kasus neonatologi

download kasus neonatologi

of 42

Transcript of kasus neonatologi

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    1/42

    DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAKKasus Stase Residen NeurologiOleh : dr. ApriyonoSub Bagian : NeonatologiPembimbing : Prof. Dr. Sjarif idajat! dr. Sp.A "K#

    Aris Primadi! dr.! Sp.A "K#! $.Kes %etty &uniati! dr.! Sp.A "K#! $.Kes

    'i(a Aprilia Kadi! dr.! Sp.A "K#. $.KesPeriode : )* +uni ),-

    LAPORAN KASUS

    Congenital Hydrocephalus

    Bayi Ny. N! lahir dengan operasi Sesar di RSS tanggal -/ $ei ),-! dengan

    0eluhan utama Kepala besar seja0 dilahir0an.

    ANAMNESIS

    Riwayat Penyakit Sekarang :

    Pada )1 hari yang lalu! penderita lahir dengan berat badan 2.2,, gram

    dan panjang badan 3!* sentimeter. Dari 4bu P2A, usia )/ tahun yang merasa

    hamil 5u0up bulan. Penderita lahir leta0 0epala dengan Operasi Sesar atas

    indi0asi ga6at janin. Bayi lahir tida0 langsung menangis ! 6arna 0ulit 0ebiruan!

    dan tampa0 u0uran 0epala lebih besar! serta didapat deformitas pada tulang

    e0or Penderita. Keluhan tida0 disertai dengan panas badan! badan 0uning! dan

    0ejang. Penderita tampa0 0urang a0tif. Ri6ayat 0etuban pe5ah dini disang0al.

    Selama hamil ibu sehat! 0ontrol teratur 0e bidan. Ri6ayat meminum obat7obatan

    selain yang diberi0an oleh bidan atau jamu7jamuan disang0al. Ri6ayat

    memelihara binatang peliharaan seperi 0u5ing atau unggas disang0al. Pasien

    sudah dira6at di RSS selama )1 hari "seja0 lahir#.

    Riwayat Penyakit Dahulu :

    %ida0 ada

    Riwayat imuniai :

    Belum ada

    Riwayat Penyakit Keluarga :

    Disang0al

    PEMERIKSAAN !ASMANI UMUM

    Berat badan : 2.*,, gram

    -

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    2/42

    Panjang badan : * 5m

    8ing0ar Kepala : 3, 5m

    Nadi : - 9menit

    Respirasi : 19menit

    Suhu : 2*!/o;

    Kea"aan umum

    Sadar! sianosis "7#! dispneu "7#! dehidrasi "7#! edema "7#

    Statu Interna

    Kulit : i0teri0 "7#

    Kelenjar getah bening : tida0 teraba

    Kepala : ubun7ubun besar "

    idung : Pernafasan 5uping hidung "P;# "7#!

    ;hoana >>

    %elinga : Pinna >>

    $ulut : sianosis perioral "PO;# "7#! frenulum linguae

    tida0 i0teri0

    8eher : retra0si suprasternal "7#

    %ora0s : bentu0 dan gera0 simetris! retra0si inter0ostal 77 +antung : Bunyi jantung "B+#murni reguler

    Paru7paru : B?S 0iri @ 0anan

    Abdomen : datar! lembut! retra0si epigastrium "7#

    epar - 5m ba6ah ar0us 0ostarum "ba5#! tepi tajam! 0enyal

    8ien ta0 teraba! bising usus "B#

    =0stremitas : a0ral hangat! capillary refll time (CRT) 2 deti0! edema 77!

    sianosis 77

    Statu Neur#l#gi

    Ree0s $oro ">#! su50ing ">#! grasping ">#! rooting ">#.

    La$#rat#rium :

    emoglobin "b# : -3!C gdl

    emato0rit "t# : 3

    8e0osit "8# : -3.-,,mm2E DiF ;ount "D;# : ,,-1--,

    )

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    3/42

    %rombosit "%r# : /3.,,,mm2

    Gula Darah Se6a0tu "GDS# : -, mgdl

    4munoserologi :

    Anti Rubella 4gG Rea0tuf 2*!11

    Anti Rubella 4g$ Non7Rea0tif ,!2,2

    Anti ;$? 4gG Rea0tif 21/!2

    Anti ;$? 4g$ Non7Rea0tif ,!-C

    Anti %o9o 4gG H 4g$ Non7Rea0tif

    Anti S? 44 4gG H 4g$ Non7Rea0tif

    R#nen Th#rak :%ida0 tampa0 %B paru a0tif dan tida0 tampa0 0ardiomegali.

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    4/42

    0enyal 8ien ta0 teraba! bising usus "B 4nfe0si ;$?> Rubella Kongenital

    Maalah kumulati- :%4 "2/ minggu#>AsI0sia ringan7sedang>Dehidrasi ringan7sedangPlanning Ampisilin sulba0tam 2 9 -3, mg 4? "-1#

    ;efota9ime 2 9 -3, mg 4? ")#J Kebutuhan 5airan -,,7--, 550ghari @ 3/1 55hari! terdiridari D -, 1, 55! K;8 /!* 7! Na;l 2 2* 55! Kalsiumglu0onas -, ) 55! dengan 0e5epatan 2 55jam

    %rophi5 feeding AS4S' 1 9 *, 55 per sonde "5e0 retensi#

    R ?P Shunt oleh %S Bedah Saraf

    Pr#gn#i

    uo ad (itam dubia ad malam

    uo ad fun5tionam dubia ad malam

    PEM.AHASAN

    A/ DASAR DIA(NOSIS KON(ENITALHIDROSE&ALUS

    DeInisi hidrosefalus se5ara umum adalah 0elebihan 5airan serebrospinalis di

    dalam 0epala! biasanya di dalam sistem (entri0el 6alaupun pada 0asus

    hidrosefalus e0sternal pada ana07ana0 5airan a0an bera0umulasi didalam ronggaara0hnoid. 4mpli0asi dari istilah hirosefalus adalah gangguan hidrodinami0 dari

    5airan li0uor sehingga menimbul0an pening0atan (olume intra(entri0el

    "(entri0ulomegali#.

    idrosefalus adalah 0elainan patologis ota0 yang menga0ibat0an

    bertambahnya 5airan serebrospinal dengan atau pernah dengan te0anan

    intra0ranial yang meninggi! sehingga terdapat pelebaran (entri0el. Pelebaran

    (entri0uler ini a0ibat 0etida0seimbangan antara produ0si dan absorbsi 5airan

    serebrospinal. idrosefalus selalu bersifat se0under! sebagai a0ibat penya0it

    atau 0erusa0an ota0. Adanya 0elainan70elainan tersebut menyebab0an 0epala

    menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura7sutura dan ubun7ubun.

    Ada beberapa istilah yang dipa0ai dalam 0lasiI0asi maupun sebutan

    diagnosis hidrosefalus.

    -. idrosefalus interna menunju00an adanya dilatasi (entri0elE sedang0an

    hidrosefalus e0sternal menuju00an adanya pelebaran rongga subara0hnoid di

    atas permu0aan 0orte0s. idrosefalus 0omuni0ans adalah 0eadaan hidrosefalus

    di mana ada hubungan antara sistem (entri0el dengan rongga subara0hnoid

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    5/42

    ota0 dan spinalE hidrosefalus non0omuni0ans bila ada blo0 di dalam sistem

    (entri0el atau salurannya 0e rongga subara0hnoid. idrosfalus obstru0tif

    menjabar0an 0asus yang mengalami obstru0si pada aliran li0uor dan hal ini

    dijumpai pada sebagian besar 0asus.

    ). idrosefalus juga di0lasiI0asi0an berdasar0an 6a0tu onsetnya yaitu a0ut

    "dalam beberapa hari#! suba0ut "meninggi#! dan 0ronis "bulan7tahun#. Dan

    berdasar0an gejala yang ada dibagi menjadi hidrosefalus simptomati0 dan

    asimptomati0. idrosefalus arrested mebunju00an 0eadaan dimana fa0tor7fa0tor

    yang menyebab0an dilatasi (entri0el pada saat tersebut sudah tida0 a0tif lagi.

    idrosefalus e97(a5uo adalah sebutan bagi 0asus (entri0ulomegali yang

    dia0ibat0anoleh atroI ota0 primer yang biasanya didapat0a pada orang tua.

    2. +umlah 5airan serebrospinal dalam rongga serebrospinal yang berlebihan

    dapat mening0at0an te0anan sehingga dapat merusa0 jaringan saraf. Keadaan

    ini disebut hidrosefalus yang berarti 0elebihan air dalam 0ubah teng0ora0. +adi

    hidrosefalus dapat disebab0an oleh pembentu0an 5airan berlebihan oleh ple0sus

    0oroideus! absorpsi yang inade0uat! atau obstru0si aliran 0eluar pada salah satu

    (entri0el atau lebih.

    $anifestasi Klinis

    Gejala 0linis ber(ariasi sesuai dengan umur penderita. Gejala yang tampa0

    berupa gejala a0ibat te0anan intra5ranial yang meninggi. Pada pasienhidrosefalus berusia di ba6ah ) tahun gejala yang paling umum tampa0

    adalah pembesaran abnormal yang progresif dari u0uran 0epala. $a0ro0rani

    mengesan0an sebagai salah satu tanda bila u0uran ling0ar 0epala lebih besar

    dari dua de(iasi standart di atas u0uran normal! atau persentil C1 dari 0elompo0

    usianya.

    Selain itu menentu0an telah terjadinya ma0ro0rania juga dapat

    dipasti0an dengan mengu0ur ling0aran 0epala subo0sipito7bregmati0us

    dibanding0an dengan ling0aran dada dan ang0a normal pada usia yang sama.

    8ebih penting lagi ialah pengu0uran ber0ala ling0aran 0epala! yaitu untu0

    melihat pembesaran 0epala yang progresif dan lebih 5epat dari normal.

    Gejala te0anan intra5ranial yang meninggi dapat berupa muntah! nyeri

    0epala dan pada ana0 yang aga0 besar mung0in terdapat edema papil saraf

    0ranialis 44 pada pemeri0aan fundus0opi.

