Karya
-
Upload
rizka-pradini-rionita -
Category
Documents
-
view
46 -
download
14
Transcript of Karya
KARYA INOVASI
PENGEMBANGAN SISTEM PEMUTUS ALIRAN LISTRIK JARAK
JAUH METER ENERGI DIGITAL DENGAN PERANGKAT LUNAK
MAP 120
(STUDI KASUS PELANGGAN AUTOMATIC METER READING
(AMR)
PT. PLN (PERSERO) CABANG SAMARINDA)
Oleh:
1. ROBBY YOHANIZAR, ST
2. DONY NOOR GUSTIARSYAH, ST
3. K H O L I L
PT. PLN (PERSERO) WILAYAH KALIMANTAN TIMUR
CABANG SAMARINDA
2005
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan Karya Inovasi yang disusun oleh:
Nama : 1. Robby Yohanizar, ST
2. Dony Noor Gustiarsyah, ST
3. K h o l i l
Bidang : Listrik
Judul : “Penerapan Sistem Pemutus Aliran Listrik Jarak Jauh dengan
Perangkat Lunak MAP 120” (Studi Kasus Pelanggan Automatic
Meter Reading (AMR) PT. PLN (Persero) Cabang Samarinda)
Samarinda, 20 Juli 2005
Menyetujui,
Manager
Ir. Daru Tri Tjahjono
Asisten Manager
Distribusi
Suparyanto, A.Md
ii
Abstrak
Efektifitas merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi
perusahaan untuk mencapai kesuksesan dalam jangka panjang, sedangkan
sukses atau tidaknya suatu perusahaan dapat diukur melalui pencapaian sasaran
perusahaan tersebut, serta cara pengelolaan dan pengendalian yang optimal dari
sumber daya yang ada dan tersedia di perusahaan. Target kinerja Perusahaan
2005, salah satunya mengurangi tunggakan yang mencapai Rp 757,7 milyar per
Desember 2004, atau 15,48% dari Pendapatan Penjualan perbulan sebesar Rp
4.896 milyar yang merupakan suatu tuntutan kepada masing masing cabang
untuk mengatasi dan memajukan perusahaan secara keseluruhan, sehingga
upaya penurunan tunggakan juga perlu dicarikan jalan keluar baru. Bagi
kelompok pelanggan yang berpengaruh besar pada angka penjualan, antara lain
S3, B3, I3, I4, P2, B2, I2, T dan C yang harus dilaksanakan adalah memantau
secara terus menerus terhadap kondisi APP untuk menurunkan tunggakan, untuk
mengatasi hal tersebut PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur Cabang
Samarinda menggunakan sistem Automatic Meter Reading (AMR). Dengan
investasi yang lebih murah (± Rp 160.000 untuk pelanggan TM) dapat
memberikan fungsi tambahan pada meter energi digital sebagai pemutus jarak
jauh, dibandingan harus dengan menginvestasikan untuk teknologi baru sistem
pemutus aliran listrik jarak jauh. Sistem pemutus aliran listrik jarak jauh
merupakan salah satu solusi dalam pengendalian pendapatan (Revenue
Protection), pengendalian pemakaian energi listrik dengan sistem pemantauan
yang rutin serta mengurangi resiko petugas dalam melaksanakan pemutusan
langsung dilapangan.
Kata kunci: efektifitas, tunggakan, Automatic Meter Reading (AMR), meter
energi digital.
iii
KATA PENGANTAR
Penulisan dan penyusunan KARYA INOVASI ini dilaksanakan untuk
memberikan satu solusi kepada Perusahaan untuk mengurangi tunggakan
rekening listrik dan pengendalian pendapatan (Revenue Protection). Puji syukur
kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan kasih-Nya sehingga penulisan Karya
Inovasi dapat diselesaikan.
Karya Inovasi ini berjudul “Penerapan Sistem Pemutus Aliran Listrik
Jarak Jauh dengan Perangkat Lunak MAP 120 (Studi Kasus Pelanggan
Automatic Meter Reading (AMR) PT. PLN (Persero) Cabang Samarinda)”,
dalam penyusunan Karya Inovasi ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak
sehingga semuanya dapat berjalan lancar. Oleh karena itu sudah selayaknya
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur
2. Bapak Ir. Daru Tri Tjahjono, Manager PT. PLN (Persero) Cabang Samarinda.
3. Bapak Supariyanto, A.Md, Asman Distribusi PT. PLN (Persero) Cabang
Samarinda.
4. Bapak Drs. Mustawi S.E, Asman Komersial dan Pemasaran PT. PLN
(Persero) Cabang Samarinda.
5. Bapak Ichwanuddin, A.Md, Asman Pembangkitan PT. PLN (Persero) Cabang
Samarinda.
6. Bapak H Djamri Hasan, Asman SDM PT. PLN (Persero) Cabang Samarinda.
7. Bapak Hanafi Zaini, S.E, Asman Keuangan PT. PLN (Persero) Cabang
Samarinda.
8. Segenap karyawan dan karyawati PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan
Timur Cabang Samarinda.
