KASUS 1

8

Click here to load reader

description

m

Transcript of KASUS 1

Page 1: KASUS 1

KASUS 1

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn P

Usia : 25 tahun

Pekerjaan : buruh kasar

ANAMNESIS

Keluhan Utama: mata kanan tiba-tiba merah, kalau melihat sinar terasa silau, dan nyeri.

RPS:

Pasien datang ke poli mata RST dr Soedjono Magelang dengan keluhan mata kanan tiba tiba merah, kalau melihat sinar terasa silau, dan nyeri sejak 2 hari yang lalu. Awalnya mata kanan seperti kelilipan saat bekerja memotong besi menggunakan gerinda. Pasien mengaku tidak pernah menggunakan kaca mata saat bekerja. Pasien mengaku mata kanan sering dikucek karena merasa ada benda asing masuk ke mata kanan. Dan merasa silau jika melihat sinar matahari langsung dan nyeri. Pasien mengaku pandangan mata kanan tidak kabur. Pasien juga mengaku tidak keluar kotoran/belek pada mata kanan. Tidak ada riwayat alergi.

Pasien juga mengeluhkan pandangan mata kiri kabur saat melihat jauh sejak usia 17 tahun. Penglihatan kabur pada mata kiri timbul secara perlahan. Namun, pasien mengaku saat melihat dekat jelas. Pasien mengaku tidak pernah menggunakan kacamata karena pasien merasa mata kanannya masih jelas untuk melihat jauh dan dekat. Jika pasien terlalu lama bekerja, pasien mengeluhkan mata nya lelah, berair dan sering terasa pedas. Kesulitan apabila melihat garis lurus, yang terlihat garisnya seperti bengkok dan ada bayangan yang bisa menyebabkan pasien pusing disangkal.

RPD :

1. Tidak pernah mengalami keluhan mata tiba-tiba merah, kalau melihat sinar terasa silau, dan nyeri sebelumnya.

2. Penggunaan lensa kontak disangkal3. Riwayat trauma terkena serpihan besi saat memotong besi menggunakan gerinda.4. Riwayat alergi disangkal5. Riwayat operasi mata sebelumnya disangkal6. Menggunakan kaca mata disangkal

RPK:

1. Keluarga tidak ada yang mengalami keluhan mata tiba-tiba merah, kalau melihat sinar terasa silau, dan nyeri sebelumnya.

Page 2: KASUS 1

2. ibu pasien menggunakan kaca mata minus dan kaca mata baca.

Sosial Ekonomi:

Pasien adalah seorang buruh kasar, biaya kesehatan di tanggung oleh BPJS. Kesan ekonomi cukup.

PEMERIKSAAN FISIK

St. Generalis:

Keadaan Umum : BaikKesadaran : Compos MentisKooperatif : KooperatifVital SignTekanan Darah : 110/80 mmHgNadi : 68 x/mntRespirasi : 20 x/mntSuhu : 36,70C

Status Lokalis:

NO PEMERIKSAAN OD OS1 Visus

Koreksi 6/6 6/20

S – 2,00 6/92 Gerakan Bola Mata Ke segala arah Ke segala arah3 Palpebra Superior

- Ptosis- Pseudoptosis- Edema- Hiperemi- Hematom- Entropion- Ekstropion- Trikiasis - Blefarospasme- Lagoftalmus- Xantelasma - Sikatrik

(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)

(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)

4 Palpebra Inferior- Edema- Hiperemi- Hematom- Entropion- Ekstropion- Trikiasis

(-)(-)(-)(-)(-)(-)

(-)(-)(-)(-)(-)(-)

Page 3: KASUS 1

5 Konjungtiva- Hiperemi- Injeksi konjungtiva- Injeksi siliar- Subkonjungtiva

bleeding- Bangunan patologis- Sekret- Membran- Pseudomembran- Papil - Nevus

(+)(-)(+)(-)

(-)(-)(-)(-)(-)(-)

(-)(-)(-)(-)

(-)(-)(-)(-)(-)(-)

6 Kornea- Kejernihan- Edem- Infiltrat

- Sikatrik- Pannus - Ulkus - fluoresin

Jernih(-)

(+) jumlah ± 7, bintik-bintik halus

Tidak ditemukanTidak ditemukanTidak ditemukanTidak dilakukan

Jernih(-)(-)

(-)(-)(-)

Tidak dilakukan7 COA

- Kedalaman- Hifema- Hipopion

Normal (-)(-)

Normal (-)(-)

8 Iris- Kripte- Edem- Sinekia- Rubeosis

(+)(-)(-)(-)

(+)(-)(-)(-)

9 Pupil- Letak- Bentuk- Diameter- Reflek

Langsung/Tidak Langsung

- Isokor

SentralBulat3 mm+/+

(+)

SentralBulat3 mm+/+

(+)10 Lensa

- Kejernihan- Iris Shadow

Jernih(-)

Jernih(-)

11 Corpus Vitreum- Kejernihan Jernih Jernih

12 Fundus Reflek (+) cemerlang (+) cemerlang

13 Funduskopi- Papil

Fokus 0Papil bulat, batas tegas, warna jingga, CDR 0,3

Fokus - 2Papil bulat, batas tegas, warna jingga, ditemukan

gambaran miopik

Page 4: KASUS 1

- Vasa

- Macula lutea

- Retina

AVR 2/3

Fovea reflek (+)

Normal

kresen, CDR 0,3

AVR 2/3

Fovea reflek (+)

ditemukan fundus tigroid, tidak ditemukan

ablasio retina.14 TIO Normal Normal

Pemeriksaan Penunjang

1. Tes placido2. Pemeriksaan secara mikroskopik untuk mengetahui penyebab keratitis:

a. Gramb. Giemsac. KOH 10%

3. Jyfky

DD

OD

1. Keratitis bakterial akut : dipertahankan karena onset cepat, keluhan mata tiba-tiba merah, kalau melihat sinar terasa silau, dan nyeri. Pada pemeriksaan fisik terdapat konjungtiva hiperemi, injeksi siliar, infiltrat pada kornea (+) jumlah ± 7, bintik-bintik halus

2. Keratitis virus : disingkirkan karena pada keratitis virus terjadi akibat penyakit herpes simpleks, herpes zooster, trakoma.

3. Keratitis jamur : disingkirkan karena tidak riwayat trauma terkena pohon, tumbuh-tumbuhan. Tidak ditemukan infiltrat yang berhifa dan gambaran satelit.

4. Keratitis alergika : disingkirkn karena tidak ada riwayat alergi5. Ulkus kornea : disingkirkan karena pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan hipopion,

tidak terdapat ulkus pada kornea.

OS

1. OS Miopia : dipertahankan karena mata kiri kabur saat melihat jauh sejak usia 17 tahun. Penglihatan kabur timbul secara perlahan. Namun saat melihat dekat jelas. Pasien tidak pernah menggunakan kacamata karena pasien merasa mata kanannya masih jelas untuk melihat jauh dan dekat. Jika pasien terlalu lama bekerja, pasien mengeluhkan mata nya lelah, berair dan sering terasa pedas. Pada pemeriksaan fisik visus 6/20 dikoreksi dengan lensa S – 2.00 menjadi 6/9. Pada funduskopi fokus -2, ditemukan gambaran mipoik cresen, ditemukan fundus tigroid, tidak ada ablasio retina.

Page 5: KASUS 1

2. OS astigmatisme : disingkirkan karena pasien tidak kesulitan apabila melihat garis lurus, dan tidak ada bayangan yang bisa menyebabkan pasien pusing. Pada pemeriksaan tidak dikoreksi dengan lensa cilindris negatif maupun positif.

3. OS hipermetropia : Disingkirkan karena pasien mengeluh pandangan kabur saat melihat jarak jauh dari hasil pemeriksaan koreksi visus ODS dengan lensa sferis negatif dan lensa silinder negatif. Pada hipermetropia pandangan kabur saat melihat jarak dekat dan hasil koreksi visus dengan lensa sferis positif.

DX

OD Keratitis bakterialis akut

OS miopia

Talak

1. Medikamentosaa. Oral : ciprofloxacin tab 500 mg 2x1, b. Topikal : ciprofloxacin ED 5x1 tetes mata kanan.c. Parenteral : tidak adad. Operatif : LASIK

2. Non Medikamentosa a. Resep kacamata sesuai koreksi:

OD : planoOS : S – 2.00

b. Lensa kontak untuk mata kiri

Prognosis

OD OSAd Visam Dubia Ad Bonam Dubia Ad BonamAd Fungsionam Ad Bonam Ad BonamAd Sanam Dubia Ad Bonam Ad BonamAd Vitam Ad Bonam Ad BonamAd Kosmetikam Dubia Ad Bonam Ad Bonam

Edukasi

Keratitis

1. Memberitahukan bahwa penyakit ini disebabkan karena trauma serbuk besi yang masuk ke dalam mata sehingga terinfeksi oleh bakteri.

2. Menyarankan untuk mengonsumsi obat-obatan yang diberikan secara teratur karena sakit mata yang sekarang dapat diperberat dengan timbulnya penyakit lain pada

Page 6: KASUS 1

mata, seperti belekan, bisa meninggalkan bekas berupa sikatrik yang tidak dapat disembuhkan lagi dengan obat.

3. Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit ini bisa sembuh namun dapat meninggalkan bekas sehingga kemungkinan dapat mempengaruhi penglihatannya.

4. Menyarankan agar pasien memakai kacamata pelindung ketika sedang bekerja memotong besi.

5. Memberitahukan agar kontrol rutin untuk melihat perkembangan kesembuhannya.

Miopia

1. Menjelaskan kepada pasien bahwa kelainan gangguan penglihatan ini disebabkan karena sering melakukan pekerjaan melihat dekat, genetika.

2. Menjelaskan kepada pasien bahwa kelainan gangguan penglihatan ini tidak bisa disembuhkan dengan obat-obatan, tetapi bisa diatasi dengan memakai lensa tambahan (kacamata atau lensa kontak).

3. Memberikan penjelasan untuk membatasi waktu menonton televisi dan jarak sekitar 3 meter dari televisi.

4. Memberikan penjelasan bahwa kacamata harus selalu dipakai.5. Memberikan penjelasan untuk mengistirahatkan mata dan makan makanan yang

bergizi.6. Latihan melihat jauh dengan mata kiri dengan cara mata kanan ditutup. 7. Bisa menggunakan lensa kontak dan dilakukan LASIK.

Komplikasi1. Kerstitis : Ulkus kornea Endoftalmitis Uveitis Glaukoma sekunder sudut

tertutup2. Miopia : Strabismus dan Ablasio retina

RUJUKANTidak dilakukan rujukan pada pasien ini.