kandungan proksimat wortel
date post
09-Dec-2015Category
Documents
view
73download
4
Embed Size (px)
description
Transcript of kandungan proksimat wortel
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Wortel 2.1.1. Sejarah Singkat Wortel/carrots (Daucus carota L.) bukan tanaman asli Indonesia, berasal dari
negeri yang beriklim sedang (sub-tropis). Menurut sejarahnya, tanaman wortel
berasal dari Asia Timur dan Asia Tengah. Tanaman ini ditemukan tumbuh liar sekitar
6.500 tahun yang lalu.
Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet memastikan daerah asal
tanaman wortel adalah kawasan Asia Timur (Traucaucasia, Iran, dan dataran tinggi
Turkmenistan). Di samping itu, wortel diketemukan tumbuh liar dikawasan Asia
Tengah yang mencakup wilayah bagian barat laut India (Punjab, Kashmir),
Afganistan, Tajikistan, dan bagian barat Tian-shan.
Di Asia Tenggara pengembangan budidaya wortel antara lain dirintis oleh
Taiwan. Pada tahun 1964 luas areal tanaman wortel di Negara tersebut sekitar 461
hektar. Lambat laun penanaman wortel menyebar ke negara-negara yang beriklim
panas (Tropis), termasuk ke Indonesia.
Di Indonesia budidaya tanaman wortel pada mulanya hanya terkonsentrasi di
daerah Lembang dan Cipanas (Jawa Barat). Namun dalam perkembangannya
menyebar luas ke daerah-daerah sentra sayuran di Jawa dan luar Jawa (Rukmana.
1995).
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil survey pertanian produksi tanaman sayuran di Indonesia
(BPS,2011) luas areal panen wortel nasional mencapai 27,149 hektar yang tersebar di
21 provinsi. Ke-21 tersebut adalah : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera barat, Jambi,
Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Banten, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Meskipun demikian, daerah sentra wortel yang termasuk empat besar, yaitu Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara.
Dewasa ini wortel termasuk 22 jenis sayuran komersial yang dihasilkan
Indonesia. Ditelaah dari produksi sayuran nasional pada tahun 2010, wortel berada
pada urutan ke-11 setelah terong, kacang panjang, daun bawang, ketimun, sawi,
tomat, bawang merah, kentang, cabai, kubis.
Produktifitas wortel di Indonesia masih rendah. Pada tahun1985 hasil rata-rata
wortel nasional baru mencapai 9,43 ton/hektar, kemudian pada tahun 1986 hanya
8,90 ton/ha, dan tahun 1991 sekitar 12,89 ton/ha (Rukmana, 1995). Dan jika
dibandingkan dengan produktifitas wortel pada tahun 2009-2010 sudah ada
peningkatan yaitu 14,86 pada tahun 2009 dan 14,87 pada tahun 2010 (BPS, 2011).
Tanaman wortel merupakan sayuran dataran tinggi. Tanaman wortel pada
permulaan tumbuh menghendaki cuaca dingin dan lembab. Tanaman ini bisa
ditanaman sepanjang tahun baik musim kemarau maupun musim hujan. Tanaman
wortel membutuhkan lingkungan tumbuh dengan suhu udara yang dingin dan
lembab. Untuk pertumbuhan dan produksi umbi dibutuhkan suhu udara optimal
antara 15,6-21,1 0C. Suhu udara yang terlalu tinggi (panas) seringkali menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
umbi kecil-kecil (abnormal) dan berwarna pucat/kusam. bila suhu udara terlalu
rendah (sangat dingin), maka umbi yang terbentuk menjadi panjang kecil (Anonim,
2010).
2.1.2 Kandungan Gizi Wortel
Wortel segar mengandung air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin (beta
karoten, B1, dan C). Beta Karotennya mempunyai manfaat sebagai anti oksidan yang
menjaga kesehatan dan menghambat proses penuaan. Selain itu Beta Karoten dapat
mencegah dan menekan pertumbuhan sel kanker serta melindungi asam lemak tidak
jenuh ganda dari proses oksidasi (Anonim, 2010).
Table 2.1. Kandungan Gizi Wortel Dalam tiap 100 gram
Kandungan Gizi Jumlah Kalori (Kal) 42,00 Protein (gr) 1,20 Lemak (gr) 0,30 Karbohidrat (gr) 9,30 Kalsium (mg) 39,00 Fosfor (mg) 37,00 Zat Besi (mg) 0,80 Vitamin A (S.I) 12.000,00 Vitamin B (mg) 0,06 Vitamin C (mg) 6,00 Air (gr) 88,20 Sumber : Rukmana 1995
2.1.3. Jenis-jenis Wortel
Wortel termasuk kedalam family umbelliferae, yaitu suatu tanaman yang
bunganya mempunyai susunan bentuk seperti payung. Tanaman ini tidak banyak
ragamnya, penggolongannya didasarkan pada bentuk umbi yang dibedakan kedalam
3 golongan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Tipe Imperator
Wortel tipe ini mempunyai bentuk umbi yang bulat panjang dengan ujung
runcing, sehingga terbentuk seperti kerucut. Biasanya wortel ini banyak berakar
serabut yang tumbuh pada umbinya, wortel ini kurang disukai orang karena
rasanya tidak begitu manis.
2. Tipe Chantenay
Wortel ini mempunyai bentuk bulat panjang dengan ujung yang tumpul.
