KATA PENGANTAR - · PDF file... Diferensial Vektor dan Integral Vektor ... beberapa contoh...

of 113 /113
KATA PENGANTAR Materi Kuliah Analisis Vektor yang meliputi Vektor Konstan, Fungsi Vektor, Diferensial Vektor dan Integral Vektor mempunyai peranan yang sangat penting bagi para fisikawan dan rekayasawan untuk membantu menyelesaikan permasalahannya. Oleh sebab itu mahasiswa teknik perlu mendapat pengetahuan tentang materi ini, sebagai salah satu bagian dasar untuk melatih kemampuan rekayasa mereka. Buku ajar yang berjudul Analisis Vektor ini disusun untuk membantu mahasiswa dalam memahami pokok bahasan di atas, sehingga proses belajar mengajar mata kuliah yang dimaksud bisa berjalan dengan lebih baik. Penyajian dan pembahasan materi dalam Buku Ajar ini diharapkan dapat dengan mudah diikuti dan dipahami oleh semua mahasiswa. Untuk itu, dalam setiap pokok bahasan, penyusun berusaha memberikan beberapa contoh soal yang dapat diselesaikan mahasiswa sebagai latihan. Di bagian akhir dari diktat ini diberikan daftar pustaka untuk membantu bagi yang ingin mempelajari lebih lanjut, agar mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. Buku Ajar ini tentu saja memiliki banyak kekurangan, untuk itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pemakai Buku Ajar ini untuk lebih menyempurnakan penyajian selanjutnya. Akhirnya, penyusun berharap agar Buku Ajar ini dapat benar- benar bermanfaat. Malang, Agustus 2003 Penyusun

Embed Size (px)

Transcript of KATA PENGANTAR - · PDF file... Diferensial Vektor dan Integral Vektor ... beberapa contoh...

  • KKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARRMateri Kuliah Analisis Vektor yang meliputi Vektor Konstan, Fungsi

    Vektor, Diferensial Vektor dan Integral Vektor mempunyai peranan yang

    sangat penting bagi para fisikawan dan rekayasawan untuk membantu

    menyelesaikan permasalahannya. Oleh sebab itu mahasiswa teknik perlu

    mendapat pengetahuan tentang materi ini, sebagai salah satu bagian

    dasar untuk melatih kemampuan rekayasa mereka.

    Buku ajar yang berjudul Analisis Vektor ini disusun untuk membantu

    mahasiswa dalam memahami pokok bahasan di atas, sehingga proses

    belajar mengajar mata kuliah yang dimaksud bisa berjalan dengan lebih

    baik.

    Penyajian dan pembahasan materi dalam Buku Ajar ini diharapkan

    dapat dengan mudah diikuti dan dipahami oleh semua mahasiswa.

    Untuk itu, dalam setiap pokok bahasan, penyusun berusaha memberikan

    beberapa contoh soal yang dapat diselesaikan mahasiswa sebagai

    latihan. Di bagian akhir dari diktat ini diberikan daftar pustaka untuk

    membantu bagi yang ingin mempelajari lebih lanjut, agar mendapatkan

    pemahaman yang lebih mendalam.

    Buku Ajar ini tentu saja memiliki banyak kekurangan, untuk itu

    penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

    pemakai Buku Ajar ini untuk lebih menyempurnakan penyajian

    selanjutnya. Akhirnya, penyusun berharap agar Buku Ajar ini dapat benar-

    benar bermanfaat.

    Malang, Agustus 2003

    Penyusun

  • DDAAFFTTAARR IISSIIKKAATTAA PPEENNGGAANNTTAARR ii

    DDAAFFTTAARR IISSII iiii

    BBAABB II :: VVEEKKTTOORR KKOONNSSTTAANN 111.1 Pengertian Tentang Vektor dan Notasi Vektor 1

    1.2 Aljabar Vektor 2

    1.3 Vektor Posisi Dalam Bidang dan Ruang 4

    1.4 Perkalian Antar Vektor 10

    1.5 Penggunaan Vektor Dalam Geometri 20

    BBAABB IIII :: FFUUNNGGSSII VVEEKKTTOORR 22882.1 Fungsi Vektor 28

    2.2 Kurva Vektor 29

    BBAABB IIIIII :: DDIIFFEERREENNSSIIAALL VVEEKKTTOORR 33443.1 Derivatif atau Turunan dari Fungsi Vektor 34

