KAMIS, 7 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Pertamina … filean PT PLN (persero) menetapkan PT Trans...

1
MENINGGALKAN triwulan III 2010, kinerja Bank Mutiara menunjukkan peningkatan. Pengumpulan dana pihak ke- tiga (DPK) pada periode ini mencapai Rp7,75 triliun atau naik 30,3% selama periode sembilan bulan pada 2010. Sementara itu, pencapai- an penyaluran kredit sebesar Rp5,65 triliun atau tumbuh 16,2%. “Peningkatan volume bisnis dan penghimpunan dana masyarakat ini menunjukkan kepercayaan publik terhadap Bank Mutiara semakin baik. Manajemen akan terus mening- katkan pelayanan dan menjaga kepercayaan publik tersebut,” kata Direktur Utama Bank Mu- tiara Maryono saat menyaksi- kan penandatangan kerja sama Bank Mutiara dengan Asuransi Sinar Mas, kemarin. Adapun total aset Bank Mu- tiara per September 2010 naik sekitar Rp3 triliun apabila dibandingkan dengan nilai aset per akhir 2009. Pada akhir 2009 nilai aset bank tersebut sebe- sar Rp5,59 triliun, sedangkan pada September 2010 mencapai Rp9,02 triliun. Sampai dengan akhir 2010, pihaknya akan terus me- restrukturisasi agar kondisi perusahaan semakin sehat. “Kami optimistis, ke depan, kinerja Bank Mutiara semakin meningkat dengan pengu- curan kredit yang berdasarkan prinsip kehati-hatian,” tandas Maryono. Sementara itu, kemarin, Bank Mutiara menandatangani kese- pakatan kerja sama dengan Asuransi Sinar Mas. Melalui kerja sama yang saling mengun- tungkan itu, Asuransi Sinar Mas akan memberikan perlindungan dan pertanggungan risiko ter- hadap barang-barang jaminan milik Bank Mutiara maupun barang-barang jaminan para de- bitur sebagai syarat kredit yang diberikan Mutiara Bank. “Kerja sama dengan Asuran- si Sinar Mas ini merupakan momentum penting bagi kami karena menunjukkan pulihnya kepercayaan dunia usaha ke Bank Mutiara. Kami berharap dapat terus melakukan kerja sama inovatif di masa menda- tang,” jelas Maryono. Ia juga menjelaskan penan- datanganan kesepakatan itu merupakan suatu langkah awal dalam menjalin kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua pihak, dengan tetap mengedepankan unsur-unsur profesionalisme. (Atp/E-1) Corporate News | 19 KAMIS, 7 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA K ISRUH soal keputus- an PT PLN (persero) menetapkan PT Trans Pacic Petro- chemical Indotama (TPPI) seba- gai salah satu pemenang tender pengadaan solar pembangkit PLN masih berlanjut. Dalam waktu dekat ini PT Pertamina (persero) berencana melayang- kan surat protes kepada PLN terkait dengan keputusan itu. “Kami akan mengirimkan surat resmi ke PLN. Sesama BUMN kami akan ingatkan PLN,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun di Jakarta, kemarin. Menurutnya, surat protes di- layangkan untuk mengingatkan PLN bahwa TPPI masih punya kewajiban utang ke Pertamina yang belum diselesaikan. TPPI memiliki utang sebesar US$600 juta ke Pertamina, termasuk utang produk solar yang tidak dibayarkan ke BUMN migas itu selama 1,5 tahun dengan nilai US$150 juta (Media Indonesia, 6/10). “Intinya TPPI punya kewa- jiban yang tidak diberikan ke Pertamina. Sekarang mereka jual ke PLN. Seperti itu (surat) yang akan kami buat.” Sementara itu, dengan TPPI, Pertamina tidak berencana melakukan pembicaraan lebih lanjut dan lebih memilih me- nyelesaikan masalah utang itu ke arbitrase. Dalam menanggapi surat protes yang akan dikirim Pertamina tersebut, Direk- tur Energi Primer PLN Nur Pamudji menyatakan PLN tetap tidak akan mengubah keputusan tendernya. “Silakan kirim suratnya, PLN tidak mau ikut campur dengan masalah utang piutang yang melibat- kan Pertamina dengan TPPI,” ujar Nur. Ia mengingatkan, sebelum ditetapkan sebagai pemenang, TPPI telah melewati tahap uji tuntas (due diligence). TPPI bah- kan telah mendapat dukungan dari salah satu bank BUMN. “Ini menunjukkan, sebagai pe- rusahaan TPPI dinilai mampu secara nansial oleh perbankan dan ini menjadi