9. Dan semua pihak yang turut mendukung kesuksesan dalam penulisan
karya inovasi
Penulis menyadari bahwa karya inovasi ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu dengan sangat keterbatasan pengetahuan yang kami miliki, saran dan
kritik yang membangun akan penulis terima dengan hati yang terbuka.
iv
Samarinda, 20 Juli 2005
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vi
BAB I. PENDAHULUAN 1
I.1.1. Latar Belakang 1
I.1.2. Batasan Masalah 2
I.1.3. Tujuan 2
I.1.4. Manfaat 2
I.2. PERMASALAHAN 2
I.3. PRA ANGGAPAN 3
BAB II. LANDASAN TEORI 5
II.1. METER ENERGI DIGITAL LANDIS+GYR 5
II.1.1. Output Contact 7
II.2. PERANGKAT LUNAK LANDIS+GYR MAP 120 8
II.3. KONTROLER TAK LINEAR 'SAKLAR' 9
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN 10
III.1. PELAKSANAAN KEGIATAN 10
III.1.1. Parameterisasi Meter Energi Digital 10
III.1.2. Alat Bantu Pemutus Aliran Listrik Jarak Jauh 14
III.1.3. Rangkaian Pemutus Sederhana 14
III.2. HASIL DAN PEMBAHASAN 15
III.2.1. RENCANA ANGGARAN BIAYA 18
III.2.2. ANALISA FINANSIAL 19
v
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN 21
IV.1. KESIMPULAN 21
IV.2. SARAN 21
DAFTAR PUSTAKA 22
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Skematik diagram ZMD400CT 6
Gambar 2.2. Skema diagram pengukuran meter energi digital 6
Gambar 2.3. Skema pemrosesan sinyal 7
Gambar 2.4. output contact 8
Gambar 3.1. Mengaktifkan Demand Monitorig pada MAP 120 11
Gambar 3.2. Mengaktifkan Demand Monitorig pada Terminals 11
Gambar 3.3a. Mengaktifkan Demand Monitorig pada control table MAP 120
(1)
12
Gambar 3.3b. Mengaktifkan Demand Monitorig pada control table MAP 120
(2)
12
Gambar 3.4. Demand monitoring untuk mengaktifkan output contact pada
MAP 120
13
Gambar 3.5. Rangkaian sederhana pemutus dengan relay 14
Gambar 3.6. Rangkaian Sistem Pemutus Aliran Listrik Jarak Jauh Pelanggan
Tegangan Rendah (TR)
17
Gambar 3.7. Rangkaian Sistem Pemutus Aliran Listrik Jarak Jauh Pelanggan
Tegangan Menengah (TM)
18
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.1 Latar Belakang
Perkembangan berbagai segi pembangunan dapat dilihat dan dirasakan
dalam berbagai bidang kehidupan, salah satu perkembangan pembangunan
tersebut adalah di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin
pesat. Sehingga untuk mewujudkan Visi PT. PLN (Persero) sebagai Perusahaan
Kelas Dunia yang Bertumbuh Kembang, Unggul, dan Terpercaya serta Misi untuk
menjalankan bisnis kelistrikan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, PLN
berupaya menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat, mengupayakan tenaga listrik sebagai pendorong
kegiatan ekonomi dan menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan
lingkungan. Sehingga memaksa perusahaan untuk selalu terus berkembang demi
mewujudkan Visi dan menjalankan semua Misinya.
Peningkatkan dan pengendalikan ketersedian energi listrik kepada
pelanggan oleh PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur harus di
efektifkan dengan mengurangi susut (losses) yang terjadi baik yang bersifat
teknis maupun non teknis. Pengoperasian sistem Automatic Meter Reading (AMR)
yang baru dimulai akhir tahun 2004 telah memberikan satu teknologi dan solusi
dalam pemantauan pemakaian tenaga listrik. Pengoperasian AMR tersebut
sekaligus memberikan sistem pencatatan kedudukan meter yang akurat pada
pelanggan seperti yang diharapkan, benar nilainya, dan tepat waktunya.
Penerapan sistem Automatic Meter Reading (AMR) yang dilengkapi dengan
meter energi digital yang terpasang pada pelanggan selama ini kurang
memberikan solusi dalam mengatasi masalah yang selama ini dihadapi oleh
Perusahaan secara keseluruhan, terutama mengenai masalah tingginya
tunggakan dan pelaksanaan pemutusan aliran listrik ke pelanggan. Oleh karena
itu diperlukan adanya pengembangan lebih lanjut mengenai pemanfaatan fitur-
fitur pada meter energi digital yang telah ada untuk dapat memberikan solusi
yang diharapkan, salah satunya dengan menerapkan sistem pemutus aliran
listrik jarak jauh.
I.1.2. Batasan Masalah
1
Untuk memudahkan analisa masalah diperlukan batasan-batasan terhadap
masalah yang dianggap mempunyai pengaruh antara lain:
a. Pembahasan tentang meter energi digital hanya ditekankan pada
penerapan sistem pemutus aliran listrik jarak jauh diluar pengembangan
sistem Automatic Meter Reading (AMR) dan Data Management (DM) yang
telah dioperasikan di PT. PLN (Persero) Cabang Samarinda.
b. Meter energi digital yang dikembangkan Landis+Gyr tipe ZMD405CT,
seperti yang telah dioperasikan di PT. PLN (Persero) Cabang Samarinda
pada sistem Automatic Meter Reading (AMR).
c. Perangkat Lunak (software) untuk parameterisasi dan pengendalian
menggunakan Landis+Gyr MAP 120 versi 2.1.14.
