Laporan Kasus Hiperemesis Gravidarum

23
PENDAHULUAN Kematian maternal adalah kematian wanita sewaktu hamil melahirkan atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan tidak tergantung dari lama dan lokasi kehamilan disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan atau penanganannya tetapi tidak secara kebetulan atau oleh penyebab lainnya(Sarwono, 2006: 22). Berdasarkan definisi ini kematian maternal dapat digolongkan pada kematian obstetrik langsung (direct obstetric death), kematian obstetrik tidak langsung (inderect obstetric death), kematian yang terjadi bersamaan tetapi tidak berhubungan dengan kehamilan dan persalinan misalnya kecelakaan. Kematian obstetrik langsung disebabkan oleh komplikasi kehamilan, persalinan, nifas atau penanganannya. Di negara-negara sedang berkembang sebagian besar penyebab ini adalah pendarahan, infeksi dan abortus. Kematian tidak langsung disebabkan oleh penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada sebelum kehamilan atau persalinan, misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes, hepatitis, anemia, malaria, dan lain-lain termasuk hiperemesis gravidarum. (Sarwono, 2006: 22) 1

description

HEG

Transcript of Laporan Kasus Hiperemesis Gravidarum

Page 1: Laporan Kasus Hiperemesis Gravidarum

PENDAHULUAN

Kematian maternal adalah kematian wanita sewaktu hamil melahirkan atau

dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan tidak tergantung dari lama dan

lokasi kehamilan disebabkan oleh apapun yang berhubungan dengan kehamilan

atau penanganannya tetapi tidak secara kebetulan atau oleh penyebab

lainnya(Sarwono, 2006: 22).

Berdasarkan definisi ini kematian maternal dapat digolongkan pada

kematian obstetrik langsung (direct obstetric death), kematian obstetrik tidak

langsung (inderect obstetric death), kematian yang terjadi bersamaan tetapi tidak

berhubungan dengan kehamilan dan persalinan misalnya kecelakaan. Kematian

obstetrik langsung disebabkan oleh komplikasi kehamilan, persalinan, nifas atau

penanganannya. Di negara-negara sedang berkembang sebagian besar penyebab

ini adalah pendarahan, infeksi dan abortus. Kematian tidak langsung disebabkan

oleh penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada sebelum kehamilan atau

persalinan, misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes, hepatitis, anemia,

malaria, dan lain-lain termasuk hiperemesis gravidarum. (Sarwono, 2006: 22)

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti,

perubahan-perubahan anatomik pada anak, jantung, hati dan susunan saraf

disebabkan oleh kekurangan vitamin. Beberapa faktor predisposisi yang sering

terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan kehamilan ganda akibat

peningkatan kadar HCG, faktor organik karena masuknya villi khorialis dalam

sirkulasi maternal dan perubahan metabolik, faktor psikologis keretakan rumah

tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut

memikul tanggung jawab dan faktor endoktrin lainnya. Gejala yang sering terjadi

pada 60% - 80% primigravida dan 40% - 60% multigravida. Mual biasanya terjadi

pagi hari. Rasa mual biasanya dimulai pada minggu-minggu pertama kehamilan

dan berakhir pada bulan keempat, namun sekitar 12% ibu hamil masih

mengalaminya hingga 9 bulan. (Khaidirmuhaj, 2009)

1

Page 2: Laporan Kasus Hiperemesis Gravidarum

Bidan adalah salah satu tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan

obstetri, salah satunya dengan melakukan pelayanan pemeriksaan ibu hamil untuk

mengetahui keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya

koreksi terhadap kelainan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu hamil dapat

melewati masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta

melahirkan bayi yang sehat. Dalam melakukan pelayanan Ante Natal Care (ANC)

hendaknya selalu memberikan penjelasan dan motivasi mengenai yang dirasakan

ibu hamil termasuk didalamnya hiperemesis gravidarum, karena masih banyak ibu

hamil yang tidak mengetahui cara mengatasi mual dan muntah yang dialaminya,

maka dengan ini Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

akan mengalami penurunan karena derajat kesehatan suatu bangsa ditentukan oleh

derajat kesehatan ibu dan anak.

