Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Unstable Angina Pektoris
(Kasus 1) Asuhan Keperawatan Angina Pektoris
-
Upload
irmayanti-toalib -
Category
Documents
-
view
24 -
download
11
description
Transcript of (Kasus 1) Asuhan Keperawatan Angina Pektoris
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Tn “S”
Umur : 53 thn
Jenis Kelamin : Laki – laki
Status : Kawin
Suku / Bangsa : Bugis / Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jln. Mawar, No. 29
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny “I”
Umur : 49 thn
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jln. Mawar, No. 29
Hubungan dengan klien : Istri
2. Riwayat Kesehatan Saat Ini
a. Keluhan utama : Nyeri
b. Riwayat keluhan utama : Keluhan dirasakan pada saat klien
membantu mengangkat barang – barang
tetangganya yang pindah rumah.
c. Lamanya keluhan : Keluhan dirasakan selama ± 6 menit,
dengan skala 5 menit.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
- Klien mempunyai riwayat merokok sejak sebelum mengeluh menikah
± sejak usia 18 tahun yang disertai dengan kebiasaan minum kopi
pada pagi hari.
- Klien mengeluh nyeri dada dirasakan sejak 5 tahun yang lalu, yang
mana nyeri sering timbul setelah klien melakukan pekerjaan berat
- Klien sebelumnya tidak pernah dirawat di rumah sakit, melainkan
hanya beberapa kali memeriksakan diri ke puskesmas.
- Klien membeli obat di warung.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
- Keluarga klien (bapak dan kedua saudara klien) mempunyai riwayat
hipertensi.
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit sama dengan
klien.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran : composmentis
b. Tanda – tanda vital : TD : 140/100 mmHg
N : 96 x/menit
RR : 30 x/menit
S : 35,5oC
c. Mukosa bibir kering
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Laboratorium
Darah :
- Hg : 12 gr %
- Leukosit : 10.000 ml3
b. EKG : ST elevasi dan gelombang T inverse
B. Pengelompokan Data
1. Data Subjektif :
a. Klien mengeluh nyeri yang menjalar ke leher dan bahu, leher terasa
seperti terjepit dan terbakar.
b. Klien mengeluh nafasnya terasa sesak.
c. Klien mengeluh mual muntah.
d. Klien mengatakan rasa nyeri sering timbul apabila melakukan
pekerjaan yang berat.
2. Data Objektif :
a. Nyeri berlangsung selama ± 6 menit, dengan skala 5 menit.
b. Klien tampak meringis.
c. Mukosa bibir klien nampak kering dan pucat.
d. Ekstremitas bawah teraba dingin.
e. Klien tampak banyak berkeringat
f. TTV :
- TD : 140/100 mmHg
- N : 96 x/menit
- RR : 30 x/menit
- S : 35,5oC
g. Laboratorium :
- Hg : 12 gr %
- Leukosit : 10.000 ml3
c. EKG : ST elevasi dan gelombang T inverse
C. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1.
2.
DS :
Klien mengeluh nyeri yang
menjalar ke leher dan bahu,
leher terasa seperti terjepit dan
terbakar.
DO :
- Nyeri berlangsung selama ± 6
menit, dengan skala 5 menit.
- Klien tampak meringis.
- ST elevasi dan gelombang T
inverse
DS :
- Klien mengeluh nafasnya
terasa sesak.
DO :
- Mukosa bibir klien nampak
kering dan pucat,
Penyumbatan
pembuluh darah
Iskemia miorkard
Nyeri
Penurunana
curah jantung
3.
- Ekstrimitas bawah teraba
dingin,
- Klien tampak banyak
berkeringat.
- TD : 140/100 mmHg
- RR : 30 x/menit
DS :
- Klien mengatakan rasa nyeri
sering timbul apabila
melakukan pekerjaan yang
berat.
DO :
- TD : 140/100 mmHg
- N : 96 x/menit
- RR: 30 x/menit
Ketidak
seimbangan
antara suplai
oksigen miorkard
dengan
kebutuhan
Intoleran aktifitas
D. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b/d iskemia miokard d.d klien menyeluh nyeri dada yang menjalar
keleher dan bahu, klien mengeluh lehernya seperti terjepit dan terbakar.
DO : Nyeri berlangsung selama ± 6 menit, dengan skala nyeri 5 menit.
Klien tampak meringis, ST elevasi & gelombang T inverse.
2. Penurunan curah jantung b/d gangguan kontraksi d.d klien mengeluh
napasnya teras sesak.
DO : Mukosa bibir klien tampak kering dan pucat, ekstrimitas bawah
teraba dingin, klien tampak banyak berkeringat, TD : 140/100
mmHg, RR : 30/menit,
3. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan suplai oksigen miokard dan
kebutuhan d.d klien mengatakan rasa nyeri sering timbul apabila
melakukan pekerjaan terlalu berat.
DO : TD : 140/100 mmHg, N : 96x/menit, RR : 30x/menit
E. Rencana Asuhan Keperawatan dengan Kasus Angina Pektoris
NoDiagnosa
Keperawatan
Tujuan / Kriteria
HasilIntervensi Rasional
1. Nyeri b/d
iskemia
miokard d.d
klien mengeluh
nyeri dada
yang menjalar
keleher dan
bahu, klien
mengeluh
lehernya
seperti terjepit
dan terbakar.
Do: Nyeri
berlangsung
selama ± 6
menit dengan
skala nyeri 5.