    3.2 Interpretasi Dari Derivatif Vektor 35

    3.3 Gradien, Difergensi dan Curl 38

    3.4 Penggunaan Gradien, Difergensi dan Curl 41

    BBAABB IIVV :: IINNTTEEGGRRAALL VVEEKKTTOORR 55664.1 Integral Garis 56

    4.2 Teorema Green 69

    4.3 Medan Gaya Konservatif 76

    4.4 Integral Luasan 84

    4.5 Teorema Divergensi Gauss 100

    4.6 Teorema Stokes 106

    DDAAFFTTAARR PPUUSSTTAAKKAA 111111

  • DIKTAT ANALISIS VEKTOROleh : Tim Matematika Teknik Mesin Unibraw

    Program Semi Que 1Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya

    BAB I

    VVEEKKTTOORR KKOONNSSTTAANN

    1.1. Pengertian Tentang Vektor dan Notasi Vektor

    Beberapa besaran (quantities) dalam fisika mempunyai besar

    (magnitude) dan arah (direction), sebagai contoh misalnya lintasan dan

    kecepatan sebuah obyek yang bergerak, gaya yang bekerja pada suatu

    benda, medan listrik maupun medan magnet suatu titik dan lain

    sebagainya. Besaran yang mempunyai besar dan arah disebut dengan

    vektor (vector). Sementara besaran yang hanya mempunyai besar

    (magnitude) saja seperti massa, waktu maupun temperatur disebut dengan

    skalar (scalar). Notasi vektor dan teknik-teknik dengan menggunakan

    analisis vektor sangat berguna untuk menjelaskan hukum-hukum fisika dan

    aplikasinya baik dalam bidang (dimensi dua = R2) maupun ruang (dimensi

    tiga = R3).Dalam penyajiannya sebuah vektor biasa digambarkan sebagai

    segmen atau ruas garis yang berarah sebagai berikut :

    v = ABABAB ==

    A = titik pangkal (initial point)

    B = titik ujung (terminal point)

    Panjang vektor v = v = BA : menyatakan besarnya vektor atau

    panjangnya vektor vdan tanda panah dalam AB menyatakan arah vektor.

    A

    B v

    POKOK BAHASAN :! Pengertian tentang vektor dan notasi vektor! Aljabar vektor! Vektor posisi dalam bidang dan ruang! Perkalian antar vektor! Penggunaan vektor dalam geometri

  • DIKTAT ANALISIS VEKTOROleh : Tim Matematika Teknik Mesin Unibraw

    Program Semi Que Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya

    Ada 3 jenis vektor :

    a. Vektor Bebas (free vector) : vektor yang boleh digeser sejajar dirinya

    dengan panjang dan arah tetap.

    b. Vektor meluncur (sliding vector) : vektor yang boleh digeser sepanjang

    garis kerjanya, misalnya gaya yang

    bekerja sepanjang garis lurus.

    c. Vektor terikat (binding vector) : vektor yang terikat pada sistem koordinat

    yang menunjukkan posisi tertentu.

    Kecuali bila digunakan untuk menyatakan letak atau posisi, pada umumnya

    orang bekerja dengan vektor bebas.

    1.2. Aljabar Vektor

    Vektor nol (null vector)

    Ditulis 0 adalah vektor yang panjangnya nol sehingga arahnya tak

    tentu (karena ujung dan pangkalnya berimpit)

    Kesamaan 2 vektor

    Dua vektor dikatakan sama jika mempunyai panjang dan arah yang

    sama.

    Kesejajaran 2 vektor

    Dua vektor dikatakan sejajar atau paralel jika garis-garisnya sejajar,

    arahnya bisa sama atau berlawanan.

    Vektor-vektor yang segaris merupakan vektor-vektor yang paralel.

    Penjumlahan vektor

    Penjumlahan vektor bisa dilakukan dengan mengikuti aturan jajaran

    genjang atau aturan segi banyak (poligon)

    Misalnya:

    a.

