(kasus) seorang anak usia 4 hari dengan malrotasi disertai ladd band
-
Upload
redi-eka-suryani -
Category
Health & Medicine
-
view
44 -
download
4
Transcript of (kasus) seorang anak usia 4 hari dengan malrotasi disertai ladd band
LAPORAN KASUS :
SEORANG ANAK USIA 4
HARI DENGAN
“MALROTASI DISERTAI
LADD BAND”
Pembimbing :
dr. F Mardiana Wahyuni, Sp. Rad(K)
Redi Eka Suryani
EMBRIOLOGI
1. Dorsal
mesoduodenum
2. Pancreas
3. Duodenum
4. Parietal
peritoneum
5. Aorta
6. Adrenal gland
Duodenum berkembang dari bagian caudal
foregut & cranial midgut. Loop duodenum
berputar & membentang secara retroperitoneal,
terletak di sebelah kanan dinding perut
Rotasi intestinal 32 hari.
Tabung intestinal hampir
lurus & terhubung dengan
umbilical vesicle oleh
omphalomesenteric duct.
Rotasi intestinal 33 hari.
umbilical loop memanjang &
tumbuh ke umbilical coelom
mengalami rotasi 90 searah
jarum jam. Umbilical loop berada
pada posisi horisontal
Rotasi intestinal 39 hari. Seluruh
intestinal loop direlokasi ke dalam
umbilical coelom karena sedikitnya
space di rongga abdomen. Intestinal
loop pada posisi horiosontal & tabung
memanjang & beberapa membentuk
loop di aspek cranial pedicle. Bagian
caudal masih lurus
Rotasi intestinal 44 hari.
usus berbalik lagi
mengelilingi porosnya.
Perpanjangan loop usus ke
dalam umbilical coelom
mencapai max. hernia
umbilical fisiologis sampai
minggu 9 kehamilan
Loop usus kecil kembali ke rongga
abdomen & masuk mengisi
setengah bagian sebelah kiri,
dikelilingi oleh colon horizontal &
descenden rongga abdomen. Rotasi
saat ini mencapai ± 180 & usus
besar juga bergeser terus ke dalam
ruang abdomen.
Sekum berkembang secara
caudal & membentang di fossa
iliaka kanan. Melalui rotasi
seluruh usus kecil ± 270
mesenterium juga berputar &
bergerak dari dinding posterior
atas bagian inferior duodenum
ke usus kecil
ANATOMI DUODENUM
1. Pars superior
(bulbus duodenum)
2. Pars descendens
3. Pars horizontal
4. Pars ascendens
ANATOMI USUS
• Usus halus diameter ± 2,5 cm, panjang ± 6 m,
memanjang dari gaster ke cecum.
• Duodenum ± 25 cm awal dari usus halus.
• Panjang jejunum ± 2,4 m; ileum ± 3,3 m
• Usus besar diameter ± 6,3 cm & panjang ± 1,5
m memanjang dari ileum hingga ke anus.
• Cecum bagian awal & bertemu dengan
ileum pada katup ileocecal.
DEFINISI
Ladd’s band
Jaringan peritoneal berupa tangkai fibrous
yang menempel dari sekum ke dinding
abdomen dan menyebabkan obstruksi
duodenum.
Malrotasi usus
dapat
menyebabkan
midgut volvulus
EPIDEMIOLOGI
Malrotasi 1 dari 500 kelahiran
Didiagnosis pada bayi baru lahir & bayi muda
75%
90%
dengan gejala bayi baru lahir
tanpa gejala dalam 1 tahun
kehidupan.
Muntah bilious dengan atau tanpa distensi
abdomen.
Manifestasi klinis pada bayi baru lahir
Usus kecil nekrosis, shortgut sindrom &
ketergantungan total nutrisi parenteral.
keterlambatan diagnosis & pengobatan
Kematian
bayi baru
lahir
30% (1950-an & 1960-an)
menurun 3% -5%
KLASIFIKASI KONGENITAL
PERITONEAL BAND
4 Tipe kongenital peritoneal band
Caecum terletak abnormal pada
quadran atas kanan abdomen, terdapat
band, yang terbentang melintasi bagian
ke 2 & ke 3 duodenum ke paravertebral
gutter, band ini disebut Ladd’s Band.
