kAret

11
A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia modern saat ini banyak peralatan peralatan yangmenggunakan bahan yang sifatnya elastis tidak mudah pecah apabila terjatuh dari suatutempat. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan tersebut secara langsung kebutuhan karet juga meningkat dengan sendirinya sesuai kebutuhan manusia.Karet adalah polimer hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi kesusuan (dikenalsebagai latex) yang diperoleh dari getah beberapa jenis tumbuhan pohon karet tetapi dapat juga diproduksi secara sintetis. Sumber utama barang dagang dari latex yang digunakanuntuk menciptakan karet adalah pohon karet Hevea brasiliensis ( Euphorbiaceae ). Inidilakukan dengan cara melukai kulit pohon sehingga pohon akan memberikan respons yangmenghasilkan lebih banyak latex lagi.Pohon jenis lainnya yang mengandung lateks termasuk fig , euphorbia dan dandelion .Pohon pohon tersebut tidak menjadi sumber utama karet, dikarenakan pad a perang dunia II persediaan karet orang Jerman dihambat, sehingga Jerman mencoba mencari sumber sumberalternatif lain, sebelum penciptaan karet sintetis.Lebih dari setengah produksi karet yang digunakan sekarang ini adalah sintetik, tetapi beberapa juta ton karet alami masih tetap diproduksi setia p tahun, dan masih merupakan bahan penting bagi beberapa industri termasuk otomotif dan militer. D.

Transcript of kAret

Page 1: kAret

A. Latar BelakangDalam kehidupan manusia modern saat ini banyak peralatan‐ peralatan yangmenggunakan bahan yang sifatnya elastis tidak mudah pecah apabila terjatuh dari suatutempat. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan tersebut secara langsung kebutuhan karet juga meningkat dengan sendirinya sesuai kebutuhan manusia.Karet adalah polimer hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi kesusuan (dikenalsebagai latex) yang diperoleh dari getah beberapa jenis tumbuhan pohon karet tetapi dapat juga diproduksi secara sintetis. Sumber utama barang dagang dari latex yang digunakanuntuk menciptakan karet adalah pohon karet Hevea brasiliensis( Euphorbiaceae). Inidilakukan dengan cara melukai kulit pohon sehingga pohon akan memberikan respons yangmenghasilkan lebih banyak latex lagi.Pohon jenis lainnya yang mengandung lateks termasuk fig ,euphorbia dandandelion.Pohon‐ pohon tersebut tidak menjadi sumber utama karet, dikarenakan pada perang dunia II persediaan karet orang Jerman dihambat, sehingga Jerman mencoba mencari sumber ‐sumberalternatif lain, sebelum penciptaan karet sintetis.Lebih dari setengah produksi karet yang digunakan sekarang ini adalah sintetik, tetapi beberapa juta ton karet alami masih tetap diproduksi setiap tahun, dan masih merupakan bahan penting bagi beberapa industri termasuk otomotif dan militer.D. Industri KaretKaret merupakan hasil bumi yang bila diolah dapat menghasilkan berbagai macam produk yang amat dibutuhkan dalam kehidupan. Teknologi karet sendiri semakin berkembang dan akan terus berkembang seiring berjalannya waktu dan akan semakin banyak produk yang dihasilkan dari industri ini. Ada dua jenis karet yang biasa digunakan dalamindustri yaitu karet alam dan karet sintesis. Karet alam (natural rubber ) merupakan air getahdari tumbuhan Hevea brasiliensis, yang merupakan polimer alam dengan monomer isoprena,sedangkan karet sintetis sebagian besar dibuat dengan mengandalkan bahan baku minyak bumi.

