KATA PENGANTAR (Sabda Bina Teruna) Edisi ke... · Dalam hikmat dan Cinta Kasih Allah patutlah kita...

12
SBT Edisi ke 38 Kelas EkaDwi April - Juni 2018 1 KATA PENGANTAR Salam Sejahtera, Dalam hikmat dan Cinta Kasih Allah patutlah kita naikkan syukur hanya kepada Tuhan Yesus Sang Kepala Gereja, yang begitu setia menolong dan menuntun serta memampukan Pelayanan Kategorial Persekutuan Teruna (PELKAT PT) GPIB dapat menjalankan Panggilan dan Pengutusan-Nya. Banyak proses yang telah dilewati bersama Anugerah Pertolongan-Nya sehingga kita semua boleh dihantar untuk memasuki tahun Program Anggaran 2018/2019. Memasuki Sabda Bina Teruna Edisi 38 periode April s.d Juni 2018 (Triwulan I), maka kita dibimbing dibawah Tema Tahunan GPIB tahun 2018/2019 tentang “Membangun Spiritualitas Damai untuk menciptakan Pendamai” (Yakobus 3 : 13 - 18). Sehingga dalam Triwulan I ini para teruna GPIB hendak ditanamkan: a. Pemahaman tentang Konsep Spiritualitas Kasih dan Damai. Penanaman Konsep Spiritualitas damai menjadi langkah utama untuk membentuk karakter damai di dalam pribadi para teruna. Di dalam bagian ini para teruna diajak untuk memahami Konsep Spiritualitas Kasih dan Damai melalui tema mingguan yaitu : Kuasa Kebangkitan yang nyata, Mengasihi sesama karena Allah mengasihi kita, Berserah kepada Tuhan, Komitmen Mengasihi, Praktek-praktek hidup Kasih, Makna Damai, Kita sebagai Pelaku Damai Karakter Hidup Pembawa Damai, dan Dampak hidup Pembawa Damai bagi Persekutuan. b. Pemahaman tentang Konsep Merendahkan diri dan pengosongan diri sebagai langkah untuk memulai usaha membangun karakter Pendamai. Adapun Konsep ini diperjelas lagi dalam Tema Mingguan sebagai berikut : Makna Merendahkan diri, Orang Bijak Mampu Merendahkan Diri, Orang Berbudi Mampu Merendahkan Diri, Strategi menjadi Orang Bijak dan Berbudi. Dalam Triwulan I ini, kita akan mensyukuri beberapa hari raya gereja dengan menjalani masa prapaskah, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Tuhan Yesus serta turunnya Kuasa Roh Kudus sebagai pemberian tugas dan tanggung jawab kepada kita semua dalam meneruskan Kabar Keselamatan bagi semua orang. Karena itu melalui Sabda Bina Teruna ini kami hendak mengucapkan selamat mempersiapkan diri memasuki masa penghayatan kematian Yesus (Jumat Agung) dan merayakan sukacita kebangkitan-Nya (Paskah) serta kesiapan untuk melanjutkan Karya Kristus dalam kehidupan untuk menjadi Pendamai yang menghadirkan keadilan. Melalui ini kami mengajak seluruh Pelayan PT GPIB untuk tetap bersama bergandengan tangan dalam kesetiaan untuk melayani-Nya. Tetaplah bergandengan tangan untuk bersama menghadirkan dan mewujudkan keadilan di sepanjang hidup dan pelayanan kita bersama. Akhir kata kami mohon dimaafkan bila masih dijumpai kesalahan dalam pengetikan. Kritik atau masukan yang membangun tentang tulisan yang disajikan, tetap kami harapkan demi perbaikan pelayanan. Terima kasih untuk para penulis SBT edisi 38 ini atas kesediaan dan kerjasamanya. Kiranya setiap materi dalam Edisi 36 ini berguna untuk membina iman, wawasan dan komitmen para Teruna sebagai pribadi yang menciptakan Pendamai. Redaksi

Transcript of KATA PENGANTAR (Sabda Bina Teruna) Edisi ke... · Dalam hikmat dan Cinta Kasih Allah patutlah kita...

Page 1: KATA PENGANTAR (Sabda Bina Teruna) Edisi ke... · Dalam hikmat dan Cinta Kasih Allah patutlah kita naikkan syukur hanya kepada Tuhan Yesus Sang ... KELAS DWI Pada akhir Ibadah Minggu,

SBT Edisi ke – 38 Kelas Eka–Dwi April - Juni 2018 1

KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera, Dalam hikmat dan Cinta Kasih Allah patutlah kita naikkan syukur hanya kepada Tuhan Yesus Sang Kepala Gereja, yang begitu setia menolong dan menuntun serta memampukan Pelayanan Kategorial Persekutuan Teruna (PELKAT PT) GPIB dapat menjalankan Panggilan dan Pengutusan-Nya. Banyak proses yang telah dilewati bersama Anugerah Pertolongan-Nya sehingga kita semua boleh dihantar untuk memasuki tahun Program Anggaran 2018/2019. Memasuki Sabda Bina Teruna Edisi 38 periode April s.d Juni 2018 (Triwulan I), maka kita dibimbing dibawah Tema Tahunan GPIB tahun 2018/2019 tentang “Membangun Spiritualitas Damai untuk menciptakan Pendamai” (Yakobus 3 : 13 - 18). Sehingga dalam Triwulan I ini para teruna GPIB hendak ditanamkan:

a. Pemahaman tentang Konsep Spiritualitas Kasih dan Damai. Penanaman Konsep Spiritualitas damai menjadi langkah utama untuk membentuk karakter damai di dalam pribadi para teruna. Di dalam bagian ini para teruna diajak untuk memahami Konsep Spiritualitas Kasih dan Damai melalui tema mingguan yaitu : Kuasa Kebangkitan yang nyata, Mengasihi sesama karena Allah mengasihi kita, Berserah kepada Tuhan, Komitmen Mengasihi, Praktek-praktek hidup Kasih, Makna Damai, Kita sebagai Pelaku Damai Karakter Hidup Pembawa Damai, dan Dampak hidup Pembawa Damai bagi Persekutuan.

b. Pemahaman tentang Konsep Merendahkan diri dan pengosongan diri sebagai langkah untuk memulai usaha membangun karakter Pendamai. Adapun Konsep ini diperjelas lagi dalam Tema Mingguan sebagai berikut : Makna Merendahkan diri, Orang Bijak Mampu Merendahkan Diri, Orang Berbudi Mampu Merendahkan Diri, Strategi menjadi Orang Bijak dan Berbudi.