    $a0ro0rania biasanya disertai empat gejala hipertensi intra5ranial lainnya yaitu:

    -. 'ontanel anterior yang sangat tegang. Biasanya fontanel anterior dalam

    0eadaan normal tampa0

    3

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    6/42

    datar atau bah0an sedi0it 5e0ung 0e dalam pada bayi dalam posisi berdiri "tida0

    menangis#

    ). Sutura 5ranium tampa0 atau teraba melebar

    2. Kulit 0epala li5in meng0ilap atau tampa0 (ena (ena super(isial menonjol.

    Per0usi 0epala a0an

    terasa seperti pot bunga yang reta0 "5ra50ed pot sign#

    . 'enomena matahari tenggelam "sunset phenomena# tampa0 0edua bola mata

    de(iasi 0eba6ah dan 0elopa0 mata atas tertari0! s5lera tampa0 di atas iris

    sehingga iris sea0an a0an matahari yang a0an terbenan. 'enomena ini seperti

    halnya tanda perinaud! yang terdapat gangguan pada daerah te0tam. =sotropia

    a0ibat parase n.?4 dan 0adang terdapat parase pada n.444! dapat menyebab0an

    penglihatan ganda dan mempunya resi0o bayi menjadi ambliopia.

    Kerusa0an saraf yang memberi gejala 0elainan neurologis berupa

    gangguan 0esadaran! motoris atau 0ejang! 0adang70adang gangguan pusat

    (ital! bergantung 0epada 0emampuan 0epala untu0 membesar dalam mengatasi

    te0anan intra5ranial yang meninggi. Bila proses berlangsung lambat! ma0a

    mung0in tida0 terdapat gejala neurologis 6alaupun telah terdapat pelebaran

    (entri0el yang belum begitu melebar.

    Gejala lainnya yang dapat terjadi ialah spastisistas yang biasanya melibat0an

    e0stremitas inferior "sebagai 0onse0uensi peregangan tra0tus pyramidal se0itar(entri0el lateral yang dilatasi# dan berlanjut sebagai gangguan berjalan!

    gangguan endo0trin "0arena distra0si hipotalamus dan Lpituitari stal0M oleh

    dilatasi (entri0el 444#.

    %anda a6al dan gejala hidrosefalus tergantung pada a6itan dan derajat

    0etida0seimbangan 0apasitas produ0si dan resorbsi ;SS "Darsono! ),,3#. Gejala7

    gejala yang menonjol merupa0an ree0si adanya hipertensi intra0ranial.

    $anifestasi 0linis dari hidrosefalus pada ana0 di0elompo00an menjadi dua

    golongan! yaitu :

    -. A6itan hidrosefalus terjadi pada masa neonatus

    $eliputi pembesaran 0epala abnormal! gambaran tetap hidrosefalus 0ongenital

    dan pada masa bayi. 8ing0aran 0epala neonatus biasanya adalah 237, 5m! dan

    pertumbuhan u0uran ling0ar 0epala terbesar adalah selama tahun pertama

    0ehidupan. Kranium terdistensi dalam semua arah! tetapi terutama pada daerah

    frontal. %ampa0 dorsum nasi lebih besar dari biasa. 'ontanella terbu0a dan

    tegang! sutura masih terbu0a bebas. %ulang7tulang 0epala menjadi sangat tipis.

    *

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    7/42

    ?ena7(ena di sisi samping 0epala tampa0 melebar dan ber0elo0. "Peter Paul

    Ri50ham! ),,2#

    Diagnosis

    Pengu0uran ling0ar 0epala fronto7o0sipital yang teratur pada bayi

    merupa0an tinda0an terpenting untu0 menentu0an diagnosis dini. Pertumbuhan

    0epala normal paling 5epat terjadi pada tiga bulan pertama. 8ing0ar 0epala a0an

    bertambah 0ira70ira ) 5m tiap bulannya. Standar normal berbeda untu0 bayi

    prematur dan bayi 5u0up bulan. Pertumbuhan 0epala normal pada bayi baru

    lahir adalah ) 5m bulan untu0 2 bulan pertama! - 5m bulan untu0 2 bulan

    0edua dan ,!3 5m bulan selama * bulan beri0utnya "lihat tabel )#

    P=$=R4KSAAN P=N

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    8/42

    Pembesaran 0epala dapat terjadi pada hidrosefalus! ma0rosefali! tumor ota0!

    abses ota0! granuloma intra0ranial! dan hematoma subdural perinatal!

    hidranensefali. al7hal tersebut dijumpai terutama pada bayi dan ana07ana0

    berumur 0urang dari * tahun.

    S4%O$=GA8O?4R

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    9/42

    $anifestasi Klinis Pada +anin

    ;ytomegali5 in5lusion disease ";4D# Se0itar -, bayi dengan infe0si

    0ongenital memili0i bu0ti 0linis penya0it saat lahir. Bentu0 yang paling parah dari

    infe0si ;$? 0ongenital disebut sebagai ;4D. ;4D hampir selalu terjadi pada

    6anita yang memili0i infe0si sitomegalo(irus primer selama 0ehamilan!

    mes0ipun 0asus yang jarang dijelas0an pada 6anita dengan 0e0ebalan yang

    sudah ada sebelumnya yang mung0in memili0i rea0ti(asi infe0si selama

    0ehamilan.

    ;4D ditandai dengan retardasi pertumbuhan intrauterin! hepatosplenomegali!

    abnormalitas hematologi "trombositopenia#! dan manifestasi 0ulit berbagai!

    termasu0 pete5hiae dan purpura "blueberry mun bayi#. Namun! manifestasi

    paling signiI0an dari ;4D melibat0an SSP. $i0rosefali! (entri0ulomegali! atroI

    ota0! 0orioretinitis! dan gangguan pendengaran sensorineural 0onse0uensi

    neurologis yang paling umum dari ;4D.

    KalsiI0asi intraserebral biasanya menunju00an distribusi peri(entri5ular dan

    yang biasa ditemui mengguna0an ;% s5an . %emuan 0alsiI0asi intra0ranial

    adalah predi0si deIsit 0ognitif dan audiologi5 di 0emudian hari dan mempredi0si

    prognosis per0embangan buru0 persarafan.

    +i0a ibu hamil terinfe0si. ma0a janin yang di0andung mempunyai risi0otertular sehingga mengalami gangguan misalnya pembesaran hati! 0uning!

    pe0apuran ota0! 0etulian! retardasi mental! dan lain7lain. Bayi a0an 0ehilangan

    pendengaran "tuli#.

    Se0itar ), dijumpai pada bayi yang terinfe0si (irus adalah 8impa atau hati

    membesar disertai gejala 0uning pada 0ulit atau mata.

    C, bayi yang masih bertahan a0an mengalami gangguan saraf berat

    seperti 0eterlambatan per0embangan mental.

    Bila seorang ibu hamil didiagnosa tertular (irus sitomegalo! janin dalam

    0andungan bisa diperi0sa dengan mela0u0an pemeri0saan amniosintesa. ;ara

    pemeri0saan ini hampir 1, dapat mendete0si bayi apa0ah juga terinfe0si (irus

    atau tida0. %etapi tetap belum dapat di0etahui apa0ah bayi menderita penya0it

    berat atau tida0. Namun demi0ian! peri0saan

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    10/42

    Biasanya juga dijumpai 0elainan 0ongenital lain seperti: penya0it jantung

    ba6aan "defe0 septal#! atresia bilier! hernia inguinalis dan abnormalitas

    mus0ulos0eletal

    Kebanya0an bayi yang bertahan hidup gejala ;4D memili0i gejala sisa

    neurologis dan per0embangan saraf jang0a panjang yang signiI0an .

    $emang! telah diper0ira0an bah6a sitomegalo(irus 0ongenital mung0in

    terjadi pada 0asus sindrom Do6n sebagai di0etahui penyebab 0eterbela0angan

    mental pada ana0.

    Sitomegalo(irus ba6aan Asimtomati0

    Kebanya0an bayi dengan infe0si sitomegalo(irus 0ongenital yang lahir dari

    ibu yang telah ada sebelumnya 0e0ebalan terhadap sitomegalo(irus. Bayi7bayi

    ini mun5ul se5ara 0linis sehat pada 6a0tu lahir! namun! mes0ipun bayi dengan

    infe0si sitomegalo(irus 0ongenital mun5ul dengan bai0! mere0a mung0in

    memili0i gangguan pertumbuhan halus dibanding0an dengan bayi yang tida0

    terinfe0si. $es0ipun tanpa gejala saat lahir! bayi ini! bagaimanapun! beresi0o

    untu0 gejala sisa per0embangan saraf.

    Konse0uensi utama dari infe0si tanpa gejala sitomegalo(irus ba6aan adalah

    gangguan pendengaran sensorineural. Se0itar -3 dari bayi ini a0an memili0i

    0etulian unilateral atau bilateral. s0rining audiologi5 rutin baru lahir mung0in

    tida0 mendete0si 0asus sitomegalo(irus ter0ait gangguan pendengaran 0arenadeIsit ini dapat ber0embang berbulan7bulan atau bah0an bertahun7tahun

    setelah 0elahiran.

    Pemeri0saan dan diagnosis

    Anamnesis didapat0an 0eterangan dari 4bunya bah6a Bayi tida0 bergera0

    a0tif dan malas minum. Pemeri0saan Isi0: 8etargi! hiperhipotoni! mi0rosefali!

    5horioretinitis dan tuli neural sensori0.

    Pemeri0saan Penunjang

    Diagnosis pasti infe0si ;$? dila0u0an dengan mela0u0an pemeri0saan pada:

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    11/42

    membingung0an. Di0ata0an infe0si ;$? 0ongenital positif ji0a didapat0an 4g$

    anti ;$? "># pada saat lahir tetapi hasil 4g$ anti ;$? "7# tida0 menying0ir0an

    diagnosis infe0si ;$? 0ongenital. %iter 4gG anti ;$? penderita yang mening0at

    signiI0an dibanding0an dengan titer ibu menunju00an 0emung0inan bayi

    tersebut menderita infe0si 0ongenital a0tif! tetapi untu0 lebih memasti0an

    la0u0an pemeri0saan ulang pada bulan 4! 444 dan ?4. Kemung0inan infe0si ;$?

    0ongenital bisa dising0ir0an ji0a terdapat penurunan titer 4gG anti ;$?. Apabila

    pada pemeri0saan 5airan serebrospinal dijumpai DNA ;$? ma0a hal tersebut

    menunju00an telah terjadi proses 0erusa0an di ota0.

    Antigenemia ;$? KuantiI0asi antigenemia dapat diguna0an untu0

    mempredi0si0an penya0it ;$?! le(el antigenemia tinggi memberi0an nilai

    predi0si positif yang tinggi penya0it ;$?. 8e(el antigenemia a0an menurun

    seiring dengan pengobatan anti (irus yang dila0u0an! sehingga dapat diguna0an

    untu0 memonitor pengobatan.

    Pemeri0saan lain meliputi: SGO% mening0at 2,, 4

    mening0at 2, mgdl! trombositopenia minggu pertama ber0isar antara ),,,7

    -)3.,,,mm2

    Pada ;% s5an 0epala: tampa0 leu0omalasia peri(entri0uler! atroI 0orti0al!

    pembesaran (entri0el uniteralbilateral! efusi subdural dan perdarahan ota0.

    Adanya 0alsiI0asi intra0ranial biasanya disertai gangguan 0ognisi danpendengaran.

    R

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    12/42

    Berdasar0an data dari O! paling tida0 )2*.,,, 0asus Sindrom Rubella

    Kongenital terjadi setiap tahun di negara7negara ber0embang dan dapat

    mening0at -, 0ali lipat pada saat terjadi epidemi. %ida0 semua janin a0an

    tertular. +i0a ibu hamil terinfe0si saat usia 0ehamilannya -) minggu ma0a

    risi0o janin tertular 1,7C, persen. +i0a infe0si dialami ibu saat usia 0ehamilan -37

    2, minggu! ma0a risi0o janin terinfe0si turun yaitu -,7), persen. Namun! risi0o

    janin tertular mening0at hingga -,, persen ji0a ibu terinfe0si saat usia

    0ehamilan 2* minggu.

    Risi0o tertularnya janin yang di0andung oleh ibu terinfe0si Rubella ber(ariasi!

    tergantung 0apan ibu terinfe0si. +i0a ibu hamil terinfe0si saat usia 0ehamilannya

    -) minggu ma0a risi0o janin tertular 1,7C,. +i0a infe0si dialami ibu saat usia

    0ehamilan -372, minggu! ma0a risi0o janin terinfe0si turun yaitu -,7),.

    Namun! risi0o janin tertular mening0at hingga -,, ji0a ibu terinfe0si saat usia

    0ehamilan 2* minggu. +anin yang tertular berisi0o mengalami Sindrom Rubella

    Kongenital! terutama bila infe0si terjadi pada usia janin bulan. Sindrom

    Rubella Kongenital biasanya terjadi hanya bila ibu terinfe0si pada saat umur

    0ehamilan masih 0urang dari bulan. Bila sudah le6at 3 bulan! jarang se0ali

    terjadi infe0si. %etapi! se0ali terjadi Sindrom Rubella Kongenital a0ibatnya

    mengeri0an. Bayi mengalami 0atara0 pada lensa mata! gangguan pendengaran

    atau tuli! gangguan jantung! dan 0erusa0an ota0. Di samping itu! bayi jugaberisi0o lebih besar untu0 ter0ena diabetes melitus! gangguan tiroid! gangguan

    pen5ernaan dan gangguan syaraf "pan7en5ephalitis#.

    Mani-etai Klini

    Pa"a I$u hamil :

    Adenopati "0has# terutama nodus limfati0us bela0ang telinga!o0sipital dan leherbela0ang

    Sa0it 0epala

    Sa0it tenggoro0an

    Ruam Ruam rubela berma5am7ma5am bentu0nya. Ruam menetapselama ) sampai 2 hari dalam pola yang disebut 0aledidos0opi00arena perubahan bentu0nya. $ula7 mula ma0ula merah muda yangireguler "biasanya dalam ) jam# timbul di leher! badan! lengan dana0hirnya di 0a0i. Pada hari beri0utnya lesi ini menyatu! membentu0

    0omponen ma0ulopapular dan menjadi s0arE atiniformis. $u0a

    -)

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    13/42

    sering bebas ruam pada saat ruam penuh sampai tung0ai ba6ah.+arang terjadi des0uamas. T Demam "2C ;72C;#

    Poliartralgia dan poliartritis "0has untu0 6anita#. Keluhan yangpaling 0has mun5ul dengan ruam atau dalam beberapa hari setelah

    serangan ruam. Sendi yang di0enai sering simetris bisa ber0isarmulai dari 0a0u 6a0tu pagi sampai 0eluhan artritis yang diti denganpembeng0a0an! 0emerahan! nyeri te0an. $anifestasi sendi padarubela bersifat sementara dan tida0 menimbul0an 0erusa0an sendi.

    Serologi: 7 4g$ : %erdete0si pada -73 hari setelah mun5ul ruam danbetahan hingga -7 minggu. %iter turun! tida0 terdete0si setelah *7-) minggu. 7 4gG : Dapat di dete0si pada -72 hari setelah mun5ulgejala! bertahan seumur hidup.

    Mani-etai Klini !anin "an ne#natu :

    %ransien T 4ntrauterine gro6th retardation "4

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    14/42

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    15/42

    anita hamil Rubela bila mengenai 6anita hamil! terutama padaa6al 0ehamilan! dapat mendatang0an bahaya bagi janin yangdi0andungnya seperti terjadi abortus "0eguguran#! bayi meninggalpada saat lahir! atau mengalami sindrom Rubela Kongenital.

    8ebih dari 3, 0asus infe0si Rubella pada 4bu hamil bersifatsub0linis atau tanpa gejala sehingga sering tida0 disadari. Karenadapat berdampa0 negatif bagi janin yang di0andungnya ma0adete0si infe0si Rubella pada ibu hamil yang belum memili0i0e0ebalan terhadap infe0si Rubella sangat penting.

    Ada beberapa pemeri0saan laboratorium untu0 mendete0si infe0siRubella! yang laim dila0u0an adalah pemeri0saan anti Rubella 4g$dan anti Rubella 4gG pada 5ontoh darah dari ibu hamil.

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    16/42

    Rubela 4g$ setelah - minggu. Pemeri0saan Anti7rubela 4gG dan 4g$terutama sangat berguna untu0 diagnosis infe0si a0ut pada0ehamilan -1 minggu dan risi0o infe0si rubela ba6aan. Bila6anita hamil mengalami rubela! pasti0an apa0ah janin tertular atautida0

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    17/42

    dari biasa.

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    18/42

    sisterna basalis dan daerah lain. Pada meningitis serosa tuber0ulosa!

    perle0atan meningen

    terutama terdapat di daerah basal se0itar sisterna 0iasmati0a dan

    interpendun0ularis! sedang0an

    pada meningitis purulenta lo0asinya lebih tersebar.

    2. Neoplasma! hidrosefalus oleh obstru0si me0anis yang dapat terjadi di setiap

    tempat aliran ;SS.

    Pengobatan dalam hal ini dituju0an 0epada penyebabnya dan apabila tumor

    tida0 bisa dioperasi!

    ma0a dapat dila0u0an tinda0an paliatif dengan mengalir0an ;SS melalui

    saluran buatan atau

    pirau. Pada ana0! 0asus terbanya0 yang menyebab0an penyumbatan

    (entri0el 4? dan

    a0uadu0tus Syl(ius bagian tera0hir biasanya suatu glioma yang berasal

    dari serebelum!

    sedang0an penyumbatan bagian depan (entri0el 444 biasanya disebab0an

    suatu

    0raniofaringioma.

    . Perdarahan! telah banya0 dibu0ti0an bah6a perdarahn sebelum dan

    sesudah lahir dalam ota0dapat menyebab0an Ibrosis leptomeningen terutama pada daerah basal

    ota0! selain penyumbatan yang terjadi a0ibat organisasi dari darah itu sendiri.

    PatoIsiologi idrosefalus

    Se5ara teoritis hidrosefalus terjadi sebagai a0ibat dari tiga me0anisme

    yaituE produ0si liYuor yang berlebihan! pening0atan resistensi aliran liYuor!

    pening0atan te0anan sinus (enosa. Sebagai 0onse0uensi dari tiga

    me0anisme diatas adalah pening0atan te0anan intra5ranial sebagai upaya

    mempertahan0an 0eseimbangan se0resi dan absorbs. $e0anisme terjadinya

    dilatasi (entri0el masib belum dipahami dengan jelas! namun hal ini

    bu0anlah hal yang sederhana sebagaimana a0umulasi a0ibat dari

    0etida0seimbangan antara produ0si dan absorbs. $e0anisme terjadinya

    dilatasi (entri0el 5u0up rumit dan berlangsung berbeda beda tiap saat tiap

    saat selama per0embangan hidrosefalus. Dilatasi ini terjadi sebagai a0ibat

    dari :

    -. Kompensasi sistem serebro(as5ular

    -1

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    19/42

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    20/42

    $isalnya! (entri0ulo7sisternostomi %or0ildsen pada stenosis a0uadu0tus. Pada

    ana0 hasilnya 0urang memuas0an! 0arena sudah ada insuIsiensi fungsi absorpsi!

    Pengeluaran ;SS 0e dalam organ e0stra0ranial

    PatoIsiologi 4nfe0si ?irus Sitomegalo

    Seperti halnya 0eluarga herpes lainnya! (irus ;$? dapat tinggal se5ara laten

    dalam tubuh dan ;$? merupa0an salah satu penyebab infe0si yang berbahaya

    bagi janin bila infe0si yang berbahaya bagi janin bila infe0si terjadi saat ibu

    sedang hamil 0arena (irus ;ytomegalo dapat mele6ati plasenta dan merusa0

    hati janin.

    +i0a ibu hamil terinfe0si. ma0a janin yang di0andung mempunyai risi0o

    tertular sehingga mengalami gangguan misalnya pembesaran hati! 0uning!

    e0apuran ota0! 0etulian! retardasi mental! dan lain7lain. ;ytomegalo biasanya

    ditemu0an pada 0elenjar sali(a. Pasien dapat mengalami infe0si 0apan saja

    selama 0ehamilan! +i0a selama 0ehamilan menimbul0an gelala! ma0a

    0emung0inN C, bayinya a0an mengalami 0ompli0asi. Pemeri0saan

    laboratorium sangat bermanfaat untu0 mengetahui infe0si a0ut atau infes0i

    berulang! dimana infe0si a0ut mempunyai risi0o yang lebih tinggi. Pemeri0saan

    laboratorium yang dila0u0an meliputi Anti ;$? 4gG dan 4g$! serta A(iditas Anti7

    ;$? 4gG.%ransmisi (erti0al dari ibu 0e bayi melalui transpla5ental. 4nfe0si ;$? pada

    ibu hamil bisa se5ara primer atau re0uren. 4nfe0si primer pada ibu hamil ditandai

    dengan terjadinya sero0on(ersi dari 4gG antibodi ;$? selama 0ehamilan atau

    didapat0an 4gG dan 4g$ ;$? bersama7sama selama 0ehamilan. Sedang0an

    infe0si re0uren ditandai adanya antibodi ;$? pada fase sebelum terjadinya

    pembuahan. Pada infe0si primer! transmisi infe0si 0e bayi sebesar ,. Adanya

    4gG anti ;$? pada ibu hamil tida0 memberi perlindungan 0epada bayi! sehingga

    0elainan 0ongenital mung0in terjadi.

    4nfe0si sitomegalo(irus ";$?# 0ongenital terjadi se0itar 2,.,,,7,.,,,

    bayi dilahir0an dengan infe0si 0ongenital sitomegalo(irus setiap tahun di

    Ameri0a Seri0at! membuat sitomegalo(irus yang paling umum dan penting dari

    semua infe0si 0ongenital. Kemung0inan infe0si 0ongenital dan luasnya penya0it

    pada bayi baru lahir tergantung pada status 0e0ebalan ibu. +i0a infe0si primer ibu

    terjadi selama 0ehamilan! ting0at rata7rata transmisi 0e janin adalah ,! se0itar

    *3 dari bayi ini memili0i penya0it sitomegalo(irus saat lahir. Dengan infe0si ibu

    berulang yaitu! 5ytomegalo(irus infe0si yang terjadi dalam 0onte0s 0e0ebalan

    ),

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    21/42

    pra0onseptual! risi0o penularan pada janin lebih rendah! ber0isar ,!37-!3!

    sebagian besar bayi tampa0 normal saat lahir .

    ?irus menular dari seorang 0e orang lain melalui 0onta0 dengan 5airan tubuh

    seperti urine! air ludah! darah dan produ0 darah! AS4! juga bisa menular melalui

    hubungan se0sual dari semen dan se0resi 5airan (agina. Bila seorang de6asa

    tertular! penderita menderita penya0it mirip mononu0leosis. Dengan tanda7

    tanda sa0it menelan! demam! dan sa0it seluruh badan. Bisa juga menimbul0an

    sa0it badan serius seperti pneumonia! dan 0onjun5tiItis terutama pada seorang

    yang menderita infe0si 4?A4DS. Penularan dapat melalui membrane mu0osa!

    melalui transmisi se0sual atau (irus ini dapat bersembunyi! dan dapat

    mengalami rea0ti(asi.

    Penatala0sanaan

    Gan5y5lo(ir * mgKgBBdosis 4? drip dalam - jam! diberi0an setiap -) jam

    selama * minggu. %erapi ini tida0 dianjur0an untu0 bayi asimptomati0 0arena

    resi0o =SO! antara lain supresi sumsum tulang dan atroI testis. =(aluasi bayi

    dengan infe0si ;$? 0ongenital meliputi:

    7 Klinis: %inggi badan! Berat Badan! 8ing0ar Kepala! epar dan lien! $ata

    7 8aboratorium: darah leng0ap! hapusan darah tepi! trombosit! SGP%SGO%!

    bilirubin dire0indire0! ;$? urine dan ;SS(irus rubella merupa0an (irus RNA tergolong genus Rubi(irus dalam famili

    %oga(iridae. ?irus rubela berbent0 bulat "sferis# dengan diameter *,7/, nm dan

    memili0i inti "5ore# nu0leoprotein padat! di0elilingi oleh dua lapis lipid yang

    mengandung gli5oprotein en(elope =- dan =). ?irus bersifat termolabil! 5epat

    menjadi tida0 a0tif pada temperatur 2/Z; dan pada temperatur 7),Z; dan relatif

    stabil selama berbulan bulan pada temperatur 7*,Z;. ?irus rubela dapat

    dihan5ur0an oleh enim proteinase dan pelarut lema0 tetapi relatif rentan

    "resistent# terhadap pembe0uan! pen5airan dan soni0asi tampa0nya rubela stabil

    se5ara antigen dan berbeda dari semua (irus lain yang telah di0enal. Berbeda

    dengan toga(irus yang lain! (irus rubela hanya terdapat pada manusia.

    Penularan (irus ini terjadi terutama melalui 0onta0 langsung atau droplet dengan

    se0ret nasofaring dari penderita. (irus biasanya diisoloasi0an pada bia0an

    jaringan.

    PatoIsiologi 4nfe0si Rubela

    )-

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    22/42

    Sumber infe0si rubela janin adalah dari plasenta 6anita hamil yang

    menderita (iremia. ?iremia maternal bisa dimulai - minggu sebelum serangan

    ruam dan dapat menimbul0an infe0si plasenta. Di a6al 0ehamilan infe0si ini

    tida0 menetap di jaringan plasenta ibu "desisua#! tapi menetap di (ili 0orion.

    ?iremia janin 0emudian bisa menimbul0an infe0si janin diseminata. a0tu

    sangatlah penting. Pembentu0an organ terjadi dalam minggu 0edua sampai

    0eenam setelah 0onsepsi! sehingga infe0si sangat berbahaya untu0 jantung dan

    mata pada saat itu. Dalam trimester 0edua! janin mengalami pening0atan

    0emampuan imunologi dan tida0 lagi pe0a terhadap infe0si 0ronis yang

    merupa0an 0has rubella intrauterin dalam minggu7minggu a6al.

    Penatalakanaan

    +i0a tida0 terjadi 0ompli0asi ba0teri! pengobatan adalahsimptomatis. Adamantanamin hidro0lorida "amantadin# telahdilapor0an efe0tif in (itro dalam menghambat stadium a6al infe0sirubella pada sel yang dibia00an.

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    23/42

    0elompo0 yang dioperasi! ang0a 0ematian adalah /. Setelah operasi se0itar

    3- 0asus men5apai fungsi normal dan se0itar -* mengalami retardasi mental

    ringan. Adalah penting se0ali ana0 hidrosefalus mendapat tinda0 lanjut jang0a

    panjang dengan 0elompo0 multidisipliner.

    Kompli0asi relatif tida0 laim pada ana0. Neuritis dan artritis 0adang 0adang

    terjadi. Resistensi terhadap infe0si ba0teri se0under tida0 berubah. =nsefalitis

    serupa dengan ensefalitis yang ditemu0an pada rubela yang terjadi pada se0itar

    -*.,,, 0asus.

    Prognosis rubella ana0 adalah bai0E sedang prognosis rubella 0ongenital

    ber(ariasi menurut 0eparahan infe0si. anya se0itar 2, bayi dengan ensefalitis

    tampa0 terbebas dari deIsit neuromotor! termasu0 sindrom autisti0. Kebanya0an

    penderitanya a0an sembuh sama se0ali dan mempunyai 0e0ebalan seumur

    hidup terhadap penya0it ini.

    0/ PEN0E(AHAN

    4bu atau pengasuh henda0nya memelihara 0ebersihan perorangan!men5u5i tangan yang bersih bila 0onta0 dengan air seni atau airludah bayi. %isu pembersih dan pampers henda0nya dibuang.Kebiasaan tida0 minum dari gelas be0as orang lain sebai0nya tetapdipelihara.

    8aporan dari satu penelitian menyabut0an bah6a /, bayi yangtertular (irus se6a0tu di dalam 0andungan masih mengeluar0an(irus melalui air seni mere0a sampai berusia -72 tahun.

    Demi0ian juga pada pera6at ibu hamil yang mung0in terinfe0si(irus tetap memelihara 0esehatan perorangan dengan bai0.

    Pemberian (a0si sitomegalo dapat memberi0an perlindungan bagi

    yang beresi0o tertular (irus.

    Pera6at bayi perlu diberi penyuluhan mengenai infe0si (irussitomegalo.

    Pera6at yang tida0 sedang hamil! tida0 selalu bisa menular0an (irus

    pada bayi yang diasuhnya.

    Selama hamil! 5u5i tangan yang bersih dengan sabun dan airmengalir setelah mela0u0an 0onta0 dengan popo0 dan 5airanse0resi mulut.

    )2

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    24/42

    4bu hamil yang men5uriga0an tertular (irus sitomegalo! sebai0nyadiperi0sa dan perlu perhatian pada bayinya apa0ah juga sudahtertular (irus.

    Peri0saan dengan tes anti body terhadap (irus sitomegalo.

    $enemu0an (irus pada 5airan ser(i0s! bu0an merupa0an indi0asimela0u0an operasi se5tion 5aesar.

    $enemu0an (irus pada AS4! juga bu0an halangan untu0 menyusuibayinya! mengingat 0euntungan menyusui! lebih utama dibanding0erugian tertular (irus sitomegalo.

    Pada orang yang rentan! prote0si pasif dari atau pelemahanpenya0it dapat diberi0an se5ara ber(ariasi dengan inje0si

    intramus0uler globulin imun serum "G4S# yang diberi0an dengandosis besar ",!)3[,!3, m80g atau ,!-)[,!), m8lb# dalam /[1 haripas5a pemajanan.

    =fe0ti(iias globulin imun tida0 dapat diramal0an. %ampa0nyatergantung. pada 0adar antibodi produ0 yang diguna0an dan padafa0tor yang belum di0etahui. $anfaat G4S telah dipertanya0an0arena pada beberapa 0eadaan ruam di5egah dan manifestasi 0linistida0 ada atau minimal 6alaupun (irus hidup dapat diperaga0andalam darah. Bentu0 pen5egahan ini tida0 terindi0asi! 0e5uali pada6anita hamil nonimun.

    Program (a0sinasi atau imunisasi merupa0an salah satu upayapen5egahan terhadap rubella. Di Ameri0a Seri0at mengharus0anuntu0 imunisasi sernua la0i[la0i dan 6anita umur -) dan -3 bulanserta pubertas dan 6anita pas5a pubertas tida0 hamil. 4munisasiadalah efe0tif pada umur -) bulan tetapi mung0in tertunda sampai-3 bulan dan diberi0an sebagai (a0sin MMR.

    4munisasi rubella harus diberi0an pada 6anita pas5a pubertas yang0emung0inan rentan pada setiap 0unjungan pera6atan 0esehatan.

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    25/42

    Pen1egahan Se$elum kehamilan

    Sebelum hamil pasti0an bah6a Anda telah memili0i 0e0ebalanterhadap (irus Rubella dengan mela0u0an pemeri0saan anti7Rubella4gG dan anti7Rubella 4g$.

    +i0a hasil 0eduanya negatif! sebai0nya Anda 0e do0ter untu0

    mela0u0an (a0sinasi! namun Anda baru diperboleh0an hamil 2bulan setelah (a0sinasi

    +i0a anti7Rubella 4g$ saja yang positif atau anti7Rubella 4g$ dan anti7Rubella 4gG positif! do0ter a0an menyaran0an Anda untu0 menunda0ehamilan

    +i0a anti7Rubella 4gG saja yang positif! berarti Anda pernah terinfe0si

    dan antibodi yang terdapat dalam tubuh Anda dapat melindungi dariserangan (irus Rubella. Bila Anda hamil! bayi Anda pun a0anterhindar dari Sindroma Rubella Kongenital.

    Bila Anda sedang hamil dan belum mengetahui apa0ah tubuh Andatelah terlindungi dari infe0si Rubella ma0a Anda dianjur0anmela0u0an pemeri0saan anti7Rubella 4gG dan anti7Rubella 4g$ :

    +i0a Anda telah memili0i 0e0ebalan "anti7Rubella 4gG positif#! berarti

    janin Anda pun terlindungi dari an5aman (irus Rubella

    )3

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    26/42

    DA&TAR PUSTAKA

    -. Grin. $i0e. O55upational %herapy Re(ision Notes : Spina BiIda

    \Online] ),,*! \5ited ),,* No( )C! ),,*]E A(ailable from

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    27/42

    --.Bar7O B! 8e(i5he0 V! $oretti $=! $ah ;! Andreou S! Koren G.

    Pregnan5y out5ome follo6ing rubella (a55ination: a prospe5ti(e

    5ontrolled study. Am + $ed Genet A. ),,E-2,"-#:3)73.

    -).Robertson S=! 'eatherstone DA! Ga5i57Dobo $! ersh BS. Rubella and

    5ongenital rubella syndrome: global update. Re( Panam Salud Publi5a.

    ),,2E-"3#:2,*72-3.

    A. Defenisi

    Hidrosefalus adalah gangguan pada sistem ventrikel yang berdilatasi dan mengandung CSS

    dalam jumlah berlebihan. Penimbunan cairan ini terjadi akibat ketidakseimbangan

    pembentukan dan penyerapan CSS. Hidrosefalus dapat dibagi menjadi bentuk komunikans

    dan non komunikans. Pada hidrosefalus nonkomunikans, cairan ventrikel tidak berhubungan

    dengan cairan CSS di dalam ruang subaraknoid tulang belakang atau sisterna basalis. Hal ini

    secara tidak langsung menandakan penyumbatan aliran CSS di dalam system ventrikel,

    misalnya pada foramen Monro, akuaduktus sylvii, atau ventrikel keempat dan lubang

    keluarnya. Pada hidrosefalus komunikans, sumbatan terjadi di luar system ventrikel, dan

    cairan di dalam ventrikel berhubungan dengan ruang subaraknoid spinalis dan sisterna

    basalis.

    B. EpidemiologiInsidensi hidrosefalus antara ,!"# setiap $ kelahiran. Insidensi hidrosefalus kongenital

    adalah ,%"$,& pada tiap $ kelahiran dan $$'"#(' disebabkan oleh stenosis a)ueductus

    serebri. *idak ada perbedaan bermakna insidensi untuk kedua jenis kelamin, juga dalam hal

    perbedaan ras. Hidrosefalus dapat terjadi pada semua umur. Pada remaja dan de+asa lebih

    sering disebabkan oleh toksoplasmosis. Hidrosefalus infantil #-' adalah akibat abnormalitas

    perkembangan otak, %' karena perdarahan subaraknoid dan meningitis, dan kurang dari #'

    akibat tumor fossa posterior

    C. Etiologi

    Hidrosefalus kongenital dapat terjadi akibat infeksi intrauterin oleh berbagai agen termasuk

    virus rubella, cytomegalovirus, tooplasmosis dan sifilis, yang menimbulkan reaksi radang

    pada lapisan ependim sistem ventrikel dan meningen di ruang subaraknoid. /adang"kadangdapat terjadi penyumbatan jalur aliran CSS di akuaduktus atau sisterna basalis. Hidrosefalus

    dapat berkaitan dengan malformasi kongenital sistem saraf, termauk stenosis akuaduktus,

    mungkin tidak disebabkan oleh infeksi intrauterus asimptomatik. Malformasi 0rnold chiari

    sering disertai dengan hidrosefalus, spina bifida dan meningomielokel. Pada lesi ini bagian

    batang otak dan serebellum bergeser ke arah kaudal ke dalam kanalis spinalis servikalis, dan

    aliran CSS terganggu pada fossa posterior. 1angguan lain yang berkaitan dengan hidrosefalus

    adalah stenosis akuaduktus terkait 23, kista araknoidalis dan malformasi congenital multiple

    akibat kelainan kromosom. 4alaupun jarang tumor kongenital susunan saraf pusat terutama

    yang terletak dekat garis tengah, dapat menghambat aliran CSS dan menimbulkan

    pembesaran sistem ventrikel.

    Hidrosefalus dapat terjadi akibat infeksi sistem saraf 5terutama meningitis bakterialis tetapijuga infeksi virus, seperti gondongan6 dan tumor 5terutama meduloblastoma, astrositoma dan

    )/

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    28/42

    ependinoma di fossa posterior6 yang menganggu aliran CSS. 7uptur aneurisma, malformasi

    arteriovena, trauma dan gangguan perdarahan sistemik dapat menimbulkan perdarahan

    kedalam ruang subaraknoid dan yang lebih jarang, sistem ventrikel yang menimbulkan

    respon peradangan dan akhirnya fibrosis saluran CSS.perdarahan intrakranium pada bayi

    prematur dapat menyebabkan hidrosefalus.

    Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi dan anak ialah 8$6 /elainan 9a+aan 5/ongenital6

    a. Stenosis akuaduktus Sylvii

    b. Spina bifida dan kranium bifida

    c. Sindrom :andy"4alker

    d. /ista araknoid dan anomali pembuluh darah

    !6 Infeksi

    0kibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen. Secara patologis terlihat penebalan jaringan

    piamater dan araknoid sekitar sisterna basalis dan daerah lain. Penyebab lain infeksi adalah

    tooplasmosis.

    (6 ;eoplasma

    Hidrosefalus oleh obstruksi mekanik yang dapat terjadi di setiap tempat aliran CSS. Padaanak yang terbanyak menyebabkan penyumbatan ventrikel I< atau akuaduktus Sylvii bagian

    terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari serebelum, penyumbatan bagian depan

    ventrikel III disebabkan kraniofaringioma.

    #6 Perdarahan

    Perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat menyebabkan fibrosis

    leptomeningen terutama pada daerah basal otak, selain penyumbatan yang terjadi akibat

    organisasi dari darah itu sendiri

    D. Klasifikasi

    /lasifikasi hidrosefalus bergantung pada faktor yang berkaitan dengannya, berdasarkan 8

    $. 1ambaran klinis, dikenal hidrosefalus manifes 5overt hydrocephalus6 dan hidrosefalus

    tersembunyi 5occult hydrocephalus6.

    !. 4aktu pembentukan, dikenal hidrosefalus kongenital dan hidrosefalus akuisita.

    (. Proses terbentuknya, dikenal hidrosefalus akut dan hidrosefalus kronik.

    #. Sirkulasi CSS, dikenal hidrosefalus komunikans dan hidrosefalus non komunikans.

    Hidrosefalus interna menunjukkan adanya dilatasi ventrikel, hidrosefalus eksternal

    menunjukkan adanya pelebaran rongga subarakhnoid di atas permukaan korteks.

    Hidrosefalus obstruktif menjabarkan kasus yang mengalami obstruksi pada aliran likuor.

    9erdasarkan gejala, dibagi menjadi hidrosefalus simptomatik dan asimptomatik. Hidrosefalus

    arrested menunjukan keadaan dimana faktor"faktor yang menyebabkan dilatasi ventrikel pada

    saat tersebut sudah tidak aktif lagi. Hidrosefalus e"vacuo adalah sebutan bagi kasus

    ventrikulomegali yang diakibatkan atrofi otak primer, yang biasanya terdapat pada orang tua.E. Patofisiologi

    CSS yang dibentuk dalam sistem ventrikel oleh pleksus khoroidalis kembali ke dalam

    peredaran darah melalui kapiler dalam piamater dan arakhnoid yang meliputi seluruh susunan

    saraf pusat 5SSP6. Cairan likuor serebrospinalis terdapat dalam suatu sistem, yakni sistem

    internal dan sistem eksternal. Pada orang de+asa normal jumlah CSS ="$% ml, anak umur

    &"$ tahun $"$# ml, bayi #"- ml, neonatus !"( ml dan prematur kecil $"! ml.

    Cairan yang tertimbun dalam ventrikel %"$% ml. 0liran CSS normal ialah dari ventrikel

    lateralis melalui foramen monroe ke ventrikel III, dari tempat ini melalui saluran yang sempit

    akuaduktus Sylvii ke ventrikel I< dan melalui foramen >uschka dan Magendie ke dalam

    ruang subarakhnoid melalui sisterna magna. Penutupan sisterna basalis menyebabkan

    gangguan kecepatan resorbsi CSS oleh sistem kapiler.Hidrosefalus secara teoritis terjadi sebagai akibat dari tiga mekanisme yaitu 8

    )1

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    29/42

    $. Produksi likuor yang berlebihan

    !. Peningkatan resistensi aliran likuor

    (. Peningkatan tekanan sinus venosa

    /onsekuensi tiga mekanisme di atas adalah peningkatan tekanan intrakranial sebagai upaya

    mempertahankan keseimbangan sekresi dan absorbsi. Mekanisme terjadinya dilatasi ventrikel

    cukup rumit dan berlangsung berbeda"beda tiap saat selama perkembangan hidrosefalus.:ilatasi ini terjadi sebagai akibat dari 8

    $. /ompresi sistem serebrovaskuler.

    !. 7edistribusi dari likuor serebrospinalis atau cairan ekstraseluler

    (. Perubahan mekanis dari otak.

