ABSTRAK PREVALENSI ANGGOTA SEKAA TERUNA-TERUNI … · untuk menganggulangi isu rokok. Penelitian...

18
vi ABSTRAK PREVALENSI ANGGOTA SEKAA TERUNA-TERUNI DENGAN KETERGANTUNGAN NIKOTIN DI DESA TEGALLALANG, KECAMATAN TEGALLALANG, KABUPATEN GIANYAR, BALI Merokok merupakan penyebab utama dari berbagai penyakit yang seharusnya bisa dicegah dan penyebab kematian dini di berbagai negara. Merokok tidak hanya menjadi masalah bagi negara maju namun juga negara berkembang seperti Indonesia. Survei yang diadakan oleh WHO di seluruh dunia pada tahun 2012 menunjukan bahwa Indonesia menempati peringkat tertinggi untuk kategori prevalensi merokok pada laki-laki usia di atas 15 tahun dengan persentase sebesar 71.8% (WHO, 2015). Namun tidak ada data pasti mengenai prevalensi merokok di setiap provinsinya, khususnya di Bali. Oleh karena itu penelitian ini diadakan untuk mengetahui prevalensi merokok wilayah di Bali khususnya anggota Sekaa Teruna-Teruni Putra Wijaya Kusuma, Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional deskriptif yang menggunakan rancangan cross sectional melalui pengamatan subjek penelitian dan pengukuran variabel penelitian yang dilakukan tepat pada satu saat yang sama sehingga pengamatan subjek penelitian dan pengukuran variabel penelitian hanya akan dilakukan sebanyak satu kali (Sastroasmoro dan Ismael, 2014). Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling. Prosedur yang dilaksanakan adalah pembagian dan pengisian kuisioner Fagerstrom Test for Nicotine Dependence (FTND). Dari keseluruhan 39 sampel didapatkan bahwa frekuensi merokok tertinggi pada kelompok usia 16 sampai dengan 20 tahun dan kelompok usia 21 sampai dengan 25 tahun yaitu 35.9%. Dari segi tingkat pendidikan, persentase sampel dengan pendidikan terakhir SMA lebih besar yaitu sebanyak 51,30% jika dibandingkan dengan sampel dengan pendidikan terakhir perguruan tinggi yaitu sebesar 48,70%. Prevalensi tingkat ketergantungan nikotin dengan persentase tertinggi sebanyak 35.90% pada sampel dengan ketergantungan sangat rendah terhadap nikotin. Selanjutnya sampel dengan ketergantungan sangat tinggi terhadap nikotin sebanyak 23.10%. Pada urutan ketiga sampel dengan ketergantungan tinggi terhadap nikotin dengan persentase 15.90%. Pada urutan keempat sampel dengan ketergantungan rendah terhadap nikotin dengan persentase sebanyak 15.40%. persentase terendah yaitu 7.70% pada sampel dengan ketergantungan sedang terhadap nikotin. Dapat disimpulkan bahwa tingkat ketergantungan nikotin anggota Sekaa Teruna-Teruni Putra Wijaya Kusuma, Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali adalah ketergantungan sangat rendah terutama pada sampel yang termasuk dalam kelompok usia remaja. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam menciptakan program preventif maupun kuratif untuk menganggulangi isu rokok. Penelitian lebih lanjut yang melibatkan area yang lebih luas serta karakteristik populasi yang lebih beragam sangat perlu untuk dilakukan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait. Kata kunci: Merokok, Tingkat Ketergantungan Nikotin, Kuisioner FTND

Transcript of ABSTRAK PREVALENSI ANGGOTA SEKAA TERUNA-TERUNI … · untuk menganggulangi isu rokok. Penelitian...

  • vi

    ABSTRAK

    PREVALENSI ANGGOTA SEKAA TERUNA-TERUNI DENGAN

    KETERGANTUNGAN NIKOTIN DI DESA TEGALLALANG,

    KECAMATAN TEGALLALANG, KABUPATEN GIANYAR, BALI

    Merokok merupakan penyebab utama dari berbagai penyakit yang

    seharusnya bisa dicegah dan penyebab kematian dini di berbagai negara.