syarat kita kepada semua pemasok. Ini juga menandakan perusahaan itu mampu kerja untuk PLN,” paparnya. Karena itu, lanjut Nur, PLN tidak akan mengubah keputus- an tender tersebut. Nantinya, Pertamina memasok 60% BBM untuk tiga pembangkit PLN yakni PLTGU Muara Tawar (Bekasi), PLTGU Grati (Gresik), dan PLTGU Muara Karang (Ja- karta Utara). Sedangkan TPPI memasok 40% BBM untuk dua pembangkit, PLTGU Tambak Lorok (Semarang) dan PLTGU Belawan (Medan). Tidak campur tangan Di tempat terpisah, meski bisa menerima keputusan PLN tersebut, Menteri BUMN Mus- tafa Abubakar memandang keuntungan negara akan lebih maksimal bila Pertamina bisa memenangi seluruh tender tersebut. “Saya juga sebetulnya menghendaki seluruhnya ke Pertamina, tapi karena ini mela- lui proses tender, tentunya PLN yang lebih tahu keuntungan- nya. Misalnya penghematan (yang dihasilkan) dari keputus- an tersebut,” ujar Mustafa, di Jakarta, kemarin. Menurutnya, seiring dengan sinergi antar-BUMN, keputus- an memenangkan Pertamina hanya untuk tiga pembangkit membuat potensi keuntungan negara sedikit berkurang. “Meski sebenarnya peme- rintah punya sedikit saham di TPPI, karena Pertamina 100% milik negara, maka akan lebih menguntungkan bila mereka memenangi ten- der secara kese luruhan. Ini bisa berkontribusi terhadap pendapatan Pertamina dan menambah dividen untuk negara,” tuturnya. Meski demikian, imbuh Mus- tafa, pemerintah tidak akan campur tangan sejauh kepu- tusan tersebut diambil secara transparan dan dengan pertim- bangan keuntungan maksimal bagi PLN. (Jaz/E-3) [email protected] Pertamina Protes ke PLN soal TPPI Pertamina segera melayangkan surat protes untuk mengingatkan sesama BUMN. Edna Tarigan Dana Pihak Ketiga Bank Mutiara Naik 30% SEKILAS INFO Ini menunjukkan kepercayaan publik terhadap Bank Mutiara makin baik.” Maryono Direktur Utama Bank Mutiara PELATIHAN FINANCIAL ADVISOR: Presiden Direktur AXA Mandiri Albertus Wiroyo (kiri) memberikan pengarahan kepada peserta pelatihan di Bancassurance Academy AXA Mandiri, di Jakarta, kemarin. AXA Mandiri Financial Service memberikan training secara intensif kepada para financial advisor (FA), dan terbukti rata-rata para pemula FA mampu memperoleh 8 polis tiap bulannya. MI/AGUS M Ekspansi Jaringan BII Syariah DIREKTUR Operasional PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Ghazali M Rasad (kedua dari kiri) didampingi Regional Business Head BII Regional Jawa Barat Isty Rochah (kiri), Regional Operation Head BII Regional Jawa Barat & Jawa Tengah Maurit Siahaan, dan Kepala Divisi Perbankan Syariah BII Chairil A Azis (kanan) saat memotong pita tanda pembukaan ofce channeling secara serempak di delapan kantor cabang pembantu (KCP) BII di Jawa Barat, kemarin. BII memperluas jaringan BII Syariah dengan membuka ofce channeling secara serempak di delapan kantor cabang pembantu (KCP) BII di Jawa Barat yaitu KCP Cibadak, KCP Kopo Plaza, KCP Kopo Sayati, KCP A Yani, KCP Dago, KCP Sumber Sari, KCP Cianjur, serta KCP Winaon Cirebon. DOK BII PLN Atasi Daftar Tunggu PETUGAS sedang melakukan pengecekan rutin untuk men- jaga keandalan pasokan listrik pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan Unit 3 dan 4 dengan kapasitas 2 x 100 Mw yang terletak di Kecamatan Ketibung, Lampung, pekan lalu. PLN saat ini sedang berupaya mengatasi daftar tunggu (waiting list) calon pelanggan yang selama ini belum dapat terlayani penyambungan listriknya. Dalam rangka Hari Listrik Nasional (HLN) ke-65 yang jatuh pada 27 Oktober 2010, PLN akan melayani penyambungan baru sebagai salah satu upaya menuntaskan daftar tunggu dengan melakukan penyambungan listrik untuk 1 juta pelanggan dalam 1 hari di seluruh Indonesia. DOK PLN DOK PRIBADI Mochamad Harun Vice President Corporate Communication Pertamina

Transcript of KAMIS, 7 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Pertamina … filean PT PLN (persero) menetapkan PT Trans...

