KADAR ALKOHOL PADA TAPE SINGKONG (Manihot utilissima ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/232/1/Ahmad Samuri...

61
i KADAR ALKOHOL PADA TAPE SINGKONG (Manihot utilissima) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH NANAS (Ananas comosus) (Studi diPasar Legi Kabupaten Jombang) KARYA TULIS ILMIAH AHMAD SAMURI 14.131.0038 PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2017

Transcript of KADAR ALKOHOL PADA TAPE SINGKONG (Manihot utilissima ...repo.stikesicme-jbg.ac.id/232/1/Ahmad Samuri...

i

KADAR ALKOHOL PADA TAPE SINGKONG (Manihot utilissima) DENGAN

PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH NANAS (Ananas comosus) (Studi diPasar Legi Kabupaten Jombang)

KARYA TULIS ILMIAH

AHMAD SAMURI

14.131.0038

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

2017

ii

KADAR ALKOHOL PADA TAPE SINGKONG (Manihot utilissima) DENGAN

PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH NANAS (Ananas comosus) (Studi di Pasar LegiKabupaten Jombang)

Karya Tulis Ilmiah Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan

Menyelesaikan Studi di Program Studi Diploma III Analis Kesehatan

AHMAD SAMURI

14.131.0038

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

2017

iii

ABSTRAK

KADAR ALKOHOL PADA TAPE SINGKONG (Manihot utilissima) DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK BUAH NANAS (Ananas comosus)

(Studi di Pasar Legi Kabupaten Jombang)

Ahmad Samuri*, Farach Khanifah, S.Pd., M.Si**, Ruliati, S.KM., M.Kes*** D-III Medical Laboratory STIKes ICMe Jombang

[email protected]

Singkong (Manihot utilissima) merupakan salah satu makanan di Indonesia yang dapat diolah menjadi tape melalui proses fermentasi. Proses fermentasi pada singkong (Manihot utilissima) dapat menghasilkan kadar alkohol. Permasalahan dari penelitian ini adalah kadar alkohol pada tape singkong (Manihot utilissima) dengan penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus). Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kadar alkohol pada tape singkong (Manihot utilissima) dengan penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus) di Kabupaten Jombang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dan populasinya adalah tape singkong (Manihot utilissima) dengan penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus). Teknik pengambilan sampling menggunakan sequencial sampling dan variabelnya adalah kadar alkohol pada tape singkong (Manihot utilissima) dengan penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus). Metode pemeriksaan yang digunakan dalam penelitian adalah destilasi kemudian disajikan dalam tabel distribusi hasil frekuensi. Pengolahan data menggunakan coding dan tabulating. Kadar alkohol pada tape singkong (Manihot utilissima) dengan penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus) 1.41 %, sedangkan kadar alkohol pada tape singkong (Manihot utilissima) tanpa ekstrak buah nanas (Ananas comosus) 1.14 %. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kadar alkohol pada tape singkong (Manihot utilissima) dengan penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus) meningkat. Kata Kunci :Fermentasi, Kadar Alkohol, Tape Singkong (Manihot utilissima)

iv

ABSTRACT

THE ALCOHOL LEVEL ON CASSAVA TAPE (Manihot utilissima) WITH THE ADDITION OF PINEAPPLE EXTRACT (Ananas comosus)

(Study at Traditional Market in Jombang Regency)

Ahmad Samuri*, Farach Khanifah, S.Pd., M.Si**, Ruliati, S.KM., M.Kes*** D-III Medical Laboratory STIKes ICMe Jombang

[email protected]

Cassava (Manihot utilissima) is a food in Indonesia which can be processed to be tape through fermentation process. The fermentation process on cassava (Manihot utilissima) can produce alcohol. The problem of this research is alcohol level on cassava tape (Manihot utilissima) with the addition of pineapple extract (Ananas comosus). The purpose of this study is to know the alcohol level on cassava tape (Manihot utilissima) with the addition of pineapple extract (Ananas comosus) in Jombang regency.

This research was descriptive research, and the population is cassava tape (Manihot utilissima) with the addition of pineapple extract (Ananas comosus). The sampling technique is using sequencial sampling and the variables is alcohol level on cassava tape (Manihot utilissima) with the addition of pineapple extract (Ananas comosus). The examination method used in this research is distillation and then presented in the distribution table of frequency result. Data processing using coding and tabulating.

The alcohol level on cassava tape (Manihot utilissima) with the addition of pineapple extract (Ananas comosus) was 1.41%, while alcohol level on cassava tape (Manihot utilissima) without pineapple extract (Ananas comosus) was 1.14%. The conclusion of this research is alcohol level on cassava (Manihot utilissima) tape with addition of pineapple (Ananas comosus) extract is increas. Keywords : Fermentation,Alcohol Level, Cassava Tape (Manihot utilissima)

v

vi

vii

vii

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sumenep, 18 April 1995 dari pasangan Bapak Atwi

dan Ibu Masna. Penulis merupakan putra pertama dari dua bersaudara.

Tahun 2007 penulis lulus dari SDN Gapura Barat I, tahun 2010 penulis

lulus dari SMPN 1 Gapura, tahun 2013 penulis lulus dari SMKN 1 Sumenep. Dan

pada tahun 2014 lulus seleksi masuk STIKes Insan Cendekia Medika Jombang.

Penulis memilih Program Studi DIII Analis Kesehatan dari lima pilihan program

studi yang ada di STIKes Insan Cendekia Medika Jombang.

Demikian riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Jombang, 28 Juli 2017

Ahmad Samuri

ix

MOTTO

“Jauhilah segala hal atau siapapun

yang merenggut kebahagiaan darimu

Hidup terlalu singkat untuk dihabiskan

denganorang-orang bodoh”

x

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha

Penyayang, segala puji syukur peneliti panjatkan kehadirat-Nya, atas segala

karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis

ilmiah dengan judul “Kadar Alkohol Pada Tape Singkong (Manihot utilissima)

Dengan Penambahan Ekstrak Buah Nanas (Ananas comosus)” sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Analis Kesehatan STIKes Insan

Cendekia Medika Jombang.

Keberhasilan karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak, oleh karena itu pada kesempatan yang berbahagia ini peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada H. Bambang Tutuko, SH., S.Kep., Ns.,

MHselaku Ketua STIKes ICMe Jombang, Erni Setiyorini, S.KM., MM dan staff

dosen D-III Analis Kesehatan STIKes ICMe Jombang, Dr. Hariyono, S. Kep. Ns.,

M. Kep, selaku penguji utama,Farach Khanifah, S.Pd., M.Si. dan Ruliati, S.KM.,

M.Kes, selaku pembimbing, kedua orang tuakuyang telah memberikan dorongan

dengan untaian doa selama peneliti menempuh pendidikan, serta semua pihak

yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis

hingga terselesaikannya pembuatan karya tulis ilmiah ini.

Peneliti menyadari bahwa dengan segala keterbatasan yang dimiliki, karya

tulis ilmiah yang peneliti susun masih jauh dari kesempurnaan. Kritik, saran, dan

nasihat sangat diharapkan oleh peneliti demi kesempurnaan karya ini.

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat terutama bagi peneliti dan bagi

kita semua.

