KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ........

21
Prosiding Prosiding Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA 31 Oktober 2015 SEMINAR NASIONAL Kerjasama KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ISBN : 978-602-18471-2-1 KAPKAYO

Transcript of KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ........

Page 1: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

ProsidingProsiding

Kesiapan Tenaga KesehatanMenghadapi MEA

31 Oktober 2015

Kesiapan Tenaga KesehatanMenghadapi MEA

31 Oktober 2015

SEMINAR NASIONAL

Kerjasama

KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta

ISBN : 978-602-18471-2-1

KAPKAYO

Page 2: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

ProsidingSEMINAR NASIONAL

Kesiapan Tenaga Kesehatan

menghadapi MEA

Tim Penyunting:Sarwinanti

Ismarwati

Yuli Isnaeni

Anjarwati

Widaryati

Lutfi Nurdian Asnindari

Siti Khotimah

Mamnu’ah

Menik Sri Daryati

Ery Khusnal

31 Oktober 2015

Page 3: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

iv

DAFTAR ISI

Halaman judul ..................................................................... i Kata Pengantar .................................................................... iii Daftar isi ............................................................................ iv ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Catur Esty Pamungkas, Mufdlilah ............................................... 1 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN Andi Kasrida Dahlan .............................................................. 9 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PREMATUR PADA IBU BERSALIN SPONTAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA Aulia Amini, Mufdlilah ............................................................ 20 SUNAT PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA DAN AGAMA Islamiyaturrohmah, Umu Hani .................................................. 34 PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN METODE PEER GROUP TERHADAP MINAT IBU MELAKUKAN PAP SMEAR Anita Dewi Widyastuti, Anjarwati .............................................. 45 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA PIJOT KECAMATAN KERUAK KABUPATEN LOMBOK TIMUR Ana Pujianti Harahap ............................................................. 54 HUBUNGAN GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PRE MENSTRUAL SYNDROME SISWI KELAS XI SMK NEGERI 1 BANTUL Elika Puspitasari ................................................................... 59 PENGARUH DISKUSI INTERAKTIF TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/AIDS PADA ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH GIRLAN NUSANTARA SLEMAN TAHUN 2014 Anis Eka Pratiwi ................................................................... 69 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2011 Nurfaizah Alza ..................................................................... 78

Page 4: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

v

PERBEDAAN PENJEPITAN TALI PUSAT DINI DAN LAMBAT DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA BAYI BARU LAHIR DI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013 Evi Wahyuntari, Dewi Rokhanawati ............................................ 85 HUBUNGAN ANTARA PERAN BIDAN SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PEMBERIAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) Nur Hidayatul Ainiyah ............................................................ 96 STUDI KASUS SIKAP PASANGAN INFERTIL PRIMERDI DESA WONOKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011 Agustin Endriyani .................................................................. 103 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Inge Anggi Anggarini .............................................................. 112 PENGALAMAN PASIEN SKIZOFRENIA DALAM MENJALANI PERAWATANDI RUMAH SAKIT JIWA: STUDI FENOMENOLOGI Mamnu’ah, Tenti Kurniawati .................................................... 122 PENGARUH PERINEAL CARE DENGAN AIR DAUN SIRIH MERAH TERHADAP KESEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH MUNTILAN TAHUN 2013 Nuli Nuryanti Zulala, Yuli Isnaeni ............................................... 137 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PARITAS DENGAN KUNJUNGAN NEONATAL TAHUN 2012 Tiara Pratiwi ....................................................................... 147 HUBUNGAN AKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP KESIAPAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS GEDONGTENGEN YOGYAKARTA 2014 Nila Qurmiasih, Umu Hani EN ................................................... 155 HUBUNGAN RIWAYAT PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM Nurul Mahmudah .................................................................. 163 FAKTOR PENGHAMBAT INTERNAL PENCAPAIAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA KEBIDANAN DIII Endang Koni Suryaningsih, Sjafiq, PA .......................................... 170 ANALISIS PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS KECAMATAN AMBALAWI KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT Nurul Hidayah, Ahmad Ahid Mudayana ........................................ 179

Page 5: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

vi

MANFAAT MUSCLE PUMPING EKSTREMITAS INFERIOR TERHADAP OEDEMA KAKI PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KELURAHAN SIDAKAYA KABUPATEN CILACAP Enny Fitriahadi .................................................................... 196 PENGARUH PEMBERIAN BEDSIDE TEACHING (BST) TERHADAP NILAI DIRECT OBSERVATIONAL OF PROCEDURAL SKILLS (DOPS) PADA KETRAMPILAN PEMERIKSAAN HB SAHLI PADA MAHASISWA KEBIDANAN Yekti Satriyandari ................................................................. 204 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MOTIVATOR KELOMPOK PENDUKUNG IBU (KP-IBU) TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ......................................................... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN NIAT MELAKUKAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) PADA IBU HAMIL Charunia Anggraini, Dhesi Ari Astuti ........................................... 232 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Septi Indah Permata Sari, Fitria Siswi Utami ................................. 240 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Fatmah Zakaria .................................................................... 250 STRATEGI COPING PADA PEREMPUAN YANG MENGALAMI KEKERASAN DOMESTIK DI DAERAH URBAN YOGYAKARTA Laily Nikmah, Elli Nur Hayati, Mohammad Hakimi ........................... 257 HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN Intan Mutiara Putri ................................................................ 265 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKSUALITAS PADA SISWA KELAS X DAN XI Dwi Atma Vica Yanottama, Anita Rahmawati, Hesty Widyasih ............ 272 PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG HEPATITIS B DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL YOGYAKARTA 2015 Lia Dian Ayuningrum, Lutfi Nurdian Asnindari ................................ 286