Dapat menyebabkan obstruksi
duodenum dari kompresi Ladd’s Band
dan/atau dari midgut volvulus.
I
Band membentang dari fleksura hepatik
colon melintasi bagian ke 2 duodenum ke
paravertebral gutter kanan, menyebabkan
kompresi duodenum di daerah tersebut.
II
Band hipertrofi ligament
hepatoduodenal, yang mengobstruksi
duodenum pada junction bagian pertama
dan ke 2.
III
Band fibrous yang terikat pada distal
bagian ke 3 duodenum ke paravertebral
fascia, menyebabkan obstruksi ekstrinsik
& selalu berhubungan dengan inkomplit
rotasi duodenum.
IV
ETIOLOGI Ladd’s
Band
Abnormalnya perlekatan mesenterika yang
terbentuk dengan proses rotasi tidak lengkap
Dr William E. Ladd
Terbentuk karena kelainan embrio yang
berusaha memfiksasi usus yang salah posisi
Membentang dari cecum & colon proksimal ke
quadran atas kanan retroperitoneum, sering
menjebak duodenum descenden &
transversum obstruksi parsial - komplit
Gambar 21. Ladd band. menunjukkan band peritoneal tebal (band
Ladd) memanjang dari sekum ke kuadran kanan atas, menyeberang
dan menghambat duodenum.
GEJALA KLINIS
• Dapat akut
• Onset muntah bilious mendadak, berulang
(89%)
• Nyeri abdomen intermiten (100%)
• Haematemesis & konstipasi (55%)
• Buang air besar bloody stool berulang,
diare & gangguan pertumbuhan (44%)
Pasien obstruksi duodenum sebagai akibat
dari ladd bands :
PEMERIKSAAN PENUNJANG
FOTO POLOS ABDOMEN
double bubble
PEMERIKSAAN DENGAN
KONTRAS
Pemeriksaan standar untuk mengevaluasi
malrotasi dan komplikasinya
Pada pasien obstruksi akibat dari Ladd
bands, duodenum dapat menunjukkan
konfigurasi kingking
Gambar 24. Ladd bands
pada anak perempuan 2
bulan dengan malrotasi.
proyeksi posterior kiri
oblique UGI dilatasi
duodenum proximal sebagai
akibat dari crossing bands
pada level sepertiga bagian
duodenum. duodenojejunal
junction yang dianggap tidak
normal. Perhatikan kinking
pada duodenum (panah).
Anak 7 tahun dengan ladd’s
band. Barium meal upper GIT
menunjukkan penyempitan
bagian duodenum.
Anak 7 tahun dengan ladd’s
band. Ba-meal dan follow-
through upper GIT menunjukkan
letak caecum tinggi .
Gambar 26. defek Linear
(panah) di Bagian kedua
duodenum karena adanya
Ladd band.
Malrotation dengan Z-deformitas
duodenum: Gaster (S) di kanan. Ada
penurunan, aliran ‘‘zigzag’’ (arrows)
pada duodenum. Malrotation
Dengan obatruksi parsial,
ditemukan Ladd’s bands saat operasi
ULTRASOUND
Hubungan arteri dan vena mesenterika
superior mudah dievaluasi.
Whirlpool sign whirlpool-like appearance
pada duodenum & dibungkus vena
mesenterika superior searah jarum jam
disekitar axis arteri mesenterika superior.
A, dilatasi lambung (S) dan duodenum (D), dengan yang berikutnya
deviasi ke medial ketika masuk ke dalam volvulus (panah panjang).
pylorus (panah pendek) terbuka lebar .
B, duodenum pada sisi luar puntiran (panah), dengan puntiran vena
mesenterika superior dan terletak disentral arteri mesenterika
superior.
C, distensi pylorus (panah putih) dilatasi duodenum. Kurva
medial sekitar arteri mesenterika superior (SMA) (panah pendek
hitam) dan vena mesenterika superior (panah panjang hitam).
D, dilatasi duodenum (D) dengan ujung
berupa paruh diantara aorta (A) dan
SMA (panah).
E, dilatasi duodenum. (D) Penyempitan
akibat masuk ke dalam volvulus (panah).
F, vena mesenterika disekitar puntiran.
