU 4 tercapai 100%
Sasaran Program 7 IKU 1 tercapai 100%
IKU 2 tercapai -
IKU 3 tercapai 93,21%
IKU 4 tercapai 0%
Sasaran Program 8 IKU 1 tercapai 96,63%
L
90
Secara umum Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan telah mencapai kinerja
sebagaimana ditargetkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018. Hal ini merupakan
tantangan ke depan dalam mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja
perwakilan. Upaya yang harus dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja di masa
yang akan datang antara lain:
1. Memperbaiki sistem perencanaan pengawasan dengan mengoptimalkan sumber
daya yang tersedia sehingga pelaksanaan pengawasan dapat berjalan secara
efektif dan efisien.
2. Meningkatkan koordinasi dan sinergi pengawasan dengan APIP mitra kerja untuk
mendorong peningkatan kapabilitas APIP.
3. Meningkatkan/mengembangkan kompetensi SDM BPKP.
4. Memantau dan mendorong instansi yang dievaluasi untuk menetapkan kebijakan
sesuai dengan rekomendasi yang disarankan.
5. Meningkatkan pembinaan penyelenggaraan SPIP bagi satuan kerja
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah dan korporasi.
6. Meningkatkan koordinasi yang lebih efektif dengan mitra.
Lampiran I/1 - 2
Anggaran (Rp000) Realisasi (Rp000) % Rencana Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi
Hasil Pengawasan% 60,00 64,03 106,72
Persentase BUMN/Anak Perusahaan
Dengan Skor GCG Baik *)% - - -
Persentase BUMN/Anak Perusahaan
yang Kinerjanya Berpredikat Minimal A
(baik)*)
% - - -
Persentase BUMD yang Kinerjanya
Minimal Berpredikat Baik dari BUMD
yang Dibina
% 55,00 91,67 166,67
Presentase BLUD yang Kinerjanya
Minimal Cukup Baik dari BLUD yang
Dievaluasi
% 55,00 100,00 181,82
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di
Persidangan
% 50,00 50,00 100,00
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh
APH
% 72,00 100,00 138,89
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
% 65,00 0,00 0,00
Persentase Hasil Audit Penyesuaian
Harga yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K% 75,00 100,00 133,33
Persentase Hasil Audit Klaim yang
Dimanfaatkan oleh K/L/P/K% - - -
3 Meningkatnya
Penyelesaian Hambatan
Pelaksanaan Pembangunan
Nasional
Persentase Penyelesaian Hambatan
Kelancaran Pembangunan% - - -
4 Meningkatnya Kualitas
Tatakelola Pemerintah dan
korporasi dalam
Pencegahan Korupsi
Persentase K/L/P/K Yang
Mengimplementasikan FCP (termasuk
FRA)
% 52,00 100,00 192,31
5 Meningkatnya Kepedulian
K/L/P/K dan Masyarakat
terhadap Korupsi
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas
Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) Yang
Mengimplementasikan Sistem
Pengaduan Masyarakat
% 65,00 0,00 0,00
Realisasi Capaian (%)
KINERJA SASARAN PROGRAM DAN PENGGUNAAN DANA/SDM (OH) TAHUN 2018
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Keuangan (Rp000) SDM (OH)
Satuan TargetNo. Sasaran Program Indikator Kinerja Program
Perbaikan Pengelolaan
Program Prioritas Nasional
dan Pengelolaan Keuangan
Negara/Korporasi
Meningkatnya Efektifitas
Hasil Pengawasan
Keinvestigasian
2
1
Lampiran I/2 - 2
Anggaran (Rp000) Realisasi (Rp000) % Rencana Realisasi %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Realisasi Capaian (%)
Keuangan (Rp000) SDM (OH)
Satuan TargetNo. Sasaran Program Indikator Kinerja Program
Persentase Pemerintah Provinsi dengan
Maturitas SPIP Level 3% 100,00 100,00 100,00
