ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram 1 …...Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan...

1

Transcript of ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram 1 …...Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan...

Page 1: ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram 1 …...Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktor tunggal yaitu pupuk organik cair eceng gondok fermentasi Trichoderma spp.,

ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 1

http://www.untb.ac.id/september-2017/ Volume 3, No. 3, September 2017

EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK CAIR ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)FERMENTASI Trichoderma spp. TERHADAP PERTUMBUHAN SELADA (Lactuca sativa L.)

Oleh :

Wawan Apzani, H. Agung W. Wardhana, Baharuddin, Zainal ArifinDosen pada Universitas 45 Mataram

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan selada yang diberi perlakuan pupukorganik cair eceng gondok hasil fermentasi Trichoderma spp. Metode penelitian yang digunakan adalahmetode eksperimen dengan percobaan di Green House. Penelitian ini dirancang menggunakan percobaanRancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktor tunggal yaitu pupuk organik cair eceng gondokfermentasi Trichoderma spp., yang terdiri dari 5 aras dan 5 kali ulangan. Data dianalisis dengan ujianalisis ragam (ANOVA) dan apabila terdapat beda nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan BedaNyata Jujur (BNJ) pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan denganpemberian pupuk organik cair eceng gondok hasil fermentasi Trichoderma spp. dosis 16 ml/litermemberikan pengaruh yang signifikan serta hasil tertinggi terhadap parameter tinggi tanaman, jumlahdaun, berat basah dan berat kering tanaman selada (Lactuca sativa L.).

Kata kunci: Eceng Gondok, Trichoderma spp., Pertumbuhan, Selada

PENDAHULUAN

Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salahsatu tanaman hortikultura yang dibudidayakan diIndonesia. Kandungan nutrisi yang terdapat dalam100 gram selada adalah 95 gram air, 1,2 gramprotein, 0,2 gram lemak, 1,2 gram karbohidrat,5800 mg vitamin C, 102 mg kalsium, 2,0 mg zatbesi, 27 mg magnesium, 37 mg fosfor, 180 mgkalium dan 100 mg natrium (Sagala, 2010).Kandungan nutrisi yang lengkap memberikan nilaiekonomi cukup tinggi bagi selada sehinggapermintaan akan ketersediaan tanaman ini semakinmeningkat (Yuliarta et al, 2014). Oleh karena itudiperlukan teknik pengembangan dalam usahabudidaya tanaman selada. Dalam usaha budidayaselada tidak lepas dari kegiatan pemupukan(Aminah, 2016). Biasanya para petani cenderungmenggunakan pupuk anorganik untuk mendukungkegiatan usahatani mereka. Namun penggunaanpupuk anorganik ini apabila tidak diimbangidengan penambahan bahan organik maka tanahakan mengalami degradasi (kerusakan). Olehkarena itu, untuk mendukung kontinuitas usaha tanimaka perlu diaplikasikan teknologi bahan organikuntuk meningkatkan hasil dan mempertahankankualitas tanah.

Bahan organik tanah memberikan pengaruhterhadap sifat fisik, kimia dan biologi tanah(Stevenson, 1994). Apabila kadar bahan organikdalam tanah menurun maka pertumbuhan tanamanpun tidak akan optimal. Hal tersebutmengakibatkan penurunan hasil tanaman yang akanberpengaruh pada ketersediaan komoditaspertanian.

Salah satu cara yang dapat digunakan untukmeningkatkan kandungan bahan organik tanah

adalah dengan menggunakan pupuk organik.Menurut Hadisuwito (2012) pupuk organikmerupakan pupuk yang terbuat dari bahan-bahanorganik seperti tanaman, kotoran ternak maupunmakhluk hidup yang telah mati. Lebih lanjutYuniwati et al. (2012) menyatakan bahwa tanpapupuk organik, efisiensi dan efektivitas penyerapanunsur hara tanaman tidak akan berjalan lancarkarena efektivitas penyerapan unsur hara sangatdipengaruhi oleh pupuk organik yang berperandalam menjaga fungsi tanah agar unsur hara dalamtanah yang disediakan oleh pupuk kimia mudahdiserap oleh tanaman. Salah satu tumbuhan yangdapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik adalaheceng gondok. Eceng gondok merupakan salah satutumbuhan yang keberadaannya dianggap gulma diperairan. Hal ini karena eceng gondok dapattumbuh dengan cepat dan mengganggu kehidupandi dalamnya. Oleh karena itu, diperlukan alternatifcara untuk membantu mengurangi populasi gulmaini. Salah satu alternatif yang dapat digunakanadalah memanfaatkan eceng gondok sebagai pupukorganik.

Eceng gondok memiliki kandungan unsurhara yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Hasilanalisa kimia eceng gondok dalam keadaan segarterdiri dari bahan organik sebesar 36,59%, Corganik 21,23%, N total 0,28%, P total 0,0011%, Ktotal 0,016%, C/N rasio 75,8% dan serat kasar20,6% (Ratri et al., 2007). Sedangkan bahan keringeceng gondok mengandung 75,8 % bahan organik;1,5 % nitrogen, 24,2 % abu, 7.0 % fosfor, 28,7 %kalium, 1,8 % natrium, 12,8 % kalsium, dan 21,0% khlorida (Kursinah, 2016). Kandungan bahanorganik dan unsur hara yang tinggi pada eceng

Page 2: ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram 1 …...Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktor tunggal yaitu pupuk organik cair eceng gondok fermentasi Trichoderma spp.,

2 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292

Volume 3, No.3, September 2017 http://www.untb.ac.id/september-2017/

gondok tersebut memungkinkan eceng gondokuntuk dijadikan sebagai alternatif pupuk organikcair.