    Merokok tidak hanya menjadi masalah bagi negara maju namun juga negara

    berkembang seperti Indonesia. Survei yang diadakan oleh WHO di seluruh dunia

    pada tahun 2012 menunjukan bahwa Indonesia menempati peringkat tertinggi

    untuk kategori prevalensi merokok pada laki-laki usia di atas 15 tahun dengan

    persentase sebesar 71.8% (WHO, 2015). Namun tidak ada data pasti mengenai

    prevalensi merokok di setiap provinsinya, khususnya di Bali. Oleh karena itu

    penelitian ini diadakan untuk mengetahui prevalensi merokok wilayah di Bali

    khususnya anggota Sekaa Teruna-Teruni Putra Wijaya Kusuma, Desa

    Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali.

    Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional deskriptif yang

    menggunakan rancangan cross sectional melalui pengamatan subjek penelitian

    dan pengukuran variabel penelitian yang dilakukan tepat pada satu saat yang

    sama sehingga pengamatan subjek penelitian dan pengukuran variabel penelitian

    hanya akan dilakukan sebanyak satu kali (Sastroasmoro dan Ismael, 2014).

    Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling.

    Prosedur yang dilaksanakan adalah pembagian dan pengisian kuisioner

    Fagerstrom Test for Nicotine Dependence (FTND).

    Dari keseluruhan 39 sampel didapatkan bahwa frekuensi merokok

    tertinggi pada kelompok usia 16 sampai dengan 20 tahun dan kelompok usia 21

    sampai dengan 25 tahun yaitu 35.9%. Dari segi tingkat pendidikan, persentase

    sampel dengan pendidikan terakhir SMA lebih besar yaitu sebanyak 51,30% jika

    dibandingkan dengan sampel dengan pendidikan terakhir perguruan tinggi yaitu

    sebesar 48,70%. Prevalensi tingkat ketergantungan nikotin dengan persentase

    tertinggi sebanyak 35.90% pada sampel dengan ketergantungan sangat rendah

    terhadap nikotin. Selanjutnya sampel dengan ketergantungan sangat tinggi

    terhadap nikotin sebanyak 23.10%. Pada urutan ketiga sampel dengan

    ketergantungan tinggi terhadap nikotin dengan persentase 15.90%. Pada urutan

    keempat sampel dengan ketergantungan rendah terhadap nikotin dengan

    persentase sebanyak 15.40%. persentase terendah yaitu 7.70% pada sampel

    dengan ketergantungan sedang terhadap nikotin.

    Dapat disimpulkan bahwa tingkat ketergantungan nikotin anggota Sekaa

    Teruna-Teruni Putra Wijaya Kusuma, Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang,

    Kabupaten Gianyar, Bali adalah ketergantungan sangat rendah terutama pada

    sampel yang termasuk dalam kelompok usia remaja. Hasil penelitian ini dapat

    dijadikan pertimbangan dalam menciptakan program preventif maupun kuratif

    untuk menganggulangi isu rokok. Penelitian lebih lanjut yang melibatkan area

    yang lebih luas serta karakteristik populasi yang lebih beragam sangat perlu untuk

    dilakukan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.

    Kata kunci: Merokok, Tingkat Ketergantungan Nikotin, Kuisioner FTND

  • vii

    ABSTRACT

    PREVALENCE OF SEKAA TERUNA-TERUNI WITH NICOTINE

    DEPENDENCE IN TEGALLALANG VILAGE, TEGALLALANG SUB-

    DISTRICT, GIANYAR REGENCY, BALI PROVINCE

    Cigarette smoking is the main cause of various preventable disease and

    premature death in many country. Smoking become big issue and unsolved

    problem in developed country as well as in developing country such as

    Indonesia. The survey conducted by WHO worldwide in 2012 showed that

    Indonesia has the highest prevalence for smoking in men aged over 15 years with

    a percentage of 71.8% (WHO, 2015). Whereas there is no proper data on

    prevalence of cigarette smoking in each province, especially in Bali. Therefore,

    this study was conducted to understand the prevalence of smoking areas in Bali,

    especially members of Sekaa Teruna-Teruni Putra Wijaya Kusuma, Tegallalang

    Village, District Tegallalang, Gianyar, Bali.

