Kasus bedah

27
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN LABORATORIUM PERIODONSIA Nama Pasien : Ny. Tuti Rahayu Ningsih Umur : 38 Tahun Pekerjaan : Guru SD Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Jl.Haurpancuh no.35 No. RM : 2014- 07522 Agama : Islam Menikah / Belum : Menikah Tgl. Pemeriksaan : 20 september 2014 Mahasiswa : Alinda Permatasari NPM : 160112130033 KELUHAN UTAMA Pasien perempuan 38 tahun datang dengan keluhan utama gigi depan atas dan bawah goyang sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu. Satu gigi pasien hilang karena goyang. Pasien juga merasa gusinya mudah berdarah. Pasien belum pernah dibersihkan karang giginya seumur hidup. Pasien memiliki riwayat merokok 3 batang per hari. Sekarang pasien ingin karang giginya dibersihkan. PENGAMATAN DATA PERIODONTIK 1. Riwayat perawatan gigi yang lalu a. Tanggal terakhir : 1 minggu yang lalu b. Jenis perawatan terakhir : splint wire ekstrakoronal c. Frekuensi perawatan rutin : tidak rutin 2. Alasan hilangnya gigi a. Berlubang (karies) : - b. Trauma : - c. Gangguan / tidak erupsi: - d. Terlepas sendiri (karena goyang) : 41

description

mm

Transcript of Kasus bedah

Kasus Kompleks

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

LABORATORIUM PERIODONSIA

Nama Pasien: Ny. Tuti Rahayu NingsihUmur : 38 Tahun

Pekerjaan: Guru SDJenis Kelamin : PerempuanAlamat: Jl.Haurpancuh no.35No. RM : 2014-07522

Agama: IslamMenikah / Belum: Menikah

Tgl. Pemeriksaan: 20 september 2014Mahasiswa: Alinda Permatasari

NPM

: 160112130033

KELUHAN UTAMA

Pasien perempuan 38 tahun datang dengan keluhan utama gigi depan atas dan bawah goyang sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu. Satu gigi pasien hilang karena goyang. Pasien juga merasa gusinya mudah berdarah. Pasien belum pernah dibersihkan karang giginya seumur hidup. Pasien memiliki riwayat merokok 3 batang per hari. Sekarang pasien ingin karang giginya dibersihkan.PENGAMATAN DATA PERIODONTIK

1.Riwayat perawatan gigi yang lalu

a. Tanggal terakhir: 1 minggu yang lalu

b. Jenis perawatan terakhir: splint wire ekstrakoronal

c. Frekuensi perawatan rutin: tidak rutin2.Alasan hilangnya gigi

a. Berlubang (karies): -

b. Trauma: -

c. Gangguan / tidak erupsi: -

d. Terlepas sendiri (karena goyang): 41

e. Alasan tidak diganti: Belum diganti3.Pengetahuan tentang penyakit periodontal yang diderita

a. Permulaan terasa ada kelainan: sejak SMA

b. Daerah yang terganggu: gigi depan atas dan bawah goyang

c. Derajat keparahan kelainan dihubungkan dengan

Jenis makanan tertentu: - Siklus menstruasi: lancar Frekuensi dan teknik menyikat gigi : -

d. Keluhan pada

Gusi (sensitif, membengkak): - Perdarahan gusi (spontan / trauma): - ANUG / kelainan mukosa: - Kebiasaan buruk (oral): - Impaksi makanan (regio): - 4.Perawatan periodontal yang lalu

a. Tanggal terakhir: 1 minggu yang lalu

b. Jenis perawatan: splint wire ekstrakoronal

c. Dirawat oleh ahli / bukan: -5.Pemeliharaan oral hygiene

a. Frekuensi menyikat gigi perhari: 2x/ hari (pagi dan malam hari)

b. Jenis sikat gigi yang dipakai: Bulu sikat halus, tangkai lurus, bulu sikat rata, ukuran sedang, kepala sikat mengecil