Golongan ini biasanya tidak berakar serabut pada umbinya, jenis wortel ini lebih
disukai karena rasanya cukup manis.
3. Tipe Nantes
Jenis wortel ini merupakan gabungan dari kedua bentuk umbi tipe peralihan
antara tipe imperator dan tipe chantenay (Indartiyah, 1993).
2.1.4. Manfaat Wortel
Bagian yang utama dikonsumsi masyarakat dunia dari tanaman wortel adalah
umbinya. Meskipun demikian, hampir semua bagian tanaman tersebut dapat
digunakan untuk berbagai keperluan hidup dan penghidupan manusia.
Umbi wortel enak dan lezat untuk dijadikan lalab mentah ataupun
masak,dibuat sayur capcai, sop dan berbagai ragam lainnya. Disamping itu, wortel
mempunyai khasiat untuk pengobatan beberapa jenis penyakit (Rukmana, 1995).
Wortel (Daucus carota) sangat bagus bagi tubuh manusia, pilihlah wortel yang
intinya kecil dan berwarna muda karena menandakan bahwa wortel tersebut masih
muda dan segar. Wortel mempunyai khasiat yang jarang kita tahu, antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Baik Untuk Penglihatan dan Imunitas
Wortel merupakan jenis sayuran terpopuler kedua setelah kentang. Wortel
mengandung vitamin A yang tinggi.
2. Mencegah kanker
Penelitian dari National Cancer Institute mengaitkan kandungan tinggi beta
karoten dengan pencegahan kanker, karena sifat antioksidannya yang melawan
kerja destruktif sel-sel kanker.
3. Mencegah rabun senja
Karoten juga baik untuk kesehatan mata. Membantu mencegah terjadinya rabun
senja dan memperbaiki penglihatan yang lemah.
4. Menurunkan kolesterol darah
Di dalam wortel juga terkandung pectin yang baik untuk menurunkan kolesterol
darah. Serat yang tinggi juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya konstipasi.
5. Mencegah Stroke
Khasiat antistroke timbul karena aktivitas beta karoten yang mencegah terjadinya
plak atau timbunan kolesterol dalam pembuluh darah.
6. Mengatasi kandungan kulit
Seperti jerawat, bengkak bernanah ataupun kulit kering. Masalah-masalah
tersebut biasa timbul karena diet dan kebiasaan minum alkohol, obat-obatan, dan
rokok, sehingga menimbulkan kondisi asam yang tinggi dalam darah,
kesemuanya dapat dicegah dengan rutin minum jus wortel.
7. Membantu menetralkan asam dalam darah dan menghilangkan toksin dalamtubuh
karena adanya kandungan kalium dalam wortel (Apriliaw, 2011).
Universitas Sumatera Utara
2.2. Tepung Wortel
Tepung wortel adalah salah satu produk olahan wortel segar yang merupakan
bahan setengah jadi. Tepung wortel memiliki daya simpan yang cukup lama yaitu 6-8
bulan, sehingga pembuatan tepung merupakan salah satu alternatif penanganan wortel
segar pada saat panen raya. Selain daya simpan yang cukup lama, dengan pembuatan
tepung akan meningkatkan nilai ekonomi wortel (Nuansa, 2008).
Pembuatan tepung wortel akan meningkatkan keanekaragaman pemanfaatan
wortel dan yang lebih penting adalah untuk menjadikannya sebagai sumber
provitamin A dan pewarna pangan. Dalam bentuk tepung daya simpannya akan
meningkat, transportasinya mudah dan penggunaan seanjutnya lebih mudah daripada
dalam bentuk segar (Rukmini).
2.2.1. Pengolahan Tepung Wortel
Adapun proses pembuatan tepung wortel mulai dari skala rumah tangga
(sederhana) sampai dengan skala besar (industry). Cara pembuatan tepung wortel
skala sederhana adalah sebagai berikut :
1. Wortel segar hasil panen dipilih yang sehat dan utuh kemudian dibersihkan dan
dikupas kulitnya
2. Wortel terpilih kemudian dirajang / dikecilkan untuk mempermudah dalam
pengeringan dan penggilingan
3. Wortel yang telah dirajang kecil-kecil kemudian dikeringkan untuk mengurangi
kadar air yang ada didalam wortel. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan
oven selama kurang lebih 72 jam.
Universitas Sumatera Utara
4. Penggilingan dilakukan dengan menggunakan batu giling seperti halnya untuk
menggiling rendaman kedelai bahan baku pembuatan tahu.
5. Hasil penggilingan tersebut kemudian diayak hingga halus tepung wortel
6. Selanjutnya dilakukan proses pengemasan.
Cara lain :
1. Wortel yang baru dipanen kemudian dikupas kulitnya. Setelah dicuci bersih
dengan air, lalu wortel diparut sampai halus.
2. Kemudian tambahkan air dengan perbandingan 1:2 (g/cc) ke dalam wadah wortel
yang telah diparut halus.
3. Wortel yang telah diparut dimasukkan ke dalam kain saring yang bersih, lalu
diperas kainnya hingga menghasilkan filtrat ( air saringan ).
4. Filtrat (air perasan) kemudian didiamkan sampai terbentuk endapan. Air bagian
atas dibuang dan endapan diambil lalu dijemur. Begitupun dengan wortel yang
telah diperas airnya yang terdapat pada kain saring
5.