KAK Studi Kasus Sistrans 2011

download KAK Studi Kasus Sistrans 2011

of 14

Transcript of KAK Studi Kasus Sistrans 2011

Kerangka Acuan Kerja Kasus Studi

SISTEM TRANSPORTASI LEBARANKELAS C

KERANGKA ACUAN KERJA STUDI KASUS

Dosen: Ir. Ary Setyawan, MSc(Eng), PhD

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 2011

Sistem Transportasi Kelas C 2009

1

Kerangka Acuan Kerja Kasus Studi

SISTEM TRANSPORTASI LEBARAN1. P ENGANTARPertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk di perkotaan baik karena kelahiran ataupun urbanisasi membutuhkan sarana dan prasarana trasportasi yang terus meningkat, sementara luas lahan tidak bertambah menyebabkan penurunan kualitas kehidupan dan performa suatu daerah perkotaan. Sistem transportasi dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut baik dengan regulasi maupun, konstruksi maupun managemen lalu lintas. Suatu penerapan sistem transportasi di perkotaan membutuhkan tindakan dari perencanaan sampai dengan implementasi dan evaluasi. Proses ini dapat diawali dengan menetapkan tujuan (objectives) untuk berbagai tingkatan mulai dari visi, misi dan target dilanjutka dengan identifikasi masalah dan penentuan strategi.

KERANGKA ACUAN KERJA KASUS STUDI

T UJUAN

DAN

S ASARAN

Kasus studi ini bertujuan memberikan latihan dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang sistem transportasi didaerah perkotaan Sasaran kegiatan adalah agar mahasiswa dapat memiliki kapasitas kemampuan sebagai berikut: 1. Mampu menetapkan visi, misi dan target suatu daerah perkotaan dalam implementasi sistem transportasi 2. Mampu menggali, mengidentifikasikan permasalahan pada penerapan sistem trasportasi di perkotaan.

Sistem Transportasi Kelas C 2009

2

Kerangka Acuan Kerja Kasus Studi

3. Mampu melakukan analisis potensi dan kendala dalam rangka penerapan sistem transportasi di perkotaan. 4. Mampu merumuskan konsep strategi, skenario, struktur dan pola dalam rangka penerapan sistem transportasi di perkotaan.

3. P ENDEKATANProses analisa dilakukan dalam kelompok dalam bentuk diskusi dan pengolahan data yang ada. Penentuan kebijakan dan kepentingan publik dapat dilakukan secara simulasi dari seluruh mahasiswa yang memerankan stakeholders penerapan sistem transportasi di perkotaan. Kelompok tugas terdiri dari 4 orang peserta. Didalam kelompok agar dapat dipilih koordinator kelompok.

4. W ILAYAH K ASUS S TUDIWilayah studi adalah Kota Surakarta atau kotakota lain sesuai dengan pilihan group. Hal ini dengan mempertimbangkan juga wilayah kajian eksternal dalam konteks yang lebih luas. Seluruh data dan informasi didapat dari kota yang dijadikan obyek studi kasus.

Sistem Transportasi Kelas C 2009

3

Kerangka Acuan Kerja Kasus Studi

5. H ASILSebagai hasil kegiatan tugas kasus studi ini adalah sebagai berikut: Rumusan visi, misi dan target dari suatu perkotaan. Rumusan permasalahan studi kasus, yang dilengkapi dengan hasil analisis justifikasi terhadap permasalahan Identifikasi potensi dan kendala penerapan sistem transportasi untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Lengkapi dengan proses analisis penentuan potensi dan kendala penerapan sistem transportasi, serta skenario keterkaitan sistem pelaksanaan penerapan sistem transportasi yang berkaitan dengan efisiensi ekonomi, perlindungan terhadap lingkungan, keselamatan, aksesibilitas dan keuangan. Rumusan konsep strategi, skenario, rencana penerapan sistem transportasi dengan membandingkan antara DO NOTHING dan penerapan sistem tranportasi yang tepat. Strategi dapat diterapkan pada supply side dan demand side.

