KAK Konsultan Pemetaan Banjir 2015

16
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN JASA KONSULTANSI PEMBUATAN PETA DAERAH RAWAN BANJIR TAHUN ANGGARAN 2015 Kementerian : Pekerjaan Umum Unit Eselon : Direktorat Jenderal Sumber Daya Program : Operasi dan Pemeliharaan SDA Hasil : 1 (satu) Laporan Konsultan Satuan Kerja : Operasi dan Pemeliharaan SDA Keqiatan : Pembuatan Peta Daerah Rawan Output : Peta Daerah Rawan Banjir DAS Citarum Indikator Kinerja : Kegiatan Pengendalian Banjir WS Citarum Satuan Ukur dan : Laporan Volume : 1 Set Laporan 1. LATAR BELAKANG a. Gambaran Umum Banjir merupakan bencana terkait hidroklimatologi yang paling sering terjadi di wilayah Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis BNPB, sejak tahun 1815 sampai 2015 telah terjadi 18.518 kejadian bencana dimana 31,68% diantaranya adalah banjir dan 2,42% adalah banjir yang disertai tanah longsor. Hal yang menarik bahwa kebanyakan kejadian tersebut terjadi sejak tahun 1990an dan kemudian semakin bertambah. Hanya terdapat 48 kejadian banjir pada periode 1815 - 1 -

description

kerangka acuan kerja pemetaan banjir 2015 bbws citarum

Transcript of KAK Konsultan Pemetaan Banjir 2015

Page 1: KAK Konsultan Pemetaan Banjir 2015

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN JASA KONSULTANSI

PEMBUATAN PETA DAERAH RAWAN BANJIR

TAHUN ANGGARAN 2015

Kementerian : Pekerjaan UmumUnit Eselon : Direktorat Jenderal Sumber Daya AirProgram : Operasi dan Pemeliharaan SDAHasil : 1 (satu) Laporan KonsultanSatuan Kerja : Operasi dan Pemeliharaan SDA

CitarumKeqiatan : Pembuatan Peta Daerah Rawan Banjir

Output : Peta Daerah Rawan Banjir DAS

CitarumIndikator Kinerja : Kegiatan Pengendalian Banjir WS

CitarumSatuan Ukur dan

Jenis

: Laporan

Volume : 1 Set Laporan

1. LATAR BELAKANG

a. Gambaran Umum

Banjir merupakan bencana terkait hidroklimatologi yang paling

sering terjadi di wilayah Indonesia. Berdasarkan data yang

dirilis BNPB, sejak tahun 1815 sampai 2015 telah terjadi 18.518

kejadian bencana dimana 31,68% diantaranya adalah banjir dan

2,42% adalah banjir yang disertai tanah longsor. Hal yang

menarik bahwa kebanyakan kejadian tersebut terjadi sejak

tahun 1990an dan kemudian semakin bertambah. Hanya

terdapat 48 kejadian banjir pada periode 1815 sampai 1990.

Namun pada periode 1991-2000 terjadi 99 kejadian banjir, pada

periode 2001-2010 terjadi 3288 kejadian banjir dan 2011-2015

telah terjadi 2431 kejadian banjir. Untuk DAS Citarum Hulu

sendiri banjir merupakan permasalahan menahun yang sudah

- 1 -

Page 2: KAK Konsultan Pemetaan Banjir 2015

ditangani sejak tahun 1960an. Studi JICA menyebutkan bahwa

seiring dengan pembangunan infrastruktur penanggulangan

banjir di wilayah ini, banjir mengalami penurunan signifikan dari

tahun 1994 seluas 3500 Ha menjadi 1400 Ha pada akhir tahun

2007. Namun hal mencengangkan terjadi ketika pada tahun

2010 terjadi ledakan luas banjir di DAS Citarum Hulu menjadi

lebih dari 9000 Ha. Dan meskipun pada tahun-tahun

selanjutnya besar banjir tidak sebesar itu lagi, bencana banjir

tetaplah mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit baik moril

maupun materil yang harus ditanggung masyarakat.

