Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

221
Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) EXECUTIVE SUMMARY Pendahuluan Dengan ditetapkannya PM No. 08/Per/M.KOMINFO/02/2006 tahun 2006 serta berdasarkan Keputusan Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika No. 672 Tahun 2013 tanggal 11 Juni 2013 tentang Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Dengan Pendapatan Usaha (Operating Revenue) 25% (Dua Puluh Lima Persen) Atau Lebih Dari Total Pendapatan Usaha Seluruh Penyelenggara Telekomunikasi Dalam Segmentasi layanan Tahun 2013, maka PT. Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”) sebagai salah satu operator yang ditetapkan sebagai Significant Market Power (”SMP”) mempunyai kewajiban untuk menyusun Dokumen Penawaran Interkoneksi (”DPI”) yang tata cara penyusunannya telah ditetapkan oleh Pemerintah. DPI ini disusun dengan tujuan untuk: a) memenuhi ketentuan pemerintah, dimana Telkomsel sebagai salah satu operator yang ditetapkan sebagai SMP diwajibkan untuk membuat DPI yang harus disetujui oleh BRTI sebagai regulator. b) memberikan petunjuk dan pedoman kepada Penyelenggara lainnya yang ingin berinterkoneksi dengan Telkomsel c) memberikan penjelasan mengenai layanan interkoneksi yang diberikan Telkomsel kepada pihak lainnya yang ingin berinterkoneksi dengan Telkomsel Dokumen DPI Telkomsel ini disusun dengan mengacu dan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Dokumen Petunjuk Penyusunan Dokumen Penawaran Interkoneksi (P2DPI) yang ditetapkan oleh pemerintah Data-data dan Informasi Telkomsel Fundamental Technical Plan (FTP) Nasional. Standardisasi ITU, ETSI dan standardisasi lainnya yang relevan. Daftar Layanan Yang Diberikan Layanan interkoneksi yang ditawarkan kepada pihak lainnya mengacu pada ketentuan pada UU No. 36 Tahun 1999 dan PP No. 52 tahun 2000, FTP Nasional serta Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika, PM No. 08/Per/M.KOMINFO/02/2006 tahun 2006 tentang Interkoneksi.

Transcript of Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Page 1: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI)

PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel)

EXECUTIVE SUMMARY

Pendahuluan

Dengan ditetapkannya PM No. 08/Per/M.KOMINFO/02/2006 tahun 2006 serta berdasarkan Keputusan Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika No. 672 Tahun 2013 tanggal 11 Juni 2013 tentang Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Dengan Pendapatan Usaha (Operating Revenue) 25% (Dua Puluh Lima Persen) Atau Lebih Dari Total Pendapatan Usaha Seluruh Penyelenggara Telekomunikasi Dalam Segmentasi layanan Tahun 2013, maka PT. Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”) sebagai salah satu operator yang ditetapkan sebagai Significant Market Power (”SMP”) mempunyai kewajiban untuk menyusun Dokumen Penawaran Interkoneksi (”DPI”) yang tata cara penyusunannya telah ditetapkan oleh Pemerintah.

DPI ini disusun dengan tujuan untuk:

a) memenuhi ketentuan pemerintah, dimana Telkomsel sebagai salah satu operator yang ditetapkan sebagai SMP diwajibkan untuk membuat DPI yang harus disetujui oleh BRTI sebagai regulator.

b) memberikan petunjuk dan pedoman kepada Penyelenggara lainnya yang ingin berinterkoneksi dengan Telkomsel

c) memberikan penjelasan mengenai layanan interkoneksi yang diberikan Telkomsel kepada pihak lainnya yang ingin berinterkoneksi dengan Telkomsel

Dokumen DPI Telkomsel ini disusun dengan mengacu dan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

Dokumen Petunjuk Penyusunan Dokumen Penawaran Interkoneksi (P2DPI) yang ditetapkan oleh pemerintah

Data-data dan Informasi Telkomsel

Fundamental Technical Plan (FTP) Nasional.

Standardisasi ITU, ETSI dan standardisasi lainnya yang relevan.

Daftar Layanan Yang Diberikan

Layanan interkoneksi yang ditawarkan kepada pihak lainnya mengacu pada ketentuan pada UU No. 36 Tahun 1999 dan PP No. 52 tahun 2000, FTP Nasional serta Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika, PM No. 08/Per/M.KOMINFO/02/2006 tahun 2006 tentang Interkoneksi.

Page 2: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Executive Summary

ii

Daftar layanan dan/atau fasilitas interkoneksi yang ditawarkan oleh Telkomsel, disusun dengan mengacu pada ketentuan dokumen P2DPI yang dikeluarkan oleh pemerintah. Jenis-jenis jasa layanan yang ditawarkan oleh Telkomsel dalam DPI ini, terdiri dari:

1. Layanan Panggilan Terminasi

Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jaringan dan Penyelenggara Jasa

Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jaringan dan Penyelenggara Jasa

Terminasi Internasional dari Penyelenggara Jasa

2. Layanan Panggilan Originasi

Originasi Lokal ke Penyelenggara Jasa

Originasi Jarak Jauh ke Penyelenggara Jasa

Originasi Internasional ke Penyelenggara Jasa

3. Layanan SMS & MMS 4. Layanan Fasilitas Penting Interkoneksi (FPI)

5. Telkomsel tidak menutup kemungkinan untuk memberikan Layanan-layanan lain

sepanjang secara teknis dan operasional memungkinkan serta adanya kesepakatan diantara Para Pihak.

Layanan interkoneksi tersebut diatas kami tawarkan kepada : 1. Penyelenggara Jaringan; 2. Penyelenggara Jasa yang memiliki jaringan dan kode akses.

Penjabaran lebih lanjut dari jenis-jenis layanan yang ditawarkan berikut Call Scenario dan harga dari masing-masing layanan yang di tawarkan di atas adalah sebagaimana yang tercantum dalam Dokumen Perjanjian Interkoneksi : Dokumen Pendukung C (Daftar Layanan Interkoneksi dan Harga). Penawaran harga layanan interkoneksi mengacu kepada PM No. 08/Per/M.KOMINFO/02/2006 tahun 2006 tentang Interkoneksi serta surat Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika No. 118/KOMINFO/DJPPI/PI.02.04/01/2014 tanggal 30 Januari 2014 mengenai Implementasi Biaya Interkoneksi tahun 2014. Harga-harga dimaksud hanya merupakan biaya jaringan dan khusus untuk layanan Originasi apabila Pencari Akses melimpahkan tanggung jawab atas panggilan interkoneksi yang meliputi tanggung jawab atas kualitas layanan, proses billing tarif pungut, penagihan kepada pengguna dan piutang tak tertagih (Service Cost) kepada Telkomsel, maka Telkomsel akan mengenakan biaya tambahan atas Service Cost tersebut.

Untuk dapat berinterkoneksi dengan Telkomsel pada satu POI tertentu, Pencari Akses harus memiliki Sentral Gerbang yang memiliki fungsi seperti diuraikan dalam FTP Nasional yang berlaku. Kewajiban untuk menyalurkan trafik sampai dengan POI tersebut merupakan kewajiban dari Pencari Akses, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. untuk layanan Terminasi yang dimaksud dengan Pencari Akses ádalah Pihak yang mempunyai kewajiban untuk menyalurkan trafik (Outgoing);

b. untuk layanan Originasi yang dimaksud dengan Pencari Akses adalah Penyelenggara Jasa.

Page 3: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Executive Summary

iii

Seluruh layanan di atas (Originasi dan Terminasi) dapat diberikan apabila:

1. Pencari Akses telah memenuhi seluruh ketentuan dalam DPI ini;

2. Jaringan Pencari Akses telah kompatibel dengan Jaringan Telkomsel sebagaimana diuraikan Dokumen Perjanjian Interkoneksi: Dokumen Pendukung D Spesifikasi Teknis;

3. Pencari Akses telah melakukan pemesanan suatu kapasitas interkoneksi tertentu sesuai sistem antrian pemesanan. Tata cara pemesanan adalah sebagaimana dijelaskan dalam Dokumen Perjanjian Interkoneksi: Dokumen Pendukung A Perencanaan dan Operasi;

4. Perjanjian Interkoneksi antara Pencari Akses dan Telkomsel telah dilakukan.

5. Telkomsel juga menawarkan pengaturan routing dapat dilakukan secara langsung dan melalui pihak penyelenggara lainnya dengan prinsip least cost sebagaimana diatur dalam Dokumen Pendukung A.

Apabila dalam pelaksanaan interkoneksi diperlukan adanya Fasilitas Penting Interkoneksi (”FPI”) yang tidak dapat disediakan oleh Pencari Akses baik oleh dirinya sendiri maupun melalui pihak ketiga lainnya sesuai ketentuan dari Pemerintah dalam Lampiran 4 PM Interkoneksi, maka Telkomsel dapat menyediakan FPI tersebut dengan ketentuan:

1. secara teknis memungkinkan;

2. telah terjadi kesepakatan antara Para Pihak;

Khusus untuk lokasi POI yang berada di premises milik/dibawah kekuasaan Pihak Ketiga dan penempatan perangkat Pencari Akses Collocated dengan perangkat Telkomsel, harus sudah mendapatkan persetujuan tertulis (izin) dari Pihak Ketiga penguasa premises. Mengenai masalah perizinan ini Telkomsel akan membantu Pencari Akses untuk mendapatkan izin masuk lokasi dari Pihak ketiga sebagai pemilik premises, sedangkan untuk biaya kolokasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pencari Akses.

Dalam hal akses masuk ke lokasi Penyedia Akses, Pencari Akses wajib memperhatikan ketentuan yang berlaku pada masing-masing pihak.

Penggunaan FPI akan dituangkan dalam suatu Perjanjian tersendiri mengacu kepada ketentuan Pemerintah, dengan mempergunakan harga yang telah disepakati terlebih dahulu oleh Para Pihak dengan mengacu kepada harga yang berlaku di pasar.

Prosedur Permintaan Layanan Interkoneksi dan Sistem Antrian

Dengan mengacu pada ketentuan regulasi yang ada, Telkomsel akan memperlakukan penyelenggara lain yang mengajukan permintaan interkoneksi ke jaringan Telkomsel berdasarkan prinsip non diskriminasi dan efisiensi.

Untuk dapat ditempatkan dalam sistem antrian permintaan layanan interkoneksi Telkomsel, Pencari Akses berkewajiban untuk mengajukan permintaan layanan interkoneksi yang ditujukan kepada :

Page 4: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Executive Summary

iv

Director of Marketing

PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel)

Wisma Mulia, Lantai 15

Jl. Jend. Gatot Subroto No.42

Jakarta 12710

Surat Permintaan layanan Interkoneksi tersebut harus dilengkapi dengan seluruh lampiran data administratif tentang Pencari Akses. Data Administratif tersebut sekurang-kurangnya berisi hal-hal berikut :

1. Nama penyelenggara dan nama pejabat yang berwenang,

2. Photo copy Izin usaha, Izin layak operasi serta Izin Penyelenggaraan Telekomunikasi yang dimiliki,

3. Jenis layanan interkoneksi yang diminta, apabila merupakan permintaan baru,

4. Penjelasan bahwa layanan interkoneksi yang diminta belum disediakan oleh Telkomsel, apabila layanan yang diminta belum terdapat di DPI Telkomsel,

5. Penjelasan Permintaan tambahan jenis dan kapasitas layanan interkoneksi apabila permintaan layanan interkoneksi yang diminta adalah penambahan jenis dan kapasitas layanan interkoneksi.

6. Lokasi geografis dan tingkat fungsional dari titik interkoneksi yang dibutuhkan,

7. Rencana kerangka waktu yang dibutuhkan dalam memenuhi kondisi dalam jaringan telekomonikasi,

8. Proyeksi ke depan (forecast) atas kebutuhan kapasitas interkoneksi.

9. Data teknis perangkatnya interkoneksi termasuk kemampuan penyelenggara dalam mengakses SKTT SOKI atau sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Telkomsel akan memproses permintaan layanan sesuai sistem antrian berdasarkan evaluasi prakondisi yang mempertimbangkan tingkat kesiapan, tingkat kesulitan pelaksanaan dan kompabilitas jaringan Pencari Akses terhadap jaringan Telkomsel, dengan tetap memperhatikan keperluan internal Telkomsel sebagai prioritas utama. Telkomsel akan menyampaikan posisi antrian dari Pencari Akses selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya permintaan layanan interkoneksi.

Dengan diterimanya dokumen permintaan interkoneksi, Telkomsel akan melakukan pengkajian terhadap dokumen tersebut. Penempatan Pencari Akses dalam sistem antrian tidak serta merta menimbulkan kewajiban kepada Telkomsel untuk memberikan Interkoneksi.Telkomsel berhak untuk menolak permintaan layanan apabila:

1. Pencari Akses tidak menyampaikan data administrasi sebagaimana dimaksud di atas,

2. Jenis dan layanan interkoneksi yang diminta tidak terdapat dalam DPI Telkomsel,

3. Melebihi kapasitas interkoneksi yang tersedia.

Dalam hal terjadi Penolakan, maka penolakan akan disampaikan Telkomsel selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya permintaan

Page 5: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Executive Summary

v

layanan interkoneksi tersebut. Bagi Pencari Akses yang statusnya telah ditolak, dapat mengajukan kembali permintaan layanan interkoneksi dan akan diperlakukan sebagai suatu permintaan baru.

Telkomsel akan memberikan jawaban terhadap permintaan layanan interkoneksi yang memenuhi syarat selambat-lambatnya 20 (duapuluh) hari kerja sejak tanggal diterimanya jawaban permintaan layanan interkoneksi. Atas jawaban ini Pencari Akses wajib memberikan tanggapan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal diterimanya surat jawaban dari Telkomsel. Dalam hal Pencari Akses tidak memberikan tanggapan dalam kurun waktu tersebut, maka permintaan layanan interkoneksi tersebut dianggap gugur. Apabila telah termasuk dalam kategori gugur maka Pencari Akses tersebut dapat mengajukan kembali permintaan layanan interkoneksi dan akan diperlakukan sebagai suatu permintaan baru.

Atas tanggapan Pencari Akses, maka Para Pihakakan melakukan negosiasi yang selanjutnya akan dituangkan dalam Perjanjian Interkoneksi

Diagram Prosedur Berinterkoneksi

Pencari Akses Telkomsel

Permintaan

Layanan

Interkoneksi

Penerimaan

Dokumen &

Evaluasi Prakondisi 5 Hari kerja

Posisi Antrian

Evaluasi Dokumen

Permintaan 10 Hari Kerja

20 Hari Kerja

No

Hasil Evaluasi

Ya

Jawaban dari

Telkomsel

No

Tanggapan Pencari

Akses 10 Hari Kerja

Ya

Negosiasi

20 Hari Kerja

Perjanjian

Interkoneksi

Page 6: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Executive Summary

vi

Perjanjian Interkoneksi

Bagi Pencari Akses yang telah memenuhi prosedur permintaan layanan interkoneksi, suatu perjanjian interkoneksi wajib ditandatangani sebelumnya oleh Pencari Akses dengan Telkomsel sebelum dilakukan interkoneksi secara fisik.

Dokumen Perjanjian Pokok Interkoneksi terdiri dari Perjanjian Pokok dan Dokumen-dokumen Pendukung yang terdiri dari :

1. Dokumen Pendukung A tentang Perencanaan dan Operasi

2. Dokumen Pendukung B tentang Penagihan dan Pembayaran

3. Dokumen Pendukung C tentang Daftar Layanan Interkoneksi

4. Dokumen Pendukung D tentang Spesifikasi Teknis

5. Dokumen Pendukung E tentang Definisi dan Interpretasi

Dokumen-dokumen pendukung ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Pokok.

Usulan Perjanjian Pokok Intertkoneksi yang diajukan oleh Telkomsel adalah sebagaimana yang terdapat dalam DPI ini.

Masa Berlaku

DPI ini berlaku sejak ditetapkan oleh BRTI dan sewaktu-waktu dapat berubah apabila terdapat permintaan perubahan dari BRTI atau atas inisiatif dari Telkomsel dan perubahan tersebut berlaku setelah ditetapkan kembali oleh BRTI. Perubahan-perubahan tersebut akan ditempatkan dalam daftar perubahan yang merupakan bagian dari DPI ini.

Page 7: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR

DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI

PERJANJIAN POKOK INTERKONEKSI

Page 8: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 2

DAFTAR ISI

Bab I Ketentuan Umum .............................................................................................. 6

Pasal 1. Definisi ........................................................................................................... 6

Pasal 2. Struktur Perjanjian ........................................................................................ 12

Pasal 3. Lingkup Perjanjian ........................................................................................ 12

Pasal 4. Persyaratan Umum ...................................................................................... 13

Bab II Hak dan Kewajiban Para Pihak ..................................................................... 14

Bagian Pertama – Hak dan Kewajiban Para Pihak Dalam Hal Interkoneksi ......... 14

Pasal 5. Kewajiban Mitra ............................................................................................ 14

Pasal 6. Hak Mitra ...................................................................................................... 15

Pasal 7. Kewajiban Telkomsel ................................................................................... 15

Pasal 8. Hak Telkomsel ............................................................................................. 15

Bagian Kedua – Hak dan Kewajiban Para Pihak Dalam Hal Ketersambungan ... 16

Pasal 9. Kewajiban Penyelenggara Jasa Mitra........................................................... 16

Pasal 10. Hak Penyelenggara Jasa Mitra ................................................................... 16

Pasal 11. Kewajiban Telkomsel ................................................................................. 17

Pasal 12. Hak Telkomsel ........................................................................................... 17

Bagian Ketiga – Hak dan Kewajiban Dalam Hal Pemanfaatan Sartel Dan/Atau

Sarpen ...................................................................................................................... 17

Pasal 13. Kewajiban Mitra .......................................................................................... 17

Pasal 14. Hak Mitra .................................................................................................... 18

Pasal 15. Kewajiban Telkomsel ................................................................................. 19

Pasal 16. Hak Telkomsel ........................................................................................... 20

Bab III Ketentuan Khusus ........................................................................................ 21

Bagian Pertama – Interkoneksi ............................................................................... 21

Pasal 17.Interkoneksi dan Standard ........................................................................... 21

Pasal 18.Routing ........................................................................................................ 22

Pasal 19.Penomoran.................................................................................................. 22

Pasal 20.Kapasitas dan Forecast ............................................................................... 23

Pasal 21.CLI (Calling Line Identification) .................................................................... 23

Bagian Kedua – Sartel Dan/Atau Sarpen ................................................................ 24

Pasal 22. Penyediaan Sartel Dan/Atau Sarpen ......................................................... 24

Pasal 23. Prosedur Permintaan Dan Pemenuhan....................................................... .24

Page 9: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 3

Bagian Ketiga – Operasi dan Pemeliharaan Interkoneksi ..................................... 25

Pasal 24.Operasi dan Pemeliharaan Perangkat Interkoneksi ..................................... 25

Pasal 25.Perubahan Sistem ....................................................................................... 26

Pasal 26.Perlindungan dan Keamanan Sistem .......................................................... 27

Pasal 27.Perjanjian Penyambungan Peralatan .......................................................... 27

Bagian Keempat – Operasi dan Pemeliharaan Sartel Dan/Atau Sarpen ..............27

Pasal 28. Operasi Dan Pemeliharaan Sartel Dan/Atau Sarpen ...................................27

Bagian Kelima – Pelayanan Interkoneksi ............................................................... 28

Pasal 29.Ruang Lingkup Layanan.............................................................................. 28

Pasal 30.Kualitas Layanan ......................................................................................... 29

Pasal 31.Layanan Baru .............................................................................................. 31

Bagian Keenam – Kualitas Layanan Sartel Dan/Atau Sarpen ............................... 32

Pasal 32. Kualitas Layanan Penyediaan Sartel Dan/Atau Sarpen .............................. 32

Bagian Ketujuh – Keuangan Interkoneksi .............................................................. 32

Pasal 33.Tarif Interkoneksi ......................................................................................... 32

Pasal 34.Pembebanan Biaya, Penagihan dan Pembayaran ...................................... 32

Pasal 35.Biaya Transfer Panggilan ............................................................................ 33

Bagian Kedelapan – Keuangan Sartel Dan/Atau Sarpen ....................................... 33

Pasal 36. Biaya Pemanfaataan Sartel Dan/Atau Sarpen ............................................ 33

Pasal 37. Penagihan Pemanfaatan Sartel Dan/Atau Sarpen ...................................... 34

Pasal 38. Tata Cara Dan Waktu Pembayaran .............................................................35

Pasal 39. Pajak Dan Bea ............................................................................................. 36

Bagian Kesembilan – Perlakuan terhadap Informasi ............................................ 36

Pasal 40.Penyediaan dan Kerahasiaan Informasi ...................................................... 36

Bab IV Ketentuan Lain-lain ...................................................................................... 37

Pasal 41.Force Majeure ............................................................................................. 37

Pasal 42.Fraud Interkoneksi ....................................................................................... 38

Pasal 43.Pelanggaran Perjanjian, Suspensi dan Terminasi ....................................... 41

Pasal 44.Pengakhiran Perjanjian ............................................................................... 42

Pasal 45.Masa Berlaku Perjanjian.............................................................................. 42

Pasal 46.Hak Atas Kekayaan Intelektual .................................................................... 43

Pasal 47.Pelimpahan Atas Hak dan Kewajiban .......................................................... 43

Pasal 48.Perselisihan................................................................................................. 43

Pasal 49. Pertentangan Kepentingan …………………………………………………… . 44

Page 10: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 4

Pasal 50. Larangan Pemberian Hadiah Dan Komisi …………………………………… .44

Pasal 51. Korespondensi, Pemberitahuan ................................................................. 45

Pasal 52.Keseluruhan Perjanjian dan Perubahan (Amandemen) ............................... 46

Pasal 53.Jaminan Hukum .......................................................................................... 46

Pasal 54.Tanggung Jawab Hukum............................................................................. 47

Pasal 55.Pengesampingan ........................................................................................ 47

Pasal 56.Dokumen Pendukung .................................................................................. 47

Pasal 57.Kekuatan Perjanjian dan Hukum yang Berlaku ............................................ 48

Pasal 58.Penutup ....................................................................................................... 48

Page 11: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 5

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA

PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DENGAN PT. MITRA TENTANG

PERJANJIAN POKOK INTERKONEKSI _______________________________________________________________

NOMOR : PKS ___ / ___ / ___ / ___/ ___

Pada hari ini__, tanggal ___, bulan ___, tahun ______ ( 00-00-000) di ____, oleh dan antara :

1. PT TELEKOMUNIKASI SELULAR, suatu perusahaan penyelenggara jasa

telekomunikasi selular yang didirikan dengan Akte Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH di Jakarta Nomor 181 tanggal 26 Mei 1995 sebagaimana diubah dengan Akta Nomor 69 tanggal 26 Juni 2008 Juncto Akta No.11 tanggal 3 Februari 2012, dan terakhir kali dengan akta No. 120 tanggal 24 Mei 2012 tentang susunan anggota direksi dan komisaris yang dibuat dihadapan Notaris Mala Mukti, SH., LL.M berkedudukan di Jakarta, Wisma Mulia Lt. M – 19, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 42 Jakarta 12710, dalam perbuatan hukum ini diwakili secara sah oleh ALEX J SINAGA, Jabatan Direktur Utama, selanjutnya disebut ”TELKOMSEL”.

2. , suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan ,

berkedudukan di , dalam perbuatan hukum ini diwakili secara sah oleh ________, dalam kapasitasnya selaku , selanjutnya disebut “MITRA”.

Telkomsel dan Mitra secara bersama-sama dalam Perjanjian Kerjasama ini disebut “Para Pihak” dan secara sendiri-sendiri disebut “Pihak”. Para Pihak terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. BAHWA Telkomsel berdasarkan Keputusan Menteri (KM) Komunikasi dan

Informatika No. 42 Tahun 2014 tanggal 29 Januari 2014 telah mendapatkan ijin operasi dari Pemerintah Republik Indonesia untuk ijin penyelenggaraan jaringan bergerak Seluler;

b. BAHWA Mitra berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No. ____ tanggal ____ telah mendapatkan ijin operasi dari Pemerintah Republik Indonesia untuk ijin penyelenggaraan ____________;

c. BAHWA dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna jaringan

telekomunikasi kedua belah pihak agar dapat memberikan pelayanan jasa telekomunikasi yang handal, berjangkauan luas dan bermutu tinggi, maka jaringan telekomunikasi dari kedua belah pihak perlu diinterkoneksikan;

Page 12: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 6

d. BAHWA Menteri Komunikasi dan Informasi melalui peraturannya Nomor

08/Per/M.KOMINFO/02/2006 tanggal 8 Pebruari 2006 telah menetapkan peraturan Menteri tentang Interkoneksi antar penyelenggaraan telekomunikasi;

e. BAHWA berdasarkan surat Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika 118/KOMINFO/DJPPI/PI.02.04/01/2014 tanggal 30 Januari 2014 mengenai Implementasi Biaya Interkoneksi tahun 2014;

f. BAHWA berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Nomor : 672 tahun 2013 tanggal 11 Juni 2013 mengenai Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Dengan Pendapatan Usaha (Operating Revenue) 25% Atau Lebih Dari Total Pendapatan Usaha Seluruh Penyelenggara Telekomunikasi Dalam Segmentasi Layanannya Tahun 2013;

g. BAHWA Para Pihak selanjutnya sepakat untuk mengikatkan diri satu sama lain dalam Perjanjian Pokok Interkoneksi (selanjutnya disebut “Perjanjian”).

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Definisi

Kecuali diartikan lain dalam hubungan kalimat pasal-pasal Perjanjian, kata-kata dibawah berikut ini mempunyai arti sebagai berikut :

(1) Area Pelayanan adalah suatu wilayah yang diidentifikasikan sebagai satu kesatuan pelayanan di suatu wilayah yang ditetapkan sebagai cakupan lokal dengan sebuah titik pembebanan.

(2) Availability adalah rasio antara waktu ketersediaan operasi (up time) dengan total waktu operasi

(3) Berita Acara Operasi adalah dokumen tertulis yang dibuat dan ditandatangani oleh masing-masing Pihak melalui wakil-wakilnya yang sah pada saat pengintegrasian jaringan dan dijadikan dasar penagihan Sartel.

(4) Berita Acara Pemakaian adalah dokumen tertulis yang dibuat dan ditandatangani oleh masing-masing Pihak melalui wakil-wakilnya yang sah pada saat pemakaian fasilitas Sarpen dan dijadikan dasar penagihan Sarpen.

(5) Berita Acara Penyaluran Trafik adalah dokumen tertulis yang dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak melalui wakil-wakilnya yang sah yang memuat kesepakatan dimulainya penyaluran trafik interkoneksi secara komersial.

(6) Berita Acara Settlement adalah dokumen tertulis yang dibuat dan ditandatangani oleh masing-masing Pihak melalui wakil-wakilnya yang sah

Page 13: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 7

sebagai dasar penyelesaian hak dan kewajiban keuangan interkoneksi masing-masing pihak.

(7) Berita Acara Volume Compare adalah dokumen tertulis yang dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak melalui wakil-wakilnya yang sah, yang memuat hasil volume compare yang dipakai sebagai dasar untuk penyelesaian hak dan kewajiban interkoneksi masing-masing Pihak.

(8) Biaya Pemanfaatan adalah harga atau kompensasi yang harus dibayar oleh satu Pihak kepada Pengguna FPI atas pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen berdasarkan Perjanjian ini.

(9) Call Scenario adalah adalah berbagai jenis panggilan interkoneksi yang dapat dilayani oleh sentral gerbang baik jenis panggilan langsung maupun panggilan transit.

(10) CDR atau ”Call Data Record’ adalah rekaman data panggilan interkoneksi yang diperlukan untuk proses perhitungan billing interkoneksi.

(11) Common Channel Signalling Number 7 (CCS #7) adalah suatu sistem pertukaran informasi yang diperlukan bagi pembentukan, pemantauan dan pembubaran hubungan melalui jaringan (signalling) nomor 7.

(12) DDF atau Digital Distribution Frame adalah perangkat yang digunakan sebagai tempat untuk menghubungkan suatu jaringan telekomunikasi dengan jaringan telekomunikasi yang lain.

(13) Dimensi Interkoneksi adalah jumlah/kapasitas sirkit/kanal telekomunikasi atau junctor yang digunakan untuk penyaluran trafik Interkoneksi.

(14) Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika.

(15) Fasilitas Penting bagi Interkoneksi (FPI) adalah fasilitas penting bagi interkoneksi guna memasang, mengoperasikan dan melakukan pemeliharaan peralatan yang diperlukan untuk menyalurkan trafik interkoneksi yang dapat berupa Sarana Penunjang (“Sarpen”) dan/atau Sarana Telekomunikasi (“Sartel”) milik salah satu Pihak yang dapat digunakan oleh Pihak lainnya secara sewa sesuai dengan tarif yang disepakati oleh Para Pihak

(16) Fiber Optic adalah setiap bagian dari kabel serat optik yang dialiri sinyal

cahaya dan digunakan satu arah transmisi.