Page 2: kAret

Pada dasarnya karet berasal dari alam yaitu dari getah pohon karet(atau dikenal dengan istilah lateks), maupun produksi manusia (sintetis). Saat pohon karetdilukai, maka getah yang dihasilkan akan jauh lebih banyak. Saat ini Asia menjadi sumberkaret alami. Karet telah digunakan sejak lama untuk berbagai macam keperluan antara lain bola karet, penghapus pensil, baju tahan air, dll. Untuk menjaga kualitas dan kontinuitas bahan baku, maka dilakukan pengawasan pada tiap penyadap. Dari hasil penyadapan, dapatditentukan:1. Bobot atau isi lateks: Penyadap menuangkan lateks dari ember-ember pengumpul kedalam ember-ember takaran melalui sebuah saringan kasar dengan ukuran lubang 2mm, maksudnya untuk menahan lump yang terjadi karena prakoagulasi.2. Kadar Karet Kering (KKK): Penentuan kadar karet kering (KKK) sangat pentingdalam usaha mencegah terjadinya kecurangan para penyadap.Lateks sebagai bahan baku berbagai hasil karet, harus memiliki kualitas yang baik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas lateks, sebagai berikut:1. Faktor dari kebun (jenis klon, sistem sadap, kebersihan pohon, dan lain-lain).2. Iklim (musim hujan mendorong terjadinya prakoagulasi, musim kemarau keadaanlateks tidak stabil).3. Alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan dan pengangkutan (yang baik terbuatdari aluminium atau baja tahan karat).4. Pengangkutan (goncangan, keadaan tangki, jarak, jangka waktu).5. Kualitas air dalam pengolahan.6. Bahan-bahan kimia yang digunakan.7. Komposisi lateks.Pada saat mulai keluar dari pohon hingga beberapa jam lateks masih berupa cairan, tetapisetelah kira kira 8 jam lateks mulai mengental dan selanjutnya membentuk gumpalan karetatau yang lebih dikenal dengan istilah prakoagulasi. Penyebab terjadinya prakoagulasi antaralain sebagai berikut:1. Penambahan asamPenambahan asam organik ataupun anorganik mengakibatkan turunnya pH lateks sehinggalateks kebun membeku.2. MikroorganismeLateks segar merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroorganisme,mikroorganisme banyak terdapat dilingkungan perkebunan karet, mikroorganisme inimenghasilkan asam yang menurunkan pH, serta menimbulkan bau karena terbentuknya asamyang mudah menguap. Bila banyak organisme maka senyawa asam yang dihasilkan akan banyak pula. Suhu udara yang tinggi akan lebih mengaktifkan kegiatan bakteri sehinggadalam penyadapan ataupun pengangkutan diusahakan pada suhu rendah atau pagi.3.

Page 3: kAret

 IklimAir hujan akan membawa zat kotoran dan garam yang larut dari kulit batang. Zat-zat ini akanmengkatalisis terjadinya prakoagulasi. Lateks yang baru disadap juga mudah menggumpal jika terkena sinar matahari yang terik karena kestabilan koloidnya rusak oleh panas yangterjadi.4. PengangkutanPengangkutan yang terlambat atau pun jarak yang jauh menyebabkan lateks baru tibaditempat pengolahan pada siang hari dan sempat terkena matahari sehingga mengganggukestabilan lateks. Jalan yang buruk atau angkutan yang terguncang-guncang mengakibatkanlateks yang terangkut terkocok-kocok secara kuat sehingga merusak kestabilan koloid.5. Kotoran atau bahan bahan lain yang ikut tercampurLateks akan mengalami prakoagulasi bila dicampur dengan air kotor, terutama air yangmengandung logam atau elektrolit. Prakoagulasi juga sering terjadi karena tercampurnyakotoran atau bahan lain yang mengandung kapur atau asam.Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya prakoagulasiantara lain sebagai berikut:1) Menjaga kebersihan alat alat yang digunakan dalam penyadapan, penampungan,maupun pengangkutan. Selama pengangkutan dari kebun ke pabrik pengolahan, lateksdijaga agar tidak mengalami banyak guncangan.2) Mencegah pengenceran lateks dari kebun dengan air kotor, misalnya air sungai, airsaluran atau got.3) Memulai penyadapan pada pagi hari sebelum matahari terbit untuk membantuagarlateks dapat sampai ke pabrik atau tempat pengolahan sebelum udaramenjadi panas.Apabila langkah langkah pencegahan diatas sudah dilakukan tetapi hasilnya belumseperti yang diinginkan, maka zat antikoagulan dapat digunakan. Zat antikoagulan ada beberapa macam, tetapi harus dipilih yang paling tepat. Pilihan disesuaikan dengankondisi lokasi, harga, dan kadar bahaya zat tersebut dan yang terpenting adalahkemampuan zat tersebut dalam mencegah prakoagulasi.Dalam pemakaiannya zat antikoagulan biasa digabung untuk menambah daya antikoagulasinya, bisa 2 macam menjadi satu atau tiga macam campuran sekaligus. Berikut inicontoh beberapa antikoagulan yang banyak dipakai di perusahaan atau tempat tempat pengolahan karet diantaranya:

