karies kelas 5

download karies kelas 5

If you can't read please download the document

description

karies kelas 5

Transcript of karies kelas 5

Karies gigi juga dibagi dari berbagai macam bentuk-bentuk karies, didalam buku Rasinta Tarigan (1993) :1. Berdasarkan stadium karies ( dalamnya karies gigi ) terbagi menjadi 3 yaitu: - Karies Superficialis Dimana karies baru mengenai email saja, sedang dentin belum terkena. - Karies MediaDimana karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin.- Karies ProfundaDimana karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-kadang sudah mengenai pulpa. Karies profunda ini dibagi lagi atas :- Karies profunda stadium I :Karies telah melewati setengah dentin, biasanya radang pulpa belum dijumpai. - Karies profunda stadium II :Masih dijumpai lapisan tipis yang membatasi karies dengan pulpa. Biasanya disini telah terjadi radang pulpa.- Karies profunda stadium III :Pulpa telah terbuka. Dijumpai bermacam-macam radang pulpa. 2. Berdasarkan banyaknya permukaan gigi yang terkena karies, yaitu :- Simpel Karies- Kompleks Karies3. Berdasarkan lokalisasinya menurut G.V.Black, yaitu : a. Klas I Karies yang terdapat pada bagian oklusal ( pits dan fissure ) dari gigi premolar dan molar ( gigi posterior ). Dapat juga terdapat pada gigi anterior di foramen caecum. b. Klas II Karies yang terdapat pada bagian approximal dari gigi molar atau premolar, yang umumya meluas sampai kebagian oklusal. c. Klas IIIKaries yang tedapat pada bagian apprioximal dari gigi depan, ( tetapi belum mencapai 1/3 incisal gigi ) . d. Klas IVKaries yang terdapat pada bagian approximal dari gigi depan dan sudah mencapai margo incisal ( telah mencapai 1/3 incisal gigi ) e. Klas VKaries yang terdapat pada bagian 1/3 leher dari gigi gigi depan maupun gigi belakang pada permukaan labial, lingual, palatal, ataupun bukal dari gig3. KlasifikasiA. Klasifikasi karies menurut G.J Mount and WR.Hume :3a. Berdasarkan site (lokasi). Site 1 : karies terletak pada pit dan fissure. Site 2 : karies terletak di area kontak gigi (proksimal), baik anterior maupun posterior. Site 3 : karies terletak di daerah servikal, termasuk enamel/permukaan akar yang terbuka.b. Berdasarkan size (ukuran) ; jika kavitas berkembang dari lesi bercak putih menjadi kavitas berlanjut sehingga menghancurkan mahkota gigi. Mahkota tersebut diklasifikasikan menjadi: Size 0 : lesi dini. Size 1 : kavitas minimal, melibatkan dentin namun belum terjadi. Kavitas yang masih minim dapat dilakukan perawatan remineralisasi. Size 2 : ukuran kavitas sedang, dimana masih terdapat struktur gigi yang cukup untuk dapat menyangga restorasi yang akan ditempatkan. Size 3 : kavitas yang berukuran lebih besar, sehingga preparasi kavitas di perluas agar restorasi dapat digunakan untuk melindungi struktur gigi yang tersisa dari retak/patah. Size 4 : sudah terjadi kehilangan sebagian besar struktur gigi seperti cups/sudut insisal.B. Klasifikasi karies menurut G.V Black :4 Kelas 1 : Kavitas pada semua pit dan fissure gigi, terutama pada premolar dan molar. Kelas 2 : Kavitas pada permukaan approksimal gigi posterior yaitu pada permukaan halus / lesi mesial dan atau distal biasanya berada di bawah titik kontak yang sulit dibersihkan . Dapat digolongkan sebagai kavitas MO (mesio-oklusal) , DO (disto-oklusal) dan MOD (mesio-oklusal-distal). Kelas 3: Kavitas pada permukaan approksimal gigi- gigi depan juga terjadi di bawah titik kontak, bentuknya bulat dan kecil. Kelas 4 : Kavitas sama dengan kelas 3 tetapi meluas sampai pada sudut insisal Kelas 5 : kavitas pada bagian sepertiga gingival permukaan bukal atau lingual,lesi lebih dominan timbul dipermukaan yang menghadap ke bibir/pipi dari pada lidah. Selain mengenai email,juga dapat mengenai sementum. Kelas 6 : Terjadi pada ujung gigi posterior dan ujung edge insisal incisive. Biasanya pembentukkan yang tidak sempurna pada ujung tonjol/edge incisal rentan terhadap karies.C. Mekanisme Terjadinya1a. Proses DemineralisasiDemineralisasi merupakan proses hilangnya atau terbuangnya garam mineral yaitu hidroksiapatit pada gigi.Komponen mineral dari email, dentin dan sementum adalah hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2). Pada lingkungan netral, hidroksiapatit berada pada keseimbangan dengan saliva yang banyak terdapat ion Ca2+ dan PO43-.Hidroksiapatit sangat reaktif terhadap ion hydrogen pada pH 5,5 atau dibawahnya. H+ lebih bereaksi terhadap grup fosfat pada lingkungan cair yang berdekatan dengan permukaan Kristal. Proses tersebut dapat digambarkan sebagai konversi PO43- ke HPO42- dengan penambahan H+ dan pada waktu yang bersamaan H+ mengalami buffer. HPO2- kemudian tidak mampu untuk berkonstribusi pada keseimbangan hidroksiapatit karena mengandung PO43-, daripada HPO42-, dan kristal hidroksiapatit kemudian larut.b. Proses RemineralisasiRemineralisasi merupakan kebalikan dari demineralisasi yaitu penempatan kembali garam-garam mineral ke gigi. Proses remineralisasi dapat terjadi jika pH saliva menjadi netral dan terdapat ion Ca2+ dan PO43- yang cukup di lingkungan saliva. Pengembalian mineral ini dapat terjadi dengan proses buffer, atau ion Ca2+ dan PO43- pada saliva dapat menghalangi proses larutnya mineral melalui efek ion yang biasa.Interaksi ini dapat ditingkatkan dengan kehadiran ion fluoride pada tempat reaksi. Reaksi seluruhnya, yang mungkin dapat dikarakteristikan sebagai proses demin/remin, dapat disimbolkan sebagai berikut.