KANDUNGAN NILAI DEMOKRASI DAN PERSATUAN DALAM PERMAINAN …eprints.ums.ac.id/69003/11/NASKAH...
Transcript of KANDUNGAN NILAI DEMOKRASI DAN PERSATUAN DALAM PERMAINAN …eprints.ums.ac.id/69003/11/NASKAH...
KANDUNGAN NILAI DEMOKRASI DAN PERSATUAN DALAM PERMAINAN
TRADISIONAL GOBAK SODOR SISWA KELAS IV SD
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh :
MAYNAR DIAN PRATIWI
A510140003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
KANDUNGAN NILAI DEMOKRASI DAN PERSATUAN DALAM PERMAINAN
TRADISIONAL GOBAK SODOR SISWA KELAS IV SD NEGERI BEKONANG
02 MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2018/2019
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
MAYNAR DIAN PRATIWI
A510140003
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :
Dosen Pembimbing
Honest Ummi Kaltsum, M.Hum
NIDN. 06280575030854
ii
HALAMAN PENGESAHAN
KANDUNGAN NILAI DEMOKRASI DAN PERSATUAN DALAM PERMAINAN
TRADISIONAL GOBAK SODOR SISWA KELAS IV SD NEGERI BEKONANG
02 MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2018/2019
OLEH :
MAYNAR DIAN PRATIWI
A510140003
Telah di pertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Kamis, 8 November 2018
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji :
1. Honest Ummi Kaltsum, M.Hum. ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2. Drs. Saring Marsudi, M.Pd ( )
(Anggota Dewan Penguj I)
3. Minsih, M.Pd ( )
(Anggota Dewan Penguji II)
Dekan,
(Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum)
NIDN. 0028046501
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah
dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 29 Oktober 2018
Penulis
MAYNAR DIAN PRATIWI
NIM. A510140003
1
KANDUNGAN NILAI DEMOKRASI DAN PERSATUAN DALAM PERMAINAN
TRADISIONAL GOBAK SODOR SISWA KELAS IV SD
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) Langkah-langkah permainan
tradisional gobak sodor. (2) Mendeskripsikan kandungan nilai demokrasi dalam
permainan tradisional gobak sodor. (3) Mendeskripsikan kandungan nilai persatuan
dalam permainan tradisional gobak sodor. Penelitian dilakukan di SD Negeri
Bekonang 02 Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Jenis dan desain
penelitian dengan menggunakan deskriptif kualitatif fenomenologi. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan menggunakan pengumpulan data,
reduksi data sajian data dan penaringan kesimpulan. Keabsahan data penelitian ini
menggunakan uji Triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa (1) Langkah-langkah dalam Permainan tradisional gobak sodor siswa kelas IV
SD Negeri Bekonang 02 Mojolaban ini dilaksanakan 3 (tiga) tahap yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir dan penilaian. (2) Nilai demokrasi
yang terkandung dalam permainan tradisional gobak sodor ini diwujudkan dalam
kegiatan siswa mengatur strategi, menentukan kapten, official, dan pemain cadangan,
serta musyarawah untuk menentukan tim inti. (3) Nilai persatuan yang terkandung
dalam permainan gobak sodor yaitu kekompakan dalam bermain tersebut
berdampak positif pada persatuan antar siswa.
Kata Kunci : Nilai Demokrasi, Nilai Persatuan dan Permainan Tradisional Gobak
Sodor
Abstract
The aims of this research are (1) to describe the steps of gobak sodor traditional
game to the fourth grade students of SD Negeri Bekonang 02 Mojolaban Sukoharjo,
(2) to describe the value of democracy contained in gobak sodor traditional game to
the fourth grade students of SD Negeri Bekonang 02 Mojolaban Sukoharjo, (3) to
describe the value of unity contained in gobak sodor traditional game to the fourth
grade students of SD Negeri Bekonang 02 Mojolaban Sukoharjo. The type and the
design of this research is a phenomenology-qualitative research. The data was
collected by using documentation, interview and observation method. The data were
analysed through the data collection, data reduction, and data conclusion. The
validity of the data is tested by using the Triangulation test of source and technic.
