kadar air
-
Upload
isa-nuri-ok -
Category
Documents
-
view
273 -
download
23
Transcript of kadar air
LAPORAN PRAKTIKU
HORTIKULTURA
KANDUNGAN KADAR AIR DALAM BUAH
MENTIMUN
OLEH:
NAMA : RIKARDUS EDI N.S
NPM : E1J008046
COASS : WAHONO
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Produk hortikultura memiliki ciri antara lain dipanen dalam keadaan segar denan tingkat
kadar air yan tinggi. Kadar air sangat berpengaruh pada kesegaran, kulitas dan harga produk.
Pada bah-buhan kulitas produk juga sering dikaitkan dengan rasa manis, kandunan vitamin,
warna, atau bentuk. Tingkat kematangan buah dapat diketahui dengan berbagai metod ermasuk
dengan mengunakan konsep growing degree-days. Pengetahuan tentang hal ini menjadi penting
karena berkaitan dengan nilai ekonmis tanaman tersebut.
Tanaman hortikultura seringkali diartikan sebagai buah-buahan, mamun tanaman
hortikultura pada dasarnya merupakan tanaman yang tergolong tanaman buah-buahan, sayuran,
dan tanaman hias. Tingkat kadar air dari tanaman hortikultura sangat tinggi yaitu diatas 50%,
bahkan ada yang mencapai 90%. Kadar air pada produk hortikultura menggambarkan tingkat
lesegaran dari produk tersebut. Praduk hortikultura diguanakan sebagai pelengkan makanan
pokok sehingga seringkali dikonsumsi katika produk tersebut masih dalam keadaan segar.
Kesegaran produk hortikultura mencerninkan kualitas dari produk tersebut, semakin segar
produk tersebut maka kualitasnya juga akan semakin tinggi (Anonom, 2008).
Kualitas produk hortikulturas elainm elihat tingkat kesegaran produk yang terkait dengan
kandungan kadar air dalam buah/sayur dapat juga kita ketahui dari criteria panen pada produk
buah dan sayuran yaitu melalui hal-hal yang dapat diamati dan dikenali secara visual (perubahan
warna, ukuran), secara manual (kekerasan buah, menepuk buah), perhitungan umur buah
dipohon, derajat panas, maupun secara kimiawi untuk mengukur kadar gula dan kandungan
vitamin tertentu. Serangkaian masyarakat mengaitkan criteria visual dan manual densan rasa
manis atau asam
1.2.Tujuan Praktikum
Mengukur kadar air beberapa produk sayur dan buah tanaman hortikultura pada
mentimun.
BAB II
TINJAUAN PUSATAKA
Tanaman hortikultura tergolong komoditi yang mudah rusak (very perishable). Kerusakan
dapat meliputi kerusakan fisik, mekanis, fisiologis dan patologis yang terjadi setelah buah
dipanen. Kerusakan tersebut akan berpengaruh terhadap tingkat kesegaran produ sampai di
tangan konsumen, sedangkan konsumen menginginkan produk diperolehnya dalam keadaan
segar. Kerusakan kerusakan tersebut selain berakibat menurunnya mutu fisik, juga
menyebabkan penurunan nilai gizi. Mengingat hal tersebut maka perlu segera dilakukan upaya
penekanan kehilangan hasil baik kuantitas maupun kualitasnya melalui perbaikan teknologi
penanganan pascapanen (BPTP, 2008).
Produk Hortikultura seperti sayur-sayuran dan buah-buahan yang telah dipanen masih
merupakan benda hidup, seperti kalau belum dipanen atau masih di pohon. Benda hidup disini
dalam pengertian masih mengalami proses-proses yang menunjukkan kehidupanya yaitu proses
metablisme. Karena masih terjadi proses metabolisme tersebut maka produk buah-buahan dan
sayur-sayuran yang telah dipanen akan mengalami prubahan-perubahan yang akan menyebabkan
terjadinya perubahan komposisi kimiawinya serta mutu dari roduk tersebut (Sunu, Pratignja. dan
Wartoyo, 2006
Perubahan tersebut disebabkan oleh beberapa hal seperti terjadinya respirasi yang
berhubungan dengan pengambilan unsur oksigen dan pengeluaran cabon dioksida, serta
penguapan uap air dari dalam produk tersebut, yang pertama kita kenal dengan istilah respirasi
sedangkan yang kedua dikenal sebagai transpirasi.