Dalam Triwulan I ini, kita akan mensyukuri beberapa hari raya gereja dengan menjalani masa

prapaskah, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Tuhan Yesus serta turunnya Kuasa Roh Kudus sebagai

pemberian tugas dan tanggung jawab kepada kita semua dalam meneruskan Kabar Keselamatan bagi

semua orang. Karena itu melalui Sabda Bina Teruna ini kami hendak mengucapkan selamat

mempersiapkan diri memasuki masa penghayatan kematian Yesus (Jumat Agung) dan merayakan

sukacita kebangkitan-Nya (Paskah) serta kesiapan untuk melanjutkan Karya Kristus dalam kehidupan

untuk menjadi Pendamai yang menghadirkan keadilan.

Melalui ini kami mengajak seluruh Pelayan PT GPIB untuk tetap bersama bergandengan tangan dalam

kesetiaan untuk melayani-Nya. Tetaplah bergandengan tangan untuk bersama menghadirkan dan

mewujudkan keadilan di sepanjang hidup dan pelayanan kita bersama. Akhir kata kami mohon

dimaafkan bila masih dijumpai kesalahan dalam pengetikan. Kritik atau masukan yang membangun

tentang tulisan yang disajikan, tetap kami harapkan demi perbaikan pelayanan. Terima kasih untuk para

penulis SBT edisi 38 ini atas kesediaan dan kerjasamanya. Kiranya setiap materi dalam Edisi 36 ini

berguna untuk membina iman, wawasan dan komitmen para Teruna sebagai pribadi yang menciptakan

Pendamai.

Redaksi

Page 2: KATA PENGANTAR (Sabda Bina Teruna) Edisi ke... · Dalam hikmat dan Cinta Kasih Allah patutlah kita naikkan syukur hanya kepada Tuhan Yesus Sang ... KELAS DWI Pada akhir Ibadah Minggu,

SBT Edisi ke – 38 Kelas Eka–Dwi April - Juni 2018 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................1

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................................2

APRIL 2018

KUASA KEBANGKITAN YANG NYATA..................................................................................................3

MENGASIHI SESAMA KARENA ALLAH MENGASIHI KITA..................................................................5

BERSERAH KEPADA TUHAN………………………………………………................................................7

KOMITMEN MENGASIHI………………………………………………….....................................................9

PRAKTEK-PRAKTEK HIDUP KASIH……………………………..............................................................11

MEI 2018

MAKNA DAMAI……………………………………………………................................................................13

TERUNA SELAKU PELAKU DAMAI……………………..........................................................................15

KARAKTER HIDUP PEMBAWA DAMAI……..........................................................................................17

DAMPAK HIDUP PEMBAWA DAMAI BAGI PERSEKUTUAN……........................................................19

JUNI 2018

MAKNA HIDUP MERENDAHKAN DIRI……………….............................................................................21

ORANG BIJAK MAMPU MERENDAHKAN DIRI…….............................................................................25

ORANG BERBUDI MAMPU MERENDAHKAN DIRI...............................................................................29

STRATEGI MENJADI ORANG BIJAK DAN BERBUDI...........................................................................32

Page 3: KATA PENGANTAR (Sabda Bina Teruna) Edisi ke... · Dalam hikmat dan Cinta Kasih Allah patutlah kita naikkan syukur hanya kepada Tuhan Yesus Sang ... KELAS DWI Pada akhir Ibadah Minggu,

SBT Edisi ke – 38 Kelas Eka–Dwi April - Juni 2018 3

Minggu PASKAH 14 Minggu, 01 April 2018

Judul Pelajaran KUASA KEBANGKITAN YANG NYATA

Bacaan Alkitab YOHANES 20 : 1 - 10

Tujuan Pembelajaran Khusus KELAS EKA

Tujuan Pembelajaran Khusus KELAS DWI

Pada akhir Ibadah Minggu, Teruna mampu:

1. Teruna dapat menjelaskan tentang kisah Kebangkitan Kristus;

2. Percaya bahwa Yesus benar-benar bangkit;

3. Memberitakan tentang kuasa Kristus yang besar melalui kisah kebangkitanNya.

Pada akhir Ibadah Minggu, Teruna mampu :

1. Teruna dapat menjelaskan tentang kisah kebangkitan Kristus;

2. Percaya bahwa Yesus benar-benar bangkit dari kematian;

3. Menceritakan tentang besarnya kuasa Kristus melalui kisah kebangkitanNya.

PEMAHAMAN KONTEKS DAN TEKS

Kitab Yohanes sering disebut sebagai Injil Keempat untuk menandakan keberbedaannya dengan ketiga injil Sinoptik.Ditulis oleh rasul Yohanes meskipun ada teori yang mengatakan penulisnya adalah seorang Yahudi yang ada di luar Israel. Manuskrip papirus injil ini khususnya pasal 18 merupakan manuskrip PB tertua yang diperkirakan ditulis sekitar tahun 120 M atau sebelumnya. Beberapa sifat injil ini, pertama, tulisan ini bersifat menginjil, kedua metode khasnya mengemukakan pekerjaan dan perkataan Yesus yang mengungkapkan kodratNya. Ketiga, menggambarkan jati diri Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan khususnya bagi orang Yahudi termasuk kepada orang Yahudi diaspora. Tujuan penulisannya:

1. Menyatakan kesalahan pandangan palsu dan bermusuhan yang dimiliki orang Yahudi terhadap Yesus

2. Mengajarkan kehidupan dalam gereja 3. Menentang gnostisisme yang berkembang yang membedakan dunia roh yang melambangkan

kesucian dan kekudusan dengan dunia daging yang melambangkan kekotoran dan kejahatan sehingga tidak mengakui bahwa Allah menjadi manusia dalam Yesus Kristus

Kematian Yesus menjadi sebuah kehilangan yang besar bagi para muridNya, sama seperti umumnya setiap orang yang kehilangan orang terdekat. Mereka semua bersedih bahkan mengurung diri dalam kebingungan dan ketakutan tidak tahu harus berbuat apa. Mereka masih ingin terus bersama Yesus karena mereka tahu bahwa tanpa Yesus mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Keinginan berjumpa dengan Yesus terus menggebu-gebu dalam diri para murid dan juga para perempuan yang mendampingi Yesus. Pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu Maria Magdalena pergi ke kubur Yesus (ayat 1). Mengapa harus menunggu hari pertama minggu itu? Jawabannya karena sebagai orang Yahudi mereka menghormati hari sabat sehingga mereka menunggu sabat selesai baru pergi ke kubur Yesus. Jawaban yang lain juga sehubungan dengan kondisi mereka, ada kemungkinan mereka takut berjumpa dengan orang-orang atau penjaga. Maria Magdalena mendapati bahwa kubur telah kosong kemudian ia memanggil murid-murid yang lain untuk bersama melihat. Tampak semua murid sangat ingin mengetahui keadaan kubur Yesus, mereka berlari saling mendahului untuk melihat. Saat tiba memang kubur Yesus telah kosong, kain pembungkus jenazahNya tergeletak di tanah, kain peluhnya berpindah tempat. Tampaknya para murid belum semua memahami apa yang terjadi, ada sebagian yang memahami bahwa Yesus telah bangkit, namun ada sebagian yang masih kebingungan bahkan semakin bersedih dengan peristiwa itu.

