KAMIS, 30 DESEMBER 2010 HALAMAN 5 Dibutuhkan, SK PPG Tak ... 30 DES 2010, DONOR DARAH.p… ·...

1
Guru Madin Masih Dia SURABAYA - Badan Eksekutif Mahasis- wa (BEM) Fakultas Ekonomi Universitas Narotama (Unnar) punya cara jitu untuk menutup akhir tahun dengan kegiatan ber- manfaat. Mereka menggelar aksi sosial berupa donor darah yang dihelat di Center Point Universitas Narotama Surabaya, ke- marin (29/12). Aksi yang dimulai pukul 08.00-14.00 itu bekerjasama dengan Palang Merah Indo- nesia (PMI) Surabaya. Selain sebagai pe- nutup tahun, kegiatan ini sekaligus untuk memeringati Hari Ibu. ‘’Ada sekitar 100 pendonor yang terlibat,” kata Kahumas Universitas Narotama Surabaya, Evy Retno Wulan, kemarin. Sebagian besar, para peserta donor ada- lah mahasiswa, dosen, dan karyawan Uni- versitas Narotama. Mereka terlihat antu- sias mengikuti kegiatan bakti sosial berupa donor darah ini. Walau demikian, ada juga pendonor pemula yang tak mau melihat ke P h m R p m p y s b n k t b s d m d w m M r p s t o t d r n p r d ( m n s S l m m J m p r n LAININ NADZIROH/RADAR SURABAYA SOSIAL: Aksi donor darah BEM FE Unnar yang diikuti mahasiswa, dosen, dan karyawan. Galang Donor Darah Penutup Tahun arah lengannya saat diambil darahnya oleh petugas dari PMI. Menurut Evy, kegiatan ini diharapkan mampu mendapatkan 100 kantong darah (blood bag). “Sengaja dilakukan donor da- rah ini sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan darah,” katanya. Apalagi, biasanya saat tahun baru, ke- butuhan darah di PMI akan meningkat ta- jam. Ini karena biasanya saat pergantian tahun, sering terjadi kecelakaan. Sehingga, jumlah stok darah yang dibutuhkan, me- ningkat tajam dibandingkan hari-hari biasa. ‘’Awalnya kita cuma menargetkan 50 kantong, namun ternyata jumlahnya bi- sa mencapai 100 kantong,” imbuh Evy. Kegatan ini memang baru pertama kali digelar oleh BEM Fakultas Ekonomi Unnar. Diharapkan, akan menjadi agenda rutin. Ditargetkan, sedikitnya dalam setahun akan ada dua kali kegiatan donor darah. (nin) Pemerataan, P Peran Yayasan Prapanca

Transcript of KAMIS, 30 DESEMBER 2010 HALAMAN 5 Dibutuhkan, SK PPG Tak ... 30 DES 2010, DONOR DARAH.p… ·...

Page 1: KAMIS, 30 DESEMBER 2010 HALAMAN 5 Dibutuhkan, SK PPG Tak ... 30 DES 2010, DONOR DARAH.p… · Dibutuhkan, SK PPG Guru Madin Masih Dianaktirikan Tak Kunjung Turun SURABAYA - Badan

RADAR SURABAYA � KAMIS, 30 DESEMBER 2010 HALAMAN 5

redaktur: wijayanto ([email protected]) l layouter: edy subagyardjo

Guru Madin Masih DianaktirikanDibutuhkan, SK PPGTak Kunjung Turun

SURABAYA - Badan Eksekutif Mahasis-wa (BEM) Fakultas Ekonomi UniversitasNarotama (Unnar) punya cara jitu untukmenutup akhir tahun dengan kegiatan ber-manfaat. Mereka menggelar aksi sosialberupa donor darah yang dihelat di CenterPoint Universitas Narotama Surabaya, ke-marin (29/12).

Aksi yang dimulai pukul 08.00-14.00 itubekerjasama dengan Palang Merah Indo-nesia (PMI) Surabaya. Selain sebagai pe-nutup tahun, kegiatan ini sekaligus untukmemeringati Hari Ibu. ‘’Ada sekitar 100pendonor yang terlibat,” kata KahumasUniversitas Narotama Surabaya, Evy RetnoWulan, kemarin.

