Isi ( Lab. Karet )

23
BAB II PENGUJIAN KOMODITI A. Laboratorium Karet A.1. Pengujian Standar Indonesia Rubber ( SIR ) SNI 06-1903-2000 A.1.1. Ruang Lingkup Standar ini meliputi ruang lingkup, definisi, penggolongan, bahan olah, syarat ukuran, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, pengemasan, syarat penandaan dan catatan umum Standard Indonesian Rubber ( SIR ). A.1.2. Definisi Standard Indonesian Rubber adalah karet alam yang diperoleh dari pohon Hevea Brasiliensis secara mekanis dengan atau tanpa kimia, serta mutunya ditentukan secara spesifikasi teknis. A.1.3. Penggolongan SIR digolongkan dalam enam jenis mutu yaitu : SIR 3 CV ( Constanta Viscosity ) SIR 3 L ( Light ) SIR 3 WF ( Whole field ) SIR 5 SIR 10 SIR 20 A.1.4. Bahan Olah 23

Transcript of Isi ( Lab. Karet )

Page 1: Isi ( Lab. Karet )

BAB II

PENGUJIAN KOMODITI

A. Laboratorium Karet

A.1. Pengujian Standar Indonesia Rubber ( SIR ) SNI 06-1903-2000

A.1.1. Ruang Lingkup

Standar ini meliputi ruang lingkup, definisi, penggolongan, bahan olah, syarat

ukuran, syarat mutu, pengambilan contoh, cara uji, pengemasan, syarat penandaan

dan catatan umum Standard Indonesian Rubber ( SIR ).

A.1.2. Definisi

Standard Indonesian Rubber adalah karet alam yang diperoleh dari pohon Hevea

Brasiliensis secara mekanis dengan atau tanpa kimia, serta mutunya ditentukan

secara spesifikasi teknis.

A.1.3. Penggolongan

SIR digolongkan dalam enam jenis mutu yaitu :

SIR 3 CV ( Constanta Viscosity )

SIR 3 L ( Light )

SIR 3 WF ( Whole field )

SIR 5

SIR 10

SIR 20

A.1.4. Bahan Olah

SIR 3 CV, SIR 3 L, dan SIR 3 WF dari lateks

SIR 5, SIR 10, dan SIR 20 dari koagulum lateks

Untuk memilih bahan jenis olah yang sesuai dengan rencana produksi, produsen

SIR dapat berpedoman pada SNI 06-2047 Revisi terakhir ( Standar Bahan Olah

karet )

A.1.5. Syarat Ukuran

Standard Indonesia Rubber disajikan dalam bentuk bandela yang di kempa.

Dengan vat dan ukuran tertentu, ukuran bandela SIR yang diperdagangkan adalah

panjangnya 675 + 25 mm lebar 355 + 10 mm, dapat mempunyai berat sebesar 33

1/3 kg sesuai permintaan pembeli.

23

Page 2: Isi ( Lab. Karet )

SYARAT MUTU SIRNo Jenis Uji/Karekteristik Jenis Mutu PERSYARATAN

SIR 3 CV SIR 3 L SIR 3 WF SIR 5 SIR 10 SIR 20Bahan

Olah/SatuanLATEKS

1 Kadar kotoran (b/b) % Maks 0,03 Maks 0,03 Maks 0,03 Maks 0,05 Maks 0,10 Maks 0,20

2 Kadar abu (b/b) % Maks 0,50 Maks 0,50 Maks 0,50 Maks 0,50 Maks 0,75 Maks 1,00

3 Kadar zat menguap (b/b) % Maks 0,80 Maks 0,80 Maks 0,80 Maks 0,80 Maks 0,80 Maks 0,80

4 PRI - Min 60 Min 75 Min 75 Min 70 Min 60 Min 50

5 PQ - - Min 30 Min 30 Min 30 Min 30 Min 30

6 Nitrogen % Maks 0,60 Maks 0,60 Maks 0,60 Maks 0,60 Maks 0,60 Maks 0,60

7Kemantapan viskositas / WASH (Skala Plastisitas Wallaces)