5. P ROSES P EMECAHAN M ASALAHProses kegiatan pemecahan masalah dapat dilakukan dengan mengikuti acuan pada tabel dan penjelasan di bawah ini, dengan tetap memberikan kemungkinan peserta dapat memilih metoda yang lain, atau memperkaya metoda sesuai dengan kebutuhan. Tabel Proses Pemecahan MasalahNo. 1. Kegiatan Mengidentifikasikan Masalah Alternatif alat/ teknik/ metoda

Menginventarisasi masalah yang dihadapi. Menetapkan masalah utama, penyebab dan dampak

Pohon Masalah

Sistem Transportasi Kelas C 2009

4

Kerangka Acuan Kerja Kasus Studi

No. 2.

Kegiatan Menetapkan Tujuan

Alternatif alat/ teknik/ metoda

3.

Mengkaji tujuan berdasarkan hasil kajian pohon masalah Mengkaji potensi dan besarnya

Pohon Masalah (Problem Tree) SMART Objective Analisis MedanGaya (Force-Field Analysis) Brainstorming

Kajian Potensi dan Kendala

4.

Mengkaji kendala dan besarnya Kajian Alternatif Strategi Kegiatan Inventarisasi alternatif tindakan penanganan masalah. Kajian Prioritasi Strategi Kegiatan

5.

6.

Penilaian atas kepentingan alternatif rencana tindak.

Kriteria potensi dan efektivitas Kriteria dampak Brainstorming

Penentuan Penanggung Jawab dan Lamanya Pelaksanaan

7.

Penentuan penanggung jawab pelaksanaan

Penentuan lamanya pelaksanaan Penyusunan Waktu Pelaksanaan Penentuan penanggung waktu pelaksanaan rencana tindak

Brainstorming

5.1. A NALISIS P ENENTUAN M ASALAH Pada dasarnya, proses ini adalah menggali dan mengidentifikasikan permasalahan yang berkembang pada bidang yang menjadi objek penelitian. Selanjutnya, setelah berhasil diidentifikasikan, masalah tersebut distrukturkan sedemikian rupa. Struktur masalah yang dihasilkan akan menjadi masukan untuk menentukan program penyelesaian masalah. Berikut ini adalah prosedur pelaksanaan Metoda Pohon Masalah. 5.1. Penggalian dan Identifikasi Masalah Catat hasil permasalahan yang diperoleh dari lapangan. Amati dengan teliti permasalahan yang berkaitan dengan rencana penerapan sistem transportasi.Sistem Transportasi Kelas C 2009

5

Kerangka Acuan Kerja Kasus Studi

5.2. Kompilasi Masalah Tuliskan setiap masalah yang diperoleh pada selembar kertas ukuran 5 x 10 cm. Satu lembar kertas HANYA berisi satu masalah. Ungkapkan masalah dengan bahasa kalimat yang mengandung informasi kesalahan dengan benar. 5.3. Pengelompokkan Masalah Kelompokan masalah dengan menempelkan kertas-kertas yang bertuliskan masalah, pada selembar kertas, atau di papan tulis. Kelompokkan kertas-kertas masalah berdasarkan pada 1) Kelompok Masalah Penyebab dan 2) Kelompok Masalah Akibat (dampak). Letakkan Kelompok Masalah Penyebab pada bagian bawah dan Kelompok Masalah Akibat pada bagian bawah. Pada masing-masing kelompok, kelompokkan lagi masalah-masalah berdasarkan tema, topik, atau sektor yang sama.Dampak 1 Dampak 1 -1 -1 Dampak 2 Dampak 2 -1 -1

