KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia...

33
21If). KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN PADA BUDIDAYA JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DI DESA TUNJUK, KABUPATEN TABANAN OLEH: Ir.I Ketut Arsa Wijaya,M.Si. PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR-BALI 2016

Transcript of KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia...

Page 1: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN

PADA BUDIDAYA JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus)

DI DESA TUNJUK, KABUPATEN TABANAN

OLEH:

Ir.I Ketut Arsa Wijaya,M.Si.

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR-BALI

2016

Page 2: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan yang Mahaesa atas

karunianya sehingga tulisan yang berjudul”Kajian Tentang Organisme

Pengganggu Tanaman pada Budidaya Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) ” dapat

tersusun .

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan penghargaan dan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun material

sehingga tulisan ini dapat terwujud.

Penulis menyadari tulisan ini masih jauh dari sempurna,untuk itu penulis

berharap kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan tulisan ini. Akhir

kata penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan

pembaca yang membacanya.

Denpasar,Mei 2016

Penulis

Ii

Page 3: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

RINGKASAN

Penelitian yang berjudul “Kajian Tentang Organisme Pengganggu Tanaman

pada Budidaya Jamur tiram (Pleurotus ostreatus ) di Desa Tunjuk, Kabupaten

Tabanan”dilaksanakan pada bulan April 2016. Pengambilan data melalui wawancara

langsung dengan petani dan observasi langsung ketempat usahanya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisme pengganggu tanaman pada

budidaya jamur tiram sangat perlu diperhatikan dan dikendalikan oleh karena dapat

menggagalkan usaha budidaya jamur tiram. Organisme pengganggu tanaman yang

ditemukan pada tempat penelitian adalah tikus, kecoak, laba-laba , Mucor sp . (jamur

hitam) dan jamur hijau (Trichoderma sp.). Besarnya kerusakan yang ditimbulkan oleh

organisme pengganggu tersebut masing-masing sebesar 0,08 %, 0,05%, 0,02 %, 0,10

% dan 0,07%.

Agar usaha budidaya jamur dapat terus berlanjut disarankan kepada dinas

Pertanian dan Hortikultura dapat membimbing dan mempromosikan usaha budidaya

jamur tiram. Bagi wirausaha penanganan organisme pengganggu tanaman sangat perlu

mendapat perhatian agar tidak mengganggu usaha budidaya jamur tiram.

iv

Page 4: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

DAFTAR ISI

JUDUL.............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii

DAFTAR TABEL..........................................................................................................iii

RINGKASAN................................................................................................................iv

DAFTAR ISI..................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................5

BAB III METODE PENELITIAN................................................................................22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................23

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................26

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 27

V

Page 5: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Besarnya kerusakan oleh organisme pengganggu tanaman pada budidaya jamur tiram...................................................................................24

Iii

Page 6: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu

besar terutama tanaman pertanian /hortikultura yang sangat beragam. Kondisi

ini selayaknya membuka mata kita akan besarnya peluang usaha yang dapat kita

upayakan dibidang ini, didukung dengan angka pengangguran yang semakin

meningkat dan krisis pangan yang melanda dunia ,sejatinya kopmoditi ini bisa

menjadi pendoronng munculnya wirausahawan-wirausahawan baru dibidang

agribisnis yang penuh dengan kreatifitas dan inovasi,sehingga cita-cita untuk

mewujudkan masyarakat mandiri dan sejahtra menjadi hal yang sangat mungkin

untuk dicapai.

Di indonesia jamur yang umum dibudidayakan untuk dikonsumsi ada

beberapa jenis yaitu tiram ,shitake,merang,kuping,lingzi dan champignon. Jamur

tiram adalah salah satu jenis jamur yang berkembang spora dengan ciri cirinya

adalah batangnya pendek, tubuh buahberwarna putih (tergantung jenis jamur

tiram abu-abu), kulit tudung agak tipis tapi rata(soenanto,2002). Di Bali jamur

tiram mulai dikembangkan sejak tahun 2000 oleh P.T. Alam Bali mushoom, yang

lebih dikenal dengan nama P.T. Albamas, merupakan Perusahan yang bergerak

dibidang budidaya jamur tiram . Salah satu usaha pertanian yang saat ini kian popular

karna peluangnya sangat prospektif dan potensial yaitu usaha Budidaya jamur tiram

(pleurotus ostreatus). Pertimbangannya antara lain:

1.Budidaya jamur tiram tidak mengenal musim sehingga dapat

menghasilkan keuntungan terus menerus sepanjang tahun.

2.Tidak memerlukan lahan yang luas.

1

Page 7: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

2

3.Daya serap pasar sangat tinggi dan terus meningkat.

4.Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

5.Jamur tiram merupakan pangan alternative yang lezat,sehat dan bergizi

tinggi.

Budidaya jamur tiram adalah mengatur suatu kondisi tertentu sehingga

jamur tiram tersebut dapat tumbuh dengan baik. Adapun pengaturan tersebut

berakibat pada perlu dilakukannya adaptasi substrat dan lingkungan agar jamur

dapat tumbuh seperti ditempat aslinya sehingga factor tumbuh dan lingkungan yang

sangat berpengaruh terhadap keberhasilan budidaya jamur tiram (Nurzaman, 2009).

Jamur merupakan salah satu komoditi yang mempunyai masa depan yang

baik untuk dikembangkan,karena semakin banyak orang mengetahui nilai gizi dari

jamur dan manfaatnya bagi kesehatan manusia . Jamur banyak dikonsumsi sebagai

bahan makanan, sementara produksi jamur di Indonesia masih sangat

terbatas,mengakibatkan nilai ekonomi jamur semakin meningkat. Proses budidaya

jamur apabiladilakukan dengan baik, akan meningkatkan keuntungan ,namun yang

lebih utama adalah dapat menyediakan bahan makanan yang mengandung protein

tinggi dan harganyapun murah dibandingkan dengan bahan makanan lainnya

(Sinaga,1991) .