- Maks 8 - - - - -

8Viskositas mooneyML (1+4) 100 C

- *) - - - - -

9 Warna skala lovibond - - Maks 6 - - - -

10 Pemasakan ( CURE ) - **) **) -

11 Warna lambang - Hijau Hijau - - - -

12 Warna plastik bandela - Transparan Transparan Transparan Transparan Transparan Transparan

13 Warna pita plastik - Jingga TransparanPutih susu / transparan

Putih susu / transparan

Putih susu / transparan

Putih susu / transparan

Page 3: Isi ( Lab. Karet )

BAB III

CARA KERJA DAN HASIL PERHITUNGAN

A. Laboratorium Karet

3.1.1. Penyeragaman Contoh Sebelum pegujian mutu SIR dilaksanakan, kedua belah potongan contoh karet

disatukan dan digiling untuk penyeragaman. Selanjutnya contoh uji diambil dari

contoh karet yg telah diseragamkan.

Peralatan :

- gilingan laboratorium

- ukuran rol minimum dia meter 150 mm x 300 mm panjang

- perbandingan kecepatan putaran rol depan dan rol belakang

1 dengan gesekan : 1 : 1,4 ± 0,1

2 tanpa gesekan : 1 : 1

- kecepatan berputar : 30 ± 1: pm

- dilengakapi sistem pendingin dengan air mengalir.

- neraca : kapasitas mencapai 500 ± 1 gr.

Cara Kerja

- satukan kedua belah contoh karet tersebut pada butir 8.1 dan digiling 6 kali

melalui gilingan laboratorium dengan celah rol: 1,65 mm. Rol gilingan dijalankan

dengan kecepatan 1 : 1,4 dan didinginkan aliran air pada suhu kamar.

- setelah tiap kali pengilingan, lembaran karet digulung dan salah satu ujung

gulungan dimsukan kembali kegilingan pada penggilingan berikutnya, letakan

baki atau lembaran plastik yang bersih dibawah gilingan guna menampung

kotoran karet yang jatuh selama penggilingan.

Page 4: Isi ( Lab. Karet )

- kotoran karet tersebut dikembalikan pada lembaran karet sebelum penggilingan

berikutnya.

- pada penggilingan yang ke 6 kali, lembaran yang digulung melainkan dilipat dua ,

lembaran karet yang telah di seragamkan tersebut menjadi contoh uji untuk:

- Penetapan kadar kotoran : 20-25 gram

- Penetapan kadar abu : 10-15 gram

- Penetapan kadar zat menguap : 20-25 gram

- Penetapan PRI : 15-25 gram

- Penentuan warna (untuk SIR 3 L) : 15-25 gram

- Penetapan kadar nitrogen : 5-10 gram

- khususnya untuk penetapan kadar zat menguap contoh uji disimpan didalam

kantong plastik/ wadah yang sesuai dan ditutup rapat segera setelah penyeragaman

dan pengguntingan.

- bila hal tersebut tidak segera dilaksanakan, maka kelembaban pada udara akan

berada dalam keseimbangan sehingga pengujian yang dilakukan tidak akan

menunjukkan hasil yang sebenarnya.

- untuk penetapan uji tambahan bila dikehendaki:

- Penetapan ASHT SIR 3 CV : 1,5 – 25 gram

- Penetapan viskositas mooney SIR 3 CV : 100 – 150 gram.

Page 5: Isi ( Lab. Karet )

3.1.2. PENETAPAN KADAR KOTORAN

Kotoran adalah benda asing yang tidak larut dan tidak dapat melalui saringan

325 mesh. Adanya kotoran di dalam karet yang relatif tinggi dapat mengurangi sifat

dinamika yang unggul dari vulkanisat karet alam antara lain kalor timbul dan

ketahanan retak lenturnya. Kotoran tersebut juga mengganggu pada pembuatan

vulkanisat tipis.