Persentase Pemerintah Provinsi dengan
Maturitas SPIP Level 2% - - -
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 3% 85,00 85,00 100,00
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 2% 15,00 15,00 100,00
Persentase APIP Pemerintah Provinsi
dengan Kapabilitas Level 3% 100,00 100,00 100,00
Persentase APIP Pemerintah Provinsi
dengan Kapabilitas Level 2% - - -
Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 3
% 100,00 92,31 92,31
Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas
Level 2
% 0,00 7,69 0,00
3.967.732.000 3.873.769.060 97,63 20.791 14.850 71,43
8 Tersedianya Dukungan
Teknis Kepuasan atas
Pelayanan Sekretariat
Utama
Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat
Utama (skala likert 1-10)skala 8 7,73 96,63
1.114.090.000 1.107.176.012 99,38 4.977 4.977 100
5.081.822.000 4.980.945.072 98,01 25.768 19.827 76,94
6 Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP Pemda
Meningkatnya Kapabilitas
Pengawasan Intern
Pemerintah Pemda
7
JUMLAH
Sub Jumlah Dukungan Teknis
Sub Jumlah Pengawasan
Lampiran II / 1 - 2
No. Sasaran Program Indikator Kinerja Program SatuanNaik /
(Turun)
Naik /
(Turun)
2017 2018 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9 10=9-8 11 12 13=11/12*100%
Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi
Hasil Pengawasan%
59,14 64,03 4,89 107,53 106,72 (0,81) 64,03 70,00 91,47
Persentase BUMN/Anak Perusahaan
Dengan Skor GCG Baik *)%
- - - - - - - - -
Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang
Kinerjanya Berpredikat Minimal A (baik)*)%
- - - - - - - - -
Persentase BUMD yang Kinerjanya
Minimal Berpredikat Baik dari BUMD
yang Dibina
%
69,23 91,67 22,44 128,21 166,67 38,46 91,67 60,00 152,78
Presentase BLUD yang Kinerjanya
Minimal Cukup Baik dari BLUD yang
Dievaluasi
%
100,00 100,00 0,00 166,67 181,82 15,15 100,00 60,00 166,67
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di
Persidangan
%
41,38 50,00 8,62 103,45 100,00 (3,45) 50,00 60,00 83,33
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh
APH
%
100,00 100,00 0,00 142,86 138,89 (3,97) 100,00 75,00 133,33
Persentase Hasil Pengawasan
Keinvestigasian yang Dimanfaatkan oleh
K/L/P/K
%
100,00 0,00 (100,00) 166,67 0,00 (166,67) 0,00 70,00 0,00
Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga
yang Dimanfaatkan oleh K/L/P/K%
0,00 100,00 100,00 0,00 133,33 133,33 100,00 80,00 125,00
Persentase Hasil Audit Klaim yang
Dimanfaatkan oleh K/L/P/K%
- - - - - - - 80,00 -
3 Meningkatnya Penyelesaian Hambatan
Pelaksanaan Pembangunan Nasional
Persentase Penyelesaian Hambatan
Kelancaran Pembangunan%
- - - - - - - 80,00 -
4 Meningkatnya Kualitas Tatakelola
Pemerintah dan korporasi dalam
Pencegahan Korupsi
Persentase K/L/P/K Yang
Mengimplementasikan FCP (termasuk
FRA)
%
100,00 100,00 0,00 200,00 192,31 (7,69) 100,00 55,00 181,82
PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN OUTCOME TAHUN 2018 DENGAN TAHUN 2017 DAN TARGET 2019
1
2
Realisasi
2018
Target
2019
% realisai 2018
dari target 2019
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Realisasi Capaian
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas
Nasional dan Pengelolaan Keuangan
Negara/Korporasi
Meningkatnya Efektifitas Hasil Pengawasan
Keinvestigasian
Lampiran II / 2 - 2
No. Sasaran Program Indikator Kinerja Program SatuanNaik /
(Turun)
Naik /
(Turun)
2017 2018 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9 10=9-8 11 12 13=11/12*100%