Gambar 1 Persentase kejadian Banjir dibandingkan Bencana

Lainnya di Indonesia1

1 Diolah dari http://dibi.bnpb.go.id/

- 2 -

Page 3: KAK Konsultan Pemetaan Banjir 2015

Gambar 2 Perubahan Luas Genangan pada Bencana Banjir di DAS

Citarum Hulu2

Pada penelitian yang dilakukan Suryadi dan Hadihardaja (2007)

disebutkan bahwa terdapat hubungan yang unik antara debit

inflow, luas genangan, kedalaman genangan dan waktu

genangan yang disebut sebagai indeks banjir di DAS Citarum

hulu. Kemudian Indrawati, dkk (2011) menyebutkan terdapat

pola-pola hubungan antar parameter karakteristik

hidrotopografi berupa waktu puncak (tp), waktu dasar (tb) dan

debit puncak (qp) pada DAS dengan fungsi karakteristik

hidrotopografi yakni waktu genangan (tg), tinggi genangan (hg),

luas genangan (Ag) serta waktu perambatan (Tp) yang terjadi

pada suatu ruas sungai akibat pola hujan yang terjadi dengan

menggunakan pemodelan spasial 2 Dimensi. Namun, hasil-hasil

penelitian tersebut masih menggunakan data yang sangat

terbatas serta belum diperbarui terutama dengan saluran-

saluran yang dibangun setelah tahun 2007 hingga sekarang.

2 Sumber: Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, 2011

- 3 -

Page 4: KAK Konsultan Pemetaan Banjir 2015

Ditambah lagi bahwa pemodelan tersebut hanya mencakup

wilayah DAS Citarum Hulu.

BBWS Citarum sebagai stake holders pemerintah terkait

pengelolaan SDA di Wilayah Sungai Citarum melihat bahwa

penanganan banjir di WS ini tidak hanya harus dilakukan

dengan membangun maupun OP berbagai infrastruktur

pengendalian banjir. Namun juga kebijakan tersebut

seharusnya didasarkan pada sistem database yang mencukupi

sehingga kerugian dan resiko yang ditimbulkan akibat banjir

dapat dikurangi dan atau diantisipasi dan dapat mempermudah

dalam pengambilan keputusan dalam penganganan atau

pengendalian banjir di Wilayah Sungai Citarum.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka diperlukan pembuatan

peta daerah rawan banjir di wilayah sungai Citarum khususnya

DAS Citarum melalui Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan

SDA Citarum sebagai bahan dalam pengendalian banjir dimana

salah satunya adalah banjir.

b. Permasalahan

Pengendalian banjir di Wilayah Sungai Citarum khususnya di

DAS Citarum menjadi perhatian khusus baik Pemerintah Pusat

maupun Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dan

stakeholder lainnya dalam 5 tahun terakhir ini. Pengendalian

banjir melalui pembangunan infrastruktur dan kegiatan fisik

lainnya sudah dilaksanakan secara optimal dengan berbagai

langkah yang telah ditempuh. Namun demikian, bencana banjir

tetap terjadi sehingga memerlukan antisipasi dan pengendalian

resiko akibat banjir. Antisipasi dan pengendalian resiko tersebut

dapat ditempuh dengan pembuatan peta rawan banjir.

- 4 -

Page 5: KAK Konsultan Pemetaan Banjir 2015

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dilaksanakan pekerjaan ini adalah pembuatan peta

rawan banjir di WS Citarum khususnya DAS Citarum dan DAS

lainnya yang akan ditentukan kemudian sebagai bahan dalam

antisipasi dan pengendalian resiko bencana akibat banjir dan

bahan pertimbangan dalam penyusunan kegiatan dan

pelaksanaan kegiatan pengendalian banjir di WS Citarum.

