'!]JwviJw(, oYt((~;ota cfiliA/i/a · peramalan dan penerapan teknik pengendalian organisme...
Transcript of '!]JwviJw(, oYt((~;ota cfiliA/i/a · peramalan dan penerapan teknik pengendalian organisme...
8!utmJua '!]JwviJw(, (9lJao>a/tQ/~oYt((~;ota cfiliA/i/a
PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUKOTA JAKARTA
NOMOR 201 TAHUN 2010
TENTANG
) PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PROTEKSI TANAMAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
)
Menimbang
Mengingat
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 149 Peraturan Oaerah Nomor10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Pasal 93Peraturan Gubernur Nomor 87 Tahun 2009 tentang Organisasi dan TataKerja Dinas Kelautan dan Pertanian, perlu menetapkan Peraturan Gubernurtentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Balai Proteksi Tanaman;
1. Undang~Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokokKepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Numor 43Tahun 1999;
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budi DayaTanaman;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan PeraturanPerunda ng-undanga n;
6. Undang-Undang Nemer 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
7. Undailg-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,sebagaimana telah beberapa kali diu bah terakhir dengan Undon;::Undang Nomor 12 T3hun 2008;
8. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah811 Provir,~;i
Daerah Khusus Ibukot8 Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatu;lnRepublik Indonesia,
2
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang PerlindunganTanaman;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan BarangMilik Negara/Daerah sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 38 Tahun 2008;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang PelaporanKeuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian UrusanPemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi danPemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan UangNegaralDaerah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang OrganisasiPerangkat Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nemor 45 Tahun 2008 tentang PolaOrganisasi Perangkat Daerah Previnsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
18. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi PerangkatDaerah;
19. Peraturan Gubernur Nomor 87 Tahun 2009 tentang Organisasi dan TataKerja Dinas Kelautan dan Pertanian;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DANTATA KERJA BALAI PROTEKSI TANAMAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
2. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta.
,
3
3. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Provinsi Daerah Khususlbukota Jakarta.
4. lnspektorat adalah lnspektorat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
5. Badan Pengelola Keuangan Daerah adalah Badan Pengelola KeuanganDaerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
6. Badan Kepegawaian Daerah adalah Badan Kepegawaian Daerah ProvinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta.
7. Biro Organisas! dan Tatalaksana adalah Biro Organisasi dan TatalaksanaSekretariat Daerah.
8. Dinas Kelautan dan Pertanian adalah Dinas Kelautan dan Pertanian ProvinsiDaerah Khusus lbukota Jakarta.
9, Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian yang juga disebut Kepala Dinas adalahKepala Dinas Kelautan' dan Pertanian Provinsi Oaerah Khusus IbukotaJakarta.
10. Balai Proteksi Tanaman yang juga disebut Balai adalah Balai ProteksiTanaman Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta.
11. Kepala Balai adalah Kepala Balai Proteksi Tanaman.
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk Balai Proteksi Tanaman.
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 3
(1) Balai merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kelautan dan Pertaniandalam pelaksanaan perlindungan tanaman.
(2) Balai dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang dalam melaksanakan tugasdan fungsinya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepadaKepala Dinas.
