Suku Jawa Pacitan, Keperawatan Komunitas (by : Pangestu Chaesar
Kabupaten Pacitan, Jawa Timur_Ria Setia 15110853 4KA24.pdf
description
Transcript of Kabupaten Pacitan, Jawa Timur_Ria Setia 15110853 4KA24.pdf
TUGAS Analisis Kinerja Sistem
Dosen : Dr. Lintang Yuniar Banowosari, SKom., MSc.
Kelas : 4KA24
“ Analisa E-Government 5 Kabupaten/Kota di Jawa Timur “
Anggota Kelompok
Annisa Nur Alina 10110921 (Kabupaten Mojokerto)
Dody Adhiatma 12110123 (Kabupaten Madiun)
Indah Pratiwi 13110499 (Kota Malang)
Ria Setia 15110853 (Kabupaten Pacitan)
Ryanti Ramadani 16110311 (Kota Blitar)
A. Pendahuluan
Penggunaan teknologi informasi menjadi sangat penting saat ini, hal ini dapat dilihat dari
penerapan teknologi informasi khususnya internet yang tidak terbatas dalam bidang perdagangan
saja (e-Business atau e-Commerce), melainkan juga dalam berbagai bidang lainnya seperti
bidang pendidikan (e-Learning), bidang sosial (social networking), bidang perbankan (e-Banking)
dan lain sebagainya. Berbagai keuntungan diberikan teknologi informasi khususnya internet,
yaitu membuat proses penyebaran informasi dan komunikasi menjadi lebih cepat, mudah dan
murah serta tanpa batasan jarak dan waktu. Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan
teknologi ini membuat teknologi informasi khususnya internet banyak diterapkan dalam berbagai
bidang kehidupan manusia, termasuk kedalam bidang pemerintahan.
Wujud nyata dari pengaplikasian e-Government yang telah umum dilaksanakan dan
diatur pelaksanaannya di Indonesia adalah pembuatan situs web pemerintah daerah. E-
Government intinya adalah proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat untuk
membantu menjalankan sistem pemerintahan secara lebih efektif dan efisien. Pembangunan situs
web bagi pemerintah daerah di Indonesia merupakan implementasi dari Instruksi Presiden No. 3
Tahun 2003, yang isinya menggalakkan pemanfaatan teknologi informasi (internet) dalam
menunjang aktivitas pemerintahannya, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah menuju
terwujudnya e-Government di Indonesia.
B. E-Government
Menurut World Bank, e-Government didefinisikan sebagai upaya pemanfaatan dan
pendayagunaan telematika untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintahan,
memberikan berbagai jasa pelayanan kepada masyarakat secara lebih baik, menyediakan akses
informasi kepada publik secara lebih luas, dan menjadikan penyelenggaraan pemerintahan lebih
bertanggung jawab (accountable) serta transparan kepada masyarakat. Intinya e-Government
adalah proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat untuk membantu menjalankan sistem
pemerintahan secara lebih efektif dan efisien.
Model e-Government yang diterapkan di negara-negara luar adalah menggunakan model
empat tahapan perkembangan yang meliputi :
1. Fase pertama, berupa penampilan situs web (web presence) yang berisi informasi dasar
yang dibutuhkan masyarakat.
2. Fase kedua, fase interaksi yaitu isi informasi yang ditampilkan lebih bervariasi, seperti
fasilitas download dan komunikasi e-mail dalam situs web pemerintah.
3. Fase ketiga, tahap transaksi berupa penerapan aplikasi atau formulir untuk secara online
mulai diterapkan.
4. Fase Keempat, fase transformasi berupa pelayanan yang terintegrasi, tidak hanya
menghubungkan pemerintah dengan masyarakat tetapi juga dengan organisasi lain yang
terkait (pemerintah ke antar pemerintah, sektor nonpemerintah serta sektor swasta).