Tujuan dilaksanakan pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan

lokasi-lokasi di Wilayah Sungai Citarum khususnya DAS Citarum

dalam skala desa yang memiliki resiko terkena banjir meliputi

lama, tinggi, frekuensi, luas dan nilai kerugian (dampak sosial

dan ekonomi).

3. SASARAN

Sasaran dari pekerjaan ini adalah :

a) Tersusunnya peta rawan banjir berdasarkan data terakhir.

b) Tersusunnya data lokasi yang terkena rawan banjir

c) Tersusunnya resiko banjir yang meliputi lama, tinggi,

frekuensi, luas dan nilai kerugian (dampak sosial dan

ekonomi)

4. NAMA DAN ORGANISAS1 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Pejabat Pembuat Komitmen : PPK Operasi dan Pemeliharaan

SDA 2

Satuan Kerja : Operasi dan Pemeliharaan SDA

Citarum

Direktorat JenderaL : Sumber Daya Air

Kementerian : Pekerjaan Umum

- 5 -

Page 6: KAK Konsultan Pemetaan Banjir 2015

5. SUMBER PENDANAAN.

a. Biaya untuk pelaksanaan pekerjaan ini bersumber dari APBN

melalui DIPA Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA

Citarum Tahun Anggaran 2015

b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp 430.000.000,-

6. RUANG LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN

FASILITAS PENUNJANG SERTA PENGETAHUAN

a. Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan ini merupakan langkah-

langkah pelaksanaan kegiatan yang sangat mendasar

sehingga peserta lelang harus mengembangkan metodologi.

Adapun ruang lingkup pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :

1) Persiapan

a. Mobilisasi sumber daya yang terkait dengan pekerjaan

b. Menyusun rencana kerja dan laporan

c. Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait

2) Mengidentifikasi dan mengiventarisir data histori dan study

yang terkait dengan banjir di Wilayah Sungai Citarum.

3) Mengidentifikasi dan menginventarisir kegiatan fisik

penanganan banjir di Wilayah Sungai Citarum

4) Mengidentifikasi dan mengiventarisir data sosial ekonomi

wilayah yang terkena banjir

5) Merumuskan fungsi kerugian akibat banjir secara cepat

6) Menganalisa data hidrologi di wilayah sungai citarum

7) Menganalisa data histori tinggi muka air sungai-sungai

orde 1 di Wilayah Sungai Citarum

8) Menganalisa hubungan data hidrologi, data tinggi muka air,

- 6 -

Page 7: KAK Konsultan Pemetaan Banjir 2015

data luas, lama dan tinggi genangan, dan data kegiatan

fisik penanganan banjir secara tabular dan spasial

9) Menyusun peta daerah rawan banjir

b. Lokasi Kegiatan

1) Kegiatan jasa konsultasi ini harus dilaksanakan di wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2) Lokasi pekerjaan terletak di Wilayah Sungai Citarum

khususnya di DAS Citarum dan 1 DAS lainnya bila

diperlukan.

c. Data dan Fasilitas Penunjang

Penyediaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen:

a) Studi terdahulu

b) Petugas Pengawas Pekerjaan

c) Surat yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan

PPK Operasi dan Pemeliharaan SDA 2, Satuan Kerja Balai Besar

Wilayah Sungai Citarum akan mengangkat petugas yang

bertindak sebagai pengawas atau pendamping dalam rangka

pelaksanaan pekerjaan.

Penyediaan oleh penyedia jasa

Dalam melaksanakan pekerjaan, konsultan harus menyediakan

peralatan dan fasilitas yang diperlukan antara lain:

a) Kantor/studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan

untuk pelaksanaan pekerjaan seperti: peralatan tulis, dan

barang - barang habis pakai.

b) Alat transportasi berupa kendaraan bermotor roda 4.

c) Staf administrasi dan keuangan.

d) Tenaga pembantu untuk kegiatan di lapangan.