Apa yang terjadi pada murid-murid Yesus mewakili pemahaman manusia tentang Yesus dan kebangkitanNya. Pertama, ada orang yang benar-benar percaya bahwa Yesus bangkit dari antara orang mati sesuai dengan firman Tuhan (band Lukas 9: 23, Matius 17: 22&23). Kedua, ada orang yang tidak percaya. Bukan hanya kebangkitanNya tetapi juga tentang statusNya sebagai Allah yang menjadi manusia tidak diakui. Ketiga, ada orang yang percaya tetapi tidak sepenuhnya sehingga tampak hanya sekedar sebuah pengakuan tanpa perbuatan nyata.

Page 4: KATA PENGANTAR (Sabda Bina Teruna) Edisi ke... · Dalam hikmat dan Cinta Kasih Allah patutlah kita naikkan syukur hanya kepada Tuhan Yesus Sang ... KELAS DWI Pada akhir Ibadah Minggu,

SBT Edisi ke – 38 Kelas Eka–Dwi April - Juni 2018 4

PEMAHAMAN TEOLOGI Kebangkitan Yesus merupakan sebuah kenyataan yang benar terjadi sesuai dengan apa yang difirmankanNya, hal ini membuktikan bahwa firman Allah adalah benar dan harus menjadi tuntunan bagi hidup manusia. Allah tidak pernah berbohong dengan firman dan janjiNya Kebangkitan Yesus adalah symbol kekuasanNya yang besar sehingga mengalahkan maut KebangkitanNya harus direspon dengan sukacita bukan kesedihan, karena Ia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Ia lah Juruselamat manusia sesuai dengan firmanNya

APLIKASI 1. Masih ada orang yang belum percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat yang bangkit. Hal ini juga

seringkali disampaikan dalam ajaran-ajaran di sekitar kita. Para teruna hendaknya terus waspada dengan pengajaran yang ada di sekitarnya, karena masih banyak nabi-nabi palsu dalam berbagai rupa mengajarkan sesuatu yang tidak benar. Setiap teruna harus belajar untuk menguji setiap pengajaran yang diterima apakah berasal dari Tuhan atau berasal dari keinginan manusia atau berasal dari iblis (band 1 Yohanes 4: 1).

2. Allah berkuasa atas kehidupan kita. Itulah pemahaman iman yang harus terus teruna pegang dalam hidup, sehingga para teruna selalu mau mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah hidupnya, tidak mengandalakan diri sendiri meskipun Allah mengaruniakan kita dengan berbagai kemampuan.

3. Kebangkitan Tuhan berarti Tuhan secara fisik tidak bersama-sama dengan kita, namun ini tidak berarti Tuhan meninggalkan kita sepenuhnya karena Roh KudusNya tetap terus menyertai kehidupan kita. Meskipun sebagai manusia kita penuh dengan kekuatiran dan kesedihan tetapi ingatlah bahwa Ia tetap menyertai kita senantiasa sampai akhir waktu (band Matius 28: 40b, Ibrani 13: 5b).

LANGKAH PENYAJIAN MATERI

A. KELAS EKA

1. Kakak layan mengajak teruna berdoa dan membaca Alkitab. 2. Kakak layan menceritakan bagaimana situasi saat murid-murid mendatangi tempat Yesus

dikuburkan. 3. Kakak Layan menjelaskan bahwa peristiwa kebangkitan Yesus benar-benar terjadi dan

pendapat yang mengatakan bahwa Tubuh Yesus dicuri dan pendapat lain yang tidak menyetujui kebangkitan Yesus adalah salah.

4. Kakak Layan mengajak teruna untuk dapat menceritakan kembali tentang peristiwa kebangkitan Yesus.

B. KELAS DWI

1. Kakak layan mengajak teruna berdoa dan membaca Alkitab. 2. Kakak layan menceritakan bagaimana situasi saat murid-murid mendatangi tempat Yesus

dikuburkan. 3. Kakak Layan menjelaskan bahwa peristiwa kebangkitan Yesus benar-benar terjadi dan

pendapat yang mengatakan bahwa Tubuh Yesus dicuri dan pendapat lain yang tidak menyetujui kebangkitan Yesus adalah salah.

4. Kakak Layan mengajak teruna untuk dapat menceritakan kembali tentang peristiwa kebangkitan Yesus.

AKTIVITAS Kakak layan dapat menggunakan gambar-gambar berikut untuk menjelaskan peristiwa kebangkitan Yesus.

___________________________________________________________________________ RAH

Page 5: KATA PENGANTAR (Sabda Bina Teruna) Edisi ke... · Dalam hikmat dan Cinta Kasih Allah patutlah kita naikkan syukur hanya kepada Tuhan Yesus Sang ... KELAS DWI Pada akhir Ibadah Minggu,

SBT Edisi ke – 38 Kelas Eka–Dwi April - Juni 2018 5

Minggu I Sesudah Paskah 15 Minggu, 08 April 2018

Judul Pelajaran MENGASIHI SESAMA KARENA ALLAH MENGASIHI KITA

Bacaan Alkitab 1 YOHANES 4 : 7 - 16

Tujuan Pembelajaran Khusus KELAS EKA

Tujuan Pembelajaran Khusus KELAS DWI

Pada akhir Ibadah Minggu, Teruna mampu :

1. Menjelaskan alasan mengapa kita harus hidup dalam Kasih ;

2. Memahami bahwa dirinya harus hidup dalam Kasih;

3. Menyebutkan ciri-ciri orang yang hidup dalam kasih.

Pada akhir Ibadah Minggu, Teruna mampu : 1. Menjelaskan makna hidup dalam Kasih; 2. Mengetahui bahwa hidup dalam kasih

tidak mudah; 3. Menceritakan pengalamannya ketika

menghadapi kesulitan untuk hidup dalam Kasih.

