Karakterisasi Junctionaluminiumseng Sebagai Bahan Pembuatan Termokopel
-
Upload
christina-ria-ernawati -
Category
Documents
-
view
10 -
download
1
description
Transcript of Karakterisasi Junctionaluminiumseng Sebagai Bahan Pembuatan Termokopel
-
KARAKTERISASI JUNCTIONALUMINIUM-
SENG SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN
TERMOKOPEL
Lisna Novita1, Yusman Wiyatmo
2
09306144004
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan: (1)menentukan nilai
tetapan Seebeck pada junctionAluminium-Seng
dalam termokopel, (2)menyelidiki hubungan antara
selisih suhu dengan tegangan termoelektrik pada
junctionAluminium-Seng dan (3)menyelidiki
pengaruh junction terhadap ketebalan, ukuran dan
bentuk logam dalam termokopel.
Penelitian ini menggunakan Logam
Aluminium dan Logam Seng sebagai junction.
Hasil penelitian menghasilkan R = 0,95807dan koefisien determinasi (2) adalah 0,918. Nilai koefisien determinasi yang mendekati 1
menunjukkan sifat linearitas yang baik. Sambungan
Aluminium-Seng layak digunakan sebagai bahan
pembuat termokopel. Sambungan dimasukan ke
dalam dua cairan yang bersuhu tinggi dan bersuhu
rendah. Tegangan yang dihasilkan multimeter
dicatat dan selisih suhu yang terjadi antara dua
sambungan logam diukur menggunakan
termometer. Data yang diperoleh dianalisis dengan
persamaan regresi linear menggunakan Program
Origin 6.1.
Hasil penelitian menunjukkan (1) Tetapan
Seebeck untuk junction Aluminium-Seng adalah
0,0111 0,0004 mV/oC. (2) Hubungan antara selisih suhu dengan tegangan termoelektrik yang
dihasilkan linear. (3) Junction Aluminium-Seng
terhadap variasi ketebalan, ukuran dan bentuk
logam dalam termokopel berpengaruh terhadap nilai
tegangan termoelektrik yang dihasilkan. Tegangan
termoelektrik berbanding terbalik dengan junction
Aluminium-Seng.
Kata kunci: junction Aluminium-Seng, tetapan
Seebeck, tegangan termoelektrik, termokopel.
ABSTRACT
This research aimsto: (1) determinethe value
ofthe Seebeckconstant junction in the
thermocoupleAluminum-Zincalume, (2) explorethe
relationshipbetweentemperaturedifference inthe
thermoelectricvoltage junction Aluminum-
Zincalume and (3) find outthe effect ofjunctionto
thethickness, sizeandshape ofthe metalin
thethermocouple.
This research uses Metal Aluminum and
Metal Zincalume as junction. The results
ofresearchresulted in R = 0,95807and coefficientof determination (2) is 0,918. The coefficient ofdeterminationisclose to 1indicategood
linearityproperties. Aluminum-Zincalume
junctionfit for useas material forthermocouple.
Junctioninserted into thetwohigh-temperature
liquidandlow temperature. The resulting
voltagemultimeterandnotethe difference
intemperaturebetween twometalconnectionis
measuredusing athermometer. Data were
analyzedbylinearregressionequationusingthe
Origin6.1program.
Research results show(1)
ConstantSeebeckforAluminum-Zincalume
junctionis 0,0111 0,0004 mV/oC. (2) The relationshipbetweenthe temperaturedifference inthe
thermoelectricvoltagegeneratedbythe linear.
Aluminum-Zincalume junctionto variations
inthickness, sizeandshape ofthe metalin
thethermocoupleeffect on thevalue ofthe
thermoelectricvoltagegenerated.
Thermoelectricvoltage isinversely related
tojunctionAluminum-Zincalume.
Keyword: Junction Aluminum-Zincalume,
Seebeckconstant, termoelectric voltage,
thermocouple
1. PENDAHULUAN Termokopel merupakan alat untuk
mengukur temperatur dalam jangkauan suhu
antara -200C sampai 1800C dengan batas
kesalahan pengukuran kurang dari 1C.
Termokopel terdiri dari dua buah kawat yang
kedua ujungnya disambung sehingga
menghasilkan suatu open-circuit voltage sebagai
-
fungsi dari suhu, diketahui sebagai tegangan
termolistrik atau disebut Seebeck voltage,
ditemukan oleh Thomas Seebeck pada 1821.