    #. ?fek tekanan denyut likuor serebrospinalis

    %. Hilangnya jaringan otak.

    -. Pembesaran volume tengkorak karena regangan abnormal sutura kranial.

    Produksi likuor yang berlebihan disebabkan tumor pleksus khoroid. 1angguan aliran likuor

    merupakan a+al dari kebanyakan kasus hidrosefalus. Peningkatan resistensi yang disebabkan

    gangguan aliran akan meningkatkan tekanan likuor secara proporsional dalam upaya

    mempertahankan resorbsi yang seimbang.Peningkatan tekanan sinus vena mempunyai dua konsekuensi, yaitu peningkatan tekanan

    vena kortikal sehingga menyebabkan volume vaskuler intrakranial bertambah dan

    peningkatan tekanan intrakranial sampai batas yang dibutuhkan untuk mempertahankan

    aliran likuor terhadap tekanan sinus vena yang relatif tinggi. /onsekuensi klinis dari

    hipertensi vena ini tergantung dari komplians tengkorak.

    Sumbatan akut aliran CSS menyebabkan pelebaran sistem ventrikel dengan cepat. 0+alnya

    dimulai pada kornu frontalis dan oksipitalis ventrikel lateral lalu diikuti oleh dilatasi simetris

    sisa ruang intraserebral yang berisi CSS. Mekanisme kompensasi berusaha mengurangi

    volume kompartemen intrakranium lain. 7uang subaraknoid diatas hemisfer mengalami

    obliterasi se+aktu girus menjadi rata dan sulkus menekan cranium. Sistem vaskuler juga

    tertekan dan tekanan vena dalam sinus dura meningkat. >apisan serebrum menipis seiring

    dengan terjadinya pelebaran ventrikel. >apisan ependim sistem ventrikel terganggu, dan CSS

    meresap secara langsung kedalam parenkim otak. Hal ini menambah rute alternatif

    penyerapan CSS yang diperlukan untuk membatasi ekspansi system ventrikel yang tidak

    terkontrol. Perpindahan CSS transependima ikut berpetran menimbulkan edema substansia

    alba atau interstisium periventrikel.mekanisme kompensasi lain yang terjadi pada bayi adalah

    pembesaran volume rongga intrakranium mengakibatkan pelebaran sutura cranium.

    Pada hidrosefalus kronis, substansia alba akhirnya mengalami atrofi, dan substansia grisea

    akhirnya akan terpengaruh. 0liran darah ke otak berkurang terutama pada substansia alba

    dibandingkan dengan substansia grisea. *ekanan intrakranial dapat berkurang, dibandingkan

    dengan tekanan maksimal yang dicapai sebelumnya karena pembesaran system ventrikelmenghasilkan peningkatan luas permukaan sehingga gaya yang ditimbulkan cairan menjadi

    tersebar dan tekanan menjadi menurun.

    )C

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    30/42

    F. Manifestasi Klinis

    1ejala dan tanda ditimbulkan oleh proses yang mendasari bentukkan hidrosefalus, misalnya

    tumor, infeksi atau perdarahan. *iap"tiap proses tersebut akan menyebabkan timbulnya

    temuan spesifik yang berkaitan dengan proses patologik dasar. Peningkatan tekanan

    intracranial dan dilatasi ventrikel menimbulkan temuan serupa tetapi nonspesifik pada semua

    bentuk hidrosefalus apapun penyebab primernya. @ika penimbunan CSS berlebihan

    berlangsung secara perlahan dan terjadi penyesuaian pasien mungkin asimptomatik. 1ejala

    nonspesifik berupa nyeri kepala akibat distorsi meningen dan pembuluh darah. Intensitas danletak nyeri dapat bersifat intermitten atau menetap. ;yeri pagi hari yang disertai mual dan

    mintah disebabkan oleh peningkatan tekanan intracranial.perubahan kepribadian dan perilaku

    dapat terjadi seperti mudah tersinggung, gaduh, acuh tak acuh dan hilangnya perhatian.

    >ateragi dan perasaan mengantuk dapat terjadi seiring dengan perkembagan penyakit ini

    merupakan tanda"tanda disfungsi batang otak dan otak tengah. Muntah, mual dan penurunan

    nafsu makan disebabkan oleh peningkatan tekanan intrakranial di fossa posterior. Papil

    edema dan paresis otot ekstraokular menimbulkan diplopia akibat tekanan pada saraf

    klranialis ketiga atau keenam.

    Perubahan tanda vital mencakup bradikardi, hipertensi sistemik dan perubahan frekuensi

    napas biasanya disebabkan oleh gangguan batang otak. Pada bayi kecil dapat terbentuk

    kontur tengkorak abnormal berupa dahi menonjol yang disebut sebagai frontal bossing. :apatdijumpai transluminasi abnormal pada anak berusia kurang dari dua tahun jika cranium tipis

    2,

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    31/42

    dan ventrikel mengalami pelebaran derajat sedang. Pasien dapat mengalami gangguan

    melihat ke atas karena tekanan pada otak tengah dan dapat terlihat sclera diatas iris. Hal ini

    dikenal sebagai tanda matahari terbenam. Spastisitas ekstrenitas, terutama tungkai terjadi

    karena serat dari korteks daerah motorik teregang disekitar ventrikel yang melebar se+aktu

    berjalan menuju pedunculus serebri. :apat timbul gangguan pertumbuhan, perkembangan

    seks, dan homeostasis cairan dan elektrolit akibat tekanan pada hipotalamus oleh ventrikelketiga yang melebar.

    pada anak dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu 8

    $. 0+itan hidrosefalus terjadi pada masa neonatus

    Meliputi pembesaran kepala abnormal, gambaran tetap hidrosefalus kongenital dan pada

    masa bayi. >ingkaran kepala neonatus biasanya adalah (%"# cm, dan pertumbuhan ukuran

    lingkar kepala terbesar adalah selama tahun pertama kehidupan. /ranium terdistensi dalam

    semua arah, tetapi terutama pada daerah frontal. *ampak dorsum nasi lebih besar dari biasa.

    Aontanella terbuka dan tegang, sutura masih terbuka bebas. *ulang"tulang kepala menjadi

    sangat tipis. okasi nyeri kepala tidak khas. :apat disertai keluhan penglihatan ganda

    5diplopia6 dan jarang diikuti penurunan visus. Secara umum gejala yang paling umum terjadi

    pada pasien"pasien hidrosefalus di ba+ah usia dua tahun adalah pembesaran abnormal yang

    progresif dari ukuran kepala. Makrokrania mengesankan sebagai salah satu tanda bila ukuran

    lingkar kepala lebih besar dari dua deviasi standar di atas ukuran normal. Makrokrania

    biasanya disertai empat gejala hipertensi intrakranial lainnya yaitu8

    a. Aontanel anterior yang sangat tegang.

    b. Sutura kranium tampak atau teraba melebar.

    c. /ulit kepala licin mengkilap dan tampak vena"vena superfisial menonjol.

    d. Aenomena Bmatahari tenggelam 5sunset phenomenon6.

    1ejala hipertensi intrakranial lebih menonjol pada anak yang lebih besar dibandingkan

    dengan bayi. 1ejalanya mencakup8 nyeri kepala, muntah, gangguan kesadaran, gangguan

    okulomotor, dan pada kasus yang telah lanjut ada gejala gangguan batang otak akibat herniasi

    tonsiler 5bradikardia, aritmia respirasi6.

    G. Diagnosis

    Pada bayi yang kepalanya tumbuh secara berlebihan dan ukuran lingkar kepalanya mele+ati

    garis batas pada bagian pertunbuhan dicurigai menderita hidrosefalus. C* 5atau M7I6

    memperlihatkan jaringan otak dan ruang yang terisi CSS sangat mempermudah evaluasi

    penyakit. Pola dilatasi ventrikel dapat menunjukkan tempat sumbatan aliran CSS.

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    32/42

    apabila keadaan pasien tidak memungkinkan tindakan bedah. Dbat yang digunakan antara

    lain asetaEolamid, digoksin, furosemid, dan gliserol. Dbat 2obat ini digunakan untuk periode

    yang relatif singkat dan belum terlalu berhasil apabila dibandingkan dengan tindakan bedah.

    Pada dasarnya ada tiga prinsip dalam pengobatan hidrosefalus, yaitu 8

    a6 Mengurangi produksi CSS.

    b6 Mempengaruhi hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat absorbsi.c6 Pengeluaran likuor 5CSS6 kedalam organ ekstrakranial.

    Penanganan hidrosefalus juga dapat dibagi menjadi 8

    $. Penanganan Sementara

    *erapi konservatif medikamentosa ditujukan untuk membatasi evolusi hidrosefalus melalui

    upaya mengurangi sekresi cairan dari pleksus khoroid atau upaya meningkatkan resorbsinya.

    !. Penanganan 0lternatif 5Selain Shunting6

    Misalnya 8 pengontrolan kasus yang mengalami intoksikasi vitamin 0, reseksi radikal lesi

    massa yang mengganggu aliran likuor atau perbaikan suatu malformasi. Saat ini cara terbaik

    untuk melakukan perforasi dasar ventrikel III adalah dengan teknik bedah endoskopik. 5Peter

    Paul 7ickham, !(6

    (. Dperasi Pemasangan BPintas 5Shunting6Dperasi pintas bertujuan membuat saluran baru antara aliran likuor dengan kavitas drainase.

    Pada anak"anak lokasi drainase yang terpilih adalah rongga peritoneum. 9iasanya cairan

    serebrospinalis didrainase dari ventrikel, namun kadang pada hidrosefalus komunikans ada

    yang didrain ke rongga subarakhnoid lumbar. 0da dua hal yang perlu diperhatikan pada

    periode pasca operasi, yaitu8 pemeliharaan luka kulit terhadap kontaminasi infeksi dan

    pemantauan kelancaran dan fungsi alat shunt yang dipasang. Infeksi pada shunt meningatkan

    resiko akan kerusakan intelektual, lokulasi ventrikel dan bahkan kematian.

    I. Prognosis

    Hidrosefalus yang tidak diterapi akan menimbulkan gejala sisa, gangguan neurologis serta

    kecerdasan. :ari kelompok yang tidak diterapi, %"F' akan meninggal karena penyakitnya

    sendiri atau akibat infeksi berulang, atau oleh karena aspirasi pneumonia. ;amun bila

    prosesnya berhenti 5arrested hidrosefalus6 sekitar #' anak akan mencapai kecerdasan yang

    normal. Pada kelompok yang dioperasi, angka kematian adalah F'. Setelah operasi sekitar

    %$' kasus mencapai fungsi normal dan sekitar $-' mengalami retardasi mental ringan.