Metode: Vertikal a.r anterior, horizontal a.r posteriorm (kombinasi)

Pasta gigi: berfluoride

c. Alat bantu yang lain: obat kumur6.Riwayat pemeriksaan medis

a. Tanggal terakhir: -

b. Jenis perawatan: -

c. Dirawat oleh ahli / bukan: -7.Pemeriksaan khusus ( 5 November 2014)

DarahPenderitaNormalSatuanKesimpulan

Hb

14,9 12-15,5 g/dL

Normal

Leukosit 6.710 4.000 10.000 / mm3 Normal

Eritrosit 4,7 4,0 - 6,5 / mm3 Normal

Laju Endap darah 15

< 15 mm/ jamNormal

Jumlah Trombosit300.000 150.000 450.000 / mm3 Normal

Masa perdarahan / BT 230 1 3 menit.detik Normal

Masa pembekuan / CT 430 5 11 menit.detik Normal

Glukosa puasa 85 70 110 mg/dL Normal

Glukosa 2 jam PP 111 < 140 mg/dL Normal

Golongan darah O8.Evaluasi kelainan / kondisi sistemik dan pengetahuan tentang kesehatan gigi:

Kondisi sistemik pasien baik (terkontrol), dan pengetahuan tentang kesehatan gigi masih kurang.9.PEMERIKSAAN EKSTRA DAN INTRA ORAL

a. Keadaan ekstra oral

Mata: pupil isokhor, konjungtiva non-anemis, sklera non-ikterik

Leher: kelenjar getah bening tidak sakit dan tidak teraba

Bibir: TAK (normal)

TMJ: TAK (non clicking)

b. Keadaan intra oral

Mukosa: TAK

Gingiva

Bentuk: Oedem pada semua regio Warna: Merah tua pada semua regio Konsistensi: Lunak pada semua regio Pitting Test: + (semua regio) Stippling: + (semua regio) Permukaan: Licin pada semua regio Resesi: + di regio 44 Interdental Papil: Membulat pada semua regio Stillmans Cleft: - Mc. Calls Festoon: 16, 17, 26, 27Frenulum: RA: sedang, RB: sedangEksudat sulkus: Tidak adaPerkusi: -Mobility: Grade 1 (43, 32, 33, 34, 35)

Grade 2 (12, 31, 42, 44)

Grade 3 (11, 21)10.Oklusi

a. Kontak prematur: -

b. Faset permukaan

Atrisi: gigi 31, 32, 42

Abrasi: gigi 44

Erosi: -

c. Geligi tidak beraturan: anterior RA dan RB11. Gambaran Radiografik

Bentuk resorbsi tulang alveolar

Vertikal : 17, 15, 14, 13, 12, 11, 21, 34, 33, 32, 31, 43, 44, 45, 46, 47, 48

Horizontal : 18, 16, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 38, 37, 36, 35, 42,

Kawah : -

GIGIBentuk ResorpsiBanyak ResorpsiKeterlibatan FurkasiM:AKariesKelainan PeriapikalMembran