Dampak 1 Dampak 1

Dampak 2 Dampak 2

Dampak 3 Dampak 3

Masalah Utama

Penyebab 1 Penyebab 1

Penyebab 2 Penyebab 2

Penyebab 3 Penyebab 3

Penyebab 1 Penyebab 1

-1 -1

Penyebab 3 Penyebab 3

-1 -1

Gambar 3. Diagram Pengelompokkan Masalah

Sistem Transportasi Kelas C 2009

6

Kerangka Acuan Kerja Kasus Studi

5.4. Penentuan Masalah Utama Hubungkan mengandung penghubung. masing-masing kertas yang masalah dengan garis-garis

Pada bagian tengah, yang terletak antara Kelompok Masalah Penyebab (di bawah) dan Kelompok Masalah Akibat (di atas), tentukan Masalah Utama, dengan membuat sebuah kalimat masalah yang dapat menghubungkan antara Kalimat Masalah Penyebab dengan Kelompok Masalah Akibat.Pe uu a K a a n r n n u lit s Pe y n nPe b h n la a a la u a Pe uu a K a a n r n n u lit s Pe g lo a K t n e la n oa

Pe b h nT kD p t la u a a aa B r a gO t a es in piml

Pe uu a K a a n r n n u lit s Pe y n nU u K t la a a mm oa

Mn gn g egagu Pe g ma g nK w s n ne bna a aa

Pe g ma g n ne bna Pe b h nT a O t a la u a id k piml

Pe y d a Saa ad n n e ia n r n a Pr s r n T a O t a a aa a id k piml

KETIDAKTEPATAN BENTUK PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN JUWANA

K r nna ua g y K mmu n e a pa M n je e A aa a a mn p r t

K r nna ua g y K mmu n e a pa Pe y n n la a a Og n s r a isa i

K r n na ua g y Pr saa ad n a rn a Saa aPek t a r n r oa n

Pee c n a T a r n a a n id k D p tD k a a a a a ila s n k n Ot a piml

Kua g y K a a r n n a u lit s d nK a t a A aa a u nit s p r t

Sr ku tu t r Og n a i T a r a is s id k Ot a piml K c mt nT a e a aa id k M muM la a i a p e yn

K r n na ua g y Pe b y a mia a n

K r n na ua g y K mmu n e a pa

K r n n aA aa ua g y p r t Pe d K b Pai ma a . t

A aa Pe k a a p r t la s n A aa pr t K c mt n e a aa

B nu Pe g lo a e t k n e la n T a Ckp id k u u In v t D D la o aif i a m Pe y d a S r n n e ia n aa a Pr s r n a aa a

Pee c n a r na a n B r ifa t es K mr h n if d n o pe e s a Id a el

Gambar 4. Contoh Diagram Pohon Masalah

Sistem Transportasi Kelas C 2009

7

Kerangka Acuan Kerja Kasus Studi

6. A NALISIS R EKOMENDASI P ENYELESAIANPada dasarnya, proses ini adalah mengkaji rekomendasi penyelesaian berdasarkan permasalahan yang berkembang pada obyek penelitian. Selanjutnya, setelah berhasil diidentifikasikan, masalah tersebut distrukturkan sedemikian rupa. Struktur masalah yang dihasilkan akan menjadi masukan untuk menentukan program penyelesaian masalah. 6.1. Menentukan Tujuan Menetapkan tujuan dengan cara menetapkan mempertimbangkan hasil penetapan nilai yang dituju diatas. Menyusun tujuan dengan kriteria SMART Kriteria SMART kepanjangannya: dapat dikembangkan dari

Specific: tujuan harus mampu dijabarkan kedalam lokasi yang tertentu, termasuk kemungkinan mencantumkan batasan wilayah kegiatan. Measurable: tujuan harus mampu dijabarkan kedalam ukuran kuantitas tertentu: luasan wilayah, lamanya kegiatan, jumlah atau ukuran lainnya mengenai fisik atau bentuk hasil lainnya. Attainable: tujuan harus dapat meyakinkan orang yang mengetahuinya sebagai hal yang dapat dicapai/ dilaksanakan. Realistic: tujuan harus berkaitan dengan kondisi yang terdapat di lapangan/ kenayataan. Time Frame: tujuan harus dijabarkan dalam batasan waktu tertentu, menyesuaikan dengan kemampuan yang ada. Contoh Tujuan Sesuai Kriteria Smart Pada tahun 2010, pelayanan prasarana umum di Kota Ungaran, yang terdiri dari persampahan,

