Karya

36
KARYA INOVASI PENGEMBANGAN SISTEM PEMUTUS ALIRAN LISTRIK JARAK JAUH METER ENERGI DIGITAL DENGAN PERANGKAT LUNAK MAP 120 (STUDI KASUS PELANGGAN AUTOMATIC METER READING (AMR) PT. PLN (PERSERO) CABANG SAMARINDA) Oleh: 1. ROBBY YOHANIZAR, ST 2. DONY NOOR GUSTIARSYAH, ST 3. K H O L I L

Transcript of Karya

Page 1: Karya

KARYA INOVASI

PENGEMBANGAN SISTEM PEMUTUS ALIRAN LISTRIK JARAK

JAUH METER ENERGI DIGITAL DENGAN PERANGKAT LUNAK

MAP 120

(STUDI KASUS PELANGGAN AUTOMATIC METER READING

(AMR)

PT. PLN (PERSERO) CABANG SAMARINDA)

Oleh:

1. ROBBY YOHANIZAR, ST

2. DONY NOOR GUSTIARSYAH, ST

3. K H O L I L

PT. PLN (PERSERO) WILAYAH KALIMANTAN TIMUR

CABANG SAMARINDA

Page 2: Karya

2005

LEMBAR PENGESAHAN

Mengesahkan Karya Inovasi yang disusun oleh:

Nama : 1. Robby Yohanizar, ST

2. Dony Noor Gustiarsyah, ST

3. K h o l i l

Bidang : Listrik

Judul : “Penerapan Sistem Pemutus Aliran Listrik Jarak Jauh dengan

Perangkat Lunak MAP 120” (Studi Kasus Pelanggan Automatic

Meter Reading (AMR) PT. PLN (Persero) Cabang Samarinda)

Samarinda, 20 Juli 2005

Menyetujui,

Manager

Ir. Daru Tri Tjahjono

Asisten Manager

Distribusi

Suparyanto, A.Md

ii

Page 3: Karya

Abstrak

Efektifitas merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

perusahaan untuk mencapai kesuksesan dalam jangka panjang, sedangkan

sukses atau tidaknya suatu perusahaan dapat diukur melalui pencapaian sasaran

perusahaan tersebut, serta cara pengelolaan dan pengendalian yang optimal dari

sumber daya yang ada dan tersedia di perusahaan. Target kinerja Perusahaan

2005, salah satunya mengurangi tunggakan yang mencapai Rp 757,7 milyar per

Desember 2004, atau 15,48% dari Pendapatan Penjualan perbulan sebesar Rp

4.896 milyar yang merupakan suatu tuntutan kepada masing masing cabang

untuk mengatasi dan memajukan perusahaan secara keseluruhan, sehingga

upaya penurunan tunggakan juga perlu dicarikan jalan keluar baru. Bagi

kelompok pelanggan yang berpengaruh besar pada angka penjualan, antara lain

S3, B3, I3, I4, P2, B2, I2, T dan C yang harus dilaksanakan adalah memantau

secara terus menerus terhadap kondisi APP untuk menurunkan tunggakan, untuk

mengatasi hal tersebut PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur Cabang

Samarinda menggunakan sistem Automatic Meter Reading (AMR). Dengan

investasi yang lebih murah (± Rp 160.000 untuk pelanggan TM) dapat

memberikan fungsi tambahan pada meter energi digital sebagai pemutus jarak

jauh, dibandingan harus dengan menginvestasikan untuk teknologi baru sistem

pemutus aliran listrik jarak jauh. Sistem pemutus aliran listrik jarak jauh

merupakan salah satu solusi dalam pengendalian pendapatan (Revenue

Protection), pengendalian pemakaian energi listrik dengan sistem pemantauan

yang rutin serta mengurangi resiko petugas dalam melaksanakan pemutusan

langsung dilapangan.

Kata kunci: efektifitas, tunggakan, Automatic Meter Reading (AMR), meter

energi digital.

iii

Page 4: Karya

KATA PENGANTAR

Penulisan dan penyusunan KARYA INOVASI ini dilaksanakan untuk

memberikan satu solusi kepada Perusahaan untuk mengurangi tunggakan

rekening listrik dan pengendalian pendapatan (Revenue Protection). Puji syukur

kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan kasih-Nya sehingga penulisan Karya

Inovasi dapat diselesaikan.

Karya Inovasi ini berjudul “Penerapan Sistem Pemutus Aliran Listrik

Jarak Jauh dengan Perangkat Lunak MAP 120 (Studi Kasus Pelanggan

Automatic Meter Reading (AMR) PT. PLN (Persero) Cabang Samarinda)”,

dalam penyusunan Karya Inovasi ini penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak

sehingga semuanya dapat berjalan lancar. Oleh karena itu sudah selayaknya

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur

2. Bapak Ir. Daru Tri Tjahjono, Manager PT. PLN (Persero) Cabang Samarinda.

3. Bapak Supariyanto, A.Md, Asman Distribusi PT. PLN (Persero) Cabang

Samarinda.

4. Bapak Drs. Mustawi S.E, Asman Komersial dan Pemasaran PT. PLN

(Persero) Cabang Samarinda.

5. Bapak Ichwanuddin, A.Md, Asman Pembangkitan PT. PLN (Persero) Cabang

Samarinda.

6. Bapak H Djamri Hasan, Asman SDM PT. PLN (Persero) Cabang Samarinda.

7. Bapak Hanafi Zaini, S.E, Asman Keuangan PT. PLN (Persero) Cabang

Samarinda.

8. Segenap karyawan dan karyawati PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan

Timur Cabang Samarinda.