Kehilangan air dari produk hortikultura kalau masih di pohon tidak masalah karena
masih dapat digantikan atau diimbangi oleh laju pengambilan air oleh tanaman. Berbeda dengan
produk yang telah dipanen kehilangan air tersebut tidak dapat digantikan, karena produk tidak
dapat mengambil air dari lingkungnnya. Demikian juga kehilangan substrat juga tidak dapat
digantikan sehinga menyebabkan perubahan kualitas dari produk yang telah dipanen atau dikenal
sebagai kemunduran kualitas dari produk, tetapi pada suatu keadaan perubahan tersebut justru
meningkatkan kualitas produk tersebut (Sunu, Pratignja, dan Wartoyo, 2006).
Kualitas produk hortikultura di tentukan oleh banyah hal baik yang bersifat kualitatif yaitu
kesegaran produk, penampilan, rasa dari produk tersebut, dan juga tingkat kematangan dari
produk. Secara kuantitatif produk tersebut menentukan kualitas dari produk tersebut, secara
kuantitatif kualitas produk dapat dilihat dari % kadar air, bahan terlarut yang menggambarkan
kandungan gizi dari produk tersebut, dan kekerasan produk yang jua mengganbarkan tingkat
kematanagan dan kesrgaran dari produk hortikultura.
Kualitas produk hortikultura juga menentukan harga jual dari produk tersebut, semakin
tinggi kualitas dari produk tersebut maka harga produk juga akan semakin tinggi. Sehingga harga
produk bersifat fluktuatif tergantung dari kualitas produk tersebut. Harga produk juga
dipengaruhi olah jumlah produk dan permintaan konsumen, ketika produk tersebut jumlahnya
sangat banyak dan mudah diperoleh maka harga juga cenderung lebih rendah.
Kadar air pada tanaman dapat dicari dengan menggunakan rumus:
Bobot kering tanaman dapat dilakukan dengan mengeringkan tanaman dengan cara
mengoven tanaman hingga bobot tanaman konstan. Suhu yang digunakan untuk mengoven
tanaman hortikultura berkisar 700C - 750C.
Laju dari proses respirasi dalam produk hortikultura akan menentukan daya tahan dari
produk tersebut baik buah-buahan maupun sayur-sayuran yang telah dipanen, sehingga sering
dijumpai ada produk yang tahan disimpan lama setelah dipanen seperti pada biji-bijian, umbi-
umbian tetapi banyak pula setelah produk tersebut dipanen tidak tahan lama untuk disimpan.
seperti pada produk buah-buahan yang berdaging maupun produk hortikultura yang lunak-lunak
seperti sayur-sayuran daun (Sunu, Pratignja dan Wartoyo, 2006).
Buah dan sayuran perkembangan dimulai dengan pembentukan suatu bagian yang
dapat dimakan, pembentukan buah, kemunculan bibit, perkembangan umbi, atau perkembangan
tangkai bahkan dan diakhiri dengan kehilangan karakter bagian yang dapat dimakan, melalui
kemunduran fisiologi, perkembangan karakter serat-seratan atau kerusakan (spoilage) melalui
intervensi mikrobiological ( Ryall and Lipton, l972, Reid, 1992). Kondisi kemasakan dari
komoditas hortikultura segar adalah merupakan kontinum sepanjang waktu perkembangannya.
Scala waktu berhubungan dengan perkembangannya, tetapi secara pasti lamanyaw aktu tersebut
sangatlah bervariasi dan sangat unik untuk setiap komoditas. (Sunu, Pratignja dan Wartoyo,
2006).
BAB III
METODELOGI
Bahan dan Alat
Bahan: Buah Mentimun Segar, aluminium foil,tissue.
Alat: oven, timbangan digital, gelas ukur, gelas beaker mortar, pestel spatula, pipet,
handrefractometer,dan handpenetrometer.
Pelaksanaan
Pengukuran Kadar Air.
1. Menimbang masing-masing jenis sayur dan buah segar yang disediakan seabnyak 100
gram.
2. Memotong-motong (mencacah ) buah mentimun tersebut menjadi ukuran yang kecil-
kecil
3. Membungkus masing-masing produk mengunakan almunium foil dan beri label.
4. Setiap jenis produk diulang sebanyak 3 kali.
5. Mengoven sampel pada suhu 700C.
6. Menimbang secara berkala hingga diperoleh bobot konstan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.HASIL
Tabel 1.1 Kadar Air Produk
No Produk
Bobot Segar
(gr)Bobot Kering (gr) Kadar Air (%)
1. Mentimun 100 6.17 93,83
Perhitungan :
4.2.PEMBAHASAN
Kualitas produk tanaman hortikltra akan semakin baik apabila tanaman tersebut dipanen
atau dalam kondisi segar dan tingkat kadar air yang tinggi. Pada buah-buahan kualitas juga
dikaitkan dengan rasa manis, kandungan bahan terlarut seperti vitamin dan mineral lainnya,
aroma buah, penampilan serta bentuk dari buah tersebut.
