Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

35
LEPTOSPIROSIS DAN PENANGGULANGANNYA Ristiyanto* *BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN VEKTOR DAN RESERVOIR PENYAKIT SALATIGA

Transcript of Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Page 1: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

LEPTOSPIROSIS DAN PENANGGULANGANNYA

Ristiyanto* *BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN VEKTOR

DAN RESERVOIR PENYAKIT SALATIGA

Page 2: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

I. PendahuluanL

epto

spir

osi

s•Leptospirosis : zoonosa secara alami dapat ditularkan dari binatang vertebrata ke manusia.

•Disebabkan oleh bakteri Leptospira

•Direct zoonoses ; Host to host transmission

•Leptospirosis ; anthropozoonoses, manusia merupakan ‘dead end infection’

•Synonim

•Weil’s diseases, Mud fever, Canicola fever, Hemorrhagic jaundice, trench fever,Swineherd disease, dan Akiyama

•Spektrum luas dari infeksi subklinis sampai sindroma berat yang melibatkan infeksi multi organ dengan angka kematian cukup tinggi

Pemeriksaan leptospirosis

Pemeriksaan inang leptospirosis

Page 3: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Mik

roor

gani

sme

pato

gen

lept

ospi

rosi

s

Agent Leptospira

• Bakteri bersifat patogen manusia dan hewan (patogen)

• Leptospira patogen terpelihara secara alami di ginjal (renal tubules) pada binatang tertentu.

• Bakteri sapropfita ; hidup bebas dan dianggap tidak menyebabkan penyakit

• Leptospira saprofita hidup di lingkungan lembab atau basah (permukaan air, tanah lembab sampai air ledeng)

• Saprophytic halophilic (salt-loving); Leptospira ditemukan di air asin.

Bentuk leptospira • Bentuk spiral dengan pilinan rapat, ujung bengkok/kait, mobil, 0,1µm x 0,6µm - 0,3µm x 20µm, aerobik obligat, petumbuhan optimal 28-300C, pH alkali (7,2-8,0)

Leptospira sp.

Page 4: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Takson leptospira•Ordo Spirochaetales; family: Leptospiraceae; genus : Leptospira

•Genus Leptospira ; Leptospira interrogans dan L. biflexa.

•Karakteristik;

•L.interrogans ; patogen pada manusia dan binatang, 200 serovar (25 serogroup)

•L. biflexa; bakteri saprophytic, 60 serovar

•Serovar

•Unit dasar sistematika bakteri; kesamaan dan perbedaan antigen dengan cross agglutination absorption test

•Setiap serovar ; karakteristik susunan antigen tertentu

Page 5: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Concentration of carriers

Concentration of carriers

Environmental Leptospira loadEnvironmental Leptospira load

Contact with carriersContact with carriers

Geographical climatic factor

Geographical climatic factor

Social cultural factorSocial cultural factor

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap epidemiologi leptospirosis (Faine dkk.,1999)

Direct transmission

Indirect transmission

Page 6: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Pola PertamaDitemukan dalam iklim sedang, sejumlah kecil serovar terlibat dalam penularan pada manusia hampir selalu terjadi akibat kontak langsung dengan binatang yang terinfeksi ; di peternakan sapi atau babi. Imunisasi kemungkinan dapat mengendalikan penularan pada hewan dan manusia

Pola ke duaDitemukan di daerah tropis, manusia terpapar tidak terbatas pada pekerjaan, tetapi terjadinya kontaminasi lingkungan dari binatang terinfeksi, terutama musim hujan

Pola ke ketiga

Infeksi oleh binatang pengerat pada lingkungan perkotaan/urban yang menyebabkan wabah di daerah kumuh (terutama di negara berkembang)

Tiga pola epidemiologi leptospira (Faine, dkk.1999).

Page 7: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Tikus pembawa leptospirosis

Air, tanah becek, lumpur

Manusia tertular, faktor musim atau

pekerjaan

Cara penularan leptospirosis

Air, tanah becek, lumpur

Penyakit akut•Keguguran•Cacat lahir

Air kencing hewan ternak dewasa di kadang

Air kencing

Air kencing

Anak tikus

Penyakit akut/reservoirAntar Tikus

Sapi, kambing, babi

Anjing

Page 8: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

1. Kotoran (Feces)

2. Air seni (Urine)

3. Air ludah (Saliva)

4. Darah (Blood)

Model Penularan Leptospirosis

Masa Inkubasi

1. Masa inkubasi 4-19 hari

2. Rata-rata 10 hari

Page 9: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

PatogenitasPatogenitas

1.Fase leptospiremia

Leptospira dalam darah, vasculitis (kerusakan endotel kapiler), nephritis interstisial (radang ginjal), nekrosis tubuler (kematian sel atau jaringan tubulus pada ginjal), renal failure, pada hati terjadi nekrosis sentriobuler, paru-paru didapatkan lesi vaskuler dan pada otot terjadi pembengkakan vakuolasi myofibril dan nekrosis fokal

2.Fase imun

Terjadi respon immun humoral dan celluler, timbul antibodi. Leptospira menetap di dalam tubulus proksimal ginjal dan dapat keluar melalui air seni setelah berminggu-minggu terinfeksi. Leptospira dapat menetap di dalam otak, ruang anterior mata yang menimbulkan uveitis kronis atau uveitis berulang.