Sistem Transportasi Kelas C 2009

8

Kerangka Acuan Kerja Kasus Studi

air bersih, dan drainase akan menjangkau seluruh wilayah kota (operasional). Pada tahun 2010, biaya pelayanan prasarana umum di Kota Ungaran, yang terdiri dari persampahan, air bersih dan drainase akan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat (konsumen). Pada tahun 2010, kualitas pelayanan prasarana umum di Kota Ungaran, yang terdiri dari persampahan, air bersih dan drainase menjadi yang terbaik di Propinsi Jawa Tengah (kepemimpinan produk). 6.2. Kajian Potensi Dan Kendala Tujuan kegiatan ini adalah untuk menggali berbagai potensi dan kendala yang mungkin dihadapi di dalam kerangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. KEGIATAN 1. Melakukan penggalian melalui brainstorming terhadap potensi dan kendala yang dihadapi untuk mencapai tujuan. 2. Mengkaji besaran/ tingkat kekuatan masingmasing potensi dan kendala yang ada berdasarkan persepsi individu dan kelompok. 3. Menyusun hasil pengkajian besaran/ tingkat kekuatan potensi dan kendala ke dalam bentuk Diagram Force-Field Analysis (Diagram Analisis Medan-Gaya). Force-Field Analysis (Analisis Medan-Gaya) FFA adalah analisis yang bertujuan untuk mengkaji besaran/ tingkat kekuatan masing-masing potensi dan kendala yang mungkin dihadapi di dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

Format Diagram FFA adalah:Gaya-gaya PendorongSistem Transportasi Kelas C 2009

Gaya-gaya

9

Kerangka Acuan Kerja Kasus Studi

Driving Forces

Penghambat Restraining Forces Kendala A Masalah B Kendala C Problem D

Potensi A Potensi B Potensi C Potensi D

Contoh Diagram Force-Field Analysis Gaya-gaya Pendorong Gaya-gaya Driving Forces Penghambat Restraining ForcesPelabuhan regional Juwana berskala Kurangnya prasarana dan sarana Pelabuhan Kualitas SDM dalam pengembangan industri Strutur kelembagaan pemerintah tidak mendukung Kurangnya sarana dan prasarana kota Terdapat kawasan rawan banjir Kurangnya biaya untuk pembangunan Kualitas aparatur pemerintah tidak memadai

Jumlah dan pertumbuhan penduduk relatif besar Berkembangnya aneka industri dan pemanfaatan lahan pesisir Terdapat kawasan rawan banjir Kawasan belum terbangun cukup luas PAD tergolong tinggi Adanya RUTRK

6.3. Penggalian Strategi Kegiatan Tujuan kegiatan ini adalah untuk menggali berbagai strategi kegiatan yang mungkin dipergunakan

Sistem Transportasi Kelas C 2009

10

Kerangka Acuan Kerja Kasus Studi

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya atau untuk penangan masalah. 1. Menggali melalui brainstorming terhadap berbagai strategi kegiatan untuk mencapai tujuan. 2. Mengkaji setiap dengan mempertimbangkan berbagai permasalahan yang terdapat didalam Pohon Masalah, yang membutuhkan penyelesaian melalui strategi kegiatan. 3. Tulislah setiap strategi kegiatan tersebut kedalam bentuk tabel berikut ini:Stategi No. 1 : Peningkatan Kapasitas Pelayanan Air Bersih Tujuan Strategi Kegiatan : Meningkatkan kapasitas pelayanan air bersih 2 kali lipat dari kapasitas yang ada pada saat ini. Alasan Dibutuhkannya Detail Kegiatan Yang Akan Strategi Kegiatan DilaksanakanKapasitas yang ada pada saat ini hanya mengjangkau setengah wilayah kota. Mesin peralatan pengolahan air bersih sudah tua dan terbatas. dst. Peningkatan kapasitas instalasi distribusi kepada konsumen. Mengganti dan menambahkan pengolahan air bersih. dst. peralatan

6.4. Prioritasi Strategi Kegiatan Tujuan kegiatan ini adalah untuk menetapkan tingkat prioritas dari masing-masing strategi kegiatan. 1. Mengkaji kembali berbagai strategi kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya. 2. Mengkaji tingkat prioritas masing-masing strategi kegiatan dengan menggunakan kriteria ketepatan dan efektivitas pelaksanaan. Analisis ketepatan dan efektivitas adalah analisis yang bertujuan untuk menetapkan tingkat prioritas masing-masing strategi kegiatan yang potensial untuk mencapai tujuan, melalui kegiatan penilaian angka (scoring) dari setiap peserta dan kelompok.