Pasal 4
(1) Balai Proteksi Tanaman mempunyai tugas melaksanakan pengamatan,peramalan dan penerapan teknik pengendalian organisme pengganggutumbuhan, Dampak Perubahan Iklim (DPI) serta pengawasan peredaran,penggunaan, penyimpanan pupuk dan pestisida pada tanaman pertanian.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Balai Proteksi Tanaman mempunyai fungsi :
4
a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan DokumenPelaksanaan Anggaran (DPA) Balai;
b. pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Balai;c. penyusunan standar dan prosedur perlindungan tanaman:d. penyusunan rencana kebutuhan dan pelaksanaan penyediaan, kegiatan
pemeliharaan dan perawatan peralatan teknis dan bahan perlindungantanaman;
e. pelaksanaan kegiatan pengamatan peramalan dan pengendalianOrganisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim(DPI);
f. pelaksanaan pembinaan, pengawasan peredaran, penyimpanan,penggunaan pupuk dan pestisida serta pemantauan mutu dan residunya;
g. pelaksanaan pengamatan, penetapan diagnosa dan penyebarluasaninformasi Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan DampakPerubahan Iklim (DPI) serta rekomendasi pengendaliannya;
h. pelaksanaan kegiatan pengujian dan pengembangan teknologipengamatan, peramalan dan pengendalian OPT spesifik lokasi;
i. pelaksanaan pengkajian dan evaluasi dampak Pengendalian HamaTerpadu (PHT);
j. pengelolaan leknologi informasi Balai;k. pengembangan produk pengendali OPT ramah Iingkungan;I. pelaksanaan pemasyarakatan pengendalian hama terpadu;m.pelaksanaan pemantauan dan pembinaan kelompok tani agens hayati;n. pelaksanaan penetapan diagnosa, identifikasi OPT dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangannya dan rekomendasi pengendaliannya ;o. pelaksanaan analisa dan evaluasi daerah sebaran OPT serta membuat
peta sebarannya:p. pelaksanaan pengkajian teknologi terhadap penggunaan pestisida, agens
hayati, pestisida nabati dan faktor pengendali OPT lainnya;q. peiaksanaan produksi, eksplorasi dan pengembangan biopestisida:r. pelayanan masyarakat terhadap kesehatan tanaman:s. pelaksanaan publikasi kegiatan Balai;1. pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang;u. pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan dan ketatausahaan;v. pelaksanaan pengaturan acara Balai;w. penyiapan bahan laporan Dinas Kelautan dan Pertanian yang terkait
dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Balai; danx. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Balai.
BAB IV
ORGANISASI
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 5
(1) Susunan Organisasi Balai Proteksi Tanaman terdiri dari :
a. Kepala Balai;b. SubbagianTata Usaha:c. Seksi Pelayanan Teknis;d. Seksi Laboratorium: dane. Subkelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Susunan Organisasi Balai sebagaimana tercantum dalam LampiranPeraturan Gubernur ini.
5
(3) Formasi jabatan dan standar peralatan kerja pada Balai sebagaimanatercantum dalam Lampiran II dan Lampiran III Peraturan Gubernur ini.
Bagian Kedua
Kepala Balai
Pasal 6
Kepala Balai mempunyai tugas :
8. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Balaisebagaimana dimaksud dalam Pasal 4;
b. mengoordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian, Seksi dan SubkelompokJabatan Fungsional;
c. melaksanakan koordinasi dan kerja sarna dengan Satuan Kerja PerangkatDaerah, Unit Kerja Perangkat Daerah dan/atau instansi pemerintah/swastaterkait, dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Balai; 'dan
d. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsiBalai.
Bagian Ketiga
Subbagian Tata Usaha
Pasal 7
(1) SUbbagian Tata Usaha merupakan Satuan Kerja Staf Balai dalampelaksanaan administrasi Balai.
(2) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang kepala Subbagian yangberkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Balai.
(3) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas:
a. menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan DokumenPelaksanaan Anggaran (DPA) Balai sesuai dengan Iingkup tugasnya;
b. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Balai sesuaidengan lingkup tugasnya;
c. mengoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)dan Ookumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Balai;
d. menghimpun bahan dan mengoordinasikan penyusunan rencanastrategi Balai;
e. melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaanDokumen Pelaksanaan Anggaran (OPA) Balai;
f. mengoordinasikan penyajian data dan informasi kegiatan Balai;g. melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang;h. melaksanakan pengelolaan teknologi informasi;i. melaksanakan kegiatan ketatausahaan seperti surat menyurat dan
kearsipan Balai;j. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan prasarana dan sarana kerja
Balai;k. memelihara kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban kantor;I. melaksanakan pengurusan ruang rapat dan pengaturan acara Balai;m. melaksanakan publikasi keglatan Balai;n. mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan, kinerja, kegiatan dan
akuntabllitas Balai;
6
o. menyiapkan bahan laporan Balai yang terkait dengan tugas SubbagianTata Usaha: dan
p. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas SubbagianTata Usaha.