Detorsion 720 derajat puntiran dan
pemisahan Ladd bands telah dilakukan
saat pembedahan.
G. Terbaliknya SMA-SMV , SMA di
kanan dan SMV di kiri
CT
CT bukanlah prosedur pilihan untuk evaluasi
malrotasi, tetapi jika itu dilakukan untuk
alasan lain, jalannya duodenum dan posisi
sekum harus dinilai, dan volvulus harus
dinilai.
Malrotation: SMA (a) di sebelah kanan superior
mesenteric vein (v). Penebalan dinding loop usus kecil di
sebelah kanan.
Chronic midgut volvulus. CT scan anak umur 2 tahun
menunjukkan gambaran volvulus dengan duodenum
(panah), yang berisi gas bubble, memasuki puntiran
DEFERENTIAL DIAGNOSIS
• Duodenum (bagian pertama dari usus
halus) tidak berkembang dengan baik,
tidak berupa saluran terbuka sehingga
tidak memungkinkan perjalanan
makanan dari lambung ke usus
• Prevalensi 1 : 5.000-10.000 bayi baru
lahir
Atresia Duodenum
Tipe I :> 90%, dibentuk oleh membran yang terdiri dari mukosa &
submukosa yang menyeberangi diameter internal dari duodenum.
Membran bisa memiliki lubang sekecil lubang jarum pada pusat
diafragma. Variasi dari bentuk ini membentuk “windsock”.
Klasifikasi
Tipe II : ditandai dengan
adanya chorda fibrosa yang
menghubungkan bagian
proksimal yang dilatasi dan
bagian distal segment atretic
yang kolaps.
Tipe III : ditandai dengan
adanya pemisahan komplit
dari segment-segment
atretic.
Presentasi klinis
• Distensi abdomen, muntah & tidak ada
pergerakan usus.
• Segmen atresia biasanya sedikit di distal
ampulla of Vater muntah bilious.
• Atresia di proximal ampulla tidak
muntah bilious.
Patologi
Kegagalan rekanalisasi lumen usus yang
merupakan tabung solid di awal kehidupan
janin (11-12 minggu).
Gambaran radiologi
Radiografi abdomen
Double bubble sign gas mengisi lambung
yang distensi & tidak ada gas di distal
duodenum.
A. Atresia
Duodenal pada
neonatus.
Dikonfirmasi
dengan
pembedahan.
B. Atresia
duodenal
dengan barium.
Pemeriksaan dengan kontras
Pada obstruksi partial duodenum adanya
aliran kontras yang kecil sepanjang lokasi
stenosis
Duodenal stenosis. bayi dengan
muntah bilious. pemeriksaan
saluran pencernaan bagian atas
menunjukkan dilatasi moderat
duodenum dan aliran kontras
melalui lubang kecil di membran
intraluminal. Perhatikan
sejumlah kecil gas distal.
Ultrasound
Dilatasi lambung & duodenum double
bubble. Tidak terdeteksi sampai pertengahan
hingga akhir trimester kedua.
Gambar 30. Double
bubble sign pada
ultrasound
antenatal.
• Duodenal web merujuk pada obstruksi
komplit atau inkomplit pada duodenum
yang disebabkan oleh membran web atau
divertikulum intraluminal.
• Biasanya terdapat aperture kecil di
tengah yang membedakan ini dari atresia
duodenum.
• Cenderung terjadi pada bagian kedua
duodenum.
Duodenal Web
Gambaran radiografi
Radiografi abdomen
Jika obstruksi berat double bubble sign.
A-B: "double bubble '' sign di duodenum proksimal dan gaster
Udara tampak di loop usus distal obstruksi parsial duodenum
Barium duodenal web. duodenal windsock sign
Fluoroscopy
" windsock sign” (ballooning bertahap pada
diafragma duodenum) atau "halo sign" akibat
dari proyeksi web ke caudal kedalam lumen
duodenum
Anomali morfologi obstruksi duodenum
Epidemiologi
• Insiden ini 1 : 250
• Biasanya pada dewasa (dekade 3-6)
dibanding anak-anak.
Anomali morfologi
obstruksi duodenum
Annular pancreas
Presentasi klinis
• 25-33% kasus pada dewasa tanpa gejala
(insidental).