I.1.3. Tujuan
Penulisan tentang pengembangan dan penerapan sistem pemutus aliran
listrik jarak jauh di PT. PLN (Persero) Cabang Samarinda bertujuan untuk:
a. Tujuan utama dari penerapan sistem pemutus aliran listrik jarak jauh untuk
mengurangi jumlah tunggakan rekening listrik, sehingga umur dari piutang
dapat di tekan (Revenue Protection)
b. Mengetahui prospek perkembangan meter energi digital milik PT. PLN
(Persero) Cabang Samarinda maupun yang telah diterapkan Perusahaan
secara keseluruhan.
c. Mengetahui perkiraan investasi untuk pengembangan alat pemutus jarak
jauh pada meter energi digital.
d. Mempermudah dan mengurangi resiko dalam melakukan pemutusan
langsung ke lapangan.
I.1.4. Manfaat
Hasil dari penerapan sistem pemutus aliran listrik jarak jauh diharapkan
dapat memberikan kontribusi bagi PT. PLN (Persero) dan dapat diterapkan pada
pelanggan untuk monitoring pemakaian energi listrik, serta meningkatkan dan
mengendalikan pendapatan (Revenue Protection).
I.2. PERMASALAHAN
2
Salah satu permasalahan penting yang terjadi saat ini di PT. PLN (Persero)
Cabang Samarinda dan Perusahaan secara keseluruhan adalah pengendalian
pendapatan (Revenue Protection), terutama pada kasus tunggakan pelanggan.
Akibat keterbatasan sumber daya dan sarana serta prasarana dalam mengatasi
tunggakan pelanggan selama ini, mengakibatkan masih adanya pelanggan yang
telah menunggak tagihan listrik (melunasi rekening listrik diluar ketentuan
perusahaan) masih dapat menikmati energi listrik, tidak seperti halnya oleh jasa
telekomunikasi yang sistem pemutusannya dapat dilakukan dari jarak jauh,
karena belum adanya pengendali pemakaian energi listrik pada pelanggan.
Masalah besar dapat terjadi apabila tunggakan terjadi pada pelanggan besar,
yang pemakaian tenaga listrik setiap bulannya sangat mempengaruhi
perusahaan. Sehingga hal ini harus dikendalikan untuk mengurangi susut (losses)
yang merupakan tanggungan yang dapat mengakibatkan kerugian besar bagi
Perusahaan.
Salah satu program yang digunakan perusahaan sebagai pengendali
energi listrik, yang dapat pula digunakan sebagai pemantauan susut pada saat
ini adalah pengoperasian sistem Automatic Meter Reading (AMR). Sistem AMR
yang telah diterapkan pada pelanggan besar di Samarinda ini sedikit banyak
telah dapat mengurangi losses, dan memudahkan pemantauan terhadap
penggunaan energi listrik (kWh) dan akurasi pembacaan meter dengan BENAR
dan TEPAT. Akan tetapi penerapan sistem AMR yang dilengkapi dengan meter
energi digital ini masih kurang dikembangkan sesuai dengan spesifikasi yang ada
didalamnya. Sistem AMR yang dilengkapi dengan sistem Data Management (DM)
selama ini hanya untuk melakukan pengamantauan penggunaan energi listrik
dan untuk proses billing pada awal bulan, sedangkan untuk meter energi
digitalnya hanya berfungsi sebagai alat perekam pemakaian listrik pelanggan
dan sebagai sistem komunikasi.
Tuntutan pengembangan meter energi digital sangat diperlukan salah
satunya adalah untuk dapat memutus suplai energi listrik ke pelanggan dari jarak
jauh karena dengan cara tersebut petugas pemutus tidak perlu turun langsung
ke lapangan, sehingga dapat mengurangi resiko yang akan terjadi. Saat ini yang
diperlukan adalah pemanfaatan lebih lanjut atas sistem yang telah ada dari
meter tentang “Bagaimana cara memutus dari jarak jauh dengan mengefektifkan
meter digital yang telah ada, serta apa saja yang diperlukan dalam
pelaksanaanya?”
3
I.3. PRA ANGGAPAN
Diharapkan dari hasil pengembangan dan penerapan sistem
pemutus aliran listrik jarak jauh yang terintegrasi dengan meter energi digital
yang telah ada ini membutuhkan biaya pengembangan seminimal mungkin, baik
penerapannya pada pelanggan Tegangan Menengah (TM) maupun Tegangan
Rendah (TR), dibandingkan dengan harus menggunakan satu sistem meter
digital yang langsung ada sistem pemutus, maupun sistem pemutus pada sistem
AMR dan sistem pemutus jarak jauh meminimalkan resiko apabila langsung turun
ke lapangan, kalaupun lebih mahal diharapkan dapat digunakan sebagai
pengembangan untuk meter yang telah ada dan terpasang pada pelanggan.
Pada pengembangan pemutus aliran listrik jarak jauh ini diharapkan dapat
menekan biaya terutama pada pelanggan Tegangan Menengah (TM) karena pada
pelanggan tegangan menengah sudah terdapat sistem Tripping Coil (TC)
sehingga kita hanya mengusahakan sistem kontrol yang dapat mengendalikan
dan menggerakkan alat pemutus tersebut, dibandingkan dengan sistem pada
tegangan rendah.
Kemudian dengan sistem pemutus aliran listrik jarak jauh dan sistem AMR
yang dioperasikan dalam satu ruang kontrol, apabila ada ketidaknormalan dalam
pengkawatan maupun pemakaian energi listrik pada pelanggan dapat segera
diketahui dari pemantauan sistem AMR dan dapat segera dilakukan tindakan
lebih cepat dengan sistem pemutus jarak jauh untuk mengurangi kerugian
perusahaan dan umur piutang dari tagihan listrik PT. PLN (Persero) dan susut
(losses) dapat ditekan, sehingga PT. PLN (Persero) dapat mengembangkan dan
menginvestasikan ke bidang lain yang lebih utama demi kemajuan untuk
meningkatkan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.