Potongan uji untuk penetapan kadar kotoran perlu di tipiskan lagi untuk

memudahkan pelarutan. Potongan uji yang telah di giling ulang, dilarutkan di dalam

pelarut yang mempunyai titik didih tinggi, disertai penambahan suatu zat untuk

memudahkan larutnya karet (rubber peptiser). Larutan kotor yang tertinggal kemudian

dituangkan melalui saringan 325 mesh, kotoran yang tertinggal pada saringan yang

telah dikeringkan di dalam oven, kemudian ditimbang setelah didinginkan.

Hasil pelaksanaan pengujian yang baik, dapat dilihat dari mudah bergeraknya

kotoran kering di dalam saringan.

Peralatan dan Bahan

Neraca Analitis Thermometer Wadah Buret Otomatis Wadah Labu Erlenmeyer Desikator Pemanas Pemegang Saringan Gilingan Laboratorium Neraca Baki/Lembaran Plastik Gunting Penjepit Pemgang Labu Erlenmeyer Sarung Tangan Asbes Slide Proyector Pemegang Untuk Memeriksa Saringan Terpentin Mineral Peptiser Silica Gel Teepol Atau Pembersih

Cara Kerja

Page 6: Isi ( Lab. Karet )

- Giling contoh uji untuk penetapan kadar kotoran sebesar 20- 25 gram 2 kali

melalui gilingan laboratorium (setelah penggilingan pertama,lembaran karet

dilipat dua), kedua rol berputar dengan kecepatan yang sama (1:1),dan celah rol

diatur 0,33 mm

- Timbang kira kira 10 gram lembaran contoh karet dengan ketelitian mendekati 0,1

mg

- Kemudian digunting kecil-kecil menjadi 12-15 potongan atau ditipiskan.

- Masukan kedalam labu erlenmeyer 500 ml yang telah berisi terpentin mineral 250

ml dan 1-2 ml peptiser

- Panaskan diatas pemanas selama 1,5-2,5 jam pada suhu 1200C ± 50C.

- Kocok sekali-sekali untuk mempercpat pelarutan.

- Jika karet telah larut sempurna saring dlam keadaan panas secara dekantasi

melalui saringan bersih.

- Saringan yang akan digunakan,sebelum harus dikeringkan didalam oven selama ±

1 jam pada suhu 1000C dan setelah didinginkan didalam desikator sampai suhu

kamar ±30 menit,kemudian ditimbang

- Biarkan kotoran mengendap sebanyak mungkin di dasar labu erlenmeyer untuk

pencucian selanjutnya. Cuci kotoran labu 2 kali masing-masing 30-50 ml terpentin

panas.

- Tuangkan cucian kedalam saringan dengan memiringkan labusehingga mulut labu

menghadap kebawah,semprotkan terpentin dingin kedalamny sengan

menggunakan botol semprot.

- Usahakan agar seluruh sisa kotoran terbawa kedalam saringan.

- Keringkan saringan berisi kotoran didalam oven pada suhu 90-1000C selama 1 jam

dinginkan dalam desikator selama ± 30 menit,kemudian ditimbang dengan

ketilitian mendekati 0,1 mg.

Rumus Perhitungan A – B

kadar kotoran = X 100 C

A = bobot saringan berikut contohB = bobot saringan kosongC = bobot potongan uji

Page 7: Isi ( Lab. Karet )

Hasil Perhitungan

No. Contoh: 01 (Afradini Nasution)

A – B Kadar kotoran = -------------- × 100% C 14,1979 – 14,1940= ------------------------- × 100% = 0,0389 %

10,0155

No. Contoh: 03 ( Imam Zulkarnaen )

A – BKadar kotoran = ---------------- × 100%

C 12,4771 – 12,4727 = ------------------------- × 100% = 0,044 %

10,0119

No. Contoh: 02 ( Reka Mustika Sari )

A – B Kadar kotoran = --------------- × 100 %

C 14,1633 – 14,1598 = -------------------------- × 100 % = 0,0349 %

10,0062

( Untuk Hasil Perhitungan Selanjutnya Lihat Di Lampiran )

3.1.3 PENETAPAN KADAR ABU

Page 8: Isi ( Lab. Karet )

Abu di dalam karet terjadi dari oksida, karbonat dan fosfat dari kalium,

magnesium, kalsium, natrium dan beberapa unsur lain dalam jumlah yang berbeda –

beda. Abu dapat pula mengandung silicat yang berasal dari karet atau benda asing

yang jumlah kandunganya bergantung pada pengolahan bahan mentah karet.