Jombang, 28 Juli 2017

Peneliti

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ................................................................................... ii

ABSTRAK ................................................................................................ iii

ABSTRACT ............................................................................................. iv

LEMBAR PERSETUJUAN ....................................................................... v

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ vi

SURAT PERNYATAAN ........................................................................... vii

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... viii

MOTTO ................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................ x

DAFTAR ISI ............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tape ............................................................................................. 4

2.2 Singkong (Manihot Utilissima) ...................................................... 5

2.3 Nanas (Ananas Comosus) ........................................................... 7

2.4 Fermentasi ................................................................................... 9

xii

2.5 Alkohol ......................................................................................... 11

2.6 Metode Pengukuran Kadar Alkohol .............................................. 13

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konsep ......................................................................... 13

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Waktu Dan Tempat Penelitian ...................................................... 17

4.2 Desain Penelitian .................................................................. 17

4.3 Kerangka Kerja............................................................................. 18

4.4 Populasi Dan Sampling ................................................................ 19

4.5 Identifikasi Dan Definisi Operasional Variabel .............................. 19

4.6 Pengumpulan Data ................................................................ 20

4.7 Teknik Pengolahan Dan Analisis Data .......................................... 24

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian ............................................................................ 26

5.2 Pembahasan ................................................................................ 26

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan .................................................................................. 30

6.2 Saran ........................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Komposisi Gizi Tape per 100 gram ............................................... 5

Tabel 2.2 Daftar Susunan Zat Gizi Singkong dalam 100 gram ...................... 7

Tabel 2.3 Kandungan Gizi Buah Nanas dalam 100 gram ............................. 9

Tabel 4.1 Definisi Operasional ...................................................................... 20

Tabel 4.2 Kadar Alkohol Berdasarkan Berat Jenis ........................................ 23

Tabel 5.1 Data Hasil Pemeriksaan ................................................................ 26

Tabel 5.2 Analisa Data Hasil Pemeriksaan ................................................... 26

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Singkong (Manihot utilissima)......................................... 6

Gambar 2.2 Nanas (Ananas Comosus) ............................................. 8

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual .................................................... 15

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Pengukuran Kadar Alkohol ................... 18

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Konsul Pembimbing I

Lampiran 2. Lembar Konsul Pembimbing II

Lampiran 3. Surat Pemberitahuan Siap Seminar Proposal

Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 5. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian KTI

Lampiran 6. Surat Pemberitahuan Seminar Hasil KTI

Lampiran 7. Perhitungan Kadar Alkohol

Lampiran 8. Hasil Uji Kadar Alkohol Laboratorium Baristand

Lampiran 9. Dokumentasi

Lampiran 10. Lembar Pernyataan Bebas Plagiasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Singkong (Manihot utilissima) merupakan salah satu makanan harian di

Indonesia yang dapat disajikan dalam bentuk tape melalui proses fermentasi

(Marminah, 2012). Singkong (Manihot utilissima) merupakan komoditas hasil

pertanian yang banyak ditanam di Indonesia dan merupakan sumber

karbohidrat yang penting setelah beras, dengan kandungan karbohidrat

adalah 34,7% (Hasanah, 2012)

Fermentasi adalah proses metabolisme dimana akan terjadi perubahan-

perubahan kimia dalam substrat organik, kegiatan atau aktivitas mikroba

yang membusukkan bahan-bahan yang difermentasi. Fermentasi akan

menghasilkan alkohol yang berbeda-beda tergantung pada kandungan

karbohidrat masing-masing bahan fermentasi. (Lisdiana dan Soemadi,

1997). Tape adalah suatu produk fermentasi dari bahan-bahan sumber pati

seperti ketela pohon dengan penambahan ragi di dalam proses

pembuatannya dan menjadi produk pangan olahan tradisional Indonesia

dengan tekstur lunak dan sedikit berair (Asnawi, 2013). Adanya kadar

alkohol dapat dilihat dari teksturnya yang berair.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 86/Menkes/Per/IV/77

tentang minuman keras, minuman beralkohol dikategorikan sebagai

minuman keras dan dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan persentase

kandungan etanol volume per volume pada suhu 200C. Minuman dengan

kadar etanol 1-5% dikategorikan sebagai minuman keras golongan A,

minuman dengan kadar etanol lebih dari 5% sampai dengan 20% tergolong

2

….

minuman keras golongan B, sedangkan minuman dengan kadar etanol

golongan C mengandung etanol lebih dari 20% sampai 55%.

Penelitian Yulianti (2014) tentang uji kadar alkohol pada tape beras,

tape ketan hitam dan tape singkong (Manihot utilissima) menunjukkan

bahwa bahan pembuatan tape yang kandungan karbohidratnya besar,

mempunyai kadar alkohol tinggi. Kadar alkohol paling tinggi pada tape beras

(11%) dan kadar alkohol paling rendah pada tape singkong (Manihot

utilissima) (6,92%). Hal ini juga didukung oleh penelitian Hasanah (2012)

tentang pengaruh lama fermentasi terhadap kadar alkohol tape singkong

(Manihot utilissima) menunjukkan bahwa semakin lama waktu fermentasi

semakin tinggi kadar alkohol, tetapi uji kadar protein tape singkong (Manihot

utilissima) dengan penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus)

menunjukkan bahwa semakin tinggi volume ekstrak buah nanas (Ananas

comosus), semakin tinggi pula kadar protein pada tape singkong (Manihot

utilissima) yaitu pada volume 25 mL sebesar 0,53%, pada volume 37,5 mL

sebesar 0,83% dan pada volume 50 mL sebesar 1,24%, sehingga diperoleh

kadar protein pada tape singkong (Manihot utilissima) yang menggunakan

ekstrak buah nanas (Ananas comosus) lebih tinggi dibandingkan tape

singkong (Manihot utilissima) tanpa ekstrak buah nanas (Ananas comosus)

(Wulandari, 2008). Tape singkong (Manihot utilissima) yang akan dianalisa

merupakan tape dengan tekstur yang berair.

Penetapan kadar alkohol yang terdapat pada tape dengan pemberian

sari buah nanas (Ananas comosus) dibandingkan dengan tape tanpa

pemberian ekstrak buah nanas (Ananas comosus) belum diungkap, maka

dengan latar belakang dilakukan penelitian tentang “Kadar Alkohol Pada

Tape Singkong (Manihot utilissima) Dengan Penambahan Ekstrak Buah

Nanas (Ananas comosus) di Kabupaten Jombang”

3

….

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan

yaitu berapa kadar alkohol pada tape singkong (Manihot utilissima) dengan

penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus) di Kabupaten

Jombang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini untuk

mengetahui kadar alkohol pada tape singkong (Manihot utilissima) dengan

penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus) di Kabupaten

Jombang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah

tentang kadar alkohol pada tape singkong (Manihot utilissima) dengan

penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus).

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan

data bagi peneliti selanjutnya dari segala segi yang mencakup tentang

penelitian kadar alkohol pada tape singkong (Manihot utilissima) dengan

penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus).

4

…. 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tape

Aneka bahan pangan yang mengandung karbohidrat dapat diolah

menjadi makanan khas yang disebut tape.Bahan pangan yang umumnya

dibuat tape adalah singkong (Manihot utilissima), beras ketan putih

maupun beras ketan hitam serta sorgum (Rukmana dan Yuniarsih, 2001

dalam Wulandari, 2008).Tape merupakan makanan selingan yang cukup

populer di Indonesia. Umumnya ada dua tipe tape, yaitu tape ketan dan

tape singkong. Di Indonesia tape singkong dan tape ketan banyak

dimanfaatkan untuk hidangan seperti cake, es campur, permen tape,

kolak, dan lain-lain. Tape memiliki rasa manis dan sedikit mengandung

alkohol, memiliki aroma yang segar, bertekstur lunak, dan sedikit berair

(Hidayat, dkk, 2006).