(17) Fiber Optic Core Last Mile adalah Fiber Optic yang menghubungkan dari Man Hole ke DDF yang disewakan Pemilik FPI ke Pengguna FPI.

(18) Fraud adalah tindakan ilegal oleh salah satu Pihak yang secara sengaja

dilakukan dengan berbagai cara yang dapat mengakibatkan kerugian bagi Pihak lainnya.

Page 14: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 8

(19) FWA (Fixed Wireless Access) adalah Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Tetap Lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas.

(20) FWL (Fixed Wireline) adalah Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Tetap

Lokal berbasis kabel. (21) Gangguan adalah setiap halangan dan/atau tidak tersedianya pelayanan

(perhubungan terputus) berdasarkan Perjanjian ini yang disebabkan oleh tidak berfungsinya sarana Telekomunikasi.

(22) GSM atau Global System for Mobile Communication adalah sistem telepon

bergerak yang menggunakan teknik digital selular yang menggunakan pita frekuensi 900MHz dan/atau 1800MHz.

(23) Hari Kerja adalah hari-hari selain hari Sabtu, Minggu dan hari libur sebagaimana ditetapkan oleh Pemerintah.

(24) Interkoneksi adalah keterhubungan langsung antara jaringan telekomunikasi Telkomsel dengan jaringan telekomunikasi Mitra.

(25) International Roaming Expert Group – 24 (IREG-24) adalah prosedur testing sebelum dilakukan implementasi untuk SMS yang disusun oleh Organisasi Internasional di bidang GSM (IREG).

(26) International Roaming Expert Group – 35 (IREG-35) adalah prosedur testing sebelum dilakukan implementasi untuk MMS yang disusun oleh Organisasi Internasional di bidang GSM (IREG).

(27) Jaringan Telkomsel adalah jaringan telekmunikasi yang digunakan oleh

Telkomsel.

(28) Jaringan Mitra adalah jaringan telekomunikasi yang digunakan oleh PT. Mitra.

(29) Ketersambungan adalah ketersambungan antara jaringan Telkomsel dengan perangkat milik Penyelenggara Jasa Mitra.

(30) Link adalah saluran/jaringan penghubung antara Jaringan Mitra dengan Jaringan Telkomsel dan/atau sebaliknya.

(31) Manhole adalah tempat penarikan, penyambungan dan pemeliharaan kabel fiber optic yang berada di halaman gedung atau trotoar jalan dibawah pengawasan dan pengelolaan Para pihak.

(32) Menteri adalah Menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang telekomunikasi.

(33) MSC atau Mobile Switching Center adalah sentral induk pelayanan Telkomsel yang merupakan gerbang ke jaringan lain, dan langsung berhubungan dengan sentral (gerbang) jaringan lain melalui titik interkoneksi.

Page 15: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 9

(34) Multimedia Message Service (MMS) adalah layanan pesan multimedia yang dapat dikirim dalam bentuk gambar, suara, video dan teks.

(35) Multimedia Message Service Center (MMSC) adalah perangkat keras dan

perangkat lunak yang merupakan elemen jaringan Pihak yang dapat memungkinkan perangkat telepon selular menerima dan/atau mengirimkan MMS.

(36) n adalah periode 1 (satu) bulanan.

(37) Nett Off adalah proses perhitungan pembayaran hak dan kewajiban Para Pihak

dimana selisih dari perhitungan tersebut akan dibayarkan oleh Pihak yang seharusnya melaksanakan pembayaran.

(38) Nota Perhitungan Keuangan atau NPK adalah suatu daftar yang dibuat secara berkala yang berisi perhitungan hak dan kewajiban interkoneksi masing-masing pihak yang timbul dari penyaluran trafik.

(39) Okupansi adalah tingkat kepadatan trafik pada satu saluran Interkoneksi.

(40) Optical Terminal Box adalah tempat penyambungan fisik kabel fiber optic yang terhubung dengan perangkat multiplexer milik Pengguna FPI yang berlokasi di ruang perangkat milik Pemilik FPI.

(41) Panggilan Interkoneksi adalah hubungan telekomunikasi yang terjadi antara Pengguna Telkomsel dengan Pengguna Mitra atau sebaliknya.

(42) Panggilan Originasi adalah pembangkitan panggilan interkoneksi dari Pengguna Telkomsel ke Penyelenggara Jasa;

(43) Panggilan Terminasi adalah pengakhiran panggilan interkoneksi dari satu penyelenggara kepada penyelenggara tujuan panggilan;

(44) Pelanggan adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang menggunakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi berdasarkan kontrak berlangganan.

(45) Pemakai adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang menggunakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi yang tidak berdasarkan kontrak.

(46) Pemilik FPI adalah Pihak yang memiliki atau menyediakan layanan FPI dalam hal ini Telkomsel dan/atau Mitra.

(47) Pencari Akses adalah Penyelenggara Jaringan atau Penyelenggara Jasa yang

mengajukan permohonan akses/layanan interkoneksi kepada penyelenggara telekomunikasi lain untuk menyalurkan (transit, terminasi) trafik yang berasal dari jaringannya;

(48) Pengguna adalah Pelanggan dan Pemakai.

Page 16: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 10

(49) Pengguna FPI adalah Pihak yang menggunakan layanan FPI dalam hal ini

Telkomsel dan/atau Mitra.

(50) Pengguna Telkomsel adalah setiap Pengguna jasa telekomunikasi yang menggunakan satuan sambungan telekomunikasi (nomor) dari Jaringan Telkomsel.

(51) Pengguna Mitra adalah setiap Pengguna jasa telekomunikasi yang menggunakan satuan sambungan telekomunikasi (nomor) dari Jaringan Mitra.

(52) Penyedia Akses adalah penyelenggara telekomunikasi yang menyediakan akses/layanan interkoneksi bagi penyelenggara telekomunikasi lain untuk menyalurkan (transit, terminasi) trafik di jaringannya;

(53) Pengelola Trafik SMS adalah penyelenggara jaringan yang menyalurkan trafik SMS dari Telkomsel dan ke Mitra berupa penyediaan perekaman, pemprosesan data billing SMS dan monitoring performansi.

(54) Penyelenggara Jasa adalah penyelenggara jasa telekomunikasi yang memiliki jaringan dan kode akses;

(55) Perangkat Interkoneksi adalah segala peralatan yang dipasang dalam rangka terjadinya Interkoneksi.

(56) Percakapan SLJJ adalah percakapan jarak jauh yang terjadi antara Pengguna jaringan Telkomsel dan Mitra, yang tidak menggunakan atau menduduki jaringan pihak ketiga.

(57) Perjanjian adalah Perjanjian Kerjasama Interkoneksi Jaringan Telekomunikasi antara Telkomsel dan Mitra sebagaimana tertuang dalam naskah ini termasuk dokumen-dokumen pendukungnya dan perubahan-perubahannya apabila ada.

(58) Perjanjian Pokok Interkoneksi adalah bagian dari Perjanjian yang memuat pasal-pasal yang mengatur ketentuan pokok interkoneksi antara Telkomsel dan Mitra.

(59) Point Of Charging (POC) atau Titik Pembebanan adalah salah satu MSC atau lokasi tertentu yang dipilih sebagai titik untuk mewakili MSC atau lokasi lainnya yang merupakan titik dimulainya tarif percakapan (call).

(60) Point Of Interconnection (POI) atau Titik Interkoneksi adalah lokasi fisik terjadinya Interkoneksi dan merupakan batas wewenang dan tanggung jawab penyediaan, pengelolaan dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi dari masing-masing pihak.

(61) Roaming (penjelajahan) adalah suatu fasilitas yang memungkinkan Pengguna yang sedang berada didaerah pelayanan sentral gerbang negara lain, dapat menerima dan melakukan panggilan telepon di dalam cakupan wilayah satu penyelenggara yang sama ataupun berbeda.

Page 17: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 11

(62) Route adalah jalur di dalam jaringan yang diikuti atau harus diikuti untuk

menyalurkan pesan atau untuk membangun hubungan interkoneksi antara sentral asal dan sentral tujuan.

(63) Routing adalah proses penentuan dan penggunaan route berdasarkan suatu aturan tertentu, untuk menyalurkan pesan atau untuk pembangunan hubungan interkoneksi.

(64) Ruangan Terkondisi adalah ruang atau gedung yang telah terkondisi temperaturnya sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan untuk menempatkan perangkat.

(65) Ruangan Tidak Terkondisi adalah ruang atau gedung tanpa ada fasilitas

apapun kecuali penerangan.

(66) Sarana Penunjang (Sarpen) adalah fasilitas milik salah satu Pihak yang berada di lokasi Sentral Gerbang (MSC Gateway) untuk penempatan perangkat Pihak lainnya atau Pengguna FPI untuk interkoneksi atau koneksi yang jenisnya sebagaimana di atur dalam Pasal 3 ayat (4) huruf b Perjanjian Induk.

(67) Sarana Telekomunikasi (Sartel) adalah Link Interkoneksi untuk menghubungkan perangkat Para Pihak antara dua lokasi atau lebih dari masing -masing Pihak, yang jenisnya sebagaimana di atur dalam Pasal 3 ayat (4) huruf a Perjanjian Induk.

(68) Sender Keeps All (SKA) adalah cara pembagian pendapatan interkoneksi

dimana seluruh pendapatan yang diterima oleh pengirim pesan adalah sepenuhnya milik pengirim pesan tersebut dan tidak dibagikan kepada penerima pesan.

(69) Sentral Gerbang adalah sentral sentral induk pelayanan penyelenggara yang merupakan gerbang ke jaringan lain, dan langsung berhubungan dengan sentral (gerbang) jaringan lain melalui titik interkoneksi.

(70) Short Message Service (SMS) adalah pesan singkat dalam bentuk text atau dalam bentuk lain yang berbasis text yang dapat diterima dan atau dikirimkan dari jaringan Telkomsel ke jaringan Mitra dan sebaliknya.

(71) Short Message Service Interoperator adalah layanan SMS yang memungkinkan keadaan dimana pengirim dan penerima SMS merupakan Pengguna dari operator yang berbeda.

(72) SMS Broadcast adalah SMS yang dikirimkan oleh salah satu pihak secara massal (lebih dari 1) dalam detik yang bersamaan.

(73) Short Messages Service Centre (SMSC) adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang merupakan elemen jaringan operator yang dapat

Page 18: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 12

memungkinkan perangkat telepon selular menerima dan/atau mengirimkan SMS.

(74) Spamming adalah pengiriman pesan SMS/MMS oleh salah satu Pihak kepada Pengguna Pihak lain yang dimaksudkan untuk mempengaruhi buruk kepada Pengguna Pihak lainnya.

(75) STBS atau Sambungan Telepon Bergerak Selular adalah sambungan telepon bergerak yang menggunakan gelombang radio dengan tekonologi seluler baik analog dan digital.

(76) System Grounding adalah sistem pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik dan petir.

(77) Tarif Interkoneksi adalah bagian pendapatan yang dibayarkan oleh Mitra

kepada Telkomsel atau sebaliknya atas pendapatan yang diterima dari Pelanggan Mitra dan/atau Pelanggan Telkomsel berdasarkan kerja sama ini.

(78) Visitor adalah Pengguna Penyelenggara Telekomunikasi yang berasal dari Luar Negeri yang sedang berada di jaringan Para Pihak.

Pasal 2 Struktur Perjanjian

(1) Perjanjian ini terdiri dari Perjanjian Pokok Interkoneksi dan Dokumen-Dokumen

Pendukung. (2) Dokumen-Dokumen pendukung dari Perjanjian ini merupakan kesatuan yang

tidak dapat dipisahkan, saling melengkapi dan mempunyai kekuatan hukum yang sama serta mengikat seperti halnya Pasal-Pasal lain dalam Perjanjian ini.

(3) Apabila terdapat perbedaan ketentuan antara Dokumen Pendukung dengan

bagian-bagian dari Perjanjian Pokok ini, maka ketentuan yang akan dipergunakan adalah ketentuan yang tertuang dalam Perjanjian Pokok Interkoneksi.

Pasal 3 Lingkup Perjanjian

(1) Para Pihak sepakat untuk mengadakan Interkoneksi langsung antara jaringan

Mitra dengan jaringan Telkomsel sehingga setiap Pengguna masing-masing Pihak dapat mengirim atau menerima jasa layanan interkoneksi yang telah disepakati kedua belah pihak ke atau dari setiap Pengguna masing-masing Pihak lainnya.

Page 19: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 13

(2) Jasa layanan interkoneksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatas secara rinci akan dituangkan dalam Dokumen Pendukung C.

(3) Para Pihak sepakat bahwa Mitra akan memanfaatkan Sartel dan/atau Sarpen milik Telkomsel dan sebaliknya Telkomsel akan memanfatkan Sartel dan/atau Sarpen milik Mitra untuk keperluan penyelenggaraan Layanan Interkoneksi Jaringan Bergerak Telkomsel dan Jaringan Penyelenggara Mitra.

(4) Para Pihak sepakat melakukan kerjasama untuk pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen yang disediakan dan diijinkan untuk dimanfaatkan oleh Pengguna FPI sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (3) Perjanjian Induk, meliputi namun tidak terbatas pada : a. SARTEL:

i. Fiber Optic Core Last Mile;

b. SARPEN: ii. Catu Daya; iii. Ruangan Terkondisi iv. System Grounding;

Pasal 4 Persyaratan Umum

(1) Dalam melaksanakan Perjanjian ini, Mitra dan Telkomsel wajib mentaati seluruh

ketentuan perundang-undangan yang berlaku, namun tidak terbatas pada peraturan-peraturan sebagai berikut : a) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.

b) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli

dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

c) Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan

Telekomunikasi.

d) Keputusan Menteri (KM) Perhubungan Nomor : 4 Tahun 2001 tentang

Penetapan Rencana Dasar Teknis Nasional 2000 (Fundamental Technical

Plan 2000) Pembangunan Telekomunikasi Nasional sebagaimana telah

dirubah terakhir dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika

Nomor : 09/PER/M.KOMINFO/06/2010.

e) Peraturan Menteri (PM) Komunikasi dan Informatika Nomor :

08/Per/M.KOMINF/02/2006 tentang Interkoneksi.

f) Peraturan Menteri (PM) Komunikasi dan Informatika Nomor :

09/PER/M.KOMINFO/04/2008 tentang Tata Cara Penetapan Tarif Jasa

Telekomunikasi Yang Disalurkan Melalui Jaringan Bergerak Selular.

g) Peraturan Menteri (PM) Komunikasi dan Informatika Nomor : 01/

PER/M.KOMINFO/01/2010 tentang Penyelenggaraan Jaringan

Telekomunikasi.

Page 20: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 14

h) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM.21 Tahun 2001 tentang

Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi sebagaimana telah diubah dengan

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM.30 Tahun 2004

i) Keputusan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika

Nomor : 672 tahun 2013 tanggal 11 Juni 2013 mengenai Penyelenggara

Jaringan Telekomunikasi Dengan Pendapatan Usaha (Operating Revenue)

25% Atau Lebih Dari Total Pendapatan Usaha Seluruh Penyelenggara

Telekomunikasi Dalam Segmentasi Layanannya Tahun 2013

j) Ketentuan lain yang mengikat Para Pihak.

(2) Kewajiban mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini termasuk peraturan perubahannya apabila ada.

BAB II HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

Bagian Pertama

Hak Dan Kewajiban Para Pihak Dalam Hal Interkoneksi

Pasal 5 Kewajiban Mitra

(1) Menyediakan jaringan dan fasilitas pendukung yang terhubung dari jaringan

Mitra ke DDF Telkomsel di lokasi POI untuk menyalurkan trafik outgoing yang berasal dari Mitra menuju Telkomsel, sesuai konfigurasi pada Dokumen Pendukung A.

(2) Mengelola seluruh jaringan Mitra secara kesisteman. (3) Menjaga performansi dan kualitas layanan Mitra di sisi jaringan Mitra. (4) Membayar kepada Telkomsel biaya interkoneksi dan biaya-biaya lainnya yang

timbul sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini yang merupakan hak Telkomsel sebagaimana dituangkan dalam Dokumen Pendukung B dan Dokumen lainnya yang disepakati oleh Para Pihak.

(5) Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu, termasuk tetapi tidak terbatas

pada keluhan pelanggan, yang terjadi sehubungan dengan penyelenggaraan Interkoneksi dimaksud dalam Perjanjian ini, sepanjang hal tersebut berada pada sisi jaringan menjadi tanggung jawab Mitra.

Page 21: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 15

Pasal 6 Hak Mitra

(1) Menerima pembayaran biaya interkoneksi dan biaya-biaya lainnya dari

Telkomsel yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini yang merupakan hak Mitra sebagaimana dituangkan dalam Dokumen Pendukung B dan Dokumen lainnya yang disepakati oleh Para Pihak setelah terlebih dahulu memperhitungkan pajak-pajak sesuai ketentuan yang berlaku.

(2) Mendapatkan kualitas layanan interkoneksi sebagaimana dituagkan dalam

Dokumen Pendukung A.

Pasal 7 Kewajiban Telkomsel

(1) Menyediakan jaringan dan fasilitas pendukung yang terhubung dari jaringan

Telkomsel ke DDF Mitra di lokasi POI untuk menyalurkan trafik outgoing yang berasal dari Telkomsel menuju Mitra, sesuai konfigurasi pada Dokumen Pendukung A.

(2) Mengelola seluruh jaringan Telkomsel secara kesisteman. (3) Menjaga performansi dan kualitas layanan Telkomsel di sisi jaringan Telkomsel. (4) Membayar kepada Mitra biaya interkoneksi dan biaya-biaya lainnya yang timbul

sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini yang merupakan hak Mitra sebagaimana dituangkan dalam Dokumen Pendukung B dan Dokumen lainnya yang disepakati oleh Para Pihak

(5) Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu, termasuk tetapi tidak terbatas

pada keluhan Pelanggan, yang terjadi sehubungan dengan penyelenggaraan Interkoneksi dimaksud dalam Perjanjian ini, sepanjang hal tersebut berada pada sisi jaringan menjadi tanggung jawab Telkomsel.

Pasal 8 Hak Telkomsel

(1) Menerima pembayaran biaya interkoneksi dan biaya-biaya lainnya dari Mitra

yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini yang merupakan hak Telkomsel sebagaimana dituangkan dalam Dokumen Pendukung B dan Dokumen lainnya yang disepakati oleh Para Pihak setelah terlebih dahulu memperhitungkan pajak-pajak sesuai ketentuan yang berlaku.

(2) Mendapatkan kualitas layanan interkoneksi sebagaimana dituangkan dalam

Dokumen Pendukung A.

Page 22: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 16

Bagian Kedua Hak Dan Kewajiban Para Pihak Dalam Hal Ketersambungan

Pasal 9 Kewajiban Penyelenggara Jasa Mitra

(1) Menyediakan infrastruktur yang terhubung ke DDF Telkomsel di lokasi POI yang

digunakan untuk menyalurkan trafik dari dan ke jaringan Telkomsel, sesuai konfigurasi pada Dokumen Pendukung A.

(2) Mengelola seluruh infrastruktur Penyelenggara Jasa Mitra secara kesisteman. (3) Menjaga performansi dan kualitas layanan Penyelenggara Jasa Mitra di sisi

infrastruktur Penyelenggara Jasa Mitra. (4) Membayar kepada Telkomsel biaya ketersambungan dan biaya-biaya lainnya

yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan ketersambungan berdasarkan Perjanjian ini yang merupakan hak Telkomsel sebagaimana dituangkan dalam Dokumen Pendukung B dan Dokumen lainnya yang disepakati oleh Para Pihak.

(5) Membayar kepada Telkomsel biaya-biaya lain yang relevan seperti biaya

penagihan, billing dan bad debt yang menjadi hak Telkomsel apabila Penyelenggara Jasa Mitra menyerahkan tanggung jawab tersebut kepada Telkomsel yang besarannya ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama para pihak.

(6) Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu, termasuk tetapi tidak terbatas

pada keluhan pelanggan, yang terjadi sehubungan dengan penyelenggaraan Ketersambungan dimaksud dalam Perjanjian ini, sepanjang hal tersebut berada pada sisi jaringan yang menjadi tanggung jawab Penyelenggara Jasa Mitra.

(7) Melakukan kegiatan promosi kepada Pengguna Telkomsel.

(8) Melakukan proses billing interkoneksi penyelenggaraan ketersambungan.

(9) Memberikan tabel tarif pungut atau retail penyelenggaraan ketersambungan.

Pasal 10 Hak Penyelenggara Jasa Mitra

Penyelenggara Jasa Mitra berhak menerima pendapatan dari Telkomsel yang dihasilkan dari operasional Penyelenggara Jasa Mitra setelah dikurangi dengan biaya originasi dan biaya-biaya lain yang relevan yang menjadi hak Telkomsel dengan terlebih dahulu memperhitungkan pajak-pajak yang berlaku.

Page 23: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 17

Pasal 11 Kewajiban Telkomsel

(1) Membuka kode akses milik Penyelenggara Jasa Mitra di Jaringan Telkomsel. (2) Mengelola seluruh infrastruktur Telkomsel secara kesisteman. (3) Menjaga performansi dan kualitas layanan Telkomsel di sisi infrastruktur

Telkomsel. (4) Membayarkan bagian yang merupakan hak pendapatan Penyelenggara Jasa

Mitra setelah dikurangi dengan biaya originasi dan biaya-biaya lain yang relevan yang menjadi hak Telkomsel dengan terlebih dahulu memperhitungkan pajak-pajak yang berlaku.

(5) Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu, termasuk tetapi tidak terbatas

pada keluhan pelanggan, yang terjadi sehubungan dengan penyelenggaraan Ketersambungan dimaksud dalam Perjanjian ini, sepanjang hal tersebut berada pada sisi jaringan yang menjadi tanggung jawab Telkomsel.

(6) Melakukan proses billing retail dan interkoneksi bagi penyelenggaraan

ketersambungan.

Pasal 12 Hak Telkomsel

Telkomsel berhak mendapatkan biaya ketersambungan dan biaya-biaya lain yang relevan yang menjadi haknya.

Bagian Ketiga Hak Dan Kewajiban Dalam Hal Pemanfaatan

Sartel Dan/Atau sarpen

Pasal 13 Kewajiban Mitra

(1) Menyediakan Sartel dan/atau Sarpen sebagaimana ditentukan dalam

Dokumen Daftar Layanan Interkoneksi Yang Ditawarkan dan sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam Dokumen Pendukung A;

(2) Melakukan aktivasi dan/atau deaktivasi Sartel dan/atau Sarpen miliknya

dengan perangkat Telkomsel sesuai tanggung jawab masing-masing Pihak; (3) Menjaga kestabilan mutu dan kesinambungan operasi Sartel dan/atau Sarpen

sesuai standar yang disepakati Para Pihak sebagaimana diatur dalam Dokumen Pendukung A;

Page 24: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 18

(4) Menerima dan menindaklanjuti laporan gangguan teknis pada instalasi milik masing-masing Pihak berdasarkan Prosedur Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Dokumen Pendukung A;

(5) Jika terjadi Gangguan, Para Pihak bersama-sama mencari sumber Gangguan

untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan jaringan dan/atau jasa telekomunikasi sebagaimana terlampir dalam Dokumen Pendukung A;

(6) Menjamin Sartel dan/atau Sarpen yang dimilikinya sesuai Jaminan Tingkat Layanan sebagaimana diatur dalam Dokumen Pendukung A;

(7) Memberikan ijin temporer kepada Telkomsel untuk memasuki lokasi-lokasi Mitra untuk pelaksanaan survey, instalasi, pengawasan lapangan, pemeliharaan dan/atau perbaikan perangkat miliknya sebagaimana diatur dalam Dokumen Pendukung A;

(8) Memberikan informasi tagihan (invoice) Sartel dan/atau Sarpen yang

digunakan oleh Telkomsel sebagaimana diatur dalam Dokumen Pendukung B; (9) Menerima klaim tagihan dari Telkomsel apabila diyakini bahwa tagihan yang

disampaikan tidak sesuai atau melampaui penggunaan;

(10) Menjamin kebenaran dan keakuratan data Sartel dan/atau Sarpen milik masing-masing Pihak yang dimanfaatkan oleh Telkomsel;

(11) Mengembalikan setiap kelebihan pembayaran yang dilakukan oleh Telkomsel

apabila terbukti terdapat kesalahan pada tagihan, pengembalian akan diperhitungkan pada tagihan bulan berikutnya;

(12) Memberikan kompensasi kepada Telkomsel apabila tidak dapat menyelesaikan Gangguan sesuai Jaminan Tingkat Layanan sebagaimana tertuang dalam Dokumen Pendukung A;

(13) Penyelenggara Mitra sebagai pihak peminta layanan Sartel dan/atau Sarpen berkewajiban untuk menyediakan penyambungan fisik sampai dengan manhole Telkomsel dan menyiapkan perangkat ADM dan DDF di ruang kolokasi sebagaimana tertuang dalam Dokumen Pendukung A;

(14) Penyelenggara Mitra sebagai pihak penyedia layanan Sartel dan/atau Sarpen berkewajiban untuk menyediakan penyambungan fisik dari titik Manhole sampai titik DDF POI dan menyiapkan perangkat OTB di ruang kolokasi dengan konfigurasi sebagaimana tertuang dalam Dokumen Pendukung A;

Pasal 14 Hak Mitra

(1) Penyelenggara Mitra berhak meminta Layanan Sartel dan/atau Sarpen

sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Daftar Layanan Interkoneksi Yang

Page 25: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 19

Ditawarkan dan sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam Dokumen Pendukung A;

(2) Memeriksa instalasi dan spesifikasi perangkat Telkomsel untuk keperluan pemeriksaan Gangguan dan/atau keperluan lainnya, baik yang berkaitan dengan jaminan kesinambungan layanan maupun jaminan pelaksanaan Perjanjian untuk memastikan sambungan telekomunikasi dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan peruntukannya dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Telkomsel;

(3) Menerima pembayaran terhadap pemakaian Sartel dan/atau Sarpen yang dimanfaatkan oleh Telkomsel berdasarkan Perjanjian ini;

(4) Memperoleh biaya perbaikan dari Telkomsel apabila terjadi kerusakan pada Sartel dan/atau Sarpen yang dapat dibuktikan akibat kelalaian Telkomsel pada saat melaksanakan instalasi, operasi dan pemeliharaan perangkatnya;

(5) Melaksanakan pengisoliran dan/atau penghentian pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen sesuai permintaan penyidik yang berwenang dan/atau Telkomsel terbukti melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan Perjanjian ini. Pengisoliran yang dilaksanakan tidak menghilangkan kewajiban-kewajiban Telkomsel;

(6) Memperoleh biaya ganti rugi dari Telkomsel apabila dapat dibuktikan bahwa Telkomsel melakukan tindakan Fraud dan/atau penyalahgunaan yang mengakibatkan kerugian bagi Mitra termasuk namun tidak terbatas pada kasus unauthorized used seperti penggunaan catu daya, penggunaan link FO untuk keperluan interkoneksi diluar layanan yang sudah ditentukan.