Page 6: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

vii

PENGARUH FAKTOR BUDAYA TERHADAP PEMILIHAN IUD PADA PASANGAN USIA SUBUR DI PUSKESMAS SEWON II KABUPATEN BANTUL Ellyda Rizki Wijhati ............................................................... 295 GAMBARAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PADA BALITA KEMBAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARENGAN KABUPATEN TUBAN TAHUN 2014 Erien Luthfia ....................................................................... 304

Page 7: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

PENGALAMAN PASIEN SKIZOFRENIA DALAM MENJALANI PERAWATANDI RUMAH SAKIT JIWA: STUDI FENOMENOLOGI

Mamnu’ah, Tenti Kurniawati STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta

[email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman dan kebutuhan pasien gangguan jiwa skizofrenia selama menjalani perawatan di rumah sakit jiwa Grhasia DIY.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif.Subyek penelitian ini adalah pasien gangguan jiwa yang pernah dirawat di rumah sakit jiwa Grhasia dan bertempat tinggal di Galur Kulonprogo DIY. Teknik sampel yang digunakan adalah snowball sampling sejumlah 5 partisipan, dan akan berhenti apabila telah mencapai saturasi data. Instrumen yang digunakan adalah peneliti, alat rekam dan pedoman wawancara semi struktur. Analisis data yang digunakan adalah Collaizi. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengalaman pasien selama dirawat di rumah sakit diperoleh delapan tema yaitu perasaan negatif, respon positif, tanda dan gejala gangguan jiwa skizofrenia, pelayanan petugas kesehatan yang baik, pemenuhan kebutuhan pakaian dan kebutuhan makan yang sehat, mandiri dalam pengobatan, pengendalian diri dan pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Kata kunci: pengalaman, pasien skizofrenia, perawatan, rumah sakit

PENDAHULUAN

Kesehatan menurut Undang-undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 adalah

keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual dan sosial yang memungkinkan

setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Shives (2005)

menjelaskan bahwa kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan positif yang

ditandai dengan adanya rasa tanggung jawab, menunjukkan kesadaran diri,

mampu menunjukkan diri, bebas dari rasa cemas dan mampu mengatasi masalah

yang dihadapi sehari-hari. Sedangkan Mohr (2006), menjelaskan bahwa kesehatan

jiwa adalah keberhasilan seseorang menampilkan fungsi mental, melakukan

122

Page 8: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

aktivitas produktif, menjalin hubungan, dan kemampuan beradaptasi dengan

perubahan serta mengatasi kesulitan. Dari berbagai definisi kesehatan jiwa dapat

disimpulkan bahwa kesehatan jiwa adalah kemampuan seseorang dalam

menyelesaikan masalah, serasi dan selaras hidup bersama dengan orang lain.

Kesehatan jiwa digambarkan dalam sebuah rentang respon dari adaptif

sampai dengan maladaptif yang terdiri dari sehat jiwa, masalah psikososial dan

gangguan jiwa (Stuart & Laraia, 2005). Kesehatan jiwa sangat diperlukan dalam

menjalani kehidupan, apabila tidak bisa mencapai kesehatan jiwa maka akan

terjadi masalah psikososial bahkan mungkin terjadi gangguan jiwa. Masalah

psikososial yaitu setiap perubahan dalam kehidupan individu baik yang bersifat

psikologis ataupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik dan dianggap

berpotensi cukup besar sebagai faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa (atau

gangguan kesehatan) secara nyata, atau sebaliknya masalah kesehatan jiwa yang

berdampak pada lingkungan sosial. Gangguan jiwa yaitu suatu perubahan pada

fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang

menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan

peran sosial (Keliat, 2010).

Angka gangguan jiwa di dunia cukup tinggi. Menurut World Health

Organization (2006 dalam Moedjiono, 2007), menggambarkan bahwa satu dari

empat orang berisiko menderita gangguan jiwa pada satu saat dalam

kehidupannya. Dilaporkan 2% dari seluruh penduduk di dunia menderita

gangguan jiwa dan hampir 1% menderita skizofrenia (Siswono, 2006). Menurut

The World Health Report (2001, dalam Hidayat 2007), prevalensi gangguan jiwa

dan perilaku adalah: 25% dari seluruh penduduk pada suatu waktu dalam

kehidupannya pernah mengalami gangguan jiwa, 40% didiagnosis secara tidak

tepat sehingga menghabiskan biaya besar dan mendapatkan terapi yang tidak

tepat dan 10 % populasi dewasa pada suatu ketika pernah mengalami gangguan

jiwa. Data tersebut menunjukkan bahwa masalah kesehatan jiwa perlu mendapat

penanganan yang serius.

Hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) yang dilakukan oleh Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI pada tahun

123

Page 9: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

2013 angka gangguan jiwa berat di DIY melebihi angka nasional yaitu 2,7 permil.

Klien yang mengalami gangguan jiwa berat suatu ketika membutuhkan perawatan

di rumah sakit (Moerdjiono, 2010), padahal kapasitas rumah sakit jiwa Grhasia

sekitar 200 dan tidak memungkinkan untuk menampung semua klien yang

membutuhkan perawatan.

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa berat, yang diduga

penyebabnya multifaktor yaitu berbagai faktor yang secara bersama-sama

berkontribusi mencetuskan terjadinya gangguan ini. Angka prevalensi skizofrenia

sekitar 1% dari seluruh penduduk, 15% anak yang salah satu orangtuanya

penderita skizofrenia, dan 35% anak yang kedua orangtuanya menderita

skizofrenia (Videbeck, 2008). Satu diantara seribu orang menderita skizofrenia

(Darwis, 2007). Jika diasumsikan prevalensi di Indonesia 1 persen dan jumlah

penduduk 220 juta jiwa, setidaknya ada 2,2 juta penduduk Indonesia menderita

skizofrenia. Angka ini cukup tinggi sehingga menuntut pemikiran pemerintah,

masyarakat dan sektor swasta untuk mengatasinya (Moedjiono, 2010).

Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat dan kronik yang menjadi

beban utama pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia sejak jaman pemerintahan

Hindia Belanda sampai sekarang. Menjadi beban karena ciri pokok skizofrenia

adalah keruntuhan fungsi peran dan pekerjaan, sehingga klien menjadi tidak

produktif dan harus ditanggung hidupnya selamanya oleh sanak keluarga,

masyarakat, atau pemerintah (Hidayat, 2005). Skizofrenia juga dianggap menjadi

beban karena mempunyai gejala yang mempengaruhi kemampuan kognitif klien,

padahal sebagian pekerjaan membutuhkan kemampuan kognitif, seperti mampu

membuat keputusan, menyelesaikan suatu masalah yang semua ini tidak dapat

dilakukan oleh individu dengan skizofrenia. Tingginya angka skizofrenia dan

dampaknya yang besar dibutuhkan suatu perawatan yang holistik dan terintegrasi

yang sesuai kebutuhan pasien, untuk itu perlu dilakukan suatu penelitian

eksplorasi kebutuhan pasien selama menjalani perawatan kesehatan agar bisa

memenuhi kebutuhan pasien dan mengurangi risiko kekambuhan.

Pelayanan kesehatan di rumah sakit jiwa Grhasia masih berfokus pada

aspek biologis, pemenuhan kebutuhan nutrisi dan obat. Pasien yang masuk ke

124

Page 10: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

rumah sakit menggunakan seragam pasien gangguan jiwa, memakai pakaian

dalam yang dipakai bersamaan, handuk dan alat mandi bersama. Kondisi ini di

samping mempengaruhi penularan penyakit kulit juga mempengaruhi aspek

psikologis pasien gangguan jiwa. Bagaimana perasaan pasien dengan penggunaan

alat mandi, pakaian dalam, alat makan yang dipakai bersama. Kebijakan rumah

sakit dalam pemberian asuhan keperawatan belum berorientasi pada kebutuhan

pasien tetapi masih berorientasi pada kebutuhan rumah sakit yaitu untuk

memudahkan pihak rumah sakit kalau ada pasien yang lari dari rumah sakit bisa

dikenali, ditangkap dan dikembalikan ke rumah sakit. Bagi pasien yang

kondisinya sudah bagus tapi belum diijinkan pulang oleh rumah sakit mengatakan

kondisi ini sangat tidak diharapkan, begitupun keluarga sebetulnya merasa berat

memasukkan anggota keluarganya ke rumah sakit jiwa dengan kondisi pelayanan

seperti itu akan tetapi mereka terpaksa.

