KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA HATI DAN USUS SAP I …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

10
Risalah Seminar Ilmiah Aplikasi Isolop dan Radiasi, 2(}()6 KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA HATI DAN USUS SAP I YANG DIPELIHARA DI TPAJATIBARANG SEMARANG SETELAH DIREBUS DENGAN DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus Benth) B. Dwiloka11, D.L.M.R. Rasana'ell dan E. Rianto21 II Laboratorium Teknologi HasH Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Diponegpro 21 Laboratoium Ilmu Ternak Potong dan Kerja, Fakultas Peternakan, Universitas Diporie!;oro ABSTRAK KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA HATI DAN USUS SAPI YANG DIPELIHARA DI TPA JATIBARANG SEMARANG SETELAH DIREBUS DENGAN DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus Benth). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2003 - Februari 2004. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat pada hati dan usus sapi serta mengetahui pengaruh perebusan dengan penambahan daun kumis kucing selama 60 menit terhadap kandungan logam berat pada hati dan usus sapi. Materi yang digunakan adalah hati dan usus sapi jantan berumur 2 tahun yang berasal dari pemeliharaan di TPA Jatibarang Semarang selama minimal 1 tahun. daun kumis kucing, dan akuades. Pengujian logam berat dilakukan dengan NAA dan AAS. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan dibandingkan dengan standar maksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hati dan usus sapi yang dipelihara di TPA Jatibarang Semarang mengandung Hg, Pb, Cd, Cr. Co, Zn, dan Fe. Rata-rata kandungan logam berat pada hati segar (dalam ppm berat kering) adalah 0,069 dan 0,036 Hg; 0,050 dan 0,069 Pb; 1,472 dan 1,283 Cd; 0,725 dan 0,732 Cr; 0,181 dan 0,172 Co; 18,236 dan 16,264 Zn; serta 96,615 dan 79,198 Fe. Kandungan Hg, Pb, Cd, dan Cr pada hati segar berada diatas ambang batas, baik menurut standar di Indonesia maupun WHO. Rata-rata kandungan logam berat pada usus segar (dalam ppm berat kering) adalah 0,032 dan 0,046 Hg; 0,944 dan 0,092 Pb; 2,207 dan 1,290 Cd; 0,460 dan 0,429 Cr; 0,139 dan 0,118 Co; 18,348 dan 26,875 Zn; serta 46,368 dan 39,014 Fe. Kandungan Hg, Pb, dan Cd pada usus segar juga berada diatas ambang batas. Perebusan mampu menurunkan kandungan logam berat namun secara umum masih berada diatas ambang batas. Penambahan daun kumis kucing dengan konsentrasi 5 dan 10% saat perebusan mampu menurunkan kandungan logam berat sampai dibawah ambang batas, kecuali logam Pb pada hati sapi 2. Semakin besar konsentrasi daun kumis kucing yang ditambahkan saat perebusan, semakin besar pula persentase penurunan logam beratnya kecual i Cr dan Co pada usus sapi. Kata kunci: logam berat, hati, usus, sapi, daun kumis kucing ABSTRACT HEAVY METALS CONTENT IN LIVER AND COLON OF COWS RAISED AT TPA JATIBARANG - SEMARANG COOKED WITH Orthoslphon stamlneus. Benth IKUMIS KUCING) LEAVES. This experiment was conducted in October 2003 to February 2004. The aim of this e~periment is to determine the heavy metals content in liver colon of cows and to observe the influence of cooking these cow organs with kumis kucing leaves, for 60 minutes, on the heavy metals content. Materials used in this experiment were liver and colon of two -years old male cows raised at TPA Jatibarang - Semarang minimal for one year, kumis kucing leaves, and distilled water. The heavy metals content were determine by NAA and AAS. Data obtained was analysis descriptively and was compared to the maximal standard. Results showed that the liver and colon of cows used in this experiment contained Hg, Pb, Cd, Cr, Co, Zn, and Fe. The mean content of these heavy metals expressed in ppml any weight in fresh liver are, Hg: 0,069 and 0,036; Pb: 0,050 and 0,069; Cd: 1,472 and 1,283; Cr; 0,725 and 0,732; Co: 0,181 and 0,172; Zn: 18,236 and 16,264; Fe: 96,615 and 79,198. The content of Hg, Pb, Cd and Cr in fresh liver are all above the tolerance rate by the Indonesian and WHO standard. The mean of fresh colon (ppm/dry weight) are Hg: 0,032 and 0,046; Pb: 0,944 and 0,094; Ca: 2,207 and 1,290; Cr: 0,460 and 0,429; Co: 0,139 and 0,118; Zn: 18,348 and 26,875; and Fe: 46,368 and 39,014. The content of all the heavy metals in fresh colon as in fresh liver are all above the tolerance rate. Cooking these organs could decrease the heavy metals in the organs but not low enough to be beneath the tolerance rate. Addition of kumis kucing leaves could decrease the heavy metals in cow organs up to 5 and 10% by coking and could reach levels below the tolerance rate except for Pb in live of cow numbers. Higher addition of kumis kucing leaves could further decrease the heavy metals of the cow organs except Cr and Co in cow colon. Keywords: heavy metals, liver, colon, cow, kumis kucing leaves PENDAHULUAN Salah satu kendala besar bagi usaha peternakan sapi di daerah perkotaan adalah sangat terbatasnya lahan penggembalaan, Dalam upaya mengatasi hal ini, para peternak di perkotaan antara lain menggembalakan sapi di temp at pembuangan sampah. Sampah di TPA selain mengandung bahan-bahan organik yang dapat dimanfaatkan oleh ternak sebagai pakan, juga mengandung bahan-bahan anorganik yang potensial bersifat sebagai racun. Di TP A terkumpul berbagai jenis limbah, termasuk limbah padat yang mengandung logam berat dan bahan-bahan beracun lainnya. Jika bahan-bahan tersebut dikonsumsi oleh ternak, sangat mungkin terjadi akumulasi di dalam jaringan tubuh. Sapi yang dipelihara di TPA Jatibarang Semarang telah terbukti mengandung logam berat pada non-karkasnya (Poswandari, 33

Transcript of KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA HATI DAN USUS SAP I …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File...