Tape merupakan salah satu produk hasil fermentasi. Beras, ketan,

jagung dan ketela pohon, dapat digunakan sebagai bahan dasar

pembuatan tape. Bahan-bahan tersebut dikukus hingga matang,

dihamparkan di tampah dan setelah dingin dibubuhi ragi, kemudian

campuran itu ditaruh dalam belangga, ditutup dengan daun pisang dan

disimpan dalam tempat yang sejuk. Kemudian terjadi proses fermentasi

karena proses dari organisme-organisme yang terdapat dalam ragi

(Heyne, 1987).

Tape mempunyai tekstur yang lunak, rasa yang asam manis dan

sedikit mengandung alkohol. Selama fermentasi, tape mengalami

perubahan, perubahan biokimia akibat aktivitas mikroorganisme. Pada

5

….

dasarnya semua bahan pangan yang kaya akan karbohidrat dapat diolah

menjadi tape. Berdasarkan bahan bakunya, dikenal berbagai jenis tape

yaitu tape ketan, tape singkong (Manihot utilissima), tape beras, tape

sorgum, tape pisang, tape ubi jalar dan tape sukun, akan tetapi dewasa ini

yang paling populer adalah tape singkong (Manihot utilissima) dan tape

ketan (Wulandari, 2008).

Tabel 2.1. Komposisi gizi tape singkong (Manihot utilissima), tape ketan putih dan tape ketan hitam(dalam 100 gram bahan).

Zat Gizi Tape Singkong Tape Ketan Putih Tape ketan hitam

Energi (k kal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g) Kalsium (mg) Fosfor (mg) Besi (mg) Vitamin B1 (mg) Air (g)

173 0,5 0,1

42,5 30 30

0 0,07 56,1

172 3,0 0,5

37,5 6

35 0,5

0,04 58,9

166 3,8 1,0

34,4 8,0

106,0 1,6

0,02 50,2

Sumber : Direktorat Gizi, Depkes RI (1992)

Tape merupakan salah satu jenis makanan dari hasil fermentasi bahan

baku yang diberi ragi sebagai sumber mikrobanya. Tape sebagai hasil

fermentasi menghasilkan alkohol dan gula (Wulandari, 2008).

2.2 Singkong (Manihot utilissima)

Di Indonesia, singkong (Manihot utilissima) dijadikan makanan pokok

ketiga setelah padi dan jagung. Singkong (Manihot utilissima) dan berbagai

produk olahan singkong (Manihot utilissima) memiliki nilai gizi yang cukup

tinggi dengan komposisi yang lengkap. Makanan dari singkong (Manihot

utilissima) mampu menyediakan energi dalam jumlah yang cukup tinggi,

dan kandungan gizinya berguna bagi kesehatan tubuh (Suhardi,dkk, 2002).

Singkong (Manihot utilissima)adalah pohon tahunan tropika dan

subtropika dari keluarga Euphorbiaceae.Umbinya dikenal luas sebagai

makanan pokok penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.

Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan.Umbi singkong

6

….

(Manihot utilissima) tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari

pendingin (Jiwandori, 2015).

Gambar 2.1. Singkong (Manihot utilissima)

Singkong (Manihot utilissima) merupakan batang berkayu yang

tumbuh tegak, beruas-ruas, berbuku-buku dan ketinggiannya mencapai

3m. Di dalam batangnya ada liang yang berisi semacam gabus yang

berwarna putih. Daunnya serupa tangan manusia dengan jari-jari (helaian

daun terbelah dalam-dalam).Umbi akar berukuran besar, memanjang

dengan kulit luar berwarna coklat suram (Steenis, 1998).

Tanaman singkong (Manihot utilissima) menurut Steenis (1998)

merupakan tanaman yang memiliki klasifikasi sebagai berikut :

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio : Angiospermae

Classis : Dicotyledoneae

Ordo : Euphorbiales

Familia : Euphorbiaceae

Genus : Manihot

Singkong (Manihot utilissima) merupakan jenis ubi yang paling banyak

dikonsumsi masyarakat, singkong (Manihot utilissima) mengandung

glukosa yang jumlahnya bervariasi. Bila kadar glukosa lebih dari 100 mg /

1kg singkong (Manihot utilissima) ini termasuk singkong (Manihot

utilissima) manis (Tarwotjo, 1998).

7

….

Tabel 2.2.Daftar susunan zat gizi dalam 100 gram singkong (Manihot utilissima).

Zat gizi Kandungan

Kalori Protein Lemak Karbohidrat Zat kapur ( Ca ) Phospor ( P ) Zat besi ( Fe ) Vitamin A Thiamin Vitamin B1

146kalori 1,6 gram 0,3 gram

34,7 gram 33 gram 33 gram 0,7 gram

0 SI 0,02 SI

30 SI

Sumber :Daftar analisa bahan makanann DepKes RI, 1981

Singkong (Manihot utilissima) yang umum diolah menjadi tape adalah

singkong (Manihot utilissima) manis yang berwarna putih atau kuning.

Singkong (Manihot utilissima) yang belum berumur enam bulan kadar

airnya masih sangat tinggi dan zat tepungnya masih sedikit. Sebaliknya

singkong (Manihot utilissima) yang sudah lewat umur satu tahun sudah

banyak mengandung serat dan patinya juga sudah mulai berkurang serta

tidak enak dimakan (Marminah, 2012).

2.3 Nanas (Ananas comosus)

Nanas (Ananas comosus) bukan tanaman asli Indonesia.Nanas

(Ananas comosus) berasal dari benua Amerika dan masuk ke wilayah

Indonesia diduga pada abad ke-15, tepatnya tahun 1599.Penyebaran

nanas (Ananas comosus) di Indonesia pada mulanya hanya sebagai

tanaman pengisi di lahan pekarangan, tetapi lambat laun meluas

dikebunkan di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah nusantara

(Rukmana, 1996).

Tanaman nanas (Ananas comosus) mudah tumbuh di berbagai jenis

tanah dan iklim.Setiap musim panen tiba, banyak buah nanas (Ananas

comosus) yang rusak sebelum sampai ke tangan konsumen. Terjadinya

kerusakan ini jelas akan merugikan petani. Untuk itu perlu dikembangkan

proses pengolahan buah nanas (Ananas comosus) yang dapat

8

….

menghasilkan suatu produk yang dapat meningkatkan pendapatan petani.

Salah satu proses pengolahannya yaitu dengan diproses menjadi vinegar.

Vinegar berasal dari kata vinaigre (bahasa Perancis) yang artinya anggur

yang telah asam, yaitu suatu produk yang dihasilkan dari fermentasi bahan

yang mengandung gula atau pati menjadi alkohol (Kwartiningsih, 2009).

Gambar 2.2. Nanas (Ananas comosus)

Nanas (Ananas comosus) merupakan tanaman yang memiliki banyak

manfaat pada hampir semua bagian untuk pangan, pakan maupun bahan

baku industri. Nanas (Ananas comosus) matang mempunyai aroma yang

harum, berwarna kuning kehijauan dan keras.Buah nanas (Ananas

comosus) mengandung zat glukosa, fruktosa, manit, sukrosa, asam

organik, protein dan bromelin (Lisdiana dan Soemadi, 1997 dalam

Wulandari, 2008). Nanas (Ananas comosus) yang matang enak dimakan

segar, rasanya manis, ada pula yang manis asam. Buah yang matang

dapat pula dibuat minuman (jus) atau kalengan (Sunarjono, 1997).Rasa

pada buah nanas merupakan perpaduan antara gula dan asam.Gula yang

terkandung dalam nanas (Ananas comosus) yaitu glukosa 2.32%, fruktosa

1.42%, dan sukrosa 7.89%.Asam-asam yang terkandung dalam buah

nanas (Ananas comosus) adalah asam sitrat, asam malat, dan asam

oksalat.Di samping itu, buah nanas (Ananas comosus) mengandung gizi

yang cukup tinggi dan lengkap (Rukmana, 1996).