 Soda atau natrium karbonat (Na2CO3) Amonia (NH3) Formaldehid

Page 4: kAret

  Natrium sulfit (Na2SO3) (Syamsulbahri, 1996).

E. Proses Pembuatan Lembaran Karet Adapun tahapan dalam proses pembentukan lembaran karet, yaitu sebagai berikut:1. PenyadapanProses penyadapan ini dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 04.00 sampai pada pukul 08.00. Hasil sadapan ini berupa lateks yang di tampung dalam sebuahwadah besar.2. Pengangkutan Lateks SegarPihak pabrik telah menyediakan beberapa truk untuk mengangkut hasil penyadapan karet yang diambil dari kebun karet yang jauh dari pabrik tersebut yangtelah dilengkapi dengan tangki besar untuk menampung lateks segar yang ada padakebun karet tersebut.3. Penerimaan LateksDipabrik karet telah disediakan tempat atau bak penampungan untukmenampung semua hasil penyadapan yang berbentuk lateks. Sebelum di masukan kedalam bak penampungan, lateks sebelumnya ditambahkan Amonia. Proses penambahan ammonia tersebut ditambahkan untuk mencegah terjadinya proses penggumpalan oleh latex itu sendiri.Lateks yang sudah di tambahkan Amonia kemudian di tuangkan ke bak penampunganuntuk di saring terlebih dahulu. Proses penyaringan ini di lakukan untuk menyaringadanya bahan bahan campuran seperti plastik, daun-daun, karet yang menggumpaldan masih banyak lagi kandungan yang lainnya. Lateks hasil saringan ini kemudian ditampung lagi dalam sebuah wadah atau bak yang berbentuk sumur.Pada wadah yang berbentuk sumur ini semua karet hasil penyaringan ditampunguntuk diaduk agar supaya busa dari lateks tersebut dapat diambil dan dibuang. Pabrikmenyediakan tiga buah wadah berbentuk sumur untuk menampung hasil dari lateksyang di kumpulkan dari kebun karet.

4. Ketersediaan Air BersihTersedianya air bersih adalah salah satu bagian terpenting dari proses pengolahan lateks menjadi lembaran karet. Ketersediaan air ini sangat berpengaruhterhadap hasil yang di dapatkan. Pada proses pengolahan lateks, air yang di perlukanharus mengalir setiap saat, karena semuah kebersihan tempat pengolahan akan di bersihkan dengan menggunakan air, sehingga karet tidak mudah lengket pada wadahatau pada bak