3.Convalescence

Penderita leptospirosis berat pada masa convalescence terjadi perbaikan fungsi ginjal dan hati seperti semula yang terjadi pada minggu ke 2-4, patogenesis belum diketahui dengan pasti.

Warna mata penderita leptospirosis

Kerusakan ginjal penderita leptospirosis

Page 10: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Gejala klinis

Sindroma,fase Gejala klinis Spesimen laboratorium

Leptospirosis anikterik

Fase leptospiremia (3-7 hari)

Demam tinggi, nyeri kepala, myalgia, nyeri perut, mual, muntah conjuctival suffusion

Darah, LCS (liquor cerebro spinalis)

Fase imune

(3-30 hari)

Demam ringan, nyeri kepala, muntah meningitis aseptic

Urine

Leptospirosis ikterik

Fase leptospiremia dan immun overlaping)

Demam, nyeri kepala, myalgia, ikterik, gagal ginjal, hipotensi, manifestasi pendarahan, pneumonitis hemorrhagic, leucositosis

Darah, LCS (minggu 1), urine (minggu 2)

Penelitian di malaysia Barat oleh Tan (1970) selama 10 tahun pola klinis leptospirosis;

1. Demam (100%)2. Injeksi siller (59%)3. Ikterik (40%)4. Nyeri tekan oto (45%5. Nyeri otot/seluruh tubuh (31%)

6. Gejala ganguan perut (29%)7. Sakit kepala (25%)8. Proteinuria (25%)9. Menggigil (22%)10. Azotemia (20%)

10. Hepatomegali (18%)11. Speinomegali (6%)12. Perdarahan (5%)13. Batuk (4%)

Page 11: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

1. Incidental host (manusia)

Inang vertebrata yang tidak untuk tempat hidup organisme pathogen secara terus menerus.

2. Link host (babi)

Inang vertebrata penghubung antara inang pemelihara organisme pathogen dan manusia.

3. Amplifier host (Tikus)

Apabila organisme pathogen berada di tubuh inang vertebrata, maka organisme pathogen tersebut dapat berkembang biak dan dapat berpotensi ditularkan ke manusia.

Kategori Inang Leptospirosis

Page 12: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Interaksi inang utama dengan serovar LeptospiraInteraksi inang utama dengan serovar Leptospira

Setiap serovar leptospira cenderung berhubungan dengan Setiap serovar leptospira cenderung berhubungan dengan inang utamanya secara alami. inang utamanya secara alami.

Sebagai contoh serovar copenhagen berhubungan dengan Sebagai contoh serovar copenhagen berhubungan dengan tikus, serovar canicola dengan anjing, serovar hardjo tikus, serovar canicola dengan anjing, serovar hardjo dengan sapi dll. dengan sapi dll.

Tetapi dapat terjadi pula bahwa serovar-serovar tersebut Tetapi dapat terjadi pula bahwa serovar-serovar tersebut ditemukan pada inang reservoir yang berbeda atau inang ditemukan pada inang reservoir yang berbeda atau inang reservoir tertentu terkontaminasi oleh beberapa serovar. reservoir tertentu terkontaminasi oleh beberapa serovar.

Serovar Serovar Leptospira Leptospira dapat cepat beradaptasi dengan inang dapat cepat beradaptasi dengan inang baru, kemudian menjadi inang alamiahnya. baru, kemudian menjadi inang alamiahnya.

Page 13: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

1. Jenis binatang mamalia kecil, khususnya binatang pengerat peridomestik ( tikus, mencit dll.) dan insektivora (cecurut);

2. Hewan domestic ( lembu, babi, anjing, jarang terjadi pada domba-domba, kambing, kuda dan kerbau liar)

3. Binatang berbulu/berambut lain seperti, rubah perak, cerpelai dan berang-berang yang mempunyai manfaat untuk produksi bulu binatang, juga berpotensi sebagai penular leptospirosis ke manusia.

4. Binatang melata dan binatang ampibi diduga juga membawa leptospirosis

Jenis binatang berpotensi sumber leptospirosis

Tikus

Sapi

Kambing

Babi

Anjing

Page 14: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Penentuan binatang pembawa bakteri leptospira • Suatu binatang adalah pembawa bakteri leptospira, jika

dari binatang tersebut dapat dikultur/dibiakan bakteri leptospira, terutama dari air seni atau ginjal.