9

….

Menurut Steenis (1998), klasifikasi nanas adalah sebagai berikut :

Divisio : Spermatophyta

Sub divisio : Angiospermae

Classis : Monocotyledoneae

Ordo : Bromeliales

Familia : Bromeliaceae

Genus : Ananas

Spesies : Ananas comosus

Tabel 2.3.Kandungan gizi buah nanas (Ananas comosus) dalam 100 gram bahan.

Kandungan Gizi Jumlah

Kalori Protein Lemak Karbohidrat Fosfor Zat Besi Vitamin A Vitamin B1 Vitamin C Air Bagian dapat dimakan (Bdd)

52.000 kal 0,40 gram 0,20 gram

16,00 gram 11,00 mg 0,30 mg

130,00 Sl 0,08 mg

24,00 mg 85,30 gram

53 %

Sumber :Direktorat Gizi DepKes R.I. (1981)

Menurut Ashari (1995), buah nanas (Ananas comosus) yang telah

matang tidak tahan lama, 4-5 hari setelah panen sudah membusuk. Bagian

yang dapat dimakan buah nanas mengandung air sebanyak 85%, protein

0,4%, gula 14%, lemak 0,1%, serat 0,5% serta banyak mengandung

vitamin A dan B1. Tanaman nanas (Ananas comosus) berupa herba

tahunan, tingginya antara 90-100 cm, sebaran daun seluas 130-150 cm.

2.4 Fermentasi

Fermentasi adalah proses metabolisme dimana akan terjadi

perubahan-perubahan kimia dalam substrat organik, kegiatan atau aktivitas

mikroba yang membusukkan bahan-bahan yang difermentasi. Perubahan

kimia tergantung pada macam bahan, macam mikroba, pH, suhu, adanya

10

….

aerasi atau usaha lain yang berbeda dengan faktor-faktor diatas, misalnya

penambahan-penambahan bahan tertentu untuk menggiatkan fermentasi

(Tarigan, 1988).

Faktor-faktor yang mempengaruhi fermentasi :

1) Ragi

Pembuatan tape dengan takaran ragi terlalu sedikit mengakibatkan

proses fermentasi menjadi lambat, sebaliknya jika takaran ragi terlalu

banyak maka proses fermentasi dan pembusukan yang terjadi terlalu

cepat dan kurang efektif.

2) Suhu

Suhu yang digunakan dalam fermentasi akan mempengaruhi

mikroba yang berperan dalam proses fermentasi. Suhu optimal pada

proses fermentasi yaitu 35°C dan 40°C.

3) Oksigen

Oksigen merupakan faktor utama dalam pengendalian

fermentasi.Bila tersedia O2 dalam jumlah besar, maka produksi sel-sel

khamir dipacu.Bila produksi alkohol yang dikehendaki, maka diperlukan

suatu penyediaan O2 yang sangat terbatas.Produk akhir dari suatu

fermentasi sebagian dapat dikendalikan dengan tegangan O2 substrat

apabila faktor-faktor lainnya optimum.

4) Pengaruh pH

Mikroba tertentu dapat tumbuh pada kisaran pH yang sesuai untuk

pertumbuhannya.Khamir dapat hidup pada pH rendah yaitu antara 1-2.

5) Substrat

Mikroba memerlukan substrat yang mengandung nutrisi sesuai

dengan kebutuhan untuk pertumbuhannya. Proses fermentasi yang

11

….

terjadi selama pembuatan tape pada dasarnya meliputi empat tahap

penguraian, antara lain sebagai berikut :

a. Molekul-molekul pati terpecah menjadi dekstrin dan gula-gula

sederhana, proses ini disebut hidrolisis enzimatis.

b. Gula yang terbentuk akan diubah menjadi alkohol.

c. Alkohol akan diubah menjadi asam-asam organik oleh bakteri

Pediococcus dan Acetobacter melalui proses oksidasi alkohol.

d. Sebagian asam organik akan bereaksi dengan alkohol membentuk

ester yang memberi cita rasa pada tape.

Reaksi yang terjadi dalam fermentasi alkohol sebagai berikut :

C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2

Glukosa etanol karbondioksida

2.5 Minuman Beralkohol

Istilah alkohol dalam kehidupan sehari-hari sering dikaitkan dengan

minuman keras.Bahan aktif dalam minuman keras atau minuman

beralkohol adalah etanol atau etil alkohol (Novitasari, 2014).Menurut

catatan arkeologi, minuman beralkohol sudah dikenal manusia kurang lebih

500 tahun yang lalu.Minuman beralkohol merupakan bagian dari kehidupan

manusia sehari-hari pada kebudayaan tertentu, sehingga istilah drinking

mempunyai arti minum minuman beralkohol atau minuman

keras.Kandungan alkohol pada berbagai minuman keras berbeda-beda. Bir

mengandung 3 - 5%, anggur 10 - 14%, sherry, port mustakel berkadar

alkohol 20%, sedangkan wisky, gin, rum, vodka, dan brendy berkadar

alkohol 40 - 45% (Yulianti, 2014). Minuman keras atau minuman beralkohol

adalah minuman yang mengandung zat etanol. Etanol adalah zat atau

bahan yang bila dikonsumsi akan menurunkan tingkat kesadaran bagi

konsumennya (Sasangka, 2003).

12

….

Tanda-tanda fisik penyalahgunaan alkohol, yaitu : penurunan berat

badan, sakit di perut, mati rasa di tangan dan kaki, bicara meracau,

kegoyangan sementara saat mabuk. Pengaruh alkohol terhadap tubuh

sebagai suatu depresan dan dapat memperlambat kegiatan otak.Tingkat

keracunan yang tinggi dapat membuat peminum menjadi koma dan

meninggal.Masing-masing akibat tersebut berbeda sesuai dengan

bagaimana tubuh orang tersebut mencerna alkohol, jumlah alkohol yang

dikonsumsi dan apakah kegiatan minum sebelumnya telah ditoleransi

(Utina, 2012). Minuman keras juga memiliki zat adiktif, yaitu zat yang

apabila dikonsumsi walaupun hanya sekali akan membuat orang tersebut

merasa ingin terus mengkonsusmsinya dan akhirnya akan bergantung

pada minuman keras. Seseorang pecandu minuman keras tidak dapat lagi

berhenti minum tanpa merasakan akibat yang buruk bagi dirinya yaitu

menjadi tergantung pada minuman keras, secara fisik maupun psikologis.