Meningkatnya permintaan jamur disebabkan oleh rasa jamur sendiri yang

enak dan nikmat, kandungan gizinya yang tinggi serta semakin banyaknya restoran

yangmenyediakan jamur sebagai salah satu menu masakannya. Produk jamur

merupakan jenis sayuran yang paling unggul dibandingkan dengan sayuran lain

karena kandungan gizinya yang tinggi dan sangat potensial sebagai makanan

kesehatan serta berkasiat obat (Soenarto,2000) . Kandungan nutrisi dalam setiap

100 gram jamur tiram sebagai berikut :protein 13,8 gram;serat 3,5 gram; lemak

1,41 gram; abu 3,6 gram; karbohidrat 61,7 gram; kalori 0,41 gram; kalsium

32,9gram; zat besi 4,1 gram; fosfor 0,31 gram; (FAO, 1992 dalam Aditya,2012).

Page 8: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

3

Kabupaten Tabanan memiliki potensi yang besar untuk pengembangan

budidaya jamur tiram. Hal ini didukung oleh persyaratan budidaya jamur seperti

iklim dan kelembaban, suhu udara 22 C – 25 C cocok untuk tumbuh dan

berkembangnya jamur. Permintaan akan jamu tiram untuk pasar umum rata-

rata per hari sebesar 10 kg dan swalayan 12 kg. Hal ini didukung pula oleh

banyaknya tempat pemasaran umum maupun tradisional sebanyak 22 unit (BPS

Kapupaten Tabanan,2005).

Penyakit dan hama sering timbul karena kurangnya ketelitian dan kehati-

hatian dalam melakukan penanganan produksi, salah satunya proses

pemeliharaan. Penyakit dan hama yang mengganggu tanaman dapat

menimbulkan pekerjaan baru yang harus segera ditangani. Cara yang paling

tepat untuk mengatasi penyakit dan hama adalah dengan metode pencegahan

karna mencegah lebih baik dari pada mengobati,

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melakukan penelitian yang berjudul

”Kajian Tentang Organisme Pengganggu Tanaman pada Budidaya Jamur tiram”.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah jenis organisme pengganggu apa saja

yang mengganggu dan berapa besar gangguannya pada budidaya jamur tiram.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui organisme apa saja yang

dapat mengganggu budidaya tanaman jamur tiram dan berapa besar kerusakan

yang ditimbulkannya.

Page 9: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

4

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat diharapkan memberi manfaat bagi :

1.Dunia usaha disektor agribisnis usaha jamur tiram yang merupakan komoditas

yang belum banyak dikembangkan di Kabupaten Tabanan.

2.Para ekskutif dan legislatif dalam usaha pengembangan potensi wilayah di

Kabupaten Tabanan.

3.Sebagai pendalaman keilmuan khususnya yang berkaitan dengan organisme

pengganggu tanaman jamur tiram yang ada di Desa Tunjuk.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian Kajian Tentang Organisme PenggangguTanaman pada Budidaya

jamu tiram(Pleurotus ostreatus ) ini dibatasi pada aspek jenis organisme

pengganggu tanaman dan besarnya prosentase gangguan yang ditimbulkanya.

Page 10: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Budidaya Tanaman Jamur Tiram

Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang enak dan dapat

dikonsumsi manusia atau disebut jamur edible. Jamur ini mempunyai tubuh buah

seperti daun telinga dengan bagian permukaan menglilap dan halus,sedangkan

bagian bawah berbulu halus yang menghasilkan spora.Jamur dapat bersifat

safrofit bila zat yang diambil untuk kebutuhan hidupnya diambil dari organisme

yan g masih hidup. Tubuh jamur terdiri dari filamen atau benang yang bercabang -

cabang yang disebut hifa.

Benang –benang tersebut dapat berkumpul dalam masa atau gumpalan

yang dinamakan misellium hifa yang mengandung nucleus d an sitoplasma yang

dapat dipisahkan oleh dinding sekat (septum) menjadi sel-sel atau segmen. Jamur

dapat tumbuh subur pada setiap lingkungan yang menyediakan makanan, suhu

nutrisi,kelembaban, pH dan perse diaan oksigen. Selama pertumbuhan miselium

akan menggunakan atau memanfaatkan senyawa sederhana seperti bahan terlarut

habis.

Jamur akan memanfaatkan atau merombak senyawa komplek menjadi

senyawa yang lebih sederhana. Jamur tidak memerlukan energi atau hari seperti

tumbuhan yang berkloropil umumnya pada proses biologisnya , tetapi

menghasilkan sejumlah enzim ekstra seluler yang dapat mendegradasi senyawa

komplek yang larut dan kemudian diserap sebagai nutrisi (Soenanto,2000)

Jamur mempunyai rasa khas dan lezat,juga nilai gizi yang tinggi terutama

proteinyang berkualitas lebih baik dari pada protein nabati umumnya, sehingga

potensial sebagai sumber protein alternatif dalam upaya pemenuhan kebutuhan

protein. Dari 15 aasaasam asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh

,jamur mengandung paling sedikit 6-7 macam asam amino yang dibutuhkan tubuh

dan tidak mengandung kolesterol.

5

Page 11: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

6

Selain ini jamur juga dipercaya berkasiat untuk mencegah berbagai macam penyakit.

Beberapa manfaat jamur untuk kesehatan adalah:

1.Mencegah penyakit darah tinggi.

2.Menurunkan kolesaterol dalam darah.

3.Menambah daya tahan tubuh dan vitalita

.

4.Mengandung senyawa lentrinon yang berguna untuk mencegah tumor dan

kanker.

Jenis-jenis jamur edible yang banyak dibudidayakan adalah jamur tiram, jamur

kupung, jamur merang, shitake dan champignon (Aditya,2012). Jenis-jenis jamur

tersebut memiliki keunggulan antara lain:

1.Mudah pemeliharaannya

2.Tidak membutuhkan lahan luas dan tanah yang subur

.

3. Umur panen relatif pendek

4.Bisa disimpan dalam bentuk kering sehingga memudahkan penyimpanan dan

pemasaran.

5.Peluang pasar cukup baik.

2.1.1 Ciri-ciri jamur tiram

Jamur tiram dikenal pula dengan nama Oyster Mushroom dan nama Ilmiahnya

Pleurotus ostreatus. Tangkal tudungnya menyerupai cangkang tiram dengan bagian

tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem. Tubuh buah memiliki batang

yang berada dipinggir (bahasa latin : Pleurotus) dan bentuknya seperti tiram

(ostreatus), sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus.

Ukuran dan warna tudungnya bervariasi , tergantung dari jenisnya, Jamur tiram

termasuk organisme yang bersifat saprofit yaitu hidup pada bahan organik yang sudah

mati seperti kayu lapuk. Jamur tiram yang tumbuh didaerah dingin biasanya

tudungnya lebih tebal jika dibandingkan dengan jamur tiram yang tumbuh di suhu

yang lebih panas.

