Terminal, Pelabuhan dan Bandara - Share...

83
Terminal, Pelabuhan Terminal, Pelabuhan dan Bandara dan Bandara 10 Mei 2011 10 Mei 2011

Transcript of Terminal, Pelabuhan dan Bandara - Share...

Terminal, Pelabuhan Terminal, Pelabuhan ,,dan Bandaradan Bandara

10 Mei 201110 Mei 2011

TERMINALTERMINAL

DEFINISI DAN FUNGSIDEFINISI DAN FUNGSI

WARPANI (2002)WARPANI (2002)Prasarana angkutan tempat kendaraan umum mengambil dan menurunkan penumpang dan atau barang, tempat perpindahan p p g g, p p ppenumpang dan atau barang dari moda angkutan yang satu ke moda angkutan yang lain yang terjadi akibat tuntutan efisiensi angkutan gUU No. 14/92 tentang Lalin dan Angkutan Jalan

Bagian dari prasarana transportasi jalan yang menunjang kelancaran mobilitas orang/barangmobilitas orang/barangPrasarana untuk keterpaduan intra dan antarmoda secara lancar dan tertib.

DEFINISI DAN FUNGSIDEFINISI DAN FUNGSI

PP No. 41/1993 tentang Angkutan JalanBagian prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuatBagian prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang/ barang;Mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum;Wujud simpul jaringan transportasi.

PP N 43/1993 P d L li J lPP No. 43/1993 tentang Prasarana dan Lalin JalanPrasarana untuk menaikkan/menurunkan penumpang;Perpindahan intra/antar moda transportasiPerpindahan intra/antar moda transportasiMengatur kedatangan/pemberangkatan kendaraan umum.

DEFINISI DAN FUNGSIDEFINISI DAN FUNGSI

Kata kunci definisi terminal:Titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang berfungsi sebagai pelayanan umumTempat pengendalian, pengawasan, pengaturan, dan

i l l lipengoperasian lalu lintasPrasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk melancarkan arus penumpang dan barangtransportasi untuk melancarkan arus penumpang dan barangUnsur tata ruang yang mempunyai peranan penting bagi efisiensi kehidupan kotaefisiensi kehidupan kota

DEFINISI DAN FUNGSIDEFINISI DAN FUNGSI

F iFungsi:Menyediakan akses ke kendaraan yang bergerak ke jalur khususkhusus Menyediakan tempat perpindahan ke moda angkutan lainTempat konsolidasi lalu lintasTempat konsolidasi lalu lintasTempat menyimpan kendaraanTempat menaikkan dan menurunkan penumpangp p p gTempat untuk kegiatan usaha perdagangan dan jasa yang merupakan kegiatan penunjang terminalF i k il h b i t b il hFungsi kewilayahan sebagai pusat pengembangan wilayah

KLASIFIKASI TERMINALKLASIFIKASI TERMINAL

M j i kMenurut jenis angkutanTerminal penumpangTerminal barangTerminal barang

Menurut wilayah pelayananTerminal tipe ATerminal tipe ATerminal tipe BTerminal tipe C

Menurut fungsi pelayananTerminal utamaT i lTerminal pengumpanTerminal lokal

Klasifikasi TerminalKlasifikasi TerminalBerdasarkan jenis angkutan

o Terminal PenumpangPrasarana transportasi jalan untuk keperluan Prasarana transportasi jalan untuk keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang, menaikkan dan menurunkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasiperpindahan intra dan/atau antar moda transportasiperpindahan intra dan/atau antar moda transportasi perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta pengaturan kedatangan dan pemberangkatan serta pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umumkendaraan umum

o Terminal BarangPrasarana transportasi jalan untuk keperluan Prasarana transportasi jalan untuk keperluan membongkar dan memuat barang serta membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra dan/atau antar moda transportasiperpindahan intra dan/atau antar moda transportasiperpindahan intra dan/atau antar moda transportasiperpindahan intra dan/atau antar moda transportasi

Klasifikasi Terminal Klasifikasi Terminal Berdasarkan wilayah pelayanannya

oo Terminal Penumpang Tipe ATerminal Penumpang Tipe Aberfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan

t k t t i i (AKAP) d / t k tt k t t i i (AKAP) d / t k tantar kota antar propinsi (AKAP), dan/atau angkutan antar kota antar propinsi (AKAP), dan/atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam propinsi lintas batas negara, angkutan antar kota dalam propinsi (AKDP), angkutan kota dan angkutan pedesaan.(AKDP), angkutan kota dan angkutan pedesaan.( ), g g p( ), g g p

oo Terminal Penumpang Tipe BTerminal Penumpang Tipe Bberfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutanberfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutanberfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi (AKDP), angkutan kota dan antar kota dalam propinsi (AKDP), angkutan kota dan angkutan perdesaan.angkutan perdesaan.gg

oo Terminal Penumpang Tipe CTerminal Penumpang Tipe Cberfungsi melayani kendaraan umum untukberfungsi melayani kendaraan umum untukberfungsi melayani kendaraan umum untuk berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan pedesaan.angkutan pedesaan.