Beberapa bahan mineral di dalam karet yang meninggalkan abu dapat

mengurangi sifat dinamika yang unggul seperti kalor timbul (heat build - up) dan

ketahanan retak lentur (flex cracking resistance) dari vulkanisat karet alam.

Peralatan dan Bahan

Neraca Pembakar Listrik/Gas Tang Mufle Furnace Cawan Silica/Porselin Kertas Saring Bebas Abu Desikator Memakai Cerat Silicat Gel Lemari Asam

Cara Kerja

Potongan uji dipijarkan perlahan – lahan diatas pembakar listrik/gas. Kemudian

pemijaran dilanjutkan di dalam mufle furnace pada suhu 5500 C selama kira – kira 2

jam

Potong dan timbang 5 gram contoh uji untuk penetapan kadar

abu dengan ketelitian 0,1 mg

Gunting potongan uji tersebut menjadi kecil – kecil

Masukkan kedalam cawan yang sebelumnya telah dipijarkan

dan telah diketahui bobotnya

Cawan berisi karet kemudian dipijarkan diatas pembakar

listrik/gas sampai tidak keluar asap selanjutnya pemijaran

diteruskan di dalam mufle furnace pada suhu 550 ± 200 C

selama kira – kira 2jam, yaitu sampai tidak mengandung jelaga

lagi.

Dinginkan cawan yang berisi abu di dalam desikator sampai

suhu kamar (± 30 menit)

Kemudian ditimbang dengan ketelitian 0,1 mg.

Rumus Perhitungan:

Page 9: Isi ( Lab. Karet )

A – B Kadar abu = × 100%

C

A = bobot cawan berikut abuB = bobot kosongC = bobot potongan uji

Catatan: sebelum masuk muffle cawan harus kering.

Hasil Perhitungan

No. Contoh: 01 ( Rapiah Siregar )

A – BKadar abu = ---------- × 100 %

C 35,6101 – 35,5874= --------------------------- × 100 % = 0,45%

5,0667

No. Contoh: 02 ( Darwanto )

A – B Kadar abu = ------------ × 100 %

C 33,6255 – 33,6101= ------------------------- × 100 % = 0,30%

5,0761

No. Contoh : 03 ( Rahayu Maharani ) A – B Kadar abu = ------------ × 100 % C

= 33,5437 – 33,5325 --------------------------- × 100 % = 0,22% 5,0027

( Untuk Hasil Perhitungan Selanjutnya Lihat Di Lampiran )3.1.4 PENETAPAN KADAR ZAT MENGUAP

Page 10: Isi ( Lab. Karet )

Zat menguap didalam karet sebagian besar terdiri dari uap air dan sisanya

adalah zat-zat lain seperti serum yang mudah menguap pada suhu 1000 C. Kadar zat

menguap adalah bobot yang hilang dari potongan uji setelah pengeringan.

Adanya zat yang mudah menguap didalam karet , selain dapat menyebabkan

bau busuk, memudahkan tumbuhnya jamur yang dapat menimbulkan kesulitan pada

waktu mencampurkan bahan-bahan kimia kedalam karet pada waktu pembuatan

kompon tersebut terutama untuk pencampuran karbon black pada suhu rendah.

Potongan uji untuk penetapan kadar zat menguap ditimbang lalu ditipiskan dan

digunting menjadi potongan kecil- kecil untuk memperluas permukaan guna

memudahkan pengeringan pada suhu 1000 C.

Peralatan dan Bahan

- Neraca- Cawan Porselin- Tang - Desikator- Oven - Silika Gel

Cara Kerja

- Keluarkan contoh uji untuk penetapan kadar zat menguap.