• Anak-anak berhubungan dengan
kelainan kongenital atau obstruksi
duodenum
• Dewasa biasanya pankreatitis dan
dapat menyebabkan obstruksi duodenum.
Klasifikasi
Dapat komplit atau inkomplit
• Complete annular pancreas: parenkim
pankreas atau saluran annular
terlihat benar-benar mengelilingi
bagian kedua dari duodenum
• Incomplete annular pancreas: annulus
tidak mengelilingi duodenum
sepenuhnya, memberikan gambaran
'crocodile jaw'.
Gambaran Radiografi
Abdominal radiography
• Jika obstruksi komplit double bubble
(mendiagnosis obstruksi duodenum komplit).
• Foto kontras gastrointestinal atas
obstruksi duodenum parsial penyempitan
duodenum pada tingkat papilla mayor (part
2)
Ultrasound
Temuan pada
anular
pankreas.
jaringan pankreas terlihat
mengelilingi bagian kedua dari
duodenum
CT
• pankreas seluruhnya atau sebagian
mengelilingi duodenum.
• Berhubungan dengan penyempitan duodenum
& dilatasi duodenum proksimal.
Corpus dan kepala pankreas (panah biru) komplit mengelilingi
duodenum, tapi tidak obstruksi, duodenum lopp (* merah)
PENATALAKSANAAN
Dikoreksi melalui pembedahan.
Prinsip-prinsipnya adalah:
• Mobilisasi usus (penguraian volvulus)
• Pembagian band peritoneal abnormal
• Pelebaran dasar mesenterika
• Fiksasi duodenum & sekum ke
retroperitoneum tidak dilakukan secara
universal.
• Perlu diperhatikan bahwa posisi anatomi
normal tidak tercapai; duodenum & usus
kecil tetap di sebelah kanan, sekum &
usus besar berada di sisi kiri perut.
LAPORAN KASUS
Nama : By. S
Umur : 4 hari
Tanggal lahir : 23-02-2015
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Gunung Pati
Pekerjaan : Belum bekerja
Pendidikan : -
No. CM : C 523091
MRS : 27-02-2015
IDENTITAS PASIEN
• Keluhan Utama: Muntah bilious
• RPS : Lahir bayi perempuan tanggal 23-02-
2015 dari ibu G1P0A0 H 34 minggu usia 27
tahun, riwayat ANC (+) di bidan, penyakit
kehamilan HT (-), DM (-), minum jamu-
jamuan (+), minum obat diluar resep
dokter disangkal. Berat lahir bari 2000 gr,
TB 45 cm, saat ini berat badan 1900 gr,
lahir langsung menangis (+), biru-biru
disangkal, muntah bilious usia 2 hari,
distensi abdomen (+), BAB awal 1 hari
setelah lahir.
DATA SUBJEKTIF
Gejala penyerta : (-)
Faktor memperberat : (-)
Faktor memperingan : (-)
Riwayat Penyakit Dahulu : (-)
Riwayat Penyakit Keluarga:
• Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini
• Riwayat sakit tumor pada keluarga (-)
Riwayat Sosial Ekonomi:
Ayah pegawai swasta, Ibu sebagai Ibu
Rumah Tangga. Biaya berobat ditanggung
BPJS. Kesan sosial ekonomi kurang.
Status Presens
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan Umum : Lemah
Tanda vital : N: 133 kali/menit,
RR: 36 kali/menit, T: 36,6 ºC
BB : 1900 kg
Status Internus
Kepala : Mesosefal
Leher : Simetris,pembesaran
kelenjar limfe (-)
Mata : anemis (-) , ikterik (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Hidung : Nafas cuping (-)
Mulut : Sianosis (-)
Leher : Pembesaran limfonodi (-)
Dada : Simetris, retraksi (-)
Jantung : Bunyi jantung I & II
murni, bising (-), gallop(-)
Paru-paru : SD vesikuler, ronkhi (-),
wheezing (-)
Abdomen : cembung, tampak distensi
Ekstremitas : akral dingin (-/-) ; capillary
refill (<2’/<2’) ; edema (-/-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi (27 Februari 2015)
Hb : 12,3 g/dl(L)
Ht : 36,2 %
Eritrosit : 4.000.000 /mm3
MCH : 30,7 pg(L)
MCV : 90,3 Fl
MCHC : 34,0 g/dl
Leukosit : 7690 /mm3(L)
Trombosit : 242.000 /mm3
GDS : 184 mg/Dl(H)
Laboratorium
Elektrolit
Natrium : 124 mmol/L
Kalium : 3,3 mmol/L
Klorida : 83 mmol/L
Ureum : 32 mg/dL
Kreatinin : 0.30 mg/dL
Pemeriksaan BNO 2 posisi
(04 maret 2015)
Kesan :
Cor tak membesar
Pulmo tak tampak kelainan
Gasless abdomen disertai gambaran double bubble sign, dilatasi gaster
Pemeriksaan BNO 2 posisi
(11 maret 2015)
Kesan :
Masih tampak dilatasi gaster membentuk gambaran double bubble
sign curiga gambaran duodenal atresia DD duodenal web,
annular pankreas, ladd’s band
Pemeriksaan BNO 2 posisi
(27 maret 2015)
Kesan :
Masih tampak dilatasi gaster membentuk gambaran double
bubble sign curiga gambaran duodenal atresia DD
duodenal web, annular pankreas, ladd’s band
Pemeriksaan USG (27 maret 2015)
Kesan :
Tak tampak jelas
gambaran atresia
duodenum
Ascites disertai dengan
penebalan dinding bowel,
curiga disertai peritonitis
Pemeriksaan OMD (30 maret 2015)
Kesan :
Kontras mengisi gaster sampai bulbus duodeni dengan ujung buntu
cenderung obstruksi setinggi post bulbus duodenum
PENATALAKSANAAN
• Diagnosa awal suspek duodenal web
• Expolrasi : ladd band (+), malrotasi colon
• Release band, appendiktomi, fixasi flexura
colli dekstra ke peritoneum kanan, axis
duodenum dibuat vertikal dengan fixasi ke
peritoneum
• Diagnosis setelah tindakan : Ladd band
dan malrotasi colon
Laparotomi explorasi, ladd procedur &
appendiktomi (17 Maret 2015)
Infus D10% + Nacl 3%
D10% + Kcl otsu
Infus aminosteril 5%
Infus ivelip 20%
Inj. Cefotaxim 95 mg/8 jam
Inj. Gentamisin 9 mg/8 jam
Inj. Metronidaol 20 mg/12 jam
Diet 8x5-10 ml pregestimil dengan syringe
pump
Terapi yang di dapatkan oleh pasien :
PEMBAHASAN
23-02-15
Lahir
27-02-15
Muntah bilious
Distensi abdomen
11-03-15
BNO : curiga atresia
duodenum
DD duodenal web
Anullar pankreas
Ladds band
17-03-15
Laparotomi Ladds
band dan malrotasi colon
27-03-15
Evaluasi
BNO : double bubble
USG : ascites
30-03-15
OMD : obstruksi setinggi
post bulbus duodenum
Rencana operasi ulang,
batal (KU jelek)
01-04-15
Meninggal
PEMBAHASAN
Obstruksi setinggi post
bulbus duodenum
Muntah bilious
Distensi abdomen
FPA :
double
bubble
OMD :
obstruksi
setinggi
post
bulbus
duodenum
Post laparotomi
: Ladd’s band
dan malrotasi
colon
KESIMPULAN
• Malrotasi usus kasus gawat darurat yang
memerlukan intervensi segera, paling sering
pada periode awal usia neonatus.
• Gejala klinis muntah bilious dengan atau
tanpa distensi abdomen.
• FPA obstruksi duodenum double bubble
sign
• Radiografi serial upper GI dan Barium
enama evaluasi malrotasi & KI (Ladds
band dan volvulus).
• Follow-through evaluasi cecum ketika
pemeriksaan radiografi serial upper GI
tidak jelas.
• Ultrasound evaluasi hubungan arteri
dan vena mesenterika superior.
• CT bukan pilihan untuk evaluasi malrotasi.
• Deferensial diagnosis Ladd’s Band
atresia duodenal, duodenal web dan anular
pankreas
TERIMA KASIH
MOHON ASUPAN DAN BIMBINGANNYA