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan, penelitian kualitatif ini

diharapkan mampu menggali perasaan, respon dan kebutuhan pasien skizofrenia

dalam menjalani perawatan yang bisa mempengaruhi kebijakan perawatan pasien

sesuai kebutuhan pasien sehingga bisa memberikan kontribusi yang lebih besar

dibanding cara yang lain karena sesuai dengan kebijakan pemerintah pelayanan

berorientasi kepada pasien atau patiens center. Rumusan masalah dari penelitian

ini adalah “Bagaimana pengalaman pasien dalam menjalani perawatan di rumah

sakit jiwa Grhasia?” Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perasaan,

respon, penyebab, harapan terhadap pelayanan kesehatan dan makna menjalani

perawatan di rumah sakit jiwa. Target luaran yang ingin dicapai dari penelitian ini

menjadi karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal ilmiah dan juga sebagai bahan

pengayaan untuk penyusunan buku ajar terutama untuk pelayanan keperawatan

jiwa di rumah sakit.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi

kualitatif, pendekatan yang digunakan adalah dengan pendekatan fenomenologi.

Subyek penelitian adalah pasien skizofrenia yang menjalani perawatan di rumah

125

Page 11: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

sakit jiwa Grhasia yang bertempat tinggal di Galur Kulonprogo Daerah Istimewa

Yogyakarta, teknik pengambilan sampel menggunakan snowballsampling. Jumlah

sampel dalam penelitian ini sebanyak empat orang. Alat yang digunakan adalah

pedoman wawancara dan lembar catatan lapangan. Teknik pengambilan data

menggunakan wawancara mendalam. Analisis data menggunakan langkah dari

Collaizi (1978 dalam Holloway & Wheeler, 1996). Peneliti mempertimbangkan

prinsip-prinsip etika penelitian yaitu informed consent, autonomy, justice,

confidenciality dan anonymity.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Karakeristik Responden

Partisipan dalam penelitian ini berjumlah empat orang. Usia partisipan

bervariasi, dengan usia termuda 22 tahun dan usia tertua 57 tahun. Partisipan

semuanya berjenis kelamin laki-laki.Tingkat pendidikan partisipan bervariasi

yaitu satu orang di SLB, dua orang di SMU dan satu orang di Akademi.Semua

partisipan beragama Islam.Pekerjaan partisipan bervariasi yaitu satu orang tidak

bekerja, satu orang mantan polisidan dua orang berwiraswasta. Lama merawat

paling pendek 3 tahun, paling lama 30 tahun. Status pernikahan satu orang cerai

hidup dan tiga orang belum menikah. Pengalaman dirawat di RS Grhasia satu

orang pernah dirawat 3 kali dan tiga orang lainnya baru sekali dirawat di RS

tersebut. Terakhir dirawat paling cepat empat bulan yang lalu dan terlama sepuluh

tahun yang lalu.

Analisis Tema

Berdasarkan hasil analisis data yang mengacu pada Collaizzi (1978 dalam

Polit & Beck, 2004), peneliti mengidentifikasi ada 8 tema sebagai hasil dari

penelitian ini. Tema-tema pada penelitian ini akan diuraikan berdasarkan tujuan

penelitian.

126

Page 12: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

Gambaran perasaan partisipan selama dirawat di rumah sakit

Gambaran perasaan partisipan selama dirawat di rumah sakit terjawab

melalui tema perasaan negative.Pembahasan terkait tema tersebut sebagai berikut.

Tema 1 : Perasaan negatif

Tema perasaan negatif teridentifikasi dari sub tema kebosanan, dan

tertekan. Sub tema kebosanan tergambar dari kategori perasaan jenuh. Sub tema

tertekan tergambar dari kategori tidak bebas dan kurang hiburan. Kategori

perasaan jenuh tergambar dalam pernyataan partisipan sebagai berikut:

“….perasaan jenuh..yang dilihat itu itu saja..”(P2) “Rasanya jenuh….(P3)

Kategori tidak bebas tergambar dalam pernyataan partisipan sebagai berikut :

“….…agak kurang bebas..pinginnya bebas....”(P2) “..Seperti tersiksa, dikurung terus ….(P3) “…nggak boleh kemana mana…”(P1 dan P4)

Kategori kurang hiburan tergambar dalam pernyataan partisipan sebagai berikut :

“….……nggak ada hiburan...nggak bisa mendengarkan radio...”(P1) “…....nggak boleh main-main..….(P4)

Gambaran respon partisipan selama dirawat di rumah sakit

Gambaran respon partisipan selama dirawat di rumah sakit terjawab

melalui tema respon positif.Pembahasan terkait tema tersebut sebagai berikut.

Tema 2 : Respon positif

Tema respon positif teridentifikasi dari sub tema melakukan aktivitas

mandiri dan mengikuti program rumah sakit. Sub tema melakukan aktivitas

mandiri tergambar dari kategori jalan-jalan di lingkungan rumah sakit. Sub tema

mengikuti program rumah sakit tergambar dari kategori melakukan aktifitas

rehabilitasi dan olahraga. Kategori jalan-jalan di lingkungan rumah sakit

tergambar dalam pernyataan partisipan sebagai berikut :

“….…jalan jalan ke kamar lain….”(P1) “…..jalan-jalan di lingkungan RS ….(P2)

Kategori melakukan aktifitas rehabilitasi tergambar dalam pernyataan partisipan

sebagai berikut :

127

Page 13: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

“….…..sering ke rehab…….”(P3 dan P4)

Kategori melakukan aktifitas olahraga tergambar dalam pernyataan partisipan

sebagai berikut :

“….…....ke tempat senam…seneng …….”(P4) “…… kadang bermain tenis meja…sepak bola…”(P2)

Persepsi partisipan tentang penyebab dirawat di rumah sakit

Persepsi partisipan tentang penyebab dirawat di rumah sakit terjawab

melalui tema tanda dan gejala gangguan jiwa skizofrenia.Pembahasan terkait tema

tersebut sebagai berikut.