Page 12: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

7

2.1.2. Kelasifikasi jamur tiram

Klasifikasi jamur tirambagai berikut:

Kerajaan : Fungi

Filum : Basidiomycota

Kelas : Homobasidiomycetes

Ordo : Agaricales

Famili : Tricholomatacese

Genus : Pleurotus

Species :Pleurotus ostreatus

2.1.3. Kandungan dan manfaat jamur tiram

Kandungan nutrisi dalam setiap 100 gram jamur tiram sebagai berikut:

Kandungan Dalam gram

Protein 13,8

Serat 3,5

Lemak 1,41

Abu 3,6

Karbohidrat 61,7

Kalori 0,41

Kalsium 32,9

Zat besi 4,1

Fosfor 0,31

Vitamin B 1 0,12

Vitamin B 2 0,64

Vitamin C 5

Niacin 7,8

Sumbert : F A O (1992)

Jamur tiram memiliki kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan dengan

bahan makanan lain seperti jamur merang,ur kuping, daging sapui, bayam, kentang,

kubis, seledri,buncis dan lain- l;ain. Jamur tiram memiliki kandungan protein dan

karbohidrat yang tinggi tetapi rendah lemak.

Page 13: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

8

Jamur tiram juga memiliki manfaat dalam pengobatan seperti menurunkan

kolesterol darah. Konsumsi jamur tiram selamsa 3 minggu dapat menurunkan kadar

kolesterol; hingga 40 %. Selain itu jamur tiram dapat menyembuhkan

hipertensi,mencegah penyakit debetes mellitus , mempercpat pengeringan luka pada

perbukaan tubuh, menambah vitalitas dan daya tahan tubuh, serta mencegah penyakit

tumor atau kanker.kelenjar gondok, influensa, sekaligus memperlancar buang air

besar, Jamur mengubah selulosa menjadi polisaida yang bebas kolesterol sehingga

orang yang mengkonsumsinya terhindar dari resiko terkena serangan struk .

2.1.4 Jenis –jenis jamur tiram

Ada beberapa jenis jamur tiram jamur konsumsi Ada beberapa jenis jamur tiram

yang yaitu: jamur tiram putih, jamur tiram merah jambu, jamur tiram merah dan jamur

tiram kelabuJamur tiram yang dikenal paling enak dan paling disukai masyarakat

sehingga paluig banyak dibudidayakan adalah janur tiram putih.

2.1.5 Jenis- jenis jamur konsumsi

a. Jamur Kancing atau Champignon ( Agaricus bisporus)

Jamur kancing merupakan jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di

dunia, sekitar 38 % dari total produksi jamur dunia. Jamur kancing ( Agaricus bisporus)

atau Champignon merupakan jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti

kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat mud . Di Prancis disebut sebagai

champignon de Paris. Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan , biasanya

digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin dan

selada. Jamur kancing memiliki aroma unik, sebagian orang ada yang menyebutnya

sedikit manis atau seperti daging. Jamur kancing segar bebas lemak, bebas sodium, serta

kaya vitamin dan mineral, seperti vitamin B dan potasium. Jamur kancing juga rendah

kalori, lima buah jamur ukuran sedang sama dengan 20 kalori.

b. Jamur tiram (Pleurotus sp.)

Tiongkok merupakan produsen jamur tiram yang utama. Sekitar 25 % dari total

produksi jamur dunia berupa jamur tiram. Jamur tiram dikenal pula dengan nama

populer Oyster Mushroom dan nama Ilmiah Pleurotus ostreatus. Tangkai tudungnya

Page 14: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

9

menyerupai cangkang tiram dengan bagian tengah tegak agak cekung dan berwarna

putih hingga krem.

Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan

pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan

batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang yang sudah ditebang. Budidaya

jamur ini tergolong sederhana.jamur tiram biasanya dipelihara dengan media tanam

serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantong plastik.

c. Jamur Merang ( Volvariella volvaceae )

Sekitar 16 % dari total produksi jamur dunia berupa jamur merang. Jamur

merang (Volvariella volvaceae), sinonim Volvaria volvaceae, Agaricus volvaceus,

Amanita virgata atau Vaginata virgata atau kulat jeramoe ( bahasa Aceh) merupakan

salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia

Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis. Jamur ini telah lama dibudidayakan

sebagai bahan pangan karena spesies ini termasuk golongan jamur yang paling enak

rasanya dan mempunyai tekstur yang baik.

d. Jamur Shiitake ( Lentinus edodes )

Jamur Shiitake paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di

Jepang,Tiongkok,danKorea Selatan. Sekitar 10 % dari total produksi jamur dunia

berupa jamur Shitake.Shitake disebut juga “Chinese Black Mushroom “ , sudah dikenal

sebagai jamur konsumsi sejak 2000 tahun yang silam di dataran Asia. Produksi jamur

Shiitake secara massal pertama kali dilakukan di Jepang pada tahun 1940 an . Namun

budidaya secara tradisional sudah dimulai sejak 900 tahun yang silam di cina.

e. Jamur Kuping

Jamur yang banyak dipakai untuk masakan Tiongkok, terdiri dari jamur kuping

putih (Tremella fuciformis ), jamur kuping hitam ( Auricularia polytricha) dan jamur

kuping merah (-Auricularia auricula judae). Jamur kuping merupakan jamur yang

pertama kali dibudidayakan bahkan sebelum jamur Shiitake di Cina .

Page 15: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

10

Di Indonesia jamur Kuping sangat lumrah dikenal di kalangan masyarakat

menengah ke bawah setelah jamur merang. Masyarakat tradisional masih sering

mengambil jamur ini dari alam yang biasanya tum,buh pada batang –batang yang sudah

lapuk. Jamur kuping terutama jenis jamur kuping hitam ( Auricularia polytricha ), saat

ini sudah banyak dibudidayakan secara modern dalam log- log serbuk gergaji kayu.