- Potongan dan ditimbang 10 gram dengan ketelitian mendekati 0,1 mg.

- Tipiskan dengan gilingan laboratorium hingga tebalnya mencapai maksimum1,5

mm gunting lembaran ipis potongan uji tersebut menjadi potongan kecil berukuran

2,5 x 2,5 mm, selanjutnya dimasukkan kedalam cawan yang telah dipanaskan

didalam oven pada suhu 100o C dan telah diketahui bobotnya.

- Cawan berikut karet kemudian dipanaskan didalam oven pada suhu 100±3o C

selama 2-3 ( sampai bobot tetap ). Dinginkan didalam desikator sampai suhu kamar

(± 30 menit).

Rumus Perhitungan : A – B

Kadar zat menguap = × 100% C

A= bobot cawan berikut contoh sebelum dipanaskanB= bobot cawan berikut contoh setelah dipanaskan C= bobot potongan uji

Hasil Perhitungan

Page 11: Isi ( Lab. Karet )

No. Contoh: 01 ( Qomariyah Munawwaroh )

A – B Kadar zat menguap = ------------- × 100 %

C

36,2012 – 36,1679= ----------------------------- × 100 % = 0,33 %

10,0017

No. Contoh: 02 ( Nila Sari )

A – B Kadar zat menguap = ------------- × 100 %

C

36,2051 – 36,1861= ------------------------------ × 100 % = 0,19 %

10,0068

No. Contoh: 03 ( Eben Ezer )

A – B Kadar zat menguap = -------------------- × 100 %

C

48,0688 – 48,0452= ----------------------------------- × 100 % = 0,24 %

10,0068

( Untuk Hasil Perhitungan Selanjutnya Lihat Di Lampiran )

3.1.5. PENETAPAN PLASTICITY RENTENTION INDEX (PRI)

Page 12: Isi ( Lab. Karet )

Penentuan plasticity rentention index ( PRI ) adalah cara pengujian yang

sederhana dan cepat untuk mengukur ketahanan karet terhadap degradasi oleh oksidasi

pada suhu tinggi.

Pengujian ini meliputi pengujian plastisitas wallace dari potongan uji sebelum

dan sesudah pengusangan didalam oven dengan suhu 140o C.

Suhu dan waktu pengusangan diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan

perbedaan yang nyata dari berbagai jenis karet mentah

Nilai PRI yang tinggi menunjukkan ketahanan yang tinggi terhadap degradasi

oleh oksidasi.

Peralatan dan Bahan - Gilingan Laboratorium- Pengukur Tebal- Wallace Punch- Wallce Rapid Plastimeter- Alat Pengukur Waktu - Oven- Tatakan Contoh- Kertas Sigaret

Cara Kerja

- Giling contoh uji 15-25 gram. 3x

- Celah rol di atur hingga lembaran karet memiliki ketebalan 1,6-1,8 mm

- Kemudian dipotong uji di atas tatakan secara saling masukkan kedalam

oven pada suhu 140oc±0,2oc selama 30 menit

- Kemudian didinginkan

- Angka yang dicatat adalah angka yang ditunjuk oleh micrometer

( display ) pad waktu berhenti bergerak.

Rumus Perhitungan: B Plasticity pentention index : Pa = --------------- × 100%

ADimana, - A = PO (sebelum dipanaskan selama 30 menit)- B = P 30 (setelah dipanaskan 30 menit)

No. Contoh: 01 ( Lia Rahmadani Siregar )

Page 13: Isi ( Lab. Karet )

Ba) PRI = ------------- × 100 %

A

33 = ------------ × 100 % = 80 % 41

No. Contoh: 02 ( Kiki Riski )

Ba) PRI = ------------- × 100 %

A

30 = ------------ × 100 % = 71 % 42

No. Contoh: 03 ( Arissa Fajar Kusuma )

Ba) PRI = ------------- × 100 %

A

39 = ------------ × 100 % = 88 % 44

( Untuk Hasil Perhitungan Selanjutnya Lihat Di Lampiran )