Dengan adanya penerapan sistem pemutus aliran listrik jarak jauh
diharapkan bisa diterapkan pada pelanggan Tegangan Rendah dan Menengah
serta memberikan peringatan kepada pelanggan untuk tidak mencoba
melakukan keterlambatan pembayaran tagihan rekening listrik, sehingga PT. PLN
(Persero) Cabang Samarinda dan Perusahaan dapat menekan tunggakan
rekening listrik.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Automatic Meter Reading (AMR) adalah sistem pembacaan meter jarak
jauh secara otomatis, terpusat dan terintegrasi dari ruang kontrol melalui media
komunikasi telepon publik (PSTN), telepon selular (GSM), PLC atau gelombang
radio, menggunakan software tertentu tanpa terlebih dahulu melakukan
pemanggilan (dial up) secara manual. Sistem AMR diterapkan pada pelanggan
potensial dengan daya terpasang diatas 197 kVA. Konfigurasi peralatan yang
digunakan:
1. meter elektronik yang dipasang di pelanggan
2. modem dan saluran telepon
3. komputer yang terdapat diruang kontrol
Dengan sistem AMR, pelanggan dapat mengetahui nilai dan karakteristik
energi listrik yang dikonsumsi, sehingga dapat melakukan “energy menagement”
untuk menghemat biaya listrik. Keuntungan lain dalam penggunaan sistem AMR
ini adalah:
1. pencatatan meter lebih akurat
2. proses penerbitan rekening lebih cepat
3. penggunaan energi listrik dapat terpantau
4. upaya peningkatan mutu pelayanan melalui data langsung penggunaan
energi listrik yang dikonsumsi oleh pelanggan yang bersangkutan
II.1. METER ENERGI DIGITAL LANDIS & GYR
Meter Energi Digital adalah suatu perangkat elektronik yang digunakan
sebagai alat ukur transaksi energi secara resmi. Meter Energi Digital ini memiliki
5
kemampuan untuk mengukur, menyimpan, dan menampilkan besaran-besaran
listrik dan energi. Sebelum digunakan sebagai alat ukur, meter energi digital ini
harus dilakukan setup (setting) fungsi parameter listriknya sesuai dengan
kebutuhan PLN sehingga akan berfungsi secara maksimal.
Sistematika untuk operasi yang optimal pada meter energi digital
Landis+Gyr ZMD405CT membutuhkan masukan tegangan fasa, arus fasa dan
tegangan fasa netral, yang digunakan untuk sistem pengukuran, power supply
untuk modem serta monitoring tegangan. Control input yang merupakan bagian
dari input contact digunakan untuk menyamakan jam dan tanggal digunakan
apabila meter di pasang secara berdampingan (multi drop), sistem meter
tersebut seperti pada gambar 2.1 dibawah ini.
gambar 2.1. Skematik diagram ZMD400CT
Untuk memudahkan dalam pembacaan tampilan output pada meter antara
lain tampilan layar yang akan menampilkan data-data yang terekam dalam
meter yang merupakan hasil dari pengukuran pemakaian energi listrik
pelanggan, display button pada meter dapat digunakan untuk melihat secara
manual ketika secara otomatis tidak ditampilkan. Lampu indikasi sebagai
indikator pemakaian pelanggan (kuadran pemakaian energi), optical interface
dapat digunakan sebagai parameterisasi dan interface untuk pengambilan data
secara manual apabila otomatis dari ruang kontrol tidak dapat dilaksanakan.
Sistem pengukuran dan pemrosesan dari sinyal-sinyal masukan pada
meter untuk dapat ditampilkan baik pada layar meter maupun pada ruang
6
kontrol AMR perlu diproses, sehingga data yang ditampilkan tidak data mentah,
melainkan hasil perhitungan dan akurat. Hal ini yang diharapkan untuk tingkat
yang lebih bagus dari meter digital dibandingkan dengan meter
elektromekanikal.
gambar 2.2. Skema diagram pengukuran meter energi digital
Gambar 2.2 diatas merupakan sistem pemrosesan sinyal masukan yang berupa
analog arus (Ix) maupun tegangan (Ux), dengan sistem pengukuran pada meter
dapat ditampilkan dalam bentuk hasil pengukuran kWh ekspor maupun impor,
serta kVARh ekspor dan impor, hasil pengukuran lainnya yang sebagian besar
dapat di tampilkan dengan sistem Automatic Meter Reading (AMR) dan untuk
memudahkan dalam perhitungannya. Pemrosesan sinyal masukan untuk menjadi
hasil keluaran dan sekaligus dapat digunakan sebagai pemantauan pemakaian
energi listrik pada meter energi digital sudah melalui proses perhitungan sesuai
dengan standar internasional, sehingga hasil perhitungan yang akurat dengan
parameter yang bisa dikeluarkan cukup banyak inilah yang menjadikan satu
bentuk keunggulan meter energi digital (gambar 2.3).