    CBA =+

    atau

    A

    B

    A

    C

    AC

    B

    B

    2

  • DIKTAT ANALISIS VEKTOROleh : Tim Matematika Teknik Mesin Unibraw

    Program Semi Que 3Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya

    b. DCBAE +++=

    c. 0EDCBA =++++

    Jumlah dari vektor-vektor yang merupakan sisi-sisi dari sebuah segi banyak

    tertutup selalu nol jika arah sisi-sisi tersebut berurutan.

    Penggandaan vektor dengan skalar

    Jika m = besaran skalar

    dan A = vektor yang panjangnya | A |

    maka :

    m A = vektor yang panjangnya m kali panjangnya A dan arahnya

    sama dengan vektor A jika m positif, atau berlawanan

    dengan arah vektor A jika m negatif

    Pengurangan vektor

    Pengurangan vektor dilakukan dengan menambahkan lawan dari

    vektor yang mengurangi

    D

    A

    C

    B

    A

    CB

    D

    E

    E

    A B

    C

    D

  • DIKTAT ANALISIS VEKTOROleh : Tim Matematika Teknik Mesin Unibraw

    Program Semi Que 4Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya

    Jadi: )B(ABA +=

    BAC =

    Jika A = B maka 0BA =

    Hukum-hukum yang berlaku dalam Aljabar Vektor

    Jika C ,B ,A adalah vektor dan m, n adalah skalar maka

    1. BA + = AB + (komutatif terhadap jumlahan)

    2. )C B(A ++ = C )BA( ++ (asosiatif terhadap jumlahan)

    3. Terdapat vektor 0 sehingga: AA0 0A =+=+ (ada elemen netral)

    4. Terdapat vektor A sehingga: 0 )A(A =+ (ada elemen invers)

    5. (mn) A = )Am(n (asosiatif terhadap perkalian)

    6. )BA(m + = BmAm + (distributif terhadap perkalian)

    7. (m + n) A = AnAm + (distributif terhadap perkalian)

    8. )A( 1 = A (ada invers dalam perkalian)

    2.3. Vektor Posisi dalam Bidang dan Ruang

    Teorema Dasar Dalam Vektor :

    Setiap vektor C pada bidang dapat ditulis secara tunggal sebagai

    kombinasi linier sembarang 2 vektor A dan B yang tidak paralel dan bukan

    vektor nol.

    Atau:

    C = BnAm + dengan m, n adalah skalar yang tunggal

    A

    B

    A

    BB

    A

  • DIKTAT ANALISIS VEKTOROleh : Tim Matematika Teknik Mesin Unibraw

    Program Semi Que 5Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya

    Bukti :

    21 OPOPOPC +==

    1OP paralel dengan A sehingga 1OP = Am

    C = Am + Bn2OP paralel dengan B sehingga 2OP = Bm

    Dalam hal ini m, n adalah skalar yang tunggal. Karena jika tidak tunggal

    maka C akan bisa ditulis sebagai berikut :

    C = m1 A + n1 B = C = m2 A + n2 B

    (m1 - m2) A + (n1 - n2 ) B = 0

    Karena A dan B bukan vektor nol dan tidak paralel maka,

    m1 - m2 = 0 m1 = m2

    n1 - n2 = 0 n1 = n2

    Teorema dasar ini juga berlaku untuk vektor-vektor dalam ruang (R3),

    sehingga untuk sembarang vektor D dapat ditulis :

    D = m1 A + m2 B + m3 C

    dengan A , B dan C adalah vektor-vektor yang tidak paralel, bukan vektor

    nol dan tidak sebidang.

    Dua vektor A dan B dikatakan saling bergantung secara linier (dependent

    linear) jika terdapat skalar m dan n yang tidak nol dan m A + n B = 0

    Kejadian ini akan terjadi jika :

    1. A dan B merupakan vektor nol atau

    2. A dan B paralel (sejajar)

    A

    1P P

    2PO B

    C

  • DIKTAT ANALISIS VEKTOROleh : Tim Matematika Teknik Mesin Unibraw

    Program Semi Que 6Fakultas Teknik Jurusan MesinUniversitas Brawijaya

    Contoh :

    Buktikan bahwa garis yang menghubungkan titik tengah dua sisi sebuah

    segitiga adalah sejajar dengan sisi ketiga dan panjangnya sama dengan

    1/2 dari panjang