GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

58
1 GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RSUD Prof. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG TAHUN 2018 KARYA TULIS ILMIAH Oleh : Maria Frederika Bhoki PO. 530333316032 PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG 2019

Transcript of GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

Page 1: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

1

GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH

TROMBOSIT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH

DENGUE DI RSUD Prof. DR. W. Z. JOHANNES

KUPANG TAHUN 2018

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

Maria Frederika Bhoki

PO. 530333316032

PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

2019

Page 2: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

i

GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH

TROMBOSIT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH

DENGUE DI RSUD Prof. DR. W. Z. JOHANNES

KUPANG TAHUN 2018

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyartan dalam

menyelesaikan program pendidikan Ahli Madya Analis Kesehatan

Oleh :

Maria Frederika Bhoki

PO. 530333316032

PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

2019

Page 3: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH

TROMBOSIT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH

DENGUE DI RSUD Prof. DR. W. Z. JOHANNES

KUPANG TAHUN 2018

Oleh:

Maria Frederika Bhoki

PO. 530333316032

Telah disetujui untuk diseminarkan

Pembimbing

ADRIANUS OLA WUAN, S.Si., M.Sc

NIP 198504112010121003

Page 4: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

iii

LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN

JUMLAH TROMBOSIT PADA PASIEN DEMAM

BERDARAH DENGUE DI RSUD Prof. DR.W.Z.

JOHANNES KUPANG TAHUN 2018

Oleh :

Maria Frederika Bhoki

PO. 530333316032

Telah di pertahankan di depan penguji

pada tanggal 15 Juni 2019

Susunan Tim Penguji

1. Agustina W. Djuma, S.Pd.,M.Sc ……………..

2. Adrianus O. Wuan, S,Si.,M.Sc …………….

Karya Tulis Ilmiah ini telah di terima sebagai salah satu persyaratan untuk

memperoleh gelar Ahli Madya Kesehatan

Kupang 15 Juni 2019

Ketua Program Studi Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kupang

Agustina W. Djuma, S.Pd.,M.Sc

NIP. 197308011993032001

Page 5: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KTI

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Maria Frederika Bhoki

Nomor Induk Mahasiswa : PO. 530333316032

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis diacu dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Kupang, 15 Juni 2019

Yang menyatakan

Maria Frederika Bhoki

Page 6: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih karunia

dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat diberikan kemampuan untuk menyusun

dan menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “GAMBARAN KADAR

HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT PADA PASIEN DEMAM

BERDARAH DENGUE DI RSUD Prof. W. Z. JOHANNES KUPANG

TAHUN 2018”.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dibuat berdasarkan inisiatif penulis

sebagai wahana aplikasi dari ilmu yang diperoleh saat perkuliahan. Selain itu

untuk memenuhi tuntutan akademis sebagai mahasiswa Prodi Analis Kesehatan

tingkat terakhir (III) diwajibkan menyusun sebuah Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini bisa diselesaikan tidak

terlepas dari bantuan dan kerjasama dari beberapa pihak baik langsung maupun

tidak langsung. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terimakasih dan rasa hormat kepada :

1. Ibu R.H. Kristina,S.KM., M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kupang.

2. Ibu Agustina W. Djuma, S.Pd., M.Sc selaku Ketua Prodi Analis

Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang danPenguji I yang

dengan penuh kesabaran telah mengoreksi penulisan Karya Tulis

Ilmiah ini.

3. Bapak Adrianus Ola Wuan, S.Si.,M.Sc selaku Pembimbing yang telah

bersedia untuk meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing

serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini.

4. Ibu Ni Made Susilawati S.Si., M.Kes, sebagai pembimbing akademik

selama penulis menempuh pendidikan di Prodi Analis Kesehatan.

Page 7: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

vi

5. Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik dan berbagi ilmu nya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Pimpinan RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang, dan Staf RSUD

Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

7. Pimpinan Instalasi Rekam medik RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes

Kupang,serta seluruh staf di bagian rekam medik yang telah membantu

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Bapa dan Mama yang tercinta yang selalu mendoakan dan mendukung

penulis dalam menyelesaiakan pendidikan di Prodi Analis Kesehatan.

9. Ka selis dan ka elsa yang dari awal telah mendukung penulis dalam

menyelesaikan pendidikan di Program Studi Analis Kesehatan.

10. Kakak Obi, Adik Edward, ka Osin, Amel, serta seluruh keluarga yang

selalu mendukung dalam menyelesaikan pendidikan di Jurusan Analis

Kesehatan.

11. Sahabat Densi, Serli, Farah, Mersi, Imel juga teman-teman Analis

kesehatan angkatan 08 khususnya Malacit yang dari awal berjuang

bersama dan saling mendukung dalam menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini.

12. Semua pihak yang yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

kesempurrnaan untuk itu penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran demi

penyempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Kupang, 15 Juni 2019

Penulis

Page 8: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

vii

INTISARI

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan

oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegepty. Hemoglobin

merupakan salah satu kriteria pada pemeriksaan demam berdarah dengue dan

akan terus menurun. Jumlah trombosit penyakit DBD pada fase demam

mengalami penurunan, bahkan mencapai jumlah trombosit terendah pada saat

terjadinya syok. Penurunan jumlah trombosit disebabkan gangguan fungsi dan

jumlah trombosit akibat pembentukan kompleks imun sebagai reaksi antigen

virus dengue. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kejadian DBD, dan

gambaran kadar hemoglobin dan jumlah trombosit pada pasien demam

berdarah dengue di RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang tahun 2018.

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan desain retrospektif,

menggunakan data sekunder rekam medik 76 Sampel. Hasil penelitian ini

adalah jumlah pasien DBD antara laki-laki dan perempuan lebih banyak terjadi

pada laki-laki sebanyak 50 (65,79%), sedangkan berdasarkan kriteria umur

lebih dominan terjadi pada anak-anak umur 1-11 tahun sebanyak 47 (61,85%)

dibandingkan orang dewasa sebanyak. Kadar hemoglobin pasien DBD antara

Hemoglobin normal dan tidak normal terdapat sedikit perbedaan. antara laki-

laki yang memiliki kadar Hemoglobin normal 10(13,15%), tidak normal 40

(52,64%) dan perempuan yang memiliki kadar normal sebanyak 11 (14,4%),

tidak normal 15 (19,74%). Berdasarkan usia kadar Hb normal lebih dominan

pada anak-anak usia 1-11 tahun sebanyak 10(66,67%). Jumlah trombosit pada

pasien DBD yang mengalami trombositopenia lebih tinggi terjadi pada anak-

anak usia 1-11 tahun sebanyak 27(55,11%) dibandingkan orang dewasa paling

sedikit pada usia 40-58 tahun sebanyak 3(6,12%).

Kata Kunci: kejadian DBD, Kadar Hemoglobin, Jumlah Trombosit

Page 9: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN KTI ........................................................................ iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................... v

INTISARI . ............................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian...................................................................................... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................

A. Defenisi DBD ............................................................................................. 6

1. Pengertian DBD .............................................................................. 6

2. Epidemilogi Penyakit DBD ............................................................. 7

3. Etiologi DBD .................................................................................. 8

4. Siklus Hidup DBD .......................................................................... 8

5. Tanda dan Gejala DBD ................................................................... 10

6. Manifestasi Klinis ........................................................................... 11

7. Kriteria Pasien DBD ....................................................................... 13

8. Diagnosis DBD ............................................................................... 15

B. Hemoglobin ............................................................................................... 16

1. Defenisi Hemoglobin ...................................................................... 16

2. Struktur Hemoglobin ...................................................................... 17

3. Fungsi Hemoglobin ........................................................................ 18

C. Trombosit ................................................................................................... 19

1. Trombositopenia ............................................................................. 19

2. Pengaruh Penyakit DBD Terhadap Trombosit ................................. 20

3. Fungsi Trombosit ............................................................................ 21

BAB III. METODE PENELITIAN .......................................................................