    0dalah penting sekali anak hidrosefalus mendapat tindak lanjut jangka panjang dengan

    kelompok multidisipliner.

    Prognosis hidrosefalus dipengaruhi oleh tindakan pencegahan yang diupayakan, faktor

    resiko, komplikasi, progresifitas dan tindakan operatif yang dikerjakan. Hidrosefalus yang

    tidak diterapi akan menimbulkan gejala sisa, gangguan neurologis serta kecerdasan. :ari

    kelompok yang tidak diterapi, %"F' akan meninggal karena penyakitnya sendiri atau

    akibat infeksi berulang, atau oleh karena aspirasi pneumonia. ;amun bila prosesnya berhenti5arrested hidrosefalus6 sekitar #' anak akan mencapai kecerdasan yang normal. Pada

    kelompok yang dioperasi, angka kematian adalah F'. Setelah operasi sekitar %$' kasus

    mencapai fungsi normal dan sekitar $-' mengalami retardasi mental ringan.

    Prognosis ini juga tergantung pada penyebab dilatasi ventrikel dan bukan pada ukuran mantel

    korteks pada saat dilakukan operasi. 0nak dengan hidrosefalus meningkat resikonya untuk

    berbagai ketidakmampuan perkembangan. 7ata"rata )uosien intelegensi berkurang

    dibandingkan dengan populasi umum, terutama untuk kemampuan tugas sebagai kebalikan

    dari kemampuan verbal. /ebanyakan anak menderita kelainan dalam fungsi memori.

    Masalah visual adalah laEim, termasuk strabismus, kelainan visuospasial, defek lapangan

    penglihatan, dan atrofi optik dengan pengurangan ketajaman akibat kenaikan tekanan

    intrakranial.9angkitan visual yang kemungkinan tersembunyi tertunda dan memerlukanbeberapa +aktu untuk sembuh pasca koreksi hidrosefalus. Meskipun sebagian anak

    2)

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    33/42

    hidrosefalus menyenangkan dan bersikap tenang, ada anak yang mememperlihatkan perilaku

    agresif dan melanggar.0dalah penting sekali anak hidrosefalus mendapat tindak lanjut jangka

    panjang dengan kelompok multidisipliner.

    4DROS='A8

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    34/42

    Se5ara 0linis peninggian te0anan intra(entri0uler!

    (olume ;SS! dan u0uran (entri0el menimbul0an 0elainan

    beri0ut: pembesaran 0epala! penonjolan fontanel! sepa7

    rasi sutura! tanda $a5=6en positif! fenomena setting

    sun! s5alp yang meng0ilap! dilatasi (ena s5alp! stra7

    bismus 0on(ergen atau di(ergen! tangis yang high pit5h7

    ed! postur opistotoni0! dan 0egagalan untu0 ber0embang.

    Gejala 0lini0 ini biasanya tampa0 pada hidrosefalus

    progresif 5epat. $ere0a dapat terjadi bersamaan atau

    bergantian. Pada 0ebanya0an hidrosefalus dini atau ri7

    ngan! hanya perubahan ringan pada sutura! fontanel!

    s5alp! dan gera0 bola mata yang dijumpai. Pada hidrose7

    falus yang ber0embang lambat! gejala mung0in tida0 tam7

    pil hingga pasien mulai berjalan! dimana 0eadaan ini

    dibu0ti0an dengan lang0ah berdasar7lebar! para paresis!

    hemianopia bitemporal! dan retardasi mental.

    Pada hidrosefalus infantil! hidrosefalus primer a7

    tau idiopati0 sangat lebih banya0 dari hidrosefalus se7

    0under. Gejala mung0in tampa0 dini pada 0ehidupan in7

    trauterin atau terlambat! beberapa bulan setelah lahir.Gejala mung0in tampa0 tiba7tiba "hidrosefalus a0uta#!

    atau perlahan7lahan "hidrosefalus 0roni0a#. 4nsidens

    hidrosefalus 0ongenital se0itar delapan per -,.,,, 0e7

    lahiran. idrosefalus terjadi pada tiga per -,, ana0

    yang lahir dari orangtua yang memili0i ana0 mielomeni7

    ngosel. Penyebab hidrosefalus 0ongenital pada 0ebanya07

    an 0asus tida0 di0etahui "hidrosefalus idiopati0#. Ke7

    0e5ualian hanya pada hidrosefalus herediter yang se9

    lin0ed! disebab0an oleh stenosis a0uadu0tal. +enis hid7

    rosefalus ini merupa0an 0urang dari tiga persen dari

    hidrosefalus 0ongenital. Bila ana0 pertama diper0ira7

    0an memili0i hidrosefalus primer! diperlu0an 0onseling

    geneti0a. Bila ana0 0edua dipasti0an la0i7la0i dari am7

    niosentesis! aborsi harus dipi0ir0an.

    idrosefalus mung0in disebab0an oleh satu dari ti7

    ga fa0tor: "-# produ0si ;SS yang berlebihan! ")# obs7

    2

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    35/42

    tru0si jalur ;SS! dan "2# gangguan absorpsi ;SS.

    idrosefalus se0under sering disebab0an oleh 0ela7

    inan beri0ut: "-# hematoma subdural! ")# tumor intra7

    (entri0uler! "2# tumor para sellar! "# tumor fossa

    posterior! "3# 5edera 0ranioserebral! "*# infe0si lep7

    tomeningeal! "/# perdarahan subara0hnoid! "1# 0arsino7

    matosis atau sar0omatosis mening! dan "C# to0soplasmo7

    sis.

    D4AGNOS4S 4DROS='A8

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    36/42

    tru0si e0stra(entri0uler "hidrosefalus obstru0tif in7

    tra(entri0uler atau 0omuni0ans#. Se5ara umum dilatasi

    (entri0uler lebih jelas pada obstru0si intra(entri0uler

    dibanding obstru0si e0stra(entri0uler.

    Kebanya0an 0eadaan beri0ut adalah didapat diban7

    ding 0ongenital! namun pengetahuan mengenainya diperlu7

    0an untu0 mengerti sepenuhnya tentang hidrosefalus dan

    untu0 diagnosis diferensial. Pada banya0 0asus bentu0

    didapat dapat di0enal dan bentu0 0ongenital 0arenanya

    tersing0ir0an.

    idrosefalus Obstru0ti(a 4ntra(entri0uler

    Pada dilatasi mono(entri0uler! obstru0si foramina $onro

    "atresia satu foramina $onro# bera0ibat dilatasi unila7

    teral dari (entri0el lateral pada sisi yang obstru0si

    dan menyebab0an hidrosefalus unilateral atau asimetri7

    0al. Bila terjadi dilatasi bi(entri0uler! obstru0si 0e7

    dua foramina $onro atau (entri0el 0etiga menyebab0anhidrosefalus simetri0al.

    Pada dilatasi tri(entri0uler! obstru0si a0uadu0tus

    "stenosis a0uadu0tus# menyebab0an dilatasi (entri0el

    lateral dan (entri0el 0etiga. ?entri0el 0eempat biasa7

    nya normal dalam u0uran dan lo0asinya.

    Pada dilatasi tetra(entri0uler! atau pan(entri0u7

    ler! obstru0si outlet (entri0el 0eempat "atresia fora7

    mina 8us5h0a dan $agendie# menyebab0an dilatasi semua

    bagian sistema (entri0uler! terutama (entri0el 0eempat

    "transformasi sisti0 (entri0el 0eempat! atau sista Dan7

    dy7al0er#.

    idrosefalus Obstru0ti(a =0stra(entri0uler

    Obstru0si e0stra(entri0uler biasanya menyebab0an di7

    2*

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    37/42

    latasi sistem (entri0uler dan rongga subara0hnoid pro07

    simal dari daerah obstru0si. +enis umum obstru0si ini

    adalah blo0 insisural! blo0 sisterna basal! blo0 0on7

    (e0sitas! dan blo0 ruang ;SS distal. Blo0 granulasi a7

    ra0hnoid mung0in bera0ibat dilatasi semua rongga ;SS.

    idrosefalus Konstri0ti(a

    Pada malformasi ;hiari jenis 44! yang tampa0 pada pasi7

    en dengan mielomeningosel! hindbrain yang tergeser 0e7

    ba6ah mung0in tertambat pada sambungan 0ranio(ertebral

    dan fossa posterior yang 0e5il mung0in mengalami obs7

    tru0si se5ara anatomi. Konse0uensinya! hidrosefalus

    mung0in terjadi 0arena gangguan sir0ulasi ;SS se0itar

    hindbrain. Pada 0eadaan ini (entri0el 0eempat memperli7

    hat0an pergeseran 0eba6ah dan ta0 dapat diidentiI0asi

    pada posisi normal. ?entri0el 0eempat sering ditemu0an

    dalam 0anal ser(i0al.

    R

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    38/42

    sering pada orang de6asa.3Rubella menjadi penting 0arena penya0it ini dapat menimbul0an 0e5a5atan pada

    janin.Sindroma rubella 5ongenital ";ongenital Rubella Syndrome! ;RS# terjadi padaC, bayiyang dilahir0an oleh 6anita yang terinfe0si rubella selama trimester pertama0ehamilanErisi0o 0e5a5atan 5ongenital ini menurun hingga 0ira70ira -,7), pada minggu0e7-* danlebih jarang terjadi bila ibu ter0ena infe0si pada usia 0ehamilan ), minggu.4nfe0si janin pada usia lebih muda mempunyai risi0o 0ematian di dalam rahim!abortusspontan dan 0e5a5atan 5ongenital dari sistem organ tubuh utama. ;a5at yangterjadi bisasatu atau 0ombinasi dari jenis 0e5a5atan beri0ut seperti tuli! 0atara0!mi0roftalmia!

    glau5oma 5ongenital! mi0rosefali! meningoensefalitis! 0eterbela0angan mental!patentdu5tus arteriosus! defe0 septum atrium atau (entri0el jantung! purpura!hepatosplenomegali! i5terus dan penya0it tulang radiolusen. Penya0it ;RS yangsedangdan berat biasanya sudah dapat di0etahui 0eti0a bayi baru lahirE sedang0an0asus ringanyang mengganggu organ jantung atau tuli sebagian! bisa saja tida0 terdete0sibeberapabulan bah0an hingga beberapa tahun setelah bayi baru lahir. Diabetes mellitusdengan0etergantungan insulin di0etahui sebagai manifestasi lambat dari ;RS.