Tema 3 : Tanda dan gejala gangguan jiwa skizofrenia

Tanda dan gejala gangguan jiwa skizofrenia teridentifikasi dari sub tema

halusinasi dengar, melakukan tindakan kekerasan, dan tanda-tanda kecemasan.

Sub tema halusinasi dengar tergambar dari kategori mendengar suara yang

menyuruh melakukan sesuatu. Sub tema melakukan tindakan kekerasan tergambar

dari kategori memukul orang lain, marah marah, dan mengamuk. Sub tema tanda-

tanda kecemasan tergambar dari kategori gelisah, kuatir, bingung, takut. Kategori

mendengar suara yang menyuruh melakukan sesuatu tergambar dalam pernyataan

partisipan sebagai berikut :

“........kayak ada yang nyuruh…pukul orang tuamu… ” (P1) “….dengar-dengar…seperti ada yang nyuruh bentak bentak orang tua..”(P2) “…..suara ya dengar…..seperti ada yang ngece…..(P3) “…membakar baju..ada yang nyuruh…” (P4)

Kategori memukul orang lain tergambar dalam pernyataan partisipan sebagai

berikut :

“….memukul orang tua..”(P1) “…sering memukuli temennya…(P4)

Kategori marah marah tergambar dalam pernyataan partisipan sebagai berikut :

“…..sering marah, marah, bentak bentak orang tua..”(P2)

Kategori mengamuk tergambar dalam pernyataan partisipan sebagai berikut :

“…..ngamuk…”(P3 dan P4)

128

Page 14: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

Kategori gelisah, kuatir, bingung, takut tergambar dalam pernyataan partisipan

sebagai berikut :

“…..punya rasa was- was, kuatir, resah, gelisah..jalan jalan sendiri …”(P2) “….naik motor ditangkap polisi ..bingung..ke blandang…”(P4) “…ada perasaan takut…takut sama orang lain, kayaknya tetangga mau membunuh…”(P1)

Persepsi partisipan tentang harapannya terhadap rumah sakit dalam membantu masalah partisipan

Persepsi partisipan tentang harapannya terhadap rumah sakit dalam

membantu masalah partisipan terjawab melalui tema pelayanan petugas kesehatan

yang baik dan pemenuhan kebutuhan dasar pakaian dan makanan yang

sehat.Pembahasan terkait tema tersebut sebagai berikut.

Tema 4 : Pelayanan petugas kesehatan yang baik

Pelayanan petugas kesehatan yang baik teridentifikasi dari sub tema

perilaku petugas caring. Sub tema perilaku petugas caring tergambar dari kategori

tidak memerintah, diberi kebebasan dan refresing, serta petugas lebih lunak dan

ramah. Kategori tidak memerintah tergambar dalam pernyataan partisipan

sebagai berikut :

“..nggak usah disuruh kerja, ngak usah dibangunkan..”(P1) “..saya pernah disuruh apa nggak mau..dikeplak..”(P2)

Kategori diberi kebebasan dan refresing tergambar dalam pernyataan partisipan

sebagai berikut :

“..…seneng nggak disel, ikut senam dan sering jalan jalan..”(P4) “..boleh ke pasar pakem, boleh kemana-mana...”(P1) “……boleh ke pasar pakem, boleh kemana-mana…(P2) “……diberi refresing…kemana jalan jalan..kaliurang kan dekat .…(P2)

Kategori petugas lebih lunak dan ramah tergambar dalam pernyataan partisipan

sebagai berikut :

“…..jangan terlalu ketat, diperlunak..diperhatikan pelayanan lebih bagus…” (P2) “…….seneng di Nirmala…rasa enak ...lebih ramah….” (P3) “…petugasnya ada yang galak….”(P4)

129

Page 15: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

Tema 5: Pemenuhan kebutuhan dasar pakaian dan makanan yang sehat

Pemenuhan kebutuhan dasar pakaian dan makanan yang sehat

teridentifikasi dari sub tema pakaian yang bersih dan makanan yang enak serta

variasi. Sub tema Pakaian yang bersih dan makanan yang enak serta variasi

tergambar dari kategori kebersihan pakaian diperhatikan dan menu makanan

diperhatikan rasa serta variasinya. Kategori kebersihan pakaian diperhatikan

tergambar dalam pernyataan partisipan sebagai berikut :