Dri Dot Latteral Flow

Page 15: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Hasil uji serologi leptopspirosis pada inang reservoir dari hasil penelitian di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta

61%

10%5%

24%Tikus rumah, R. tanezumi

Leptotek latteral flow

Tikus goth, R. norvegicus

Cecurut rumah, S. murinusTikus pohon, R. tiomanicus

Page 16: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

• Hasil uji serologi (Din.Kes. Prop. & B2P2VRP,2005/2006):

a. Klaten (persawahan) :L. autumnalis & L. icterohaemorrhagiae dan L. bataviaea pada tikus rumah R. tanezumi dan tikus got R. norvegicus

b. Semarang (perkotaan): L. bataviae & icterohaemorhagie pada tikus got R. norvegicus

c. Demak (pantai): L. autumnalis & L. icterohaemorrhagiae dan L. bataviaea pada R.norvegicus, dan R. tanezumi

d. Purworejo (perladangan) : L. autumnalis pada R. tanezumi. dan tikus ladang R. exulans

Tikus rumah R. tanezumi

Tikus wirok Bandicota indica

(Lilik, H dkk., 2005)

Page 17: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Pemukiman PersawahanKebun, ladang dan

pekarangan

Perkebunan

Hutan sekunder di pegunungan

HABITAT TIKUS

Page 18: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

SE

BA

RA

N T

IKU

S D

I HA

BIT

AT

R

UM

AH

Page 19: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

(Kec. Nanggulan, D.I Yogyakarta ; pegunungan 200-400 m)

(Kec. Jogonalan, Kab. Klaten dan Kec. Purworejo, Kab. Purworejo, Jawa Tengah; dataran rendah, 50-200 m, ) (Kec. Bonang, Kab. Demak;

daerah pantai, 0-50 m)

Kab. Demak Kab. Klaten Kab. Purworejo

Kab. KulonprogoFaktor resiko

Pekerjaan yang berhubungan dengan tempat kotor, tanah basah dan sungai

Reservoir

R.norvegicus, R. tanezumi dan R. exulans

Serovar

L. autumnalis & L. icterohaemorrhagiae dan L. bataviaea

Faktor resiko

Pekerjaan rumah tangga (PE, 2005)

Reservoir

R. tanezumi

Serovar

L. autumnalis & L. icterohaemorrhagiae dan L. bataviaea

Faktor resiko

Petani

Reservoir

R. tiomanicus

Serovar

Belum diketahui

Faktor resiko

Petani

Reservoir

R. tanezumi

Serovar

L. autumnalis

pantai sawah

pemukiman

sawah

Semak/ hutan sekunder

Eko

sist

em

da

tra

n

tingg

i/pe

gun

un

gan

TRANSEK KARAKTERISTIK LEPTOSPIROSIS DI JAWA TENGAH & D.I. YOGYAKARTA

Page 20: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Meknisme bakteri leptospira terpelihara di lingkungan alami

• Infeksi bakteri leptospira terpelihara di alam di dalam suatu populasi inang secara horisontal (antar inang) dan vertikal (keturunan).

• Populasi seperti itu menyebabkan penularan leptospirosis secara terus menerus dari generasi ke generasi dari kelompok inang satu ke inang lainnya.

• Bakteri leptospirosis mampu hidup di air bebas 1.318 hari

• Bakteri Leptospira hidup di air kolam, sungai dan rawa pH 7,5-7,75 selama 5-10 hari, pH 6,7-7 selama 3-5 hari dan akan cepat mati pada air pH 6,0-6,5. Bakteri ini tidak akan hidup pada air laut atau air yang mempunyai salinitas tinggi.

• Bakteri leptospira dapat hidup ditubuh caplak selama 25 hari

Page 21: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Daerah Leptospirosis di Indonesia

(Pedoman penanggulangan Leptospirosis di Indonesia, 2010)

Page 22: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit, Salatiga

Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Copyright @ 2008

Page 23: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Copyright @ 2008

0 25 50

R. tanezumi

R. norvegicus

R. tiomanicus

R. exulans

Reservoir leptospirosis

Page 24: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

PETA DESA KASUS LEPTOSPIROSIS KABUPATEN DEMAK.