Page 1: KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA HATI DAN USUS SAP I …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Kesehatan/Patir... · Di TP A terkumpul berbagai jenis limbah, termasuk limbah padat

Risalah Seminar Ilmiah Aplikasi Isolop dan Radiasi, 2(}()6

KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA HATI DAN USUS SAP I

YANG DIPELIHARA DI TPAJATIBARANG SEMARANG SETELAH DIREBUSDENGAN DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus Benth)

B. Dwiloka11, D.L.M.R. Rasana'ell dan E. Rianto21II Laboratorium Teknologi HasH Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Diponegpro

21 Laboratoium Ilmu Ternak Potong dan Kerja, Fakultas Peternakan, Universitas Diporie!;oro

ABSTRAK

KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA HATI DAN USUS SAPI YANG DIPELIHARA DI TPAJATIBARANG SEMARANG SETELAH DIREBUS DENGAN DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineusBenth). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2003 - Februari 2004. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui kandungan logam berat pada hati dan usus sapi serta mengetahui pengaruh perebusan dengan penambahan daunkumis kucing selama 60 menit terhadap kandungan logam berat pada hati dan usus sapi. Materi yang digunakan adalah hatidan usus sapi jantan berumur 2 tahun yang berasal dari pemeliharaan di TPA Jatibarang Semarang selama minimal 1 tahun.daun kumis kucing, dan akuades. Pengujian logam berat dilakukan dengan NAA dan AAS. Data yang diperoleh dianalisissecara deskriptif dan dibandingkan dengan standar maksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hati dan usus sapi yangdipelihara di TPA Jatibarang Semarang mengandung Hg, Pb, Cd, Cr. Co, Zn, dan Fe. Rata-rata kandungan logam beratpada hati segar (dalam ppm berat kering) adalah 0,069 dan 0,036 Hg; 0,050 dan 0,069 Pb; 1,472 dan 1,283 Cd; 0,725 dan0,732 Cr; 0,181 dan 0,172 Co; 18,236 dan 16,264 Zn; serta 96,615 dan 79,198 Fe. Kandungan Hg, Pb, Cd, dan Cr pada hatisegar berada diatas ambang batas, baik menurut standar di Indonesia maupun WHO. Rata-rata kandungan logam berat padausus segar (dalam ppm berat kering) adalah 0,032 dan 0,046 Hg; 0,944 dan 0,092 Pb; 2,207 dan 1,290 Cd; 0,460 dan 0,429Cr; 0,139 dan 0,118 Co; 18,348 dan 26,875 Zn; serta 46,368 dan 39,014 Fe. Kandungan Hg, Pb, dan Cd pada usus segarjuga berada diatas ambang batas. Perebusan mampu menurunkan kandungan logam berat namun secara umum masihberada diatas ambang batas. Penambahan daun kumis kucing dengan konsentrasi 5 dan 10% saat perebusan mampumenurunkan kandungan logam berat sampai dibawah ambang batas, kecuali logam Pb pada hati sapi 2. Semakin besarkonsentrasi daun kumis kucing yang ditambahkan saat perebusan, semakin besar pula persentase penurunan logam beratnyakecual i Cr dan Co pada usus sapi.

Kata kunci: logam berat, hati, usus, sapi, daun kumis kucing

ABSTRACT

HEAVY METALS CONTENT IN LIVER AND COLON OF COWS RAISED AT TPA

JATIBARANG - SEMARANG COOKED WITH Orthoslphon stamlneus. Benth IKUMIS KUCING)LEAVES. This experiment was conducted in October 2003 to February 2004. The aim of this e~periment is todetermine the heavy metals content in liver colon of cows and to observe the influence of cooking these coworgans with kumis kucing leaves, for 60 minutes, on the heavy metals content. Materials used in thisexperiment were liver and colon of two -years old male cows raised at TPA Jatibarang - Semarang minimalfor one year, kumis kucing leaves, and distilled water. The heavy metals content were determine by NAA andAAS. Data obtained was analysis descriptively and was compared to the maximal standard. Results showedthat the liver and colon of cows used in this experiment contained Hg, Pb, Cd, Cr, Co, Zn, and Fe. The meancontent of these heavy metals expressed in ppml any weight in fresh liver are, Hg: 0,069 and 0,036; Pb: 0,050and 0,069; Cd: 1,472 and 1,283; Cr; 0,725 and 0,732; Co: 0,181 and 0,172; Zn: 18,236 and 16,264; Fe: 96,615and 79,198. The content of Hg, Pb, Cd and Cr in fresh liver are all above the tolerance rate by the Indonesianand WHO standard. The mean of fresh colon (ppm/dry weight) are Hg: 0,032 and 0,046; Pb: 0,944 and 0,094;Ca: 2,207 and 1,290; Cr: 0,460 and 0,429; Co: 0,139 and 0,118; Zn: 18,348 and 26,875; and Fe: 46,368 and39,014. The content of all the heavy metals in fresh colon as in fresh liver are all above the tolerance rate.Cooking these organs could decrease the heavy metals in the organs but not low enough to be beneath thetolerance rate. Addition of kumis kucing leaves could decrease the heavy metals in cow organs up to 5 and10% by coking and could reach levels below the tolerance rate except for Pb in live of cow numbers. Higheraddition of kumis kucing leaves could further decrease the heavy metals of the cow organs except Cr and Coin cow colon.

Keywords: heavy metals, liver, colon, cow, kumis kucing leaves

PENDAHULUAN

Salah satu kendala besar bagi usahapeternakan sapi di daerah perkotaan adalahsangat terbatasnya lahan penggembalaan, Dalamupaya mengatasi hal ini, para peternak diperkotaan antara lain menggembalakan sapi ditemp at pembuangan sampah. Sampah di TPAselain mengandung bahan-bahan organik yangdapat dimanfaatkan oleh ternak sebagai pakan,

juga mengandung bahan-bahan anorganik yangpotensial bersifat sebagai racun.

Di TPA terkumpul berbagai jenis limbah,termasuk limbah padat yang mengandung logamberat dan bahan-bahan beracun lainnya. Jikabahan-bahan tersebut dikonsumsi oleh ternak,sangat mungkin terjadi akumulasi di dalamjaringan tubuh. Sapi yang dipelihara di TPAJatibarang Semarang telah terbukti mengandunglogam berat pada non-karkasnya (Poswandari,

33

Page 2: KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA HATI DAN USUS SAP I …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Kesehatan/Patir... · Di TP A terkumpul berbagai jenis limbah, termasuk limbah padat

Risalal1 Seminar Ilmial1 Aplika,.si lsotop dan Radiasi, 2006

2003). Oleh karena itu diperlukan upaya untukmengkaji kualitas yang dihasilkan oleh sapiterse but. Salah satu langkah yang mungkin dapatdilakukan untuk mengurangi kandungan logamberat adalah dengan perebusan. Namundemikian, perebusan hanya dapat mengurangisedikit logam berat yang terkandung pada bahanpangan, maka diperlukan ditambahkan bahanlain yang dapat menurunkan kandungan logamberat. Salah satu bahan yang diharapkan dapatmenurunkan kandungan logam berat dalamperebusan adalah daun kumis kucing.

Daun kumis kucing digunakan sebagaibahan untuk mengurangi kandungan logamberat, karena secara tradisional daun tersebutdigunakan sebagai peluruh air seni atau obatpenyakit batu ginjal. Hal ini diasumsikan bahwadaun kumis kucing yang dapat meluruhkan batuginjal yang mengandung logam, diharapkan jugadapat menurunkan kandungan logam yang adapada bahan pangan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuikandungan logam berat pada organ dalam(khususnya hati dan usus! sapi yang dipelihara diTPA Jatibarang Semarang serta mengetahuipengaruh perebusan dengan penambahan daunkumis kucing selama 60 men it terhadapkandungan logam berat pada organ dalam sapi.Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagaiinformasi dalam metode pemeliharaan ternakterkait dengan keamanan pangan dan metodepenurunan kandungan logam berat.