PeriodontalPrognosa

18Horizontalsedang-1:1--Melebar Good

17Vertical sedang-1:1--MelebarGood

16Horizontalsedang-1:1,5--MelebarGood

15VertikalSedang-1:1--MelebarGood

14Vertical sedang-1:1,5--MelebarGood

13VertikalBerat -1:2--MelebarPoor

12VertikalBerat-2:1--MelebarPoor

11VertikalBerat-2:1--MelebarPoor

21Vertical Berat-2:1--MelebarPoor

22HorizontalBerat -1:1--MelebarPoor

23HorizontalBerat -1:2--Melebar Poor

24HorizontalSedang-1:1--Melebar Good

25HorizontalSedang-1:1--MelebarGood

26Horizontal Sedang -1:1--MelebarGood

27Horizontal Sedang -1:1--MelebarGood

28Horizontal Berat -1:1--Melebar Poor

38HorizontalSedang-1:1--MelebarGood

37HorizontalSedang -1:1--Melebar Good

36HorizontalSedang -1:1--Melebar Good

35Horizontal Berat-1:1--MelebarPoor

34VertikalBerat-1:1--MelebarPoor

33VertikalSedang -1:2--DBNGood

32Vertical Berat-2:1--MelebarPoor

31Vertikal Berat -2:1--Melebar Poor

41--------

42HorizontalBerat-2:1--MelebarPoor

43VertikalSedang -1:1--MelebarGood

44Vertical Berat -2:1--Melebar Poor

45VertikalSedang -1:1--MelebarGood

46Vertikal Sedang -1:1--Melebar Good

47Vertical Berat -1:1--Melebar Poor

48Vertical Sedang -1:1--MelebarGood

a. Karies: -

b. Kelainan Periapikal : -

c. Lain-lain : -

d. Prognosis menyeluruh : Good12. Evaluasi oral hygiene

a. Nilai plak: Sedang

b. Kalkulus: Supragingival, Subgingival, banyak pada seluruh regio.13.Model studi: Rahang atas dan rahang bawah14. Evaluasi pra perawatan

a. Diagnosa: Periodontitis kronis generalisata

b. Etiologi: Initiating factor (yang memulai) : plak

Predisposing factor (yang mempermudah timbulnya faktor inisial) :

Kalkulus supra gingiva dan subgingiva Kalkulus atau deposit lain pada permukaan akar

Missing teeth 41

Malposisi gigi (crowding dan diastem)

Atrisi

Abrasi

Resesi gusi, frekuensi penyikatan gigi

Metode penyikatan gigi yang salah

NoFaktor predisposingPerawatan

1.Kalkulus supra/subgingivaSkeling

2.Kalkulus/deposit lain pd permukaan akarRoot planing

3. Missing teeth 41

Pembuatan Gigi Tiruan

4.Malposisi gigi (crowding dan diastem) Ortodonti

5.AtrisiReshaping

6.AbrasiRestorasi kelas V komposit, DHE

7. Resesei gusiBedah coronally displaced flap

8.Frekuensi penyikatan gigi yang salahDHE, OHI

9.Metode penyikatan gigi yang salahDHE, OHI

Modifying factor (yang merubah respon jaringan):

Penggunaan obat

Hormonal (pubertas, menstruasi, kehamilan, menopouse),

Kontrasepsi

Merokok

Stress Lanjut usiaCatatan : Pasien mengalami stress Aggrevating factor (yang memperhebat/memperparah):

Kelainan sistemik

Kelainan endokrin (misalnya DM)

Kelainan kardiovaskular (misalnya hipertensi)

Defisiensi nutrisi

Kelainan darah

Catatan : Pada pasien tidak ditemukan

Perpetuating factor (yang menimbulkan pengulangan/rekurensi):

Faktor iatrogenik

OH buruk

c. Sikap pasien: kooperatif, tenang15.Tahap perawatan gigi (menyeluruh)

a. Fase pendahuluan / preliminary phase Pro tindakan kasus emergensi dan Pro konsul ke luar bidang kedokteran gigi untuk mendapat izin tindakan NoEtiologiPerawatanPasien

1.Gigi dengan abses periodontalDrainase, SRP, antibiotik, analgesik--

2.ANUGDebridemen H2O2 3%, antibiotik, analgesik, konsul ahli gizi--

3.Acute Herpetic GingivostomatitisAntiviral, paliatif (AL gargle, analgesik, atipiretik)--