Meskipun eceng gondok mengandung nutrisiyang dibutuhkan tanaman, kandungan serat danC/N rasio yang tinggi mengakibatkan prosespengomposan eceng gondok membutuhkan waktuyang lebih lama dibandingkan dengan tumbuhanlainnya. Oleh karena itu, untuk mempercepatproses dekomposisi digunakan mikroorganismeyang berfungsi sebagai dekomposer, namun tidakmenimbulkan dampak negatif untuk tanaman yangdibudidayakan (Sudantha, 2008). Salah satumikroorganisme yang dapat digunakan adalahTrichoderma spp. Trichoderma spp mampumerombak sellulosa, hemiselulosa dan lignin dariseresah tanaman menjadi senyawa sederhanasehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman (Cookdan Baker 1982 dalam Sudantha 2008). Selainsebagai dekomposer, Trichoderma spp. Jugamemiliki kemampuan untuk memproteksi tanamandari serangan patogen tular tanah danmeningkatkan pertumbuhan tanaman (Setyowati etal, 2003)

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini menggunakan metodeeksperimen dengan percobaan menggunakanpolibag, dan dirancang menggunakan percobaanRancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktortunggal, yaitu pupuk organik cair (POC) ecenggondok yang difermentasi jamur Trichoderma spp.yang terdiri dari 5 aras dosis pemupukan, yaitu P0(0 ml/L), P1 (2 ml/L), P2 (4 ml/L), P3 (8 ml/L) danP4 (16 ml/L).1. Perbanyakan Jamur Trichoderma spp.

Jamur Trichoderma spp. diisolasi dari rhizosfertanaman bambu kemudian dilakukanpemurnian dan perbanyakan dengan mediaPotato Dextrose Agar (PDA) (Dharmaputra, etal., 1989).

2. Pembuatan Pupuk Organik Cair Eceng gondokPupuk organik cair eceng gondok dibuatdengan cara mencampurkan 5 kg eceng gondokpadat dengan 5 liter air kelapa, 5 liter air beras,¼ kg gula merah, kemudian dimasukkankedalam fermentator dan difermentasi selama20 hari.

3. Persiapan Media TanamMedia tanam yang digunakan adalah tanahyang diambil pada bagian topsoil di lahanFakultas Pertanian Universitas 45 Mataramdengan bulk density sebesar 1,2gr /cm3. Tanahyang diambil kemudian diayak dandimasukkan ke dalam polibag seberat 10kilogram.

4. Persiapan Benih

Benih selada diperoleh dari PT. East West SeedIndonesia dengan varietas Grand Rapids.Benih direndam selama satu hari untukimbibisi guna memutuskan masa dormansibenih. Benih selada disemai dengan caraditanam pada media semai hingga benihtumbuh dan berdaun empat.

5. PenanamanBibit selada yang sudah berdaun empatdipindah ke media tanam yang telahdipersiapkan dan diatur sesuai denganrancangan percobaan yang telah ditentukan.

6. Pemberian Pupuk Organik Cair Eceng gondokPupuk organik cair eceng gondok diberikanpada saat tanam, 7 HST, 14 HST, dan 21 HSTdengan cara disiramkan pada daerah rhizosfertanaman sesuai dengan dosis perlakuan.

7. Pemberian Pupuk Dasar dan PengairanPemupukan dilakukan dengan menggunakan0,65 gr/tanaman pupuk phonska saat tanam dan0,65 gr/tanaman pupuk urea saat umur 14 hari.Pengairan dilakukan setiap hari denganpemberian air sebanyak 500 ml per polibag.

8. Pengelolaan Hama dan Gulma TanamanPengendalian dengan cara mekanis danpenggunaan insektisida dilakukan jika terdapathama pada tanaman. Jika terdapat gejalapenyakit maka dilakukan pengendalian denganfungisida. Sedangkan penyiangan dilakukanjika terdapat gulma. Penyiangan dilakukanbersamaan dengan pembumbunan tanaman.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Tinggi Tanaman (cm)

Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwaaplikasi pupuk organik cair eceng gondokfermentasi Trichoderma spp. memberikanpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanamanselada yang ditandai dengan meningkatnya rata-rata tinggi tanaman dari dosis terendah hinggadosis yang lebih tinggi. Perlakuan dengan aplikasipupuk organik cair eceng gondok fermentasiTrichoderma spp. (16 ml/liter) menyebabkantanaman menjadi lebih tinggi pada tiap minggunyadibandingkan perlakuan tanpa penambahan pupukorganik cair eceng gondok fermentasi Trichodermaspp. (0 ml/liter). Hal ini mengindikasikan bahwapupuk organik cair eceng gondok fermentasiTrichoderma spp. efektif dalam meningkatkantinggi tanaman selada.

Peningkatan rata-rata tinggi tanaman seladasetiap minggu setelah tanam (MST) yang diberikanperlakuan pupuk organik cair eceng gondokfermentasi Trichoderma spp. tersaji pada Gambar1.

