KATA PENGANTAR biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas...

146
i KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan ridho-nya kami dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018 sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang telah dilaksanakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok . Dengan semangat dan kerja keras serta dukungan dari semua pihak, kami telah berhasil menyelesaikan program dan kegiatan pada Tahun 2018 sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Program Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok Tahun 2015-2019. Laporan ini menyajikan data dan informasi terkait target dan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018 yang telah ditetapkan dalam dokumen Renstra serta target dan capaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK). Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara objektif mengenai kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok. Meskipun secara umum kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok telah sesuai target, namun kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki serta kelemahan yang harus disempurnakan. Oleh karena itu, dukungan dan kerja keras semua pihak perlu terus ditingkatkan agar kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok menjadi lebih baik dimasa yang akan datang. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini, kami ucapkan terima kasih dan semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018 ini bermanfaat bagi kita semua. Tanjung Priok, Januari 2019 Kepala KKP Kelas I Tanjung Priok dr. Jefri Hasurungan Sitorus,M.Kes NIP 196506221997031002

Transcript of KATA PENGANTAR biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas...

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha

Esa, atas rahmat dan ridho-nya kami dapat menyelesaikan Laporan

Akuntabilitas Kinerja (LAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I

Tanjung Priok Tahun 2018 sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban

atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang telah dilaksanakan oleh

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok .

Dengan semangat dan kerja keras serta dukungan dari semua pihak, kami telah

berhasil menyelesaikan program dan kegiatan pada Tahun 2018 sesuai dengan target yang

telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Program Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I

Tanjung Priok Tahun 2015-2019.

Laporan ini menyajikan data dan informasi terkait target dan capaian Indikator Kinerja

Utama (IKU) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018 yang

telah ditetapkan dalam dokumen Renstra serta target dan capaian Indikator Kinerja Kegiatan

(IKK).

Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara objektif mengenai kinerja

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok. Meskipun secara umum kinerja

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok telah sesuai target, namun kami

menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki serta kelemahan yang

harus disempurnakan. Oleh karena itu, dukungan dan kerja keras semua pihak perlu terus

ditingkatkan agar kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok menjadi

lebih baik dimasa yang akan datang.

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas

Kinerja ini, kami ucapkan terima kasih dan semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Kelas I

Tanjung Priok Tahun 2018 ini bermanfaat bagi kita semua.

Tanjung Priok, Januari 2019 Kepala KKP Kelas I Tanjung Priok

dr. Jefri Hasurungan Sitorus,M.Kes

NIP 196506221997031002

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018 merupakan

bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat keberhasilan maupun kegagalan

pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2018 yang harus dipertanggungjawabkan oleh Kepala Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Kementerian Kesehatan.

Laporan Kinerja ini secara garis besar berisikan informasi rencana kinerja dan capaian kinerja

yang telah dicapai selama Tahun 2018 Rencana kinerja 2018 dan perjanjian kinerja 2018 merupakan

kinerja yang ingin dicapai selama Tahun 2018 yang sepenuhnya mengacu pada Rencana Aksi

Kegiatan (RAK) Tahun 2015 – 2019 yang telah disarikan dalam Indikator Kinerja Kegiatan dan

Perjanjian Kinerja Tahun 2018.

Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja Tahun 2018 menunjukkan bahwa Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok telah memenuhi sasaran yang ditargetkan dan menunjukan

peningkatan capaiaan kinerja target yang ditetapkan. Realisasi pencapaian target indikator kinerja

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dari 12 indikator .5 Indikator mencapai target 100

% dan 7 indikator melebihi target yang telah ditetapkan, sehingga rata-rata capaian indikator kinerja

Tahun 2018 sebesar 131,33%

Untuk mencapai target indiaktor kinerja yang telah ditetapkan Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Tanjung Priok pada Tahun 2018 mendapatkan Pagu anggaran awal sebesar Rp.

35.515.709.000 dan Realisasi anggaran Tahun 2018 sebesar Rp33.805.065.405 atau 95,18%

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………. IKHTISAR EKSEKUTIF…………………………………………………………………………

i ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN A

B C

Latar Belakang ……………………………………………………………………… Maksud dan Tujuan ……………………………………………………………….. Tugas Pokok dan Fungsi …………………………………………………………

1 2 3

BAB II PERENCANAAN KINERJA A

B C D

Visi dan Misi ………………………………………………………………………… Tujuan dan sasaran ………………………………………………………………… Arah Kebijakan, Strategi dan Program …………………………………………… Sumber Daya ………………………………………………………………………...

6 7 9 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A

B

Capaian Kinerja Organisasi ……………………………………………………….. 1. Indikator Pertama……………………………………………………………… 2. Indikator Kedua………………………………………………………………… 3. Indikator Ketiga………………………………………………………………… 4. Indikator Keempat…………………………………………………………….. 5. Indikator Kelima……………………………………………………………….. 6. Indikator Keenam……………………………………………………………… 7. Indikator Ketujuh………………………………………………………………. 8. Indikator Kedelapan…………………………………………………………… 9. Indikator Kesembilan…………………………………………………………. 10. Indikator Kesepuluh…………………………………………………………… 11. Indikator Kesebelas…………………………………………………………… 12. Indikator Keduabelas…………………………………………………………

Realisasi Anggaran…………………………………………………………………

21 26 30 40 47 52 58 72 85 93 108 127

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………..

133

LAMPIRAN 1

2 Perjanjian Kinerja 2018 Pengukuran Kinerja 2018

1

BAB I

PENDAHULUAN

1) LATAR BELAKANG

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) adalah rangkaian sistematik

dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan

pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan kinerja pada

instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi

pemerintah.

SAKIP dibangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance/tata kelola

pemerintahan yang baik dan sekaligus result oriented government /pemerintah yang

berorentasi pada output/outcome. SAKIP merupakan sebuah sistem dengan (Performance-

base Management) pendekatan manajemen berbasis kinerja untuk penyediaan informasi

kinerja guna pengelolaan kinerja. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan

yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, serta sebagai wujud

pertanggungjawaban instansi pemerintahan yang baik, maka perlu disusun laporan

akuntabilitas pada setiap akhir tahun. Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari

pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas

penggunaan anggaran setiap tahunnya

AFTA (Asia Free Trade Area atau perdagangan bebas di wilayah Asia) yang telah

digulirkan dari tahun 2010 di kawasan Asia, MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) mau tidak

mau membuat arus transportasi baik keluar dan masuk orang/barang melalui alat angkut kapal

laut semakin tinggi (Tahun 2016 di Pelabuhan Tanjung Priok saja, jumlah arus peti kemas

sebesar 6,22 juta TEUs, arus peti kemas dalam satuan Box sebesar 4,67 juta Box, luas

dermaga sebesar 18,66 km dengan gudang sebanyak 11 unit, luas lapangan penumpukan

216,92 ha (Annual Report IPC Tahun 2016). Dimana kedatangan kapal dari luar negeri

sebanyak 3.465 kapal dan keberangkatan kapal dari dalam negeri sebanyak 41.829 kapal

(Laptah KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2017).

Hal ini memperbesar risiko masuk dan keluarnya penyakit menular (new infection

diseases, emerging infections diseases, dan re-emerging infections diseases), dimana ketika

2

pelaku perjalanan memasuki pintu masuk negara gejala klinis penyakit belum tampak.

Disamping kemajuan tehnologi di berbagai bidang lainnya yang menyebabkan pergeseran

epidemiologi penyakit, ditandai dengan pergerakan kejadian penyakit dari satu benua ke

benua lainnya, baik pergerakan secara alamiah maupun pergerakan melalui komoditas barang

di era perdagangan bebas dunia yang dapat menyebabkan peningkatan faktor risiko.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok mempunyai peranan yang penting

dalam terwujudnya poros maritim melalui deteksi dan respon terhadap Public Health

Emergency of International Concern (PHEIC) yang harus dilaksanakan lebih optimal akan

tetapi upaya yang dilakukan tidak menghambat arus lalu lintas alat angkut, orang dan barang

serta tidak menghambat arus perekonomian ataupun perdagangan.

Penyusunan Laporan Kinerja ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah

2) MAKSUD DAN TUJUAN

Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018

merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat keberhasilan maupun

kegagalan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2018 yang harus dipertanggungjawabkan

oleh Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok kepada Direktur Jenderal

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan.

3) TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Permenkes No.356/Menkes/Per/IV/2008 sebagaimana telah diubah

dengan Permenkes 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya

penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian

dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta

pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur

3

biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas

darat negara.

Dalam melaksanakan tugas tersebut Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung

Priok menyelenggarakan fungsi :

a) Pelaksanaan kekarantinaan;

b) Pelaksanaan pelayanan kesehatan;

c) Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas

darat negara;

d) Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan

penyakit yang muncul kembali;

e) Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia;

f) Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang

berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional;

g) Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiap siagaan dan penanggulangan Kejadian Luar

Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk

penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk;

h) Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

i) Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat

kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen

kesehatan OMKABA impor;

j) Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya;

k) Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan

lintas batas darat negara;

l) Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan,

dan lintas batas darat negara;

m) Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara, pelabuhan, dan

lintas batas darat negara;

4

n) Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans

kesehatan pelabuhan;

o) Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas

darat Negara.

p) Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.

Adapun susunan organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok terdiri dari:

a) Bagian Tata Usaha;

b) Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi;

c) Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan;

d) Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah;

e) Instalasi;

f) Wilayah Kerja;

g) Kelompok Jabatan Fungsional

5

4) STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi KKP Kelas I Tanjung Priok berdasarkan Permenkes RI

No.356/PERMENKES/PER/IV/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan yang telah direvisi menjadi Permenkes No. 2348/Menkes/Per/IX/2011.

6

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator

kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran

strategis. Dalam rencana kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun

2018, telah disusun draft Indikator Kinerja Utama dan target masing-masing indikator untuk

mencapai sasaran strategis organisasi.

Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan

dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima tanggung jawab

dengan pihak yang memberi tanggung jawab. Dengan demikian, penetapan kinerja ini

merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah

kepada atasan langsungnya.

Pernyataan perjanjian kinerja merupakan suatu pernyataan kesanggupan dari

pimpinan instansi/unit kerja penerima amanah kepada atasan langsungnya untuk mewujudkan

suatu target kinerja tertentu. Pernyataan ini ditandatangani oleh penerima amanah sebagai

tanda suatu kesanggupan untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan (dalam hal ini

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok) , dan pemberi amanah atau

atasan langsungnya (dalam hal ini Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)

sebagai persetujuan atas target kinerja yang ditetapkan tersebut. Dalam hal atasan langsung

tidak sependapat dengan target kinerja yang diajukan tesebut, maka pernyataan ini harus

diperbaiki hingga kedua belah pihak sepakat atas materi dan target kinerja yang telah

ditetapkan.

Visi, misi, sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi untuk mencapai target kinerja

tahun 2018 di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok termuat dalam

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2015-2019 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.

Adapun penjabaran visi, misi, sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi untuk

mencapai target kinerja tahun 2018 di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok adalah sebagai berikut.

7

1) VISI DAN MISI

a) Visi

Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 dan Rencana Aksi

Program (RAP) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendaliaan Penyakit 2015 - 2019

tidak ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu

“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-

royong”. Dengan demikian visi KKP Tanjung Priok mengikuti visi tersebut.

b) Misi

Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui & misi pembangunan yaitu:

i. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim

dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

ii. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan

negara hukum.

iii. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai

negara maritim.

iv. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

v. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

vi. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional, serta

vii. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan

Selanjutnya, terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin

diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni :

i. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan

memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.

ii. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan

yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

iii. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan

desa dalam kerangka negara kesatuan.

8

iv. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan

hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

v. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

vi. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.

vii. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik.

viii. Melakukan revolusi karakter bangsa.

ix. Memperteguh ke-Bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai peran dan berkonstribusi

dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia

Indonesia melalui upaya preventif dan promotif.

Sejalan dengan Misi Kementerian Kesehatan, maka untuk mewujudkan visi KKP Kelas I

Tanjung Priok, misi yang dilakukan adalah :

i) Meningkatkan surveilans epidemiologi; penanggulangan KLB/wabah di

pelabuhan, alat angkut dan muatannya

ii) Meningkatkan upaya pengendalian faktor risiko penyakit karantina dan penyakit

menular potensial wabah

iii) Meningkatkan upaya pencarian, pencegahan dan pengobatan kasus penderita

penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah

iv) Meningkatkan pengawasan keluar masuk obat, makanan minuman, alat

kesehatan dan barang berbahaya / OMKA

v) Meningkatkan advokasi dan jejaring kerja/ kemitraan

2) TUJUAN DAN SASARAN

a) Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi yang telah ditentukan dan

menggambarkan kondisi yang diinginkan pada akhir periode. Tujuan yang ingin dicapai oleh

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dalam periode tahun 2015 - 2019 adalah

mewujudkan pelabuhan sehat melalui upaya pencegahan masuk dan keluarnya penyakit

potensial wabah serta pengendalian faktor risiko penyakit yang disebabkan oleh alat angkut,

9

orang dan barang serta lingkungan pelabuhan serta terwujudnya pelayanan prima bagi

masyarakat pelabuhan, terutama pengguna jasa pelabuhan dalam upaya mencegah masuk

dan keluarnya penyakit di wilayah Pelabuhan.

b) Sasaran

Sasaran dan indikator kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja

tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Sasaran Strategis, Target dan Indikator Kinerja Tahun 2018

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3) (4)

1 Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB

1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

32.304

2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

100

3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

2.826

4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

4

5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

1

6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

35.000

7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

4

10

2 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic

8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

4

3 Menurunnya penyakit menular langsung

9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

600

4 Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

40

11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

12

12. Jumlah pengadaan sarana prasarana 194

3) Arah KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM

a) Kebijakan dan Strategi

Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada penguatan upaya kesehatan

dasar (Primary Health Care) yang berkualitas terutama melalui peningkatan jaminan

kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang

didukung dengan penguatan sistem kesehatan dan peningkatan pembiayaan kesehatan.

Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan didasarkan pada arah kebijakan

dan strategi nasional sebagaimana tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Untuk menjamin dan mendukung pelaksanaan

berbagai upaya kesehatan yang efektif dan efisien maka yang dianggap prioritas dan

mempunyai daya ungkit besar di dalam pencapaian hasil pembangunan kesehatan, dilakukan

upaya secara terintegrasi dalam fokus dan lokus dan fokus kegiatan pembangunan kesehatan.

Arah kebijakan Kementerian Kesehatan mengacu pada tiga hal penting yakni:

i. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)

ii. Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan (Continuum Of Care).

iii. Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan.

Kementerian Kesehatan menetapkan dua belas sasaran strategis yang

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kelompok sasaran strategis pada aspek input (organisasi,

11

sumber daya manusia, dan manajemen); kelompok sasaran strategis pada aspek penguatan

kelembagaan; dan kelompok sasaran strategic pada aspek upaya strategic.

Upaya strategik Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam Renstra

Kementerian Kesehatan adalah Meningkatkan Pengendalian Penyakit. Upaya tersebut

dilakukan melalui:

(1) Untuk mengendalikan penyakit menular strategi yang dilakukan adalah:

(a) Perluasan cakupan akses masyarakat (termasuk skrining cepat bila ada dugaan

potensi meningkatnya kejadian penyakit menular seperti Mass Blood Survey

untuk malaria) dalam memperoleh pelayanan kesehatan terkait penyakit menular

terutama di daerah-daerah yang berada di perbatasan, kepulauan dan terpencil

untuk menjamin upaya memutus mata rantai penularan.

(b) Untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan penanggulangan penyakit

menular, dibutuhkan strategi innovative dengan memberikan otoritas pada

petugas kesehatan masyarakat (Public Health Officers), terutama hak akses

pengamatan faktor risiko dan penyakit dan penentuan langkah

penanggulangannya

(c) Mendorong keterlibatan masyarakat dalam membantu upaya pengendalian

penyakit melalui community base surveillance berbasis masyarakat untuk

melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan masalah

kesehatan dan melaporkannnya kepada petugas kesehatan agar dapat dilakukan

respon dini sehingga permasalahan kesehatan tidak terjadi.

(2) Untuk penyakit tidak menular strategi yang dilakukan adalah:

Melakukan deteksi dini secara pro-aktif mengunjungi masyarakat karena 3/4 penderita

tidak tahu kalau dirinya menderita penyakit tidak menular terutama pada para pekerja. Di

samping itu perlu mendorong kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS untuk

menerapkan kawasan bebas asap rokok agar mampu membatasi ruang gerak para perokok.

Dalam kurun waktu lima tahun mendatang upaya pengendalian difokuskan melalui

Meningkatkan peran KKP dalam mendukung upaya pengendalian penyakit tidak menular di

wilayah pelabuhan/bandara/PLBD

12

(3) Meningkatkan kesehatan lingkungan, strateginya adalah:

(a) Peningkatan cakupan TPM Sehat, TTU Sehat dan RS yang melaksanakan

pengelolaan limbah medis sesuai standar

(b) Peningkatan pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan dalam keadaan

tertentu

(c) Meningkatkan peran KKP dalam mendukung upaya penyehatan lingkungan

dengan mewujudkan pelabuhan/bandara/PLBD sehat.

Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut di atas, maka ditetapkan kebijakan

kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebagai berikut:

1. Pengendalian lingkungan sehat, strateginya adalah:

Meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia di bidang kesehatan

lingkungan yang secara fungsional merupakan sumberdaya inti dalam

pengelolaan dan penyelenggaraan program lingkungan sehat.

2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit strategi yang dilakukan adalah:

Memantapkan jejaring lintas program, lintas sektor, serta kemitraan dengan

masyarakat termasuk swasta untuk percepatan program pencegahan dan

pemberantasan penyakit menular melalui pertukaran informasi, pelatihan,

pemanfaatan teknologi tepat guna, dan pemanfaatan sumberdaya lainnya.

3. Penyusunan rencana strategis Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung

Priok periode lima tahunan, strategi yang dilakukan adalah:

Perencanaan dibuat berdasar pola (bottom up) disesuaikan dengan sumber

daya yang ada, situasi dan kondisi. Sedangkan bahan perencanaan

didasarkan pada eviden based epidemiology dan masukan dari petugas

lapangan.

4. Penyusunan perencanaan pengembangan program kegiatan Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok, strategi yang dilakukan adalah:

Sistematis, terukur, dan realistis serta dapat dilaksanakan sesuai skala waktu

yang ditetapkan (Sistematic Measurable Attainable Reliable Time - SMART).

Upaya ini dilakukan dengan membuat perencanaan bulanan dan perencanaan

tahunan untuk setiap bidang dan setiap seksi.

13

5. Penyempurnaan dan penyusunan draft Standar Operasional Prosedur (SOP)

setiap program kegiatan, agar dalam melaksanakan tugas di lapangan terjadi

keseragaman.

6. Penggunaan anggaran mengacu pada prinsip efisiensi dan efektifitas serta

anggaran berbasis kinerja.

7. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Tanjung Priok, strategi yang dilakukan adalah:

Tersedianya sumber daya manusia sesuai kebutuhan baik kuantitas dan

kualitasnya. Upaya pemberdayaan ini dilakukan dengan cara penempatan

pegawai sesuai latar belakang pendidikan dan tingkat

kompetensinya/keahliannya, pemberian penghargaan bagi pegawai yang

berprestasi dan sanksi bagi yang melanggar aturan. Sanksi mulai dari sanksi

ringan sampai dengan sanksi terberat. Menyeleksi pemberian izin belajar,

penegakan disiplin pegawai, pembinaan rutin, kaderisasi, pengembangan

potensi pegawai, Pemberdayaan ini dimaksudkan agar setiap pegawai

mempunyai tingkat kompetensi memadai, dedikasi, loyalitas dan integritas

yang tinggi bagi organisasi.

8. Pembuatan aturan tata tertib pegawai mengenai absensi kehadiran; pakaian

seragam; pelayanan kepada masyarakat; serta pemakaian dan pemanfaatan

sarana dan prasarana kantor; untuk menjamin kelancaran tugas operasional

di lapangan. Serta untuk menjaga sarana dan prasarana agar tidak cepat

rusak, maka dilakukan perawatan secara periodik sesuai tingkat kebutuhan.

9. Peningkatan mutu pelayanan, strategi yang dilakukan adalah:

Pembuatan standar pelayanan, menyiapkan petugas yang mempunyai

kompetensi sesuai tingkat kebutuhan, menyediakan sarana dan prasarana

dengan didukung teknologi yang memadai serta pelayanan dilaksanakan

sesuai prosedur pelayanan yang standar dan tidak bertentangan dengan kode

etik.

10. Menumbuh kembangkan upaya kemitraan dengan instansi terkait melalui

hubungan yang saling menguntungkan. Kemitraan ini diharapkan dapat

14

memberikan dukungan dan kesepahaman terhadap Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok akan perlunya kerjasama dalam

melaksanakan pembangunan kesehatan. Upaya ini dilakukan dengan

mengadakan advokasi program kesehatan, sosialisasi perundang-undangan,

serta berpartisipasi aktif dalam mensukseskan program pembangunan secara

keseluruhan di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.

11. Peningkatan jejaring kerja lintas program dan lintas sektoral guna menangani

masalah kesehatan yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh Kantor

Kesehatan Pelabuhan.

b) Program/Kegiatan

Dalam pencapaian tujuan dan sasaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung

Priok yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2018 Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan 1 (satu) Program dan 5 kegiatan, sebagai

berikut :

Tabel 2.2 Program & Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

TA 2018

Program / Kegiatan

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

1 Surveilans dan Karantina Kesehatan

2 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik

3 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung

4 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Tahun 2018 merupakan tahun kedua pelaksanaan dari Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan Tahun 2015–2019. Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan

15

adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target)

pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-

masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut

masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan

di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang direncanakan dapat lebih

berhasil guna dan berdaya guna.

Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran

kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok tahun 2018 khususnya dibandingkan dengan tahun 2017.

Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-

pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK) dan

Perjanjian Kinerja.

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun

waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok yang telah ditetapkan. Sasaran Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok adalah:

Sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok dan Rencana Aksi Kegiatan (RAK), terdapat 12 (dua belas) indikator kinerja

output yang besaran target masing-masing indikator sebagaimana tertera pada tabel berikut

ini :

Terkendalinya Seluruh Kondisi Potensial untuk Melakukan Cegah Tangkal Penyakit di

Pelabuhan

16

Tabel 2.3 Pengukuran Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

Tahun 2018

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1 Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB

1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

32.304 49.559 153,41%

2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

100% 100% 100%

3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

2.826 3.504 124%

4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

4 5 125%

5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

1 1 100%

6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

35.000 54.968 157,05%

7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

4 4 100%

17

2

Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic

8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

4 4 100%

3 Menurunnya penyakit menular langsung

9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

600 1.070 178,33%

4

Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

40 48 120%

11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

12 12 100%

12. Jumlah pengadaan sarana prasarana

194 194 100%

4) SUMBER DAYA

Dalam pencapaian kinerjanya, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

didukung oleh beberapa sumber daya antara lain sumber daya manusia dan sumber daya

anggaran.

a) SUMBER DAYA MANUSIA

Keadaan Pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sampai dengan

tanggal 31 Desember 2018 jumlah pegawai 117 (seratus dua Puluh) orang dengan rincian

sebagai berikut:

18

i) Menurut Jabatan

Grafik 2.4 Distribusi Pegawai Berdasarkan Jenis Jabatan

di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018

Tabel 2.5 Distribusi Pegawai Menurut Jabatan

di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018

No Jenis Jabatan Jumlah

1. JFT 20

2. JFU 84

3. Struktural 13

TOTAL 117

JFT 17%

JFU 72%

Struktural 11%

19

ii) Menurut Pendidikan:

Tabel 2.6 Distribusi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir

di KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018

NO NAMA PENDIDIKAN JUMLAH PERSENTASE

1. Sekolah Dasar Umum 1 0,85%

2. Sekolah Menengah Pertama 2 1,71%

3. Sekolah Menengah Atas 9 7,69%

4. KPAA/KKPA 1 0,85%

5. SPK 3 2,56%

6. SMF 2 1,71%

7. Sekolah Menengah Analis Kesehatan 1 0,85%

8. Madrasah Aliyah 1 0,85%

9. SPPH 1 0,85%

10. Akademi Kesehatan Lingkungan 2 1,71%

11. D.III Keperawatan 4 3,42%

12. D.III Kebidanan 1 0,85%

13. D.III Perawat Umum 7 5,98%

14. D.III Farmasi 1 0,85%

15. D.III Kesehatan Lingkungan 16 13,68%

16. D.III Analis Kesehatan 1 0,85%

17. D.III Teknik Radiologi 1 0,85%

18. D.III Teknik Komputer Teknik Elektro 1 0,85%

19. D.IV Kesehatan Lingkungan 1 0,85%

20. S.1 Kedokteran Umum 1 0,85%

21. S.1 Keperawatan 1 0,85%

22. S.1 Farmasi 2 1,71%

23. S.1 Kesehatan Masyarakat 13 11,11%

24. S.1 Kesmas Epidemiologi 1 0,85%

25. S.1 Kesmas Gizi 1 0,85%

26. S.1 Kesmas Kesehatan Lingkungan 4 3,42%

27. S.1 Kesmas Administrasi & Kebijakan Kesehatan 2 1,71%

28. S.1 Ekonomi 2 1,71%

29. Dokter Umum 8 6,84%

30. Dokter Gigi 2 1,71%

31. Apoteker 1 0,85%

20

NO NAMA PENDIDIKAN JUMLAH PERSENTASE

32. S.2 Kesehatan Masyarakat 5 4,27%

33. Magister Administrasi Rumah Sakit 1 0,85%

34. Magister Epidemiologi 2 1,71%

35. Magister Ekonomi Kesehatan 1 0,85%

36. S.2 MSc 1 0,85%

37. Master Epidemiologi Kesehatan Lingkungan 2 1,71%

38. S.2 Kesehatan 2 1,71%

39. Magister Ilmu Kesehatan 1 0,85%

40. Magister Of Public Health 1 0,85%

41. Magister Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1 0,85%

42. Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat 1 0,85%

43. S.2 Kesehatan Lingkungan 3 2,56%

44. M.Si 1 0,85%

45. Magister Manajemen 1 0,85%

TOTAL 117 100,00%

Dilihat dari jenis dan tingkat pendidikan,. Tingkat pendidikan terbanyak di KKP Kelas I

Tanjung Priok adalah D3 Kesehatan Lingkungan sebesar 13.3 % ( 16 orang)

Jenis dan tingkat pendidikan tersebut menunjukkan kekuatan SDM di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok. Dengan proporsi SDM yang ada, dirasakan perlu

peningkatan kualitas, terutama dalam pengetahuan dan pemahaman kegiatan di Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok. Selain melalui peningkatan jenjang pendidikan

formal, peningkatan kualitas SDM tersebut dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan.