BAHANDAN PENELITIAN

1. Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian dilaksanakan pada bulan

Oktober 2003 - Februari 2004. Pemeliharaanintensif dilaksanakan selama 3 bulan di Fakultas

Peternakan Universitas Diponegoro Semarang.Penyembelihan dilaksanakan pada tanggal 18Januari 2004 di Rumah Pemotongan Hewan(RPH) Penggaron Semarang. Persiapan sampeldilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2004 diLaboratorium Ilmu Ternak Potong dan Kerja danLaboratorium Teknologi Hasil Ternak FakultasPeternakan Universitas Diponegoro Semarang.Pengujian logam berat dilaksanakan pada bulanFebruari 2004 di Badan Tenaga Atom Nasional(BATAN) Serpong Jakarta serta Pusat Penelitiandan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi(p3TIR) BATAN Pasar Jumat Jakarta.

2. Bahan dan Alat PenelitianBahan yang digunakan untuk penelitian

adalah hati dan usus (bagian jejunum) dari 2 ekorsapi jantan yang dipelihara di TP A JatibarangSemarang dan telah dipelihara secara intensif

34

selama 3 bulan; daun kumis kucing; dan akuadesuntuk merebus sampel.

Peralatan yang digunakan dalam penelitiandibagi menjadi 2, yaitu peralatan untuk persiapansampel dan peralatan untuk pengujian logambe rat. Peralatan yang digunakan untuk persiapansampel dibagi menjadi 3, yaitu: I! Peralatanuntuk destruksi sampel adalah timbanganelektrik, papan potong, pisau stainless steel; 2)Peralatan untuk perebusan sampel adalahkompor gas, gelas Beaker, kawat kasa, oven,cawan petri; dan 3) Peralatan untukpenyimpanan sampel adalah plastik obat, plastiktebal, kertas label, alumunium foil, sealer,

freezer, termos es. Peralatan yang digunakanuntuk pengujian logam berat adalah NAA(Neutron Activation Analysis) dan AAS (Atomic

Absorption Spectrophotometry). Peralatan yangdigunakan untuk analisis logam berat denganNAA adalah kantong polietilen, kontainerpolietilen, perangkat fasilitas Reaktor SerbagunaGA Siwabessy dengan fluks netron termal 1013

n.cm·2.detik·[ dan perangkat spektrometergamma. AAS yang digunakan adalah ShimadzuAtomic Absorption Spectrophotometer model AA.646 dan lampu katoda.

3. Metode PenelitianPenelitian ini adalah penelitian studi kasus

Icase study! dengan analisis data secara deskriptif,yaitu menjelaskan makna yang dihasilkan olehsuatu penelitian. Hasil yang diperoleh setelahperebusan selama 60 menit dibandingkan denganhasil pada sampel segar untuk mengetahuipengaruh penambahan daun kumis kucing saatperebusan terhadap kandungan logam berat padaorgan dalam sapi yang dipelihara di TP AJatibarang Semarang. Data yang diperoleh padapenelitian ini juga dibandingkan dengan standarmaksimal kandungan logam berat pada makananyang dikeluarkan oleh Departemen KesehatanRepublik Indonesia maunpun standarinternasional dari World Health Organization.Jika hasil yang diperoleh berada di bawahambang batas, berarti masih aman untukdikonsumsi.

4. Prosedur Penelitian

4.1 Pengamatan di TPAJatibarang SemarangPengamatan di TP A terdiri dari 2

bagian, yaitu: I! Mengamati keadaan umumTP A Jatibarang Semarang yang meliputilokasi, jenis sampah, dan volume sampah;dan 2) Mengamati sapi yang dipelihara diTP A Jatibarang Semarang yang meliputijumlah sapi dan pemeliharaan sapi.

4.2 Pemeliharaan sapi di FakultasPeternakan Universitas Diponegoro

Page 3: KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA HATI DAN USUS SAP I …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Kesehatan/Patir... · Di TP A terkumpul berbagai jenis limbah, termasuk limbah padat

Sapi yang dipelihara di FakultasPeternakan Universitas DiponegoroSemarang ini adalah 2 ekor sapi jantanberumur ± 2 tahun dan telah dipelihara diTPA Jatibarang Semarang selama paling tidak1 tahun agar terbiasa dengan pola makannya,yaitu mengkonsumsi sampah. Sapidipelihara secara intensif selama 3 bulandengan pakan konvensional yaitu hijauandan konsentrat secara ad libitum untuk

mengeliminasi kandungan logam berat dalamtubuh.

4.3 PenyembelihanPenyembelihan dilaksanakan di RPH

Penggaron Semarang. Sehari sebelumpenyembelihan, sapi dibawa ke RPH dandipuasakan. Penyembelihan dilakukan padabagian leher dengan memotong arteri karotis,vena jugularis, dan esofagus. Sampel hatidan usus diambil setelah penyembelihan.

4.4 Persiapan sam pelSampel hati dan usus diambil sebanyak

8 bagian pada tiap sapi, masing-masingsebesar 100 g. Delapan bagian tersebutdigunakan untuk sampel segar dan sampeldengan perlakuan; 2 bagian untuk sampelsegar dan 6 bagian untuk sampel denganperlakuan. Sampel direbus dalam 500 mlakuades bersama dengan daun kumis kucing.Perebusan dilakukan pada suhu 100°Cselama 60 menit di dalam gelas Beakerdengan media pemanas berupa kompor gasdengan api besar. Perebusan dilakukan padasetiap 100 g sampel. Perlakuan 1 adalahmerebus sampel tanpa penambahan daunkumis kucing (0%); perlakuan 2 adalahmerebus sampel dengan penambahan 5%(WIV) daun kumis kucing; dan perlakuan 3adalah merebus sampel dengan penambahan10% (WIV) daun kumis kucing.

Sampel setelah perebusan ditempatkanpada cawan petri kemudian dilakukanpengeringan dengan oven pada suhu 60°Cselama 3 hari (72 jam). Sampel keringdiambil sebesar 3 g, dibungkus denganplastik obat yang telah ditempel kertas labelyang diberi kode, dibungkus dengan plastiktebal yang ditutup dengan "sealer",dibungkus alumunium foil, dan disimpan didalam freezer. Sebelum plastik ditutup,udara dalam plastik dibuang terlebih dahulusupaya sampel tetap dalam kondisi kering.Pada sampel segar langsung dilakukanpengeringan dengan oven.

4.5 Pengujian logam berat

4.5.1 Pengujian dengan metode NAA

Risa/ah Seminar //miah Aplikasi /sotop dan Radiasi, 2006

Menurut Reilly (1980), NAA adalahperalatan yang paling sensitif untukpengukuran logam berat pada sistem biologi.Keuntungan lain pada metode NAA adalahpengukuran multielemen pada sampel yangsangat kecil dan bersifat nondestruktif.Pengujian logam berat dengan met ode NAAmenggunakan sam pel sebesar ± 1 g. Prosespersiapan dilaksanakan di P3TIR (PusatPenelitian dan Pengembangan TeknologiIsotop dan Radiasi) BATAN Pasar JumatJakarta. Sampel yang diuji dan standaracuan dari IAEA masing-masing ditimbangdan dimasukkan kedalam kantong polietilen.Selanjutnya kantong polietilen ditutupdengan menggunakan sealer, dibersihkandengan etanol absolut (CzHsOH) 99%, dandibungkus dengan alumunium foil.

