COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau...

30
COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies Harry Akza Putrawan

Transcript of COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau...

Page 1: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies

Harry Akza Putrawan

Page 2: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

DEFINISI PPOK

• Penyakit umum yang bisa dicegah dan diobati,dengan karakteristik gejala respirasi danhambatan aliran udara persisten akibatkelainan saluran napas dan/atau alveolarsetelah terpapar partikel atau gas berbahaya

• Eksaserbasi dan penyakit komorbidberkontribusi terhadap beratnya penyakitpada setiap individu.

Page 3: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

Nutrition

Infections

Socio-economic

status

Aging Populations

Faktor Risiko PPOK

GOLD Update 2019

Page 4: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

PPOK Eksaserbasi

• Didefinisikan sebagai perburukan gejala akutyang memerlukan terapi tambahan

• Sering dipicu oleh infeksi saluran napas

• Terapi meliputi terapi oksigen, bronkodilator,kortikosteroid, dan antibiotik, jika perlu

ventilasi non invasif

Page 5: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

• Bencana alam→ gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, Banjir→menimbulkankorban jiwa dan kerusakan infrastruktur

• Pusat-pusat kesehatan dan rumah sakit→kena dampak dari bencana

• Asia → Sering terkena dampak bencanakarena lokasi geografi terutama yang berhubungan dengan gempa bumi dantsunami

Page 6: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

• Seluruh korban selamat→memiliki risikoterkena penyakit respirasi akut, termasukperburukan penyakit PPOK.

• Permasalahan respirasi dapat langsungdisebabkan oleh inhalasi air bah, tsunami ataudebu vulkanik, atau dapat juga karena kondisipengungsian yang padat sehingga berisikoinfeksi.

Page 7: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

EFEK LANGSUNG BENCANA ALAM

• Inhalasi

• Aspirasi

• Trauma

• Psikologis

Page 8: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

INHALASI

• Api/Asap

Penyebab biasanya adalah kebakaran hutan atauakibat gempa bumi.

Penyebab utama mortalitas dan morbiditas→10% penyebab kematian pada gempa bumiHanshin-awaji tahun 1995.

Terjadi kerusakan langsung pada mukosa salurannapas

Page 9: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

• Kabut asap

Penyebab utama adalah kebakaran hutan

Menurunkan kualitas udara

Meningkatkan level partikulat atmosfer, karbonmonoksida dan karbon dioksida

Peningkatan partikulat respirasi (<10 µm, PM10) →menigkatkan angka eksaserbasi asma danPPOK.

Page 10: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

• Kebakaran hutan tahun 1997 di Indonesia menyebabkan 500 lebih kematian yang berhubungan dengan kabut, dengan 300.000 kasus asma, 50.000 bronkhitis dan kasusinfeksi saluran napas sekitar 1,5 juta.

• Penyakit respirasi juga berhubungan denganmeningkatnya PM10

Page 11: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

Emisi vulkanik

• Suatu penelitian post mortem akibat erupsigunung berapi st.Helens tahun 1982 → 80% meninggal akibat asfiksia karena obstruksibronchial akibat inhalasi abu

• Partikel-partikel yang dikeluarkan oleh erupsijuga menurukan kualitas udara.

• Kunjungan ke IGD meningkat, terutama bagiorang yang memiliki asma dan PPOK.

Page 12: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

Dust/Building collapse

• Partikel <10 µm terdeteksi pada paru petugaspemadam kebakaran kota New York setelahrubuhnya World Trade Centre.

• Beberapa diantaranya mengalami rinosinusitiskronik, batuk kronik, hipereaktivitas bronkusdan penurunan VEP1 secera persisten.

• Terdapat individu yang mengalamibronkospasme setelah inhalasi debu.

Page 13: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

Aspirasi/near drowning

• Terjadi pada banyak kasus tsunami atau banjir.

• Banyak microba yang teraspirasi ke salurannapas

• Risiko infeksi pernapasan meningkat

• PPOK eksaserbasi→ infeksi pada salurannapas.

Page 14: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

The characteristic symptoms of COPD are chronic and progressive dyspnea, cough, and sputum production.

Dyspnea: Progressive, persistent and characteristically worse with exercise.

bChronic cough: May be intermittent and may be unproductive.

Chronic sputum production: COPD patients commonly cough up sputum.