Klasifikasi Terminal Klasifikasi Terminal Berdasarkan fungsi pelayanannya

oo Terminal UtamaTerminal Utamaterminal yang melayani angkutan utama, angkutan terminal yang melayani angkutan utama, angkutan pengumpul/penyebaran antar PKN PKW ke PKN sertapengumpul/penyebaran antar PKN PKW ke PKN sertapengumpul/penyebaran antar PKN, PKW ke PKN, serta pengumpul/penyebaran antar PKN, PKW ke PKN, serta perpindahan antarmoda khususnya moda angkutan laut dan perpindahan antarmoda khususnya moda angkutan laut dan udaraudara

oo Terminal PengumpanTerminal Pengumpanterminal yang melayani angkutan pengumpul/penyebar antar terminal yang melayani angkutan pengumpul/penyebar antar PKW d i k i l k l k PKWPKW d i k i l k l k PKWPKW, dari pusat kegiatan lokal ke PKWPKW, dari pusat kegiatan lokal ke PKW

oo Terminal LokalTerminal Lokalmelayani penyebaran antar pusat kegiatan lokalmelayani penyebaran antar pusat kegiatan lokal

Rencana Umum Tata RuangKepadatan lalu lintas dan kapasitas jalan di sekitar terminalKeterpaduan moda transportasi baik intra Keterpaduan moda transportasi baik intra maupun antar modaKondisi topografi lokasi terminalKondisi topografi lokasi terminalKelestarian lingkungan

Persyaratan Letak dan Luas Terminal

Syarat Tipe A Tipe B Tipe C

y

Letak Dalam jaringan trayek antarkota antarpropinsiDi jalan arteri dengan k l j l k

Dalam jaringan trayek antarkota dalam propinsiDi j l t i d

Terletak di dalam wilayah Kabupaten/kotaDalam jaringan trayek

dkelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A

Di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III B

perdesaanDi jalan kolektor atau lokal dengan kelas minimal III A

Luas lahan minimal 5 Ha di Pulau Sumatra 3 Ha di Pulau Sumatra Disesuaikan dengan Luas lahan minimal 5 Ha di Pulau Sumatra dan Jawa3 Ha di pulau lain

3 Ha di Pulau Sumatra dan Jawa2 Ha di pulau lain

Disesuaikan dengan permintaan akan angkutan

Jarak minimal antar 20 Km di Pulau Jawa 15 Km di Pulau Jawaterminal sekelas 30 Km di di Pulau

Sumatra50 Km di pulau lain

30 Km di pulau lain

J k i i l k j l 100 di P l J 50 di P l J Di ik d Jarak minimal akses jalan masuk/keluar ke/dari terminal

100 m di Pulau Jawa50 m di pulau lain

50 m di Pulau Jawa30 m di pulau lain dihitung dari jalan ke pintu keluar/masuk

Disesuaikan dengan kebutuhan untuk kelancaran lalin di sekitar terminal

terminal

FASILITAS TERMINALFASILITAS TERMINAL

a jalur pemberangkatan kendaraan umum;

FASILITAS UTAMAFASILITAS UTAMA

a. jalur pemberangkatan kendaraan umum; b. jalur kedatangan kendaraan umum; c. tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan, termasuk di

dalamnya tempat tunggu dan tempat istirahat kendaraan umum;dalamnya tempat tunggu dan tempat istirahat kendaraan umum; d. bangunan kantor terminal; e. tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar; ff. menara pengawas; g. loket penjualan karcis; h. rambu-rambu dan papan informasi, yang sekurang-kurangnya memuat

j k j if d j d l j lpetunjuk jurusan, tarif dan jadual perjalanan; i. pelataran parkir kendaraan pengantar dan/atau taksi.

FASILITAS TERMINALFASILITAS TERMINAL

a kamar kecil/toilet;

FASILITAS PENUNJANGFASILITAS PENUNJANG

a. kamar kecil/toilet; b. musholla; c kios/kantin; c. kios/kantin; d. ruang pengobatan; e. ruang informasi dan pengaduan; e. ruang informasi dan pengaduan; f. telepon umum; g. tempat penitipan barang; g p p p g;h. taman.

MANAJEMEN TERMINALJPengelolaan, Pemeliharaan, dan Penertiban

Pengelolaan Terminal– Perencanaan, pelaksanaan, pengawasaan Perencanaan, pelaksanaan, pengawasaan – Perencanaan:

Penataan pelataran terminal menurut rute/jurusanPenataan fasilitas penumpangPenataan fasilitas penunjangPenataan arus lalin di daerah pengawasan terminalPenataan arus lalin di daerah pengawasan terminalPenyajian daftar rute perjalanan dan tarif angkutanPenyusunan jadwal perjalanan berdasar kartu pengawasanPengaturan jadwal petugas di terminalEvaluasi sistem pengoperasian terminalp g p

–Pelaksanaan operasional:Pengaturan tempat tunggu dan arus g p ggkedaraan umum di dalam terminalPengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan menurut pemberangkatan kendaraan menurut jadwal yang ditetapkanPemungutan jasa pelayanan terminal Pemungutan jasa pelayanan terminal penumpangPemberitahuan pemberangkatan/ kedatangan kendaraan umum kepada penumpangPengaturan arus lalin di daerah Pengaturan arus lalin di daerah pengawasan terminal