Page 5: kAret

penampungan cairan lateks.Pihak pabrik menyediakan air bersih sesuai prosedur yang ada. Air bersih ini selaindigunakan untuk proses pembersihan tempat pengolahan, air bersih ini jugadigunakan untuk merendam lateks yang ditampung dalam wadah atau bak yang diberisekat sekat, dan juga digunakan untuk mengalirkan lateks yang telah digumpalkanketempat penggilingan.5. Pengaliran Cairan LateksPada pengolahan cairan lateks, cairan lateks yang sudah disaring dan diberiamonia dialirkan melalui wadah panjang terbuka, dengan lebar kurang lebih 20 cm.Cairan lateks tersebut di alirkan dan kemudian di tampung dalam 40 wadah atau bakyang diberi 26 sekat yang telah di bersikan sebelumnya.Wadah atau bak pengaliran cairan lateks ini di beri lubang setiap satu meter, untukmemudahkan menampung cairan lateks tersebut pada wadah tempat untukmenggumpalkan karet, dapat menggunakan potongan-potongan pengalir cairan iniuntuk menampungnya di wadah berikutnya. Panjang dari potongan potongan tersebutkurang lebih dua meter.6. Proses PenggumpalanProses penggumpalan adalah proses untuk menggumpalkan cairan lateks yangakan membentuk persegi panjang dengan panjang kurang lebih 1 –  1,5 meter.Sebelum digumpalkan, cairan lateks sebelumnya di alirkan dan di tampung kedalamwadah atau bak yang memiliki panjang 2 -2,5 meter dan lebar 1 –  1,5 yang kemudiandi beri 26 sekat untuk membentuk 26 lembaran gumpalan lateks.Lateks yang di tampung pada bak tersebut mempunyai ukuran banyaknya cairanlateks yang akan di tampung pada wadah tersebut. Wadah atau bak penampungtersebut memiliki tinggi 75 cm, sedangkan setiap wadah hanya dapat di isi kuranglebih 24 cm cairan lateks untuk di gumpalkan. Setelah wadah atau bak tersebut di isidengan ukuran tersebut, maka 1 centi meternya di isi dengan asam semut. Berartisemua cairan dalam wadah tersebut memiliki tinggi 25 cm yang berisi lateks danasam semut itu sendiri, kemudian cairan dalam wadah tersebut diaduk sebanyakempat kali adukan secara bertahap.Proses pengadukan ini bertujuan untuk mengambil busa busa cairan lateksyang kemudian di buang pada tempat pembuangan yang tersalur pada penampunganlimbah. Kemudian sekat sekat tesebut di pasang dengan antara setiap sekatnya kuranglebih 20 cm.Proses penambahan asam semut disini, bertujuan untuk mempercepat penggumpalan lateks. Setelah proses pemasangan sekat selesai, wadah tersebut ditutup dengan menggunakan terpal untuk mencegah terjadinya oksidasi oleh udara.Dengan menunggu sekitar satu jam, lateks tersebut dengan sendirinya akanmenggumpal. Kemudian lateks yang telah menggumpal pada wadah tesebut di isi air,dengan tujuan lateks tersebut tidak melekat pada wadah tersebut sehingga mudahuntuk di angkat dan di keluarkan. Dengan menunggu sekitar satu jam, barulah karet diangkat kemudian di alirkan dengan air pada tempat penggilingan.

Page 6: kAret

7. Proses PenggilinganProses penggilingan di lakukan setelah menunggu satu jam gumpalan karetyang di diamkan pada pengaliran menuju alat penggilingan. Setelah menunggukurang lebih satu jam, barulah gumpalan lateks tersebut di giling sehinggamembentuk lembaran lembaran karet dengan ketebalan pada setiap lembaran karettersebut setebal tiga centi meter.Lembaran lembaran karet hasil penggilingan tersebutkemudian di keringkan dahulu sebelum diangkut ke proses pengasapan. Lembaranlateks yang di giling tersebut harus berbentuk lembaran panjang dan di usahakansupaya tidak terbentuk lembaran pendek. Lembaran karet tersebut tudak membentuklembaran rata, akan tetapi lembaran terbentuk dengan lembaran berbintik bintik yangtelah di buat pada alat penggilingan. Proses pembuatan bintik bintik ini supaya karettidak mudah rusak oleh jamur dan pengaruh lainya. Setelah kering, kemudianlembaran karet di angkut ke ruang pengasapan.8. Proses PengasapanProses pengasapan adalah proses yang di lakukan untuk merubah warnalembaran karet dari warna putih menjadi warna cokelat. Pada proses pengasapan ini juga di lakukan untuk mengeringkan lembaran karet. Proses pengasapan di lakukan pada sebuah ruangan yang di sebut kamar asap. Proses pengasapan di lakukan