“....masalah baju kurang bersih…sering gatal gatal..”(P2) “..diPuri Nirmala ganti ganti baju, nggak ada seragam seperti di Grhasia, lebih enak pakai bajunya sendiri..”(P3)

Kategori menu makanan diperhatikan rasa serta variasinya tergambar dalam

pernyataan partisipan sebagai berikut :

“....masalah makanan kurang bagus…nek bedug enak, pagi..sore kurang cocok..”(P2) “….di Puri Nirmala makanannya seger seger …rasanya enak…..”(P3)

Persepsi partisipan tentang makna/ hikmah dirawat dirumah sakit

Persepsi partisipan tentang makna/ hikmah dirawat dirumah sakit terjawab

melalui tema mandiri, pengendalian diri, dan pemenuhan kebutuhan dasar

manusia.Pembahasan terkait tema tersebut sebagai berikut.

Tema 6 : Mandiri dalam pengobatan

Tema mandiri teridentifikasi dari sub tema mengenal kebutuhan diri

sendiri. Sub tema mengenal kebutuhan diri sendiri tergambar dari kategori

kesadaran untuk melakukan kontrol rutin. Kategori mendidik anak tergambar

dalam pernyataan partisipan sebagai berikut :

“........kontrol di puskesmas terdekat, kalau mau habis obat, saya kontrol…” (P3) “......sering berobat di Wates, Grhasia jauh. Sering menyadari..obat habis…bu obate entek.…” (P4)

Tema 7 : Pengendalian diri

Tema pengendalian diri teridentifikasi dari sub tema manajemen emosi.

Sub tema manajemen emosi tergambar dari kategori dapat mengendalikan emosi

130

Page 16: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

diri sendiri. Kategori dapat mengendalikan emosi diri sendiri tergambar dalam

pernyataan partisipan sebagai berikut :

“........kalau nggak disuka orang, (berdoa), doanya orang dianiayakan terkabul.. ” (P1) “..........malah bisa tahu kekurangannya, …..bisa nyetir awake dewe…. ” (P2) “..........sering ada yang mengejek anak kecil, anak besar, ya nggak ngamuk lagi …. ” (P3)

Tema 8: Pemenuhan kebutuhan dasar manusia

Tema pemenuhan kebutuhan dasar manusia teridentifikasi dari sub tema

pemenuhan kebutuhan fisiologis dan pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri. Sub

tema pemenuhan kebutuhan fisiologis tergambar dari kategori pemenuhan

kebutuhan mandi dan makan. Sub tema pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri

tergambar dari kategori melakukan kegiatan ibadah: sholat dan ngaji, berperan

serta dalam kegiatan di masyarakat, sosialisasi dengan lingkungan, bisa

bekerja/berkarya, dan lebih mandiri. Kategori pemenuhan kebutuhan mandi dan

makan tergambar dalam pernyataan partisipan sebagai berikut :

“........mandi sehari 2 kali, sendiri, dan gosok gigi… ” (P1) “........makan 2 kali sehari.. ” (P3)

Kategori melakukan kegiatan ibadah: sholat dan ngaji tergambar pada pernyataan

partisipan sebagai berikut :

“.......bisa sholat rutin, sholat sunah banyak sekali, baca Al Quran … ” (P1) “........saya ikut ngaji di pondok malam senin, malam jumat ngaji sama remaja.. ” (P4)

Kategori berperan serta dalam kegiatan di masyarakat tergambar pada pernyataan

partisipan sebagai berikut :

“........di masyarakat digunakan..ngajar TPA 3 kali seminggu … ” (P2) “........…membangun pondok dengan remaja.... ” (P4)

Kategori sosialisasi dengan lingkungan tergambar pada pernyataan partisipan

sebagai berikut :

“........saya bisa bekerja di Malaysia,… ” (P2) “..........ngarit untuk sapi….. ” (P4) “…..kalau ada perasaan enak..bantu bantu bapak…”(P1)

131

Page 17: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

Kategori lebih mandiri tergambar pada pernyataan partisipan sebagai berikut :

“........jadi berani, rasa takutnya berkurang….ke Grhasia sendiri … ” (P1) “.......kontrol di puskesmas terdekat.. ” (P3) “…….merasa enak, lebih nyaman bisa nyetir awake dewe…(P2)

Perasaan partisipan selama dirawat di rumah sakit

Perasaaan partisipan selama dirawat di rumah sakit adalah perasaan

negatif. Diperlihatkan dari ungkapan-ungkapan pasien yang mengatakan bahwa

adanya perasaan jenuh, tidak bebas, tidak bisa kemana-mana. Hal ini berbeda

ketika berada di rumah, bisa keluar masuk rumah sesuai kebutuhan. Pasien merasa

seperti di penjara. Hasil penelitian Shattel, Allister, Hogan dan Thomas (2006)

bahwa kebutuhan pasien selama dirawat di rumah sakit menginginkan adanya

interaksi pasien dan petugas, pasien ingin didengarkan oleh petugas kesehatan

sehingga petugas kesehatan harus mempunyai kemampuan mendengar yang baik.