Proses radiasi dilaksanakan di BATAN

Serpong. Sampel yang sudah siap dimasuk­kan kedalam reaktor serbaguna dan ditatadengan rapi. Diantara sampel yang diujidisertakan pula standar acuan dari IAEAsebagai pembanding. Standar yang digunakandalam penelitian ini adalah tomato leaves.

Sampel diradiasi (ditembak denganneutron) di dalam reaktor nuklir denganmenggunakan neutron termal dengan fluks1013 n.cm-z.detik·J selama ± 15 menit.Sampel yang telah diradiasi dikeluarkan daritabung reaktor dengan bantuan robot,kemudian distirahatkan selama beberapawaktu (± 7 hari) sehingga radiasi yangdikeluarkan oleh sampel berkurang dansampel aman untuk diuji.

Proses pengujian dilaksanakan diP3TIR BATAN Pasar Jumat Jakarta.Pengujian ini adalah untuk mengetahuikandungan logam berat pada sampel. Ujiyang dilakukan meliputi uji terhadap datakualitatif (berupa grafik) dan data kuantitatif(berupa angka). Satu per satu sampeldimasukkan kedalam spektrometer gamma.Grafik yang muncul pada layar monitoradalah hasil kualitatif. Komputer kemudianmenghitung kandungan setiap logam beratyang ada pada sampel (dalam ppm).Kandungan setiap logam berat pada sampeldihitung secara teliti dan tepat dengankeakuratan antara 80-95%.

4.5.2 Pengujian dengan metode AASMetode AAS dalam penelitian ini

digunakan untuk mendeteksi adanya timbal(Pb) pada sampel hati dan usus, karenatimbal tidak terdeteksi dengan metode NAA.Menurut Nur dan Adijuwana (1989), dewasaini alat AAS adalah terbaik dan paling sesuaidalam analisis un sur-un sur secara rutin

35

Page 4: KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA HATI DAN USUS SAP I …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Kesehatan/Patir... · Di TP A terkumpul berbagai jenis limbah, termasuk limbah padat

Risalan Seminar Ilmian Aplikasi lsotop dan Radiasi, 2006

dimana waktu yang diperlukan cepat danmudah, artinya relatif tidak memerlukanoperator yang terampil. Dalam AAS, yangdiukur adalah radiasi yang diserap olehatom-atom yang tidak tereksitasi.

Bahan pangan yang diuji harusdiabukan terlebih dahulu kemudian

mineralnya diekstrak dengan asam(Apriyantono et ai., 1989). Suhu yangdigunakan untuk pengabuan berkisar antara430-600 °c (Egan et a1., 1981). Suhu untukpengabuan pada pengujian timbal adalah500°C (Reilly, 1980). Pengekstrakan denganasam bertujuan untuk mengubah logampada sampel menjadi atom bebas (asam yangdigunakan biasanya asam lemah). Atombebas disinari dengan lampu katoda ("hollowcathode lamp"). Lampu katoda biasanyaberbentuk sHinder dengan diameter danpanjang 1 cm (Reilly, 1980). Lampu katodayang digunakan disesuaikan dengan un suryang akan dianalisis. Pada penelitian inidigunakan lampu katoda Pb dengan panjanggelombang 4057,8-2833,1 A (Gilbert, 1984).Energi yang dilepaskan oleh lampu katodadiserap oleh logam-Iogam yang dianalisis.Energi ini mempunyai resonansi yang sarnadengan logam tersebut sehingga dapatdiserap. Makin ban yak energi yang diserapoleh sampel menunjukkan bahwa mineralterse but konsentrasinya makin banyak(Apriyantono et ai., 1989).

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kandungan Logam Berat pad a Sampah diTPAJatibarang Semarang

Sampah di TPA Jatibarang berasal dariseluruh wilayah kota Semarang dan terdiri atasberbagai elemen. Kandungan logam padasampah dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1 Rata-rata Kandungan Logam Berat padaSampah di TPA Jatibarang Semarang

m berat kering)0,220

18,207

4,480

26,192

7,488

14,018

8776,210

2. Kandungan Logam Berat pada Hati danUsus Sapi

36

Data rata-rata hasil analisis logam beratpad a hati sapi dapat dilihat pada tabel 2.

Kandungan Hg pada hati segar sapi 1 dan 2adalah 0,069 dan 0,036 ppm berat kering. Nilaitersebut masih berada diatas batas maksimal

yang ditetapkan oleh Depkes RI, yaitu 0,03 ppm.Perebusan yang dilakukan mampu menurunkankandungan Hg pada hati sapi 1 dan 2 hinggamencapai 0,004 dan 0,018 ppm berat kering;sehingga telah termasuk aman. Hal ini terjadikarena sifat Hg yang mudah menguap (Palar,1994). Perebusan dengan penambahan 5 dan10% daun kumis kucing mampu menurunkankandungan Hg pada hati sapi hingga tidakterdeteksi lagi. Hg diduga termakan kemudianmasuk ke tubuh sapi melalui saluran pencernaandan terakumulasi di hati. Hal ini sesuai denganpendapat Palar (1994) bahwa lebih dari 95%metil-merkuri yang masuk ke dalam tubuh akandiedarkan ke seluruh tubuh dan terakumulasi

pada hati, ginjal, serta organ lain. DiperkirakanHg yang termakan adalah dalam bentuksenyawa, karena menurut Sjamsudin (1995) Hgdalam bentuk unsur murni tidak beracun bilatermakan sebab penyerapan dari saluran cernasang at rendah dan unsur Hg murni tidak bereaksidengan molekul penting secara biologis.

Kandungan Pb pada hati segar sapi 1 dan 2adalah 0,050 dan 0,069 ppm berat kering. Nilaitersebut masih berada diatas batas maksimal

yang ditetapkan oleh SNI, yaitu 0,02 ppm.Perebusan dengan 0 dan 5% daun kumis kucingmampu menurunkan kandungan Pb pada hatisapi, namun masih berada diatas batas maksima1.Kandungan Pb pada hati sapi 1 setelah perebusandengan penambahan 10% daun kumis kucingjuga masih berada diatas batas maksimal, yaitu0,022 ppm berat kering; namun kandungan Pbpada hati sapi 2 telah mengalami penurunanhingga mencapai 0,017 ppm berat keringsehingga dinyatakan aman untuk dikonsumsikarena telah berada dibawah batas maksimal

yang ditetapkan oleh SNI. Pb diduga masuk kedalam tubuh dan terakumulasi di hati. Hal ini

sesuai dengan pendapat Palar (1994) bahwa 5­10% Pb yang masuk melalui makanan akanterserap oleh tubuh dan 15% dari jumlah yangterserap itu akan mengendap di jaringan tubuh.Parakkasi (1995) menjelaskan lebih lanjut bahwaPb yang terserap dalam saluran pencernaanterutama disimpan dalam hati dan ginjal,kemudian terakumulasi.