9. Dan semua pihak yang turut mendukung kesuksesan dalam penulisan

karya inovasi

Penulis menyadari bahwa karya inovasi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu dengan sangat keterbatasan pengetahuan yang kami miliki, saran dan

kritik yang membangun akan penulis terima dengan hati yang terbuka.

iv

Page 5: Karya

Samarinda, 20 Juli 2005

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR GAMBAR vi

BAB I. PENDAHULUAN 1

I.1.1. Latar Belakang 1

I.1.2. Batasan Masalah 2

I.1.3. Tujuan 2

I.1.4. Manfaat 2

I.2. PERMASALAHAN 2

I.3. PRA ANGGAPAN 3

BAB II. LANDASAN TEORI 5

II.1. METER ENERGI DIGITAL LANDIS+GYR 5

II.1.1. Output Contact 7

II.2. PERANGKAT LUNAK LANDIS+GYR MAP 120 8

II.3. KONTROLER TAK LINEAR 'SAKLAR' 9

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN 10

III.1. PELAKSANAAN KEGIATAN 10

III.1.1. Parameterisasi Meter Energi Digital 10

III.1.2. Alat Bantu Pemutus Aliran Listrik Jarak Jauh 14

III.1.3. Rangkaian Pemutus Sederhana 14

III.2. HASIL DAN PEMBAHASAN 15

III.2.1. RENCANA ANGGARAN BIAYA 18

III.2.2. ANALISA FINANSIAL 19

v

Page 6: Karya

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN 21

IV.1. KESIMPULAN 21

IV.2. SARAN 21

DAFTAR PUSTAKA 22

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Skematik diagram ZMD400CT 6

Gambar 2.2. Skema diagram pengukuran meter energi digital 6

Gambar 2.3. Skema pemrosesan sinyal 7

Gambar 2.4. output contact 8

Gambar 3.1. Mengaktifkan Demand Monitorig pada MAP 120 11

Gambar 3.2. Mengaktifkan Demand Monitorig pada Terminals 11

Gambar 3.3a. Mengaktifkan Demand Monitorig pada control table MAP 120

(1)

12

Gambar 3.3b. Mengaktifkan Demand Monitorig pada control table MAP 120

(2)

12

Gambar 3.4. Demand monitoring untuk mengaktifkan output contact pada

MAP 120

13

Gambar 3.5. Rangkaian sederhana pemutus dengan relay 14

Gambar 3.6. Rangkaian Sistem Pemutus Aliran Listrik Jarak Jauh Pelanggan

Tegangan Rendah (TR)

17

Gambar 3.7. Rangkaian Sistem Pemutus Aliran Listrik Jarak Jauh Pelanggan

Tegangan Menengah (TM)

18

vi

Page 7: Karya

vii

Page 8: Karya

BAB I

PENDAHULUAN

I.1.1 Latar Belakang

Perkembangan berbagai segi pembangunan dapat dilihat dan dirasakan

dalam berbagai bidang kehidupan, salah satu perkembangan pembangunan

tersebut adalah di bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin

pesat. Sehingga untuk mewujudkan Visi PT. PLN (Persero) sebagai Perusahaan

Kelas Dunia yang Bertumbuh Kembang, Unggul, dan Terpercaya serta Misi untuk

menjalankan bisnis kelistrikan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, PLN

berupaya menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat, mengupayakan tenaga listrik sebagai pendorong

kegiatan ekonomi dan menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan

lingkungan. Sehingga memaksa perusahaan untuk selalu terus berkembang demi

mewujudkan Visi dan menjalankan semua Misinya.

Peningkatkan dan pengendalikan ketersedian energi listrik kepada

pelanggan oleh PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur harus di

efektifkan dengan mengurangi susut (losses) yang terjadi baik yang bersifat

teknis maupun non teknis. Pengoperasian sistem Automatic Meter Reading (AMR)

yang baru dimulai akhir tahun 2004 telah memberikan satu teknologi dan solusi

dalam pemantauan pemakaian tenaga listrik. Pengoperasian AMR tersebut

sekaligus memberikan sistem pencatatan kedudukan meter yang akurat pada

pelanggan seperti yang diharapkan, benar nilainya, dan tepat waktunya.

Penerapan sistem Automatic Meter Reading (AMR) yang dilengkapi dengan

meter energi digital yang terpasang pada pelanggan selama ini kurang

memberikan solusi dalam mengatasi masalah yang selama ini dihadapi oleh

Perusahaan secara keseluruhan, terutama mengenai masalah tingginya

tunggakan dan pelaksanaan pemutusan aliran listrik ke pelanggan. Oleh karena

itu diperlukan adanya pengembangan lebih lanjut mengenai pemanfaatan fitur-

fitur pada meter energi digital yang telah ada untuk dapat memberikan solusi

yang diharapkan, salah satunya dengan menerapkan sistem pemutus aliran

listrik jarak jauh.

I.1.2. Batasan Masalah

1

Page 9: Karya

Untuk memudahkan analisa masalah diperlukan batasan-batasan terhadap

masalah yang dianggap mempunyai pengaruh antara lain:

a. Pembahasan tentang meter energi digital hanya ditekankan pada

penerapan sistem pemutus aliran listrik jarak jauh diluar pengembangan

sistem Automatic Meter Reading (AMR) dan Data Management (DM) yang

telah dioperasikan di PT. PLN (Persero) Cabang Samarinda.

b. Meter energi digital yang dikembangkan Landis+Gyr tipe ZMD405CT,

seperti yang telah dioperasikan di PT. PLN (Persero) Cabang Samarinda

pada sistem Automatic Meter Reading (AMR).

c. Perangkat Lunak (software) untuk parameterisasi dan pengendalian

menggunakan Landis+Gyr MAP 120 versi 2.1.14.