Sebagian besar, para peserta donor ada-lah mahasiswa, dosen, dan karyawan Uni-versitas Narotama. Mereka terlihat antu-sias mengikuti kegiatan bakti sosial berupadonor darah ini. Walau demikian, ada jugapendonor pemula yang tak mau melihat ke

SURABAYA ––MeskiPemprov Jatim untuk ta-hun anggaran 2010 sudahmenganggarkan insentifRp 464,741 miliar untukpendidikan diniyah, na-mun tingkat kesejahteraanpara guru madrasah dini-yah (madin) khususnya diswasta, dinilai masih jauhberbeda dibanding kolega-nya yang mengajar di se-kolah negeri.

Bahkan, hingga kinitingkat kesejahteraan ri-buan guru madin yang ter-sebar di berbagai daerahdi Jawa Timur itu cukupmemprihatinkan. Hal inidiungkapkan Ketua De-wan Pendidikan Jawa Ti-mur (DPJT) ZainuddinMaliki, kemarin (29/12).

Ia mengungkapkan, gu-ru madin serta ustadz dipondok pesantren (ponpes)seringkali kurang diperha-tikan kesejahteraannyaoleh pemerintah. Hal initerlihat dari besaran pen-dapatan yang diterima pa-ra guru madin itu yang ha-nya sekitar ratusan ribu ru-piah saja. Pendapatan me-reka ini jauh di bawah stan-dar Upah Minimum Kota(UMK) setempat. Padahal,mereka juga mengajar de-ngan sungguh-sungguh.

“Kondisi seperti ini tentusaja sangat disayangkan.Sebab, kenyataan ini be-lum sesuai dengan komit-men pemerintah untukmemajukan pendidikan diJawa Timur,” katanya, ke-marin (29/12).

Diungkapkan, kemajuanpendidikan diniyah juga ha-rus beriringan dengan pe-ningkatan pendapatan guru

SURABAYA-Kendati sudah diamanatkandalam UU nomor 14/2005 tentang Guru danDosen, pembentukan lembaga PendidikanProfesi Guru (PPG) prajabatan hingga kinibelum sepenuhnya terbentuk. Di Surabaya,Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sebagaiLembaga Pendidik Tenaga Kependidikan

(LPTK) yang di-tunjuk pemerin-tah hingga kinibelum menda-patkan izin un-tuk menyeleng-garakan PPG.

Rektor Unesa,Prof Muchlas Sa-mani mengung-kapkan, pihak-nya belum mene-rima surat kepu-tusan (SK) dariMenteri Pendidi-kan Nasional(Mendiknas) MNuh untuk bisamelaksanakan

PPG. “SK PPG belum turun dari mendiknas.Padahal, kita sudah mengajukan 23 programstudi untuk PPG,” tuturnya.

Samani menyatakan, sesuai amanat UU,posisi PPG sangat penting dalam mencetakguru-guru yang andal. Apalagi, posisi gurumerupakan faktor sangat penting dalam pe-ningkatan mutu pendidikan.

“Apapun kebijakan pendidikan, pada akhir-nya guru yang melaksanakannya. Dengan PPGini, diharapkan guru baru memiliki mutu bagussebelum bertugas di sekolah,” ujarnya. Untukitu, Samani berharap pemerintah khususnyamendiknas bisa segera mengeluarkan SK PPGbagi Unesa. Sehingga, Unesa bisa segerabergerak mencetak guru-guru profesional.

Untuk diketahui, hingga kini sudah ada 10LPTK yang mengajukan proposal PPG ke Dir-jen Peningkatan Mutu Pendidik dan TenagaKependidikan (PMPTK) Kemendiknas. Unesasendiri mengajukan 23 prodi sebagai PPG.

Di antaranya, PPG untuk guru BimbinganPenyuluhan, PPG Sekolah Dasar, PPG Luar Bia-sa, Anak Usia Dini, Jasmani Kesehatan danRekreasi, Kepelatihan Olah Raga, Geografi,Sejarah, Matematika, Kimia, Biologi, Fisika,Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Jawa,Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, PendidikanSeni, Teknik Bangunan, Teknik Elektro, TeknikMesin, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, danPPG Pendidikan Ekonomi. (sie)

LAININ NADZIROH/RADAR SURABAYA

SOSIAL: Aksi donor darah BEM FE Unnar yang diikuti mahasiswa, dosen, dan karyawan.

