ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN PADA...

2
Direktorat Perlindungan Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura 2014 Telp: 021-7819117 Fax: 021-78845628 Email: [email protected] Website: http://ditlin.hortikultura.pertanian.go.id PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN PADA TANAMAN BUAH NAGA BUSUK BATANG BAKTERI (Xanthomonas sp.) Pengendalian dapat dilakukan dengan cara (a) menjaga kebersihan lahan; (b) perbaikan drainase agar air tidak menggenang terlalu lama (hal ini bisa diatasi dengan memberikan pasir yang cukup banyak di sekitar media tanam); (c) memotong dan membakar bagian tanaman yang terserang; dan/atau (d) mencegah penularan dengan menggunakan bakterisida sesuai anjuran. BUSUK BATANG (Fusarium, Phytophthora, Sclerotium, Rhizoctonia dan Pythium) Gejala serangan yang ditemukan cukup bervariasi. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara (a) monitoring secara intensif dan pengendalian dilakukan sedini mungkin; dan/atau (b) membuang / mengorek bagian batang yang busuk sampai ke bagian batang yang berkayu, lalu dibersihkan dan diolesi dengan fungisida. CATATAN Faktor penting yang dapat mendukung keberhasilan gerakan pengendalian OPT buah naga adalah dengan melakukannya secara terkoordinir dan serentak sehingga mengurangi potensi penyebaran OPT ke tanaman atau daerah lain. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Busuk lunak pada tepian batang buah naga Busuk lunak pada ujung batang atau cabang produktif ANTRAKNOSA (Colletotrichum spp.) Gejala ditunjukkan dengan munculnya bercak-bercak kuning dan coklat pada batang atau buah sehingga membusuk. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara (a) mengurangi kelembapan dengan cara pemangkasan cabang secara teratur; (b) memotong bagian tanaman terserang, kemudian dibakar; dan/atau (c) pengendalian menggunakan pestisida nabati; dan/atau (d) pengendalian menggunakan fungisida kimia berbahan aktif mankozeb sesuai anjuran. BERCAK COKLAT (Dothiorella spp.) Gejala yang ditunjukkan berupa munculnya bercak-bercak coklat kering (berbeda dengan bercak coklat bakteri yang basah). Pengendalian dapat dilakukan dengan cara (a) pemangkasan untuk mengurangi kelembapan (terutama pada musim hujan, karena merangsang munculnya cendawan); (b) aplikasi pestisida nabati; dan/atau (c) pengendalian menggunakan fungisida berbahan aktif mankozeb sesuai anjuran. Bercak coklat Busuk batang karena serangan bakteri

Transcript of ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN PADA...

  • Direktorat Perlindungan Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura

    2014

    Telp: 021-7819117 Fax: 021-78845628

    Email: [email protected] Website: http://ditlin.hortikultura.pertanian.go.id

    PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU

    TUMBUHAN PADA TANAMAN

    BUAH NAGA

    BUSUK BATANG BAKTERI (Xanthomonas sp.)

    Pengendalian dapat dilakukan dengan cara (a) menjaga kebersihan

    lahan; (b) perbaikan drainase agar air tidak menggenang terlalu lama

    (hal ini bisa diatasi dengan memberikan pasir yang cukup banyak di

    sekitar media tanam); (c) memotong dan membakar bagian

    tanaman yang terserang; dan/atau (d) mencegah penularan dengan

    menggunakan bakterisida sesuai anjuran.

    BUSUK BATANG

    (Fusarium, Phytophthora, Sclerotium, Rhizoctonia

    dan Pythium)

    Gejala serangan yang ditemukan cukup bervariasi.

    Pengendalian dapat dilakukan dengan cara (a) monitoring secara

    intensif dan pengendalian dilakukan sedini mungkin; dan/atau

    (b) membuang / mengorek bagian batang yang busuk sampai ke

    bagian batang yang berkayu, lalu dibersihkan dan diolesi dengan

    fungisida.

    CATATAN

    Faktor penting yang dapat mendukung keberhasilan gerakan

    pengendalian OPT buah naga adalah dengan melakukannya secara

    terkoordinir dan serentak sehingga mengurangi potensi penyebaran

    OPT ke tanaman atau daerah lain.

    Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

    Busuk lunak pada tepian

    batang buah naga

    Busuk lunak pada

    ujung batang atau

    cabang produktif

    ANTRAKNOSA (Colletotrichum spp.)

    Gejala ditunjukkan dengan munculnya bercak-bercak kuning dan

    coklat pada batang atau buah sehingga membusuk.

    Pengendalian dapat dilakukan dengan cara

    (a) mengurangi kelembapan dengan cara

    pemangkasan cabang secara teratur;

    (b) memotong bagian tanaman terserang,

    k e m u d i a n d i b a k a r ; d a n / a t a u

    (c) pengendalian menggunakan pestisida

    nabati; dan/atau (d) pengendalian

    menggunakan fungisida kimia berbahan

    aktif mankozeb sesuai anjuran.

    BERCAK COKLAT (Dothiorella spp.)

    Gejala yang ditunjukkan berupa munculnya bercak-bercak coklat

    kering (berbeda dengan bercak coklat bakteri yang basah).