Symptoms of COPD

GOLD Revision 2011

Page 15: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

• Jumlah pasien yang membutuhkan oksigensetelah gempa bumi di jepang

Page 16: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

Jumlah pasien PPOK yang mengalami eksaserbasi sampai 6 bulansetelah bencana

Page 17: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

• Beberapa laporan mendokumentasikan PPOK eksaserbasi setelah bencana

• Penyebab nya diantaranya karenaketerlambatan kontrol penyakit akibatkerusakan Rumah sakit atau karena infeksiakibat higienis yang buruk serta padatnyapengungsian.

Page 18: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

• SABA dengan atau tanpa SAMA direkomendasikansebagai bronkodilator awal

• Terapi pemeliharaan LABA harus dimulai segerasebelum pasien dipulangkan

• Kortikosteroid sistemik bisa memperbaiki fungsi

paru, oksigenasi dan mengurangi waktu rawat inap

(sebaiknya 5-7 hari)

Page 19: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

• Antibiotik, sesuai indikasi, durasi 5-7 hari, bisa

mempercepat penyembuhan

• Metilxantin tidak direkomendasikan karena berbagai

efek samping

• Ventilasi non invasif diberikan jika gagal napas akut

Page 20: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

• Lakukan penilaian gejala, analisa gas darah, fototoraks

• Berikan terapi oksigen, periksa oksimetri berkala

• Bronkodilator:✓Naikkan dosis atau frekuensi SABA

✓Kombinasi SABA dan anti kolinergik

✓Gunakan LABA jika pasien stabil

✓ Jika tersedia gunakan spacer atau nebulizer untuk terapi inhalasi

• Pertimbangkan kortikosteroid oral, hati-hati jika adainfeksi bakteri

• Pertimbangkan ventilasi non invasif

• Monitor keseimbangan cairan, identifikasikomorbiditas

Page 21: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

• Rekomendasi buat pasien

Kemungkinan berada dalam pengungsian dalamwaktu yang lama (>3 minggu) → penurunanaktivitas harian serta risiko rawat inap buatpenyakit respirasi→ usia lanjut harus dievakuasidari daerah bencana secepat mungkin

Page 22: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

• Pasien dengan PPOK harus selalu membawaobat-obatan mereka ditangan dan diedukasimengenai penyakitnya

Page 23: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

• Rekomendasi buat penyedia layanankesehatan

Jepang setelah gempa bumi besar Hanshin 1995

→menyiapkan prosedur emergensi buatpenyedia servis oksigen terkhusus bagi pasienPPOK dengan LTOT

Salah satu prosedurnya→ Real time locating system buat pasien PPOK yang sedang dilayanioleh penyedia oksigen LTOT.

Page 24: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

• Community-based plan untuk pasien denganLTOT.

• Menyediakan suplai obat-obatan penting buatpasien PPOK serta memberikan support psikologis berperan penting dalam kontrolpenyakit selama bencana.

Page 25: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

Risiko infeksi saluran napas meningkat di tempat pengungian

Risiko eksaserbasi PPOK meningkat

Page 26: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

• Indonesia → negara berkembang

• Lokasi geografis Indonesia juga sulitterjangkau terutama wilayah pegununganmaupun pulau-pulau terluar

• Sulit memberikan suplai logistik dankesehatan tepat waktu.

• Harus tersedia alat kesehatan dan obat-obatan siap pakai untuk bencana

Page 27: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

• Penelitian mengenai pola bencana danpenyakit yang sering muncul saat bencanamasih kurang.

• Pada bencana angin topan Andrew 1992 →obat-obatan untuk penyakit asma dan PPOK menjadi sangat penting

• Bronkodilator dan antibiotik harus disiapkanoleh pemerintah dan menjadi stok yang siapdigunakan jika terjadi bencana

Page 28: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

• Ventilator dibutuhkan dalam kondisi daruratterutama di RS lapangan untuk antisipasieksaserbasi PPOK yang berat.

• Transport pasien PPOK berat yang membutuhkan evakuasi ke RS yang lebihbesar→membutuhkan peralatan medislengkap termasuk ventilator mekanis.

Page 29: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika

Kesimpulan

• PPOK merupakan penyakit kronik saluran napasyang sering mengalami eksaserbasi saat bencana

• Diperlukan edukasi terhadap pasien PPOK terutama langkah-langkah yang harus dilakukanjika terjadi kondisi darurat atau bencana

• Butuh kesiapan seluruh pihak untuk mengatasitimbulnya masalah kesehatan saat terjadibencana.

Page 30: COPD Problems in Disaster : Preparing for Emergencies · •Bronkodilator: Naikkan dosis atau frekuensi SABA Kombinasi SABA dan anti kolinergik Gunakan LABA jika pasien stabil Jika