Disamping itu, kuantitas SDM perlu ditambah mengingat beban kerja di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok cukup berat.

21

iii) Menurut Golongan

Tabel 2.7 Distribusi Pegawai Berdasarkan Tingkat menurut Golongan

Di KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018

No Golongan Jumlah PERSENTASE

1. Pengatur Muda - II/a 1 0,85%

2. Pengatur Muda Tk. I - II/b 1 0,85%

3. Pengatur - II/c 9 7,69%

4. Pengatur Tk. I - II/d 17 14,53%

5. Penata Muda - III/a 17 14,53%

6. Penata Muda Tk. I - III/b 28 23,93%

7. Penata - III/c 12 10,26%

8. Penata Tk. I - III/d 19 16,24%

9. Pembina - IV/a 12 10,26%

10. Pembina Tk. I - IV/b 1 0,85%

11. Golongan Kosong 0 0,00%

TOTAL 117 100,00%

Dilihat dari tabel distribusi pegawai berdasarkan tingkat golongan, tingkat golongan

yang terbanyak di lingkungan KKP Kelas I Tanjung priok adalah golongan III/b sebanyak 28

orang (23,93%).

b) SUMBER DAYA ANGGARAN

Dalam mencapai kinerjanya, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

didukung oleh Sumber Daya Anggaran yang berasal dari APBN. Sesuai DIPA Tahun 2018

anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok terdiri dari Program

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan alokasi anggaran sebesar Rp

35.515.709.000,- yang terbagi menjadi 4 kegiatan sebagai berikut:

22

Tabel 2.8 Distribusi Anggaran Berdasarkan Jenis Kegiatan

Kantor Kesehatan pelabuhan kelas I Tanjung Priok Tahun 2018

No Kegiatan Anggaran

1. Surveilans dan Karantina Kesehatan Rp 4.446.179.000,-

2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik

Rp 1.216.056.000,-

3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Rp 189.200.000,-

4. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Rp 29.664.274.000,-

Total Rp 35.515.709.000,-

23

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Hasil capaian indikator kinerja yang tertuang dalam penetapan kinerja adalah sebagai berikut:

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

REALISA

SI % CAPAIAN

1 Kabupaten/kota yang

melakukan

pemantauan kasus

penyakit berpotensi

kejadian luar biasa

(KLB) dan melakukan

respon

penanggulangan

terhadap sinyal KLB

untuk mencegah

terjadinya KLB

1. Jumlah alat angkut sesuai

dengan standar kekarantinaan

kesehatan

32.304 49.559 153,41%

2. Persentase respon Sinyal

Kewaspadaan Dini (SKD), KLB

dan bencana di wilayah layanan

KKP

100% 100% 100%

3. Jumlah deteksi dini dalam

rangka cegah tangkal masuk

dan keluarnya penyakit

2.826 3.504 123.99%

4. Jumlah pelayanan

kesehatan pada situasi khusus 4 5 125%

5. Jumlah

pelabuhan/bandara/PLBD yang

mempunyai kebijakan

kesiapsiagaan dalam

penanggulangan kedaruratan

kesehatan masyarakat yang

berpotensi wabah

1 1 100%

6. Jumlah sertifikat/surat ijin

layanan kesehatan lintas

wilayah yang diterbitkan

35.000 54.968 157,05%

24

Jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan

7. Jumlah

pelabuhan/bandara/PLBD yang

memenuhi syarat-syarat sanitasi

4 4 100%

2

Meningkatnya

pencegahan dan

pengendalian

penyakit tular vector

dan zoonotic

8. Jumlah

pelabuhan/bandara/PLBD

bebas vektor pada wilayah

perimeter dan buffer area

4 4 100%

3 Menurunnya penyakit

menular langsung

9. Jumlah orang yang

melakukan skrining penyakit

menular langsung

600 1.070 178,33%

4

Meningkatnya

Dukungan

Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Pada

Program Pencegahan

dan Pengendalian

Penyakit

10. Jumlah dokumen dukungan

manajemen dan tugas teknis

lainnya

40 48 120%

11. Jumlah peningkatan

kapasitas SDM bidang P2P 12 26 216.67%

12. Jumlah pengadaan sarana

prasarana 194 197

101,55%

Rata-rata capaian kinerja tahun 2017 sebesar 112.16% dan capaian kinerja tahun 2018 sebesar

131,33% sehingga bila dibandingkan terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 19.17%.

B. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Hasil capaian indikator kinerja yang tertuang dalam penetapan kinerja adalah sebagai

berikut:

1. INDIKATOR PERTAMA

25

Defenisi Operasional Indikator ini adalah jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai

standar kekarantinaan dalam periode satu tahun. Rumus perhitungannya indikator ini adalah

Akumulasi jumlah hasil sertifikat PHQC dan SSCEC dalam satu tahun.

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Tabel 3.1 Target dan Pencapaian Indikator Kinerja

Jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan Tahun 2018

Pada tahun 2018 pencapaian indikator kinerja Indikator Jumlah alat angkut yang diperiksa

sesuai standar kekarantinaan sebanyak 49.559 kapal. Indikator ini terdiri dari PHQC 43.237

kapal dan SSCEC 6.322 kapal.

Realisasi jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaantahun 2018

masih lebih besar dari target 2019 karena angka target yang ditetapkan dihitung berdasarkan

adanya kebijakan bahwa kegiatan ekspor-impor tidak tersentralisasi di pelabuhan Tanjung

Priok tapi harus terdistribusi ke Indonesia bagian Tengah dengan pemanfaatan Pelabuhan di

Surabaya dan pemanfaatan pelabuhan di Makassar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi

di Indonesia bagian Timur. Namun pada Tahun 2018 pemanfaatan pelabuhan di Surabaya

dan Makassar masih belum berjalan optimal, sehingga kedatangan kapal di Pelabuhan

Tanjung Priok untuk melakukan bisnis ekspor-impor masih tinggi.

Sedangkan untuk target Indikator Jumlah Alat Angkut yang Diperiksa sesuai Standar

Kekarantinaan Tahun 2019 yaitu sebanyak 38.085 kapal (yang relatif masih kecil dibandingkan

dengan capaian target indikator pada Tahun 2018), hal ini untuk mengantisipasi adanya

INDIKATOR 2018

T R % C

Jumlah alat angkut yangdiperiksa sesuai standar kekarantinaan

32.304 49.559 153,41 %

26

perubahan kebijakan pemerintah mengenai distribusi pemanfaatan pelabuhan untuk kegiatan

ekspor-impor yang harus mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia bagian

Tengah dan Timur. Penentuan angka target indicator ini juga mencermati bahwa tahun 2019

adalah tahun diselenggarakannya Pemilu Raya sehingga kemungkinan kebijakan yang diluar

perkiraan harus menjadi perhatian.

Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :

X = 49.559 ( Pencapaian jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar

kekarantinaan terdiri dari PHQC 43.237 dan SSCEC 6.322)

Y = 32.304 (Target Pencapaian jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar

kekarantinaan Dimana angka target yang ditetapkan dihitung berdasarkan pada saat

ada isu kebijakan bahwa kegiatan ekspor impor tidak tersentralisasi di pelabuhan

Tanjung Priok ada kecenderungan turun naik kedatangan kapal sebanyak ± 10% )

Apabila dimasukan kedalam rumus persentase pencapaian target Jumlah jumlah alat

angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan sebagai berikut:

N = 153,41 %

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Indikator jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan tidak ada

pada tahun 2017, indikator ini digunakan di tahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh

KKP pada tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor

Kesehatan Pelabuhan. Perubahan indikator ini merupakan penetapan dari unit utama selaku

unit pembina sebagai pembuat kebijakan.

27

c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

Tabel 3.2

Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan

Tahun 2018 dengan tahun 2019

INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019

T R % C T

Jumlah alat angkut yang

diperiksa sesuai standar

kekarantinaan

32.304 49.559 153,41 38.085

Untuk Taget tahun 2018 jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar

kekarantinaan di KKP Kelas I Tanjung Priok ditetapkan target adalah 32.304 kapal sedangkan

untuk Tahun 2019 Penetapan Target indikator yaitu sebanyak 38.085 kapal. Bila dibandingkan

antara realisasi capaian target tahun 2018 sebanyak 49.559 kapal dengan target tahun 2019

sebanyak 38.085 didapatkan target capaian 130,13%.

d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja

serta alternative Solusi yang telah dilakukan;

Terjadi peningkatan target pada indikator ini dikarenakan angka target yang ditetapkan

dihitung berdasarkan pada saat ada isu kebijakan bahwa kegiatan ekspor impor tidak

tersentralisasi di pelabuhan Tanjung Priok sehingga terdapat kecenderungan turun naik

kedatangan kapal sebanyak ± 10%. Selain itu, keberhasilan indikator kinerja ini disebabkan

adanya upaya peningkatan mutu pelayanan di pelabuhan Tanjung Priok yang dilakukan

bersama seluruh stake holder terkait.

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan

kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif

28

terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan outcome) yang tercapai. Prinsip efesien

terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa

mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target Jumlah alat angkut

yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan dialokasikan Pagu sebesar Rp 174.840.000

sedangkan realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp 174.681.900 (99,91%). Hal ini

menunjukan tingkat efektivitas dan efisien penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan

anggaran tersebut target pencapaian indikator Jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai

standar kekarantinaan melebihi dari target yang telahditetapkan.

f. Analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan perjanjiaan

pernyataan kinerja

Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan kegiatan-kegiatan yang menunjang

keberhasilan, kegitan ini terdiri dari :

1) Layanan pemeriksaan kesehatan alat angkut dalam rangka penerbitan

SSCEC/SSCC (Ship Sanitation Control Exemption Certificate/Ship Sanitation Control

Certificate). Pengawasan faktor risiko PHEIC di kapal dalam rangka penerbitan

sertifikat SSCEC dilakukan apabila sertifikat SSCEC milik kapal telah habis masa

berlakunya

Sasaran kegiatan:

Terlayaninya kapal yang mengajukan permohonan untuk diperiksa sesuai standar

kekarantinaan dalam rangkaSSCEC/SSCC (Ship Sanitation Control Exemption

Certificate/Ship Sanitation Control Certificate)

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan pemeriksaan kapal sesuai standar kekarantinaan dalam rangka

SSCEC/SSCC (Ship Sanitation Control Exemption Certificate/Ship Sanitation Control

Certificate) telah dilakukan terhadap 6322 kapal dari target 4343 kapal (capaian

145.57%) Alokasi anggaran untuk kegiatan sebesar Rp 174.840.000 dan dengan

realisasi sebesar Rp.174.681.900,- (99,91%).

29

Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan

Bencana di wilayah layanan KKP

2. INDIKATOR KEDUA

Defenisi Operasional Indikator ini adalah Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara

yang direspon kurang dari 24 jam dibandingkan dengan jumlah SKD KLB dalam periode satu

tahun. Rumus penghitungannya sebagai berikut Jumlah sinyal SKD KLB di

pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24 jam dibagi jumlah SKD KLB dikali 100%

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Tabel 3.3 Target dan Pencapaian Indikator Kinerja Kedua

Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di wilayah Layanan KKP Tahun 2018

INDIKATOR 2018

T R % C

Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini

(SKD), KLB dan Bencana di wilayah layanan KKP 100 100 100

Pada Tahun 2018 pencapaian indikator Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini

(SKD), KLB dan Bencana di wilayah layanan KKP didapatkan hasil sebesar 3 Jumlah sinyal

SKD KLB (100%). Semua kejadian dapat direspon < 24 jam dan dapat ditanggulangi sehingga

tidak menjadi masalah kesehatan.

Pada tahun 2018 pihak KKP Kelas I Tanjung Priok menerima 3 (tiga) laporan kejadian

yang meminta respon secara cepat dari Petugas KKP Kelas I Tanjung Priok untuk

penanganan medis yang terjadi kapal MV. Boga Inda, KM. Margono dan Kecelakaan jatuhnya

pesawat Lion Air JT 610 pada tanggal 29 Oktober 2018. Atas laporan itu Petugas KKP Kelas I

Tanjung Priok memberikan respon dengan memberikan dukungan medis, pemberian Alat

Pelindung Diri (APD), evakuasi dan pengendalian faktor risiko berupa kegiatan desinfeksi –

dekontaminasi. Pada indikator ini, persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB

30

dan Bencana di wilayah layanan KKP mencapai 100%, karena atas 3 (tiga) laporan tadi telah

dilakukan respon secara cepat.

Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :

X = 3 kali (Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon kurang

dari 24 jam,)

Y = 3 (Jumlah SKD KLB)

Apabila dimasukan kedalam rumus persentase pencapaian target Persentase Respon

Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di wilayah layanan KKP sebagai berikut:

x

100%

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Indikator Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di

wilayah layanan KKP tidak ada pada tahun 2017, indikator ini digunakan di tahun 2018 setelah

adanya pertemuan seluruh KKP pada tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator

kinerja untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan. Perubahan indikator ini merupakan penetapan

dari unit utama selaku unit pembina sebagai pembuat kebijakan.

c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

Untuk Target tahun 2018 Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan

Bencana di wilayah layanan KKP ditetapkan target sebesar 100% sedangkan Untuk

Penetapan Target indikator tahun 2019 yaitu sebesar 100%. Bila dibandingkan antara realisasi

capaian target tahun 2018 sebanyak 100% dengan target tahun 2019 sebanyak 100% telah

mencapai capaian sebesar 100%.

31

Tabel 3.4

Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Indikator Kesatu Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di

wilayah layanan KKPTahun 2018 dengan tahun 2019

INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019

T R % C T

Persentase Respon Sinyal

Kewaspadaan Dini (SKD), KLB

dan Bencana di wilayah layanan

KKP

100 100 100 100

d. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan

kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif

terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan outcome) yang tercapai. Prinsip efesien

terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa

mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target Jumlah alat angkut

yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan dialokasikan Pagu sebesar Rp 17.814.000

sedangkan realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp 14.550.250. Hal ini menunjukan

tingkat efektivitas dan efisien penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran

tersebut target pencapaian indikator Jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar

kekarantinaanmelebihi dari target yang telah ditetapkan.

e. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja

serta alternative Solusi yang telah dilakukan

Tercapainya target Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan

Bencana di wilayah layanan KKP ini merupakan hasil advokasi KKP Kelas I Tanjung Priok

dengan stake holder terkait sehingga mendukung terlaksananya kegiatan kejadian KLB dan

Bencana di wilayah layanan KKP dapat direspon < 24 jam. Hal ini terlihat dari angka target

yang sudah ditetapkan dapat dilaksanakan sebanyak 3 kali (100%) dimana meningkatnya

koordinasi antar instansi pemerintah yang ada di pelabuhan Tanjung Priok dan stake holder

32

terkait dalam menangani kejadian KLB dan Bencana di wilayah layanan KKP Kelas I Tanjung

Priok pada tahun 2018.

Beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan tersebut seperti :

1) Kegiatan penanganan kasus emergency call di pelabuhan Tanjung Priok melalui

surveilans aktif sehingga mencegah terjadi penularan penyakit yang disebabkan oleh

kasus emergency call tersebut

2) Penyelidikan epidemiologi setiap kasus emergency call

Melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap kasus emergency call dan laporan

mingguan SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon KLB/Bencana). Menerima

laporan kasus emergency call yang ditindaklanjuti dengan penyelidikan epidemiologi

untuk setiap kasus, kegiatan tersebut bertujuan untuk menentukan ada atau tidaknya

penularan penyakit akibat kasus emergency call yang terjadi di wilayah layanan KKP

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

pencapaian pernyataan kinerja).

Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan kegiatan-kegiatan yang menunjang

keberhasilan, kegitan ini terdiri dari :

1) Investigasi dan Penanggulangan Faktor Risiko PHEIC

Sasaran kegiatan:

Jumlah korban kejadian yang terdata dari hasil investigasi dan penanggulangan faktor

risiko PHEIC

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan investigasi dan penanggulangan faktor risiko PHEIC dengan

realisasi sebanyak 2 laporan (100%). Anggaran yang dialokasikan ke dalam DIPA

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Untuk kegiatan ini sebesar Rp

14.064.000 dan realisasinya sebesar Rp 13.500.250 (95.99%)

33

Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan

keluarnya penyakit

2) Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB pada Bencana

Sasaran kegiatan:

Jumlah data emergency call yang dilakukan

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan surveilans faktor risiko penyakit berpotensi KLB pada

Bencana dari target sebanyak 10 kejadian yang telah dilakukan sebanyak 2

kejadian (20%) Alokasi anggaran untuk kegiatan Untuk kegiatan ini sebesar Rp

3.750.000 dan dengan realisasi sebesar Rp 1.050.000 (28%)

3. INDIKATOR KETIGA

Defenisi Operasional Indikator ini Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan di pelabuhan

dan di klinik layanan lainnya dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

dalam periode satu tahun. Rumus penghitungannya adalah Akumulasi jumlah sertifikat COP,

Gendec dan hasil pemeriksaan surveilans rutin di klinik layanan lainnya dalam satu tahun

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Tabel 3.5 Target dan Pencapaian Indikator Kinerja

Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit Tahun 2018

INDIKATOR 2018

T R % C

Jumlah Deteksi Dini dalam rangka

cegah tangkal masuk dan keluarnya

penyakit

2.826 3.504 123,99

34

Pada tahun 2018 pencapaian indikator kinerja Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah

tangkal masuk dan keluarnya penyakit sebesar 3.504 (123,99%) Indikator ini terdiri dari jumlah

COP pada tahun 2018 sebanyak 3.504

Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :

X = 3.485 (Pencapaian Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah tangkal masuk

dan keluarnya penyakit)

Y = 2.826 (Target Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan

keluarnya penyakit)

Apabila dimasukan kedalam rumus persentase pencapaian target Jumlah Deteksi Dini

dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

x

= 123.99%

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Pencapaian indikator jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal dan keluarnya

penyakit tahun 2018 telah melebihi target yakni 3.504 dari yang ditargetkan dengan capaian

kinerja 123,99%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2016 – 2017, selama dua tahun

dimana indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan diperkirakan tahun 2019 target ini

juga akan tercapai, meskipun adanya kebijakan kegiatan ekspor dan impor barang tidak

tersentralisasi di pelabuhan tanjung priok yang mana pelabuhan tanjung priok juga masih

merupakan pelabuhan utama dan terbesar di Indonesia sehingga setiap tahunnya terjadi

peningkatan kedatangan kapal dan barang yang cukup lumayan besar.

35

Table 3.6 Realisasi dan Capaian Kinerja

Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit Tahun 2016 - 2018

INDIKATOR TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018

R % C R % C R % C

Jumlah Deteksi Dini dalam

rangka cegah tangkal masuk dan

keluarnya penyakit

3.426 100 34.65 112,28 3.504 123,32

c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

Untuk Target tahun 2018 Target Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah tangkal

masuk dan keluarnya penyakit Untuk Tahun 2018 sebanyak 2.826 sedangkan target untuk

tahun 2019 sebanyak 3.435 kapal. Bila dibandingkan antara realisasi capaian target tahun

2018 sebanyak 3.504 kapal dengan target tahun 2019 sebanyak 3.435 didapatkan capaian

sebesar 102.01%

Tabel 3.7

Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Indikator Kesatu

Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di wilayah

layanan KKP Tahun 2018 dengan tahun 2019

INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019

T R % C T

Jumlah Deteksi Dini dalam rangka

cegah tangkal masuk dan keluarnya

penyakit

2.826 3.504 123.99 3.504

d. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok telah melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan

kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif

36

terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan outcome) yang tercapai. Prinsip efesien

terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa

mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target Jumlah Deteksi

Dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit di KKP Kelas I Tanjung Priok

dialokasikan Pagu sebesar Rp 1.241.866.000 sedangkan realisasi anggaran pada indikator ini

sebesar Rp1.192.417.144 (96,02%) Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien

penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target pencapaian

indikator Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit telah

melebihi dari target yang telah ditetapkan.

e. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja

serta alternative Solusi yang telah dilakukan

Keberhasilan indikator ini dipengaruhi karena terbentuknya pelayanan piket terpadu

KKP Kelas I Tanjung Priok selama 24 jam sehingga dapat melakukan deteksi dini terhadap

alat angkut yang datang dari luar negeri dalam rangka cegah tangkal masuknya dan keluarnya

penyakit.

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

pencapaian kinerja

Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan kegiatan-kegiatan yang menunjang

keberhasilan sebagai berikut:

Kegiatan yang terkait langsung dengan ini antara lain :

1) Penerbitan COP

Sasaran kegiatan :

Terawasinya kapal yang datang di pelabuhan Tanjung Priok

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan pemeriksaan kapal dalam rangka penerbitan COP sebanyak

3 kapal yang melebihi target 2826 kapal. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini

sebesar Rp 163.900.000 dan dengan realisasi sebesar Rp 162.496.000 (99.14%)

37

Kegiatan yang bersifat mendukung dengan indikator ini adalah :

1. Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiolog (Internal)

Sasaran kegiatan :

Terlaksananya rapat Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan Surveilans

Epidemiolog (Internal)

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan rapat Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan Surveilans

Epidemiolog (Internal) sebanyak 3 kali. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini

sebesar Rp 14.160.000 dan dengan realisasi sebesar Rp 13.704.125 (96,78%).

2. Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiolog

(Eksternal)

Sasaran kegiatan :

Terlaksananya rapat Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan Surveilans

Epidemiolog (Eksternal) dengan stakeholder

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan rapat Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan Surveilans

Epidemiolog (Eksternal) sebanyak 1 kali. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini

sebesar Rp 21.930.000 dan dengan realisasi sebesar Rp 20.875.000,00

(95.19%).

3. Koordinasi Program Karantina dengan Stake Holder dan Pengguna Jasa

Sasaran kegiatan :

Bidang PKSE dengan Stake Holder dan Pengguna Jasa

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya rapat Koordinasi Program Karantina dengan Stake Holder dan

Pengguna Jasa sebanyak 1 kali. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp

133.014.000 dan dengan realisasi sebesar 130.548.310 (98.15%).

38

4. Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiolog dengan

Lintas Program dan Lintas Sektor

Sasaran kegiatan :

Lintas Program dan Lintas Sektor

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan Rapat Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan

Surveilans Epidemiolog. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar sebesar Rp

3.600.000 dan dengan realisasi sebesar Rp 3.450.000 (95.83%).

5. Rapat Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiolog di

Wilayah Kerja

Sasaran kegiatan :

Bidang PKSE dan Koordinator Wilayah Kerja

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan Rapat Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan

Surveilans Epidemiolog di Wilayah Kerja sebanyak 2 kali. Alokasi anggaran untuk

kegiatan ini sebesar Rp 27.040.000 dan dengan realisasi sebesar Rp 27.035.805

(99.98%).

6. Rapat Koordinasi dengan Sarana Pelayanan Kesehatan

Sasaran kegiatan :

Bidang PKSE dan Sarana Pelayanan Kesehatan

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya rapat koordinasi dengan sarana pelayanan kesehatan sebanyak 1

kali. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 9.686.000 dan dengan

realisasi sebesar Rp 8.532.300 (88.09%)

7. Perencanaan Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

Sasaran kegiatan :

Perencanaan program kerja BidangPengendalian Karantina dan Surveilans

Epidemiologi

39

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan perencanaan program kerja BidangPengendalian

Karantina dan Surveilans Epidemiologi sebanyak 1 kali. Alokasi anggaran untuk

kegiatan ini sebesar Rp3.630.000 dan dengan realisasi sebesar Rp3.619.550

(99.71%).

8. Konsultasi Program Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiolog

Sasaran kegiatan :

Program Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiolog

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan konsultasi Pengendalian Karantina dan Surveilans

Epidemiolog sebanyak 18 kali Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar

Rp3.150.000 dan dengan realisasi sebesar Rp2.850.000 (90.48%).

9. Pertemuan teknis program Bidang PKSE

Sasaran kegiatan :

Pemegang program teknis Bidang PKSE

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan Pertemuan teknis program Bidang PKSE sebanyak

12 kali. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp125.760.000 dan

dengan realisasinya sebesar Rp108.783.429 (86.50%)

10. Bimbingan teknis program PKSE ke Wilker

Sasaran kegiatan :

Koordinator Wilayah Kerja dan Staf Wilayah Kerja

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan Bimbingan Teknis Program PKSE ke Wilker

sebanyak 10 kali. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp3.000.000

dan dengan realisasi sebesar Rp3.000.000 (100%).