Petugas yang mendengarkan keluhan pasien akan mampu memberikan pelayanan

kesehatan sesuai kebutuhan pasien sehingga kondisi pasien akan cepat pulih.

Respon partisipan selama dirawat di rumah sakit

Partisipan memberikan respon perilaku yang positif selama di rumah

sakit terutama bagi partisipan yang sudah diijinkan pulang.Partisipan merasakan

ketidaknyamanan di rumah sakit tetapi pasien berusaha berperilaku positif agar

diijnkan pulang.Banyak kegiatan yang dilakukan partisipan selama menunggu

keluarga menjemput seperti olahraga, mengikuti kegiatan rehabilitasi, senam,

menyanyi dan lain-lain. Menurut Keliat (2010) pencegahan tersier diperlukan

untuk mencegah kekambuhan pasien melalui kegiatan rehabilitasi, terapi aktifitas

kelompok (TAK) dan menyiapkan perawatan di komunitas.

Penyebab partisipan dirawat di rumah sakit

Penyebab partisipan dirawat di rumah sakit karena tanda dan gejala

gangguan jiwa skizofrenia yang dialami seperti mendengar suara-suara yang

menyuruh untuk melakukan kekerasan, mengejek, adanya perasaan bingung

kuatir, merasa akan dibunuh oleh tetangga. Hal ini sesuai dengan teori Stuart

132

Page 18: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

(2009; Stuart & Laraia, 2005) yang mengatakan bahwa tanda gejala skizofrenia

adalah adanya halusinasi yang dialami pasien. Halusinasi yang paling banyak

adalah halusinasi dengar. Isi halusinasi ini akan mempengaruhi pasien melakukan

tindakan membahayakan diri sendiri atau orang lain.

Penyebab pasien dirawat di rumah sakit jiwa dikarenakan pasien

berperilaku membahayakan baik terhadap dirinya maupun orang lain. Sesuai

dengan hasil penelitian Mamnu’ah (2010) bahwa Keluarga yang merawat anggota

keluarga yang mengalami halusinasi mengalami stres apabila melihat perilaku

klien yang membahayakan dirinya maupun orang lain di sekitarnya. Pada

penelitian ini juga teridentifikasi bahwa alasan pasien masuk rumah sakit

dikarenakan perilaku pasien yang membahayakan diri sendiri dan orang lain. Hal

ini sesuai dengan hasil penelitian Cohen, Sansoni dan Vellone (2002; Chao &

Chiang, 2005), adanya perubahan perilaku pada klien membuat keluarga stres

karena tidak tahu apa yang harus dilakukan. Didukung juga hasil penelitian

Seloilwe (2006) yang mengatakan bahwa perilaku klien tidak bisa diprediksi, tiba-

tiba kambuh sehingga membuat keluarga khawatir. Persamaannya adalah sama-

sama adanya perubahan perilaku klien membuat keluarga stres.

Menurut Torrey (1988 dalam Arif, 2006) masalah yang akan muncul pada

keluarga yang mempunyai anggota keluarga dengan halusinasi adalah: tidak

hanya perilakunya yang agresif tetapi juga ketidakmampuan merawat diri,

ketidakmampuan mengelola uang, kebiasaan-kebiasaan pribadi yang tidak lazim,

ancaman bunuh diri, dan ketakutan dan keselamatan anggota keluarga lain. Hal

yang sama pada penelitian ini adalah adanya perilaku agresif yang membuat takut

anggota keluarga yaitu perilaku yang membahayakan dirinya.

Harapan partisipan terhadap pelayanan di rumah sakit

Ada dua harapan partisipan terhadap pelayanan di rumah sakit yaitu

pelayanan petugas kesehatan yang baik dan pemenuhan kebutuhan pakaian dan

kebutuhan makanan yang sehat. Pelayanan petugas kesehatan yang baik sangat

diharapkan oleh partisipan karena partisipan mengalami pemukulan yang

dilakukan petugas kesehatan di rumah sakit misalnya kalau tidak mau makan atau

133

Page 19: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

mandi dibentak bahkan dipukul oleh petugas. Partsipan menginginkan sikap

caring dari petugas, ini sesuai dengan teori Potter & Perry (2005) bahwa sikap

caring harus dimiliki dan diterapkan oleh tenaga kesehatan terutama perawat

dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.

Pasien juga menginginkan kebutuhan personal higienenya terpenuhi

seperti penggunaan sabun, samphoo, sikat gigi, odol bisa diberikan per pasien

tidak dipakai bersama-sama karena ada partisipan yang mengalami gatal-gatal

selama dirawat di rumah sakit. Dalam hal pemakaian baju, partisipan lebih suka

kalau memakai baju sendiri bukan seragam rumah sakit. Begitupun kebutuhan

makan, menginginkan ada variasi makanan. Sesuai dengan NANDA (2013)

bahwa kebutuhan perawatan diri pasien sebaiknya dipenuhi meliputi mandi,

berdandan, makan dan toileting.Harapannya pasien bisa seperti di rumah dalam

memenuhi kebutuhan personal higiennya. Bisa mengelola kebutuhan personal

higiennya sendiri sehingga ketika kembali ke rumah bisa melakukan sendiri

tandap dibantu oleh keluarga maupun orang-orang di sekitarnya.