    This research is a descriptive observational research that used cross

    sectional design, that is means the observation of the sample and measurement of

    the variables are made right at the same time so that the research will only be

    performed one time (Sastroasmoro and Ishmael, 2014). Sampling technique in

    this study using snowball sampling technique. The procedure is by distributing

    and filling the Fagerstrom Test for Nicotine Dependence (FTND) questionnaire.

    This research shows that the highest frequency of smoking is in the group

    16 to 20 years and the group 21 to 25 years with a precentage of 35.9%. In terms

    of education level, the highest percentage is on the group of sample that pass the

    high school with a precentage of 51.30%. The result of this research shows that

    the highest percentage of the overall sample as much as 35.90% on samples with

    very low dependence on nicotine. Sample with very high dependence on nicotine

    as much as 23.10%. Sample with high dependence on nicotine with a percentage

    of 15.90%. Sample with a low dependence on nicotine with a percentage of

    15.40%. The lowest percentage is 7.70% in the sample with moderate dependence

    on nicotine.

    In conclusion the level of nicotine dependence of Sekaa Teruna-Teruni

    Putra Wijaya Kusuma, Tegallalang Village, District Tegallalang, Gianyar, Bali is

    very low especially on samples that are included in teenager group. The

    government should consider the result of this research when they make preventive

    and curative program due to smoking issue. Similar research that include the

    wider area and various variable also necessary to be held.

    Keywords: Smoking, Nicotine Dependence Levels, FTND Questionnaires

  • viii

    RINGKASAN

    Merokok merupakan penyebab utama dari berbagai penyakit yang

    seharusnya bisa dicegah dan penyebab kematian dini di berbagai negara.

    Merokok tidak hanya menjadi masalah bagi negara maju namun juga negara

    berkembang seperti Indonesia. Survei yang diadakan oleh WHO di seluruh dunia

    pada tahun 2012 menunjukan bahwa Indonesia menempati peringkat tertinggi

    untuk kategori prevalensi merokok pada laki-laki usia di atas 15 tahun dengan

    persentase sebesar 71.8% (WHO, 2015). Namun tidak ada data pasti mengenai

    prevalensi merokok di setiap provinsinya, khususnya di Bali. Oleh karena itu

    penelitian ini diadakan untuk mengetahui prevalensi merokok wilayah di Bali

    khususnya anggota Sekaa Teruna-Teruni Putra Wijaya Kusuma, Desa

    Tegallalang, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali.

    Rokok memang mengandung banyak zat yang berdampak buruk bagi

    tubuh, namun para peneliti dan pemerintah telah sepakat bahwa nikotin

    merupakan penyebab ketergantungan terhadap rokok. Merokok merupakan suatu

    bentuk yang unik dari penyebaran zat secara sistemik karena dapat mengantarkan

    nikotin dalam waktu yang sangat singkat menuju ke otak yang menyebabkan

    suatu keadaan yang bernama ketergantungan nikotin. Tingkat ketergantungan

    nikotin pada penelitian ini dinilai dengan kuisioner yang bernama Fagerstrom

    Test for Nicotine Dependence (FTND) yang terdiri dari 6 buah pertanyaan

    mengenai perilaku merokok seperti seberapa banyak konsumsi rokok, seberapa

    sering mengonsumsi rokok, sejak kapan mulai mengonsumsi rokok dan lain-lain.

    Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional deskriptif yang

    menggunakan rancangan cross sectional melalui pengamatan subjek penelitian

    dan pengukuran variabel penelitian yang dilakukan tepat pada satu saat yang

    sama sehingga pengamatan subjek penelitian dan pengukuran variabel penelitian

    hanya akan dilakukan sebanyak satu kali (Sastroasmoro dan Ismael, 2014).

    Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling.

    Prosedur yang dilaksanakan adalah pembagian dan pengisian kuisioner

    Fagerstrom Test for Nicotine Dependence (FTND. Penyebaran kuisioner akan

    dilaksanakan di Balai Banjar Br. Tengah Tegallalang, Kecamatan Tegallalang,

    Kabupaten Gianyar, Bali dan direncanakan akan dilakukan selama dua hari dari

    hari Sabtu sampai dengan Minggu, tanggal 22 sampai dengan 23 Oktober 2016.