Hubungan antara tegangan antara pengaruhnya
terhadap suhu masing-masing titik pertemuan
dua buah kawat adalah linear, untuk perubahan
suhu yang sangat kecil. Tegangan akan
terpengaruh secara linear atau dirumuskan
sebagai berikut:
V = S T (1)
dengan V adalah perubahan tegangan, S adalah koefisien seebeck, dan T adalah perubahan suhu. Nilai S akan berubah dengan
perubahan suhu, yang berdampak pada nilai
keluaran berupa tegangan termokopel tersebut,
dan nilai S akan bersifat non-linear di atas
rentang tegangan dari termokopel tersebut.
2. KAJIAN TEORI Pada tahun 1821 Thomas Johann Seebeck
(1770-1831), seorang ilmuwan Fisika Jerman
menggabungkan potongan bismuth dan tembaga
yang berbentuk setengah lingkaran saat
mempelajari pengaruh suhu. Ketika kompas
didekatkan pada susunan galvanis tersebut
ternyata ada efek magnetik (lihat Gambar 4).
Seebeck kemudian melakukan percobaan
berulang kali dengan pasangan logam yang
berbeda pada suhu yang bervariasi sehingga
diperoleh adanya hubungan dengan kuat medan
magnet.
Gambar 4. Percobaan Seebeck
Teganganyang dihasilkan adalahsebanding
denganperbedaan suhuantaradua sambungan.
Proporsionalitas konstan () dikenal sebagai koefisien Seebeck, dan sering disebutsebagai
kekuatan termoelektrik. Tegangan Seebeck tidak
bergantung pada distribusi temperatur sepanjang
logam antar sambungan. Ini merupakan dasar
fisik untuk termokopel, yang sering digunakan
untuk pengukuran temperatur.
Gambar 5. Efek Seebeck
= (6)
Perbedaan tegangan V, diproduksi di terminal
rangkaian terbuka yang terbuat dari sepasang
logam berbeda, A dan B, yang mana dua
sambungan diberi perlakuan perbedaan suhu,
secara langsung sebanding dengan perbedaan
antara suhu panas dan dingin dari sambungan,
Th-Tc.
3. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini logam yang digunakan
sebagai termokopel adalah logam Aluminium
dan logam Seng (zincalume). Logam yang
dijadikan sebagai termokopel memiliki dua pola
yaitu persegi panjang dan setengah bentuk
cincin, yaitu sebagai berikut:
Gambar 7. Pola 1 untuk plat logam Aluminium
dan Seng
Gambar 7 menunjukkan desain pertama plat
logam percobaan yang digunakan dalam
eksperimen ini. Plat logam yang berwarna biru
adalah logam Aluminium, dan plat yang
berwarna hitam adalah logam Seng.
Gambar 8. Pola 2 untuk plat logam Aluminium
dan Seng
-
Gambar 8 desain pola menggunakan spidol dan
busur.Plat logam yang berwarna biru adalah
logam Aluminium, dan plat yang berwarna hitam
adalah logam Seng.Kedua bentuk logam
disambung dengan cara dikeling.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
besar kecilnya luas penampang junctionpada plat
logam berpengaruh. Penelitian ini berdasarkan 2
pengukuran hot junction yaitu air dan
minyak.Pengukuran hotjunction air pada
penelitian ini berdasarkan pengaruh junction
terhadap ketebalan, ukuran dan bentuk logam.
Pada ujipengaruh junction terhadap ketebalan
logammenggunakan 3 variasi. Sambungan
dikondisikan dengan bentuk yang sama dengan
ukuran = 30 cmdan = 1,5 cm. Uji terhadap ketebalan logam dapat dilihat pada Gambar 14
sebagai berikut :
30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0
1,1
Teg
anga
n (m
V)
Selisih Suhu (oC)
Variasi ketebalan yang digunakan:
Plat ketebalan 1,1 mm
Plat ketebalan 0,7 mm
Plat ketebalan 0,2 mm
Gambar 14. Grafik Pengaruhjunction terhadap
Ketebalan Logam dalam
Termokopel dengan Hot Junction
Air Tiga variasi yaitu 0,2 mm, 0,7 mm dan 1,1.
memilikiluas penampangjunction yang berbeda.
Pada ketebalan 0,2 mm, luas penampang
junction sekitar 5,819mm2merupakan luas penampang terkecil bila dibandingketebalan lain.
Disimpulkan bahwa dengan ketebalan 0,2 mm
yang memiliki luas penampang junction kecil
dibanding ketebalan yang lain menghasilkan
tegangan yang lebih tinggi.