A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 22

Page 10: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

ix

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 22

C. Variabel Penelitian .................................................................................... 22

D. Populasi .................................................................................................... 22

E. Objek Penelitian ....................................................................................... 22

F. Defenisi Operasional ................................................................................. 23

G. Prosedur Penelitian .................................................................................... 24

H. Analisis Data ............................................................................................. 24

I. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 25

J. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 34

K. Kesimpulan .............................................................................................. 34

L. Saran ........................................................................................................ 35

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 36

LAMPIRAN .......................................................................................................... 39

Page 11: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

x

DAFTAR TABEL

Page 12: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus Hidup Nyamuk Aedes Aegepty...................................................9

Page 13: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skema Kerja ……………………………………………………..39

Lampiran 2. Surat izin Penelitian……………………………………………..…40

Lampiran 3. Surat Selesai Penelitian……………………………………………42

Lampiran 4. Pengambilan Data Pasien DBD Tahun 2018…………………….43

Lampiran 5. Foto Penelitian ……………………………………………………45

Page 14: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic

Fever (DHF) merupakan penyakit akibat infeksi virus Dengue yang ditularkan

nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus yang terinfeksi. Penyakit infeksi ini

mengakibatkan spektrum derajat klinis yang bervariasi antara yang paling ringan,

demam dengue (DD), demam berdarah dengue (DBD) dan demam dengue yang

disertai renjatan atau dengue shock syndrome (DSS). Demam berdarah dengue

(DBD) ditandai dengan manifestasi klinis yakni perdarahan dan beresiko

menimbulkan kematian. Hasil studi epidemiologi menunjukkan bahwa demam

berdarah dengue (DBD) terutama menyerang kelompok umur balita sampai

sekitar 15 tahun serta tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam hal kerentanan

terhadap serangan dengue antara gender, akan tetapi saat ini banyak juga orang

dewasa terserang penyakit ini ( Sabir dan Wahyuni, 2011).

Menurut World Health Organization (WHO) 2014, angka morbiditas

demam berdarah dengue (DBD) mencapai hampir 50 juta kasus per tahun, dengan

mortalitas sekitar 1-5 % atau 24.000 jiwa .Dari data seluruh dunia menunjukkan

bahwa Asia menempati urutan pertama dalam jumlah kasus penderita DBD yang

bertambah setiap tahunnya terhitung sejak tahun 1968-2009 (WHO, 2014). WHO

mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia

Tenggara. Demam berdarah dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

kesehatan di Indonesia. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin

Page 15: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

2

bertambah seiring dengan meningkatnya morbilitas dan kepadatan penduduk

(Achmadi, 2010).

Data dan informasi Profil Kesehatan Indonesia 2016, jumlah

kabupaten/kota di Provinsi NTT yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD)

pada tahun 2014 sebanyak 6 kabupaten/kota, pada tahun 2015 sebanyak 11

kabupaten/kota, dan pada tahun 2016 sebanyak 11 kabupaten/kota, salah satunya

termasuk Kota Kupang ( Anonim, 2016).

Kota Kupang merupakan salah satu wilayah di NTT yang termasuk

daerah endemis demam berdarah dengue (DBD), karena setiap tahunnya selalu di

temukan kasus DBD. Pada tahun 2016, telah terjadi 381 kasus DBD dengan di

dominasi oleh laki-laki yakni 205 kasus (53,8%) dan perempuan sebanyak 176

kasus (46,2%). Angka kesakitan DBD mengalami fluktuasi dari tahun 2012-2016.

dimana terjadi penurunan di setiap tahunnya (Dinkes Kota Kupang, 2016).

Rumah Sakit umum Daerah (RSUD) Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang

adalah salah satu Rumah sakit di kota Kupang. Berdasarkan data rekam medik

tahun 2012 didapatkan 525 kasus DBD dan didapatkan puncak insidens dengan

jumlah sebanyak 196 kasus (37,33%) (Belinda, dkk.,2012).

Berdasarkan penelitian tahun 2010 dari total 295 kasus, dengan hasil

kadar hemoglobin >14 g/dL sebanyak 104 kasus sedangkan kadar hemoglobin

≤14 g/dL sebanyak 155 kasus. Kadar hemoglobin yang menjadi parameter

laboratorium dengan kejadian syok paling banyak terjadi pada kadar hemoglobin

>14 g/dL sebanyak 68 kasus sedangkan kadar hemoglobin ≤14 g/dL sebanyak 51

kasus dari 119 kasus yang mengalami syok.pada penelitian jumlah trombosit

Page 16: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

3

mendapatkan dari total 295 kasus jumlah trombosit ≤50.000/mm3 terdapat

sebanyak 91 kasus sedangkan jumlah trombosit >50.000/mm3 sebanyak 168 kasus

(Patandianan, dkk, 2014).

Kadar hemoglobin menjadi salah satu parameter pemeriksaan

laboratorium dengan kejadian syok paling banyak, penyakit demam berdarah

dengue merupakan salah satu penyakit yang terjadi akibat kejadian dengue syok

syndrome. Jumlah trombosit merupakan salah satu pemeriksaan utama bagi

penderita demam berdarah dengue. Sehingga penentuan kadar hemoglobin dan

jumlah trombosit perlu dilakukan dalam diagnosis pasien demam berdarah

dengue.

Berdasarkan uraian diatas, mendorong peneliti melakukan penelitian

mengenai “Gambaran kadar hemoglobin dan jumlah trombosit pada pasien

demam berdarah dengue di RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang Tahun

2018’’.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka peneliti telah melakukan penelitian

tentang Bagaimana gambaran kadar hemoglobin dengan jumlah trombosit pada

pasien demam berdarah dengue di RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang

Tahun 2018?

Page 17: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar

hemoglobin dan jumlah trombosit pada pasien DBD di RSUD Prof. DR. W.

Z. Johannes Kupang Tahun 2018.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui kejadian kasus DBD berdasarkan karakteristik meliputi

jenis kelamin dan umur.

b. Mengetahui kadar hemoglobin berdarah dengue pada pasien DBD di

RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang Tahun 2018.

c. Mengetahui jumlah trombosit demam berdarah dengue pada pasien di

RSUD. Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang Tahun 2018.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

a. Menambah pengetahuan penulis,wawasan berpikir dan pengalaman

saat di lapangan yang merupakan penerapan dari teori maupun praktek

yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di Program Studi Analis

Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kupang.

b. Sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kemampuan dan

keterampilan peneliti untuk melakukan suatu penelitian dan penulisan

Karya Tulis Ilmiah.

Page 18: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

5

2. Bagi Instansi Terkait

Memberikan gambaran kadar hemoglobin dan jumlah trombosit

pada pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Prod. W. Z.

Johannes Kupang Tahun 2018.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan tambahan informasi, dan juga hasil penelitian ini

diharapkan akan memperluas pengetahuan mahasiswa/mahasiswi

Program Studi Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kupang

Page 19: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Defenisi DBD

1. Pengertian DBD

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit demam yang

berlangsung akut menyerang baik orang dewasa maupun anak-anak tetapi

lebih banyak menimbulkan korban pada anak-anak berusia di bawah 15

tahun, disertai dengan perdarahan dan dapat menimbulkan renjatan (syok)

yang dapat mengakibatkan kematian penderita. Penyebabnya adalah virus

dengue dan penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes.Nyamuk

Aedes aegepty maupun Aedes albopictus merupakan vektor penular virus

dengue dari penderita kepada orang lainnya dengan melalui gigitannya.

(Soedarto, 1990).

Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Sindrom Syok Dengue (SSD)

merupakan penyakit infeksi yang masih menimbulkan masalah kesehatan di

Negara sedang berkembang, khususnya Indonesia. Hal ini disebabkan oleh

masih tingginya angka morbiditas dan mortalitas (Rampengan, 2005).

Penyakit DBD adalah penyakit yang dapat muncul sepanjang tahun

dan dapat menyerang seluruh kelompok usia. Penyakit ini berkaitan dengan

kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat. Di banyak Negara tropis, virus

dengue sangat endemik. Di Asia, penyakit ini sering menyerang di Cina

Selatan, Pakistan, India, dan semua Negara di Asia Tenggara. Di Indonesia,

Page 20: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

7

DBD pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968, dimana

sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia.

Sejak saat itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia (Kemenkes

RI, 2010).

2. Epidemiologi DBD

Penyakit ini terdapat di daerah tropis, terutama di negara

ASEAN dan Pasifik Barat. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue dan

ditularkan oleh nyamuk Aedes. Di Indonesia dikenal 2 jenis nyamuk Aedes,

yaitu :

a) Aedes Aegepty

1) Paling sering ditemukan

2) Adalah nyamuk yang hidup di daerah tropis, terutama hidup dan

berkembang biak di dalam rumah, yaitu ditempat penampungan air

jernih atau tempat penampungan air di sekitar rumah.