The result of the research shows that (1) the steps of gobak sodor traditional game
was held in 3 (three) steps, those are the preparation step, the implementation step
and the final step along with the assessment. (2) the value of democracy contained in
gobak sodor traditional game is showed in the form of the students’ activity to
manage the strategy, choosing the captain, official, and the substitute player, and
discussing the determine the main group, (3) the value of unity in gobak sodor is the
solidarity during the game gives a positive effect to the unity between the students
that is showed by the cooperation and support to win the competition.
Keywords: Democracy Value, Unity Value, Gobak Sodor Traditional Game.
2
1. PENDAHULUAN
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki warisan budaya yang
beragam, suku, ras, agama, bahasa dan permainan tradisional yang berbeda-beda.
Warisan budaya yang beragam ini adalah salah satu aset negara yang dilindungi dan
dilestarikan agar tidak pudar dalam suatu permasalahan dijaman yang berkemajuan
ini. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan suatu pendidikan baik
pendidikan formal maupun pendidikan nonformal yang di bangun oleh pemerintah.
Tujuan dari permerintah adalah untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia
menuju negara Indonesia yang lebih baik. Dalam jenjang pendidikan formal dimulai
dari TK/KB, SD, SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi yang mempunyai tugas khusus
untuk melaksanakan proses pembelajaran pendidikan berdasarkan tingkatannya. Di
samping dari pendidikan formal terdapat pendidikan non formal yaitu berada di
lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.
Sekolah dasar merupakan suatu jenjang pendidikan yang paling penting
keberadaannya dalam mendukung pendidikan nasional sehingga mutu pendidikan
nasional harus dimulai dengan peningkatan mutu disekolah dasar. Kedudukan
sekolah dasar sangat penting keberadaannya karena: a). Tanpa menyelesaikan
pendidikan pada sekolah dasar, secara formal seseorang tidak mungkin dapat
mengikuti pelajaran di SLTP. b). Melalui sekolah dasar anak didik dibekali
kemampuan dasar dan keterampilan dasar agar mampu mengantisipasi permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari, termasuk keterampilan olahraga, serta keterampilan
hidup lainnya (life skill).c) Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang
membekali atau memberikan dasar-dasar dan mempersiapkan peserta didik untuk
mengikuti pendidikan pada jenjang berikutnya (Depdiknas, 2007: 7).
Menurut Walgito (dalam Wulandari 2013: 79) terdapat pendidikan yang
diterapkan baik secara jasmani dan rohani untuk mengembangkan 3 aspek yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotorik yang harus dipelajari oleh siswa SD. Salah satu
pendidikan yang mengarahkan pada suatu perkembangan keseluruhan aspek tersebut
yaitu pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes). Penjasorkes
mempunyai manfaat aktivitas berupa fisik dan dapat menghasilkan suatu perubahan
dalam kualitas individu yang baik.
3
Menurut Mulyani (2016: 47), permainan tradisional adalah suatu permainan
warisan dari nenek moyang yang wajib dan perlu dilestarikan karena mengandung
nilai-nilai kearifan lokal. Adapun jenis-jenis permainan tradisional menurut Mulyani
(2016: 59-173) sangat beragam, seperti petak umpet, congklak, lompat tali, main
kelereng, benteng atau jaga tiang, egrang, boy-boyan, gatrik atau bentik, ular naga,
engklek, pletokan, gasing, layang-layang, sepak bola, kasti, yoyo, balap karung,
ketapel, kejar-kejaran, bola bekel, pancasila lima dasar, gobak sodor, tikus dan
kucing, dan hompimpa. Memainkan dan melestarikan permainan tradisional dapat
membangun karakter cinta tanah air khususnya pada generasi muda atau anak-anak
untuk sadar akan betapa kayanya Indonesia akan keanekaragaman budaya. Dalam
penelitian ini membahas tentang permainan tradisional gobak sodor. Seperti hasil
penelitian Izza dkk. (2018: 82 ) permainan tradisional gobak sodor juga dapat
mencerminkan wujud sikap generasi muda yang sadar akan rasa memiliki budaya
dan mau melestarikannya. Menurut Wulandari (2015: 1) Nilai-nilai yang terkandung
dalam permainan gobak sodor antara lain : kejujuran, kerjasama, pengaturan strategi,
kepemimpinan, kelincahan, sportifitas, demokrasi, kekompakan, kegembiraan,