Sambungan Aluminium-Seng untuk uji
pengaruh junction terhadap ukuran logam
berbentuk sama dengan ketebalan yang sama
(0,2) mm tetapi ukuran panjang dan lebar
berbeda. Uji terhadap ukuran logamdapat dilihat
di bawah ini:
40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0
Tega
ngan
(mV)
Selisih Suhu (oC)
Beberapa ukuran plat yang digunakan:
p= 30 cm, l=1 cm
p= 30 cm, l=3 cm
p= 15 cm, l=1,5 cm
Gambar 15. Grafik Pengaruh junction terhadap
Ukuran Logam dalam Termokopel
dengan Hot Junction Air
Tiga variasi yaitu pertama ( = 30 cm, = 1 cm), kedua ( = 30 cm, = 3 cm) dan ketiga( = 15 cm, = 1,5 cm) memiliki luas penampang junction yang berbeda. Ukuran yang
ketiga memiliki luas penampang pada yaitu
7,22 mm2merupakan yang terkecil dibanding ukuran yang lain.Kesimpulannya bahwa semakin
kecil junctionterhadap ukuran plat maka arus
listrik yang mengalir besar dan tegangan output
yang dihasilkan besar pula maka respon terhadap
tegangan yang dihasilkan semakin besar.
Sambungan Aluminium-Seng untuk uji
pengaruh junctionterhadap bentuk logam
memiliki ketebalan sama (0,2 mm). Bentuk yang
digunakan yaitu persegi panjang dan setengah
cincin dengan lebar logam. Uji terhadap bentuk
logam dapat dilihat di bawah ini:
40 50 60 70 80 90
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0
Tega
ngan
(mV)
Selisih Suhu (oC)
2 Bentuk yang digunakan adalah:
Plat Bentuk Persegi Panjang
Plat Bentuk Setengah Cincin
Gambar 16. Grafik Pengaruh junction terhadap
Bentuk Logam dalam Termokopel
dengan Hot Junction Air
Bentuk sambungan ada 2 variasi yaitu
persegi panjang dan setengah cincin memiliki
luas penampangjunction yang berbeda. Luas
-
penampang junction pada bentuk persegi
panjang sekitar 1,95mm2merupakan luas penampang yang kecil bila dibandingbentuk
yang lain. Ditarik kesimpulan bahwa dengan
pada T yang sama bentuk persegi panjang yang memiliki luas penampang junction hampir 2
milimeter kuadrat menghasilkan tegangan yang
dihasilkan lebih tinggi.
Pengukuran hotjunction minyak pada
penelitian ini berdasarkan pengaruh junction
terhadap ketebalan, ukuran dan bentuk logam.
Pada uji pengaruh junction terhadap ketebalan
logam menggunakan 3 variasi. Sambungan
dikondisikan dengan bentuk yang sama dengan
ukuran = 30 cmdan = 1,5 cm. Uji terhadap ketebalan logam dapat dilihat pada Gambar 17
sebagai berikut :
100 120 140 160 180 200 220
1,0
1,2
1,4
1,6
1,8
2,0
2,2
Teg
anga
n (m
V)
Selisih Suhu (oC)
Beberapa ketebalan yang digunakan:
Plat ketebalan 1,1 mm
Plat ketebalan 0,7 mm
Plat ketebalan 0,2 mm
Gambar 17. Grafik Pengaruh junction terhadap
Ketebalan Logam dalam
Termokopel dengan Hot Junction
Minyak.
Tiga variasi yaitu 0,2 mm, 0,7 mm dan 1,1
memiliki luas penampangjunction yang berbeda.
Pada ketebalan 0,2 mm, luas penampang
junction sekitar 5,819mm2merupakan luas penampang terkecil bila dibandingkan dengan
ketebalan yang lain. Disimpulkan bahwa
ketebalan 0,2 mm yang memiliki luas
penampang junction kecil dibanding ketebalan
yang lain menghasilkan tegangan yang tinggi.
Sambungan Aluminium-Seng untuk uji
pengaruh junction terhadap ukuran logam
berbentuk sama dengan ketebalan 0,2 mm tetapi
ukuran panjang dan lebar berbeda. Uji terhadap
ukuran logam dapat dilihat di bawah ini:
40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0
Tegangan (m
V)
Selisih Suhu (oC)
Beberapa ukuran plat yang digunakan:
p =30 cm, l=1 cm
p =30 cm, l=3 cm
p =15 cm, l=1,5 cm
Gambar 18. Grafik Pengaruh junction terhadap
Ukuran Logam dalam Termokopel
dengan Hot Junction Minyak.
