KADAR HEMOGLOBIN

9
KADAR HEMOGLOBIN Sebagai salah satu parameter penentuan kriteria anemia, dipakai untuk monitoring hasil pengobatan anemia. Hb berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan. Molekul hemoglobin tesusun dari haem dan globin (BM 64.450D). Haem terbentuk dari Fe dan protoporyphryin yang terbentuk di motokondria Globin terbentuk dari rantai asam amino dalam ribosomKadar Hb normal bervariasi tergantung pada: a. Umur →bayi>dewasa>anak2 b. Jenis kelamin → laki2>wanita c. Geografi (tinggi rendahnya daerah, di pegunungan kadar Hb meningkat karena jumlah oksigen di pegunungan lebih banyak daripada di dataran rendah, oleh karena itu untuk mengikat oksigen lebih banyak dibutuhkan Hb lebih banyak pula) Kadar Hb normal menurut WHO 1972: Pria Dewasa : 13 gram / dl Wanita hamil : 11 gram / dl Wanita tidak hamil : 12 gram / dl Anak 6 bulan – 6 tahun : 11 gram / dl Anak 6 tahun – 14 tahun : 14 gram / dl (kadar normal/100 ml darah) Kadar Hb menurun pada: anemia, thalasemia, hemoglobinopati, anemia kurang besi, pendarahan akut, pendarahan kronis, anemia sideroblastik, infeksi kronis, lekimia, fisiologis(saat hamil cairan tubuh relatif lebih banyak sehingga kadar sel darah merah menurun dan Hb juga menurun) Kadar Hb meningkat pada: polisitemia(jumlah sel darah merah meningkat), dehidrasi(kadar Hb dan sel darah merah meningkat karena

Transcript of KADAR HEMOGLOBIN

Page 1: KADAR HEMOGLOBIN

KADAR HEMOGLOBIN

Sebagai salah satu parameter penentuan kriteria anemia, dipakai untuk monitoring hasil pengobatan

anemia. Hb berfungsi mengangkut oksigen ke jaringan. Molekul hemoglobin tesusun dari haem dan

globin (BM 64.450D). Haem terbentuk dari Fe dan protoporyphryin yang terbentuk di motokondria

Globin terbentuk dari rantai asam amino dalam ribosomKadar Hb normal bervariasi tergantung

pada:

a. Umur →bayi>dewasa>anak2

b. Jenis kelamin → laki2>wanita

c. Geografi (tinggi rendahnya daerah, di pegunungan kadar Hb meningkat karena jumlah

oksigen di pegunungan lebih banyak daripada di dataran rendah, oleh karena itu untuk

mengikat oksigen lebih banyak dibutuhkan Hb lebih banyak pula)

Kadar Hb normal menurut WHO 1972:

Pria Dewasa : 13 gram / dl

Wanita hamil : 11 gram / dl

Wanita tidak hamil : 12 gram / dl

Anak 6 bulan – 6 tahun : 11 gram / dl

Anak 6 tahun – 14 tahun : 14 gram / dl

(kadar normal/100 ml darah)

Kadar Hb menurun pada: anemia, thalasemia, hemoglobinopati, anemia kurang besi, pendarahan

akut, pendarahan kronis, anemia sideroblastik, infeksi kronis, lekimia, fisiologis(saat hamil cairan

tubuh relatif lebih banyak sehingga kadar sel darah merah menurun dan Hb juga menurun)

Kadar Hb meningkat pada: polisitemia(jumlah sel darah merah meningkat), dehidrasi(kadar Hb dan

sel darah merah meningkat karena jumlah cairan darah mrenurun), bisa diakibatkan tinggal di

dataran tinggi, dan perokok berat.

PEMERIKSAAN KADAR HEMOGLOBIN

A. Metode Cyanmethemoglobin

Banyak digunakan dan merupakan metode rujukan

Prinsip: darah dicampur dengan larutan Drabkins(mengandung K3Fe(CN)6) yang dapat

mengoksidasi hemoglobin(Fe2+) menjadi methhemoglobin(Fe2+). Methemoglobin diubah

oleh KCN dalam Drabkins menjadi Cyanmethemoglobin. Perubahan warna yang terjadi

diperriksa dengan spectofotometer dengan λ=540 nm kemudian dibandingkan dengan

standart Hb

Page 2: KADAR HEMOGLOBIN

Keuntungan: cepat, teliti, dapat mengukur semua bentuk hemoglobin kecuali

sulfhemoglobin

Kerugian: mengandung cyanida yang bersifat racun

B. Metode Asam Hematin (Sahli)

Prinsip: darah dicampur dengan HCL. Hb diubah oleh HCL menjadi asam hematin. Setelah

pembentukan asam hematin sempurna(min 10 menit) diencerkan dengan aquades dan

dibaca pada skala di tabung Sahli setelah warnanya disamakan dengan warna standard

secara visual

Keuntungan: cepat, sederhana, tidak mahal

Kerugian: kurang teliti, faktor kesalahan >10%

Sebab2 kesalahan >10%

Alat atau reagen kurang semprna

- Volume pipet Hb tidak tepat 20cmm

- Warna standart sering sudah berubah

- Kadar larutan HCL berubah

Pengambilan darah kurang baik

Penglihatan pemeriksa terganggu, Bias, intensitas sinar/ penerangan

PEMERIKSAAN DARAH TEPI RUTIN

Pemeriksaan laboratorium hematologi rutin sederhana merupakan pemeriksaan lab.hematologi

yang paling sering dilakukan. Pemeriksaan ini dikerjakan dengan cara manual atau dengan alat

hitung sel darah otomatis.

