KARDIOMIOPATI

5
KARDIOMIOPATI Kardiomiopati adalah suatu penyakit miokardium yang menyerang otot jantung (miokard) dan penyebabnya tidak diketahui. Akan tetapi, hamper pada setiap penyakit, miokardium jantung dapat turut berubah secara berangsur- angsur. Begitu jaga pada penyakit jantung bawaan atau yang didapat, bisa menyebabkan terjadinya hipertropi otot jantung. Berbagai keadaan ekstrakardial, misalnya: aritmia, tirotoksikosis, baer-beri, infeksi, dan berbagai penyakit sistemik seperti, lupus eritematosus diseminata, dan periarrteritis nodosa dapat mempengaruhi miokard. Kelainan otot jantung yang disebabkan oleh pengaruh penyakit inilah yang dulu dianggap kardiomiopati.Beberapa ahli lain menamakan semua bentuk hipertropi miokardium yang bukan disebabkan oleh hipertensi arterial, sclerosis koroner, penyakit katup, atau penyakit bawaan sebagai kardiomiopati, suatu penyakit otot jantung yang tidak diketahui penyebabnya. Sekali terjadi kardiomiopati, maka prosesnya akan berlanjut terus. Oleh karena berkurangnya kemampuan kontraksi miokard maka menyebabkan terjadinya kegagalan kontraksi ventrikel kiri. Akibatnya, terjadi penurunan volume sekuncup. Penurunan volume sekuncup ini akan menyebabkan naiknya pembuluh darah sistemik (systemic vascular resisten) dan menambah resistensi pada sekuncup yang pada giliranya akan mengurangi volume sekuncup. Akhir- akhir ini, insidensi kardiomiopati semakin meningkat

description

tugas kardio

Transcript of KARDIOMIOPATI

Page 1: KARDIOMIOPATI

KARDIOMIOPATI

Kardiomiopati adalah suatu penyakit miokardium yang menyerang otot jantung

(miokard) dan penyebabnya tidak diketahui. Akan tetapi, hamper pada setiap penyakit,

miokardium jantung dapat turut berubah secara berangsur-angsur. Begitu jaga pada

penyakit jantung bawaan atau yang didapat, bisa menyebabkan terjadinya hipertropi otot

jantung. Berbagai keadaan ekstrakardial, misalnya: aritmia, tirotoksikosis, baer-beri,

infeksi, dan berbagai penyakit sistemik seperti, lupus eritematosus diseminata, dan

periarrteritis nodosa dapat mempengaruhi miokard.

Kelainan otot jantung yang disebabkan oleh pengaruh penyakit inilah yang dulu

dianggap kardiomiopati.Beberapa ahli lain menamakan semua bentuk hipertropi

miokardium yang bukan disebabkan oleh hipertensi arterial, sclerosis koroner, penyakit

katup, atau penyakit bawaan sebagai kardiomiopati, suatu penyakit otot jantung yang

tidak diketahui penyebabnya. Sekali terjadi kardiomiopati, maka prosesnya akan

berlanjut terus. Oleh karena berkurangnya kemampuan kontraksi miokard maka

menyebabkan terjadinya kegagalan kontraksi ventrikel kiri. Akibatnya, terjadi penurunan

volume sekuncup. Penurunan volume sekuncup ini akan menyebabkan naiknya pembuluh

darah sistemik (systemic vascular resisten) dan menambah resistensi pada sekuncup yang

pada giliranya akan mengurangi volume sekuncup. Akhir-akhir ini, insidensi

kardiomiopati semakin meningkat frekuensinya. Dengan bertambahn majunya teknik

diagnostic, ternyata kardiomiopati idiopatik merupakan penyebab mordibitas dan

mortalitas yang utama. Penyakit ini dapat ditemukan pada semua jenis kelamin pria dan

wanita pada semua jenis kelamin pria dan wanita pada semua golongan umur.

ETIOLOGI

Sebagian besar penyebab kardiomiopati tidak diketahui. Ada beberapa sebab yang

diketahui antara lain : infeksi berbagai microorganisme toksik seperti, etanol, metabolic,

misalnya, pada buruknya gizi dan dapat pula diturunkan.