MENINGGALKAN triwulan III 2010, kinerja Bank Mutiara menunjukkan peningkatan. Pengumpulan dana pihak ke-tiga (DPK) pada periode ini mencapai Rp7,75 triliun atau naik 30,3% selama periode sembilan bulan pada 2010.

Sementara itu, pencapai-an penyaluran kredit sebesar Rp5,65 triliun atau tumbuh 16,2%. “Peningkatan volume bisnis dan penghimpunan dana masyarakat ini menunjukkan kepercayaan publik terhadap Bank Mutiara semakin baik. Manajemen akan terus mening-katkan pelayanan dan menjaga kepercayaan publik tersebut,” kata Direktur Utama Bank Mu-tiara Maryono saat menyaksi-kan penandatangan kerja sama Bank Mutiara dengan Asuransi Sinar Mas, kemarin.

Adapun total aset Bank Mu-tiara per September 2010 naik sekitar Rp3 triliun apabila dibandingkan dengan nilai aset per akhir 2009. Pada akhir 2009

nilai aset bank tersebut sebe-sar Rp5,59 triliun, sedangkan pada September 2010 mencapai Rp9,02 triliun.

Sampai dengan akhir 2010, pihaknya akan terus me-restrukturisasi agar kondisi perusahaan semakin sehat. “Kami optimistis, ke depan, kinerja Bank Mutiara semakin meningkat dengan pengu-curan kredit yang berdasarkan prinsip kehati-hatian,” tandas Maryono.

Sementara itu, kemarin, Bank

Mutiara menandatangani kese-pakatan kerja sama dengan Asuransi Sinar Mas. Melalui kerja sama yang saling mengun-tungkan itu, Asuransi Sinar Mas akan memberikan perlindungan dan pertanggungan risiko ter-hadap barang-barang jaminan milik Bank Mutiara maupun barang-barang jaminan para de-bitur sebagai syarat kredit yang diberikan Mutiara Bank.

“Kerja sama dengan Asuran-si Sinar Mas ini merupakan momentum penting bagi kami karena menunjukkan pulihnya kepercayaan dunia usaha ke Bank Mutiara. Kami berharap dapat terus melakukan kerja sama inovatif di masa menda-tang,” jelas Maryono.

Ia juga menjelaskan penan-datanganan kesepakatan itu merupakan suatu langkah awal dalam menjalin kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua pihak, dengan tetap mengedepankan unsur-unsur profesionalisme. (Atp/E-1)

Corporate News | 19KAMIS, 7 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA

KISRUH soal keputus-an PT PLN (persero) menetapkan PT Trans Pacifi c Petro-

chemical Indotama (TPPI) seba-gai salah satu pemenang tender pengadaan solar pembangkit PLN masih berlanjut. Dalam waktu dekat ini PT Pertamina (persero) berencana melayang-kan surat protes kepada PLN terkait dengan keputusan itu.

“Kami akan mengirimkan surat resmi ke PLN. Sesama BUMN kami akan ingatkan PLN,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Mochamad Harun di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, surat protes di-layangkan untuk mengingatkan PLN bahwa TPPI masih punya kewajiban utang ke Pertamina yang belum diselesaikan. TPPI memiliki utang sebesar US$600 juta ke Pertamina, termasuk

utang produk solar yang tidak dibayarkan ke BUMN migas itu selama 1,5 tahun dengan nilai US$150 juta (Media Indonesia, 6/10).

“Intinya TPPI punya kewa-jiban yang tidak diberikan ke Pertamina. Sekarang mereka jual ke PLN. Seperti itu (surat) yang akan kami buat.”

Sementara itu, dengan TPPI, Pertamina tidak berencana melakukan pembicaraan lebih lanjut dan lebih memilih me-nyelesaikan masalah utang itu ke arbitrase.

Dalam menanggapi surat protes yang akan dikirim Pertamina tersebut, Direk-tur Energi Primer PLN Nur Pamudji menyatakan PLN tetap tidak akan mengubah keputusan tendernya. “Silakan kirim suratnya, PLN tidak mau ikut campur dengan masalah utang piutang yang melibat-kan Pertamina dengan TPPI,” ujar Nur.

Ia mengingatkan, sebelum ditetapkan sebagai pemenang, TPPI telah melewati tahap uji tuntas (due diligence). TPPI bah-kan telah mendapat dukungan dari salah satu bank BUMN. “Ini menunjukkan, sebagai pe-rusahaan TPPI dinilai mampu secara fi nansial oleh perbankan dan ini menjadi syarat kita

kepada semua pemasok. Ini juga menandakan perusahaan itu mampu kerja untuk PLN,” paparnya.