Bagian Keempat
Seksi Pelayanan Teknis
Pasal 8
(1) Seksi Pelayanan Teknis merupakan Satuan Kerja Uni Balai dalampelaksanaan pelayanan teknis pengendalian OPT, dampak perubahan iklim,pemantauan pupuk dan pestisida.
(2) Seksi Pelayanan Teknis dipitT1pin oleh seorang Kepala Seksi yangberkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Balai.
(3) Seksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas:
a. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan DokumenPelaksanaan Anggaran (OPA) Balai sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Bala! sesuaidengan lingkup tugasnya;
c. penyusunan rencana kebutuhan penyediaan, pemeliharaan danperawatan peralatan teknis dan bahan perlindungan tanaman;
d. melaksanakan pembinaan dan pengawasan peredaran, penggunaanpupuk dan pestis ida;
e. melaksanakan penyiapan, pendayagunaan dan pemeliharaan saranakegiatan pengamatan, peramalan, penerapan teknik pengendalian OPTdan pemantauan dampak pestisida;
f. melaksanakan pengamatan, peramalan dan pengendalian OrganismePengganggu Tumbuhan dan Dampak Perubahan Iklim (DPI);
g. melaksanakan kegiatan pengujian dalam rangka pengembanganteknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT spesifiklokasi;
h. melaksanakan pengkajian dan evaluasi dampak Pengendalian HamaTerpadu (PHT):
i. melaksanakan pemasyarakatan Pengendalian Hama Terpadu;j. menyiapkan bahan laporan Balai yang berkaitan dengan tugas Seksi
Pelayanan Teknis; dank. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi
Pelayanan Teknis.
Bagian Kelima
Seksi Laboratorium
Pasal 9
(1) Seksi Laboratorium merupakan Satuan Kerja Lini Balai dalam pelaksanaankegiatan laboratorium agens hayati dan laborator\um pengamatan hamapenyakit tanaman.
(2) Seksi Laboratorium dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang berkedudukar.di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Balai.
7
(3) Seksi Laboratorium mempunyai tugas:
8. menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan DokumenPelaksanaan Anggaran (OPA) Balai sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Balai sesuaidengan lingkup tugasnya;
C. menyusun standar dan prosedur perlindungan tanaman;d. menyusun rencana kebutuhan penyediaan, kegiatan pemeliharaan dan
perawatan peralatan teknis dan bahan laboratorium;8. mengembangkan produk pengendali OPT ramah Iingkungan;f. melaksanakan proses penyiapan kegiatan pemeliharaan dan perawatan
peralatan teknis laboratorium;g. melaksanakan penetapan diagnosa identifikasi OPT dan faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangannya dan rekomendasi pengendaliannya;h. melaksanakan analisa dan evaluasi daerah sebaran OPT serta
membuat peta sebarannya:i. melaksanaan proses penyedlaan, kegiatan pemeliharaan dan
perawatan peralatan teknis laboratorium:melaksanakan pengkajian teknologi perhadap penggunaan pestisida,agens hayati, pestis ida nabati dan faktor pengendati OPT lainnya;
k. melaksanaan produksi, eksplorasi dan pengembangan biopestisida danmusuh alami OPT:
I. memberikan pelayanan kepada masyarakat terhadap kesehatantanaman;
m. melaksanakan pemantauan dan pembinaan kelompok tani agens hayati;n. melaksanakan pemantauan mutu dan residu serta dampak penggunaan
pestisida:o. menyiapkan bahan laporan Balai yang berkaitan dengan Seksi
Laboratorium; danp. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Seksi
Laboratorium.
Bagian Keenam
Subkelompok Jabatan Fungsional
Pasal10
(1) Balai dapat mempunyai Subkelompok Jabatan Fungsional.