3) Nyamuk ini sepintas lalu tampak berlurik, berbintik-bintik putih.

4) Biasanya menggigit pada siang hari, terutama pada pagi dan sore

hari.

5) Jarak terbang 100 meter.

b) Aedes Albopictus

1) Tempat habitatnya di tempat air jernih. Biasanya di sekitar rumah

atau pohon-pohon, tempat yang menampung air hujan yang

bersih, seperti pohon pisang, pandan, kaleng bekas.

Page 21: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

8

2) Menggigit pada waktu siang hari.

3) Jarak terbang 50 meter. (Rampengan, 2005).

3. Etiologi DBD

Di Indonesia, hingga sekarang telah dapat diisolasi 4 serotipe, yaitu

DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Ternyata DEN-2 dan DEN-3

merupakan serotype yang paling banyak sebagai penyebab. Nimmanitya

(1975) di Thailand melaporkan bahwa serotype DEN-2 yang dominan.

Sedangkan di Indonesia terutama oleh DEN-3, walaupun akhir-akhir ini

ada kecenderungan dominasi oleh virus DEN-2 (Rampengan, 2005).

Di samping itu, urutan infeksi serotipe merupakan suatu factor

resiko karena lebih dari 20% urutan infeksi virus DEN-1 yang disusul

DEN-2 mengakibatkan renjatan, sedangkan faktor resiko terjadinya

renjatan untuk urutan virus DEN-3 yang diikuti oleh DEN-2 adalah

2%.Viremia berakhir 4-5 hari setelah timbulnya panas (Rampengan,

2005).

3. Siklus Hidup DBD

Dalam siklus hidup nyamuk terdapat tingkatan-tingkatan dimana

antara tingkatan yang satu dan yang lainnya sangat jauh berbeda, dimana

terdapat dua tingkatan kehidupan nyamuk berdasarkan tempat hidupnya

atau lingkungannya, yaitu tingkatan di dalam air

(telur→jentik→kepompong) dan tingkatan di luar tempat berair seperti

udara dan daratan (nyamuk dewasa) (Sumantri,2013).

Page 22: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

9

Gambar 1. Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegepty

(Kemenkes RI, 2014).

Siklus hidup nyamuk sangat bergantung dengan air, apabila tidak

ada air maka siklus hidup nyamuk akan terputus (Sumantri, 2013).

Nyamuk dewasa meletakkan telurnya di air, setelah 1-2 hari maka telur

akan menetas menjadi larva (jentik). Dari jentik tumbuh menjadi

kepompong (pupa) membutuhkan waktu 5-7 hari tergantung suhu,

kesediaan makanan, dan spesies nyamuk. Pupa merupakan stadium

istirahat atau tidak makan yang berlangsung selama 1-2 hari, diamana pada

ini akan dibentuk alat-alat tubuh nyamuk dewasa serta alat kelaminnya.

Page 23: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

10

Setelah cukup waktunya maka dari fase pupa akan keluar nyamuk

dewasa yang telah dapat dibedakan jenis kelaminnya. Pada fase dewasa

ini, nyamuk mulai menghirup udara dan dapat terbang meninggalkan

habibat berair, serta melakukan perkawinan setelah 24-28 jam setelah

keluar dari pupa (Sumantri, 2013).

Nyamuk Aedes spp yang menjadi vector penyakit DBD adalah

nyamuk yang terinfeksi saat menggigit manusia yang sedang sakit dan

viremia (terdapat virus dalam darahnya) (widoyono, 2008). Virus

berkembang dalam tubuh nyamuk selama 8-10 hari terutama dalam

kelenjar air liurnya, nyamuk yang telah menginkubasi virus disebut

sebagai nyamuk infektif dan jika nyamuk menggigit orang lain maka virus

dengue akan dipindahkan bersama air liurnya. Dalam tubuh manusia,virus

ini akan berkembang selama 4-6 hari dan orang tersebut akan mengalami

sakit demam berdarah dengue. Virus dengue memperbanyak diri dalam

tubuh manusia dan berada dalam darah selama satu minggu (Anies, 2006).

4. Tanda dan Gejala DBD

Pasien DBD pada umumnya memliki tanda-tanda dan gejala,terjadi

demam mendadak tinggi dan terus-menerus selama 2-7 hari, dengan sebab

yang tidak jelas dan hampir tidak dapat I pengaruhi oleh antipiretika

(Rampengan, 2005).

Gejala klinik lain dari pasien DBD adalah terjadi nyeri

epigastrium, muntah-muntah, diare, maupun obstipasi dan kejang-kejang.

Page 24: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

11

Keluhan nyeri perut yang hebat seringkali menunjukkan akan terjadinya

perdarahan gastrointestinal dan syok. Renjatan (syok), permulaan syok

biasanya terjadi pada hari ketiga sejak sakitnya penderita, dimulai dengan

tanda-tanda kegagalan sirkulasi yaitu kulit lembab, dingin pada ujung

hidung, jari tangan dan jari kaki serta sianosis di sekitar mulut. Bila syok

terjadi pada masa demam maka biasanya menunjukkan prognosis yang

buruk. Nadi menjadi lambat dan cepat, kecil bahkan sering tidak teraba.

Tekanan darah sistolik akan menurun sampai di bawah angka 80mmHg.

(Soedarto, 1990).

Gejala awal demam berdarah dengue (DBD) awalnya mirip dengan

penyakit lain, seperti demam tifoid, faringitis akut, ensefalitis, campak, flu

atau infeksi saluran pern,apasan akut lainnya yang disebabkan oleh virus

(Vebriani, dkk, 2016).

5. Manifestasi Klinis

Seperti pada infeksi virus yang lain, infeksi virus dengue juga

merupakan suatu self limiting infectious disease yang akan berakhir sekitar

2-7 hari. Infeksi virus dengue pada manusia mengakibatkan suatu

spektrum manifestasi klinik yang bervariasi antara penyakit yang paling

ringan (mild undeferentiated febrile illness). Dengue fever,dengue

hemorrahagic fever (DHF/DBD) dan dengue shock syndrome (DSS/SSD).

Page 25: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

12

a. Panas

Panas biasanya langsung tinggi dan terus-menerus, dengan sebab

yang tidak jelas hampir tidak bereaksi terhadap pemberian

antipiretik (mungkin hanya turun sedikit kemudian naik kembali).

Panas ini biasanya berlangsung 2-7 hari. Bila tidak disertai syok

panas akan turun dan penderita sembuh sendiri (self limiting).

Disamping panas, penderita juga mengeluh malaise, mual,

muntah, sakit kepala, anoreksia, dan kadang-kadang batuk.

b. Tanda-tanda Perdarahan

Karena manipulasi : uji tourniquet/Rumpel Leede test positif,

dengan kriteria ; (+) bila jumlah petekie ≥ 20, (±) bila jumlah

petekie 10-20, (-) bila jumlah petekie ≤10

Menurut WHO derajat beratnya demam berdarah dengue dibagi menjadi

empat tingkatan yaitu :

1. Derajat I : ringan, bila demam mendadak 2-7 hari disertai gejala

klinik lain dan manifestasi perdarahan paling ringan yaitu tes

tourniquet.

2. Derajat II : sedang, dengan gejala lebih berat daripada derajat disertai

manifestasi perdarahan kulit, epistaksis, perdarahan gusi,

hematemesis atau melena. Terdapat gangguan sirkulasi darah perifer

yang ringan berupa kulit dingin dan lembab, ujung jari dan hidung

dingin.

Page 26: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

13

3. Derajat III : berat, dengan gejala syok mengikuti gejala-gejala

tersebut diatas.

4. Derajat IV : berat sekali, penderita syok berat, tensi tidak terukur dan

nadi tidak dapat diraba.

(Soedarto, 1990).

Pedoman untuk menegakan diagnosis demam berdarah dengue

(DBD) adalah dengan menggunakan kriteria yang diterbitkan oleh WHO

(2009) terdiri dari kriteria klinis laboratorium, pada kriteria klinis demam

berdarah dengue (DBD) ini terdiri dari demam tinggi mendadak terus

menerus tanpa sebab yang jelas, adanya manifestasi perdarahan,

hepatomegali, serta adanya syok. Kriteria laboratorium terdiri dari

trombositopenia (trombosit<100.000/mm3) dan adanya kebocoran plasma

atau hemokonsentrasi (hematokrit >20%) (Vebriani, dkk, 2016).