sebanyak lima hari dengan bahan bakar yang di gunakan adalah kayu karet 2,5 sampaidengan 3 M3/ton setiap harinya.Setiap harinya proses pengasapan di lakukan dengan kemar asap yang mempunyaisuhu yang berbeda beda. Suhu kamar sesuai hari lembaran karet dalam kamar asapsebagai berikut: Hari pertama suhu yang digunakan adalah 40 derajat celcius Hari kedua suhu yang digunakan adalah 45 derajat celcius Hari ketiga suhu yang digunakan adalah 50 derajat celcius Hari keempat suhu yang digunakan adalah 55 derajat celcius Hari kelima atau hari terakhir suhu yang digunakan adalah 60 derajat celciusSetiap kamar asap, suhu tidak boleh kurang atau lebih. Jika suhu kurang ataumelebihi suhu yang di tentukan, maka akan sangat berpengaruh pada hasil yangdidapatkan. Setelah lima hari berada di dalam kamar

Page 7: kAret

asap, kemudian lembaranlembaran karet di angkut keruang sortasi dengan warna lembaran karet yang sudahditentukan dan layak masuk kedalam ruang sortasi.9. SortasiSortasi adalah proses pengumpulan lembaran lembaran karet sebelum pengepakan. Pada ruang sortasi ini lembaran lembaran karet akan di pisahkan sesuaiwarna dari karet yang di sebut Riber Smoked sheat  dan di singkat dengan RSS. Dalam proses sortasi, lembaran karet di bedakan dengan empat RSS yaitu RSS 1, RSS 2,RSS 3, dan RSS 4. Setiap RSS di bedakan dengan warna dari lembaran karet tersebut.RSS 1,2,3, dan 4 mempunyai warna sama yaitu warna cokelat tetapi ada perbedaan disetiap RSS seperti contoh RSS1 lebih cokelat di bandingkan RSS4 yang mempunyaiwarna cokelat kehitaman, begitu juga pada RSS2 dan RSS3 dimana keempatnyamempunyai warna mirip namun berbeda. Setelah proses pembedaan di setiap RSSnya,di lakukan proses selanjutnya yang dinamakancuttingatau proses pengguntingan.Prosescutting  juga dilakukan di dalam ruang sortasi. Prosescutting , dilakukan pemeriksaan terhadap karet karet yang rusak. Kerusakan pada karet dapat di lihatdengan adanya warna putih pada lembaran lembaran karet dengan menggunakanlampu neon warana putih, kemudian lembaran karet yang mempunyai warna bintik bintik putih di dalamnya akan di gunting. Lembaran karet yang bersih dari bintik bintik berwarna putih di simpan sesuai warna RSS masing masing dan lembaran karetyang memiliki warna bintik bintik putih di simpan untuk di daur ulang.10. PengepakanProses pengepakan dilakukan di dalam ruang sortasi. Pengepakan di lakukandengan melakukan penimbangan terlebih dahulu. Untuk RSS yang utuh berat yangharus ditimbang untuk pengepakan adalah 113/ball, sedangkan untukcutting  116/ball. Namun setiap pengepakan tidak semuanya mempunyai berat seperti yang di tentukandi atas. Berat dari pengepakan dapat di sesuaikan dengan pesanan pemasok. Sebelumdi lakukan pengepakan, lembaran karet tersebut di pres terlebih dahulu dan kemudiandilakukan pengepakan setelah itu lembaran karet tersebut dibungkus yang dinamakan pembungkusan ball dan di beri merk.Diagram AlirPenyadapanPengangkutanLatex SegarPenerimaan LatexPembersihanPenampunganPenggilinganPengasapanSortasiPengepakan