Pasal 15 Kewajiban Telkomsel

(1) Menyediakan Sartel dan/atau Sarpen sebagaimana ditentukan dalam

Dokumen Daftar Layanan Interkoneksi Yang Ditawarkan dan sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam Dokumen Pendukung A;

(2) Melakukan aktivasi dan/atau deaktivasi Sartel dan/atau Sarpen miliknya

dengan perangkat Mitra sesuai tanggung jawab masing-masing Pihak; (3) Menjaga kestabilan mutu dan kesinambungan operasi Sartel dan/atau Sarpen

sesuai standar yang disepakati Para Pihak sebagaimana diatur dalam Dokumen Pendukung A;

(4) Menerima dan menindaklanjuti laporan gangguan teknis pada instalasi milik

masing-masing Pihak berdasarkan Prosedur Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Dokumen Pendukung A;

Page 26: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 20

(5) Jika terjadi Gangguan, Para Pihak bersama-sama mencari sumber Gangguan untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan jaringan dan/atau jasa telekomunikasi sebagaimana terlampir dalam Dokumen Pendukung A;

(6) Menjamin Sartel dan/atau Sarpen yang dimilikinya sesuai Jaminan Tingkat

Layanan sebagaimana diatur dalam Dokumen Pendukung A;

(7) Memberikan ijin temporer kepada Mitra untuk memasuki lokasi-lokasi Telkomsel untuk pelaksanaan survey, instalasi, pengawasan lapangan, pemeliharaan dan/atau perbaikan perangkat miliknya sebagaimana diatur dalam Dokumen Pendukung A;

(8) Memberikan informasi tagihan (invoice) Sartel dan/atau Sarpen yang

digunakan oleh Mitra sebagaimana diatur dalam Dokumen Pendukung B; (9) Menerima klaim tagihan dari Mitra apabila diyakini bahwa tagihan yang

disampaikan tidak sesuai atau melampaui penggunaan; (10) Menjamin kebenaran dan keakuratan data Sartel dan/atau Sarpen milik

masing-masing Pihak yang dimanfaatkan oleh Mitra; (11) Mengembalikan setiap kelebihan pembayaran yang dilakukan oleh Mitra

apabila terbukti terdapat kesalahan pada tagihan, pengembalian akan diperhitungkan pada tagihan bulan berikutnya;

(12) Memberikan kompensasi kepada Mitra apabila tidak dapat menyelesaikan

Gangguan sesuai Jaminan Tingkat Layanan sebagaimana tertuang dalam Dokumen Pendukung A;

(13) Telkomsel sebagai pihak peminta layanan Sartel dan/atau Sarpen

berkewajiban untuk menyediakan penyambungan fisik sampai dengan manhole Mitra dan menyiapkan perangkat ADM dan DDF di ruang kolokasi sebagaimana tertuang dalam Dokumen Pendukung A;

(14) Telkomsel sebagai pihak penyedia layanan Sartel dan/atau Sarpen

berkewajiban untuk menyediakan penyambungan fisik dari titik Manhole sampai titik DDF POI dan menyiapkan perangkat OTB di ruang kolokasi dengan konfigurasi sebagaimana tertuang dalam Dokumen Pendukung A;

Pasal 16 Hak Telkomsel

(1) Telkomsel berhak meminta Layanan Sartel dan/atau Sarpen sebagaimana

ditentukan dalam Dokumen Daftar Layanan Interkoneksi Yang Ditawarkan dan sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam Dokumen Pendukung A;

(2) Memeriksa instalasi dan spesifikasi perangkat Mitra untuk keperluan pemeriksaan Gangguan dan/atau keperluan lainnya, baik yang berkaitan dengan jaminan kesinambungan layanan maupun jaminan pelaksanaan

Page 27: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 21

Perjanjian untuk memastikan sambungan telekomunikasi dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan peruntukannya dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Mitra;

(3) Menerima pembayaran terhadap pemakaian Sartel dan/atau Sarpen yang dimanfaatkan oleh Mitra berdasarkan Perjanjian ini;

(4) Memperoleh biaya perbaikan dari Mitra apabila terjadi kerusakan pada Sartel dan/atau Sarpen yang dapat dibuktikan akibat kelalaian Mitra pada saat melaksanakan instalasi, operasi dan pemeliharaan perangkatnya;

(5) Melaksanakan pengisoliran dan/atau penghentian pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen sesuai permintaan penyidik yang berwenang dan/atau Mitra terbukti melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan Perjanjian ini. Pengisoliran yang dilaksanakan tidak menghilangkan kewajiban-kewajiban Mitra;

(6) Memperoleh biaya ganti rugi dari Mitra apabila dapat dibuktikan bahwa Mitra melakukan tindakan Fraud dan/atau penyalahgunaan yang mengakibatkan kerugian bagi Telkomsel termasuk namun tidak terbatas pada kasus unauthorized used seperti penggunaan catu daya, penggunaan link FO untuk keperluan interkoneksi diluar layanan yang sudah ditentukan.

BAB III KETENTUAN KHUSUS

Bagian Pertama Interkoneksi

Pasal 17 Interkoneksi Dan Standard

(1) Penyambungan Jaringan Telkomsel dan jaringan Mitra harus dilakukan di POI yang ditentukan oleh Para Pihak sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pendukung A.

(2) Jaringan Telkomsel dan Mitra yang disambungkan di Titik Interkoneksi

sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah antara Gateway MSC Telkomsel dengan Sentral Gerbang Mitra dan sesuai dengan ketentuan FTP Nasional yang berlaku.

(3) Dalam menggunakan layanan interkoneksi berdasarkan Perjanjian ini,

Telkomsel dan Mitra harus mengikuti spesifikasi teknis sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pendukung D dan juga konfigurasi teknis interkoneksi sebagaimana tercantum dalam Dokumen pendukung A.

Page 28: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 22

(4) Titik Interkoneksi antara Jaringan Telkomsel dengan Jaringan Mitra berada di DDF Telkomsel apabila Telkomsel sebagai Penyedia Akses dan berada di DDF Mitra apabila Mitra sebagai Penyedia Akses sebagaimana dijelaskan pada Dokumen Pendukung A Perjanjian ini.

Pasal 18 Routing

(1) Para Pihak sepakat untuk menggunakan call scenario dan routing sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pendukung A.

(2) Para Pihak sepakat routing yang diberlakukan terbatas hanya pada panggilan dari Pengguna Telkomsel kepada Pengguna Mitra atau Pengguna Mitra kepada Pengguna Telkomsel.

(3) Para Pihak dapat melakukan routing secara langsung dan melalui pihak penyelenggara lainnya dalam rangka : a. Kongesti atau kendala teknis lainnya

b. Belum terdapatnya direct connection

c. Least Cost Routing yang akan dituangkan dalam Berita Acara

Kesepakatan Pengaturan Trafik atau dokumen tertulis lainnya yang

menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.

Pasal 19 Penomoran

(1) Para Pihak yang berinterkoneksi wajib menggunakan dan mematuhi sistem

penomoran, format penomoran, kerangka petunjuk pemakaian dan alokasi penomoran yang ditetapkan dalam rencana penomoran nasional (yang mengacu pada Fundamental Technical Plan (FTP) yang diterbitkan

pemerintah).

(2) Para Pihak harus saling mengirimkan informasi penomoran yang cukup dan benar.

(3) Ketentuan mengenai Sistem Penomoran MITRA dan Telkomsel untuk seluruh lokasi Area Pelayanan dan POC tercantum dalam Dokumen Pendukung A.

(4) Dalam hal salah satu pihak akan melakukan penambahan sistem penomoran yang berlaku sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pendukung A, maka pihak tersebut harus memberitahukan kepada pihak lainnya secara tertulis selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelumnya dan mendapat persetujuan dari Pihak lainnya.

(5) Untuk penomoran Visitor, maka Para Pihak memberikan Dummy Number

Page 29: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 23

sebagai identitas pemanggil untuk dapat dikenali sebagai Visitor salah satu pihak. Penggunaan Dummy Number yang disepakati oleh Para Pihak hanya diperuntukkan bagi Visitor yang sedang melakukan roaming di jaringan masing-masing Pihak

(6) Dalam hal terjadi perubahan atau relokasi POC suatu block penomoran existing, maka perubahan atau relokasi dapat dilaksanakan pada block yang telah memiliki trafik maksimal 1% dari setiap block penomoran. Perubahan atau relokasi POC dapat dilaksanakan oleh Para Pihak dengan memberitahukan kepada Pihak lainnya secara tertulis selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelumnya dan mendapatkan persetujuan dari Pihak lainnya.

Pasal 20

Kapasitas Dan Forecast

(1) Para Pihak dengan itikad baik berkewajiban untuk menyediakan Forecast kebutuhan kapasitas untuk setiap layanan sekurang-kurangnya untuk 2 (dua) tahun kedepan di tiap-tiap lokasi POI yang ditawarkan, dan wajib direview setiap tahun sebagaimana diatur dalam Dokumen Pendukung A.

(2) Forecast hanya akan digunakan untuk maksud perencanaan, oleh karenanya

Para Pihak tidak berkewajiban untuk menyediakan layanan apapun kepada pihak lainnya kecuali jika pihak lainnya tersebut telah memesan dan disetujui untuk ditetapkan pada suatu layanan oleh pihak yang menyediakan.

(3) Hal-hal yang berkaitan dengan pemesanan kapasitas diatur lebih rinci dalam

Dokumen Pendukung A.

Pasal 21 CLI (Calling Line Identification)

(1) Jika suatu Pihak meminta CLI dari Pihak lain, maka Pihak yang diminta akan

memberikan CLI kepada Pihak yang meminta sesuai dengan kemampuannya.

(2) Permintaan CLI sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, dapat dipenuhi terbatas untuk tujuan sebagai berikut : a. manajemen Trafik b. manajemen penagihan c. pelacakan suatu panggilan, identifikasi panggilan yang tidak disertai niat

baik dan berbagai bentuk kompilasi statistik yang berkaitan dengan originasi panggilan.

d. menampilkan CLI kepada Pengguna sesuai dengan ketetapan regulasi e. berbagai aktivitas yang berkaitan dengan permintaan atau pertanyaan

Pengguna; dan f. pencegahan dan pendeteksian kecurangan/penipuan

Page 30: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 24

(3) Jika ada suatu perubahan dalam undang undang atau peraturan yang berkenaan dengan CLI, maka suatu Pihak harus mematuhi ketentuan hukum tersebut dengan merubah pengoperasian CLI sesuai dengan undang-undang yang baru.

Bagian Kedua Sartel Dan/Atau Sarpen

Pasal 22 Penyediaan Sartel Dan/Atau Sarpen

(1) Para Pihak sepakat untuk melakukan kerjasama dalam penggunaan FPI sesuai dengan yang telah ditentukan dan disepakati serta sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam Dokumen Pendukung A.

(2) Para Pihak sepakat bahwa untuk penyambungan interkoneksi berada di

manhole sebagaimana diatur dalam Dokumen Pendukung A.

(3) Agar layanan interkoneksi Para Pihak dapat berlangsung, penyambungan fisik dari manhole ke DDF POI akan disediakan oleh masing-masing Pihak dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Dokumen Pendukung A.

(4) Para Pihak sepakat tentang Konfigurasi Teknis Sartel dan/atau Sarpen antara

Telkomsel – Mitra sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pendukung A.

(5) Para Pihak sepakat bahwa hasil rekonsiliasi Sartel dan/atau Sarpen dituangkan dalam Berita Acara Penggunaan Sartel dan/atau Sarpen sebagaimana dimaksud dalam Dokumen Pendukung B.

(6) Apabila dikemudian hari terjadi perubahan penggunaan Sartel dan/atau Sarpen

oleh Para Pihak maka akan disepakati tersendiri yang kemudian dituangkan dalam Berita Acara Penggunaan Sartel dan/atau Sarpen yang dilakukan oleh Para Pihak sebagaimana diatur dalam Dokumen Pendukung A.

(7) Ketentuan-ketentuan pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen milik kedua belah

pihak diatur dalam Dokumen Pendukung A.

Pasal 23 Prosedur Permintaan Dan Pemenuhan

(1) Realisasi atas permintaan penambahan dan/atau pengurangan Sartel dan/atau

Sarpen maupun perubahan konfigurasi teknis dan/atau modifikasi sistem dimaksud ayat (1) Pasal ini akan dituangkan dalam Berita Acara yang ditanda tangani oleh wakil Para Pihak.

Page 31: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 25

(2) Berita Acara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menjadi bagian yang tidak terpisahkan serta mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan Perjanjian ini dan akan dipergunakan sebagai dasar perhitungan hak dan kewajiban Para Pihak.

(3) Prosedur permintaan penambahan dan/atau pengurangan sewa Sartel dan/atau Sarpen dijelaskan lebih lanjut dalam Dokumen Pendukung A.

Bagian Ketiga Operasi Dan Pemeliharaan Interkoneksi

Pasal 24 Operasi Dan Pemeliharaan Perangkat Interkoneksi

(1) Penyambungan Interkoneksi dan integrasi antar sistem harus melibatkan Para Pihak.

(2) Batas fisik tanggung jawab operasi dan pemeliharaan atas Perangkat

Interkoneksi dari masing-masing Pihak adalah sampai dengan DDF POI. (3) Para Pihak wajib mengusahakan dan mewujudkan dengan segala daya upaya

untuk menjamin dan meningkatkan mutu penyaluran Panggilan Interkoneksi dengan melakukan kegiatan operasi dan pemeliharaan sebaik-baiknya dengan cara :

a. saling memberikan informasi dan data pengukuran trafik Link Interkoneksi

antara Gateway MSC Telkomsel dengan Sentral Gerbang Mitra. b. penetapan tolak ukur parameter teknis dan pelayanan akses Jaringan

secara terukur dan berjangka waktu sesuai kondisi yang disepakati bersama.

(4) Dalam rangka pelaksanaan Perjanjian ini, baik dari sisi operasi maupun

pemeliharaan Perangkat Interkoneksi Para Pihak sepakat untuk saling membantu terutama dalam memberikan kemudahan ijin masuk ke lokasi Perangkat Interkoneksi dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku pada masing-masing pihak.

(5) Dalam hal terjadi kerusakan pada Perangkat Interkoneksi maka Pihak yang

memiliki Perangkat Interkoneksi tersebut yang berkewajiban untuk memperbaikinya, dengan biayanya sendiri kecuali dapat dibuktikan bahwa kerusakan terjadi karena kesalahan dan atau kelalaian Pihak lainnya atau pekerja resmi Pihak lainnya.

Page 32: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 26

Pasal 25 Perubahan Sistem

(1) Dalam hal salah satu pihak mengadakan perubahan/modifikasi pada sistemnya

atau subsistemnya sedemikian rupa sehingga sistem atau subsistem pihak lainnya juga mutlak harus diadakan perubahan/modifikasi, maka pihak yang menyebabkan keharusan perubahan tersebut wajib memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya dan selanjutnya dilaksanakan evaluasi bersama dalam jangka waktu tertentu seperti terdapat dalam Dokumen Pendukung A.

(2) Evaluasi bersama sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini meliputi antara

lain: a. penambahan perangkat, jadwal pelaksanaan dan perencanaan hubungan

putus. b. perubahan dan atau modifikasi sistem/subsistem yang dapat

mempengaruhi performansi sistem/subsistem pihak lainnya seperti namun tidak terbatas pada perubahan dan atau modifikasi sentral Hardware & Software, Routing, dan Signaling.

(3) Biaya penggantian dan atau pelaksanaan perubahan atau modifikasi sistem

dan subsistem akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan kedua belah Pihak yang dituangkan secara tertulis, ditandatangani oleh Pihak yang berwenang masing-masing Pihak dan akan menjadi lampiran dari dokumen pendukung terkait yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

(4) Jika suatu Pihak membuat suatu Perubahan Jaringan, perubahan tersebut harus memastikan bahwa Panggilan yang diterima dari Pihak lain tidak terganggu terhadap sambungan secara keseluruhan atau terganggu dengan cara apapun dari panggilan secara umum yang dibuat oleh Pelanggan Pihak yang merubah.

(5) Para Pihak setuju untuk bekerjasama dan saling berkonsultasi pada saat

implementasi Perubahan Jaringan dan saling memelihara aliran informasi mengenai langkah-langkah yang diperlukan, dengan maksud untuk memperkecil, menghapuskan segala gangguan terhadap Layanan yang disediakan sesuai Perjanjian Interkoneksi ini dan untuk mengakomodasi keinginan kedua belah pihak mengenai komitmen waktu dan implikasi Perubahan Jaringan yang diusulkan.

(6) Para Pihak mempunyai hak untuk memodifikasi, merubah atau mengganti

teknologi yang digunakan untuk meningkatkan fungsi dan kinerja layanan dari jaringan yang disediakan masing-masing Pihak, dengan ketentuan bahwa modifikasi tersebut tidak berpengaruh pada kinerja jaringan yang disediakan untuk Pihak lain.

Page 33: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 27

Pasal 26 Perlindungan Dan Keamanan Sistem

Para Pihak yang berinterkoneksi wajib bertanggungjawab atas keamanan pengoperasian sistemnya masing-masing dan wajib mengambil setiap langkah yang diperlukan sehingga pengoperasian sistem tersebut tidak akan :

a. membahayakan kesehatan dan keselamatan dari para karyawan, kontraktor,

pekerja, agen atau pelanggan dari pihak lainnya; b. merusak, mengganggu, atau menimbulkan masalah terhadap pengoperasian

sistem milik pihak lain.

Pasal 27 Perjanjian Penyambungan Peralatan

Selain untuk kepentingan interkoneksi berdasarkan Perjanjian ini, Para Pihak tidak diperkenankan menyambungkan atau memasang suatu perangkat lain kedalam sistem jaringan interkoneksi kecuali penyambungan perangkat tersebut disetujui oleh secara tertulis oleh Para Pihak, tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku dan telah mendapatkan persetujuan dari otoritas yang berwenang.

Bagian Keempat Operasi Dan Pemeliharaan Sartel Dan/Atau Sarpen

Pasal 28 Operasi Dan Pemeliharaan Sartel Dan/Atau Sarpen

(1) Pengoperasian dan pemeliharaan Sartel dan/atau Sarpen termasuk biaya yang

ditimbulkan dari kegiatan tersebut menjadi tanggung jawab masing-masing Pihak.

(2) Penyambungan link dan integrasi antar sistem harus melibatkan Para Pihak.

(3) Masing-masing Pihak wajib mengupayakan, menjamin, dan meningkatkan mutu layanan dengan pengoperasian dan pemeliharaan sebaik-baiknya, dengan cara :

a. Menetapkan tolok ukur teknis dan tingkat layanan jaringan secara terukur

sesuai Jaminan Tingkat Layanan sebagaimana diatur dalam Dokumen Pendukung A;

b. Saling memberikan informasi data performansi Sartel dan/atau Sarpen; c. Penanganan Gangguan pada sistem/sub-sistem yang berpengaruh pada

sistem/sub-sistem Pihak lainnya, harus melibatkan Para Pihak sebagaimana diatur dalam Dokumen Pendukung A;

d. Koordinasi pengoperasian dan pemeliharaan oleh Para Pihak dapat dilakukan mengacu pada Perjanjian Induk sebagaimana diatur dalam Dokumen Pendukung A;

Page 34: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 28

e. Koordinasi penanganan Gangguan terdapat dalam Dokumen Pendukung A.

Bagian Kelima Pelayanan Interkoneksi

Pasal 29 Ruang Lingkup Layanan

(1) Interkoneksi Jaringan Telkomsel dengan Jaringan Mitra harus dapat melayani jenis-jenis layanan Interkoneksi end to end yang telah disepakati kedua belah Pihak.

(2) Interkoneksi harus mampu memberikan data seluruh jenis layanan interkoneksi

sehingga baik Telkomsel maupun Mitra dapat menghitung biaya dan pendapatan interkoneksi yang harus dikeluarkan dan diterima oleh masing-masing Pihak.

(3) Untuk meningkatkan pelayanan kepada Pengguna Telkomsel, Pengguna Mitra

dan masyarakat, Telkomsel dan Mitra dapat menyelenggarakan pelayanan bersama dan saling melayani Interkoneksi jasa telekomunikasi yang diselenggarakan oleh masing-masing Pihak yang pelaksanaannya akan diatur kemudian berdasarkan kesepakatan kedua belah Pihak dan akan menjadi lampiran dari dokumen pendukung terkait serta bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini

(4) Jenis layanan telekomunikasi yang dapat diinterkoneksikan serta

penyelenggaraan pelayanan bersama sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini tercantum dalam Dokumen Pendukung C.

(5) Masing-masing pihak tidak berkewajiban untuk menyediakan atau berhak

mengakses layanan tambahan kecuali ada pernyataan tertulis untuk layanan tambahan tersebut.

(6) Dalam hal penyelenggaraan Interkoneksi jasa telekomunikasi untuk pelayanan umum yang melibatkan pihak ketiga, diatur sesuai peraturan yang berlaku.

(7) Dalam hal Telkomsel dan Mitra menyelenggarakan pelayanan bersama, maka

penyediaan sarana dan pemprograman kode aksesnya menjadi tanggung jawab masing-masing Pihak.

(8) Kecuali ditentukan lain berdasarkan kesepakatan tertulis Para Pihak, biaya yang timbul untuk persiapan implementasi pelayanan Interkoneksi jasa telekomunikasi dan pelayanan bersama di masing-masing Pihak menjadi tanggung jawab masing-masing.

Page 35: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 29

(9) Pendapatan dan biaya interkoneksi pelayanan jasa telekomunikasi yang dimaksud ayat (7) Pasal ini, untuk masing-masing pihak dihitung secara proporsional berdasarkan Tarif interkoneksi yang berlaku.

Pasal 30 Kualitas Layanan

(1) Para Pihak wajib mengusahakan dan mewujudkan dengan segala daya upaya untuk menjamin dan meningkatkan mutu penyaluran Panggilan Interkoneksi dengan melakukan kegiatan operasi dan pemeliharaan sebaik-baiknya dengan cara :

a. saling memberikan informasi dan data pengukuran trafik Link Interkoneksi

antara Gateway MSC Telkomsel dengan Sentral Gerbang Mitra. b. penetapan tolak ukur parameter teknis dan pelayanan akses Jaringan

secara terukur dan berjangka waktu sesuai kondisi yang disepakati bersama.

(2) Tingkat pelayanan Telkomsel dan Mitra untuk layanan basic telephoni dasar

(voice) adalah sebagai berikut:

a. Availability Sirkit Interkoneksi minimal 99,99% (sembilan puluh sembilan persen koma sembilan puluh sembilan);

b. ASR Interkoneksi dari Jaringan minimal 60% (enam puluh persen); c. Loss Call maksimum 1% (satu persen); d. CCS Congestion maksimal 1 % (satu persen); e. CCS CCS #7 Call Failure maksimal 1% (satu persen).

(3) Parameter CCS #7 Link Load (SDL), 1 sirkit SDL maksimum dibebani 0,4 Erlang dari dua arah.

(4) Parameter Kinerja layanan interkoneksi (SMS) dengan menggunakan teknologi TDM, antara lain : a. Availability Sirkit Interkoneksi minimal 99,99% (sembilan puluh sembilan

persen koma sembilan puluh sembilan). b. Total Time End to End, mengacu pada spesifikasi IREG-24 c. Retry Scheme, mengacu pada pengaturan SMSC masing-masing pihak. d. Expiration Time, mengacu pada pengaturan SMSC masing-masing pihak. e. SMS success Delivery minimal sebesar 90% (sembilan puluh persen). f. Parameter CCS #7 Link Load (SDL) untuk jasa layanan pesan singkat

(SMS), adalah 1 (satu) Sirkit SDL maksimum dibebani 0.2 Erlang Dedicated dari dua arah dan apabila standard ini terlampau maka Para Pihak sepakat untuk melakukan penambahan link.

(5) Parameter Kinerja layanan interkoneksi (SMS) dengan menggunakan teknologi

IP (Sigtran), antara lain :

Page 36: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 30

a. Persyaratan Implementasi Signalling berbasis Sigtran adalah jika trafik signaling telah melebihi trafik setara dengan 16 E1 (dua arah).

b. Interface Ethernet yang dapat dipergunakan adalah Fast Ethernet 100 Mbit/detik (spesifikasi IEEE 802.3u) maupun Gigabit Ethernet 1000 Mbit/detik (spesifikasi IEEE 802.3z).

c. Bandwidth media trasmisi yang dipergunakan dipersyaratkan maksimum adalah 80% dari total bandwidth. Jika pembebanan signaling pada media transmisi melebihi 80% perlu dilakukan penambahan bandwidth media transmisi.

d. Pembebanan maksimal untuk 1 modul port di Signalling Gateway adalah 2000 msu/s untuk per link nya. Jika melebihi pembebanan modul port di Signalling melebihi 2000 msu/s tiap link perlu dilakukan penambahan kapasitas.

e. Keamanan untuk pengangkutan sinyal antar titik signalling harus dipastikan menggunakan mekanisme transportasi terjamin seperti tunneling MPLS sampai dengan Soft Switch, Signaling Gateway (SG) atau IP Signaling Point (IPSP) dengan kelas layanan khusus untuk signalling atau IP-VPN atau jaringan IP yang dikhususkan untuk signalling.

f. Transportasi melalui jaringan IP harus menggunakan mekanisme keamanan yang tepat untuk otentikasi, integritas, kerahasiaan, ketersediaan sesuai dengan RFC 2401 IETF (Security Architecture for the Internet Protocol) atau RFC 3788 (Security Considerations for Signaling Transport SIGTRAN Protocols).

g. Persyaratan MTP Level 3 : i. Message Loss : Tidak lebih dari 1 MSU dalam setiap 107 MSU hilang

akibat kegagalan transportasi. ii. Sequence Error : Tidak lebih dari 1 MSU dalam setiap 1010 MSU

disampaikan secara tidak berurutan (termasuk pesan diduplikasi) karena kegagalan transportasi.

iii. Message Error : Tidak lebih dari 1 MSU dalam setiap 1010 MSU memuat pesan error yang tidak terdeteksi oleh protokol transport.

iv. Availability : Ketersediaan setiap routing signaling adalah 99,99 % atau lebih baik.

(6) Telkomsel dan Mitra memberi jaminan Utilisasi Sirkit Interkoneksi dengan

ketentuan:

a. Perhitungan utilisasi menggunakan formula Erlang-B dengan Grade of Service (GOS ) 1%;

b. maksimum utilisasi operasional adalah 85%; b. jika dilakukan penambambahan maka target utilisasinya minimal sebesar

65%.

(7) Tingkat pelayanan Telkomsel dan Mitra untuk jasa layanan SMS adalah sebagai berikut:

a. Availability Sirkit Interkoneksi minimal 99,99% (sembilan puluh sembilan

persen koma sembilan puluh sembilan); b. Total Time End to End, mengacu pada spesifikasi IREG-24. c. Retry Scheme, mengacu pada pengaturan SMSC masing-masing pihak;

Page 37: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 31

d. Expiration Time, mengacu pada pengaturan SMSC masing-masing pihak; e. SMS Success Delivery dalam 30 detik minimal sebesar 90% (sembilan

puluh persen). (8) Parameter CCS #7 Link Load (SDL) untuk jasa layanan pesan singkat (SMS),

adalah 1 (satu) Sirkit SDL maksimum dibebani 0.2 Erlang Dedicated dari dua arah dan apabila standard ini terlampau maka Para Pihak sepakat untuk melakukan penambahan link.

(9) Standar Pelayanan (Service Level Agreement) untuk jasa layanan SMS, selain yang diatur pada Perjanjian ini, mengacu pada spesifikasi yang diatur dalam IREG-24.

(10) Jika tidak dicapai tolak ukur yang dikehendaki dalam Pasal ini, maka Para Pihak

sepakat akan mengkoordinasikan melalui tim masing-masing Pihak untuk mengupayakan penyelesaian semaksimal mungkin (best effort) atas masalah tersebut.

(11) Pemberian kualitas layanan yang diberikan oleh masing-masing Pihak harus

memperhatikan parameter performansi network yang sesuai dengan standar kinerja yang tercantum secara rinci dalam Dokumen Pendukung A.

(12) Tingkat pelayanan Telkomsel dan Mitra untuk jasa layanan MMS adalah

sebagai berikut :

a. Expiration Time, mengacu pada pengaturan MMSC masing-masing pihak; b. MMS Success Delivery adalah minimal sebesar 90% (sembilan puluh

persen) dalam waktu 24 jam. Success Delivery adalah dari A# sampai dengan MMSC B#;

c. Konfigurasi MMSC antara Telkomsel dan Mitra adalah sebagaimana terlampir dalam Dokumen Pendukung A.

(13) Standar Pelayanan (Service Level Agreement) untuk jasa layanan (MMS) adalah

mengacu pada spesifikasi yang diatur dalam IREG-35.

Pasal 31 Layanan Baru

(1) Salah satu Pihak dapat meminta Pihak lainnya untuk menambah layanan baru sebagaimana yang telah diberikan kepada Pihak Ketiga berdasarkan Perjanjian Interkoneksi dengan Pihak Ketiga tersebut, dengan ketentuan layanan baru tersebut tidak bertentangan dengan lisensi yang dimiliki Para Pihak.

(2) Para Pihak akan memenuhi permintaan Pihak lainnya mengenai layanan baru sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, untuk dimasukan ke dalam Perjanjian ini termasuk penetapan fasilitas dan persyaratan standar, jika permintaan tersebut telah disepakati secara tertulis dan sesuai dengan persyaratan standar yang diberikan oleh Para Pihak.

Page 38: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 32

Bagian Keenam Kualitas Layanan Sartel Dan/Atau Sarpen

Pasal 32 Kualitas Layanan Penyediaan Sartel Dan/Atau Sarpen

(1) Parameter Jaminan Tingkat Layanan yang harus dipenuhi oleh Para Pihak adalah sebagaimana diatur dalam Dokumen Pendukung A.

(2) Dalam hal terjadi Gangguan maka Para Pihak akan berkoordinasi untuk

melakukan perbaikan Gangguan yang kemudian dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh wakil Para Pihak.

(3) Gangguan yang diakibatkan oleh kelalaian dari salah satu Pihak yang

menyebabkan kerusakan pada perangkat Pihak lainnya maupun pihak ketiga menjadi tanggung jawab dari Pihak yang menyebabkan terjadinya kerusakan, termasuk biaya atau kerugian yang ditimbulkannya.