perjuangan, sosial skill, dan spiritual. Selain itu permainan tradisional merupakan
sarana untuk mengenalkan anak-anak pada nilai budaya dan norma-norma sosial
yang diperlukan untuk mengadakan hubungan atau kontak sosial dan memainkan
peran sesuai dengan kedudukan sosial dalam masyarakat, sebagai wahana tumbuh
kembang anak yang mempunyai fungsi meningkatkan kemampuan fisik, moral,
mental dan pikiran karena perpaduan antara olah raga, olah seni, dan olah pikiran
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa permainan tradisional
gobak sodor memiliki nilai-nilai yang dapat dipetik, diantaranya adalah nilai
demokrasi dan persatuan. Dari hasil wawancara yang dilakukan (7/4/2018) guru
mata pelajaran Penjasorkes menjelaskan bahwa selain unsur kesehatan jasmani
dalam permainan tradisional gobak sodor, banyak nilai yang dapat diambil sebagai
pembelajaran, diantaranya adalah kerjasama, demokrasi, sifat toleransi, dan
persatuan. Selain itu melalui permainan tradisional gobak sodor, dapat menjalin rasa
saling menghargai diantara siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan langkah-langkah permainan tradisional gobak sodor, kandungan
nilai demokrasi dan kandungan nilai persatuan dalam permainan tradisional gobak
4
sodor siswa kelas IV SD Negeri Bekonang 02 Mojolaban Sukoharjo. Berdasarkan
latar belakang dan tujuan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tentang “Kandungan Nilai Demokrasi dan Persatuan dalam Permainan Tradisional
Gobak Sodor Siswa Kelas IV SD Negeri Bekonang 02 Mojolaban Sukoharjo Tahun
Pelajaran 2018/2019.
2. METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif fenomenologi karena
fenomenologi merupakan desain penelitian yang lebih memfokuskan siri pada
konsep suatu fenomena tertentu dan bentuk dari studinya adalah untuk melihat dan
memahami asli dari suatu pengalaman individual yang berkaitan dengan suatu
fenomena tertentu ( Herdiyansyah 2012: 67).
Penelitian dilakukan di kelas IV SD Negeri Bekonang 02, pada bulan Agustus
sampai Oktober 2018. Penelitian ini mengambil subjek siswa kelas IV. Data yang
digunakan dalam penelitian terdiri dari data primer yaitu data utama yang diperoleh
selama penelitian, data ini diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Sedangkan data sekunder, yaitu data pendukung, yaitu data yang telah tersedia
sebagai data pendukung data primer, seperti daftar nama siswa, RPP, dan foto selama
kegiatan berlangsung. Untuk menguji validitas data digunakan triangulasi sumber
dan triangulasi teknik diskusi dengan teman sejawat. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Langkah-Langkah Permainan Tradisional Gobak Sodor Siswa Kelas IV SD
Negeri Bekonang 02 Mojolaban Sukoharjo Tahun Pelajaran 2018/2019.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah permainan gobak sodor di kelas IV SD
Negeri Bekonang 02 Mojolaban Sukoharjo dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap, yaitu
persiapan, pelaksanaan, dan penutup. Beberapa persiapan yang dilakukan oleh guru
sebelum melakukan permainan gobak sodor yaitu menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran, dan pembagian siswa. Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No 19
tahun 2005 pasal 20 berbunyi bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi
5
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya
tujuan pemebelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar
dan penilaian hasil belajar. Adanya rencana pelaksanaan pembelajaran khususnya
pada permainan tradisional gobak sodor, guru akan dapat mencapai tujuan
pembelajaran. Secara definisi rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan
keseluruhan proses pemikiran dan penentuan semua aktivitas yang akan dilakukan
pada masa kini dan masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan. Proses
mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan. Karena pentingnya rencana pembelajaran tersebut setiap guru
diwajibkan untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, yang merupakan
salah satu bagian dari administrasi guru yang harus dikerjakan. Khusus RPP
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di kelas VI SD Negeri 02 Mojolaban,
telah dipersiapkan oleh guru pada awal semester. Hal ini menunjukkan bahwa guru
PJOK di SD Negeri 02 Mojolaban telah mempersiapkan pembelajaran dengan baik.
