KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN …untb.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/3.KARAKTERISTIK...14...

5
12 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292 Volume 3, No.4, Desember 2017 http://www.untb.ac.id/Desember-2017/ KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI RUANG BERSALIN RSUD KOTA MATARAM TAHUN 2016 Oleh : Diana Hidayati, Hilda Handayani Dosen pada AKBID Bhakti Kencana Abstrak: Penelitian ini dirancang untuk dapat mengetahui bagaimana karateristik ibu bersalin dengan ketuban pecah sebelum waktunya di Ruang Bersalin RSUD Kota Mataram Tahun 2016, dengan metode penelitian yakni metode penelitian deskriptif yang bersifat retrospektif. Tempat penelitian dilakukan di Ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, data yang disajikan yaitu karakteristik ibu bersalin dengan Ketuban Pecah Sebelum Waktunya dari bulan Januari-Desember 2015. Besar populasi dalam penelitian ibu bersalin dengan Ketuban Pecah Sebelum Waktunya yaitu 281. Keyword: Data, ketuban pecah, karakter ibu bersalin. PENDAHULUAN World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa sekitar 15 % dari seluruh wanita yang hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya, serta dapat mengancam jiwanya. Dari 5.600.000 wanita hamil Indonesia, sebagian besar akan mengalami komplikasi atau masalah yang bisa menjadi fatal (Fadlun dan Feryanto, 2011). Faktor yang dapat mempersulit suatu kehamilan dan menempatkan ibu pada resiko tinggi antara lain yaitu usia. Penyakit kronis dan akut yang diderita ibu, dan ibu dengan riwayat obsetrik dan ginekologik seperti riwayat kehamilan kembar, kelainan cairan amnion atau kenaikan berat badan yang sedikit (Lockhart dan Lyndon, 2014, 2014 ). Berdasarkan data yang diperoleh dari buku register Ruang Bersalin RSUD Kota Mataram Tahun 2016, dari bulan Januari Desember jumlah kasus KPSW sebanyak 281 kasus (25,2 %) dari kasus patologi, yaitu sebanyak 1116 kasus. Kejadian Ketuban Pecah Sebelum waktunya terjadi kira-kira 6-15 % dari semua kehamilan normal (Anonim, 2016 ). Sangat penting untuk dingat bahwa persalinan merupakan proses yang normal, serta merupakan suatu kejadian yang sehat. Akan tetapi, potensi komplikasi yang mengancam nyawa juga akan selalu ada sehingga bidan harus mengamati ibu dan bayi dengan ketat sepanjang kelahiran (Fadlun dan Feryanto, 2011). Sehingga peneliti tertarik untuk mengangkat judul penelitian “Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Ketuban Pecah Sebelum Waktunya Di Ruang Bersalin RSUD Kota Mataram Tahun 2016”. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang bersifat retrospektif. Yaitu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat ( Notoatmojo, 2014 ). Retrospektif yaitu studi yang beralur mundur dan pristiwanya terjadi di masa lalu dan menggunakan catatan medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karateristik ibu bersalin dengan Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (Notoatmojo 2014). Penelitian dilakukan di Ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2017. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin dengan kasus Ketuban Pecah Sebelum Waktunya Tahun 2016 sejumlah 281. Jenis dan cara pengumpulan data yakni sebagai berikut: a. Jenis data yang dikumpulkan adalah data skunder : 1. Data jumlah ibu bersalin dengan ketuban pecah sebelum waktunya. 2. Data ibu bersalin dengan ketuban pecah sebelum waktunya berdasarkan umur. 3. Data ibu bersalin dengan ketuban pecah sebelum waktunya berdasarkan pekerjaan.

Transcript of KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN …untb.ac.id/wp-content/uploads/2018/01/3.KARAKTERISTIK...14...