Menurut data statistik produksi segar jamur kuping menempati urutan keempat (

346.000 ton ) setelah Champignon, Tiram dan Shiitake pada tahun 1991.

f..Jamur Enokitake ( Flammulina velutipes)

Jamur Enokitake ( Flammulina velutipes) dikenal juga sebagai jamur musim

dingin. Di wilayah dunia beriklim sejuk, jamur ini tumbuh di alam bebas pada suhu

udara rndah mulai musim gugur hingga musim semi. Jamur ini juga diketyahui tumbuh

di bawah salju. Jamur Enokitake biasanya tumbuh dipermukaan batang pohon Celtis

sinensis (bahasa Jepang: Enoki) yang sudah melapuk sehingga disebut Enokitake. Jamur

Enokitake hasil budidaya bisa dipanen sepanjang tahun. Tubuh buah Enokitake hasil

budidaya terlihat beda dari Enokitake yang tumbuh di alam bebas. Jamur hasil budidaya

dilindungi dari sinar matahari sehingga berwarna putih, sedangkan jamur di alam bebas

berwarna coklat hampir merah jambu.

g.Jamur Maitake (Grifola frondosa)

Jamur Maitake (Grifola frondosa ) mengeluarkan aroma arum kalau dimasak,

dikenal dalam bahasa Inggris sebagai hen of the woods.

h.Jamur Matsutake ( Tricholoma matsutake ( S.Ito et Imai Sing)

Jamur langka yang belum berhasil dibudiodayakan dan diburu di hutan pinus

wilayah beriklim sejuk. Jamur ini dapat dipanen pada musim gugur dan merupakan

jamur berharga sangat mahal di Jepang. DiJepang Matsutake adalah bahan makanan

mewah yang berharga sangat mahal. Jamur ini memiliki aroma harum yang kuat dan

dimakan setelah dipanggng sedikit di atas api, ditanak bersama beras menjadi nasi

matsutake( matsutake gohan) dan sebagai campuran dobin mushi ( sup dalam teko).

Page 16: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

11

i.Jamur Truffle ( Tuber magnatum, Tuber aestivum, Tuber melanosporum, dan

Tuber brumale )

Jamur langka yang sulit ditemukan, sehingga untuk menemukannya

membutuhkan bantuan anjing dan babi yang memiliki pruffle adalah jamur termahal di

dunia. Jamur Truffle digunakan dalam jumlah sedikit sebagai penyedap pada masakan

Prancis seperti masakan Foie gras.

j. Jamur Ling zhi (Ganoderma lucidum)

Menurut sejarah Cina ling zhi ditemukan oleh seorang petani bernama Seng

Nong. Ia dijuluki sebagai petani yang suci (holyfarmer). Seng Nong menyatakan kreteria

unggul nilai atau manfaat dari sebuah tanaman obat adalah bila dikonsumsi dalam

jangka waktu tidak lama tidak menimbulkan efek samping. Pada zaman Dinasti Shu

,sekitar 2400 tahun yang lalu , ling zhi hanya dikonsumsi untuk pengobatan para maha

raja dan bangsawan di negeri Cina, Pada masa itu lingzhi masih langka.

Sejak tahun 1971 seorang peneliti dari universitas Kyoto, jepang, bernama Yukio

Naoi mulai membudidayakan ling zhi. melalui eksperimen –eksperimennya , akhirnya

ya berhasil menemukan cara menumbuhkan ling zhi menggunakan limbah pertanian dan

kayu- kayu yang telah lapuk. Ling zhi m,emiliki sifat rasa pedas, pahit dan hangat.

Mengkonsumsi ramuan dari ling zhi memiliki efek bersifat melindungi orghan tubuh ,

membangun, mengobati dan berdmpak positif terhadap penyembuhan organ lain yang

Hasil berbagai penelitian yang dil;akukan di berbagai negara ling zhi berkhasiat

sebagai herbal anti diabets, anti hipertensi, anti alergi, antioksidan, anti (inflamasi), anti

hepatitis, anlgesik, anti HIV, sert perlindungan terhadap liver, ginjal, hemoroid atau

wasir, anti tumor dan sistem imunitas (kekebalan tubuh).

2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Jamur

Pertumbuhan jamur tiram akan optimal apabila kebutuhan hidupnya terpenuhi

baik dari segi nutrisi maupun lingkunganya.Adapun syarat tumbuh dari tanaman jamur

tiram adalah sebagai berikut:

Page 17: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

12

1.Lokasi

Budidaya jamur tiram dapat tumbuh optimal sepanjang tahun di dataran yang

letaknya antara 400 m – 800 m di atas permukaan laut.. Sedangkan di daerah dataran

rendah biasanya pertumbuhan jamur tiram tidak begitu baik. Hal ini dapat disiasati

dengan membuat rumah jamur ( kumbung) di tempat yang teduh dekat dengan

pepohonan besar sehingga kelembabannya bisa tetap terjaga. Misalnya:

-Menggunakan bahan atap bangunan yang tidak menyerap panas.

-Meletakan beberapa tong /wadah air di dalam kumbung untuk membantu meningkatkan

kelembaban ruangan.

-Membuat bangunan kumbung ditempat yang teduh dekat dekat dengan pepohonan.

Menanam banyak tanaman (perdu) disekitar rumah kumbun jamg

.-Bangunan kumbung dibuat lebih tinggi minimal 4 m.

-Rak penyimpanan log jamur dibuat btidak lebih dari 3 log.

-Melakukan penyiraman .minimal 3 kali sehari.

2. Suhu

Miselium /pertumbuhan vegetatif dapat tumbuh optimal pada suhu 22 0

C-28 0 C.

Sedangkan untuk pertumbuhan tubuh buah diperlukan suhu lebih rendah sekitar 20 0 C –

26 0

C. Kondisi suhu ruangan dapat diketahui dengan menggunakan termometer.

3.Kelembaban Udara

Seperti jamur lainnya, faktor kelembaban tinggi merupakan syarat utama yang

harus terpenuhi dalam budidaya jamur tiram. Kelembaban udara sangat berpengaruh

pada pertumbuhan jamur tiram. Pada pembentukan miselium diperlukan kelembaban

relatif 70 % - 80 % . Sedangkan saat pembentukan tubuh buah diperlukan kelembaban

80 % - 90 %.

Page 18: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

13

Meskipun demikian jamur tiram cukup toleran terhadap kelembaban 60 % - 70 %. Cara

yang paling tepat untuk memastikan tingkat kelembaban ini adalah dengan

menggunakan higrometer.