3.1.6. PENETAPAN TEBAL PLASTIK PEMBUNGKUS BANDELA

Page 14: Isi ( Lab. Karet )

Peralatan dan bahan

- Thickness Gauge- Gunting

Cara Kerja

- Gunting contoh uji selebar 5x5 cm- Plastik jarum Micrometer berada pada posisi 0- Tekan tombol yang ada pada alat kebawah- Letakkan contoh diantara kedua lempeng- Catat angka yang ditunjukkan oleh jarum Micrometer

( Hasil dari penetapan tebal plastik pembungkus bandela lihat pada lampiran )

3.1.7. PENETAPAN TITIK LELEH PLASTIK PEMBUNGKUS BANDELA

Peralatan dan bahan

- Melting Point Apparatur- Thermometer Kapasitas 230 °C- Pipa kaca kapiler merk Gallenkamp Griffin MFB-210-538L :

ME388 S31-348/080

Cara kerja

- Gunting contoh uji selebar ± 1 mm- Masukkan contoh ke dalam pipa kaca kapiler- Letakkan pipa kapiler yang berisi contoh ke dalam lubang pada alat- Tunggu sampai contoh mulai keriput ( meleleh)- Catat temperatur yang ditunjukkan oleh Micrometer

( Hasil dari penetapan titik leleh plastik pembungkus bandela lihat pada lampiran )

Page 15: Isi ( Lab. Karet )

Tabel Hasil Praktek Siswa/i SMKN 3 Medan di Laboratorium KaretUPTD BPSMB Medan

Kel NamaNo. Contoh

PRI Kadar AbuKadar Kotoran

Kadar Zat Menguap

1

Qomariyah Munawaroh

01 93 % 0,39 % 0,105 % 0,33 %

Nila Sari 02 86 % 0,39 % 0,012 % 0,19 %

Eben Ezer Bangun 03 88 % 0,39 % 0,018 % 0,24 %

2Darwanto 02 76 % 0,30 % 0,08 % 0,24 %

Rapiah Siregar 01 78 % 0,45 % 0,07 % 0,18 %

3

Lia Rahmadani Siregar

03 80 % 0,41 % 0,02 % 0,48 %

Kiki Rizky 02 71 % 0,36 % 0,08 % 0,78 %

4

Afradini Nst. 01 66 % 0,59 % 0,0389 % 0,24 %

Imam Zulkarnaen 03 75 % 0,52 % 0,044 %0,41 %

Reka Mustika Sari 02 71 % 0,52 % 0,0349 % 0,24 %

5Arissa Fajar Kusuma 01 88 % 0,22 % 0,033 % 0,39 %

Rahayu Maharani 03 70 % 0,22 % 0,04 % 0,68 %

Page 16: Isi ( Lab. Karet )

LEMBAR KERJA

Tanggal Diterima :Tanggal Pengujian :Tanggal Selesai Pengujian :

No. Contoh

KARAKTERISTIK HASIL PENGUJIAN ANALISIS

006 - Titik Leleh 98 ° C- Ketebalan 0,035 mm- Warna Lambang Hijau Bergaris Coklat- Warna Plastik Pembungkus

BandelaTransparan

- Warna Pita Plastik Transparan

008 - Titik Leleh 101 ° C- Ketebalan 0,035 mm- Warna Lambang Coklat- Warna Plastik Pembungkus

BandelaTransparan

- Warna Pita Plastik Transparan

010 - Titik Leleh 100 ° C- Ketebalan 0,035 mm- Warna Lambang Merah- Warna Plastik Pembungkus

BandelaTransparan

- Warna Pita Plastik Transparan

UPTD. BPSMB – MEDAN DINAS PERINDAGSU

FORMAT

Kode / - No. : F / 072

Halaman : 1 dari 1

Terbitan/Tgl/Versi : 1 / 2-01-2007 / 2

Judul : Penetapan Plastik Pembungkus Bandela

File : F / PPPB