Minuman keras merupakan penekanan terhadap aktifitas di bagian susuan

saraf pusat. Peminum minuman keras akan kekurangan rasa pencegah

atau sifat menghalangi, merasa bebas dari rasa tanggungjawab dan

kegelisahan pengawasan terhadap pikiran dan badan terancam akibat

dirinya mabuk (Sasangka, 2003).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

86/Menkes/Per/IV/77 tentang minuman keras, minuman beralkohol

dikategorikan sebagai minuman keras dan dibagi menjadi 3 golongan

berdasarkan persentase kandungan etanol volume per volume pada suhu

200C. Minuman dengan kadar etanol 1-5% dikategorikan sebagai minuman

keras golongan A, minuman dengan kadar etanol lebih dari 5% sampai

dengan 20% tergolong minuman keras golongan B, sedangkan minuman

13

….

dengan kadar etanol golongan C mengandung etanol lebih dari 20%

sampai 55%.

2.6 Metode Pengukuran Kadar Akohol

Ada banyak cara untuk mengukur kadar alkohol yaitu destilasi,

kromatografi gas, dan hidrometer alkohol. Setiap metode memiliki

keunggulan dan kekurangan masing-masing.Keunggulan destilasi yaitu

dapat memisahkan zat dengan perbedaan titik didih yang tinggi dan produk

yang dihasilkan benar-benar murni (Adiprabowo, 2010).

Dalam kimia, sering dihadapi masalah yang berhubungan dengan

cara memisahkan solute (zat terlarut) atau solvent (zat pelarut) dari

larutannya. Jika solute bukan volatil atau kurang volatil dibandingkan

solventnya maka, solvent dapat dipisahkan dengan destilasi.Destilasi

adalah pemisahan dua zat atau lebih yang mempunyai perbedaan titik

didih. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih

rendah akan menguap lebih dulu. Dengan mengatur suhu secara cermat

komponen larutan akan menguap dan mengembunkan komponen demi

komponen secara bertahap. Proses pengembunan terjadi dengan

mengalirkan uap ke tabung pendingin (Hasanah, 2012).

Adapun tahapan metode destilasi adalah ditimbang 50 gram tape dan

ditumbuk sampai halus dengan menggunakan mortar. Penumbukan tape

bertujuan untuk memudahkan etanol yang terkandung pada tape untuk

menguap. Ditambah 50 mL aquades. Campuran tersebut dimasukkan

dalam labu alas bulat dan labu destilat dipasang pada alat destilasi dan

ditetapkan pada suhu normal etanol dan air yaitu 780C – 1000C. Didestilasi,

pada proses ini senyawa yang menguap terlebih dahulu adalah etanol dan

air karena mempunyai titik didih paling rendah yaitu 780C dan 1000C

dibandingkan dengan senyawa-senyawa yang lain seperti glukosa dengan

14

….

titik didih 1460C, dan asam asetat dengan titik didih 118,10C. Uap etanol

yang keluar dari labu alas bulat akan keluar melewati pipa L dan

diembunkan kembali dengan pendingin/kondensor dari berwujud uap

menjadi cair, destilat yang sudah diembunkan ditampung dalam tempat.

Mendestilasi dan hasil destilasi ditampung dalam erlenmeyer 50

mL.Memasukkan sampel kedalam piknometer yang sudah

ditimbang.Menunggu sampai suhu mencapai 20 oC.Setelah suhu mencapai

20 oC ditimbang menggunakan neraca analitik (Hasanah, 2012).

15

….

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konseptual merupakan bagian penelitian yang menyajikan

konsep atau teori dalam bentuk kerangka konsep penelitian (Hidayat,

2009).Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini disajikan pada

gambar 3.1.

+

Keterangan : : tidak diteliti

: diteliti

Singkong(Manihot utilissima

Tape

Pemeriksaan kadar alkohol pada tape

Golongan A : 1-5 % B : 5-20 % C : 20-55 %

Fermentasi

Kalsium

Fosfor

Vitamin B1

Air

Mengandung alkohol

Karbohidrat

Lemak

Protein

Energi

Ekstrak buah nanas (Ananas comosus)

Kalori Protein Lemak Karbohidrat Zat kapur ( Ca ) Phospor ( P ) Zat besi ( Fe ) Vitamin A Thiamin Vitamin B1

Kalori Protein Lemak Karbohidrat Fosfor Zat Besi Vitamin A Vitamin B1 Vitamin C Air

+

16

….

15

Gambar 3.1 Kerangka konsep pemeriksaan kadar alkohol pada tape singkong (Manihot utilissima) dengan penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus)

Singkong (Manihot utilissima) diproduksi menjadi tape. Pada saat

proses pembuatan tape ditambahkan dengan ekstrak buah nanas (Ananas

comosus). Kemudian disimpan di wadah dan ditutup menggunakan daun

pisang. Terjadilah proses fermentasi yang akhirnya menghasilkan tape. Tape

mengandung gizi yaitu energi, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor,

vitamin B1, air dan sedikit mengandung alkohol. Dengan adanya kandungan

alkohol maka dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kadar alkohol

setelah ditambah dengan ekstrak buah nanas (Ananas comosus). Kadar

alkohol dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu golongan A 1-5 %,

golongan B 5-20 %, dan golongan C 20-55 %.

17

…. 17

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian

4.1.1 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan (mulai dari penyusunan proposal

sampai dengan penyusunan akhir) pada bulan Desember 2016 sampai

dengan Juli 2017.

4.1.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Makanan dan

Minuman Stikes Insan Cendekia Medika Jombang dan pengukuran

kadar alkohol dilaksanakan di Laboratorium Analisa Makanan dan

Minuman Baristand Surabaya.

4.2 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah sesuatu yang vital dalam penelitian yang

digunakan sebagai petunjuk peneliti dalam perencanaan dan pelaksanaan

penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu pertanyaan

(Nursalam, 2008).

Desain penelitian yang digunakan adalah pra eksperimen.Penelitianpra

eksperimen adalah penelitian tanpa menggunakan pembanding ataupun

kontrol dalam pelaksaan penelitiannya.Peneliti menggunakan penelitianpra

eksperimen karena hanyauntuk mengetahui kadar alkohol pada tape

singkong (Manihot utilissima)dengan penambahan ekstrak buah nanas

(Ananas comosus).

18

….

4.3 Kerangka kerja (Frame Work)

Kerangka kerja merupakan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam

penelitian yang berbentuk kerangka hingga analisis data(Hidayat, 2010).

Gambar 4.1 Kerangka kerja kadar alkohol pada tape singkong (Manihot utilissima)dengan penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus).

Pengolahan dan Analisis Data Coding, Tabulating, Deskriptif

Penyusunan Laporan Akhir

Penetapan kadar alkohol menggunakan metode Destilasi

Simpulan dan Saran

Identifikasi Masalah

Penyusunan Proposal

Populasi Tape singkong dengan penambahan ekstrak buah nanas

Sampling Non Probability (sequencial sampling)

Desain Penelitian Pra Eksperiment

Pengumpulan Data& Pengolahan Data

19

….

4.4 Populasi dan Sampling

4.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

akan diteliti (Notoatmojo, 2010). Populasi yang diambil dalam

penelitian ini adalahtape singkong (Manihot utilissima) dengan

penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus).

4.4.2 Sampling

Sampling merupakan suatu proses dalam menyeleksi sampel dari

populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam, 2008). Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probility dengan

menggunakan cara sequencial sampling. Dimana sequencial sampling

merupakan suatu teknik pengambilan sampel dalam jumlah kecil,

apabila dirasa cukup jumlah sampel tidak ditambah namun jika

hasilnya dirasa kurang maka jumlah sampel ditambah. Pada kondisi

awal jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

sebanyak dua sampel yang digunakan untuk mengetahui kadar alkohol

pada tape singkong (Ananas comosus) dengan penambahan ekstrak

buah nanas (Ananas comosus).