Saya tertarik untuk membahas makalah ini karena banyak sekali penderita

hiperemesis gravidarum hasil penelitian menunjukkan bahwa anoreksia memiliki

persentase sebesar 55% dari seluruh pasien yang mengalami hiperemesis

gravidarum

2

Page 3: Laporan Kasus Hiperemesis Gravidarum

SUBJEKTIF

Pasien ny.W, 25 tahun datang dengan keluhan mual muntah hebat yang

dialaminya selama 3 hari yang lalu, os juga merasa lemas sejak mengalami

kejadadian ini dan tidak selera makan karena pahit di lidah dan setiap melihat

makan merasa ingin muntah dan Os mengakui dia lagi hamil 8 minggu, kehamilan

ke 3, Os juga mengakui tidak pernah keguguran.

OBJEKTIF

Kesadaran : Composmentis, GCS 15 (E4V5M6 )

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Tanda Vital

Tekanan darah : 120/80 mmHg

Denyut nadi : 90 x/menit, reguler, isi cukup

Pernapasan : 18 x/menit, reguler, kedalaman cukup

Suhu : 36,8 oC

Kepala : deformitas (-), rambut hitam tidak mudah dicabut

Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor

(ø 3mm), refleks cahaya (+/+)

Telinga : serumen (-), secret (-)

Hidung : deformitas (-), deviasi septum (-), secret (-)

Tenggorok : faring hiperemis (-), tonsil T1-T1

Leher : pembesaran KGB (-)

Abdomen : Inspeksi : membesar sesuai masa kehamilan

Auskultasi : peristaltik meninggi

Palpasi : soepel, hepar dan lien tidak teraba,nyeri

tekan epigastrik (+)

Perkusi : timpani

Paru : Inspeksi : simetris pada inspirasi dan ekspirasi

Palpasi : stem fremitus kanan sama dengan kiri

3

Page 4: Laporan Kasus Hiperemesis Gravidarum

Perkusi : sonor/sonor

Auskultasi :vesikular,rhonki-/-,wheezing -/-

Jantung : Inspeksi : iktus kordis terlihat

Palpasi : iktus kordis teraba di sela iga 5 linea

midklavikularis sinistra

Perkusi : batas jantung kiri 2 jari medial linea

midklavikularis sinistra, batas jantung

kanan di linea sternalis kanan

Auskultasi : S1 S2 regular, murmur (-), gallop (-)

Ektremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, edema -/-, sianosis -/-

Status Ginekologi

G3P2A0

Inspeksi : tidak tampak kelainan

Inspekulo : tidak dilakukan

UK 8 Minggu

DIAGNOSIS KERJA

HIPEREMESIS GRAVIDARUM + G3P2A0 + KDR (8-10 MINGGU)

TERAPI

IVFD RL 20 tpm

Inj. Ranitidin/12 jam

Inj.Ondansetron/12 jam

Antasida syroup 3 x 1 C

Vitamin B6 2 x 1

Vitamin asam folat 2 x 1

Edukasi ttg pola minum ,kebersihan organ wanita termasuk bahan pakaian dalam

4

Page 5: Laporan Kasus Hiperemesis Gravidarum

PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam

Ad fungsionam : ad bonam

Ad sanationam : ad bonam

Topik pembahasan : Hiper emesis gravidarum

HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita

hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi

buruk karena terjadi dehidrasi (Rustam Mochtar, 1998).

Mual dan muntah biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul

setiap saat bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu

setelah hari pertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.