7
gambar 2.3. Skema pemrosesan sinyal
II.1.1. Output Contact
Sistem kontak yang terintegrasi dalam meter energi digital Landis+Gyr
mempunyai 3 Input Contact dan 2 Output Contact yang pada meter tipe
ZMD405CT masing-masing ditandai dengan nomor 15, 13, 33, 16 untuk input dan
51, 50, 52 untuk output. Output contact berfungsi untuk mengeluarkan sinyal
keluaran dari kontak yang akan diterima oleh Input contact juga bisa
mengaktifkan relay untuk kontak bantu.
gambar 2.4. output contact
Spesifikasi dari output contact sebagai berikut:
- tipe : solid state relay
- tegangan : 12 – 240 V AC/DC
- arus maksimum : 100 mA
- frekuensi : 50 Hz
II.2. PERANGKAT LUNAK LANDIS+GYR MAP 120
Perangkat lunak (software) Landis+Gyr MAP 120 yang nantinya akan
digunakan untuk parameterisasi meter energi digital oleh para user adalah
sebagai berikut:
8
- Versi DEMO, versi dimana tersedia bebas untuk semua para pemakai,yang
berfungsi terbatas hanya untuk membaca meter ZMD dan tidak dapat
mengganti dan mensetting isi dari program meter elektronik tersebut.
- SERVICE EDITION, dimana fungsi dari Versi Demo ditambah dengan
kelebihan sebagai pemeliharaan, instalasi, pengujian meter, tapi tetap
tidak dapat digunakan untuk setting
- REMOTE SERVICE EDITION, mempunyai kemampuan lebih dari versi
Service Edition untuk berkomunikasi tambahan berfungsi untuk
parameterising remote melalui GSM, tapi tetap tidak bias digunakan untuk
setting
- PROFESSIONAL EDITION, dimana semua fungsi yaitu menyediakan
berbagai kemungkinan tambahan untuk meter parameterisasi, koneksi
melalui komunikasi, versi ini mempunyai hak penuh mengakses semua
parameter dengan parameter tree
- Built In License Test, mengijinkan semua fungsi Professional untuk
digunakan sekali selama 90 hari.
Perbedaan antara berbagai versi software disajikan oleh penggunaan suatu
software key.
II.3. KONTROLER TAK LINEAR 'SAKLAR'
Dengan didasarkan terhadap sinyal keluaran, kontroller dapat
dikategorikan ke dalam dua jenis kontroller yaitu kontroller linear dan kontroller
tak linear. Kontroller linear menunjukkan perilaku yang mampu menghasilkan
sinyal terus-menerus secara kontinyu. Sebaliknya kontroller tak linear hanya
mampu mengeluarkan sinyal pada beberapa kondisi. Kontrolller saklar hanya
mampu menghasilkan dua kondisi keluaran, yaitu kondisi tertutup (on) dan
terbuka (off).
Relay adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk melindungi,
memutuskan atau menghubungkan suatu rangkaian listrik yang satu ke
rangkaian listrik yang lainnya, yang bekerja secara otomatis dan dapat dipakai
sebagai alat kontrol jarak jauh.
Relay akan bekerja apabila ada besaran listrik mengalir melalui peralatan
tersebut.
Perubahan keadaan keluaran saklar sangat dipengaruhi oleh keadaan
sinyal masukan. Secara ideal kontroller ini tertutup jika masukan dikenai sebuah
tegangan positif dan akan terbuka kalau tidak ada tegangan masukan. Pada
9
kenyataannya saklar ini tidak dapat langsung menutup disaat tegangan
masukannya berharga positif. Namun dibutuhkan beberapa tingkatan tegangan
positif masukan, baru saklar tersebut akan betul-betul tertutup. Demikian pula
dengan kondisi terbukanya, diperlukan sedikit tegangan negatif sebelum saklar
betul-betul terbuka. Kontroller saklar kebanyakan digunakan pada plan yang
berperilaku lamban. Plan berperilaku lamban memiliki arti bahwa reaksi
perubahan keluaran sangat lambat ketika terjadi perubahan pada masukannya.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1. PELAKSANAAN KEGIATAN
Pada pelaksanaan kegiatan pada pengembangan sistem pemutus aliran
listrik jarak jauh meter energi digital yang pada prinsipnya pemanfaatan sistem
yang terintegrasi pada meter, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:
1. Parameterisasi (setting) tambahan pada meter energi digital dengan
perangkat lunak (software) Landis+Gyr MAP 120 versi 2.1.14, untuk
mengaktifkan dan mengetahui kondisi output contact yang terintegrasi
pada meter energi digital tersebut.
2. Setelah mengetahui kondisi normal operasi output contact pada meter,
kemudian melakukan penerapan/percobaan dan menginventarisasi
10
kebutuhan alat bantu untuk dapat memanfaatkan output contact pada
meter dengan tetap memperhitungkan tingkat keamanan operasi.
3. Membuat rangkaian dengan mengusahakan serupa seperti yang telah
terpasang pada pelanggan (pelanggan TR) kemudian melakukan analisa
dari rangkaian yang telah ada tersebut, untuk memperoleh hasil yang
dapat dikembangkan pada pelanggan tegangan menengah.
III.1.1. Parameterisasi Meter Energi Digital
Parameterisasi meter energi digital disini merupakan setting tambahan
diluar parameterisasi meter yang diterapkan pada meter-meter digital yang
sebagian besar telah terpasang di pelanggan AMR, hal ini perlu dilakukan untuk
mengaktifkan dan mengetahui kondisi normal output contact yang terintegrasi
dalam meter, sehingga dengan memberikan masukan pada meter, output
contact dapat melakukan perubahan posisi kontak, sehingga dapat diketahui
status normally open (NO) atau normally close (NC) pada operasi normal yang
sebagaimana mestinya. Setting meter ini pada Parameterisation Tree (base
meter) pada perangkat lunak MAP 120.