    Data yang didapatkan kemudian diolah dengan SPSS for windows ver. 22 untuk

    mengetahui prevalensi tingkat ketergantungan nikotin anggota Sekaa Teruna-

    Teruni Putra Wijaya Kusuma, Br. Tengah Tegallalang, Gianyar, Bali.

    Dari keseluruhan 39 sampel didapatkan bahwa frekuensi merokok

    tertinggi pada kelompok usia 16 sampai dengan 20 tahun dan kelompok usia 21

    sampai dengan 25 tahun yaitu 35.9%. Dari segi tingkat pendidikan, persentase

    sampel dengan pendidikan terakhir SMA lebih besar yaitu sebanyak 51,30% jika

    dibandingkan dengan sampel dengan pendidikan terakhir perguruan tinggi yaitu

    sebesar 48,70%. Prevalensi tingkat ketergantungan nikotin dengan persentase

    tertinggi sebanyak 35.90% pada sampel dengan ketergantungan sangat rendah

    terhadap nikotin. Selanjutnya sampel dengan ketergantungan sangat tinggi

  • ix

    terhadap nikotin sebanyak 23.10%. Pada urutan ketiga sampel dengan

    ketergantungan tinggi terhadap nikotin dengan persentase 15.90%. Pada urutan

    keempat sampel dengan ketergantungan rendah terhadap nikotin dengan

    persentase sebanyak 15.40%. persentase terendah yaitu 7.70% pada sampel

    dengan ketergantungan sedang terhadap nikotin.

    Dapat disimpulkan bahwa tingkat ketergantungan nikotin anggota Sekaa

    Teruna-Teruni Putra Wijaya Kusuma, Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang,

    Kabupaten Gianyar, Bali adalah ketergantungan sangat rendah terutama pada

    sampel yang termasuk dalam kelompok usia remaja.

  • x

    SUMMARY

    Cigarette smoking is the main cause of various preventable disease and

    premature death in many country. Smoking become big issue and unsolved

    problem in developed country as well as in developing country such as

    Indonesia. The survey conducted by WHO worldwide in 2012 showed that

    Indonesia has the highest prevalence for smoking in men aged over 15 years with

    a percentage of 71.8% (WHO, 2015). Whereas there is no proper data on

    prevalence of cigarette smoking in each province, especially in Bali. Therefore,

    this study was conducted to understand the prevalence of smoking areas in Bali,

    especially members of Sekaa Teruna-Teruni Putra Wijaya Kusuma, Tegallalang

    Village, District Tegallalang, Gianyar, Bali.

    Cigarette contain various substances that have bad effect for the body, but

    researchers and the government have agreed that nicotine is the cause of

    dependence on cigarettes. Smoking is a unique form of systemic spread of the

    substance because it can deliver nicotine in a very short time to the brain, causing

    a condition called nicotine dependence. The level of nicotine dependence in this

    study was assessed by questionnaire called the Fagerstrom Test for Nicotine

    Dependence (FTND) consisting of six pieces of questions about smoking

    behaviors such as how much the consumption of cigarettes, how often consume

    cigarettes, since when began to consume cigarettes and other

    This research is a descriptive observational research that used cross

    sectional design, that is means the observation of the sample and measurement of

    the variables are made right at the same time so that the research will only be

    performed one time (Sastroasmoro and Ishmael, 2014). Sampling technique in

    this study using snowball sampling technique. The procedure is by distributing

    and filling the Fagerstrom Test for Nicotine Dependence (FTND) questionnaire.

    Distribution of questionnaires was held at Balai Banjar Br. Tengah Tegallalang,

    District Tegallalang, Gianyar, Bali from Saturday to Sunday, 22 to October 23,

    2016.

    This research shows that the highest frequency of smoking is in the group

    16 to 20 years and the group 21 to 25 years with a precentage of 35.9%. In terms

    of education level, the highest percentage is on the group of sample that pass the

    high school with a precentage of 51.30%. The result of this research shows that

    the highest percentage of the overall sample as much as 35.90% on samples with

    very low dependence on nicotine. Sample with very high dependence on nicotine

    as much as 23.10%. Sample with high dependence on nicotine with a percentage

    of 15.90%. Sample with a low dependence on nicotine with a percentage of

    15.40%. The lowest percentage is 7.70% in the sample with moderate dependence

    on nicotine.