4.Aerasi

Proses aerasi juga hal yang vital dalam pertumbuhan jamur tiram. Jamur tiram

seperti jamur lain pada umumnya memerlukan kadar oksigen lebih tinggi pada saat

pembentukan tubuh buah dibandingkan dengan pembentukkan miselium

(tahap vegetatif ).

5, pH (tingkat keasaman )

pH ideal untuk pertumbuhan miselium dan tubuh buah jamur tiram yaitu antara

5 – 7 . Pengukuran derajat keasaman atau kebasaan dapat menggunakan pH meter atau

kertas lakmus.

6.Kadar Air

Kadar air substrat/media untuk pertumbuhan vegetatif bergantung, pada jenis

media yang dipakai. Pada media kayu utuh, kadar air optimum adalah 45 – 60 %

sedangkan dengan media serbuk gergajian diperlukan kadar air 60 – 75 %.

7.Nutrisi

Seperti tumbuhan lainnya jamur tiram juga membutuhkan nutrisi terutama

sumber karbon, nitrogen, vitamin dan mineral. Sumber karbon berupa senyawa pektin,

hemiselulosa, dan pati. Sumber nitrogen dalam bentuk asam amino, ammonia, dan urea.

Kadar nitrogen harus dalam konsentrasi yang tepat karena kadar yang berlebihan

maupun kekurangan akan menghambat pertumbuhan. Kebutuhan vitamin dapat

terpenuhi melalui penambahan biji-bijian atau dedak. Sedangkan mineral dapat

terpenuhi melalui penambahan dari air dan media dasar.

Page 19: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

14

8. Cahaya

Pada umumnya jamur memerlukan cahaya pada pase pertubuhan tubuh buah,

terutama pada saat perangsangan terbentuknya tubuh buah ( akhir fase vegetatif)

sedangkan fase pertumbuhan vegetatif miselium diperlukan kondisi gelap. Cahaya yang

diperlukan dapat diperoleh baik dari cahaya matahari maupun dari cahaya lampu.

Intensitas cahaya yang dianggap cukup apabila dalam ruangan kita dapat membaca

koran dengan jarak satu lengan antara koran dan mata.

2.3. Persiapan Budidaya Jamur Tiram

2.3.1.Kumbung dan Rak Jamur

Kumbung atau rumah jamur adalah bangunan untuk tempat penanaman jamur

tiram. Budidaya dapat dilakukan didalam rumah, namun daya tampungnya

kemungkinan terbatas, oleh karena itu perlu dibangun rumah jamur yang lokasi sudah

diperhitungkan. Kumbung perlu dibangun dilokasi yang memenuhi syarat

kelembabannya dan suhu udara lingkungan. Adapun syarat untuk tempat membangun

kumbung adalah sebagai berikut:

1.Letak kumbung tersebut jauh dari tempat sampah,ternak dan sebagainya.

2.Dekat dengan sumber air.

3.Diusahakan berada ditempat yang teduh.

4.Bebas dari angin kencang. Kumbung sederhana pada umumnya dibuat dari kerangka bambu dengan

menggunakan atap genteng, daun rumbia, anyaman bambu atau anyaman jerami

padi atau bisa juga dibuat dari paranet. Di dalam kumbung dibuat rak- rak untuk

meletakkan baglog. Tinggi rak dibuat sedemikian rupa sesuai kapasitas baglog yang

diinginkan, bisa dibuat 3 (tiga) hingga 6 (enam) tingkat. Fungsi dari rak adalah untuk

menaruh media tanam (log) agar dapat menampung log dalam jumlah yang sesuai

dengan kaasitasnya dengan cara mempertinggi rak dan disekat-sekat untuk

meletakan media tanaman jamur. Untuk daerah panas sebaiknya kumbung dibuat

dengan ketinggian lebih dari 4 (empat )meter, dengan ketinggian rak maksimal 3

(tiga) tingkat.

Page 20: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

15

2.3.2.Sarana dan prasarana

Menurut Soemanto(2000) menyatakan dalam berbudidaya jamur tiram

banyak alat yang akan digunakan dari awal budidaya sampai dengan kegiatan

pemanenan.

Peralatan dan bahan produksi yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1. Kukusan/ steamer. 2. Selang dan sprayer. 3. Plastik polypropylene, kapas, karet gelang. 4. Cangkul, sekop dan mesin pengaduk. 5. Thermohigrometer. 6. Serbuk kayu. 7. Timbangan.

Peralatan laboratorium yang diperlukan adalah: 1. Cawan petri/ tabung reaksi/ gelas kimia. 2. Alkohol 70 % dan semprotan kecil. 3. Bunsen dan spritus. 4. Kertas aluminium. 5. Gunting, jarum, jara, pisau, scalpel, batang pengaduk. 6. Autoclave/ panci presto. 7. Kertas saring. 8. Ruang isolasi/Laminar air flow. 9. Masker. 2.3.3.Pembibitan Soemanto (2000) menyatakan bahwa faktor penentu utama untuk

mendapatkan hasil panen yang baik adalah pemilihan serta pembuatan bibit yang

bagus. Membuat bibit jamur sendiri bukan suatu pekerjaan yang mudah,karena

dibutuhkan keakhlian dan keterampilan pengetahuan khusus. Biasanya pembuatan

bibit ini hanya dilakukan oleh pengusaha jamur dalam sekala besar,sehingga

diperoleh efisiensi.

2.4.Pembuatan Media Tanam Jamur tiram adalah jamur kayu,sehingga media yang digunakan tidak terlalu

jauh dari habitatnya yaitu serbuk gergaji tempat tumbuhnya. Media tumbuh jamur

tiram sebagaimana halnya jamur kayu lainnya berupa bahan yang mengandung lignin

Page 21: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

16

dan selulosa yang umumnya terdapat pada tumbuhan berkayu. Secara alami, jamur tiram

biasa tumbuh pada batang kayu yang telah mati.Untuk memudahkan proses budidaya

dan menurunkan biaya produksi biasanya produsen menggunakan media alternatif

seperti jerami padi, ampas tebu, sisa kertas, kulit kacang dan yang paling banyak

digunakan adalah serbuk gergajian. . Serbuk gergaji yang diipakai harus steril dari

hama cendawan liar,serta bebas dari pencemaran bahan bakar minyak. Pemilihan bahan

media ini tentunya berdasarkan tingkat efisiensi, harga yang murah, mudah diperoleh

dan hasil produksinya optimal.Media tumbuh atau serbuk kayu yang umum digunakan

adalah serbuk kayu albasiah (sengon). Kayu ini dapat dipilih karena bahannya yang

lunak sehingga memudahkan proses pengukusan dan penyerapan nutrisi serta senyawa-

senyawa lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan jamur. Selain kayu albisiah bisa

juga digunakan jenis kayu lainnya dengan syarat kayu tidak beracun dan tidak

mengandung getah seperti pinus,cemara dan damar. Selain bahan serbuk gergaji perlu

ditambahkan pula bahan lain seperti dedak, kapur dan pupuk. Formula media tanam

untuk jamur tiram(log produksi F 3) adalah sebagai berikut:

1.Serbuk gergaji kayu =100 kg

2.Dedak =10 kg

3.Kapur (Ca CO3) =3 kg

4.Tepung jagung (tambahan) =5 kg

5.Gula merah (tambahan) =0,25 kg

6.Gypsum (CaSO4) (tambahan) =0,5 kg

7.TSP/ air kelapa (tambahan) =0,1 kg

8.kadar air =65 %

Bahan-bahan media yang telah disiapkan diaduk sedemikian rupa sehomogen

mungkin agar pertumbuhan miselium dapat merata keseluruh media tanam. Pengadukan

dapat dilakukan dengan cara mekanis ataupun manual. Apabila dilakukan secara manual

Page 22: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

17

upayakan pengadukan lebih lama sehingga diperoleh pencampuran yang merata

terutama untuk bahan-bahan yang konsentrasinya rendah. Media yang telah tercampur

dengan baik biasanya menggumpal pada saat dikepal. Setelah proses pencampuran

selesai lakukan pengomposan (permentasi) selama 3-5 hari. Proses pengomposan dapat

mengurangi kontaminasi oleh mikroba liar dan juga membantu penguraian beberapa

senyawa kompleks menjadi lebih sederhana sehingga lebih mudah diserap oleh jamur

tiram. Lakukan pengadukan setiap hari agar proses pengomposan merata.

2.5 Pengantongan (longging)

Pengantongan atau pembuatan baglog dilakukan dengan memasukkan media

yang telah dikompos ke dalam plastik tahan panas (polypropylene). Upayakan pengisian

tidak terlalu longgar dan juga tidak terlalu padat. Pemadatan media dapat dilakukan

dengan bantuan botol yang diisi dengan pasir, atau bisa juga dilakukan secara mekanik

dengan menggunakan mesin pembuat baglog. Setelah diisi media pada bagian atas lalu

diberi ring bambu/ pipa dan ditutup dengan kapas sebagai tempat memasukkan bibit

atau tempat keluarnya jamur, setelah itu diikat dengan karet. Penutupan bisa juga

dengan menggunakan cincin penutup khusus.

2.5. Sterilisasi

Baglog yang telah siap selanjutnya diseterilisasi melalui proses pasteurisasi

dengan cara dikukus. Pasteurisasi yaitu pemanasan dengan suhu tidak lebih dari 100 0 C

dengan waktu tidak kurang dari 6 (enam) jam. Pada umumnya para produsen

melakukan pemanasan selama 8 -12 jam. Jika menggunakan autoclave/ steamer

bertekanan tinggi, pengukusan cukup dilakukan 1-2 jam saja. Setelah selesai baglog

didinginkan selama setengah sampai satu hari.

Sterilisasi bertujuan untuk membebaskan substrat tanaman/ log dari segala

mikroorganisme atau jamur-jamur liar agar tidak menjadi penghambat jamur yang

akan ditanam. Cara kerja dari proses sterilisasi adalah dengan memanfaatkan uap

panas yang dihasilkan selama 5-6 jam secara konstan dengan suhu 1000C.

Page 23: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

18

2.6.Inokulasi dan Inkubasi

Inokulasi merupakan kegiatan memasukan bibit jamur kedalam log yang telah

diseteril terlebih dahulu. Proses inokulasi dilakukan didalam ruangan tertutup dan telah terjaga kebersihannya(steril).

Inkubasi adalah proses penyimpanan log yang sudah diinokulasi didalam

ruangan tertentu dengan suhu berkisar 220-250 C selama 30-35 hari sampai tumbuh

misselium (serat jamur) diseluruh bagian log.

2.7.Perawatan dan Pemeliharaan Tahap pemeliharaan adalah masa setelah inkubasi sampai masa panen, dimana pemeliharaannya adalah dengan cara melakukan penyiraman 2-3 kali sehari menggunakan sprayer , sehingga air siraman dapat berupa kabut dan merata keseluruhan bagian log (Soenanto,2000). 2.8. Pemanenan Pemanenan dilakukan setelah jamur tersebut cukup besar ditandai dengan

daun yang bergaris tengah 6-8 cm. Apabila pemanenan tidak dilakukan pada saat itu

maka kualitas jamur akan menurun karena daunnya akan mulai layu, sehingga sangat

mempengaruhi harganya.Begitu puila jika dilakukan pemanenan terlalu dini, maka

jumlahnya sangat banyak untuk memenuhi berat yang ditentukan sehingga

keuntungan yang didapatkan akan berkurang.

2.9.Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Penyakit dan hama sering timbul karena kurangnya ketelitian dan kehati-hatian

dalam melakukan penanganan produksi salah satunya proses pemeliharaan. Hal

tersebut menimbulkan pekerjaan baru karena penyakit dan hama yang menyerang

Page 24: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

19

harus segera ditangani.Bagi sebagian orang ,cara yang paling mudah untuk

mengatasinya adalah dengan menggunakan fungisida, insektisida dan bahan kimia

lainnya.

Penggunaan bahan bahan kimia ternyata menimbulkan permasalahan baru,

tanaman jamur tiram menjadi tercemar bahan kimia dan tidak sehat untuk dikonsumsi

,sehingga dapat menurunkan harga jual. yang paling tepat untuk mengatasi hama dan

penyakit adalah dengan metode pencegahan,karena lebih baik daripada mengobati

Ada 4 cara / media utama yang dapat menyebabkan timbulnya hama dan

penyakit yaitu:

1.Udara

2.Air

3.Tanah

4.Manusia

Hama dan penyakit seperti spora jamur pengkontaminasi, bakteri pengganggu,

ataupun virus dapat menyebar dengan mudah melalui aliran udara. Bahkan hama

serangga dapat menyebar dengan cara terbang sekalipun melawan aliran udara.