I.1.3. Tujuan

Penulisan tentang pengembangan dan penerapan sistem pemutus aliran

listrik jarak jauh di PT. PLN (Persero) Cabang Samarinda bertujuan untuk:

a. Tujuan utama dari penerapan sistem pemutus aliran listrik jarak jauh untuk

mengurangi jumlah tunggakan rekening listrik, sehingga umur dari piutang

dapat di tekan (Revenue Protection)

b. Mengetahui prospek perkembangan meter energi digital milik PT. PLN

(Persero) Cabang Samarinda maupun yang telah diterapkan Perusahaan

secara keseluruhan.

c. Mengetahui perkiraan investasi untuk pengembangan alat pemutus jarak

jauh pada meter energi digital.

d. Mempermudah dan mengurangi resiko dalam melakukan pemutusan

langsung ke lapangan.

I.1.4. Manfaat

Hasil dari penerapan sistem pemutus aliran listrik jarak jauh diharapkan

dapat memberikan kontribusi bagi PT. PLN (Persero) dan dapat diterapkan pada

pelanggan untuk monitoring pemakaian energi listrik, serta meningkatkan dan

mengendalikan pendapatan (Revenue Protection).

I.2. PERMASALAHAN

2

Page 10: Karya

Salah satu permasalahan penting yang terjadi saat ini di PT. PLN (Persero)

Cabang Samarinda dan Perusahaan secara keseluruhan adalah pengendalian

pendapatan (Revenue Protection), terutama pada kasus tunggakan pelanggan.

Akibat keterbatasan sumber daya dan sarana serta prasarana dalam mengatasi

tunggakan pelanggan selama ini, mengakibatkan masih adanya pelanggan yang

telah menunggak tagihan listrik (melunasi rekening listrik diluar ketentuan

perusahaan) masih dapat menikmati energi listrik, tidak seperti halnya oleh jasa

telekomunikasi yang sistem pemutusannya dapat dilakukan dari jarak jauh,

karena belum adanya pengendali pemakaian energi listrik pada pelanggan.

Masalah besar dapat terjadi apabila tunggakan terjadi pada pelanggan besar,

yang pemakaian tenaga listrik setiap bulannya sangat mempengaruhi

perusahaan. Sehingga hal ini harus dikendalikan untuk mengurangi susut (losses)

yang merupakan tanggungan yang dapat mengakibatkan kerugian besar bagi

Perusahaan.

Salah satu program yang digunakan perusahaan sebagai pengendali

energi listrik, yang dapat pula digunakan sebagai pemantauan susut pada saat

ini adalah pengoperasian sistem Automatic Meter Reading (AMR). Sistem AMR

yang telah diterapkan pada pelanggan besar di Samarinda ini sedikit banyak

telah dapat mengurangi losses, dan memudahkan pemantauan terhadap

penggunaan energi listrik (kWh) dan akurasi pembacaan meter dengan BENAR

dan TEPAT. Akan tetapi penerapan sistem AMR yang dilengkapi dengan meter

energi digital ini masih kurang dikembangkan sesuai dengan spesifikasi yang ada

didalamnya. Sistem AMR yang dilengkapi dengan sistem Data Management (DM)

selama ini hanya untuk melakukan pengamantauan penggunaan energi listrik

dan untuk proses billing pada awal bulan, sedangkan untuk meter energi

digitalnya hanya berfungsi sebagai alat perekam pemakaian listrik pelanggan

dan sebagai sistem komunikasi.

Tuntutan pengembangan meter energi digital sangat diperlukan salah

satunya adalah untuk dapat memutus suplai energi listrik ke pelanggan dari jarak

jauh karena dengan cara tersebut petugas pemutus tidak perlu turun langsung

ke lapangan, sehingga dapat mengurangi resiko yang akan terjadi. Saat ini yang

diperlukan adalah pemanfaatan lebih lanjut atas sistem yang telah ada dari

meter tentang “Bagaimana cara memutus dari jarak jauh dengan mengefektifkan

meter digital yang telah ada, serta apa saja yang diperlukan dalam

pelaksanaanya?”

3

Page 11: Karya

I.3. PRA ANGGAPAN

Diharapkan dari hasil pengembangan dan penerapan sistem

pemutus aliran listrik jarak jauh yang terintegrasi dengan meter energi digital

yang telah ada ini membutuhkan biaya pengembangan seminimal mungkin, baik

penerapannya pada pelanggan Tegangan Menengah (TM) maupun Tegangan

Rendah (TR), dibandingkan dengan harus menggunakan satu sistem meter

digital yang langsung ada sistem pemutus, maupun sistem pemutus pada sistem

AMR dan sistem pemutus jarak jauh meminimalkan resiko apabila langsung turun

ke lapangan, kalaupun lebih mahal diharapkan dapat digunakan sebagai

pengembangan untuk meter yang telah ada dan terpasang pada pelanggan.

Pada pengembangan pemutus aliran listrik jarak jauh ini diharapkan dapat

menekan biaya terutama pada pelanggan Tegangan Menengah (TM) karena pada

pelanggan tegangan menengah sudah terdapat sistem Tripping Coil (TC)

sehingga kita hanya mengusahakan sistem kontrol yang dapat mengendalikan

dan menggerakkan alat pemutus tersebut, dibandingkan dengan sistem pada

tegangan rendah.

