KAK

3
KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG PAKET PENYUSUNAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMANFAATAN RUANG 1. LATAR BELAKANG Penataan ruang adalah suatu proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam rangka menjamin agar penataan ruang sebagai suatu pendekatan yang tepat dalam mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan, perlu dibuat aturan penyelenggarannya, yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang. Sebagai upaya untuk menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang, maka dilakukan pengawasan terhadap pengaturan, pembinaan dan pelaksanaan penataan ruang. Pengawasan penataan ruang merupakan upaya agar penyelenggaraan penataan ruang dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sehingga dapat terwujud kesesuaian pemanfaatan ruang dengan fungsi ruang yang telah ditetapkan dalam rencana tata ruang. Bentuk pengawasan penataan ruang meliputi pengawasan teknis dan pengawasan khusus. Pengawasa teknis penataan ruang merupakan pengawasan terhadap keseluruhan proses penyelenggaraan penataan ruang yang dilakukan secara berkala. Pengawasan khusus penataan ruang merupakan pengawasan terhadap permasalahan khusus dalam penyelenggaraan penataan ruang yang dilaksanakan sesuai kebutuhan. Sebagaimana sudah disebutkan, bahwa dalam upaya mewujudkan penyelenggaraan penataan ruang, agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, dilakukan pengawasan terhadap kinerja pengaturan, pembinaan dan pelaksanaan penataan ruang. Dalam kaitannya dengan pemanfaatan ruang, titik berat pengawasan adalah pada pelaksanaan penataan ruang. Karena dalam pelaksanaan penataan ruang dilakukan upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pemerintah Kota Tangerang melakukan pengawasan pelaksanaan penataan ruang melalui kegiatan pengawasan pemanfaatan ruang. PP No 15 tahun 2010 menyatakan bahwa pengawasan pelaksanaan pemanfaatan ruang dilakukan kegiatan pemantauan, evaluasi dan pelaporan. Undang-undang Penataan Ruang mengamanatkan bahwa pemantauan dan evaluasi dalam rangka pengawasan penataan ruang dilakukan dengan mengamati dan memeriksa kesesuaian antara penyelenggaraan penataan ruang dengan ketentuan perundang-undangan. Dalam upaya memberikan acuan operasional dalam pengawasan pemanfaatan ruang, pada Tahun Anggaran 2016 Dinas Cipta Karya dan Penataan Ruang Kota Tangerangmelakukan Kegiatan Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

description

kak

Transcript of KAK

Page 1: KAK

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

PAKET PENYUSUNAN PETUNJUK PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMANFAATAN RUANG

1. LATAR BELAKANG Penataan ruang adalah suatu proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Dalam rangka menjamin agar penataan ruang sebagai suatu pendekatan yang tepat dalam mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan, perlu dibuat aturan penyelenggarannya, yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang. Sebagai upaya untuk menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang, maka dilakukan pengawasan terhadap pengaturan, pembinaan dan pelaksanaan penataan ruang. Pengawasan penataan ruang merupakan upaya agar penyelenggaraan penataan ruang dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, sehingga dapat terwujud kesesuaian pemanfaatan ruang dengan fungsi ruang yang telah ditetapkan dalam rencana tata ruang. Bentuk pengawasan penataan ruang meliputi pengawasan teknis dan pengawasan khusus. Pengawasa teknis penataan ruang merupakan pengawasan terhadap keseluruhan proses penyelenggaraan penataan ruang yang dilakukan secara berkala. Pengawasan khusus penataan ruang merupakan pengawasan terhadap permasalahan khusus dalam penyelenggaraan penataan ruang yang dilaksanakan sesuai kebutuhan. Sebagaimana sudah disebutkan, bahwa dalam upaya mewujudkan penyelenggaraan penataan ruang, agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, dilakukan pengawasan terhadap kinerja pengaturan, pembinaan dan pelaksanaan penataan ruang. Dalam kaitannya dengan pemanfaatan ruang, titik berat pengawasan adalah pada pelaksanaan penataan ruang. Karena dalam pelaksanaan penataan ruang dilakukan upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pemerintah Kota Tangerang melakukan pengawasan pelaksanaan penataan ruang melalui kegiatan pengawasan pemanfaatan ruang. PP No 15 tahun 2010 menyatakan bahwa pengawasan pelaksanaan pemanfaatan ruang dilakukan kegiatan pemantauan, evaluasi dan pelaporan. Undang-undang Penataan Ruang mengamanatkan bahwa pemantauan dan evaluasi dalam rangka pengawasan penataan ruang dilakukan dengan mengamati dan memeriksa kesesuaian antara penyelenggaraan penataan ruang dengan ketentuan perundang-undangan.