    Pengendalian dapat dilakukan dengan cara (a) pemangkasan untuk

    mengurangi kelembapan (terutama pada musim hujan, karena

    merangsang munculnya cendawan); (b) aplikasi pestisida nabati;

    dan/atau (c) pengendalian menggunakan fungisida berbahan aktif

    mankozeb sesuai anjuran.

    Bercak coklat Busuk batang

    karena serangan bakteri

  • Tanaman asli Meksiko, Amerika Selatan dan Amerika Tengah

    ini mulai populer di Indonesia sejak tahun 2000. Buah naga

    cukup cocok dengan iklim Indonesia dan banyak dibudidayakan

    melalui stek atau penyemaian. Ia tumbuh dengan baik di media

    berpori (tidak becek), kaya unsur hara, berpasir, cukup sinar

    matahari, dan bersuhu antara 38-40 °C.

    Kebutuhan bibit untuk budidaya buah naga seluas

    1(satu) hektar sekitar 600-1000 bibit. Jumlah bibit yang

    diperlukan tergantung pada metode tanam dan

    pengaturan jarak tanam. Budidaya buah naga juga

    memerlukan tiang panjat untuk menopang tumbuhnya

    tanaman.

    Seperti tanaman lain, buah naga tidak lepas dari

    masalah Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

    Tetapi, buah naga sebenarnya termasuk tanaman yang

    tahan dan relatif mudah perawatannya, namun

    keberadaan OPT cukup menurunkan produksi.

    SEMUT MERAH

    Biasa menyerang bagian ujung batang muda dan pergelangan

    ruas batang. Mulai menyerang saat tanaman buah naga mulai

    berbunga.

    Semut mulai mengerubungi bunga yang baru kuncup sehingga

    mengakibatkan kulit buah berbintik-bintik coklat.

    Bagian yang terserang akan menguning, berlubang kemudian

    kering dan mati.

    Pengendalian dapat dilakukan dengan cara (a) aplikasi pestis-

    ida nabati; dan/atau (b) pengendalian secara kimiawi dengan

    pestisida berbahan aktif diazinon atau lamda sihalotrin sesuai

    anjuran.

    KUTU DAUN (Aphids sp.)

    Cara pengendalian Aphids tidak selalu sama, disesuaikan dengan

    daur hidupnya.

    Kebanyakan jenis Aphids akan berdiam di bagian bawah tanaman

    yang terdekat dengan tanah.

    Jika dilakukan pengendalian dengan insektisida kontak, semburan

    larutan dari nozzle harus mengenai Aphids.

    KUMBANG (Protaetia impavida)

    Kumbang makan bagian tanaman (batang dan buah) sehingga

    kerusakan fisik (berupa bekas gigitan pada batang atau buah yang

    bolong) cukup tampak.

    Bekas gigitan kumbang juga berpotensi menjadi sarana masuknya

    patogen sekunder.

    Pengendalian dapat dilakukan dengan cara (a) melakukan

    pengamatan rutin, terutama saat mulai berbuah dan/atau (b)

    membungkus buah yang masih berukuran kecil.

    Kerusakan fisik pada batang (a) dan buah (b) buah naga

    akibat serangan Protaetia impavida

    Aphids berkumpul

    di kelopak buah naga

    BEKICOT (Achatina fulica)

    Hama bekicot sangat merugikan bagi pertumbuhan buah naga

    karena merusak batang atau cabang dengan menggerogotinya,

    sehingga cabang membusuk, terutama pada musim hujan.

    Bekicot berkembang karena kebersihan kebun kurang terjaga.

    Pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara (a) fisik-mekanis

    dengan mengumpulkan dan membuangnya; (b) menanam bawang

    putih di area yang kerap menjadi tempat berkumpulnya bekicot;

    (c) membuat larutan air rendaman bawang

    putih dan dipercikkan di sekitar tanaman,

    sehingga aromanya mencegah bekicot

    mendekat.

    KUTU SISIK

    Kutu yang berbentuk bintik-bintik kecil berwarna kecoklatan

    ini mengisap cairan pada batang sehingga menyebabkan

    menguning dan kusam. Ia menyerang bagian batang yang

    terlindung dari sinar matahari.

    Jika tidak segera dikendalikan, buah naga akan kekurangan

    cairan dan tidak tumbuh dengan optimal. Jika populasi masih

    sedikit dapat dikendalikan dengan memotong bagian terserang

    dan membakarnya.

    Kutu sisik

    pada batang buah naga

    KUTU DOMPOLAN (MEALYBUG)

    Kutu biasanya berkelompok dan dilapisi semacam tepung lilin

    putih (wax).

    Kutu sulit dikendalikan jika sudah banyak jumlahnya. Untuk itu,

    perlu dilakukan pengamatan rutin.

    Kutu dompolan yang terlihat, dikendalikan secara fisik dan

    mekanis, yaitu dengan membunuhnya secara langsung.

    Jika serangan sudah meluas, dapat dilakukan penyemprotan

    dengan air sabun atau insektisida yang mengandung lamda

    sihalotrin atau diazinon.

    Semut merah dan kutu dompolan

    pada pangkal buah naga

    Kerusakan pada buah naga akibat

    serangan semut dan kutu dompolan