Dari pengaplikasian tersebut dapat diketahui bahwa pengembangan e-Government di Indonesia
dilaksanakan melalui 4 (empat) tingkatan yaitu:
a. Tingkat 1 merupakan tingkat Persiapan berupa pembuatan situs web sebagai media
informasi dan komunikasi pada setiap lembaga serta sosialisasi situs web untuk internal
dan publik.
b. Tingkat 2 merupakan tingkat Pematangan yang berupa Pembuatan situs web informasi
public yang bersifat interaktif dan Pembuatan antar muka keterhubungan dengan lembaga
lain.
c. Tingkat 3, tingkat Pemantapan yang berisi Pembuatan situs web yang bersifat transaksi
pelayanan publik dan Pembuatan interoperabilitas aplikasi dan data dengan lembaga lain.
d. Tingkat 4 adalah tingkat Pemanfaatan yang berisi Pembuatan aplikasi untuk pelayanan
yang bersifat Government to Government (G2G), Government to Business (G2B),
Government to Consumers (G2C).
C. Metode Pembobotan yang Digunakan
Metode penilaian kualitas situs web seperti yang Miranda F. J. et all (2006) serta Yazan
K. A. Migdadi (2008) gunakan dalam mengevaluasi kualitas situs web e-Banking di Spanyol,
Yordania dan Inggris Raya dan Vultur S. O. dan Marincas D. A. (2007) gunakan dalam
mengevaluasi kualitas situs web Fakultas Ekonomi Universitas di Rumania, yaitu menggunakan
kategori parameter Accessibility, Speed, Homepage Size, Navigability dan Content Quality,
diadopsi sebagai metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode dengan melakukan
pembobotan pada parameter evaluasi Efektifitas (Popularitas Link dan Peringkat Traffic),
Kecepatan (Waktu Loading), Isi Situs Web dan Kesiapan Menuju e-Government.
D. Pembobotan Parameter Evaluasi
Parameter evaluasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu Efektifitas, Kecepatan, Isi
Situs Web dan Kesiapan Menuju e-Government. Penentuan besar bobot masing-masing
parameter berdasarkan pertimbangan penulis sendiri, dengan memberikan bobot yang lebih besar
pada parameter Efektivitas 55%, karena penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi segi
efektivitas yaitu mengukur tingkat popularitas situs web pemerintah daerah. Kemudian diberikan
bobot masing-masing 15% pada parameter Kecepatan, Isi Situs Web dan Kesiapan Menuju e-
Government, untuk mendapatkan total 100%.
E. Definisi Parameter-parameter Evaluasi Situs Web
1. Popularitas Link (Link Popularity) adalah jumlah halaman web lain yang memasang
link ke situs web kita. Semakin besar link popularity suatu web site, rangkingnya
popularitasnya akan semakin tinggi. Popularitas Link suatu situs web dapat diukur
menggunakan fasilitas Link Popularity Checker pada situs web penyedia layanan
evaluasi situs web seperti submitexpress.com yang memberikan data popularitas link
situs web secara otomatis.
2. Peringkat Traffic adalah peringkat suatu situs web berdasarkan jumlah kunjungan ke
situs web tersebut. Semakin banyak kunjungan menuju suatu situs web maka semakin
tinggi pula peringkat traffic atau traffic rank-nya. Peringkat traffic suatu situs web
dapat diukur menggunakan layanan evaluasi situs web alexa.com.
3. Waktu Loading adalah waktu yang diperlukan oleh suatu halaman untuk memanggil
semua elemen yang diperlukan dalam halaman tersebut. Cara ini memiliki beberapa
kekurangan diantaranya ialah ketergantungannya dengan kecepatan koneksi internet
yang digunakan, yang terkadang berubah-ubah sehingga dapat menimbulkan bias.
Selain itu lokasi relatif pengakses terhadap server juga menimbulkan ancaman lain
terhadap validitas pengukuran. Akan tetapi cara ini juga memiliki keunggulan
mengingat dengan cara ini kecepatan respon server yang biasanya dapat dilakukan
melalui serangkaian upaya optimasi dapat ikut terukur.