    In conclusion the level of nicotine dependence of Sekaa Teruna-Teruni

    Putra Wijaya Kusuma, Tegallalang Village, District Tegallalang, Gianyar, Bali is

    very low especially on samples that are included in teenager group. The

    government should consider the result of this research when they make preventive

  • xi

    and curative program due to smoking issue. Similar research that include the

    wider area and various variable also necessary to be held.

  • xii

    KATA PENGANTAR

    Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke

    hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha esa, karena hanya atas

    asung wara nugraha-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan.

    Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih

    yang sebesar-besarnya ditujukan kepada :

    1. Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD atas

    kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan

    menyelesaikan pendidikan Program S1 di Universitas Udayana

    2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Prof. Dr. dr. I Putu Astawa,

    SpOT(K)., M.Kes atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada

    penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program S1 di

    Universitas Udayana.

    3. Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

    Udayana yang dijabat oleh Dr. dr. D. P. G. Purwa Samatra, Sp.S(K) atas

    kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa

    Program S1 pada PSPD FK Universitas Udayana.

    4. dr. I. G. Kamasan Nyoman Arijana, M.Si., Med, pembimbing utama yang

    dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan,

    dan saran selama penulis mengikuti program S1, khususnya dalam

    penyelesaian skripsi ini.

    5. Dr. dr Ni Made Linawati, M.Si, penguji utama yang telah bersedia menguji

    dan memberikan penilaian serta kritik dan saran untuk menyempurnakan

    skripsi ini.

    6. Rekan-rekan serta keluarga yang telah memberikan saran dan dukungan

    dalam pembuatan skripsi ini.

    Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa selalu

    melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan

    dan penyelesaian skripsi ini, serta kepada penulis sekeluarga.

  • xiii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    SAMPUL DEPAN .................................................................................................. i

    SAMPUL DALAM ................................................................................................ ii

    LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING. ......................................................iii

    PENETAPAN PANITIA PENGUJI .......................................................................... iv

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ....................................... v

    ABSTRAK .................................................................................................................... vi

    ABSTRACT ................................................................................................................. vii

    RINGKASAN .....................................................................................................viii

    SUMMARY .......................................................................................................... xi

    KATA PENGANTAR ................................................................................................ xii

    DAFTAR ISI .......................................................................................................xiii

    DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

    DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xvii

    DAFTAR TABEL .............................................................................................xviii

    DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xix

    BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 3

    1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3

    1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 3

    1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 3

    BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 5

    2.1 Rokok .................................................................................................. 5

    2.1.1 Pengertian Rokok ...................................................................... 5

    2.1.2 Zat-zat Kimia dalam Rokok ..................................................... 6

    2.2 Nikotin ............................................................................................... 10

    2.2.1 Struktur dan Karakteristik Nikotin.......................................... 10

    2.2.2 Farmakodinamik Nikotin ........................................................ 11

    2.2.3 Farmakokinetik Nikotin .......................................................... 12

    2.2.4 Mekanisme Ketergantungan Nikotin ...................................... 15

  • xiv

    2.3 Fagerstrom Test for Nicotine Dependence (FTND) ........................ 18

    BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KERANGKA KONSEP ................. 20