PEMAHAMAN KONTEKS DAN TEKS Dilihat dari sisi cara penulisan, 1 Yohanes sebenarnya agak diragukan jika dikatakan sebagai sebuah surat, karena tidak ada kepala surat dan penutup. Bukan pula sebuah edaran karena tidak ada nama jemaat-jemaat yang dialamatkan. 1 Yohanes lebih tepatnya adalah sebuah tulisan yang berdiri sendiri dan mengandung pewartaan dan pembelaan iman dan ditujukan pada suatu kelompok kristen tertentu atau pada beberapa jemaat yang hidup ditengah berkembangnya aliran gnostik. Gnostik adalah sebuah aliran yang memisahkan dunia roh dengan dunia daging. Dengan pemahaman ini, mereka mengatakan bahwa tidak mungkin Allah yang digambarkan sebagai Roh yang melambangkan kesucian dan kekudusan menjadi manusia yang digambarkan sebagai kekotoran dan kejahatan.Aliran Gnostik dengan kata lain menolak pemahaman bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi manusia. Tulisan/surat ini bermaksud untuk memperingatkan jemaat akan ajaran-ajaran menyimpang yang diajarkan para guru-guru palsu di sekitar mereka dan sekaligus untuk menguatkan iman dan kepercayaan mereka pada Tuhan.

Kita mengenal kasih sebagai hukum yang terutama yang diajarkan Tuhan Yesus pada umatNya (band Matius 22: 37 – 40). Namun dalam kenyataannya masih banyak umat Tuhan yang tidak menyatakan itu dalam hidupnya. Penulis surat ini kembali mengingatkan umat Tuhan agar semua orang yang percaya kepadaNya hidup dalam kasih. Pertama, penulis menyampaikan dalam pasal 3: 11 – 18 bahwa hidup dalam kasih merupakan tanda bahwa kita hidup baru di dalam Tuhan. Dengan kata lain ingin disampaikan bahwa setiap orang yang mengaku hidup dalam Tuhan seharusnya hidup dalam kasih. Kedua, lewat pasal 4: 7 – 21 sebagai bagian pembacaan Alkitab kita, penulis kembali menegaskan bahwa umat Tuhan harus saling mengasihi. Orang yang mengenal Allah pasti akan mengasihi karena kasih itu berasal dari Allah, bahkan digambarkan Allah itu adalah kasih. Bukti kasih Allah pada manusia adalah karya penyelamatanNya bagi manusia yang berdosa. Sejak manusia jatuh dalam dosa Allah menyatakan karya penyelamatanNya dengan mencari mereka. Bahkan karya itu terus berlanjut dengan wujud Allah mengirimkan nabi-nabi dan banyak utusanNya untuk selalu mengingatkan umatNya agar hidup di dalamNya sehingga terhindar dari dosa. Karya penyelamatan itu disempurnakan lewat pernyataanNya dalam diri Yesus Kristus sebagai tanda kasihNya yang besar bagi dunia (band Yohanes 3: 16).

Hal diatas membuktikan kepada kita betapa besarnya kasih Allah bagi dunia termasuk kita di dalamnya. Jika kita menyadari besarnya kasih Allah itu seharusnya kita juga mengikuti kehendak Allah untuk kita juga hidup dalam kasih. Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Karena tidak mungkin kita mengatakan mengasihi Allah tetapi membenci saudara kita (ayat 20). Kasih kita kepada Allah akan nyata saat kita mengasihi sesama kita manusia.

PEMAHAMAN TEOLOGI Hidup dalam kasih adalah kehendak Tuhan untuk kita lakukan dalam kehidupan kita sebagai tanda bahwa kita telah mengenal Dia dan hidup di dalamNya dalam hidup yang baru. Mengapa kita harus hidup dalam kasih? Salah satu jawabannya adalah karena Allah adalah kasih dan Allah sangat

Page 6: KATA PENGANTAR (Sabda Bina Teruna) Edisi ke... · Dalam hikmat dan Cinta Kasih Allah patutlah kita naikkan syukur hanya kepada Tuhan Yesus Sang ... KELAS DWI Pada akhir Ibadah Minggu,

SBT Edisi ke – 38 Kelas Eka–Dwi April - Juni 2018 6

mengasihi kita. Atinya hidup dalam kasih dapat dimaknai sebagai sebuah tanda bahwa kita bersyukur dan berterima kasih atas kasih Allah yang besar bagi kita umatNya. APLIKASI 1. Masih ada orang yang mengaku percaya kepada Tuhan namun belum hidup dalam kasih, iman

kepada Tuhan tidak nyata dalam hidupnya. hal ini tentu saja tidak sesuai dengan firman Tuhan, karena Tuhan mengingatkan bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati (band Yakobus 2: 26). Jika kita mengenal dan percaya kepada Tuhan maka kita akan hidup dalam kasih dan saling mengasihi

2. Bagaimana kita hidup dalam kasih? dalam 1 Korintus 13: 4 -8 digambarkan bagaimana seharusnya orang yang hidup dalam kasih.

3. Kasih kepada Tuhan harus nyata dalam kasih kepada sesama manusia. Karena kasih kepada Allah dan kasih kepada manusia adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Tidak mungkin kita mengasihi Tuha tetapi membenci saudara kita, tidak mungkin kita bisa mengasihi yang tidak kelihatan kalau kita tidak mengasihi yang terlihat di hadapan kita (band 1 Yohanes 4: 20). Kasihilah sesamamu tanpa melihat perbedaan suku, agama, ras dan lainnya.

LANGKAH PENYAJIAN MATERI A. KELAS EKA

1. Kakak layan mengajak teruna berdoa dan membaca Alkitab; 2. Kakak Layan menjelaskan makna kasih sebagai hukum terutama yang diajarkan Yesus dengan

ayat bantu Matius 22: 37 – 40; 3. Kakak Layan menjelaskan bahwa Kasih berasal dari Allah dan jika kita ingin hidup dalam kasih

maka kita harus hidup dalam Allah; 4. Kakak Layan mengajak teruna untuk menyebutkan ciri-ciri orang yang hidup dalam kasih.

B. KELAS DWI

1. Kakak layan mengajak teruna berdoa dan membaca Alkitab 2. Kakak Layan menjelaskan makna kasih sebagai hukum terutama yang diajarkan Yesus dengan

ayat bantu Matius 22: 37 – 40, 3. Kakak Layan menjelaskan bahwa Kasih berasal dari Allah dan jika kita ingin hidup dalam kasih

maka kita harus hidup dalam Allah 4. Kakak Layan mengajak teruna untuk menyebutkan ciri-ciri orang yang hidup dalam kasih.