Dalam upaya memberikan acuan operasional dalam pengawasan pemanfaatan ruang, pada Tahun Anggaran 2016 Dinas Cipta Karya dan Penataan Ruang Kota Tangerangmelakukan Kegiatan Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Page 2: KAK

dengan Paket Pekerjaan Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Pemanfaatan Ruang.

2. Maksud dan Tujuan

Menyediakan panduan dalam melaksanakan pengawasan pemanfaatan ruang, sebagai upaya dalam pelaksanaan pengawasan penataan ruang sesuai dengan Undang-Undang no. 26 Tahun 2007.

3. Lokasi Kegiatan Pemerintah Kota Tangerang.

4. Sumber Dana Sumber dana kegiatan adalah APBD Kota Tangerang TA 2016 sebesarRp. 283.840.000,- (dua ratus delapan puluh tiga juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah).

5. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Waktu pelaksanaan kegiatan adalah selama 4 (empat) bulan sejak ditetapkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) atau Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (SPPP) ditandatangani.

6. Ruang Lingkup Ruang lingkup Pekerjaan Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Pemanfaatan Ruang, meliputi : a. Kewenangan pelaksana pengawasan (siapa yang berwenang melaksanakan

pengawasan) b. Pelaksanaan pengawasan :

- Pemantauan: jangka waktu pemantauan, cara pemantauan, obyek/lokasi pemantauan, informasi yang diambil dari pemantauan, dimensi waktu, alat kerja (peta RTR, ijin2 dsb), dll

- Evaluasi : perangkat/dokumen bahan evaluasi, indikator evaluasi, waktu evaluasi dll

- Pelaporan : bentuk/format pelaporan, muatan pelaporan c. SOP/mekanisme pengawasan

7. Tahap Pelaksanaan Kegiatan

a. Laporan Pendahuluan Meliputi : pemahaman permasalahan, rencana kerja/penyusunan konsep, penjadwalan kegiatan, alokasi tenaga ahli.

b. Pemenuhan data sekunder, observasi, dsb. c. Laporan Akhir : berupa Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Pemanfaatan Ruang, dan

ketentuan operasional yang menjadi standar baku pengawasan pemanfaatan ruang. d. Rancangan Peraturan Walikota (Raperwal)

Page 3: KAK

8. Tenaga Ahli a. Tenaga ahli Planologi (Team Leader) S1 jumlah 1 (satu) orang, klasifikasi Ahli Madya

pengalaman 3 tahun, dengan latar belakang ijazah Strata 1 (S1) di bidang studi Jurusan Teknik Planalogi/Perencanaan Wilayah dan Kota lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi;

b. Tenaga ahli Hukum (Kelembagaan) S1 jumlah 1 (satu) orang, klasifikasi Ahli Madya pengalaman 1 tahun, dengan latar belakang ijazah Strata 1 (S1) di bidang studi Jurusan Hukum lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi;

c. Tenaga ahli Planologi S1 jumlah 1 (satu) orang, klasifikasi Ahli Muda pengalaman 1 tahun, dengan latar belakang ijazah Strata 1 (S1) di bidang studi Jurusan Teknik Planalogi/Perencanaan Wilayah dan Kota lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi;

9. Keluaran

1. Laporan Pendahuluan : 5 (lima) eksemplar ukuran A4; 2. Laporan Akhir : 5 (lima) eksemplar ukuran A4' 3. Rancangan Peraturan Walikota : 3 (tiga) eksemplar 4. Soft copy Laporan (CD/DVD) : 10 (sepuluh) buah berisi semua laporan.

10. Penutup

Untuk mewujudkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan, maka dalam mekanisme pelaksanaan pekerjaan, pihak penyedia jasa diharuskan : a. Mentaati semua ketentuan; b. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Pemerintah Kota Tangerang cq Dinas Cipta

Karya dan Penataan Ruang.

Tangerang, Januari 2016