4.Penyakit sistemik (DM, hipertensi, def. nutrisi, kelainan darah)Konsul ke dokter ahli--

b. Fase initial/ nonsurgical/ etiotropic phaseNoEtiologiPerawatanPasien

1.PlakKontrol plak

2.Kalkulus supra/ subgingivaSkeling RA dan RB

Evaluasi skeling 1 mg, 1 bln

3.Kalkulus/ deposit lain pada permukaan akarRoot planing Evaluasi root planing 1 minggu, 1 bulanSextan 1: 18, 17, 15Sextan 2: 12, 11,21,22, 23Sextan 3: 24, 25, 26, 27, 28Sextan 5: 43, 42, 31, 32Sextan 6: 48, 46, 45, 44

4.Mobility Provisional Splinting RA: 12, 11, 21RB: 44, 43, 42, 31, 32, 33, 34, 35

Evaluasi fase inisial (kedalaman poket, inflamasi gingiva, plak, kalkulus, OHI, home care)

c. Fase bedahJenis BedahPasien

Terapi poket:

- Kuretase tertutup

- Kuretase terbuka

- Regeneratif (flap dengan bone graft)- Gingivektomi

- Gingivoplasti----

12, 11, 21--

--

Odontektomi--

Perawatan endodontik --

Evaluasi fase bedah

Kondisi gingiva dan kedalaman poket

Respon jaringan terhadap tindakan pembedahan

c. Fase restorativeNoRestorasiPasien

1.

Gigi tiruan sebagian lepasanRB (41)

Evaluasi fase restorative Respon periodontal terhadap restorasi

e. Fase pemeliharaan / Maintanance phase Recall visit (1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan)

Periodic recall:

1.Perubahan riwayat medis

2.Perubahan oral patologis

3.Kontrol plak dan kalkulus

4.Kondisi gusi (poket, inflamasi)

5.Kontrol restorasi, protesa

16.Rujukan (keluar bidang kedokteran gigi) : Pemeriksaan laboratorium darah

Bandung, Januari 2015

Menyetujui,

Dosen Pembimbing,

Dr. drg. Ira Komara, Sp.Perio (K)PERAWATAN YANG AKAN DILAKUKANPerawatan Bedah Flap dan Bone graft gigi 12, 11, 21, 22Operator : Riny Zoraya Rinaldy (160521130010)Ass. Operator : Alinda Permatasari (160112130033)PERSIAPAN SEBELUM OPERASI1. Pemeriksaan radiologi

2. Pemeriksaan laboratorium (darah)

3. Pencetakan RA dan RB4. Perawatan : OHI, scaling, dan kontrol5. Pemeriksaan kedalaman poket dan nilai plakPemeriksaan Laboratorium (5 November 2014)

DarahPenderitaNormalSatuanKesimpulan

Hb

14,9 12-15,5 g/dL

Normal

Leukosit 6.710 4.000 10.000 / mm3 Normal

Eritrosit 4,7 4,0 - 6,5 / mm3 Normal

Laju Endap darah 15

< 15 mm/ jamNormal

Jumlah Trombosit300.000 150.000 450.000 / mm3 Normal

Masa perdarahan / BT 230 1 3 menit.detik Normal

Masa pembekuan / CT 430 5 11 menit.detik Normal

Glukosa puasa 85 70 110 mg/dL Normal

Glukosa 2 jam PP 111 < 140 mg/dL Normal

Golongan darah O

Nilai Plak Tanggal pemeriksaan : 22-10-2013Persentase sesudah menyikat gigi : __ x 100 % = %

100

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

INFORMED CONSENTPasien harus mendapatkan penjelasan tentang diagnosis, rencana perawatan, lama perawatan, efek samping yang kemungkinan terjadi, perawatan di rumah setelah bedah, serta biaya yang dibutuhkan. Informed consent harus ditandatangani oleh pasien atau walinya menyetujui tindakan yang akan dilakukan.PERSIAPAN PSIKOLOGIS PASIEN a. Menginformasikan mengenai apa yang dapat diperoleh dari kasus ini, prognosis, dan hasil pasca operasi

b. Menginformasikan mengenai anastesi yang akan dilakukan

c. Menjelaskan metode dalam melakukan operasi (secara bertahap)

d. Memperhatikan kondisi pribadi pasien seperti status emosional, pekerjaan, dan pertimbangan pribadi

PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN a. Instrumen dasar :

Kaca mulut, sonde, pinset, dan probe.

b. Instrumen operasi :

Cawan (4 set): untuk betadine solution 10%, NaCl fisiologis 0,9%, H2O2 3%, dan aquadest Tampon Duk steril bolong Makro scaler

Micro scaler

Ultrasonic scaler

Sarung tangan dan masker Suction surgery dan tip

Syringe 10 cc untuk NaCl fisiologis dan aquadest

Nierrbeken Spuit injection disposable 3cc (2 set) Scalpel dan blade no.12 dan 15 Pinset chirurgis Gunting jaringan Kuret gracey no.1-2,3-4,5-6 Glass lab dan spatel semen

Bone file untuk menghaluskan pinggiran tulang

Dappen dish untuk mencampur bone graft dengan darah

Semen stopper untuk memadatkan bone graft

Gunting jaringan

Glass lab dan semen spatel

Alat penjahitan :

Needle holder

Pinset chirurgis

Gunting benang

c. Bahan dan obat

Betadine solution 10%

Larutan NaCl 0,9 % , H202 3%

Anestesi pehacain HCL 2%

Adrenalin 1:100.000

Material bone graft

Periodontal pack untuk melindungi jaringan post insisi, mengurangi rasa sakit dan mengurangi perdarahan

Aquadest

Benang silk 4.0

PROSEDUR PEMBUATAN PRF DAN PRP

1. Pasang tourniquet pada lengan pasien dengan posisi diatas siku , lakukan asepsis dengan alkohol swab dan ambil darah sebanyak 20 cc/mL untuk pembuatan PRF dan PRP

2. Masukkan darah kedalam tabung folcon sebanyak 15 cc/mL lalu di centrifuse selama 10 menit dengan kecepatan 3000 RPM untuk membuat PRF

3. Selanjutnya keluarkan tabung lalu pisahkan PRF dari darah

4. PRF yang sudah terbentuk kemudian ditaruh dalam membran box agar terbentuk lapisan membran

5. Untuk pembuatan PRP masukkan 0.5 cc/mL antikoagulan (sodium sitrat 3.2%) ke dalam tabung folcon lalu masukkan darah 5 cc/mL dan diamkan selama minimal 30 menit agar plasma terpisah dari darah

6. Setelah darah didiamkan miimal 30 menit selanjutnya di centrifuge selama 15 menit dengan kecepatam (revolusi 2700 rpm yang pertama dan 3300 rpm untuk yang kedua) dilakukan 2 kali pemutaran supaya mendapatkan konsentrasi trombosit yang lebih tinggi. Sebelum pemakaian diberikan aktivator (CaCL2) 0.5 1 cc/mL untuk mengaktifkan granula

PROSEDUR OPERASI

1. Persiapkan alat, operator, asisten operator, dan pasien.

2. Penandatanganan informed consent oleh pasien.

3. Lakukan plaque scoring dan profilaksis.

4. Tindakan aseptik ekstraoral dan intraoral menggunakan betadine solution 10 %.

5. Penutupan wajah pasien dengan duk bolong steril kecuali daerah operasi.

6. Tindakan injeksi supraperiosteal pada lipatan mucobuccofold serta palatal di daerah gigi dan anestesi infiltrasi.

Gambar. Anestesi infiltrasi di mukobukalfold bagian labial gigi 12, 11, 21, 22

Gambar. Anestesi infitrasi di bagian palatal

7. Insisi pertama (Scalloping inverse bevel/ bevel scalloped terbalik)

Insisi pertama berupa insisi bevel ke dalam, baik pada sisi fasial maupun lingual dengan menggunakan blade No. 12, dimulai pada lokasi 0,5-1,5 mm dari puncak free gingival margin dengan arah blade sejajar sumbu panjang gigi sampai menyentuh puncak alveolar. Insisi dilakukan mulai dari permukaan fasial sepanjang serviks gigi mengikuti pola scalloped dari tepi gingiva. Insisi akan memotong papila interdental di daerah proksimal. Pada daerah interproksimal insisi dimodifikasi dengan membuatnya serapat mungkin ke permukaan gigi agar papila interdental hanya terambil seminimal mungkin sehingga adaptasi flap nantinya cukup rapat.