Tabel 1. Bobot Parameter Evaluasi
F. Hasil Penilaian Kota/Kabupaten Pacitan
Gambar 1. Lambang Kabupaten Pacitan
Sejarah Kabupaten Pacitan
Menurut Babat Pacitan, nama Pacitan berasal dari kata “ Pacitan ” yang berarti
camilan, sedap-sedapan, tambul, yaitu makanan kecil yang tidak sampai mengenyangkan.
Hal ini disebabkan daerah Pacitan merupakan daerah minus, hingga untuk memenuhi
kebutuhan pangan warganya tidak sampai mengenyangkan; tidak cukup. Adapula yang
berpendapat bahwa nama Pacitan berasal dari “ Pace ” mengkudu ( bentis : Jaka ) yang
memberi kekuatan. Pendapat ini berasal dari legenda yang bersumber pada Perang
Mengkubumen atau Perang Palihan Nagari (1746 – 1755) yakni tatkala Pangeran
Mangkubumi dalam peperangannya itu sampai di daerah Pacitan. Dalam suatu
pertempuran ia kalah terpaksa melarikan diri ke dalam hutan dengan tubuh lemah lesu.
Berkat pertolongan abdinya bernama Setraketipa yang memberikan buah pace masak
kemudian menjadikan kekuatan Mangkubumi pulih kembali. Akan tetapi nampaknya
nama Pacitan yang menggambarkan kondisi daerah Pacitan yang minus itulah yang lebih
kuat. Hal itu disebabkan pada masa pemerintahan Sultan Agung ( 1613 – 1645 ) nama
tersebut telah muncul dalam babat Momana. ( Informasi tentang Sejarah Pacitan ini
masih belum lengkap dan masih akan dilengkapi ).
Geografis Pacitan
1. Letak Geografis
Kabupaten Pacitan merupakan bagian wilayah Propinsi Jawa Timur paling
selatan, yang berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah. Terletak 276 km sebelah
barat daya kota Surabaya dengan letak geografis 405’ bujur timur dan 755’ 817’
lintang selatan. Batas-batas wilayah kabupaten Pacitan adalah:
a. Sebelah Utara : Kabupaten Ponorogo
b. Sebelah Barat : Kabupaten Wonogiri (Propinsi Jawa Tengah)
c. Sebelah Selatan : Samodera Indonesia
d. Sebelah Timur : Kabupaten Trenggalek
Kabupaten Daerah Tingkat II Pacitan merupakan daerah bergelombang,
berbukit-bukit dan bergunung-gunung dengan luas wilayah 1.389,87 km.
2. Kondisi Geologi
Kabupaten Pacitan terdiri dari daerah pegunungan dan berbukit-bukit,
sedangkan selebihnya merupakan dataran rendah. Sekitar 63% dari daerah Pacitan
adalah daerah yang berfungsi penting untuk hidrologis karena mempunyai tingkat
kemiringan lebih 40%. Berdasarkan ciri-ciri fisik tanahnya, Kabupaten Daerah
Tingkat II Pacitan adalah bagian dari pegunungan kapur selatan yang bermula
dari Gungung Kidul, Yogyakarta dan membujur sampai daerah Trenggalek yang
relatif tanahnya tandus.
3. Kondisi Topografi
Topografi di Kabupaten Pacitan menunjukkan bahwa bentang daratnya
bervariasi, dengan kemiringan sebagai berikut:
a. 0-2 % meliputi 4,3 % dari luas wilayah merupakan daerah tepi pantai.
b. 2-15 % meliputi 6,60 % dari luas wilayah baik untuk usaha pertanian
dengan memperhatikan usaha pengawetan tanah dan air.
c. 15-40 % meliputi 25,87 % dari luas wilayah,sebaiknya untuk usaha
tanaman tahunan.
d. 40 % keatas meliputi 63,17 % dari luas wilayah merupakan daerah yang
harus difungsikan sebagai kawasan penyangga tanah dan air serta untuk
menjaga keseimbangan ekosistem di Kabupaten Daerah Tingkat II
Pacitan.