Kandungan Cd pada hati segar sapi 1 dan 2adalah 1,472 dan 1,283 ppm berat kering.Standar kandungan maksimal Cd dalam makanandi Selandia Baru adalah 1 ppm, sedangkanstandar WHO (1996) adalah 0,15 ppm. Dilihatdari kedua standar tersebut, kandungan Cd padahati segar 1 dan 2 masih berada diatas batas

Page 5: KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA HATI DAN USUS SAP I …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Kesehatan/Patir... · Di TP A terkumpul berbagai jenis limbah, termasuk limbah padat

Tabel 2 Rata-rata Kandungan Logam Berat pada Hati Sapi

Sampel Kandungan Logam (ppm berat kering!

HI!

PbCdCrCoZnFe

Dati Sapi 1 Segar

0,0690,0501,4720,7250,18118,23696,615

Rebus + 0% KK

0,0040,045It0,2220,15616,35083,596

Rebus + 5% KK

0,0030,031It0,2060,09114,44970,308

Rebus + 10% KK

0,0020,022ItIt0,08112,75244,920

Dati Sapi 2 Segar

0,0360,0691,2830,7320,17216,26479,198

Rebus + 0% KK

0,0180,046It0,2760,14613,93153,139

Rebus + 5% KK

It0,027ItIt0,12113,17941,924

Rebus + 10% KK

It0,017ItIt0,08112,19625,072

Keterangan: It = tidak terdeteksi, KK = daun kumis kucing

maksimal. Perebusan yang dilakukan mampumenurunkan kandungan Cd hingga tidakterdeteksi lagi, sehingga aman untuk dikonsumsLKandungan Cd pada hati sapi 1 dan 2 termasuktinggi jika dibandingkan dengan sapi lain secaraumum. Menurut Parakkasi (1995), konsentrasiCd secara umum pada hati adalah 0,27 ppm beratkering. Hal ini mung kin disebabkan olehtingginya kandungan Cd pada sampah, yaitu4,480 ppm berat kering. Cd diduga terserap dandisimpan dalam hatL Hal ini sesuai denganpendapat Darmono (1995) bahwa 50% darijumlah Cd dalam tubuh ditemukan di hati danginjal.

. Kandungan Cr pada hati segar sapi 1 dan 2adalah 0,725 dan 0,732 ppm berat kering. Nilaiterse but masih berada diatas batas yangditetapkan di Amerika, yaitu 0,175-0,470 ppm.Perebusan yang dilakukan mampu menurunkankandungan Cr, namun nilai tersebut masihberada diatas batas yang ditetapkan. Perebusandengan penambahan 5% daun kumis kucingmampu menurunkan kandungan Cr pada hatisapi 1 hingga mencapai 0,206 ppm berat kering;namun masih berada diatas batas yangditetapkan; sedangkan kandungan Cr pada hatisapi 2 tidak terdeteksi lagL Kandungan Cr padahati sapi 1 turun hingga tidak terdeteksi setelahperebusan dengan penambahan 10% daun kumiskucing. Cr diduga termakan dan terakumulasipada hatL Hal ini sesuai dengan pendapat Reilly(1980) bahwa setelah diserap, Cr dengan cepatdidistribusikan ke berbagai organ, salah satunyahatL

Kandungan Co pada hati segar sapi 1 dan 2adalah 0.181 dan 0,172 ppm berat kering. Nilaiterse but masih berada dibawah batas maksimalyang ditetapkan di Inggris, yaitu 1,94 ppm;sehingga aman dikonsumsL Co dalam makanandigunakan untuk sintesis vitamin B12• Hal ini

sesuai dengan pendapat Anggorodi (1980) bahwa4% dari molekul vitamin B12 adalah Co.Kandungan Co pada hati segar sapi 1 dan 2termasuk tinggi jika dibandingkan dengankonsentrasi kobalt secara umum yang terdapat dihati, yaitu ± 0,05 ppm. Hal ini mungkindisebabkan oleh tingginya kandungan Co padasampah, yaitu 7,488 ppm berat kering. Co yangmasuk kedalam tubuh disimpan dalam hatL Halini sesuai dengan pendapat Reilly (1980) bahwa1/5 bagian dari total Co dalam tubuh terdapat dihatL

Kandungan Zn pada hati segar sapi 1 dan 2adalah 18,236 dan 16,264 ppm berat kering.Nilai tersebut masih berada di bawah batas yangditetapkan Depkes RI, yaitu 40 ppm dan standaryang ditetapkan oleh negara-negara Eropa, danbeberapa negara lainnya. Kandungan Zn padahati segar sapi 1 dan 2 termasuk rendah jikadibandingkan dengan pendapat Doyle danSpaulding dalam Parakkasi (1995) bahwa kadarZn pada hati sapi adalah 100-200 ppm beratkering. Hal ini mungkin disebabkan olehkurangnya konsumsi Zn yang cukup dari pakanyang diperoleh.

Kandungan Fe pada hati segar sapi 1 dan 2adalah 96,615 dan 79,198 ppm berat kering.Nilai tersebut masih berada dibawah batas rata­rata kandungan Fe dalam makanan. MenurutUnderwood dalam Parakkasi (1995), kadar besidalam makanan umumnya sekitar 100 ppm.Kandungan Fe pada hati segar sapi 1 dan 2termasuk tinggi jika dibandingkan dengankandungan Fe pada hati di Inggris, yaitu 6-14ppm (Reilly, 1980). Hal ini mungkin disebabkanoleh tingginya kandungan Fe pada sampah, yaitu8776,210 ppm berat kering. Fe yang masukkedalam tubuh disimpan di hati untukpembentukan sel darah. Hal ini sesuai denganpendapat Young (1975) bahwa hati merupakan

37

Page 6: KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA HATI DAN USUS SAP I …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Kesehatan/Patir... · Di TP A terkumpul berbagai jenis limbah, termasuk limbah padat

Risalah Seminar Ilmiah Aplikasi lsotop dan Radi;si, 2006

tempat pembentukan dan destruksi sel darahmerah. Besi pada hati disimpan dalam bent ukferritin dan hemosiderin (Ahmed, 1999).

3. Kandungan Logam Berat pada Usus SapiData rata-rata hasil analisis logam berat

pada usus sapi dapat dilihat pad a Tabel 3.

masih berada diatas batas maksimal, yaitu 0,032ppm berat kering. Kandungan Pb pada usus sapi2 setelah perebusan dengan penambahan 10%daun kumis kucing turun hingga mencapai 0,018ppm berat kering; sehingga aman untukdikonsumsi karena telah berada dibawah batas

maksimal yang ditetapkan oleh SNI. Pb diduga

Tabel 3 Rata-rata Kandungan Logam Berat pada Usus Sapi

Sampel KandunganLogam (ppm berat kering)