4.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

4.5.1 Identifikasi Variabel

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang

sesuatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010). Variabel

pada penelitian ini adalah kadar alkohol pada tape singkong (Manihot

utilissima) dengan penambahan ekstrak buah nanas (Ananas

comosus).

20

….

4.5.2 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah mendefinisikan variabel

secara operasional berdasarkan kriteria yang diamati, memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi dan pengukuran secara cermat

terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat,2010). Definisi

operasioanal variable pada penelitian ini disajikan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Definisi OperasionalPenetapan Kadar Alkohol pada Tape Singkong (Manihot utilissima) dengan Penambahan Ekstrak Buah Nanas (Ananas comosus).

Variabel Definisi

Operasional Parameter Alat Ukur

Skala Data Pengukuran

Kadar alkohol pada tape singkong (Manihot utilissima) dengan penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus).

Kadar alkohol pada tape singkong (Manihot utilissima) dengan penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus).

Kategori minuman : A = 1-5 % B = 5-20 % C = 20-55 %

Piknometer Rasio

4.6 Pengumpulan Data

4.6.1 Alat dan Bahan Penelitian

Alat :

1. Kompor gas

2. Pisau

3. Sendok

4. Dandang

5. Gelas ukur

6. Tabung reaksi

7. Labu destilat

8. Piknometer

9. Pipet ukur

10. Beaker glass

11. Hot plate

12. Corong gelas

13. Timbangan analitik

14. Erlenmeyer 50 mL

21

….

Bahan :

1. Singkong 1 Kg

2. Nanas 1 buah

3. Ragi tape

4. Aquades

5. Daun pisang

6. Parafilm

4.6.2 Prosedur Penelitian

A. Pembuatan Ekstrak Buah Nanas

1. Membersihkan satu buah nanas yang sudah matang dari

kulitnya

2. Mencuci dengan air mengalir yang sudah dikupas kulitnya

sampai bersih

3. Menghaluskan buah nanas dengan cara diparut

4. Meremas-remas buah nanas dan menyaring sampai

didapatkan ekstrak buah nanas

B. Pembuatan Tape Singkong Tanpa Ekstrak Buah Nanas

1. Menyiapkan singkong 0,5 Kg

2. Mengupas kulit singkong menggunakan pisau sampai bersih

3. Mencuci singkong yang telah dikupas kulitnya sampai bersih

4. Memasak singkong ke dalam dandang sampai matang

5. Mengangkat singkong, kemudian meniriskannya sampai dingin

6. Menaburkan ragi tape yang telah dihaluskan pada permukaan

singkong dengan dosis 1 gram

7. Membungkus singkong dengan daun pisang dan menyimpan

dalam wadah tertutup.

C. Pembuatan Tape Singkong Dengan Penambahan Ekstrak Buah

Nanas

1. Menyiapkan singkong 0,5 Kg

2. Mengupas kulit singkong menggunakan pisau sampai bersih

22

….

3. Mencuci singkong yang telah dikupas kulitnya sampai bersih

4. Memasak singkong ke dalam dandang sampai setengah

matang

5. Mengangkat singkong, kemudian meniriskannya sampai dingin

6. Merendam singkong dengan ekstrak buah nanas sebanyak 50

ml selama 5 menit

7. Mengukus kembali singkong sampai matang

8. Mengangkat singkong, kemudian meniriskannya sampai dingin

9. Menaburkan ragi tape yang telah dihaluskan pada permukaan

singkong dengan dosis 1 gram

10. Membungkus singkong dengan daun pisang dan menyimpan

dalam wadah tertutup.

D. Penetapan Kadar Alkohol

1. Menimbang 50 gram tape singkong

2. Menumbuk sampai halus tape singkong yang sudah ditimbang

3. Menambahkan 50 mL aquades

4. Memasukkan kedalam labu destilat yang terpasang pada alat

destilasi dan ditetapkan pada suhu 78 0C – 100 0C

5. Mendestilasi dan hasil destilasi ditampung dalam erlenmeyer

50 mL

6. Memasukkan sampel kedalam piknometer yang sudah

ditimbang

7. Menunggu sampai suhu mencapai 20 oC

8. Menimbang Berat Jenis (BJ) sampel dengan neraca analitik

dan mencocokkan pada tabel kadar alkohol.

23

….

E. Perhitungan :

BJ =A

B

Keterangan : A = Berat piknometer + sampel B = Berat piknometer kosong

Tabel 4.2 Kadar alkohol berdasarkan berat jenis

Berat Jenis Alkohol (%)

1.0000 0.00

0.9999 0.7

0.9998 0.13

0.9997 0.20

0.9996 0.26

0.9995 0.33

0.9994 0.40

0.9993 0.46

0.9992 0.53

0.9991 0.60

0.9990 0.66

0.9989 0.73

0.9988 0.80

0.9987 0.87

0.9986 0.93

0.9985 1.00

0.9984 1.07

0.9983 1.14

0.9982 1.20

0.9981 1.27

0.9970 1.34

0.9979 1.41

0.9978 1.48

0.9977 1.54

0.9976 1.61

0.9975 1.68

0.9974 1.75

0.9973 1.81

0.9972 1.88

0.9971 1.95

0.9970 2.02

0.9969 2.09

0.9968 2.15

0.9967 2.22

0.9966 2.29

0.9965 2.36

0.9964 2.43

0.9963 2.50

0.9962 2.57 Sumber : SNI 01-73371995

24

….

4.6.3 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah proses pendekatan kepada obyek dan

proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2008). Pada penelitian ini, peneliti

mengumpulkan data melalui data eksperimen dengan melakukan

pengukuran kadar alkoholmenggunakan metode Destilasi.

4.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

4.7.1 Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui

tahapan Coding dan Tabulating.

a. Coding

Adalah kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan (Notoatmojo, 2010). Pada

penelitian ini, peneliti memberikan kode sebagai berikut :

1) Data Umum :

Tape singkong tanpa ekstrak buah buah nanas 1

Tape singkong dengan penambahan ekstrak buah nanas 2

2) Data Khusus :

Kadar alkohol tape singkong

b. Tabulating

Tabulasi yaitu membuat tabel data sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmojo, 2010).

Dalam penelitian ini data disajikan dalam bentuk tabel yang

menggambarkan hasil pemeriksaan kadar alkohol pada tape

singkong (Manihot utilissima)dengan penambahan ekstrak buah

nanas (Ananas comosus).

25

….

4.7.2 Analisa data

Analisis data merupakan bagian penting untuk mencapai tujuan

pokok penelitian (Nursalam, 2008).Dalam penelitian ini analisa data

yang digunakan adalah analisa data deskriptif.

26

….

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Fermentasi adalah proses metabolisme dimana akan terjadi perubahan-

perubahan kimia dalam substrat organik, kegiatan atau aktivitas mikroba

yang membusukkan bahan-bahan yang difermentasi. Fermentasi akan

menghasilkan alkohol yang berbeda-beda tergantung pada kandungan

karbohidrat masing-masing bahan fermentasi (Lisdiana dan Soemadi, 1997).

Tabel 5.1. Hasil Pemeriksaan kadar alkohol pada tape

No No Analisa Kode Alkohol (%)

Simplo Duplo

1 P 1544 Tanpa ekstrak nanas 1.14 1.14

2 P 1543 Dengan ekstrak nanas 1.41 1.41

Analisa data dari hasil pemeriksaan kadar alkohol pada tape disajikan

pada tabel 5.2.