Kemudian dengan sistem pemutus aliran listrik jarak jauh dan sistem AMR

yang dioperasikan dalam satu ruang kontrol, apabila ada ketidaknormalan dalam

pengkawatan maupun pemakaian energi listrik pada pelanggan dapat segera

diketahui dari pemantauan sistem AMR dan dapat segera dilakukan tindakan

lebih cepat dengan sistem pemutus jarak jauh untuk mengurangi kerugian

perusahaan dan umur piutang dari tagihan listrik PT. PLN (Persero) dan susut

(losses) dapat ditekan, sehingga PT. PLN (Persero) dapat mengembangkan dan

menginvestasikan ke bidang lain yang lebih utama demi kemajuan untuk

meningkatkan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.

Dengan adanya penerapan sistem pemutus aliran listrik jarak jauh

diharapkan bisa diterapkan pada pelanggan Tegangan Rendah dan Menengah

serta memberikan peringatan kepada pelanggan untuk tidak mencoba

melakukan keterlambatan pembayaran tagihan rekening listrik, sehingga PT. PLN

(Persero) Cabang Samarinda dan Perusahaan dapat menekan tunggakan

rekening listrik.

4

Page 12: Karya

BAB II

LANDASAN TEORI

Automatic Meter Reading (AMR) adalah sistem pembacaan meter jarak

jauh secara otomatis, terpusat dan terintegrasi dari ruang kontrol melalui media

komunikasi telepon publik (PSTN), telepon selular (GSM), PLC atau gelombang

radio, menggunakan software tertentu tanpa terlebih dahulu melakukan

pemanggilan (dial up) secara manual. Sistem AMR diterapkan pada pelanggan

potensial dengan daya terpasang diatas 197 kVA. Konfigurasi peralatan yang

digunakan:

1. meter elektronik yang dipasang di pelanggan

2. modem dan saluran telepon

3. komputer yang terdapat diruang kontrol

Dengan sistem AMR, pelanggan dapat mengetahui nilai dan karakteristik

energi listrik yang dikonsumsi, sehingga dapat melakukan “energy menagement”

untuk menghemat biaya listrik. Keuntungan lain dalam penggunaan sistem AMR

ini adalah:

1. pencatatan meter lebih akurat

2. proses penerbitan rekening lebih cepat

3. penggunaan energi listrik dapat terpantau

4. upaya peningkatan mutu pelayanan melalui data langsung penggunaan

energi listrik yang dikonsumsi oleh pelanggan yang bersangkutan

II.1. METER ENERGI DIGITAL LANDIS & GYR

Meter Energi Digital adalah suatu perangkat elektronik yang digunakan

sebagai alat ukur transaksi energi secara resmi. Meter Energi Digital ini memiliki

5

Page 13: Karya

kemampuan untuk mengukur, menyimpan, dan menampilkan besaran-besaran

listrik dan energi. Sebelum digunakan sebagai alat ukur, meter energi digital ini

harus dilakukan setup (setting) fungsi parameter listriknya sesuai dengan

kebutuhan PLN sehingga akan berfungsi secara maksimal.

Sistematika untuk operasi yang optimal pada meter energi digital

Landis+Gyr ZMD405CT membutuhkan masukan tegangan fasa, arus fasa dan

tegangan fasa netral, yang digunakan untuk sistem pengukuran, power supply

untuk modem serta monitoring tegangan. Control input yang merupakan bagian

dari input contact digunakan untuk menyamakan jam dan tanggal digunakan

apabila meter di pasang secara berdampingan (multi drop), sistem meter

tersebut seperti pada gambar 2.1 dibawah ini.

gambar 2.1. Skematik diagram ZMD400CT

Untuk memudahkan dalam pembacaan tampilan output pada meter antara

lain tampilan layar yang akan menampilkan data-data yang terekam dalam

meter yang merupakan hasil dari pengukuran pemakaian energi listrik

pelanggan, display button pada meter dapat digunakan untuk melihat secara

manual ketika secara otomatis tidak ditampilkan. Lampu indikasi sebagai

indikator pemakaian pelanggan (kuadran pemakaian energi), optical interface

dapat digunakan sebagai parameterisasi dan interface untuk pengambilan data

secara manual apabila otomatis dari ruang kontrol tidak dapat dilaksanakan.

Sistem pengukuran dan pemrosesan dari sinyal-sinyal masukan pada

meter untuk dapat ditampilkan baik pada layar meter maupun pada ruang

6

Page 14: Karya

kontrol AMR perlu diproses, sehingga data yang ditampilkan tidak data mentah,

melainkan hasil perhitungan dan akurat. Hal ini yang diharapkan untuk tingkat

yang lebih bagus dari meter digital dibandingkan dengan meter

elektromekanikal.

gambar 2.2. Skema diagram pengukuran meter energi digital

Gambar 2.2 diatas merupakan sistem pemrosesan sinyal masukan yang berupa

analog arus (Ix) maupun tegangan (Ux), dengan sistem pengukuran pada meter

dapat ditampilkan dalam bentuk hasil pengukuran kWh ekspor maupun impor,

serta kVARh ekspor dan impor, hasil pengukuran lainnya yang sebagian besar

dapat di tampilkan dengan sistem Automatic Meter Reading (AMR) dan untuk

memudahkan dalam perhitungannya. Pemrosesan sinyal masukan untuk menjadi

hasil keluaran dan sekaligus dapat digunakan sebagai pemantauan pemakaian

energi listrik pada meter energi digital sudah melalui proses perhitungan sesuai

dengan standar internasional, sehingga hasil perhitungan yang akurat dengan

parameter yang bisa dikeluarkan cukup banyak inilah yang menjadikan satu

bentuk keunggulan meter energi digital (gambar 2.3).