Page 3: ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram 1 …...Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktor tunggal yaitu pupuk organik cair eceng gondok fermentasi Trichoderma spp.,

ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 3

http://www.untb.ac.id/september-2017/ Volume 3, No. 3, September 2017

Gambar 1 menunjukkan bahwa faktorperlakuan pupuk organik cair eceng gondok dosis16ml/liter memperlihatkan pertumbuhan yang lebihbaik dibandingkan dengan perlakuan dosis lainnya.Hal ini menunjukkan bahwa dosis 16ml/litermemberikan kontribusi yang paling baik terhadapkesuburan tanah. Tanah memberikan pengaruhterbesar terhadap pertumbuhan tanaman sehinggarespon baik yang diberikan tanaman seladatergantung dari kondisi tanah sebagai lingkungantumbuh tanaman (Poerwowidodo, 1992). Hal iniberarti kesuburan tanah mempengaruhipertumbuhan tanaman (Santi et al., 2007).Pertumbuhan tanaman akan optimal jikalingkungan tumbuh menyediakan unsur hara dalamjumlah yang cukup di dalam tanah (Wiryono,2012). Ketersediaan hara di dalam tanahdipengaruhi oleh ketersediaan bahan organik didalam tanah (Buckman dan Brady, 1982). Bahanorganik eceng gondok memiliki kandungan harayang cukup bagi tanaman (Kusrinah et al., 2016).

Gambar 1. Rata-rata Tinggi Tanaman SeladaBerdasarkan Faktor Perlakuan PupukOrganik Eceng Gondok (P0 = Tanpabiokompos, P0 = 0 ml/liter, P1 = 2ml/liter, P2 = 4 ml/liter, P3 = 8ml/liter, P4 = 16 ml/liter)

Semakin besar dosis pupuk organik cair ecenggondok fermentasi Trichoderma spp. makapertumbuhan tanaman selada semakin bertambah.Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini

Tabel 1 Tinggi tanaman Umur 4 MST yangdiberikan Perlakuan Pupuk Organik CairEceng Gondok Fermentasi Trichodermaspp.

Dosis Pupuk Organik Cair Tinggi tanaman (cm)

0 ml/liter 18,02 c *)2 ml/liter 18,16 c4 ml/liter 19,76 bc8 ml/liter 21,04 b16 ml/liter 23,64 aBNJ 5% 2,29

Ket: *) Angka pada kolom yang sama yang diikutihuruf berbeda berbeda nyata pada uji Beda NyataJujur (BNJ) pada taraf signifikansi 5%

Tabel 1 menunjukkan bahwa pemberian pupuk caireceng gondok dosis 16 ml/liter memberikanpengaruh nyata serta hasil terbaik terhadapparameter tinggi tanaman. Terjadinya peningkatantinggi tanaman disebabkan oleh kandungan unsurhara yang terkandung dalam eceng gondok berupaunsur hara makro (Wahyuni, 2011) dan unsur haramikro (Renilaili, 2015). Hal ini sesuai denganpenelitian Mahbub et al. (2009) bahwa perlakuandengan pemberian dosis kompos eceng gondokmemberikan pengaruh yang sangat nyata terhadaptinggi tanaman jagung. Lebih lanjut Stevenson(1984) menyatakan bahwa terdapat senyawaperangsang tumbuh seperti auksin dan vitaminyang dihasilkan dari proses fermentasi bahanorganik yang memberikan pengaruh positifterhadap pertumbuhan tanaman.

Selain mengandung unsur hara makro danmikro, pupuk organik cair eceng gondok yangdifermentasi oleh Trichoderma spp. mengandunghormon pertumbuhan yang dapat mengoptimalkanpertumbuhan tanaman. Hal ini sejalan denganpendapat Sudantha (2010) bahwa biokompos hasilfermentasi Trichoderma spp. mengandung hormonyang dapat merangsang pemanjangan batangtanaman. Lebih lanjut Latifah et al. (2011)menyatakan bahwa Trichoderma spp. dapatmenghasilkan auksin yang mampu merangsangpertumbuhan tanaman.

Gambar 2. Visualisasi Perbedaan Tinggi TanamanSelada yang Diberikan Pupuk OrganikCair Eceng Gondok FermentasiTrichoderma spp. dari Dosis Terendah(P0) hingga Dosis Tertinggi (P4)

Gambar 2 memperlihatkan bahwa semakintinggi dosis perlakuan pupuk organik cair ecenggondok yang diberikan maka pertumbuhan yangdihasilkan semakin baik. Meningkatnya tinggitanaman selada juga disebabkan oleh kemampuanpenyerapan air dan hara oleh akar tanaman.Pertumbuhan akar tanaman dipengaruhi oleh harafosfor yang terdapat pada pupuk organik cair ecenggondok (Kusrinah, 2016). Fosfor berfungsimembantu pembentukan protein untuk merangsangpertumbuhan dan perkembangan akar (Mahbub etal., 2009).

Page 4: ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram 1 …...Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktor tunggal yaitu pupuk organik cair eceng gondok fermentasi Trichoderma spp.,

4 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292

Volume 3, No.3, September 2017 http://www.untb.ac.id/september-2017/

Selain kandungan fosfor, pupuk organik cair ecenggondok juga mengandung Trichoderma spp. yangdapat mempengaruhi pertumbuhan akar tanaman.Sebagaimana yang diungkapkan oleh Herlina danDewi (2010) bahwa jamur Trichoderma spp.berperan dalam meningkatkan pertumbuhan akartanaman. Lebih lanjut Sudantha (2011a)menyatakan bahwa Trichoderma spp.mengeluarkan hormon yang dapat didifusikan kedalam jaringan tanaman yang memacupertumbuhan tinggi tanaman dan dapat menambahpanjang akar serta membuat akar lebih banyak.Dilaporkan pula bahwa Trichoderma spp.mengeluarkan hormon auksin yang merangsangpertumbuhan akar (Suwahyono dan Wahyudi,2004). Hal ini diperkuat oleh penelitian Ramadhani(2007) bahwa Trichoderma spp. menghasilkanhormon auksin dengan kadar IAA 9.656 µM yangdapat merangsang pertumbuhan akar tanaman.Visualisasi perbedaan pertumbuhan akar tanamanselada yang diberikan perlakuan pupuk organik caireceng gondok fermentasi Trichoderma spp. tersajipada Gambar 3.