Produk hortikultura ditandai dengan kadar air yang tinggi yaitu rata-rata diatas 50%.
Semakin tinggi kadar air dari produk hortikltura maka produk tersebut akan semakin segar dan
harga produk akan senakin tinggi. Harga produk hortikultura sangat dipengaruhi oleh kesegaran
produk tersebut, semakin segar produk tersebut naka harga produk juga akan tnggi.
% Kadar Air pada tanaman dapat dilihat dengan dengan menghitung :
Dari hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pula bahwa kadar air tanaman hortikultura
mameng cukup tinggi yaitu diatas 50% dan bahkan ada yang mencapai 90%. Kadar air yang
tinggi ini mengakibatkan tanaman hortikultura tergolong tanaman yang mudah rusaak sehingga
perlu perawatan yang lebih intensif.
Dari hasil pengukuran dan perhitungan yang kami lakukan pada buah mentimun, kami
dapatkan kadar air buah tersebut sebesar 93,83%. Dari hasil yang telah diperoleh, dapak kita
lihat dengan jelas mentimun memiliki kadar air yang cukup tinggi.
Kadar air mentimun yang cukup tinggi membuat mentimun menjadi sangat segar saat kita
nikmati. Kadar air yang cukup tinggi menjadikan buah timun sebagai buah dan sekaligus
menjadi sayuran. Pemanfatan mentimun sebagai buah yang cukup segar untuk di bentuk menjadi
jus. Dan mentimun sering dijadikan sebagai pelengkap dalam masakan.
Kadar air yang cukup tinggi pada mentimun, menjadikannya mudah busuk, bila buah
timun menggalami penyusutan kadar air (layu) menjadiakan tampilan buah mentimun menjadi
kurang bagus dan sedikit peminat.
Untuk menjaga kualitas produk hortikultura biasanya produk hortikultura dipanen ketika
produk telah masak fisiologis, pemanenan ketika tanaman telah benar-benar mayang akan
menyebabkan tanaman mudah rusak dan menurunkan kualitas produk tersebut. Namun apabila
tanaman tersebut akan langsung dikonsumsi maka kualitas yang baik yaitu ketika produk tesebut
(buah) telah matang dan dalam keadaan segar.
BAB IV
KESIMPULAN
Tanaman hortikultura memiliki tingkat kadar air yang tinggi baik buah-bahan maupun
sayuran, kesegaran produk yang dihasilkan juga dilihat dari tingkat kadar air yang
dimiliki dari produk tersebut. Dari hasil pengukuran dapat dilihat bahwa kadar air
tanaman hortikultura diatas 50%, bahkan ada yang mencapai 90%.
Tanaman hortikultura umumnya dipanen dengan kadar air yang tinggi, karena
tanaman hortikultura yang telah matang memiliki kadar air yang lebih tinggi daripada
tanaman yang belum matang.
Dari hasil pengamatan dan pengukuran kadar air pada buah mentimun kami peroleh
kadar air buah tersebut sebesar 93.83%
Kadar air yang tinggi membuat tanaman tomat menjadi tanaman yang mudah busuk.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Plantamor: situs dunia tumbuhan. http://www.plantamor.com/pustaka.php.
Download 9 juni 2011.
BPTP. 2008. Pasca Penen Tanaman Hortikultura. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Jakarta.
9 April 2009.
Dwiari, S. R., 2008. Teknologi Pangan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Fahrurrozi. 2009. Handout mata kuliah Budidaya Tanaman Hortikultura. Universitas Bengkulu.
Bengkulu.
Handajaningsih, Merakati. 2009. Penuntun Praktikum Hortikultura. Universitas Bengkulu.
Bengkulu.
Lakitan, B. 1995. HORTIKULTURA: Teori, Budidaya dan Pasca Panen. Raja Grafindo Persada.
Jakarta
Kurniawan, M, dkk. 2005. Budidaya Tanaman Hortikultura . fakultas pertanian USU medan.
Sunu, Pratignja, dan Wartoyo. 2006. Buku Ajar Dasar-Dasar Horticultura. Faperta Universitas
Sebelas Maret, Surakarta
Sutarya, R dan G. Grubben. 1995. Pedoman bertanam sayuran dataran rendah. Yogyakarta.
Gadjag Mada University Press.