Tabel 5.2 Analisa data hasil pemeriksaan kadar alkohol pada tape

No Kategori Frekuensi Persentase %

1 Minuman golongan A = 1-5 % 2 100

2 Minuman golongan B = 5-20 % 0 0

3 Minuman golongan C = 20-55 % 0 0

Total 2 100 Sumber : Data Primer

Frekuensi kadar alkohol pada seluruhnya sampel tape termasuk

golongan A. Sehingga dapat disimpulkan semua sampel termasuk golongan

A dengan konsentrasi 1-5 %.

5.2 Pembahasan

Tape yang digunakan pada penelitian ini yaitu tape singkong (Manihot

utilissima) tanpa ekstrak buah nanas dengan tape singkong yang

26

27

….

ditambahkan ekstrak buah nanas (Ananas comosus). Kadar alkohol pada

tape singkong (Manihot utilissima) tanpa ekstrak buah nanas (Ananas

comosus) didapatkan 1,14 %, sedangkan tape singkong (Manihot utilissima)

dengan penambahkan ekstrak buah nanas (Ananas comosus) didapatkan

1,41 %. Menurut peneliti tape singkong yang ditambahkan dengan ekstrak

buah nanas (Ananas comosus) berpengaruh terhadap kadar alkoholnya. Hal

ini disebabkan oleh kandungan karbohidrat pada ekstrak buah nanas,

sehingga dengan penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus) maka

kadar alkohol yang dihasilkan semakin tinggi. Menurut Direktorat Gizi

Departemen Kesehatan (1981) kandungan karbohidrat pada buah nanas

(Ananas comosus) sebesar 16,00 gram karbohidrat.

Sampel tape singkong yang dianalisa terdapat dua sampel tape yaitu

tape singkong (Manihot utilissima) tanpa ekstrak buah nanas (Ananas

comosus) dan tape singkong (Manihot utilissima) dengan penambahan

ekstrak buah nanas (Ananas comosus). Fermentasi adalah proses

metabolisme dimana akan terjadi perubahan-perubahan kimia dalam

substrat organik, kegiatan atau aktivitas mikroba yang membusukkan bahan-

bahan yang difermentasi. Fermentasi akan menghasilkan alkohol yang

berbeda-beda tergantung pada kandungan karbohidrat masing-masing

bahan fermentasi. (Lisdiana dan Soemadi, 1997). Menurut peneliti kadar

alkohol pada tape singkong (Manihot utilissima) dengan penambahan

ekstrak buah nanas (Ananas comosus) akan bertambah karena kandungan

karbohidrat pada ekstrak buah nanas (Ananas comosus).

C6H12O6 2H2H5OH + 2CO2

Glukosa etanol karbondioksida

Sebelum fermentasi, singkong (Manihot utilissima) masih berbentuk

seperti singkong (Manihot utilissima) pada umumnya.Namun, setelah

28

….

difermentasi singkong (Manihot utilissima) tersebut mengalami perubahan

bentuk bertekstur lunak, mengandung alkohol dan sedikit berair.Kondisi

tersebut disebabkan karena pada singkong (Manihot utilissima) diberikan

ragi yang berfungsi mengubah glukosa menjadi alkohol dan menghasilkan

air oleh mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi. Singkong (Manihot

utilissima) yang sudah diberi ragi tidak boleh terkena air karena akan

mematikan mikroorganisme sehingga proses fermentasi tidak sempurna.

Pada saat proses fermentasi harus disimpan di dalam tempat yang kedap

udara. Karena jika terkena oksigen, proses fermentasi juga akan gagal.

Maka dari itu, singkong (Manihot utilissima) yang dibiarkan terbuka tidak

menghasilkan hasil yang maksimal (Keenan, 1986).Singkong (Manihot

utilissima) yang merupakan karbohidrat diubah oleh ragi menjadi alkohol dan

air. Dengan adanya alkohol tape singkong (Manihot utilissima) bersifat manis

dan agak asam. Banyaknya ragi yang digunakan disesuaikan dengan jumlah

singkong (Manihot utilissima). Bila terlalu banyak akan mempercepat proses

fermentasi, dan bila terlalu sedikit dapat menyebabkan tape yang terbentuk

tidak manis dan terasa keras (Tarigan, 1988).

Hasil pemeriksaan kadar alkohol pada tape singkong (Manihot

utilissima) tanpa ekstrak buah nanas (Ananas comosus) didapatkan sebesar

1.14 %, sedangkan kadar alkohol tape singkong (Manihot utilissima) dengan

penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus) didapatkan hasil

sebesar 1.41 %. Menurut Perarutan Menteri Kesehatan RI No :

86/MenKes/Per/IV/77, yang dimaksud dengan minuman keras adalah semua

jenis minuman beralkohol, tetapi bukan obat yang meliputi : minuman

dengan kadar etanol 1-5% dikategorikan sebagai minuman keras golongan

A, minuman dengan kadar etanol lebih dari 5% sampai dengan 20%

tergolong minuman keras golongan B, sedangkan minuman dengan kadar

29

….

etanol golongan C mengandung etanol lebih dari 20% sampai 55%. Dengan

kadar alkohol yang didapatkan, kadar alkohol pada tape termasuk golongan

A dan aman untuk dikonsumsi.

Metode pemeriksaan kadar alkohol ini menggunakan destilasi dan

dilanjutkan dengan pengukuran berat jenis menggunakan piknometer untuk

mengetahui kadar alkoholnya. Sebelum pengukuran berat jenis, sampel

harus didiamkan terlebih dahulu sampai suhu mencapai 200C, karena

apabila suhu sampel di atas 200C, alkohol yang terdapat pada sampel akan

menguap dan menyebabkan berat jenis sampel berkurang (Hasanah, 2012).

Menurut SNI 01-7337-1995 suhu yang digunakan untuk menimbang berat

jenis yaitu 200C. Apabila suhu dinaikkan maka volume akan berkurang dan

terjadi penguapan, jika suhu diturunkan volume akan berkurang juga

kemungkinan tejadi pembekuan atau penyusutan.

30

….

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini dapat

diambil kesimpulan yaitu didapatkan hasil kadar alkohol tape dengan ekstrak

buah nanas (Ananas comosus) sebesar 1,41%, jadi dengan penambahan

ekstrak buah nanas (Ananas comosus) berpengaruh terhadap kadar alkohol

karena dengan penambahan ekstrak buah nanas (Ananas comosus) kadar

alkohol pada tape meningkat.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi peneliti selanjutnya

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai tape singkong

(Manihot utilissima) dengan kadar alkoholmenurun, sedangkan kadar

protein meningkat.

6.2.2 Bagi Masyarakat

Agar masyarakat lebih berhati-hati apabila mengkonsumsi tape

singkong (Manihot utilissima) karena mengandung alkohol, terutama

tape singkong (Manihot utilissima) dengan penambahan ekstrak buah

nanas (Ananas comosus).

6.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat

tentang pengaruh penambahan ekstrak buah nanas (Ananas

comosus) yang dapat menaikkan kadar alkohol pada tape singkong

(Manihot utilissima).

30

….

DAFTAR PUSTAKA

Adiprabowo, D, S. 2010. Pendeteksi Kadar Alkohol Jenis Etanol Pada Cairan Dengan Menggunakan Mikrokontroler Atmega8535. Fakultas Teknik Elektro UNDIP : Diponegoro.

Ashari, Semeru. 1995. Holtikultura Aspek Budidaya. UI Press : Jakarta.

