kasus hiperemesis

2
Definisi Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebih selama masa kehamilan karena intensitasnya melebihi mual muntah normal dan berlangsung selama trimester pertama (Varney, 2006). Batasan dikatakan lebih dari 10 kali perhari dengan penurunan keadaan umum ibu dan bisa membuat ibu terganggu aktivitas sehari-hari nya. Etiologi Penyebab pasti belum diketahui, menurut (godwin mentero, mostman 1992) mengemukakan hiperemesis gravidarum dapat di sebabkan factor hormonal yaitu ingginya kadar estrogen dan hipertiroidnisme. Beberapa factor prediposisi sbb : 1. Mola hidotidosa 2. Primigravida 3. Kehamilan ganda 4. faktor psikologi : stress pada ibu hamil karena menolak kehamilan atau takut akan persalinan, trigger yang dapat membuat ibu merasa mual 5. helicobacter pylori : penelitian melaporkan bahwa 90% kasus kehamilan dengan hiperemesis terinfeksi bakteri inim yang dapat menyebabkan luka pada lambung dan merasa mual 6. diet lemak tinggi : risiko hiperemesis meningkat 5 kali setiap penambahan 15 gr lemak jenuh setiap hari penatalaksanaan 1. pencegahan : tujuannya agar emesis gravidarum tidak berkembang menjadi hiperemesis gravidarum a. ibu dianjurkan makan sedikit tapi sering b. menghindari makanan berlemak, terlalu manis, berbau amis atau berbumbu tajam c. untuk mengurangi mual dianjurkan makan makanan kering seperti biscuit, roti kering, creakers d. meminum susu emesis jika sudah masuk derajat hiperemesis II/III, harus dirawat di RS : a. isolasi

Transcript of kasus hiperemesis

Page 1: kasus hiperemesis

Definisi

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebih selama masa kehamilan karena intensitasnya melebihi mual muntah normal dan berlangsung selama trimester pertama (Varney, 2006). Batasan dikatakan lebih dari 10 kali perhari dengan penurunan keadaan umum ibu dan bisa membuat ibu terganggu aktivitas sehari-hari nya.

Etiologi

Penyebab pasti belum diketahui, menurut (godwin mentero, mostman 1992) mengemukakan hiperemesis gravidarum dapat di sebabkan factor hormonal yaitu ingginya kadar estrogen dan hipertiroidnisme. Beberapa factor prediposisi sbb :

1. Mola hidotidosa 2. Primigravida3. Kehamilan ganda4. faktor psikologi : stress pada ibu hamil karena menolak kehamilan atau takut akan persalinan,

trigger yang dapat membuat ibu merasa mual5. helicobacter pylori : penelitian melaporkan bahwa 90% kasus kehamilan dengan hiperemesis

terinfeksi bakteri inim yang dapat menyebabkan luka pada lambung dan merasa mual6. diet lemak tinggi : risiko hiperemesis meningkat 5 kali setiap penambahan 15 gr lemak jenuh

setiap hari

penatalaksanaan

1. pencegahan : tujuannya agar emesis gravidarum tidak berkembang menjadi hiperemesis gravidarum

a. ibu dianjurkan makan sedikit tapi seringb. menghindari makanan berlemak, terlalu manis, berbau amis atau berbumbu tajamc. untuk mengurangi mual dianjurkan makan makanan kering seperti biscuit, roti kering, creakersd. meminum susu emesis

jika sudah masuk derajat hiperemesis II/III, harus dirawat di RS :a. isolasi

penderita di sendirikan di kamar yang tenang, dengan suasana yang cerah dan sirkulasi udara yang baik

b. terapi psikologic. terapi parenteral

sebelum member makanan secara oral, muntah nya harus di kurangi terlebih dahulu untuk mencegah jumlah cairan dan elektrolit keluar lebih banyak. Sementara tidak diberi makanan secara oral, diberi dahulu makanan secara parenteraljika untuk member elektrolit, diberi cairan RLjika untuk nutrisi nya, diberi larutan glukosa 5% dalam cairan fisiologis

Page 2: kasus hiperemesis

diet hiperemesis gravidarum

syarat diet, diantaranya :

- karbohidrat tinggi- rendah lemak- makanan dalam bentuk kering- makanan mudah dicerna, diberikan sering dalam porsi kecil

makanan yang tidak boleh pada ibu hamil

- makanan berbau tajam- makanan mengandung alcohol, dan zat tambahan (pengawet, penyedap, pewarna)