(4) Apabila parameter Jaminan Tingkat Layanan sebagaimana dimaksud pada Pasal ini ayat (1) Perjanjian ini tidak dapat dipenuhi oleh salah satu pihak, maka Pihak yang tidak memenuhi akan memberikan kompensasi kepada pihak lainnya, sepanjang hal itu bukan disebabkan oleh kelalaian salah satu pihak.

(5) Ketentuan tentang pemberian kompensasi dan perhitungannya diatur dalam

Dokumen Pendukung A.

Bagian Ketujuh Keuangan Interkoneksi

Pasal 33 Tarif Interkoneksi

(1) Tarif interkoneksi antara Telkomsel dan Mitra adalah sebagaimana tercantum

dalam Dokumen Pendukung C. (2) Tarif interkoneksi sebagaimana dimaksud diatas dimungkinkan untuk ditinjau

kembali sesuai dengan perubahan peraturan Pemerintah tentang Tarif Interkoneksi antar Penyelenggara Telekomunikasi dan atau berdasarkan kesepakatan oleh kedua belah Pihak.

Pasal 34 Pembebanan Biaya, Penagihan Dan Pembayaran

(1) Atas penggunaan layanan interkoneksi yang dimaksud pada pasal 22

Perjanjian ini Para Pihak sepakat untuk dikenakan biaya-biaya sebagaimana dimaksud dalam Dokumen Pendukung C.

Page 39: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 33

(2) Dalam rangka memenuhi kewajiban pembayaran yang dimaksud pada ayat (1)

diatas, untuk keperluan penagihan masing-masing Pihak berkewajiban untuk mencatat data-data yang terkait layanan Interkoneksi sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pendukung B.

(3) Tatacara penyelesaian penagihan dan pembayaran secara rinci tercantum

dalam Dokumen Pendukung B Perjanjian ini. (4) Apabila salah satu pihak tidak mengirimkan informasi tagihan pada tanggal

yang telah ditetapkan sesuai kesepakatan, maka pihak tersebut harus mengakui data pihak lawan dengan memberikan tambahan fee billing sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pendukung B.

(5) Para Pihak sepakat bahwa peristiwa sebagaimana dimaksud pada ayat (4)

diatas, hanya diperkenankan terjadi paling banyak 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

(6) Jika peristiwa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatas, terjadi lebih dari 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun, maka Pihak yang tidak mengirimkan informasi tagihan akan dikenakan denda sebesar 2 (dua) kali dari total fee billing yang seharusnya dibayarkan.

(7) Apabila terjadi keterlambatan pembayaran tagihan yang telah jatuh tempo

akan dikenakan denda yang besarnya adalah 0,1% (nol koma satu persen per mil) dihitung dari jumlah kewajiban yang harus dibayar untuk setiap hari keterlambatan.

(8) Pembayaran biaya layanan interkoneksi bulanan dilaksanakan secara Nett Off dengan jasa lainnya sesuai dengan dokumen tagihan yang dipersyaratkan.

Pasal 35 Biaya Transfer Panggilan (Call Forwarding)

Apabila salah satu Pihak melakukan suatu transfer panggilan (Call Forwarding) kepada Pihak lain, maka dapat dikenakan beban biaya sebagaimana layanan panggilan terminasi.

Bagian Kedelapan Keuangan Sartel Dan/Atau Sarpen

Pasal 36 Biaya Pemanfaataan Sartel Dan/Atau Sarpen

(1) Biaya pemanfaatan Sartel adalah biaya sewa bulanan.

Page 40: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 34

(2) Biaya pemanfaatan Sarpen adalah biaya sewa bulanan.

(3) Para Pihak sepakat bahwa besaran biaya-biaya pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen adalah sesuai Tabel Biaya Pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen sebagaimana tertuang dalam Dokumen Daftar Layanan Interkoneksi yang Ditawarkan.

(4) Biaya Pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen yang terdapat dalam Dokumen

Daftar Layanan Interkoneksi yang Ditawarkan belum termasuk pajak-pajak yang menjadi kewajiban Para Pihak.

(5) Apabila terjadi perubahan terhadap Biaya Pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen

dan/atau biaya-biaya lainnya termasuk namun tidak terbatas sebagaimana yang diatur oleh pemerintah, maka besaran biaya-biaya akan disesuaikan dengan ketentuan yang baru dan sebelum perubahan biaya tersebut efektif berlaku, maka Para Pihak wajib memberitahukan terlebih dahulu secara tertulis kepada Pihak Lainnya selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum biaya yang baru tersebut diberlakukan.

Pasal 37 Penagihan Pemanfaatan Sartel Dan/Atau Sarpen

(1) Penagihan biaya pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen oleh masing-masing Pihak dihitung berdasarkan jumlah dan jangka waktu penggunaannya dalam suatu bulan takwim.

(2) Tagihan pertama pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen berdasarkan Berita Acara yang ditandatangani oleh Para Pihak, dalam hal pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen digunakan tidak dalam satu bulan penuh, maka dihitung secara proporsional.

(3) Tagihan pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen untuk aktivasi baru yang dapat langsung dibayarkan adalah untuk pemakaian tahun berjalan dan/atau paling lama sampai dengan pemakaian 3 (tiga) bulan tahun berikutnya.

(4) Prosedur penagihan biaya pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen bulanan oleh masing-masing Pihak, adalah sebagai berikut : a. Penyedia FPI mengirimkan tagihan biaya pemanfaatan Sartel dan/atau

Sarpen kepada Pengguna FPI dilengkapi data rincian pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen, disertai Faktur Pajak asli selambat-lambatnya tanggal 5 (lima) bulan berikutnya (n+1) untuk penggunaan bulan berjalan (n);

b. Tagihan dimaksud butir (a) dalam ayat (4) Pasal ini, dikirimkan oleh masing-

masing Pihak kepada Pihak lainnya dengan alamat :

Kepada PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR : Up. Vice President Infrastructure Management

Wisma Mulia Lt.9

Page 41: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 35

Jl. Gatot Subroto No. 42, Jakarta - 12710 Telp : 021- 5240811 (hunting) Faks : 021- 52906113

PT. MITRA : Up. Jabatan :__________________

Alamat :__________________ Telp :__________________ Faks :__________________

(5) Prosedur penagihan dan pembayaran diatur dalam Dokumen Pendukung B. (6) Para Pihak sepakat untuk melakukan rekonsiliasi dan settlement bulanan

terhadap tagihan yang akan diterbitkan.

Pasal 38 Tata Cara Dan Waktu Pembayaran

(1) Pembayaran biaya pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen bulanan dilaksanakan secara Nett Off dengan jasa lainnya sesuai dengan dokumen tagihan yang dipersyaratkan.

(2) Pembayaran biaya pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen oleh kedua belah pihak mengacu pada Dokumen Daftar Layanan Interkoneksi yang Ditawarkan.

(3) Pembayaran biaya-biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, setiap bulan dilaksanakan secara transfer dengan biaya transfer menjadi beban masing-masing pihak melalui rekening :

TELKOMSEL

Rekening Nomor : 08-10-0000-3 (Rupiah) Atas Nama : PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR Nama Bank : DEUTSHCE BANK PUSAT Alamat Bank : Jl. Imam Bonjol – Jakarta

MITRA

Rekening Nomor : __________________ Atas Nama : __________________ Nama Bank : __________________ Alamat Bank : __________________

Page 42: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 36

(4) Pembayaran sebagaimana dimaksud ayat (3) Pasal ini, diakui sah jika pembayaran telah ditransfer dan masuk ke rekening bank Pihak lainnya sesuai ketentuan Perjanjian ini.

(5) Apabila terdapat kerterlambatan pembayaran pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen sampai dengan akhir bulan (n+1), maka Pihak yang mengalami kelambatan akan dikenakan denda sebesar 1‰ (satu per mil) per hari keterlambatan maksimum 3% dari total tagihan yang belum dibayar.

(6) Penagihan atas denda-denda dimaksud pada Pasal ini dipisahkan dari tagihan

bulanan dan harus dibayar selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kerja sejak tagihan denda diterima oleh Pihak yang terkena denda.

(7) Kelebihan atau kekurangan pembayaran oleh salah satu Pihak kepada Pihak lainnya akan diperhitungkan dan wajib diselesaikan pembayarannya sesuai Berita Acara Rekonsiliasi.

(8) Pembayaran kompensasi sebagaimana dimaksud Pasal 13 ayat (12) dan Pasal

15 ayat (12) Perjanjian ini, akan diperhitungkan oleh Para Pihak pada tagihan bulan berikutnya.

Pasal 39 Pajak Dan Bea

(1) Seluruh pajak, bea dan biaya lain yang timbul dalam rangka pelaksanaan Perjanjian ini menjadi beban dan tanggung jawab masing-masing Pihak sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku dan ditetapkan oleh pemerintah.

(2) Para Pihak sepakat untuk saling membantu agar masalah perpajakan dalam

pelaksanaan Perjanjian ini dapat saling bersesuaian menurut ketentuan perpajakan yang berlaku dengan prosedur sebagaimana terdapat dalam Dokumen Pendukung B.

(3) Dalam hal terjadi perubahan ketentuan perpajakan dan bea oleh Pemerintah

maka Para Pihak sepakat akan mengacu kepada ketentuan perpajakan dan bea yang baru.

Bagian Kesembilan Perlakuan Terhadap Informasi

Pasal 40 Penyediaan Dan Kerahasiaan Informasi

(1) Para Pihak sepakat bahwa seluruh isi Perjanjian ini harus diperlakukan secara

rahasia (confidential), oleh karena itu tidak ada satupun informasi sehubungan dengan Perjanjian ini akan diberitahukan kepada Pihak Ketiga tanpa terlebih

Page 43: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 37

dahulu mendapat Perjanjian tertulis kedua belah Pihak, kecuali yang merupakan keharusan dalam rangka pelaksanaan Perjanjian ini.

(2) Para Pihak sepakat untuk memperlakukan seluruh informasi yang saling

dipertukarkan di antara keduanya sebagai sesuatu yang rahasia, oleh karena itu bagaimanapun juga tidak akan membocorkan informasi tersebut kepada siapapun, baik sebagian maupun seluruhnya, kecuali secara tegas diperbolehkan oleh ketentuan Perjanjian ini atau oleh peraturan yang berlaku.

(3) Sepenuhnya dimengerti oleh Para Pihak bahwa pemberian informasi yang

terkandung dalam Perjanjian ini dikecualikan pada a. informasi yang sudah menjadi milik umum (Public Domain); b. informasi tersebut dikembangkan secara independen oleh pihak ketiga

tanpa melanggar ketentuan Perjanjian ini; c. diminta dibuka karena persyaratan hukum.

(4) Untuk menjamin kerahasiaan seluruh Dokumen yang diberikan, bilamana perlu

Para Pihak dapat setiap saat meminta pengembalian Dokumen kepada Pihak yang lainnya.

(5) Tanpa mengesampingkan ketentuan ayat (1) Pasal ini, Para Pihak sepakat

bahwa kerahasiaan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini harus tetap dijamin kerahasiaannya baik oleh Karyawan ataupun Pihak lain yang terkait. Untuk itu bilamana dibutuhkan informasi yang akan diberikan harus dibatasi sesuai kebutuhan.

(6) Apabila salah satu melanggar ketentuan ayat (1) pasal ini, maka Pihak yang

merasa dirugikan akan menghentikan seluruh kerjasama yang diatur dalam Perjanjian ini dan 5 (lima) tahun sejak terjadinya penghentian tersebut Para Pihak harus tetap saling menjaga kerahasiaan Pihak lainnya.

BAB IV KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 41 Force Majeure

(1) Tidak dilaksanakannya atau tertundanya pelaksanaan sebagian atau

keseluruhan ketentuan Perjanjian ini oleh salah satu atau kedua belah Pihak tidak termasuk sebagai pelanggaran atas Perjanjian apabila hal tersebut disebabkan oleh adanya Force Majeure (keadaan memaksa).

(2) Yang termasuk sebagai Force Majeure adalah kejadian-kejadian yang dengan

segala daya dan upaya tidak dapat diduga dan tidak dapat diatasi oleh Pihak yang mengalaminya, yakni peristiwa-peristiwa sebagai berikut: a. Bencana alam termasuk namun tidak terbatas pada banjir, tanah longsor,

gunung meletus, angin topan dan gempa bumi; b. Terjangkitnya suatu wabah penyakit menular;

Page 44: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 38

c. Pemberontakan, huru-hara, kerusuhan, perang; d. Kebakaran; e. Sabotase; f. Embargo dan pemogokan umum; g. Gangguan teknis pada satelit karena suatu sebab dan/atau peristiwa di

ruang angkasa termasuk namun tidak terbatas pada sun-outage, gerhana matahari, gangguan astronomi dan meteorit;

h. Kebijakan Pemerintah atau instansi yang berwenang yang menghalangi secara langsung untuk terlaksananya Perjanjian ini.

(3) Pihak yang tidak dapat memenuhi kewajibannya sehubungan dengan Force

Majeure tersebut harus memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya dalam waktu paling lambat 15 (lima belas) hari kalender sejak peristiwa tersebut terjadi.

(4) Kelalaian atau kelambatan pihak yang terkena Force Majeure dalam

memberitahukan sebagaimana dimaksud ayat (3) pasal ini dapat mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa dimaksud ayat (2) pasal ini sebagai Force Majeure.

(5) Apabila Force Majeure berlangsung lebih dari 6 (enam) bulan, maka kedua

belah Pihak berhak memutuskan Perjanjian secara sepihak melalui pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya.

(6) Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu pihak sebagai akibat

Force Majeure tidak menjadi tanggung jawab Pihak lainnya.

Pasal 42 Fraud Interkoneksi

(1) Masing-masing Pihak secara timbal balik dilarang melakukan atau membiarkan

terjadinya Fraud dalam bentuk rekayasa teknis, administratif, dan/atau Fraud apapun lainnya sedemikian rupa sehingga menyebabkan Pihak lainnya berpotensi atau bahkan secara nyata menderita kerugian, penurunan pendapatan, dan/atau penambahan beban biaya yang tidak semestinya diderita oleh Pihak yang bersangkutan.

(2) Para Pihak sepakat bahwa setiap panggilan interkoneksi yang berhasil ke Para

Pihak harus memiliki penomoran yang jelas sesuai dengan yang tercantum pada Dokumen Pendukung A.

(3) Rekayasa teknis, administratif dan/atau Fraud sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) Pasal ini, termasuk namun tidak terbatas pada : a. membuat Dummy Number tanpa alasan yang dapat dibenarkan oleh

Pihak lainnya; b. menyembunyikan atau tidak memberitahukan adanya Dummy Number

kepada Pihak lainnya, meskipun Dummy Number tersebut secara teknis tidak dapat dihindari dan semestinya dibenarkan oleh Pihak lainnya;

Page 45: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 39

c. mengubah, mengganti, menambah dan/atau mengurangi informasi/digit pada sistem pensinyalan antar jaringan telekomunikasi tanpa alasan yang dapat dibenarkan oleh Pihak lainnya (misalnya mengubah, mengganti, menambah dan/atau mengurangi digit A-number, B-number, Kode Area, Kode Jaringan, Kode Trunk Group dan lain sebagainya sehingga jaringan telekomunikasi Pihak lainnya mendapatkan informasi yang tidak benar, misalnya yang semestinya Panggilan SLJJ menjadi Panggilan lokal atau yang semestinya Panggilan SLI menjadi Panggilan SLJJ dan/atau lokal);

d. menambah dan/atau mengurangi data/informasi yang terdapat pada CDR;

e. melanggar ketentuan yang telah disepakati mengenai Konfigurasi Interkoneksi, Titik Interkoneksi, Sentral Gerbang, Call Scenario dan format CDR;

f. menyalurkan trafik Interkoneksi yang tidak jelas atau tidak dapat ditelusuri asal-usulnya;

g. membuka atau menutup Prefiks, Kode Akses, dan/atau meneruskan panggilan Interkoneksi yang menyebabkan panggilan Interkoneksi terjadi diluar Call Scenario yang telah disepakati dalam Dokumen Pendukung A.

h. melakukan pengalihan trafik (refilling) dalam rangka memanfaatkan perbedaan biaya interkoneksi.

(4) Para pihak sepakat bahwa data trafik Interkoneksi yang didapat oleh para pihak dari kegiatan sehubungan dengan Perjanjian ini, hanya digunakan untuk keperluan pelaksanaan Perjanjian ini.

(5) Untuk jasa layanan SMS, Para Pihak sepakat untuk tidak melakukan pengiriman SMS Broadcast dari Mitra ke Pengguna Telkomsel demikian juga berlaku sebaliknya.

(6) Untuk jasa layanan SMS, Para Pihak sepakat bahwa layanan ini sifatnya

terbatas hanya dari pengguna Telkomsel ke pengguna Mitra dan atau sebaliknya.

(7) Para Pihak tidak diperbolehkan melakukan Spamming melalui SMS kepada Pengguna pihak lainnya secara langsung maupun melalui pihak ketiga.

(8) Untuk jasa layanan SMS, Para Pihak sepakat untuk tidak melakukan pengiriman SMS melalui jaringan (transit) milik pihak ketiga diluar Perjanjian ini..

(9) Untuk jasa layanan MMS, Para Pihak sepakat untuk tidak melakukan pengiriman MMS Broadcast dari Mitra ke Pengguna Telkomsel demikian juga sebaliknya.

(10) Untuk jasa layanan MMS, Para Pihak sepakat bahwa layanan ini sifatnya

terbatas hanya dari Pengguna Telkomsel ke pengguna Mitra dan sebaliknya. (11) Para Pihak tidak diperbolehkan melakukan spamming melalui MMS kepada

Pengguna lainnya secara langsung maupun melalui pihak ketiga.

Page 46: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 40

(12) Untuk kepentingan interkoneksi berdasarkan Perjanjian ini, Para Pihak tidak

diperkenankan menyambungkan atau memasang suatu perangkat lain kedalam sistem jaringan Interkoneksi.

(13) Pelanggaran terhadap ketentuan pada ayat (1) sampai dengan (12) Pasal ini

digolongkan kepada perbuatan kecurangan (Fraud). (14) Untuk mencegah terjadinya Fraud dalam Panggilan Interkoneksi, Para Pihak

berhak meminta dan melakukan pembatasan durasi panggilan interkoneksi sesuai kesepakatan para pihak.

(15) Apabila terdapat dugaan terjadinya Fraud yang dilakukan oleh salah satu Pihak,

maka Pihak lainnya yang terkena Fraud memberitahukan secara tertulis kepada Pihak yang diduga melakukan Fraud dan Pihak yang diduga melakukan Fraud tersebut harus segera melakukan klarifikasi kepada Pihak yang terkena Fraud dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja sejak diterimanya pemberitahuan tersebut.

(16) Apabila dalam jangka waktu lebih dari 3 (tiga) hari kerja sejak diterimanya

pemberitahuan sebagaimana dimaksud ayat (15) Pasal ini, Pihak yang diduga melakukan Fraud tidak melakukan klarifikasi kepada Pihak yang terkena Fraud, maka Pihak yang terkena Fraud dapat melakukan pemblokiran sumber fraud secara sepihak namun tidak menunda kewajiban-kewajiban yang seharusnya dilaksanakan berdasarkan Perjanjian.

(17) Apabila dugaan Fraud sebagaimana dimaksud ayat (15) Pasal ini terbukti, maka

Pihak yang melakukan Fraud harus menghentikan perbuatan Fraud dalam jangka waktu 1 x 24 jam dan Pihak yang terkena Fraud dapat melakukan pemblokiran sumber fraud dan/atau menunda pelaksanaan kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian sampai dengan selesainya penyelesaian Fraud sebagaimana dimaksud Pasal ini.

(18) Pembuktian atas adanya Fraud sebagaimana dimaksud ayat (17) Pasal ini

menerapkan azas pembuktian terbalik (Pihak yang dituduh melakukan pelanggaran yang harus membuktikan bahwa yang bersangkutan tidak melakukan pelanggaran yang dituduhkan).

(19) Untuk perbuatan kecurangan (Fraud) yang tergolong dalam perbuatan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2) dan (3) Pasal ini akan dikenakan tarif tertinggi sebagaimana yang tertuang dalam Dokumen Pendukung C Perjanjian ini ditambah denda sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah),

(20) Untuk perbuatan kecurangan (Fraud) yang dimaksud dalam Pasal ini akan

dikenakan sanksi denda oleh Pihak yang dirugikan sebesar Rp 10.000.000.000,- (sepuluh milyar) untuk setiap kasus, yang harus dibayarkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sejak berkas pengajuan klaim dengan disertai bukti-bukti pendukung yang telah dinyatakan diterima pihak lain.

(21) Selain dikenakan sanksi ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (20)

Page 47: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 41

Pasal ini, dapat pula dikenai sanksi pemutusan Perjanjian secara sepihak tanpa menunggu Keputusan Hakim Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.

(22) Setiap pelanggaran atas larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini

dapat pula diadukan ke Pihak yang Berwajib atas dasar ketentuan Pidana yang diatur dalam Undang-Undang yang berlaku.

(23) Untuk jasa layanan SMS, Para Pihak sepakat bahwa pengiriman SMS melalui jaringan (transit) milik pihak ketiga dalam hal ini melalui Pengelola Trafik SMS Interkoneksi, tidak dikategorikan sebagai Fraud Interkoneksi

Pasal 43 Pelanggaran, Suspensi Dan Pemutusan Perjanjian

(1) Pelanggaran salah satu Pihak untuk melaksanakan salah satu atau beberapa

ketentuan dalam Perjanjian ini tidak mempengaruhi hak Pihak lainnya untuk tetap melaksanakan ketentuan tersebut.

(2) Tidak adanya tuntutan oleh salah satu Pihak atas suatu pelanggaran terhadap

suatu ketentuan Perjanjian yang dilakukan oleh Pihak lainnya, bukan merupakan pembebasan untuk melaksanakan ketentuan tersebut.

(3) Apabila sistem suatu Pihak memberikan pengaruh negatif terhadap sistem

operasi Pihak lain, atau menjadi suatu ancaman keselamatan siapa pun, maka Pihak yang merasa dirugikan atau terancam boleh menangguhkan atau mencabut kewajibannya dalam memberikan layanan interkoneksi, dengan memberikan pemberitahuan terlebih dahulu, sampai Pihak tersebut dapat memastikan bahwa sistemnya sudah bebas dari hal-hal tersebut diatas.

(4) Apabila salah satu Pihak melakukan pelanggaran atas Perjanjian ini, termasuk

kegagalan untuk membayar selain kegagalan pembayaran menurut perselisihan, maka pihak lain dapat mengajukan pernyataan resmi secara tertulis tentang pelanggaran yang dibuat oleh pihak yang melakukan pelanggaran dan meminta pelanggaran tersebut harus diperbaiki dalam : a. 14 hari kalender sejak diterimanya pengajuan pernyataan resmi tentang

kegagalan untuk pembayaran yang tercakup dalam Perjanjian ini seperti dijelaskan dalam Dokumen Pendukung B; atau

b. 30 hari kalender sejak diterimanya pengajuan pernyataan resmi tentang pelanggaran ini ; atau

c. Dalam keadaan darurat , pihak yang tidak melakukan pelanggaran dapat menetapkan waktu yang lebih pendek secara beralasan.

(5) Apabila Pihak yang melakukan pelanggaran gagal untuk memperbaiki pelanggaran di dalam periode yang ditetapkan oleh pihak yang tidak melakukan pelanggaran, maka Pihak yang tidak melakukan pelanggaran dapat menangguhkan (suspensi) kewajibannya memberikan pelayanan interkoneksi sampai pelanggaran tersebut diperbaiki.

Page 48: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 42

(6) Apabila Pihak yang melakukan pelanggaran gagal untuk memperbaiki pelanggaran dalam periode yang ditetapkan oleh Pihak yang tidak melakukan pelanggaran, maka Pihak yang tidak melakukan pelanggaran dapat mengakhiri Perjanjian ini secara tertulis dalam 3 (tiga) bulan kepada pihak yang melakukan pelanggaran. Tetapi jika pihak yang melakukan pelanggaran telah memperbaiki pelanggaran dalam periode 3 (tiga) bulan, maka Perjanjian ini dapat dilanjutkan.

(7) Pada saat berakhirnya Perjanjian ini, Para Pihak wajib segera melakukan

deinstalasi peralatan interkoneksi masing-masing pihak yang berada dilokasi Pihak lainnya, bila ada.

(8) Khusus untuk masalah pelanggaran yang termasuk dalam katagori fraud

ketentuan dalam Pasal ini dapat tidak berlaku apabila ditentukan lain dalam Pasal 30 mengenai Fraud.

Pasal 44 Pengakhiran Perjanjian

(1) Perjanjian ini akan berakhir apabila :

a. kedua belah Pihak sepakat untuk mengakhiri Perjanjian ini dan menuangkannya dalam bentuk tertulis;

b. terjadinya pemutusan Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41,

Pasal 42 dan Pasal 43;

c. salah satu Pihak memutuskan Perjanjian secara tertulis yang disampaikan kepada pihak lainnya selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum tanggal pemutusan Perjanjian,

d. ijin salah satu Pihak dicabut oleh Pemerintah; e. Para Pihak tidak lagi menyelenggarakan jaringan telekomunikasi sesuai

Lisensi yang dimilikinya f. salah satu Pihak dinyatakan pailit melalui putusan pengadilan;

(2) Dalam hal pengakhiran sebagaimana tersebut dalam ayat (1) Pasal ini, maka

kedua belah pihak sepakat untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia.

Pasal 45 Masa Berlaku Perjanjian

Perjanjian kerjasama ini berlaku efektif sejak tanggal ditanda tanganinya sebagaimana tersebut pada bagian awal Perjanjian ini dan akan berlaku secara terus-menerus, kecuali dalam hal terjadinya keadaan atau peristiwa sebagaimana dimaksud

Page 49: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 43

dalam Pasal 40, Pasal 41, pasal 42, pasal 43, Pasal 44, Pasal 46 dan Pasal 48 pada Perjanjian ini.

Pasal 46 Hak Atas Kekayaan Intelektual

(1) Hak atas kekayaan intelektual adalah hak milik dari pihak penyelenggara yang

menciptakan atau memilikinya. Dalam Perjanjian ini hak yang dimaksud tidak menyangkut pemberian hak dari pihak lain.

(2) Semua merek dagang, penemuan, hak paten, hak cipta, hak desain baik yang

sudah atau tidak terdaftar dan semua hak milik intelektual lainnya yang tidak disebutkan dengan jelas dalam Perjanjian ini dianggap milik masing-masing pihak.

(3) Masing-masing Pihak menjamin bahwa dalam menyediakan Layanan Interkoneksi, masing-masing Pihak akan selalu mengunakan software, Perangkat Interkoneksi, ataupun peralatan lainya yang mengunakan hak atas kekayaan intelektual yang sah.

Pasal 47 Pelimpahan Atas Hak Dan Kewajiban

(1) Perjanjian ini berlaku dan mengikat baik bagi Para Pihak yang menanda

tanganinya. (2) Para Pihak tidak diperkenankan untuk melimpahkan hak-hak, manfaat dan

kewajiban pada Perjanjian ini (sebagian atau seluruhnya) kepada Pihak Ketiga tanpa memperoleh Perjanjian secara tertulis dari Pihak lainnya.

(3) Untuk layanan SMS, maka penyediaan perekaman, pemprosesan data billing, monitoring performansi dan gangguan menjadi tanggung jawab Pengelola Trafik SMS Interkoneksi yang telah disepakati oleh Para Pihak.

Pasal 48 Perselisihan

(1) Perjanjian ini tunduk kepada ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di

wilayah Republik Indonesia. (2) Apabila terjadi perbedaan pendapat atau perselisihan antara para pihak yang

timbul sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat.

(3) Apabila penyelesaian sebagaimana tersebut pada ayat (2) Pasal ini tidak

tercapai maka Para Pihak dapat meneruskan penyelesaian perselisihan ini kepada Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) melalui mediasi

Page 50: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 44

dengan berpedoman pada Tata Cara Penyelesaian Perselisihan dalam Interkoneksi sebagaimana ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika.

(4) Apabila penyelesaian sebagaimana tersebut pada ayat (3) Pasal ini tidak

tercapai, maka kedua belah pihak sepakat untuk meneruskan permasalahan tersebut kepada Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dengan menggunakan ketentuan-ketentuan dan prosedur yang ditetapkan oleh BANI. Keputusan BANI adalah bersifat final dan mengikat.

(5) Kedua belah Pihak sepakat untuk mengesampingkan keberlakuan Pasal 48

ayat 1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (UU Arbitrase) sehingga arbitrase akan diselesaikan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan Para Pihak.

(6) Selama berlangsungnya proses penyelesaian perselisihan, kedua belah pihak tetap berkewajiban untuk menyelesaikan kewajibannya masing-masing yang timbul berdasarkan pelaksanaan Perjanjian ini.