– Pengawasan operasional terminal:Pemantauan pelaksanaan tarifPemeriksaan kartu pengawasan dan jadwal Pemeriksaan kartu pengawasan dan jadwal perjalananPemeriksaan kendaraan yang tidak memenuhi kelaikan jalankelaikan jalanPemeriksaan batas kapasitas muatan yang diijinkanPemeriksaan pelayanan yang diberikan oleh aa p aya a ya g d b a openyedia jasa angkutanPencatatan dan pelaporan pelanggaran yang terjadiPemeriksaan kewajiban pengusaha angkutan sesuai peraturan perundanganPemantauan pemanfaatan terminal dan fasilitas

j i t kpenunjang sesuai peruntukannyaPencatatan jumlah kendaraan penumpang yang datang/berangkat

MANAJEMEN TERMINALJPengelolaan, Pemeliharaan, dan Penertiban

Pemeliharaan Terminal– Menjaga kebersihan bangunan dan Menjaga kebersihan bangunan dan

perbaikannya– Menjaga kebersihan pelataran terminal,

d d d kperawatan tanda-tanda dan perkerasan pelataran terminal

– Merawat saluran air yang ada– Merawat saluran air yang ada– Merawat instalasi listrik dan lampu

peneranganp g– Merawat alat komunikasi– Menyediakan dan merawat hydrant atau alat

pemadam kebakaran lainnya yang siap pakai

MANAJEMEN TERMINALJPengelolaan, Pemeliharaan, dan Penertiban

P ib T i lPenertiban TerminalPenertiban calon penumpang yang keluar/masuk daerah kewenangan terminalPenertiban penggunaan fasilitas penunjang sesuai p gg p j gperuntukanPenertiban dari gangguan pedagang asonganPenertiban dari gangguan pedagang asongan, pengemis, calo, dll.Penertiban dari gangguan keamananPenertiban dari gangguan keamanan

Daerah kewenangan/pengelolaan terminal:g /p g– Daerah lingkungan kerja terminal: daerah

yang diperuntukkan untuk fasilitas utama d f ilit j t i ldan fasilitas penunjang terminal;

– Daerah pengawasan terminal: daerah di luar daerah lingkungan kerja terminal yang luar daerah lingkungan kerja terminal yang diawasi oleh petugas terminal untuk menjamin kelancaran arus lalin di sekitar t i lterminal.

Kewenangan pengelolaan terminal berada Kewenangan pengelolaan terminal berada pada Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Dinas Perhubungan sebagai penyelenggara, g g p y ggdan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sebagai pembina teknis.

PELABUHAN LAUTPELABUHAN LAUT

DEFINISIDEFINISIDEFINISIDEFINISISeb ah fasilitas di j ng Seb ah fasilitas di j ng sam de asam de a s ngais ngai ata ata Sebuah fasilitas di ujung Sebuah fasilitas di ujung samuderasamudera, , sungaisungai, atau , atau danaudanau untuk menerima untuk menerima kapalkapal dan memindahkan dan memindahkan barang kargobarang kargo maupun maupun penumpangpenumpang ke dalamnya ke dalamnya barang kargobarang kargo maupun maupun penumpangpenumpang ke dalamnya ke dalamnya ((Wikipedia IndonesiaWikipedia Indonesia))

Suatu daerah perairan yang terlindung dari Suatu daerah perairan yang terlindung dari badai/arus/ombak, sehingga kapal dapat berputar badai/arus/ombak, sehingga kapal dapat berputar badai/arus/ombak, sehingga kapal dapat berputar badai/arus/ombak, sehingga kapal dapat berputar ((turning basinturning basin), bersandar/membuang sauh dan ), bersandar/membuang sauh dan bongkar muat atas barang dan perpindahan bongkar muat atas barang dan perpindahan g g p pg g p ppenumpang dapat dilaksanakanpenumpang dapat dilaksanakan((Soedjono KarmadibrataSoedjono Karmadibrata))

DEFINISIDEFINISIDEFINISIDEFINISI

Berdasarkan PP No.69 Tahun 2001 Berdasarkan PP No.69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan:tentang Kepelabuhanan:P l b h d l h t t t di i d i d t d P l b h d l h t t t di i d i d t d Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batasperairan di sekitarnya dengan batas--batas tertentu batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelab han se ta sebagai tempat pe pindahan int a dan pelab han se ta sebagai tempat pe pindahan int a dan pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi antar moda transportasi

Di i j d i T S b l b h k l hDitinjau dari Transport Subsystem, pelabuhan merupakan salah satu simpul dari mata rantai bagi kelancaran angkutan muatan laut dan daratdarat

Berdasarkan Kepmen 53/2002 tentang TATANAN KEPELABUHANAN NASIONAL

Tatanan Kepelabuhanan Nasional adalah suatu sistem kepelabuhanan nasional yang memuat tentang hirarki peran fungsikepelabuhanan nasional yang memuat tentang hirarki, peran, fungsi, klasifikasi, jenis, penyelenggaraan, kegiatan, keterpaduan intra dan antar moda serta keterpaduan dengan sektor lainnya p g y