Langkah-langkah parameterisasi untuk mengaktifkan output contact:
a. Mengaktifkan Demand Monitoring (DM 1) pada menu Demand Monitoring
Demand Monitoring merupakan salah satu parameter yang digunakan
untuk mengontrol meter (mengaktifkan kontak pada meter sesuai dengan
parameter yang ingin kita kendalikan, dalam hal ini daya kVA).
11
3.1. Mengaktifkan Demand Monitoring pada MAP 120
b. Mengaktifkan Demand Monitoring
Demand monitoring diaktifkan pada terminals sebagai sinyal output
kontrol yang akan digunakan sebagai pengendalian pada sistem pemutus
aliran listrik jarak jauh.
Gambar 3.2. Mengaktifkan Demand Monitoring pada Terminals
c. Mengaktifkan Parameter Demand Monitoring pada Control Table
Setelah mengaktifkan Demand Monitoring sebagai sinyal keluaran, sesuai
dengan parameter yang diinginkan kemudian pada Control Table kita
aktifkan (1) demand monitoring yang telah di setting pada terminals.
12
Gambar 3.3a. Mengaktifkan Demand Monitorig pada control table MAP 120 (1)
Gambar 3.3b. Mengaktifkan Demand Monitorig pada control table MAP 120 (2)
Selain mengaktifkan (1) demand monitoring pada control table juga
memposisikan seluruh kontak pada control table (CS1 – CS16) pada posisi
0 (menutup) seperti pada gambar 3.3 , karena kita hanya ingin
menggunakan dan mengetahui kondisi normal dari posisi output contact
yang terdapat pada meter energi digital Landis+Gyr.
d. Memberikan masukan Demand Monitoring
Masukan Demand Monitoring pada sistem pemutus aliran listrik jarak jauh
menggunakan daya kontrak sebagai masukan, atau dapat dimasukan
threshold (primary value) pada percobaan 10,0000 kVA (beban kecil pada
simulasi), karena pengontrolan ditujukan untuk membatasi pemakaian
pelanggan. (gambar 3.3)
Setelah kita melakukan setting diatas maka dikirim ke meter. Untuk
mengaktifkan output contact nantinya harus connect baik dengan saluran
13
telpon maupun optical interface ke meter, kemudian buka document type
parameterisation dan pilih menu Demand Monitoring maka akan tampil
seperti tampilan diatas (gambar 3.3) kemudian merubah masukan
Threshold (primary value) dengan nilai yang paling kecil (0,0001 kVA),
sehingga apabila output contact 51 dan 52 dihubungan dengan alat ukur
maka akan dapat terdeteksi kapan terjadi pada kondisi tutup maupun
buka. Dari hasil ini dapat diketahui pada kondisi normal operasi (pabrikan)
kontak 51-52 pada posisi Normally Open (NO).
Gambar 3.4. Demand monitoring untuk mengaktifkan output contact pada MAP
120
III.1.2. Alat Bantu Pemutus Aliran Listrik Jarak Jauh
Setelah mengetahui kondisi normal operasi output contact 51-52 pada
meter, langkah selanjutnya melakukan penerapan/percobaan dan
menginventarisasi kebutuhan sistem pemutus daya jarak jauh dengan
memanfaatkan output contact tersebut. Sebagai kontak bantu utama
menggunakan kontrol operasi MCCB untuk pelanggan tengangan rendah (TR)
dan Tripping Coil (TC) untuk pelanggan tegangan menengah (TM). Akan tetapi
output contact pada meter tidak bisa langsung dihubungkan dengan MCCB atau
TC sebagai fungsi kontrol, dikarenakan konsumsi arus untuk MCCB atau TC di
atas kemampuan arus output contact yang sebesar 100 mA dan untuk keamanan
sistem. Dengan kondisi demikian maka diperlukan relay yang mana konsumsi
14
arusnya tidak melebihi kemampuan output contact meter sebagai kontak bantu,
sehingga dengan memanfaatkan kontak dari relay dapat menghubungkan
langsung tegangan yang diperlukan coil MCCB atau TC sebesar 220 VAC.
Sehingga kebutuhan peralatan pemutus aliran listrik pelanggan TR antara lain:
1. Relay 220 V.
2. MCCB dan shunt trip.
3. Kabel pengawatan.
III.1.3. Rangkaian Pemutus Sederhana
Gambar 3.5. Rangkaian sederhana pemutus dengan relay
Rangkaian di atas adalah rangkaian sederhana untuk percobaan
penerapan pemutus aliran listrik dan untuk membuktikan fungsi kerja dari output
contact meter energi digital. Prinsip dasar kerjanya sistem ini adalah seperti
halnya sebuah saklar mekanis, akan tetapi bedanya pada saklar yang digunakan.
Saklar yang digunakan adalah saklar elektronis yang terdapat pada meter energi
digital. Ketika eksekusi pada meter dengan memberi masukan demand
monitoring (Threshold (primary value) = 0,0001 kVA) untuk melakukan
pemutusan atau mematikan lampu maka posisi output contact pada meter
berubah menjadi Normally Close (NC), kemudian dari hubungan kontak tersebut
mengalirkan tegangan 220 VAC dari tegangan masuk meter ke coil relay
sehingga relay bekerja. Bekerjanya relay merubah posisi kontak NC menjadi
POWER SUPPLAY AC
N
RELAY
15
Normaly Open (NO), sehingga lampu yang dikondisikan sebagai beban pada
pelanggan terhubung dengan kontak NC maka saat relay bekerja lampu padam.