40

11. Evaluasi kegiatan Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiolog

Sasaran kegiatan :

Pejabat dan Staf Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan Rapat Evaluasi kegiatan Pengendalian Karantina dan

Surveilans Epidemiolog sebanyak 1 kali. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini

sebesar Rp8.760.000 dan dengan realisasi sebesar Rp8.308.225 (94.84%)

12. Pengawasan lalu lintas OMKABA Ekspor Impor KKP Kelas I Tanjung Priok

Sasaran kegiatan :

OMKABA Ekspor Impor di Pelabuhan Tanjung Priok

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan pengawasan lalu lintas OMKABA Ekspor Impor KKP

Kelas I Tanjung Priok sebanyak 35 kali. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini

sebesar Rp109.097.000 dan dengan realisasi sebesar Rp105.737.870

(96.92%)

13. Bahan Pendukung Pelayanan Penerbitan Dokumen Kesehatan Kapal

Sasaran kegiatan :

Bahan pendukung pelayanan penerbitan dokumen kesehatan kapal

Kondisi yang dicapai :

Tersedianya bahan pendukung pelayanan penerbitan dokumen kesehatan

kapal sebanyak 1 paket. . Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar

sebesar Rp 135.230.000 dan dengan realisasi sebesar Rp 133.823.675

(98.96%)

14. Penyusunan Buletin Info Kesehatan Pelabuhan

Sasaran kegiatan

Penyusunan Buletin Info Kesehatan Pelabuhan

Kondisi yang dicapai

Terlaksananya kegiatan penyusunan Buletin Info Kesehatan Pelabuhan

sebanyak 3 kali . . Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar

Rp145.177.000 dan dengan realisasi sebesar Rp143.046.035 (98.53%)

41

15. Maintenance Aplikasi SE

Sasaran kegiatan :

Maintenance Aplikasi SE

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan maintenance aplikasi SE sebanyak 1 paket . . Alokasi

anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 36.000.000 dan dengan realisasi

sebesar Rp36.000.000 (100%)

16. KIE Karantina Kesehatan

Sasaran kegiatan :

KIE Karantina Kesehatan

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan KIE Karantina Kesehatan sebanyak 1 paket.. Alokasi

anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 55.000.000 dan dengan realisasi

sebesar Rp 54.989.000 (99.98%)

17. Pengadaan Alat Pelindung Diri Pengawasan Kapal

Sasaran kegiatan :

Pengadaan Alat Pelindung Diri Pengawasan Kapal

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan Pengadaan Alat Pelindung Diri Pengawasan Kapal

sebanyak 1 paket. . Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar sebesar Rp

82.972.000 dan dengan realisasi sebesar Rp 82.690.000 (99.66%)

18. SE PHEIC di sarana pelayanan kesehatan

Sasaran kegiatan :

Data SE PHEIC di sarana pelayanan kesehatan

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan SE PHEIC di sarana pelayanan kesehatan sebanyak

12 kali. . Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 18.000.000 dan

dengan realisasi sebesar Rp 17.400.000 (96.67%)

42

19. Survey factor risiko penyakit malaria pada awak kapal yang datang dari dalam negeri

di Pelabuhan Muara Baru dan Muara Angke

Sasaran kegiatan :

Awak kapal yang datang dari dalam negeri di Pelabuhan Muara Baru dan

Muara Angke

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan Survey faktor risiko penyakit malaria pada awak

kapal yang datang dari dalam negeri di Pelabuhan Muara Baru dan Muara

Angke sebanyak 1 kali survey . Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar

Rp31.394.000 dan dengan realisasi sebesar Rp30.638.975 (97.60%)

20. Desiminasi hasil survey di Pintu Masuk Endemis Penyakit Malaria

Sasaran kegiatan :

Desiminasi hasil survey di Pintu Masuk Endemis Penyakit Malaria

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan pertemuan Desiminasi hasil survey di Pintu Masuk

Endemis Penyakit Malaria pada 4 lokasi. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini

sebesar Rp51.012.000 dan dengan realisasi sebesar Rp34.778.200

(68.18%).

21. Desiminasi hasil survey kepada Stake holder dan Pengguna Jasa

Sasaran kegiatan :

Desiminasi hasil survey kepada Stake holder dan Pengguna Jasa

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan pertemuan Desiminasi hasil survey kepada Stake

holder dan Pengguna Jasa sebanyak 1 kali. . Alokasi anggaran untuk kegiatan

ini sebesar Rp 60.354.000 dan dengan realisasinya sebesar Rp59.960.050

(99.35%).

43

Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

4. INDIKATOR KEEMPAT

Defenisi Operasional Indikator adalah jumlah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan

pada saat situasi khusus tertentu seperti lebaran, natal, tahun baru dan lain - lain dalam

periode satu tahun. Cara perhitungan adalah akumulasi jumlah posko yang melakukan

pelayanan kesehatan pada saat lebaran, natal, tahun baru dan lainnya dalam satu tahun.

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Selama tahun 2018 pelayanan kesehatan pada situasi khusus adalah kegiatan

penanganan kesehatan pada situasi khusus Hari Raya Idul Fitri yang dilaksanakan mulai

tanggal 31 Mei 2018 – 01 Juli 2018 di 4 (empat) lokasi, yaitu di pos kesehatan Terminal

Penumpang Nusantara Pura II, pos kesehatan Pelabuhan Sunda Kelapa& Pantai Marina

Ancol, pos kesehatan Pelabuhan Kali Adem dan pos kesehatan Terminal Penumpang Eks

Presiden, kegiatan penanganan kesehatan pada situasi khusus Natal dan Tahun Baru yang

dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2018 sampai dengan 8 Januari 2019 di 3 (tiga) lokasi

yaitu yaitu pos kesehatan Terminal Penumpang Nusantara Pura II, pos kesehatan Pelabuhan

Sunda Kelapa& Pantai Marina Ancol, pos kesehatan Pelabuhan Kali Adem, kegiatan

penanganan kesehatan pada situasi khusus TKI B yang berlokasi di pos kesehatan Terminal

Penumpang Nusantara Pura II, serta penanganan kesehatan pada situasi khusus lainnya yaitu

Haul Mbah Priok yang berlokasi di pos kesehatan Makam Mbah Priok, penanganan

kecelakaan Pesawat Lion Air yang berlokasi di pos kesehatan JICT 2 Tanjung Priok, dan

penanganan kesehatan pada acara May Day yg diperingati setiap tanggal 1 Mei yang

berlokasi di Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok

Capaian indikator jumlah pos pelayanan kesehatan pada situasi khusus pada Tahun

2018 melebihi target yang telah ditetapkan. Realisasi di tahun 2018 terdapat 5 pos kesehatan

yang meliputi :

1) Pos kesehatan Terminal Penumpang Nusantara Pura II,

2) pos kesehatan Pelabuhan Sunda Kelapa & Pantai Marina Ancol,

3) pos kesehatan Pelabuhan Kali Adem,

44

4) Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok,

5) Pos kesehatan Makam Mbah Priok

Realisasi target pencapaian melebihi target yang ditetapkan, hal ini dikarenakan ada

penambahan satu pos kesehatan yaitu pos kesehatan Makam Mbah Priok. Kegiatan Haul

Mbah Priok merupakan kegiatan rutin yang diperingati setiap tahun sehingga setiap tahun ada

pos kesehatan yang stand by pada saat kegiatan ini berlangsung. Pos kesehatan JICT 2

Tanjung Priok dan pos kesehatan Terminal Penumpang Eks Presiden tidak dihitung dalam

realisasi pos pelayanan kesehatan dikarenakan lokasi pos kesehatan bersifat tidak rutin setiap

tahun.

Tabel 3.8 Target dan Pencapaian Kinerja Indikator

Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus Tahun 2018

INDIKATOR TAHUN 2018

T R % C

Jumlah Pos pelayanan

kesehatan pada situasi khusus 4 Pos 5 Pos 125

Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :

X = 5 (Pencapaian Jumlah Pos pelayanan kesehatan pada situasi khusus Pos

Pelayanan Kesehatan terdiri dari pos kesehatan Terminal Penumpang Nusantara

Pura II, pos kesehatan Pelabuhan Sunda Kelapa & Pantai Marina Ancol, pos

kesehatan Pelabuhan Kali Adem, Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok, pos kesehatan

Makam Mbah Priok)

Y = 4 (Target Jumlah Pos pelayanan kesehatan pada situasi khusus pos

kesehatan Terminal Penumpang Nusantara Pura II, pos kesehatan Pelabuhan

Sunda Kelapa & Pantai Marina Ancol, pos kesehatan Pelabuhan Kali Adem, Pos

9 Pelabuhan Tanjung Priok).

45

Apabila dimasukan kedalam rumus persentase pencapaian target Jumlah Pos

pelayanan kesehatan pada situasi khusus sebagai berikut:

N = 125 %

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Indikator jumlah Pos pelayanan kesehatan pada situasi khusus tidak ada pada tahun

2017, indikator ini digunakan di tahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh KKP pada

tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor Kesehatan

Pelabuhan. Perubahan indikator ini merupakan penetapan dari unit utama selaku unit pembina

sebagai pembuat kebijakan.

c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

Target capaian indikator ini pada Tahun 2019 sebanyak 4 lokasi pos pelayanan

kesehatan, yaitu pos kesehatan Terminal Penumpang Nusantara Pura II, pos kesehatan

Pelabuhan Sunda Kelapa & Pantai Marina Ancol, pos kesehatan Pelabuhan Kali Adem, Pos 9

Pelabuhan Tanjung Priok. Apabila dilihat dengan capaian realisasi Tahun 2018, target untuk

mencapai 4 lokasi pos pelayanan kesehatan di Tahun 2019 pasti tercapai. Hal yang

kemungkinan perlu ditingkatkan adalah peningkatan kualtas pelayanan kesehatan yang

diberikan. Bila dibandingkan antara realisasi capaian target tahun 2018 sebanyak 4 pos

pelayanan dengan target tahun 2019 sebanyak 4 Pos Pelayanan telah melampai target

dengan capaian sebesar 120 %

46

Tabel 3.9 Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja

jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan Tahun 2018 dengan tahun 2019

INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019

T R % C T

jumlah Pos pelayanan kesehatan

pada situasi khusus 4 5 125 4

d. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (anggaran), Bidang Upaya

Kesehatan & Lintas Wilayah melaksanakan setiap kinerja menyesuaikan kebutuhan kegiatan

dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efisien. Prinsip efektif terlihat dari pencapaian

kinerja (output dan outcome) yang tercapai melebihi target. Prinsip efisien terlihat dari adanya

penghematan anggaran atas setiap kinerja (output dan outcome) yang dilakukan tanpa

mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target jumlah pos

pelayanan kesehatan pada situasi khusus dialokasikan pagu sebesar Rp274.950.000 namun

realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp213.864.600,- atau sebesar 74,76%. Hal ini

menunjukkan tingkat efektivitas dan efisien penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan

anggaran tersebut target pencapaian indikator jumlah pos pelayanan kesehatan pada situasi

khusus dapat tercapai.

e. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja

serta alternative Solusi yang telah dilakukan

Keberhasilan capaian indikator ke empat ini banyak faktor yang mendukung yaitu antara

lain:

1) Sumber daya manusia KKP Kelas I Tanjung Priok sudah memadai dari segi

kualitas maupun kuantitas. Petugas teknis yang mendukung kegiatan ini minimal

DIII Kesehatan.

2) Dana yang memadahi artinya, pendanaan untuk melaksanakan kegiatan ini

dianggarkan dalam DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok.

47

3) Adanya dukungan dari Pimpinan ,Stake Holder di Pelabuhan Tanjung Priok dan

secara bertahap masyarakat pelabuhan telah mau berperan dalam mendukung

capaian indikator ini.

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

pencapaian kinerja

Tercapainya target upaya pengendalian faktor risiko pada wilayah dengan kondisi matra

lapangan tidak terlepas dari upaya kegiatan yang dilakukan, baik kegiatan yang terkait

langsung maupun yang bersifat mendukung.

Kegiatan yang terkait langsung dengan indikator ini adalah sebagai berikut :

1) Penanganan Kesehatan Pada Situasi Khusus Hari Raya Idul Fitri

Sasaran Kegiatan:

Salah satu kegiatan bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah adalah

penanganan kesehatan.Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan

kesehatan bagi para penumpang kapal, keluarga pengantar maupun orang-

orang yang ada di sekitar pelabuhan pada saat Hari Raya Idul Fitri. Untuk

melaksanakan kegiatan ini KKP menyiapkan 5 orang petugas, yang terdiri dari

satu orang dokter, satu orang perawat, satu orang supir, satu tenaga

sanitarian, dan satu petugas surveilans epidemiologi.

Kondisi yang dicapai :

Target kegiatan ini adalah para penumpang kapal baik yang akan pergi dari

Pelabuhan Tanjung Priok, maupun penumpang yang baru datang

mendapatkan penanganan kesehatan secara optimal. Penanganan kesehatan

pada situasi khusus Hari Raya Idul Fitri dilaksanakan mulai tanggal 31 Mei

2018 – 01 Juli 2018 di 4 (empat) lokasi, yaitu di pos kesehatan Terminal

Penumpang Nusantara Pura II, pos kesehatan Pelabuhan Sunda Kelapa &

Pantai Marina Ancol, pos kesehatan Pelabuhan Kali Adem. Realisasi kegiatan

ini sebesar 3 lokasi pos pelayanan kesehatan. Alokasi anggaran untuk

kegiatan ini sebesar Rp105.820.000 dan dengan realisasi sebesar Rp

105.819.600 (99%)

48

2) Penanganan Kesehatan Pada Situasi Khusus Hari Raya Natal dan Tahun

Baru

Sasaran Kegiatan:

Salah satu kegiatan bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah adalah

penanganan kesehatan.Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan

kesehatan bagi para penumpang kapal, keluarga pengantar maupun orang-

orang yang ada di sekitar pelabuhan.Untuk melaksanakan kegiatan ini KKP

menyiapkan 7 orang petugas, yang terdiri dari satu orang dokter, dua orang

perawat, satu orang administrasi.satu tenaga sanitarian, dan satu petugas

surveilans epidemiologi dan satu orang supir

Kondisi yang dicapai :

Target kegiatan ini adalah para penumpang kapal baik yang akan pergi dari

Pelabuhan Tanjung Priok, maupun penumpang yang baru datang

mendapatkan penanganan kesehatan secara optimal. Penanganan kesehatan

pada situasi khusus Hari Raya Natal dan Tahun Baru dilaksanakan pada

tanggal 18 Desember 2018 sampai dengan 8 Januari 2019 di 3 (tiga) lokasi

yaitu yaitu pos kesehatan Terminal Penumpang Nusantara Pura II, pos

kesehatan Pelabuhan Sunda Kelapa & Pantai Marina Ancol, pos kesehatan

Pelabuhan Kali Adem.Realisasi kegiatan ini sebesar 3 lokasi pos pelayanan

kesehatan Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp89.540.000 dan

dengan realisasi sebesar Rp69.020.000 (77%).

3) Penanganan Kesehatan Pada Situasi Khusus TKI B

Sasaran Kegiatan:

Terlaksananya kegiatan penanganan kesehatan pada situasi khusus TKI

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan penanganan kesehatan pada situasi khusus TKI B telah dilksanakan

sebanyak 7 kali Kegiatan penanganan kesehatan pada situasi khusus TKI

tidak bisa diserap semua dikarenakan kedatangan TKI tidak bisa diprediksi.

49

Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp48.840.000 dan dengan

realisasi sebesar Rp 8.410.000(17%)

Permasalahan :

Anggaran yang tidak terserap karena kegiatan TKIB tidak bisa diprediksi

kedatangannya

Usul Pemecahan Masalah :

Menginventarisir kembali anggararan yang tidak terserap dan melakukan

revisi internal untuk bisa dipakai dikegiatan lainnya, Perencanaan harus lebih

cermat.

4) Penanganan Kesehatan Pada Situasi Khusus Lainnya

Sasaran Kegiatan:

Terlaksananya kegiatan penanganan kesehatan pada situasi khusus lainnya

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan penanganan kesehatan pada situasi khusus lainnya telah

dilksanakan sebanyak 4 kali, yaitu penanganan kesehatan pada Situasi

Khusus Kedatangan Kapal Pesiar, penanganan kesehatan pada Situasi

Khusus Haul Mbah Priok, penanganan kesehatan pada Situasi Khusus

Pameran Kapal Rainbow, penanganan kesehatan pada Situasi Khusus

Jatuhnya Pesawat Lion Air. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar

sebesar Rp10.150.000 dan dengan realisasi sebesar Rp10.150.000 (100%)

Kegiatan pendukung yang terkait dengan indikator tersebut di atas sebagai

berikut:

1) Koordinasi Kesehatan pada Situasi Khusus

Sasaran Kegiatan:

Terlaksananya kegiatan koordinasi kesehatan pada situasi khusus

50

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam

penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan koordinasi kesehatan pada situasi khusus telah dilaksanakan 3 kali. Alokasi

anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp20.600.000 dan dengan realisasi sebesar

Rp20.600.000 (100%)

2) Layanan Kesehatan Rujukan

Sasaran Kegiatan:

Terlaksananya kegiatan layanan kesehatan rujukan

Kondisi yang dicapai :

Terlaksananya kegiatan layanan kesehatan rujukan. Alokasi anggaran untuk

kegiatan ini sebesar Rp7.800.000 namun anggaran untuk kegiatan ini tidak dapat

diserap

Permasalahan :

Kegiatan layanan kesehatan rujukan tidak dapat terserap dikarenakan ada aturan

Standar biaya khusus dimana pelayanan rujukan harus lebih dari 8 jam. Namun,

pada kenyataannya pelayanan rujukan di KKP Tanjung Priok tidak melebihi dari 8

jam dan jarak ke Rumah Sakit/Pelayana Rujukan cukup dekat

Usul Pemecahan Masalah :

Mengusulkan ke Unit Utama mengenai kebijakan SBK Pelayanan rujukan

5. INDIKATOR KE LIMA

Defenisi Operasional Indikator ini adalah Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang

memiliki kebijakan kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan

kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah. Rumus perhitungannya adalah

Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan kesiapsiagaan berupa

dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang

berpotensi wabah

51

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Tabel 3.10 Target dan Pencapaian Indikator

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

Tahun 2018

INDIKATOR 2018

T R % C

Jumlahpelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

1 1 100

Pada tahun 2018 pencapaian Indikator Kinerja Jumlahpelabuhan/bandara/PLBD yang

mempunyai kebijakan kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat

yang berpotensi wabah sebesar 1 (100%). 1 Indikator dokumen yang diukur yaitu berupa

dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang

berpotensi wabah.

Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :

Dimana :

X = 1 (Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan

kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan

kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah)

Y = 1 (target Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan

kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan

kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah )

Apabila dimasukan kedalam rumus persentase pencapaian target Jumlah

pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi sebagai berikut:

= 100 %

52

Tabel 3.11 Target dan Pencapaian Indikator

Jumlahpelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

Tahun 2018

INDIKATOR

2018

T R % C

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

1 1 100

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Indikator Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan

penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah tidak ada pada

tahun 2017, indikator ini digunakan di tahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh KKP

pada tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor Kesehatan

Pelabuhan.

c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan

penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah pada tahun 2018

sebanyak 1 dokumen sedangkan target untuk tahun 2019 ditetapkan sebanyak 1 dokumen.

Bila dibandingkan antara realisasi capaian target tahun 2018 sebanyak 1 dokumen dengan

target tahun 2019 sebanyak 1 dokumen telah melampai target dengan capaian sebesar 100 %

.

53

Tabel 3.12 Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Indikator

tahun 2018 dengan tahun 2019

INDIKATOR

TAHUN 2018 TAHUN 2019

T R % C T

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

1 1 100%

1

d. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok telah melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan

kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif

terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan outcome) yang tercapai. Prinsip efesien

terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa

mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target Jumlah

pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan penanggulangan

kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah di KKP Kelas I Tanjung Priok

dialokasikan pagu sebesar Rp 105.796.000 sedangkan realisasi anggaran pada indikator ini

sebesar Rp105.787.150 (99.99%) Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien

penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target pencapaian

indikator Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit telah

melebihi dari target yang telah ditetapkan.

54

e. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja

serta alternative Solusi yang telah dilakukan

Keberhasilan dalam mencapai target yang sudah ditetapkan didukung oleh ketersediaan

sumber daya petugas yang sudah terlatih dan memiliki kemampuan dalam melaksanakan

tugas juga sarana dan prasarana penunjang kegiatan berupa peralatan inspeksi dan

dukungan laboratorium.

Target pencapaian Jumlahpelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan

kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

tidak terlepas dari upaya kegiatan yang terkait langsung maupun yang bersifat pendukung.

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

pencapaian kinerja

Kegiatan yang terkait langsung dengan ini antara lain :

1) Review Dokumen Rencana Kontijensi di Pelabuhan Tanjung Priok

Sasaran Kegiatan

Terlaksananya kegiatan Review Dokumen Rencana Kontijensi di Pelabuhan Tanjung

Priok

Kondisi yang dicapai :

Target dari kegiatan dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan realisasi sebesar 100%.

Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 11.132.000 dan dengan realisasi

sebesar Rp 11.131.150 (100%)

Kegiatan yang mendukung indikator ini adalah sebagai berikut :

1) Table Top

Sasaran Kegiatan :

Dalam rangka menguji dokumen Rencana Kontijensi dapat dilaksanakan di

pelabuhan Tanjung Priok telah dilaksanakan table top exercise dengan melibatkan

instansi pemerintah dan stake holder terkait

Kondisi yang dicapai :

Target dari kegiatan dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan realisasi sebesar 100%.

Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp94.664.000dan dengan realisasi

sebesar Rp94.656.000 (99.99%)

55

Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

6. INDIKATOR KEENAM

Defenisi Operasional Indikator adalah jumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan

permintaan/permohonan yang diterima dalam periode satu tahun. Cara perhitungannya adalah

akumulasi jumlah sertifikat izin laik terbang, kir kesehatan, sertifikat izin angkut orang sakit,

sertifikat izin angkut jenazah, jumlah penerbitan / legalisasi ICV dan sertifikat obat-obatan dan

Alat P3K Kapal dalam satu tahun.

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Tabel 3.12 Target dan Pencapaian Kinerja Indikator Keenam

Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan Tahun 2018

INDIKATOR TAHUN 2018

T R % C

Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

35.000 54.968 157,05%

Pada tahun 2018 pencapaian indikator Jumlah sertifikat / surat ijin layanan

kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan, Indikator ini terdiri dari :

1) Sertifikat Izin angkut orang sakit 13 sertifikat

2) Sertifikat izin angkut jenazah 3 sertifikat

3) Penerbitan / legalisasi ICV 42.194 dokumen

4) Sertifikat obat-obatan dan Alat P3K Kapal 6184 sertifikat

5) Jumlah Sertifikat Kir Kesehatan 6574 sertifikat

Untuk perhitungan analisa penetapan target dihitung dengan cara sebagai berikut:

1) Jumlah sertifikat ijin angkut orang sakit ditargetkan 5 sertifikat, hal ini berdasarkan data

3 tahun terakhir dari tahun 2015 s.d tahun terakhir 2017 dimana jumlah sertifikat yang

diterbitkan sejumlah 5 sertifikat di tahun 2016, hal ini dikarenakan penerbitan sertifikat

56

ijin angkut orang sakit tidak bisa diprediksi sehingga penerbitan yang terkecil digunakan

sebagai dasar acuan target,

2) Jumlah sertifikat ijin angkut jenazah ditargetkan 3 sertifikat, hal ini berdasarkan data 3

tahun terakhir dari tahun 2015 s.d tahun terakhir 2017 dimana jumlah sertifikat yang

diterbitkan di tahun 2017 sejumlah 3 sertifikat, hal ini dikarenakan penerbitan sertifikat

ijin angkut jenazah tidak bisa diprediksi sehingga penerbitan yang terkecil digunakan

sebagai dasar acuan target.

3) Jumlah sertifikat kir kesehatan ditargetkan 4.907 sertifikat, hal ini berdasarkan data 3

tahun terakhir dari tahun 2015 s.d tahun terakhir 2017

4) Jumlah sertifikat obat -obatan dan alat P3k ditargetkan 5.756 sertifikat, hal ini

berdasarkan data 3 tahun terakhir dari tahun 2015 s.d tahun terakhir 2017.

5) Jumlah sertifikat penerbitan ICV ditargetkan 30.000 sertifikat, hal ini berdasarkan data 3

tahun terakhir dari tahun 2015 s.d tahun terakhir 2017 dan di tahun 2017 tebit

Kepmenkes RI No. HK. 02.02/MENKES/313/2016 tentang penunjukan Rumah Sakit

Pelaksana Vaksinasi Meningitis Bagi Jemaah Umroh, sehingga diperoleh target untuk

penerbitan ICV sebanyak 30.000 dimana dalam satu bulan rata - rata ICV yang tebit

sebanyak 2.500 buku

Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :

Dimana :

X = 54.968 (Capaian Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah

yang diterbitkan).

Y = 35.000 (Target Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah

yang diterbitkan).

Apabila dimasukan kedalam rumus pencapaian target Jumlah dokumen dukungan

manajemen dan tugas teknis lainnya sebagai berikut:

x

157,05%

57

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Indikator jumlah Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang

diterbitkan tidak ada pada tahun 2017, indikator ini digunakan di tahun 2018 setelah adanya

pertemuan seluruh KKP pada tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator kinerja

untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan. Perubahan indikator ini merupakan penetapan dari unit

utama selaku unit pembina sebagai pembuat kebijakan.

c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

Tabel 3.13 Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Indikator

tahun 2018 dengan tahun 2019

INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019

T R % C T

Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

35.000 54.968 157,05

22.676

Terjadi Penurunan target Indikator kinerja pada tahun 2019 hal ini disebabkan karena

adanya peraturan baru mengenai tata kelola Kantor Kesehatan Pelabuhan. Bila dibandingkan

antara realisasi capaian target tahun 2018 dengan target tahun 2019 sebanyak 22.676 target

didapatkan capaian sebesar 242%.

58

d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja

serta alternative Solusi yang telah dilakukan;

Keberhasilan capaian indikator ke empat ini banyak faktor yang mendukung yaitu antara

lain:

1) Sumber daya manusia KKP Kelas I Tanjung Priok sudah memadahi dari segi kualitas

maupun kuantitas. Petugas teknis yang mendukung kegiatan ini minimal DIII Kesehatan.

2) Dana yang memadahi artinya, pendanaan untuk melaksanakan kegiatan ini dianggarkan

dalam DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok.