Peta Wisata Kota Pacitan
Gambar 1. Peta Kabupaten Pacitan
Analisa E-Government Web Kabupaten Pacitan (www.pacitankab.go.id)
Tabel 2. Penilaian Terhadap Situs Web Kabupaten Pacitan
Hasil analisa pada tabel 2 mempunyai standarisasi bobot yaitu pada tabel 1. Pada
web Kabupaten Pacitan mempunyai bobot Effectivity 40%, Speed 15%, Website Content
14%, dan E-Government Readliness 8%. Jadi total bobot yang didapat web Kabupaten
Pacitan adalah 77%.
G. Hasil Akhir Penilaian Kota/Kabupaten
Hasil lengkap penilaian akhir kelima situs web pemerintah daerah di Jawa Timur yang
telah dievaluasi dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3. Hasil Akhir Penilaian
Sesuai dengan peringkat pada tabel 3, situs web pemerintah kota Blitar menduduki
peringkat pertama, kemudian disusul oleh web pemerintah kabupaten Madiun dan seterusnya
hingga peringkat terakhir yaitu web pemerintah kabupaten Mojokerto. Pada tabel 3, dapat dilihat
bahwa diantara 5 kabupaten/kota di Jawa Timur, web Kabupaten Pacitan menduduki peringkat
ke-4.
Gambar 3. Diagram Parameter Evaluasi
Pada gambar 3, terlihat bahwa sebagian besar pengelola situs web pemerintah daerah
masih belum mengoptimalkan efektivitas situs webnya hal ini dapat dilihat dari banyaknya situs
web pemerintah daerah yang memiliki nilai popularitas link (total eksternal link pada situs lain
menuju ke situs web yang kita miliki) yang masih minim serta nilai peringkat traffic yang masih
terlalu besar, yang berarti jumlah kunjungan ke situs web pemerintah daerah masih belum terlalu
banyak. Waktu loading yang dimiliki oleh sebagian besar situs web pemerintah daerah umumnya
1 hingga 5 detik. Ini menunjukkan bahwa hampir semua pemerintah daerah peduli akan
pelayanan melalui media online sebab waktu loading yang terlalu lama akan menyebabkan
pengguna situs enggan untuk menunggu sampai loading selesai.
Sebagian besar situs web pemerintah daerah sudah menampilkan informasi minimal
(profil daerah, arti lambang, batas wilayah, potensi daerah, pariwisata dan lainnya) tetapi masih
banyak situs web pemerintah daerah yang tidak menyajikan informasi peluang investasi. Untuk
informasi fasilitas kota (transportasi, akomodasi, rumah sakit dan lain sebagainya) sudah cukup
terpenuhi. Namun sebagian besar situs web pemerintah daerah belum memiliki search engine.
H. Kesimpulan
Penggunaan kategori parameter evaluasi Efektivitas (Popularitas Link dan Peringkat
Traffic), Kecepatan (Waktu Loading), Isi Situs Web (Website Content) dan Kesiapan Menuju e-
Government (e-Government Readiness) dalam analisa ini sudah dapat diimplementasikan
sebagai perangkat dalam mengevaluasi dan memeringkat popularitas situs web pemerintah
daerah, hal ini dapat dilihat pada hasil pemeringkatan popularitas terhadap lima situs web
pemerintah daerah pada analisa ini, yang menunjukan total nilai evaluasi masing-masing situs
web pemerintah daerah yang beragam sehingga proses pemeringkatan yang berdasarkan pada
total nilai evaluasi dapat dilakukan.