12 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292

Volume 3, No.4, Desember 2017 http://www.untb.ac.id/Desember-2017/

KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KETUBAN PECAHSEBELUM WAKTUNYA DI RUANG BERSALIN

RSUD KOTA MATARAM TAHUN 2016

Oleh :

Diana Hidayati, Hilda HandayaniDosen pada AKBID Bhakti Kencana

Abstrak: Penelitian ini dirancang untuk dapat mengetahui bagaimana karateristik ibu bersalin denganketuban pecah sebelum waktunya di Ruang Bersalin RSUD Kota Mataram Tahun 2016, dengan metodepenelitian yakni metode penelitian deskriptif yang bersifat retrospektif. Tempat penelitian dilakukan diRuang Bersalin Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, data yang disajikan yaitu karakteristik ibubersalin dengan Ketuban Pecah Sebelum Waktunya dari bulan Januari-Desember 2015. Besar populasidalam penelitian ibu bersalin dengan Ketuban Pecah Sebelum Waktunya yaitu 281.

Keyword: Data, ketuban pecah, karakter ibu bersalin.

PENDAHULUAN

World Health Organization (WHO)memperkirakan bahwa sekitar 15 % dari seluruhwanita yang hamil akan berkembang menjadikomplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya,serta dapat mengancam jiwanya. Dari 5.600.000wanita hamil Indonesia, sebagian besar akanmengalami komplikasi atau masalah yang bisamenjadi fatal (Fadlun dan Feryanto, 2011).

Faktor yang dapat mempersulit suatukehamilan dan menempatkan ibu pada resikotinggi antara lain yaitu usia. Penyakit kronis danakut yang diderita ibu, dan ibu dengan riwayatobsetrik dan ginekologik seperti riwayatkehamilan kembar, kelainan cairan amnion ataukenaikan berat badan yang sedikit (Lockhart danLyndon, 2014, 2014 ).

Berdasarkan data yang diperoleh dari bukuregister Ruang Bersalin RSUD Kota MataramTahun 2016, dari bulan Januari – Desemberjumlah kasus KPSW sebanyak 281 kasus (25,2 %)dari kasus patologi, yaitu sebanyak 1116 kasus.Kejadian Ketuban Pecah Sebelum waktunyaterjadi kira-kira 6-15 % dari semua kehamilannormal (Anonim, 2016 ).

Sangat penting untuk dingat bahwa persalinanmerupakan proses yang normal, serta merupakansuatu kejadian yang sehat. Akan tetapi, potensikomplikasi yang mengancam nyawa juga akanselalu ada sehingga bidan harus mengamati ibudan bayi dengan ketat sepanjang kelahiran (Fadlundan Feryanto, 2011).

Sehingga peneliti tertarik untuk mengangkatjudul penelitian “Karakteristik Ibu Bersalin

Dengan Ketuban Pecah Sebelum Waktunya DiRuang Bersalin RSUD Kota Mataram Tahun2016”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitiandeskriptif yang bersifat retrospektif. Yaitupenelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikanatau menggambarkan suatu fenomena yang terjadidi dalam masyarakat ( Notoatmojo, 2014 ).Retrospektif yaitu studi yang beralur mundur danpristiwanya terjadi di masa lalu dan menggunakancatatan medis. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui karateristik ibu bersalin denganKetuban Pecah Sebelum Waktunya (Notoatmojo2014).

Penelitian dilakukan di Ruang BersalinRumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram.Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni2017. Adapun populasi dalam penelitian ini adalahsemua ibu bersalin dengan kasus Ketuban PecahSebelum Waktunya Tahun 2016 sejumlah 281.

Jenis dan cara pengumpulan data yaknisebagai berikut:a. Jenis data yang dikumpulkan adalah data

skunder :1. Data jumlah ibu bersalin dengan ketuban

pecah sebelum waktunya.2. Data ibu bersalin dengan ketuban pecah

sebelum waktunya berdasarkan umur.3. Data ibu bersalin dengan ketuban pecah

sebelum waktunya berdasarkan pekerjaan.

ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 13

http://www.untb.ac.id/Desember-2017/ Volume 3, No. 4, Desember 2017

4. Data ibu bersalin dengan ketuban pecahsebelum waktunya berdasarkanpendidikan.

5. Data ibu bersalin dengan ketuban pecahsebelum waktunya berdasarkan paritas.

b. Cara pengumpulan dataData yang dikumpulkan adalah data skunder :1. Data jumlah ibu bersalin dengan Ketuban

Pecah Sebelum Waktunya. Dari setiapsampel didapatkan melalui penelusuranpada register kasus dari bulan Januarisampai dengan bulan Desember 2016 diRuang Bersalin RSUD Kota Mataram.