AKTIVITAS 1. Kakak layan dapat mengajarkan lagu K.A.S.I.H dengan gerakan. 2. K.A.S.I.H, K.A.S.I.H, kasih, kasih, kasih, kasih.

____________________________________________________________________________RAH

Page 7: KATA PENGANTAR (Sabda Bina Teruna) Edisi ke... · Dalam hikmat dan Cinta Kasih Allah patutlah kita naikkan syukur hanya kepada Tuhan Yesus Sang ... KELAS DWI Pada akhir Ibadah Minggu,

SBT Edisi ke – 38 Kelas Eka–Dwi April - Juni 2018 7

Minggu II Sesudah Paskah 16 Minggu, 15 April 2018

Judul Pelajaran BERSERAH KEPADA TUHAN

Bacaan Alkitab Yosua 4 : 1 - 17

Tujuan Pembelajaran Khusus KELAS EKA

Tujuan Pembelajaran Khusus KELAS DWI

Pada akhir Ibadah Minggu, Teruna mampu : 1. Memahami bahwa hidupnya

bergantung pada kasih Tuhan; 2. Percaya bahwa Tuhan terus

memberkati dan menyertai jika kita terus berserah;

3. Menyebutkan ciri-ciri orang yang berserah pada Tuhan.

Pada akhir Ibadah Minggu, Teruna mampu : 1. Menjelaskan arti hidup bergantung

pada kasih Tuhan; 2. Memahami bahwa dirinya harus

berani mempercayakan semuanya hanya kepada Tuhan sebagai wujudnyata berserah kepada-Nya;

3. Menceritakan pengalamannya berserah pada Tuhan.

PEMAHAMAN KONTEKS DAN TEKS Dalam tradisi Yahudi, kitab ini digolongkan dalam kitab Nabi-nabi terdahulu, yang memiliki hubungan teologis dan historis dengan kitab Ulangan. Kitab ini merupakan kumpulan dari bermacam-macam bahan yang disunting oleh kelompok tradisi Ulangan pada wakyu pembuangan di Babel. Sebagian besar kitab ini merupakan rincian pembagian tanah yang dipahami sebagai anugerah Tuhan di antara suku-suku Israel. Kitab ini menekankan pentingnya susunan kesukuan dan susunan keluarga dalam suku. Tujuan utama penulisan kitab ini adalah untuk menceritakan tentang karya-karya Yosua dan tentang penggenapan janji Tuhan bahwa orang Israel akan memiliki tanah Kanaan. Yosua bin Nun adalah seorang Israel yang lahir di Mesir, ia berasal dari suku Yusuf namun juga memiliki garis keturunan suku Efraim. Musa memilihnya menjadi pembantu pribadinya dalam usia muda. Ia kemudian diberi tanggungjawab besar untuk memimpin bala tentara Israel melawan orang Amalek di Rafidim. Yosua juga dikenal sebagai salah satu dari 12 pengintai yang diperintahkan mengamati tanah Kanaan sebelum bengsa Israel memasukinya.

Perjalanan bangsa Israel menuju tanah perjanjian Kanaan menjadi perjalanan yang panjang kurang lebih 40 tahun lamanya. Ada begitu banyak drama terjadi terutama berkaitan dengan keberadaan Musa yang awalnya diperintahkan Tuhan membawa orang Israel keluar dari Mesisr ke tanah perjanjian namun pada akhirnya tidak diijinkan Tuhan memasukinya. Yosua kemudian tampil menjadi sosok yang dipilih Tuhan membawa Israel masuk ke tanah Kanaan. Namun hal ini juga bukanlah hal yang mudah, karena mereka juga masih harus berjuang melewati medan yang kering dan tandus bahkan juga harus melawan bangsa-bangsa yang terlebih dahulu menguasai Kanaan. Salah satu kisah perjalanan ini adalah saat mereka menyeberangi sungai Yordan dimana terjadi sebuah peristiwa ajaib air sungai Yordan terhenti saat Tabut Allah melewati sungai itu sesuai dengan perintah Allah (Yosua 3). Untuk mengingatnya maka Yosua memilih 12 orang dari tiap suku mengangkat batu yang akan dibuat menjadi peringatan akan kuasa dan kehadiran Allah dalam perjalanan itu. PEMAHAMAN TEOLOGI Perjalanan hidup manusia ibarat perjalanan bangsa Israel dari Mesir menuju Kanaan yang tidak mudah, banyak tantangan dan hambatan yang harus dihadapi. Namun sama seperti yang dialami bangsa Israel tentunya kita semua merasakan bahwa Tuhan selalu menyertai. Hal inilah yang harus terus diingat dan diimani bahwa ditengah perjalanan kehidupan kita penyertaan Tuhan selalu ada buat kita. Namun sayangnya masih ada juga yang tidak menyadari hal ini, masih ada yang merasa bahwa hidup yang dijalani semata-mata karena kekuatan dan kemampuannya sendiri. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan pengalaman iman dan pengalaman hidup yang dikisahkan baik oleh Alkitab maupun lewat hidup sehari-hari. Kita selalu diingatkan bahwa Tuhanlah yang membuat kita dapat menjalani hidup hingga saat ini, Tuhanlah yang memampukan kita melalukan banyak hal dalam kehidupan ini. Ingat dan jangan pernah lupakan itu dan jangan pernah menganggap diri kita mampu melakukan segala sesuatu tanpa Tuhan. Hidup kita bergantung pada Tuhan karena Tuhanlah yang menentukan langkah hidup kita (band Mazmur 37: 23) .

Page 8: KATA PENGANTAR (Sabda Bina Teruna) Edisi ke... · Dalam hikmat dan Cinta Kasih Allah patutlah kita naikkan syukur hanya kepada Tuhan Yesus Sang ... KELAS DWI Pada akhir Ibadah Minggu,

SBT Edisi ke – 38 Kelas Eka–Dwi April - Juni 2018 8

APLIKASI 1. Masih ada orang yang menganggap dirinya dapat menjalani hidup tanpa Tuhan sehingga tidak

pernah berdoa dan beribadah karena merasa tidak memerlukan Tuhan. Kita diingatkan kembali bahwa hidup kita ada di dalam tangan Tuhan dan tentunya kita memerlukan Tuhan dalam hidup yang harus kita nyatakan dalam doa dan ibadah kita.

2. Seberapa dekat kita dapat dilihat salah satunya dari seberapa banyak doa dan ibadah kita pada Tuhan. Semakin banyak kita lakukan itu berarti semakin dekat kita dengan Tuhan dan menjadi tanda semakin kita bergantung pada Tuhan. Karena doa dan ibadah adalah cara kita berkomunikasi dan berelasi dengan Tuhan.