7

Page 15: Karya

gambar 2.3. Skema pemrosesan sinyal

II.1.1. Output Contact

Sistem kontak yang terintegrasi dalam meter energi digital Landis+Gyr

mempunyai 3 Input Contact dan 2 Output Contact yang pada meter tipe

ZMD405CT masing-masing ditandai dengan nomor 15, 13, 33, 16 untuk input dan

51, 50, 52 untuk output. Output contact berfungsi untuk mengeluarkan sinyal

keluaran dari kontak yang akan diterima oleh Input contact juga bisa

mengaktifkan relay untuk kontak bantu.

gambar 2.4. output contact

Spesifikasi dari output contact sebagai berikut:

- tipe : solid state relay

- tegangan : 12 – 240 V AC/DC

- arus maksimum : 100 mA

- frekuensi : 50 Hz

II.2. PERANGKAT LUNAK LANDIS+GYR MAP 120

Perangkat lunak (software) Landis+Gyr MAP 120 yang nantinya akan

digunakan untuk parameterisasi meter energi digital oleh para user adalah

sebagai berikut:

8

Page 16: Karya

- Versi DEMO, versi dimana tersedia bebas untuk semua para pemakai,yang

berfungsi terbatas hanya untuk membaca meter ZMD dan tidak dapat

mengganti dan mensetting isi dari program meter elektronik tersebut.

- SERVICE EDITION, dimana fungsi dari Versi Demo ditambah dengan

kelebihan sebagai pemeliharaan, instalasi, pengujian meter, tapi tetap

tidak dapat digunakan untuk setting

- REMOTE SERVICE EDITION, mempunyai kemampuan lebih dari versi

Service Edition untuk berkomunikasi tambahan berfungsi untuk

parameterising remote melalui GSM, tapi tetap tidak bias digunakan untuk

setting

- PROFESSIONAL EDITION, dimana semua fungsi yaitu menyediakan

berbagai kemungkinan tambahan untuk meter parameterisasi, koneksi

melalui komunikasi, versi ini mempunyai hak penuh mengakses semua

parameter dengan parameter tree

- Built In License Test, mengijinkan semua fungsi Professional untuk

digunakan sekali selama 90 hari.

Perbedaan antara berbagai versi software disajikan oleh penggunaan suatu

software key.

II.3. KONTROLER TAK LINEAR 'SAKLAR'

Dengan didasarkan terhadap sinyal keluaran, kontroller dapat

dikategorikan ke dalam dua jenis kontroller yaitu kontroller linear dan kontroller

tak linear. Kontroller linear menunjukkan perilaku yang mampu menghasilkan

sinyal terus-menerus secara kontinyu. Sebaliknya kontroller tak linear hanya

mampu mengeluarkan sinyal pada beberapa kondisi. Kontrolller saklar hanya

mampu menghasilkan dua kondisi keluaran, yaitu kondisi tertutup (on) dan

terbuka (off).

Relay adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk melindungi,

memutuskan atau menghubungkan suatu rangkaian listrik yang satu ke

rangkaian listrik yang lainnya, yang bekerja secara otomatis dan dapat dipakai

sebagai alat kontrol jarak jauh.

Relay akan bekerja apabila ada besaran listrik mengalir melalui peralatan

tersebut.

Perubahan keadaan keluaran saklar sangat dipengaruhi oleh keadaan

sinyal masukan. Secara ideal kontroller ini tertutup jika masukan dikenai sebuah

tegangan positif dan akan terbuka kalau tidak ada tegangan masukan. Pada

9

Page 17: Karya

kenyataannya saklar ini tidak dapat langsung menutup disaat tegangan

masukannya berharga positif. Namun dibutuhkan beberapa tingkatan tegangan

positif masukan, baru saklar tersebut akan betul-betul tertutup. Demikian pula

dengan kondisi terbukanya, diperlukan sedikit tegangan negatif sebelum saklar

betul-betul terbuka. Kontroller saklar kebanyakan digunakan pada plan yang

berperilaku lamban. Plan berperilaku lamban memiliki arti bahwa reaksi

perubahan keluaran sangat lambat ketika terjadi perubahan pada masukannya.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1. PELAKSANAAN KEGIATAN

Pada pelaksanaan kegiatan pada pengembangan sistem pemutus aliran

listrik jarak jauh meter energi digital yang pada prinsipnya pemanfaatan sistem

yang terintegrasi pada meter, langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

1. Parameterisasi (setting) tambahan pada meter energi digital dengan

perangkat lunak (software) Landis+Gyr MAP 120 versi 2.1.14, untuk

mengaktifkan dan mengetahui kondisi output contact yang terintegrasi

pada meter energi digital tersebut.

2. Setelah mengetahui kondisi normal operasi output contact pada meter,

kemudian melakukan penerapan/percobaan dan menginventarisasi

10

Page 18: Karya

kebutuhan alat bantu untuk dapat memanfaatkan output contact pada

meter dengan tetap memperhitungkan tingkat keamanan operasi.

3. Membuat rangkaian dengan mengusahakan serupa seperti yang telah

terpasang pada pelanggan (pelanggan TR) kemudian melakukan analisa

dari rangkaian yang telah ada tersebut, untuk memperoleh hasil yang

dapat dikembangkan pada pelanggan tegangan menengah.

III.1.1. Parameterisasi Meter Energi Digital

Parameterisasi meter energi digital disini merupakan setting tambahan

diluar parameterisasi meter yang diterapkan pada meter-meter digital yang

sebagian besar telah terpasang di pelanggan AMR, hal ini perlu dilakukan untuk

mengaktifkan dan mengetahui kondisi normal output contact yang terintegrasi

dalam meter, sehingga dengan memberikan masukan pada meter, output

contact dapat melakukan perubahan posisi kontak, sehingga dapat diketahui

status normally open (NO) atau normally close (NC) pada operasi normal yang

sebagaimana mestinya. Setting meter ini pada Parameterisation Tree (base

meter) pada perangkat lunak MAP 120.