2. Data jumlah ibu bersalin dengan KetubanPecah Sebelum Waktunya, berdasarkanumur, pekerjaan, tingkat pendidikan, danparitas. Dari setiap sampel didapatkanmelalui penelusuran pada register kasusdari bulan Januari sampai dengan bulanDesember 2016 di Ruang Bersalin RSUDKota Mataram.

c. Instrument pengumpulan dataInstrumen penelitian adalah alat ukur atau

alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalammengupulkan data agar menjadi sistematis.Instrumen penelitian disesuaikan dengan macamdan tujuan penelitian serta data yang akan diambil(Notoatmojo, 2014). Adapun Instrumen yangdigunakan dalam penelitian ini adalah bukuregister dan rekam medis.

Untuk variabel penelitian yang digunakanyakni umur, pekerjaan, pendidikan terakhir sertaparitas dari jumlah kehamilan yang menghasilkanjanin yang hidup.

Teknik Pengolahan dan Analisa Data

1. Teknik pengolahan dataa) Editing

Editing adalah memeriksa kembali(penyuntingan) data yang didapat terlebihdahulu. Tujuannya adalah mengurangikesalahan atau kekurangan yang ada didata tersebut.

b) CodingCoding adalah memberikan kode tertentudari setiap variabel yang diteliti sehinggadata mudah dianalisis. Pada saatpengolahan data peneliti memberikankode pada karakteristik ibu bersalindengan KPSW pada umur : < 20 tahun =0.

c) Masukan data (Data Entry) atauprocessing

Data yang telah didapatkan dan telahdiubah dalam bentuk kode (angka)dimasukkan dalam program atau“sofware” pada komputer. Pada saatpengolahan data peneliti pada kolom umuribu yang < 20 tahun dimasukan dengankode 0.

d) TabulatingYakni membuat tabel-tabel data, dengantujuan agar data bisa mudah dijumlah, danmempermudah penyajian dalam bentukanalisa (Notoatmojo, 2014). Pada saatpengolahan data peneliti yaitu jumlah ibubersalin dengan KPSW berdasarkan umur< 20 tahun sebanyak 40. Maka akandimasukkan ke dalam tabel tabulasi untukdiketahui persentase

2. Teknik Analisa DataAnalisa data dilakukan setelah semua dataterkumpul dan diolah. Pada penelitian initeknik analisis data yang digunakan adalahdeskriptif atau menggambarkan data yangtelah terkumpul sebagaimana adanya. Datayang telah berhasil dikumpulkan melaluibuku register di ruang bersalin dan rekammedik kemudian dikalkulasikan denganmenggunakan metode pengukuran danordinal yang himpunannya beranggotakanrangging atau order.Pada penelitian ini, peneliti mentabulasi datayang di dapat kemudian dihitung proporsidalam presentase untuk mengetahuipresentase dari variabel karakteristik.Presentase yang sudah dihitung padapenggelolaan data disajikan dalam bentuktable.

(Jumlah Kejadian) X 100%Jumlah Kasus Ketuban Pecah

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil Penelitian

1. Distribusi kejadian ibu bersalin dengan ketubanpecah sebelum waktunya

Tabel 1. Distribusi kasus Ketuban Pecah SebelumWaktunya dan non Ketuban PecahSebelum Waktunya.

14 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292

Volume 3, No.4, Desember 2017 http://www.untb.ac.id/Desember-2017/

Tabel 2 Distribusi kejadian KPSW pada ibubersalin di Ruang Bersalin RSUD KotaMataram dari bulan Januari-Desember2016

Berdasarkan tabel 2 menunjukan bahwakasus ibu bersalin dengan KPSWterbanyak adalah pada bulan Septemberdan November yaitu sebanyak 33 orang(11,7 %) dan terendah pada bulanFebruari yaitu 15 orang (5,3 %).