KLASIFIKASI

Banyak usaha yang telah dilakukan untuk mengklasifikasikan penyakit kardium

ini secara tepat. Namun, tidak ada satupun yang memuaskan. Ada yang berdasarkan

Page 2: KARDIOMIOPATI

etiologi, klinis, ataupun patologis. Klasifikasi yang sekanrang banyak di anut adalah

pembagian menurut Goodwin, yaitu berdasarkan kelainan patofisiologi penyakit ini.

Sarjana ini membagi kardiomiopati idiopatik dalam tiga tipe :

1. Tipe Kongesti/ dilatasi.

Kardiomiopati kongestif adalah penyakit miokardium yang primer atau ditandai

dengan dilatasi ruangan jantung dan gagal jantung kongestif. Pompa sisitolik

berkurang secara progresif, volume akhir diastolic dan sistolik menurun. Tebal

dinding ventrikel dapat berkurang atau normal. Tekanan ventrikel kiri biasanya

meningkat akibat pompa ventrikel kiri.

2. Tipe hipertrofi

Kardiomiopati hipertrofi adalah hipertrofi ventrikel tanpa penyakit jangtung atau

sistemik lan yang dapat menyebabkan hipertrofi ventrikel ini. Ditandai dengan

penebalan (hipertrofik) ventrikel kiri, dimana penebalan septum interventrikularis

lebih mencolok.

3. Tipe restriksi

Di tandai dengan adanya gangguan pada fungsi diastolic, dinding ventrikel sangat

kaku, dan menghalangi pengisian ventrikel.

PATOFISIOLOGI

Pada kardiomiopati kongestif terjadi kehilangan fungsi miosid yang menyebabkan

menurunnya daya kontraksi dan bertambahnya dilatasi jantung, sehingga curah jantung

makin menurun. Siklus antara mengurangnya curah jantung dengan meningginya

resistensi vaskuler sistemik, pada gilirannya menyebabkan bertambahnya resistensi ejeksi

sehingga menurunkan lagi curah jantung.

Page 3: KARDIOMIOPATI

PENATALAKSANAAN MEDIS

Penatalaksanan medis ditunjukan untuk mengoreksi gagal jantung. Apabila

volume jantung telah berkembang sampai titik dimana penatalaksanaan medis sudah

tidak efektif lagi, maka satu-satunya harapan agar pasien bisa bertahan hanyalah

transpalasi jantung. Pada beberapa kasus alat Bantu ventrikel mungkin diperlukan untuk

mendukung kegagalan jantung sampai ditemukan donor yang sesuai.

MANIFESTASI KLINIS

Kardiomiopati dapat terjadi pada setiap usia dan menyerang pria maupun wanita.

Kebanyakan orang dengan kardiomiopati pertama kali dating dengan gejala dan tanda

gagal jantung. Dipsnea saat beraktivitas, Paroksismal noktural dispnea (PND), batuk dan

mudah lelah adalah gejala yang pertama kali timbul. Pada pemeriksaan fisik biasanya

ditemukan kongesti vena sistemik, distensi vena jugularis, pitting edema pada bagian

tubuh bawah, pembesaran hepar, dan takikardi.PENGKAJIAN

Kardiomiopati kongestif pada fase lanjut terjadi gagal jantung akibat kegagalan

ventrikrl kiri dengan manifestasi penurunan curah jantung , penurunan perfusi jaringan,

dan pada kompensasi akhir bisa mengganggu ventrikel kanan dengan menifestasi emboli

sistemik dan paru.

Sering didadpat keluhan dispnea, nyeri dada, cepat lelah, palpipasi, dan sinkop.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemeriksaan diagnostik yang biasnya dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Foto Thoraks, Pada kardiomiopati dilatatif akan di dapatkan kardiomegali dan

edema paru

2. EKG, akan tampak left ventrikel hipertropi pada jenis kardiomiopati hipertrofi.

3. Ekokardiografi, dapat dilihat adanya dilatasi, penebalan jantung.