6. Kriteria pasien DBD

Terdapat beberapa faktor karakteristik pasien DBD yang

berpengaruh terhadap penyakit demam berdarah dengue, antara lain :

a. Usia

Pada umumnya penyakit DBD tidak menyerang pada

kelompok usia tertentu dan dapat menyerang semua usia baik anak-

anak maupun orang dewasa (Hastuti, 2008). Menurut Candra

(2010) jumlah kasus DBD tidak pernah menurun di beberapa

Page 27: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

14

daerah tropik,subtropik dan banyak menimbulkan kematian pada

anak, yang 90% di antaranya menyerang anak di bawah 15 tahun.

Dalam beberapa tahun terakhir terjadi pergeseran kejadian

DBD berdasarkan kelompok usia, yaitu terdapat peningkatan

proporsi penderita pada kelompok usia 15-44 tahun, hal ini

ditunjukkan oleh data kasus DBD di Indonesia dari tahun 1999

sampai 2009, dimana kejadian DBD saat ini cenderung lebih

banyak pada kelompok usia ≥15 tahun (Kemenkes RI, 2010).

b. Jenis Kelamin

Secara keseluruhan tidak ditemukan perbedaan jumlah kasus

penderita berdasarkan jenis kelamin, akan tetapi angka kematian

lebih banyak pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki

(Ginanjar, 2008).

c. Perilaku beresiko

Perilaku kesehatan yang berkaitan dengan resiko kejadian

DBD adalah pemakain obat nyamuk, kebiasaan menggantung

pakaian, dan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M. Kebiasaan

menggantung pakaian dan penggunaan obat nyamuk memiliki

hubungan dengan kejadian DBD. Kemudian pemberantasan sarang

nyamuk dengan praktek 3M (menutup, menguras, mengubur)

memiliki hubungan dengan kejadian DBD terutama penampungan

tempat air.

Page 28: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

15

7. Diagnosis DBD

Hingga kini diagnosis DBD/DSS masih berdasarkan patokan yang

telah dirumuskan oleh WHO pada tahun 1975/1986/1997 yang terdiri dari

4 kriteria klinik dan 2 kriteria laboratorik dengan syarat bila kriteria

laboratorik terpenuhi ditambah minimal 2 kriteria klinik (satu diantaranya

ialah panas). Ternyata dengan menggunakan kriteria WHO di atas

ketepatan diagnosis berkisar 70-90%.

a. Kriteria Klinik

Demam tinggi mendadak dan terus-menerus selama 2- 7

hari, dengan sebab yang tidak jelas dan hampir tidak dapat

dipengaruhi oleh antipiretika maupun surface cooling.

Manifestasi perdarahan,dengan manipulasi, yaitu uji

tourniquet positif, spontan, yaitu petekie, ekimose, epistaksis,

perdarahn gusi,hematemesis atau melena.

Pembesaran hati,syok yang ditandai dengan nadi yang

lemah dan cepat sampai tidak teraba, tekanan nadi menurun

menjadi 20 mmHg atau sampai nol, tekanan darah menurun

menjadi 80 mmHg atau sampai nol, disertai kulit yang teraba

lembab dan dingin, terutama pada ujung jari tangan, kaki dan

hidung, penderita menjadi lemah, gelisah sampai menurunnya

kesadaran dan timbul sianosis di sekitar mulut.

Page 29: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

16

b. Kriteria Laboratorik

1) Trombositopenia : jumlah trombosit ≤100/mm3.

2) Hemokonsentarsi : meningginya nilai hematokrit atau Hb

≥20% dibandingkan dengan nilai pada masa konvalesen, atau

dibandingkan dengan nilai Hct/Hb rata-rata pada anak di

daerah tersebut (Rampengan, 2005).

B. Hemoglobin

a. Definisi hemoglobin

Hemoglobin adalah protein yang kaya dengan zat besi.

Hemoglobin memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dengan

oksigen itu dibentuk oksihemoglobin di dalam sel darah merah.

Hemoglobin terbentuk dari suatu molekul-molekul Heme yaitu gugus

tetrogenosa non protein yang mengandung besi dan globin yaitu suatu

protein terbentuk dari empat rantai polipeptida yang sangat berlipat-lipat

(Wiarto, 2013).

Hemoglobin adalah kompleks protein-pigmen yang mengandung

zat besi. Kompleks tersebut berwarna merah dan terdapat di dalam

eritrosit. Sebuah molekul hemoglobin memiliki empat gugus heme yang

mengandung besi dan empat rantai globin (Brooker, 2001).Hemoglobin

adalah suatu senyawa protein dengan Fe yang dinamakan conjugated

protein, sebagai intinya Fe dan dengan rangka protoperphyrin dan globin

(tetra phirin) menyebabkan warna darah merah karena Fe ini. Eryt Hb

Page 30: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

17

berikatan dengan karbondioksida mejadi karboxy hemoglobin dan

warnanya merah tua. Darah arteri mengandung oksigen dan darah vena

mengandung karbondioksida (Wijayanti, 2008).

b. Struktur Hemoglobin

Pada pusat molekul terdiri dari cincin heterrosiklik yang dikenal

dengan porfirin yang menahan satu atom besi,atom besi ini merupakan

situs/local ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi disebut heme.

Nama Hb merupakan gabungan dari heme dan globin, globin sebagai

istilah generik untuk protein globular.Ada beberapa protein mengandung

heme dan hemoglobin adalah yang paling dikenal dan banyak dipelajari.

Pada manusia dewasa, Hb berupa tetrameter (mengandung 4

submit protein), yang terdiri dari masing-masing dua subunit alfa dan

beta yang terikat secara non kovelen. Sub unitnya mirip secara stuktural

dan berukuran hampir sama.Tiap sub unit memiliki berat molekul

kurang lebih 16.000 Dalton, Tiap sub unit Hb mengandung satu

heme,sehingga secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas empat

molekul oksigen (Evelyn, 2009).

c. Fungsi Hemoglobin (Hb)

Hemoglobin memiliki sifat daya gabung terhadap oksigen dengan

oksigen tersebut membentuk oksihemoglobin di dalam sel darah merah.

Hemoglobin yang mengikat oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke

seluruh tubuh. Selain mengikat oksigen, hemoglobin juga dapat

Page 31: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

18

mengikat zat-zat di antaranya karbondioksida (CO2), karbon monoksida

(CO) dan asam karbonat yang terionisasi (Wiarto, 2013).

Menurut Depkes RI fungsi Hb antara lain :

1. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di

dalam jaringan –jaringan tubuh.

2. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke

seluruh jaringan jaringan tubuh untuk dipakai sebagai

bahan bakar.

3. Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh

sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk di buang,

untuk mengetahui apakah seseorang itu kekurangan

darah atau tidak, dapat diketahui dengan pengukuran

kadar Hb. Penurunan kadar Hb dari normal berarti

kekurangan darah yang disebut anemia (Wijayanti,

2008)

Kadar hemoglobin normal :

Laki-laki : 13,0-16,0 gr/dl

Perempuan : 12,0- 14,0 gr/dl

Anak : 10,0- 14,0 gr/dl

(Wirawan, R., 2011).

Page 32: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

19

C. Trombosit

1. Trombositopenia

Perdarahan abnormal yang berkaitan dengan trombositopenia atau

kelainan fungsi trombosit ditandai oleh purpura kulit spontan dan

perdarahan mukosa serta memanjangnya perdarahan setelah trauma.

Kegagalan produksi trombositopenia adalah kausa tersering

trombositopenia dan biasanya merupakan bagian dari suatu kegagalan

sumsum tulang generalisasi. Depresi megakariosit selektif dapat terjadi

akibat toksitas obat atau infeksi virus. Meskipun jarang, hal ini dapat

bersifat kongenital akibat mutasi di reseptor trombositopenin c-MPL,

berkaitan dengan ketiadaan os radius, atau pada anomali May- Hegglin

dengan badan inklusi besar di granulosit, atau pada sindrom Wiskott-

Aldrich (WAS) disertai eksim dan defisiensi imun (Hoffbrand, dkk.,

2011).

Penurununan jumlah trombosit <150.000/mm3 dikategorikan

sebagai trombositopenia. Trombositopenia pada infeksi dengue terjadi

melalui mekanisme supresi sum-sum tulang, destruksi dan pemendekan

masa hidup trombosit. Penyebab trombositopenia pada DBD adalah akibat

terbentuknya kompleks virus antibody yang merangsang terjadinya

agregasi trombosit. Agregasi tersebut melewati RES sehingga dihancurkan.

Peningkatan destruksi trombosit di perifer juga merupakan penyebab

trombositopenia pada DBD (Masihor, dkk, 2013).

Page 33: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

20

2. Pengaruh penyakit demam berdarah dengue (DBD) terhadap

trombosit

Pada pasien DBD terjadi trombositopenia terjadi akibat munculnya

antibodi terhadap trombosit karena kompleks antigen-antibodi yang

terbentuk.Virus dengue mengakibatkan trombositopenia melalui interaksi

dengan megakariosit dan trombosit dalam sirkulasi. Ada dua mekanisme

yang menyebabkan trombositopenia pada DBD yaitu gangguan proses

trombopoesis dan destruksi trombosit di sirkulasi. Trombositopenia sering

terjadi pada hari 3-8 demam, yaitu sesaat sebelum demam penurunan suhu

tubuh atau pada saat onset syok (Vebriani, dkk., 2013).

Penyakit infeksi tertentu, terutama demam berdarah dengue yang

disebabkan oleh virus dengue, adalah penyakit yang ditakuti karena

menurunkan konsentrasi trombosit darah sampai ke tingkat yang renda.

Akibatnya, penderita akan sangat rentan akan perdarahan yang sukar

dihentikan. Rudapaksa kecil, misaknya pada saluran napas atas,dapat

menyebabkan keluarnya darah dari hidung (epitaksis). Selain itu, karena

adanya trombositopenia (sedikitnya jumlah trombosit), penderita mungkin

mengalami perdarahan saluran cerna seperti muntah yang mengandung

darah, yang sering kali sedikit saja sehingga luput dari perhatian.

Perdarahan kecil di cawah kulit juga kerap kali terjadi. Gejala ini yang

paling sering dijumpai dan dicari untuk mengetahui kemungkinan adanya

demam berdarah (Sadikin, 2001).

Page 34: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

21

4. Fungsi Trombosit

Fungsi utama trombosit adalah membentuk sumbat mekanik

selama respons hemostatik normal terhadap cedera vaskular. Tanpa

trombosit, dapat terjadi kebocoran spontan darah melalui pembuluh halus.

Fungsi trombosit ada tiga yaitu perlekatan(adhesi), penggumpalan

(agregasi), dan reaksi pelepasan, juga terdapat amplifikasi (penguatan)

(Hoffbrand, dkk., 2011)

Fungsi trombosit untuk melakukan agregasi dapat terganggu

oleh pemberian obat-obatan. Obat yang paling terkenal yang dapat

menghalangi penggerombolan trombosit ini ialah aspirin, suatu obat

penurun panas (antipiretika) dan penghilangkan nyeri (analgetika) yang

mengandung senyawa asetil salisilat. Oleh karena itu, obat yang

mengandung asetil salisilat tidak boleh diberikan untuk menurunkan

demam yang disertai rasa pegal, yang dicurigai disebabkan oleh demam

berdarah dengue (Sadikin, 2001).

Page 35: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif menggunakan

desain retrospektif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di bagian rekam medik RSUD Prof. DR. W. Z.

Johannes Kupang.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan April - Mei 2019.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah Variabel tunggal yaitu Kadar

Hemoglobin dan Jumlah Trombosit.

D. Objek Penelitian

Data Rekam Medik Pemeriksaan pertama pasien rawat inap DBD di

RSUD Prof. DR. W. Z. tahun 2018.

Page 36: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

23

E. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Skala Alat

pengukuran

1

1

1

Jenis

Kelamin

Status gender

penderita DBD

Yang melakukan

pemeriksaan di RSUD

Prof. DR. W. Z.

Johannes Kupang

tahun 2018

Nominal

1 : Laki-laki

0 : Perempuan

Rekam

Medik

Umur Usia penderita DBD

saat didiagnosa DBD

yang melakukan

pemeriksaan di RSUD

Prof.DR.W.Z.Johanne

s Kupang tahun 2018

Nominal

1 : Usia <1

tahun

2 : Usia 1-11

tahun

3 : Usia 12-19

tahun

4 : Usia 20-39

tahun

5 : Usia 40-59

tahun

Rekam

Medik

2

2

Kadar

hemoglobin

Kadar hemoglobin

yang diperiksa

pertama kali saat

didiagnosa DBD

Di RSUD

Prof.DR.W.Z.Johanne

s Kupang tahun 2018

Interval

Laki-laki=

13,0-16,0 gr/dl

Perempuan

12,0- 14,0 gr/dl

Anak

10,0- 14,0

gr/dl.

Rekam

Medik

Jumlah

trombosit

Hasil pemeriksaan

pertama kali saat

didiagnosa DBD

di RSUD

Prof.DR.W.Z.Johanne

s Kupang tahun 2018

Rasio

Normal

150.000-

450.000

Trombositopen

ia

≤150.000

sel/mm3

Rekam

Medik

Page 37: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

24

F. Prosedur Penelitian

a. Permohonan ijin penelitian

b. Pengambilan data kasus pada pasien rawat inap DBD di Rekam Medik

berdasarkan karakteristik RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang

Tahun 2018.

c. Pengumpulan data kadar hemoglobin dan jumlah trombosit berdasarkan

karakteristik pada pasien demam berdarah dengue di RSUD Prof. DR.

W. Z. Johannes Kupang Tahun 2018.

d. Pengolahan data dilakukan berdasarkan data rekam medik dari RSUD.

Prof. W.Z. Johannes Kupang yang disajikan dalam bentuk tabel dan

kemudian diberi penjelasan.

G. Analisis Data

Data tentang karakteristik pasien di kumpulkan berdasarkan jumlah

penderita ,jenis kelamin, umur, kadar hemoglobin, serta jumlah trombosit

penderita yang melakukan pemeriksaan pertama kali dan belum melakukan

pengobatan, kemudian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi berupa

tabel, dan diberi penjelasan.

Page 38: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umun RSUD. Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof.Dr.W.Z. Johannes Kupang

adalah sebuah Rumah Sakit Tipe B (SK Menkes RI : No.94 Menkes/SK/95)

milik Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di jalan Moh.

Hatta No. 19 Kupang, berdiri di tanah seluas 51.670. Untuk Pelayanan Rawat

Inap RSUD Johannes memiliki fasilitas kelas utama/pavilion, kelas I,II dan

III, kelas perawatan bedah, kamar bersalin, kamar perawatan intensif

(ICU,HCU, ICCU dan NICU) dengan total tempat tidur pasien sebanyak 365

buah.

Di dalam UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Berdasarkan

jenis pelayanannya, Rumah Sakit Kelas B yang melaksanakan pelayanan

medik spesialistik dan sub spesialistik terbatas dengan kapasitas 500-1000

tempat tidur. Walaupun dengan menyandang predikat rumah sakit Tipe B,

RSUD W. Z. Johannes masih jauh dari kesempurnaan sebagai penyelenggra

pelayanan kepada masyarakat Kupang dan wilayah sekitarnya. Sehubungan

dengan itu berdasarkan data menujukkan bahwa tingkat layanan yang

terdapat di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes dikalkulasi dengan

perbandingan jumlah perawat dengan jumlah dokter, jumlah perawat dengan

jumlah tempat tidur inap, dan jumlah teknisi medis dengan jumlah dokter

memiliki reting yang rendah.

Page 39: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

26

B. Gambaran Kasus DBD Berdasarkan Berdasarkan Karakteristik di RSUD

Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang Periode Tahun 2018

Hasil penelitian yang dilakukan dengan mengambil data secara

keseleruhan pasien rawat inap pada pasien DBD, Tahun 2018 sebesar 76

kasus. Data ini diolah berdasarkan kaerakteristik jenis kelamin dan umur.

Gambaran kasus DBD berdasarkan karakteristik jenis kelamin dan umur dapat

dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Periode

Tahun 2018

No Krakteristik Frekuensi Presentase (%)

1 Jenis kelamin

Laki-laki

Perempuan

50

26

65,79

34,21

Total 76 100

2 Umur

<1 tahun

6

7,89

1-11 tahun

12 - 19 tahun

20 - 39 tahun

40 – 58 tahun

47

9

11

3

61,85

11,84

14,48

3,94

Total 76 100

(Sumber : Data sekunder RSUD. Prof. W. Z. Johannes Kupang 2018)

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah pasien DBD di

RSUD prof.DR.W.Z.Johannes Kupang pada tahun 2018 menunjukkan bahwa

berdasarkan kelompok jenis kelamin laki-laki terjadi sebanyak 50 (65,79%)

lebih banyak di bandingkan perempuan 26 orang (34,21%). Penelitian ini sesuai

Page 40: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

27

dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti Yusnia yang mendapatkan hasil

pasien DBD pria lebih banyak dari pada wanita yaitu sebanyak 52,2% dan

wanita 47,8%. Menurut Ditjen PP dan PL Depkes RI, distribusi kasus DBD

berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2008, presentase pasien laki-laki lebih

banyak dari pada perempuan, yaitu laki (53,78%) dan perempuan (46,23%).

Kejadian DBD lebih tinggi dibanding perempuan berkaitan dengan fakta bahwa

laki-laki banyak menghabiskan waktu di luar rumah dan beresiko terpapar

infeksi Dengue.

Pada umumnya laki-laki akan lebih rentan terhadap penyakit DBD

dari pada perempuan karena perempuan lebih mudah dalam memproduksi

imonoglobulin dan antibodi yang dikelola secara genetika dan hormonal. Pada

saat sebelum masa reproduksi, system imun lelaki dan perempuan sama, tetapi

ketika sudah memasuki masa reproduksi, system imun antara keduanya

sangatlah berbeda. Hal ini disebabkan mulai adanya beberapa hormone yang

muncul.

Rentang usia pasien DBD yang dirawat di RSUD Prof. DR. W. Z.

Johannes Kupang periode 1 Januari – 31 Desember 2018 yaitu 0 bulan – 58

tahun. Hasil penelitian didapatkan kelompok umur terbanyak adalah 1 – 11

tahun yang berjumlah 47 otang (61,85%), kemudian umur 20 – 39 tahun

sebanyak 11 orang (14,48%), umur 12 – 19 tahun sebanyak 9 orang (11,84%),

umur <1 tahun ditemukan sebanyak 6 orang (7,89), dan paling sedikit

ditemukan pada kelompok umur 40 -58 tahun sebanyak 3 orang (3,94%) masih

Page 41: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

28

jarang ditemukan penderita DBD sebanyak 6 (7,89%), pada usia ,1 tahun

masih jarang ditemukan karena usia tersebut merupakan usia yang cenderung

belum aktif serta tidak memiliki kegiatan diluar rumah sehingga tidak terlalu

beresiko untuk tergigit nyamuk Aedes Aegepty yang terinfeksi virus Dengue.

Penularan pada bayi melalui lingkungan tempat tinggalnya yaitu jika nyamuk

Aedes Aegepty terinfeksi virus Dengue dari seseorang yang terkena penyakit

DBD maka nyamuk ini menularkan virus Dengue pada bayi di lingkungan

tersebut.(Bandot, 2016).

Usia 1-11 tahun terdapat sebanyak 47 (61,85%) sangat beresiko terhadap

penularan virus Dengue. Hal ini disebabkan usia ini cenderung lebih aktif

serta memiliki banyak kegiatan di luar rumah dan belum memiliki sistem

pertahanan tubuh yang belum kuat sehingga lebih mudah beresiko untuk

tergigit nyamuk Aedes Aegepty (Faizah, 2016).Usia 40-58 hanya terdapat

3(3,94%) cenderung menurun karena pada usia ini jika terinfeksi pada usia

dewasa tubuh mulai merespon virus Dengue sehingga jumlah virus mudah

berkurang. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh D.

Irwaldi dkk menunjukkan bahwa jenis kelamin tidak berepengaruh terhadap

berat ringan pada pasien DBD dan penelitian oleh Lubis di Medan juga

melaporkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara umur dan jenis

kelamin dengan kejadian DBD, DSS, dan Demam Dengue (Heatubun, dkk.

2013). Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan jumlah karakteristik,

Page 42: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

29

dimana jumlah karakteristik pada penelitian sebelumnya lebih banyak

dibandingkan penelitian ini dan perbedaan karakteristik umur yang berbeda.

C. Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Pasien DBD Periode Tahun 2018

Hasil penelitian pasien DBD di RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes

Kupang dilihat berdasarkan karakteristik seperti umur, dan jenis kelamin.

Kemudian dibedakan berdasarkan kadar Hb normal dan tidak normal.

Gambaran kadar Hb pasien DBD tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 4.2 di

bawah ini.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi kadar Hb Pasien DBD Tahun 2018

N0 Karakteristik Hb

normal

Frekuensi

Presentase

(%)

Hb tdk

normal

frekuensi

Presentase

(%)

1

Jenis

Kelamin

L

P

40

15

52,64

19,74

10

11

13,15

14,47

Total

55

72,38

21

27,62

2 Umur

<1 tahun

1-11tahun

12-19 tahun

20-39 tahun

40 – 58 tahun

4

31

7

10

3

7,27

56,36

12,72

18,19

5,46

2

10

2

1

-

13,33

66,67

13,33

6,67

0,00

Total 55 100 15 100

(Sumber : Data sekunder RSUD. Prof. W. Z. Johannes Kupang 2018)

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa kadar hemoglobin di

RSUD Prof.DR.W.Z.Johannes Kupang tahun 2018 yang memiliki kadar

hemoglobin normal berjenis kelamin laki-laki sebanyak 40 (52,64%),

Page 43: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

30

perempuan sebanyak 15 (19,74%), sedangkan yang memiliki Hemoglobin

tidak normal atau menurun yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 10

orang (13,15%), perempuan sebanyak 11 (14,47%). Penderita demam

berdarah dengue (DBD) dengan lebih banyak berjenis kelamin laki-laki di

bandingkan perempuan. Kadar hemoglobin pada laki-laki rata 8,8 g/dl-

15,1 g/dl, sedangkan perempuan memiliki rentang kadar sebesar 6,6 g/dl –

16,6 g/dl. Jenis kelamin tidak memiliki hubungan dengan derajat beratnya

penyakit. Pada kelompok umur yang memiliki hemoglobin normal lebih

banyak terdapat pada usia 1-11 tahun sebanyak 31 (56,36%), dan Hb tidak

normal juga paling banyak terdapat pada usia 1-11 tahun sebanyak10

(66,67%). Hal ini sejalan dengan penelitian Asrianti (2018) bahwa kadar

hemoglobin pada jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan jenis

kelamin perempuan dan kadar hemoglobin berdasarkan umur paling

banyak pada usia anak-anak dibandingkan pada orang dewasa.

Rentang nilai hemoglobin pada anak-anak berkisar antara 6,6g/dl -

14,0 g/dl. Sedangkan pada usia dewasa yaitu 7,9 g/dl -11,0 g/dl. Pada

penelitian ini didapatkan kadar hemoglobin hari 1, 2, 3, dan 4 demam rata-

rata normal karena hari-hari pertama demam berdarah dengue dalam

keadaan normal, dam memiliki kecenderungan menurun.

Page 44: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

31

D. Gambaran Jumlah Trombosit Pada Pasien DBD Periode Tahun 2018

Penelitian yang dilaksanakan di bagian rekam medik RSUD Prof. DR. W.

Z. Johannes Kupang dengan melihat jumlah trombosit pada pasien Demam

Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2018 berdasarkan karakteristik umur

dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Trombosit Pada Pasien DBD

Tahun 2018

No Karakteristik Trombositopenia

Frekuensi

Presentase

(%)

Normal

Frekuensi

Presenta

se (%)

1 Jenis kelamin

L

P

46

24

60,52

31,58

4

2

5,27

2,63

Total 55 92,1 6 7,9

2 Umur

<1 tahun

1-11 tahun

12-19 tahun

20-39 tahun

40 – 58 tahun

5

27

6

8

3

10,21

55,11

12,24

16,32

6,12

1

20

3

3

-

3,70

74,08

11,12

11,12

0,00

Total 49 100 27 100

(Sumber : Data sekunder RSUD. Prof. W. Z. Johannes Kupang 2018)

Dari hasil penelitian pada tabel 4.3 jumlah trombosit pasien DBD

rawat inap di RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang pada tahun 2018 secara

keseluruhan antara perempuan dan laki-laki hampir sama terjadi penurunan

jumlah trombosit atau mengalami trombositopenia.Trombositopenia

merupakan salah satu kriteria laboratorium yang dapat menunjang diagnosis

DBD. Awal pasien masuk rumah sakit biasanya nilai jumlah trombosit normal

Page 45: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

32

kemudian menurun dan semakin menurun sesuai dengan beratnya penyakit dan

terjadinya perdarahan. Dari data tabel distribusi jumlah trombosit pasien DBD

di dapatkan pasien dengan jumlah trombosit <150.000/mm3 atau termasuk

dalam kategori menurun jenis kelamin laki-laki sebanyak 46 orang (60,52%)

dari 76 pasien dan perempuan sebanyak 24 orang (31,58%). Trombositopenia

juga dilihat berdasarkan kelompok umur, dimana kelompok umur yang

beresiko mengalami trombositopenia yaitu usia 1-11 tahun terjadi sebanyak 27

orang (55,11%). Kasus demam berdarah dengue pada anak disebabkan oleh

faktor imunitas tubuh yang belum sempurna bila dibandingkan pada orang

dewasa. Rendahnya jumlah trombosit dapat disebabkan karena sumsum tulang

mengalami hiposeluler akibat adanya hambatan pada semua sistem hemapoesis

sehingga menyebabkan penurunan produksi trombosit pada penderita demam

berdarah dengue (Widyanti, 2016). Ketika jumlah trombosit menurun sampai

<100.000/mm3 dapat menyebabkan gangguan fungsi trombosit, sehingga dapat

terjadi kerusakan vaskuler yang di sebabkan menurunnya integritas vaskuler.

Akibatnya dapat muncul manifestasi perdarahan yang dapat menyebabkan syok

dan semakin memperberat tingkat keparahan demam berdarah (Fitriastri,

2014). Hal ini sesuai dengan penelitian oleh Kan EF (2004) di Manado, jumlah

trombosit dominan pada anak-anak yang menderita DBD dengan jumlah

65.000-133.000 mm3 .

Hasil penelitian ini didukung oleh pernyataan Carribean Epidemiology

Centre pada tahun 2000 yang menyatakan bahwa epidemiologi penderita

Page 46: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

33

demam berdarah dengue terbanyak adalah pada usia anak-anak dan dewasa.

Usia adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kepekaan terhadap infeksi

virus dengue. Usia mempunyai peranan penting untuk timbulnya gejala klinis

berupa kebocoran plasma ( Rasyada, 2014).

Page 47: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

34

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan mengambil data sekunder

pasien demam berdarah dengue (DBD) di bagian rekam medik RSUD Prof.

DR. W. Z. Johannes Kupang Tahun 2018 jumlah pasien DBD didapat

sebanyak 76 kasus dan dapat disimpulkan bahwa:

1. Jumlah kasus DBD berdasarkan karakteristik jenis kelamin laki-laki

sebanyak 65,79% dan perempuan 34,21%. Berdasarkan pasien umur <1

tahun sebanyak 6(7,89%),usia 1-11 tahun sebanyak 47(61,85%), usia 12-

19 sebanyak 9 (11,84%),dan pasien umur 20-39 sebanyak 11(14,48%)

dan usia 40-58 tahun sebanyak 3(3,94%) dari 76 pasien.

2. Kadar Hemoglobin tidak normal lebih banyak terjadi pada usia 1-11

tahun yaitu sebanyak 31(56,36%) dan paling sedikit pada usia 40-58

tahun yaitu sebanyak 3(5,46%). Sedangkan kadar Hb normal paling

banyak terdapat pada usia 1-11 tahun sebanyak 10 (66,67%) dan paling

sedikit pada usia 40-58 tahun sebanyak 0,00%.

3. Jumlah trombosit berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki yang

mengalami trombositopenia sebanyak 46(60,52%) perempuan

24(31,58%).Sedangkan berdasarkan usia yang mengalami

trombositopenia lebih banyak pada usia 1-11 tahun sebanyak

Page 48: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

35

27(55,11%) dan paling sedikit pada usia 40-58 tahun sebanyak 3

orang(6,12%).

B. Saran

1. Bagi Dinas Kesehatan atau Pemerintah terkait agara melakukan upaya

pencegahan terjadinya kasus DBD di NTT terutama pada musim hujan

yaitu dengan melakukan fogging rutin, abatisasi, serta edukasi maupun

perbaikan sarana dan prasarana di Nusa Tenggara Timur.

2. Bagi Institusi dapat menambah informasi bagi prodi Analis Kesehatan

serta mahasiswa/mahasiswi selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini

dengan mengembangkan variabel pada penderita Demam Berdarah

Dengue dengan.

3. Bagi Peneliti untuk dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam

bidang kesehatan khususnya mengenai gambaran kadar hemoglobin dan

jumlah trombosit pada pasien DBD.

Page 49: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

36

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, U, F., 2010. Manajemen Demam Berdarah Berbasis Wilayah. Buletin

Anies, 2006. Manajemen Berbasis Lingkungan Solusi Mencegah dan

Menanggulangi Penyakit Menular, Jakarta: PT Elex Media

Komputind.

Anonim, 2007, Edisi II, Gejala Demam Berdarah Dengue, Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Asrianti. 2018. Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Psien Demam Berdarah

Dengue.

Bandot, 2016. Gejala Demam Berdarah Pada Bayi dan Balita, Cara Penanganan

dan Pencegahannya,Tribun Jambi, 5 Februari 2016.

Belinda, E, Widiyarto, B, Dani., 2012, Karakteristik Penderita Dengue

Hemorrhagic fever di RSUD Prof. W.Z. Johannes Kupang, Laporan

Penelitian, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha.

Brooker, Chiristin, 2001. Kamus Saku Keperawatan Edisi 31, Jakarta : EGC.

Candra, Aryu, 2010. Epidemiologi, Patogenesis dan Faktor Resiko

Penularan, Demam Berdarah Dengue, 2(2): 110-119.

Dinkes Kota Kupang, 2016. Profil Kesehatan Kota Kupang, https://dinkes-

kotakupang.web.id./1-propinsi/Pdf.

Evelyn, CP, 2009, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta. Gramedia.

Faizah, K. N. 2016. Karakteristik Pasien Demam Berdarah Dengue Yang

Menjalani Rawat Inap di RSU Kota Tanggerang Selatan Tahun 2014-

2015. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Fitriastri NH, Nilapsari R, Kusmiati M. Hubungan trombositopenia dengan

manifestasi klinis perdarahan pada pasien demam berdarah dengue

anak. Bandung:Prosiding Pendidikan Dokter 2014: 10-16.Diaskes

tanggal 18-7-2017.

Ginanjar, Genis, 2008, Demam Berdarah. Jakarta : PT Mizan Publika.

Page 50: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

37

Heatubun, CE, Umboh A, Mogan AE, Manopo F. Perbandingan Jumlah

Trombosit Pada Demam Berdarah Dengue Tanpa Syok dan Syok di

RSUP Prof.Dr.R.D. Kandou Manado. e-journal. Unsrat 2013;2:863-7.

Hoffbrand, A. V., dan Moss, P.A.H.,2011, Kapita Selekta Hematologi, Ed, 6,

Kedokteran EGC, Jakarta.

Irwadi D, arif M, Hardjoeno. 2007. Gambaran Serologis IgM-IgG cepat dan

Hematologi Rutin Penderita DBD. Indonesian Jurnal of Clinical

Pathology and Medical Laboratory. 13(2):46.

Kan EF, Rampengan TH. 2004. Factor associated with shock in children with

dengue hemorrhagicfever. Paediatrica Indonesian, 44(9):173-4.

Kemenkes, RI. 2010. Buletin Jendela Epidemiologi: Demam Berdarah Dengue.

Jakarta : Kemenkes RI.

Kemenkes, RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta :Kemenkes

RI.

Lubis M. 2005 Spectrum of DSS in Haji Adam Malik Hospital during 5 years.

Research report from JKPKBPPK.26-5.

Masihor, J, G, Jilly.,Mantik, J, F, Max., Memah, M., Mongan, E, Arthur.,2013,

Hubungan Jumlah Trombosit dan Jumlah Leukosit Pada Pasien Anak

Demam Berdarah Dengue,1(1) 391-395.

Pantandianaan, R., Mantik,J,F,Max., Manoppo, F., Mongan, E, Artrhur., 2014,

Hubungan kadar hemoglobin dengan jumlah trombosit pada pasien

Demam Berdarah Dengue, 1(2):868-872.

Rampengan, SpA(K)., 2005, Penyakit Infeksi Pada Anak, Ed,2, Kedokteran EGC,

Jakarta.

Rasyada, A. 2014. Hubungan Nilai Hematokrit Terhadap Jumlah Trombosit Pada

Penderita Demam Berdarah Dengue. Fakultas Kedokteran UNAND.

Padang.

Sabir, M., Wahyuni, D. R., 2011. Karakteristik Penderita DBD di Rumah Sakit

Wahidin Sudirohusodo Makassar Periode Januari – Desember 2010,

INPIRASI, 1(14): 13-36.

Sadikin,M., 2001, Biokimia Darah, Widya Medika, Jakarta.

Soedarto, 1990, Penyakit – Penyakit Infeksi di Indonesia Widya Medika, Jakarta.

Page 51: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

38

Sumantri, Arif., 2013. Kesehatan Lingkungan : Edisi Revisi, Jakarta: EGC.

Vebriani, L., Wardana, Z., Fridayenti. 2016. Karakteristik Hematologi Pasien

DBD di Bagian Penyakit Dalam RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau

Periode 1 Januari – 31 Desember 2013, 3(1): 1-20.

Wiarto, G. 2013. Fisiologi dan Olahraga.Yogyakarta: Graha Ilmu 30-31.

Widyanti, NN. Hubungan Jumlah Hematokrit dan Trombosit dengan tingkat

keparahan Pasien Demam Berdarah Dengue di Rumah Sakit Sanglah

tahun 2013-2014. E-Jurnal Medika 2016;51-6.

Wijayanti Y. 2008. Peningkatan Kemandirian Dasa Wisma Kelurahan Sekaran

Dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue.

Wirawan, R. 2011. Kualitas Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik Dalam Era

Globalisasi. Dalam : Pemantapan Kualitas Hematologi. Jakarta :

Universitas Indonesia.

World Health Organizatiom (WHO), 2014, Dengue and Severe Dengue. From

World Health Organization.

Yusnia, S, WN. Analisis spasiotemporal kasus DBD di Kecamatan Tembalang

Bulan Januari- Juni 2009. Artikel Karya Tulis Ilmiah. Universitas

Diponegoro. 2010.

Page 52: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

39

Lampiran 1.

SKEMA KERJA

Pengajuan dan permohonan izin penelitia

Pengajuan dan Permohonan Izin

Penelitian

Pengumpulan Data Rekam Medik di

RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang

Tahun 2018

Analisa dan Pengolahan Data

Penyajian Data Dalam Bentuk Distribusi

Frekuensi

Kesimpulan

Page 53: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

40

Lampiran 2.

Surat Izin Penelitian

Page 54: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

41

Page 55: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

42

Lampiran 3.

Surat Selesai Penelitian

Page 56: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

43

Lampiran 4.

Data pengambilan Kadar Hb dan Jumlah Trombosit Pasien DBD Tahun 2018

No JK Umur Jumlah Trombosit Kadar Hb

1 L 3 thn 118x103/µl 10,9 g/dL

2 P 7 thn 133 x103/µl 9,2 g/dl

3 L 8 thn 122 x103/µl 10,8 g/dl

4 P 23 thn 33 x103/µl 7,9 g/dl

5 L 3 thn 293 x103/µl 11,4 g/dl

6 P 12 thn 39 x103/µl 16,6 g/dl

7 L 18 thn 154 x103/µl 12,o g/dl

8 L 6 thn 131 x103/µl 11,0 g/dl

9 P 29 thn 49 x103/µl 10,7 g/dl

10 P 4 thn 95 x103/µl 12,8 g/dl

11 L 35 thn 161 x103/µl 13,4 g/dl

12 P 3 thn 67 x103/µl 11,6 g/dl

13 L 7 bln 35 x103/µl 11,2 g/dl

14 L 0 bln 31 x103/µl 9,8 g/dl

15 L 8 bln 16 x103/µl 13,0 g/dl

16 L 0 bln 30 x103/µl 12,8 g/dl

17 L 9 bln 145 x103/µl 15,1 g/dl

18 L 10 thn 35 x103/µl 12,5 g/dl

19 P 3 bln 89 x103/µl 13,3 g/dl

20 L 21 thn 11,3 x103/µl 14,4 g/dl

21 L 20 thn 197 x103/µl 11,0 g/dl

22 L 20 thn 41 x103/µl 11,2 g/dl

23 L 11 thn 116 x103/µl 12,0 g/dl

24 P 12 thn 85 x103/µl 12,6 g/dl

25 p 8 thn 179 x103/µl 11,2 g/dl

26 L 4 thn 86 x103/µl 9,9 g/dl

27 P 5 thn 210 x103/µl 9,2 g/dl

28 L 6 thn 66 x103/µl 12,3 g/dl

29 L 1 thn 75 x103/µl 11,3 g/dl

30 L 34 thn 48 x103/µl 10,8 g/dl

31 L 3 thn 47 x103/µl 14,8 g/dl

32 L 4 thn 129 x103/µl 13,1 g/dl

33 P 40 thn 85 x103/µl 10,4 g/dl

34 P 12 thn 80 x103/µl 11,2 g/dl

35 P 23 thn 69 x103/µl 11,5 g/dl

36 P 5 thn 68 x103/µl 13,5 g/dl

Page 57: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

44

37 L 24 thn 28 x103/µl 11,0 g/dl

38 L 6 thn 63 x103/µl 9,5 g/dl

39 L 3 thn 215 x103/µl 10,6 g/dl

40 P 30 thn 45 x103/µl 11,7 g/dl

41 P 8 thn 40 x103/µl 10,2 g/dl

42 P 5 thn 91 x103/µl 13,6 g/dl

43 p 29 thn 73 x103/µl 11,3 g/dl

44 L 49 thn 74 x103/µl 11,9 g/dl

45 L 50 thn 68 x103/µl 13,4 g/dl

46 P 3 thn 151 x103/µl 11,4 g/dl

47 P 7 thn 26 x103/µl 9,5 g/dl

48 L 14 thn 174 x103/µl 8,8 g/dl

49 L 13 thn 52 x103/µl 12,0 g/dl

50 L 10 thn 98 x103/µl 11,1 g/dl

51 L 12 thn 22 x103/µl 13,0 g/dl

52 L 10 thn 29 x103/µl 11,0 g/dl

53 L 6 thn 30 x103/µl 12,4 g/dl

54 L 6 thn 48 x103/µl 13 g/dl

55 L 2 thn 300 x103/µl 11,5 g/dl

56 L 1 thn 115 x103/µl 14,0 g/dl

57 L 3 thn 120 x103/µl 12,2 g/dl

58 P 6 thn 36 x103/µl 11,7 g/dl

59 P 6 thn 28 x103/µl 13,1 g/dl

60 P 9 thn 110 x103/µl 12,3 g/dl

61 L 7 thn 78 x103/µl 12,0 g/dl

62 L 1 thn 116 x103/µl 9,2 g/dl

63 P 1 thn 145 x103/µl 8,4 g/dl

64 p 1 thn 125 x103/µl 6,6 g/dl

65 L 1 thn 100 x103/µl 8,3 g/dl

66 L 2 thn 76 x103/µl 12,0 g/dl

67 L 3 thn 81 x103/µl 11,o g/dl

68 L 4 thn 112 x103/µl 11,8 g/dl

69 L 4 thn 98 x103/µl 13,1 g/dl

70 L 5 thn 77 x103/µl 12,9 g/dl

71 L 5 thn 41 x103/µl 11,3 g/dl

72 L 1 thn 40 x103/µl 9,0 g/dl

73 L 6 thn 59 x103/µl 14,0 g/dl

74 L 13 thn 141 x103/µl 13,3 g/dl

75 P 13 thn 111 x103/µl 12,1 g/dl

76 L 11 thn 80 x103/µl 11,0 g/dl

Page 58: GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH TROMBOSIT …

45

Lampiran 5.

Foto Penelitian