Pasal 49 Pertentangan Kepentingan

(1) Para Pihak sepakat bahwa pihak yang melakukan penandatanganan Perjanjian ini bukan (i) anggota Dewan Direksi atau anggota Dewan Komisaris (ii) karyawan/wati (iii) saudara, suami, istri, ipar dari karyawan/wati, Direktur, Komisaris Pihak lainnya atau keadaan lain yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan.

(2) Jika dikemudian hari diketahui bahwa salah satu Pihak memiliki pertentangan kepentingan, maka diwajibkan untuk mengungkapkan kepada Pihak lainnya dan Pihak lainnya mempunyai hak sepenuhnya untuk memutuskan Perjanjian secara sepihak apabila transaksi tersebut dipandang tidak wajar, dan tidak ada kewajiban bagi Pihak lainnya untuk memberikan ganti rugi dalam bentuk apapun sehubungan dengan pemutusan tersebut.

Pasal 50 Larangan Pemberian Hadiah Dan Komisi

(1) Salah satu Pihak atau perwakilannya atau agent, atau affiliasi dari Pihak tersebut tidak diperkenankan mengikatkan atau mencoba melakukan pemberian hadiah atau komisi kepada pegawai Pihak lainnya yang berkaitan dengan Pelaksanaan Perjanjian ini.

(2) Salah satu Pihak dapat mengakhiri Perjanjian, baik seluruhnya maupun sebagian, apabila Pihak tersebut berdasarkan alasan yang jelas menemukan bahwa Pihak lainnya, perwakilan atau agen atau affiliasinya terbukti

Page 51: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 45

bekerjasama atau mencoba untuk bekerjasama dalam rangka pemberian hadiah atau komisi kepada Pegawai Pihak tersebut yang berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian ini.

(3) Salah satu Pihak atau pegawainya dilarang menawarkan, memberikan atau setuju untuk memberi hadiah, komisi, rabat, atau bentuk-bentuk lainnya kepada pegawai Pihak lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian ini.

(4) Pelanggaran terhadap ketentuan tersebut Pasal ini dapat mengakibatkan dibatalkannya Perjanjian ini dan kepada Pihak yang melanggar, sub rekanannya dan atau agennya dapat dikenakan tuntutan pidana.

Pasal 51 Korespondensi, Pemberitahuan

(1) Setiap korespondensi dan pemberitahuan dalam rangka pelaksanaan Perjanjian

ini ditujukan secara tertulis kepada :

Telkomsel : PT. Telekomunikasi Selular Up : Vice President Interconnect & Roaming

Management Interconnect & Roaming Management Group Wisma Mulia Lt. 18 Jl. Gatot Subroto No. 42 Jakarta - 12710 Telp.: 021- 5240811 (hunting) Faksimile : 021- 52906118 MITRA : PT. Mitra Up : ____________________________ Alamat : ____________________________ Telp : ____________________________ Fax : ____________________________

(2) Setiap korespondensi yang berhubungan dengan permintaan ijin masuk dalam

rangka maintenance rutin dan penanganan gangguan Sartel dan/atau Sarpen ditujukan secara tertulis kepada:

Telkomsel : PT. Telekomunikasi Selular Up : Vice President Network Infrastructure Management Network Infrastructure Management Group Wisma Mulia Lt.9 Jl. Gatot Subroto No. 42 Jakarta - 12710 Telp.: 021- 5240811 (hunting) Faksimile : 021- 52906113 PT.MITRA : PT. Mitra Up : ____________________________

Page 52: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 46

Alamat : ____________________________ Telp : ____________________________ Fax : ____________________________

Pasal 52 Keseluruhan Perjanjian Dan Perubahan (Amandemen)

(1) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Perjanjian ini dan atau jika di kemudian

hari terdapat: a. perubahan lisensi Telkomsel atau Mitra, atau b. perubahan Peraturan Perundang-undangan, Peraturan Pemerintah,

Peraturan Menteri, sehingga Perjanjian ini harus disesuaikan dan atau diubah, maka kedua belah pihak sepakat untuk melakukan pengkajian ulang dan penyesuaian yang dituangkan dalam bentuk Amandemen atau Addendum atas Perjanjian ini.

(2) Suatu permintaan tinjauan ulang harus diinformasikan secara rinci kepada Pihak

lainnya. Dalam jangka waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak permintaan tersebut di atas diajukan, Para Pihak secara bersama-sama akan melakukan perundingan guna mencapai kesepakatan bersama.

(3) Setiap perubahan dan atau tambahan-tambahan terhadap Perjanjian ini dan

atau dokumen-dokumen pendukungnya hanya berlaku dan mengikat Para Pihak apabila dituangkan secara tertulis dan ditanda tangani oleh wakil-wakil yang sah dari kedua belah pihak.

(4) Perjanjian ini berisi keseluruhan Perjanjian antara Para Pihak dan menggantikan

semua pemahaman, komitmen, penyajian atau Perjanjian apapun sebelumnya, baik tertulis atau pun lisan.

Pasal 53 Jaminan Hukum

(1) Para Pihak dengan ini memberikan jaminan bahwa Pihaknya adalah Pihak penyelenggara yang independen dan sah serta telah mendapatkan seluruh perizinan/lisensi yang diperlukan untuk melaksanakan penyelenggaraan jaringan dan karenanya bertanggung-jawab penuh atas segala tindakan berkenaan dengan pelaksanaan Perjanjian ini.

(2) Para Pihak tidak diperkenankan bertindak untuk dan atas nama Penyelenggara

lainnya melakukan suatu perbuatan ataupun tindakan yang dapat mengakibatkan Penyelenggara lainnya menjadi terikat atas suatu pelaksanaan kewajiban berdasarkan Perjanjian ini.

Page 53: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 47

Pasal 54 Tanggung Jawab Hukum

(1) Para pihak sepakat untuk saling menjaga pihak lainnya dari segala klaim,

tuntutan dan gugatan ganti rugi yang datang dari Pengguna sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini.

(2) Telkomsel dengan ini membebaskan Mitra dari segala tuntutan, klaim dan ganti rugi dari pihak ketiga atas kesalahan atau kegagalan yang dilakukan atau terjadi di jaringan Telkomsel sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini.

(3) Mitra dengan ini membebaskan Telkomsel dari segala tuntutan, klaim dan ganti rugi dari pihak ketiga atas kesalahan atau kegagalan yang dilakukan atau terjadi di jaringan Mitra sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini.

(4) Salah satu Pihak tidak bertanggung jawab atas resiko kerugian atau bad debt

akibat adanya layanan tambahan yang diadakan oleh salah satu pihak dengan pihak ketiga, seperti tetapi tidak terbatas pada layanan collect call dan premium call.

Pasal 55 Bukan Pengesampingan Hak

(1) Bukan pengesampingan hak. Keterlambatan atau kelalaian salah satu Pihak

dalam melaksanakan haknya berdasarkan Perjanjian ini tidak dapat dianggap

sebagai pengesampingan dan/atau pelepasan hak Pihak dimaksud, baik

terhadap hal yang telah lampau, sedang berjalan, maupun yang akan datang.

(2) Tidak adanya tuntutan oleh salah satu Pihak atas suatu pelanggaran terhadap suatu ketentuan Perjanjian yang dilakukan oleh Pihak lainnya, bukan merupakan pembebasan untuk melaksanakan ketentuan tersebut.

Pasal 56 Dokumen Pendukung

(1) Dokumen-dokumen Pendukung yang merupakan bagian dari Perjanjian ini

antara lain terdiri dari :

a. Dokumen Pendukung A : Perencanaan dan Operasi b. Dokumen Pendukung B : Penagihan dan Pembayaran c. Dokumen Pendukung C : Daftar Layanan Interkoneksi d. Dokumen Pendukung D : Spesifikasi Teknis e. Dokumen Pendukung E : Definisi dan Interpretasi

(2) Dokumen-dokumen Pendukung yang dimaksud ayat (1) pasal ini merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.

Page 54: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Perjanjian Pokok Interkoneksi

Hal - 48

Pasal 57 Kekuatan Perjanjian Dan Hukum Yang Berlaku

(1) Apabila sebagian ketentuan Perjanjian ini atau sebagian dokumen pendukungnya

oleh suatu sebab menjadi tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan, maka ketentuan tersebut tidak akan menyebabkan batalnya atau mempengaruhi sahnya ketentuan selebihnya.

(2) Apabila terdapat ketentuan yang tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka Para Pihak sepakat untuk segera mencabut ketentuan dimaksud sehingga secara resmi dinyatakan tidak berlaku.

(3) Ketidak-sepakatan untuk mengganti ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (2)

tidak mempengaruhi berlakunya ketentuan selebihnya. (4) Para Pihak sepakat bahwa Perjanjian ini tunduk pada Hukum Negara Republik

Indonesia. Hal-hal yang tidak dan/atau belum diatur dalam Perjanjian ini tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku bagi Perjanjian, termasuk namun tidak terbatas pada Hukum Perjanjian yang termuat dalam Buku III Kitab Undang Undang Hukum Perdata (KUH. Perdata).

Pasal 58 Penutup

Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) Asli, masing-masing sama bunyinya dan mengikat Para Pihak serta mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan Perjanjian Induk setelah ditandatangani oleh Para Pihak. Demikian Perjanjian ini dibuat dengan itikad baik untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh Para Pihak.

PT Telekomunikasi Selular,

( ) Direktur Utama

PT. Mitra

(_________________) Direktur Utama

Page 55: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR

DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI

DOKUMEN PENDUKUNG A:

PERENCANAAN DAN OPERASI

Page 56: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 2

DAFTAR ISI

1 Umum ..................................................................................................................... 3

2 Informasi Jaringan ................................................................................................... 3

3 Sentral Gerbang yang Akan dikoneksikan ............................................................... 5

4 Prinsip Routing ........................................................................................................ 6

5 Arsitektur Link Interkoneksi .................................................................................. 14

6 Penyediaan Kapasitas ........................................................................................... 14

7 Forecast Trafik ...................................................................................................... 15

8 Profil Kapasitas dan Pemesanan Kapasitas di Muka (ACO - Advance Capacity Order) .................................................................................................................... 16

9 Penyediaan dan Pengujian Kapasitas ................................................................... 16

10 Jangka Waktu Penyediaan Kapasitas ................................................................... 17

11 Penomoran ............................................................................................................ 18

12 Pertemuan Teknis ................................................................................................. 18

13 Uji Integrasi .......................................................................................................... 19

14 Transmisi dan Signalling ....................................................................................... 21

15 Standar Kinerja ..................................................................................................... 23

16 Pengoperasian ...................................................................................................... 26

17 Fasilitas Penting Interkoneksi ................................................................................ 29

17 Layanan Tambahan .............................................................................................. 32

Lampiran A1 : Informasi Jaringan Penyelenggara........................................................ 34

Lampiran A2 : Aspek Bisnis ......................................................................................... 60

Lampiran A3 : Amandemen Manajemen Data (AMD) .................................................. 64

Lampiran A4 : Tanggungjawab Atas Jenis Trafik ......................................................... 66

Lampiran A5 : Kerja Signal Transfer Point (STP Working) .......................................... .74

Lampiran A7 : Prosedur dan Bisnis Proses Pelayanan & Operasi Pemeliharaan ........ 76

Lampiran A6 : Jaminan Tingkat Layanan Dan Kententuan Kompensasi ...................... 78

Lampiran A8 : Berita Acara Penggunaan Sartel dan atau Sarpen ................................ 83

Page 57: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 3

1. UMUM

1.1. Dokumen Pendukung ini memberikan gambaran secar rinci mengenai aspek perencanaan dan prinsip pengoperasian dalam penyaluran panggilan antara para penyelenggara yang berinterkoneksi, serta memberikan petunjuk sebagai dasar teknis dalam penyusunan dokumen Spesifikasi Teknis (Dokumen Pendukung D) dan Dokumen Petunjuk Pelaksanaan. Petunjuk teknis yang ditetapkan merupakan ketentuan pada perencanaan dan pengoperasian dari berbagai layanan interkoneksi dan koneksi yang dicakup dalam perjanjian. Dokumen Pendukung A ini dilengkapi dengan Lampiran-Lampiran sebagai berikut :

Lampiran A1 : Informasi Jaringan Penyelenggara

Lampiran A2 : Aspek Bisnis

Lampiran A3 : Amandemen Manajemen Data (AMD)

Lampiran A4 : Tanggung jawab atas Jenis Trafik

Lampiran A5 : Kerja Signal Transfer Point (STP Working)

Lampiran A6 : Jaminan Tingkat Layanan Dan Kententuan Kompensasi

Lampiran A7: Prosedur dan Bisnis Proses Pelayanan & Operasi Pemeliharaan

Lampiran A8 : Berita Acara Penggunaan Sartel dan atau Sarpen

1.2. Petunjuk teknis yang ditetapkan dalam Dokumen Pendukung A ini akan digunakan untuk menyusun dokumen sebagai berikut:

1. Dokumen Spesifikasi Teknis yang merupakan Dokumen Pedukung D sebagai bagian dari Perjanjian Interkoneksi mendefinisikan karakteristik interface antar para pihak.

2. Dokumen Petunjuk Pelaksanaan selanjutnya disebut Juklak yang terdiri dari :

a. Juklak Penyediaan berisi prosedur untuk penyediaan dan pengaturan kapasitas interkoneksi;

b. Juklak Pengujian Operasi merupakan petunjuk pelaksanaan pengujian;

c. Juklak Pengoperasian dan Pemeliharaan merupakan petunjuk pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan.

3. Dokumen Rencana Induk Teknis yaitu dokumen yang berisi mengenai rincian teknis interkoneksi antara kedua penyelenggara dan rencana pengembangan yang berkaitan dengan interkoneksi yang dapat dicantumkan dalam Perjanjian interkoneksi.

2. INFORMASI JARINGAN

2.1 Informasi jaringan harus saling diinformasikan oleh para pihak, agar masing-masing pihak dapat mengetahui secara dini mengenai informasi jaringan pihak lain secara akurat, yang selanjutnya akan dipertimbangkan dalam rencana implementasi interkoneksi.

Page 58: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 4

Secara sederhana, konfigurasi jaringan interkoneksi antara Telkomsel dan MITRA dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar. 1 Konfigurasi Jaringan dengan Penyelenggara Jaringan

Gambar. 2 Konfigurasi Jaringan dengan Penyelenggara Jasa

2.2 Informasi Jaringan Telkomsel akan diinformasikan secara tertulis kepada MITRA, dalam kurun waktu kurang dari 20 (dua puluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya surat permintaan dengan dilampiri item-item sebagai berikut :

a. Informasi GMSC

Semua lokasi Gateway Switch / MSC yang dimiliki yang berfungsi sebagai titik interkoneksi (POI)

b. Informasi Penomoran

Sistem penomoran yang ada di Telkomsel untuk seluruh area pelayanan

Format informasi tersebut harap disesuaikan dengan format informasi yang diberikan oleh Telkomsel dalam Lampiran A1

2.3 Apabila salah satu pihak melakukan perubahan / modifikasi pada sistemnya atau subsistemnya (misal Gateway atau MSC), sedemikian rupa sehingga sistem atau subsistem pihak lainnya juga mutlak harus dirubah / dimodifikasi, maka pihak yang menyebabkan keharusan perubahan tersebut wajib memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya dan selanjutnya dilaksanakan evaluasi bersama dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum perubahan dilakukan.

Urutan serta Timeline untuk perubahan/modifikasi sistem adalah sebagai berikut :

: Traffic Outgoing

Operator A Operator BLink Op.A

Link Op.B

DN LN

Penyelenggara Jaringan Penyelenggara Jasa SLI

: Traffic Outgoing

DN : Dalam Negeri

LN : Luar Negeri

Operator A Gateway Op.

SLI

Link Penyelenggara Jasa

Link Penyelenggara Jasa

Page 59: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 5

a) Pemberian surat pemberitahuan dari pihak yang akan melakukan perubahan (5 Hari kerja)

b) Analisa oleh Pihak yang menerima surat pemberitahuan perubahan (10 Hari kerja)

c) Evaluasi bersama oleh Keduabelah Pihak (10 Hari Kerja) d) Penyampaian hasil evaluasi bersama kepada masing-masing pihak (5 Hari

Kerja) e) Pelaksanaan Modifikasi Sistem / Subsitem dikeduabelah Pihak.

3. SENTRAL GERBANG YANG AKAN DIKONEKSIKAN

3.1 Interkoneksi Voice

a. Telkomsel akan menginformasikan seluruh lokasi Sentral Gerbang atau Gateway MSC yang akan digunakan sebagai titik interkoneksi / POI untuk menyalurkan trafik interkoneksi.

b. Pihak yang akan berinterkoneksi dengan Telkomsel, pada suatu POI tertentu, maka pihak tersebut harus memiliki Sentral Gerbang yang sesuai dengan ketentuan FTP Nasional yang berlaku.

c. Untuk Operator baru, pembukaan POI pertama kalinya dapat dilakukan sebanyak masing-masing 1(satu) E1 outgoing di 1 (satu) lokasi yang disepakati oleh Para Pihak. Penambahan kapasitas selanjutnya dapat dilakukan dengan tetap mengacu pada persyaratan sebagaimana diatur dalam Dokumen Pendukung A bagian 15.2 tentang Kinerja Layanan Panggilan khususnya butir (f).

d. Untuk pembukaan POI lainnya sebagai pengembangan, minimal harus terdapat trafik sebesar 48 (empat puluh delapan) Erlang atau setara 2 (dua) E1 ke arah POI yang diusulkan oleh MITRA tersebut, dimana 1 (satu) E1 untuk trafik outgoing Telkomsel ke MITRA 1 (satu) E1 untuk trafik outgoing MITRA ke Telkomsel. Jika trafik belum mencapai 48 (empat puluh delapan) Erlang, dalam rangka efisiensi biaya dikedua belah pihak dan untuk mempercepat proses pelaksanaan penyaluran trafik, penyaluran trafik dapat dilakukan melalui pihak ketiga yang menyelenggarakan transit atas kesepakatan para pihak atau disalurkan di titik POI dengan kesepakatan kedua pihak.

f. Lokasi Sentral Gerbang atau GMSC yang akan digunakan sebagai titik interkoneksi dan dihubungkan secara fisik dengan jaringan transmisi ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama.

g. Letak titik interkoneksi dari kedua Sentral Gerbang yang dihubungkan ditetapkan berdasarkan kesepakatan Kedua belah Pihak dan dapat berada pada :

1) Lokasi milik Telkomsel, apabila Telkomsel sebagai Penyedia Akses; 2) Lokasi milik MITRA, apabila MITRA sebagai Penyedia Akses; 3) Lokasi milik Pihak Ketiga (In Span Interconnection/ISI).

Page 60: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 6

3.2 Interkoneksi Signalling

a. Telkomsel akan menginformasikan seluruh lokasi STP/ITP beserta daerah layanan yang akan digunakan sebagai titik interkoneksi / POI untuk menyalurkan trafik interkoneksi.

b. Pihak lain yang akan berinterkoneksi dengan Telkomsel, pada suatu POI tertentu, maka pihak tersebut harus memiliki kemampuan STP yang selevel dengan STP/ITP Telkomsel pada satu lokasi.

c. Lokasi STP/ITP yang akan digunakan sebagai titik interkoneksi dan dihubungkan secara fisik dengan jaringan transmisi ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama.

d. Penyelenggara MITRA harus menyediakan 2 titik STP/ITP (1 pair) sebagai titik sambungan ke STP/ITP Telkomsel (fungsi redundancy).

e. Link Voice dan Non Voice perlu dilakukan pemisahan pada saluran yang berbeda.

3.3 Interkoneksi SMS

a. Para Pihak sepakat untuk layanan penyaluran SMS dari Telkomsel menuju Mitra demikian pula sebaliknya, disalurkan melalui pihak ketiga yaitu Pengelola Trafik SMS Interkoneksi.

b. Para Pihak sepakat untuk penyediaan link interkoneksi dari GMSC Para

Pihak ke STP milik Pengelola Trafik SMS Interkoneksi menjadi tanggung jawab Pengelola Trafik SMS Interkoneksi, termasuk namun tidak terbatas pada pengoperasian, pemeliharaan link interkoneksi dan penambahan kapasitas link interkoneksi.

4. PRINSIP ROUTING

4.1. Tanggung Jawab

a. Tanggungjawab setiap Pihak berkaitan dengan jenis penyaluran trafik diuraikan pada Lampiran A4. Tanggungjawab tersebut meliputi penyediaan forecast trafik, penyediaan Profil Kapasitas dan melakukan Order kapasitas

b. Setiap Pihak harus menjamin tersedianya suatu Jenis Rute pada setiap Link interkoneksi untuk penyampaian Jenis Trafik yang menjadi tanggungjawabnya sesuai Lampiran A4.

4.2 Struktur Rute Trafik Interkoneksi

a. Link interkoneksi yang membawa trafik interkoneksi harus terhubung dengan GMSC dari masing-masing penyelenggara yang berinterkoneksi, dimana aturan mengenai GMSC yang diinterkoneksikan sesuai dengan ketentuan FTP Nasional yang berlaku.

b. Penyelenggara lain dapat menyalurkan trafik interkoneksinya di jaringan Telkomsel pada :

Page 61: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 7

(1) GMSC (Gateway Mobile Switching Centre) atau (2) MSC (Mobile Switching Centre) tertentu yang dijadikan sebagai titik

interkoneksi (POI) c. Panggilan terminasi ke jaringan Telkomsel dapat digambarkan sebagai

berikut :

1) Layanan Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jaringan

i. Panggilan Lokal dari Penyelenggara Fixed Wireline

Jenis layanan interkoneksi ini adalah sebagai berikut :

ii. Panggilan Jarak Jauh dari Penyelenggara Fixed Wireline

Jenis layanan interkoneksi ini adalah sebagai berikut :

iii. Panggilan Lokal dari Penyelenggara Fixed Wireless Access (FWA)

Jenis layanan interkoneksi ini adalah sebagai berikut :

iv. Panggilan Lokal dari Penyelenggara Jaringan Bergerak Selular lainnya.

Jenis layanan interkoneksi ini adalah sebagai berikut :

POC-1 POC-2

B#

Panggilan Lokal - Terminasi Lokal dari Penyelenggara FWL

POIFWLTSEL

POC-1 POC-2

B#

Panggilan JJ - Terminasi Lokal dari Penyelenggara FWL

POIFWLTSEL FWL

POC-1 POC-2

B#

Panggilan Lokal - Terminasi Lokal dari Penyelenggara FWA

POIFWATSEL

Page 62: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 8

v. Panggilan Jarak Jauh dari Penyelenggara Jaringan Bergerak Selular lainnya.

Jenis layanan interkoneksi ini adalah sebagai berikut :

vi. Panggilan dari Penyelenggara Jaringan Bergerak Satelit

Jenis layanan interkoneksi ini adalah sebagai berikut :

2) Layanan Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jaringan

i. Panggilan Lokal dari Penyelenggara Fixed Wireline.

Jenis layanan interkoneksi ini adalah sebagai berikut :

POC-1 POC-2

B#

Panggilan Lokal - Terminasi Lokal dari Penyelenggara Mobile (M)

POIMTSEL

POC-1 POC-2

B#

Panggilan JJ - Terminasi Lokal dari Penyelenggara Mobile (M)

POIMTSEL M

POC-1 POC-2

B#

Terminasi Lokal dari Penyelenggara Satelit

POISTSEL

Page 63: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 9

ii. Panggilan Jarak Jauh dari Penyelenggara Fixed Wireline.

Jenis layanan interkoneksi ini adalah sebagai berikut :

iii. Panggilan Jarak Jauh dari Penyelenggara Fixed Wireless Access

Jenis layanan interkoneksi ini adalah sebagai berikut :

iv. Panggilan Lokal dari Penyelenggara Jaringan Bergerak Selular lainnya.

Jenis layanan interkoneksi ini adalah sebagai berikut :

POC-1 POC-2

B# TSEL

A#

Panggilan Lokal - Terminasi JJ dari Penyelenggara FWL

FWL

TSEL

POI

FWL

POC-1 POC-2 POC-3

B#

Panggilan Jarak Jauh - Terminasi JJ dari dari Penyelenggara FWL

FWL

TSEL

POI

FWL

POC-1 POC-2

B#

Panggilan JJ - Terminasi JJ dari Penyelenggara FWA

TSEL

POI

FWA

Page 64: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 10

v. Panggilan Jarak Jauh dari Penyelenggara jaringan bergerak selular lainnya.

Jenis layanan interkoneksi ini adalah sebagai berikut :

vi. Panggilan dari Penyelenggara Jaringan Bergerak Satelit.

Jenis layanan interkoneksi ini adalah sebagai berikut :

3) Layanan Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jasa

Layanan Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jasa ke Jaringan Telkomsel.

Jenis layanan ini adalah sebagai berikut :

POC-1 POC-2

B# TSEL

A#

Panggilan Lokal - Terminasi JJ dari Penyelenggara Mobile (M)

M

TSEL

POI

M

POC-1 POC-2 POC-3

B# TSEL

Panggilan JJ - Terminasi JJ dari Penyelenggara Mobile (M)

M2 M

TSEL

POI

M

POC-1 POC-2

B#

Terminasi Panggilan Jarak Jauh dari Penyelenggara Satelit

S

TSE

POI

TSEL

S

Page 65: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 11

4) Layanan Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jasa

Layanan Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jasa ke Jaringan Telkomsel.

Jenis layanan ini adalah sebagai berikut :

5) Layanan Terminasi Internasional dari Penyelenggara Jasa

Layanan Terminasi Internasional dari Penyelenggara Jasa ke Jaringan Telkomsel.

Jenis layanan ini adalah sebagai berikut :

2.1 Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2

A#

SLJJ TSEL

F1

M

S POI

2.1 Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2 POC-3

A#

SLJJ

F1

M

STSEL

POI

2.1 Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2 POC-3

A#

SLJJ

F1

M

SPOI

TSEL

Page 66: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 12

d. Route Trafik dari suatu panggilan originasi interkoneksi dari jaringan Telkomsel harus dilewatkan pada rute terjauh dari A_number ke titik interkoneksi MITRA. Gambaran dari rute trafik panggilan originasi interkoneksi adalah sebagai berikut :

1) Layanan Originasi Lokal

Layanan Originasi Lokal dari Telkomsel ke Penyelenggara Jasa .

Jenis layanan originasi ini adalah sebagai berikut :

2) Layanan Originasi Jarak Jauh

Layanan originasi Jarak Jauh dari Telkomsel ke Penyelenggara Jasa.

Jenis layanan originasi ini adalah sebagai berikut :

2.9 Terminasi Internasional dari Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2

Pemilik Jasa :

B#

SLI

TSEL

POI

TSEL

POI

2.1 Originasi Lokal ke Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2

A#

SLJJ

F

M

S

TSEL

POI

2.1 Originasi Lokal ke Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2 POC-3

A#

TSEL

SLJJ

F

M

SPOI

Page 67: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 13

3) Layanan Originasi Internasional

Layanan originasi internasional dari Telkomsel ke Penyelenggara jasa.

Jenis layanan originasi ini adalah sebagai berikut :

2.1 Originasi Jarak Jauh ke Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2

A#

TSEL

SLJJ

F

M

S

POI

2.1 Originasi Jarak Jauh ke Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2 POC-3

A#

TSEL

SLJJ

F

M

S

POI

2.9 Originasi Internasional ke Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2

Pemilik Jasa :

A#

TSEL

SLI

POIPOI

TSEL

Page 68: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 14

e. Terminasi layanan SMS ke jaringan Telkomsel dapat digambarkan sebagai berikut :

1) Layanan Terminasi SMS dari Penyelenggara Jaringan.

Jenis layanan terminasi ini adalah sebagai berikut :

TitikInterkoneksi

POC 1

B#

A #

SG Mitra

SG TELKOMSEL

SMSC Mitra Pengelola Trafik

SMS Interkoneksi

POC 1

A #

Pengelola Trafik

SMS Interkoneksi

SG TELKOMSEL

TitikInterkoneksi

SG Mitra SMSC Mitra

SG TELKOMSEL

POC 2

B #

Pola terminasi ini akan berlaku resiprokal, sehingga untuk terminasi trafik SMS dari jaringan Telkomsel ke mitra dapat digambarkan sebagai berikut :

POC 1

B#

A #

SG

Telkomsel

SG Mitra

SMSC

Telkomsel

Pengelola Trafik

SMS Interkoneksi

TitikInterkoneksi

SG Mitra

POC 1

A #

SG

TELKOMSELSMSC

TELKOMSEL

Pengelola Trafik

SMS Interkoneksi

TitikInterkoneksi

POC 2

B #SG Mitra

Page 69: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 15

4.3. Pengukuran Trafik Interkoneksi

a. Dimensi Interkoneksi pada Titik Interkoneksi dihitung berdasarkan rata-rata trafik jam sibuk dari hari tersibuk (BDBH) mingguan selama 1 (satu) bulan. Hasil perhitungan akan dibahas pada pertemuan Teknis setiap 3 (tiga) bulan.

b. Pelaksanaan atas rencana Dimensi Interkoneksi dilakukan setiap 3 (tiga) bulan atau atas persetujuan kedua belah pihak dengan mempertimbangkan hasil pengukuran utilisasi trafik maksimum 85% (delapan puluh lima persen) dan Grade of Service (GOS) 1 % (satu persen)

c. Para Pihak dapat melakukan routing secara langsung dan melalui pihak penyelenggara lainnya dengan prinsip Least Cost Routing.

d. Perubahan atas rencana Dimensi Interkoneksi sebagaimana dimaksud butir a dan b tersebut di atas, dapat dilakukan pada Pertemuan Teknis yang dilakukan setiap 3 (tiga) bulan.