Langkah-langkah parameterisasi untuk mengaktifkan output contact:

a. Mengaktifkan Demand Monitoring (DM 1) pada menu Demand Monitoring

Demand Monitoring merupakan salah satu parameter yang digunakan

untuk mengontrol meter (mengaktifkan kontak pada meter sesuai dengan

parameter yang ingin kita kendalikan, dalam hal ini daya kVA).

11

Page 19: Karya

3.1. Mengaktifkan Demand Monitoring pada MAP 120

b. Mengaktifkan Demand Monitoring

Demand monitoring diaktifkan pada terminals sebagai sinyal output

kontrol yang akan digunakan sebagai pengendalian pada sistem pemutus

aliran listrik jarak jauh.

Gambar 3.2. Mengaktifkan Demand Monitoring pada Terminals

c. Mengaktifkan Parameter Demand Monitoring pada Control Table

Setelah mengaktifkan Demand Monitoring sebagai sinyal keluaran, sesuai

dengan parameter yang diinginkan kemudian pada Control Table kita

aktifkan (1) demand monitoring yang telah di setting pada terminals.

12

Page 20: Karya

Gambar 3.3a. Mengaktifkan Demand Monitorig pada control table MAP 120 (1)

Gambar 3.3b. Mengaktifkan Demand Monitorig pada control table MAP 120 (2)

Selain mengaktifkan (1) demand monitoring pada control table juga

memposisikan seluruh kontak pada control table (CS1 – CS16) pada posisi

0 (menutup) seperti pada gambar 3.3 , karena kita hanya ingin

menggunakan dan mengetahui kondisi normal dari posisi output contact

yang terdapat pada meter energi digital Landis+Gyr.

d. Memberikan masukan Demand Monitoring

Masukan Demand Monitoring pada sistem pemutus aliran listrik jarak jauh

menggunakan daya kontrak sebagai masukan, atau dapat dimasukan

threshold (primary value) pada percobaan 10,0000 kVA (beban kecil pada

simulasi), karena pengontrolan ditujukan untuk membatasi pemakaian

pelanggan. (gambar 3.3)

Setelah kita melakukan setting diatas maka dikirim ke meter. Untuk

mengaktifkan output contact nantinya harus connect baik dengan saluran

13

Page 21: Karya

telpon maupun optical interface ke meter, kemudian buka document type

parameterisation dan pilih menu Demand Monitoring maka akan tampil

seperti tampilan diatas (gambar 3.3) kemudian merubah masukan

Threshold (primary value) dengan nilai yang paling kecil (0,0001 kVA),

sehingga apabila output contact 51 dan 52 dihubungan dengan alat ukur

maka akan dapat terdeteksi kapan terjadi pada kondisi tutup maupun

buka. Dari hasil ini dapat diketahui pada kondisi normal operasi (pabrikan)

kontak 51-52 pada posisi Normally Open (NO).

Gambar 3.4. Demand monitoring untuk mengaktifkan output contact pada MAP

120

III.1.2. Alat Bantu Pemutus Aliran Listrik Jarak Jauh

Setelah mengetahui kondisi normal operasi output contact 51-52 pada

meter, langkah selanjutnya melakukan penerapan/percobaan dan

menginventarisasi kebutuhan sistem pemutus daya jarak jauh dengan

memanfaatkan output contact tersebut. Sebagai kontak bantu utama

menggunakan kontrol operasi MCCB untuk pelanggan tengangan rendah (TR)

dan Tripping Coil (TC) untuk pelanggan tegangan menengah (TM). Akan tetapi

output contact pada meter tidak bisa langsung dihubungkan dengan MCCB atau

TC sebagai fungsi kontrol, dikarenakan konsumsi arus untuk MCCB atau TC di

atas kemampuan arus output contact yang sebesar 100 mA dan untuk keamanan

sistem. Dengan kondisi demikian maka diperlukan relay yang mana konsumsi

14

Page 22: Karya

arusnya tidak melebihi kemampuan output contact meter sebagai kontak bantu,

sehingga dengan memanfaatkan kontak dari relay dapat menghubungkan

langsung tegangan yang diperlukan coil MCCB atau TC sebesar 220 VAC.

Sehingga kebutuhan peralatan pemutus aliran listrik pelanggan TR antara lain:

1. Relay 220 V.

2. MCCB dan shunt trip.

3. Kabel pengawatan.

III.1.3. Rangkaian Pemutus Sederhana

Gambar 3.5. Rangkaian sederhana pemutus dengan relay

Rangkaian di atas adalah rangkaian sederhana untuk percobaan

penerapan pemutus aliran listrik dan untuk membuktikan fungsi kerja dari output

contact meter energi digital. Prinsip dasar kerjanya sistem ini adalah seperti

halnya sebuah saklar mekanis, akan tetapi bedanya pada saklar yang digunakan.

Saklar yang digunakan adalah saklar elektronis yang terdapat pada meter energi

digital. Ketika eksekusi pada meter dengan memberi masukan demand

monitoring (Threshold (primary value) = 0,0001 kVA) untuk melakukan

pemutusan atau mematikan lampu maka posisi output contact pada meter

berubah menjadi Normally Close (NC), kemudian dari hubungan kontak tersebut

mengalirkan tegangan 220 VAC dari tegangan masuk meter ke coil relay

sehingga relay bekerja. Bekerjanya relay merubah posisi kontak NC menjadi

POWER SUPPLAY AC

N

RELAY

15

Page 23: Karya

Normaly Open (NO), sehingga lampu yang dikondisikan sebagai beban pada

pelanggan terhubung dengan kontak NC maka saat relay bekerja lampu padam.