Adanya rencana pelaksanaan pembelajaran khususnya pada permainan gobak sodor,
guru akan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Permainan gobak sodor
direncanakan dalam RPP dengan tema “Indahnya kebersanaan”, sub tema 1
“keberagaman budaya bangsaku”. Dimasukannya permainan gobak sodor dalam
pembelajaran PJOK dalam tema tersebut karena permainan gobak sodor merupakan
permainan tradisional yang perlu dilestarikan, dan dalam permainan gobak sodor
dapat melatih siswa untuk saling memahami satu sama lain. Hal ini sejalan dengan
teori yang dikemukakan oleh Kurniati (2006: 78), yang menyebutkan bahwa
Permainan tradisional akan mengembangkan potensi setiap anak yang ditunjukkan
dalam perilaku penyesuaian sosial dengan tetap melestarikan dan mencintai budaya
bangsa.
3.2 Nilai demokrasi yang terkandung dalam permainan tradisional gobak sodor
siswa kelas IV SD Negeri Bekonang 02 Mojolaban Sukoharjo Tahun
Pelajaran 2018/2019.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai demokrasi dalam permainan tradisional
gobak sodor diwujudkan dalam kegiatan siswa mengatur strategi, mentukan kapten,
official, dan pemain cadangan, serta musyarawah untuk menentukan tim inti.
Pengaturan strategi dalam bermain merupakan faktor yang mempengaruhi menang
6
atau tidaknya dalam bermain, sehingga sebelum melakukan permainan tiap-tiap grup
mengatur strategi menyerang maupun mempertahankan garis. Penjaga sodor
(Kapten) yang memiliki silayah jaga yang paling luas tentunya harus ditunjuk orang
yang memiliki postur tubuh yang lebih besar dan lebih kuat. Strategi tersebut tidak
dapat hanya ditentukan oleh satu siswa, dalam mengatur setrategi tersebut siswa
diberi kesempatan untuk bermusyarawaraha terlebih dahulu sebelum bermain.
Bentuk musyawarah lain terlihat pada saat menentukan tim inti dan tim cadangan,
siswa tidak dapat mengambil keputusan sendiri tanpa adanya musyawarah dan
kesadaran masing-masing siswa untuk menerima keputusan yang telah diambil.
Pengabilan keputusan dengan cara musyawarah tersebut merupakan
implementasi dari nilai demokrasi. Keputusan yang diambil secara bersama
bermanfaat dapat menumbuhkan kerjasama dalam bermain. Siswa berupaya untuk
dapat menyesuaikan diri dengan teman lain dan berupaya untuk berinteraksk secara
positif, saling mengendalikan diri, dan berupaya untuk mentaati kesepakatan yang
telah dibuat secara bersama. Hal ini sejalan dengan manfaat permainan tradisional
yang dikemukakan oleh Mulyani (2016: 48) yang menyatakan bahwa manfaat
permainan tradisional adalah sebagai berikut: (1) Dapat menstimulasi anak dalam
mengembangkan kerjasama, (2) Membantu anak menyesuaikan diri, saling
berinteraksi secara positif, (3) Dapat mengkondisikan anak dalam mengontrol diri,
(4) Mengembangkan sikap empati terhadap teman. (5) Menaati peraturan, (6)
Menghargai orang lain.
Dari uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa melalui permainan tradisional
gobak sodor siswa dapat menerapkan nilai-nilai demokrasi yang diwujudkan dalam
bentuk kerjasama satu sama lain. Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung
penelitian Siagawati, dkk. (2007) yang menyimpulkan bahwa salah bebera nilai
yang terkandung dalam permainan tradisiohal gobak sodor diantaranya adalah nilai
kerjasama dan kepemimpinan.
3.3 Nilai persatuan yang terkandung dalam permainan tradisional gobak sodor
siswa kelas IV SD Negeri Bekonang 02 Mojolaban Sukoharjo Tahun
Pelajaran 2018/2019.