4.4. Aturan Routing Interkoneksi

a. Routing yang akan dibangun harus sesuai dengan perencanaan jaringan dan forecast kapasitas yang telah disetujui kedua belah pihak.

b. Pemisahan trafik routing (Route Segregation) akan dilakukan berdasarkan jenis trafik sesuai kesepakatan kedua belah pihak.

c. MITRA bertanggung jawab atas routingnya ke jaringan Telkomsel agar dapat memenuhi target Quality of Service yang telah disepakati.

d. Disepakati jika terjadi kongesti maka trafik tersebut akan diroutingkan melalui penyelenggara lainnya.

4.5. Keragaman dan Keamanan Rute Interkoneksi

Keragaman rute interkoneksi secara fisik yang diminta oleh salah satu pihak harus memperhatikan Link signalling dan routing trafik yang digunakan. Kedua belah pihak juga harus memperhatikan bahwa kegagalan dari satu perangkat jangan sampai mengakibatkan kegagalan secara keseluruhan dari sistem interkoneksi.

4.6. Perekaman Panggilan

Setiap Pihak harus merekam seluruh panggilan interkoneksi pada CDR masing-masing pihak pada setiap MSC atau sentral Gerbang dimana ada titik interkoneksinya sesuai dengan ketentuan FTP Nasional yang berlaku.

5. ARSITEKTUR LINK INTERKONEKSI ISI (IN SPAN INTERCONNECTION)

Link interkoneksi pada arsitektur ISI menjadi tanggung jawab pencari akses dan harus Compatible dengan Interface perangkat Telkomsel. Informasi detail mengenai spesifikasi teknis perangkat Telkomsel yang telah dipasang di setiap titik interkoneksi, dapat dilihat Dokumen Pendukung D tentang Spesifikasi Teknis.

Page 70: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 16

6. PENYEDIAAN KAPASITAS

6.1. Informasi dari Penyelenggara MITRA

Penyelenggara MITRA akan memberikan informasi ke Telkomsel sebagai berikut: a. Rincian mengenai lokasi POI yang diusulkan, beserta penjelasan

tambahan yang dianggap perlu serta usulan penyediaan Link interkoneksi.

b. Rincian dari berbagai layanan interkoneksi yang telah disepakati dan sudah siap untuk disalurkan trafik interkoneksinya;

c. Pernyataan bahwa sistem MITRA telah memenuhi persyaratan dalam Dokumen Pendukung D;

d. Profil Kapasitas yang diperlukan pada tahap awal; e. Forecast Trafik selama 2 (dua) tahun; f. Rencana Routing / Scenario Routing interkoneksi yang akan

diimplementasikan dalam penyaluran trafik interkoneksi g. Rincian penomoran dan area pelayanan yang dicakup oleh POI yang

diusulkan. 6.2. Informasi dari Telkomsel

Telkomsel akan memberikan informasi kepada MITRA sebagai berikut : a. Aspek teknis yang terkait dalam skala waktu sesuai dengan ketentuan

terkait pada Dokumen Pendukung A; b. Rincian dari MSC / GMSC yang dijadikan sebagai titik interkoneksi; c. Rencana Routing / Scenario Routing interkoneksi yang akan

diimplementasikan dalam penyaluran trafik interkoneksi 6.3. Pembahasan Penyediaan Kapasitas

Kedua pihak dapat melakukan pertemuan yang diperlukan bagi pelaksanaan pertukaran dan pembahasan seluruh informasi yang tercantum pada butir 6.1 dan 6.2 dalam rangka mencapai kesepakatan mengenai penyediaan kapasitas Link interkoneksi.

6.4. Transfer Trafik dari Pelanggan yang Ada

Dalam hal MITRA memerlukan interkoneksi awal ke Telkomsel guna mentransfer panggilan dari suatu Pelanggan yang telah ada, maka MITRA dalam waktu 20 (dua puluh) hari kerja sebelum melakukan pertemuan harus menyediakan informasi bagi Telkomsel yang meliputi :

a. Volume trafik (Erlang) dari sistem MITRA menuju sistem Telkomsel yang akan melalui setiap switch Telkomsel yang diusulkan untuk disambungkan;

b. Persyaratan spesifik yang diperlukan untuk mentransfer Number Range dari MITRA.

7. FORECAST TRAFIK

7.1. Isi Forecast Trafik a. Penyelenggara MITRA harus memberikan forecast trafik dari berbagai

layanan interkoneksi yang menjadi tanggung jawabnya kepada

Page 71: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 17

Telkomsel, dan sebaliknya Telkomsel pun akan memberikan forecast trafik dari berbagai layanan interkoneksi yang menjadi tanggung jawabnya kepada MITRA.

b. Seluruh forecast trafik harus disajikan dalam bentuk yang sesuai dengan kesepakatan bersama;

7.2. Periode Forecast Trafik

a. Forecast trafik diberikan untuk periode 2 (dua) tahunan (secara bergulir); b. Forecast trafik untuk setiap sentral Gerbang interkoneksi harus diberikan

oleh MITRA setiap tahun, dalam 15 (lima belas) hari kerja sebelum dilaksanakannya pertemuan teknis.

c. Apabila telah mencapai kondisi saturasi maka forecast traffic tidak akan dilakukan.

d. Kondisi saturasi adalah kondisi dimana trafik MITRA tidak mengalami Growth dalam kurun waktu 1 tahun dan target utilasisinya tidak mencapai target 65% s/d 85%.

7.3. Informasi dalam Forecast Trafik

a. Informasi trafik merupakan jam sibuk dengan satuan Erlang, yang dihitung dari rata-rata trafik jam sibuk dari hari tersibuk (BDBH) mingguan selama 1 (satu) bulan.

b. Forecast Trafik Interkoneksi per tiga (3) bulanan yang diberikan kepada masing-masing pihak 15 (lima belas) hari sebelum pertemuan teknis, berupa:

Total laporan trafik dalam menit dan Erlang per layanan per 3 bulan setiap tahun selama jam sibuk dan definisi jam sibuk per layanan;

Profil trafik saat ini per layanan harian yang berisi asal dan tujuan panggilan serta jam sibuk.

c. Forecast trafik ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dari setiap pihak dan bersifat rahasia serta hanya digunakan untuk kepentingan interkoneksi kedua belah pihak.

7.4. Evolusi Forecast Trafik a. Apabila terdapat perencanaan pemecahan rute trafik, tambahan rute dan

atau aliran trafik maka harus mengikuti prosedur yang tertuang dalam butir 7.1 sampai dengan 7.3.

b. Prosedur pembuatan forecast trafik dapat dikaji ulang pada pertemuan teknis untuk mendiskusikan berbagai aspek dari penetapan rute dan forecastnya, guna mencapai kesepakatan atas berbagai perubahan dan waktu pelaksanaan yang tepat dalam pengimplementasiannya.

8. PROFIL KAPASITAS DAN PEMESANAN KAPASITAS DI MUKA (ACO – ADVANCE CAPACITY ORDER)

8.1. MITRA apabila sebagai pencari akses wajib untuk memberikan Profil Kapasitas untuk setiap titik interkoneksi sebelum melakukan pengorderan suatu kapasitas yang berkaitan dengan penyediaan kapasitas, begitupula sebaliknya dengan Telkomsel apabila bertindak sebagai pencari akses.

8.2. Telkomsel apabila sebagai penyedia akses akan memberikan Profil Kapasitas untuk jenis trafik yang menjadi tanggung jawabnya kepada MITRA, dalam

Page 72: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 18

waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal layanan tersebut dinyatakan siap begitupula dengan MITRA apabila bertindak sebagai penyedia akses.

8.3. Dalam hal MITRA sebagai pencari akses, maka Profil kapasitas yang dibuatnya harus dipresentasikan kepada Telkomsel pada periode yang disepakati dan disampaikan selambat-lambatnya 15 (limabelas) hari kerja sebelum pertemuan teknis.

8.4. Setiap Profil Kapasitas akan dikaji dalam Pertemuan Teknis yang disepakati bersama. Setelah disepakati Profil Kapasitas tersebut ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam waktu 5 (lima) hari kerja terhitung sejak disepakatinya profil kapasitas tersebut. Kesepakatan ini mengikat kedua belah.

8.5. Dalam hal tidak tercapai kesepakatan berkaitan dengan suatu Profil Kapasitas, maka perselisihan yang terjadi harus diselesaikan sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian ini.

9. PENYEDIAAN DAN PENGUJIAN KAPASITAS

9.1. Pengorderan Kapasitas Dalam periode ACO (2 tahun), MITRA dapat mengajukan pengorderan jumlah minimum 1 (satu) E-1 dan maksimum 63 (enam puluh tiga) E-1 dari jumlah yang telah disepakati pada setiap Sentral Gerbang interkoneksi. MITRA harus memberikan garansi trafik interkoneksi dengan parameter minimum yang disepakati dari jumlah E-1 yang dipakai.

9.2. Kongesti

Pada kasus kongesti atau dari hasil deteksi menunjukan kecenderungan penurunan tingkat pelayanan di bawah parameter-parameter yang ditetapkan pada butir 15.2 mengenai kinerja layanan panggilan, maka MITRA yang membutuhkan tambahan kapasitas harus melakukan order tambahan kapasitas guna menghilangkan masalah atau potensi masalah tersebut.

9.3. Jadwal Pengujian Kapasitas Interkoneksi

Ketentuan tentang pengujian Link interkoneksi, adalah sebagai berikut :

a. Kedua belah pihak harus bekerjasama untuk dapat menyelesaikan pengujian Link interkoneksi dalam waktu 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak sistem tersebut dinyatakan siap untuk diuji. MITRA harus memberitahukan kesiapannya dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja sebelum pengujian dilaksanakan.

b. Jika MITRA tidak dapat melaksanakan pengujian pada waktu yang telah disepakati, maka MITRA harus memberitahukan hal tersebut kepada Telkomsel selambat-lambatnya 5 (lima) hari sebelum pengujian dilakukan. Kegagalan untuk memenuhi ketentuan ini akan berakibat diterapkannya ketentuan yang sesuai dengan Lampiran A2.

9.4. Prosedur Pengujian dan Pengaktifan (Commisioning)

MITRA harus bekerjasama dengan Telkomsel untuk melaksanakan test commissioning guna menjamin kapasitas tersebut memiliki kualitas sesuai dengan standar yang disepakati dan spesifikasi teknis dalam Dokumen Pendukung D.

Page 73: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 19

10. JANGKA WAKTU PENYEDIAAN KAPASITAS

10.1 Tanggung Jawab Penyedian Kapasitas a. Untuk Interkoneksi antar Penyelenggara Jaringan, Pihak yang

berkewajiban untuk menyediakan link interkoneksi adalah Pihak yang bertindak sebagai Pencari Akses.

b. Untuk Ketersambungan dengan Penyelenggara Jasa, Pihak yang berkewajiban untuk menyediakan link interkoneksi adalah Pihak yang bertindak sebagai Pencari Akses yaitu Penyelenggara Jasa.

10.2 Jangka Waktu Penyediaan Kapasitas

a. Penyediaan kapasitas Link interkoneksi untuk menyalurkan trafik interkoneksi menggunakan standar transmisi sebagaimana yang tercantum dalam Keputusan Menteri tentang FTP Nasional yang berlaku.

b. Penyediaan atau pengaturan kembali kapasitas Link interkoneksi,dikarenakan perubahan standar transmisi akan dipenuhi Telkomsel dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal order kapasitas tersebut disepakati oleh Telkomsel.

c. Penyediaan kapasitas Link interkoneksi untuk menghubungkan lokasi titik interkoneksi / POI baru, akan dipenuhi oleh telkomsel dalam jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal disepakatinya order kapasitas.

d. Penambahan kapasitas Link interkoneksi menggunakan standar transmisi yang sama akan dipenuhi oleh Telkomsel dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal disepakatinya order kapasitas.

10.3 Penghapusan Kapasitas

a. Permintaan penghapusan kapasitas oleh MITRA (yang telah dibayar dan disediakan) harus mencantumkan tanggal saat kapasitas tersebut tidak diperlukan lagi.

b. Telkomsel akan melaksanakan permintaan penghapusan kapasitas dalam waktu tidak lebih dari 20 (dua puluh) hari setelah menerima permintaan tersebut.

10.4. Perubahan Order Kapasitas Telkomsel akan memberikan jangka waktu 10 (sepuluh) hari setelah

pengorderan kepada MITRA untuk melakukan amandemen terhadap order yang telah dipesan. Jika lebih dari 10 (sepuluh) hari, maka MITRA akan dikenakan biaya yang besarnya ditentukan sesuai kesepakatan

10.5 Pengaturan Ulang Kapasitas

MITRA harus mengajukan permintaan secara tertulis ke Telkomsel mengenai permintaan penambahan/pengurangan dari kapasitas interkoneksi. Telkomsel akan melakukan evaluasi Performance Link interkoneksi dan mengeluarkan berita acara yang berisi kesepakatan penambahan/pengurangan kapasitas termasuk jangka waktu penyediaan.

10.6 Pembatalan Order Kapasitas MITRA dapat membatalkan order kapasitas yang dipesan kepada Telkomsel dalam waktu tidak lebih dari 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak tanggal pengorderan. Seluruh biaya yang telah dikeluarkan oleh MITRA untuk pemesanan order kapasitas tersebut sepenuhnya menjadi hak Telkomsel dan biaya semua perangkat yang telah diinstall akan dibebankan kepada MITRA.

Page 74: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 20

11. PENOMORAN

11.1 Susunan Penomoran Mekanisme Telkomsel dalam menerima permintaan MITRA untuk mengimplementasikan suatu Blok Penomoran dan berbagai perubahan yang berkaitan dengan hal itu dapat dilihat pada Lampiran A3 (Amandemen Manajemen Data).

11.2 Informasi Nomor

a. MITRA harus menginformasikan sistem penomoran yang digunakannya secara periodik dan apabila terjadi perubahan pada sistem penomorannya, maka MITRA wajib menginformasikan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum dilakukan perubahan sistem penomoran tersebut.

b. Dalam hal MITRA akan melakukan penambahan sistem penomoran

yang berlaku sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pendukug A, maka pihak tersebut harus memberitahukan kepada Telkomsel secara tertulis selambat-lambatnya 1(satu) bulan sebelumnya.

c. Dalam hal salah satu pihak akan melakukan penambahan sistem penomoran yang berlaku sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pendukung A, maka pihak tersebut harus memberitahukan kepada pihak lainnya secara tertulis selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelumnya dan mendapat persetujuan dari Pihak lainnya.

d. Dalam hal terjadi perubahan atau relokasi POC suatu block penomoran

existing, maka perubahan atau relokasi dapat dilaksanakan pada block

yang telah memiliki trafik maksimal 1% dari setiap block penomoran.

Perubahan atau relokasi POC dapat dilaksanakan oleh Para Pihak

dengan memberitahukan kepada Pihak lainnya secara tertulis selambat-

lambatnya 2 (dua) bulan sebelumnya dan mendapatkan persetujuan dari

Pihak lainnya.

12. PERTEMUAN TEKNIS

12.1 Telkomsel akan melakukan pertemuan teknis secara berkala dengan MITRA setiap 3 (tiga) bulan terhitung sejak pemberian layanan interkoneksi dilakukan.

12.2 Agenda pembahasan pada Pertemuan Teknis adalah mengenai :

a. Semua permasalahan aspek teknis yang muncul selama 3 bulan setelah kedua jaringan saling berinterkoneksi atau permasalahan teknis periode sebelumnya yang masih belum terselesaikan;

b. Informasi forecast trafik dan Asumsinya; c. Perhitungan Dimensioning Link interkoneksi; d. Profil Kapasitas yang disetujui; e. Aspek teknis lainnya.

Page 75: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 21

12.3 Telkomsel akan melakukan pertemuan teknis setiap saat, apabila terjadi kondisi khusus yang berdampak pada kegagalan penyaluran trafik interkoneksi yang disebabkan antara lain : a. Perhubungan Putus (perpu); b. Bencana Alam; c. Kondisi yang Urgent, misalnya terjadi Penurunan Performansi Link

linterkoneksi secara signifikan, sehingga kedua belah pihak tidak bisa mengirim atau menerima trafik interkoneksi dari pihak lainnya.

13. UJI INTEGRASI

13.1. Pengujian Perangkat

a. Pihak yang akan berinterkoneksi dengan Telkomsel harus dapat

menunjukan bukti sertifikasi pengujian perangkat dari badan berwenang yang ditunjuk oleh Pemerintah.

b. Jika MITRA tidak dapat menunjukan bukti sertifikasi pengujian perangkat

dari badan berwenang yang ditunjuk oleh Pemerintah, maka Telkomsel akan melakukan pengujian terhadap perangkat milik MITRA yang akan diinterkoneksikan dengan perangkat milik Telkomsel seperti yang diatur pada butir 13.2 dan 13.3 dokumen ini.

13.2. Prinsip Pengujian

Telkomsel akan melakukan pengujian fungsional switch milik MITRA untuk mengetahui kompatibilitasnya dengan perangkat MSC milik Telkomsel sebelum dilaksanakannya interkoneksi dengan MITRA. Hal ini dilaksanakan untuk menjamin keterhubungan antar jaringan (Network Interworking) dapat berfungsi dengan baik.

1. Ruang lingkup uji integrasi tersebut antara lain meliputi :

a. Uji panggilan untuk setiap call scenario yang disepakati;

b. Sinkronisasi pewaktu (Clock Synchronization);

c. Verifikasi data rekaman panggilan (Call Data Record/CDR);

d. Verifikasi hasil proses Billing.

2. Tata cara uji integrasi :

a. MITRA memberikan informasi kepada Telkomsel bahwa sistemnya telah siap untuk melakukan uji integrasi dengan menyampaikan informasi terkait yang diperlukan untuk pelaksanaan pengujian tersebut;

b. Telkomsel akan memberikan jawaban disertai dengan informasi yang diperlukan untuk pengujian tersebut selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah diterimanya pemberitahuan tersebut;

c. Pelaksanaan pengujian tersebut dilaksanakan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja setelah diterimanya tanggapan dari Telkomsel;

d. Uji integrasi dilaksanakan dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari kerja;

Page 76: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 22

e. Hasil uji integrasi dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh Kedua belah Pihak.

13.3. Informasi Pengujian

Langkah-langkah yang akan dilakukan Telkomsel dalam uji integrasi adalah sebagai berikut :

Pengujian Line Trunk Group dan Signalling;

Pengujian Interkoneksi Jaringan;

Pengujian Trafik kondisi nyata;

Pengujian Operasional Lapangan;

Pemeliharaan dan Operasional.

a. Hasil uji integrasi, harus bisa mengisi cek list berikut, dan item ini merupakan bagian tidak terpisah dari perjanjian ini yang menjadi prasyarat pengujian, dan merupakan breakdown dari flow di atas, misalnya :

1. Pengujian Line Trunk Group dan Signalling Interface Unit :

i. Hasil Diagnosa LTG : OK/NOK

ii. Hasil Diagnosa Signalling Interface Unit : OK/NOK

iii. Establishing Signalling Connection : OK/NOK

iv. Establishing Voice : OK/NOK

v. Voice Quality : OK/NOK dll. Yang bisa dirinci lebih lanjut

2. Pengujian Interkoneksi Jaringan

i. Time Difference : 6 detik

ii. Establishing Call : OK/NOK ( misalnya dalam 100 sampel)

iii. Pengujian Features kedua belah pihak, missal Call Forwarding, Multiparty Calls, dll.

b. Untuk Interkoneksi ke Telkomsel syarat yang harus dipenuhi adalah:

1. Protokol untuk Voice : ISUP White Book

2. Transport System untuk Voice : 2 Mbps Channelized, PCM 30

3. Signalling : CCS #7

4. Transport System Untuk Signalling

i. 64 Kbps Narrow Band Signalling Link (NSL)

ii. 2 Mbps High Speed Link (HSL) ITU-T/STM

14. TRANSMISI DAN SIGNALLING

14.1. Transmisi

a. Interkoneksi antara kedua Penyelenggara harus berbasis pada teknologi digital yang beroperasi pada 2Mbit/detik sesuai dengan Spesifikasi

Page 77: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 23

Interface Transmisi, dan jika memungkinkan sesuai dengan Spesifikasi Interface yang digunakan oleh Telkomsel;

b. Jaringan Telkomsel memanfaatkan CCS #7 sesuai dengan standarisasi ITU 7xxx seperti yang dijelaskan pada Lampiran A5 (Standar Jaringan CCS #7 Telkomsel);

c. STP/ITP untuk titik layanan POI Telkomsel dijelaskan dalam Lampiran A5 (Titik interkoneksi & STP);

d. Utilisasi trafik CCS #7 akan diatur sesuai panduan Rekomendasi ITU-T Q.706 yakni 0.2 Erlang dalam pembebanan normal dan 0.4 Erlang dalam pembebanan tinggi;

e. Serangkaian pengujian sinyal CCS #7 akan dilakukan untuk memastikan kompatibilitas dan interoperabilitas antara jaringan Telkomsel dengan jaringan MITRA di 3 level sebagaimana level ISUP (sesuai dengan FTP Nasional tahun 2000). Pengujian ini dijelaskan lebih lanjut dalam Rekomendasi ITU-T Q.780, Q.781, Q782, Q.784 dan Q.785;

f. Interface transmisi normal dalam jaringan interkoneksi umumnya berada di level E1. Namun sangat memungkinkan penggunaan interface dengan level yang lebih tinggi selama saling menguntungkan;

g. Standar nasional dan Rekomendasi ITU-T Seri G juga diterapkan.

14.2. Sinkronisasi

a. MITRA harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Spesifikasi Interface Fisik dan Kelistrikan, sesuai dengan Dokumen Pendukung D;

b. Jika peralatan SDH digunakan sebagai bagian dari suatu Link interkoneksi ISI, sinkronisasi dari peralatan SDH yang relevan harus disediakan sesuai dengan rekomendasi G.803 ITU-T;

c. Sinyal yang berasal dari pewaktuan jaringan utama (primary reference clock) dijadikan acuan sinkronisasi jaringan antar kedua pihak pada interface jaringan. (Rekomendasi G.811 & G.822).

14.3. Echo Control

Echo control untuk hubungan internasional dari dan ke Telkomsel harus memenuhi standar Rekomendasi ITU-T Seri G.165 mengenai Echo Cancellers.

14.4. Signalling

a. Signalling yang digunakan harus memenuhi standar CCS #7, sesuai standar ITU;

b. Kedua belah pihak akan mentransfer pesan signalling dengan transparan melalui jaringannya masing-masing. Namun tidak ada jaminan terselenggaranya hubungan untuk end-to-end inter-working dari panggilan masuk atau keluar di luar jaringan kedua belah pihak;

c. Agar dapat dilakukan pengawasan lalu lintas signalling maka interkoneksi antara Telkomsel dengan MITRA harus melewati STP yang memakai

Page 78: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 24

Moda HSL namun dimungkinkan memakai SDL jika Load Signalling masih dibawah 8 (delapan) SDL;

d. MITRA tidak diperbolehkan menyalurkan trafik signalling transit ke Telkomsel, jika hal ini tetap dilakukan maka Telkomsel akan memberikan penalti berupa denda yang besarnya sesuai dengan Pasal 42 ayat (20) Perjanjian Pokok Interkoneksi dan akan dilakukan pemutusan hubungan sementara sampai dengan permasalahan ini terselesaikan.

14.5. SPC (Signalling Point Code)

Jaringan MITRA harus mempunyai SPC (Signalling Point Code) Nat 1 untuk domestic serta INAT0 dan INAT1 untuk internasional serta Global Title untuk setiap Network Element yang berinterkoneksi.

14.6. Seleksi Sirkit

a. Protokol Seleksi Sirkit 1. Penyelenggara yang mempunyai Signalling Point Code (SPC) lebih

besar menggunakan “Forward Sequential Protocol”, dimulai dari sirkit trafik yang pertama dan selanjutnya berurutan sampai menemukan sirkit yang kosong;

2. Penyelenggara yang mempunyai Signalling Point Code (SPC) lebih kecil menggunakan “Backward Sequential Protocol”, dimulai dari sirkit trafik yang terakhir dan selanjutnya berurutan sampai menemukan sirkit yang kosong;

3. Protokol seleksi diatas akan valid untuk interkoneksi yang lebih dari 1 (satu) E1, apabila lebih kecil atau sama dengan 1 (satu) E1 lebih baik negosiasi odd/even atau Non-Seq dengan C7 glare.

b. Rute Pencarian

1. Dari Telkomsel ke MITRA, rute pencarian dari 1 sampai Z;

2. Dari MITRA ke Telkomsel, rute pencarian dari Z sampai 1.

14.7. Penomoran pada Sirkit Trafik

MITRA harus memberikan identifikasi pada setiap trunk group di Sentral Gateway yang terhubung dengan MSC/GMSC Telkomsel dengan di setiap POI. Mekanisme identifikasi harus mengacu pada spesifikasi generik Interface CCS #7 dan sudah mempertimbangkan aspek kemudahan pelaksaan administrasi dan kemudahan untuk kepentingan operasi dan pemeliharaan.

14.8. Answer Message

a. MITRA harus menyediakan seluruh signal jawaban yang terkirim dari sistemnya, termasuk seluruh tipe panggilan dan rincian waktu;

b. Pembebanan biaya untuk signal jawaban akan ditentukan sesuai dengan kesepakatan;

c. Apabila MITRA adalah suatu penyelenggara dalam posisi melanjutkan panggilan (transitor) kepada Pihak Ketiga, maka ia harus bekerjasama

Page 79: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 25

dengan pihak yang melakukan originasi dan terminasi guna menjamin semua jenis panggilan.

15. STANDAR KINERJA

15.1. Umum

a. MITRA harus bekerja sama dengan Telkomsel untuk memelihara keseluruhan kualitas penyampaian panggilan dan mengadopsi prinsip umum bagi standar, teknik dan metodologi untuk perhitungan kinerja kualitas pada jaringan telekomunikasi yang mengacu pada standar ITU, ETSI dan standar lain yang relevan.

b. MITRA dan Telkomsel harus menyusun bersama Strategi Manajemen

Operasional yang akan digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:

Menjaga kualitas layanan;

Mengurangi kelebihan beban dalam jangka pendek dalam kaitan dengan kondisi-kondisi abnormal;

Mengatasi kongesti / trafik overflow sebagai akibat kapasitas Link interkoneksi yang disediakan tidak memadai atau terlalu kecil.

15.2 Kinerja Layanan Panggilan

Parameter Kinerja layanan interkoneksi (voice), antara lain :

trafik pada beban puncak;

kualitas transmisi;

kehilangan komunikasi (Outage);

Loss Call;

Answer Seize Ratio (ASR).

Jika ditemukan masalah pada kinerja layanan, informasi yang harus saling dipertukarkan , antara lain informasi yang diuraikan dalam butir (a) ditambah dengan :

Level kritis dari trafik dan pangilan yang tidak berhasil;

Informasi pada sumber-sumber trafik;

Informasi tentang waktu sinkronisasi;

Formula metode perhitungan dan measurement period.

Pada kasus terjadi kongesti , kedua belah pihak sepakat untuk menerapkan prosedur manajemen jaringan yang sesuai pada originasi trafik untuk mengurangi masalah.

Tingkat pelayanan panggilan Telkomsel dan MITRA adalah sebagai berikut:

Availability Sirkit Interkoneksi minimal 99,99% (sembilan puluh sembilan persen koma sembilan puluh sembilan);

ASR Interkoneksi dari Jaringan minimal 60,0% (enam puluh koma nol persen);

Loss Call maksimal 1% (satu persen);

Page 80: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 26

CCS (Call Carried Successfull) Congestion maksimal 1% (satu persen);

CCS untuk CCS #7 Call Failure maksimum 1% (satu persen).

Parameter CCS #7 Link Load (SDL), 1 sirkit SDL maksimum 0,4 erlang.

Telkomsel dan MITRA memberi jaminan Utilisasi Sirkit Interkoneksi dengan ketentuan:

Perhitungan utilisasi menggunakan formula Erlang-B dengan Grade of Service (GOS ) 1%;

Maksimum utilisasi operasional adalah 85%;

Jika dilakukan penambambahan maka target utilisasinya minimal sebesar 65%.

