KASUS GIT

66
KASUS GIT KASUS 1 Seorang Mahasiswa berumur 18 tahun datang ke poliklinik unram dengan keluhan nyeri ulu hati yang dialami sejak kemarin.. Mahasiswa tersebut juga merasa mual dan ingin muntah. Sejak kuliah dia memang sudah sering mengalami keluhan yang sama, namun beberapa hari terakhir keluhan memberat. Dari anamnesa dokter diketahui belakangan ini ia memang sangat sibuk dengan tugas kuliah sehingga merasa stress dan sering telat makan. Tentukan pengobatan yang rasional pada pasien ini dan tuliskan resepnya dengan benar. a. Permasalahan Nyeri ulu hati Mual Ingin muntah Keluhan semakin memberat (pasien sibuk dengan tugas kuliah (stress) dan sering telat makan) Diagnosa: suspect gastritis akut b. Tujuan terapi Terapi simptomatis: mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri ulu hati, mual dan ingin muntah. Istirahat dan diet yang baik dan sesuai c. Daftar kelompok obat yang manjur sesuai tujuan terapi Terapi simptomatis : Penetral asam lambung : Antacid Mengurangi atau menghentikan asam lambung: Antacid, Proton Pump Inhibitor (PPI), Antagonis H 2 Receptor d. Penilaian kelompok obat yang manjur Golongan obat yang dapat mengurangi atau menghentikan asam lambung Antacid Efficacy: 1

description

kasus posr ujian

Transcript of KASUS GIT

KASUS GIT

KASUS 1Seorang Mahasiswa berumur 18 tahun datang ke poliklinik unram dengan keluhan nyeri ulu hati yang dialami sejak kemarin.. Mahasiswa tersebut juga merasa mual dan ingin muntah. Sejak kuliah dia memang sudah sering mengalami keluhan yang sama, namun beberapa hari terakhir keluhan memberat. Dari anamnesa dokter diketahui belakangan ini ia memang sangat sibuk dengan tugas kuliah sehingga merasa stress dan sering telat makan. Tentukan pengobatan yang rasional pada pasien ini dan tuliskan resepnya dengan benar.a. Permasalahan Nyeri ulu hati Mual Ingin muntah Keluhan semakin memberat (pasien sibuk dengan tugas kuliah (stress) dan sering telat makan)Diagnosa: suspect gastritis akut

b. Tujuan terapi Terapi simptomatis: mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri ulu hati, mual dan ingin muntah. Istirahat dan diet yang baik dan sesuai

c. Daftar kelompok obat yang manjur sesuai tujuan terapi Terapi simptomatis : Penetral asam lambung : Antacid Mengurangi atau menghentikan asam lambung: Antacid, Proton Pump Inhibitor (PPI), Antagonis H2 Receptor

d. Penilaian kelompok obat yang manjurGolongan obat yang dapat mengurangi atau menghentikan asam lambung Antacid Efficacy: Mekanisme kerja: Mengurangi keasaman lambung dengan menetralisir asam lambung (HCl). Antasida melindungi mukosa lambung terhadap asam (dengan netralisasi) dan terhadap pepsin (yang menjadi inaktif pada pH di atas 5 dan diinaktifkan oleh tambahan aluminium dan magnesium).Farmakokinetik: antacid memiliki perbedaan dalam tingkat absorbsinya dan efeknya terhadap konsistensi feses. Mudah terabsorbsi dalam usus. (Mg[OH]2)efek laksatif dan (Al[OH]3)efek konstipasi. Safety: Efek samping: alkalosis sistemik, retensi cairan (NaHCO3), hiperkalsemia, nefrolitiasis, milk-alkaline syndrome (CaCO3), konstipasi, hipofosfatemia (Al[OH]3), diare, hipermagnesia (pada penderita insufisiensi ginjal) (Mg[OH]2). Suitability: Kontraindikasi: pasien dengan gangguan ginjal. Cost: Rp. 30 Rp. 2700 H2 reseptor antagonist Efficacy: Mekanisme kerja: Terikat secara selektif dan berkompetisi dengan reseptor histamine H2 pada membran basolateral sel parietal. Menghambat pelepasan asam lambung dari histamine dengan menghambat asetilkolin dan gastrin yang berhubungan dengan sekresi asam. Safety: Efek samping: hipotensi, efek samping yang jarang: Sakit kepala, kelelahan, bingung, rash, diare, konstipasi, sedasi, ginekomasti, libido berkurang, impoten. Suitability: Kontraindikasi: penderita yang hipersensitif terhadap obat-obat yang termasuk golongan H2 reseptor antagonist. Cost: Rp. 72 Rp. 200 PPIs (proton pump inhibitors) Efficacy: Mekanisme kerja: secara irreversible memblok H+/K+ ATPase pada sel parietal lambung.Farmakokinetik: Pada umumnya, absorbsi dari PPIs tidak berpengaruh jika diberikan bersamaan dengan makanan. Untuk omeprazol, lansoprazole, esomeprazole dipengaruhi sedikit absorbsinya oleh makanan, namun tidak memiliki efek yang signifikan terhadap efikasi obat. Rentang waktu paruh eliminasinya = 0,5-2 jam, efek maksimal biasa didapatkan dalam 2-3 hari. Safety: Efek samping: sakit kepala, mual,diare, nyeri perut,lemah,ngantuk. Efek samping yang jarang: rash, gatal-gatal, flatulen,konstipasi, cemas,depresi, berkurangnya absorbs vit.B12 dalam penggunaan PPIs jangka panjang, eritema multiforme,pancreatitis, Steven Johnson Syndrome. Suitability: Kontraindikasi: penderita yang hipersensitif terhadap obat-obat yang termasuk golongan PPIs. Cost: Rp. 400 Rp.1700

Skoring golongan obat:Kemanjuran (Efficacy)Keamanan (Safety)Kecocokan (Suitability)Biaya (Cost)Total Skor

Antacid85757080310

Antagonist H2 receptor78706880296

PPIs78656560268

Dari skoring di atas, untuk penanganan pasien dipilih golongan antacid.Obat-obat golongan antacid: NaHCO3 Efficacy: bereaksi dengan asam dan mengurangi nyeri dalam beberapa menit. Safety: Efek samping: Peregangan lambung,perdarahan cerebral, udem, hipokalsemi, hipokalemi, asidosis intracranial, alkalosis metabolic, hiperosmolaritas, hipernatremi. Suitability:Kontra indikasi: Alkalosis metabolic maupun respiratori, hipokalsemia,pasien yang mengalami banyak kehilangan klorida akibat muntah maupun suction GI secara continue, dan pada pasien dengan resiko mengalami alkalosis hipokloremik yang diinduksi oleh diuretic.Interaksi obat: dapat meningkatkan toksisitas/kadar amfetamin, efedrin, pseudoefedrin, flekainid, quinidin, dan quinine akibat alkalinasi urin. Dapat menurunkan efek kadar litium, clorpropamide dan salisilat akibat alkalinasi urine. Penggunaan natrium bikarbonat dengan besi dapat menurunkan absorbs besi. CaCO3 Efficacy: Mula kerja cepat dan kapasitas penetralan asam lambung cukup tinggi. Safety: Efek samping: hiperkalsemia, nefrolitiasis. Suitability: Kontra indikasi: Alkalosis, hipernatremia.Interaksi obat: Jangan dicampur dengan larutan yang mengandung kalsium dan magnesium. Al(OH)3 Efficacy: Menetralkan asam lambung Safety: Efek samping: konstipasi, hipofosfatemia. Suitability:Kontra indikasi: Hipersensitivitas terhadap garam aluminum.Interaksi obat: Obat yang diberikan dalam waktu bersamaan akan diadsorpsi dalam kadar tertentu. Hal ini dapat menyebabkan adsorpsi obat tersebut berkurang dan menurunkan bioavailabilitasnya. Mg(OH)3 Efficacy: Bereaksi cepat dengan HCl gastrik. Safety: Efek samping: Diare, hipermagnesemia (pada penderita dengan insufisiensi ginjal). Suitability:Kontra indikasi: Pasien dengan penyakit ginjal kronik.

Skoring jenis obat:Kemanjuran (Efficacy)Keamanan (Safety)Kecocokan (Suitability)Total Skor

NaCO3757075220

CaCO3706570205

Al(OH)3857575235

Mg(OH)3857573233

Yang dipakai adalah Kombinasi antara Al(OH)3 dan Mg(OH)3 Antasida DOENBekerja menetralkan asam lambung (kombinasi aluminium hidroksida 200 mg dan magnesium hidroksida 200 mg) mempunyai kapasitas menetralisir asam dan menginaktifkan pepsin sehingga rasa nyeri ulu hati akibat iritasi oleh asam lambung dan pepsin berkurang. Di samping itu efek laksatif dari Magnesium hidroksida akan mengurangi efek konstipasi dari Aluminium Hidroksida.Indikasi : Digunakan Untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, gastritis, tukak lambung, tukak pada duodenum dengan gejala-gejala seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati, kembung dan perasaan penuh pada lambung.Bentuk sediaan: tablet kunyah dan suspensi.

e. Resep yang lege artis

Dr. SORAYASIP No: 006/046/UP/DINKESPraktek:Jl. Sriwijaya no. 103A MataramTlp: 644066Mataram, 5 Mei 2010R/ Tab. Antasida DOEN 200 mg no. XII S. p.r.n. 3 d.d. tab I. a.c. ParafPro: Nn. CherryUmur: 18 tahunAlamat: Jl. Surabaya no.5 Mataram

Kasus 2Seorang perempuan, berumur 35 tahun, dibawa ke UGD RSU dengan ditandu karena nyeri ulu hati yang sangat berat. Keluhan ini dirasakan sejak tadi pagi. Berdasarkan anamnesis dari keluarga yang mengantarkannya, dia sempat pingsan karena kesakitan. Nyeri yang dirasakan oleh pasien hilang timbul, dan rasanya menusuk sampai ke punggung dan pinggang. Keluhan seperti ini sudah sering dirasakan, terutama bila terlambat makan atau minum kopi, tetapi saat ini sangat memberat. Tadi sempat muntah hitam. Hasil pemeriksaan fisik: KU lemah, hiperhidrosis, TD 90/60 mmHg, nadi 100 x/menit, pernapasan 22 x/menit, suhu 36 C. Tentukan pengobatan yang rasional pada pasien ini dan tuliskan resepnya dengan benar. 1. Permasalahan- nyeri ulu hati, hilang timbul dan menusuk sampai sampai ke punggung dan pinggang.- muntah hitamDx: Peptic ulcer (suspect)2. Tujuan terapimengurangi sekresi berlebih asam lambung, menetralkan asam lambung, memperbaiki keadaan umum.3. Kelompok obat yang manjur sesuai tujuanTerapi simptomatisAcid Suppresing Drugs 1. Antacid2. H2 Receptor antagonist : Cimetidine, Ranitidine, Famotidine, Nizatidine3. Proton Pump inhibitor : Omeprazole, Lansoprazole, Rabeprazole, Pantoprazole, EsomeprazoleMucosal protective agents1. Sucralfate2. Prostaglandin analogue : Misoprostol3. Bismuth-containing compounds: Bismuth subsalicylate (BSS)

Mucosal protective agentsNoGolongan Efikasi Keamanan Kecocokan Keterangan

1Bismuth-containingCompounds (Bismuth subsalicylate(BSS))Pada pH yang rendah bismuth salisilat bereaksi dengan asam hidroklorida membentuk bismuthoksiklorida dan asam salisilat.

Mempunyai efek antisekretori, antiinflamasi, dan antimikroba.

Sekarang lebih banyak digunakan untuk mengobati infeksi yg disebabkan helicobacter pylori

Efek samping mual dan kram pada perut.feses dapat berwarna kehitaman akibat bismuth ini.

KI terhadap pasien yang mengalami gagal ginjal dan kehamilan

Bismuth salisilat telah digunakan secara luas untuk pencegahan dan pengobatan traveler diare, tetapi juga efektif dalam bentuk lain diare episodic danGastroenteritis akut

Bismuth aman digunakan asal sesuai dosis yang direkomendasikan, kecuali pada bayi dan pasien dengan keadaan umum yang lemah

2Prostaglandin analog (Misoprostol)Analog sintetis prostaglandin yang berfungsi sebagai antisekretori dan protektif.BNF7

Dieksresikan melalui urine

Efek samping berupa diare, abdominal pain, dyspepsia, mual dan muntah.BNF7

Dosis untuk profilaksis terhadap ulkus yang disebabkan NSAID ( 18 tahun keatas 200 mg 2-4 kali sehari diberikan bersama NSID).

Ulkus gastric dan duodenal jinak,dan ulkus yang disebabkan NSID ( dewasa 18 tahun keatas 800 mg sehari terbagi dalam 2-4 dosis,bersama sarapan) BNF7

3SucralfateSucralfate sebaiknya diberikan 1 jam sebelum makan. Sucralfate bekerja dengan memproteksi mukosa lambung dan duodenum.

Efek samping constipation; less frequently diarrhoea,nausea,flatulence, gastric discomfort,back pain, dizziness, headache, drowsinessSucralfate seharusnya tidak diberikan pada penderita gagal ginjal

Golongan obatefikasisafetysuitabilitytotal

Bismuth subsalicylate807575230

Prostaglandin analog757575225

Sucralfate808080240

Berdasarkan skoring obat yang digunakan adalah Sucralfate. Bentuk sediaan obat: tablet Dosis: 1gram Cara pemberian: per oral Interval: 4 kali sehari, sebelum makan dan sebelum tidur Lama pemberian: 4-6mingguAcid Suppresing Drugs Golongan obatEfficacySafetysuitability

antacidIndikasi: menetralkan asam lambung. Meninggikan pH sehingga menurunkan aktifitas pepsin. Menetralkan HCl dalam lambung dengan membentuk garam Al(Cl)3 dan H2O

Efek samping : Gastrointestinal:konstipasi, kram lambung, fecal impaction, mual, muntah, perubahan warna feses (bintik-bintik putih). Endokrin dan metabolisme:hipofosfatemia, hipomagnesemia.

Interaksi dengan obat digitalis, INH, barbiturate,salisilat, kinidin Hipersensitivitas terhadap garam aluminum atau bahan-bahan lain dalam formulasi. Toksisitas : konstipasi (terutama akibat garam-garam aluminium dan kalsium) atau diare (terutama akibat garam-garam magnesium) Hiperfosfatemia dapat terjadi pada pengunaan jangka lama atau dosis besar; intoksikasi aluminium dan osteomalasia dapat terjadi pada pasien dengan uremia.

H2 receptor antagonistMenghambat secara kompetitif histamin pada reseptor H2 sel-sel parietal lambung, yang menghambat sekresi asam lambung.diabsorbsi cepat setelah diminum oral, dengan peak serum concentrations 1-3 jamEfek samping :diare, sakit kepala, mengantuk, lelah, nyeri otot, dan konstipasi. Efek pada CNS : confusion, delirium, halusinasi, slurred speech, and sakit kepala terjadi pada penggunaan intravena.

Obat-obat yang menghambat sekresi asam lambung seperti antacid akan memperlambat absorbsi dan bioavailabilitas H2-receptor antagonist.

Proton Pump InhibitorMenghambat kerja enzim H+/K+ ATPase (proton pump) yang akan memecah H+/K+ ATP menghasilkan energy yang digunakan untuk mengeluarkan HCl dari kanalikuli sel parietal kedalam lumen lambung.

Mencegah pengeluaran asam lambung, menyebabkan pengurangan rasa sakit pasien tukak, mengurangi aktivitas faktor agresif pepsin dengan pH