Tiga variasi ukuran yaitu pertama ( =30 cm, = 1 cm), kedua ( = 30 cm, = 3 cm) dan ketiga ( = 15 cm, = 1,5 cm) memiliki luas penampang junction yang berbeda. Variasi
ukuran yang ketiga memiliki luas penampang
pada yaitu 7,22 mm2merupakan yang terkecil dibanding kedua ukuran yang
lain.Kesimpulannya bahwa semakin kecil
junctionterhadap ukuran plat maka arus listrik
yang mengalir besar dan tegangan output yang
dihasilkan besar pula maka respon terhadap
tegangan yang dihasilkan semakin besar.
Sambungan Aluminium-Seng untuk uji
pengaruh junction terhadap bentuk logam
memiliki ketebalan sama (0,2 mm). Bentuk yang
digunakan yaitu persegi panjang dan setengah
cincin dengan lebar logam. Uji terhadap bentuk
logam dapat dilihat di bawah ini:
60 80 100 120 140 160 180 200
0,8
1,0
1,2
1,4
1,6
1,8
2,0
2,2
Tega
ngan
(mV)
Selisih Suhu (oC)
Bentuk yang digunakan:
Bentuk persegi panjang (l= 2cm)
Bentuk setengah cincin (l= 2cm)
Gambar 19. Grafik Pengaruh junction terhadap
Bentuk Logam dalam Termokopel
dengan Hot Junction Minyak.
Bentuk sambungan ada 2 variasi yaitu
persegi panjang dan setengah cincin memiliki
luas penampangjunction yang berbeda. Luas
-
penampang junction pada bentuk persegi
panjang sekitar 1,95mm2merupakan luas penampang yang kecil bila dibandingbentuk
yang lain. Ditarik kesimpulan bahwa dengan
pada T yang sama bentuk persegi panjang yang memiliki luas penampang junction hampir 2
milimeter kuadrat menghasilkan tegangan yang
dihasilkan lebih tinggi.
Pada penelitian ini sambungan Aluminium-
Seng sebagai bahan pembuat termokopel belum
pernah diteliti sebelumnya, jadi belum ada nilai
tetapan Seebeck standar untuk sambungan
Aluminium-Seng. Untuk penelitian ini, , kita
menggunakan analisis grafik yaitu regresi linear
dengan bantuan program Origin 6.1.Nilai tetapan
Seebeck sambungan Aluminium-Seng, dapat
ditentukan dengan nilai tetapan Seebeck rata-rata
dari 16 sambungan Aluminium-Sengadalah:
= =1
=
1 + 2 + + 1616
= 0,011052
= 1
1 2
=1
= 3,24818105
16 16 1
= 0,000367887
Tetapan Sebeck sambungan Aluminium-Seng
adalah:
= 0,0111 0,0004 mV/oC
Tetapan Seebeck Aluminium-Seng dikonversi ke
satuan V/Cmenjadi11,5V/C.Bila tetapan Seebeck Aluminium-Seng dibandingkan dengan
termokopel tipe K yang sering digunakan sangat
kecil.
5. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian, dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Junction Aluminium-Seng baik digunakan dalam pembuatan termokopel. Nilai tetapan
Seebeck sambungan Aluminium-Seng
adalah: = 0,0111 0,0004 mV/oC
2. Hubungan antara tegangan termoelektrik dengan selisih suhu adalah linear untuk
pengukuran sambungan pada rentang
suhu 34C s/d 90 C (hot junction air)
dan rentang suhu 74C s/d 206C (hot
junction minyak).
3. Junction Aluminium-Seng terhadap variasi ketebalan, ukuran dan bentuk
logam dalam termokopel berpengaruh
terhadap nilai tegangan termoelektrik.
Tegangan termoelektrik berbanding
terbalik dengan junction Aluminium-
Seng.
6. DAFTAR PUSTAKA
Fathi Habashi. 1997. Handbook of Extractive
Metallurgy Volume II: Primary Metals
Secondary Metals Light Metals.
Germany: Wiley-vch.
Michalski, L., and K. Eckersdorf. 1991.
Temperature Measurement Second
Edition. New York: John Willey and
Sons.
Moran, M.J., Howard, N.S. 2004.
Termodinamika Teknik. Jakarta:
Erlangga.
Yusman Wiyatmo, dkk.2012. Rancang Bangun
Piranti Ukur Suhu Tinggi dengan
Termokopel. Yogyakarta: Jurdik Fisika
UNY.
Suyoso. 2003. Listrik Magnet. Yogyakarta:
Jurdik FMIPA UNY.
Menyetujui:
Penguji Utama
Budi Purwanto, M.Si
NIP. 19570614 1986011001
Dosen Pembimbing
Yusman Wiyatmo, M.Si.
NIP. 19680712 1993031004