Sistem Transportasi Kelas C 2009

11

Kerangka Acuan Kerja Kasus Studi

Analisis ketepatan adalah penilaian ketepatan masing-masing strategi kegiatan terhadap permasalahan yang dihadapi. Analisis efektivitas adalah penilaian tingkat manfaat masing-masing strategi kegiatan. Kriteria penilaian BOLEH dirubah atau ditambah, disesuaikan dengan alasan kepentingan masalah yang dihadapi. 1. Format Penilaian Pengembangan Ruang KetepatanPenilaian KRITERIA Fokus Kecukupan Kemungkinan Pelaksanaan Ketersediaan Sumber Komitmen Pihak Terkait Integrasi JumlahPetunjuk Penilaian Nilai Angka Penjelasan FOKUS 4 2 0 KECUKUPAN 4 2 0 KEMUNGKINAN PELAKSANAAN 4 2 0 KETERSEDIAAN DAYA 4 2 0 KOMITMEN 4 2 0 INTEGRASI Strategi mendapatkan dukungan dari para pengambil keputusan senior. Strategi agak sulit mendapatkan dukungan. Strategi tidak akan mendapatkan dukungan. SUMBER Strategi dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya lokal Strategi membutuhkan sumber daya yang sulit didapat. Strategi tidak didukung oleh keberadaan sumber daya. Strategi mencukupi untuk mencapai tujuan Strategi sedikit mencukupi upaya pencapaian tujuan Strategi tidak akan Strategi langsung terfokus pada tujuan. Strategi dapat mendukung pencapaian tujuan. Stretagi tidak berkaitan dengan tujuan.

StrategiSTRATEGI No. 3 ..

STRATEGI No. 1 STRATEGI No. 2 ..

22

20

18

Strategi sangat mungkin untuk dapat dilaksanakan. Strategi masih meragukan untuk dapat dilaksanakan Strategi tidak mungkin dapat dilaksanakan

Sistem Transportasi Kelas C 2009

12

Kerangka Acuan Kerja Kasus Studi

Nilai Angka 4 2 0

Penjelasan Strategi berhubungan erat dan berdampak positif terhadap strategi yang lain. Strategi tidak memberikan dampak pada strategi lainnya. Strategi memberikan dampak negatif terhadap strategi lainnya.

2. Format Penilaian Manfaat Strategi KegiatanKRITERIA STRATEGI No. STRATEGI No. STRATEGI No. 1 2 3 .. .. .

Ekonomi

Sosial

Politis

Lingkungan

Budaya

Jangka Pendek Jangka Panjang Jangka Pendek Jangka Panjang Jangka Pendek Jangka Panjang Jangka Pendek Jangka Panjang Jangka Pendek Jangka Panjang Jumlah

Petunjuk PenilaianNilai 2 1 0

PenjelasanPostif Tidak Jelas Negatif

3. Format Penilaian KeseluruhanKriteria Penilaian Potensi Efektivitas Penilaian Dampak Jumlah Total Nilai> 40 32 40 < 32

STRATEGI No. 1 . dan

STRATEGI No. STRATEGI No. 2 3 ..

Petunjuk Penilaian

PenjelasanStrategi sangat direkomendasikan Strategi dapat direkomendasikan. Strategi tidak dapat dilaksanakan.

Sistem Transportasi Kelas C 2009

13

Kerangka Acuan Kerja Kasus Studi

9. P RESENTASIHasil penyusunan tugas kasus studi ini dipresentasikan dalam pertemuan pleno yang akan dibahas oleh kelas, serta narasumber yang diundang.

Sistem Transportasi Kelas C 2009

14