Parameter Kinerja layanan interkoneksi (SMS) dengan menggunakan teknologi TDM, antara lain :

Availability Sirkit Interkoneksi minimal 99,99% (sembilan puluh sembilan persen koma sembilan puluh sembilan).

Total Time End to End, mengacu pada spesifikasi IREG-24 (international Roaming Expert Group).

Retry Scheme, mengacu pada pengaturan SMSC masing-masing pihak.

Expiration Time, mengacu pada pengaturan SMSC masing-masing pihak.

SMS success Delivery minimal sebesar 90% (sembilan puluh persen)

Parameter CCS #7 Link Load (SDL) untuk jasa layanan pesan singkat (SMS), adalah 1 (satu) Sirkit SDL maksimum dibebani 0.2 Erlang Dedicated dari dua arah dan apabila standard ini terlampau maka Para Pihak sepakat untuk melakukan penambahan link.

Parameter Kinerja layanan interkoneksi (SMS) dengan menggunakan teknologi IP (Sigtran), antara lain :

Persyaratan Implementasi Signalling berbasis Sigtran adalah jika trafik signaling telah melebihi trafik setara dengan 16 E1 (dua arah) jika memungkinkan.

Interface Ethernet yang dapat dipergunakan adalah Fast Ethernet 100 Mbit/detik (spesifikasi IEEE 802.3u) maupun Gigabit Ethernet 1000 Mbit/detik (spesifikasi IEEE 802.3z).

Bandwidth media trasmisi yang dipergunakan dipersyaratkan maksimum adalah 80% dari total bandwidth. Jika pembebanan signaling pada media transmisi melebihi 80% perlu dilakukan penambahan kapasitas (bandwidth) media transmisi.

Pembebanan maksimal untuk 1 modul port di Signalling Gateway adalah 2000 msu/s untuk per link nya. Jika melebihi pembebanan modul port di Signalling melebihi 2000 msu/s tiap link perlu dilakukan penambahan kapasitas.

Keamanan untuk pengangkutan sinyal antar titik signalling harus dipastikan menggunakan mekanisme transportasi terjamin seperti tunneling MPLS sampai dengan Soft Switch, Signaling Gateway (SG)

Page 81: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 27

atau IP Signaling Point (IPSP) dengan kelas layanan khusus untuk signalling atau IP-VPN atau jaringan IP yang dikhususkan untuk signalling.

Transportasi melalui jaringan IP harus menggunakan mekanisme keamanan yang tepat untuk otentikasi, integritas, kerahasiaan, ketersediaan sesuai dengan RFC 2401 IETF (Security Architecture for the Internet Protocol) atau RFC 3788 (Security Considerations for Signaling Transport SIGTRAN Protocols)

Persyaratan MTP Level 3 o Message Loss : Tidak lebih dari 1 MSU dalam setiap 107 MSU

hilang akibat kegagalan transportasi. o Sequence Error : Tidak lebih dari 1 MSU dalam setiap 1010 MSU

disampaikan secara tidak berurutan (termasuk pesan diduplikasi) karena kegagalan transportasi.

o Message Error : Tidak lebih dari 1 MSU dalam setiap 1010 MSU memuat pesan error yang tidak terdeteksi oleh protokol transport.

o Availability : Ketersediaan setiap routing signaling adalah 99,99 % atau lebih baik.

Formula dan metode perhitungan dari setiap Parameter Standar Kinerja diatas dapat dilihat dalam Lampiran A1.

Parameter Kinerja Layanan Interkoneksi (MMS) antara lain :

Expiration Time, mengacu pada pengaturan MMSC masing-masing pihak;

MMS Success Delivery adalah minimal sebesar 90% (sembilan puluh persen) dalam waktu 24 jam. Success Delivery adalah dari A# sampai dengan MMSC B#;

Standar Pelayanan (Service Level Agreement) untuk jasa layanan (MMS) adalah mengacu pada spesifikasi yang diatur dalam IREG-35.

Setting konfigurasi MMSC antara Telkomsel dan MITRA adalah sebagai berikut :

TELKOMSEL : a) Domain name of MMSC : imms.mnc010.mcc510.gprs b) IP public MMSC incoming dan outgoing : 202.3.213.1 c) Maximal size of MMS allowed : 300 KByte

MITRA : a) Domain name of MMSC : …………………… b) IP public MMSC incoming dan outgoing : …………………… c) Maximal size of MMS allowed : ……………………

15.3. Kinerja Link Interkoneksi

Quality of Service dari fasilitas interkoneksi yang disediakan di setiap titik interkoneksi harus memenuhi standar yang telah ditentukan dan disetujui, antara lain mencakup :

Availability sirkit interkoneksi minimal 99,99%;

Page 82: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 28

Penyelesaian waktu gangguan dalam kurun waktu maksimal 4 (empat) jam.

15.4. Informasi Tentang Standar Kinerja

MITRA harus menyediakan informasi yang berkaitan dengan standar kinerjanya dari waktu ke waktu sesuai dengan permintaan Telkomsel, untuk kebutuhan verifikasi pemenuhan kewajiban dalam standar kinerja dan kesesuaiannya.

Para pihak harus menandatangani Service Level Agreement (SLA) yang diantaranya berisi mengenai kinerja Link interkoneksi, availabilitas, Realibilitas, Mean Time to Repair (MTTR). Apabila ketentuan pada SLA tidak dipenuhi, maka akan dikenakan denda Restitusi yang dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :

R = ED

C

B

A

Dimana :

R = Restitusi PERPU (Rp)

A = Bandwidth yang PERPU (Kbps)

B = Total Bandwidth yang disewa (Kbps)

C = Lama PERPU dikurangi MTTR (Menit)

D = Total menit dalam jangka waktu satu bulan (Menit)

E = Biaya Abodemen untuk B (Rp) plus biaya sewa peralatan tambahan.

16. PENGOPERASIAN

16.1 Umum

a. Prosedur pengoperasian harus sesuai dengan prosedur tang diterapkan oleh Telkomsel.

b. Para pihak bertanggung jawab untuk keamanan pengoperasian sistem masing-masing dan segala gangguan yang ada serta bersedia menerima laporan gangguan selama 24 jam.

16.2 Identifikasi dan Pelaporan Kesalahan/Gangguan

a. Apabila jaringan MITRA mengalami gangguan atau kesalahan harap segera dilaporkan kepada Telkomsel, begitu pula dengan sebaliknya. Untuk kasus jaringan MITRA mengalami gangguan, apabila MITRA tidak melaporkan gangguan yang terjadi kepada Telkomsel, maka Telkomsel tidak akan mengambil alih tanggung jawab termasuk target waktu selesai dan penalti.

b. Dalam hal jaringan MITRA mengalami gangguan dan telah dilaporkan kepada Telkomsel maka MITRA harus mengupayakan penanggulangan sementara untuk mencegah terjadinya gangguan yang lebih besar atau

Page 83: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 29

diupayakan untuk dapat menyelesaikan gangguan dan harus berkoordinasi dengan pihak Telkomsel dalam menangani gangguan yang terjadi.

c. Semua gangguan akan dilaporkan dalam bentuk Form Laporan Gangguan (Fault Report Form), seperti dibawah ini atau dapat melalui telpon, SMS dan juga email untuk pelaporan awal.

d. Pelaporan gangguan dapat dikirim melalui ke :

Bagian Operasi Jaringan

Nama : Departemen OMC PT. Telkomsel Alamat : Wisma Mulia Lt.5, Jl.Jend.Gatot Subroto No.42 Jakarta 12710 Telepon : 021-5240811 Fax : +6221-52906187, 52906188, 52906189 Email : [email protected] Untuk konfirmasi penerimaan laporan gangguan, MITRA dapat menghubungi Contact Person yang telah ditunjuk.

Page 84: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 30

16.3 Kecepatan Respon

a. Kecepatan response diukur terhitung sejak kesalahan/gangguan dilaporkan sampai saat mulai dilakukannya tindakan perbaikan.

b. Telkomsel akan memproses semua laporan gangguan yang masuk berdasarkan skala prioritas gangguan.

c. Respon harus langsung diberikan setelah Form Laporan Gangguan diterima, paling lama 30 (tiga puluh) menit untuk respon dan 3 x 24 jam untuk penyelesaian gangguan.

16.4 Perbaikan Layanan

a. Dalam perbaikan layanan, MITRA harus memprioritaskan penghilangan gangguan tanpa mempengaruhi layanan secara keseluruhan;

b. Pihak yang relevan atau pihak yang bertanggung jawab harus secara otomatis memberikan suatu kapasitas stand-by dan/atau melaksanakan suatu tindakan pada manajemen jaringan guna memperbaiki atau mengembalikan ketersediaan layanan tersebut;

c. Pihak yang relevan atau pihak yang bertanggung jawab harus segera meneliti alarm pada peralatannya guna mengidentifikasi bentuk dan lokasi kesalahan atau gangguan tersebut, dan bekerjasama dengan pihak lainnya sebagaimana diperlukan;

d. Jika mungkin pihak yang relevan atau pihak yang bertanggung jawab harus menghilangkan kesalahan atau gangguan tersebut secepat mungkin, jika tidak maka pihak lainnya harus diberitahu agar dapat mengikuti perkembangannya;

e. Jika perbaikan yang dilakukan hanya bersifat sementara maka pihak lainnya harus diberitahu tentang hal itu serta estimasi waktu dan dampak dari dilakukannya perbaikan menyeluruh;

f. Pihak yang relevan atau pihak yang bertanggung jawab harus memberi prioritas kepada kesalahan atau gangguan yang memiliki dampak kehilangan layanan pada jumlah pelanggan yang terbesar atau berdasarkan besarnya jumlah trafik yang terpengaruh.

g. Para pihak harus bekerja sama dalam mencari solusi dalam setiap perbaikan gangguan interkoneksi.

16.5 Waktu dan Prosedur Perbaikan

a. Target waktu memperbaiki gangguan itu diperlihatkan pada tabel dibawah ini:

Jenis gangguan Kriteria Waktu memperbaiki

a. Gangguan Emergency

Perpu 10 (sepuluh) jam setelah menerima laporan gangguan

b. Gangguan Biasa Normal 48 jam setelah menerima laporan

gangguan

Page 85: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 31

b. Gangguan dianggap sudah dapat diatasi, jika pihak yang mendapat laporan gangguan mendapatkan konfirmasi ‘tes sukses’ setelah 2 (dua) jam sejak laporan gangguan yang diterima.

16.6 Pekerjaan/pemeliharaan yang telah direncanakan

a. Rencana aktivitas pekerjaan pemeliharaan diberitahukan kepada pihak lainnya sesuai dengan kesepakatan. Jika terdapat hal-hal yang bersifat kritis, rencana tersebut dapat diajukan lebih cepat.

b. Pemeliharaan darurat dilakukan bila terjadi gangguan yang bersifat kritis dari layanan interkoneksi.

c. Masing-masing pihak harus mampu memberikan usaha terbaik serta menyediakan alternatif routing yang sesuai dengan kualitas yang telah ditentukan, sesuai dengan Standar Kinerja pada butir 15.

17. LAYANAN FPI (FASILITAS PENTING INTERKONEKSI)

A. UMUM

a) Untuk kerjasama penggunaan FPI minimum trafik Outgoing masing-masing setara dengan 30 E1.

b) Penyambungan link FO dalam rangka penggunaan FPI dapat dilakukan sepanjang tersedia di masing-masing Pihak Penyelenggara.

c) Untuk penyambungan interkoneksi berada di man hole dengan konfigurasi sebagai berikut :

d) Agar layanan interkoneksi dapat berlangsung penyambungan fisik dari man hole ke DDF POI akan disediakan oleh masing-masing Pihak.

e) Untuk membangun sistem SDH Fiber Optic dengan level aggregate minimal STM-4, dan DDF interkoneksi dengan level E1. Jumlah kapasitas

TELKOMSEL Penyelenggara XXXX

manhole manhole

DDF, ADM, OTB & FO Core Last Mile TELKOMSEL

Manhole, FO Core Last Mile

& OTB milik XXXX

A

D

M

O

T

B

D

D

F

A

D

M

O

T

B

D

D

F

ADM & DDF

TELKOMSEL

TELKOMSEL Penyelenggara XXXX

manhole manhole

DDF, ADM, OTB, Manhole, FO Core Last Mile Penyelenggara XXXX

Manhole, FO Core Last

Mile & OTB TELKOMSEL

A

D

M

O

T

B

D

D

F

A

D

M

O

T

B

D

D

F

ADM & DDF

Penyelenggara XXXX

TELKOMSEL Penyelenggara XXXX

manhole manhole

DDF, ADM, OTB & FO Core Last Mile TELKOMSEL

Manhole, FO Core Last Mile

& OTB milik XXXX

A

D

M

O

T

B

D

D

F

A

D

M

O

T

B

D

D

F

ADM & DDF

TELKOMSEL

TELKOMSEL Penyelenggara XXXX

manhole manhole

DDF, ADM, OTB, Manhole, FO Core Last Mile Penyelenggara XXXX

Manhole, FO Core Last

Mile & OTB TELKOMSEL

A

D

M

O

T

B

D

D

F

A

D

M

O

T

B

D

D

F

ADM & DDF

Penyelenggara XXXX

Page 86: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 32

E1 yang disiapkan sesuai dengan kapasitas yang disepakati Para Pihak dengan pembulatan Nx63 E1.

f) Dalam hal salah satu pihak melakukan penyambungan kapasitas yang tidak sesuai kesepakatan, pihak lainnya berhak melakukan pengisoliran atau pemblokiran.

B. PROSEDUR PERMINTAAN DAN PEMENUHAN

a) Setiap permintaan dan perijinan pemasangan baru dan/atau penambahan dan/atau pengurangan Sartel dan/atau Sarpen maupun perubahan konfigurasi teknis dan/atau modifikasi sistem diajukan secara tertulis dilengkapi dengan data jumlah kapasitas, lokasi, peruntukan dan ditujukan kepada :

TELKOMSEL : PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR

Vice President Interconnect and Roaming Management Interconnect and Roaming Management Group

Wisma Mulia Lt.18 Jl. Gatot Subroto No. 42, Jakarta - 12710 Telp : 021- 5240811 (hunting) Fax : 021-52906118

MITRA : PT. MITRA Up : ____________________ Jabatan ____________________ Alamat ____________________ Telp ____________________ Fax ____________________

b) Prosedur untuk permintaan dan perijinan pemasangan baru dan/atau penambahan dan/atau pengurangan Sartel dan/atau Sarpen terdapat Lampiran–A7 Dokumen Pendukung ini.

c) Realisasi atas permintaan penambahan dan/atau pengurangan Sartel dan/atau Sarpen maupun perubahan konfigurasi teknis dan/atau modifikasi sistem dimaksud ayat diatas akan dituangkan dalam Berita Acara yang ditanda tangani oleh wakil Para Pihak. Berita Acara Rekonsiliasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan serta mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan Perjanjian ini dan akan dipergunakan sebagai dasar perhitungan hak dan kewajiban Para Pihak.

C. OPERASI DAN PEMELIHARAAN SARPEN DAN ATAU SARTEL

Page 87: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 33

a) Setiap permintaan ijin masuk untuk keperluan maintenance rutin dan penanganan gangguan Sartel dan/atau Sarpen ditujukan secara tertulis kepada:

TELKOMSEL : PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR Vice President Network Infrastructure Management Network Infrastructure Management Group Wisma Mulia Lt.9 Jl. Gatot Subroto No. 42, Jakarta - 12710 Telp : 021- 5240811 (hunting) Faks : 021-52906113

MITRA : PT. MITRA Up : ____________________ Jabatan ____________________ Alamat ____________________ Telp ____________________ Fax ____________________

b) Pengoperasian dan pemeliharaan Sartel dan/atau Sarpen termasuk biaya

yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut menjadi tanggung jawab masing-masing Pihak.Penyambungan link dan integrasi antar sistem harus melibatkan Para Pihak.

c) Masing-masing Pihak wajib mengupayakan, menjamin, dan meningkatkan mutu layanan dengan pengoperasian dan pemeliharaan sebaik-baiknya, dengan cara :

Menetapkan tolok ukur teknis dan tingkat layanan jaringan secara terukur sesuai Jaminan Tingkat Layanan;

Saling memberikan informasi data performansi Sartel dan/atau Sarpen;

Penanganan Gangguan pada sistem/sub-sistem yang berpengaruh pada sistem/sub-sistem Pihak lainnya, harus melibatkan Para Pihak;

Koordinasi pengoperasian dan pemeliharaan oleh Para Pihak dapat dilakukan mengacu pada Perjanjian Induk;

Koordinasi penanganan Gangguan terdapat Lampiran–A7 Dokumen Pendukukung ini.

D. PERJANJIAN PENYAMBUNGAN PERALATAN

Untuk kepentingan interkoneksi, tidak diperkenankan menyambungkan

atau memasang suatu perangkat lain kedalam sistem jaringan

Interkoneksi.

E. KUALITAS LAYANAN PENYEDIAAN SARTEL DAN ATAU SARPEN

a) Parameter Jaminan Tingkat Layanan yang harus dipenuhi oleh Para Pihak adalah sesuai Lampiran-A6 Dokumen Pendukung ini.

Page 88: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 34

b) Dalam hal terjadi Gangguan maka Para Pihak akan berkoordinasi untuk melakukan perbaikan Gangguan yang kemudian dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh wakil Para Pihak.

c) Gangguan yang diakibatkan oleh kelalaian dari salah satu Pihak yang menyebabkan kerusakan pada perangkat Pihak lainnya maupun pihak ketiga menjadi tanggung jawab dari Pihak yang menyebabkan terjadinya kerusakan, termasuk biaya atau kerugian yang ditimbulkannya.

d) Apabila parameter Jaminan Tingkat Layanan sebagaimana dimaksud pada point a tidak dapat dipenuhi oleh salah satu pihak, maka Pihak yang tidak memenuhi akan memberikan kompensasi kepada pihak lainnya, sepanjang hal itu bukan disebabkan oleh kelalaian salah satu pihak.

e) Ketentuan tentang pemberian kompensasi dan perhitungannya diatur dalam Lampiran-A6 Dokumen Pendukung ini .

18. LAYANAN TAMBAHAN

18.1 Calling Line Identification (CLI)

Telkomsel akan meminta CLI dari MITRA dan sebaliknya, sesuai dengan spesifikasi Signalling CCS #7. Permintaan CLI dapat dipenuhi terbatas untuk tujuan sebagai berikut : a. Manajemen Trafik & Manajemen Penagihan; b. Pelacakan suatu panggilan, identifikasi panggilan yang tidak disertai niat

baik dan berbagai bentuk kompilasi statistik yang berkaitan dengan originasi panggilan;

c. Menampilkan CLI kepada Pengguna sesuai dengan ketetapan regulasi; d. Berbagai aktivitas yang berkaitan dengan permintaan atau pertanyaan

Pengguna; dan e. Pencegahan dan pendeteksian kecurangan/penipuan.

18.2 Identifikasi Panggilan yang Tidak Baik (Malicious Call)

Para pihak harus bersedia melakukan kerjasama dan memberikan bantuan kepada pihak lain dalam rangka membantu kelancaran tugas aparat yang berwenang untuk melacak suatu panggilan yang mengandung niat buruk atau tindakan kejahatan.

18.3 Routing dan Signalling Panggilan Darurat

a. Routing dan signalling dari suatu panggilan darurat harus disepakati oleh kedua belah pihak;

b. Penanganan Routing dan signalling untuk panggilan darurat antara lain harus mengikuti kondisi dibawah ini :

reservasi trunk, pemisahan fisik atau metode lain yang sesuai akan memastikan ketersediaan sirkuit darurat untuk membawa panggilan darurat dalam Link interkoneksi;

MSC Telkomsel akan melakukan routing panggilan darurat ke ke jaringan yang dituju. Routing alternatif akan diterapkan oleh sistem Telkomsel, apabila rute utama (High Usage) gagal.

Page 89: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 35

Lampiran A1 : Informasi Jaringan Penyelenggara

Berikut ini rincian informasi Jaringan yang dimiliki oleh Telkomsel :

1. Informasi Jaringan Penyelenggara Telkomsel

1.1. Umum

Nama : PT. Telkomsel Alamat : Wisma Mulia M-20 Floor

Jl. Jend. Gatot Subroto No.42 Jakarta 12710 – Indonesia

1.2. Daftar lokasi Sentral Gerbang /GMSC beserta Kapasitas Interkoneksi yang disediakan untuk 1 (satu) tahun

Daftar lokasi MSC/GMSC yang dijadikan titik interkoneksi oleh Telkomsel beserta besaran kapasitas E1 yang disediakan (untuk trafik incoming) adalah sebagai berikut :

Tabel A.1 Daftar lokasi Sentral Gerbang beserta Kapasitas yang disediakan untuk Interkoneksi