    3.1 Kerangka Berpikir .............................................................................. 20

    3.2 Kerangka Konsep ............................................................................... 20

    BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 22

    4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................ 22

    4.2 Subjek Penelitian ............................................................................... 22

    4.2.1 Populasi Penelitian .................................................................. 22

    4.2.2 Sampel Penelitian.................................................................... 23

    4.2.3 Besar dan Cara Pengambilan Sampel ..................................... 23

    4.3 Variabel Penelitian ............................................................................ 25

    4.3.1 Identifikasi Variabel................................................................ 25

    4.3.2 Definisi Operasional Variabel ................................................. 26

    4.4 Instrumen Penelitian.......................................................................... 27

    4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 28

    4.6 Alur Penelitian .................................................................................. 29

    4.7 Prosedur Pengumpulan data .............................................................. 30

    4.8 Cara Pengolahan dan Analisis Data .................................................. 30

    4.9 Etika Penelitian ................................................................................. 31

    BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 33

    5.1 Hasil ................................................................................................. 33

    5.1.1 Data Demografi Anggota Sekaa Teruna-Teruni Putra Wijaya

    Kusuma, Br. Tengah Tegallalang, Gianyar, Bali .................... 33

    5.1.2 Data Tingkat Ketergantungan Nikotin Anggota Sekaa Teruna

    Teruni Putra Wijaya Kusuma, Br. Tengah Tegallalang,

    Gianyar, Bali ........................................................................... 36

    5.2 Pembahasan ....................................................................................... 38

    5.2.1 Demografi Anggota Sekaa Teruna-Teruni Putra Wijaya

    Kusuma, Br. Tengah Tegallalang, Gianyar, Bali .................... 38

    5.2.2 Tingkat Ketergantungan Nikotin Anggota Sekaa Teruna

    Teruni Putra Wijaya Kusuma, Br. Tengah Tegallalang,

    Gianyar, Bali ........................................................................... 41

    BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 42

    6.1 Simpulan .......................................................................................... 42

  • xv

    6.2 Saran .................................................................................................. 42

    6.2.1 Saran kepada Pemerintah ........................................................ 42

    6.2.2 Saran kepada Peneliti ............................................................. 43

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 44

  • xvi

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Struktur kandungan alkaloid dalam tembakau...................................7

    Gambar 2.2 Stuktur kimia nikotin........................................................................ 10

    Gambar 3.1 Kerangka konsep............................................................................... 20

    Gambar 3.1 Kerangka berpikir............................................................................. 21

    Gambar 4.1 Alur Penelitian.................................................................................. 29

    Gambar 5.1 Diagram Batang Persentase Usia Sampel......................................... 39

    Gambar 5.2 Diagram Batang Persentase Tingkat Pendidikan Sampel................ 39

    Gambar 5.3 Diagram Batang Persentase Tingkat Ketergantungan Nikotin

    Sampel............................................................................................... 41

  • xvii

    DAFTAR SINGKATAN

    SINGKATAN

    WHO : World Health Organization

    Renstra : Rencana dan strategi

    TSNA : Tobacco-specific nitrosamines

    HCA : Hetero cyclic amines

    VTA : Ventral tegmental area

    FTND : Fagerstrom Test for Nicotine Dependence

  • xviii

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 4.1 Kuesioner Fagerstrom Test for Nicotine Dependence (FTND)........... 27

    Tabel 5.1 Data Demografi Sampel........................................................................ 34

    Tabel 5.2 Data Frekuensi Usia Sampel…............................................................. 35

    Tabel 5.3 Data Frekuensi Tingkat Pendidikan Sampel........................................ 36

    Tabel 5.4 Data Tingkat Ketergantungan Nikotin Sampel.................................... 37

    Tabel 5.5 Data Frekuensi Tingkat Ketergantungan Nikotin Sampel.................... 38

  • xix

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Ethical Clearance

    Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

    Lampiran 3 Inform Consent dan Kuisioner Penelitian

    Lampiran 4 Data SPSS

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Merokok merupakan penyebab utama dari berbagai penyakit yang

    seharusnya bisa dicegah dan penyebab kematian dini di United States dan

    berbagai negara. Rata-rata 430.000 orang per tahun di United States mengalami

    kematian dini karena penyakit yang terkait dengan kebiasaan merokok (Benowitz,

    2009; Chavez dkk, 2011). Sekitar 4.9 juta kematian yang terjadi per tahun di

    seluruh dunia atau 8.8% dari seluruh kematian disebabkan oleh kebiasaan

    merokok (Chavez dkk, 2011). Dari semua kasus kematian, merokok merupakan

    penyebab 1 dari 5 kematian (Benowitz, 2010).