Gambar 3 Visualisasi Perbedaan Panjang AkarSelada yang Diberikan Pupuk OrganikCair Eceng Gondok FermentasiTrichoderma spp. dari Dosis Terendah(P0) hingga Dosis Tertinggi (P4)

Gambar 3 menunjukkan bahwa tanaman seladayang diberikan perlakuan pupuk organik cair ecenggondok fermentasi Trichoderma spp. memiliki akaryang lebih serabut dan lebih banyak dibandingkandengan tanpa penambahan pupuk organik caireceng gondok fermentasi Trichoderma spp. Hal inisejalan dengan pendapat Suwahyono (2003),bahwa tanaman yang diberikan Trichodermaharzianum akan memiliki sistem perakaran yanglebih baik yang dapat dilihat dari pertumbuhanserabut akar. Apabila serabut akar lebih banyakmaka kemampuan tanaman dalam menyerap airdan hara juga akan semakin meningkat yang padaakhirnya akan meningkatkan pertumbuhantanaman. Hara diangkut dari akar ke daun melaluipembuluh xilem kemudian dirangkai bersamasenyawa organik menjadi berbagai bentuk asimilatseperti protein fungsional dan protein strukturalyang kemudian ditanslokasikan ke seluruh tubuhtanaman guna membentuk biomassa untukpertumbuhan tanaman (Apzani, 2015). Hal ini

sesuai dengan pendapat Hasiholan (2000) bahwahasil asimilasi hara akan ditranslokasikan ke bagianyang lebih dominan yaitu apikal dan apabila hasilasimilat sudah tercukupi di bagian apikal makaasimilat akan ditranslokasikan ke bagian yang lainuntuk meningkatkan pertumbuhan tanaman.

b. Jumlah Daun (helai)

Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwapemberian pupuk organik cair eceng gondokfermentasi Trichoderma spp. memberikanpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanamanselada yang ditandai dengan bertambahnya rata-rata jumlah daun tanaman dari dosis terendahhingga dosis yang lebih tinggi. Semakin besar dosispupuk organik cair eceng gondok fermentasiTrichoderma spp. maka jumlah daun semakinbertambah. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3berikut ini.

Tabel 3. Jumlah Daun Umur 4 MST yang diberikanPerlakuan Pupuk Organik Cair EcengGondok Fermentasi Trichoderma spp.

Ket: *) Angka pada kolom yang sama yang diikutihuruf berbeda berbeda nyata pada uji Beda NyataJujur (BNJ) pada taraf signifikansi 5%

Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuandengan pemberian pupuk organik cair ecenggondok fermentasi Trichoderma spp. dengan dosis16 ml/liter memberikan jumlah daun terbanyakdibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal inimengindikasikan bahwa semakin tinggi dosispupuk organik cair eceng gondok fermentasiTrichoderma spp. maka ketersediaan unsur haradalam tanah juga akan semakin tercukupi untukpembentukan daun tanaman selada.

Peningkatan rata-rata jumlah daun tanamanselada setiap minggu setelah tanam (MST) yangdiberikan perlakuan pupuk organik cair ecenggondok fermentasi Trichoderma spp. tersaji padaGambar 4.

Gambar 4 menunjukkan bahwa faktorperlakuan pupuk organik cair eceng gondok dosis16ml/liter memperlihatkan jumlah daun terbanyakdibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal inimenunjukkan bahwa pupuk organik eceng gondokmengandung unsur hara yang cukup untukmeningkatkan pertumbuhan tanaman (Kristanto etal., 2003), terutama peranannya dalammeningkatkan jumlah daun (Bahrun dan Safuan,2012). Salah satu unsur hara esensial dalam

Page 5: ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram 1 …...Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktor tunggal yaitu pupuk organik cair eceng gondok fermentasi Trichoderma spp.,

ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 5

http://www.untb.ac.id/september-2017/ Volume 3, No. 3, September 2017

pembentukan daun adalah nitrogen. Nitrogensangat berperan dalam pembentukan proteinsebagai komponen biomassa tanaman (Buckmandan Brady, 1982). Kekurangan hara inimenyebabkan pertumbuhan tanaman menjadilambat (Moeskops, 2007). Nitrogen sangatdibutuhkan tanaman untuk memacu pembentukandaun (Purwanto, 2006 dalam Yanuarismah, 2012)karena nitrogen berfungsi merangsang enzim-enzim yang berperan dalam proses pembentukandaun (Esdu, 2008 dalam Yanuarismah 2012)

Gambar 4 Rata-Rata Jumlah Daun TanamanSelada Berdasarkan Faktor PerlakuanPupuk Organik Eceng Gondok (P0 =Tanpa biokompos, P0 = 0 ml/liter, P1 =2 ml/liter, P2 = 4 ml/liter, P3 = 8ml/liter, P4 = 16 ml/liter)Yanuarismah2012).