(2) Pejabat Fungsional melaksanakan tugas dalam Susunan OrganisasiStruktural Balai
Pasal 11
(1) Dalam rangka mengembangkan profesi/keahlian/kompetensi PejabatFungsional dibentuk Subkelompok Jabatan Fungsional Balai sebagai bagiandar! Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Kelautan dan Pertanian,ditetapkan Kepala Balai
(2) Subkelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dipimpin oleh seorang Ketua Subkelompok Jabatan Fungsional yangberkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Balai.
(3) Ketua Subkelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Balai dari Pejabat Fungsional yangdihormati di kalangan Pejabat Fungsional sesuai keunggulan kompetensi(pengetahuan, keahlian dan integritas) yang dimiliki.
8
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Jabatan Fungsional Balai diatur denganPeraturan Gubernur sebagai bagian dari pengaturan Jabatan FungsionalDinas Kelautan dan Pertanian sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.
BAB V
ESELON
Pasal 12
(1) Kepala Balai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a adalahJabatan Struktural Eselon liLa.
(2) Kepala Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2)adalah Jabatan Struktural Eselon IV.a.
(3) Kepala Seksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dan Pasal 9ayat (2) adalah Jabatan Struktural Eselon IV.a.
BAB VI
TATA KERJA
Pasal13
(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Balai wajib taat dan berpedomanpada ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Kepala Balai mengembangkan koordinasi dan kerja sama dengan SatuanKerja Perangkat Daerah, Unit Kerja Perangkat Daerah dan/atau instansipemerintah/swasta terkait, dalam rangka meningkatkan kinerja danmemperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi Balai.
Pasal14
Kepala Balai, Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Ketua Subkelompok JabatanFungsional pada Balai wajib melaksanakan tugas masing-masing sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan selia menerapkan prinsipkoordinasi, kerja sama, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, akuntabilitas.transparansi, efektivitas dan efisiensi.
Pasal 15
(1) Kepala Balai, Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Ketua SubkelompokJabatan Fungsional pada Balai wajib memimpin, mengoordinasikan,memberikan bimbingan, memberikan petunjuk pelaksanaan tugas, membinadan menilai kinerja bawahan masing-masing.
(2) Kepala Balai, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Ketua SubkelompokJabatan Fungsional dan pegawai pada Balai wajib mengikuti dan mematuhiperintah kedinasan atasan masing-masing sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan.
9
Pasal 16
Kepals Balai, Kepals Subbagian, Kepala Seksi dan Ketua SubkelompokJabatan Fungsional pada Balai wajib mengawasi dan mengendalikanpelaksanaan tugas bawahan masjng~masing serta mengambil langkah-Iangkahyang diperlukan apabila menemukan adanya penyimpangan dan/atau indikasipenyimpangan.
Pasal 17
(1) Kepala Balai, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Ketua SubkelompokJabatan Fungsional dan pegawai pada Balai wajib menyampaikan laporandan kendala pelaksanaan tugas kepada atasan masing-masing sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Atasan yang menerima laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)menindaklanjuti dan menjadikan laporan yang diterima sebagai bahanpengambilan keputusan sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Pasal 18
(1) Sekretariat Daerah melalui Biro Organisasi dan Tatalaksana melaksanakanpembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan dan pelaporan terhadap Balaisebagai bagian dari pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan danpelaporan Dinas Kelautan dan Pertanian.
(2) Ketentuan lebih ianjut mengenai pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaandan pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur denganPeraturan Gubernur.
BAB VII
KEPEGAWAIAN
Pasal 19
(1) Pegawai Negeri Sipil pada Balai merupakan Pegawai Negeri Sipil Daerah.
(2) Pengelolaan kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakansesuai ketentuan perundang-undangan di bidang kepegawaian.
(3) Dalam pelaksanaan pengelolaan kepegawaian, Balai mendapat pembinaandari Sekretaris Daerah melalui Badan Kepegawaian Daerah berkoordinasidengan Biro Organisasi dan Tatalaksana Sekretariat Daerah sebagai bag iandari pembinaan kepegawaian Dinas Kelautan dan Pertanian.