Penyusunan Tatanan Kepelabuhanan Nasional Penyusunan Tatanan Kepelabuhanan Nasional

l h

Penyusunan Tatanan Kepelabuhanan Nasional Penyusunan Tatanan Kepelabuhanan Nasional dilakukan dengan memperhatikan :dilakukan dengan memperhatikan :

a. tata ruang wilayah;b. sistem transportasi nasional;c. pertumbuhan ekonomi;c. pertumbuhan ekonomi;d. pola/jalur pelayanan angkutan laut nasional dan

internasional;e. kelestarian lingkungan;f. keselamatan pelayaran; dang standarisasi nasional kriteria dan normag. standarisasi nasional, kriteria dan norma

Pelabuhan menurut JenisnyaPelabuhan menurut Jenisnya

P l b h di k ka. Pelabuhan umum yang digunakan untuk melayani kepentingan umum

b. Pelabuhan khusus yang digunakan untukk ti di i jkepentingan sendiri guna menunjangkegiatan tertentu

Pengelolaan Pelabuhan dilakukan oleh BUMN dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah kewenanganPelaksana Teknis (UPT) dibawah kewenangan Departemen Perhubungan atau diserahkan kepada Pemerintah Daerah yang bersangkutany g g

PELABUHANPELABUHAN KHUSUSKHUSUS

Pelabuhan IkanPelabuhan Ikan

Pelabuhan TNI ALPelabuhan TNI AL

Pelabuhan Kilang MinyakPelabuhan Kilang MinyakPelabuhan Kilang MinyakPelabuhan Kilang Minyak

Pelabuhan menurut kegiatannyaPelabuhan menurut kegiatannya

a. angkutan laut pelabuhan laut; g p ;

b angkutan sungai dan danaub. angkutan sungai dan danau pelabuhan sungai dan danau;

c. angkutan penyeberangan pelabuhan penyeberangan.

Peranan PelabuhanPeranan Pelabuhan

1. simpul dalam jaringan transportasi sesuai dengan hirarkinya;

2 pintu gerbang kegiatan perekonomian daerah nasional dan2. pintu gerbang kegiatan perekonomian daerah, nasional dan

internasional;

3. tempat kegiatan alih moda transportasi;

j k i i d i d d4. penunjang kegiatan industri dan perdagangan;

5 tempat distribusi konsolidasi dan produksi5. tempat distribusi, konsolidasi dan produksi.

Fungsi Pelabuhana. Pemerintahan

1) l k f i k l l1) pelaksana fungsi keselamatan pelayaran;

2) pelaksana fungsi Bea dan Cukai;

3) pelaksana fungsi imigrasi;

4) pelaksana fungsi karantina;

5) pelaksana fungsi keamanan dan ketertiban;

b. Pengusahaan Jasa Kepelabuhanan

1) usaha pokok yang meliputi pelayanan kapal, barang dan penumpang ;

2) usaha penunjang yang meliputi persewaan gudang, lahan dan lain-lain.

Fasilitas PelabuhanFasilitas Pelabuhan

NN F iliF ili F iF iNoNo FasilitasFasilitas FungsiFungsi

1 Pelampung Suar (buoys) Tanda/Marka lalu lintas di laut1 Pelampung Suar (buoys) Tanda/Marka lalu lintas di laut2 Areal Penjangkaran

(Anchorge area)Lokasi kapal boleh membuang sauh/jangkar, untuk menunggu masuk

3 Pemecah Gelombang (Break water)

Struktur pelindung pelabuhan dari gelombang, arus dan sedimentasi

4 Alur Pelayaran Masuk Perairan jalan masuk kapal4 Alur Pelayaran Masuk Perairan jalan masuk kapal5 Kolam Putar Areal perairan untuk manuver kapal6 Dermaga Tempat bertambatnya kapal6 Dermaga Tempat bertambatnya kapal

Fasilitas PelabuhanFasilitas Pelabuhan

NN F iliF ili F iF iNoNo FasilitasFasilitas FungsiFungsi

7 Mercu/menara Suar Bangunan penanda keberadaan7 Mercu/menara Suar Bangunan penanda keberadaan pelabuhan

8 Bouy Rede Tambatan bongkar muat di laut9 Fender Struktur penahan benturan kapal saat

bertambat10 B ld St kt ik t t li k l10 Boulder Struktur pengikat tali kapal11 Gudang (warehouse) Gedung penyimpanan muatan12 Lapangan Penumpukan Lahan terbuka untuk penumpukan12 Lapangan Penumpukan Lahan terbuka untuk penumpukan

muatan

Fasilitas PelabuhanFasilitas Pelabuhan

NN F iliF ili F iF iNoNo FasilitasFasilitas FungsiFungsi

13 CFS (Container Freight Bangunan pembongkar/pemuat isi dari13 CFS (Container Freight Station)

Bangunan pembongkar/pemuat isi dari peti kemas

14 Karantina hewan Tempat isolasi hewan/tumbuhan untuk tes kesehatan hewan/adanya hama

15 Keran (Crane/gantry crane) Alat pengangkat barang keluar atau masuk kapalmasuk kapal

16 Mobile Crane Keran yang dapat bergerak leluasa seperti mobil

17 Partainer Crane khusus pengangkat Container

PELAMPUNG SUAR (BUOYS)PELAMPUNG SUAR (BUOYS)

BREAK WATERBREAK WATER

DERMAGADERMAGA

BENTUK DERMAGA MEMANJANG• Muka dermaga sejajar dengan garis pantai (shore line)

kapal-kapal akan bertambat memanjang

BENTUK DERMAGA MEMANJANG

• Biasanya digunakan untuk pelabuhan peti kemas (container harbour)