Makna/ hikmah dirawat di rumah sakit

Selama dirawat di rumah sakit pasien merasakan hikmah atau makna

yaitu menjadi lebih baik yaitu mandiri dalam pengobatan, pengendalian diri dan

pemenuhan kebutuhan dasar masusia.Hal ini sesuai dengan teori Stuart and Laraia

(2005) bahwa pasien yang mengalami kekambuhan akandilakukan perawatan di

rumah sakit. Selama di rumah sakit pasien diberikan psikofarmaka juga dilakukan

terapi individu, terapi aktifitas kelompok dan terapi keluarga. Pasien diajarkan

bagaimana berkenalan dengan temannya, cara bersosialisasi, cara memenuhi

kebutuhan personal hygiene. Selama di rumah sakit pasien juga diberikan

rehabilitasi berupa pelatihan-pelatihan kerja.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pengalaman pasien selama dirawat di rumah sakit diperoleh delapan tema

yaitu perasaan negatif, respon positif, tanda dan gejala gangguan jiwa skizofrenia,

134

Page 20: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

pelayanan petugas kesehatan yang baik, pemenuhan kebutuhan pakaian dan

kebutuhan makan yang sehat, mandiri dalam pengobatan, pengendalian diri dan

pemenuhan kebutuhan dasar manusia.

Saran

Diharapkan bagi direktur rumah sakit jiwa membuat kebijakan agar pasien

dipenuhi kebutuhan personal hygienenya secara perseorangan dan bagi perawat

diharapkan memberikan asuhan keperawatannya tidak menggunakan

kekerasan.Diharapkan pasien dapat menerapkan asuhan yang diberikan selama di

rumah sakit dan mempraktekkan ketika pasien kembali ke rumah.Diharapkan

peneliti selanjutnya melakukan penelitian tentang pengalaman rehabilitasi pasien

di rumah sakit

DAFTAR PUSTAKA

Arif, I. S. (2006). Skizofrenia Memahami Dinamika Keluarga Pasien. PT Refina Aditama. Cetakan Pertama. Bandung

Chao, M.L. & Chiang, C.V.C.(2005). Experiences and Perceptions of parents caring for children with a serious chronic illness in Taipei.Thai Journal of Nursing Research.July-September. Volume 9(3), 193-206.

Cohen, M.Z., Sansoni, J., & Vellone, E. (2002). The Experience of Italians Caring for Family Members with Alzheimer’s Disease, Journal of Nursing Scholarship, Volume 34, Number 4, 323-331

Darwis, Y. (2007). 50 Persen Orang Gila Terlantar di RSJ. http://www.banjarmasin post.co.id/content/view/4131/297/, diperoleh tanggal 31 Januari 2008

Hidayat, T. (2005). Masyarakat dilarang sakit jiwa. http://www.Masyarakat%20 Dilarang%20Sakit%20Jiwa_psikofarmaka%20jiwa.htm., diperoleh tanggal 17 Januari 2007

Holloway, I., & Wheeler, S. (1996). Qualitative research for nurses.USA: Blackwell science Ltd.

Keliat, B.A. & Akemat.(2010). Model praktik keperawatan profesional jiwa. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Mamnuah, (2010). Stres dan Strategi Koping Keluarga Merawat Anggota Keluarga yang Mengalami Halusinasi, Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Vol. 6 No. 2, Desember 2010

135

Page 21: KAPKAYO Prosiding - lppm.unisayogya.ac.id · PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ..... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN ... psikologis ataupun

Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”

31 Oktober 2015

Mohr, W. K. (2006). Psychiatric mental helath nursing. (6th ed.). Philadhelpia: Lippincott Williams Wilkins.

Moedjiono, Atika Walujani (2007). Pelayanan sensitive budaya.¶ 1. http://www.prakarsa-rakyat.org/artikel/kolom/artikel.php?aid=22206, diakses tanggal 28 April 2009)

NANDA. (2013). Nursing Diagnoses: Definitions & Clacification 2013-2014. Philadelphia USA: NANDA International

Shives, L.R. (2005). Basic concept of psychiatric-mental health nursing. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Seloilwe, E.S. (2006). Experineces and demands of families with mentally ill people at home in Botswana, Journal of Nursing Scholarship, 38(3),262-268

Stuart, G. W. (2009). Principles and practice of psychiatric nursing. (9th edition). Canada: Mosby Elsevier.

Stuart,G.W. & Laraia, M.T. (2005). Principles and practice of psychiatric nursing. (7th edition). St Louis: Mosby

Videbeck, S. L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. EGC. Jakarta.

136