Meningkatnya jumlah daun oleh perlakuan16ml/liter pupuk cair eceng gondok fermentasiTrichoderma spp. terjadi karena nitrogen yangdihasilkannya dapat memenuhi kebutuhan haratanaman dalam pembentukan daun. Sebagaimanadisampaikan oleh Kristanto (2003) bahwakandungan eceng gondok terutama hara nitrogencukup tinggi sehingga dapat menggantikan urea.

Selain kandungan hara nitrogen yang cukuptinggi, pupuk organik cair eceng gondok jugamengandung senyawa asam humat dan asam fulvat(Mulyadi, 2008) yang dapat menyediakan haradengan membentuk khelat dengan senyawa logamsehingga hara tersedia untuk tanaman (Suwahyono,2011). Hara dapat tersedia untuk pertumbuhantanaman karena asam humat dan asam fulvat dapatmembentuk kompleks organometal yang stabildengan logam. hasil dari ikatan ini akanmelapaskan hara yang mudah terserap oleh tanaman(Mahbub et al., 2009), Selain itu asam humat danasam fulvat juga memiliki kapasitas menahan airsekitar 20 kali dari massa nya sendiri sehingga airtidak cepat hilang (Stevenson, 1984). Hal inimemberikan kontribusi ketersediaan air yang cukupbaik untuk pertumbuhan tanaman terutama dalamhal pembentukan daun.

c. Berat Basah dan Kering Tanaman (gramper tanaman)

Berangkasan basah mencerminkankemampuan tanaman dalam menyerap air(Pujiasmanto et al., 2010) dan merupakanakumulasi dari penimbunan berbagai hasil asimilasipada bagian-bagian tanaman (Sitompul danGuritno, 1995). Sedangkan berangkasan keringmenunjukkan hasil bersih dari penimbunan asimilatseperti karbohidrat, protein, lemak dan nutrisitanaman (Hasiholan et al., 2000). Berdasarkan hasilanalisis keragaman terhadap berat berangkasanBasah dan kering tanaman, dapat dilihat bahwapupuk organik cair eceng gondok fermentasiTrichoderma spp. memberikan pengaruh nyata. Halini dapat dilihat pada Tabel 4

Tabel 4 Berat Basah dan Kering Tanaman yangdiberikan Perlakuan Pupuk Organik CairEceng Gondok Fermentasi Trichodermaspp

Ket: *) Angka pada kolom yang sama yangdiikuti huruf berbeda berbeda nyata pada ujiBeda Nyata Jujur (BNJ) pada tarafsignifikansi 5%**) Data Merupakan Hasil Transformasi

dengan Log10√

***) Data Merupakan Hasil Transformasi

Tabel 4 menunjukkan bahwa beratberangkasan basah dan kering tanaman yangdiberikan perlakuan dosis 16 ml/liter pupukorganik cair eceng gondok yang telah difermentasidengan jamur Trichoderma spp. memberikan hasilterbaik serta berbeda nyata dengan perlakuankontrol (0 ml/liter). Hal ini sesuai dengan hasilpenelitian Mas’ad (2012) yang menunjukkanbahwa aplikasi kompos yang telah difermentasidengan jamur Trichoderma spp. mampumeningkatkan berat berangkasan basah dan keringtanaman kedelai di lahan kering. Hal ini diperkuatpula dengan hasil penelitian Sittadewi (2007) yangmenunjukkan bahwa penggunaan pupuk organikeceng gondok dapat meningkatkan beratberangkasan tanaman sawi.

Meningkatnya berat berangkasan tanamandisebabkan oleh kemampuan pupuk cair ecenggondok dalam meningkatkan pH sehingga haratersedia bagi tanaman. Meningkatnya pH tanahdisebabkan oleh adanya asam-asam organik hasilpenguraian eceng gondok yang mengikat Al dan Fe

Page 6: ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram 1 …...Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktor tunggal yaitu pupuk organik cair eceng gondok fermentasi Trichoderma spp.,

6 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292

Volume 3, No.3, September 2017 http://www.untb.ac.id/september-2017/

membentuk khelat organometal sehingga Al dan Fetidak dapat terhidrolisis atau melepas ion H+

(Suntoro, 2003), serta adanya pelepasan kation-kation basa oleh hasil fermentasi bahan organikeceng gondok (Mahbub et al., 2009). MenurutBintang dan Lahudin (2007), hara akan tersediasecara optimal bagi tanaman jika pH tanah beradapada kisaran 6,5 hingga 7,5. Apabila pH tanahberada pada kondisi masam, ketersediaan haramenjadi kurang optimal karena hara diikat kuatoleh kation-kation asam seperti Al dan Fe denganikatan Al-add atau Fe-add yang menyebabkan haramenjadi sulit tersedia. Meningkatnya pH tanah olehpupuk cair eceng gondok juga berdampak padaaktivitas mikroorganisme baik dalam tanah yangsemakin meningkat (Nurida dan Rahman, 2009).Hal ini secara tidak langsung akan berkontribusidalam meningkatkan hasil metabolisme sepertisintesa biomassa untuk pembentukan berat keringtanaman (Lingga dan Marsono, 2005).