Realisasi
2018
Target
2019
% realisai 2018
dari target 2019
Realisasi Capaian
5 Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan
Masyarakat terhadap Korupsi
Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas
Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) Yang
Mengimplementasikan Sistem Pengaduan
Masyarakat
%
100,00 0,00 (100,00) 166,67 0,00 (166,67) 0,00 70,00 0,00
Persentase Pemerintah Provinsi dengan
Maturitas SPIP Level 3%
100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 100,00
Persentase Pemerintah Provinsi dengan
Maturitas SPIP Level 2%
- - - - - - - - -
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 3%
61,54 85,00 23,46 198,52 100,00 (98,52) 85,00 100,00 85,00
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 2%
38,46 15,00 (23,46) 124,06 100,00 (24,06) 15,00 0,00 85,00
Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota
dengan Maturitas SPIP Level 1%
- - - 200,00 - (200,00) - - -
Persentase APIP Pemerintah Provinsi
dengan Kapabilitas Level 3%
100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 0,00 100,00 100,00 100,00
Persentase APIP Pemerintah Provinsi
dengan Kapabilitas Level 2%
- - - - - - - - -
Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level
3
%
46,15 92,31 46,16 121,45 92,31 (29,14) 92,31 100,00 92,31
Persentase APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota dengan Kapabilitas Level
2
%
53,85 7,69 (46,16) 113,15 0,00 (113,15) 7,69 0,00 n/a
Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan
atas Pelayanan Sekretariat Utama
Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat
Utamaskala 8 7,73 (0,27) 114,29 96,63 (17,66) 7,73 8 96,63
6
7
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP
Pemda
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan
Intern Pemerintah Pemda
Lampiran III/1 - 1
Penggunaan
Dana
Penggunaan
SDM/OH
Target Realisasi % TargetRealisas
i%
Efisien/
Tidak Efisien
Efisien/
Tidak Efisien
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Tersedianya Informasi
Hasil Pengawasan 260
PSN di Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan PSN BPKP
Perwakilan
Laporan 62 70 112,90 1.917.485.000 1.878.579.585 97,97 6.762 4.316 63,83 Efisien Efisien
2 Tersedianya Informasi
Hasil Pengawasan
Siskeudes di Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Siskeudes BPKP
Perwakilan
Laporan 19 19 100,00 535.585.000 521.153.196 97,31 780 539 69,10 Efisien Efisien
3 Tersedianya Informasi
Hasil Pengawasan
Penerapan SIMDA di
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan SIMDA BPKP
Perwakilan
Laporan 2 17 850,00 55.688.000 48.170.000 86,50 373 351 94,10 Efisien Efisien
4 Tersedianya Informasi
Hasil Pengawasan 10
Prioritas Nasional
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan BPKP Perwakilan
Laporan 84 158 188,10 708.127.000 694.049.049 98,01 10.391 7.690 74,01 Efisien Efisien
5 Tersedianya Informasi
Hasil Pengawasan Asian
Games XVIII
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Asian Games
BPKP Perwakilan
Laporan - - - - - - - - - - -
6 Tersedianya Informasi
Hasil Pembinaan SPIP
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pembinaan SPIP BPKP
Perwakilan
Laporan 19 19 100,00 343.197.000 326.193.634 95,05 1.150 825 71,74 Efisien Efisien
7 Tersedianya Informasi
Hasil Pembinaan
Kapabilitas APIP
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Peningkatan Kapabilitas APIP
BPKP Perwakilan