III.2. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari simulasi penerapan sistem pemutus aliran listrik jarak jauh pada
meter energi digital Landis+Gyr, menunjukan sebuah keberhasilan dalam
penerapan pemutus dengan memanfaatan fitur yang terintegrasi pada meter
energi digital yang digunakan pada sistem AMR. Penerapan sistem ini
memanfaatkan output contact NO pada meter. Hal ini memberikan suatu fungsi
tambahan bahwa pengoperasian AMR dngan meter energi digitalnya tidak hanya
digunakan sebagai monitoring, proses pencatatan meter dan billing, kWh meter
dapat juga digunakan sebagai eksekutor pemutusan aliran listrik ke pelanggan
besar penguna AMR sebagai solusi dalam pengendalian pendapatan dan
mengurangi tunggakan.
Dari inventarisasi peralatan yang digunakan, maupun dalam pelaksanaan
simulasi dan percobaan sistem pemutus ini, yang mengkondisikan seperti hanya
seperti pada kondisi yang sebenarnya dilapangan (untuk TR), menunjukan bahwa
dengan investasi biaya yang cukup murah kita dapat diterapkan seperti sistem
telekomunikasi dengan memutus aliran ke pelanggan. Dengan tingkat keamanan
yang lebih ditampilkan dalam sistem ini agar supaya tidak mengganggu proses
pengukuran pada meter. Hasil dan Pembahasan lebih penekanan pada:
1. Masukan Demand Monitoring pada sistem pemutus aliran listrik jarak jauh
menggunakan parameter daya kontrak pelanggan sebagai masukan atau
Threshold 10,0000 kVA (pada percobaan) untuk menyalakan beban
(menutup kontak MCCB) dan 0,0001 kVA untuk mematikan beban
(membuka kontak MCCB), jadi parameter untuk pengendalian sistem
pemutus jarak jauh ini adalah membatasi pemakaian pelanggan (kVA),
dengan memberikan Threshold dari pemakaian maka akan mengaktifkan
kontak.
Current Average Demand pada demand monitoring adalah threshold
demand dengan hasil current demand terakhir berdasarkan interval waktu
(Load profile) yang telah di setting, misal kita memberikan masukan
threshold dengan nilai 0.0001 kVA, maka akan tersimpan sebagai current
average demand sehingga lampu akan padam ketika mencapai current
average demand lebih dari 0.0001 kVA. Hal ini menegaskan bahwa ketika
16
posisi MCCB membuka NO (eksekusi pemutusan), kontak MCCB tidak
dapat diaktifkan secara manual, karena setting threshold output contact
yang tersimpan pada meter masih sebagai pemutus (kontak meter masih
pada posisi NC (threshold 0,0001 kVA) yang mengakibatkan TC masih
terus bekerja.
2. Penggunaan Relay 220 V digunakan untuk menjaga keamanan dari sistem
pengukuran meter. Kontak relay yang digunakan sebagai kontak bantu
adalah kontak NO, Penggunaan kontak NO pada relay, juga sebagai
keseragaman fungsi kerja daripada relay yang ada pada cubicle pelanggan
TM, sehingga dalam pemasangan sistem pemutus jarak jauh pada
pelanggan TM dipasang paralel dengan relay pada TC cubicle.
Untuk pelanggan TM hanya menggunakan relay 220 VAC, karena ada
sebagian dari tipe cubicle yang terpasang pada pelanggan terdapat
Tripping Coil yang dimanfaatkan sebagai pemutus (investasi lebih murah).
3. Pemilihan peralatan kontak bantu MCCB
MCCB digunakan karena pada kondisi stand by kontaknya adalah Normally
Close (NC), sehingga ketika kita mengaktifkan tripping coil MCCB
kontaknya berubah menjadi NO. Kondisi seperti inilah yang dibutuhkan
untuk melakukan proses pemutusan beban dipelanggan. Selain itu MCCB
memiliki kemampuan kontak yang cukup kuat untuk dialiri arus yang
sangat besar sesuai pemakaian pelanggan, dan sistem kontak MCCB yang
solid state (sekali ada masukan untuk membuka MCCB akan selalu
membuka)
17
Gambar 3.6. Rangkaian Sistem Pemutus Aliran Listrik Jarak Jauh Pelanggan
Tegangan Rendah (TR)
POWER SUPPLAY
N
RELAY 220
CUBICLE OUTGOING SEPAM
18
Gambar 3.7. Rangkaian Sistem Pemutus Aliran Listrik Jarak Jauh Pelanggan
Tegangan Menengah (TM)
III.2.1. RENCANA ANGGARAN BIAYA
Dalam penetapan anggaran biaya untuk sistem pemutus aliran listrik jarak
jauh, dibagi menjadi 2 bagian: biaya material dan biaya jasa. Biaya jasa disini
merupakan upah pemasangan untuk tiap unit pada setiap pelanggan, yang
merupakan kebijakan dari masing masing perusahaan, sedangkan dalam
penentuan biaya material untuk kebutuhan sistem pemutus.