    Merokok tidak hanya menjadi masalah bagi negara maju namun juga

    negara berkembang seperti Indonesia. Survei yang diadakan oleh WHO di seluruh

    dunia pada tahun 2012 menunjukan bahwa Indonesia menempati peringkat

    tertinggi untuk kategori prevalensi merokok pada laki-laki usia di atas 15 tahun

    dengan persentase sebesar 71.8%. Sedangkan untuk data tahun 2007 hingga 2014

    menunjukan bahwa prevalensi merokok pada laki-laki usia 13 sampai dengan 15

    tahun sebesar 36.2%. Persentase tersebut juga berada di atas rata-rata

    dibandingkan dengan persentase dari negara-negara lainnya (WHO, 2015).

    Terlebih lagi menurut renstra jumlah kematian akibat rokok terus meningkat dari

    41.75% pada tahun 1995 menjadi 59.7% di 2007. Selain itu dalam survei ekonomi

    nasional 2006 disebutkan penduduk miskin menghabiskan 12.6% penghasilannya

    untuk konsumsi rokok (Depkes, 2013).

    1

  • 2

    Merokok merupakan penyebab utama kematian karena kanker, penyakit

    kardiovaskular, dan penyakit paru-paru. Merokok juga merupakan faktor risiko

    pada infeksi saluran napas dan infeksi lainnya, osteoporosis, gangguan reproduksi,

    kejadian yang tidak diinginkan pasca operasi dan menghambat penyembuhan

    luka, ulser gaster dan duodenal, serta luka terkait trauma (Benowitz, 2009; Chavez

    dkk, 2011). Rokok mengandung berbagai jenis zat beracun yang berpotensi besar

    menyebabkan berbagai penyakit, salah satu dari zat tersebut adalah nikotin. Peran

    nikotin untuk menyebabkan suatu penyakit secara langsung memang cukup kecil,

    namun suatu peyakit akibat rokok dapat terjadi jika pasien ketergantungan

    terhadap rokok yang dipicu oleh ketergantungan terhadap nikotin (Benowitz,

    2009).

    Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk

    menurunkan prevalensi merokok di Indonesia. Target yang ingin dicapai oleh

    pemerintah yang tercantum dalam Renstra Kementerian Kesehatan Republik

    Indonesia adalah menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤18 tahun

    sebesar 5.4%. Selain itu telah dirancang Peraturan Menteri Kesehatan Republik

    Indonesia Nomor 40 tahun 2013 tentang peta jalan pengendalian dampak

    konsumsi rokok bagi kesehatan (Depkes, 2013). Namun tidak ada data pasti

    mengenai prevalensi merokok di setiap provinsinya, khususnya di Bali. Data

    yang telah tersedia baik tingkat nasional atau internasional sebagian besar hanya

    memberikan gambaran bahaya yang ada pada rokok. Maka perlu diadakan suatu

    penelitian untuk mengetahui prevalensi merorok di setiap wilayah di Bali. Oleh

    karena itu penulis terdorong untuk mengadakan penelitian tentang prevalensi

  • 3

    anggota Sekaa Teruna-Teruni dengan ketergantungan nikotin di Desa Tegallalang,

    Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan

    masalah yang akan dibahas adalah:

    1.2.1. Bagaimanakah prevalensi anggota Sekaa Teruna-Teruni dengan

    ketergantungan nikotin di Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang,

    Kabupaten Gianyar, Bali?

    1.3 Tujuan

    Adapun tujuan penelitian ini adalah:

    1.3.1 Untuk mengetahui prevalensi anggota Sekaa Teruna-Teruni dengan

    ketergantungan nikotin di Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang,

    Kabupaten Gianyar, Bali.

    1.4 Manfaat

    Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

    1.4.1 Secara teoritis diharapkan dapat dapat menambah pengetahuan

    mengenai prevalensi anggota Sekaa Teruna-Teruni dengan

    ketergantungan nikotin di Desa Tegallalang, Kecamatan Tegallalang,

    Kabupaten Gianyar, Bali sehingga bisa dijadikan studi awal mengenai

    ketergantungan nikotin di Bali.

    1.4.2 Secara praktis diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan

    bagi pemerintah dalam meningkatkan pengawasan dan perhatian

  • 4

    terhadap permasalahan rokok pada usia dini dan sebagai kontinuitas

    sosialisasi dan pelayanan kesehatan mengenai akibat buruk merokok,

    khususnya bagi anggota Sekaa Teruna-Teruni di Desa Tegallalang,

    Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali.