KATA PENGANTAR - komisiinformasi.go.id · dari pihak Tergugat I dan Tergugat II. 4) Pada tanggal 21...
Transcript of KATA PENGANTAR - komisiinformasi.go.id · dari pihak Tergugat I dan Tergugat II. 4) Pada tanggal 21...
LAPORAN TAHUNAN | 2017
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Karunia dan Rahmat-Nya kegiatan
Laporan Tahunan Sekretariat Komisi Informasi Pusat Tahun 2017 dapat terlaksana dan
tersusun dengan baik. Laporan Tahunan ini berisi capaian kinerja Sekretariat Komisi
Informasi Pusat selama tahun 2017.
Laporan Tahunan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Sekretariat Komisi
Informasi Pusat. Sekretariat Komisi Informasi Pusat sebagai salah satu instansi pemerintah
dibiayai oleh anggaran negara diharuskan menyampaikan laporan dimaksud sebagai wujud
pertanggungjawaban pelaksanaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Kinerja
Sekretariat Komisi Informasi Pusat diharapkan selalu berjalan dengan baik dan mengalami
peningkatan dari tahun sebelumya, walaupun kadang memang ada beberapa hal yang belum
memenuhi target yang diharapkan. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan dasar dalam perbaikan
perencanaan kegiatan pada tahun-tahun mendatang untuk mencapai visi dan misi
Sekretariat Komisi Informasi Pusat.
Akhir kata semoga Laporan Tahunan Tahun 2017 ini dapat bermanfaat dan digunakan
sebagai acuan bagi peningkatan dan perbaikan kinerja pada masa yang akan datang.
Jakarta, Januari 2018 Sekretariat Komisi Informasi Pusat
Tim Penyusun
LAPORAN TAHUNAN | 2017
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rencana Program Kegiatan dan Anggaran................................................................... 1
BAB II REALISASI CAPAIAN PROGRAM DAN ANGGARAN............................................. 2
A. Rencana Target dan Capaian Anggaran........................................................................ 2
B. Rencana Target Capaian Fisik....................................................................................... 2
C. Realisasi Program Kegiatan Triwulan III......................................................................... 3
I. Layanan Penyelesaian Sengketa Informasi............................................................. 3
II. Layanan Pelaksanaan Ketentuan Keterbukaan Informasi Publik di Badan
Publik Pemerintah ................................................................................................. 14
III. Layanan Keterbukaan Informasi Publik untuk Masyarakat dan Badan Publik........ 20
IV. Layanan Administrasi Komisi Informasi Pusat...................................................... 28
V. Layanan Perkantoran............................................................................................ 37
BAB III TARGET DAN CAPAIAN PERJANJIAN KINERJA (PK)....................................... 40
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 42
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 42
B. Kendala........................................................................................................................ 42
C. Saran – Saran............................................................................................................. 42
LAMPIRAN – LAMPIRAN
A. Realisasi Anggaran
B. Realisasi Fisik
C. Realisasi Kinerja
D. Jenis PPID Pemprov/Kabupaten/Kota Versi Kemendagri
E. Jenis PPID Kementerian/Lembaga Versi Kemkominfo
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan penyusunan laporan Tahunan ini merupakan rangkaian kegiatan yang tidak
terpisahkan dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Sekretariat Komisi
Informasi Pusat (KIP). Hal-hal yang dilaporkan berupa pelaksanaan kegiatan dan hasil
yang dicapai. Selain itu juga hasil monev berupa identifikasi kendala-kendala yang
dihadapi beserta upaya pemecahannya guna peningkatan kinerja kedepan. Monitoring
dan evaluasi merupakan suatu proses yang berkesinambungan untuk memantau
pelaksanaan kinerja manajemen.
Kegiatan monitoring diperlukan untuk memantau tindak lanjut hasil dari kegiatan audit
kinerja untuk memastikan bahwa sistem pengendalian internal unit kerja sudah dilakukan
guna memastikan kualitas kinerja yang optimum. Selain itu suatu sistem monitoring yang
berkala diperlukan untuk menunjang perwujudan akuntabilitas pelaksanaan tupoksi serta
membantu peningkatan kinerja unit-unit kerja dilingkungan Sekretariat Komisi Informasi
Pusat dalam melaksanakan tugas pokok, dan fungsi.
B. Rencana Program Kegiatan dan Anggaran
No Uraian Anggaran (Rp) Persentase (%)
1. Layanan Administrasi KI Pusat 1.498.662.000 8,3
2. Layanan Penyelesaian Sengketa Informasi 1.187.437.000 6,6
3. Layanan Pelaksanaan Ketentuan
Keterbukaan Informasi Publik di Badan
Publik Pemerintah
2.283.888.000 13
4. Layanan Keterbukaan Informasi Publik
Untuk Masyarakat dan Badan Publik
1.655.370.000 9,2
5. Layanan Internal (Overhead) 248.800.000 1,4
6. Layanan Perkantoran 11.148.997.000 62
Jumlah Total (Rp) 18.023.154.000 100
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 2
BAB II REALISASI CAPAIAN PROGRAM DAN ANGGARAN
A. Rencana Target dan Capaian Anggaran
Pada tahun 2017 Sekretariat Komisi Informasi Pusat mendapat alokasi pagu sebesar
Rp. 18.394.573.000,- (Delapan Belas Milyar Tiga Ratus Sembilan Puluh Empat Juta Lima
Ratus Tujuh Puluh Tiga Ribu Rupiah) kemudian terdapat pemotongan anggaran sebesar
Rp. 579.545.000 sehingga menjadi Rp. 18.023.154.000,- . Target serapan anggaran
sampai dengan Desember 2017 adalah sebesar 18.023.154.000 atau 100%. Sedangkan
capaian anggaran sampai dengan Desember 2017 adalah sebesar Rp. 15.388.168.885
atau 85,38% dengan rincian sebagai berikut:
No. Uraian Target
Capaian
Persentase
(%)
Capaian Persentase
(%)
1
Belanja
Pegawai
3.830.484.000 21,25 3.259.666.343 85,10
2 Belanja Barang 13.894.870.000 77,09 11.834.572.597 85,17
3 Belanja Modal 297.800.000 1,65 294.726.025 98,97
Total
18.023.154.000
100
15.388.168.886
85,38
B. Rencana Target dan Capaian Fisik
Capaian Fisik adalah capaian target berdasarkan kuantitas satuan volume, seperti: jumlah
laporan, dokumen, layanan/bulanan ataupun unit. Target capaian fisik selama Tahun 2017
sebagai berikut :
No Uraian Volume Realisasi Persentase
(%)
1. Layanan Administrasi Komisi Informasi
(KIP) Pusat
17 16 94
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 3
2. Layanan Penyelesaian Sengketa
Informasi
65 50 77
3. Layanan Pelaksanaan Ketentuan
Keterbukaan Informasi Publik di Badan
Publik Pemerintah
70 70 100
4. Layanan Keterbukaan Informasi Publik
Untuk Masyarakat dan Badan Publik
1.400 1.257 90
5. Layanan Internal (Overhead) 2 2 100
6. Layanan Perkantoran 12 12 100
Jumlah Total 1.566 1.407 90
C. Realisasi Program Kegiatan
I. Layanan Penyelesaian Sengketa Informasi
Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Komisi Informasi mempunyai tugas sebagaimana ketentuan Pasal 26 ayat (2) adalah
menetapkan prosedur pelaksanaan penyelesaian sengketa melalui Mediasi dan/atau
Ajudikasi nonlitigasi serta menerima, memeriksa, dan memutus Sengketa Informasi Publik
dan memberikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya berdasarkan Undang - Undang
ini kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia setahun sekali atau
sewaktu - waktu jika diminta.yaitu sebagai Pemohon dan Termohon. Dengan semakin
berkembangnya jenis kasus yang ditangani, maka diperlukan pengembangan pengetahuan
dan skill terkait penyelenggaraan penyelesaian sengketa informasi publik kepada para pihak
tersebut diatas.
Selama Januari - Desember 2017, jumlah permohonan penyelesaian sengketa 119
kasus, sebagai berikut:
No Bulan Jumlah
1 Januari 8
2 Februari 4
3 Maret 10
4 April 9
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 4
5 Mei 9
6 Juni 44
7 Juli 16
8 Agustus 4
9 September 6
10 Oktober 3
11 November 4
12 Desember 2
Total 119
Jumlah Permohonan Sengketa Januari – Desember 2017
Dengan tambahan tersebut, maka jelas permohonan sengketa informasi publik selama
tahun 2010 – 2017 menjadi sebanyak 2.803 kasus.
Dari bagan di atas terlihat bahwa selama Tahun 2017 jumlah permohonan paling tinggi
berada di bulan Juni sebanyak 44 kasus.
Selama tahun 2017, Komisi Informasi Pusat hanya menyelesaikan sengketa informasi
dengan rekapitulasi sebagai berikut :
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah Permohonan Sengketa di Dalam dan Luar Kota Tahun 2017
Jumlah Sengketa
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 5
No. Bulan Jumlah Register
1 Januari 1
2 Februari 2
3 Maret 7
4 April 16
5 Mei 4
6 Juni 1
7 Juli 1
8 Agustus 0
9 September 0
10 Oktober 0
11 November 0
12 Desember 0
JUMLAH 32
Dari 32 register sengketa tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan hasil penyelesaian
sebagai berikut :
No. Penyelesaian Jumlah
1 Putusan Ajudikasi 15
2 Putusan Sela 9
3 Mediasi Sepakat 4
4 Pencabutan 3
5 Pembatalan Registrasi 1
JUMLAH 32
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 6
Dari 118 permohonan sengketa yang masuk, hanya 32 kasus yang dapat diselesaikan.
Dikarenakan selama Juli – Desember 2017, Komisi informasi Pusat tidak melakukan
sidang penyelesaian sengketa informasi dikarenakan sedang proses pergantian
Komisioner periode 2017 – 2021. Namun, untuk registrasi sengketa tetap diterima
apabila ada pemohon yang mengajukan sengketa informasi. Dengan tambahan
tersebut maka jumlah penyelesaian permohonan sengketa yang dapat diselesaikan dari
2010 s/d 2017 sebanyak 902 kasus (32,18%). Berikut adalah tabel penyelesaian
permohonan sengketa dari 2010 s/d 2017 sebagai berikut:
Tahun Jumlah Permohonan Jumlah yang diselesaikan
2010 76 51
2011 419 186
2012 323 237
2013 377 125
2014 1.354 123
2015 71 94
2016 64 54
2017 119 32
Jumlah 2.803 902
2. Penanganan Sengketa Pasca Putusan
a. Kegiatan ini merupakan upaya keberatan terhadap putusan Komisi Informasi Pusat yang
dilakukan di Pengadilan (PTUN/PN dan MA). Rekapitulasi upaya keberatan selama
periode Januari – Juni 2017, adalah sebagai berikut :
1.1 Nomor Register 011/III/KIP-PS/2016 antara Pemohon Mustolih terhadap Termohon
PT. Sumber Alfaria Trijaya, TBK, Mengajukan keberatan di wilayah hukum Pengadilan
Negeri 1A Tangerang, Dengan Nomor Surat Pengadilan Tangerang, No.
W29.U.4/179/HT/1/2017 tanggal 17 Januari 2017. Pemohon pengajuan Keberatan
terhadap putusan Komisi Informasi Pusat di ajukan oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya,
TBK. Komisi Informasi Pusat sebagai Tergugat 2. Dalam gugatan yang diajukan ke
PN 1A Tangerang di menangkan oleh Komisi Informasi Pusat. Adapun rangkaian
persidangannya adalah sebagai berikut:
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 7
1) Pada tanggal 8 Maret 2017 diadakan agenda persidangan mendengarkan
keterangan saksi fakta dan ahli dari pihak tergugat, dengan susunan Majelis Hakim
sebagai berikut:
a. I Gede Suarsana, SH (Hakim Ketua)
b. Serliwaty, SH, MH (Hakim Anggota)
c. Indra Cahya, SH, MH (Hakim Anggota)
Akhir dari persidangan ini Tergugat I dan II adalah menolak pernyataan Ahli.
2) Pada tanggal 14 Maret 2017 dengan agenda persidangan penyampaian bukti tertulis
dari para pihak. Beberapa hal yang mengemuka dalam persidangan ini adalah:
Hakim ketua meminta kepada penggugat untuk merevisi bukti-bukti yang akan
disampaikan dalam persidangan berikutnya.
Hakim ketua meminta kepada tergugat II untuk merevisi bukti-bukti yang akan
disampaikan dalam persidangan berikutnya.
Hakim ketua meminta kepada tergugat I untuk menyiapkan saksi/ahli yang akan
dihadirkan dalam persidangan berikutnya.
Penggugat menyatakan siap merevisi bukti-bukti yang dipinta oleh hakim ketua
yang akan diserahkan pada sidang berikutnya.
Tergugat I menyatakan menyanggupi menghadirkan saksi/ahli pada sidang
berikutnya.
Tergugat II menyatakan siap merevisi bukti-bukti yang akan disampaikan pada
sidang berikutnya
3) Pada tanggal 16 Maret 2017 diadakan persidangan mendengarkan keterangan ahli
dari pihak Tergugat I dan Tergugat II.
4) Pada tanggal 21 Maret 2017 diadakan persidangan Pembacaan Putusan yang
diselenggarakan di Pengadilan Negeri Tangerang dengan nomor perkara
16/PDT.G/PN.Tng dengan pihak Penggugat adalah PT. Sumber Alfaria Trijaya,
Tbk, Tergugat I adalah Komisi Informasi Pusat dan Tergugat II Mustolih.
Dalam persidangan ini Majelis Hakim yang didampingi oleh Lis Mardiana, SH
sebagai Panitera Pengganti dengan Pembacaan Putusan. Untuk pertama kalinya
Yusril Ihza Mahendra selaku Kuasa Penggugat menghadiri persidangan.
Adapun putusan yang dibacakan oleh Hakim Ketua adalah :
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 8
“Menerima Eksepsi Tergugat I dan II, serta tidak menerima Eksepsi
Penggugat”
Dengan demikian Majelis Hakim tidak menerima Gugatan Keberatan Alfamart atas
Putusan Komisi Informasi Pusat Nomor 011/III/KIP-PS-A/2016. Atas putusan ini
Termohon melakukan upaya banding di Mahkamah Agung.
1.2 No. Register 033/V/KIP-PS/2016. Dalam kasus ini Indonesia Corruption Watch
selaku Pemohon mengajukan keberatan terhadap Badan Pemeriksa Keuangan selaku
Termohon di wilayah hukum PTUN Jakarta. Dengan surat PTUN, No.
w2.TUN1.265/HK.06/I/2017 Tanggal 17 Januari 2017.
1.3 No Register 004/I/KIP-PS/2016. Dalam kasus ini LSM Pemantau Pembangunan dan
Pengelolaan Keuangan Negara selaku Pemohon (penggugat) mengajukan keberatan
terhadap Kementerian Kelautan dan Perikanan selaku Termohon (tergugat) di wilayah
hukum PTUN Jakarta dengan surat PTUN No. W2.TUN1.639/HK.06/II/2017 tanggal
14 Februari 2017.
1.4 No. Register 014/III/KIP-PS/2016. Dalam hal ini Nanwani Sarimona Rohhili selaku
Pemohon (penggugat) mengajuka keberatan terhadap Kantor Layanan Pajak Pratama
Jakarta Gambir Tiga selaku Termohon (tergugat) di PTUN Jakarta dengan surat
No.W2.TUN.1.798/HK.06/II/2017 tanggal 28 Februari 2017.
1.5 No. Register 038/VII/KIP-PS/2015 antara Pemohon LSM Peduli Mutu Pendidikan
Nasional dengan termohon PT. Pertamina mengajukan keberatan ke PN Klas IA
Jakarta dengan no surat W10.U1.8919.HT.02V.2017.03 No. Register 050/X/KIP-
PS/2016 antara pemohon Ryahan Dudayev dengan termohon Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman keberatan diajukan ke PTUN Jakarta dengan surat
no W2.TUN1.2112/HK.06/VI/2017.
Tabel Penanganan Sengketa Pasca Putusan :
No No. Register Pemohon Termohon Wilayah Hukum
Pengadilan
Ket.
1 011/III/KIP-
PS/2016
Mustholih PT. Sumber
Alfaria Trijaya
PN Kelas 1A
Tangerang
Kasasi
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 9
2 033/V/KIP-
PS/2016
ICW BPK PTUN Jakarta
3 004/I/KIP-
PS/2016
LSM Pemantau
Pembangunan
dan
Pengelolaan
Keuangan
Negara
BPSDM
Kementerian
Kelautan dan
Perikanan RI
PTUN Jakarta
4 014/III/KIP-
PS/2016
Sdri. Nanwani
Sarimona
Rohhili
Kantor
Pelayanan
Pajak Pratama
Jakarta Gambir
Tiga
PTUN Jakarta
5 038/VII/KIP-
PS/2015
LSM Peduli
Mutu
Pendidikan
Nasional
PT. Pertamina
(Persero)
PN Jakarta Pusat
6 050/X/KIP-
PS/2016
Rayhan
Dudayev, S.H
Kementerian
Koordinator
Bidang
Kemaritiman RI
PTUN Jakarta
b. Focus Group Discussion Pasca Putusan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 November 2017 di Kantor Komisi Informasi
Pusat dengan tema “Implementasi Pasal 4 Perki 1 Tahun 2013 sebagai Solusi
Penumpukan Penyelesaian Sengketa Informasi di Komisi Informasi Pusat”. Kegiatan ini
dihadiri oleh 15 peserta terdiri dari KI Provinsi, PN Jakarta Pusat, PTUN Jakarta dan
FOINI. Adapun Narasumber kegiatan ini adalah Alamsyah Saragih ( Ombudsman RI )
dan Dr. H. Yodi Martono Wahyudi, SH,.MH ( Mahkamah Agung RI ).
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 10
2. Bimtek Penyelesaian Sengketa Informasi
2.1 Bimtek Penyelesaian Sengketa Informasi dan Kelembagaan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan percepatan pemahaman tentang
penyelesaian sengketa informasi publik dan bertujuan utuk meningkatnya pemahaman
penyelesaian sengketa informasi publik yang terukur berdasarkan hasil pre tes dan post
test serta menghasilkan output penyelesaian yang sama sebagaimana diatur dalam UU
KIP dan PERKI PPSIP.Kegiatan Bimtek ini dilaksanakan di 2 Lokasi yaitu:
a. Di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 15 – 17 Mei 2017 dengan tema
“Bimbingan Teknis Peraturan Komisi Informasi tentang Penyelesaian Sengketa
Informasi & Kelembagaan”. Adapun Narasumber adalah:
1. Evy Trisulo Dianasari (Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat)
3 Dyah Aryani P (Anggota Komisi Informasi Pusat)
Adapun peserta Bimtek diikuti oleh 25 orang Komisioner Komisi Informasi Provinsi
yang terdiri dari Kalimantan Timur, Bali, Banten, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara
Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara.
Output kegiatan ini adalah tercapainya 25 orang Komisioner KI Provinsi yang dapat
menerima dan memahami alur Penyelesaian Sengketa Informasi. Hal ini terlihat dari
nilai pre test dan post test peserta.
b. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 29 – 31 Agustus di Bengkulu dengan
Narasumber Yhannu Setiawan (Komisioner KI Pusat) dan John Fresley (Komisioner
KI Pusat). Kegiatan ini diikuti sebanyak 29 orang peserta, terdiri dari Anggota Komisi
Informasi Provinsi yaitu :
1. Anggota KI Provinsi Bengkulu
2. Anggota KI Provinsi Lampung
3. Anggota KI Provinsi Papua
4. Anggota KI Provinsi Kalimantan Barat
5. Anggota KI Provinsi Aceh
6. Anggota KI Provinsi Sumatera Utara
7. Anggota KI Provinsi Sulawesi Barat
8. Anggota KI Provinsi D.I Yogyakarta
9. Anggota KI Provinsi Jawa Tengah
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 11
Output dari kegiatan ini tercapainya 29 orang peserta Komisioner yang dapat
meningkatkan kualitas penyelesaian sengketa informasi publik.
2.2 Bimtek Manajemen Administrasi Penyelesaian Sengketa Informasi Publik
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan
Panitera/Panitera Pengganti dalam mengelola dan mendokumentasian berkas sengketa
secara baik dan benar yang diukur berdasarkan hasil pre test dan post test. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tangal 6 – 8 Agustus 2017 di Medan dengan Narasumber Suharto
(Panitera Muda Pidana Mahkamah Agung RI), Robinson Simbolon (Komisioner KI Provinsi
Sumatera Utara) dan Bambang Hardi Winata (Penggiat Keterbukaan Informasi Publik).
Kegiatan ini diikuti sebanyak 23 orang peserta, terdiri dari Panitera/Panitera Pengganti dari
KI Provinsi Regional Sumatera dan Jawa serta 5 Orang Komisioner Informasi Sumatera
Utara.
Output dari kegiatan ini adalah tercapainya 28 orang yang mendapat pengetahuan da
pemahaman mengenai manajemen administrasi penyelesaian sengketa informasi publik.
3 Bimtek Sistem Informasi Manajemen Sengketa Informasi Publik (Panitera/Panitera
Pengganti KI Daerah)
Bimbingan Teknis Sistem Informasi Manajemen Sengketa Informasi Publik bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman Panitera dan/atau Panitera Pengganti dalam megelola dan
mengoperasionalkan administrasi permohonan penyelesaian sengketa informasi publik
secara online yang terukur berdasarkan hasil pre tes dan post test, tujuan lainnya
terdokumentasikannya berkas segketa informasi publik melalui sarana Sistem Informasi
Manajemen Sengketa Informasi baik secara digital atau nondigital serta meningkatkan
kemampuan peserta sebagai Panitera Pengganti. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal
8 – 10 Desember 2017 di Banjarmasin. Perserta Bimbingan Teknis Sistem Informasi
Manajemen Sengketa Informasi Publik ini terdiri dari Panitera Pengganti Komisi Informasi
Provinsi.
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 12
4 Penyusunan Kajian Pengecualian Informasi tentang Pertahanan dan Keamanan
Negara, Kekayaan Alam, dan Rahasia Pribadi
Undang – undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi Publik ( UU KIP)
menyatakan pada asasnya setiap informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses setiap
pengguna informasi publik, kecuali informasi publik yang dikecualikan juga bersifat ketat dan
terbatas. Berdasarkan hal tersebut maka informasi publik dapat dibedakan atas informasi
publik yang terbuka dan informasi publik yang di kecualikan.
Berkenaan dengan pengecualian informasi, UU KIP memberikan syarat yang ketat bagi
Badan Publik jika mengecualikan informasi publik. Menurut UU KIP setiap pengecualian
informasi harus berdasarkan pengujian konsekuensi yaitu pengujian tentang konsekuensi
yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat dengan
mempertimbangkan secara seksama bahwa menutup informasi publik dapat melindungi
kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya. Ketentuan peraturan
perundang – undangan, kepatuhan dan kepentingan umum menjadi acuan analisis dalam
melakukan pengujian konsekuensi. Dalam hal peraturan pelaksanaan yang berkaitan dengan
Pengklasifikasian Informasi Publik diatur secara legal formal melalui peraturan Komisi
Informasi.
Bentuk Kegiatan yang dilaksanakan adalah Forum Group Discussion (FGD) Rancangan
PERKI Tentang Pengklasifikasian Informasi Publik, dengan tema “Teknik Perencanaan
Penyusunan, Pembahasan, Pengesahan/Penetapan, dan Pengundangan Peraturan
Pada Lembaga non Struktural Berdasarkan Undang-undang Tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan”.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2017 di Kantor Komisi Informasi Pusat,
dengan Narasumber :
(1) Evy Trisulo Dianasari ( Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat RI)
(2) R.R Woro Wijayanti SH, M.SI (Kasubdit Pengundangan Peraturan Perundang-
undangan Kementerian Hukum dan Ham) dengan materi “Sistematika Pembentukan
Perundang-undangan”.
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 13
Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 17 orang peserta, terdiri 11 orang internal KI Pusat
dan 6 orang dari Badan Publik (Kementerian) yaitu :
1. PPID Mahkamah Agung;
2. PPID Mabes Polri;
3. PPID Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
4. PPID Kementerian Lingkungan dan Kehutanan;
5. PPID kementerian Komunikasi dan Informatika dan;
6. PPID Kementerian Agraria dan Tata Ruang.
Output dari kegiatan ini adalah daftar masukan tentang pengklasifikasian informasi
publik dari segi teknik perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan atau
penetapan, dan pengundangan peraturan pada lembaga Non Struktural berdasarkan
Undang – Undang tentang Pembentukan Peraturan Perundang – Undangan. Hasil
kajian dalam berbagai perspektif peserta akan disusun dalam Penyusunan Peraturan
Komisi Informasi tentang Pengklasifikasian Informasi Publik.
5 Review Peraturan dan Kebijakan tentang Keterbukaan Informasi Publik
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk Focus Grup Discussion (FGD) dan Konsinyasi.
FGD Review Peraturan dan Kebijakan tentang Keterbukaan Informasi Publik
dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2017 di Kantor KI Pusat dan Konsinyasi
dilaksanakan pada tanggal 11 – 13 September 2017 di Bogor dengan Tema
“Harmonisasi Raperpres Satu Data dengan UU KIP”. Narasumber pada kegiatan
Konsinyasi adalah Ir. Rizky Ferianto, MA. (Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang
Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan) dan M. Ari Nugraha, M.Sc
(Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS).
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 14
II. Layanan Pelaksanaan Ketentuan Keterbukaan Informasi Publik di Badan Publik
Pemerintah
1. Monev Implementasi Keterbukaan Informasi di Badan Publik
Komisi Informasi sebagai lembaga mempunyai fungsi menjalankan UU KIP dan
peraturan pelaksananya, juga mempunyai fungsi untuk menetapkan peraturan yang
mengatur petunjuk teknis layanan Informasi Publik dan penyelesaian sengketa
Informasi Publik. Pengawalan implementasi Keterbukaan Informasi Publik sebagai
fungsi Komisi Informasi, dipertanggungjawabkan dalam laporan kepada Presiden dan
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) setahun sekali atau sewaktu-waktu bila diminta (Pasal
26 Angka 2 huruf c UU KIP).
Dengan demikian, untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan Keterbukaan Informasi
Publik, setiap tahun Komisi Informasi Pusat melakukan monitoring dan evaluasi
pemeringkatan Keterbukaan Informasi di Badan Publik dalam melakukan layanan
informasi publik sesuai dengan UU KIP, Perki SLIP, dan Perki Monev. Kegiatan ini
dilakukan dalam beberapa tahap yaitu sebagai berikut:
Pertama: penyusunan Instrumen Monev dan Pemeringkatan Badan Publik pada bulan
Juli 2017. Peserta terdiri dari Tenaga Ahli, Asisten Ahli, staf administrasi KI Pusat
Tujuan adalah untuk menentukan instrument yang akan digunakan berupa Self
Asessment Quessionare (SAQ).
Kedua : Pengiriman Kuesioner
Jumlah Kuesioner (SAQ) yang dikirim sebanyak 397 Badan Publik. Dari jumlah tersebut
yang mengisi dan mengembalikan sebanyak 156 Badan Publik (39,29%)., dengan
rincian sebagai berikut :
No Kategori Badan Publik Jumlah Mengisi Persentase
1 Kementerian 34 27 70,5
2 Pemerintah Provinsi 34 22 67,6
3 Lembaga Negara/LPNK 42 32 61,9
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 15
4 Lembaga Non Struktural 72 18 18,1
5 BUMN 118 25 11,8
6 Perguruan Tinggi Negeri 85 28 17,6
7 Partai Politik Nasional 12 4 41,6
Jumlah 397 156 39,29
Ketiga : Verifikasi Situs/Portal dan Softfile Data Dukung
Verifikasi dilakukan terhadap kuesioner yang dikirimkan oleh Badan Publik dan
selanjutnya dilakukan penilaian terhadap media situs/portal dan softfile data dukung
yang dilampirkan oleh Badan Publik. Verifikasi situs/portal ditekankan untuk melihat
informasi berkala yang diatur pada Pasal 9 UU KIP.
Keempat : Verifikasi Lanjutan Acak (VLA) dan Visitasi
VLA dilakukan oleh Tim Penilai KI Pusat dengan mengirimkan permintaan data
dukung secara acak yang bersumber dari jawaban kuesioner yang telah diisi oleh
Badan Publik. VLA dikirimkan melalui surat elektronik (email) kepada 20 Badan
Publik dengan nilai tertinggi untuk setiap kategori Badan Publik. Selanjutnya
dilakukan Visitasi terhadap 10 Badan Publik pada tanggal 28 November – 1
Desember 2017 dalam kota dan 4 – 6 Desember 2017 di luar kota.
Kelima : Seminar dan Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik Tahun
2017
Penganugerahan Keterbukaan Informasi Badan Publik dilaksanakan pada
tanggal 21 Desember 2017 di Istana Wakil Presiden. Kegiatan ini di hadiri oleh
Komisioner, Sekretaris KI Pusat, Pejabat Struktural, Tenaga Ahli, Asisten Ahli,
Sekretariat KI Pusat, 7 kategori Badan Publik, serta KI Provinsi. Penyerahan
penghargaan dilakukan oleh Wakil Presiden RI, Yusuf Kalla.
Dengan demikian bila dibandingkan dengan tahun 2016, maka kuantitatif
keterbukaan badan publik mengalami penurunan.
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 16
2. Rakernis
Selama tujuh tahun Komisi Informasi bergerak sebagai ujung tombak pelaksanaan
UU KIP, selalu diperlukan tindakan nyata terhadap isu-isu aktual terkait keterbukaan
informasi di masyarakat, baik di pusat maupun di daerah. Pelaksanaan Rapat Kerja
Teknis ke-7 Komisi Informasi se-Indonesia (Rakernis ke-7) ini dilakukan dalam
rangka persiapan pembahasan isu-isu strategis terkait keterbukaan informasi yang
akan dimatangkan dan dirumuskan secara konkret di forum Rapat Koordinasi
Nasional Komisi Informasi se-Indonesia yang berlangsung bulan November 2017.
Rakernis ini diharapkan dapat melakukan pembahasan isu-isu strategis terkait
keterbukaan informasi, antara lain:
a. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2017 Tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan.
b. Kebijakan One Data.
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2017 Tentang Badan
Siber dan Sandi Negara.
d. Menyikapi permasalahan anggaran di Komisi Informasi Provinsi/Kabupaten/Kota
pada pemerintahan konkruen.
e. Dan isu lainnya yang strategis yang diaspirasikan oleh Komisi Informasi Daerah.
Oleh karenanya, tema yang diusung pada Rapat Kerja Teknis Ke-6 Komisi Informasi
se-Indonesia ini adalah “Tujuh Tahun Berlakunya UU KIP dalam Rangka Mendukung
Kebijakan Negara”. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 – 20 September 2017
di Bogor. Peserta dalam kegiatan Rapat Kerja Teknis Komisi Informasi se- Indonesia
Tahun 2017 ini berjumlah 90 orang, yang terdiri dari :
1. 3 orang Komisioner KI Pusat
2. 52 orang dari Komisi Informasi Provinsi/ Kabupaten/ Kota
3. 35 orang peserta pendamping dari Komisi Informasi Provinsi/ Kabupaten/ Kota.
4. 25 orang Sekretariat KI Pusat
Tujuan dari kegiatan ini adalah :
1. Pembahasan atas masalah-masalah yang dihadapi oleh Komisi Informasi terkait
keempat isu strategis di atas dan isu lainnya yang dipandang penting, yang akan
disepakati dalam Rakornas.
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 17
2. Mendistribusikan pembahasan atas permasalahan terkait keempat isu strategis di
atas dan isu lainnya yang dianggap penting yang dihadapi Komisi Informasi yang
akan disepakati dalam Rakornas.
3. Penyelesaian atas pembagian tugas terkait keempat isu strategis di atas dan isu
lainnya yang dipandang penting, yang akan disepakati dalam Rakornas.
Output dari kegiatan Rapat Kerja Teknis Komisi Informasi se- Indonesia Tahun 2017
adalah :
1. Terumuskannya Berita Acara Rekomendasi Rapat Kerja Teknis Komisi Informasi
se- Indonesia Tahun 2017 Bidang PSI, ASE, Kelembagaan, dan SC.
2. Tersusunnya daftar tim perumus Bidang PSI, ASE, dan Kelembagaan
3. Rakornas Komisi Informasi se-Indonesia
Rakornas Komisi Informasi se-Indonesia dilaksanakan di Swissbell Hotel Makassar,
Sulawesi Selatan pada tanggal 15 – 18 November 2017. Hari pertama dikhususkan
untuk agenda Diskusi Publik dengan Narasumber Roy Suryo (Anggota DPR Komisi I),
Arif M Edie (Kapuspen Kemendagri), Prof. Dr. Dwia Tina Pulubuhu (Rektor Universitas
Hasanudin), Dessiana Samosir (FOINI).
Tema Kegiatan Rakornas 2017 adalah “Keterbukaan Informasi Publik Untuk
Membangun Demokrasi dan Mencegah Korupsi”. Peserta berjumlah 273 orang, yang
terdiri dari Komisi Informasi Pusat, Komisi Informasi Provinsi, KI Kabupaten/Kota,
Pemantau dari Provinsi Maluku Utara, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan
Sulawesi Tenggara, Tenaga Ahli dan Asisten Ahli KI Pusat serta Sekretariat KI Pusat.
Narasumber yang hadir adalah:
Farida Dwi Cahyarini (Sekjen Kominfo)
Roy Suryo (Anggota DPR Komisi I)
Freddy Tulung (Praktisi)
Arif M Edie (Kapuspen Kemendagri)
Tulus Subardjono (Ketua KI Pusat)
Prof. Dr. Dwia Tina Pulubuhu (Rektor Universitas Hasanuddin)
Dessiana Samosir (FOINI)
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 18
4. Evaluasi Kinerja Komisi Informasi Periode 2013 – 2017
Kegiatan Evaluasi Kinerja Komisi Informasi Periode 2013 - 2017 dilaksanakan sebagai
bentuk pertanggungjawaban kinerja dalam pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenang
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 85/P Tahun 2013 tentang Pengangkatan
Anggota Komisioner Periode Tahun 2013 - 2017. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk
membuat daftar inventaris capaian kinerja dan kendala yang dihadapi.
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2017 - 1 Juni 2017 di IPB International
Convention Center, Bogor yang diikuti oleh 25 orang peserta yang terdiri dari: 4 orang
Komisioner Komisi Informasi Pusat (John Fresly, Evy Trisulo Dianasari, Dyah Aryani
Prastyastuti, Yhannu Setyawan) dan 21 orang dari Sekretariat (Pejabat Struktural,
Tenaga Ahli, Asisten Ahli dan Staf Administrasi). Kegiatan ini dilaksanakan dalam
bentuk diskusi kelompok yang terdiri dari 3 kelompok, dilanjutkan dengan konsinyasi,
kompilasi dan pencetakan laporan yang akan didistribusikan ke seluruh Komisi
Informasi.
Laporan Evaluasi Kinerja Komisi Informasi Pusat Periode 2013 - 2017 menggambarkan
capaian kinerja pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang Komisi Informasi Pusat
selama periode tahun 2013 - 2017 dan menjadi acuan capaian kinerja dalam
pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang Komisi Informasi Pusat periode berikutnya.
Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya Laporan Evaluasi Komisi Informasi Pusat
Periode 2013 - 2017.
5. Bimtek Pembentukan dan Peningkatan Kualitas PPID
Bimtek Pembentukan dan Peningkatan Kualitas PPID dilaksanakan di 2 (dua) Lokasi,
yaitu:
1. Kegiatan Bimtek Pembentukan dan Peningkatan Kualitas PPID dilaksanakan pada
tanggal 24- 26 Agustus 2017 di Semarang yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas dan kapasitas PPID dalam pengelolaan dan pelayanan informasi publik.
Narasumber yang hadir adala Selamatta Sembiring (Plt. Sekretaris KI Pusat) dan
Henny S Widyaningsih (Komisioner KI Pusat). Peserta dalam kegiatan Bimtek PPID
berjumlah 45 orang terdiri dari PPID Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota wilayah
Sumatera, Jawa dan Bali.
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 19
Output dari kegiatan ini adalah tercapainya 45 orang pejabat dan staff PPID
Provinsi/Kabupaten/Kota wilayah Sumatera, Jawa dan Bali yang mendapat
pengetahuan dan pemahaman mengenai UU Keterbukaan Informasi Publik dan
peraturan lainnya untuk pelayanan informasi publik.
2. Kegiatan Bimtek Pembentukan dan Peningkatan Kualitas PPID dilaksanakan pada
tanggal 12 – 14 September di Manado, Sulawesi Selatan. Bimbingan Teknis PPID
Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik
dilaksanakan dengan maksud untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas
pemahaman pada substansi (UU KIP dan peraturan yang lainnya) pelayanan
informasi publik.
Narasumber adalah, Komisioner Komisi Informasi Pusat dan Direktorat Jenderal IKP
Kominfo, sedangkan fasilitator dalam kegiatan ini adalah Tenaga Ahli Komisi
Informasi Pusat. Adapun peserta terdiri dari PPID pada Badan Publik yang berada di
wilayah Indonesia bagian Timur dengan jumlah 36 orang.
Output yang dihasilkan adalah berupa laporan kegiatan Bimbingan Teknis Pejabat
Pengelola Informasi dan Dokumentasi Peningkatan Kualitas dan Kapasitas
Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik Kawasan Indonesia Timur dan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas PPID Pemerintah Provinsi,
Kabupaten/Kota, serta Komisi Informasi Provinsi, Kabupaten/Kota dalam melakukan
layanan informasi publik bagi PPID dalam suatu Badan Publik. Dengan demikian,
maka tujuan dari Bimtek ini dapat tercapai diantaranya meningkatkan dan
mempercepat pemahaman PPID Badan Publik dalam melaksanakan standar
layanan informasi publik.
6. Forum Diskusi Publik
Dalam rangka mendukung percepatan implementasi keterbukaan informasi publik di
Provinsi NTT, KIP melaksanakan Forum Diskusi Publik untuk mengetahui aspirasi
dan respon masyarakat lokal terhadap perkembangan informasi publik di NTT,
seperti belum terbentuknya Komisi Informasi Provinsi NTT.
Kegiatan ini dilaksankan pada tanggal 23 November 2017 bekerja sama dengan
Universitas Katolik Widya Mandira. Jumlah peserta yang hadir melebihi 100
orang,terdiri dari Ormas, LSM, Media, SKPD.
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 20
III. Layanan Keterbukaan Informasi Publik untuk Masyarakat dan Badan Publik
1. Diseminasi dan Pelatihan Hak Konstitusi Warga Negara tentang Keterbukaan
Informasi Publik bagi Mahasiswa
Kegiatan ini merupakan suatu upaya untuk memberikan pemahaman dan pelatihan hak
konstitusi warga negara terkait keterbukaan informasi publik dengan metodologi Debat
Mahasiswa yang bertujuan:
a. Mengakselerasikan pemahaman mahasiswa terhadap UU KIP
b. Menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang kritis dan peduli terhadap isu-isu
keterbukaan informasi publik di Indonesia.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada tanggal 26 – 28 September 2017 di
IPB Hotel &Convention Center Bogor. Peserta berjumlah 64 orang yang terbagi dalam 16
tim yang berasal dari 16 Perguruan Tinggi berbagai daerah di Indonesia yaitu :
1. Universitas Indonesia
2. Universitas Gadjah Mada
3. UIN Syarif Hidayatullah
4. Universitas Aisyiah Yogyakarta
5. Universitas Negeri Surabaya
6. UIN Walisongo Semarang
7. Universitas Pattimura
8. Universitas Sumatera Utara
9. Universitas Muhammadiyah Jakarta
10. Universitas Jember
11. Universitas Teuku Umar
12. Universitas Negeri Medan
13. Universitas Lampung
14. Univesitas Bengkulu
15. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
16. Universitas Negeri Malang
Dalam kegiatan ini yang menjadi Narasumber/ Dewan Juri adalah :
1. Abdulhamid Dipopramono : KI Pusat
2. Henny S. Widyaningsih : KI Pusat
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 21
3. Rumadi : KI Pusat
4. Agus Wijayanto : KI Pusat
5. Aditya Nuriya : KI Pusat
6. Alamsyah Basri : KI Prov DKI Jakarta
7. Reidy Sumual : KI Prov Sulawesi Utara
8. Nufransa Wira Sakti : PPID Kemenkeu
9. Dwiretnani Hesti Marhaeni : PPID Kementerian Pertanian
10. Lais Abid : ICW
11. Bambang Hardi Winata : Praktisi
12. Astrid Debora : FOINI
13. Heri Rahmadi : Wakil Ketua Perhumas
Tim Pendukung Teknis
1. Kelompok Moderator : TA dan AA KI Pusat (4 orang)
2. Time Keeper : Staf Sekretariat KI Pusat (3 orang)
3. Runner : Staf Sekretariat KI Pusat (2 orang)
4. Tabulator : Staf Sekretariat KI Pusat (1 orang)
Dalam kompetisi Debat Keterbukaan Informasi di Kalangan Mahasiswa di bagi menjadi 6
babak yaitu :Babak Pra- Eliminasi, Penyisihan, Perempat Final, Semi Final, Perebutan
Juara III, dan Babak Final. Pra Eliminasi dilakukan untuk menyusun peringkat dan
menghindari pertemua Tim Terbaik pada babak awal. Adapun juara pada lomba debat
keterbukaan informasi publik di kalangan mahasiswa yaitu :
1. Juara I : Universitas Gadjah Mada
2. Juara II : UIN Walisongo Semarang
3. Juara III : UIN Syarif Hidayatullah
4. Juara IV : Universitas Negeri Surabaya
Output dari kegiatan ini adalah tersedianya kelompok-kelompok mahasiswa yang
memahami dan peduli terhadap isu keterbukaan informasi publik.
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 22
2. Diseminasi UU Keterbukaan Informasi Publik ke LSM/Ormas/Tokoh Masyarakat dan
Perguruan Tinggi/Media
Meski hampir 7 tahun UU ini telah diberlakukan, keberadaan UU KIP ini belum begitu
populer dan disadari keberadaannya di kalangan masyarakat umum. Sosialisasi yang
minim diduga menjadi penyebab mengapa UU KIP belum begitu banyak diakses dan
dimanfaatkan oleh masyarakat. Hanya kalangan tertentu seperti LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat) saja yang telah cukup menyadari keberadaan dan manfaat UU KIP ini
meskipun juga jumlahnya tidak begitu banyak. Hal ini yang menyebabkan masyarakat
tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk menggunakan hak asasi yang dimilikinya
untuk mendapatkan informasi publik sebagai wujud partisipasi publik dalam
mengembangkan dan mencerdaskan lingkungannya, serta mendorong terbentuknya tata
kelola pemerintahan yang baik.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk mensosialisasikan dan
mendiseminasikan nilai-nilai Keterbukaan Informasi pada Lembaga Swadaya
Masyarakat/Organisasi Masyarakat/Tokoh Masyarakat dan Perguruan Tinggi yang
tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman serta kepedulian
terhadap isu-isu Keterbukaan Informasi Publik serta untuk mendorong peserta memiliki
action plan yang jelas dalam mewujudkan pemerintahan yang terbuka dan partisipatif di
daerahnya masing-masing.
Diseminasi UU Keterbukaan Informasi Publik ke LSM/Ormas/Tokoh Masyarakat dan
Perguruan Tinggi/Media dilakukan sebanyak 2 kali yaitu:
1) Tanggal 13 April 2017 di Golden Tulip Hotel, Pontianak, Kalimantan Barat, dengan tema
“Keterbukaan Informasi Publik untuk Demokrasi yang lebih berkualitas”, dengan
Narasumber yaitu:
Henny S Widyaningsih (Komisioner KI Pusat), dengan tema "Permohonan
Informasi dan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik".
Rumadi Ahmad (Komisioner KI Pusat), dengan tema "Keterbukaan Informasi di
Badan Publik untuk Mencegah Hoax".
Chatarina Pancer Istiyani (Komisioner KI Prov. Kalimantan Barat), dengan tema
"Urgensi Partisipasi Masyarakat dalam Mewujudkan Pemerintahan yang
Terbuka di Kalimantan Barat".
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 23
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk seminar, diskusi publik, pengisian pre test dan
post test, serta membuat action plan peserta. Adapun peserta yang hadir berjumlah 108
orang yang terdiri dari Komisioner Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat,
Sekretariat Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat, LSM/Organisasi Masyarakat,
Tokoh Masyarakat, Perguruan Tinggi & Media.
Output dari kegiatan ini adalah tersampaikannya berbagai ketentuan dan aspek-aspek
keterbukaan informasi publik kepada 108 orang peserta serta meningkatnya
pemahaman peserta terhadap keterbukaan informasi publik (hasil pre test dan post
test).
2) Tanggal 21 April 2017 di Yogyakarta. Maksud dari kegiatan ini adalah sebagai salah
satu upaya penyebarluasan informasi dan ketentuan tentang berbagai aspek
keterbukaan informasi publik kepada kelompok kelompok masyarakat.
Adapun tujuannya adalah :
(1) Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap berbagai aspek
keterbukaan informasi publik.
(2) Merumuskan action plan dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan dan
akuntabel serta partisipatif.
Peserta berjumlah 70 orang terdiri atas unsur Ormas, LSM, Tokoh Masyarakat,
Perguruan Tinggi, Media, serta unsur KI Provinsi DIY dan Sekretariat KI Jawa Tengah.
Adapun Narasumber adalah :
(1) Suharnanik Listiana (Komisioner KI Provinsi DIY),
(2) Rumadi (Komisioner KI Pusat),
(3) Henny S Widyaningsih (Komisioner KI Pusat).
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk seminar, diskusi kelompok, serta pre test dan post
test. Output kegiatan ini adalah tercapainya 70 anggota/kelompok masyarakat yang
mengetahui dan memahami tentang berbagai aspek keterbukaan informasi publik dan
tersusunnya rumusan action plan kelompok masyarakat tentang implementasi
keterbukaan informasi publik.
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 24
3. Diskusi Publik dan Festival Keterbukaan Informasi Publik
a. Diskusi Publik Hari Keterbukaan Informasi Nasional (KIN) Tahun 2017
Komisi Informasi Pusat sebagai lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan Undang-
Undang Keterbukaan Informasi Publik menyelenggarakan “Peringatan 7 Tahun
Pemberlakuan UU KIP”. Penyelenggaraan kegiatan ini diikuti oleh Komisi Informasi
Daerah, Badan Publik, dan seluruh aktivis/elemen masyarakat sipil. Peringatan ini
merupakan wadah untuk merefleksikan kondisi keterbukaan informasi saat ini, serta
mengevaluasi program-program kerja yang telah dilakukan.
Peringatan Hari KIN bertujuan untuk:
1) Meneguhkan kembali komitmen bersama untuk melaksanakan amanah dari UU KIP
demi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bebas KKN.
2) Mengevaluasi 9 tahun pelaksanaan UU KIP di Indonesia.
3) Mensosialisasikan kerja-kerja yang telah dilakukan oleh Komisi Informasi kepada para
stakeholder keterbukaan informasi sebagai bentuk akuntabilitas publik.
4) Menjadikan Keterbukaan Informasi sebagai Agenda Media.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2017 di Auditorium Adhiyana, Wisma
Antara, Jakarta, dengan bentuk kegiatan berupa diskusi publik yang bertemakan “Lawan
Hoax dengan Keterbukaan Informasi”.
Narasumber dalam diskusi publik ini, yaitu:
(1) Abdulhamid Dipopramono (Komisioner Komisi Informasi Pusat), dengan tema
"Penyampaian Informasi yang akurat oleh Badan Publik, Cegah HOAX", antara
lain menyampaikan bahwa dalam UU KIP, membuka informasi publik adalah suatu
kewajiban. Dalam UU KIP memberikan informasi yang akurat, benar, dan tidak
menyesatkan juga merupakan kewajiban bagi Badan Publik. Namun sejatinya
manfaatnya juga dinikmati oleh Badan Publik sendiri, bukan hanya oleh publik.
Pelaksanaan kewajiban-kewajiban dari UU tersebut akan menghindarkan Badan
Publik dari produksi informasi hoax.
(2) Arfi Bambani (Sekjen. AJI), dengan tema "Peran media dalam Pemberlakuan UU
KIP (Agenda Media)", antara lain menyampaikan bahwa Komisi Informasi harus
lebih banyak bersentuhan dengan jurnalis warga karena memang membutuhkan
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 25
dukungan lebih besar untuk menggali data dan informasi dari lembaga-lembaga
pemerintah.
Komisi Informasi membantu K/L untuk lebih siap menyajikan data kepada publik
misal dengan visualisasi data atau ramah buat jurnalisme data.
(3) Budi Setyarso (Pemred. Koran Tempo), dengan tema "Kebebasan Pers dalam
Keterbukaan Informasi", antara lain menyampaikan bahwa Komisi Informasi
mempunyai persoalan, yaitu:
• Tidak memiliki wewenang eksekusi: laporan ke polisi untuk pihak yang tidak
menjalankan putusan.
• Prosesnya panjang dan keputusannya tidak final-mengikat. Contoh: sengketa
dokumen tim pencari fakta kasus pembunuhan Munir.
• Perlu KIP yang lebih kuat dengan kewenangan eksekusi.
• Perlu proses yang lebih sederhana.
• Akan membantu kerja jurnalistik yang sangat berguna untuk memenuhi hak-hak
publik.
(4) Ratna Komala (Anggota Dewan Pers), dengan tema "Media, Keterbukaan Informasi
vs Hoax", antara lain menyampaikan upaya memerangi Media Abal-abal & Hoax
adalah dengan cara :
• Pendataan & Verifikasi Perusahaan Pers.
• Pedoman Pemberitaan Media Cyber Dewan Pers 3 Februari 2012.
• Penindakan berdasarkan UU no 40/ 1999.
• Media Literacy.
• Digital Literacy.
• Gerakan bersama seluruh stakeholders media memerangi media abal-abal dan
hoax.
• MoU Dewan Pers dengan Kepolisian RI.
Kegiatan ini diikuti oleh perserta sebanyak 177 orang, terdiri dari:
1. Komisioner Komisi Informasi Provinsi/Kabupaten/Kota.
2. Badan Publik (Kementerian, LN/LNS, BUMN, Parpol, Pemprov).
3. Organisasi Kemasyarakatan.
4. Penggiat Keterbukaan.
5. Media Massa.
6. Civitas Akademika.
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 26
7. Non Government Organization.
Output dari kegiatan ini adalah Badan Publik dan masyarakat yang menerima informasi
dan ketentuan tentang keterbukaan informasi dalam melawan hoax agar konsisten dalam
melaksanakan penyelenggaraan negara yang baik, transparan, dan akuntabel.
Kelemahan dan kendala dari Peringatan Hari Keterbukaan Informasi Nasional Tahun 2017
ini adalah tidak adanya publikasi media, sehingga publik yang tidak mengikuti kegiatan ini
tidak mengetahui pesan dan harapan pada Peringatan Hari Keterbukaan Informasi
Nasional Tahun 2017.
b. Right to Know Day (Hari Hak Untuk Tahu/RTKD)
Right to Know Day atau Hari Hak untuk Tahun di Dunia dimulai di Sofia, Bulgaria. Gagasan
tersebut muncul pada saat pertemuan Internasional tentang advokasi informasi yang
berhasil mencetuskan perlunya 1 (satu) hari khusus diberikan untuk mempromosikan
kebebasan informasi di dunia.
Tujuan adanya Hari Hak untuk Tahu adalah untuk meningkatkan kesadaran global dari
individu untuk mengakses informasi pemerintah dan juga untuk mempromosikan akses
informasi yang mengacu pada Hak Asasi Manusia,menguatkan komitmen bersama,
mencapai dukungan penuh pemerintah agar konsisten dalam melaksanakan
penyelenggaraan negara yang baik, transparan dan akuntabel serta meningkatkan
implementasi UU KIP di Badan Publik.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 September 2017 di Bogor. Narasumber yang
hadir adalah:
1. Roy Suryo (Komisi I DPR RI)
2. Laode Syarif Muhammad (Wakil Ketua KPK RI)
3. Henny S Widyaningsih (Komisioner KI Pusat)
4. Desiana Samosir (IPC)
5. Hilbram Dunar (Moderator)
Peserta kegiatan ini berjumlah 126 orang yang terdiri dari Mahasiswa, Atasan PPID dan
PPID seluruh Badan Publik baik di tingkat Kementerian, Lembaga Non Struktural, Lembaga
Negara, BUMN, Pemerintah Provinsi, Media dan NGO.
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 27
4. Forum Diskusi dan Pemantauan Media Cetak dan Online tentang Keterbukaan
Informasi Publik
Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 22 – 24 Mei 2017 di Cirebon dan
Linggarjati Kuningan bekerjasama dengan Sekretariat KI Kota Cirebon. Peserta yang hadir
berjumlah 62 orang terdiri dari unsur : Jurnalis dari berbagai media massa pusat dan lokal
(Cirebon), KI Pusat, KI Kota Cirebon, dan KI Kabupaten Cirebon.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk seminar, diskusi, dan outbond. Maksud dan tujuan
kegiatan ini adalah :
(1) Mengakselerasi pengetahuan pers/ jurnalis tentang Keterbukaan Informasi Publik,
(2) Meningkatkan pemberitaan media massa mengenai Keterbukaan Informasi Publik,
(3) Menjadikan isu keterbukaan informasi menjadi agenda pemberitaan media.
Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah :
1) Tercapainya 43 peserta dari kalangan jurnalis berbagai media pusat dan lokal
(Cirebon) yang menerima penjelasan dan pemahaman mengenai aspek-aspek
keterbukaan informasi publik
2) Terbangunnya jaringan komunikasi secara personal, kelembagaan, dan aktivitas
antara Komisi Informasi dengan kalangan jurnalis berbagai media pusat maupun lokal
(Cirebon).
Selain itu dilakukan juga pemantauan media secara rutin untuk mengetahui
perkembangan berbagai aspek/isu/opini keterbukan informasi publik.
5. Diseminasi UU KIP di Badan Publik Sektor BUMN, Parpol dan Parlemen, dan Penegak
Hukum
Maksud diadakannya kegiatan Diseminasi UU Keterbukaan Informasi Publik kepada Partai
Politik, Parlemen dan Badan Hukum dalam rangkaian Peringatan Right to Know Day yang
bertujuan:
1. Meningkatkan hubungan baik antara Komisi Informasi dengan Partai Politik dan jajaran
pemerintah di bidang parlemen dan penegak hukum.
2. Meningkatkan pemahaman, kepedulian, sekaligus mendorong agar mereka memiliki
komitmen dalam mewujudkan pemerintah yang terbuka dan partisipatif di Badan Publik
masing-masing.
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 28
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 19 September 2017 di Hotel Millenium Jakarta.
Bentuk kegiatan ini adalah berupa seminar yang diisi oleh Narasumber Henny S
Widyaningsih (Komisioner KI Pusat), Robby Leo Agust (Kabag Humas KPU) dan Sri
Handayani (Kabag Humas, Hukum dan Kerjasama Mahkamah Konstutusi). Peserta
berjumlah 31 orang berasal dari Partai Politik, Parlemen dan Penegak Hukum.
Output kegiatan ini adalah menghasilkan Badan Publik yang mengimplementasikan UU
KIP dengan maksimal.
IV. Layanan Administrasi Komisi Informasi Pusat
1. Penyusunan Laporan Tahunan Komisi Informasi Pusat Tahun 2016
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 - 12 April 2017 di IPB International Convention
Center, Bogor, Jawa Barat. yang diikuti oleh 2 orang Komisioner KI Pusat, yaitu Henny
S. Widyaningsih dan Rumadi Ahmad. Selain itu kegiatan ini juga melibatkan 12 (dua
belas) orang, yang dari Pejabat Struktural, Tenaga Ahli, Asisten Ahli dan Staf
Administrasi Sekretariat Komisi Informasi Pusat. Hasil dari kegiatan ini adalah
tersusunnya Laporan Tahunan Komisi Informasi Pusat Tahun 2016.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk diskusi kelompok dimana terdiri dari 3 (tiga)
kelompok, dilanjutkan dengan konsinyasi, kompilasi dan pencetakan laporan yang akan
didistribusikan ke seluruh Komisi Informasi.
2. Penyusunan Laporan Tahunan Sekretariat KI Pusat Tahun 2017
Penyusunan Laporan Tahunan Sekretariat Komisi Informasi Pusat Tahun 2017
dilaksanakan pada tanggal 15-17 Desember 2017 di Bogor. Peserta yang hadir
berjumlah 22 orang yang terdiri dari Sekretaris KI Pusat, Pejabat Struktural dilingkungan
KI Pusat dan staf administrasi Sekretariat Komisi Informasi Pusat.
Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya Laporan Tahunan Sekretariat Komisi
Informasi Pusat Tahun 2017.
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 29
3. Penyusunan Laporan Monev Pelaksanaan Program Anggaran 2017 Triwulan I, II, II,
IV dan Semester I
a. Laporan Triwulan I
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Mei 2017 di Kantor Komisi Informasi Pusat.
Peserta yang hadir berjumlah 9 orang terdiri dari Kabag, Kasubbag, Staf Administrasi
dan 2 orang Narasumber dari Biro Perencanaan Kominfo.
b. Laporan Triwulan II
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2017 di Kantor Komisi Informasi Pusat.
Peserta yang hadir berjumlah 14 orang terdiri dari Plh. Sekretaris Komisi Informasi
Pusat, Kabag, Kasubbag, serta Staf Administrasi dan 2 orang Narasumber dari Biro
Perencanaan Kominfo.
c. Laporan Triwulan III
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2017 di Kantor Komisi Informasi
Pusat. Peserta yang hadir berjumlah 17 orang terdiri dari pejabat structural Komisi
Informasi Pusat, Staf Administrasi dan 2 orang Narasumber dari Biro Perencanaan
Kominfo.
d. Laporan Triwulan IV
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2017 di Kantor Komisi Informasi
Pusat. Peserta yang hadir berjumlah 17 peserta terdiri dari Sekretaris Komisi Informasi
Pusat, Kabag, Kasubbag, Staf Administrasi dan 1 orang Narasumber dari Biro
Perencanaan Kominfo.
e. Laporan Semester I
Penyusunan Laporan Semester I Sekretariat Komisi Informasi Pusat Tahun 2017
dilaksanakan pada tanggal 19-21 Juli 2017 di Bogor. Peserta yang hadir berjumlah 20
orang yang terdiri dari Pejabat Struktural dilingkungan KI Pusat dan staf administrasi
Sekretariat Komisi Informasi Pusat.
Output dari kegiatan ini adalah tersusunnya Laporan Semester I Sekretariat Komisi
Informasi Pusat Tahun 2017.
4. Penyusunan LAKIP Sekretariat KI Pusat Tahun 2016
LAKIP Sekretariat KI Pusat Tahun 2016 dilaksanakan pada tanggal 27 – 29 April 2017 di
Bogor. Peserta yang hadir berjumlah 16 orang, terdiri dari para Kabag, Kasubbag, Asisten
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 30
Ahli, dan Staf Administrasi. Narasumber yaitu Bapak Ismail (Biro Perencanaan Kominfo)
dan Bapak Harry Sukamto (Kabag Perencanaan Kinerja dan Anggaran, Biro Manajemen
Kinerja Organisasi dan Kerjasama, Kementerian PAN RB). Output dari kegiatan ini yaitu
tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Sekretariat Komisi Informasi Pusat
Tahun 2016.
5. Penyusunan Laporan Keuangan Sekretariat KI Pusat Tahun 2017
Penyusunan Laporan Keuangan tidak terlaksana disepanjang Tahun 2017. Hal ini
terkendala karena belum adanya sekretaris komisi informasi pusat yang definitif sampai
Bulan September 2017.
6. Penyusunan Laporan BMN Sekretariat KI Pusat Tahun 2017
Penyusunan Laporan BMN baru dilaksanakan sebanyak 1 kali, yaitu Triwulan I. Kegiatan
penyusunan Laporan Triwulan I ini dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2017 bertempat di
Kantor Komisi Informasi Pusat dengan jumlah peserta sebanyak 10 orang dan dihadiri
narasumber dari Biro Umum oleh Titiek Meidiana Hafsyah. Output yang dihasilkan adalah
tersusunnya Laporan BMN Triwulan I, sedangkan Laporan BMN Triwulan II, III dan IV
belum dilaksanakan.
7. Penyusunan Laporan Permohonan PSI Tahun 2017
Kegiatan penyusunan laporan PSI ini baru dilaksanakan 1 kali di kantor Komisi Informasi
Pusat RI Graha PPI Lt.5 No.8 Jl. Abdul Muis Jakarta pada tanggal 26 April 2017 dan di
ikuti sebanyak 11 peserta, Evy Trisulo Dianasari ( Wakil Ketua Komisi Informasi
Pusat),Suswanti, SH,MH ( Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat), Nini
Rukmini, SH (Panitera Pengganti) dan Pejabat structural di bagian APPS serta staf
administrasi bagian APPS Sekretariat Komisi Informasi Pusat.
8. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2018
Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Komisi Informasi Pusat Tahun 2018 dilaksanakan
dalam bentuk konsinyasi usulan kerja tahun 2018 yang akan dijadikan sebagai acuan
dalam penyusunan Dokumen ADIK dan RKA-K/L. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal
2 – 4 Juni 2017 di Bogor. Peserta berjumlah 23 orang, terdiri dari Pejabat Struktural dan
Staf Sekretariat, serta Tenaga Ahli dan Asisten Ahli Komisi Informasi Pusat. Narasumber
yang hadir adalah Ibu Yunes Herawati (Kasubdit Komunikasi, Kementerian Perencanaan
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 31
Pembangunan Nasional/Bappenas) dan Ibu R. Dewi Kartikasari (Kabag Rencana
Program, Biro Perencanaan, Kementerian Kominfo). Rangkaian pelaksanaan kegiatan ini
diawali dengan pemaparan materi oleh para Narasumber dilanjutkan dengan
Konsinyasi/Pemaparan materi kelompok dari masing-masing bidang kegiatan.
Output yang dihasilkan adalah:
a) Tersusunnya berbagai gagasan, konsep, masukan, dan usulan tentang Renja Komisi
Informasi Pusat Tahun 2018
b) Tersusunnya Draft Renja Komisi Informasi Pusat Tahun 2018. Draft ini kemudian
ditetapkan menjadi dokumen Renja.
9. Penyusunan Rencanan Kerja Anggaran Tahun 2018
Kegiatan ini diawali dengan penyusunan Rencana Anggaran Belanja (RAB) Tahun
Anggaran 2018 pada tanggal 5 – 7 Juni 2017 di Bogor. Output yang dihasilkan berupa
Draft RAB yang akan digunakan sebagai dasar penyusunan RKA-K/L. Penyusunan RKA-
K/L Tahun 2018 ini dilaksanakan pada tanggal 16 – 18 Juni 2017 di Yogyakarta. Peserta
berjumlah 24 orang terdiri dari Pejabat Struktural dan Staf Sekretariat KI Pusat, Tenaga
Ahli, dan Asisten Ahli.
Narasumber terdiri dari :
a. Teddy Kurniadi Firman dari Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan
b. Buang Yudha Adi Candra dari Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan
c. Yayan Hendrayana dan Tony Tovik Hidayat dari Biro Perencanaan, Kemenkominfo.
Output yang dihasilkan adalah Draft RKA-K/L Sekretariat KI Pusat Tahun Anggaran 2018.
Draft ini kemudian akan ditelaah oleh biro perencanaan dan DJA serta di riview oleh APIP
sebelum ditetapkan menjadi dokumen RKA-KL – DIPA.
10. Rapat Koordinasi Rencana Capaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2017
Rapat Koordinasi Rencana Capaian Kinerja dan Anggaran merupakan suatu upaya bagi
peningkatan capaian target kinerja dan anggaran Sekretariat Komisi Informasi Pusat
Tahun 2017. Tujuan dari kegiatan ini yaitu membahas draft Penetapan Kinerja (PK)
Sekretariat KI Pusat dan draft Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Pegawai Negeri Sipil (PNS)
tahun 2017 serta menyusun jadwal kegiatan berdasarkan PIC dan bidang tugas
Komisioner. Kegiatan Rapat Koordinasi Rencana Capaian Kinerja dan Anggaran Tahun
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 32
2017 dilaksanakan di Bogor pada tanggal 23 – 25 Maret 2017. Peserta yang hadir
berjumlah 19 orang terdiri dari Pejabat Struktural, Tenaga Ahli, dan staf administrasi
Sekretariat Komisi Informasi Pusat.
Output dari kegiatan ini adalah ;
1. Tersusunnya draft PK dan SKP PNS Sekretariat Komisi Informasi Pusat Tahun 2017.
2. Tersusunnya kalender/jadwal pelaksanaan kegiatan berdasarkan PIC
(Penanggungjawab), dan berdasarkan bidang tugas Komisioner.
11. Pembinaan dan Pengembangan Pegawai KI Pusat
Pada tanggal 9 - 11 Juni 2017 Komisi Informasi Pusat menyelenggarakan Kegiatan
Pembinaan dan Pengembangan Pegawai di Bogor, acara tersebut diikuti oleh Seluruh
Pegawai Komisi Informasi Pusat, mulai dari Komisioner, Sekretaris KIP, Pejabat dan staf.
Sebagai narasumber kegiatan tersebut adalah Kepala Biro Kepegawaian & Organisasi
Kemkominfo Bapak Cecep Ahmed Feisal, Muhammad Sopiyan Ishak, Aris Ahmad Jaya,
Sardi (Tim Outbound Addict Outdoor). Tema Kegiatan yang disampaikan oleh Kepala Biro
Kepegawaian & Organisasi Kemkominfo Bapak Cecep Ahmed Feisal yaitu “PNS Sebagai
Subyek dan Aset Dalam Manajemen PNS”. Secara garis besar materi yang disampaikan
berupa fungsi dan peran pegawai ASN, hak dan kewajiban pegawai ASN, serta
pemgembangan karier, pengembangan kompetensi, pola karir , promosi dan mutasi.
Sasaran yang telah dicapai adalah meningkatnya pemahaman tentang pentingnya konsep
kebersamaan dan loyalitas terhadap manajemen dan organisasi.
Tersedianya pegawai Sekretariat KI Pusat yang mempunyai motivasi tinggi untuk
meningkatkan kinerjanya.
12. Pengembangan dan Pengelolaan Website Layanan Informasi
Website KIP merupakan media penyampaian informasi yang paling efektif karena mudah
diakses dimanapun dan kapanpun selama terhubung dengan jaringan internet.
Pengelolaan Website menyampaikan kegiatan rutin tentang pengelolaan dan
pengembangan website yang dilaksanakan selama 1 tahun. Pengelolaan di laksanakan
oleh Tim Pengolah Data yaitu Rizki Susanto, M. Kuncoro Bayuaji dan Karel Martel.
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 33
Informasi yang berisi tentang berita sidang, berita kegitan KIP, putusan hasil persidangan,
rubrik / artikel keterbukaan informasi dan publikasi laporan yang sudah dihasilkan KIP.
Pengembangan dan Pengelolaan Website di Komisi Informasi Pusat berjalan sepanjang
tahun guna menyebarluaskan informasi publik serta memberikan layanan kepada
masyarakat dan Sektor Pemerintahan. Pengelolaan website dengan berdomain
komisiinformasi.go.id sendiri sampai dengan semester I dimulai dengan penambahan
konten pada laporan layanan informasi publik, dan penambahan menu Monev 2017 pada
sisi beranda website Komisi Informasi Pusat. Hal ini untuk memudahkan kepada Badan
Publik untuk mengunduh SAQ (self assemment Quesioner) tentang keterbukaan informasi.
Sedangkan dari sisi engine website Tim Pengembangan dan Pengelolaan website
melakukan update apache, php, Centos untuk menunjang performa platform website.
Dalam pelaksanan Pengembangan dan Pengelolaan Website di Komisi Informasi Pusat,
ada beberapa situs yang dikelola, yaitu :
komisiinformasi.go.id
simsi.komisiinformasi.go.id
e-ppid.komisiinformasi.go.id
mail.komisiinformasi.go.id
TV Display KI Pusat
Akun Twitter KI Pusat
Akun Instagram KI Pusat
Akun Facebook KI Pusat
Disamping pengelolaan rutin, Tim juga melaksanakan kegiatan workshop dengan dengan
menghadirkan Narasumber untuk meningkatkan pengetahuan dan perkembangan aplikasi
yang sedang trend in, yaitu :
1. Aplikasi TV Display berbasis website dengan konsol Rise Vision. Hadir sebagai praktisi
Ardiansyah sedangkan peserta adalah Tim pengolah data.
2. Aplikasi e-Arsip yang merupakan aplikasi pengelolaan arsip secara digital untuk
mempermudah pendokumentasian dan pengamanan dokumen. Hadir sebagai praktisi
Victory dan Febriyansyah, sedangkan peserta adalah pegawai KI Pusat.
Pengelolaan website dengan berdomain komisiinformasi.go.id sendiri sampai dengan
bulan Desember 2017 dimulai dengan penambahan konten pada laporan layanan informasi
publik, dan penambahan menu Monev 2017 pada sisi beranda website Komisi Informasi
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 34
Pusat. Hal ini untuk memudahkan kepada Badan Publik untuk mengunduh SAQ (self
assemment Quesioner) tentang keterbukaan informasi yang mulai pada bulan juli 2017.
Pada bulan November dibuat kolom khusus untuk kegiatan Rakornas Komisi Informasi se-
Indonesia ke-8 Tahun 2017, dimana pada kolom tersebut memuat ToR Rakornas, Jadwal
Kegiatan, materi yang disampaikan pada rangkaian kegiatan Rakornas Komisi Informasi
se-Indonesia ke-8 Tahun 2017, serta Berita Acara yang dihasilkan dari kegiatan tersebut.
Output dari Pengembangan dan Pengelolaan website adalah tersedianya website layanan
yang realtime selama 7x24 jam seminggu.
13. Pengelolaan Layanan Informasi PPID Komisi Informasi Pusat
Pelaksanaan layanan informasi PPID di Komisi Informasi Pusat berjalan sepanjang tahun
untuk memenuhi hak atas permohonan informasi publik, rutinitas dari layanan ini adalah
dengan melaksanan rapat, mengumpulkan dan mengelola dokumen yang menjadi
informasi publik serta menjawab permohonan informasi yang masuk ke PPID Komisi
Informasi Pusat baik secara elektronik maupun datang langsung. Dalam rentang waktu 1
(satu) tahun layanan PPID Komisi Informasi Pusat, terdapat 39 (tiga puluh sembilan)
permohonan Informasi yang terdiri dari 20 (dua puluh) pemohon perorangan, 1 (satu)
pemohon dari LSM/NGO, 15 (lima belas) pemohon dari Instansi Pemerintah, 1 (satu)
pemohon dari Lembaga pendidikan dan lain-lain sebanyak 2 (dua) pemohon informasi.
Dari ke-39 (tiga puluh sembilan) permohonan informasi tersebut terdapat 2 (dua)
permohonan informasi yang mengajukan keberatan, Pemohon informasi yang
mengajukan keberatan tersebut sudah ditanggapi oleh Atasan PPID dan tidak mengajukan
sengketa informasi publik.
Guna mewujudkan layanan PPID yang baik, maka dilaksanakan kegiatan Forum
penyusunan Daftar Informasi Publik (DIP) serta penyusunan laporan layanan informasi
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 35
tahun 2016 di bogor pada tanggal 2-4 Mei 2017 di hotel IPB Convation Center. Kegiatan
ini sendiri mempunyai output update nya Daftar Informasi Publik tahun 2017 serta
tersusunnya laporan layanan PPID Komisi Informasi Pusat Tahun 2016. Kegiatan ini
dihadiri sebanyak 15 Peserta yang terdiri dari Pejabat struktural selaku PPID pelaksana,
Tenaga Ahli selaku tim pertimbangan serta petugas layanan informasi publik.
14. Forum Komunikasi Sekretariat Komisi Informasi seluruh Indonesia
Maksud dari kegiatan ini adalah sebagai upaya untuk menyamakan persepsi dan langkah
tindak lanjut terhadap permasalahan yang dihadapi oleh Sekretariat Komisi Informasi.
Adapun Tujuannya adalah :
(1) Meningkatkan dukungan Sekretariat Komisi Informasi terhadap pelaksanaan tugas,
fungsi dan wewenang Komisi Informasi dalam penyelesaian sengketa informasi dan
(2) Menyusun rumusan tindak lanjut permasalahan di bidang penganggaran, penyelesaian
sengketa, sosialisasi, dan PPID.
Kegiatan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada tanggal 5 - 7 April 2017 di Semarang.
Peserta kegiatan ini berjumlah 64 orang, terdiri dari Sekretaris Komisi Informasi
Provinsi/Kabupaten/Kota, Dinas Kominfo Provinsi yang masih dalam proses
Pembentukan KI, dan unsur KI Pusat. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk seminar
dan diskusi.
Adapun narasumber terdiri dari :
1) Asep Nursobah (Hakim Yustisial MA/ Koordinator Data dan Informasi Perkara
Kepaniteraan Mahkamah Agung) dengan topik : “Penatalaksanaan Persidangan
dalam Penyelesaian Sengketa.”
2) Rosarita Niken Widiastuti (Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian
Kominfo) dengan topik : “Model Kelembagaan Sekretariat Komisi Informasi Daerah
Pasca UU No.23 Tahun 2014 tentang sistem Pemerintahan Daerah.”
3) Freddy H. Tulung (Ketua Panitia Seleksi Anggota Komisi Informasi Pusat Periode
2017 – 2021) dengan topik semula adalah : “Tata Kelola Komisi Informasi : Batas
Kewenangan Komisioner dan Sekretariat.” Kemudian berubah menjadi “Diskusi
tentang Profil Komisi Informasi Pusat Periode 2017 – 2021”.
Permasalahan – permasalahan yang dihadapi oleh Sekretariat Komisi Informasi:
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 36
1) Bidang Penyelesaian Sengketa Informasi
Kapasitas SDM
Solusi :
- Peningkatan kapasitas kepaniteraan melalui Bimtek
- Peningkatan kapasitas penyelesaian sengketa informasi (mediasi dan
ajudikasi) untuk Komisioner
- Penerapan Sistem Manajemen Sengketa Informasi (SIMSI)
2) Bidang Tata Kelola Kelembagaan Komisi Informasi
1. Bentuk Kelembagaan Komisi Informasi
Solusi :
Diperlukannya bentuk kelembagaan Sekretariat Komisi Informasi yang didukung
dengan SDM
2. Berlakunya UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
Solusi :
Sekretariat Komisi Informasi tetap menjalankan tugas dan fungsinya untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas, fungsi, dan wewenang Komisi
Informasi sesuai dengan Pasal 29 UU No. 14 Tahun 2008
Komisi Informasi Pusat memastikan terlaksananya pertemuan terkait
penyelesaian perencanaan dan penganggaran KI Provinsi/ Kabupaten/ Kota
3. Intervensi Komisioner terhadap Kesekretariatan
Solusi :
Mempertegas kewenangan Sekretariat Komisi Informasi dalam pengelolaan
keuangan, dukungan administrasi, dan tata kelola kesekretariatan.
4. Kurangnya koordinasi antar Sekretariat Komisi Informasi se- Indonesia
Solusi :
Membentuk organisasi Forum Komunikasi Sekretariat Komisi Informasi se-
Indonesia
Mengadakan pertemuan Sekretariat Komisi Informasi se-Indonesia sekurang-
kurangnya setahun sekali. Sebagai rekomendasi maka Rakornas Sekretariat
Komisi Informasi Tahun 2018 akan diadakan di Mataram
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 37
15. Penyusunan Renstra Komisi Informasi Pusat Periode 2017-2021
Penyusunan Renstra Komisi Informasi Pusat Periode 2017 – 2021 dilaksanakan pada
tanggal 26 - 28 Desember 2017. Peserta yang hadir antara lain 7 Komisioner periode 2017-
2021, Sekretaris KI Pusat, Tenaga Ahli, Asisten Ahli, dan Staf Sekretariat KI Pusat.
Kegiatan ini membahas mengenai program kerja Komisioner KI Pusat untuk 5 tahun
kedepan.
1. V. Layanan Perkantoran
Layanan perkantoran merupakan kegiatan layanan dukungan teknis dan administrasi
Sekretariat Komisi Informasi Pusat dalam rangka pemenuhan kebutuhan yang melibatkan
baik barang maupun jasa. Adapun kegiatan Layanan Perkantoran Sekretariat KI Pusat
sampai dengan Bulan Desember 2017 meliputi 2 komponen sebagai berikut:
1. Pembayaran Gaji PNS, Tenaga Kontrak dan Komisioner
Kegiatan ini meliputi layanan gaji , uang makan, uang lembur dan tunjangan kinerja
sampai dengan Triwulan IV tahun 2017 telah dilakukan pembayaran kepada 13 orang
Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Komisi Informasi Pusat, dan juga telah
dilaksanakan pembayaran honor bulanan terhadap Tenaga Kontrak sebanyak 43 orang
dan kepada 7 orang Komisioner.
2. Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
1) Pemeliharaan Kendaraan Roda 4 (empat) dan roda 2 (dua)
Pemeliharaan kendaraan dilaksanakan terhadap 12 unit kendaraan operasional
roda 4 dan 6 unit roda 2 sebagai berikut :
NO JENIS KENDARAAN /
MERK / TYPE TAHUN JUMLAH KETERANGAN
1 Sedan / Toyota Vios /1.5E
M/T 2009 7 Unit
Komisioner
2 Minibus / Toyota Kijang
Innova E 2009 1 Unit
Sekretaris
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 38
Keterangan:
Kendaraan roda 2 tersebut digunakan bentuk operasional 3 Bagian serta Pengelola
Keuangan/BMN.
2) Langganan Daya dan Jasa
Meliputi belanja langganan telepon dan internet. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap
bulannya dengan menggunakan 2 (dua) provider yakni Telkom dan Biznet dengan
kapasitas 7 Mbps dedicated untuk biznet dan 3 & 2 up to. Selain itu juga untuk membiayai
Layanan Jasa SSL Certificate an. PT Manggala Cipta Indonesia (WarungSSL) yang
secara periodik setiap tahunnya dilakukan perpanjangan.
3) Operasional Perkantoran
Sampai dengan Desember 2017, anggaran Operasional Perkantoran sebagian besar
telah digunakan untuk pembayaran honor Tenaga Kontrak yang terdiri dari Tenaga Ahli,
Asisten Ahli, Sekretaris Komisioner, Staf Administrasi, Pengelola Data Informasi,
Pengemudi, Pramubhakti dan Satpam. Selain itu juga digunakan untuk pembayaran
sewa mesin fotocopy.
3
Minibus Isuzu
Panther/TBR 54F Turbo
LM
2010 1 Unit Keuangan / BMN
4 Minibus Toyota Avanza/G
1.3 AT 2011 3 Unit
Kabag
JUMLAH 12 Unit
No. Jenis Kendaraan/Merk/Type Tahun Jumlah
1. Sepeda Motor/Honda/Absolute/Revo NF11B1D MT 2009 3 Unit
2. Sepeda Motor/Honda/Supra X125 NF125TR MT 2009 1 Unit
3. Sepeda Motor/Honda/Mega Pro GL15A1RR MT 2011 1 Unit
4 Sepeda Motor/Honda/Supra X125 NF125TRF 2011 1 Unit
Jumlah 6 Unit
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 39
4) Kerjasama Instansi Dalam dan Luar Negeri
Anggaran perjalanan dinas biasa ini digunakan untuk mengikutsertakan pegawai Komisi
Informasi Pusat mengikuti / menghadiri undangan Satker / Instansi Lain seperti Bimtek,
Pelatihan, Sosialisasi, Penyusunan Laporan, dll yang telah terealisasi sampai dengan
Desember 2017.
5) Pengadaan Seragam OB, Pengemudi dan Satpam
Pengadaan pakaian seragam ini diperuntukan bagi Pegawai (Tenaga Ahli, Asisten Ahli,
Staf Administrasi), Satpam, Pramubakti, dan Pengemudi telah direalisasikan.
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 40
BAB III TARGET DAN CAPAIAN PERJANJIAN KINERJA (PK)
SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT TAHUN 2017
Pada tahun 2017 Sekretariat Komisi Informasi Pusat telah menetapkan target kinerja program
dan kegiatan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2017 yang disusun secara berjenjang.
Dokumen tersebut telah ditandatangani oleh pejabat Eselon II (yaitu Sekretaris Komisi Informasi
Pusat) dengan pejabat Eselon I (yaitu Sekretaris Jenderal). Berikut ini adalah Perjanjian Kinerja
dan Capaian Kinerja Sekretariat Komisi Informasi Pusat Tahun 2017 adalah:
No Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Capaian
1 Tersedianya Draft Dokumen Laporan Monitoring Evaluasi dan Monitoring Kinerja
Menyiapkan Bahan Laporan Tahunan Komisi Informasi Pusat Tahun 2016
1 laporan 1 laporan
Menyiapkan Bahan Laporan Tahunan Sekretariat Komisi Informasi Pusat Tahun 2017
1 laporan 1 laporan
Menyiapkan Bahan Laporan Kinerja Sekretariat Komisi Informasi Pusat Tahun 2016
1 laporan 1 laporan
Menyiapkan Bahan Laporan Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Program Anggaran 2017
4 laporan 4 laporan
2 Tersedianya Draft Dokumen Perencanaan Program dan Anggaran Tahunan
Menyiapkan Bahan Renja Tahun 2018 1 dokumen
1 dokumen
Menyiapkan Bahan RKA-K/L Tahun 2018 1
dokumen 1 dokumen
3 Tersedianya Draft Dokumen Laporan Layanan Ketatausahaan, Kepegawaian dan Rumah Tangga
Mengumpulkan Bahan Laporan Layanan Ketatausahaan, Kepegawaian dan Rumah Tangga yang tepat sasaran dan tepat waktu
4 laporan 4 laporan
Tersedianya Draft Dokumen Laporan Barang Milik Negara (BMN)
Mengumpulkan Bahan Laporan Semester II BMN Tahun 2016
1 Laporan
1 Laporan
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 41
Mengumpulkan Bahan Laporan Tahunan BMN Tahun 2016 (Unaudited)
1 Laporan
1 Laporan
Mengumpulkan Bahan Laporan Tahunan BMN Tahun 2016 (Audited)
1 Laporan
1 Laporan
Mengumpulkan Bahan Laporan Semester I BMN Tahun Anggaran 2017
1 Laporan
1 Laporan
4 Tersedianya Draft Dokumen Laporan Keuangan
Mengumpulkan Bahan Laporan Keuangan Tahun 2016 (Unaudited)
1 Laporan
1 Laporan
Mengumpulkan Bahan Keuangan Tahun 2016 (Audited)
1 Laporan
1 Laporan
Mengumpulkan Bahan Laporan Keuangan Semester I tahun 2017
1 Laporan
-
5 Tersedianya Draft Laporan Dukungan Administrasi Penyelesaian Sengketa Informasi Publik
Mengumpulkan Bahan Laporan Dukungan Administrasi Penyelesaian Sengketa Informasi Publik
4 laporan 4 laporan
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 42
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Realisasi program kegiatan yang bersifat prioritas (substansi Komisioner) dan yang
bersifat layanan administrasi dan teknis dapat memenuhi target.
2. Realisasi serapan anggaran hampir memenuhi dari rencana target, dapat dikatakan
bahwa serapan anggaran KI Pusat untuk tahun 2017 baik yaitu sebesar 85,38%.
B. KENDALA
1. Lemahnya koordinasi internal dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
dilingkungan Sekretariat Komisi Informasi Pusat.
2. Kurangnya komitmen penanggungjawab kegiatan dalam menyelesaikan laporan
pelaksanaan kegiatan dan laporan keuangan.
3. Tidak adanya SOP dalam pelaksanaan kegiatan.
C. SARAN-SARAN
1. Diadakannya Rapat Evaluasi dan Koordinasi (bulanan) tentang realisasi capaian
program dan anggaran.
2. Menepati jadwal (kalender) pelaksanaan kegiatan yang telah disusun bersama.
3. Mempercepat penyelesaian laporan kegiatan dengan laporan keuangan.
4. Upaya hukum pasca putusan informasi harus mendapatkan perhatian khusus.
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 43
FOTO – FOTO KEGIATAN KI PUSAT
TAHUN 2017
Penganugerahan Pemeringkatan Badan Publik Tahun 2017
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 44
Penganugerahan Pemeringkatan Badan Publik Tahun 2017
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 45
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 46
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 47
LAPORAN TAHUNAN | 2017
P a g e 48