BAB VIII
KEUANGAN
Pasai 20
(1) Belanja pelaksanaan tugas dan fungsi Balai dibebankan pada AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah.
10
(2) Pengelolaan belanja sebagalmana dlmaksud pada ayat (1) dilaksanakansesuai ketentuan peraturan perundang~undangan di bidang keuangannegara/daerah.
Pasal21
(1) Pendapalan yang bersumber dari pelaksanaan tugas dan fungsi Balaimerupakan pendapatan daerah.
(2) Pengelolaan pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang~undangan di bidangkeuangan negarafdaerah.
BAB IX
ASET
Pasal 22
(1) Asel yang dipergunakan oleh Balai sebagai prasarana dan saraoa ke~a
merupakan asel daerah dengan status kekayaan daerah yang tidakdipisahkan.
(2) Pengelolaan asel atau prasarana dan saraoa kerja sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundangundangan di bidang keuangan negara/daerah dan ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang pengelolaan barang milik negara/daerah.
Pasal 23
(1) Prasarana dan sarana kerj!3 yang diterima dalam bentuk pemberian, hibahdan bantuan dari Pihak Keliga kepada Balai dalam rangka pelaksanaantugas dan fungsinya merupakan penerimaan barang daerah.
(2) Penerimaan barang daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) segeradilaporkan kepada Kepala Dinas untuk selanjutnya dilaporkan kepadaGubernur melalui Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah selakuPejabat Penge!ola Keuangan Daerah sekaligus sebagai Bendahara UmumDaerah untuk dicatat dan dibukukan sebagai aset daerah.
BABX
FORMASI JABATAN DAN STANDAR PERALATAN KERJA
Pasal24
(1) Kepala Balai dibantu oleh 1 (satu) orang Kepala Subbagian Tata Usaha.1 (satu) orang Kepala Seksi Pelayanan Teknis dan 1 (satu) orang KepalaSeksi Laboratorium sebagai bawahan langsung.
(2) Kepala Subbagian Tata Usaha dibantu sebanyak-banyaknya oleh 11 (sebelas)orang Pejabat Fungsional UmumfTertentu sebagai bawahan langsung.
(3) Kepala Seksi Pelayanan Teknis dibantu sebanyak-banyaknya oleh 22 (duapuluh dua) orang Pejabat Fungsional UmumfTertentu sebagai bawahanlangsLJng.
11
(4) Kepala Seksi Laboratorium dibantu sebanyak-banyaknya oleh 3 (tiga) orangPejabat Fungsional UmumfTertentu sebagai bawahan langsung.
(5) Rincian formasi Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3) danayat (4) sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Gubernur ini.
(6) Rincian formasi Jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) menjadiacuan pengajuan kebutuhan pegawai Balai.
Pasal25
(1) Standar peralatan kerja minimal setiap Jabatan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 24 tercantum dalam Lampiran III Peraturan Gubernur ini.
(2) Standar peralatan kerja minimal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)menjadi acuan pengadaan peralatan kerja pusaL
BAB XI
PELAPORAN DAN AKUNTABILITAS
Pasal 26
(1) Balai menyusun dan menyampaikan laporan berkala tahunan, semester,triwulan, bulanan dan/atau sewaktu-waktu kepada Kepala Dinas.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain meliputi laporan :
a. kebutuhan, kekurangan dan kelebihan pegawai;b. keuangan;c. kinerja:d. kebutuhan, kekurangan dan kelebihan barang atau prasarana dan
sarana kerja;e. akuntabilitas; danf. pelaksanaan kegiatan.
Pasal 27
Dalam rangka akuntabilitas, Balai mengembangkan sistem pengendalianinternal sebagai bagian dari sistem pengendalian internal Dinas Kelautan danPertanian.
BABXII
PENGAWASAN
Pasal 28
Pengawasan terhadap Balai dilaksanakan oleh :
a. Lembaga Negara yang mempunyai tugas memeriksa pe'ngelolaan dartanggung jawab keuangan negara;
b. Aparat pemeriksa internal pemerintah; danc. Inspektorat.
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Pada saat Peraturan Gubemur ini mulai berlaku, Keputusan Gubemur Nornor 113Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Ke~a Unit PelaksanaTeknis di Lingkungan Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi Daerah KhususIbukola Jakarta, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasa! 30
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada taoggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturarGubernur ini dengan penempalannya dalam Berita Daerah Provinsi Oaerat"Khusus Ibukota Jakarta.
Ditetapkan di Jakartapadatanggal 29 November 2010
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUK TA JAKARTA,
Diundangkan di Jakartapada taoggal 9 Oesember 2010
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUSIBUKOTA JAKARTA,
FADJAR PANJAITANNIP 195508261976011001
BERITA pAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTATAHUN 2010 NOMOR 206
Lampiran : I Peraturan Gubernur Provinsi Daerah KhususIbukota Jakarta
NomorTanggal
201 TAHUN 201029 November 2010
BAGAN SUSUNAN ORGANISASIBALAI PROTEKSI TANAMAN
KEPALA BALAI
.' .
ISUBBAGIANTATAUSAHA
I ISEKSI SEKSI
PELAYANAN TEKNIS LABORATORIUM
SUBKELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUSIBU TA JAKARTA.
FA 21 0
Lampiran : II Peraturan Gubernur Provinsi Daerah KhususIbukota Jakarta
NomorTanggal
201 TAHUN 201029 November 2010
FORMASI JABATAN PADA BALAI PROTEKSI TANAMAN
- -No. Nama Jabatan 5yarat Pendidikan Eselon Jumlah
1. Kepala Balai i - 5 1 Perianian IIl.a. 1Diklat Kepemimpinan Tk III
- Diklat Manajemen Perkantoran- Diklat Manajemen Keuangan- Diklat Teknis Pertanian
,,Jumlah 1
2 Kepala Subbagian Tata - 51 Pertanian/Humaniora IV.a. 1Usaha - Diklat Kepemimpinan Tk. IV, - Diklat Administrasi Perkantoran
- Diklat Administrasi Kepegawaian- Diklat Pengelolaan Keuangan
Daerah
Pengadministrasi Umum - DIll Administrasi 1
I:Diklat Administrasi PerkantoranDiklat 5atminkal/KearsipanDiklat Komputer
IPranata Komputer - Dill Komputer 1
- Diklat Administrasi Perkantoran- Diklat Komputer Perkantoran
---_._-Pengadministrasi - D III Administrasi 1Kepegawaian - Diklat Administrasi Perkantoran
- Diklat Kepegawaian- Diklat Komputer
:Pengurus Rumah Tangga - 0111 Administrasi 1
- Diklat Bendahara Barang ,
- Diklat Komputer- Diklat Pengadaan Barang dan
Jasa
Pengelol.a Keuangan - 51 Ekonomi/Manajemenl 1Akuntansi
- Diklat Administrasi Keuangan- Diklat Perencanaan- Diklat Komputer
Bendahara Pengeluaran - o III Akuntansi/Manajemen I 3Pembantu - Oiklat Bendaharawan
- Diklat "Komputer
Bendahara Penerimaan - DIll AkuntansilManajemen 1 JPembantu - Diklat Bendaharawan- Diklal Komputer
2
No. Nama Jabatan Syarat Pendidikan Eselon Jumlah
Caraka - SMAJSederajat 1- Diklat Arsiparis
Pengemudi - SMA/Sederajat 1- Diklat Montir
Jumlah 12
3. Kepala Seksi Pelayanan - S1 Pertanian/Hama Penyakit IV.a. 1Teknis Tanaman
- Diklat Kepemimpinan Tk IV- Diklat Teknis Pertanian