Karena itu, lanjut Nur, PLN tidak akan mengubah keputus-an tender tersebut. Nantinya, Pertamina memasok 60% BBM untuk tiga pembangkit PLN yakni PLTGU Muara Tawar (Bekasi), PLTGU Grati (Gresik),

dan PLTGU Muara Karang (Ja-karta Utara). Sedangkan TPPI memasok 40% BBM untuk dua pembangkit, PLTGU Tambak Lorok (Semarang) dan PLTGU Belawan (Medan).

Tidak campur tanganDi tempat terpisah, meski

bisa menerima keputusan PLN tersebut, Menteri BUMN Mus-tafa Abubakar memandang keuntungan negara akan lebih

maksimal bila Pertamina bisa memenangi seluruh tender tersebut.

“Saya juga sebetulnya menghendaki seluruhnya ke Pertamina, tapi karena ini mela-lui proses tender, tentunya PLN yang lebih tahu keuntungan-nya. Misalnya penghematan (yang dihasilkan) dari keputus-an tersebut,” ujar Mustafa, di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, seiring dengan sinergi antar-BUMN, keputus-an memenangkan Pertamina hanya untuk tiga pembangkit membuat potensi keuntungan negara sedikit berkurang.

“Meski sebenarnya peme-rintah punya sedikit saham di TPPI, karena Pertamina 100% milik negara, maka akan lebih menguntungkan bila mereka memenangi ten-der secara kese luruhan. Ini bisa berkontribusi terhadap pendapatan Perta mina dan menambah dividen untuk negara,” tuturnya.

Meski demikian, imbuh Mus-tafa, pemerintah tidak akan campur tangan sejauh kepu-tusan tersebut diambil secara transparan dan dengan pertim-bangan keuntungan maksimal bagi PLN. (Jaz/E-3)

[email protected]

Pertamina Protes ke PLN soal TPPI

Pertamina segera melayangkan surat protes untuk mengingatkan sesama BUMN.

Edna Tarigan

Dana Pihak Ketiga Bank Mutiara Naik 30%

SEKILAS INFO

Ini menunjukkan kepercayaan publik terhadap Bank Mutiara makin baik.”MaryonoDirektur Utama Bank Mutiara

PELATIHAN FINANCIAL ADVISOR: Presiden Direktur AXA Mandiri Albertus Wiroyo (kiri) memberikan pengarahan kepada peserta pelatihan di Bancassurance Academy AXA Mandiri, di Jakarta, kemarin. AXA Mandiri Financial Service memberikan training secara intensif kepada para financial advisor (FA), dan terbukti rata-rata para pemula FA mampu memperoleh 8 polis tiap bulannya.

MI/AGUS M

Ekspansi Jaringan BII Syariah

DIREKTUR Operasional PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Ghazali M Rasad (kedua dari kiri) didampingi Regional Business Head BII Regional Jawa Barat Isty Rochah (kiri), Regional Operation Head BII Regional Jawa Barat & Jawa Tengah Maurit Siahaan, dan Kepala Divisi Perbankan Syariah BII Chairil A Azis (kanan) saat memotong pita tanda pembukaan offi ce channeling secara serempak di delapan kantor cabang pembantu (KCP) BII di Jawa Barat, kemarin. BII memperluas jaringan BII Syariah dengan membuka offi ce channeling secara serempak di delapan kantor cabang pembantu (KCP) BII di Jawa Barat yaitu KCP Cibadak, KCP Kopo Plaza, KCP Kopo Sayati, KCP A Yani, KCP Dago, KCP Sumber Sari, KCP Cianjur, serta KCP Winaon Cirebon.

DOK BII

PLN Atasi Daftar Tunggu

PETUGAS sedang melakukan pengecekan rutin untuk men-jaga keandalan pasokan listrik pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan Unit 3 dan 4 dengan kapasitas 2 x 100 Mw yang terletak di Kecamatan Ketibung, Lampung, pekan lalu. PLN saat ini sedang berupaya mengatasi daftar tunggu (waiting list) calon pelanggan yang selama ini belum dapat terlayani penyambungan listriknya. Dalam rangka Hari Listrik Nasional (HLN) ke-65 yang jatuh pada 27 Oktober 2010, PLN akan melayani penyambungan baru sebagai salah satu upaya menuntaskan daftar tunggu dengan melakukan penyambung an listrik untuk 1 juta pelanggan dalam 1 hari di seluruh Indonesia.

DOK PLN

DOK PRIBADI

Mochamad HarunVice President Corporate Communication Pertamina