- 7 -

Page 8: KAK Konsultan Pemetaan Banjir 2015

e) Fasilitas dan peralatan lain yang diperlukan dalam

pelaksanaan pekerjaan.

d. Alih Pengetahuan

Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen,

maka penyedia jasa harus mengadakan pelatihan, kursus

singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi

pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan

kepada instansi terkait dan staf Satuan Kerja Balai Besar

Wilayah Sungai Citarum.

7. JANGKAWAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini selama 120 (seratus

dua puluh) hari kalender

8. KEBUTUHAN TENAGA AHLI

Kebutuhan ahli yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini

adalah :

a. Tenaga Ahli/Tenaga Profesional

1)Ketua Tim (Team Leader)

Ketua tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1)

jurusan Teknik Sipil/ Teknik Pengairan/ Teknik Keairan

lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau yang

disamakan, mempunyai sertifikat keahlian dan

berpengalaman dalam perencanaan kebijakan pengelolaan

sumber daya air, sekurang-kurangnya 5 (enam) tahun.

Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan

mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam

pelaksanaan pekerjaan..

2)Ahli Sungai

Tenaga Ahli Sungai disyaratkan seorang Sarjana Teknik

- 8 -

Page 9: KAK Konsultan Pemetaan Banjir 2015

Strata 1 (S1) jurusan Teknik Sipil/ Teknik Pengairan/ Teknik

Keairan lulusan universitas/ perguruan tinggi negeri atau

yang disamakan, mempunyai sertifikat keahlian dan

berpengalaman dalam perencanaan kegiatan

pengendalian banjir atau kegiatan yang terkait dengan

banjir seperti pengukuran banjir dan lainnya , sekurang-

kurangnya 4 (empat) tahun.

3)Ahli Pemetaan/Geodesi

Tenaga Ahli Pemetaan/Geodesi disyaratkan seorang

Sarjana Teknik Strata 1 (S1) jurusan Teknik Sipil/ Teknik

Geodesi atau terkait dengan pemetaan dengan GIS lulusan

universitas/ perguruan tinggi negeri atau yang disamakan,

dan berpengalaman lapangan dalam pembuatan peta

dengan GIS dan atau secara manual sekurang-kurangnya

4 (empat) tahun.

b. Tenaga Asisten Ahli

Asisten Ahli Database dan

Pemetaan

Asisten Tenaga ahli yang disyaratkan adalah sarjana

komputer atau lainnya lulusan universitas / perguruan

tinggi negeri atau yang disamakan, dan berpengalaman

dalam penyusunan database berbasis spasial dan atau

pemetaan, sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.

Asisten Ahli Hidrologi

Asisten Tenaga ahli yang disyaratkan adalah sarjana

teknik sipil atau teknik pengairan atau lainnya lulusan

universitas / perguruan tinggi negeri atau yang disamakan,

dan berpengalaman dalam penyusunan analisa banjir atau

hidrologi, sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.

- 9 -

Page 10: KAK Konsultan Pemetaan Banjir 2015

c. Tenaga Pendukung

Operator Komputer

Operator komputer disyaratkan minimal seorang lulusan

D1 Komputer, menguasai aplikasi Office dengan

pengalaman kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun

sebagai Operator Komputer.

Surveyor

Surveyor disyaratkan minimal seorang lulusan SMA jurusan

IPA, SMK teknik kesipilan, dapat membaca gambar teknik

dan mengetahui aspek teknik sarana dan prasarana.

9. KELUARAN

a. Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini

adalah berupa laporan dapat dilihat pada rincian laporan

dalam BOQ.

b. Laporan maupun gambar-gambar dan foto-foto agar

diserahkan juga dalam bentuk CD dan Flash Drive

10. LAPORAN

Laporan-laporan harus disusun dalam bahasa Indonesia yang

baik dan benar serta harus memuat / menguraikan hal-hal

sebagai berikut:

a. Rencana Mutu Kontrak (RMK)

RMK, berisi uraian prosedur pelaksanaan pekerjaan yang

penyusunannya mengacu pada standar pembuatan RMK dari

Direktur Jendera! Sumber Daya Air serta harus

dikonsultasikan dan disetujui Pejabat Pembuat Komitmen.