3. Ingatlah selalu dalam kehidupan kita bahwa Tuhan selalu ada buat kita dan Ia selalu menepati janjiNya pada kita untuk terus menyertai dan tidak pernah meninggalkan kita (band Matius 28: 20 dan Ibrani 13: 5b).

LANGKAH PENYAJIAN MATERI A. KELAS EKA

1. Kakak layan mengajak teruna berdoa dan membaca Alkitab. 2. Kakak Layan menceritakan siapa Yosua dana pa yang dilakukanNya sesuai dengan perikop

bacaan. 3. Kakak Layan menjelaskan bahwa Yosua ingin mengingatkan bangsa Israel agar mengingat

perbuatan Allah yang besar bagi mereka sehingga mereka harus selalu berserah pada Tuhan dalam hidup mereka.

4. Kakak Layan mengajak teruna untuk menyebutkan ciri-ciri orang yang hidup berserah pada Tuhan.

B. KELAS DWI

1. Kakak layan mengajak teruna berdoa dan membaca Alkitab. 2. Kakak Layan menceritakan siapa Yosua dana pa yang dilakukanNya sesuai dengan perikop

bacaan. 3. Kakak Layan menjelaskan bahwa Yosua ingin mengingatkan bangsa Israel agar mengingat

perbuatan Allah yang besar bagi mereka sehingga mereka harus selalu berserah pada Tuhan dalam hidup mereka.

4. Kakak Layan mengajak teruna untuk menyebutkan ciri-ciri orang yang hidup berserah pada Tuhan.

AKTIVITAS Kakak layan dapat mengajarkan lagu KJ 364 “Berserah Kepada Yesus”

________________________________________________________________________RAH

Page 9: KATA PENGANTAR (Sabda Bina Teruna) Edisi ke... · Dalam hikmat dan Cinta Kasih Allah patutlah kita naikkan syukur hanya kepada Tuhan Yesus Sang ... KELAS DWI Pada akhir Ibadah Minggu,

SBT Edisi ke – 38 Kelas Eka–Dwi April - Juni 2018 9

Minggu III Sesudah Paskah 17 Minggu, 22 April 2018

Judul Pelajaran KOMITMEN MENGASIHI

Bacaan Alkitab Yohanes 21 : 15 - 19

Tujuan Pembelajaran Khusus KELAS EKA

Tujuan Pembelajaran Khusus KELAS DWI

Pada akhir Ibadah Minggu, Teruna mampu : 1. Memahami bahwa Allah adalah kasih; 2. Meyakini bahwa hidup dalam kasih

merupakan sikap yang benar; 3. Melatih diri untuk berkomitmen dalam

kasih seperti yang Tuhan kehendaki.

Pada akhir Ibadah Minggu, Teruna mampu : 1. Menjelaskan dan mengimani bahwa

Allah adalah kasih; 2. Meyakini bahwa hidup dalam kasih

merupakan pilihan yang tepat dalam hidupnya;

3. Mampu menerapkan komitmen kasih dalam hidup sehari-hari sesuai standar Tuhan.

PEMAHAMAN KONTEKS DAN TEKS

Dalam teks ini, sampai tiga kali Tuhan Yesus bertanya pada Simon Petrus, “Apakah engkau mengasihi

Aku?” (ay. 15-17). Pertanyaan-pertanyaan ini mengingatkan Simon Petrus kepada kegagalan dan

komitmen mengasihinya. Ia pernah tidur ketika Tuhan Yesus memintanya untuk menemani-Nya sewaktu

bergumul dan berdoa di taman Getsemani. Ia pernah menyangkali Tuhan Yesus ketika Sang Guru

ditangkap. Padahal selama ini ia orang yang paling menggebu-gebu menunjukkan kasihnya kepada

Tuhan, namun pada kenyataannya tidak demikian. Dia gagal dan dia kembali diingatkan tentang

komitmen mengasihi. Sebutan “Simon” (tanpa Petrus), agaknya bukan tanpa maksud. Dalam Yoh. 1:42,

Simon diberi nama baru: Kefas (artinya: Petrus, batu karang). Tapi kegagalannya menunjukkan bahwa

ia ternyata tidak seteguh namanya. Sebutan “Simon” menunjukkan siapakah dia sesungguhnya dan

akhirnya ia menyadari hal itu.

Dalam kesadaran itu, ia menjawab pertanyaan Tuhan Yesus dengan mengatakan bahwa ia hanya dapat

mengasihi Tuhan Yesus dengan kasih philia. Padahal Tuhan Yesus menanyakan apakah Simon

mengasihi-Nya dengan kasih agape (philia adalah kasih yang derajatnya lebih rendah dari agape). Ini

menunjukkan bahwa Simon sungguh menyadari komitmen kasihnya dan mengakui kegagalannya di

hadapan Tuhan Yesus. Tapi kegagalannya itu ternyata tidak membuat Tuhan Yesus kehilangan

kepercayaan terhadap Simon Petrus. Tuhan Yesus tetap memberikan kepercayaan kepadanya:

“Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Ini adalah kepercayaan yang besar. Sebuah tugas yang berat.

Untuk itu Simon harus membayarnya dengan mahal. Ia harus mau melakukan hal-hal yang dikehendaki

oleh Kristus, sekalipun itu mungkin tidak dikehendakinya. Ayat 18 berbunyi: Sesungguhnya ketika

engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja

kaukehendaki. Tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang

lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.” Artinya,

semakin tua Petrus semakin belajar melakukan kehendak Allah (dan mungkin kehendak orang lain)

yang ia layani. Ini bicara tentang komitmen mengasihi.

PEMAHAMAN TEOLOGI

1. Allah yang kita kenal dan sembah di dalam Yesus Kristus adalah Allah yang penuh dengan Kasih.

2. Kasih Allah dinyatakan lewat Karya Pengorbanan-Nya untuk menebus segala dosa kita semua.

Karya Allah yang nyata melalui Yesus Kristus inilah yang menunjukkan secara nyata teladan

tentang Kasih Agape (Kasih yang tidak mementingkan diri) yaitu Kasih yang total bagi manusia agar

manusia memperoleh Anugerah Karya Keselamatan.

3. Setiap orang percaya sebagai pengikut Yesus dipanggil untuk juga hidup dalam Kasih Agape

karena Tuhan Yesus telah terlebih dahulu mengasihi kita lewat Karya Penebusan dosa yang

dianugerahkan kepada kita semua.