Galang Donor Darah Penutup Tahun

dan ustadz yang ada diponpes-ponpes. “Para guruini selain mengajarkan ilmu-ilmu agama, juga mengajar-kan mata pelajaran umum.Mereka juga bekerja denganpenuh dedikasi,” urainya.

Zainudin lantas memban-dingkan dengan negaraMalaysia yang dinilai seriusmemberi kesejahteraanterhadap guru agamanya.Ini terlihat dari alokasi danatambahan dari gaji yangditerima, meskipun menga-jar di lembaga swasta. “Jikaini tidak dilakukan di sini,maka akan banyak guruyang mencari pekerjaansampingan untuk menyam-bung hidup,” ucapnya.

Di sisi lain, Kepala DinasPendidikan (Kadindik) Ja-wa Timur, Harun menya-takan, pihaknya akan te-rus berupaya meningkat-kan kesejahteraan gurumadin dan ustadz di pon-pes. Tahun ini, pemprovmemberi insentif para gu-ru madin dan ustadz sebe-sar Rp 300 ribu per bulan.

Insentif tiap bulan jugadiberikan pada siswa ula(SD) sebesar Rp 15 ribu, dansiswa wustho serta ulya(SMP dan SMA) sebesar Rp25 ribu. “Ini upaya kitauntuk meningkatkan kua-litas pendidikan di ma-drasah diniyah,” terangnya.

Harun menambahkan,Jatim merupakan provinsipertama di Indonesia yangmemberi tunjangan padamadrasah diniyah danponpes. Lantaran jumlah-nya cukup banyak, makapemberian tunjangan inibaru dapat dirasakan se-cara bertahap. (nin)

arah lengannya saat diambil darahnya olehpetugas dari PMI.

Menurut Evy, kegiatan ini diharapkanmampu mendapatkan 100 kantong darah(blood bag). “Sengaja dilakukan donor da-rah ini sebagai bentuk kepedulian terhadapmasyarakat yang membutuhkan darah,”katanya.

Apalagi, biasanya saat tahun baru, ke-butuhan darah di PMI akan meningkat ta-jam. Ini karena biasanya saat pergantiantahun, sering terjadi kecelakaan. Sehingga,jumlah stok darah yang dibutuhkan, me-ningkat tajam dibandingkan hari-haribiasa. ‘’Awalnya kita cuma menargetkan50 kantong, namun ternyata jumlahnya bi-sa mencapai 100 kantong,” imbuh Evy.

Kegatan ini memang baru pertama kalidigelar oleh BEM Fakultas Ekonomi Unnar.Diharapkan, akan menjadi agenda rutin.Ditargetkan, sedikitnya dalam setahun akanada dua kali kegiatan donor darah. (nin)

DOK/RADAR SURABAYA

Muchlas Samani

SURABAYA - Ajang reu-ni tak hanya diisi dengankumpul-kumpul. Tapi, bisajuga sebagai ajang untukmemberikan perhatian le-bih terhadap almamater.Seperti yang dilakukanoleh Forum Progresif (ForPro) AWS, yaitu komunitasalumni dan mahasiswa Sti-kosa-AWS di kampusnya,Selasa (28/12) malam.

Acara reuni yang diikutiratusan alumni dari berba-gai angkatan dan jurusanini memberikan perhatianlebih terhadap kondisikampus pencetak jurnalisini. Salah satu yang dikri-tisi adalah peran yayasanyang selama ini dinilai ku-rang peduli dengan per-kembangan kampus.

“Yayasan Prapanca seha-rusnya mengelola manaje-men dengan serius. Isu pen-jualan alih kelola lahanmaupun penggunaan dana-nya harus transparan. Iniagar mahasiswa tidak re-sah dan tidak menimbul-kan fitnah,” kritik pentol-an For Pro AWS, M Zurqoni.

Zurqoni menambahkan,saat ini kondisi kampusStikosa-AWS sangat ber-beda. Jika dulu mahasiswaberjuang untuk berkegia-tan karena memang kam-pus tidak punya uang. Tapisekarang, uang sudah ba-nyak dari hasil penjualanalih kelola. Karena itu, se-harusnya kampus lebihmaju dan berpihak kepadakepentingan mahasiswa.