Unsur hara yang tersedia oleh pupuk organikcair eceng gondok fermentasi Trichoderma spp.dimanfaatkan untuk membentuk biomassa gunameningkatkan berat berangkasan tanaman.Berangkasan tanaman merupakan cerminanefisiensi penyerapan hara oleh tanaman. Hasilfermentasi bahan organik oleh aktivitasmikroorganisme akan melepaskan vitamin yangberdampak positif bagi pertumbuhan tanaman(Suntoro, 2003). Vitamin merupakan senyawaorganik yang bertindak sebagai katalisator padaproses metabolisme untuk pembelahan sel padafase vegetatif tanaman (Nurfadilah et al., 2013).

Menurut Subba (1995), meningkatnya berattanaman disebabkan oleh ketersediaan unsur fosforsebagai hasil pelepasan hara oleh khelat asamhumat dan asam fulvat yang berasal dari hasilfermentasi bahan organik. Fosfor sangat pentingbagi tanaman karena unsurnya memiliki muatansehingga berperan penting dalam translokasiasimilat, menyimpan dan mentransfer energi darifotosintat yang digunakan dalam prosesmetabolisme (Liferdi, 2010). Kemampuanmengikat Al dan Fe oleh asam organik hasilfermentasi bahan organik berasal dari guguskarboksil (-COOH) dan fenolik (-OH) yangdimilikinya (Kononova, 1966 dalam Mulyadi,2008). Lebih lanjut Kuntyastuti dan Sunaryo(2000) menyatakan bahwa adanya asam humat danasam fulvat dalam tanah mempercepat pelepasankembali ion kalium (K+) yang terikat diantara kisi-kisi mineral. Kalium berperan penting dalammeningkatkan fotosintesis tanaman melaluipeningkatan fotofosforilasi yang menghasilkanATP dan NADPH yang berperan dalammetabolisme tanaman (Novizan, 2002). Kaliumjuga menjadikan tanaman tahan terhadap

kekeringan (Rismunandar, 1990 dalam Sittadewi,2007). Asam humat hasil fermentasi bahan organikberfungsi menstimulasi pertumbuhan akar,merangsang pertumbuhan tanaman dengan caramempercepat pembelahan sel dan meningkatkanberat kering tanaman, sedangkan asam fulvatmemiliki ukuran molekul yang relatif kecil,sehingga sangat mudah terserap atau mengalamipenetrasi kedalam bagian akar, batang, daun dandapat bertindak sebagai pembawa unsur-unsurmikro dari permukaan akar tanaman masuk kedalam jaringan (Suwahyono, 2011). Lebih lanjutSuntoro, (2003) menyatakan bahwa asam fulvatdengan berat molekul rendah dapat mempunyaisifat seperti senyawa perangsang tumbuh, sehinggaberpengaruh positif terhadap pertumbuhan tanamanyang pada akhirnya menjadikan berat berangkasantanaman bertambah

PENUTUP

Berdasarkan hasil dan pembahasan padapenelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:1. Perlakuan dengan pemberian pupuk organik

cair eceng gondok fermentasi Trichodermaspp. memberikan pengaruh yang signifikanterhadap pertumbuhan tanaman selada(Lactuca sativa L.).

2. Dosis 16 ml/liter memberikan hasil terbaikdibandingkan dengan dosis lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aminah, 2016. Pengaruh Pupuk KomposCacing dan Pupuk Organik CairNASA Terhadap Pertumbuhan danHasil Tanaman Selada (Lactucasativa L.). Skripsi. Universitas 45Mataram.

Apzani, W. 2015. Aplikasi BiokomposStimulator Trichoderma spp. danBiochar Tempurung Kelapa UntukPertumbuhan dan Hasil Jagung (Zeamays L.) di Lahan Kering. TesisProgram Studi Magister PengelolaanSumberdaya Lahan Kering, ProgramPascasarjana Universitas Mataram.Mataram.

Bahrun, A., Safuan, L.O. 2012 PengaruhBahan Organik dan Pupuk KaliumTerhadap Pertumbuhan dan ProduksiTanaman Melon (Cucumis melo L.).Jurnal Agroteknos. 2(2) hal. 69-76.ISSN: 2087-7706. http://faperta.uho.ac.id/agroteknos/Daftar_Jurnal/

Page 7: ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram 1 …...Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktor tunggal yaitu pupuk organik cair eceng gondok fermentasi Trichoderma spp.,

ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 7

http://www.untb.ac.id/september-2017/ Volume 3, No. 3, September 2017

2012/2012-2-02-SAFUAN.pdf. [29April 2017].

Bintang dan Lahudin. 2007. Suplai hara N,P,Kdan Perubahan pH serta PertumbuhanTanaman Kedelai dengan PemberianAbu Serbuk Gergaji pada TanahUltisol.https://bintangposma.files.wordpress.com/201 0/07/ suplai-hara-n-p-dan-k1.pdf. [27 April 2017].

Buckman, H.O. dan Brady, N.C. 1982. IlmuTanah Terjemahan Soegiman. PT.Bharata Karya Aksara. Jakarta.

Dharmaputra O.S, Wydia, A., dan Nampiah,G.1989. Penuntun Praktikum:Mikologi Dasar. Departemen Pendidikandan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat AntarUniversitas Ilmu Hayati. IPB. Bogor.

Follet, R. H., L. S. Murphy and R. L. Donahue.1981. Fertilizers and SoilAmandements. Eaglewood Cliffs.Prentice Hall. Inc. New Jersey.

Hadisuwito, S. 2012. Membuat Pupuk OrganikCair. Agro Media Pustaka:

Jakarta.