Hiperemesis Gravidarum (Vomitus yang merusak dalam kehamilan)

adalah nousea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas

sehingga menjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan (Ben-Zion,

MD, Hal:232)

Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan

selama kehamilan (Hellen Farrer, 1999, hal:112)

A. Etiologi

Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Frekuensi

kejadian adalah 2 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang

dikemukakan (Rustam Mochtar, 1998)

o Umumnya terjadi pada Primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan

kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG

o Faktor organik, yaitu karena masuknya viki khoriales dalam sirkulasi

maternal dan perubahan metabollik akibat kehamilan serta resitensi

yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan – perubahan ini serta

5

Page 6: Laporan Kasus Hiperemesis Gravidarum

adanya alergi yaitu merupakan salah satu respon dari jaringan ibu

terhadap janin.

o Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah

tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan

persalinan, takut terhadap tanggungan sebagai ibu dapat menyebabkan

konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai

ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai

pelarian kesukaran hidup.

o Faktor endokrin lainnya : hipertyroid, diabetes dan lain-lain.

B. Patologi

Pada otopsi wanita meninggal karena Hiperemesis gravidarum diperoleh

keterangan bahwa terjadinya kelainan pada organ-organ tubuh adalah sebagai

berikut :

Hepar : pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak

sentrilobuler tanpa nekrosis

Jantung : jantung atrofi, menjadi lebih kecil dari biasa. Kadang

kala dijumpai perdarahan sub-endokardial

Otak : terdapat bercak-bercak perdarahan otak dan kelainan seperti

pada ensepalopati wirnicke

Ginjal : ginjal tampak pucat dan degenerasi lemak dapat ditemukan

pada tubuli kontorti

C. Patofisiologi

Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa

terjadi pada trimester I. bila perasaan terjadi terus-menerus dapat

mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk

keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis

dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik dan aseton

darah. Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga caira ekstraseluler dan

plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu dehidrasai

6

Page 7: Laporan Kasus Hiperemesis Gravidarum

menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang.

Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkuang

pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Disamping dehidrasi dan

gangguan keseimbangan elektrolit. Disamping dehidraasi dan gangguan

keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus

dan lambung (sindroma mollary-weiss), dengan akibat perdarahan

gastrointestinal.

D. Tanda dan gejala

Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut Hiperemesis

gravidarum tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan bila lebih dari

sepuluh kali muntah. Akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh

dianggap sebagai Hiperemesis gravidarum. Menurut berat ringannya gejala

dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :

Tingkatan I (ringan)

- Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan

umum penderita

- Ibu merasa lemah

- Nafsu makan tidak ada

- Berat badan menurun

- Merasa nyeri pada epigastrium

- Nadi meningkat sekitar 100 per menit

- Tekanan darah menurun

- Turgor kulit berkurang

- Lidah mengering

- Mata cekung

Tingkatan II (sendang)

- Penderita tampak lebih lemah dan apatis

- Turgor kulit mulai jelek

- Lidah mengering dan tampak kotor

- Nadi kecil dan cepat

7

Page 8: Laporan Kasus Hiperemesis Gravidarum

- Suhu badan naik (dehidrasi)

- Mata mulai ikterik

- Berat badan turun dan mata cekung

- Tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi

- Aseton tercium dari hawa pernafasan dan terjadi asetonuria

Tingkatan III (berat)

- Keadaan umum lebih parah (kesadaran menurun dari

somnolen sampai koma)

- Dehidrasi hebat

- Nadi kecil, cepat dan halus

- Suhu badan meningkat dan tensi turun

- Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenal

dengan enselopati wernicke dengan gejala nistagmus,

diplopia dan penurunan mental

- Timbul ikterus yang menunjukkan adanya payah hati

E. Pathways

Faktor alergi Faktor predisposisi Peningkatan estrogen

8

Page 9: Laporan Kasus Hiperemesis Gravidarum

F. Penanganan

Penurunan pengossongan lambung

Peningkatan tekanan gaster

Emesis gravidarum

Penyesuaian Komplikasi

Hiperemesis gravidarum

Intake nutrisi menurun Kehilangan cairan berlebih

Dehidrasi Gangguan nutrisi kebutuhan tubuh Pengeluaran nutrisi

berlebihan

hemokonsentrasiCairan eksta seluler

dan plasma

Aliran darah ke jaringan menurunGangguan

keseimbangan cairan dan elektrolit

Metabolisme intra sel menurun

Perfusi jaringan otak

Penurunan kesadaran

Otot lemah

Kelemahan tubuh

Intoleransi aktifitas

9

Page 10: Laporan Kasus Hiperemesis Gravidarum

1. Pencegahan

Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum diperlukan dengan jalan

memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu

proses yang fisiologis. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :

a. Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala

yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah

kehamilan berumur 4 bulan.

b. Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan

makanan dalam jumlah kecil tetapi sering.

c. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi

dianjurkan untuk makan roti kering arau biskuit dengan teh hangat

d. Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak

e. Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas

atau terlalu dingin

f. Usahakan defekasi teratur.

2. Terapi obat-obatan

Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka

diperlukan pengobatan

- Tidak memberikan obat yang terotogen

- Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital

- Vitamin yang sering dianjurkan adalah vitamin B1 dan

B6

- Antihistaminika seperti dramamine, avomine

- Pada keadaan berat, anti emetik seperti diklomin hidrokhoride atau

khlorpromazine

1. Hiperemesis gravidarum tingkatan II dan III harus dirawat inap di rumah

sakit

Adapun terapi dan perawatan yang diberikan adalah sebagai berikut :

a. Isolasi

10

Page 11: Laporan Kasus Hiperemesis Gravidarum

Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan

peredaran udara baik. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu

hanya perawat dan dokter saja yang boleh masuk. Catat cairan

yang keluar dan masuk. Kadang-kadang isolasi dapat mengurangi

atau menghilangkan gejala ini tanpa pengobatan

b. Terapi psikologik

Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang

wajar,normal dan fisiologik. Jadi tidak perlu takur dan khawatir.

Yakinkan penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan dan

dihilangkan masalah atu konflik yang kiranya dapat menjadi latar

belakang penyakit ini.

c. Terapi mental

Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan

protein dengan glukosa 5 %, dalam cairan gram fisiologis sebanya

2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah dengan kalium dan

vitamin khususnya vitamin B kompleks dn vitamin C dan bila ada

kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino esensial

secara intravena. Buat dalam daftar kontrol cairan yang amsuk dan

dikeluarkan. Berikan pula obat-obatan seperti yang telah

disebutkan diatas.

d. Terminasi kehamilan

Pada beberapa kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur.

Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik bila

keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, takikardia, ikterik, anuria,

dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organik.

Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri

kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering

sulit diambil, oleh karena disatu pihak tidak boleh dilakukan terlalu

capat dan dipihal lain tidak boleh menunggu sampai terjadi

irreversible pada organ vital.

11

Page 12: Laporan Kasus Hiperemesis Gravidarum

G. Diagnosa Keperawatan yang muncul

1. Gangguan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

pengeluaran nutrisi yang berlebihan dan intake kurang

Tujuan :

a. Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal, memberikan

makanan yang mengandung vitamin, mineral, protein dan besi

b. Mengikuti diet yang dianjurkan

c. Mengkonsumsi suplemen zat besi/ vitamin sesuai resep

d. Menunjukkan penambahan berat badan yang sesuai (biasanya 1,5

kg pada akhir trimester pertama)

Intervensi

a. Tunjukkan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/ sekarang

dengan menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kulit

dan kuku.

b. Dapatkan riwayat kesehatan, cacat usia (khususnya kurang dari 17

tahun, lebih dari 35 tahun)

c. Pastikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi

d. Berikan informasi tertulis / verbal yang terpat tentang diet pra natal

dan suplemen vitamin / zat besi setiap hari

e. Evaluasi motivasi/ sikap dengan mendengar keterangan klien dan

meminta umpan balik tentang informasi yang diberikan

f. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai dengan budaya dan

hal – hal tabu selama kehamilan

g. Perhatikan adanya pika/ ngidam. Kaji pilihan bahwa bukan makanan

dan tingkat motivasi untuk memakannya

h. Timbang berat badan klien; pastikan berat badan pregravida biasanya.