RMK harus diserahkan selambat-lambatnya 2 minggu setelah

tanggal penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

b. Laporan Pendahuluan

- 10 -

Page 11: KAK Konsultan Pemetaan Banjir 2015

Laporan pendahuluan sekurang-kurangnya berisi:

1) Catatan data temuan hasil survey pendahuluan

2) Rencana kerja secara menyeluruh

3) Rencana mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung

4) Jadwal pengadaan dan mobilisasi peralatan

5) Jadwal kegiatan pelaksanaan pekerjaan

Laporan pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya

1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan.

Laporan pendahuluan harus dibuat konsep terlebih dahulu

untuk didiskusikan dengan Pejabat Pembuat Komitmen dan

pihak terkait lainnya.

c. Laporan Bulanan

Laporan bulanan sekurang-kurangnya berisi:

1) Laporan kemajuan pekerjaan

2) Keterlibatan personil tenaga ahli pada pekerjaan setiap

bulan

3) Rencana kegiatan bulan berikutnya

4) Hambatan yang dihadapi dan cara penyelesaiannya.

5) Notulen rapat dan hal-hal penting lainnya

Laporan Bulanan harus bisa menggambarkan proses

pencapaian kemajuan pekerjaan dengan menyampaikan

secara umum namun jelas dari setiap kegiatan yang telah

dilaksanakan. Diserahkan selambat-lambatnya setiap tanggal

2 bulan berikutnya.

d. Laporan Antara / Interim

Laporan antara / interim memuat hasii sementara

- 11 -

Page 12: KAK Konsultan Pemetaan Banjir 2015

pelaksanaan pekerjaan, yang berisi antara lain :

1) Laporan kemajuan pekerjaan

2) Data-data yang telah dikumpulkan

3) Kriteria dan metode yang akan digunakan dalam

pelaksanaan pekerjaan

4) Hambatan yang dihadapi dan cara penyelesaiannya.

5) Kesimpulan sementara hasil pelaksanaan pekerjaan

6) Notulen rapat dan hal-hal penting lainnya

Laporan antara/interim harus dibuat konsep terlebih dahulu

untuk didiskusikan dengan Pejabat Pembuat Komitmen dan

pihak terkait lainnya.

e. Laporan Hasil Pemetaan

Laporan sekurang-kurangnya berisikan hasil survey ekonomi

dan banjir.

f. Laporan Peta Rawan Banjir

Laporan peta rawan banjir adalah peta rawan banjir yang

dibuat dalam ukuran A1 dan A3 yang berisikan informasi

kerawanan banjir sebagaimana dalam tujuan pekerjaan.

g. Laporan Akhir

Laporan akhir memuat rangkuman dan kesimpulan penting

dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.

Laporan Akhir harus dibuat konsep terlebih dahulu untuk

didiskusikan dengan Pejabat pembuat Komitmen dan pihak

terkait lainnya.

h. Ringkasan Laporan

Berisikan uraian dari seluruh kegiatan yang teiah

dilaksanakan oleh Konsultan yang disajikan secara singkat.

- 12 -

Page 13: KAK Konsultan Pemetaan Banjir 2015

i. Compact Disc

Berisikan semua file laporan, sistem informasi database dan

hasil scan kuesioner terkait

11. PENERIMA MANFAAT

Penerima manfaat dari Review Rencana Pengelolaan Sumber

Daya Air di Wilayah Sungai Citarum adalah pengguna jasa PPK

Operasi dan Pemeliharaan SDA 2, Satuan Kerja OP SDA

Citarum.

Bandung, Februari 2014

Satuan Kerja OP Sumber Daya Air

Citarum

Kepala

Dwi Aryani S.K., ST., Sp1.

NIP.

- 13 -