Page 10: KATA PENGANTAR (Sabda Bina Teruna) Edisi ke... · Dalam hikmat dan Cinta Kasih Allah patutlah kita naikkan syukur hanya kepada Tuhan Yesus Sang ... KELAS DWI Pada akhir Ibadah Minggu,

SBT Edisi ke – 38 Kelas Eka–Dwi April - Juni 2018 10

APLIKASI

Mengasihi adalah hal yang mudah dikatakan tetapi sangat sulit dilakukan. Namun, sebagai orang

percaya dalam pengajaran-Nya Tuhan Yesus tidak pernah berhenti untuk mengingatkan bahkan

menyadarkan setiap pengikut-Nya baik lewat pengajaran maupun lewat perilaku Tuhan Yesus yang

nyata tentang pentingnya hidup dalam Kasih. Kasih merupakan bagian yang tidak boleh terpisahkan dari

kehidupan orang percaya. Karena itu setiap orang percaya diajak untuk belajar hidup dalam Kasih

dengan meneladani perilaku hidup nyata Tuhan Yesus. Kasih yang Tuhan Yesus ajarkan dan harus

nampak dalam kehidupan semua orang percaya adalah Kasih “Agape” yaitu Kasih yang tidak

mementingkan diri sendiri bahkan tanpa batas. Kasih Agape ini bersifat total bahkan identik dengan

adanya pengorbanan diri seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Kasih yang tanpa syarat. Komitmen

Kasih Agape inilah yang harusnya ada di setiap hidup para teruna.

LANGKAH PENYAJIAN MATERI

A. KELAS EKA

1. Kakak layan mengajak teruna layan berdoa dan membaca Alkitab. 2. Kakak layan bertanya kepada teruna layan: Apakah itu Kasih? Pernahkah teruna layan

merasakan kasih? Lalu mempersilakan teruna layan untuk menceritakan pengalaman pribadi mereka.

3. Kakak layan menyampaikan poin-poin teologis dalam bacaan Alkitab minggu ini. 4. Lalu, kakak layan membagikan teruna layan sehelai kertas dan sebuah alat tulis. Mintalah

masing-masing secara pribadi membuat “puisi” tentang komitmen kasih dihubungkan dengan kondisi masyarakat kita. Beri waktu selama 5-1- menit. Kakak layan bisa memberi contoh terlebih dahulu. Jika sukar lihat contoh di bawah ini. Ketika Aku bersedih, engkau menghibur Aku; Ketika rumah-Ku digusur, engkau memberi Aku tumpangan; Ketika Aku diasingkan karena warna kulit-Ku, engkau menerima Aku sebagai saudara; Ketika aku diejek, engkau berani menyampaikan bahwa aku berharga; dst.

5. Kemudian mintalah setiap teruna layan mengumpulkan “puisi”-nya. Secara acak dan cepat lihat dan pilih beberapa “puisi” yang kreatif dan bermakna. Minta teruna layan membacakan di depan.

6. Semua “puisi” yang terkumpul tersebut kemudian ditempelkan pada sehelai kertas karton dan dipajang di majalah dinding selama beberapa minggu, agar dapat dibawa seluruh jemaat. Akhirnya kakak layan memotivasi teruna layan untuk hidup dalam kasih.

B. KELAS DWI 1. Kakak layan mengajak teruna layan berdoa dan membaca Alkitab. 2. Kakak layan bertanya kepada teruna layan: Apakah itu kasih Allah? Lalu apa contoh konkret

hidup dalam kasih? (diskusi) 3. Kakak layan menyampaikan poin-poin teologis penting dari bacaan Alkitab minggu ini. 4. Kakak layan memotivasi teruna layan untuk berkomitmen dalam kasih, mulai dari dalam

keluarga, sekolah dan lingkungan sehari-hari.

_____________________________________________________________________________________YKM

Page 11: KATA PENGANTAR (Sabda Bina Teruna) Edisi ke... · Dalam hikmat dan Cinta Kasih Allah patutlah kita naikkan syukur hanya kepada Tuhan Yesus Sang ... KELAS DWI Pada akhir Ibadah Minggu,

SBT Edisi ke – 38 Kelas Eka–Dwi April - Juni 2018 11

Minggu IV Sesudah Paskah 18 Minggu, 29 April 2018

Judul Pelajaran PRAKTEK-PRAKTEK HIDUP KASIH

Bacaan Alkitab Rut 2 : 1 - 7

Tujuan Pembelajaran Khusus KELAS EKA

Tujuan Pembelajaran Khusus KELAS DWI

Pada akhir Ibadah Minggu, Teruna mampu : 1. Mampu menghubungkan sosok Rut

sebagai figur yang mempraktekkan hidup kasih.

2. Meyakini bahwa praktek hidup kasih merupakan contoh hidup yang benar.

3. Melatih diri untuk mempraktekkan hidup dalam kasih seperti yang Tuhan kehendaki.

Pada akhir Ibadah Minggu, Teruna mampu : 1. Menjelaskan praktek-praktek hidup

kasih yang dilakukan Rut. 2. Meyakini dan menyetujui bahwa

praktek hidup kasih adalah sikap hidup orang percaya.

3. Mampu menerapkan praktek hidup kasih sesuai standar Tuhan.

PEMAHAMAN KONTEKS DAN TEKS Konteks bacaan menggambarkan bahwa di dalam hukum Musa, Allah memerintahkan orang Israel untuk mengizinkan orang miskin dan berkekurangan memungut hasil panen yang masih tertinggal dalam penuaian. Itu berarti bahwa Allah ingin agar mereka yang berkecukupan ikut berbagi dengan mereka yang berkekurangan. Pada ayat kedua bacaan ini diceritakan bahwa Rut berinisiatif untuk memungut jelai-jelai gandum yang jatuh pada saat penuaian. Itu artinya, Rut berinisiatif dengan mempraktekkan hidup kasih dengan memungut bulir-bulir jelai, dengan berkata, “Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku.” Selanjutnya, hal menarik yang disampaikan teks bacaan bahwa salam Boas yaitu “Tuhan kiranya menyertai kamu”, itu menegaskan bahwa ia sosok yang rohani dan perhatiannya kepada Rut dan Naomi, dimana menunjukkan bahwa ia seorang yang betul-betul percaya kepada Tuhan.