Hg

PbCdCrCoZnFe

Usus Sapi 1 Segar

0,0320,9442,2070,4600.13918,34846,368Rebus + 00/0 KK

0,0030,0321,4070,4300,14016,34141,476Rebus + 5% KK

0,0020,018tt0,2580,05414,08231,185Rebus + 10% KK

tt0,018tttttt10,34221,081

Usus Sapi 2 Se~ar

0,0460/0921,2900,4290,11826,87539,014Rebus + 0% KK

0,0040,0460/7800,5460,06015/70128,031Rebus + 5% KK

0,0020,032tt0,436 tt15,36425,372Rebus + 10% KK

0,0030,018tt0,162tt7,25513,485

Keterangan: tt = tidak terdeteksi, KK = claun kumis kucing

Kandungan Hg pada usus segar sapi 1 dan2 adalah 0,032 dan 0,046 ppm be rat kering.Nilai tersebut masih berada diatas bat as

maksimal yang ditetapkan oleh Depkes RI, yaitu0,03 ppm. Perebusan yang dilakukan mampumenurunkan kandungan Hg pada usus sapi 1 dan2 hingga mencapai 0,003 dan 0,004 ppm beratkering; sehingga telah termasuk aman. Hal initerjadi karena sifat Hg yang mudah menguap(Palar, 1994). Perebusan dengan penambahan 5dan 10% daun kumis kucing mampumenurunkan kandungan Hg pada usus sapi.Perebusan dengan penambahan 10% daun kumiskucing mampu menurunkan kandungan Hg padausus sapi 1 hingga tidak terdeteksi lagi,sedangkan pada usus sapi 2 mencapai 0,003 ppmberat kering. Hg yang termakan diserap kedalamtubuh melalui saluran pencernaan. Hal ini sesuaidengan pendapat Sjamsudin (1995) bahwa Hgdiserap melalui usus sebesar 10% kemudianterikat pada mukosa usus dan isi usus.

Kandungan Pb pada usus segar sapi 1 dan 2adalah 0,944 dan 0,092 ppm berat kering. Nilaitersebut masih berada diatas batas maksimal

yang ditetapkan oleh SNI, yaitu 0,02 ppm.Perebusan dengan 0% daun kumis kucingmampu menurunkan kandungan Pb pada hatisapi, namun nilai tersebut masih berada diatasbatas maksimal. Perebusan dengan penambahan5% daun kumis kucing juga mampu menurunkankandungan Pb pada hati sapi 1 hingga mencapai0,018 ppm berat kering; sehingga telah amanuntuk dikonsumsi; namun untuk usus sapi 2

38

masuk ke dalam tubuh dan terserap melauisaluran pencernaan. Hal ini sesuai denganpendapat Darmono (1995) bahwa Pb diserapsekitar 1-10% melalui dinding sa luranpencernaan.

Kandungan Cd pada usus segar sapi 1 dan2 adalah 2,207 dan 1,290 ppm berat kering.Standar kandungan maksimal Cd dalam makanandi Selandia Baru adalah 1 ppm, sedangkanstandar WHO (1996) adalah 0,15 ppm. Dilihatdari kedua standar tersebut, kandungan Cd padausus segar 1 dan 2 masih berada diatas batasmaksimal. Perebusan yang dilakukan mampumenurunkan kandungan Cd pada usus sapi 1hingga mencapai 1,407 ppm berat kering; namunmasih berada diatas batas yang ditetapkan.Kandungan Cd pada usus sapi 2 setelahperebusan mengalami penurunan hinggamencapai 0,780 ppm berat kering; sehingga telahberada dibawah batas maksimal yang ditetapkandi Selandia Baru. Perebusan denganpenambahan 5% daun kumis kucing mampumenurunkan kandungan Cd hingga tidakterdeteksi lagi, sehingga aman untuk dikonsumsi.Kandungan Cd pada usus sapi 1 dan 2 termasuktinggi jika dibandingkan dengan kandungan Cdyang biasanya terdapat dalam bahan makanan.Menurut Powell et aI. dan Doyle et aI. dalamParakkasi (1995). konsentrasi Cd dalam makananjarang melebihi 0,5 ppm berat kering. Tingginyakandungan Cd pada usus sapi ini mungkindisebabkan oleh tingginya kandungan Cd padasampah, yaitu 4,480 ppm be rat kering. Kadmium

Page 7: KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA HATI DAN USUS SAP I …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Kesehatan/Patir... · Di TP A terkumpul berbagai jenis limbah, termasuk limbah padat

masuk ke dalam tubuh hewan melalui saluran

pencernaan. Hal ini sesuai dengan pendapatDarmono (1995) bahwa penyerapan Cd lewatsa luran pencernaan adalah sekitar 3-8% dari totalCd yang termakan.

Kandungan Cr pada usus segar sapi 1 dan 2adalah 0,460 dan 0,429 ppm berat kering. Nilaiterse but berada dibawah batas yang ditetapkan diAmerika, yaitu 0,175-0,470 ppm. Perebusanyang dilakukan mampu menurunkan kandunganCr pada usus sapi 1 hingga mencapai 0,430 ppmberat kering; namun pada usus sapi 2 justrumengalami kenaikan hingga mencapai 0,546 ppmberat kering; namun masih berada dibawah batasmaksimal. Kenaikan ini diduga karena Cr yangterserap dalam bentuk ion Cr3+. Hal ini sesuaidengan pendapat Palar (1994) bahwa ion Cr3+

yang masuk ke dalam tubuh bereaksi denganprotein dan membentuk suatu kompleks yangsangat stabil. Meski demikian, perebusandengan penambahan 5 dan 10% daun kumiskucing tetap mampu menurunkan kandungan Crpada usus sapi 2. Perebusan denganpenambahan 10% daun kumis kucing mampumenurunkan kandungan Cr pada usus sapi 1hingga tidak terdeteksi lagi. Kromium didugaterserap dalam tubuh melalui usus, namun WHO(1996) menjelaskan bahwa mekanismepenyerapan kromium pada usus belumdiidentifikasikan secara jelas.

Kandungan Co pada usus segar sapi 1 dan2 adalah 0,139 dan 0,118 ppm berat kering.Nilai terse but masih berada dibawah batas

maksimal yang ditetapkan di Inggris, yaitu 1,94ppm; sehingga aman untuk dikonsumsi.Perebusan yang dilakukan meningkatkankandungan Co pada usus sapi 1 hingga mencapai0,140 ppm berat kering; namun masih beradadibawah batas maksimal. Kenaikan ini didugakarena setelah dijadikan sampel, kandungan airpada usus ikut menguap. Meski demikian,perebusan dengan penambahan 5 dan 10% daunkumis kucing mampu menurunkan kandunganCo pada usus sapi 1 hingga mencapai 0,054 ppmberat kering dan tidak terdeteksi lagi. Co dalammakanan digunakan untuk sintesis vitamin BIZ'Hal ini sesuai dengan pendapat Anggorodi (1980)bahwa 4% dari molekul vitamin BIZ adalahkobalt.

Kandungan Zn pada usus segar sapi 1 dan 2adalah 18,348 dan 26,875 ppm berat kering.Nilai tersebut masih berada di bawah batas yangditetapkan Depkes RI, yaitu 40 ppm dan standaryang ditetapkan oleh negara-negara Eropa, danbeberapa negara lainnya. Zn diduga masukkedalam tubuh dan diserap melalui usus. Hal inisesuai dengan pendapat Anggorodi (1980) bahwapenyerapan Zn terjadi di usus halus. Dinyatakan

Risalah Semi/11/{Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2006

oleh WHO (1996) bahwa jejunum merupakantempat terjadinya penyerapan secara maksimal.