III.2. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari simulasi penerapan sistem pemutus aliran listrik jarak jauh pada

meter energi digital Landis+Gyr, menunjukan sebuah keberhasilan dalam

penerapan pemutus dengan memanfaatan fitur yang terintegrasi pada meter

energi digital yang digunakan pada sistem AMR. Penerapan sistem ini

memanfaatkan output contact NO pada meter. Hal ini memberikan suatu fungsi

tambahan bahwa pengoperasian AMR dngan meter energi digitalnya tidak hanya

digunakan sebagai monitoring, proses pencatatan meter dan billing, kWh meter

dapat juga digunakan sebagai eksekutor pemutusan aliran listrik ke pelanggan

besar penguna AMR sebagai solusi dalam pengendalian pendapatan dan

mengurangi tunggakan.

Dari inventarisasi peralatan yang digunakan, maupun dalam pelaksanaan

simulasi dan percobaan sistem pemutus ini, yang mengkondisikan seperti hanya

seperti pada kondisi yang sebenarnya dilapangan (untuk TR), menunjukan bahwa

dengan investasi biaya yang cukup murah kita dapat diterapkan seperti sistem

telekomunikasi dengan memutus aliran ke pelanggan. Dengan tingkat keamanan

yang lebih ditampilkan dalam sistem ini agar supaya tidak mengganggu proses

pengukuran pada meter. Hasil dan Pembahasan lebih penekanan pada:

1. Masukan Demand Monitoring pada sistem pemutus aliran listrik jarak jauh

menggunakan parameter daya kontrak pelanggan sebagai masukan atau

Threshold 10,0000 kVA (pada percobaan) untuk menyalakan beban

(menutup kontak MCCB) dan 0,0001 kVA untuk mematikan beban

(membuka kontak MCCB), jadi parameter untuk pengendalian sistem

pemutus jarak jauh ini adalah membatasi pemakaian pelanggan (kVA),

dengan memberikan Threshold dari pemakaian maka akan mengaktifkan

kontak.

Current Average Demand pada demand monitoring adalah threshold

demand dengan hasil current demand terakhir berdasarkan interval waktu

(Load profile) yang telah di setting, misal kita memberikan masukan

threshold dengan nilai 0.0001 kVA, maka akan tersimpan sebagai current

average demand sehingga lampu akan padam ketika mencapai current

average demand lebih dari 0.0001 kVA. Hal ini menegaskan bahwa ketika

16

Page 24: Karya

posisi MCCB membuka NO (eksekusi pemutusan), kontak MCCB tidak

dapat diaktifkan secara manual, karena setting threshold output contact

yang tersimpan pada meter masih sebagai pemutus (kontak meter masih

pada posisi NC (threshold 0,0001 kVA) yang mengakibatkan TC masih

terus bekerja.

2. Penggunaan Relay 220 V digunakan untuk menjaga keamanan dari sistem

pengukuran meter. Kontak relay yang digunakan sebagai kontak bantu

adalah kontak NO, Penggunaan kontak NO pada relay, juga sebagai

keseragaman fungsi kerja daripada relay yang ada pada cubicle pelanggan

TM, sehingga dalam pemasangan sistem pemutus jarak jauh pada

pelanggan TM dipasang paralel dengan relay pada TC cubicle.

Untuk pelanggan TM hanya menggunakan relay 220 VAC, karena ada

sebagian dari tipe cubicle yang terpasang pada pelanggan terdapat

Tripping Coil yang dimanfaatkan sebagai pemutus (investasi lebih murah).

3. Pemilihan peralatan kontak bantu MCCB

MCCB digunakan karena pada kondisi stand by kontaknya adalah Normally

Close (NC), sehingga ketika kita mengaktifkan tripping coil MCCB

kontaknya berubah menjadi NO. Kondisi seperti inilah yang dibutuhkan

untuk melakukan proses pemutusan beban dipelanggan. Selain itu MCCB

memiliki kemampuan kontak yang cukup kuat untuk dialiri arus yang

sangat besar sesuai pemakaian pelanggan, dan sistem kontak MCCB yang

solid state (sekali ada masukan untuk membuka MCCB akan selalu

membuka)

17

Page 25: Karya

Gambar 3.6. Rangkaian Sistem Pemutus Aliran Listrik Jarak Jauh Pelanggan

Tegangan Rendah (TR)

POWER SUPPLAY

N

RELAY 220

CUBICLE OUTGOING SEPAM

18

Page 26: Karya

Gambar 3.7. Rangkaian Sistem Pemutus Aliran Listrik Jarak Jauh Pelanggan

Tegangan Menengah (TM)

III.2.1. RENCANA ANGGARAN BIAYA

Dalam penetapan anggaran biaya untuk sistem pemutus aliran listrik jarak

jauh, dibagi menjadi 2 bagian: biaya material dan biaya jasa. Biaya jasa disini

merupakan upah pemasangan untuk tiap unit pada setiap pelanggan, yang

merupakan kebijakan dari masing masing perusahaan, sedangkan dalam

penentuan biaya material untuk kebutuhan sistem pemutus.