Dalam nilai persatuan pada permainan tradisional gobak sodor yaitu kekompakan
dalam bermain tersebut berdampak positif pada persatuan antar siswa. Saat
7
melakukan kompetisi, siswa tidak membedakan postur tubuh, status sosial, laki-laki
atau perempuan, apakah siswa tersebut pandai dalam mata pelajaran tertentu atau
tidak. Siswa lebih terfokus bagaimana dapat memenangkan kompetisi. Permainan
gobak sodor merupakan permainan kelompok dalam bermain masing-masing
anggota kelompok harus saling mendukung dan kompak untuk mencapai tujuan,
yaitu menang dalam permainan. Hal ini sejalan dengan pendapat Mulyani (2016: 55)
yang menyebutkan bahwa salah satu nilai yang terkandung dalam permainan
tradisional adalah nilai (1) Demokrasi. Nilai demokrasi dalam permainan anak
tradisional sebenarnya telah ditunjukan oleh anak-anak sebelum mereka mulai
bermain. Terbukti dengan cara memilih dan menentukan jenis permainan, harus
mengikuti tata tertib atau atura yang disepakati. Semua itu dilakukakn secara
berunding atau bermusyawarah secara sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan
dari luar, contohnya dengan melakukan hompipah atau suit. (2) nilai persatuan:
Permainan kelompok dapat dikatakan sebagai permainan yang sangat positif karena
masing-masing anggota kelompok harus mempunyai jiwa persatuan dan kesatuan
untuk mencapai suatu tujuan yaitu kemenangan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Siagawati,
dkk. (2007) yang menyimpulkan bahwa nilai yang terkandung dalam permainan
tradisional bogak sodor antara lain: nilai kegembiraan, nilai kejujuran, nilai
sportivitas, nilai perjuangan hidup, nilai kerjasama, nilai kekompakan, nilai
demokrasi, nilai sosial skill, nilai kesehatan, nilai kelincahan, nilai spiritualisme, nilai
pengaturan strategi, nilai kepemimpinan.
4. PENUTUP
Kandungan nilai demokrasi dan persatuan dalam permainan tradisional gobak sodor
siswa IV SD Negeri Bekonang 02 Tahun Pelajaran 2018/2019 dapat di tarik
kesimpulan yaitu langkah-langkah dalam Permainan tradisional gobak sodor siswa
kelas IV SD Negeri Bekonang 02 Mojolaban ini dilaksanakan 3 (tiga) tahap yaitu
tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir/penilaian. Tahap persiapan
permainan gobak sodor dilakukan oleh guru dengan menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran, membuat pembagian kelompok, dan menyiapkan peralatan. Langkah
pelaksanaan yaitu aktivitas guru mengelola pembelajaran. Kegiatan akhir yaitu guru
8
menyampaikan inti pembelajaran dari permainan gobak sodor. Kandungan nilai
demokrasi dalam permainan tradisional gobak sodor ini diwujudkan dalam kegiatan
siswa mengatur strategi, menentukan kapten, official, dan pemain cadangan, serta
musyarawah untuk menentukan tim inti. Kemudian kandungan nilai persatuan dalam
permainan gobak sodor diwujudkan dalam kegiatan siswa saat melakukan kompetisi,
siswa tidak membedakan postur tubuh, status sosial, laki-laki atau perempuan,
apakah siswa tersebut pandai dalam mata pelajaran tertentu atau tidak. Siswa lebih
terfokus bagaimana dapat memenangkan kompetisi.
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Rahman Assegaf. 2004. Pendidikan tanpa Kekerasan Tipologi Kondisi,. Kasus
dan Konsep. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Achroni, Keen, 2012, Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak Melalui. Permainan
Tradisional. Jakarta : Javalitera
Aulia, Rifki Nourovita Putri, 2013, Efektivitas Permainan Tradisional Jawa Dalam
Meningkatkan Penyesuaian Sosial Pada Anak Usia 4-5 Tahun di
Kecamatan Suruh, Early Chidhood Education Papers,
http://Journal.unnes.ac.id/sju/index.php/belia
BP-PLSP. 2006. Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta
Danandjaja, James. 1991. Folkor lndonesia. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta
Depdiknas. 2007. Pedoman Pengembangan Fisik/Motorik di Taman Kanak- kanak.