Kandungan Fe pada usus segar sapi 1 dan 2adalah 46,368 dan 39,014 ppm be rat kering.Nilai tersebut masih berada dibawah batas rata­rata kandungan besi dalam makanan. MenurutUnderwood dalam Parakkasi (19951. kadar Fedalam makanan umumnya sekitar 100 ppm. Feterse rap melalui usus, ikut dalam aliran darah,dan disimpan di hati. Hal ini sesuai denganpendapat Anggorodi (1980) bahwa Fe diserap dariusus halus. Menurut Reilly [19801. penyerapanbesi terutama terjadi di jejunum.

4. Perubahan Kandungan Logam Berat padaHat! dan Usus Sapi setelah Perebusan

Kandungan logam berat setelah perebusandan penambahan daun kumis kucing mengalamiperubahan. Namun perubahan yang terjadi tidaksarna besarnya (persentasenya!, meskipundengan konsentrasi daun kumis kucing yangsarna dan terjadi pada organ dan logam yangsarna. Hal ini terjadi karena jumlah logam padakeadaan awal tidak sarna, karakteristik masing­masing logam yang berbeda, dan kondisi organyang berbeda. Perubahan kandungan logam berattersebut dapat dilihat pada tabel 4.

Kandungan logam berat setelah perebusanmengalami penurunan. Penurunan kandunganlogam berat setelah perebusan diduga karenasuhu yang tinggi saat perebusan menyebabkanprotein terdenaturasi (Girard, 1992). Sesuaidengan pendapat Darmono (1995) bahwa logamyang masuk kedalam tubuh berikatan denganprotein.

Pada beberapa sampel, perebusan tanpapenambahan daun kumis kucing telah mampumenurunkan kandungan logam berat hingga ketingkatan aman. Namun pada logam timbal dankadmium di usus sapi, perebusan belum mampumenurunkan kandungan logam hingga mencapaitingkatan aman. Penambahan daun kumis kucingsaat perebusan mampu menurunkan kandunganlogam berat. Penurunan ini diduga karena daunkumis kucing mampu memberikan suasana asamsehingga logam terlarut. Daun kumis kucingmemiliki nilai asam sebesar 31,54% danmengandung turunan asam kafeik yangmeupakan komponen penting dalam ekstrak airpanas (de Padua et al., 1999). Nilai pH selamapemanasan pada umum umumnya meningkat(Girard, 19921. jadi keadaan asam ini didugakarena pengaruh daun kumis kucing. MenurutDarmono (19951. jika terjadi penurunan pH,maka unsur kation dari logam akan menghilangkarena proses pelarutan. Buckle et al. (1987)

menyatakan bahwa protein sangat mudah rusakdalam suasana asam. Perubahan nilai pH

39

Page 8: KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA HATI DAN USUS SAP I …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Kesehatan/Patir... · Di TP A terkumpul berbagai jenis limbah, termasuk limbah padat

Risa/ah Seminar //miah Ap/ikasi lsotop dan Radiasi, 2006

Tabel4. Persentase Perubahan Kandungan Logam Berat pada Hati dan Usus Sapi setelahPerebusan dibandingkan dengan Keadaan Segar

Sam pel Persentase perubahan logam

Hg

PbCdCrCoZnFe

Hati Sapi 1 0% KK

- 94,20- 10,00- 100- 69,38- 13,81- 10,34- 13,485% KK

- 95,65- 38,00 - 71,59- 49,72- 20,77- 27,2310% KK

- 97,10- 56,00 - 100- 55,25- 30,07- 53,51Hati Sapi 2 0% KK

- 50,00- 33,33- 100- 62,30- 15,12- 14,34- 32,905% KK

- 100- 60,87 - 100- 29,65- 18,97- 47,0610% KK

- 75,36- 52,91- 25,01- 64,34Usus Sapi 1 O%KK

- 90,62- 96,61- 36,25- 6,52+ 0,72- 10,94- 10,555% KK

- 93,75- 98,09- 100- 43,91- 61,15- 23,25- 32,7410% KK

- 100- 98,09 - 100- 100- 43,63- 54,54Usus Sapi 2 0% KK

- 91,30- 50,00- 39,53+ 27,27- 49,15- 41,58- 28,155% KK

- 95,65- 65,22- 100+ 1,63- 100- 42,83- 34,9710% KK

- 93,48- 80,43 - 62,24- 73,00- 65,44

Keterangan: tandatanda

KK

- mengalami penurunan

+ mengalami kenaikan

= daun kumis kucing

sebelum dan sesudah perlakuan dapat dilihatpada tabel 5.

Tabel 5 Rata-rata Penurunan Nilai pH pada Hatidan Usus Sapi setelah Perlakuan

Sampel pH awalpH akhir

Hati sapi 1 Rebus + 0% KK

6,345,48

Rebus + 5% KK

6,825,60

Rebus + 10% KK6,244,71

Hati sapi 2 Rebus + 0% KK

6,305,90

Rebus + 5% KK

6,165,72

Rebus + 10% KK5,565,68

Usus sapi 1 Rebus + 0% KK

6,346,05

Rebus + 5% KK

6,216,02Rebus + 10% KK

6,566,00

Usus sapi 2 Rebus + 0% KK

6,646,03

Rebus + 5% KK6,405,92

Rebus + 10% KK

6,215,91

Keterangan: KK = daun kumis kucing

Senyawa dalam daun kumis kucing yangdiduga dapat mengikat logam berat adalah garamalkali. Unsur yang terdapat dalam garam alkaliantara lain kalium dan natrium. Daun kumiskucing mengandung kalium sebesar 0,6-3,5%(Rukmana, 19951;sedangkan natrium merupakankelator atau antagonis untuk logam berat (Correiadan Becker, 1995; Sjamsudin, 19951. Kandungantanin pada daun kumis kucing diduga juga

40

berperan dalam penurunan kandungan logamberat. Menurut de Padua et aI. (1999). tanindigunakan sebagai penawar pada keracunanlogam berat. Beberapa logam yang terikat padadaun kumis kucing dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6 Rata-rata Kandungan Logam Berat padaDaun Kumis Kucing setelah Perlakuan

Keterangan: It = tidak terdeteksi

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini dapatdisimpulkan bahwa hati dan usus sapi sampelyang telah dipelihara di TPA Jatibarang Semarangselama lebih dari 1 tahun mengandung logammerkuri, timbal, kadmium, kromium, kobalt,seng, dan besi. Kandungan merkuri, timbal,kadmium, dan kromium pada pada hati segarsapi berada di atas ambang batas; sedangkankandungan kobalt, seng, dan besi masih beradapada tingkatan aman. Kandungan merkuri,timbal, dan kadmium pada usus segar sapi

Page 9: KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA HATI DAN USUS SAP I …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Kesehatan/Patir... · Di TP A terkumpul berbagai jenis limbah, termasuk limbah padat

SARAN

DAFT AR PUST AKA

Republik Indonesia.Keputusan Menteri03725/B/SKNII/1989

Maksimal Cemaran

berada diatas ambang batas; sedangkankandungan kromium, kobalt, seng, dan besimasih berada pada tingkatan aman.