Parameter evaluasi yang digunakan dalam analisa ini sudah dapat digunakan sebagai
salah satu perangkat proses pemeringkatan popularitas situs web pemerintah daerah di Indonesia,
walaupun dalam pembobotan subkategori parameter evaluasi penelitian ini masih memerlukan
justifikasi teoritis sehingga lebih dapat diterima keabsahannya. Analisa ini juga diharapkan dapat
memberikan gambaran mengenai metode pengevaluasian popularitas situs web, khususnya situs
web pemerintah daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2006, “Kondisi Situs Web Pemerintah Daerah”, Artikel Departemen Komunikasi dan
Informatika Republik Indonesia”, http://blogs.depkominfo.go.id/artikel/2006/01/17/kondisi-
situs-web-pemerintahdaerah, diakses tanggal 10 September 2009.
Barnes, Stuart J. dan Vidgen, Richard T., 2006, "Data Triangulation and Web Quality Metrics: A
Case Study in e-Government", Information and Management Journal, Vol. 43, No.6, p. 767-
777.
Broto, Dewi Retno et all, 2008, “Evaluasi Web Site e-Governent Instansi Pemerintah Daerah”,
http://repository.gunadarma.ac.id:8000/2008_KNSI_UjiWebeGov_IWS_385.pdf
Diakses tanggal 10 September 2009,
Djunaedi, Achmad, 2002, “Beberapa Pemikiran Penerapan e-Goverment Dalam Pemerintahan
Daerah di Indonesia”. http://www.mpkd.ugm.ac.id/homepageadj/support/publikasi/tiegov/
egovtpemdaindo.pdf, diakses tanggal 10 September 2009.
Hasibuan, Zainal A., 2007, ”Langkah-langkah Strategis dan Taktis Pengembangan EGovernment
untuk PEMDA”, Jurnal Sistem Informasi Magister Teknologi Informasi Universitas
Indonesia, Vol. 3, NO. 1, hal 1-5. Depok.
Migdadi, Yazan K. A., 2008, “Quantitative Evaluation of The Internet Banking Service
Encounter's Quality: Comparative Study between Jordan and The UK Retail Banks”, Journal of
Internet Banking and Commerce, Vol. 13, No.2, p.1-8.
Miranda, Francisco Javier et all, 2006, “Quantitative Evaluation of e-banking websites: an
empirical study of Spanish Banks”, The Electronic Journal Information System Evaluation,
Vol. 9, No. 2, p. 73-82.
Misra, D.C., 2007, "Conceptual Foundations of E-government: From Networked Society to
Networked E-Governments", Department of Administrative Reforms, Government of India.
XXXIX(3)17-36, New Delhi, India.
Presiden Republik Indonesia, 2003, “Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-
Government”, Instruksi Presiden No.3 Tahun 2003,
http://www.deptan.go.id/bdd/admin/i_presiden/Inpres-03-03.pdf, diakses 10 September 2009,
Sosiawan, Edwi Arif, 2008, “Evaluasi Implementasi e-Government pada Situs Web Pemerintah
Daerah di Indonesia : Perspektif Content dan Manajemen“,
http://edwi.dosen.upnyk.ac.id/manajemen%20egov.pdf, diakses tanggal 15 September 2009.
Vultur, Sidonia Otilia and Marincas, Delia Adriana, 2007, "Web Site Projects Evaluation – A
Case Study Of Romanian Faculties Of Economics Web Sites", Journal of Applied Quantitative
Methods, Vol. 2, No.3, p. 289-301.
Wahid, Fathul, 2008, “Evaluating Focus and Quality of Indonesian e-Government Websites”,
Proceedings of the National Seminar on Application of Information Technology,Yogyakarta,
p. 39-43.
http://www.blitarkota.go.id/ , diakses 10 Oktober 2013.
http://www.malangkota.go.id/ , diakses 10 Oktober 2013.
http://madiunkab.go.id/, diakses 10 Oktober 2013.
http://www.pacitankab.go.id/, diakses 10 Oktober 2013.
http://www.mojokertokab.go.id/ , diakses 10 Oktober 2013.
http://dimazpradana.blogspot.com/p/stadion-di-indonesia.html, diakses 15 Oktober 2013.