Demikian pul;a dengan air, tanah dan manusia dapat membawa sumber penyakit

yang sama seperti udara. Pengetahuan mengenai sumber timbulnya hama dan

penyakit merupakan bagian penting dalam proses pencegahan, oleh karena itu

kunci pencegahan timbulnya berbagai macam hama dan penyakit adalah dengan

menjaga kebersihan dan sanitasi.

Ada 5 hal yang harus diperhatikan dalam menjaga kebersihan yaitu:

1.Kelancran sirkulasi udara.

2.Kebersihan air.

3.Pasteurisasi yang sempurna dan steril.

4.Kebersihan pekerja.

5.Kebersihan lingkungan baik di dalam maupun di sekitar kumbung.

Page 25: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

20

Organisme pengganggu tanaman yang dapat menyerang tanaman jamur

tiram adalah sebagai berikut (Aditya,2012):

1.Serangga Licoriella spp; Megaselia spp dan Lepidocyrtus spp yang dapat

merusak miselium dantubuh buah jamur tiram sehingga batang jamur tiram

berlubang dan pertumbuhan tubuh buah jamur tiram menjadi terganggu (keriput)

2.Laba-laba dapat memakan miselium dan tubuh buah jamur tiram. Selain itu,

laba-laba juga dapat menyebarkan spora jamur pengganggu.Pencegahan dapat

dilakukan dengan menebarkan serbuk kapur pada permukaan lantai dan dinding

kumbung. Jika terdapat sarang laba-laba ( di sela –sela baglog) maka harus segera

dimusnahkan.

3.Cacing biasanya memakan miselium sehingga dapat mengakibatkan jamur tidak

tumbuh sama sekali.Hama cacing sangat kecil ( 1 mm) dan dapat berkembang

biak dengan cepat. Pencegahan hama cacing dapat dilakukan dengan proses

sterilisasi demngan sempurna sehingga telur-telur cacing mati.

4.Siput dapat memakan tubuh buah jamur yang baru tumbuh sehingga

pertumbuhan jamur tiram menjadi tidak optimal/rusak. Ruang kumbuing yang

tidak bersih dan lantai kumbung yang kotor dan becek seringkali mengundang

kedatangan siput. Salah satu cara alami untuk mencegah atau mengatasi serangan

siput yaitu dengan menyemprot lantai kumbung dan rak dengan ekstrak jarak

pagar.

5.Rayap dapat memakan zat yang terkandung dalam baglog jamur tiram sehingga

dapat menimbulkan kerusakan pada baglog . Cara sederhana untuk mengatasi

serangan rayap yaitu menyemprotkan ekstrak sereh kebagian tanah atau bagian

kumbung yang terkena serangan.

6.Trichoderma Spp. dapat menghambat pertumbuhan miselium jamur tiram

sehingga dapat menggagalkan tumbuhnya tubuh buah jamur tiram. Ciri-ciri

kontaminasi yang disebabkan oleh jamur ini adalah timbulnya bintik-bintik atau

noda hijau pada media baglog jamur tiram. Cara mengatasi masalah ini adalah

dengan segera membuang baglog yang terkontaminasi. Sedangkan cara

pencegahannya dapat dilakukan dengan melakukan seterilisasi/desinfektasi

tenaga kerja dan peralatan yang dipergunakan untuk perawatan kumbung.

7.Mucor spp. Kontaminasi Mucor ditandai dengan timbulnya noda hitam pada

permukaan media baglog. Kontaminasi ini menyebabkan persaingan dengan

Page 26: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

21

pertumbuhan miselium jamur tiram sehingga bisa menghambat atau

menggagalkan tumbuhnya tubuh buah jamur tiram. Pencegahan dapat dilakukan

dengan mengurangi jumlah susunan baglog jamur dan mengatur/menurunkan

suhu ruangan dengan membuka dan mengatur sirkulasi udara.

8.Penicillium spp. Kontaminasi ditandai dengan tumbuhnya miselium berwarna

coklat /merah tua yang pada akhirnya dapat menghambat tumbuhnya miselium

dan tubuh buah jamur tiram. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menjaga

kebersihan ruangan incubasi. Cara mengatasi jamur ini adalah dengan

membuang media baglog yang terkontaminasi sehingga penyebarannya dapat

diputus/ditiadakan.

Page 27: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2016 di Desa Tunjuk,

Kecamatan Tabanan, kabupaten Tabanan. Pemilihan lokasi dilakukan dengan

metode purposive,yaitu suatu metode pemilihan lokasi penelitian secara sengaja

yan didasarkan pada alasan di desa tersebut telah banyak berkembang usaha

budidaya jamur tiram dan belum ada yang melakukan pengkajian yang sama.

3.2.Responden

Penelitian ini dilakukan pada seorang petani jamur tiran yang bernama

Agus. Petani jamur ini telah lama membudidayakan jamur tiram. Petani jamur ini

mulai bergerak dari pembuatan bibit, pembuatan log dan pemeliharaan tanaman

jamur.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan beberapa metode dan instrumen yaitu

dengan metode wawancara langsung kepada petani yang bersangkutan dengan

menggunakan daftar pertanyaan terstruktur (kuesioner) yang sebelumnya telah

dipersiapkan. Selain itu dilakukan pula observasi langsung kelokasi penelitian

yakni ketempat usaha budidaya jamur tiram.

2.4 Analisis Data

Data yang dikumpulkan dari petani melalui wawancara langsung,

selanjutnya dianalisis secara deskriptip.

22

Page 28: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Hasil wawancara dan pengamatan langsung pada tanaman petani jamur tiram

di Desa Tunjuk, Kecamatan dan Kabupaten Tabanan diperoleh data bahwa

organisme pengganggu tanaman pada budidaya jamur tiram (Martana,2016)

sebagai berikut:

1.Kecoak dapat mengganggu tanaman jamur tiram dengan memakan miselium

yang baru tumbuh atau memakan sedikit demi sedikit tudung jamur.

2.Laba-laba dapat memakan miselium dan tubuh buah jamur tiram.Jika terdapat

laba-laba disela baglog segera dimusnahkan.

3.Tikus dapat mengganggu tanaman jamur dengan cara memakam atau melobangi

baglognya sehingga proses produksi menjadi gagal.

