KARYA TULIS ILMIAH A Yani Yogyakarta PERPUSTAKAAN
Transcript of KARYA TULIS ILMIAH A Yani Yogyakarta PERPUSTAKAAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TETANG PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B PADA BAYI UMUR 0-7 HARI DI BPS
ENDANG PURWANINGSIH KEDATON PLERET BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2009
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES
A Yani Yogyakarta
Disusun Oleh:
Nana Devi Imaniar NPM: 1306005
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI PROGAM STUDI DIII KEBIDANAN YOGYAKARTA
2009
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iii
HALAMAN PENGESAHAN
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B PADA BAYI UMUR 0-7 HARI DI BPS
ENDANG PURWANINGSIH BANTUL YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh
Nana Devi Imaniar NPM: 1306005
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal: ………………………..
SUSUNAN DEWAN PENGUJI Penguji I Murni, S.SiT : ………………………… NPP: Penguji II Ratih Kumoro Jati, S.SiT : ………………………… NPP: 2008.13.61 Penguji III Ika Fitria A, S.SiT : ………………………… NPP: 2008.13.66
Mengesahkan,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
STIKES A.Yani Yogyakarta
Tri Sunarsih, S.ST NPP: 2007.13.36
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi
INTISARI
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG PEMBERIAN
IMUNISASI HEPATITIS B PADA BAYI UMUR 0-7 HARI DI BPS
ENDANG PURWANINGSIH BANTUL YOGYAKARTA
Nana Devi Imaniar1, Ratih Kumoro Jati
2 , Ika Fitria A
3
Latar Belakang : Prevelensi penyakit hepatitis B di Indonesia masih tinggi
dengan penularan ke bayi sebesar 4,5%. Infeksi virus hepatitis B pada bayi
mempunyai resiko menjadi kronis sekitar 90% dan sebanyak 20%-30%
berkembang menjadi sirosis hepatitis. Penurunan penyakit hepatitis B dengan
imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7 hari, target imunisasi hepatitis B 80%.
Tujuan Penelitian : Mengetahui tingkat pengetahuan ibi nifas tentang pemberian
imunisasi hepatitis B pada bayi umur 0-7 hari.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif. Lokasi
penelitian di BPS Endang Purwaningsih Pleret Bantul Yogyakarta. Subyek
penelitian ini adalah ibu nifas yang memiliki bayi 0-7 hari yang berkunjung di
BPS Endang Purwaningsih. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner, dengan
jumlah total 24 soal. Tehnik analisa data menggunakan cara dijumlahkan di
bandingkan dengan jumlah yang diharapkan dengan prosentase bantu nilai 76-
100% baik, 60-75% cukup baik dan <60% kurang baik.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang pemberian imunisasi
hepatitis B pada bayi umur 0-7 hari di BPS Endang Purwaningsih dalam kategori
baik (73,3%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang pemberian imunisasi
hepatitis B pada bayi umur 0-7 hari di BPS Endang Purwaningsih secara umun
dapat di kategorikan baik (73,3%).
Kata Kunci : pengetahuan, ibu nifas, pemberian imunisasi hepatitis B.
1 Mahasiswa STIKES A.Yani 2 Pembimbing I 3 Pembimbing II
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan kekuatan lahir
dan batin kepada penyusun sehingga penulis dapat menyelesaiakan penyususunan
proposal penelitian ini dengan judul GAMBARAN PENGETAHUAN IBU
NIFAS TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B PADA BAYI
UMUR 0-7 HARI DI BPS ENDANG PURWANINGSIH BANTUL
YOGYAKARTA. Proposal ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
III Ilmu Kebidanan STIKES AHMAD YANI YOGYAKARTA
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu baik secara
langsung atau tidak langsung atau berupa materi, semangat dan nasehat, sehingga
selesainya Karya Tulis Ilmiah ini. Untuk itu penulais ingin mengucapakan
banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Sri Werdati, SKM, M. Kes. selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta
2. Tri Sunarsih, S.ST, selaku Ketua Progam Studi Kebidanan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta
3. Ibu Ratih Kumoro Jati, S.SiT, selaku dosen pembimbing yang selalu
membimbing Karya Tulis Ilmiah ini
4. Ibu Ika Fitria A, S.SiT selaku dosen pembimbing yang selalu membimbing
Karya Tulis Ilmiah ini.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
viii
5. Beserta semua dosen Kebidanan yang selalu mengajarkan dan mengarahkan
kami sehingga kami bisa menjadi orang yang lebih dewasa.
6. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan semangat baik berupa material,
spiritual, dan doa sehingga proposal ini dapat terselesaikan
7. Teman-teman yang selalu mendukung, membantu, mensupport dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Serta kepada semua pihak yang telah membantu penulis sampai selesainya
Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak bisa disebutkan penyusun disini
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan dan kemampuan penulis. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna melengkapi
proposal ini. Akhirnya penulis mengharapkan semoga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat bermanfaat dan berguna bagi penulis maupun pembaca.
Yogyakarta, September 2009
Penulis
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
MOTTO ....................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................ v
INTISARI .................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
D. Manfaat penelitian ...................................................................... 4
E. Keaslian penelitian .................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 7
A. Landasan Teori............................................................................ 7
1. Pengetahuan.................................................................... 7
2. Ibu nifas .......................................................................... 12
3. Imunisasi ........................................................................ 15
4. Imunisasi Hepatitis B………………………………….. 18
5. Hepatitis B ...................................................................... 20
B. Kerangka Teori Penelitian.......................................................... 22
C. Kerangka Konsep Penelitian ...................................................... 22
D. Pertanyaan Penelitian ................................................................. 23
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 24
A. Desain Penelitian ....................................................................... 24
B. Lokasi dan Waktu Penelti ......................................................... 24
C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampel ........................................ 24
D. Variable Penelitian .................................................................... 25
E. Definisi Operasional ................................................................. 26
F. Alat Peneltian dan Metode Pengumpulan Data ......................... 27
1. Alat Penelitian ...................................................................... 27
2. Metode Pengumpulan Data .................................................. 31
G. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data ............................... 32
1. Metode pengolahan Data ...................................................... 32
2. Analisa Data ......................................................................... 33
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 34
1. Gambaran Umum .................................................................. 34
2. Karakteristik Responden……………………………………. 34
B. Pembahasan ............................................................................... 41
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 47
A. Kesimpulan ............................................................................... 47
B. Saran ........................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Definisi Operasinal
Tabel 2 : Kisi-kisi pertanyaan tingkat pengetahuan
Tabel 3 : Kisi-kisi pertanyaan tingkat pengetahuan yang diuji validitas
Tabel 4 : Distribusi umur Responden
Tabel 5 : Distribusi Pendidikan Responden
Tabel 6 : Distribusi Jumlah Kehamilan Responden
Tabel 7 : Distribusi Pengertian Responden
Tabel 8 : Distribusi tujuan Responden
Tabel 9 : Distribusi Manfaat Responden
Tabel 10 : Distribusi sasaran Responden
Tabel 11 : Distribusi Tempat Responden
Tabel 12 : Distribusi Kontra Indikasi Responden
Tabel 13 : Distribusi Efek Samping Responden
Tabel 14 : Distribusi Jadwal Responden
Tabel 15 : Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Kerangka Teori Penelitian............................................... 19
Gambar 2 : Kerangka Konsep Penelitian........................................... 20
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Pustaka
Lampiran 2 : Permohonan uji validitas dan reliabilitas
Lampiran 3 : Surat permohonan dari BAPEDA
Lampiran 4 : Surat balasan dari BAPEDA
Lampiran 5 : Surat permohonan ijin penelitian
Lampiran 6 : Surat balasan dari tempat penelitian
Lampiran 7 : Hasil uji validitas dan reliabilitas
Lampiran 8 : Surat persetujuan menjadi responden
Lampiran 9 : Kuesioner
Lampiran 10 : Kunci jawaban
Lampiran 11 : Hasil penelitian karakteristik responden
Lampiran 12 : Kuesioner hasil penelitian tentang pengertian
Lampiran 13 : Kuesioner hasil penelitian tentang tujuan
Lampiran 14 : Kuesioner hasil penelitian tentang manfaat
Lampiran 15 : Kuesioner hasil penelitian tentang sasaran
Lampiran 16 : Kuesioner hasil penelitian tentang tempat
Lampiran 17 : Kuesioner hasil penelitian tentang kontra indikasi
Lampiran 18 : Kuesioner hasil penelitian tentang efek samping
Lampiran 19 : Kuesioner hasil penelitian tentang jadwal
Lampiran 20 : Kuesioner hasil penelitian tentang cara
Lampiran 21 : Kuesioner hasil penelitian tentang dampak
Lampiran 22 : Kuesioner hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan
Lampiran 23 : Kegiatan bimbingan KTI
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dunia saat ini diperkirakan terdapat 350 juta orang pengidap virus
hepatitis B, dimana hampir 78% diantaranya tinggal di Asia Tenggara. Angka
prevalensi hepatitis B di Indonesia sangat bervariasi (mengingat Indonesia
dengan geogravis yang luas, dengan perilaku dan budaya yang beraneka
ragam). Negara Indonesia termasuk daerah Asia Tenggara dengan prevalensi
hepatitis B tingkat tinggi. Perbandingan prevalensi infeksi hepatitis B antara
Indonesia dengan negara – negara tetangga, berdasarkan data-data yang
dikutip pada Seamic Workshop in Hepatitis pada tahun 2003, Indonesia
melaporkan data yang lebih dan yang lebih tinggi dari data – data sebelumnya
yaitu Malaysia 5,3%, Brunai Darusalam 6,1%, Thailand 8%, Filiphina 5,7%
dan Indonesia 2,50% (IDAI, 2004).
World Health Assembly pada tahun 2006 menghimbau negara-negara
dengan tingkat HbsAg >6% (termasuk Indonesia) untuk menyertakan
vaksinasi hepatitis B dalam progam imunisasi nasional paling lambat pada
tahun 2008, dan tahun 2009 diharapkan semua bayi di seluruh dunia bisa
terjangkau oleh vaksinasi hepatitis B. Pada tahun 2007 kelompok Technical
Advisory Group On Viral Hepatitis dan Global Advisory Group EPI
menganjurkan agar vaksinasi Hepatitis B diintegrasikan dengan progam
imunisasi lain (IDAI, 2007).
1
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
25
Di indonesia pembawa virus hepatitis B cukup tinggi 5-10% jumlah
penduduk di Indonesia. pemerintah memprioritaskan imunisasi hepatitis B
pada bayi 0-7 hari. Oleh karena itu, di Indonesia telah disiapkan program
imunisasi hepatitis B. Sedangkan ukuran WHO (organisasi kesehatan sedunia)
tingkat penularan di Indonesia terkategori endemis tinggi, walaupun
penularannya bisa berkembang dengan cepat. Yang mencemaskan adalah
penularan dari ibu ke anak mencapai 25% dari semua jenis penularan. Antara
70-90% dari bayi yang tertular ini akan menjadi penderita kronis. Oleh Karena
itu, Pemerintah memprioritaskan imunisasi kepada bayi berusia antara 0-7 hari
imunisasi harus dilakukan pada bayi usia satu minggu. Karena itu, imunisasi
diperlukan untuk menekan angka kematian akibat hepatitis B (Depkes, 2008).
Di Indonesia penyakit hepatitis B lebih banyak terjadi pada ibu hamil
karena di ketahui akan menularkan penyakit hepatitis B melalui aliran darah
plasenta, apabila bayi terkena infeksi misalnya sewaktu melahirkan karena
ibunya terkena infeksi hepatitis B lebih dari 90% akan menjadi hepatitis
kronik. Apabila yang terkena anak-anak yang lebih besar maka keadaan
kronisitas menurun 20%-30% saja. Sedangkan jika orang dewasa yang terkena
maka keadaan kronik hanya terjadi 40%-50% saja, oleh karena itu prioritas
progam vaksinasi hepatitis B adalah bayi serta anak-anak (Depkes, 2002).
Menurut WHO Advisory Co5020BAB III
METODE PENELITIAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
26
1. Desain Penelitian
Berdasarkan masalah dan tujuan yang akan di capai maka penelitian
ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode penelititan yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi
tentang suatu keadaan secara objektif dengan menggunakan pendekatan cross
sectional yaitu data menunjukan titik waktu tertentu atau pengumpulan
datanya dilakukan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2002: 45).
1. Lokasi Dan Waktu Peneliti
Penelitian ini dilakukan di Bidan Praktek Swasta Endang
Purwaningsih Bantul Yogyakarta pada bulan September 2009.
1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang
diteliti (Arikunto, 2006: 130).
Populasi ini adalah semua ibu nifas yang mempunyai bayi umur 0-7
hari di pada bulan September yang dapat membaca dan menulis BPS
Endang Purwaningsih Bantul Yogyakarta dan jumlah populasi ini adalah
27 orang.
b. Sampel 24
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
27
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2006: 131). Sampel yang digunakan adalah semua ibu nifas
yang mempunyai bayi 0-7 hari.
c. Tehnik Pengambilan Sampel
Tehnik pengambilan sampel ini adalah total sampling dimana
seluruh anggota populasi yaitu semua ibu yang memenuhi kriteria inklusi
yang digunakan sebagai sampel (arikunto, 2006: 132).
Dalam penelitian ini adalah sampel ibu nifas pada bulan september
yang memenuhi kriteria ing1053. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian yang akan dilakukan penulis yaitu semua ibu yang memiliki
bayi berumur 0-7 hari, variabel indenpenden yang digunakan yaitu
pengetahuan imunisasi hepatitis B pada bayi berumur 0-7 hari.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran umum tempat penelitian
Bidan praktek swasta Endang Purwaningsih adalah salah satu
BPS yang berada diwilayah Kabupaten Bantul Yogyakarta. Bidan praktek
swasta Endang Purwaningsih dalam prakteknya memberikan pelayanan
imunisasi, pengobatan umum, pelayanan ibu dan anak, pemeriksaaan
kehamilan dan pelayanan KB. Tenaga kesehatan di bidan praktek swasta
Endang Purwaningsih berjumlah 3 orang yaitu: 1 perawat dan 2 bidan
termasuk ibu Endang Purwaningsih sebagai kepala BPS. Alat kesehatan di
BPS Endang Purwaningsih cukup lengkap dan fasilitas yang ada di BPS
Endang Purwaningsih diantaranya: ruang periksa, ruang bersalin, kamar
bersalin dan kamar pasien. BPS Endang Purwaningsih membuka
prakteknya dari pukul 16.00-21.00, imunisasi pada setiap hari rabu dan
persalinan buka selama 24 jam.
2. Karakteristik Responden
Responden penelitian yang digunakan sebagai subyek dalam penelitian
ini adalah ibu nifas yang berkunjung ke BPS Endang Purwaningsih mulai
tanggal 27 Oktober 2009 sampai 30 Desember 2009 yang berjumlah 30
responden. Karakteristik responden yang dikumpulkan datanya dalam
penelitian ini adalah umur, pendidikan dan jumlah kehamilan.
34
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
35
a. Umur Responden
Tabel 4.1 : Distribusi frekuensi responden menurut kelompok umur
No Umur Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3.
< 20 20 – 30
> 30
8 15 4
29,6 55,5 14,8
Jumlah 30 100 Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui dari 30 responden sebagian
besar berumur 20-30 tahun yaitu 15 orang (53,5%), sedangkan yang
berumur > 20 tahun terdapat 4 orang yaitu 14,8 %.
b. Pendidikan Responden
Tabel 4.2 : Distribusi frekuensi responden menurut tingkat pendidikan
No Tingkat Pendidikan Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3. 4.
SD SLTP SLTA
S1
7 15 3 2
25,9 55,5 11,1 7,4
Jumlah 30 100 Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa 30 responden, 7 orang
(25,9%) berpendidikan SD, 15 orang (55,5%) berpendidikan SLTP, 3
orang (11,1%) berpendidikan SLTA dan 2 (7,4%) berpendidikan Akademi
/ Perguruan Tinggi.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
36
c. Jumlah Kehamilan Responden
Tabel 4.3 : Distribusi frekuensi responden menurut jumlah kehamilan
No Kehamilan Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3. 4.
1 2 3
>3
17 7 2 1
62,9 % 25,9 % 7,4 % 3,7 %
Jumlah 30 100 Sumber: Data Primer, 2009
Berdasakan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dari 30 responden menurut
jumlah kehamilannya 17 orang (62,9%) adalah kehamilan pertama, 7
orang (25,9%) adalah kehamilan kedua, 2 orang (7,4%) adalah kehamilan
ketiga, dan 1 orang (3,7%) adalah kehamilan lebih dari 3.
d. Tingkat Pengetahuan
Berdasarkan data yang diperoleh dari 30 responden setelah
dilakukan pengolahan data maka didapatkan sebagai berikut :
Tabel 4.4 : Distribusi frekuensi responden menurut pengetahuan tentang pengertian imunisasi Hepatitis B di BPS Endang Purwaningsih tahun 2009.
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3.
Baik Cukup Baik Kurang Baik
28 0 2
93,3 0
6,7 Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 4.4 terhadap pengertian imunisasi Hepatitis B
pada bayi umur 0-7 hari terdapat 28 responden (93,3%) berpengetahuan
baik dan 2 responden (6,7%) berpengetahuan kurang baik.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
37
Tabel 4.5 : Distribusi frekuensi responden menurut pengetahuan tentang tujuan imunisasi Hepatitis B di BPS Endang Purwaningsih tahun 2009
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3.
Baik Cukup Baik Kurang Baik
18 0 12
60 0 40
Jumlah 30 100 Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 4.5 tentang tujuan imunisasi Hepatitis B pada
bayi umur 0-7 hari terdapat 18 responden (60%) berpengetahuan baik
dan 12 responden (40%) berpengetahuan kurang baik.
Tabel 4.6 : Distribusi frekuensi responden menurut pengetahuan tentang tujuan imunisasi Hepatitis B di BPS Endang Purwaningsih tahun 2009
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3.
Baik Cukup Baik Kurang Baik
20 0 10
66,7 0
33,3 Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 4.6 tentang manfaat imunisasi Hepatitis B pada
bayi umur 0-7 hari terdapat 20 responden (66,7%) berpengetahuan baik
dan 10 responden (33,3%) berpengetahuan kurang baik.
Tabel 4.7 :Distribusi frekuensi responden menurut pengetahuan tentang sasaran imunisasi Hepatitis B di BPS Endang Purwaningsih tahun 2009
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3.
Baik Cukup Baik Kurang Baik
19 0 11
63,3 0
36,7 Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer, 2009
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
38
Berdasarkan tabel 4.7 tentang sasaran imunisasi Hepatitis B pada
bayi umur 0-7 hari terdapat 19 responden (63,3%) berpengetahuan
baik dan 11 responden (36,7%) berpengetahuan kurang baik.
Tabel 4.8 : Distribusi frekuensi responden menurut pengetahuan tentang tempat imunisasi Hepatitis B di BPS Endang Purwaningsih tahun 2009
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3.
Baik Cukup Baik Kurang Baik
30 0 0
100 0 0
Jumlah 30 100 Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 4.8 tentang tempat imunisasi Hepatitis B pada
bayi umur 0-7 hari terdapat 30 responden (100%) berpengetahuan baik.
Tabel 4.9 : Distribusi frekuensi responden menurut pengetahuan kontra tentang indikasi imunisasi Hepatitis B di BPS Endang Purwaningsih tahun 2009.
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3.
Baik Cukup Baik Kurang Baik
13 0 17
43,3 0
56,7 Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 4.9 tentang kontra indikasi imunisasi Hepatitis B
pada bayi umur 0-7 hari terdapat 13 responden (43,3%) berpengetahuan
baik dan 17 responden (56,7%) berpengetahuan kurang baik.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
39
Tabel 4.10 : Distribusi frekuensi responden menurut pengetahuan tentang efek samping imunisasi Hepatitis B di BPS Endang Purwaningsih tahun 2009
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3.
Baik Cukup Baik Kurang Baik
28 2 0
93,3 6,7 0
Jumlah 30 100 Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 4.10 tentang efek samping imunisasi Hepatitis B
pada bayi umur 0-7 hari terdapat 28 responden (93,3%) berpengetahuan
baik dan 2 responden (6,7%) berpengetahuan cukup baik.
Tabel 4.11 : Distribusi frekuensi responden menurut pengetahuan j tentang adwal imunisasi Hepatitis B di BPS Endang Purwaningsih tahun 2009.
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3.
Baik Cukup Baik Kurang Baik
16 12 2
53,3 40 6,7
Jumlah 30 100 Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 4.11 tentang jadwal imunisasi Hepatitis B pada
bayi umur 0-7 hari terdapat 16 responden (53,3%) berpengetahuan baik
dan 12 responden (40%) berpengetahuan cukup baik dan 2 responden
(6,7) kurang baik.
Tabel 4.12 : Distribusi frekuensi responden menurut pengetahuan tentang cara pemberian imunisasi Hepatitis B di BPS Endang Purwaningsih tahun 2009.
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3.
Baik Cukup Baik Kurang Baik
10 0 20
33,3 0
66,7 Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer, 2009
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
40
Berdasarkan tabel 4.12 tentang cara pemberian imunisasi Hepatitis
B pada bayi umur 0-7 hari terdapat 10 responden (33,3%)
berpengetahuan baik dan 20 responden (66,7%) berpengetahuan kurang
baik.
Tabel 4.13 : Distribusi frekuensi responden menurut pengetahuan tentang dampak imunisasi Hepatitis B di BPS Endang Purwaningsih tahun 2009.
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3.
Baik Cukup Baik Kurang Baik
13 0 17
43,3 0
56,7 Jumlah 30 100
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 4.13 tentang dampak imunisasi Hepatitis B pada
bayi umur 0-7 hari terdapat 13 responden (43,3%) berpengetahuan baik
dan 17 responden (56,7%) berpengetahuan kurang baik.
Tabel 4.14: Distribusi frekuensi responden menurut tingkat pengetahuan ibu nifas tentang pemberian imunisasi Hepatitis B di BPS Endang Purwaningsih tahun 2009.
No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%) 1. 2. 3.
Baik Cukup Baik Kurang Baik
22 7 1
73,3 23,3 3,3
Jumlah 30 100 Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa 22 responden
(73,3%) berpengetahuan baik, 7 responden (23,3%) berpengetahuan
cukup baik dan 1 responden (3,3) berpengetahuan kurang baik.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
41
B. Pembahasan
1. Responden Berdasarkan Umur
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar umur responden
adalah 20-30 tahun sebanyak 15 responden (55,5). Menurut (Notoadmojo,
2003 : 124) umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
tingkat pengetahuan. Seseorang yang berumur produktif ( muda ) lebih
mudah menerima pengetahuan dibandingkan seseorang yang berumur
tidak produktif (lebih dewasa) karena orang dewasa telah memiliki
pengalaman yang mempengaruhi pola pikir sehingga sulit dirubah.
2. Responden Berdasarkan Pendidikan
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar pendidikan ibu
nifas yaitu 15 responden 55% pendidikan terakhir adalah SLTA.
Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan
mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat.
Menurut (Notoadmojo, 2003 : 125) tingkat pendidikan dan pengetahuan
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseoranguntuk mendapatkan
informasi dan pengalaman tentang imunisasi hepatitis B.
3. Responden Berdasarkan jumlah Kehamilan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden
jumlah kehamilan pertama yaitu 17 responden (62,9%). Bedasarkan
jumlah kehamikan pada kehamilan pertama dalam kategori pengetahuan
baik karena pada kehamilan pertama tingkat kecemasan lebih tinggi,
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
42
sehingga menumbuhkan perhatian pada setiap informasi yang didapatkan
(Notoadmojo, 2003).
4. Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis B
Pada Bayi 0-7 Hari
a. Pengetahuan ibu nifas tentang pengertian imunisasi Hepatitis B pada
bayi umur 0-7 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 28
responden (93,3%) pengetahuan baik dan 2 responden (6,7%)
berpengetahuan kurang baik. Menurut (Notoatmodjo, 2003: 2)
pendidikan kesehatan adalah proses perubahan pada diri seseorang
yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu dan
keluarga tidak dapat diberikan oleh orang lain karena suatu proses
perkembangan yang didalamnya seseorang untuk menerima atau
menolak informasi yang didapatnya. Sehingga para responden
mampu menjawab tentang pengertian imunisasi hepatitis B dan
petugas kesehatan yang selalu memberikan penjelasan terlebih dahulu
tentang pengertian imunisasi hepatitis B pada ibu nifas.
b. Pengetahuan ibu nifas tentang tujuan imunisasi Hepatitis B pada bayi
umur 0-7 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 18
responden (60%) berpengetahuan baik dan 12 responden (40%)
berpengetahuan kurang baik. Tujuan untuk sehat mengubah perilaku
tidak sehat menjadi sehat, sehingga pelayan kesehatan khususnya
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
43
bidan mempunyai tanggung jawab dalam mengarahkan kepada
keadaan cara hidup sehat menjadi kebiasaan hidup sehat, seperti
kegiatan imunisasi (Ircham, 2005: 7). Seperti yang dilakukan oleh
petugas kesehatan yang selalu memberikan pendidikan kesehatan
tentang imunisasi hepatitis B. Pendidikan kesehatan dan praktek
kesehatan adalah proses yang membatasi kesenjangan antara
informasi kesehatan dan praktek kesehatan yang memotivasi
seseorang untuk memperoleh informasi dan berbuat sesuatu sehingga
dapat menjaga dirinya menjadi lebih sehat dengan menghindari
kebiasaan buruk dan membentuk kebiasaan yang menguntungkan
kesehatan (Notoatmodjo, 2003: 4).
c. Pengetahuan ibu nifas tentang manfaat imunisasi Hepatitis B pada
bayi umur 0-7 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 20 responden
(66,7%) berpengetahuan baik dan 10 responden (33,3%)
berpengetahuan kurang baik. Untuk menurunkan angka kesakitan
dan kematian yang disebabkan oleh infeksi hepatitis B dan secara
tidak langsung menurunkan angka kematian karena kanker hati
(Markum, 2002 : 33). Responden memiliki tanggung jawab yang
besra terhadap kangker hati yang mengancam bayinya. Seperti
diungkapkan (Uha, 2002: 4) memiliki tanggung jawab yang berat
terhadap dirinya dan keluarganya akan melakukan langkah-langkah
positif dalam mencegah terjadinya sakit, mencegah berkembangnya
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
44
sakit menjadi lebih parah dan mencegah kecacatan yang disebabkan
oleh penyakit, sehingga responden memiliki pengertian dan
pemahaman yang lebih baik dan memanfaatkanya dengan efekti dan
efisien.
d. Pengetahuan ibu nifas tentang sasaran imunisasi Hepatitis B1 pada
bayi umur 0-7 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 19
responden (63,3%) berpengetahuan baik dan 11 responden (36,7%)
berpengetahuan kurang baik karena informasi tentang sasaran
imunisasi hepatitis B1 masih kurang. Sasaran utama dalam promosi
kesehatan adalah masyarakat karena dengan memberikan pendidikan
kesehatan akan memberikan perilaku sehat yang ditujukan kepada
sasaran yang sesuai dengan permasalahan kesehatan (Notoatmodjo,
2003: 27).
e. Pengetahuan ibu nifas tentang tempat imunisasi Hepatitis B pada
bayi umur 0-7 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 30
responden (100%) berpengetahuan baik dikarenakan responden
mengerti dan jelas mengetahui tempat diadakanya imunisasi bagi
bayinya. Pengetahuan dan kemapuan yang baik terhadap cara-cara
memelihara kesehatan, mengenal penyakit dan penyebabnya sehingga
masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan yang layak dan tempat
pelayanan kesehatan (Notoatmodjo, 2003: 27). Bidan selalu
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
45
memberikan informasi pada masyarakat di sekitarnya untuk
mengimunisasikan bayinya ke tempat pelayanan kesehatan yang
terdekat sehingga responden mengerti tentang tempat pelayanan
kesehatan yang akan dituju.
f. Pengetahuan ibu nifas tentang kontra indikasi imunisasi Hepatitis B
pada bayi umur 0-7 hari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 13
responden (43,3%) berpengetahuan baik dan 17 responden (56,7%)
berpengetahuan kurang baik. Hal ini disebabkan karena banyak para
ibu yang tidak mengetahui bahwa bayi dengan gangguan
aspihyksia, pada anak yang menderita sakit berat dan bayi berat
badan lahir rendah tidak boleh diberikan imunisasi hepatitis B dan
harus menunggu bayi berusia dua bulan atau berat badan sudah
mencapai 2 Kg ( Markum, 2002 : 32). Para petugas kesehatan juga
harus memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap para
responden karena mereka merupakan sasaran utama yang
bertanggung jawab atas terlaksananya pendidikan dan
mempromosikan kesehatan khususnya imunisasi hepatitis B
(Notoatmodjo, 2003: 30). Hal ini dikarenakan kesadaran
masyarakat tentang imunisasi khususnya pengetahuan dalam kontra
indikasi masih kurang baik, sehingga bidan atau petugas kesehatan
memiliki tanggung jawab untuk memberikan penyuluhan dan
pendidikan ksehatan bagi responden.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
g. Pengetahuan ibu hamil tentang efek samping imunisasi Hepatitis B
pada bayi umur 0-7 hari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 28
responden (93,3%) berpengetahuan baik dan 2 responden (6,7%)
berpengetahuan cukup baik.
h. Pengetahuan ibu hamil tentang jadwal imunisasi Hepatitis B pada
bayi umur 0-7 hari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 16
responden (53,3%) berpengetahuan baik dan 12 responden (40%)
berpengetahuan cukup baik dan 2 responden (6,7) kurang baik. Hal
ini dikarenakan petugas kesehatan selalu memberikan penjelasan
kepada responden tentang jadwal imunisasi kapan responden harus
kembali lagi untuk imunisasi.
i. Pengetahuan ibu hamil tentang cara pemberian imunisasi Hepatitis B
pada bayi umur 0-7 hari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 10
responden (33,3%) berpengetahuan baik dan 20 responden (66,7%)
berpengetahuan kurang baik. Hal ini dikarenakan pemahaman ibu
tentang cara pemberian imunisasi hepatitis B masih kurang karena
para ibu menganggap bahwa penyuntikan dilakukan didaerah
bokong. Seperti di ungkapkan oleh (Markum, 2002 : 33) bahwa
Vaksin disuntikkan secara intramuskuler pada paha anterolateral
yaitu pada Muskulus Vastus Lateralis. Hal ini petugas kesehatan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
47
sangat berperan dalam meningkatkan pengetahuan tentang cara
pemberian imunisasi hepatitis dan memberikan pendidikan secara
langsung berupa pembelajaran yang efektif. Seperti di ugkapkan
oleh (Notoatmodjo, 2003: 53) belajar adalah suatu konsekuensi dari
pengalaman. Untuk belajar efektif tidak cukup hanya memberikan
informasi, tetapi perlu diberikan pengalaman.
j. Pengetahuan ibu hamil tentang dampak imunisasi Hepatitis B pada
bayi umur 0-7 hari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 13
responden (43,3%) berpengetahuan kurang baik dan 17 responden
(56,7%) berpengetahuan baik. Para ibu tidak mengetahui bahwa
dampak dari bayi yang tidak di imunisasi hepatitis B tidak akan
mendapatkan kekebalan, sehingga bayi rentan terhadap penyakit
hepatitis B. Hal ini disebabkan karena kurangnya penyuluhan dan
informasi yang di berikan oleh petugas kesehatan khususnya dampak
bayi yang tidak diimunisasi hepatitis B. Promosi kesehatan
merupakan, tanggung jawab dari pelayan kesehatan sehingga akan
meningkatkan kesehatan dalam individu dan keluarganya sehingga
mempunyai pengetahuan yang baik terhadap cara pemeliharaan
kesehatan, mengenal penyakit dan penyebabnya sehingga mampu
mencegah penyakit, mampu meningkatkan kesehatan dan mampu
mencari pengobatan yang layak bila anak-anak mereka sakit
(Notoatmodjo, 2003: 26).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
48
Pengetahuan ibu nifas tentang pemberian imunisasi Hepatitis B
pada bayi umur 0-7 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden
berpengetahuan baik sebanyak 22 responden (73,3%), 7 responden
(23,3) berpengetahuan cukup baik dan 1 responden (3,3)
berpengetahuan cukup baik. Hal ini sebagian besar ibu nifas telah
mengetahui tentang imunissi hepatitis B. Hal ini seperti di ungkapkan
oleh (Notoatmodjo, 2003: 75) bahwa faktor–faktor yang
mempengaruhi pengetahuan adalah sosial ekonomi, pendidikan,
pengalaman dan sumber informasi lainnya, karena dipengaruhi oleh
adanya informasi media massa seperti surat kabar, radio atau TV.
Pengaruh informasi terhadap tingkatan pengetahuan sesuai dengan
(Notoatmodjo, 2003 : 75) bahwa dengan memberikan informasi
tentang kebiasan hidup sehat dan cara pencegahan penyakit
diharapkan akan terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan perikaku
kesehatan individu. Menurut Anita Purnamasari dengan judul
”Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Manfaat Imunisasi Hepatitis B1
pada Bayi Di puskesmas Gedong Tangen Yogyakarta”
berpengetahuan baik tentang imunisasi hepatitis B hal ini di
karenakan sikap yang didasari oleh pengetahuan akan bersifat
langgeng (Notoatmodjo, 2003).
Menurut Azwar (2002), pengetahuan tidak hanya didasari oleh
tingkat pendidikan seseorang, tetapi banyak faktor. Faktor-faktor
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
49
yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang adalah informasi,
budaya, pengalaman dan sosial ekonomi. Usia juga akan
mempengaruhi pengetahuan, dimana usia lebih tua terjadi
kemunduran secara degeneratif pada otak dan ini telah dibuktikan
bahwa massa volume otak mengalami penurunan dan terjadi
perubahan.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini hanya mengukur tingkat pengetahuan dalam tingkatan tahu
dan hanya menggambarkan sebagaimana tingkatan pengetahuan ibu
tentang pemberian imunisasi hepatitis B1 pada bayi umur 0-7 hari.
2. Penelitian ini hanya berupa satu variabel.
3. Penelitian ini berupa kuesioner dan bukan wawancara langsung sehingga
tidak dapat menggali secara mendalam.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan tentang
gambaran pengetahuan ibu nifas tentang pemberian imunisasi hepatitis B
pada bayi 0-7 hari di BPS Endang Purwaningsih dapat di peroleh kesimpulan :
1. Pengetahuan ibu nifas tentang pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi
0-7 hari di BPS Endang Purwaningsih di kategorikan baik yaitu (73,3%).
2. Pengetahuan ibu nifas tentang pengertian imunisasi hepatitis B pada bayi
0-7 hari di BPS Endang Purwaningsih di kategorikan cukup baik yaitu
(93,3%).
3. Pengetahuan ibu nifas tentang tujuan imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7
hari di BPS Endang Purwaningsih di kategorikan baik yaitu (60%).
4. Pengetahuan ibu nifas tentang manfaat imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7
hari di BPS Endang Purwaningsih di kategorikan baik (66,7%).
5. Pengetahuan ibu nifas tentang sasaran imunisasi hepatitis B pada bayi 0-
7 hari di BPS Endang Purwaningsih di kategorikan baik (63,3%).
6. Pengetahuan ibu nifas tentang tempat imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7
hari di BPS Endang Purwaningsih di kategorikan baik (100%).
7. Pengetahuan ibu nifas tentang kontra indikasi imunisasi hepatitis B pada
bayi 0-7 hari di BPS Endang Purwaningsih di kategorikan kurang baik
(56,7%).
48
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
51
8. Pengetahuan ibu nifas tentang efek samping imunisasi hepatitis B pada
bayi 0-7 hari di BPS Endang Purwaningsih di kategorikan baik (93,3%).
9. Pengetahuan ibu nifas tentang jadwal imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7
hari di BPS Endang Purwaningsih di kategorikan baik (53,3%).
10. Pengetahuan ibu nifas tentang cara imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7 hari
di BPS Endang Purwaningsih di kategorikan kurang baik (66,7%).
11. Pengetahuan ibu nifas tentang dampak imunisasi hepatitis B pada bayi 0-7
hari di BPS Endang Purwaningsih di kategorikan kurang baik (56,7%).
B. Saran
1. Bagi Profesi Kebidanan
Bagi profesi kebidan agar dapat mempertahankan dan
meningkatkan kualitas pelayanan pada ibu nifas terutama dalam
memberikan KIE pada ibu nifas yang memiliki bayi 0-7 hari dan
memberikan penyuluhan pengetahuan tentang imunisasi sebagai upaya
pencegahan penyakit hepatitis pada bayi 0-7 hari dan dapat dijadikan
evaluasi di bidang pelayanan kesehatan khususnya imunisasi pada bayi.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Memberikan manfaat pada instutusi pendidikan supaya
memberikan masukan positif dalam mengaplikasikan informasi tentang
imunisasi hepatitis B.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
52
3. Bagi Responden
Bagi responden yng memiliki bayi berumur 0-7 hari meningkatkan
pengetahuan tentang imunisasi dengan mengikuti penyuluhan-penyuluhan
yang sering diadakan oleh petugas kesehatan setempat.
4. Bagi Peneliti
Supaya dapat menambah pengetahuan dan manfaat mengenai
Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas tentang Pemberian Imunisasi Hepatitis
B Pada Bayi Umur 0-7 Hari.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Umar Fahmi, 2006. Imunisasi Mengapa Perlu. Nusantara Jakarta
Anita Purnamasari, 2007. Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Manfaat Imunisasi Hepatitis B1 pada Bayi Di Puskesmas Gedong Tengen Yogyakarta. Kti Yogyakarta
Azwar, S. 2002. Sikap Manusia dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Arikunto, 2006. Prosedur penelitian, Rineka Cipta, Jakarta
Aziz, 2007. Metode Penelitian Kesehatan Untuk Bidan. CV. Salemba. Jakarta
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial. 2008. Pedoman Operasional Program Imunisasi. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2006. Asuhan Antenatal. Jakarta: Purdiknakes. WHO, JHPIGO
Departemen Kesehatan RI. 2005. Pedoman Peneyelenggaraan Imunisasi. Jakarta
Departemen Kesehatan. 2004. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta
Departemen Kesehatan. 2002. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Imunisasi Hepatitis B. Jakarta
Endang Purwaningsih. 2009. Bidan Praktek Swasta. Yogyakarta
IDAI, KSK_ Satgas Imunisasi. 2007. Learning about valunation
Machfoedz Ircham. 2005. Pendidikan Kesehatan dan Promosi Kesehatan.Fitramaya. Yogyakarta
Markum. 2002. Imunisasi. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta
Mochtar, Rustam. 1998. Fisiologis Obstetri edisi 2. EGC. Jakarta
Notoadmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta Jakarta
Notoadmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta Jakarta.
Ranuh, dkk. 2007. Buku Imunisasi Indonesia. Jakarta
Ranuh, dkk, 2008. Pedoman Imunisasi Indonesia. Jakarta.
Saliha Uha. 2002. Pendidikan Kesehatan. EGC. Jakarta