Disusun olehTim PenelitiBalai Besar Penelitian & Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Jl. Hasanudin 123, Salatiga0

2

4

6

8

10

12

14

16

< 15 '15-25 '26-36 >36

Pria Wanita

L. icterohamorrhagiae,5

L. autumnalis,1

L. bataviae,3

Proporsi serotipe Leptospira

Proporsi umur dan jenis kelaminkasus Leptospirosis

Desa-desa ditemukan kasus leptospirosis berada di hulu sungai

Page 25: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Sebaran spasial Leptospirosis Zona Tingkat Kerawanan Leptospirosis di Kota Semarang

2008

2009

Pantai

Dataran Rendah

Dataran Tinggi

Pantai

Dataran Rendah

Dataran Tinggi

Page 26: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Faktor Resiko terpapar leptospirosis

•Tingkat pendidikan bukan faktor resiko paparan leptospirosis (RR = 0,61<1 :

0,25<RR<1,86), p>0,05) .

•Mandi di sungai/ genangan air beresiko terpapar leptospirosis

(RR = 1,86>1 : 0,58<RR<5,95), p>0,05)

Wawancara

Mandi di genangan

1. Kebiasaan penduduk

Page 27: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Cuci dan mandi di sungai

Mancing di sungai

•Cuci di sungai/genangan air beresiko terpapar leptospirosis

(RR = 1,63>1 :0,58<RR<4,56; p>0,05)

•Memancing ikan bukan faktor resiko terpapar leptospirosis (RR = 0,25<1 : 0,06 – 1,05) p>0,05)

Page 28: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Mencari katak/belut di sawah

Berenang

•Mencari belut,ikan/katak di sawah bukan faktor resiko terpapar leptospirosis (RR = 0,48<1 : 0,07 – 3,41; p>0,05)

•Berenang faktor resiko terpapar leptospirosis (RR = 2,22>1 : 0,71<RR<6,96; p>0,050

Page 29: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Memelihara unggas, kucing dan kambing. Kandang dalam rumah

Petani sawah

•Peliharaan kucing dan kandang ternak di dalam rumah, kambing dan unggas beresiko terpapar leptospirosis (RR = 1,22>1 : 0,41<RR<3,63; p>0,05)

•Petani sawah tidak beresiko terpapar leptospirosis (RR = 0,41<1 : 0,06<RR<2,96), p>0,05)

2. Pekerjaan

Page 30: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Nelayan

Pedagang Pasar

•Nelayan tidak beresiko terpapar leptospirosis

•(RR = 1,00 : 0,14-6,53), p>0,05)

•Pedagang pasar tidak beresiko terpapar leptospirosis (RR = 0,63 < 1,00 : 0,09-4,34)

Pembantu Rumah tangga beresiko terpapar leptospirosis (RR = 2,72>1,00 :

0,50<RR<14,69; p<0,05)

Page 31: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Rumah bukan tembok

Sampah di depan rumah

• Rumah berdinding bukan tembok tidak berisiko terpapar leptospirosis (RR = 1,00 : 0,42-3,20; p>0,05

• Kebersihan luar rumah belum dikelola berisiko terpapar leptospirosis (RR = 3,61>1 : 1,26<RR<10,16, p<0,05)

3. Lingkungan fisik

Page 32: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Dapur belum terkelola baik

Sampah di depan rumah

Sisa makanan

‘Becek’

• Kebersihan dapur belum dikelola baik.

,

• Rumah bertikus (di luar (A) dan dalam rumah (B)) berisiko terpapar leptospirosis (RR = 5,53>1; 1,62<RR<8,83; p<0,05)

Rumah bertikus

Page 33: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

,

352

1.4 11.2 0.4

345

2205.6

196

387.4

45.819.4 0 7 42 68.8181 149.8

538.4

658.8

554.2

237.8

19.23.6

203.6

617.6

1

9

4

1

3 2

5

6

5

0

500

1000

1500

2000

2500

J P M A M J J A S O N D J P M A M J J A S O N DBulan

Jml.

Cur

ah h

ujan

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Jml.

Kas

us L

epto

spir

osis

Curah hujan Kasus Leptospirosis

Gulma di hal. rumah, sawah, dan sungai berpotensi sebagi sarang tikus

Fluktuasi jumlah Curah hujan (mm) dan kasus leptospirosis

Musim hujan dan kemarau leptospirosis ditemukan di Kab. Demak

Gulma di sungai

Gulma di halaman rumah

Gulma di halaman sawah

Page 34: Kapita Selecta Leptospirosis Timoho 10-3-2011

Daerah Leptospirosis

PendudukPenduduk

ReservoirReservoir

1. Pengobatan2. Penyuluhan

pencegahan penularan leptospirosis

1. Pengobatan2. Penyuluhan

pencegahan penularan leptospirosis

Anti bakteri/ desinfektan

Anti bakteri/ desinfektan

•Perangkap hidup(dalam rumah)

•LTBS(luar rumah)

•Perangkap hidup(dalam rumah)

•LTBS(luar rumah)

Lingkungan•Kubangan air•TPA (Tempat Penampungan air)

Lingkungan•Kubangan air•TPA (Tempat Penampungan air)

Link

Link

Link

Upaya pengendalian Leptospirosis