Asnawi, M. 2013. Karakteristik Tape Ubi Kayu (Manihot utilissima) Melalui Proses Pematangan Dengan Penggunaan Pengontrol Suhu. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya : Malang.

Berlian, Zainal. 2016. Uji Kadar Alkohol Pada Tapai Ketan Putih Dan Singkong

Melalui Fermentasi Dengan Dosis Ragi Yang Berbeda. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Raden Fatah : Palembang.

Bruce, Gardner, 2007, “Fuel Ethanol Subsidies and Farm Price Support”, Journal

of Agricultural & Food Industrial Organization, Vol. 5, Article 4. Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1981. Daftar Komposisi Bahan

Makanan. Bhratara : Jakarta. Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1992. Daftar Komposisi Bahan

Makanan. Bhratara : Jakarta. Departemen Kesehatan Bagian Gizi. 1981. Daftar Analisa Bahan Makanan.

Jakarta. Hasanah,Hafidatul. 2012. Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Alkohol

Tape Singkong (Manihot utilissima). Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim : Malang.

Hidayat, AA 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan, Health Books, Publishing,

Surabaya. Hidayat, nur dkk. 2006. Mikrobiologi Industri. C.V Andi Offset : Yogyakarta. Irianto, K. 2006. Mikrobiologi. CV. Yrama Widya : Bandung. Jiwandori,Ardi. 2015. Analisa Kadar Protein Pada Tape Singkong (Manihot

utilissima) Dengan Penambahan Sari Buah Nanas (Ananas comosus) Menggunakan Spektrofotometer Visible. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro : Semarang.

Keenan. 1986. Proses Fermentasi Singkong. PAU Pandan dan Gizi. UI Press :

Jakarta. Kwartiningsih, Endang. 2009. Fermentasi Sari Buah Nanas Menjadi Vinegar.

Fakultas Teknik UNS : Surakarta. Lisdiana dan Widyaningsih Soemadi. 1997. Budidaya Nanas, Pengolahan dan

Pemasaran. CV Aneka : Solo.

….

Marminah, 2012. Perbedaan Kadar Protein Tape Singkong (Manihot utilisima) Biasa Dengan Yang Diberi Penambahan Sari Buah Nanas (Ananas comosus). Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah : Surakarta.

Notoatmojo, S. 2010. Metodologi penelitian Kesehatan. Renika Cipta : Jakarta. Novitasari, 2014. Pengukuran Kadar Alkohol Dalam Larutan Berbasis

Mikrokontroler ATMega 8535. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Ilmu Komputer (STMIK) LPKIA : Bandung.

Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Edisi 2. Salemba Medika : Jakarta. Prihandana, dkk. 2007. Bioetanol Ubi Kayu. Agro Media Pustaka : Jakarta. Rukmana, Rahmat. 1996. Nanas Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius :

Yogyakarta. Sasangka, Hari, 2003.Narkotika dan psikotropika dalam Hukum Pidana.

Bandung: Mandar Maju. Suhardi, dkk. 2002. Hutan dan Kebun Sebagai Sumber Pangan Nasional.

Kanisius : Jakarta. Sunarjono, H. 1997. Pengenalan Jenis Tanaman Buah-buahan Penting di

Indonesia. Sinar Baru : Bandung. Tarigan. 1988. Klasifikasi dan macam Tape. PAU Pandan dan Gizi. UI Press :

Jakarta. Tarigan, Jeneng. 1988. Pengantar Mikrobiologi. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jendral Perguruan Tinggi : Jakarta. Tarwotjo, Soejoeti. 1998. Dasar-dasar Gizi Kuliner. Grasindo : Jakarta. Unika,Alma. 2015. Pengaruh Jumlah Ragi Dan Waktu Fermentasi Terhadap Sifat

Organoleptik Tapai Pisang Tanduk. Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya : Surabaya.

Utina, S, S. 2012. Alkohol Dan Pengaruhnya Terhadap Kesehatan Mental.

Fakultas IAIN Sultan Amai : Gorontalo. Van Steenis. 1998. Flora. Terjemahan Moesa Surjowinoto dkk. Pradnya Paramita

: Jakarta. Wulandari, Fitri. 2008. Uji Kadar Protein Tape Singkong (Manihot utilissima)

Dengan Penambahan Sari Buah Nanas (Ananas comosus). SkripsiFakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah : Surakarta.

Yulianti, Y, H. 2014. Uji Beda Kadar Alkohol Pada Tape Beras, Ketan Hitam Dan

Singkong. Fakultas Teknik Universitas Islam : Lamongan.

Lampiran 1

….

LEMBAR KONSUL PEMBIMBING I

Lampiran 1

….

Lampiran 2

….

LEMBAR KONSUL PEMBIMBING II

Lampiran 3

……

SURAT PEMBERITAHUAN SIAP SEMINAR PROPOSAL

Lampiran 4

SURAT IJIN PENELITIAN

Lampiran 5

JADWAL PELAKSAAN KEGIATAN PENELITIAN KTI

No Jadwal

BULAN

Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembuatan Judul

2 Konsultasi Judul

3 Studi Kepustakaan

4 Penyusunan Proposal

5 Bimbingan Proposal

6 Ujian Proposal

7 Revisi Proposal

8 Pengambilan data

9 Penelitian

10 Pengolahan Data

11 Penyusunan KTI

12 Bimbingan KTI

13 Ujian KTI

14 Revisi Hasil Ujian KTI

Keterangan : Kolom 1 – 4 pada bulan : Minggu 1 – 4 Blok warna hitam : Tanggal Pelaksanaan Kegiatan

Lampiran 6

…..

SURAT PEMBERITAHUAN SIAP SEMINARHASIL

Lampiran 7

….

PERHITUNGAN KADAR ALKOHOL

1. Tape singkong tanpa ekstrak buah nanas

Pemeriksaan pertama

Berat Jenis =Berat Piknometer+Sampel

Berat Piknometer Kosong

=9,8803

9,8966

= 0,9983

Kadar Alkohol = 1,14 %

Pemeriksaan kedua

Berat Jenis =Berat Piknometer+Sampel

Berat Piknometer Kosong

= 9,8803

9,8966

= 0,9983

Kadar Alkohol = 1,14 %

Rata-rata = 1,14 %

2. Tape singkong dengan penambahan ekstrak buah nanas

Pemeriksaan pertama

Berat Jenis =Berat Piknometer+Sampel

Berat Piknometer Kosong

=9,8757

9,8966

= 0,9979

Kadar Alkohol = 1,41 %

Pemeriksaan kedua

Berat Jenis = Berat Piknometer+Sampel

Berat Piknometer Kosong

=9,8757

9,8966

= 0,9979

Kadar Alkohol = 1,41 %

Rata-rata = 1,41 %

Lampiran 8

HASIL UJI KADAR ALKOHOL LABORATORIUM BARISTAND

Lampiran 8

Lampiran 9

…..

DOKUMENTASI

Alat-alat Penelitian

Alat destilasi

Timbangan analitik

Lampiran 9

…..

DOKUMENTASI

BahanPenelitian

Sampel Tape

(1) : Sampel Tape Tanpa Ekstrak Buah Nanas

(2) : Sampel Tape Dengan Penambahan Ekstrak Buah Nanas

Ekstrak Buah Nanas

(1) (2)

Lampiran 9

…..

DOKUMENTASI

Penimbangan Sampel Tape

Proses Destilasi

Penimbangan Berat Jenis (BJ)

Lampiran 10

…..

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI