Kasus PT IDEA FIELD INDONESIA dengan MEDIANCE.doc

download Kasus PT IDEA FIELD INDONESIA dengan MEDIANCE.doc

of 4

description

Kasus PT IDEA FIELD INDONESIA dengan MEDIANCE.doc

Transcript of Kasus PT IDEA FIELD INDONESIA dengan MEDIANCE.doc

Kasus PT IDEA FIELD INDONESIA dengan MEDIANCEPT IDEA FIELD INDONESIA berlokasi di jalan burangrang No 34Bandung. Jawa Barat. Indonesia. adalah perusahaan yang sedang berkembang,dan bergerak dalam bidang desain grafis dan desain multimedia. Perusahaanini menciptakan desain dengan isi dan konteks yang kuat, menciptakanproduk-produk ( desain ) yang yang indah dan tiap kliennya di tangani dengandetail dan teliti. karya desain grafis PT IDEA FIELD INDONESIA bersifatdinamis dan dapat berubah-ubah mengikuti perkembang zaman. Perusahaanini memasarkan dan memperdagangkan jasanya secara nasional daninternsional, melalui pemasaran secara langsung maupun melalui media internet agar karya desain grafisnya dikenal dan digunakan secarainternasional.Melalui http://www.elance.com PT IDEA FIELD INDONESIA memasarkankarya-karya desain grafisnya didunia maya (internet), dalam website ini PTIDEA FIELD INDONESIA dihubungkan dengan para pembeli karya desaingrafis atau pembeli jasa untuk membuat desain grafis. Dalam website ini PTIDEA FIELD INDONESIA diharuskan me-upload katalog yang berisi karyakaryadesain grafis, agar para pembeli bisa melihat hasil-hasil karya yangdiciptakan oleh perusahaan. Salah satu katalog yang di-upload di internetadalah katalog dibawah ini :

Pada tanggal 13 Juni 2008 PT. IDEA FIELD INDONESIAmendapatkan laporan dari http://www.elance.com bahwa katalog berisi karya-karyadesain grafis digunakan tanpa izin oleh pihak MEDIANCE dalam websiteelance.com dan lambang the idea field diubah menjadi lambang MEDIANCE.Sehingga katalog tersebut berhasil menarik para pembeli jasa pembuat karyadesain grafis untuk membeli karya dan jasa MEDIANCE, bahkanMEDIANCE berhasil menjual salah satu karya desain grafis dalam katalogtersebut.Upaya hukumPada tanggal 24 Juni 2008 PT. IDEA FIELD INDONESIA melakukansomasi pada MEDIANCE melalui e-mail yang berisikan, bahwa katalogtersebut dan semua karya deain grafis didalamnya adalah ciptaan PT.IDEAFIELD INDONESIA yang dilindungi oleh hak cipta, sehingga MEDIANCEharus menghentikan penggunaan katalog tersebut dan membayar sejumlahuang karena telah menjual salah satu karya desain grafis dalam katalogtersebut sebesar 500 US$ selambat-lambatnya pada tanggal 29 Juni 2008.Sampai pada tanggal 29 Juni 2008 tidak ada tanggapan dariMEDIANCE terhadap somasi PT IDEA FIELD INDONESIA. Kemudian PTIDEA FIELD INDONESIA meminta bantuan kepada http://www.elance.comsebagai pihak yang menyediakan layanan untuk menyelesaikan masalahdengan pihak MEDIANCE. Sehingga pada tanggal 15 Juli 2008 timElance.com membentuk badan arbitrase Ad-Hoc untuk menyelesaikanpermasalahan ini. Pihak PT IDEA FIELD INDONESIA memilih hakim arbiterdari Asosiasi Desain Grafis Internasional dan pihak MEDIANCEmenyetujuinya.

Hasil arbitrase pada tanggal 15 Agustus 2008 adalah pihakMEDIANCE akan menghentikan penggunaan katalog tersebut dalam websiteelance.com dan akan membayar uang sebesar 300 US$ atas penggunaankatalog dan perbanyakan karya desain grafis tersebut. Hasil putusan Arbitrasetersebut telah dilaksanakan oleh MEDIANCE. Tetapi uang sebesar 300 US$harus rela dipotong sebesar 100 US$ untuk biaya arbitrase yang disediakanoleh http://www.elance.com.

Dalam kasus di atas terjadi pelanggaran HAKI ( hak atas kekayaan intelektual). Hak Kekayaan Intelektual ( HAKI ) merupakan suatu hak yang dihasilkan dari suatu kreativitas intelektual yang menghasilkan suatu produk atau proses untuk dinikmati secara ekonomis dan berguna bagi manusia. Pelanggaran yang dilakukan terletak pada design grafis hasil karya Idea Field Indonesia yang sangat mirip dengan design Mediance sehingga dengan demikian dapat diketahui bahwa Mediance secara benar telah melakukan pelanggaran hak cipta design grafis karya dari Idea Field Indonesia. Pada tanggal 13 Juni 2008PT. IDEA FIELD INDONESIAmendapatkan laporan darihttp://www.elance.combahwa katalog berisi karya-karyadesain grafis digunakan tanpa izin oleh pihakMEDIANCEdalam websiteelance.com dan lambang the idea field diubah menjadi lambangMEDIANCE.Sehingga katalog tersebut berhasil menarik para pembeli jasa pembuat karyadesain grafis untuk membeli karya dan jasa MEDIANCE, bahkanMEDIANCE berhasil menjual salah satu karya desain grafis dalam katalogtersebut.

B. UU yang Berlaku

Dalam Kasus Tersebut tidak di jelaskan UU yang berlaku, tetapi jika di analisa maka kasus tersebut terkena UUHC Pasal 72 ayat2yangBerbunyi

Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana di maksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

C. Hukuman yang Berlaku

Dalam Kasus ini Jika di ukur dari UU yang berlaku maka akan dikenakan hukuman Penjara Paling lama lima tahun atau/dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00.

Karena dalam kasus ini dilakukan diambil sebagai mediasi atau arbitrase maka dari hasil arbitrase Mediance dijatuhi Hukuman berupa denda sebesar 300 US$ walaupun ada pemotong dengan Biaya Arbitrase.

D. Kesimpulan

Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah perusahaan web design sebaiknya memiliki tim khusus yang bertugas untuk memeriksa atau membackup setiap website, jadi dengan begitu akan mudah mengetahui jika terjaadi pelanggaran dan langsung bisa di sidang atas pelanggaran hak cipta Web atau gambar yg ada, dengan begitu secara tidak langsung akan mengurangi kasustersebut. Untuk pihak http://www.elance.com sudah sangat berperan penting karena pihak tersebut telah memberitahukan bahwa bahwa katalog berisi karya-karyadesain grafis digunakan tanpa izin oleh pihakMEDIANCEdalam websiteelance.com dan lambang the idea field diubah menjadi lambangMEDIANCE.

Solusi yang terbaik mengatasi pelanggaran hak cipta adalah dengan memberlakukan hukum yang tegas dari UUHC yang telah di buat demi perlindungan Karya Cipta Otang/Perusahaan.

Sumber : http://fadhilahfatin.com/?p=40Sumber :http://hakicase.wordpress.com/2010/04/09/kasus-kasus-pelanggaran-desain-grafis-di-internet/A. ANALISA BUKTI

Dalam kasus di atas sangat jelas bukti yang ada terletak pada design grafis hasil karya Idea Field Indonesia yang sangat mirip dengan design Mediance sehingga dengan demikian dapat diketahui bahwa Mediance secara benar telah melakukan pelanggaran hak cipta design grafis karya dari Idea Field Indonesia.

B. UU yang BerlakuDalam Kasus Tersebut tidak di jelaskan UU yang berlaku, tetapi jika di analisa maka kasus tersebut terkena UUHC Pasal 72 ayat 2 yang BerbunyiBarangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana di maksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

C. Hukuman yang Berlaku

Dalam Kasus ini Jika di ukur dari UU yang berlaku maka akan dikenakan hukuman Penjara Paling lama lima tahun atau/dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00.

Karena dalam kasus ini dilakukan diambil sebagai mediasi atau arbitrase maka dari hasil arbitrase Mediance dijatuhi Hukuman berupa denda sebesar 300 US$ walaupun ada pemotong dengan Biaya Arbitrase.

D. Solusi dari Kasus

Sebuah perusahaan web design Harus menyediakan tim yang memeriksa setiap website, dengan begitu akan lebih cepat mengetahui Web apa yang mengalami pelanggaran hak cipta dan langsung bisa di sidang atas pelanggaran hak cipta Web atau gambar yg ada, dgn begitu secara tidak langsung akan mengurangi kasusTersebut.E. Tanggapan KelompokDari Kasus diatas ada beberapa hal yang akan ditanggapi ialah bahwa semakin maraknya usaha dibidang design yang digunakan untuk web maka akan semakin banyak juga para pesaing-pesaing di bidang yang sama maka semakin maraknya ide-ide kreatif yang di tuangkan kedalam ide-ide yang cemerlang dalam gambar design grafis, akan tetapi akan semakin banyak juga yang melanggar hak cipta dengan mengopi atau menyalin tanpa adanya izin dari pencipta itu sendiri.Kasus diatas adalah cerminan bahwa semakin banyak usaha yang bergerak dibidang web maka akan semakin banyak juga peluang seseorang untuk melanggar hak cipta demi keuntungan materil yang di dapat dari web yang designnya dibajak dari karya orang/perusahaan lain.http://ikhwanulagus.blogspot.com/2013/05/kasus-hukum-dan-pendapat-mengenai.html