Berikan inforamasi tentang penambahan prenatal yang optimum

i. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/ muntah

Kesampingkan muntah pernisiosa (hiperemesis gravidarum )

j. Pantau kadar hemoglobin (Hb, Hematokrit)

k. Tes urine terhadap aseton, albumin dan glukosa

12

Page 13: Laporan Kasus Hiperemesis Gravidarum

l. Ukur pembesaran uterus

m. Buat rujukan yang perlu sesuai dengan indikasi (misal pada ahli diet,

pelayanan sosial)

n. Rujuk pada program makanan wanita, bayi, anak-anak dengan tepat

2. gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan

kehilangan cairan

tujuan :

- Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan

frekuensi dan keparahan mual/ muntah

- Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari

- Mengidentifikasi tanda-tanda dan gejala dehidrasi yang memerlukan

tindakan

Intervensi

a. Tentukan frekuensi / beratnya mual/ muntah

b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (misalnya

ulkus peptikum, gastritis,kolesistitis)

c. Anjurkan klien mempertahankan masukan/ keluaran, tes urine dan

penurunan berat badan setiap hari.

d. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, tekanan darah (TD),

suhu, masukan/ keluaran, dan berat jenis urine

Timbang berat badan klien dan bandingkan dengan standar

e. Anjurkan peningkatan masukan minimal berkarbonat, makan enam

kali sehari dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi

karbohidrat (misalnya popcorn, roti kering sebelum bangun tidur.

3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan tubuh, penurunan

metabolisme sel

Tujuan :

Melaporkan peningkatan rasa sejahtera/ tingkat energi

Mendemonstrasikan peningkatan aktivitas fisik yang dapat diukur

Intervensi

13

Page 14: Laporan Kasus Hiperemesis Gravidarum

a. Pantau respon fisiologis terhadap aktifitas, misal : perubahan

tekanan darah, atau frekuensi denyut jantung/ pernafasan

b. Buat tujuan aktifitas realistis dengan pasien

c. Rencanakan perawatan untuk memungkinkan periode istirahat.

Jadwalkan aktifitas untuk periode bila pasien mempunyai banyak

energi. Libatkan pasien/ orang terdekat dalam perencanaan jadwal

d. Dorong pasien untuk melakukan kapanpun. Misal : perawatan diri,

bangun dari kursi, berjalan

e. Berikan latihan rentang gerak pasif/ aktif pada pasien yang

terbaring di tempat tidur

f. Pertahankan tempat tidur pada posisi rendah, singkirkan perabotan,

bantu ambulasi

g. Berikan oksigen suplemen sesuai indikasi

h. Rujuk pada therapi fisik/ okupasi

14

Page 15: Laporan Kasus Hiperemesis Gravidarum

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

a. Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada

wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan

umum pasien memburuk.

b. Penyebab Hiperemesis gravidarum secara pasti belum diketahui, faktor

predisposisinya antara lain ; peningkatan kadar HCG, faktor organik, dan

faktor endokrin lainnya.

c. Secara patologik menunjukkan adanya kelainan-kelainan dalam

berbagai alat tubuh seperti hati, jantung, otak dan ginjal

d. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan dehidrasi, kekurangan

energi, tertimbun zat metabolik toksik, terganggunya keseimbangan

elektrolit dan perdarahan gastrointestinal

e. Hiperemesis gravidarum terbagi dalam 3 tingkatan yaitu ringan,

sedang dan berat

f. Penanganan Hiperemesis gravidarum pada tahap awal adalah

pencegahan yaitu dengan memberikan konseling untuk menghadapi

kehamilan dan komplikasinya

g. Terapi yang diberikan pada kasus Hiperemesis gravidarum adalah terapi

obat-obatan, terapi psikologik, terapi parenteral dan isolasi. Apabila

keadaan tetap memburuk terminasi kehamilan perlu dipertimbangkan.

15