Ia mengatakan, kema-juan perguruan tinggi ti-dak hanya dinilai daripembangunan fisiknya.Tapi, output lulusannya ju-ga jauh lebih penting.Untuk menunjang hal itu,maka yayasan harus me-nyiapkan infrastrukturdan fasilitas yang diperlu-kan untuk meningkatkanskill mahasiswa.

Salah satunya adalahpendirian studio televisidan foto yang seharusnyadibuat sesuai standar pro-fessional. Bukannya malahmembuat gedung Student

SURABAYA - Kepala Badan AkreditasiSekolah Provinsi Jawa Timur, Prof Dr SunartoMSc mengatakan, problema utama pendidi-kan di Indonesia terletak pada empat aspek.Pertama, masalah pemerataan pendidikandi mana hingga kini sekitar 40-60 persenwarga Jatim masih belum mengenyam pen-didikan.

Kedua, mutu pendidikan yang belumdikategorikan baik. “Ketiga, belum adanyarelevansi pendidikan, dan keempat, masihbelum adanya efisiensi dan efektivitaspendidikan yang diperoleh akademisi,”paparnya dalam konferensi pers di kantorDinas Pendidikan Nasional Jatim, kemarin.

Keempat problema tersebut, menurutSunarto, bukan semata-mata hanya tugasdan tanggung jawab pemerintah. “Tanggungjawab di sini tidak berbicara tentang biayasaja, tetapi bagaimana keluarga danlingkungannya juga harus ikut mening-katkan kreativitasnya,” ujar Sunarto.

Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan

Pemerataan, Problem Pendidikan di JatimJatim, Prof Zainuddin Maliki memaparkanbahwa akademisi di Indonesia sering me-meroleh medali emas dalam olimpiade pen-didikan, namun belum disertai dengan kreati-vitas yang menunjang kecerdasannya. Ka-rena itu, kini pemerintah ingin meningkatkanmutu pendidikan yang dapat diukur dan ber-basis pada persoalan lingkungan serta potensidi sekitarnya.

“Tujuannya, supaya lulusan-lulusan yangmuncul bisa memecahkan persoalan yangada di lingkungan dan daerahnya sendiri.Mereka harus punya kecakapan dalam men-dayagunakan lingkungan sekitarnya. Jangansampai hanya menciptakan masyarakat yangcerdas, namun tidak bisa menjadi solusi bagipermasalahan lingkungan,” kata. Zainuddin.

Upaya yang akan dilakukan pemerintahpada tahun 2011 mendatang, akan melaku-kan pengakreditasian sekitar 47.000 unit lemb-aga pendidikan. Hasil dari pengakreditasiantersebut akan dicantumkan ke dalam websiteagar bisa diakses dengan mudah. (nin)

Center yang ternyata un-tuk lapangan futsal. Belumlagi soal fasilitas yangdimiliki Unit Kegiatan Ma-hasiswa (UKM) pun sangatmemprihatinkan.

Acara kumpul-kumpulbertajuk Bakar-Bakar Kam-pus ini didukung mahasiswayang terlibat di UKM TeaterLingkar, Prapala, Himmarfi,Kopi, Surabaya Muda, AWSBroadcast Commununity,dan Badan Eksekutif Maha-

siswa (BEM).Panitia mendesain lokasi

dengan api obor. Bahkan,kolam ikan yang ada dikampus pun bertabur ca-haya lilin. “Malam ini luarbiasa. Semua bisa berkum-pul dan kangen-kangenansetelah begitu lama berpi-sah,” kata Mas’ud Adnan,alumni angkatan tua.

Ketua Stikosa AWS, Zai-nal Arifin Emka, menya-takan salut atas gerakan

yang dilakukan For ProAWS. “Saya berterima-kasih banyak. Acara inimembuktikan bahwaalumni Stikosa-AWS ma-sih solid. Kita akan buatsecara akbar nantinya,”kata Zainal. Tampak hadirpara pejabat strukturalStikosa AWS seperti FajarArifianto, M Mas’ud, Su-kemi, Wolly Baktiono, dandosen senior Amak Syari-fudin. (nin)

ISTIMEWA

KRITISI YAYASAN: Para alumni Stikosa AWS dalam reuni–Bakar-Bakar Kampus, kemarin.

Reuni AWS, Soroti Peran Yayasan Prapanca