2. Distribusi karakteristik ibu bersalin denganKetuban Pecah Sebelum Waktunya.

Tabel 3 Distribusi karakteristik ibu bersalindengan Ketuban Pecah SebelumWaktunya berdasarkan umur

Berdasarkan tabel diatas menunjukkanbahwa kasus ibu bersalin dengan KPSWterbanyal adalah pada umur 20-35 tahunyaitu sebanyak 230 orang (81,9 %) danterendah pada umur < 20 tahun 20 orang(71%)

Tabel 4 Distribusi karakteristik ibu bersalindengan Ketuban Pecah SebelumWaktunya berdasarkan tingkatpendidikan

Berdasarkan tabel 4 menunjukan bahwakasus ibu bersalin dengan KPSWberdasarkan tingkat pendidikanterbanyak adalah pada pendidikan dasaryaitu sebanyak 152 orang (54,1 %) danterendah pada perguruan tinggi yaitu 40orang (14,2 %).

Tabel 5. Distribusi karakteristik ibu bersalindengan Ketuban Pecah SebelumWaktunya berdasarkan pekerjaan

Berdasarkan tabel diatas menunjukkanbaahwa kasus ibu bersalin denganKPSW berdasarkan pekerjaan terjadipada ibu yang tidak bekerja yaitusebanyak 217 orang (77,2%) danterendah pada ibu yang tida bekerja yaitu64 orang (22%)

Tabel 6. Karakteristik ibu bersalin dengan denganKetubah Pecah Sebelum Waktunyaberdasarkan paritas

Berdasarkan tabel diatas menunjukkanbahwa kasus ibu bersalin dengan KPSWberdasarkan paritas terjadi padaprimigravida yaitu sebanya 225 orang(80,1 %) daan terendah pada grandemultigravida yaitu sebanyak 7 orang(2,5%)

b. Pembahasan

Distribusi Orang karakteristik ibu bersalinKetuban Pecah Sebelum Waktunya antara lain :1. Umur

Dari hasil penelitian yang telah digambarkandi tabel 3 tentang karakteristik ibu bersalin denganKPSW berdasarkan umur, diketahui bahwa kasusKPSW terbanyak terjadi pada kelompok umur 20-30 tahun yaitu 230 orang (81,9 %).

Data penelitian tersebut menunjukan bahwakarakteristik ibu bersalin dengan KPSW di ruangbersalin RSUD Kota Mataram tahun 2016

ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 15

http://www.untb.ac.id/Desember-2017/ Volume 3, No. 4, Desember 2017

berdasarkan umur adalah pada usia 20 – 35 tahuncenderung lebih banyak dibandingkan pada usia <20 tahun dan > 35 tahun. Hal ini dikarenakansemakin meningkatnya kesadaran masyarakatuntuk tidak menikah dan hamil di usia mudakarena hamil atau bersalin di usia < 20 tanun dan> 35 tahun dapat menimbulkan penyuli-penyulityang dapat membahayakan bagi ibu dan bayi.2. Pendidikan

Berdasarkan tabel 4 menunjukan bahwa kasusibu bersalin dengan KPSW berdasarkan tingkatpendidikan terbanyak adalah pada pendidikandasar yaitu sebanyak 152 orangl (54,1 %) danterendah pada perguruan tinggi yaitu 40 orang(14,2 %).

Masyarakat yang memiliki pendidikan yangrendah akan sulit untuk menerima informasikarena kurangnya pengetahuan yangdimiliki.Tingkat pendidikan berkaitan dengankemampuan menyerap dan menerima informasikesehatan serta kemampuan dalam berperan sertauntuk pembangunan kesehatan. Masyarakat yangmemiliki pendidikan yang lebih tinggi, padaumumnya mempunyai pengetahuan dan wawasanyang lebih luas sehingga lebih mudah mencari,menerima dan menyerap informasi, serta dapatikut berperan serta dan aktif dalam mengatasimasalah kesehatan dirinya dan keluarganya (DikesNTB, 2013).3. Pekerjaan

Berdasarkan tabel 5 menunjukan bahwa kasusibu bersalin dengan KPSW berdasarkan pekerjaanterjadi pada ibu yang tidak bekerja yaitu sebanyak217 orang (77,2 %) dan terendah pada ibu yangtidak bekerja yaitu 64 orang (22,8 %).

Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa tingkatpendidikan yang dicapai oleh ibu besalin denganKPSW adalah pendidikan dasar. Karena tingkatpendidikan ibu masih rendah maka peluang untukmendapatkan pekerjaan akan semakin sulit. Ibuyang tidak bekerja tidak terlalu memperhatikankebersihan dirinya terutama pada daerahreproduksi, dan hal tersebut bisa mengakibatkanterjadinya infeksi pada daerah genetalia ibu dandapat menyebabkan terjadinya KPSW pada ibu.Lingkungan pekerjaan dapat menjadikanseseorang memperoleh pengalaman danpengetahuan baik secara langsung maupun secaratidak langsung (Maryanti dkk, 2015).

Ibu yang hanya bekerja di rumah akan kurangmenyerap informasi tentang kebersihan diriterutama kebersihan organ reproduksi.4. Paritas

Berdasarkan tabel 6 menunjukan bahwa kasusibu bersalin dengan KPSW berdasarkan paritasterjadi pada primigravida yaitu sebanyak 225

orang (80,1 %) dan terendah pada grandemultigravida yaitu sebanyak 7 orang (2,5 %).

Resiko terhadap ibu dan bayi pada kelahiranpertama cukup tinggi, akan tetapi resiko ini tidakdapat dihindari. Resiko tersebut akan menurunpada paritas kedua dan ketiga serta meningkat lagipada paritas ke empat dan seterusnya (Susilowatidan Astuti, 2010).

Selain itu salah satu faktor yangmempengaruhi paritas yaitu tinggat pendidikan.Dapat dilihat pada tabel.4 bahwa rata-rata tingkatpendidikan yang dimiliki oleh ibu bersalin denganKPSW adalah pendidikan dasar. Makin tinggitingkat pendidikan seseorang, maka makin mudahdalam memperoleh dan menerima informasi.

SIMPULAN

1. Jumlah kejadian ibu bersalin dengan KPSWpada tahun 2016 terjadi sebanyak 281 daritotal persalinan dengan presentase 25,2 %.

2. Karakteristik ibu bersalin dengan KPSW padatahun 2016 berdasarkan umur yang palingbanyak adalah umur 20-35 tahun yaitusebanyak 230 sampel (81,9 %) dan terendahpada umur < 20 tahun 20 sampel (7,1 %).

3. Karakteristik ibu bersalin dengan KPSW padatahun 2016 berdasarkan tingkat pendidikan yangpaling banyak adalah pada pendidikan dasar yaitusebanyak 152 sampel (54,1 %) dan terendah padaperguruan tinggi yaitu 40 sampel (14,2%).

4. Karakteristik ibu bersalin dengan KPSW padatahun 2016 berdasarkan pekerjaan yangpaling banyak adalah yang tidak bekerja yaitusebanyak 217 sampel (77,2 %) dan terendahpada ibu yang tidak bekerja yaitu 64 sampel(22,8 %).

5. Karakteristik ibu bersalin dengan KPSW padatahun 2016 berdasarkan paritas yang palingbanyak adalah pada primigravida yaitusebanyak 225 sampel (80,1 %) dan terendahpada grandemultigravida yaitu sebanyak 7sampel (2,5 %).

DAFTAR PUSTAKA

Dikes NTB, (2013). Laporan Tahunan DinasKesehatan Provinsi NTB.http://dikes.ntbprov.go.id/. Diakses padatanggal 27 maret 2017

Fadlun dan Feryanto, A. (2011). AsuhanKebidanan Patologi. Jakarta : SalembaMedika

16 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292

Volume 3, No.4, Desember 2017 http://www.untb.ac.id/Desember-2017/

Lockhart, Anita dan Lyndon, S. (2014). AsuhanKebidanan Patologi. Tanggerang : BinaPura Pustaka

Maryanti, dkk. (2015). Karakteristik Ibu BersalinDengan Ketuban Pecah Dini Di RSUDPandan Arang Boyolali

Notoatmojo, Soekidjo. (2014). Metode PenelitianKesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika

RSUD Kota Mataram. (2016). Laporan BulananRuang Bersalin. Mataram : RSUD KotaMataram

Susilowati, Endang dan Astuti. Lisa Dwi. (2010).Gambaran Karakteristik Ibu BersalinDengan Ketuban Pecah Dini Di RumahSakit Panti Wilasa Citarum Semarang.AKBID Panti Wilasa Semarang.