Yang termasuk pemeriksaan ini:

Kadar Hb

Hematokrit atau PCV(Packed Cell Volume

Hitung eritrosit

Indeks eritrosit(MCV, MCH, MCHC)

Laju Endap Darah(LED)

Hitung retikulosit

Hitung lekosit

Hitung jenis lekosit

Evaluasi hapusan darah tepi

Manfaat pemeriksaan darah lengkap

Page 3: KADAR HEMOGLOBIN

Sebagai pemeriksaan penyaring untuk membantu diagnosis suatu penyakit

Memberi informasi adanya proses patologis dalam darah/tubuh

Alat monitor kemajuan penderita atau mengetahui efek/hasil suatu pengobatan

HEMATOKRIT/ PCV(Packed Cell Volume)

Prinsip: darah ditambah antikoagulan dimasukkan dalam tabung tertentu, kemudian diputar dengan

alat pemusing hingga sel2 darah merah memadat., dan dinyatakan dalam persentase volume sel

darah merah terhadap volume darah seluruhnya.

plasma

a buffy coat(trombosit dan lekosit)

b sel darah merah

Cara pemeriksaan Hct ada 2 yaitu

Cara Makrohematokrit: menggunakan pipet Wintrobe

Cara Mikrohematokrit: menggunakan pipet kapiler

Nilai normal Hct tergantung

Usia

Jenis kelamin

Geografis, hct di dat tinggi>pesisir

Harga normal Hct

Saat lahir : 50-62%

Usia 1 tahun: 31-39%

Dewasa wanita: 36-46% (PK:35-45%)

Dewasa laki2: 42-52%(PK:40-45%)

Peningkatan hematokrit dapat dijumpai pada:

a. Peningkatan jumlah sel darah merah: pada polisitemia vera dan absolut

b. Volume plasma menurun: pada dehidrasi, demam berdarah(difusi cairan pembuluh darah)

c. Makrositosis

Penurunan hematokrit dijumpai pada:

a. Jumlah sel darah merah menurun: anemia

b. Mikrositosis

Hct=PCV=b/a x 100%

Page 4: KADAR HEMOGLOBIN

c. Dilusi: hidrasi(infus cairan)

LAJU ENDAP DARAH /LED

Prinsip: darah vena yang sudah diberi antikoagulan tertentu dimasukkan dalam tabung tertentu

kemudian dicatat kecepatan pengendapan eritrosit2nya. Satuannya mm/jam. Ada beberapa cara

untuk menetukan LED yaitu cara wintrobe dan westergren

Fase pengendapan eritrosit:

Fase pembentukan rouleaux

Fase pengendapan cepat

Fase pengendapan lambat(pemampatan)

Faktor yang mempengaruhi LED:

1. Faktor Sel Darah Merah

Makin besar massa sel darah merah yang terbentuk setelah pembentukan rouleaux

makin cepat pengendapannya→LED meningkat

Bentuk sel drah merah yang sferis, bulan sabit mempersulit pembentukan

rouleaux→LED menurun

Aglutinasi sel darah merah karena adanya perubahan permukaan sel darah

merah→LED meningkat

Makrosit: lebih cepat mengendap→LED meningkat

Kadar sel darah merah yang rendah(pada anemia)→LED meningkat

2. Faktor Komposisi Plama

Meningkatnya (makromolekul dalam plasma,globulin>albumin, dan fibrinogen) akan

mengurangi gaya tolak menolak antara sel sehingga pembentukan rouleaux lebih

mudah→LED meningkat.

3. Faktor Teknis

LED meningkat:

- Letak tabung miring

- Tabung LED yang panjang

- Suhu lebih tinggi

LED menurun:

- Diameter tabung /pipet LED lebih kecil

- Pemeriksaan tertunda >2jam

- Antikoagulan berlebihan

- Sebagian darah beku

Page 5: KADAR HEMOGLOBIN

Nilai normal LED:

o Pada laki2: 2-30mm/jam

o Pada wanita: 2-20mm/jam

Keadaan yang dapat meningkatkan LED

- Deman rhematik, Arthritis rheumatoid

- Thrombosis koronair, Pneumonia, Nefritis, Kanker

- Multiple myeloma, Keracunan metal

- Siphilis,TBC, Anemia ,Leukimia, Menstruasi, Kehamilan 3 bulan

HITUNG ERITROSIT, LEKOSIT, DAN TROMBOSIT

Prinsip: darah diencerkan serta di cat dengan suatu larutan tertentu lalu sel2nya dihitung dalam

kamar hitung di bawah mikroskop

Larutan Turk untuk lekosit, jumlah lekosit per cmm=50N

Larutan Hayem untuk eritrosit, jumlah eritrosit per cmm=10000N

Larutan Rees-Ecker untuk trombosit, jumlah trombosit per cmm=500N

HITUNG JENIS SEL DARAH PUTIH

Maksudnya adalah menghitung dan mengelompokkan sel darah putih yang tampak pada hapusan

darah. Jumlah sel yang dihitung umumnya 100 sel. Hitung jenis sel darah putih punya andil besar

dalam membantu mendiagnosis penyakit. Dalam keadaan normal hanya ditemukan 6 jenis sel darah

putih yaitu eosinofil, basofil, netrofil batang(stab netrofil), netrofil segment(segmented netrofil),

limfosit dan monosit

Dalam keadaan abnormal pada hitung jenis sel darah putih dapat ditemukan:

1. Penyimpangan persentasi jenis sel darah putih: yaitu peningkatan prosentasi:

- Eosinofil: alergi, infeksi cacing

- Basofil: lekemi mielositik kronis, polisitemia vera

- Neutrofil: appendisitis, pneumonia, tonsilitis, meningitis, abses

- Limfosit: morbili, mononucleosus infeksiosa, influenza, lekemia limfositik

- Monosit: tuberkulosis, demam tifoid, endokarditis, bakterial sub akut, lekimia

monositik

2. Sel plasma: measles, cacar air, multiple mieloma, serum sicknes

3. Sel darah putih abnormal yang paling sering dijumpai: limfosit abnormal: mononucleosus

infeksiosa

4. Sel darh putih muda yang paling sering dijumpai

Page 6: KADAR HEMOGLOBIN

- Orang dewasa: mieloblas, promielosit, mielosit: lekimia mieloblastik akut dan

variasinya, lekimia mielositik kronik

- Anak2: limfoblast: lekimia limfoblastik akut

HAPUSAN DARAH TEPI

Prinsip: setetes darah dipaparkan diatas gelas obyek lalu di cat dan diperiksa di bawah mikroskop

Cara pembuatan hapusan darah tepi:

1. Hapusan menggunakan cover glass→cara cover glass

2. Hapusan menggunakan gelass obyek→cara slide

Pengecatan : modifikasi cat Romanowsky

Pemeriksaan Hapusan Darah

1. Pemeriksaan dengan pembesaran kecil(obyektif 10x)

a. Penilaian kwalitas hapusan darah

- Lapisan darah harus cukup tipis sehingga eritrosit2 dan lekosit2 jelas terpisah

satu dengan yang lain

- Hapusan darah tidak boleh mengandung endapan cat

- Eritrosit dan lekosit harus tercat dengan baik

- Lekosit2 tidak boleh menggerombol pada bagian terakhir hapusan

- Bila hapusan tidak memenuhi syarat2 tsb harus buat hapusan darah yang baru

b. Penaksiran jumlah lekosit

- Tiap penghitungan lekosit harus dikontrol dengan hapusa darah

- Penaksiran jumlah lekosit harus dilakukan pada daerah penghitungan

- Bila didapatkan 20-30 lekosit per lapangan pandang kira2 sesuai dengan jumlah

lekosit 5000/cmm

- Bila didapatkan 40-50 lekosit per lapangan pandang ini kira2 sesuai dengan

jumlah lekosit 10000/cmm

c. Penaksiran penghitungan differential dari lekosit

- Dengan pemeriksaan beberapa lapangan pandang kita dapat memperoleh kesan

tentang penghitungan differential dari lekosit

d. Pemeriksaan apakah ada sel yang abnormal

2. Pemeriksaan dengan obyektif 100x (emersi)

a. Pemeriksaan eritrosit

- Apakah ada kelainan atau variasi morfologis dari eritrosit

Page 7: KADAR HEMOGLOBIN

- Dalam keadaan normal eritrosit tidak berinti, bila kita jumpai eritrosi2 yang

berinti maka harus dihitung jumlahnya per 100 lekosit

b. Pemeriksaan lekosit

- Penghitungan differential count

- Pemeriksaan adanya lekosit yang abnormal

c. Pemeriksaan trombosit

- Pada hapusan darah yang baik sukar ditemukan trombosit, maka ini

menandakan jumlah trombosit berkurang

- Bila tiap lapangan pandang dijumpai beberapa trombosit (4-10), maka boleh

dikatakan bahwa jumlah trombosit normal

- Bila jumlah trombosit terlihat banyak sekali, sehingga menarik perhatian kita,

maka mungkin jumlah trombosit meningkat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hemopoiesis:

- Asam amino : bahan dasar protein dan polipeptida

- Vitamin : tu Vit B12 dan asam folat (sintesa DNA)

- Mineral : tu Fe (sintesa Hb)

- Hormon : androgen, tiroid, kortikosteroid, GH, merangsang eritropoisis. Estrogen

menghambat eritropoisis

- Faktor-faktor perangsang hematopoitik,contohnya: IL3, IL4, IL4, IL5, IL6, dll.

Pengaruh disosiasi oksigen dalam hemoglobin

Perubahan pH

Konsentrasi CO2

Perubahan temperatur

Perubahan DPG (difosfo gliserat) dalam darah