Perebusan dan penambahan daun kumiskucing sa at perebusan mampu menurunkankandungan logam berat pada hati dan usus sapi.Semakin besar konsentrasi daun kumis kucingyang ditambahkan saat perebusan, semakintinggi pula persentase penurunan kandunganlogam be rat pada hati dan usus sapi kecualilogam kromium dan kobalt pada usus sapi.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjutuntuk mengetahui senyawa dalam daun kumiskucing yang memiliki kemampuan untukmenurunkan kandungan logam berat pada hatidan usus sapi, serta mekanisme kerjanya.

1. Ahmed, F.E. 1999. Trace metal contaminantsin food. Dalam: Moffat, C.S. dan K.J.Whittle (eds.!. EnvironmentalContaminants in Food. London:Sheffield Academic Press. Hal. 192­194.

2. Anggorodi, R. 1980. Ilmu Makanan TernakUmum. Jakarta: Gramedia.

3. Apriyantono, A., D. Fardiaz, N.L. Puspitasari,S. Yasni, dan S. Budiyanto. 1989.Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan.Bogor: PAU Pangan dan Gizi IPB.

4. Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet, danM. Wootton. 1987. Ilmu Pangan.Jakarta: Universitas Indonesia Press.(Diterjemahkan oleh H. Purnomo danAdiono!.

5. Correia, M.A. dan C.E. Becker. 1995. Kelatordan keracunan logam berat. l2alam:Katzung, B.G. (ed.). FarmakologiDasar dan Klinik. Edisi ke-6. Jakarta:Salemba Medika. (Diterjemahkanoleh Bagian Farmakologi FakultasKedokteran Universitas Airlangga).Hal. 924-934.

6. Darmono. 1995. Logam dalam Sistem BiologiMakhluk Hidup. Jakarta: UniversitasIndonesia Press.

7. de Padua, L.S., N. Bunyaprapthatsara, danR.H.M.J. Lemmens. 1999. PlantResources of South East Asia: Medicinal

and Poisonal Plants 1. Bogor: ProseaFoundation.

8. Departemen Kesehatan1998. "SuratKesehatan No.

ten tang Batas

Risa/ah SemiDl!r Ilmiah Ap/ikasi Isotop dan Radiasi, 2006

Logam dalam Makanan". KumpulanPeraturan Perundang-UndanganBidang Makanan dan Minuman.Jakarta: Direktorat JenderalPengawasan Obat dan Makanan.

9. Egan, H; R.S. Kirk; dan R. Sawyer. 1981.Pearson's Chemical Analysis of Foods.8th Ed. New York: ChurchillLivingstone.

10.Gilbert, J. 1984. Analysis of FoodContaminants. New York: ElsevierApplied Science Publishers Ltd.

11.Girard, J.P. 1992. Technology of Meat andMeat Products. London: EllisHorwood Ltd.

12.Nur, M.A. dan H. Adijuwana. 1989. BahanPengajaran Teknik Spektroskopi dalamAnalisis Biologi. Bogor: PAU IlmuHayat IPB.

13.Palar, H. 1994. Pencemaran dan ToksikologiLogam Berat. Jakarta: PT. RinekaCipta.

14.Parakkasi, A. 1995. Ilmu Nutrisi dan

Makanan Ternak Ruminan. Jakarta:Universitas Indonesia Press.

15.Poswandari, R. 2003. "Profil KandunganLogam Berat pada Organ Dalam (Hati,Rumen, dan Usus! Sapi yangdipelihara di TPA Jatibarang Semarangsetelah Pemasakan". Skripsi.Semarang : Fakultas PeternakanUniversitas Diponegoro.

16.Reilly, C. 1980. Metal Contamination of Food.London : Applied Science PublishersLtd.

17. Rukmana, R. 1995. Kumis Kucing.Yogyakarta: Kanisius.

18.Sjamsudin, U. 1995. Logam Berat danAntagonis. Farmakologi dan Terapi.Edisi ke-4. Gaya Baru, Jakarta. Hal.781-799.

19.5tandar Nasional Indonesia (SNI) 01-6366.2000. "Batas Maksimum CemaranMikroba dan Batas Maksimum Residudalam Bahan Makanan Asal Hewan".Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta.

20.World Health Organization (WHO). 1996.Trace Elements in Human Nutrition andHealth. Geneva :WHO.

21.Young, J.Z. 1975. The Life of Mammals: TheirAnatomy and Physiology. 2nd Ed.London: Oxford University Press.

41

Page 10: KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA HATI DAN USUS SAP I …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Kesehatan/Patir... · Di TP A terkumpul berbagai jenis limbah, termasuk limbah padat

Risalah Seminar Ilmiah Aplikasi Isotop c'!JoRadlasi, 2006

DISKUSI

LYDIA ANDINI

Limbah rumah tanga, berarti campuransampah organik dan anorganik. Apakah sapi-sapiitu makan sampah-sampah itu? Sedangkan sapibiasanya bila makan hijauan kalau baunya sudahberubah tidak suka (makannya pilih-pilih).Mohon keterangan mengenai hal ini.

BAMBANG DWILOKA

Ya sampah yang dibuang ke TPA Jatibarang,Semarang, adalah sampah organik dan anorganik.Sebagai penelitian yang dipotong, padalambungnya terdapat "gunungan" plastik, karenasudah mengeras. Berdasarkan survey danwawancara dengan para pemilik (peternak) sapi­sapi yang mereka gembalakan memakan semuasampah yang ada di TPA. Di TPA tidak sumberpakan hijauan, seluruh sumber pakan di sampah.

HENDIG WINARNO

1. Bagaimana kandungan logam berat pada ususdan hati sapi yang dipelihara di luar TPAjatibarang ?

2. Jika daun kumis kucing dapat menurunkankandungan logam berat saat perebusan, makaapakah logam berat tersebut terserap daun KKat au telepas dan larut dalam larutan danrekomendasi apa yang Saudara berikan, KKdicampur pakan agar kandungan logam beratpada usus dan hati menurun, atau konsumendisarankan merebus usus dan hati dengandicampur kumis kucing ?

3. Saran: sebaiknya tidak digunakan istilah ttd,tetapi "dibawah limit deteksi" (did) denganmenyebutkan juga berapa nilai limit deteksi.

42

BAMBANG DWILOKA

1. Penelitian profil kandungan logam berat pad asapi yang telah dipelihara di luar TP AJatibarang Semarang, pada saat itu belumdilakukan. Saat ini (2006) penelitian itusedang dilakukan.

2. Ada 2 fenomena, pertama logam berat yangada dalam usus dan hati terikat oleh senyawa­senyawa yang ada daun kumis kucing. Yangkedua, terlarut dalam larutan (air) perebusan(kaldu) efek deoritik. Saat ini sedangdilakukan penelitian dengan perlakuanpemberian daun kumis kucing, baik untukdicampur pada pakan dan dicampur pada saatperebusan. Hasilnya belum dapat dilaporkan.

3. Saran: setuju.

SUAIP RIZAL

Apakah akan mengurangi kadar logam berat padahati sapi dan usus jika pakannya menggunakanjerami pada yang kering, hasil fermentasi.

BAMBANG DWILOKA

Pemeliharaan konvensional (pemberianpakan jerami dU.) sebagian belum mampumengeleminasi kandungan logam beserat padadaging maupun non daging.