Laporan 25 34 136,00 407.650.000 405.623.596 99,50 1.335 1.129 84,57 Efisien Efisien
211 317 150,24 3.967.732.000 3.873.769.060 97,63 20.791 14.850 71,43
8 Tersedianya Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Dalam Mencapai
Kepuasan Layanan
Jumlah Layanan Dukungan
Manajemen Perwakilan BPKP
Laporan 80 80 100,00 801.460.000 794.772.911 99,17 4.977 4.977 100,00 Efisien Efisien
9 Termanfaatkannya Aset
Secara Optimal
Terlaksananya Rehabilitasi
Rumah Negara Perwakilan
BPKP
Unit 2 2 100,00 172.850.000 172.850.000 100,00 n/a Efisien n/a
Tersedianya Alat Pengolahan
Data BPKP
Unit 5 5 100,00 25.880.000 25.789.101 99,65 n/a Efisien n/a
Tersedianya Meubelair
Perwakilan BPKP
Unit 42 42 100,00 101.436.000 101.300.000 99,87 n/a Efisien n/a
Tersedianya Alat Rumah
Tangga BPKP
Unit 3 3 100,00 12.464.000 12.464.000 100,00 n/a Efisien n/a
1.114.090.000 1.107.176.012 99,38 4.977 4.977 100,00
5.081.822.000 4.980.945.072 98,01 25.768 19.827 76,94
JUMLAH SASARAN KEGIATAN DUKUNGAN TEKNIS LAINNYA
TOTAL
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN DANA/OH (SDM)
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN 2018
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan TargetRealisas
i
Capaian
(%)
Dana (Rp000) SDM (OH)
JUMLAH SASARAN KEGIATAN PENGAWASAN
Lampiran IV / 1 - 1
2017 2018 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7=6-5 8 9 10=9-8
1Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan 260 PSN di
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan PSN BPKP
Perwakilan
Laporan
- 70 n/a - 112,90 n/a
2Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Siskeudes di
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Siskeudes BPKP
Perwakilan
Laporan
- 19 n/a - 100,00 n/a
3
Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Penerapan
SIMDA di Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan SIMDA BPKP
Perwakilan
Laporan
- 17 n/a - 850,00 n/a
4Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan 10 Prioritas
Nasional
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan BPKP Perwakilan
Laporan
- 158 n/a - 188,10 n/a
5Tersedianya Informasi Hasil
Pengawasan Asian Games
XVIII
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Asian Games
BPKP Perwakilan
Laporan
- - n/a - n/a n/a
6Tersedianya Informasi Hasil
Pembinaan SPIP Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Pembinaan SPIP BPKP
Perwakilan
Laporan
18 19 1 100 100,00 -
7
Tersedianya Informasi Hasil
Pembinaan Kapabilitas APIP
Perwakilan
Jumlah Laporan Hasil
Peningkatan Kapabilitas APIP
BPKP Perwakilan
Laporan
15 34 19 100 136,00 36,00
8 Tersedianya Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya Dalam
Mencapai Kepuasan Layanan
Jumlah Layanan Dukungan
Manajemen Perwakilan BPKP
Laporan
80 80 - 100 100 -
9 TermanfaatkannyaAset Secara
Optimal
Terlaksananya Rehabilitasi
Rumah Negara Perwakilan
BPKP
Unit
*) 2 n/a 100 100 0
Tersedianya Alat Pengolahan
Data BPKP
Unit- 5 n/a - 100 n/a
Tersedianya Meubelair
Perwakilan BPKP
Unit- 42 n/a - 100 n/a
Tersedianya Alat Rumah
Tangga BPKP
Unit- 3 n/a - 100 n/a
Terlaksananya Rehabilitasi
Kantor Perwakilan BPKP
Unit- - - - - -
Tersedianya Sarana Prasarana
BPKP
Unit- - - - - -
Terlaksananya Pembangunan
Konstruksi Gedung
Unit
- - - - - -
Catatan: *) Realisasi tahun 2017 menggunakan satuan m 2, yakni 140 m2 sehingga tidak dapat dibandingkan dengan realisasi 2018
yang menggunakan satuan "unit".