    $alformasi5ongenital dan bah0an 0ematian janin bisa terjadi pada ibu yang menderitarubella tanpagejala.$embeda0an rubella dengan 5ampa0 "Y.(.#! demam s5arlet "lihat infe0siStrepto0o0us#dan penya0it ruam lainnya "misalnya infe0si eritema dan e0santema subitum#perludila0u0an 0arena gejalanya sangat mirip. Ruam ma0uler dan ma0ulopapuler jugaterjadipada se0itar -73 penderita dengan infe0si mononu5leosis "terutama ji0a

    diberi0anampisilin#! juga pada infe0si dengan entero(irus tertentu dan sesudah mendapatobattertentu.Diangosa 0linis rubella 0adang tida0 a0urat. KonIrmasi laboratorium hanya bisadiper5aya untu0 infe0si a0ut. 4nfe0si rubella dapat dipasti0an dengan adanyapening0atansigniI0an titer antibodi fase a0ut dan 0on(alesens dengan tes =84SA! A4! pasifA atautes 8A! atau dengan adanya 4g$ spesiI0 rubella yang mengindi0asi0an infe0sirubellasedang terjadi.

    Sera sebai0nya di0umpul0an se5epat mung0in "dalam 0urun 6a0tu /7-, hari#sesudah

    21

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    39/42

    onset penya0it dan pengambilan beri0utnya setida0nya /7- hari "lebih bai0 )72minggu#0emudian. ?irus bisa diisolasi dari faring - minggu sebelum dan hingga ) minggusesudah timbul ruam. ?irus bisa ditemu0an dari 5ontoh darah! urin dan tinja.Namunisolasi (irus adalah prosedur panjang yang membutuh0an 6a0tu se0itar -,7-hari.Diagnosa dari ;RS pada bayi baru lahir dipasti0an dengan ditemu0an adanyaantibodi4g$ spesiI0 pada spesimen tunggal! dengan titer antibodi spesiI0 terhadaprubella diluar6a0tu yang diper0ira0an titer antibodi maternal 4gG masih ada! atau melaluiisolasi (irusyang mung0in ber0embang bia0 pada tenggoro0an dan urin paling tida0 selama- tahun.?irus juga bisa didete0si dari 0atara0 0ongenital hingga bayi berumur 2 tahun.). Penyebab penya0it: ?irus rubella "famili %oga(iridaeE genus Rubi(irus#.

    2. Distribusi penya0it%ersebar di seluruh dunia! umumnya endemis! 0e5uali pada masyara0at yangterisolasi!terutama masyara0at 0epulauan tertentu yang mengalami K8B setiap -,7-3tahun.Penya0it ini banya0 mun5ul pada musim dingin dan musim semi. abah yangsangat luasterjadi di AS pada tahun -C23! -C2 dan -C* dan di Australia pada tahun -C,.Sebelum33(a0sin rubella diijin0an beredar pada tahun -C*C! pun5a0 insidensi rubella terjadidi AS

    setiap *7C tahun se0ali. Selama tahun -CC,7an insidensi rubella di AS menurundengandrasti5. Namun persentasi 0asus diantara orang asing yang lahir disanamening0at tajampada saat yang sama. Selama tahun -CC,7an! K8B rubella di AS terjadi di tempat0erja!pada institusi! di masyara0at umum dan ling0ungan lain dimana ana07ana0 mudadanmere0a yang berang0at de6asa ber0umpul. ?irus rubella bertahan pada orangyang tida0diimunisasi.

    . Reser(oir: T $anusia.3. ;ara PenularanKonta0 dengan se0ret nasofaring dari orang terinfe0si. 4nfe0si terjadi melaluidroplet atau0onta0 langsung dengan penderita. Pada ling0ungan tertutup seperti di asrama5alonprajurit! semua orang yang rentan dan terpajan bisa terinfe0si. Bayi dengan ;RSmengandung (irus pada se0ret nasofaring dan urin mere0a dalam jumlah besar!sehinggamenjadi sumber infe0si.*. $asa in0ubasi: dari -7-/ hari 0isaran antara -7)- hari./. $asa penularan

    Se0itar - minggu sebelum dan paling sedi0it hari sesudah onset ruamEpenya0it ini

    2C

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    40/42

    sangat menular. Bayi dengan ;RS 0emung0inan tetap mengandung (irus selamaberbulan7bulan sesudah lahir.1. Kerentanan dan Ke0ebalanSemua orang rentan terhadap infe0si (irus rubella setelah 0e0ebalan pasif yangdidapatmelalui plasenta dari ibu hilang. 4munitas a0tif didapat melalui infe0si alami atausetelahmendapat imunisasiE 0e0ebalan yang didapat biasanya permanent sesudahinfe0si alamidan sesudah imunisasi diper0ira0an 0e0ebalan juga a0an berlangsung lama! bisaseumurhidup! namun hal ini tergantung juga pada ting0at endemisitas. Di AS! se0itar-, daripendudu0 tetap rentan. Bayi yang lahir dari ibu yang imun biasanya terlindungiselama *7C bulan!tergantung dari 0adar antibodi ibu yang didapat se5ara pasif melaluiplasenta.

    C. ;ara75ara PemberantasanA. %inda0an pen5egahan-# 8a0u0an penyuluhan 0epada masyara0at umum mengenai 5ara penularan danpentingnya imunisasi rubella. Penyuluhan oleh petugas 0esehatan sebai0nyamenganjur0an pemberian imunisasi rubella untu0 semua orang yang rentan.

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    41/42

    terhadaprubella terutama orang7orang yang 0onta0 dan mera6at penderita di bagianprenatal. Bu0ti adanya 0e0ebalan diindi0asi0an dengan adanya antibodi spesiI0terhadap rubella dan pemeri0saan laboratorium atau bu0ti tertulis bah6aseseorangtelah diimunisasi rubella pada saat atau sesudah ulang tahunnya yang pertama.?a0sin rubella sebai0nya tida0 diberi0an 0epada orang yang tida0 mempunyaisistem 0e0ebalan atau mendapat terapi imunosupresifE namun $$Rdire0omendasi0an untu0 diberi0an 0epada orang7orang dengan infe0si 4? yangasimtomati0. Pemberian (a0sin $$R sebai0nya dipertimbang0an bagi penderita4? dengan gejala. Se5ara teoritis! 6anita yang di0etahui hamil ataumeren5ana0an hamil! 2 bulan mendatang sebai0nya tida0 diimunisasi. Namundarihasil 5atatan di ;D; Atlanta menunju00an bah6a dari 2)- 6anita yangdiimunisasi rubella pada 6a0tu hamil! semuanya melahir0an aterm dengan bayiyang sehat.al7hal yang perlu diperhati0an pada program imunisasi rubella adalah selalu

    menanya0an 0epada 6anita pas5a pubertas apa0ah mere0a hamil! dan mere0ayangmenyata0an ya tida0 diberi0an imunisasi dan 0epada yang lain yang tida0 hamildiberi penjelasan pentingnya men5egah 0ehamilan selama 2 bulan mendatangsertadiberi penjelasan risi0o teoritis yang a0an terjadi ji0a hal ini dilanggar. Statusimunisasi seseorang hanya dapat dapat diper5aya bila dila0u0an tes serologis!namun hal ini tida0 terlalu penting untu0 di0etahui sebelum pemberian imunisasi0arena (a0sin ini sangat aman diberi0an 0epada orang yang sudah 0ebal. Dibeberapa negara! imunisasi rutin diberi0an 0epada gadis remaja usia -- hingga-2tahun dengan atau tanpa tes antibodi sebelumnya. Di banya0 negara yaitu AS!

    Australia dan S0andina(ia! dosis 0edua (a0sin $$R dire0omendasi0an untu0diberi0an 0epada remaja pria maupun 6anita.

  • 7/23/2019 kasus neonatologi

    42/42

    )# 4solasi: Di rumah sa0it dan institusi lain! terhadap penderita yang di5urigaimenderita rubella sebai0nya dira6at dengan tinda0an pen5egahan isolasi 0onta0dan ditempat0an di ruang terpisahE upaya harus dila0u0an untu0 men5egahpajanan 0epada 6anita hamil yang tida0 diimunisasi . Ana07ana0 yang sa0itdilarang 0e se0olah dan begitu juga orang de6asa yang sa0it dilarang be0erjaselama / hari sesudah mun5ulnya ruam. Bayi dengan ;RS mung0in mengandung(irus dalam tubuhnya untu0 jang0a 6a0tu yang lama. Semua orang yang 0onta0dengan bayi dengan ;RS harus sudah 0ebal terhadap rubella dan bayi7bayi inisebai0nya dipisah0an di ruang isolasi. %erhadap bayi yang menderita ;RS initinda0an tinda0an 0e6aspadaan isolasi sebai0nya diberla0u0an setiap saat bayiinidira6at di rumah sa0it sebelum bayi berusia - tahun! 0e5uali hasil 0ultur faringdan urin negatif tida0 ditemu0an (irus sesudah bayi berumur lebih dari 2 bulan.2# Disinfe0si serenta0: %ida0 dila0u0an.# Karantina: %ida0 dila0u0an.3# 4munisasi 0onta0: Pemberian imunisasi selama tida0 ada 0ontraindi0asi"0e5uali

    selama 0ehamilan# tida0 men5egah infe0si atau 0esa0itan. 4munisasi pasifdengan4G tida0 dianjur0an "0e5uali seperti yang dijelas0an pada CA di atas#.*# 4n(estigasi 0onta0 dan sumber infe0si: 8a0u0an in(estigasi dan identiI0asi6anitahamil yang 0onta0 dengan penderita! terutama 6anita hamil pada trimesterpertama. $ere0a yang pernah 0onta0 dengan penderita ini sebai0nya dila0u0anpemeri0saan serologis untu0 melihat ting0at 0erentanannya atau untu0 melihatapa0ah ada infe0si a6al "antibodi 4g$# dan terhadap mere0a diberi nasihatseperlunya./# Pengobatan spesiI0: %ida0 ada.;. Penanggulangan 6abah

    -#