Gambar Pola Insisi pada bagian labial gigi 12, 11, 21, 22 pasien

Gambar Pola Insisi pada bagian palatal gigi 12, 11, 21, 22 pasien

8. Refleksi Flap

Flap dengan ketebalan penuh direfleksikan dengan elevator kecil/rasparatorium sedalam 0,5-1 mm apikal dari puncak tulang alveolar.

Gambar Refleksi flap (sumber : Newman, 2012)9. Root planing

Dilakukan pada permukaan akar yang sudah terbuka. Pengambilan jaringan granulasi dengan kuret Gracey sampai permukaan tulang terlihat bersih. Dilanutkan dengan irigasi dengan larutan NaCl 0,9% dan H2O2 3%.

Gambar rootplaning 10. Pengadukan bone graft

Selama grafting tidak dilakukan suctioning Gambar sediaan bonegraft

11. Aplikasi bone graft yang dicampur dengan saline dan darah.

Gambar aplikasi bone graft gigi 34, 33, 32, 31 (sumber: Word, 2010)

12. Pembersihan dan pengeringan daerah operasi dengan tampon steril.

13. Reposisi flap labial dan palatal ke arah koronal dan ditekan dengan tampon steril.

14. Penjahitan flap

Dilakukan dengan metode interrupted suture pada regio interproximal dalam arah lingual ke labial pada setiap gigi, menggunakan jarum steril No. 4.0, berbentuk 3/8 lingkaran dengan ujung pemotong terbalik atau runcing.

SHAPE \* MERGEFORMAT

15. Periodontal pack diaduk dengan spatel semen diatas glass lab sampai diperoleh konsistensi seperti dempul.

16. Gulung periodontal pack dengan tangan yang telah dibasahi dengan larutan NaCl 0,9% lalu aplikasikan pada daerah operasi.

Gambar aplikasi periodontal pack

17. Pembersihan daerah operasi.

18. Pemberian instruksi post operasi dan resep.

INSTRUKSI PASCAOPERASI

1. Hindari makanan yang merangsang seperti panas, dingin, asam, pedas, dan keras.

2. Dianjurkan untuk makan makanan yang dingin dan lunak pada hari dilakukan operasi

3. Jangan berkumur terlalu keras

4. Hindari merokok

5. Pasien dianjurkan untuk tidak makan dan minum selama 1 jam post operasi

6. Aplikasi kompres dingin ekstra oral pada hari dilakukan operasi

7. Harus menjaga kebersihan gigi dan mulut.

8. Gunakan obat kumur 2x perhari untuk mengontrol plak

9. Selama pemakian periodontal pack, daerah operasi tidak boleh dimainkan dengan lidah, tangan, atau digunakan untuk mengunyah, serta hindari penyikatan gigi pada daerah tersebut.

10. Bila terjadi perdarahan atau periodontal pack terlepas, segera hubungi operator atau rumah sakit terdekat.

11. Pasien diminta kontrol 1 minggu setelah operasi.

RESEP OBAT

R/ Amoxicilin 500mg no.XII

3 dd 1 tab

R/ Asam Mefenamat 500mg no.X

3 dd 1 tab

R/ Chlorhexidine gargle fls no.I

2 dd 1 col.oris

Bandung, Februari 2015

Dosen Pembimbing Diskusi Kasus Bedah

Dr. drg. Ira Komara., Sp. Perio (K)