FINGER TYPE WHARFBentuk dermaga menyerupai jari tangan bila garis kedalaman terbesar menjorok ke laut dan tidak teratur

BENTUK PIER• Bentuk dermaga ini dibangun bila garis kedalaman jauh dari pantai

dan tidak diinginkan adanya pengerukan kolam pelabuhan yang besar karena alasan stabilitas lingkunganbesar karena alasan stabilitas lingkungan

• Antara dermaga dan pantai dihubungkan dengan jembatan penghubung (approach trestle)

Fasilitas Penunjang Pelabuhan

1. kawasan perkantoran;

2 fasilitas telekomunikasi;2. fasilitas telekomunikasi;

3. fasilitas pariwisata dan perhotelan;

4. instalasi air bersih, listrik dan telekomunikasi;, ;

5. jaringan jalan dan rel kereta api;

6. jaringan air limbah, drainase dan sampah;

7. areal pengembangan pelabuhan;

8. tempat tunggu kendaraan bermotor;

9. kawasan perdagangan;

10. kawasan industri Port Industrial Zone (zone industri pelabuhan)

11. Port Processing Zone (Zone pemrosesan barang di pelabuhan)

12. fasilitas umum lainnya (peribadatan, taman, tempat rekreasi, olahraga, jalur hijau dan kesehatan)kesehatan)

PEMBAGIAN WILAYAH PENGELOLAAN PELABUHAN

P ilik f ili l b h d l h i h BUMNPemilik fasilitas pelabuhan adalah pemerintah swasta, BUMNPelabuhan yaitu PT Pelabuhan Indonsia (Pelindo).

Pelindo I mengelola wilayah pelabuhan-pelabuhan di Propinsi Aceh Sumatera UtaraPelindo I mengelola wilayah pelabuhan pelabuhan di Propinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, kantor pusat di MedanPelindo II mengelola wilayah pelabuhan-pelabuhan dalam Propinsi Sumatera Barat, B k l J bi S S l L K li B d J BBengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat dan Jawa Barat, kantor pusat di Jakarta.Pelindo III mengelola wilayah pelabuhan-pelabuhan di Propinsi Jawa Tengah, Jawa g y p p p J g , JTimur, Bali, NTT, NTB,Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan, kantor pusat di SurabayaPelindo IV mengelola wilayah pelabuhan pelabuhan di Propinsi Sulawesi SelatanPelindo IV mengelola wilayah pelabuhan-pelabuhan di Propinsi Sulawesi Selatan, Tenggara, Tengah, Utara, Kalimantan Timur, Maluku dan Irian Jaya, kantor pusat di Makasar

KLASIFIKASI PELABUHAN

1. Ditinjau dari segi pengusahaannyaPelabuhan yang diusahakan, adalah pelabuhan yang sengaja diselenggarakan untuk

b ik f ili di l k l h k l ki l b hmemberikan fasilitas yang diperlukan oleh kapal yang memasuki pelabuhanPelabuhan yang tidak diusahakan, adalah pelabuhan yang hanya sekedar merupakan tempat singgah kapal dan perahu

2. Ditinjau dari fungsi perdagangan nasional dan internasionalPelabuhan Laut atau pelabuhan samudra pelabuhan yang terbuka untuk jenisPelabuhan Laut atau pelabuhan samudra, pelabuhan yang terbuka untuk jenis perdagangan dalam dan luar negeri yang menganut UU Pelayaran IndonesiaPelabuhan Pantai, pelabuhan yang terbuka bagi jenis perdagangan dalam negeri

KLASIFIKASI PELABUHAN

3. Ditinjau dari cara terjadinya(sudut teknis)Pelabuhan Alam (Natural and Protected Harbour)Pelabuhan Alam (Natural and Protected Harbour)adalah daerah perairan yang terlindungi dari gelombang, angin dan arus secara alamiah, misalnya suatu daerah yang menjurus ke dalam (inlet) terlindung oleh suatu pulau, jazirah atau terletak di suatu teluk , pengaruh gelombang di daerah ini sangat kecil sehingga kapal yang , p g g g g gg p y gberlabuh dapat melakukan kegiatan bongkar muat barang atau menaik turunkan penumpang dengan aman.

Pelabuhan Buatan (Artificial Harbour)adalah suatu daerah perairan yang dibuat manusia, sehingga terlindung dari ombak/badai/arus dan memungkinkan kapal dapat merapatombak/badai/arus dan memungkinkan kapal dapat merapat

Pelabuhan Semi Alam (Semi Natural Harbour)adalah campuran dari pelabuhan alam dan buatan. Misalnya suatu pelabuhan yang terlindung oleh lidah pasir dan perlindungan buatan hanya untuk alur masuknya

KLASIFIKASI PELABUHAN

4. Ditinjau dari jenis pelayanan terhadap kapal dan muatanPelabuhan Utama (Mayor Port)Pelabuhan Utama (Mayor Port)pelabuhan yang melayani kapal-kapal besar dan merupakan pelabuhan pengumpul/pembagi muatan

Pelabuhan Cabang (Feeder Port)pelabuhan yang melayani kapal-kapal kecil yang mendukung pelabuhan utama

PENENTUAN LOKASIPENENTUAN LOKASIPENENTUAN LOKASIPENENTUAN LOKASIL k i di ilih t t ti l b hLokasi yang dipilih tergantung tipe pelabuhan

Pelabuhan dagang (komersial), industri, khusus,penyangga perikanan pariwisatapenyangga, perikanan, pariwisata.