Hasiholan, B., Suprihati, M.S., dan Isjawara, M.R.2000. Pengaruh Perbandingan Nitrat danAmonium terhadap Pertumbuhan danHasil Tanaman Selada (Lactusa sativa L.)yang Dibudidayakan Secara Hidroponik.Makalah Penunjuang Disampaikan padaSeminar Nasional PengembanganTeknologi Hortikultura MemasukiIndonesia Baru, 15 Maret 2000, diFPUKsWsalatien.http://repository.uksw.edu//_pdf. [28April 2017].

Herlina, L. dan Dewi, P. 2010. PenggunaanKompos Aktif Trichoderma harzianumdalam Meningkatkan PertumbuhanTanaman Cabai. Fakultas Matematikadan Ilmu Pengetahuan Alam UniversitasNegeri Semarang.http://journal.unnes.ac.id. [28 April2017].

Kuntyastuti, H dan L. Sunaryo. 2000. EfisiensiPemupukan dan Pengairan pada Kedelaidi Tanah Vertisol Kahat K. ProsidingSeminar Pengelolaan Sumber DayaLahan dan Hayati Pada TanamanKacang-Kacangan dan Umbi-Umbian.PPTP. Malang.458p.

Kusrinah, Alwiyah, N., Nur, H. 2016. Pelatihandan Pendampingan Pemanfaatan EcengGondok (Eichhornia crassipes) MenjadiPupuk Kompos Cair Untuk MengurangiPencemaran Air dan MeningkatkanEkonomi Masyarakat DesaKarangkimpul Kelurahan KaligaweKecamatan Gayamsari KotamadyaSemarang. DIMAS- 16 (1) 2016.http://journal.walisongo.ac.id/index.php/dimas/article/view/890. [28 April 2017].

Latifah, A., Kustantinah, dan Loekas, S. 2011.Pemanfaatan Beberapa IsolatTrichoderma harzianum Sebagai AgensiaPengendali Hayati Penyakit LayuFusarium Pada Bawang Merah In Planta.http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eugenia/article. [12 Mei2017].

Liferdi, L. 2010. Efek Pemberian Posfor terhadapPertumbuhan dan Status Hara pada BibitManggis. Jurnal Hortikultura 20(1).http://download.portalgaruda.org/article.php?article=184749&val.[26 April 2017].

Lingga, P. dan Marsono. 2005. PetunjukPenggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.Jakarta.

Mahbub, M., Zuraida, T.M., Meldia, S. 2009.Penerapan Pertanian Organik yangBerkelanjutan di Lahan Pasang SurutMelalui Aplikasi Pupuk Organik yangIndigenos. Laporan Hibah Penelitian.Universitas Lambung MangkuratFakultas Pertanian Program Studi IlmuTanah Banjarbaru.http://eprints.unlam.ac.id/174/7/Penelitian%20Penerapan%20Pertanian%20Organik.pdf. [27 April 2017]

Moeskops, B. 2007. Soil Quality under Organikand Convensional Agriculture in Java.Interm Report of PhD Research. GhentUniversity. Belgium.

Mulyadi, A. 2008. Karakteristik Kompos DariBahan Tanaman Kaliandra, Jerami PadiDan Sampah Sayuran. Skripsi. ProgramStudi Ilmu Tanah Fakultas PertanianInstitut Pertanian Bogor. Bogor.

Novizan, 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif.Agro Media Pustaka Buana. Jakarta.

Nurfadilah, S., Nurhidayati, T., Amalia, R. 2013.Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Vitamin

Page 8: ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram 1 …...Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktor tunggal yaitu pupuk organik cair eceng gondok fermentasi Trichoderma spp.,

8 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292

Volume 3, No.3, September 2017 http://www.untb.ac.id/september-2017/

terhadap Pertumbuhan danPerkembangan Biji Dendrobiumlaxiflorum JJ Smith secara In Vitro.Jurnal Sains dan Seni Pomits 1(1).http://download.portalgaruda.org/article.php?article= 60995&val=4187. [27 April2017].

Nurida dan Rachman. 2009. Alternatif PemulihanLahan Kering Masam Terdegradasidengan Formula Pembenah TanahBiochar di Typic Kanha pludultsnLampung.http://balittanah.litbang.deptan.go.id/ind/dokumentasi/lainnya/59%20terdegradasi.pdf. [27April 2017].

Poerwowidodo, 1992. Telaah Kesuburan Tanah,Penerbit Angkasa Persada. Bandung.

Pujiasmanto, P., Sumiyati, Widijanto, H., danAlfiatun, N.M. 2010. Uji PemberianLegin dan Pupuk K terhadapPertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycinemax L. Merrill) Pada Kondisi CekamanNaCl. Jurnal Ilmu Tanah danAgroklimatologi 7(1): 17-24..http://eprints.uns.ac.id/11287/1/Publikasi_ Jurnal15.pdf. [27 April2017]

Ramadhani, D. 2007. Formulasi Pupuk BioorganikCampuran Trichoderma harzianumdengan Kascing.http://repository.ipb.ac.id/handle/12345678 9/33091. [27 April 2017].

Renilaili, 2015. Enceng Gondok sebagai Biogasyang Ramah Lingkungan.http://jurnal.binadarma.ac.id/index.php/jurnaltekno/article/viewFile/136/ 15. [27April 2017].

Sagala, 2010. Pertumbuhan dan Produksi Selada.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25764/4/Chapter%20II.pdf. [02 Januari 2017].