4.Trichoderma sp.(jamur hijau) yang ditandai dengan adanya bintik-bintik atau

noda hijau pada media baglog jamur tiram sehingga pertubuhan miselium jamur

tiram menjadi terhambat.

5.Mucor sp.(jamur hitam) yang ditandai dengan miselium berwarna hitam pada

baglog jamur sehingga pembentukan miselium jamur tiram terhambat.

Mengenai besarnya kerusakan yang ditimbulkan oleh organisme

pengganggu tanaman tersebut diatas disajikan pada Tabel 1.

23

Page 29: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

24

Tabel 1. Besarnya kerusakan oleh organisme pengganggu tanaman pada budidaya Jamur tiram

No Jenis OPT Jumlah log yang diamati(buah)

Jumlah log yang terserang(buah)

Persen tase log yang ter serang (%)

1 Tikus 1000 77 0,08

2 Kecoak 1000 45 0,05

3 Laba-laba 1000 20 0,02

5 Mucor sp. 1000 98 0,10

6 Jamur hijau(Trichoderma sp.)

1000 65 0,07

4.2.Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada budidaya jamur tiram ditempat yang

dilakukan penelitian ini ditemukan,organisme pengganggu tanaman sebanyak lima

jenis yaitu : tikus, kecoak, laba-laba, jamur hijau (Trichoderma sp.) dan (Mucor sp.).

Mengenai besarnya kerusakan yang ditimbulkan oleh masing-masing organisme

pengganggu tanaman adalah : tikus sebesar 0,08 %, kecoak sebesar 0,05 %, laba-laba

sebesar 0,02 %, jamur hitam (Mucor sp.) sebesar 0,10 % dan jamur hijau

(Trichoderma sp.) sebesar 0,07 %.

Mucor spp. menunjukkan tingkat serangan yang paling tinggi dibandingkan

dengan yang lainnya. Penyebab dari serangan jamur hitam dapat diperkirakan dari

kurang sterilnya bag log yang ditanami jamur , sehingga jamur hitam bisa masuk dan

berkembang dalam bag log. Kurang sterilnya bag log bisa disebabkan karna waktu

pemanasan atau pemanasannya tidak sesuai dengan ketentuan yang dianjurkan.

Menurut Aditya (2012) sterilisasi dilakukan melalui proses pasteurisasi dengan

cara dikukus dengan suhu tidak lebih dari 100 derajat Celcius dengan waktu tidak

kurang dari enam jam. Kemungkinan yang lain masuknya jamur hitam pada bag log

dapat terjadi pada saat penanaman(inokulasi) bibit jamur yang kurang teliti sehingga

terjadi kontaminasi oleh jamur lain. Usaha untuk memperkecil kerusakan yang

25

Page 30: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

disebabkan oleh jamur hitam dapat diatasi dengan cara melakukan sterilisasi yang

bagus pada bag log dan berhati-hati dalam inokulasi bibit jamur tiram. Bila sudah

terjadi kontaminasi pada baglog , dapat dilakukan dengan membuang seluruh baglog

yang terkontaminasi sehingga proses penyebarannya dapat terputus.

Organisme pengganggu tikus menempati besarnya seramngan yang kedua yaitu

sebesar 0,08% ,yang selanjutnya disusul oleh organisme pengganggu jamur hijau

(0,07%), kecoak (0,05%) dan yang terkecil adalah oleh laba-laba sebesar 0,02 %.

Serangan oleh tikus terjadi pada bag log yang sumber penanaman bibit jamur dengan

bahan dari gabah (padi) yaitu dengan cara melobangi bag log dan memakan bibit

jamur sehingga bag log menjadi rusak (berlobang-lobang) ,yang pada akhirnya

pertumbuhan jamur terganggu ,bahkan jamur tak dapat tumbuh. Usaha untuk

mengatasi serangan oleh tikus dengan cara memberi umpan beracun (kelerat) pada

lokasi bag log dan dapat pula dilakukan dengan membunuh langsung tikus tersebut.

BAB V

Page 31: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.Organisme pengganggu tanaman pada budidaya jamur tiram ditemukan sebanyak

lima jenis yaitu: tikus, kecoak, laba-laba, jamur hitam (Mucor sp.) dan jamur hijau

(Trichoderma Sp.).

2.Besarnya gangguan yang disebabklan oleh organisme pengganggu tanaman pada

budidaya jamur tiram adalah : tikus sebesar 0,08 %, kecoak sebesar 0,05 %, laba-

laba sebesar 0,02 % , jamur hitam(Mucor Sp.) sebesar 0,10 % dan jamur hijau

(Trichoderma Sp,) sebesar 0,07%.

5.2.Saran-saran

1.Perlu perhatian dan pengawasan yang ekstra terhadap gangguan dari organisme

pengganggu tanaman agar tidak terjadi gangguan yang lebih besar pada tanaman

jamur tiram.

2.Sterilisasi dan inokulasi bibit jamur tiram sangat perlu diperhatikan untuk

meniadakan atau memperkecil tingkat kerusakan dari organisme pengganggu

terutama oleh jamur hitam dan jamur hijau.

26

DAFTAR PUSTAKA

Page 32: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).

Aditya,R.2012. Panduan Budidaya Jamur Tiram. Limited Edition.

Antara.2005. Silabus Mata Kuliah Metodelogi Penelitian .Bahan Ajar.Denpasar. Magister Manajemen Agribisnis Program Pasca Sarjana Universitas Udayana.

Anonim.2006. Pelatihan Budidaya Jamur,Padma Herbal Koperasi Tunjung Mahattma Kabupaten Tabanan.

Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan. 2005. Data Hortikultura.Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan.

Ibrahim,J.2003.Studi Kelayakan Bisnis.Edisi Revisi Cetakan ke 2 PT Renika Cipta Jakarta.

Karjono.1992.Jamur Merang.Trubus Edisi juni 1992.

Martana (2016) .Wawancara langsung dengan petani jamur tiram di Desa Tunjuk, Kecamatan dan Kabupaten Tabanan.

Sinaga 1990 .Jamur dan Budidaya PS Seri Pertanian XCVII/293/90.

Soenanto,H.2000.Jamur Tiram Budidaya dan Peluang Usaha.Aneka Ilmu.Semarang.

27

Page 33: KAJIAN TENTANG ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN …...BAB I PENDAHULUAN 1.1.latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan alam yang begitu besar terutama tanaman pertanian

21If).