Apabila kita kembali kepada sosok Rut, maka kita dapat mengetahui bahwa Rut adalah seorang Moab, yang sebenarnya hampir tidak mungkin masuk dalam silsilah. Tapi hal yang harus digarisbawahi bahwa Rut memiliki karakter yang sangat disukai oleh Allah. Elimelekh dan Naomi, mertua Rut, mereka adalah orang Betlehem-Yehuda. Nama Elimelekh artinya pemimpin dalam keluarga ini, dan Naomi artinya wanita yang sangat menarik. Jelas tergambar bahwa orangtua mereka berasal dari keluarga yang takut akan Tuhan. Namun, Elimelekh dan Naomi memiliki dua orang anak laki-laki yang diberi nama Mahlon dan Kilyon. Dan mereka mengambil isteri orang Moab, yang bernama Orpa dan Rut. Hingga Mahlon dan Kilyon meninggal. Orpa memilih pulang ke negerinya. Sedangkan Rut bersikeras untuk tetap setia mengikuti mertuanya, Naomi. Inilah bukti praktek hidup kasih yang dilakukan Rut. Karena hidup bersama orangtua, berarti dialah yang harus berusaha lebih keras untuk mencari nafkah. Bukan hanya untuk diri Rut saja, namun juga untuk mertuanya.

Dalam hal ini, bayangkan Rut yang mengikuti para pemanen dan di belakang mereka, Rut membungkuk untuk memungut apa yang mereka tinggalkan atau jatuhkan, mengikatnya menjadi berkas-berkas, lalu membawanya ke tempat ia bisa memukul-mukulnya agar biji-bijinya terlepas. Ini merupakan pekerjaan yang panjang serta melelahkan, dan semakin berat seraya matahari semakin tinggi. Namun, Rut terus melakukannya. Itu artinya, dalam praktek hidup kasih, Rut mau melakukan pekerjaan yang berat itu untuk menafkahi dirinya dan Naomi. Tentunya akan lebih mudah bagi Rut, untuk pergi meninggalkan Naomi dan bekerja bagi dirinya sendiri. Namun, karena kasihnya, Rut memilih untuk tetap setia. PEMAHAMAN TEOLOGI Rut mampu untuk tetap mengasihi mertuanya karena pengalaman hidup lewat berbagai peristiwa membuat ia percaya akan campur tangan Allah untuk memelihara hidupnya. Rut belajar untuk berfokus pada usaha memelihara dan menjaga mertuanya dibandingkan berfokus pada peristiwa pahit yang dialaminya. Karena itu dari pengalaman iman Rut kita belajar: 1. Allah menghendaki kita untuk mengasihi dengan tulus. 2. Setiap orang percaya dipanggil untuk belajar memusatkan pikiran dan perasaannya kepada Allah

dan bukan kepada masalah. Dengan begitu, kita akan memiliki dan merasakan damai sejahtera

Page 12: KATA PENGANTAR (Sabda Bina Teruna) Edisi ke... · Dalam hikmat dan Cinta Kasih Allah patutlah kita naikkan syukur hanya kepada Tuhan Yesus Sang ... KELAS DWI Pada akhir Ibadah Minggu,

SBT Edisi ke – 38 Kelas Eka–Dwi April - Juni 2018 12

sebab Allah jauh lebih besar sehingga akhirnya mampu merasakan sukacita besar yang dianugerahkan Allah kemudia.

3. Damai sejahtera dapat kita rasakan jika kita meyakini rencana dan pekerjaan Allah di dalam setiap pengalaman kehidupan kita, entahkah itu baik ataupun buruk, manis ataupun pahit. Dengan kata lain, Allah memanggil kita untuk membawa damai dan kasih bagi kehidupan keluarga dan saudara kita.

APLIKASI Mempraktekkan Hidup dalam Kasih di tengah perjalanan kehidupan memang bukan hal mudah, namun setiap orang percaya dipanggil untuk terus berjuang agar mampu mempraktekkan hidup dalam Kasih secara nyata. Kunci agar kita mampu mempraktekkan hidup secara nyata adalah ketika kita: a) Selalu mengingat bahwa Allah telah terlebih dahulu mengasihi kita dengan setia dan b)Menyadari bahwa setiap manusia yang hidup di dunia ini selalu membutuhkan orang lain. Ketika teruna mampu menanamkan 2 Pemahaman ini dalam hidupnya maka secara otomatis mereka akan dimampukan untuk berkomitmen agar mau mengasihi dan setia seperti Rut. LANGKAH PENYAJIAN MATERI A. KELAS EKA

1. Kakak layan mengajak teruna layan berdoa dan membaca Alkitab. 2. Kakak layan bertanya kepada teruna layan: Menurut teruna layan, mempraktekkan kasih bisa

ditujukan kepada siapa saja? Jelaskan dengan contoh. Lalu kakak layan memberikan tulisan Toyohiko Kagawa tentang Di mana Kristus? Kristus ada di tengah-tengah orang yang hina. Ia duduk bersama-sama narapidana. Ia berdiri di depan pintu dengan orang-orang yang meminta sepotong roti.

Kristus berbaring di antara orang-orang sakit. Ia berdiri di barisan pengangguran yang antri depan kantor tenaga kerja.

Sebab itu, siapa yang mau bertemu Kristus, hendaklah ia mengunjungi sel penjara, sebelum ia pergi ke gereja.

Sebelum orang berdoa, hendaklah ia mengunjungi bangsal rumah sakit. Sebelum orang membaca Alkitab, hendaklah ia memberi makan orang yang lapar. Jika orang sibuk membaca Alkitab, tetapi tidak menolong yang kecil, lemah dan tersingkir, ia tidak menemukan Kristus.

Kristus bisa ditemui di antara kuli-kuli. Kristus ada di antara orang yang diliciki. Kristus ada di antara orang yang tua renta. Kristus ada di antara orang yang dilupakan. Kristus adalah orang yang bisa kita bantu.

3. Melalui tulisan Toyohiko Kagawa itu, teruna layan diingatkan bahwa ada banyak tempat ketika kita mau mempraktekkan hidup kasih. Setelah itu, kakak layan menyampaikan poin-poin teologis dalam bacaan Alkitab minggu ini

4. Akhirnya kakak layan memotivasi teruna layan untuk setia dalam mempraktekkan hidup kasih.

B. KELAS DWI 1. Kakak layan mengajak teruna layan berdoa dan membaca Alkitab. 2. Kakak layan bertanya kepada teruna layan: Apakah itu praktek hidup kasih? Lalu apa contoh

konkret praktek hidup kasih? (diskusi). 3. Kakak layan menyampaikan poin-poin teologis penting dari bacaan Alkitab minggu ini. 4. Kakak layan memotivasi teruna layan untuk praktek-praktek hidup kasih, mulai dari dalam

keluarga, sekolah dan lingkungan sehari-hari. __________________________________________________________________________ YKM