3) Adanya dukungan dari Pimpinan, Stake Holder di Pelabuhan Tanjung Priok dan secara

bertahap masyarakat pelabuhan telah mau berperan dalam mendukung capaian indikator

ini.

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

Bidang Upaya Kesehatan & Lintas Wilayah melaksanakan setiap kinerja menyesuaikan

kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efisien. Prinsip efektif

terlihat dari pencapaian kinerja (output dan outcome) yang tercapai melebihi target. Prinsip

efisien terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja (output dan outcome)

yang dilakukan tanpa mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai

target jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan dialokasikan

pagu sebesar Rp. 548.017.000dengan realisasi sebanyak Rp 533.350.992 atau sebesar

97,31%. Hal ini menunjukkan tingkat efektivitas dan efisien penyerapan anggaran dinilai baik

karena dengan anggaran tersebut target pencapaian jumlah sertifikat/surat ijin layanan

kesehatan lintas wilayah yang diterbitkandapat tercapai.

f. Analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan perjanjiaan

pernyataan kinerja

Tercapainya target jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang

diterbitkan tidak terlepas dari upaya kegiatan yang dilakukan, baik kegiatan yang terkait

langsung maupun yang bersifat mendukung.

Kegiatan yang bersifat pendukung dengan indikator ini adalah sebagai berikut :

59

1) Pengelolaan Limbah Medis

Sasaran Kegiatan:

Terlaksananya pengelolaan limbah medis di Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas

Wilayah.

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan pengelolaan limbah medis ada 2 jenis yaitu bahan penampung limbah yang

terealisasi sebanyak 50 buah dan pemusnahan limbah medis terealisasi 1.500 kg.

2) Perencanaan Program UKLW

Sasaran Kegiatan:

Terlaksananya Perencanaan Program UKLW

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan perencanaan program UKLW telah dilaksanakan 1 kali dengan realisasi

100%

3) Pertemuan Teknis Program UKLW

Sasaran Kegiatan:

Terlaksananya Pertemuan Teknis Program UKLW

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan pertemuan teknis program UKLW telah dilaksanakan 27 kali dengan rincian

10 x di Propinsi selain Jabar – Banten dan 17 x di Propinsi Banten – Jawa Barat

dengan realisasi 90,4 %.

4) Konsultasi ke Pusat Program UKLW

Sasaran Kegiatan:

Terlaksananya Konsultasi ke Pusat Program UKLW

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan konsultasi ke pusat Program UKLW telah terealisasi sebanyak 3 kali atau

sebesar 100%.

5) Pembinaan Teknis Program UKLW

Sasaran Kegiatan:

Terlaksananya Pembinaan Teknis Program UKLW

60

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan Pembinaan Teknis Program UKLW telah dilaksanakan sebanyak 15 kali, di

mana masing – masing wilayah kerja 3 kali kegiatan dengan realisasi 100%.

6) Evaluasi Program UKLW

Sasaran Kegiatan

Terlaksananya Evaluasi Bidang UKLW

Kondisi yang dicapai

Kegiatan Evaluasi Bidang UKLWtelah dilaksanakan sebanyak 2 kali dengan realisasi

100%.

7) Bahan Kesehatan Program UKLW

Sasaran Kegiatan

Terlaksananya pengadaan bahan kesehatan Program UKLW

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan pengadaan bahan kesehatan Program UKLW sudah dilaksanakan

sebanyak 3 paket, terdiri dari 1 paket bahan kesehatan, 1 paket bahan laboratorium

dan 1 paket obat –obatan dan bahan habis pakai.

8) Pengadaan Penunjang Teknis Program UKLW

Sasaran Kegiatan:

Terlaksananya pengadaan penunjang teknis Program UKLW

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan pengadaan penunjang teknis Program UKLW sudah dilaksanakan

sebanyak 4 paket, terdiri dari 1 paket pencetakan formulir kegiatan teknis, 1 paket

atk dan penggandaan pelayanan kesehatan terbatas, 1 paket safety box biohazard,

dan 1 paket media promosi.

9) Pengadaan Alat Penunjang Pelayanan Kesehatan

Sasaran Kegiatan:

Terlaksananya pengadaan alat penunjang pelayanan kesehatan

Kondisi yang dicapai :

61

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

Kegiatan pengadaan alat penunjang pelayanan kesehatan sudah dilaksanakan

sebanyak 3 paket, yang terdiri dari 10 unit alat pemeriksaan kolesterol total, 1 unit

bed pasien elekttrik, 1 unit bed stretcher.

10) Pengadaan Alat Penunjang Pelayanan Vaksinasi

Sasaran Kegiatan:

Terlaksananya pengadaan alat penunjang pelayanan vaksinasi

Kondisi yang dicapai

Kegiatan pengadaan alat penunjang pelayanan vaksinasi sudah dilaksanakan yaitu

refrigerator pharmaceutical sebanyak 3 unit.

7. INDIKATOR KETUJUH

Defenisi Operasional Indikator ini adalah adalah Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang

memiliki sanitasi tempat-tempat umum dengan kriteria baik, TPM memenuhi syarat layak/laik

hygiene, tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan. Rumus Perhitungannya

sebagai berikut akumulasi jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai TPM memenuhi

syarat laik hygiene sanitasi, tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan.

Dimana Pelabuhan dikatakan memenuhi syarat Jika 70 % TPM memenuhi syarat layak/laik

hygiene sanitasi dan jumlah 70% frekuensi pemeriksaan tempat penyediaan air bersih

memenuhi syarat kesehatan

62

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Tabel 3.14 Target dan Pencapaian Kinerja Indikator

Jumlah Pelabuhan Yang Memenuhi Syarat-Syarat Sanitasi Tahun 2018

INDIKATOR TAHUN 2018

T R % C

Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD

yang memenuhi syarat-syarat sanitasi 4 4 100

Pada tahun 2018 pencapaian Indikator Kinerja jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang

memenuhi syarat-syarat sanitasi sebesar 4 pelabuhan (100%). 4 Indikator pelabuhan yang

diukur yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Marunda, Pelabuhan Muara Baru dan

Pelabuhan Sunda Kelapa

Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :

Dimana :

X = 4 (jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki sanitasi tempat-tempat umum

dengan kriteria baik, TPM memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat penyediaan air

bersih memenuhi syarat kesehatan yang dilakukan selama 1 tahun, pelabuhan yang

dimaksud adalah Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Marunda, Pelabuhan Muara

Baru dan Pelabuhan Sunda Kelapa)

Y = 4 (target pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki sanitasi tempat-tempat umum

dengan kriteria baik, TPM memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat penyediaan air

bersih memenuhi syarat kesehatan selama 1 tahun)

Apabila dimasukan kedalam rumus pencapaian persentase target Jumlah

pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi sebagai berikut:

= 100 %

63

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Indikator Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

tidak ada pada tahun 2017, indikator ini digunakan ditahun 2018 setelah adanya pertemuan

seluruh KKP pada tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor

Kesehatan Pelabuhan. Perubahan indikator ini merupakan pemberian (given) dari unit utama

selaku unit pembina sebagai pembuat kebijakan. Untuk indikator jumlah Jumlah pelabuhan/

bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi sudah dilaksanan kegiatannya namun,

belum dijadikan indikator penetapan sebagai perjanjiaan kinerja

c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

Untuk Tahun 2019 Penetapan Target indikator ini masih tetap sama yaitu sebanyak 4

pelabuhan. Bila dibandingkan antara realisasi capaian target tahun 2018 dengan target tahun

2019 didapatkan capaian sebesar 100 %

Tabel 3.15

Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Indikator tahun 2018 dengan tahun 2019

INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019

T R % C T

Jumlah pelabuhan/ bandara/

PLBD yang memenuhi syarat-

syarat sanitasi

4 4 100% 4

64

d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja

serta alternative Solusi yang telah dilakukan

Keberhasilan dalam mencapai target yang sudah ditetapkan didukung oleh ketersediaan

sumber daya petugas yang sudah terlatih dan memiliki kemampuan dalam melaksanakan

tugas juga tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan berupa peralatan inspeksi

dan dukungan laboratorium.

e. Analisa efisiensi penggunaan sumber daya

Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan

kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif

terlihat dari pencapaian target kinerja(output dan outcome) yang hampir tercapai keseluruhan.

Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan

tanpa mengurangi output atau outcome yang dihasilkan.

Untuk mencapai Indikator Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-

syarat sanitasi dialokasikan pagu sebesar Rp 907.144.000,- namun realisasi anggaran pada

indikator ini sebesar Rp863.849.776,- (95,23%). Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan

efisien penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target pencapaian

indikator Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

f. Analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan perjanjiaan

pernyataan kinerja

Tercapainya target Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-syarat

sanitasi tidak terlepas dari upaya kegiatan yang dilakukan, baik yang terkait langsung maupun

yang bersifat pendukung.

Kegiatan yang terkait langsung dengan indikator ini adalah sebagai berikut:

1) Pengawasan Pencemaran Udara, Air Limbah, Dan Air Badan Air Di Wilayah

Pelabuhan

65

Sasaran Kegiatan:

Terawasinya pencemaran udara,air limbah dan air permukaan di wilayah KKP

Kelas I Tanjung Priok

Kondisi yang dicapai :

Dalam rangka pengawasan pencemaran Udara Air dan Tanah KKP telah

mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta anggaran

yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok sebesar Rp. 40.300.000,- Pengawasan pencemaran udara

dilaksanakan melalui pengukuran sampel udara yang dilaksanakan di

Pelabuhan Tanjung Priok dan wilayah kerja dengan titik pengukuran yang

sudah ditentukan sebelumnya berdasarkan faktor risiko yang tinggi. Hasil dari

pengukuran pencemaran udara air dan tanah sebayak 44 sampel pengukuran

hampir seluruh sampel memenuhi syarat hal tersebut dikarenakan kondisi

jalan yang sudah bagus dan adanya penghijauan.

Pengukuran kualitas air permukaan dan limbah dilakukan di wilayah

Pelabuhan Tanjung Priok di Kali Kresek, Kali Lagoa, Kali Ancol, Kali Japat dan

Kali JICT serta di wilayah kerja Marunda, Kalibaru, Sunda Kelapa, Muara Baru

dan Muara Angke. Pemeriksaan pada air (air permukaan, air limbah) dapat

diketahui dengan mengukur kadar BOD (Biological Oxygen Demand) dan

COD (Chemical Oxygen Demand) dalam air. Hasil pemeriksaan sampel air

permukaan/air limbah dari 160 sampel yang diperiksa di Pelabuhan Tanjung

Priok hampir semua tidak memenuhi syarat kualitas air permukaan/air limbah

pada badan air sesuai yang dipersyaratkan, Kondisi tidak memenuhi syarat

dimana kadar BOD dan COD sangat tinggi.

2) Pengawasan Sarana Air Bersih Di Wilayah Pelabuhan

Sasaran Kegiatan

Terawasinya kualitas air minum yang memenuhi syarat di Wilayah Pelabuhan

Tanjung Priok sebesar 100%.

66

Kondisi yang dicapai:

Mempertahankan kualitas air bersih di wilayah Pelabuhan sesuai dengan

peraturan yang berlaku sehingga tidak menjadi media lingkungan untuk

menularkan penyakit. KKP telah mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan

berupa tenaga serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 100.960.000,-

Kegiatan pengawasan penyediaan air bersih di pelabuhan telah dilaksanakan

melalui kegiatan :

Inspeksi sarana penyediaan air bersih

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok telah melakukan

pengawasan sarana penyediaan air bersih/air minum di Induk dan 5 wilayah

kerja setiap bulan pada sarana yang ada.

Pengambilan dan pengiriman sampel air bersih

Pengambilan sampel dilakukan satu bulan sekali baik di Induk maupun

Wilayah Kerja selanjutnya sampel dikirim ke laboratorium. Laboratorium

pemeriksaan air bersih/air minum dilakukan di ada 2 (dua) tempat yaitu :

- Instalasi laboratorium KKP Kelas I Tanjung Priok

Untuk pemeriksaan terhadap parameter fisik, kimia dan bakteriologi

(pemeriksaan E coli). Jumlah sampel yang diperiksa di Lab KKP

Kelas I Tanjung Priok sebanyak 576 sampel.

- Laboratorium BLK Jakarta (sebagai Laboratorium rujukan)

Untuk pemeriksaan terhadap parameter fisik, kimia dan bakteriologis

(pemeriksaan E coli). Jumlah sampel yang diperiksa di BBLK Jakarta

sebanyak 216 sampel.

Pemberian rekomendasi kepada pihak penyedia air bersih apabila dari

hasil pemeriksaan sampel ada yang belum memenuhi standar baku mutu

yang berlaku.

Permasalahan :

Walaupun target telah tercapai tetapi masih dirasa adanya kendala yaitu

penyedia sarana air bersih/air minum memerlukan waktu dan biaya dalam

67

menjalankan rekomendasi dari hasil analisa pemeriksaan hasil laboratorium

dikarenakan setiap perbaikan memerlukan perencanaan anggaran dan biaya

yang tidak sedikit.

Usul Pemecahan Masalah :

Agar capaian kualitas air minum di pelabuhan yang memenuhi syarat dapat

dipertahankan, untuk kedepannya ada beberapa upaya yang perlu dilakukan :

Melakukan jejaring yang intesif kepada penyedia sarana air bersih/air

minum

Pelatihan tenaga pengawas PAB di Pelabuhan.

Sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang air bersih/air minum

kepada petugas maupun kepada pengelola PAB di Pelabuhan.

Evaluasi rekomendasi dari perbaikan sarana PAB dari hasil analisa

pemeriksa.

3) Pengamanan Makanan/Minuman Di Pelabuhan

Sasaran :

Tercapainya pengamanan makanan dan minuman di Pelabuhan.

Kondisi yang dicapai:

Kegiatan pengawasan pengamanan makanan dan minuman di Pelabuhan telah

dilaksanakan dengan target 71 unit TPM diperiksa. serta anggaran yang

dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

sebesar Rp. 25.319.000,- Capaian pemeriksaan terhadap TPM ditargetkan

memenuhi syarat yaitu sebesar minimal 70% TPM baik dari Induk maupun

Wilayah dengan data sebagai berikut:

TPM di Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 56 TPM.

TPM di Pelabuhan Sunda Kelapa sebanyak 9 TPM.

TPM di Pelabuhan Muara Angke sebanyak 32 TPM

TPM di Pelabuhan Marunda sebanyak 12 TPM.

TPM di Pelabuhan Kalibaru sebanyak 10 TPM.

TPM di Pelabuhan Muara Angke sebanyak 48 TPM

68

Dari jumlah TPM yang terdata, semua talah dilakukan pengawasan, dengan

frekuensi pengawasan sesuai dengan sumber daya yang ada pada masing-

masing wilker.

Permasalahan :

Walaupun target pengawasan telah tercapai tetapi untuk kualitas dari TPM yang

diperiksa masih banyak yang memerlukan perbaikan dari segi fasilitas sanitasi

dan bangunan sesuai Kepmenkes RI No.1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang

Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran karena pihak

pengelola tempat pengelolaan makanan belum memfokuskan perbaikan fasilitas

sanitasi dimana hal tersebut memerlukan biaya yang cukup besar bagi pengelola

TPM kecil.

Usul Pemecahan Masalah

Mensosialisasikan tentang higiene dan sanitasi kepada pengelola TPM agar

dilakukan perbaikan.

Memberikan pelatihan kepada penjamah makanan tentang bagaimana cara

pengelolaan pangan yang baik dan sehat.

Mendorong para pengelola TPM untuk mengusakan perbaikan sarana di

tempatnya masing-masing agar menjadi lebih baik lagi.

4) Laik Sehat Jasaboga

Sasaran :

Terlaksananya pengawasan laik sehat Jasa Boga di Pelabuhan sebanyak 12

kali

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan pengawasan laik sehat jasa boga realisasi 100%. Dengan jumlah pagu

anggaran yang di sediakan Rp. 5.400.000,-

69

5) Pengawasan Supplier Bahan Makanan Ke Kapal

Sasaran :

Terlaksananya pengawasan supplier bahan makanan ke kapal sebanyak 12 kali

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan pengawasan laik sehat jasa boga telah dilaksanakan, realisasi 100%.

serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 3.600.000,-

6) Pengawasan Tempat Pengelolaan Pestisida (TP2) Di Wilayah Pelabuhan

Sasaran

Terlaksananya Inspeksi Sanitasi Tempat Pengelolaan pestisida dan untuk

melindungi masyarakat dari gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh dampak

buruk pestisida

Kondisi yang Dicapai :

Target Inspeksi Sanitasi Tempat Pengelolaan pestisida 10 kali dan sudah

terealisasi 100%. Dengan jumlah pagu anggaran yang di sediakan Rp.

1.200.000,-

Pemeriksaan tempat pengelolaan pestisida di Pelabuhan Tanjung Priok dilakukan

pada badan usaha swasta yang akan mengajukan permohonan/perpanjangan

izin penyelenggaraan tindakan hapus tikus dan hapus serangga pada alat angkut

sesuai dengan Permenkes 34 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Tindakan

Hapus Tikus dan Hapus Serangga Pada Alat Angkut di Pelabuhan, Bandar Udara

dan Pos Lintas Batas Darat.

Pengawasan yang dilakukan berupa Inspeksi terhadap sarana/fasilitas sanitasi

bangunan, gudang penyimpanan pestisida dan kendaraan pengangkut pestisida.

Selain itu manajemen/ pengelolaan pestisida yang dilakukan oleh badan usaha

tersebut juga dilihat apakah memenuhi syarat atau tidak.

70

7) Pengawasan Higiene Sanitasi Gedung/Bangunan Di Wilayah Pelabuhan

Sasaran :

Terlaksananya Pengadaan bahan dan Pengawasan Inspeksi sanitasigedung dan

bangunan di Pelabuhan.

Kondisi yang Dicapai :

Target Pengadaan bahan dan pengawasan Inspeksi sanitasi gedung dan

bangunan di Pelabuhan 1 paket dan sudah terealisasi 100%. serta anggaran

yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung

Priok sebesar Rp. 5.000.000,-

8) Pengawasan Tindakan Penyehatan Kapal

Sasaran

Terlaksananya pengawasan tindakan penyehatan kapal sebanyak 60 kapal

Kondisi yang dicapai:

Terealisasinya pengawasan tindakan penyehatan kapal sebanyak 55 kapal

(92%) yang terdiri dari kapal-kapal yang di lakukan fumigasi maupun Desinseksi.

serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 9.000.000,-

Pelaksanaan kegiatan pengawasan Tindakan Penyehatan Kapal selama tahun

2018 dilakukan terhadap kapal yang ada di pelabuhan Tanjung Priok maupun

wilayah kerja. Setiap kapal yang dilakukan tindakan penyehatan kapal dilakukan

pengawasan sampai kapal selesai menjalani proses penyehatan

Penyerapan anggaran pengawasan tindakan penyehatan kapal tidak dapat

tercapai 100% di karenakan Beberapa kegiatan di laksanakan pada jam kerja

sehingga secara administrasi tidak dapat di serap anggaran untuk transport

petugas.

9) Koordinasi Komite Keselamatan Kesehatan Dan Lingkungan (K2L) / Pelabuhan

Sehat

Sasaran

Terselenggaranya Kegiatan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan (K2L)

/Pelabuhan Sehat

71

Kondisi yang dicapai :

Rapat Koordinasi Komite K2L/Pelabuhan Sehat

Pelaksanaan Pertemuan Rapat Koordinasi Komite K2L/Pelabuhan Sehat

telah mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta

anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 133.500.000,- pelaksanaan rapat

koordinasi dilakukan sebanyak satu kali dalam setahun untuk wilayah Induk

dan wilayah kerja.

Rapat koordinasi yang di selenggarakan di induk yaitu :

Pada Tanggal 07 Maret 2018 bertempat di Inovation Room, PT. Indonesia

Kendaraan Terminal, peserta berjumlah 70 orang dari KKP Kelas I Tanjung

Priok dan Lintas Sektor Pelabuhan Tanjung Priok.

Hasil pertemuan:

- Pemaparan kegiatan di bidang Kesehatan lingkungan.

- Pemaparan kegiatan di bidang Keselamatan

- Tindak lanjut rencana kerja masing-masing Bidang Komite

K2L/Pelabuhan Sehat (mengenai safety, penanggulangan

pencemaran, kesiapan terhadap kondisi darurat).

- Inovasi kegiatan Komite K2L/Pelabuhan Sehat

- Peningkatan kesadaran masyarakat pelabuhan tentang

pentingnya menerapkan kesehatan kerja.

- Indentifikasi dan monitoring Faktor Risiko yang ada di wilayah

pelabuhan oleh Komite K2L/Pelabuhan Sehat.

- Persiapan self asessment/penilaian pelabuhan sehat tingkat

nasional.

- Pada Tanggal 07 Agustus 2018 di Inovation Room – Indonesia

Kendaraan Terminal, peserta berjumlah 70 orang dari KKP Kelas I

Tanjung Priok dan Lintas Sektor Pelabuhan Tanjung Priok.

Hasil pertemuan:

72

- Melakukan koordinasi dan persiapan dalam rangka Penilaian

pelabuhan Sehat Tingkat Nasional

- Tindak lanjut rencana kerja masing-masing Bidang Komite

K2L/Pelabuhan Sehat (mengenai safety, penanggulangan

pencemaran, kesiapan terhadap kondisi darurat).

- Peningkatan kesadaran masyarakat pelabuhan tentang

pentingnya menerapkan kesehatan kerja.

- Rapat koordinasi yang di selenggarakan di wilayah kerja sunda kelapa,

Muara Baru, Kalibaru, Marunda dan Muara Angke, dilaksanakan

masing-masing satu kali.

10) Evaluasi Pelabuhan Sehat

Sasaran

Terlaksananya kegiatan evaluasi Komite K2L/Pelabuhan Sehat tahun 2018

Kondisi yang dicapai :

Pelaksanaan Evaluasi Komite K2L/Pelabuhan Sehat telah mengalokasikan

sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta anggaran yang dituangkan ke

dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.

112.240.000,- pelaksanaan evaluasi dilakukan pada tanggal 13 s.d. 14 Nopember

2018 bertempat di Hotel Ibis Style Sunter, dengan jumlah peserta sebanyak 70

orang yang berasal dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok,

lintas sektor dan stake holder.

Hasil pertemuan:

Review kegiatan Pelabuhan Sehat selama tahun 2018

Peningkatan peran serta seluruh stake holder dan lintas sektor dalam

mendukung pelabuhan sehat

Peningkatan fasilitas serta prasarana pendukung di pelabuhan untuk

meningkatkan kualitas pelabuhan yang sehat

Rencana kerja kegiatan Komite K2L/Pelabuhan Sehat tentang

keselamatan, kesehatan dan lingkungan pada tahun 2019.

Kegiatan yang mendukung indikator ini adalah sebagai berikut :

73

1) Pertemuan Teknis Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan

Sasaran Kegiatan :

Terlaksananya pertemuan teknis program pengendalian risiko lingkungan di

pelabuhan

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan pertemuan Teknis program pengendalian risiko lingkungan

dengan target 7 kali dengan realisasi 100 % serta anggaran yang

dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung

Priok sebesar Rp. 77.760.000,-

2) Konsultasi Teknis Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan

Sasaran

Terlaksananya konsultasi teknis Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan ke

Lintas Sektor/Lintas Program.

Kondisi yang dicapai:

Kegiatan konsultasi teknis Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan ke Lintas

Sektor/Lintas Program telah dilaksankan 6 lokasi (100%) Konsultasi teknis ini

adalah bentuk advokasi bidang pengendalian risiko lingkungan ke unit utama

untuk mendapatkan dukungan pelaksanaan kegiatan dan program

pengendalian risiko lingkungan. serta anggaran yang dituangkan ke dalam

DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.

1.200.000,-

Permasalahan :

Pelaksanaan konsultasi teknis pada tahun 2018 ini tidak dijadwalkan secara

khusus.

Usul Pemecahan Masalah :

Dijadwalkan secara khusus kegiatan konsultasi teknis.

3) Bimbingan Teknis Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan

Sasaran

Terlaksananya bimbingan teknis Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan ke

wilayah kerja.

74

Kondisi yang dicapai:

Kegiatan bimbingan teknis Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan ke

wilayah kerja telah dilaksanakan, realisasi 100%. Kegiatannya meliputi 4 kali

bimbingan teknis Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan ke 5 Wilayah Kerja

KKP Kelas I Tanjung Priok. serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 6.000.000,-

4) Evaluasi Kegiatan Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan

Sasaran Kegiatan:

Terlaksananya Evaluasi program dan kegiatan pengendalian risiko

lingkungan

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan program pengendalian risiko lingkungan telah dilaksanakan

sebanyak 2 kali dengan realisasi 100 % serta anggaran yang dituangkan ke

dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.

8.760.000,-

5) Pengadaan Bahan Cetak Teknis Pengawasan Higiene Sanitasi Kapal Laut

Sasaran Kegiatan

Tersedianya bahan cetak teknis pengawasan higiene sanitasi kapal laut

sebagai penunjang kegiatan pemeriksaan sanitasi kapal.

Kondisi yang dicapai

Target dari kegiatan ini adalah tersedianya bahan cetak teknis pengawasan

higiene sanitasi kapal laut sebagai penunjang kegiatan pemeriksaan

sanitasi kapal. serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 30.585.000,-

6) Media Reagensia Dan Glassware Pemeriksaan Spesimen Kesehatan

Lingkungan Di Pelabuhan

Sasaran Kegiatan

Tersedianya media reagensia dan glassware pemeriksaan spesimen

kesehatan lingkungan di pelabuhan.

75

Kondisi yang dicapai

Target dari kegiatan ini adalah tersedianya media reagensia dan glassware

pemeriksaan spesimen kesehatan lingkungan di pelabuhan. serta anggaran

yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok sebesar Rp. 69.604.000,-

7) Pemeliharaan Alat Kesehatan Lingkungan

Sasaran Kegiatan

Terselenggaranya pemeliharaan alat kesehatan lingkungan.