Klien tampak
meringis
Setelah dilakukan
asuhan selama 1-3
jam diharapkan nyeri
berkurang / hilang
dengan kriteria :
- Pasien dapat
mengekpresikan
bahwa nyeri
berkurang /
hilang secara
perbal dan oral.
- Tanda vital dalam
batas normal.
- Individu dapat
mendemonstrasik
an teknik
relaksasi untuk
meningkatkan
kenyamanan
- Gambaran EGK
tidak ada segmen
ST
Mandiri :
1. Dianjurkan
pasien untuk
memberitahu
kan perawat
dengan cepat
bila terjadi nyeri
dada.
2. Gunakan flow
sheet untuk
memonitor nyeri
terhadap efek
pemberian obat
angina.
Kolaborasi
1. Menberiakan
anti angina
sesuai indikasi,
nitrogliserin,
subligual
(nitrostrat,
bukal, atau
1. Nyeri dan
penurunanan curah
jantung yang
merangsang
system saraf
simpatis untuk
mengeluarkan
sejumlah besar
norefinefrin, yang
meningkatnkan
agregrasi trombosit
dan pengeluarkan
tromboxane poten
pada yang
menyebabkan
spasme arteri
koroner.
2. Memberikan
informasi tentang
kemajuan penyakit
dan sebagaian alat
dalam evaluasi
2. Penurunan
curah jantung
b/d gangguan
kontraksi d.d
klien mengeluh
napasnya
teras sesak.
DO : Mukosa
bibir klien
tampak kering
dan pucat,
ekstrimitas
bahwa teraba
dingin,
TD: 140/100
mmHg, RR:
30/menit, klien
tampak
banyak
berkeringat.
elevanted/depresi
.
Setelah dilakukan
asuhan selam 1-3
jam iharapkan curah
jantung normal
dengan kriteria:
- Nyeri angina
tidak ada.
- Klien bertoleransi
terhadap
aktivitas.
- Klien
berpartisipasi
dalam prilaku
yang
emnurunkan
curah jantung
- Tanda vital dalam
batas normal.
- Hipotensi
orthostatic tidak
ada
- AGD dalam batas
normal.
- Tidak ada suara
nafas tambahan.
tabel oral, sprei
sublingual)
2. Lanjutkan
tablet, kaplet,
salep
transmukosal,
tabel kunyah
(kerja panjang).
Mandiri:
1. kaji tanda vital:
blood pressure,
status resperasi
rate, nadi dan
suhu.
2. Kaji status
menal:
disorentasi,
bingung.
3. Catat warna
kulit: cianosis,
capillary refile.
Kolaborasi
1. Beriakan obat
sesuai indikasi:
Penyekat
saluran kalsium,
contoh
distianzem
(cardizem),
verapamil
(calan).
2. Siapkan untuk
pendah keunit
keefektifan
intervensi dan
dapat menunjukan
kebutuhan
perubahan program
pengobatan.
1. Nitrogliserin
mempunyai standar
untuk pengobatan
dan mencegah
nyeri angina selama
lebih dari 100
tahun. Kini masih
digunakan terapi
antiangina. Efek
cepat vasolidator
berakhir 10-30
menit dan dapat
digunakan secara
profilaksi untuk
mencegah
serangan angina.
2. Menurunkan
frekuensi dan
beratnya serangan
dengan
menghasilkan
vasodilatasi
panjang / kontinu.
3. Intoleransi
aktivitas b/d
ketidak
seimbangan
suplai oksigen
miokard dan
kebutuhan d.d
klien
mengatakan
terasa nyeri
timbul setelah
melakukan
aktifitas,
DO :
TD : 140/100
mmHg,
N: 96x/menit,
RR: 30x/menit
- Tingkat aktifitas
kebutuhan dasar
dapat dipenuhi.
- Peningkatan
kemampuan
beraktivitas
- Pengurangan
tanda fisiologis
yang tidak
sesuai.
- Mengungkapkan
pentingnya
terbatas.
keperawatan
kritis bila
kondisi
memerlukan
nya.
Mandiri:
1. Batasi aktifitas
klien ( aktifitas
yang
berlebihan)
2. Bantu klien
untuk
beraktifitas
secra
berangsur-
angsur.
3. Pantau TTV tiap
1 jam sekali
Kolaborasi
1. Pemberian obat
sesuai dengan
indikasi.
1. Nyeri jantung dapat
menyebarkan,
contoh nyeri sering
lebih
kepermukaaan di
persarafi oleh
tingkat saraf spinal
yang sama.
2. Takiardi dapat
menjadi karena
nyeri, cemas,
hipoksemia, dan
menurunnya curah
jantung.
3. Menurunkan perfusi
otak dapat
menghasilkan
perubahan
sensorium
1. Meskipun berbeda
pada bentuk
kerjanya, penyekat
saluran kalsium
berperan penting
dalam mencegah
dan mengilangkan
iskemia pencetus
spame arteri
koroner dan
menurunkan
tahanan vaskuler,
sehingga
menurunkan TD
dan kerja jantung.
2. Nyeri dada dini/
memanjang
dengan
menurunkan curah
jantung
menunjukan
terjadinya
komplikasi yang
memerlukan
intervensi terus
menerus / darurat.
1. Aktifias yang
berlebihan dapat
meningkatkan
pernafasan klien.
2. Dengan perlahan
klien dapat
melakuakn aktifitas
yang ringan.