Jakarta: Depdiknas
Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.
Jakarta : Salemba Humanika
Irman, 2017, Nilai-Nilai Karakter pada Anak Dalam Permainan Tradisional dan
Moderen, Jurnal Konseli, Jurnal Bimbingan dan Konseling), edisi 04,
vol(2);2017,hal.89-96
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/konseli/article/download/2192/17
92.
Izza, Solikhatun. 2018. Permainan Tradisional (Gobak Sodor) dalam membangun
Karakter cinta Tanah Air pada Anak. Jurnal Bimbingan dan Konseling.
FKIP Universitas Muria Kudus
http://pgsd.umk.ac.id/files/prosiding/2018/12_Solikhatun_Izza_dkk_80-
85.pdf
9
Kurniati, Euis. 2016. Permainan Tradisional dan Perannya Keterampilan Sosial
Anak. Jakarta : Prenamedia Group
Miles, B. Mathew dan A. Michael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif.
Jakarta: UI Press.
Moleong, Lexy J. 2007, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Mulyadi, Mohammad. 2016. Metode penelitian praktis : Kuantitatif dan Kualitatif.
Jakarta : Publica Press
Mulyani. 2016. Super Asyik Permainan Tradisional Anak Indonesia. Yogyakarta :
Diva Press.
Nugrahastuti, E. Puspitaningtyas, E., Puspitasari, M., Salimi, M., 2016, Nilai-Nilai
Karakter Pada Permainan, Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan
Inovasi Pembelajaran Berbasis Karakter dalam Menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN, Jurnal.fkip.uns.ac.id
http://:jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snip/article/download/8942/6503
Nurul, Zuriah.2008.Pendidikan Moral & Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Ruswan Acep dan Gia Nikawanti, 2018, Pengaruh Permainan Gobak Sodor
Terhadap Kemampuan Jasmani Anak, Jurnal Metodik Didaktik: Vol. 13
No. 2, Januari 2018, Hal 81-86
http://ejournal.upi.edu/index.php/MetodikDidaktik/article/view/9499
Satori, Djam'an 2011, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung,. Alfabeta
Siagawati, M., Prastiti, W. D., Purwati, 2007, Mengungkap Nilai-Nilai Yang
Terkandung Dalam Permainan Tradisional Gobag Sodor, Indigenous,
Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi, Vol. 9, No. 1, Mei 2007: 83-95
http://journals.ums.ac.id/index.php/indigenous/article/view/1620/3664
Sjarkawi. 2006. Pembentukan Kepribadian Anak. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung : Alfabeta
Suryabrata, Sumadi, 2009, Metode Penelitian, Jakarta: Rajawali
Sutetiaji, Redi, 2012. Implementasi Nilai Persatuan dan Demokrasi pada Pertemuan
Rutin Warga. Skripsi. Surakarta : FKIP Universitas Muhammadiyah
Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/21013/12/10._Naskah_Publikasi.pdf
10
Sutopo. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : Universitas Sebelas
Maret
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius,
Wajdi, Muh. 2017. Optimization of Game Character Education Based on
Tradisional physical Education of Children with Behaviour and Emotional
Problems Through Learning Model Quantum Learning. ADRI International
Journal of Psychology. 1. 25-32
https://scholar.google.co.id/citations?user=L1-pgwMAAAAJ&hl=id
Winarno. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Bumi Aksara.
Wulandari, Murfiah, Dewi. 2015. Meningkatkan Kompetensi Sosial melalui
Permainan Tradisional. Surakarta : FKIP PGSD Universitas
MuhammadiyahSurakarta.
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/5371/Artikel.pdf;s
equence=1
Wulandari, Ratna, Sumarsih. 2013.Hubungan antara Minat Belajar dan Sikap Siswa
terhadap Mata Pelajaran Akuntasi dengan Prestasi Belajar Akuntansi
Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman tahun
ajaran 2011/2013. Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol. 2, No. 1
https://journal.uny.ac.id/index.php/jkpai/article/view/1187