A. Untuk Pelanggan Tegangan Rendah (TR)

RAB: SISTEM PEMUTUS ALIRAN LISTRIK JARAK JAUHPELANGGAN TEGANGAN RENDAH (TR)

        Harga JumlahNo. Nama Barang / Jasa Jumlah Satuan Satuan Harga

        (Rp) (Rp)  MATERIAL        1 MCCB 1 Bh 3,115,000 3,115,0002 Shunt Trip 1 Bh 212,500 212,500 3 Relay 1 Bh 35,000 35,000 4 Kabel 5 Mtr 5,000 25,000              JASA        1 Biaya Instalasi 1   50,000 50,000                                        TOTAL   3,437,000

B. Untuk Pelanggan Tegangan Menengah

RAB: SISTEM PEMUTUS ALIRAN LISTRIK JARAK JAUH

19

Page 27: Karya

PELANGGAN TEGANGAN MENENGAH (TM)

        Harga JumlahNo. Nama Barang / Jasa Jumlah Satuan Satuan Harga

        (Rp) (Rp)  MATERIAL        1 Relay 1 Bh 35,000 35,000 2 Kabel 15 Mtr 5,000 75,000              JASA        1 Biaya Instalasi 1   50,000 50,000                                        TOTAL   160,000

III.2.2. ANALISA FINANSIAL

Dalam analisa finansial terhadap penerapan sistem pemutus aliran listrik

jarak jauh ini meliputi perhitungan keuntungan yang di dapat Perusahaan apabila

pelanggan tidak terlambat dalam pelunasan rekening listrik.

Data yang digunakan dalam perhitungan analisa finansial diambil dari data

pelunasan rekening listrik untuk pelanggan 62 pelanggan AMR PT. PLN (Persero)

Wilayah Kalimantan Timur Cabang Samarinda bulan Agustus 2005.

Data:

1. Jumlah pelanggan AMR 62 (19 TR dan 43 TM)

2. Total Pendapatan dari 62 pelanggan: Rp. 6,014,386,478

3. Jumlah Pelanggan yang melunasi diatas ketentuan Perusahaan (tanggal 20

tiap bulannya) terdapat 11 pelanggan (5 B2; 2 B3; 1 I2; 3 I3) dengan total

tagihan Rp. 1,538,832,090, dengan perincian sebagai berikut:

AGUSTUS 2005TAGIHAN

NO NAMA PELANGGAN

TARIF REKENING

LISTRIK1 PERUM TELKOM B2 32,750,2552 HOTEL MJ B2 20,680,6103 SMAC PT B2 29,161,3004 SUMALINDO III PT I3 40,968,7255 SUMALINDO PT I3 498,550,090

6REJEKI ABADI Sengkotek. PT

B2 12,331,285

7 PLAZA SAMARINDA B2 22,545,7158 SCP B3 562,504,8609 H. SARDANI I2 43,002,630

10REJEKI ABADI Untung SR. PT

I3 16,037,965

20

Page 28: Karya

11DEVELOPER PT CSIS

B3260,298,655

TOTAL1,538,832,09

0

Berdasarkan data-data diatas, menunjukan bahwa dari ketepatan waktu

pelunasan tagihan rekening listrik perputaran pendapatan semakin cepat,

sehingga Perusahaan akan dapat menginvestasikan pendapatannya pada bidang

lain untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dan untuk peningkatan

pelayanan demi kepuasan pelanggan PT. PLN (Pesero) secara keseluruhan.

21

Page 29: Karya

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan percobaan pengembangan dari penerapan sistem

pemutus aliran listrik jarak jauh pada meter energi digital PT. PLN (Persero)

Cabang Samarinda dapat diambil kesimpulan:

1. Meter energi digital seperti yang telah dioperasionalkan pada pelanggan

Automatic Meter Reading (AMR) PT. PLN (Persero) Cabang Samarinda

dapat digunakan sebagai alat pemutus aliran listrik jarak jauh dengan

perangkat lunak MAP 120 yang sekaligus juga sebagai perangkat lunak

untuk setting dan parameterisasi meter. Dalam simulasinya dapat

diterapkan pada pelanggan Tegangan Rendah (TR) satu maupun tiga fasa

dan Tegangan Menengah (TM) dengan memanfaatan output contact 51-

52.

2. Alat pemutus aliran listrik jarak jauh ini bisa digunakan sebagai solusi

untuk mengurangi jumlah tunggakan dan usia piutang (Revenue

Protection).

3. Untuk operasi normal: output contact meter Normally Open (NO) – kontak

relay Normally Open (NO) – dan kontak MCCB Normally Close (NC).

4. Untuk pelanggan Tegangan Menengah biaya investasi relatif lebih murah

(hanya membutuhkaan 1 buah relay sebagai kontak bantu untuk

menggerakan Tripping Coil pada cubicle TM), sedangkan untuk pelanggan

Tegangan Rendah investasi sedikit lebih tinggi, selain membutuhkan relay

untuk kontak bantu juga membutuhkan alat pembatas MCCB. Tapi secara

keseluruhan investasi ini masih dirasakan lebih menguntungkan dibanding

harus menginvestasikan untuk teknologi baru sistem pemutus, dan

pentingnya sebagai pengendalian pendapatan bagi perusahaan, dan

mengurangi resiko turun ke lapangan.

IV.2. SARAN

Saran yang dapat diberikan untuk kemajuan PT. PLN (persero) Cabang

Samarinda, maupun Perusahaan secara keseluruhan:

21

Page 30: Karya

1 Menerapkan sistem pemutus jarak jauh ini pada pelanggan yang sudah

terpasang meter energi digital.

2 Apabila sistem pemutus jarak jauh diterapkan, perusahaan dapat

mensosialisasikannya kepada pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA

1. ....., User Manual “Industrial & Commersial ZMD400AT/CT – ZFD400AT/CT”,

Landis+Gyr Ltd., Switzerland.

2. ....., Manual Book, “Parameterisasi Landis+Gyr”, PT. Metindo Prima Daya.

Jakarta.

3. ....., Majalah FOKUS edisi 4 April 2005, PT. PLN (Persero).

4. Situs-situs internet:

a. www.plnjaya.co.id

b. www.pln-jatim.co.id

c. www.elektroindonesia.com

d. www.abakus.co.id

22