Pengendali Organisme - o II Pertanian 21Pengganggu Tumbuhan - Diklat.Fungsional di Bidang Pengendali
Organisme Pengganggu Tumbuh~m
Petugas Prasarana dan - 0111 Pertanian/Umum 1Sarana - Diklat Pengendali Hama Terpadu
Jumlah 23
4. Kepala Seksi - S1 Pertanian IV.a. 1 ILaboratorium - Diklat Kepemimpinan Tk IV
- Diklat Teknis Pertanian
Analis Laboratorium - 81 PertanianIHama Penyakit Tanaman 2Pengendali Organisme - Diklat Teknis PertanianPengganggu Tumbuhan
Petugas Prasarana dan - Dill Pertanian/Hama Penyakit 1Sarana Tanaman
- Diklat Teknis Pertanian
Jumlah 4
Total 40
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUSIBU TA JAKARTA,
3
No Nama Jabatan Peralatan Ke~a Jumlah
1 Analis Laboratorium Komputer 2 unitPengendali OrganismePenaqanqqu Tumbuhan
Printer 2 unitPeralatan Keria TeknisFilling Kabinet 2 buah
2 Petugas Prasarana dan Komputer 1 unitSarana
Printer 1 unitPeralatan Kerja Teknis
Fillinq Kabinet 1 buah
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUSIBU TA JAKARTA,
F ZI
Lampiran : III Peraturan Gubernur Provinsi Daerah KhususIbukota Jakarta
NomarTanggal
STANDAR PERALATAN KERJA PADA BALAI PROTEKSI TANAMAN
No Nama Jabatan Peralatan Kerja Jumlah
I K. ala Balai Minibus 1 unitNotebook 1 unit,Telepan 1 buahWhite Board 1 buahFillina Kabinet 1 buah
II Kepala Subbagian Tata Usaha Komputer 1 unitPrinter 1 unit
,
TeleDon 1 buah I
White Board 1 buahFillinq Kabinel 1 buah
I, Penaadministrasi Umum Komouler 1 unit I
I Printer 1 unit I, Teleoon 1 buah
Fax 1 unitMesin Ketik 1 buahFillino Kabinet 1 buah
2 Pranata Komputer Komputer I 1 unitI Printer , unit
Fillinq Kabinet 1 buah
3 Penqadministrasi Keceaawaian Komputer 1 unitPrinter 1 unit
I Mesin Absensi 1 I unit, Fillinq Kabinet 1 buah
4 Penaurus Rumah Tanaaa Screen 1 unitLCD Projector 1 unitTool Kit 1 set
! FiUinQ Kabinet 1 buah
I5 PenQelola Keuanaan Komouter 1 unit
Printer 1 unitMesin Hituno 1 buahMesin Penahancur Kertas 1 unitTeleoon , buah-Fillina Kabinet 1 buah
2
Na Nama Jabatan I Peralatan Kerja Jumlah,I
6 Bendahara Pengeluaran ' Komputer 3 unitPembantu e----------------
Printer 3 unitMesin Hituna 3 buah
I Brankas 3 buahFillino Kabinet 3 buah
7 Bendahara Penerimaan Komputer 1 unit IPembantu IPrinter 1 unitMesin Hituna 1 buahBrankas 1 buah
Fillinn Kabinet 1 buah
8 Caraka Seoeda Motor 1 unitFillina Kabinet 1 buah
9 Penaemudi Kendaraan Ooerasional 1 unitTool Kit 1 setFillinn Kabinet 1 buah
III Ke ala Seksi Pelavanan Teknis Kom uter 1 unitPrinter 1 unit ,Teleoon 1 buahWhite Board 1 buahFilling Kabinet 1 buah
1 Pengendali Organisme Komputer 7 unitPen~nannnu Tumbuhan
Printer 7 unit,: Telenon 7 buahi Peralatan Keria Teknisi Fillina Kabinet 7 buah
,2 Petuaas Prasarana dan Sarana Kamauter i 1 unit
Printer 1 I unit -Telenon 1 buah-Peralatan Keria Teknis
Fillinq Kabinet 1 buahI-
KomouterIV Ke ala Seksi Laboratorium 1 unitPrinter 1 unitTelenon 1 buah
White Board 1 buahFillinn Kabinet 1 buah
I