A. Untuk Pelanggan Tegangan Rendah (TR)
RAB: SISTEM PEMUTUS ALIRAN LISTRIK JARAK JAUHPELANGGAN TEGANGAN RENDAH (TR)
Harga JumlahNo. Nama Barang / Jasa Jumlah Satuan Satuan Harga
(Rp) (Rp) MATERIAL 1 MCCB 1 Bh 3,115,000 3,115,0002 Shunt Trip 1 Bh 212,500 212,500 3 Relay 1 Bh 35,000 35,000 4 Kabel 5 Mtr 5,000 25,000 JASA 1 Biaya Instalasi 1 50,000 50,000 TOTAL 3,437,000
B. Untuk Pelanggan Tegangan Menengah
RAB: SISTEM PEMUTUS ALIRAN LISTRIK JARAK JAUH
19
PELANGGAN TEGANGAN MENENGAH (TM)
Harga JumlahNo. Nama Barang / Jasa Jumlah Satuan Satuan Harga
(Rp) (Rp) MATERIAL 1 Relay 1 Bh 35,000 35,000 2 Kabel 15 Mtr 5,000 75,000 JASA 1 Biaya Instalasi 1 50,000 50,000 TOTAL 160,000
III.2.2. ANALISA FINANSIAL
Dalam analisa finansial terhadap penerapan sistem pemutus aliran listrik
jarak jauh ini meliputi perhitungan keuntungan yang di dapat Perusahaan apabila
pelanggan tidak terlambat dalam pelunasan rekening listrik.
Data yang digunakan dalam perhitungan analisa finansial diambil dari data
pelunasan rekening listrik untuk pelanggan 62 pelanggan AMR PT. PLN (Persero)
Wilayah Kalimantan Timur Cabang Samarinda bulan Agustus 2005.
Data:
1. Jumlah pelanggan AMR 62 (19 TR dan 43 TM)
2. Total Pendapatan dari 62 pelanggan: Rp. 6,014,386,478
3. Jumlah Pelanggan yang melunasi diatas ketentuan Perusahaan (tanggal 20
tiap bulannya) terdapat 11 pelanggan (5 B2; 2 B3; 1 I2; 3 I3) dengan total
tagihan Rp. 1,538,832,090, dengan perincian sebagai berikut:
AGUSTUS 2005TAGIHAN
NO NAMA PELANGGAN
TARIF REKENING
LISTRIK1 PERUM TELKOM B2 32,750,2552 HOTEL MJ B2 20,680,6103 SMAC PT B2 29,161,3004 SUMALINDO III PT I3 40,968,7255 SUMALINDO PT I3 498,550,090
6REJEKI ABADI Sengkotek. PT
B2 12,331,285
7 PLAZA SAMARINDA B2 22,545,7158 SCP B3 562,504,8609 H. SARDANI I2 43,002,630
10REJEKI ABADI Untung SR. PT
I3 16,037,965
20
11DEVELOPER PT CSIS
B3260,298,655
TOTAL1,538,832,09
0
Berdasarkan data-data diatas, menunjukan bahwa dari ketepatan waktu
pelunasan tagihan rekening listrik perputaran pendapatan semakin cepat,
sehingga Perusahaan akan dapat menginvestasikan pendapatannya pada bidang
lain untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan untuk peningkatan
pelayanan demi kepuasan pelanggan PT. PLN (Pesero) secara keseluruhan.
21
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan percobaan pengembangan dari penerapan sistem
pemutus aliran listrik jarak jauh pada meter energi digital PT. PLN (Persero)
Cabang Samarinda dapat diambil kesimpulan:
1. Meter energi digital seperti yang telah dioperasionalkan pada pelanggan
Automatic Meter Reading (AMR) PT. PLN (Persero) Cabang Samarinda
dapat digunakan sebagai alat pemutus aliran listrik jarak jauh dengan
perangkat lunak MAP 120 yang sekaligus juga sebagai perangkat lunak
untuk setting dan parameterisasi meter. Dalam simulasinya dapat
diterapkan pada pelanggan Tegangan Rendah (TR) satu maupun tiga fasa
dan Tegangan Menengah (TM) dengan memanfaatan output contact 51-
52.
2. Alat pemutus aliran listrik jarak jauh ini bisa digunakan sebagai solusi
untuk mengurangi jumlah tunggakan dan usia piutang (Revenue
Protection).
3. Untuk operasi normal: output contact meter Normally Open (NO) – kontak
relay Normally Open (NO) – dan kontak MCCB Normally Close (NC).
4. Untuk pelanggan Tegangan Menengah biaya investasi relatif lebih murah
(hanya membutuhkaan 1 buah relay sebagai kontak bantu untuk
menggerakan Tripping Coil pada cubicle TM), sedangkan untuk pelanggan
Tegangan Rendah investasi sedikit lebih tinggi, selain membutuhkan relay
untuk kontak bantu juga membutuhkan alat pembatas MCCB. Tapi secara
keseluruhan investasi ini masih dirasakan lebih menguntungkan dibanding
harus menginvestasikan untuk teknologi baru sistem pemutus, dan
pentingnya sebagai pengendalian pendapatan bagi perusahaan, dan
mengurangi resiko turun ke lapangan.
IV.2. SARAN
Saran yang dapat diberikan untuk kemajuan PT. PLN (persero) Cabang
Samarinda, maupun Perusahaan secara keseluruhan:
21
1 Menerapkan sistem pemutus jarak jauh ini pada pelanggan yang sudah
terpasang meter energi digital.
2 Apabila sistem pemutus jarak jauh diterapkan, perusahaan dapat
mensosialisasikannya kepada pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
1. ....., User Manual “Industrial & Commersial ZMD400AT/CT – ZFD400AT/CT”,
Landis+Gyr Ltd., Switzerland.
2. ....., Manual Book, “Parameterisasi Landis+Gyr”, PT. Metindo Prima Daya.
Jakarta.
3. ....., Majalah FOKUS edisi 4 April 2005, PT. PLN (Persero).
4. Situs-situs internet:
a. www.plnjaya.co.id
b. www.pln-jatim.co.id
c. www.elektroindonesia.com
d. www.abakus.co.id
22