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Naik / (Turun) Naik / (Turun)
PERBANDINGAN REALISASI DAN CAPAIAN KEGIATAN TAHUN 2018 DENGAN TAHUN 2017
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
Realisasi Capaian (%)
Lampiran V
MATURITAS SPIP PEMDA TAHUN 2018
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Self
AssessmentQA Perwakilan Reviu Rendal
1 2 3 5 6 7 8
1 Provinsi Kalimantan Selatan 3,038 3 √2 Kota Banjarbaru 3,060 3 √3 Kab. Tabalong 3,038 3 √4 Kab. Hulu Sungai Utara 3,060 3 √5 Kab. Banjar 3,006 3 √6 Kota Banjarmasin 3,081 3 √7 Kab. Balangan 3,023 3 √8 Kab. Hulu Sungai Selatan 3,083 3 √9 Kab. Tapin 3,038 3 √
10 Kab. Tanah Bumbu 3,083 3 √11 Kab. Kotabaru 3,060 3 √12 Kab. Tanah Laut 3,121 3 √13 Kab. Barito Kuala 3,083 3 √14 Kab. Hulu Sungai Tengah 2,406 2 √
Keterangan : *) untuk status terakhhir diisi tanda V pada kolom (6, 7 atau 8) yang sesuai dengan status level
yang disajikan
No. Nama Pemda Skor Level
Status Terakhir *)
Lampiran VI / 1 - 1
KAPABILITAS APIP PEMDA TAHUN 2018
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Self
AssessmentQA Perwakilan Reviu Rendal
1 2 3 4 5 6
1 Inspektorat Provinsi Kalimantan Selatan 3 DC/2 Plus √2 Inspektorat Kabupaten Hulu Sungai Utara 3 DC/2 Plus √ ∗)3 Inspektorat Kabupaten Balangan 3 DC/2 Plus √ ∗)4 Inspektorat Kota Banjarmasin 3 √5 Inspektorat Kota Banjarbaru 3 DC/2 Plus √6 Inspektorat Kabupaten Banjar 3 DC/2 Plus √7 Inspektorat Kabupaten Tapin 3 DC/2 Plus √8 Inspektorat Kabupaten Hulu Sungai Selatan 3 DC/2 Plus √9 Inspektorat Kabupaten Hulu Sungai Tengah 2 √10 Inspektorat Kabupaten Tabalong 3 DC/2 Plus √11 Inspektorat Kabupaten Tanah Laut 3 DC/2 Plus √12 Inspektorat Kabupaten Tanah Bumbu 3 DC/2 Plus √13 Inspektorat Kabupaten Tanah Kotabaru 3 DC/2 Plus √14 Inspektorat Kabupaten Tanah Barito Kuala 3 DC/2 Plus √
Keterangan : *) merujuk pada LKj Deputi PKD Tahun 2018
No. Nama Pemda Level
Status Terakhir
Lampiran VII
No. Nama PDAM Skor Tingkat Kesehatan
1 PDAM Bandarmasih 3,645 Sehat
2 PDAM Intan Banjar 3,505 Sehat
3 PDAM Kabupaten Tapin 2,835 Sehat
4 PDAM Kabupaten Hulu Sungai Selatan 2,915 Sehat
5 PDAM Kabupaten Hulu Sungai Tengah 3,115 Sehat
6 PDAM Kabupaten Hulu Sungai Utara 3,09 Sehat
7 PDAM Kabupaten Balangan 3,36 Sehat
8 PDAM Kabupaten Tabalong 3,16 Sehat
9 PDAM Kabupaten Tanah Laut 2,795 Kurang sehat
10 PDAM Bersujud Kabupaten Tanah Bumbu 3,12 Sehat
11 PDAM Kabupaten Kotabaru 2,905 Sehat
12 PDAM Kabupaten Barito Kuala 2,945 Sehat
13 PD Pasar Bauntung Batuah 63,14 Cukup
TINGKAT KESEHATAN BUMD TAHUN 2018
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN SELATAN