Santi, Sumaryono dan Goenadi. 2007. EvaluasiAplikasi Biofertilizer EMAS padaTanaman Jagung di Pelaihari,Kalimantan Selatan. Buletin Agr 35(1):22_27.http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/35609/Santi.pdf?sequence=1&isAllowed=y. [28 April 2017].

Setyowati, N., Bustamam, dan M. Derita, 2003.Penurunan Penyakit Busuk Akar dan

Pertumbuhan Gulma Pada TanamanSelada yang Dipupuk Mikroba, JurnalIlmu Pertanian Indonesia, 5(2).

Sitompul dan Guritno. 1995. Analisis PertumbuhanTanaman. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Sittadewi, E.H.2007. Pengolahan Bahan OrganikEceng Gondok Menjadi Media TumbuhUntuk Mendukung Pertanian Organik.Peneliti pada Pusat Teknologi LahanWilayah dan Mitigasi Bencana. BadanPengkajian dan PenerapanTeknologi.Jurnal Teknologi Lingkungan8(3) Hal. 229-234 Jakarta, September2007 ISSN 1441-318X.http://www.kelair.bppt.go.id/Jtl/2007/vol8-3/07eceng.pdf. [28April 2017].

Stevenson, F. J. 1984. Humus Chemistry; Genesis,Composition, and Reaction (2ndEdition). John Wiley and Sons. NewYork.

Subba, R. 1995. Biofertilizer in Agriculture andPlant Growth. Third Edition. SciencePublished. USA.

Sudantha, I.M. 2007. Karakteristik dan PotensiJamur Endofit dan Saprofit AntagonistikSebagai Agens Pengendali Hayati JamurFusarium oxyporum f. sp. vanillae padaTanaman Vanili di Pulau Lombok NusaTenggara Barat. Disertasi ProgramDoktor Ilmu Pertanian ProgramPascasarjana Fakultas PertanianUniversitas Brawijaya, Malang.

Sudantha, I.M. 2010a. Pengujian Beberapa JenisJamur Endofit dan Saprofit Trichodermaspp. terhadap Penyakit Layu Fusariumpada Tanaman Kedelai. JurnalAgroteksos 20(2-3): 90-102, Desember2010. http://fp.unram.ac.id/data/2012/04/20-2-3_02-sudantha_rev-wangiyana p.pdf. [27 April2017]

Sudantha, I.M. 2010b. Buku Teknologi TepatGuna: Penerapan Biofungisida danBiokompos pada Pertanian Organik.Fakultas Pertanian Universitas Mataram.Mataram.

Sudantha, I.M. 2011a. Makalah Seminar RegionalPotensi Pengembangan PertanianOrganik Sebagai Salah Satu ModelPertanian Terpadu Berkelanjutan.

Page 9: ISSN No.2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram 1 …...Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktor tunggal yaitu pupuk organik cair eceng gondok fermentasi Trichoderma spp.,

ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 9

http://www.untb.ac.id/september-2017/ Volume 3, No. 3, September 2017

Fakultas Pertanian Universitas Mataram.Mataram.

Suntoro. 2003. Peranan Bahan Organik terhadapKesuburan Tanah dan UpayaPengelolaannya. Pidato PengukuhanGuru Besar Ilmu Kesuburan Tanah.

Suwahyono. 2003. Trichoderma harzianumIndigeneous untuk Pengendalian Hayati.Studi Dasar Menuju Komersialissi dalamPanduan Seminar Biologi. Yogyakarta,Fakultas Biologi. UGM

Suwahyono, U. 2011. Prospek TeknologiRemediasi Lahan Kritis Dengan AsamHumat (Humic Acid). Jurnal TeknologiLingkungan 12 (1): 55–65.

Wahyuni, S. 2011. Biogas. Penebar Swadaya.Jakarta.

Wiryono. 2012. Pemanfaatan Biochar danBiokompos dalam Meningkatkan HasilTanaman Jagung (Zea mays L.) danPerubahan Sifat Kimia Tanah InceptisolKabupaten Lombok Timur. TesisProgram Studi Magister PengelolaanSumberdaya Lahan Kering, ProgramPascasarjana Universitas Mataram.Mataram.

Yanuarismah. 2012. Pengaruh Kompos EncengGondok (Eichornia crassipes Solm)Terhadap Pertumbuhan dan ProduksiSelada (Lactuca Sativa L). NaskahPublikasi. Fakultas Keguruan Dan IlmuPendidikan Universitas MuhammadiyahSurakarta.http://eprints.ums.ac.id/19817/17/naskah_publi kasi.pdf [28 April 2017].

Yuliarta, B., Santoso, M., Heddy, S, YB.2014.Pengaruh Biourine Sapi DanBerbagai Dosis Pupuk Npk TerhadapPertumbuhan Dan Hasil Selada Krop(Lactuca sativa L.). Jurnal ProduksiTanaman Vol. 1 No. 6 JANUARI-2014ISSN: 2338-3976.http://protan.studentjournal.u b.ac.id/index.php/protan/article/view/68/67 [20Mei 2017].

Yuniwati, M., Iskarima, F., Padulemba, A. 2012.Optimasi kondisi proses pembuatankompos dari sampah organik dengan carafermentasi menggunakan EM4. JurnalTeknologi, Volume 5 Nomor 2,Desember 2012, 172 -181http://jurtek.akprind.ac.id/172_181_.pdf[27 April 2017]