Kondisi yang dicapai

Target dari kegiatan ini adalah terpeliharanya alat kesehatan lingkungan.

serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 30.900.000,-

8) Koordinasi Pengendalian Risiko Lingkungan Dalam Rangka Asian Games Dan

Paragames 2018

Sasaran Kegiatan :

Terselenggaranya koordinasi pengendalian risiko lingkungan dalam rangka

Asian Games dan Paragames 2018.

Kondisi yang dicapai :

Target dari kegiatan ini adalah terealisasinya koordinasi lintas sektor/lintas

program terkait pengendalian risiko lingkungan dalam rangka Asian Games

dan Paragames 2018. serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.

14.160.000,-

9) Pengamanan Makanan Dan Minuman Dalam Rangka ASIAN GAMES 2018

Sasaran Kegiatan :

Terselenggaranya kegiatan pengamanan makanan dan minuman dalam

rangka ASIAN GAMES 2018.

76

Kondisi yang dicapai :

Target dari kegiatan ini adalah pengamanan makanan dan minuman dalam

rangka Asian Games 2018. serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.

21.600.000,-

10) Pengawasan Higiene Sanitasi Gedung/Bangunan Dalam Rangka Asian Games

2018

Sasaran Kegiatan :

Terselenggaranya kegiatan pengawasan higiene sanitasi gedung/bangunan

dalam rangka Asian Games 2018.

Kondisi yang dicapai :

Target dari kegiatan ini adalah pengawasan higiene sanitasi

gedung/bangunan dalam rangka Asian Games 2018. serta anggaran yang

dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung

Priok sebesar Rp. 21.600.000,-

11) Pengawasan penyediaan sarana air bersih dalam rangka Asian Games 2018

a) Sasaran Kegiatan :

Terselenggaranya kegiatan Pengawasan penyediaan sarana air bersih

dalam rangka Asian Games 2018.

b) Kondisi yang dicapai

Target dari kegiatan ini adalah pengamanan makanan dan minuman dalam

rangka Asian Games 2018. serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.

21.600.000,-

77

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

8. INDIKATOR KE DELAPAN

Defenisi Operasional Indikator kedelapan adalah Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD

dengan nilai indeks pinjal < 2, HI < 5, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoak

rendah dan kepadatan lalat < 2. Rumus penghitungannya sebagai berikut Akumulasi jumlah

pelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal < 2, HI<5, tidak ditemukan larva

anopheles, kepadatan kecoak rendah dan kepadatan lalat <2 dalam satu tahun dibagi target

pelabuhan oleh KKP Tanjung Priok di kali 100%.Dimana indikator wilayah pelabuhan yang

melaksanakan pengendalian vektor ditetapkan dengan luasan 160 Ha (Pengendalian nyamuk,

Tikus dan Pinjal serta pengendalian lalat dan kecoak) di area kerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Tabel 3.15 Target dan Pencapaian Kinerja Indikator Kedua

Jumlah Pelabuhan Yang Bebas Vektor Pada Wilayah Perimeter Dan Buffer Area Tahun 2018

INDIKATOR TAHUN 2018

T R % C

Jumlah pelabuhan yang bebas vektor

pada wilayah perimeter dan buffer area 4 4 100

Pada tahun 2018 pencapaian indikator Jumlah pelabuhan yang bebas vektor pada

wilayah perimeter dan buffer area sebesar 4 (100%), Indikator ini terdiri dari Pelabuhan

Tanjung Priok, Pelabuhan Marunda, Pelabuhan Muara Baru dan Pelabuhan Sunda Kelapa.

78

Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :

Dimana :

X = 4 (capaian jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter

dan buffer area HI <5, Indeks Pinjal <2, Indeks Lalat <2, Anopheles =0, Indeks

Kecoak <2, pelabuhan yang dimaksud adalah Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan

Marunda, Pelabuhan Muara Baru dan Pelabuhan Sunda Kelapa).

Y = 4 (target jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter

dan buffer area HI <5, Indeks Pinjal <2, Indeks Lalat <2, Anopheles =0, Indeks

Kecoak <2 ).

Apabila dimasukan kedalam rumus pencapaian target Jumlah dokumen dukungan

manajemen dan tugas teknis lainnya sebagai berikut:

x

100%

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Capaian kinerja tahun 2017 adalah luas wilayah pelabuhan berupa persentase luas

wilayah kegiatan Pengendalian Vektor Terpadu (PVT) yang definisi operasionalkan dalam

bentuk hektar, berbeda dengan capaian kinerja 2018 yaitu jumlah pelabuhan yang bebas

vektor pada wilayah perimeter dan buffer area. indikator ini digunakan ditahun 2018 setelah

adanya pertemuan seluruh KKP pada tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator

kinerja untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan. Perubahan indikator ini merupakan pemberian

(given) dari unit utama selaku unit pembina sebagai pembuat kebijakan.

c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

Target. jumlah pelabuhan yang bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

Untuk Tahun 2019 sebesar 4Pelabuhan. Bila dibandingkan antara realisasi capaian target

79

tahun 2018 sebanyak 4 pelabuhan dengan target tahun 2019 sebanyak 4 target

didapatkancapaian sebesar 100%

Tabel 3.15 Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Indikator Kesebelas

Tahun 2018 dengan tahun 2019

INDIKATOR

TAHUN 2018 TAHUN 2019

T R % C T

Jumlah pelabuhan yang bebas

vektor pada wilayah perimeter

dan buffer area

4 4 100%

4

Untuk Tahun 2019 Penetapan Target indikator ini masih tetap sama yaitu sebanyak 4

pelabuhan. Bila dibandingkan antara realisasi capaian target tahun 2018 dengan

target tahun 2019 didapatkan capaian sebesar 100 %

d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja

serta alternative Solusi yang telah dilakukan;

Pengendalian vektor terpadu merupakan pendekatan yang menggunakan kombinasi

beberapa metode pengendalian vektor yang dilakukan berdasarkan azas keamanan,

rasionalitas dan efektifitas pelaksanaannya serta dengan mempertimbangkan kelestarian

keberhasilannya. Kegiatan pengendalian vektor yang dilakukan adalah kombinasi dari

beberapa metode secara terpadu (Integrated Vector Control) dan tidak selalu mengedepankan

pengendalian menggunakan bahan kimiawi yang jika tidak dilakukan secara cermat dapat

menimbulkan resistensi vektor. Upaya penerapan pengendalian vektor terpadu tidak hanya

terfokus pada menghilangkan vektor tetapi juga pencegahan perkembangbiakan vektor

dengan tetap mengedepankan ekologi dan kelestarian alam, sedangkan pelabuhan yang yang

bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area merupakan output yang diharapkan dari

kegiatan tersebut.

80

Realisasi kinerja persentase wilayah pelabuhan yang bebas vektor pada wilayah

perimeter dan buffer area sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Permenkes nomor 50

tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan

Untuk Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya pada tabel di atas

dapat tercapai 100 % karena adanya peran lintas sektor dan stake holder dalam melakukan

pengendalian vektor secara mandiri di wilayahnya masing-masing dengan pengawasan oleh

Kantor Kesehatan Pelabuhan.

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan

kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif

terlihat dari pencapaian target kinerja(output dan outcome) yang hampir tercapai keseluruhan.

Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan

tanpa mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai Indikator Jumlah

pelabuhan yang bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area dialokasikan PAGU

sebesarRp 659.636.000, sedangkan untuk realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp

618.117.255(93,71%). Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien penyerapan anggaran

dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target pencapaian indikator jumlah dukungan

managemen dan tugas teknis lainnya dapat tercapai

f. Analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan perjanjiaan

pernyataan kinerja

Kegiatan yang terkait langsung dengan indikator ini adalah sebagai berikut:

1) Survei Pengamatan Faktor Risiko Vektor Malaria di Daerah Reseptif

Sasaran Kegiatan :

Terlaksananya pengamatan faktor risiko vektor malaria di daerah reseptif di

Marunda, Kecamatan Cilincing, Kecamatan Penjaringan dan Kepulauan

Seribu.

81

Kondisi yang dicapai :

Terealisasinya pengamatan faktor risiko vektor malaria di daerah reseptif di

Marunda, Kecamatan Cilincing, Kecamatan Penjaringan dan Kepulauan

Seribu.

Pada kegiatan pengamatan faktor risiko vektor malaria di daerah reseptif di

Marunda, Kecamatan Cilincing, Kecamatan Penjaringan dan Kepulauan

Seribu di laksanakan dua kali kegiatan pada area-area lagun-lagun atau rawa

yang dapat menjadi tempat perindukan potensial vektor malaria. KKP telah

mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta anggaran

yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok sebesar Rp. 44.810.000,-

2) Monitoring Resistensi/Efikasi 2 Jenis Bahan Aktif Insektisida

Sasaran Kegiatan

Terselenggaranya pengujian/uji resistensi larva nyamuk di pelabuhan

terhadap dua bahan aktif (Temephos dan BTI). Pelaksanaan uji dilakukan di

pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Muara Baru, Pelabuhan Kalibaru dan

Pelabuhan Muara Angke.

Kondisi yang dicapai

Target dari kegiatan ini adalah diketahuinya status resistensi larva nyamuk di

pelabuhan terhadap dua bahan aktif (Temephos dan BTI). KKP telah

mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta anggaran

yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok sebesar Rp. 15.720.000,-.

3) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Di Wilayah Pelabuhan

Sasaran Kegiatan:

Terlaksananya kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di wilayah

KKP Kelas I Tanjung Priok, baik di KKP Induk maupun di Wilayah Kerja

dengan target 3 kali dalam 1 tahun.

82

Kondisi yang dicapai:

Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan kegiatan yang

melibatkan masyarakat pelabuhan di dalam memberantas sarang nyamuk di

lingkungan pelabuhan. Tahun 2018 kegiatan PSN di Pelabuhan Tanjung Priok

dilaksanakan sebanyak 3 kali sesuai target yang akan dicapai sebanyak 3 kali

(100%). Di masing-masing wilayah kerja kegiatan PSN juga dilaksanakan

sebanyak 3 kali sesuai target 3 kali per wilayah kerja (100%) Kegiatan PSN

merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat pelabuhan dalam

rangka pengendalian vektor di pelabuhan guna mewujudkan pelabuhan yang

aman, nyaman dan sehat.

4) Layanan Pengendalian Vektor DBD

Sasaran Kegiatan:

Terbebasnya seluruh faktor risiko tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti

yang ada di wilayah kerja KKP Kelas I Tanjung Priok sebesar 180 Ha.

Kondisi yang dicapai:

Survey dan Pengendalian jentik

Pengawasan terhadap faktor risiko tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti

dalam rangka kegiatan survei tingkat kepadatan jentik nyamuk di Pelabuhan.

Pemberantasan Jentik (Larvasidasi)

83

Kegiatan pemberantasan jentik memakai cara larvasidasi dilakukan setiap

bulan yakni pada saat pelaksanaan survei tingkat kepadatan jentik, ditempat

penampungan air yang susah atau jarang sekali dilakukan pengurasan.

Pemberantasan Nyamuk (Fogging)

Pemberantasan nyamuk memakai cara pengasapan atau fogging. Fogging

dilaksanakan berdasarkan adanya kasus dan hasil survei jentik dengan

indikator CI dan HI yang tinggi.

Diseminasi Informasi Dalam Pemberantasan Jentik & Nyamuk

Kegiatan diseminasi informasi dalam pemberantasan jentik & nyamuk

dilakukan terhadap para pengelola bangunan dan stake holder di lingkungan

pelabuhan.

Keberhasilan capaian indikator ke dua ini banyak faktor yang mendukung

yaitu antara lain:

a. Sumber daya manusia KKP Kelas I Tanjung Priok sudah memadai dari

segi kualitas maupun kuantitas. Petugas teknis yang mendukung kegiatan

ini minimal DIII Kesehatan Lingkungan.

b. Dana yang memadai artinya, pendanaan untuk melaksanakan kegiatan ini

dianggarkan dalam DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.

181.782.000,- terdiri dari : belanja transport dan konsumsi kader

pelaksana fogging dan pengawasnya, pembelian bahan pemberantasan

nyamuk (fogging) berupa solar campuran insektisida dan alokasi dana

(luas wilayah bebas vektor DBD) untuk luas pengendalian nyamuk 180

hektar di wilayah induk dan wilker.

c. bahan yang cukup.

d. Peralatan yang sesuai.

e. Adanya dukungan dari Pimpinan, Stake Holder di Pelabuhan Tanjung

Priok dan secara bertahap masyarakat pelabuhan telah mau berperan

dalam kendukung capaian indikator ini.

Target pencapaian Wilayah Pelabuhan yang melaksanakan pengendalian

vektor terpadu di lingkungan pelabuhan tak terlepas dari upaya kegiatan

84

yang dilakukan, baik yang terkait langsung maupun yang bersifat

pendukung.

5) Layanan Pengendalian Vektor Pes

Sasaran Kegiatan:

Terbebasnya wilayah pelabuhan dari vektor penyakit Pes dengan luas 36 Ha

Kondisi yang dicapai:

Kegiatan pengendalian tikus dan pinjal meliputi :

- Pemetaan

- Persiapan bahan dan alat

- Pemasangan perangkap tikus

- Identifikasi tikus dan pinjal

Kegiatan pengendalian tikus dan pinjal di pelabuhan yaitu dalam upaya

luas wilayah bebas vektor pes dengan target dan realisasi pelaksanaan

kegiatan dilakukan. Beberapa penyakit penting yang dapat ditularkan

kemanusiaan antara lain Pes, Salmonellosis, Lepstopirosis dan Murine

typhus. Ditinjau dari nilai estetika, keberadaan tikus akan

menggambarkan lingkungan yang tidak terawat, kotor, kumuh, lembab,

kurang pencahayaan serta adanya indikasi penatalaksanaan/manajemen

kebersihan lingkungan pelabuhan yang kurang baik.

Berbagai jenis tikus yang ada disekitar kita antara lain: Rattus rattus

diardi, Rattus norvegicus dan Mus musculus. Sedangkan jenis pinjal yang

ada antara lain Xenopsylla cheopis, Pulex irritans dan Xenopsyilla astia

yang paling banyak menimbulkan masalah dalam penularan penyakit pes.

Keberhasilan capaian indikator ke tiga ini banyak faktor yang mendukung

yaitu antara lain:

Sumber daya manusia KKP Kelas I Tanjung Priok sudah memadahi dari

segi kualitas maupun kuantitas. Petugas teknis yang mendukung kegiatan

ini minimal DIII Kesehatan Lingkungan.

85

Dana yang memadai artinya, pendanaan untuk melaksanakan kegiatan ini

dianggarkan dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung

Priok sebesar Rp. 74.537.000,-

bahan yang cukup.

Peralatan yang sesuai.

Adanya dukungan dari Pimpinan, Stake Holder di Pelabuhan Tanjung

Priok dan secara bertahap masyarakat pelabuhan telah mau berperan

dalam kendukung capaian indikator ini.

Target pencapaian Wilayah Pelabuhan yang melaksanakan pengendalian

vektor terpadu di lingkungan pelabuhan tak terlepas dari upaya kegiatan yang

dilakukan, baik yang terkait langsung maupun yang bersifat pendukung

6) Layanan Pengendalian Vektor Diare

Sasaran Kegiatan:

Terbebasnya Wilayah KKP Kelas I Tanjung Priok dari Vektor Diare sebanyak

24 Ha.

Kondisi yang dicapai:

Survei

Kegiatan survey tingkat kepadatan lalat dan kecoak telah dilaksanakan baik

KKP Induk maupun Wilayah Kerja setiap satu bulan sekali di lokasi potensial

risiko keberadaan vektor lalat maupun kecoak. Hasil dari survey sebagai

bahan pertimbangan untuk melaksanakan spraying.

Spraying

Kegiatan pemberantasan lalat dan kecoak dilakukan apabila angka

kepadatan lalat atau kecoaknya tinggi dengan tindakan pemberantasan lalat

secara fisik yaitu menggunakan fly trap dan secara kimia dengan melakukan

spraying menggunakan insektisida.

Diseminasi Informasi Dalam Pemberantasan Lalat dan kecoak

Untuk mengurangi tingkat kepadatan lalat dan kecoak dilakukan penyuluhan

kepada para pengelola TPM agar menjaga kebersihan TPM, membuang

86

sampah secara teratur dan menyimpan bahan makanan di tempat tertutup

agar tidak mengundang datangnya vector seperti lalat dan kecoak. Menutup

lubang drainase dengan kawat ram/ kasa sehingga kecoa dari saluran

pembuangan tidak naik ke ruang pengolahan manakan.

Kegiatan pengendalian lalat di pelabuhan ditargetkan 24 Ha wilayah bebas

vektor diare yang terdiri dari 6 wilayah yaitu 1 induk dan 5 wilayah kerja dan

realisasi kegiatan pengendalian lalat dan kecoak 24 Ha telah dilakukan

pengendalian (100%).

Keberhasilan capaian indikator ke tiga ini banyak faktor yang mendukung

yaitu antara lain:

a. Sumber daya manusia KKP Kelas I Tanjung Priok sudah memadai dari

segi kualitas maupun kuantitas. Petugas teknis yang mendukung kegiatan

ini minimal DIII Kesehatan Lingkungan.

b. Dana yang memadai artinya, pendanaan untuk melaksanakan kegiatan ini

dianggarkan dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung

Priok sebesar Rp. 11.984.000,- untuk wilayah induk dan wilker

c. bahan yang cukup.

d. Peralatan yang sesuai.

e. Adanya dukungan dari Pimpinan, Stake Holder di Pelabuhan Tanjung

Priok dan secara bertahap masyarakat pelabuhan telah mau berperan

dalam kendukung capaian indikator ini.

Target pencapaian Wilayah Pelabuhan yang melaksanakan pengendalian

vektor terpadu di lingkungan pelabuhan tak terlepas dari upaya kegiatan yang

dilakukan, baik yang terkait langsung maupun yang bersifat pendukung

Permasalahan:

Peran serta masyarakat pelabuhan belum optimal dalam melakukan

pemberantasan vektor lalat dan kecoak.

Usul Pemecahan masalah :

Penggunaan pestisida dengan spot spraying/ baiting cukup membantu

mengurangi tingkat kepadatan lalat dan kecoak tetapi untuk menurunkan

87

angka kepadatan kecoak dan lalat dibutuhkan kerjasama dari para pengelola

TPM untuk melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan TPM.

Meningkatkan peran serta masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan

(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat/PHBS) agar lalat dan kecoak tidak

berkembang biak dengan cepat dan pelaksanaan pemberantasan lebih efektif

dan tepat sasaran.

7) Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik dalam rangka Asian Games

dan Para Games 2018

Sasaran Kegiatan :

Terselenggaranya kegiatan pencegahan dan penyakit tular vektor dan

zoonotik dalam rangka Asian Games dan Para Games 2018 yang meliputi:

Kegiatan survei vektor dan binatang pembawa penyakit dalam rangka

Asian Games dan Para Games 2018, yang berlokasi di wisma atlet

kemayoran, Istora Senayan dan stadion madya senayan.

Kegiatan spraying dalam rangka Asian Games dan Para Games 2018 di

wisma atlet kamayoran.

Kegiatan fogging dalam rangka Asian Games dan Para Games 2018 di

wisma atlet kemayoran.

Kondisi yang dicapai :

Target dari kegiatan tercapainya pencegahan dan penyakit tular vektor dan

zoonotik dalam rangka Asian Games 2018.

Kegiatan survei vektor dan binatang pembawa penyakit dalam rangka

Asian Games dan Para Games 2018, yang berlokasi di wisma atlet

kemayoran, Istora Senayan dan stadion madya senayan. pendanaan

untuk melaksanakan kegiatan ini dianggarkan dalam DIPA Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 47.520.000,-.

Kegiatan spraying dalam rangka Asian Games dan Para Games 2018 di

wisma atlet kamayoran, pendanaan untuk melaksanakan kegiatan ini

dianggarkan dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung

Priok sebesar Rp. 2.160.000,-.

88

Kegiatan fogging dalam rangka Asian Games dan Para Games 2018 di

wisma atlet kemayoran, pendanaan untuk melaksanakan kegiatan ini

dianggarkan dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung

Priok sebesar Rp. 17.414.800,-.

Kegiatan yang mendukung indikator ini adalah sebagai berikut :

Peralatan Dan Bahan Untuk Kegiatan Pengendalian Vektor Dan BPP Di

Pelabuhan

Sasaran Kegiatan :

Terlaksananya pengadaan peralatan dan bahan pengendalian vektor yang

terdiri dari :

Bahan pengendalian jentik nyamuk di pelabuhan

Bahan pengendalian tikus dan pinjal di pelabuhan

Bahan pengendalian lalat di pelabuhan

Bahan pengendalian kecoa di pelabuhan

Kondisi yang dicapai:

KKP telah mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta

anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 52.127.000,- yang terdiri dari :

Bahan pengendalian tikus dan pinjal di pelabuhan sebesar Rp.

35.000.000,- dengan realisasi fisik sebanyak 1 paket 100 %.

Bahan pengendalian lalat di pelabuhan sebesar Rp. 5.000.000,- dengan

realisasi fisik sebanyak 1 paket 100 %.

Bahan pengendalian kecoa di pelabuhan sebesar Rp. 7.127.000,- dengan

realisasi fisik sebanyak 1 paket 100 %.

Peralatan dan Bahan Fogging di Pelabuhan

Sasaran Kegiatan

Terselenggaranya pengadaan peralatan dan bahan untuk kegiatan fogging di

pelabuhan.

Kondisi yang dicapai

89

Target dari kegiatan ini adalah adanya peralatan dan bahan untuk kegiatan

fogging di pelabuhan. KKP telah mengalokasikan sumberdaya yang

diperlukan berupa tenaga serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 5.000.000,-

dengan realisasi fisik sebanyak 1 paket 100 %.

Pemeliharaan Alat Pengendalian Vektor

Sasaran Kegiatan

Terselenggaranya pemeliharaan Alat Pengendalian Vektor.

Kondisi yang dicapai

Target dari kegiatan ini adalah terpeliharanya alat pengendalian vektor. KKP

telah mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta

anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 5.000.000,- dengan realisasi fisik sebanyak

1 paket 100%.

Media KIE Tentang Surveilans Migrasi Malaria

Sasaran Kegiatan :

Terselenggaranya pengadaan media kie tentang surveilans migrasi malaria

(leaflet, gantungan kunci, pulpen, Drop Banner).

Kondisi yang dicapai :

Target dari kegiatan ini adalah tersedianya media kie tentang surveilans

migrasi malaria untuk mendukung upaya promotif dalam pencegahan malaria

di daerah yang telah mencapai tahap pemeliharaan. KKP telah

mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta anggaran

yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok sebesar Rp. 6.300.000,-.

90

Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

9. INDIKATOR KESEMBILAN

Defenisi operasional indikator ini adalah jumlah orang yang melaksanakan skrining

penyakitmenular meliputi penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya. Cara perhitungannya adalah

akumulasi jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular meliputi penyakit TB,

HIV/AIDS dan lainnya dalam satu tahun.Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

melaksanakan kegiatan skrining penyakit menular langsung dalam rangka pencegahan dan

pengendalian penyakit TB dan HIV/AIDS dengan sasaran pekerja pelabuhan baik laki-laki

maupun perempuan. Kegiatan ini dilaksanakan di induk dan wilayah kerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Tabel 3.16 Target dan Pencapaian Kinerja Indikator Kesembilan

Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung Tahun 2018

Indikator Tahun 2018

T R % C

Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

600 1070 178

Berdasarkan tabel 3.16 target jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit

menular meliputi penyakit TB, HIV/AIDS di tahun 2018 adalah 600 orang, dimana target

skrining penyakit menular meliputi penyakit TB sebanyak 300 orang dengan realisasi

sebanyak 500 orang dan target skrining penyakit menular HIV/AIDS sebanyak 300 orang

dengan realisasi sebanyak 570 orang. Total realisasi skrining penyakit menular meliputi

penyakit TB dan HIV/AIDS di tahun 2018 sebanyak 1070 orang.

91

Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :

Dimana :

X = 1070 (Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung).

Y = 600 (target Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung).

Apabila dimasukan kedalam rumus pencapaian target Jumlah dokumen dukungan

manajemen dan tugas teknis lainnya sebagai berikut:

x

178 %

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Indikator Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung, indikator

ini digunakan di tahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh KKP pada tahun 2017 yang

membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan. Perubahan

indikator ini merupakan penetapan dari unit utama selaku unit pembina sebagai pembuat

kebijakan. Target Indikator ini telah ditetapkan oleh oleh Ditjen P2P.

92

c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

Tabel 3.17 Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja

jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan Tahun 2018 dengan tahun 2019

INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019

T R % C T

Jumlah orang yang melakukan skrining

penyakit menular langsung 600 1070 178 1100

Untuk Tahun 2019 Penetapan Target indikator ini mengalami peningkatan sebanyak

1100. Bila dibandingkan antara realisasi capaian target tahun 2018 dengan target tahun 2019

didapatkan capaian sebesar 97, 27 %

d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja

serta alternative Solusi yang telah dilakukan

Adapun keberhasilan capaian indikator ke sembilan ini banyak faktor yang mendukung

yaitu antara lain:

1) Sumber daya manusia KKP Kelas I Tanjung Priok sudah memadahi dari segi

kualitas maupun kuantitas. Petugas teknis yang mendukung kegiatan ini minimal DIII

Kesehatan.

2) Dana yang memadahi artinya, pendanaan untuk melaksanakan kegiatan ini

dianggarkan dalam DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok.

3) Adanya dukungan dari Pimpinan ,Stake Holder di Pelabuhan Tanjung Priok dan

secara konsisten masyarakat pelabuhan telah mau berperan dalam mendukung

capaian indikator ini.

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (anggaran), Bidang Upaya

Kesehatan & Lintas Wilayah melaksanakan setiap kinerja menyesuaikan kebutuhan kegiatan

93

dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efisien. Prinsip efektif terlihat dari pencapaian

kinerja (output dan outcome) yang tercapai melebihi target. Prinsip efisien terlihat dari adanya

penghematan anggaran atas setiap kinerja (output dan outcome) yang dilakukan tanpa

mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target indikator jumlah

orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung di alokasikan anggaran sebesar

Rp. 311.070.000,00 ( Tiga ratus sebelas juta tujuh puluh ribu rupiah) dengan realisasi

sebanyak Rp. 267.569.990 ( Dua ratus enam puluh tujuh juta lima ratus enam puluh sembilan

ribu sembilan ratus sembilan puluh rupiah) atau sebesar 86%. Hal ini menunjukkan tingkat

efektivitas dan efisien penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut

target pencapaian jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsungdapat

tercapai.

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

pencapaian kinerja

Tercapainya target jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular tidak

terlepas dari upaya kegiatan yang dilakukan, baik kegiatan yang terkait langsung maupun

yang bersifat mendukung.

Kegiatan yang terkait langsung dengan indikator diatas adalah sebagai berikut:

1) Pemeriksaan Mobile IMS Untuk Penemuan Kasus Baru HIV Terhadap Populasi

Berisiko Di Wilayah Kerja KKP

Sasaran Kegiatan:

Dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular HIV/AIDS

di wilayah pelabuhan, KKP Kelas 1 Tanjung Priok telah melaksanakan

program deteksi dini HIV/AIDS melalui kegiatan mobile VCT dengan

sasaran pekerja pelabuhan laki-laki dan perempuan. Target kegiatan ini

dilaksanakan sebanyak 50 kali dan 300 peserta yang akan dilaksanakan

skrining HIV/AIDS.

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 50 kali dengan 570 orang yang

dilaksanakan skrining HIV/AIDS, petugas yang melaksanakan kegiatan ini

94

adalah dokter, surveilans epidemiologi, perawat dan petugas lab. Biaya

yang direalisasikan untuk belanja bahan sebanyak Rp.13.389.200,-

(99.55%) dan transport petugas mobile VCT yaitu sebanyak Rp. 30.000.000

(100%)

Permasalahan :

Teknis pelaksanaan kegiatan mobile VCT harus menyesuaikan dengan

kondisi di perusahaan/lapangan sedangkan petugas pelaksana juga harus

menyesuaikan dengan tugas pelayanan di dalam kantor.

Usul Pemecahan Masalah

Koordinasi antar kantor induk, wilker dan perusahaan yang akan

dilaksanakan mobile VCT harus dilakukan dengan baik.

2) Layanan deteksi dini terduga TB Di Wilayah Kerja KKP

Sasaran Kegiatan:

Dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular TB di

wilayah pelabuhan, KKP Kelas 1 Tanjung Priok telah melaksanakan

program deteksi dini terduga TB melalui kegiatan layanan deteksi dini

terduga TB dengan sasaran pekerja pelabuhan laki-laki dan perempuan.

Target kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 10 kali dan 300 peserta yang

akan dilaksanakan deteksi terduga TB

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 10 kali dengan 500 orang yang

dilaksanakan deteksi dini terduga TB, petugas yang melaksanakan kegiatan

ini adalah dokter KKP Kelas I Tanjung Priok dan dokter dari puskesmas.

Biaya yang direalisasikan untuk belanja bahan sebanyak Rp.41.830.000,-

(99.95%) dan transport petugas fasyankes yaitu sebanyak Rp. 1500.000

(100%)

Permasalahan :

Teknis pelaksanaan kegiatan deteksi dini terduga TB harus menyesuaikan

dengan kondisi di perusahaan/lapangan sedangkan petugas pelaksana juga

harus menyesuaikan dengan tugas pelayanan.

95

Usul Pemecahan Masalah :

Koordinasi antar kantor induk, wilker dan perusahaan yang akan

dilaksanakan layanan deteksi dini terduga TB harus dilakukan dengan baik

Kegiatan Pendukung yang terkait dengan indikator tersebut diatas adalah

sebagai berikut :

1) Sosialisasi HIV/AIDS Di Wilayah Kerja KKP

Sasaran Kegiatan:

Terlaksananya sosialisasi HIV/AIDS di wilayah kerja KKP.

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan sosialisasi HIV/AIDS di wilayah kerja KKP sudah

dilaksanakan sebanyak 7 kali (2 kali di Induk dan 1 kali di masing-

masing wilker) dengan 350 peserta yang dilaksanakan sosialisasi

HIV/AIDS, petugas yang melaksanakan kegiatan ini adalah 2 orang

narasumber dari KKP Kelas I Tanjung Priok. Biaya yang

direalisasikan sebanyak Rp.48.292.490,- (99.98%).

Permasalahan :

Teknis pelaksanaan kegiatan sosialisasi HIV/AIDS harus

menyesuaikan dengan kondisi di Perusahaan/lapangan sedangkan

petugas pelaksana juga harus menyesuaikan dengan tugas

pelayanan di dalam kantor.

Usul Pemecahan Masalah:

Koordinasi antar kantor induk, wilker dan perusahaan yang akan

melaksanakan sosialisasi HIV/AIDS harus dilakukan dengan baik.

2) Evaluasi Mobile VCT Di Wilayah Kerja KKP

Sasaran Kegiatan:

Terlaksananya Evaluasi Mobile VCT Di Wilayah Kerja KKP

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan Evaluasi Mobile VCT Di Wilayah Kerja KKP sudah

dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu pada bulan Maret dan Desember

96

dengan 35 peserta dalam 1 kali evaluasi mobile VCT Biaya yang

direalisasikan sebanyak Rp. 7.450.000,- (100%)

3) Sosialisasi TB Di Wilayah Kerja KKP

Sasaran Kegiatan:

Dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular TB

di wilayah pelabuhan, KKP Kelas 1 Tanjung Priok telah

melaksanakan sosialisasi TB. Target kegiatan ini dilaksanakan

sebanyak 10 kali dan 500 peserta yang akan dilaksanakan sosialisasi

TB.

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 10 kali (3 kali di induk, 2 kali di

wilker Sunda Kelapa, 2 kali di wilker Kali Baru dan masing-masing 1

kali di wilker Marunda, Muara angke dan Muara baru) dengan 500

peserta yang dilaksanakan sosialisasi TB, petugas yang

melaksanakan kegiatan ini adalah 2 orang narasumber dari KKP

Kelas I Tanjung Priok. Biaya yang direalisasikan sebanyak

Rp.38.700.000,- (99.23%)

Permasalahan:

Teknis pelaksanaan kegiatan sosialisasi TB harus menyesuaikan

dengan kondisi di perusahaan/lapangan sedangkan petugas

pelaksana juga harus menyesuaikan dengan tugas pelayanan di

dalam kantor.

Usul Pemecahan Masalah

Koordinasi antar kantor induk, Wilker dan perusahaan yang akan

dilaksanakan sosialisasi TB harus dilakukan dengan baik

4) Koordinasi dan Evaluasi Program TB Di Wilayah Kerja KKP

Sasaran Kegiatan:

Dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular TB

di wilayah pelabuhan, KKP Kelas 1 Tanjung Priok telah

melaksanakan koordinasi dan evaluasi program TB. Target kegiatan

97

ini dilaksanakan sebanyak 2 kali dan 35 peserta 1 kali kegiatan.

Tujuan koordinasi program TB yaitu untuk merencanakan kegiatan

layanan deteksi dini terduga TB sedangkan kegiatan evaluasi layanan

deteksi dini terduga TB yaitu untuk mengetahui capaian kegiatan dan

permasalahan yang ada pada program TB.

Kondisi yang dicapai :

Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 3 kali pada bulan Maret dan

Desember tahun 2018 dengan 35 peserta dalam 1 kali kegiatan

koordinasi dan evaluasi TB. Biaya yang direalisasikan sebanyak

Rp.7.648.700,- (99.98%)

Permasalahan :

Tidak ada masalah pada kegiatan koordinasi dan evaluasi

Usul Pemecahan Masalah :

Koordinasi antar kantor induk, Wilker dan perusahaan yang akan

dilaksanakan sosialisasi TB harus dilakukan dengan baik

5) Kalibrasi Alat Kesehatan

Sasaran Kegiatan :

Terlaksananya kegiatan kalibrasi alat kesehatan

Kondisi yang dicapai :

Alat – alat kesehatan di Bidang UKLW sudah dikalibrasi sebanyak 48

unit. Adapun alat –alat kesehatan yang di kaibrasi adalah :

microscope, centrifuge, rotator, micropipet, tensimeter otomatis,

tensimeter digital, timbangan berat badan, EKG, AED, refrigrator

vacccination, lampu tindakan dan suction pump.

6) Pengadaan Penyediaan Alat Kesehatan Dalam Rangka Asian Games

Sasaran Kegiatan :

Terlaksananya pengadaan penyediaan alat kesehatan dalam rangka

Asian Games

98

Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

Kondisi yang dicapai :

Pengadaan alat kesehatan dalam rangka Asian Games sudah

terlaksana 100%.

7) Pelaksanaan Kegiatan Cegah Tangkal Penyakit dan Pelayanan

Kesehatan di Bandara dan Pelabuhan

Sasaran Kegiatan :

Terlaksananya pelaksanaan kegiatan cegah tangkal penyakit dan

pelayanan kesehatan di Bandara dan Pelabuhan

Kondisi yang dicapai :

Pelaksanaan kegiatan cegah tangkal penyakit dan pelayanan kesehatan

di Bandara dan Pelabuhan sudah terlaksana 5 kali dan terserap 84%

8) Pengadaan Media KIE Malaria

Sasaran Kegiatan :

Terlaksananyapengadaan media KIE malaria

Kondisi yang dicapai :

Pengadaan Media KIE malaria telah terlaksana 1 paket berupa mug dan

jaket.

10. INDIKATOR KESEPULUH

Defenisi Operasional Indikator kesepuluh adalah Jumlah Dokumen Dukungan

Manajemen pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebanyak 11 jenis

Dokumen antara lain RKAKL/DIPA, Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Laporan BMN,

Lakip, Profil, Proposal PNBP, Dokumen Kepegawaian, e monev DJA, e monev Bappenas,

LEB dalam periode satu tahun. Rumus penghitungannya sebagai berikut Akumulasi jumlah

dokumen sebanyak 40 dokumen terdiri dari RKAKL/DIPA (awal dan revisi) 2 dok, Laptah 1

dok, Laporan Keuangan 2 dok, Laporan BMN 2 dok, Lakip 1 dok, Profil 1 dok, Proposal PNBP

1 dok, dokumen kepegawaian 2 dok (kontrak dan penilaian), e monev DJA 12 dok, e monev

Bappenas 4 dok, LEB 12 dok

99

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Tabel 3.18 Target dan Pencapaian Kinerja

Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya Tahun 2018

INDIKATOR TAHUN 2018

T R % C

Jumlah dokumen dukungan

manajemen dan tugas teknis

lainnya

40 48 120%

Pada tahun 2018 pencapaian indikator kinerja Jumlah dokumen dukungan manajemen

dan tugas teknis lainnya sebesar 48 (120%). Indikator ini terdiri dari:

1) RKAKL/DIPA 2 dokumen,

2) Laptah 1 dokumen,

3) Laporan Keuangan 2 dokumen,

4) Laporan BMN 2 dokumen,

5) LAKIP 1 dokumen,

6) Profil 1 dokumen,

7) Dokumen PNBP 1 dokumen,

8) Dokumen Kepegawaian 2 dokumen

9) e-Monev DJA 12 dokumen

10) E-monev Bapenas 12 dokumen

11) LEB masing-masing 12 dokumen

Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :

X = 48 (Pencapaian jumlah dokumen dukungan managemen program P2P)

100

Y = 40 (Target jumlah dokumen dukungan managemen pada program P2P yang terdiri dari

11 jenis Dokumen antara lain RKAKL/DIPA, Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Laporan

BMN, Lakip, Profil, Proposal PNBP, Dokumen Kepegawaian, e monev DJA, e monev

Bappenas, LEB dalam periode satu tahun. 40 dokumen terdiri dari RKAKL/DIPA (awal dan

revisi) 2 dok, Laptah 1 dok, Laporan Keuangan 2 dok, Laporan BMN 2 dok, Lakip 1 dok, Profil

1 dok, Proposal PNBP 1 dok, dokumen kepegawaian 2 dok (kontrak dan penilaian), e monev

DJA 12 dok, e monev Bappenas 4 dok, LEB 12 dok. Target Indikator ini telah ditetapkan oleh

oleh Ditjen P2P sebanyak 40 dokumen.

Apabila dimasukan kedalam rumus pencapaian target Jumlah dokumen dukungan

manajemen dan tugas teknis lainnya sebagai berikut:

= 120 %

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir

Indikator Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya tidak ada

pada tahun 2017, indikator ini digunakan ditahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh

KKP pada tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor

Kesehatan Pelabuhan. Perubahan indikator ini merupakan pemberian (given) dari unit utama

selaku unit pembina sebagai pembuat kebijakan. Target Indikator ini telah ditetapkan oleh oleh

Ditjen P2P sebanyak 40 dokumen.Untuk indikator jumlah dokumen dukungan managemen

dan tugas teknis lainnya ditahun 2017 sudah dilaksanan kegiatannya namun, belum dijadikan

indikator penetapan sebagai perjanjiaan kinerja

c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

Jumlah dokumen dukungan manajemen sebanyak 40 dokumen, sesuai dengan jumlah

dokumen yang ditentukan oleh Ditjen P2P. Untuk Tahun 2019 Penetapan Target indikator ini

101

masih tetap sama yaitu sebanyak 40 dokumen. Bila dibandingkan antara realisasi capaian

target tahun 2018 sebanyak 48 dokumen dengan target tahun 2019 sebanyak 40 dokumen

telah melampai target dengan capaian sebesar 120 %

Tabel 3.19 Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Indikator Kesepuluh

tahun 2018 dengan tahun 2019

INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019

T R % C T

Jumlah dokumen dukungan

manajemen dan tugas teknis

lainnya

40 48 120%

40

d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja

serta alternative Solusi yang telah dilakukan

Pada Tahun 2018 Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

melebihii target yang ditetapkan sebesar 48 dokumen (120%) dari 40 dokumen yang

ditetapkan dalam perjanjiaan kinerja hal ini disebabkan karena:

1) Tertibnya pelaporan terhadap dukungan manajemen dan tugas lainnya

2) Terdapat program kegiatan yang menunjang keberhasilan terhadap dokumen

managemen dan tugas lainnya yang dialokasikan di DIPA seperti kegiatan rapat

kordinasi internal/eksternal yang dilakukan setiap bulan, pertemuaan penyusunan

LAKIP dan kegiatan lainnya

3) Pencapaian target Indikator kinerja melebihi target yang ditetapkan dikarenakan

perubahan kebijakan pelaporan pada aplikasi e-monev bapenas yang tadinya setiap

tiga bulan dalam setahun menjadi 12 laporan dalam setahun.

102

e. Analisa efisiensi penggunaan sumber daya

Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan

kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif

terlihat dari pencapaian target kinerja(output dan outcome) yang hampir tercapai keseluruhan.

Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan

tanpa mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target Jumlah

dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya dialokasikan PAGU sebesar Rp

21.492.014.000 namun, realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp 20.997.118.244 Hal

ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan

anggaran tersebut target pencapaian indikator jumlah dukungan managemen dan tugas teknis

lainnya dapat tercapai

f. Analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan perjanjiaan

pernyataan kinerja

Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1) Rapat Penyusunan Revisi RAK

Sasaran Kegiatan :

RAK digunakan sebagai salah satu dokumen acuan dalam perencanaan dan

penyelenggaraan program di Kantor Kesehatan Kelas I Tanjung Priok yang nantinya

digunakan sebagai salah satu dokumen pendukung Jumlah dokumen dukungan

manajemen dan tugas teknis lainnya. Kegiatan ini ditujukan kepada para pengelola

Program dan laporan, Anggaran, Keuangan dan koordinator wilayah kerja baik di

Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok.

Kondisi yang dicapai

Tersusunya RAK sebagai acuan semua Bidang dan Bagian di Lingkungan KKP

Kelas I Tanjung Priok dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian

kinerja dalam kurun waktu lima tahun (2015 – 2019). Hasil pencapaiannya dapat

diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan KKP

103

Kelas I Tanjung Priok. Ditahun 2018 terdapat perubahan RAK yang tadinya RAK

hanya memiliki 1 Sasaran strategis berubah menjadi memiliki 3 sasaran strategis

dan 12 indikator yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan

karena perubahan kebijakan di Kantor Pusat P2P selain itu ada beberapa target

indikator yang sudah ditetapkan oleh Kantor Pusat (Direktorat Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit). Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.4.040.000,-

2) Rapat Penyusunan Dokumen RKAKL

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada para pengelola Program dan laporan, Anggaran dan

Keuangan baik di Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok. Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp7.580.000,-

Kondisi yang dicapai

Terlaksananya Rapat Penyusunan Dokumen sebanyak 1 kali dari target yang

ditetapkan sebanyak 1 kali.

3) Pertemuaan Perencana Program dan Anggaran

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada para pengelola Perencana Program, Anggaran dan

Keuangan baik di Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.

Kondisi yang dicapai

Terlaksananya kegiatan pertemuan Perencanaan Program dan Anggaran. Anggaran

yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

sebesar Rp. 109.803.000-

104

4) Pembinaan dan Konsultasi Perencana

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada para pengelola Perencana Program dan Anggaran baik

di Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Tanjung Priok.

Kondisi yang dicapai

Terlaksananya kegiatan Pembinaan Perencanaan di wilayah kerja, dan apabila

adakalanya mengalami berbagai hambatan, maka dapat dikonsultasi perencanaan

ke Pusat agar dapat ditemukan cara yang tepat untuk mengatasi hambatan tersebut.

Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok sebesar Rp. 6.750.000-

5) Rapat Kordinasi Penyusunan Laporan PP 39

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada pengelola program dan laporan baik di Bagian/bidang

dan wilayah kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.

Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 2 kali

Kondisi yang dicapai

Diperolehnya data mengenai realisasi fisik dan anggaran kegiatan baik bagian, bidang

dan wilayah kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

pada awal tahun, pelaksanaan kegiatan rapat penyusunan Laporan PP 39 dapat

terlaksana 2 kali setahun. Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 3.676.000

6) Pembinaan dan Konsultasi evaluasi Laporan

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada para pengelola Program baik di Bagian/bidang dan

wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.

Kondisi yang dicapai

Terlaksananya kegiatan Pembinaan dan konsultasi di wilayah kerja sehingga

manajemen program dan laporan pada Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas I Tanjung

Priok dapat berjalan dengan baik dan lancar dan apabila adakalanya mengalami

105

berbagai hambatan, maka di perlukan konsultasi ke Pusat agar dapat ditemukan

cara yang tepat untuk mengatasi hambatan tersebut. Anggaran yang dituangkan ke

dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.

6.750.000

7) Pertemuaan Penyusunan Perjanjiaan Kinerja

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada para pejabat stuktural, para kordinator wilayah kerja

dan para pengelola program dan laporan baik di Bagian/bidang dan wilayah Kerja di

lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.

Kondisi yang dicapai

Diperolehnya target penyusunan Indikator Kinerja dari bagian dan bidang di KKP

Kelas I Tanjung Priok sehingga terwujudlah komitmen atau kesepakatan antara

pemberi amanah dengan penerima amanah. Sehingga dapat meningkatkan

integritas, akuntabilitas, transparasi dan kinerja pegawai. Anggaran yang dituangkan

ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.

3.263.000

8) Penyusunan Laporan Tahunan

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada para pejabat stuktural, koordinator wilayah kerja,

pengelola program dan laporan, keuangan, kepegawaian, BMN , PNBP dan

perencanaan baik di Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.

Kondisi yang dicapai

Diperolehnya data mengenai realisasi fisik dan anggaran kegiatan baik bagian,

bidang dan wilayah kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok. Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 4.380.000

106

9) Penyusunan LAK

Sasaran Kegiatan:

Kegiatan ini ditujukan kepada para pejabat stuktural, koordinator wilayah kerja,

pengelola program dan laporan, keuangan, kepegawaian, BMN , PNBP dan

perencanaan baik di Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

Kondisi yang dicapai

Dalam rangka terus mendorong pelaksanaan “Good Governance” di lingkungan

Kementerian Kesehatan dan sebagai salah satu instansi pemerintah di bawah

Kementerian Kesehatan serta sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Ditjen

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit maka KKP Kelas I Tanjung Priok perlu

menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja KKP Kelas I Tanjung Priok. Oleh karena itu,

diperlukan pertemuan untuk membahas penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP) KKP Kelas I Tanjung Priok sehingga tersusunya

Laporan Akuntabilatas Kinerja. Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 5.648.000

10) Evaluasi SAKIP

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada pengelola program laporan di lingkungan Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Kegiatan ini ditujukan kepada

pengelola program, keuangan, kepegawaian, BMN, PNBP dan perencanaan baik di

Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok

Hasil yang dicapai

Kegiatan ini merupakan kegiatan Perjalanan dinas dalam rangka evaluasi SAKIP.

Seperti yang telah diketahui SAKIP merupakan integritas dari sistem perencanaan,

sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja, yang selaras dengan

pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan. Setiap organisasi termasuk KKP Kelas I

Tanjung Priok diwajibkan mencatat dan melaporkan setiap penggunaan keuangan

Negara serta kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku. Anggaran yang

107

dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

sebesar Rp. 21.150.000

11) Penyusunan Profil

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada para pejabat stuktural, koordinator wilayah kerja,

pengelola program dan laporan, keuangan, kepegawaian, BMN , PNBP dan

perencanaan baik di Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

Hasil yang dicapai

Tersusunyan Profil KKP Kelas I Tanjung Priok. Profil ini dapat membantu dalam

menyebarluaskan informasi kepada pihak luar terkait pelaksanaan kegiatan di KKP

Kelas I Tanjung Priok. Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 4.380.000

12) Rapat Kordinasi Bidang

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada pengelola program baik di Bagian/bidang dan wilayah

Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

Hasil yang dicapai

Didapatkan data hasil data baik realisali keuangan, dan kegiatan masing-masing

bidang dan wilayah kerja, Kegiatan yang akan dilaksanakan di tahun mendatang dan

Rencana Tindak Lanjut yang akan dilakukan

13) Kordinasi Evaluasi Lintas Sektor Wilayah Kerja

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada para pejabat stuktural, koordinator wilayah kerja,

pengelola program dan laporan, keuangan, kepegawaian, BMN, PNBP dan

perencanaan baik di Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

Hasil yang dicapai

Kantor Kesehatan pelabuhan adalah unit pelaksana teknis yang mempunyai

tugas pencegahan masuk dan keluarnya penyakit menular potensial wabah,

108

kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan, serta

pengendalian dampak kesehatan lingkungan. KKP Kelas I Tanjung Priok sebagai

pintu gerbang negara Indonesia mempunyai peranan penting dalam cegah

tangkal penyakit. Kegiatan tugas pokok dan fungsi KKP harus berjalan dengan

baik dan lancar.

Untuk melaksanakan fungsi tersebut perlu dilakukan rapat-rapat koordinasi guna

mendapatkan informasi baik lintas program maupun lintas sektor secara

menyeluruh secara berkesinambungan atau berkala. Rapat koordinasi

dilaksanakan tidak hanya di induk melainkan juga di masing – masing wilayah

kerja. Rapat Koordinasi di wilayah kerja dilaksanakan dengan mengundang stake

holder dan seluruh instansi terkait di wilayah kerja tersebut. Hal ini sangat penting

dilakukan untuk mengembangkan wilayah kerja agar lebih optimal dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas. Anggaran yang

dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

sebesar Rp. 34.560.000

14) Penyusunan Laporan Keuangan

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada penyusun laporan keuangan baik di Bagian/bidang

dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung

Priok

Hasil yang dicapai

Penyusunan evaluasi Realisasi anggaran

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Tanjung Priok mengadakan kegiatan penyusunan evaluasi realisasi

anggaran untuk memonitor penggunaan anggaran di KKP Kelas I Tanjung Priok,

Anggaran merupakan rencana yang disusun sistimatis dalam bentuk angka dan

dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan yang ada di

instansi kerja untuk jangka waktu yang ditentukan dimasa yang akan datang.

Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok sebesar Rp. 7.260.000

109

Rekonsiliasi Laporan Keuangan

Untuk memberikan solusi terhadap masalah keuangan maka dilakukan kegiatan

Rekonsiliasi Laporan keuangan. Kegiatan - Rekonsiliasi Laporan keuangan

dilakukan untuk mencocokkan laporan keuangan dengan kegiatan-kegiatan yang

sudah terlaksana agar tidak terjadi selisih kegiatan dengan pengeluaran.

Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok sebesar Rp. 14.664.000

15) Penyusunan Target PAGU PNBP

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada para pengelola PNBP baik di Bagian/bidang dan

wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

Hasil yang dicapai

Untuk memenuhi dukungan administrasi di KKP kelas I Tanjung Priok dibutuhkan

sistem pengalokasian anggaran yang dapat meningkatkan kinerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok. Salah satu anggaran yang dapat

dialokasikan adalah PNBP. Alokasi dana PNBP dapat digunakan untuk

melaksanakan kegiatan yang menunjang tugas pokok dan fungsi Kantor

Kesehatan Pelabuhan.Untuk memperoleh alokasi dana PNBP, perlu dilakukan

penyusunan target PNBP untuk mengetahui jumlah anggaran yang dapat

digunakan untuk melaksanakan kegiatan yang menunjang tugas pokok dan

fungsi KKP. Sehingga perencanaan target penerimaan bisa terorganisir dan

perencanaan kegiatan yang dapat menunjang tugas pokok dan fungsi dapat

disusun. Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 3.290.000

16) Penyusunan RPK, RPD dan POA

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada para pejabat stuktural, koordinator wilayah kerja,

pengelola program dan laporan, dan perencanaan baik di Bagian/bidang dan

wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

110

Hasil Kegiatan

Sebelum memulai semua program, biasanya di awal tahun diselenggarakan

pertemuan penyusunan Plan of Action (POA). Dalam pertemuan ini semua

bidang, bagian dan wilayah kerja memprogramkan kapan waktu pelaksanaan

yang ada di dalam dokumen RKAKL. Kegiatan yang telah di rencanakan harus di

laksanakan tepat waktu dan sesuai dengan pagu anggaran sehingga tidak terjadi

penumpukan kegiatan pada periode waktu tertentu dan penyerapan anggaran

terealisasi dengan baik, untuk itu kegiatan ini di laksanakan. Hasil yang dicapai

yaitu Tersusunya RPK, RPD dan POA. Anggaran yang dituangkan ke dalam

DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 8.260.000

17) Rekonsiliasi Pengelola BMN dan PNBP.

Sasaran Kegiatan:

Kegiatan ini ditujukan kepada para pengelola BMN dan PNBP baik di

Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Tanjung Priok.

Kondisi yang dicapai :

Didapatkan data mengenai BMN baik barang inventaris maupun persediaan di

bagian, bidang dan wilayah kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Tanjung Priok (kegiatan ini rapat koordinasi sebanyak 12 kali) Anggaran

yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung

Priok sebesar Rp. 29.900.000

18) Pembinaan Pengelolaan PNBP ke Wilker dan Pertemuaan PNBP ke Pusat

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada para pengelola PNBP baik di Bagian/bidang dan

wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

Kondisi yang dicapai

Untuk mencegah penyalahgunaan dan penyelewengan penggunaan dana PNBP

KKP Kelas I Tanjung Priok. Diperlukan pembinaan pengelolaan PNBP yang baik

sehingga dapat PNBP dapat dikelola dengan baik. Selain itu juga, para pengelola

111

PNBP perlu ditingkatkan kesejahteraannya agar dapat mendorong kinerja para

pengelola.

Pertemuaan PNBP Ke pusat digunakan apabila terdapat undangan kegiatan

pertemuaan PNBP baik dalam menentukan target PNBP atau kegiatan lainnya.

Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok sebesar Rp.12.720.000

19) Pengelolaan Kepegawaian

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada para pengolala kepegawaian baik di Bagian/bidang

dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung

Priok

Kondisi yang dicapai

Tersusunya penataan dan pengelolaan kepegawaian agar terbentuknya suatu

sistem manajemen kepegawaian yang baik, mudah, dan menyeluruh. Kegiatan

yang dilakukan yaitu pertemuaan sosialisais kepegawaian dan pembinaan dan

konsultasi kepegawaian Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp13.418.000

20) Rapat Managemen

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada para pegawai baik di Bagian/bidang dan wilayah

Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

Hasil yang dicapai

Tersusunya Pendekatan penganggaran secara terpadu perlu yang

dikonsolidasikan kepada masing-masing bidang dan seksi-seksi di Kantor

Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok dan disusun bersama

demi terselenggaranya tujuan negara dalam APBN, dan sesuai dengan

rencana operasional serta Rencana Strategis Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Tanjung Priok. Pendekatan penganggaran secara terpadu perlu

dikonsolidasikan kepada masing-masing bidang dan seksi-seksi di Kantor

Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok dan disusun bersama

112

demi terselenggaranya tujuan negara dalam APBN, dan sesuai dengan

rencana operasional serta Rencana Strategis Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Tanjung Priok. Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp118.285.000

21) Pelayanan Organisasi, Tata Laksanana dan Reformasi Birokrasi

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada para pegawai baik di Bagian/bidang dan wilayah

Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

Hasil yang dicapai

Kegiatan yang dilakukan meliputi Monitoring dan evaluasi dalam rangka WBK,

WBBM ke wilayah kerja sebanyak 5 wilayah x 2 kali Tujuan Monitoring dan

Evaluasi pembangunan Zona Integritas, untuk memberikan keseragaman

pemahaman dan tindakan dalam membangun zona Integritas Menuju

WBK/WBBM di Kantor Induk dan Wilayah Kerja KKP Kelas I Tanjung Priok,

agar kegiatan berjalan dengan baik maka diperlukan biaya untuk

mengoptimalkan Kegiatan tersebut dan dilaksanakan oleh 3 orang, sebanyak

2 kali ke wilayah kerja dan transport pegawai dari wilayah kerja ke kantor

induk sebanyak 5 orang.

Rapat tindak lanjut Penilaian WBK/WBBM sebanyak 1 kali, Monitoring

evaluasi Penyusunan SOP sebanyak 1 kali , dan Penyediaan Penunjang

WBK/WBBM. Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp21.468.000

22) Pengelolaan Barang Milik Negara

Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini ditujukan kepada para pengelola BMN di Bagian/bidang dan

wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung

Priok

Hasil yang dicapai

Kegiatan yang dialkukan meliputi Pembinaan Pengelolaan BMN ke wilker

sebanyak 5 wilayah x 2 kali, Konsultasi pengelolaan Penghapusan

113

Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

BMN/Pengiriman sebanyak 6 kali, Stock Opname barang persediaan ke

wilayah kerja sebanyak 5 wilayah.x 2 kali. Anggaran yang dituangkan ke

dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp

9.300.000.

Barang Milik Negara (BMN) perlu dikelola dengan baik, agar tidak

disalahgunakan. Untuk itu diperlukan petugas pengelola BMN. Pengelolaan

BMN bermanfaat dalam rangka inventarisasi, optimalisasi, pemanfaatan,

pengamanan, serta penghapusan BMN. Selain itu juga dipandang perlu untuk

mengadakan pembinaan pengelolaan BMN ke wilayah kerja KKP Kelas I

Tanjung Priok untuk meningkatkan kualitas pegawai.

Apabila terdapat kesulitan dalam hal penghapusan BMN dipandang perlu juga

untuk melakukan konsultasi ke unit utama, KPKNL dan pusat serta instansi

terkait lainnya. Kegiatan ini memiliki jumlah volume sebanyak 5 dokumen.

11. INDIKATOR KESEBELAS

Defenisi Operasional Indikator ini adalah Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang

P2P yang diikuti oleh SDM KKP dalam kurun waktu satu tahun. Rumus penghitungannya

sebagai berikut Akumulasi Akumulasi jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang

diikuti oleh SDM KKP dalam kurun waktu satu tahun

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Tabel 3.20 Target dan Pencapaian Kinerja

Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P Tahun 2018

INDIKATOR TAHUN 2018

T R % C

Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

12 26 216.67%

114

Pada tahun 2018 pencapaian indikator kinerja Jumlah peningkatan Kapasitas SDM bidang

P2P sebesar 26 (216.67%) Indikator ini terdiri dari:

1) Diklat Teknis TU (Pendidikan dan pelatihan Pegawai),

2) Workshop Internal Service Partnership,

3) Pendidikan dan Pelatihan Barang dan Jasa

4) Workshop Tim Gerak Cepat Investigasi Kejadian Potensi KLB,

5) Workshop dalam Rangka Kekarantinaan Kapal,

6) Pelatihan Penerbitan Dokumen kesehatan kapal,

7) Pelatihan Sea Survival dan Keselamatan Lepas Pantai,

8) Pelatihan Teknis Bidang PKSE (Pelatihan Investigasi Wabah Keracunan Makanan Di

Universitas Indonesia)

9) Pelatihan Pelayanan Prima Bagi Petugas Penerbitan Dokumen Kesehatan Kapal,

10) Peningkatan Kapasitas Petugas dalam Pengambilan sampel lingkungan di Pelabuhan,

11) Workshop Pelayanan Vaksinasi,

12) Workshop Penanganan Pasien di Laut,

13) Workshop Traveler Medicine

14) Pelatihan ATLS, ACLS, EKG dan lainnya,

15) Workshop Peningkatan Kapasitas Petugas dalam Tata Laksana Pengobatan Malaria,

16) Pelatihan Petugas dalam Rangka Pengendaliaan Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit,

17) Pelatihan Jabatan Entomologi Ahli,

18) PelatihanTHIRA,

19) Pelatihan Fungisional Epidemiologi ahli,

20) Workshop Surveilance Migrasi Malaria,

21) Pelatihan Uji Beban Butir Kegiatan Jabfung Epidemiologi ahli,

22) Pelatihan Advance and Medical Support,

23) Workshop Vaksinologi,

24) Table Top exercise Polio

25) Table Top Exercise Kesiapsiagaan Kasus PINERE Di RSPI Sulianti Saroso

26) Pelatihan TGC Kesiapsiagaan, Kewaspadaan dini dan respon menghadapi penyakit Infeksi

Emerging di pintu masuk Negara dan wilayah

115

Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :

X = 24 (pencapaian Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P)

Y = 12 (Target Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P)

Apabila dimasukan kedalam rumus pencapaian target Jumlah peningkatan kapasitas SDM

bidang P2Psebagai berikut:

= 216.67%

b. Membandingkan antara realisasi kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir

Indikator Jumlah peningkatan Kapasitas SDM bidang P2P tidak ada pada tahun 2017,

indikator ini digunakan ditahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh KKP pada tahun 2017

yang membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Perubahan indikator ini merupakan pemberian (given) dari unit utama selaku unit pembina

sebagai pembuat kebijakan. Target Indikator yang ditetapkan oleh KKP kelas I tanjung Priok

pada tahun 2018 sebanyak 12 pelatihan. Untuk indikator jumlah peningkatan Kapasitas SDM

bidang P2P ditahun 2017 sudah dilaksanakan kegiatannya namun, belum dijadikan indikator

penetapan sebagai perjanjiaan kinerja.

c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

Target Tahun 2018 Jumlah peningkatan Kapasitas SDM bidang P2P di KKP Kelas I

Tanjung Priok ditetapkan target adalah 12 pelatihan. Untuk Tahun 2019 Penetapan Target

indikator sebesar 14 Pelatihan yang diadakan. Terjadi peningkatan target pada indikator ini

dikarenakan pada tahun 2019 terdapat peningkatan kegiatan pelatihan yang di bebabkan pada

DIPA KKP kelas I Tanjung Priok. Bila dibandingkan antara realisasi capaian target tahun 2018

sebanyak 26 pelatihan dengan target tahun 2019 sebanyak 14 telah melampaui target dengan

capaian sebesar 185.72%

116

Tabel 3.21 Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Indikator Kesebelas

Tahun 2018 dengan tahun 2019

INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019

T R % C T

Jumlah peningkatan Kapasitas

SDM bidang P2P

12 26 216.67%

14

d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta

alternative Solusi yang telah dilakukan;

Pada Tahun 2018 Jumlah peningkatan Kapasitas SDM bidang P2P Mencapai target yang

ditetapkan sebesar 26 Pelatihan (216.67%) dari 12 pelatihan yang ditetapkan dikarenakan :

1) Terdapat program kegiatan yang menunjang keberhasilan baik yang dibiayai oleh DIPA

KKP Kelas I Tanjung Priok ataupun yang dibiayai oleh PAGU dari Undangan

Masalah yang dihadapi dalam indikator peningkatan kapasitas SDM bidang P2P yaitu

sulitnya mendapatkan informasi penyelenggaraan pelatihan teknis dan keterbatasan anggaran

yang menyebabkan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas SDM kurang memadai.

Alternatif Solusi yang dilakukan melakukan koordinasi dengan unit utama/jejaring mitra

kerja untuk dilibatkan dalam kegiatan peningkatan kapasitas SDM, Mencari informasi kegiatan

pelatihan dengan instansi lain, Program transfer ilmu antar petugas dengan mengharuskan

bagi setiap petugas yang telah melakukan pelatihan external

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan

kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif

terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan outcome) yang tercapai melebihi target

keseluruhan. Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja

yang dilakukan tanpa mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai

target Jumlah peningkatan Kapasitas SDM bidang P2P dialokasikan pagu sebesar Rp

1.118.718.000 namun, realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp 1.086.180.765

117

Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien penyerapan anggaran dinilai baik karena

dengan anggaran tersebut target pencapaian indikator jumlah dukungan managemen dan

tugas teknis lainnya dapat tercapai.

Analisa atas efisiensi atas pengguna sumber daya pada indikator ini melebihi target

disebabkan karena terdapat kegiatan pelatihan yang tidak dibiayai oleh DIPA KKP kelas I

Tanjung Priok. Untuk melaksanakan itu semua KKP Kelas I Tanjung Priok melakukan hal-hal

sebagai berikut, Mencari informasi kegiatan pelatihan dengan instansi lain tanpa biaya

penyelenggaraan, Mengusulkan kebutuhan pelatihan SDM ke Pusat (Ditjen P2P) dan

Merencanakan program pelatihan SDM external skala prioritas

f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

pencapaian pernyataan kinerja.

Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1) Kegiatan Diklat Teknis TU (Pelatihan Penyusunan dan Tata Cara Mekanisme

Keprotokolan Upacara di Hotel Mangga Besar)

Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan ini adalah seluruh pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Kegiatan

ini bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok

Kondisi yang dicapai

Terlaksananya kegiatan pelatihan yang meningkatkan pengetahuan serta

wawasan para pegawai KKP kelas I Tanjung Priok, Kegiatan ini diikuti oleh 4

orang pegawai tata usaha. Pointer hasil yang didapat mengenai Tata cara

keprotokolan, tata tempat, tata upacara, tata penghormatanTata cara MC,

artikulasi MC, Etika MC dan keprotokolan. Anggaran yang dialokasikan ke dalam

DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung PriokUntuk kegiatan ini

sebesar Rp 22.960.000.

2) Workshop Internal Partnership

Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan ini adalah seluruh pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok.

Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok

118

Kondisi yang dicapai

Terlaksananya kegiatan pelatihan yang meningkatkan pengetahuan serta

wawasan para pegawai KKP kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini dilaksanakan

pada bulan Maret 2018.di Santika Kelapa gading Sasaran kegiatan ini dapat

menerangkan pentingnya untuk senantiasa berfokus kepada customer demi

terciptanya pengalaman layanan positif bagi customer eksternal,

mengidentifikasi rantai layanan yang ada diorganisasi, meningkatkan mutu

komunikasi dengan rekan dari unit kerja lain yang berdampak pada atmosfir

kerja yang efektif, mengidentifikasikan peluang peningkatan terkait kemitraan

internal. Anggaran yang dialokasikan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung PriokUntuk kegiatan ini sebesar Rp 94.000.000.

Workshop Internal Service Partnership, merupakan kegiatan pertemuan yang

diselenggarakan di hotel untuk 50 orang peserta, sebagai Narasumber

bekerjasama dengan pihak ketiga, untuk berlatih bagaimana memberikan

layanan untuk rekan kerja yang berada di satu atap.

3) Pendidikan dan Pelatihan Barang dan Jasa

Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan ini adalah pengelola barang dan jasa pegawai KKP Kelas I

Tanjung Priok. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok

Kondisi yang dicapai

Terlaksananya kegiatan pelatihan yang meningkatkan pengetahuan serta

wawasan para pegawai KKP kelas I Tanjung Priok. Pengadaan barang/jasa

pemerintah merupakan mekanisme pengadaan di lingkungan pemerintah

yang dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi,

persaingan sehat dan akuntabilitas. Sudah barang tentu untuk mewujudkan

halter sebut diperlukan tenaga ahli di bidang pengadaan barang/jasa, terlebih

saat ini dengan di laksanakannya pengadaan barang/jasa secara elektronik

(LPSE).Oleh karena itu di butuhkan pelatihan pengadaan barang dan jasa.

kegiatan pelatihan pengadaan barang dan jasa yang dialokasikan untuk 2

119

orang pegawai, yang diikut sertakan pada pelatihan yang diselenggarakan

oleh Kementerian Keuangan.

4) Kegiatan Workshop Tim Gerak Cepat Investigasi Kejadian Potensi KLB Kantor

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP

Kelas I Tanjung Priok

Hasil Kegiatan

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018 dianggarkan

sebesar Rp.78.023.000,- yang dialokasikan untuk kegiatan di luar kantor

dengan jumlah peserta sebanyak 55 orang berasal dari KKP Kelas I Tanjung

Priok baik di induk maupun di 5 wilayah kerja.

Pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 08 – 09 Maret 2018 di Hotel Ibis

Styles JL. Gaya Motor I, Rw. 08 Sungai Bambu Tanjung Priok, Jakut. Kegiatan

ini menghasilkan keluaran berupa laporan kegiatan pertemuan dan

kesepakatan yaitu sebagai berikut :

Bahwa apabila terjadi Kejadian Luar Biasa yang disebabkan oleh penyakit

tertentu lainnya dan keracunan perlu dilakukan langkah cepat dan terpadu

untuk menanggulanginya

Bahwa atas pertimbangan tersebut diatas, Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I tanjung Priok beserta stake holder yang ada di sekitar Pelabuhan

Tanjung Priok membentuk Tim Gerak Cepat Investigasi Kejadian Potensi KLB

dalam rangka perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

kesehatan terhadap penyakit atau masalah kesehatan serta kondisi yang

mempengaruhi terjadinya peningkatan penularan penyakit.

Mengundang Stake Holder, Sarana Pelayanan Kesehatan dan Agen

Pelayaran untuk pertemuan berikutnya dalam rangka pembentukan Tim

Gerak Cepat Investigasi Kejadian Potensi KLB.

Berkoordinasi dengan seluruh Tim Gerak Cepat Investigasi Kejadian Potensi

KLB untuk membuat SOP dalam pelaksanaan penanganan Investigas

Kejadian Potensi KLB di Pelabuhan

120

Hasil yang dicapai adalah meningkatnya kemampuan petugas dalam rangka

pelaksanaan investigasi kejadian potensi KLB, sedangkan manfaatnya agar petugas mampu

mendeteksi dan menangani kasus sedini mungkin dengan respon cepat terhadap potensi

kejadian luar biasa.

Berdasarkan DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok Realisasi untuk Workshop Tim Gerak

Cepat Investigasi Kejadian Potensi KLBTahun 2018 sebesar Rp.75.001.525,- (96,13%).

5) Workshop dalam Rangka Kekarantinaan Kapal

• Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP

Kelas I Tanjung Priok

• Hasil Kegiatan

Kegiatan Pelatihan Kekarantinaan Kapal Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok Tahun 2018 dianggarkan sebesar Rp.13.188.000,- yang

dialokasikan untuk rapat pertemuan di dalam kantor, dengan jumlah peserta

berjumlah 30 orang yang berasal dari Kantor Kesehatan Pelabuhan induk.

Narasumber berjumlah 2 orang yang berasal dari Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dan Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI.

Rapat yang dilaksanakan tanggal 30 - 31 Mei 2018 ini mengahsilkan keluaran

berupa laporan kegiatan. Hasil yang dicapai adalah meningkatnya

pengetahuan dan kapasitas petugas dalam pelaksanaan kekarantinaan kapal,

sedangkan manfaatnya adalah upaya cegah tangkal penyakit dapat

terlaksana sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) sehingga

pelabuhan Tanjung Priok bebas dari penyakit yang berpotensi menyebabkan

kedaruratan kesehatan masyarakat (KKM).

Realisasi Workshop Petugas Dalam Rangka Tugas Kekarantinaan Kapal

berdasarkan DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018 yaitu sebesar

Rp.13.186.060,-(99,99%).

121

6) Pelatihan Penerbitan Dokumen Kesehatan Kapal

• Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP

Kelas I Tanjung Priok

• Hasil Kegiatan

Tugas pokok dan fungsi KKP adalah melakukan pencegahan masuk dan

keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, pengamanan terhadap penyakit

baru dan penyakit yang muncul kembali, epidemiologi, kekarantinaan,

pengawasan OMKABA, pelayanan kesehatan, pengendalian dampak

kesehatan lingkungan, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan

radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat Negara.

Petugas KKP harus memiliki kemampuan dalam melakukan pemeriksaan di

lapangan, dan harus mempunyai kemampuan dalam memeriksa dan meneliti

dokumen kesehatan. Dokumen kesehatan yang diterbitkan oleh KKP harus

valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Terkait hal tersebut maka perlu

diadakan pelatihan kepada petugas KKP dan diharapkan dapat meningkatkan

integritas dan kualitas kinerja petugas KKP dalam memberikan pelayanan

kepada pengguna jasa yang akan mengajukan permohonan dokumen

kesehatan dan mampu melakukan penerbitan dokumen kesehatan kapal

dengan benar dan sesuai dengan prosedur.

Kegiatan Pelatihan Penerbitan Dokumen Kesehatan Kapal Tahun 2018

dianggarkan sebesar Rp.93.814.000,- yang dialokasikan untuk kegiatan

pertemuan di luar Kantor yang dilaksanakan pada tanggal 24 s.d 27 April 2018

di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang. Petugas yang dilatih sebanyak 30

orang berasal dari bidang-bidang dan 5 wilayah kerja. Pelatihan diisi oleh

narasumber yang berasal dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Tanjung

Priok, Subdit Karantina dan Kesehatan Ditjen P2P dan Bapelkes Cikarang.

Pelatihan ini menghasilkan keluaran berupa sertifikat dari PPSDM. Hasil yang

dicapai meningkatnya jumlah petugas yang handal dan terlatih. Manfaat dari

pelatihan Peningkatan Kapasitas Petugas Penerbitan Dokumen Kesehatan

122

Kapal ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keahlian petugas dalam

melaksanakan penerbitan dokumen kesehatan kapal di Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok, sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai

dengan standar operasional prosedur (SOP).

Realisasi Pelatihan Penerbitan Dokumen Kesehatan kapal Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok tahun 2018 mencapai 100% yakni seluruh

peserta pelatihan mendapatkan sertifikat. Berdasarkan DIPA KKP Kelas I

Tanjung Priok realisasi anggaran untuk Pelatihan Penerbitan Dokumen

Kesehatan Kapal yaitu sebesar Rp.83.540.960,- (89,05%).

7) Pelatihan Sea Survival dan Keselamatan Lepas Pantai,

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP

Kelas I Tanjung Priok

Hasil Kegiatan

Pelatihan Sea Survival dan Keselamatan Lepas Pantai bagi Petugas KKP

merupakan program penunjang pelaksanaan kegiatan kekarantinaan.

Anggaran kegiatan Pelatihan Basic Sea Survival dan Keselamatan Lepas

Pantai ini sebesar Rp. 93.760.000,- yang dialokasikan untuk kegiatan

pelatihan dengan jumlah peserta sebanyak 16 orang yang berasal dari Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok. Acara diselenggarakan pada

tanggal 27 – 28 Pebruari 2018 oleh PT. Risk Care Service Indonesia (PT.

RSCI) yang terletak di LAKESPRA Jl. MT. Haryono Kav. 44 Cawang – Jakarta

Timur.

Peningkatan Kapasitas Kemampuan Sea Survival dan Keselamatan Lepas

Pantai Bagi Petugas KKP ini menghasilkan keluaran berupa sertifikat yang

berlaku 3 tahun dan Lisensi. Hasil yang dicapai adalah petugas kesehatan

yang terlatih dan siap dalam melaksanakan kegiatan dilaut maupun offshore,

sedangkan manfaatnya adalah agar petugas mampu melakukan keselamatan

diri dan bertahan hidup apabila terdapat kejadian emergency (kecelakaan

kapal) di laut maupun offshore atau bencana alam, sehingga kegiatan

123

kekarantinaan yang dilakukan di offshore maupun di tengah laut dapat

dilaksanakan secara professional sesuai dengan Tupoksi KKP.

Realisasi pelatihan basic sea survival Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Tanjung Priok tahun 2018 mencapai 100% yakni pelatihan sudah

dilaksanakan seluruh peserta pelatihan dinyatakan lulus dan mendapatkan

sertifikat. Berdasarkan DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok 2018 realisasi

anggaran untuk pelatihan sea survival dan keselamatan lepas pantai yaitu

sebesar Rp. 93.760.000,- (100%).

8) Pelatihan Teknis Bidang PKSE (Pelatihan Investigasi Wabah Keracunan

Makanan Di Universitas Indonesia)

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP

Kelas I Tanjung Priok

Hasil Kegiatan

Kegiatan Pelatihan Teknis Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans

Epidemiologi Tahun 2018 dianggarkan sebesar Rp. 5.610.000,- yang

dialokasikan untuk kegiatan di luar kantor yaitu Pelatihan Investigasi Wabah

Keracunan Makanan yang dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2018 di

Gedung G Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jl. Lingkar

Kampus Raya Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.

Pelatihan Teknis Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

menghasilkan keluaran berupa laporan kegiatan dan certificate pelatihan.

Hasil yang dicapai adalah peserta latih mampu melaksanakan investigasi

apabila terdapat kasus keracunan makanan dengan baik dan benar,

sedangkan manfaat pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan perhatian kita

terhadap kasus keracunan makanan di Indonesia, meningkatkan kemapuan

dan pengetahuan agar dapat melakukan investigasi kasus keracunan

makanan dengan baik dan benar, tepat waktu, tepat guna.

124

Realisasi anggaran kegiatan Pelatihan Teknis Bidang Pengendalian Karantina

dan Surveilans Epidemiologi sebesar Rp. 880.000,- (15,69%) dari pagu

anggaran

9) Pelatihan Pelayanan Prima Bagi Petugas Penerbitan Dokumen Kesehatan

Kapal

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP

Kelas I Tanjung Priok

Hasil Kegiatan

Kegiatan pelayanan prima sejalan dengan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN)

yang disebutkan pada Pasal 10 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

ASN bahwa pegawai ASN mempunyai 3 fungsi yaitu sebagai pelaksana

kebijakan publik, pelayan public dan pemersatu bangsa. Sebagai pelayan

publik, ASN di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok

melakukan pelayanan kepada masyarakat atau pengguna jasa, salah satu

kegiatan pelayanan tersebut adalah penerbitan dokumen kesehatan kapal

seperti penerbitan dokumen Certificate of Pratique (COP), Port Health

Quarantine Clearance (PHQC), Ship Sanitation Control Excemption Certificate

(SSCEC), Ship Sanitation Control Certificate (SSCC), Sertifikat P3K Kapal dan

Health Certificate. Untuk itu dalam rangka meningkatkan kualitas petugas

pelayanan dokumen kesehatan kapal dalam mewujudkan pelayanan prima

maka dilaksanakan Pelatihan Pelayanan Prima bagi Petugas Penerbitan

Dokumen Kesehatan Kapal.

Pada pelatihan ini peserta akan diberikan materi cara membangun rasa

percaya diri, komunikasi yang efektif sehingga pesan dapat tersampaikan

dengan jelas. Dalam hal ini adalah komunikasi antara petugas dan pengguna

jasa sehingga apa yang diharapkan oleh pengguna jasa dapat diberikan oleh

petugas dengan tepat. Peserta tidak hanya mendapatkan teori tapi juga studi

kasus tentang permasalahan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi

KKP kemudian dilakukan role play untuk tiap kelompok. Dari role play yang

125

ditampilkan tiap-tiap kelompok, dilakukan evaluasi seputar komunikasi dan

kepercayaan diri dari peran-peran yang dimainkan selama role play.

Kegiatan Pelatihan Pelayanan Prima bagi Petugas Penerbitan Dokumen

Kesehatan Kapal Tahun 2018 dianggarkan sebesar Rp. 213.600.000,- untuk

kegiatan pertemuan di luar Kantor yang bekerjasama dengan Lembaga

Pendidikan Service Quality Centre. Pelatihan pelayanan prima dilaksanakan

secara 2 gelombang yaitu sebagai berikut :

Pelatihan Pelayanan Prima bagi Petugas Penerbitan Dokumen Kesehatan

Kapal (Gelombang 1) dilaksanakan pada tanggal 21 – 22 Maret 2018.

Petugas yang dilatih sebanyak 28 orang berasal dari bidang-bidang dan 5

wilayah kerja. Tempat pelatihan dilaksanakan di Hotel Harris Kelapa Gading

Pelatihan diisi oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya.

Pelatihan Pelayanan Prima bagi Petugas Penerbitan Dokumen Kesehatan

Kapal (Gelombang 2) dilaksanakan pada tanggal 26 – 27 Maret 2018.

Petugas yang dilatih sebanyak 28 orang berasal dari bidang-bidang dan 5

wilayah kerja. Tempat pelatihan dilaksanakan di Hotel Harris Kelapa Gading

Pelatihan diisi oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya.

Pelatihan ini menghasilkan keluaran berupa sertifikat dari PT. Talk Inc. Hasil

yang dicapai adalah meningkatnya kualitas pelayanan yang diberikan oleh

petugas dalam rangka penerbitan dokumen kesehatan kapal di Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok, sehingga kegiatan dapat

berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

Realisasi Pelayanan Prima bagi Petugas Penerbitan Dokumen Kesehatan

Kapal mencapai 100% yakni seluruh peserta telah mengikuti pelatihan dan

mendapatkan sertifikat. Berdasarkan DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok 2018 realisasi

anggaran untuk Pelatihan Pelayanan Prima bagi Petugas Penerbitan Dokumen

Kesehatan Kapal yaitu sebesar Rp. 212.590.000,- (99.53%).

10) Peningkatan Kapasitas Petugas Dalam Pengambilan Sampel Lingkungan

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok khususnya tenaga sanitarian dan entomolog

126

Hasil Kegiatan

Untuk kegiatan Peningkatan Kapasitas Petugas Dalam Pengambilan Sampel

Lingkungan ini telah dialokasikan sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga

serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 102.030.000,-. kegiatan Peningkatan

Kapasitas Petugas Dalam Pengambilan Sampel Lingkungan dilaksanakan pada

tanggal 17 s.d. 20 April 2018 bertempat di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang

Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petugas

dalam kegiatan Pengambilan Sampel Lingkungan di Pelabuhan Tanjung Priok.

Pelaksanaan kegiatan ini diikuti oleh peserta sebanyak 30 orang tenaga

sanitarian dan entomologi di KKP Kelas I Tanjung Priok.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka melatih tenaga sanitarian dan entomologi

agar memiliki pengetahuan yang baik mengenai tata cara Pengambilan Sampel

Lingkungan di Pelabuhan Tanjung Priok.

Hasil kegiatan: Meningkatnya pengetahuan petugas dalam Pengambilan Sampel

Lingkungan di Pelabuhan Tanjung Priok. Realisasi kegiatan Pengambilan Sampel

Lingkungan sebesar Rp. 93.637.685,- (91,77%).

11) Workshop Pelayanan Vaksinasi

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Khususnya seksiUpaya Kesehatan Lintas

Wilayah. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok

Hasil Kegiatan

Kegiatan workshop Pelayanan Vaksinasi mempunyai pagu anggaran sebesar

Rp. 54.400.000,00 (lima puluh empat juta empat ratus ribu rupiah) yang

berasal dari PNBP. Kegiatan dilaksanakan di Balai Pelatihan Kesehatan Ciloto

pada tanggal 20-21 April 2018 dan diikuti oleh 35 orang tenaga medis dari

bidang UKLW dan wilker KKP Kelas I Tanjung Priok. Narasumber pada

kegiatan ini sebanyak 5 orang yang berasal dari Biofarma dan Instansi Rumah

Sakit RSCM divisi Imunologi. Setelah dilakukan workshop ini para peserta

dapat memahami rantai vaksinasi dan vaksin, pencatatan dan pelaporan KIPI,

127

pemberian vaksin pada pasien dangan kondisi khusus. Anggaran pagu yang

ada dapat diserap seluruhnya pada kegiatan ini.

12) Workshop Penanganan Pasien di Laut

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP

Kelas I Tanjung Priok

Hasil Kegiatan

Pelaksanaan workshop Penanganan Pasien Di Laut (Water Rescue)

bersumber dana dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) DIPA Tahun

Anggaran 2018, sebesar 114.772.000,00 (seratus empat belas juta tujuh ratus

tujuh puluh dua ribu rupiah).

Kegiatan dilakukan pada tanggal 23-24 Maret 2018 di Grand Mulya Bogor

Resort & Convention, dengan jumlah peserta sebanyak 55 orang pegawai

KKP Kelas I Tanjung Priok dan 6 orang narasumber yang berasal dari Badan

Pencarian dan Pertolongan Nasional sebanyak 2 orang dan 4 orang berasal

dari Ambulans Gawat Darurat 118.

Dari kegiatan ini peserta mendapat pengetahuan untuk mengantisipasi

kejadian kegawatdaruratan di laut, sehingga dapat mengurangi risiko

kesakitan ataupun kematian pada korban kecelakaan di laut.

Dari pagu yang ada, dana yang terserap sebesar 97.9% atau sebesar Rp.

112.332.000,00 (seratus dua belas juta tiga ratus tiga puluh dua ribu rupiah).

13) Workshop Traveler Medicine

• Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Khususnya seksi Upaya Kesehatan

Lintas Wilayah. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok

• Hasil Kegiatan

Kegiatan Traveler Medicine yang dilaksanakan pada hari Senin, 20 Agustus

2018 dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta, mempunyai

pagu sebesar Rp. 25.373.000,00 (dua puluh lima juta tiga ratus tujuh puluh

tiga ribu rupiah) dan berasal dari PNBP. Kegiatan ini diikuti oleh 37 orang

128

peserta dan 2 narasumber. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah

pengetahuan peserta dalam hal Traveler Medicine. Dari kegiatan ini peserta

memperoleh tambahan pengetahuan mengenai Traveler Medicine, risiko

penyakit yang berhubungan dengan perjalanan, dan dari kegiatan ini peserta

juga dapat memberikan layanan kesehatan pasca perjalanan bagi para pelaku

perjalanan. Dengan meningkatnya pengetahuan peserta diharapkan dapat

meningkatkan pelayanan vaksinasi lebih baik lagi,

Anggaran yang terealisasi dalam kegiatan ini sebesar 99.9% atau sebesar

Rp. 25.350.750,00

14) Pelatihan ATLS, ACLS, EKG dan lainnya

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Khususnya seksi Upaya Kesehatan

Lintas Wilayah. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok

Hasil Kegiatan

Pelatihan ATLS, ACLS, BTCLS, EKG dan lain-lain mempunyai pagu anggaran

sebesar Rp. 38.000.000,00 (tiga puluh delapan juta rupiah). Kegiatan

pelatihan dilakukan untuk meningkatkan komptensi petugas kesehatan di KKP

Kelas I Tanjung Priok, baik bagi tenaga dokter maupun tenaga perawat.

Kegiatan pelatihan yang telah dilakukan pada tahun 2018, sebagai berikut :

a. Hiperkes: 1 orang

b. BTCLS : 6 orang

c. BLS : 1 orang

d. ACLS : 3 orang

e. AMED : 1 orang

Dari pelatihan-pelatihan yang dilakukan dari pagu yang ada hanya terserap

Rp.36.050.000,00 atau sebesar 94.87%.

129

15) Workshop Peningkatan Kapasitas Petugas dalam Tata Laksana Pengobatan

Malaria

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP

Kelas I Tanjung Priok

Hasil Kegiatan

Pagu kegiatan Peningkatan Petugas Dalam Tatalaksana Pengobatan Malaria

sebesar Rp. 45.440.000,00 (empat puluh lima juta empat ratus empat puluh

ribu rupiah). Kegiatan dilaksanakan di Hotel Ibis Style Sunter pada tanggal 13

Agustus 2018 dengan jumlah peserta sebanyak 55 orang dan narasumber

sebanyak 2 orang yang berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

dan RSU Kota Tangerang Selatan.

Dari kegiatan ini para peserta mendapatkan pengetahuan mengenai

tatalaksana dalam penanganan pasien Malaria, sehingga para peserta dapat

memberikan layanan kesehatan dengan baik khususnya penyakit Malaria dan

masyarakat sekitar dapat terbebas dari penyakit Malaria. Dari pagu anggaran

yang ada semua dapat diserap dengan baik pada kegiatan ini.

16) Pelatihan Petugas dalam Rangka Pengendaliaan Vektor dan Binatang Pembawa

Penyakit

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok khususnya tenaga entomologi dan sanitarian di

KKP Kelas I Tanjung Priok

Hasil Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk Pendidikan dan Kursus Petugas Entomologi

Kesehatan Dalam Rangka Pengendalian Vektor dan BPP dan telah dialokasikan

sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta anggaran yang dituangkan ke

dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.

58.180.000,-. kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM tenaga Jabfung Entomologi dan

Pengendalian Vektor dilaksanakan pada tanggal 08 s.d. 09 Nopember 2018

bertempat di Tekno Park Institut Pertanian Bogor Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan

130

untuk meningkatkan kemampuan petugas dalam Pengendalian Vektor di Pelabuhan.

Pelaksanaan kegiatan ini diikuti oleh peserta sebanyak 20 orang tenaga entomologi

dan sanitarian di KKP Kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini dilaksanakan dalam

rangka melatih tenaga entomologi dan sanitarian agar memiliki kemampuan dalam

pengendalian vektor di Pelabuhan Tanjung Priok.

Realisasi kegiatan sosialisasi tata cara pengelolaaan makanan minuman kepada

penjamah makanan di pelabuhan sebesar Rp. 58.180.000,- (100%).

17) Pelatihan Jabatan Entomologi Ahli

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok khususnya khususnya tenaga entomologi.

Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok, berdasarkan

undangan yang diterima

Hasil kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada 21 Nop-12 Des di BPPK Ciloto. Pointer hasil

kegiatan ini yaitu tenaga terlatih dibidang entomology

18) Pelatihan THIRA

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok khususnya khususnya tenaga epidemiolog.

Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok, berdasarkan

undangan yang diterima

Hasil kegiatan

Tenaga terlatih

19) Pelatihan Fungisional Epidemiologi ahli

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok khususnya khususnya tenaga epidemiolog.

Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok, berdasarkan

undangan yang diterima

Hasil kegiatan

131

Tugas dan fungsi pejabat Fungfional Epidemiologi adalah mereka bekerja dalam

bidang epidemiologi, mempunyai kedudukan yang menunjukan tugas,

tanggungjawab, wewenang dan hak dalam suatu satuan organisasi yang dalam

melaksanakan tugasnya didasarkan atas keahlian dan keterampilan tertentu

(profesionalitas) serta bersifat mandiri yaitu mempunyai pengetahuan dan skill

epidemiologi yang mumpuni. Hasil kegitan ini yaitu tenaga terlatih dibidang

epidemiolog

20) Workshop Surveilance Migrasi Malaria

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP Kelas I

Tanjung Priok, berdasarkan undangan yang diterima

Hasil kegiatan

Hasil kegitan ini yaitu tenaga terlatih. Workshop ini meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan petugas dalam melaksanakan surveilans migrasi malaria

21) Pelatihan Uji Beban Butir Kegiatan Jabfung Epidemiologi ahli

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok khususnya khususnya tenagaepidemiolog.

Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok, berdasarkan

undangan yang diterima

Hasil kegiatan

Hasil kegitan ini yaitu tenaga terlatih epidemiolog

22) Pelatihan Advance and Medical Support,

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP

Kelas I Tanjung Priok, berdasarkan undangan yang diterima

Hasil kegiatan

Hasil kegitan ini yaitu tenaga terlatih

132

23) Workshop Vaksinologi,

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP

Kelas I Tanjung Priok, berdasarkan undangan yang diterima

Hasil kegiatan

Hasil kegitan ini yaitu tenaga terlatih

24) Table Top exercise Polio

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP

Kelas I Tanjung Priok, berdasarkan undangan yang diterima

Hasil kegiatan

Hasil kegitan ini yaitu tenaga terlatih

25) Table Top Exercise Kesiapsiagaan Kasus PINERE Di RSPI Sulianti Saroso

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP

Kelas I Tanjung Priok, berdasarkan undangan yang diterima

Hasil kegiatan

Hasil kegitan ini yaitu tenaga terlatih

26) Pelatihan TGC Kesiapsiagaan, Kewaspadaan dini dan respon menghadapi

penyakit Infeksi Emerging di pintu masuk Negara dan wilayah

Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP

Kelas I Tanjung Priok, berdasarkan undangan yang diterima

hasil kegiatan

Hasil kegitan ini yaitu tenaga terlatih

133

Jumlah pengadaan sarana prasarana

12. INDIKATOR KEDUABELAS

Defenisi Operasional Indikator ini adalah Jumlah Jumlah pengadaan tanah, gedung, alat

kesehatan, fasilitas penunjang perkantoran, kendaraan dalam satu tahun dalam kurun waktu

satu tahun. Rumus penghitungannya sebagai berikut Akumulasi jumlah Akumulasi jumlah

pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang perkantoran, kendaraan dalam

satu tahun

a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Tabel 3.22 Target dan Pencapaian Kinerja

Jumlah pengadaan sarana prasarana

INDIKATOR TAHUN 2018

T R % C

Jumlah pengadaan sarana prasarana 194 197

101,55%

Pada tahun 2018 pencapaian indikator kinerja Jumlah pengadaan sarana prasarana sebesar

197 (101,55%) Indikator ini terdiri dari :

134

Tabel 3.23 Target dan Pencapaian Target Indikator ke duabelas secara terperinci

Nama Barang Pengadaan Target Pencapaian

Pompa air 2 2

Kursi pegawai 110 110

Partisi Meja pegawai 1 1

Meubelair 1 1

AC 10 10

Gorden 1 1

papan pengumuman 3 3

Backdrop pelayanan 1 1

Plang nama kantor 5 5

Alat dokumentasi 1 2

Mixer audio 1 1

tempat penyimpan dokumen 1 1

mesin bor 1 1

Confrernce system 1 1

TPS limbah 1 1

Mobil operasional 2 2

laptop 2 2

PC 3 5

Hardisk external 4 4

UPS 5 5

Printer warna 3 3

Canovi kalibaru 1 1

bed pasie elektrik 1 1

alat test kolesterol 10 10

baterai rontgen 1 1

referigator Farmasi 3 3

Portable Water Test kit 1 1

135

Nama Barang Pengadaan Target Pencapaian

termometer & PH for food 1 1

Microbiological air sampler 1 1

AED 1 1

stetoskop 4 5

tensimeter 4 4

emergency kit 3 1

running text 2 2

Automatic spraying machine 1 1

spraycan 1 1

Botol Sempel Air 1

Total 194 197

Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :

X = 194 (Pencapaian Jumlah pengadaan sarana prasarana)

Y = 194 (Target Jumlah pengadaan sarana prasarana). Target Indikator ditetapkan

sebanyak 194 Unit pengadaan adalah sesuai dengan perencanaan 2018 dimana

menganggarkan pengadaan fasilitas penunjang perkantoran sebanyak 158 unit, kendaraan

sebanyak 2 unit dan alat kesehatan sebanyak 34 unit

Apabila dimasukan kedalam rumus pencapaian target Jumlah peningkatan kapasitas

SDM bidang P2Psebagai berikut:

= 100%

b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun

lalu dan beberapa tahun terakhir

Indikator Jumlah pengadaan sarana prasarana tidak ada pada tahun 2017, indikator

ini digunakan ditahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh KKP pada tahun 2017 yang

136

membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan. Perubahan

indikator ini merupakan pemberian (given) dari unit utama selaku unit pembina sebagai

pembuat kebijakan. Target Indikator yang ditetapkan oleh KKP kelas I tanjung Priok pada

tahun 2018 sebanyak 194 Jumlah pengadan sarana dan prasarana. Untuk indikator Jumlah

pengadaan sarana prasarana ditahun sebelumnya sudah dilaksanakan kegiatannya namun,

belum dijadikan indikator penetapan sebagai perjanjiaan kinerja.

c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi

Target Jumlah pengadaan sarana prasarana di KKP Kelas I Tanjung Priok ditetapkan

target adalah 194 pengadaan sarana dan prasarana. Untuk Tahun 2019 Penetapan Target

indikator yaitu sebanyak 38 pengadaan sarana dan prasarana. Terjadi penurunan target pada

indikator ini dikarenakan pada tahun 2019 tidak banyak kegiatan pengadaan yang diadakan

ditahun ini. Selain itu juga, Pengadaan yang dilakukan di KKP Kelas I tanjung Priok tiap

tahunnya berubah karena disesuaikan berdasarkan permintaan kebutuhan yang sesuai. Bila

dibandingkan antara realisasi capaian target tahun 2018 sebanyak 194 unit dengan target

tahun 2019 sebanyak 38 didapatkan target capaian 510,52 %. Untuk target pencapaian 2019

perjenis pengadaan dan juga terjadi penurunan alokasi anggaran sarana dan prasarana dalam

dipa untuk belanja modal sehingga target menurun.

Tabel 3.23 Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Indikator Kedua belas

Tahun 2018 dengan tahun 2019

INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019

T R % C T

Jumlah pengadaan sarana

prasarana 194 197 101.55%

38

d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta

alternative Solusi yang telah dilakukan

137

Pada Tahun 2018 Jumlah pengadaan sarana prasarana Mencapai target yang ditetapkan

sebesar 194 Unit pengadaan sarana dan prasarana (100%) dari 194 Pengadaan sarana dan

prasarana yang ditetapkan dikarenakan :

1) Terdapat anggaran kegiatan yang menunjang keberhasilan

2) Adanyanya Penyusunan Perencanaan dan adanya proses pengadaan yang baik

sehingga terealisasinya target jumlah pengadaan sarana dan prasarana

e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan

kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif

terlihat dari pencapaian target kinerja(output dan outcome) yang tercapai. Prinsip efesien

terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa

mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target Jumlah pengadaan

sarana prasarana dialokasikan Pagu sebesar Rp 8.645.090.000 namun, realisasi anggaran

pada indikator ini sebesar Rp7.710.185.564. Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien

penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target pencapaian

indikator jumlah dukungan managemen dan tugas teknis lainnya dapat tercapai.

.f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian

pernyataan kinerja).

Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Kegiatan Pelatihan pengadaan Barang dan Jasa

Sasaran Kegiatan:

Sasaran kegiatan ini adalah Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa

Kondisi yang dicapai :

Terlatihnya Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan KKP Kelas I Tanjung

Priok sehingga pada akhirnya Terlaksananya kegiatan pengadaan Barang dan jasa

yang sesuai dengan Peraturan Perundang-udangan yang berlaku

138

2) Kegiatan Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

Sasaran Kegiatan:

Sasaran kegiatan ini adalah pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran

Kondisi yang dicapai

Tersedianya pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran untuk menunjang

pelayanan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sehinnga indikator kegitan ini

dapat tercapai. Anggaran yang dialokasikan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Tanjung Priok Untuk kegiatan ini sebesar Rp 1.464.400.000

139

B. Realisasi Anggaran

Tabel 3.25 Alokasi Dana per Output, per Jenis Belanja, per Sumber Pembiayaan

Tahun Anggaran 2018 KKP Kelas I Tanjung Priok

Kode Sumber

Dana

Pagu Realisasi

51 52 53 51 52 53

2058.004 PNBP 345,809,000 277,983,425

2058.004 RM 14,064,000 13,500,250

2058.007 PNBP 2,733,436,000 2,668,218,430

2058.007 RM 618,150,000 188,000,000 556,684,783 186,199,309

2058.009 PNBP 21,600,000

217,130,000 21,600,000 198,671,740

2058.009 RM 262,990,000 45,000,000 242,103,255 44,999,990

2059.005 PNBP 47,944,000 83,400,000 47,178,895 79,500,000

2059.005 RM 268,656,000 250,775,580

2059.009 PNBP 541,500,000 520,802,875

2059.009 RM 82,500,000 62,344,060

2059.012 PNBP 96,706,000 95,350,000 92,740,400 94,900,000

2060.500 PNBP 85,750,000 85,742,490

2060.500 RM 13,450,000 13,389,200

2060.502 PNBP 46,650,000

46,348,700

2060.502 RM 43,350,000 43,180,000

2063.053 PNBP 248,930,000 847,220,000 229,964,415 842,217,345

2063.053 RM 1,011,878,000 7,046,080,000

943,841,376 6,146,446,620

2063.994 RM 6,445,915,000 6,422,713,503

2063.994 RM 807,000,000 754,247,000

2063.994 RM 1,143,068,000 1,117,656,000

JUMLAH 35,515,709,000 JUMLAH 33,822,081,602

140

BAB IV

PENUTUP

Laporan akuntabilitas kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018

merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, kebijakan

program dan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok kepada pimpinan

(Direktur Jenderal P2P) dalam pelaksanaan kegiatan Penyelenggaraan Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit di Pintu Masuk Negara.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

telah dapat merealisasikan secara keseluruhan program dan kegiatan pada tahun 2018

dimana capaian sasaran strategis sebagaimana tercantum dalam Rencana Aksi Kegiatan

Tahun 2015-2019, yaitu Terkendalinya Seluruh Kondisi Potensial untuk Melakukan Cegah

Tangkal Penyakit di Pelabuhan. Hal ini didukung dengan fakta bahwa kinerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok pada tahun 2018 telah berhasil merealisasikan

semua kegiatan yang merupakan penjabaran dari program dan sasaran Direktorat Jenderal

P2P untuk melakukan Penyelenggaraan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Pintu

masuk Negara

Rata-rata capaian indikator kinerja kegiatan Tahun 2018 sebesar 131,33 % dan tahun 2017

sebesar 112.16% terjadi kenaikan sebesar 19,17% Hasil dari pencapaian sasaran kinerja

tersebut berupa terwujudnya pelabuhan sehat yang ditandai dengan diterimanya penghargaan

pelabuhan sehat dari Kementerian Kesehatan untuk 3 pelabuhan yaitu Pelabuhan Tanjung

Priok, Sunda Kelapa dan Muara Baru.

Sepanjang tahun 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Priok telah mendapatkan

penghargaan, diantaranya :

141

A. Penerima Penghargaan Pelabuhan sehat se Indonesia untuk katagori

1. Pelabuhan Umum – Utama : Pelabuhan Tanjung Priok (Juara I)

2. Pelabuhan Umum – Utama : Pelabuhan Sunda Kelapa (Juara II)

B. Penerima Penghargaan Atas Kerjasama dan partisipasinya dalam pelaksanaan

Operasi SAR Gabungan kecelakaan pesawat LION AIR JT 610 PK-LQP Tanjung

Pakis Karawang pada tanggal 29 Oktober 2018

Pada Tahun 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dilakukan Self

Assessment terhadap Satker yang Diusulkan Sebagai Satker Berpredikat WBK/WBBM Tahun

2018 oleh Tim Penilai Internal

Perolehan prestasi ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh komponen baik di lingkungan

KKP Kelas I Tanjung Priok maupun stake holder terkait, karena bagaimanapun suatu

keberhasilan tidak akan tercapai tanpa dukungan dan peran serta pihak-pihak terkait.

Keberhasilan yang telah dicapai tahun 2018 merupakan titik awal untuk melanjutkan

pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dicanangkan pada periode berikutnya dan

sekaligus menjadi barometer agar kegiatan di masa mendatang dapat dilaksanakan secara

efektif dan efisien. Sedangkan segala kekurangan dan hal-hal yang menghambat tercapainya

target dan rencana kegiatan diharapkan dapat dicari solusi serta diselesaikan dengan

mengedepankan profesionalisme dan kekeluargaan di lingkungan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.

PENGUKURAN KINERJA

Unit Organisasi : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok

Tahun Anggaran : 2018

142

NO SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1 Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB

1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan 32.304

49.559

153,41%

2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

100%

100%

100%

3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

2.826

3.504

123.99%

4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

4

5

125%

5. Jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

1

1

100%

6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

35.000 54.968 157,05%

7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

4 4 100%

2

Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic

8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area 4 4 100%

3 Menurunnya penyakit menular langsung

9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung 600 1070 178,33%

143

Jumlah Anggaran : Rp 35.515.709.000

Realisasi : Rp 33.805.085.402

4

Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya 40 48 120%

11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

12 26 216.67%

12. Jumlah pengadaan sarana prasarana

194 197 101,55%