Kriteria :Kriteria :a. Kondisi alam dan geografis : luas hinterland, kedalaman

perairan, luas areal wilayah pelabuhan, kedekatan dengan user, kondisi gelombang-arus-pasang surut-banjir-sedimentasikondisi gelombang arus pasang surut banjir sedimentasi.

b. Kondisi ekonomi dan sosial : pertumbuhan ekonomi lokal dan i l t b h i t i d i d t i bi regional, pertumbuhan investasi dan industri, biaya

transportasi dari/ke user, infrastruktur.

PENGARUH PELABUHAN TERHADAP PERKEMBANGAN WILAYAH

1 S i l1. Sosial- Kesempatan Kerja- Hubungan antar Masyarakatg y

2. Politik- Program Pembangunan Daerah

Interaksi politis antar daerah- Interaksi politis antar daerah3. Ekonomi

- Sumber pendapatan baru bagi daerah- Menstimulasi adanya pertumbuhan sektor baru memberi efek pengganda (multiplier effect)

- Meningkatkan aksesibilitas arus keluar masuk - Meningkatkan aksesibilitas arus keluar masuk barang/penumpang

4. Budaya- Interaksi budaya antar daerah

BANDAR UDARABANDAR UDARA

Moda transportasi udara merupakan moda transportasi yang memiliki keunggulan dalam hal kecepatan yang sulit disaingi oleh modakeunggulan dalam hal kecepatan yang sulit disaingi oleh moda transportasi lainnya

PENGERTIANPENGERTIAN

Wikipedia Indonesia :Bandar udara atau bandara (airport) merupakan sebuah tempat yang telah ditentukan - di mana pesawat dapat lepas landas dan mendarat.

Keputusan Menteri Perhubungan No. 44 Tahun 2002 Bandar Udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk p g g y g p gmendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat kargo dan/atau pos, serta dilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan dan sebagaidilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan dan sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi

Tatanan Kebandarudaraan Nasional adalah suatu sistem

kebandarudaraan nasional yang memuat tentang hirarki perankebandarudaraan nasional yang memuat tentang hirarki, peran,

fungsi, klasifikasi, jenis, penyelenggaraan, kegiatan, keterpaduan

intra dan antar moda, serta keterpaduan dengan sektor lainnya

Penetapan Tatanan Kebandarudaraan Nasionaldilakukan dengan memperhatikan:a. rencana tata ruang;b. pertumbuhan ekonomi;c kelestarian lingkungan;c. kelestarian lingkungan;d. keamanan dan keselamatan penerbangan;e. keterpaduan intra dan antar moda transportasi; danp pf. keterpaduan dengan sektor pembangunan lainnya

Bandar Udara menurut Status :

1. Bandar Udara Umum adalah Bandar udara yang digunakan untuk melayani kepentingan umumdigunakan untuk melayani kepentingan umum

2. Bandar Udara Khususadalah Bandar udara yang digunakan untuk melayani kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu.

Bandar Udara menurut Penggunaannya :

1 Bandar udara tidak terbuka ke dan dari luar negeri1. Bandar udara tidak terbuka ke dan dari luar negeri

2. Bandar udara terbuka ke dan dari luar negeri

PENETAPAN LOKASIPENETAPAN LOKASI

Lokasi untuk penyelenggaraan Bandar udara ditetapkan oleh Menteri berdasarkan pada tatanan kebandarudaraan nasional

Penetapan lokasi Bandar udara :Tatanan Kebandarudaraan NasionalPertahanan Keamanan NegaraEk iEkonomisTeknisOp r i n lOperasionalLingkunganUsaha Angkutan UdaraUsaha Angkutan Udara.

RENCANA INDUK BANDAR UDARARENCANA INDUK BANDAR UDARA

Rencana induk Bandar udara berlaku untuk 20 tahun.Rencana induk bandar udara sekurang-kurangnya harusmemuat :

1. prakiraan permintaan jasa angkutan udara2. prakiraan kebutuhan fasilitas Bandar udara3. rencana tata guna lahan & tata letak fasilitas 4. pentahapan waktu pelaksanaan pembangunan

FASILITAS BANDAR UDARA

( I ) fasilitas pokok Bandar udara( ) p1. fasilitas sisi udara ( airside facility ) adalah bagian dari bandar udara dan segala fasilitas

penunjangnya yang merupakan daerah bukan publik dimana setiap orang, barang, dan kendaraan yang akan memasukinya wajib melalui pemeriksaan keamanan dan/atau memiliki izin kh s sizin khusus;

2. fasilitas sisi darat ( landside facility ) adalah wilayah bandar udara yang tidak langsung berhubungan dengan kegiatan operasi penerbangan

3 fasilitas navigasi penerbangan3. fasilitas navigasi penerbangan 4. fasilitas alat bantu pendaratan visual 5. fasilitas komunikasi penerbangan

( II ) fasilitas penunjang Bandar udara1. penyediaan toko dan restoran;2 fasilitas penempatan kendaraan bermotor;2. fasilitas penempatan kendaraan bermotor;

KAWASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGANPENERBANGAN

(KKOP)adalah wilayah daratan dan/atau perairan dan ruang udara di sekitar Bandar Udara yangdipergunakan untuk kegiatan operasi penerbangan dalam rangka menjamin keselamatanjpenerbangan

P d KKOP tid k dib k d b t b d t b h b ik t tPada KKOP tidak dibenarkan adanya bangunan atau benda tumbuh, baik yang tetap(fixed) maupun dapat berpindah (mobile), yang lebih tinggi dari batas ketinggian yangdiperkenankan sesuai dengan Aerodrome Reference Code (Kode Referensi LandasPacu) dan Runway Classification (Klasifikasi Landas Pacu) dari suatu bandar udara

Penentuan batas-batas KKOP menggunakan koordinat yang mengacu pada bidangPenentuan batas-batas KKOP menggunakan koordinat yang mengacu pada bidangreferensi World Geodetic System 1984 (WGS-84) dan batas-batas ketinggian di ataspermukaan laut rata-rata (mean seal level) dalam satuan meter

KAWASAN KEBISINGAN

adalah kawasan tertentu di sekitar Bandar Udara yang terpengaruh gelombang suara mesin pesawat udaraterpengaruh gelombang suara mesin pesawat udara dan yang dapat mengganggu lingkungan

Tingkat kebisingan ditentukan berdasarkan Weighted Equivalent Continuous Perceived Noise LevelEquivalent Continuous Perceived Noise Level(WECPNL)

Contoh Kawasan Kebisingan di Bandar Udara Sepinggan, Balikpapan

BAGIAN-BAGIAN LAPANGAN UDARARunway: tempat untuk Take off dan Landing pesawattempat untuk Take off dan Landing pesawatRunway: tempat untuk Take off dan Landing pesawat tempat untuk Take off dan Landing pesawat terbangterbangTaxiway: penghubung antara apron dan runwaypenghubung antara apron dan runwayH ldi A k bk bHolding Apron: tempat khusus bagi pesawat menunggu tempat khusus bagi pesawat menunggu giliran untuk take off atau cek mesin pesawatgiliran untuk take off atau cek mesin pesawatApron: untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, p o untuk menaikkan dan menurunkan penumpang,untuk menaikkan dan menurunkan penumpang,barang dan mengisi bahan bakar serta perbaikan kecilbarang dan mengisi bahan bakar serta perbaikan kecilGedung TerminalH t t i tt t i tHanggar: tempat menyimpan pesawattempat menyimpan pesawatControl Tower: menara khusus pemantau yang dilengkapi menara khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar yang berfungsi sebagai Air Traffic radio control dan radar yang berfungsi sebagai Air Traffic y g g gy g g gControlControl

Landing StripLanding Strip

RUNWAYRUNWAY

Holding Apron

Taxiway

ApronGd TerminalTerminal

RunwayRunway

Ukuran Runway ditentukan dalam standar Internasional (ICAO, FAA dalam annex Ukuran Runway ditentukan dalam standar Internasional (ICAO, FAA dalam annex 14)14)Syarat Runway, dikiri dan kanan diberi Shoulder yang umumnya tanpa perkerasanSyarat Runway, dikiri dan kanan diberi Shoulder yang umumnya tanpa perkerasanSyarat lebar landing strip minimal 150 meter dan panjang minimal 60 meter (FAA)Syarat lebar landing strip minimal 150 meter dan panjang minimal 60 meter (FAA)Kemiringan melintang, agar air (sehabis hujan) yang ada dipermukaan cepat keluar, Kemiringan melintang, agar air (sehabis hujan) yang ada dipermukaan cepat keluar, perkerasan harus memiliki kemiringan minimum 0,5 % dan maksimum 1 %perkerasan harus memiliki kemiringan minimum 0,5 % dan maksimum 1 %Untuk shoulder sampai jarak 75 meter dari sumbu runway, kemiringan minimum 2,5 Untuk shoulder sampai jarak 75 meter dari sumbu runway, kemiringan minimum 2,5 %, maksimum 5 %.%, maksimum 5 %.Kemiringan memanjang untuk lapangan terbang kelas A & B maksimum 1,25 %, C Kemiringan memanjang untuk lapangan terbang kelas A & B maksimum 1,25 %, C ––E k i 1 5 % d G di f ktif 1 % (ICAO)E k i 1 5 % d G di f ktif 1 % (ICAO)E maksimum 1,5 % dan Gradien efektif 1 % (ICAO)E maksimum 1,5 % dan Gradien efektif 1 % (ICAO)Jarak pandang antar 2 pesawat pada persilangan runway dengan runway atau taxi way, Jarak pandang antar 2 pesawat pada persilangan runway dengan runway atau taxi way, maka antara 2 titik yang terletak diatas permukaan runway harus saling kelihatan.maka antara 2 titik yang terletak diatas permukaan runway harus saling kelihatan.Ar h r b ik m mp rtimb k r h i d miAr h r b ik m mp rtimb k r h i d miArah runway sebaiknya mempertimbangkan arah angin yang dominan, Arah runway sebaiknya mempertimbangkan arah angin yang dominan, kecepatan/kekuatan dan lamanya angin bertiup. kecepatan/kekuatan dan lamanya angin bertiup.

Panjang dasar runway (landas pacu) yang Panjang dasar runway (landas pacu) yang ditetapkan ICAO tanggal 6 oktober 1977 ditetapkan ICAO tanggal 6 oktober 1977

Airport ClassificationAirport ClassificationAirport ClassificationAirport ClassificationHuruf/kode Panjang dasar (feet)Huruf/kode Panjang dasar (feet)

A ≥ 7000A ≥ 7000B 5000B 5000 –– 70007000B 5000 B 5000 70007000C 3000 C 3000 –– 50005000D 2500 D 2500 –– 30003000E 2000E 2000 –– 25002500E 2000 E 2000 25002500

Runway

TaxiwayTaxiwayP j iP j i l k dl k dPanjang taxiway Panjang taxiway tergantung letak runway dan aprontergantung letak runway dan apron

Lebar taxiway Lebar taxiway Lebarnya lebih kecil dibanding dengan Lebarnya lebih kecil dibanding dengan runwayrunwayyy

Tebal perkerasan Tebal perkerasan tebal perkerasan lebih besar tebal perkerasan lebih besar dibandingkan dengan runwaydibandingkan dengan runway

K i i j k i 3 %K i i j k i 3 %Kemiringan memanjang maksimum 3 %Kemiringan memanjang maksimum 3 %Kemiringan melintang maksimum 1,5 %Kemiringan melintang maksimum 1,5 %

Kemiringan shoulder untuk 3 meter pertama 5 %, sesudahnyaKemiringan shoulder untuk 3 meter pertama 5 %, sesudahnyaKemiringan shoulder untuk 3 meter pertama 5 %, sesudahnya Kemiringan shoulder untuk 3 meter pertama 5 %, sesudahnya 2 %2 %

Perubahan memanjang setiap 30 meter maksimum 1 % Perubahan memanjang setiap 30 meter maksimum 1 % (ICAO)(ICAO)(ICAO)(ICAO)

Jarak pandang pada ketinggian 3 meter , harus dapat saling Jarak pandang pada ketinggian 3 meter , harus dapat saling melihat pada jarak 300 metermelihat pada jarak 300 meter

Pada Taxiway melengkung hendaknya ada lengkung Pada Taxiway melengkung hendaknya ada lengkung horizontal, jarihorizontal, jari--jari lengkung lebih besar dari lebar taxiwayjari lengkung lebih besar dari lebar taxiway

T iTaxiway

Kaitan Runway dan TaxiwayKaitan Runway dan TaxiwayKaitan Runway dan TaxiwayKaitan Runway dan Taxiway

Pemisahan lalu lintas antara pesawat yang landing dan yang takePemisahan lalu lintas antara pesawat yang landing dan yang take--offoffM b d iki hiM b d iki hiMembuat susunan sedemikian rupa sehingga antara pesawat yang Membuat susunan sedemikian rupa sehingga antara pesawat yang landing, taxiing, dan takelanding, taxiing, dan take--off tidak saling mempengaruhioff tidak saling mempengaruhiMengusahakan jarak taxiing sesingkat mungkin sehingga jarak keMengusahakan jarak taxiing sesingkat mungkin sehingga jarak keMengusahakan jarak taxiing sesingkat mungkin sehingga jarak ke Mengusahakan jarak taxiing sesingkat mungkin sehingga jarak ke terminal building sedekat mungkinterminal building sedekat mungkinDiusahakan pesawat yang baru saja mendarat bisa secepatDiusahakan pesawat yang baru saja mendarat bisa secepatDiusahakan pesawat yang baru saja mendarat bisa secepat Diusahakan pesawat yang baru saja mendarat bisa secepat mungkin meninggalkan landasan (mungkin meninggalkan landasan (runwayrunway))

Holding ApronHolding Apron

Kebebasan samping antara ujung sayap pesawat Kebebasan samping antara ujung sayap pesawat pada saat berhenti minimal 7 5 meterpada saat berhenti minimal 7 5 meterpada saat berhenti minimal 7,5 meterpada saat berhenti minimal 7,5 meterSudut tikungan dari apron ke runway < 90 Sudut tikungan dari apron ke runway < 90 derajatderajat

ApronApron

Apron harus sedekat mungkin dengan gedung Apron harus sedekat mungkin dengan gedung terminalterminalterminalterminal

Ukuran luasnya dipengaruhi oleh faktor ukuran Ukuran luasnya dipengaruhi oleh faktor ukuran gate position, jumlah gate position, sistem parkir gate position, jumlah gate position, sistem parkir

pesawatpesawatpp

Apron

TERMINALTerminal Area semua bagian kecuali take off and landing area

H l li h dli Hal yang paling utama passanger-handling system

yaitu suatu sistem yang merupakan penghubung utama antara

jalan masuk ke bandara dengan pesawat terbang

Komponen-komponen passanger-handling system :

1. Access Interface

fasilitas : jalan masuk-keluar, parkir

2. Processing

fasilitas : loket, aktivitas security, bagasi, y, g

3. Flight Interface

fasilitas untuk menaikkan & menurunkan penumpangfasilitas untuk menaikkan & menurunkan penumpang

SEKIAN DAN TERIMA KASIHSEKIAN DAN TERIMA KASIH