Page 90: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 36

1.3. Informasi Penomoran

a) Sistem Penomoran Telkomsel

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

1 8118 Jakarta Jakarta 55 851013 Jakarta Jakarta

2 8119 Jakarta Jakarta 56 851014 Jakarta Jakarta

3 8128 Jakarta Jakarta 57 851015 Jakarta Jakarta

4 8129 Jakarta Jakarta 58 851016 Jakarta Jakarta

5 8138 Jakarta Jakarta 59 851017 Jakarta Jakarta

6 8528 Jakarta Jakarta 60 851018 Jakarta Jakarta

7 81110 Jakarta Jakarta 61 851019 Jakarta Jakarta

8 81111 Bogor Jakarta 62 851020 Bandung Bandung

9 81113 Jakarta Jakarta 63 851021 Bandung Bandung

10 81114 Jakarta Jakarta 64 851022 Bandung Bandung

11 81115 Jakarta Jakarta 65 851023 Bandung Bandung

12 81116 Jakarta Jakarta 66 851024 Bandung Bandung

13 81117 Jakarta Jakarta 67 851025 Bandung Bandung

14 81118 Jakarta Jakarta 68 851026 Bandung Bandung

15 81119 Jakarta Jakarta 69 851027 Bandung Bandung

16 81122 Bandung Bandung 70 851028 Bandung Bandung

17 81123 Bandung Bandung 71 851029 Bandung Bandung

18 81125 Yogyakarta Semarang 72 851030 Semarang Semarang

19 81127 Semarang Semarang 73 851031 Semarang Semarang

20 81132 Surabaya Surabaya 74 851032 Semarang Semarang

21 81134 Surabaya Surabaya 75 851033 Semarang Semarang

22 81135 Jember Surabaya 76 851034 Semarang Semarang

23 81136 Malang Malang 77 851035 Semarang Semarang

24 81137 Surabaya Surabaya 78 851036 Semarang Semarang

25 81140 Kendari Makassar 79 851037 Semarang Semarang

26 81141 Makassar Makassar 80 851038 Semarang Semarang

27 81143 Menado Menado 81 851039 Semarang Semarang

28 81144 Makassar Makassar 82 851040 Surabaya Surabaya

29 81145 Palu Makassar 83 851041 Surabaya Surabaya

30 81146 Makassar Makassar 84 851042 Surabaya Surabaya

31 81147 Ambon Ambon 85 851043 Surabaya Surabaya

32 81149 Timika Timika 86 851044 Surabaya Surabaya

33 81150 Banjarmasin Banjarmasin 87 851045 Surabaya Surabaya

34 81151 Banjarmasin Banjarmasin 88 851046 Surabaya Surabaya

35 81152 Palangkaraya Banjarmasin 89 851047 Surabaya Surabaya

36 81153 Balikpapan Balikpapan 90 851048 Surabaya Surabaya

37 81154 Balikpapan Balikpapan 91 851049 Surabaya Surabaya

38 81155 Samarinda Balikpapan 92 851050 Surabaya Surabaya

39 81156 Pontianak Pontianak 93 851051 Surabaya Surabaya

40 81157 Pontianak Pontianak 94 851052 Surabaya Surabaya

41 81158 Samarinda Balikpapan 95 851053 Surabaya Surabaya

42 81159 Balikpapan Balikpapan 96 851054 Surabaya Surabaya

43 81161 Medan Medan 97 851055 Surabaya Surabaya

44 81163 Medan Medan 98 851056 Surabaya Surabaya

45 81164 Medan Medan 99 851057 Surabaya Surabaya

46 81165 Medan Medan 100 851058 Surabaya Surabaya

47 81166 Padang Padang 101 851059 Surabaya Surabaya

48 81167 Lhokseumawe Medan 102 851060 Medan Medan

49 81168 Banda Aceh Banda Aceh 103 851061 Medan Medan

50 81173 Bengkulu Palembang 104 8510 Medan Medan

51 81174 Jambi Jambi 105 851063 Medan Medan

52 81176 Pekanbaru Pekanbaru 106 851064 Medan Medan

53 81177 Batam Batam 107 851065 Medan Medan

54 81179 Tanjung Karang Tanjung Karang 108 851066 Medan Medan

Page 91: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 37

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

109 81210 Jakarta Jakarta 163 851067 Medan Medan

110 81211 Bogor Jakarta 164 851068 Medan Medan

111 81213 Jakarta Jakarta 165 851069 Medan Medan

112 81214 Bandung Bandung 166 851070 Balikpapan Balikpapan

113 81216 Surabaya Surabaya 167 851071 Balikpapan Balikpapan

114 81217 Surabaya Surabaya 168 851072 Balikpapan Balikpapan

115 81218 Jakarta Jakarta 169 851073 Balikpapan Balikpapan

116 81219 Jakarta Jakarta 170 851074 Balikpapan Balikpapan

117 81220 Bandung Bandung 171 851075 Balikpapan Balikpapan

118 81221 Bandung Bandung 172 851076 Balikpapan Balikpapan

119 81223 Bandung Bandung 173 851077 Balikpapan Balikpapan

120 81224 Bandung Bandung 174 851078 Balikpapan Balikpapan

121 81227 Yogyakarta Semarang 175 851079 Balikpapan Balikpapan

122 81228 Semarang Semarang 176 851080 Makassar Makassar

123 81230 Surabaya Surabaya 177 851081 Makassar Makassar

124 81231 Surabaya Surabaya 178 851082 Makassar Makassar

125 81232 Surabaya Surabaya 179 851083 Makassar Makassar

126 81233 Malang Malang 180 851084 Makassar Makassar

127 81235 Surabaya Surabaya 181 851085 Makassar Makassar

128 81236 Denpasar Denpasar 182 851086 Makassar Makassar

129 81239 Denpasar Denpasar 183 851087 Makassar Makassar

130 81240 Timika Timika 184 851088 Makassar Makassar

131 81241 Makassar Makassar 185 851089 Makassar Makassar

132 81242 Makassar Makassar 186 851100 Jakarta Jakarta

133 81243 Menado Menado 187 851101 Jakarta Jakarta

134 81244 Menado Menado 188 851102 Jakarta Jakarta

135 81246 Denpasar Denpasar 189 851103 Jakarta Jakarta

136 81249 Jember Surabaya 190 851104 Jakarta Jakarta

137 81252 Malang Malang 191 851105 Jakarta Jakarta

138 81253 Balikpapan Balikpapan 192 851106 Jakarta Jakarta

139 81254 Balikpapan Balikpapan 193 851107 Jakarta Jakarta

140 81255 Samarinda Balikpapan 194 851108 Jakarta Jakarta

141 81256 Pontianak Pontianak 195 851109 Jakarta Jakarta

142 81257 Pontianak Pontianak 196 851110 Bandung Bandung

143 81258 Balikpapan Balikpapan 197 851111 Bandung Bandung

144 81259 Madiun Surabaya 198 851112 Bandung Bandung

145 81260 Medan Medan 199 851113 Bandung Bandung

146 81261 Batam Batam 200 851114 Bandung Bandung

147 81263 Medan Medan 201 851115 Bandung Bandung

148 81264 Medan Medan 202 851116 Bandung Bandung

149 81265 Medan Medan 203 851117 Bandung Bandung

150 81267 Padang Padang 204 851118 Bandung Bandung

151 81268 Pekanbaru Pekanbaru 205 851119 Bandung Bandung

152 81269 Banda Aceh Banda Aceh 206 851120 Bandung Bandung

153 81270 Batam Batam 207 851121 Bandung Bandung

154 81273 Palembang Palembang 208 851122 Bandung Bandung

155 81274 Jambi Jambi 209 851123 Bandung Bandung

156 81276 Pekanbaru Pekanbaru 210 851124 Bandung Bandung

157 81277 Batam Batam 211 851125 Bandung Bandung

158 81278 Palembang Palembang 212 851126 Bandung Bandung

159 81310 Jakarta Jakarta 213 851127 Bandung Bandung

160 81314 Jakarta Jakarta 214 851128 Bandung Bandung

161 81315 Jakarta Jakarta 215 851129 Bandung Bandung

162 81316 Jakarta Jakarta 216 851130 Purwokerto Semarang

Page 92: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 38

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

217 81317 Jakarta Jakarta 271 851131 Purwokerto Semarang

218 81318 Jakarta Jakarta 272 851132 Purwokerto Semarang

219 81319 Jakarta Jakarta 273 851133 Purwokerto Semarang

220 81320 Bandung Bandung 274 851134 Purwokerto Semarang

221 81321 Bandung Bandung 275 851135 Purwokerto Semarang

222 81322 Bandung Bandung 276 851136 Purwokerto Semarang

223 81323 Tasikmalaya Bandung 277 851137 Purwokerto Semarang

224 81324 Cirebon Bandung 278 851138 Purwokerto Semarang

225 81325 Semarang Semarang 279 851139 Purwokerto Semarang

226 81327 Purwokerto Semarang 280 851140 Yogyakarta Semarang

227 81328 Yogyakarta Semarang 281 851141 Yogyakarta Semarang

228 81329 Solo Solo 282 851142 Yogyakarta Semarang

229 81330 Surabaya Surabaya 283 851143 Yogyakarta Semarang

230 81331 Surabaya Surabaya 284 851144 Yogyakarta Semarang

231 81332 Surabaya Surabaya 285 851145 Yogyakarta Semarang

232 81333 Malang Malang 286 851146 Yogyakarta Semarang

233 81334 Malang Malang 287 851147 Yogyakarta Semarang

234 81335 Madiun Surabaya 288 851148 Yogyakarta Semarang

235 81336 Jember Surabaya 289 851149 Yogyakarta Semarang

236 81337 Denpasar Denpasar 290 851150 Bandung Bandung

237 81338 Denpasar Denpasar 291 851151 Bandung Bandung

238 81342 Makassar Makassar 292 851152 Bandung Bandung

239 81344 Jayapura Jayapura 293 851153 Bandung Bandung

240 81345 Pontianak Pontianak 294 851154 Bandung Bandung

241 81347 Balikpapan Balikpapan 295 851155 Bandung Bandung

242 81348 Banjarmasin Banjarmasin 296 851156 Bandung Bandung

243 81350 Balikpapan Balikpapan 297 851157 Bandung Bandung

244 81351 Banjarmasin Banjarmasin 298 851158 Bandung Bandung

245 81355 Makassar Makassar 299 851159 Bandung Bandung

246 81356 Menado Menado 300 851160 Bandung Bandung

247 81357 Surabaya Surabaya 301 851161 Bandung Bandung

248 81358 Jember Surabaya 302 8511 Bandung Bandung

249 81359 Madiun Surabaya 303 851163 Bandung Bandung

250 81360 Banda Aceh Banda Aceh 304 851164 Bandung Bandung

251 81361 Medan Medan 305 851165 Bandung Bandung

252 81363 Padang Padang 306 851166 Bandung Bandung

253 81364 Batam Batam 307 851167 Bandung Bandung

254 81366 Jambi Jambi 308 851168 Bandung Bandung

255 81367 Palembang Palembang 309 851169 Bandung Bandung

256 81368 Palembang Palembang 310 851170 Bandung Bandung

257 81369 Tanjung Karang Tanjung Karang 311 851171 Bandung Bandung

258 81370 Medan Medan 312 851172 Bandung Bandung

259 81371 Pekanbaru Pekanbaru 313 851173 Bandung Bandung

260 81372 Batam Batam 314 851174 Bandung Bandung

261 81373 Palembang Palembang 315 851175 Bandung Bandung

262 81374 Padang Padang 316 851176 Bandung Bandung

263 81375 Medan Medan 317 851177 Bandung Bandung

264 81376 Medan Medan 318 851178 Bandung Bandung

265 81378 Pekanbaru Pekanbaru 319 851179 Bandung Bandung

266 81379 Tanjung Karang Tanjung Karang 320 851180 Tasikmalaya Bandung

267 81390 Semarang Semarang 321 851181 Tasikmalaya Bandung

268 81392 Yogyakarta Semarang 322 851182 Tasikmalaya Bandung

269 81393 Solo Solo 323 851183 Tasikmalaya Bandung

270 81394 Bandung Bandung 324 851184 Tasikmalaya Bandung

Page 93: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 39

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

325 81396 Medan Medan 379 851185 Tasikmalaya Bandung

326 81397 Medan Medan 380 851186 Tasikmalaya Bandung

327 81398 Jakarta Jakarta 381 851187 Tasikmalaya Bandung

328 81399 Jakarta Jakarta 382 851188 Tasikmalaya Bandung

329 82110 Jakarta Jakarta 383 851189 Tasikmalaya Bandung

330 82111 Jakarta Jakarta 384 851190 Tasikmalaya Bandung

331 82112 Jakarta Jakarta 385 851191 Tasikmalaya Bandung

332 82113 Jakarta Jakarta 386 851192 Tasikmalaya Bandung

333 82114 Jakarta Jakarta 387 851193 Tasikmalaya Bandung

334 82115 Bandung Bandung 388 851194 Tasikmalaya Bandung

335 82116 Bandung Bandung 389 851195 Tasikmalaya Bandung

336 82118 Tasikmalaya Bandung 390 851196 Tasikmalaya Bandung

337 82119 Tasikmalaya Bandung 391 851197 Tasikmalaya Bandung

338 82120 Tasikmalaya Bandung 392 851198 Tasikmalaya Bandung

339 82121 Tasikmalaya Bandung 393 851199 Tasikmalaya Bandung

340 82122 Jakarta Jakarta 394 851200 Cirebon Bandung

341 82123 Jakarta Jakarta 395 851201 Cirebon Bandung

342 82124 Jakarta Jakarta 396 851202 Cirebon Bandung

343 82125 Jakarta Jakarta 397 851203 Cirebon Bandung

344 82127 Cirebon Bandung 398 851204 Cirebon Bandung

345 82128 Cirebon Bandung 399 851205 Cirebon Bandung

346 82129 Cirebon Bandung 400 851206 Cirebon Bandung

347 82130 Cirebon Bandung 401 851207 Cirebon Bandung

348 82131 Surabaya Surabaya 402 851208 Cirebon Bandung

349 82132 Surabaya Surabaya 403 851209 Cirebon Bandung

350 82133 Semarang Semarang 404 851210 Cirebon Bandung

351 82135 Pekalongan Semarang 405 851211 Cirebon Bandung

352 82136 Purwokerto Semarang 406 851212 Cirebon Bandung

353 82139 Surabaya Surabaya 407 851213 Cirebon Bandung

354 82142 Madiun Surabaya 408 851214 Cirebon Bandung

355 82143 Malang Malang 409 851215 Cirebon Bandung

356 82144 Denpasar Denpasar 410 851216 Cirebon Bandung

357 82145 Kupang Kupang 411 851217 Cirebon Bandung

358 82146 Kupang Kupang 412 851218 Cirebon Bandung

359 82147 Mataram Denpasar 413 851219 Cirebon Bandung

360 82148 Pontianak Pontianak 414 851220 Pekalongan Semarang

361 82149 Pontianak Pontianak 415 851221 Pekalongan Semarang

362 82150 Pontianak Pontianak 416 851222 Pekalongan Semarang

363 82151 Pontianak Pontianak 417 851223 Pekalongan Semarang

364 82152 Pontianak Pontianak 418 851224 Pekalongan Semarang

365 82153 Banjarmasin Banjarmasin 419 851225 Pekalongan Semarang

366 82154 Banjarmasin Banjarmasin 420 851226 Pekalongan Semarang

367 82156 Palangkaraya Banjarmasin 421 851227 Pekalongan Semarang

368 82157 Balikpapan Balikpapan 422 851228 Pekalongan Semarang

369 82158 Balikpapan Balikpapan 423 851229 Pekalongan Semarang

370 82159 Balikpapan Balikpapan 424 851230 Purwokerto Semarang

371 82160 Banda Aceh Banda Aceh 425 851231 Purwokerto Semarang

372 82161 Banda Aceh Banda Aceh 426 851232 Purwokerto Semarang

373 821 Banda Aceh Banda Aceh 427 851233 Purwokerto Semarang

374 82163 Banda Aceh Banda Aceh 428 851234 Purwokerto Semarang

375 82164 Banda Aceh Banda Aceh 429 851235 Purwokerto Semarang

376 82165 Medan Medan 430 851236 Purwokerto Semarang

377 82166 Medan Medan 431 851237 Purwokerto Semarang

378 82167 Medan Medan 432 851238 Purwokerto Semarang

Page 94: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 40

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

433 82168 Medan Medan 487 851239 Purwokerto Semarang

434 82170 Padang Padang 488 851240 Semarang Semarang

435 82171 Padang Padang 489 851241 Semarang Semarang

436 82173 Pekanbaru Pekanbaru 490 851242 Semarang Semarang

437 82174 Pekanbaru Pekanbaru 491 851243 Semarang Semarang

438 82175 Palembang Palembang 492 851244 Semarang Semarang

439 82176 Palembang Palembang 493 851245 Semarang Semarang

440 82177 Palembang Palembang 494 851246 Semarang Semarang

441 82178 Palembang Palembang 495 851247 Semarang Semarang

442 82180 Jambi Jambi 496 851248 Semarang Semarang

443 82181 Jambi Jambi 497 851249 Semarang Semarang

444 82183 Tanjung Karang Tanjung Karang 498 851250 Semarang Semarang

445 82184 Tanjung Karang Tanjung Karang 499 851251 Semarang Semarang

446 82185 Tanjung Karang Tanjung Karang 500 851252 Semarang Semarang

447 82186 Tanjung Karang Tanjung Karang 501 851253 Semarang Semarang

448 82187 Makassar Makassar 502 851254 Semarang Semarang

449 82188 Makassar Makassar 503 851255 Semarang Semarang

450 82189 Makassar Makassar 504 851256 Semarang Semarang

451 82190 Makassar Makassar 505 851257 Semarang Semarang

452 82191 Makassar Makassar 506 851258 Semarang Semarang

453 82192 Makassar Makassar 507 851259 Semarang Semarang

454 82193 Kendari Makassar 508 851260 Semarang Semarang

455 82195 Menado Menado 509 851261 Semarang Semarang

456 82196 Menado Menado 510 8512 Semarang Semarang

457 82198 Jayapura Jayapura 511 851263 Semarang Semarang

458 82210 Jakarta Jakarta 512 851264 Semarang Semarang

459 82211 Jakarta Jakarta 513 851265 Semarang Semarang

460 82212 Jakarta Jakarta 514 851266 Semarang Semarang

461 82213 Jakarta Jakarta 515 851267 Semarang Semarang

462 82214 Bandung Bandung 516 851268 Semarang Semarang

463 82215 Bandung Bandung 517 851269 Semarang Semarang

464 82216 Tasikmalaya Bandung 518 851270 Solo Solo

465 82217 Tasikmalaya Bandung 519 851271 Solo Solo

466 82218 Cirebon Bandung 520 851272 Solo Solo

467 82219 Cirebon Bandung 521 851273 Solo Solo

468 82220 Pekalongan Semarang 522 851274 Solo Solo

469 82221 Solo Solo 523 851275 Solo Solo

470 82223 Yogyakarta Semarang 524 851276 Solo Solo

471 82224 Yogyakarta Semarang 525 851277 Solo Solo

472 82225 Semarang Semarang 526 851278 Solo Solo

473 82226 Semarang Semarang 527 851279 Solo Solo

474 82227 Purwokerto Semarang 528 851280 Solo Solo

475 82228 Surabaya Surabaya 529 851281 Solo Solo

476 82229 Surabaya Surabaya 530 851282 Solo Solo

477 82230 Surabaya Surabaya 531 851283 Solo Solo

478 82231 Jember Surabaya 532 851284 Solo Solo

479 82232 Madiun Surabaya 533 851285 Solo Solo

480 82234 Malang Malang 534 851286 Solo Solo

481 82235 Denpasar Denpasar 535 851287 Solo Solo

482 82236 Kupang Kupang 536 851288 Solo Solo

483 82237 Mataram Denpasar 537 851289 Solo Solo

484 82238 Jayapura Jayapura 538 851290 Yogyakarta Semarang

485 82239 Timika Timika 539 851291 Yogyakarta Semarang

486 82250 Balikpapan Balikpapan 540 851292 Yogyakarta Semarang

Page 95: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 41

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

541 82251 Balikpapan Balikpapan 595 851293 Yogyakarta Semarang

542 82252 Balikpapan Balikpapan 596 851294 Yogyakarta Semarang

543 82253 Banjarmasin Banjarmasin 597 851295 Yogyakarta Semarang

544 82254 Banjarmasin Banjarmasin 598 851296 Yogyakarta Semarang

545 82255 Palangkaraya Banjarmasin 599 851297 Yogyakarta Semarang

546 82256 Pontianak Pontianak 600 851298 Yogyakarta Semarang

547 82257 Pontianak Pontianak 601 851299 Yogyakarta Semarang

548 82258 Menado Menado 602 851300 Surabaya Surabaya

549 82259 Menado Menado 603 851301 Surabaya Surabaya

550 82260 Jakarta Jakarta 604 851302 Surabaya Surabaya

551 82261 Jakarta Jakarta 605 851303 Surabaya Surabaya

552 822 Bandung Bandung 606 851304 Surabaya Surabaya

553 82263 Bandung Bandung 607 851305 Surabaya Surabaya

554 82264 Surabaya Surabaya 608 851306 Surabaya Surabaya

555 82265 Semarang Semarang 609 851307 Surabaya Surabaya

556 82266 Denpasar Denpasar 610 851308 Surabaya Surabaya

557 82267 Medan Medan 611 851309 Surabaya Surabaya

558 82268 Pekanbaru Pekanbaru 612 851310 Surabaya Surabaya

559 82269 Palembang Palembang 613 851311 Surabaya Surabaya

560 82270 Banjarmasin Banjarmasin 614 851312 Surabaya Surabaya

561 82271 Makassar Makassar 615 851313 Surabaya Surabaya

562 82272 Banda Aceh Banda Aceh 616 851314 Surabaya Surabaya

563 82273 Banda Aceh Banda Aceh 617 851315 Surabaya Surabaya

564 82274 Banda Aceh Banda Aceh 618 851316 Surabaya Surabaya

565 82275 Medan Medan 619 851317 Surabaya Surabaya

566 82276 Medan Medan 620 851318 Surabaya Surabaya

567 82277 Medan Medan 621 851319 Surabaya Surabaya

568 82278 Palembang Palembang 622 851320 Surabaya Surabaya

569 82279 Palembang Palembang 623 851321 Surabaya Surabaya

570 82280 Jambi Jambi 624 851322 Surabaya Surabaya

571 82282 Tanjung Karang Tanjung Karang 625 851323 Surabaya Surabaya

572 82283 Batam Batam 626 851324 Surabaya Surabaya

573 82284 Batam Batam 627 851325 Surabaya Surabaya

574 82285 Padang Padang 628 851326 Surabaya Surabaya

575 82286 Padang Padang 629 851327 Surabaya Surabaya

576 82287 Pekanbaru Pekanbaru 630 851328 Surabaya Surabaya

577 82288 Pekanbaru Pekanbaru 631 851329 Surabaya Surabaya

578 82289 Pekanbaru Pekanbaru 632 851330 Jember Surabaya

579 82290 Makassar Makassar 633 851331 Jember Surabaya

580 82291 Makassar Makassar 634 851332 Jember Surabaya

581 82292 Makassar Makassar 635 851333 Jember Surabaya

582 82293 Kendari Makassar 636 851334 Jember Surabaya

583 82295 Palu Makassar 637 851335 Jember Surabaya

584 82296 Menado Menado 638 851336 Jember Surabaya

585 82297 Ambon Ambon 639 851337 Jember Surabaya

586 82298 Jakarta Jakarta 640 851338 Jember Surabaya

587 82299 Jakarta Jakarta 641 851339 Jember Surabaya

588 82310 Jakarta Jakarta 642 851340 Jember Surabaya

589 82311 Jakarta Jakarta 643 851341 Jember Surabaya

590 82312 Jakarta Jakarta 644 851342 Jember Surabaya

591 82313 Purwokerto Semarang 645 851343 Jember Surabaya

592 82314 Yogyakarta Semarang 646 851344 Jember Surabaya

593 82315 Bandung Bandung 647 851345 Jember Surabaya

594 82316 Bandung Bandung 648 851346 Jember Surabaya

Page 96: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 42

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

649 82317 Bandung Bandung 703 851347 Jember Surabaya

650 82318 Tasikmalaya Bandung 704 851348 Jember Surabaya

651 82320 Cirebon Bandung 705 851349 Jember Surabaya

652 82321 Cirebon Bandung 706 851350 Madiun Surabaya

653 82322 Pekalongan Semarang 707 851351 Madiun Surabaya

654 82323 Purwokerto Semarang 708 851352 Madiun Surabaya

655 82324 Semarang Semarang 709 851353 Madiun Surabaya

656 82325 Semarang Semarang 710 851354 Madiun Surabaya

657 82326 Semarang Semarang 711 851355 Madiun Surabaya

658 82327 Solo Solo 712 851356 Madiun Surabaya

659 82329 Yogyakarta Semarang 713 851357 Madiun Surabaya

660 82330 Surabaya Surabaya 714 851358 Madiun Surabaya

661 82331 Surabaya Surabaya 715 851359 Madiun Surabaya

662 82332 Surabaya Surabaya 716 851360 Madiun Surabaya

663 82333 Jember Surabaya 717 851361 Madiun Surabaya

664 82334 Jember Surabaya 718 8513 Madiun Surabaya

665 82336 Madiun Surabaya 719 851363 Madiun Surabaya

666 82338 Malang Malang 720 851364 Madiun Surabaya

667 82340 Denpasar Denpasar 721 851365 Madiun Surabaya

668 82341 Kupang Kupang 722 851366 Madiun Surabaya

669 82343 Menado Menado 723 851367 Madiun Surabaya

670 82344 Menado Menado 724 851368 Madiun Surabaya

671 82345 Menado Menado 725 851369 Madiun Surabaya

672 82346 Makassar Makassar 726 851370 Malang Malang

673 82347 Makassar Makassar 727 851371 Malang Malang

674 82348 Makassar Makassar 728 851372 Malang Malang

675 82349 Makassar Makassar 729 851373 Malang Malang

676 82350 Balikpapan Balikpapan 730 851374 Malang Malang

677 82351 Balikpapan Balikpapan 731 851375 Malang Malang

678 82352 Balikpapan Balikpapan 732 851376 Malang Malang

679 82353 Banjarmasin Banjarmasin 733 851377 Malang Malang

680 82354 Banjarmasin Banjarmasin 734 851378 Malang Malang

681 82355 Banjarmasin Banjarmasin 735 851379 Malang Malang

682 82356 Palangkaraya Banjarmasin 736 851380 Malang Malang

683 82357 Pontianak Pontianak 737 851381 Malang Malang

684 82358 Pontianak Pontianak 738 851382 Malang Malang

685 82359 Mataram Denpasar 739 851383 Malang Malang

686 82360 Banda Aceh Banda Aceh 740 851384 Malang Malang

687 82361 Banda Aceh Banda Aceh 741 851385 Malang Malang

688 823 Banda Aceh Banda Aceh 742 851386 Malang Malang

689 82363 Banda Aceh Banda Aceh 743 851387 Malang Malang

690 82364 Medan Medan 744 851388 Malang Malang

691 82365 Medan Medan 745 851389 Malang Malang

692 82366 Medan Medan 746 851390 Denpasar Denpasar

693 82368 Medan Medan 747 851391 Denpasar Denpasar

694 82369 Medan Medan 748 851392 Denpasar Denpasar

695 82370 Medan Medan 749 851393 Denpasar Denpasar

696 82371 Palembang Palembang 750 851394 Denpasar Denpasar

697 82372 Palembang Palembang 751 851395 Denpasar Denpasar

698 82373 Palembang Palembang 752 851396 Denpasar Denpasar

699 82374 Palembang Palembang 753 851397 Denpasar Denpasar

700 82375 Jambi Jambi 754 851398 Denpasar Denpasar

701 82376 Jambi Jambi 755 851399 Denpasar Denpasar

702 82377 Jambi Jambi 756 851400 Kupang Denpasar

Page 97: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 43

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

757 82378 Tanjung Karang Tanjung Karang 811 851401 Kupang Denpasar

758 82379 Tanjung Karang Tanjung Karang 812 851402 Kupang Denpasar

759 82381 Batam Batam 813 851403 Kupang Denpasar

760 82382 Batam Batam 814 851404 Kupang Denpasar

761 82383 Batam Batam 815 851405 Kupang Denpasar

762 82384 Batam Batam 816 851406 Kupang Denpasar

763 82385 Padang Padang 817 851407 Kupang Denpasar

764 82386 Padang Padang 818 851408 Kupang Denpasar

765 82387 Padang Padang 819 851409 Kupang Denpasar

766 82388 Pekanbaru Pekanbaru 820 851410 Mataram Denpasar

767 82389 Pekanbaru Pekanbaru 821 851411 Mataram Denpasar

768 82390 Pekanbaru Pekanbaru 822 851412 Mataram Denpasar

769 82391 Pekanbaru Pekanbaru 823 851413 Mataram Denpasar

770 82392 Pekanbaru Pekanbaru 824 851414 Mataram Denpasar

771 82393 Kendari Makassar 825 851415 Mataram Denpasar

772 82395 Palu Makassar 826 851416 Mataram Denpasar

773 82396 Palu Makassar 827 851417 Mataram Denpasar

774 82398 Timika Timika 828 851418 Mataram Denpasar

775 85210 Jakarta Jakarta 829 851419 Mataram Denpasar

776 85211 Jakarta Jakarta 830 851420 Mataram Denpasar

777 85213 Jakarta Jakarta 831 851421 Mataram Denpasar

778 85214 Jakarta Jakarta 832 851422 Mataram Denpasar

779 85215 Jakarta Jakarta 833 851423 Mataram Denpasar

780 85216 Jakarta Jakarta 834 851424 Mataram Denpasar

781 85217 Jakarta Jakarta 835 851425 Mataram Denpasar

782 85218 Jakarta Jakarta 836 851426 Mataram Denpasar

783 85219 Jakarta Jakarta 837 851427 Mataram Denpasar

784 85220 Bandung Bandung 838 851428 Mataram Denpasar

785 85221 Bandung Bandung 839 851429 Mataram Denpasar

786 85222 Bandung Bandung 840 851430 Menado Menado

787 85223 Tasikmalaya Bandung 841 851431 Menado Menado

788 85224 Cirebon Bandung 842 851432 Menado Menado

789 85225 Semarang Semarang 843 851433 Menado Menado

790 85227 Purwokerto Semarang 844 851434 Menado Menado

791 85228 Yogyakarta Semarang 845 851435 Menado Menado

792 85229 Solo Solo 846 851436 Menado Menado

793 85230 Surabaya Surabaya 847 851437 Menado Menado

794 85231 Surabaya Surabaya 848 851438 Menado Menado

795 85232 Surabaya Surabaya 849 851439 Menado Menado

796 85234 Malang Malang 850 851440 Menado Menado

797 85235 Madiun Surabaya 851 851441 Menado Menado

798 85236 Jember Surabaya 852 851442 Menado Menado

799 85237 Denpasar Denpasar 853 851443 Menado Menado

800 85238 Denpasar Denpasar 854 851444 Menado Menado

801 85240 Menado Menado 855 851445 Menado Menado

802 85242 Makassar Makassar 856 851446 Menado Menado

803 85245 Pontianak Pontianak 857 851447 Menado Menado

804 85247 Balikpapan Balikpapan 858 851448 Menado Menado

805 85248 Banjarmasin Banjarmasin 859 851449 Menado Menado

806 85250 Samarinda Balikpapan 860 851450 Makassar Makassar

807 85251 Banjarmasin Banjarmasin 861 851451 Makassar Makassar

808 85255 Makassar Makassar 862 851452 Makassar Makassar

809 85256 Menado Menado 863 851453 Makassar Makassar

810 85257 Surabaya Surabaya 864 851454 Makassar Makassar

Page 98: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 44

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

865 85258 Jember Surabaya 919 851455 Makassar Makassar

866 85260 Banda Aceh Banda Aceh 920 851456 Makassar Makassar

867 85261 Medan Medan 921 851457 Makassar Makassar

868 852 Medan Medan 922 851458 Makassar Makassar

869 85263 Padang Padang 923 851459 Makassar Makassar

870 85264 Batam Batam 924 851460 Makassar Makassar

871 85266 Jambi Jambi 925 851461 Makassar Makassar

872 85267 Palembang Palembang 926 8514 Makassar Makassar

873 85268 Palembang Palembang 927 851463 Makassar Makassar

874 85269 Tanjung Karang Tanjung Karang 928 851464 Makassar Makassar

875 85270 Medan Medan 929 851465 Makassar Makassar

876 85271 Pekanbaru Pekanbaru 930 851466 Makassar Makassar

877 85272 Batam Batam 931 851467 Makassar Makassar

878 85273 Palembang Palembang 932 851468 Makassar Makassar

879 85274 Padang Padang 933 851469 Makassar Makassar

880 85275 Medan Medan 934 851470 Palu Makassar

881 85276 Medan Medan 935 851471 Palu Makassar

882 85277 Banda Aceh Banda Aceh 936 851472 Palu Makassar

883 85278 Pekanbaru Pekanbaru 937 851473 Palu Makassar

884 85279 Tanjung Karang Tanjung Karang 938 851474 Palu Makassar

885 85290 Semarang Semarang 939 851475 Palu Makassar

886 85292 Yogyakarta Semarang 940 851476 Palu Makassar

887 85293 Solo Solo 941 851477 Palu Makassar

888 85294 Bandung Bandung 942 851478 Palu Makassar

889 85296 Medan Medan 943 851479 Palu Makassar

890 85297 Medan Medan 944 851480 Palu Makassar

891 85298 Menado Menado 945 851481 Palu Makassar

892 85299 Makassar Makassar 946 851482 Palu Makassar

893 85310 Jakarta Jakarta 947 851483 Palu Makassar

894 85311 Jakarta Jakarta 948 851484 Palu Makassar

895 85312 Jakarta Jakarta 949 851485 Palu Makassar

896 85313 Jakarta Jakarta 950 851486 Palu Makassar

897 85314 Bandung Bandung 951 851487 Palu Makassar

898 85315 Bandung Bandung 952 851488 Palu Makassar

899 85317 Cirebon Bandung 953 851489 Palu Makassar

900 85318 Cirebon Bandung 954 851490 Kendari Makassar

901 85319 Jakarta Jakarta 955 851491 Kendari Makassar

902 85320 Bandung Bandung 956 851492 Kendari Makassar

903 85321 Bandung Bandung 957 851493 Kendari Makassar

904 85322 Bandung Bandung 958 851494 Kendari Makassar

905 85323 Tasikmalaya Bandung 959 851495 Kendari Makassar

906 85324 Cirebon Bandung 960 851496 Kendari Makassar

907 85325 Semarang Semarang 961 851497 Kendari Makassar

908 85327 Purwokerto Semarang 962 851498 Kendari Makassar

909 85330 Surabaya Surabaya 963 851499 Kendari Makassar

910 85331 Surabaya Surabaya 964 851500 Kendari Makassar

911 85332 Pontianak Pontianak 965 851501 Kendari Makassar

912 85334 Malang Malang 966 851502 Kendari Makassar

913 85335 Madiun Surabaya 967 851503 Kendari Makassar

914 85337 Denpasar Denpasar 968 851504 Kendari Makassar

915 85338 Kupang Kupang 969 851505 Kendari Makassar

916 85340 Menado Menado 970 851506 Kendari Makassar

917 85342 Makassar Makassar 971 851507 Kendari Makassar

918 85344 Jayapura Jayapura 972 851508 Kendari Makassar

Page 99: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 45

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

973 85345 Pontianak Pontianak 1027 851509 Kendari Makassar

974 85346 Balikpapan Balikpapan 1028 851510 Balikpapan Balikpapan

975 85347 Balikpapan Balikpapan 1029 851511 Balikpapan Balikpapan

976 85348 Banjarmasin Banjarmasin 1030 851512 Balikpapan Balikpapan

977 85350 Samarinda Balikpapan 1031 851513 Balikpapan Balikpapan

978 85351 Cirebon Bandung 1032 851514 Balikpapan Balikpapan

979 85352 Cirebon Bandung 1033 851515 Balikpapan Balikpapan

980 85353 Tasikmalaya Bandung 1034 851516 Balikpapan Balikpapan

981 85355 Pekanbaru Pekanbaru 1035 851517 Balikpapan Balikpapan

982 85356 Pekanbaru Pekanbaru 1036 851518 Balikpapan Balikpapan

983 85357 Palembang Palembang 1037 851519 Balikpapan Balikpapan

984 85358 Medan Medan 1038 851520 Balikpapan Balikpapan

985 85359 Medan Medan 1039 851521 Balikpapan Balikpapan

986 85360 Banda Aceh Banda Aceh 1040 851522 Balikpapan Balikpapan

987 85361 Medan Medan 1041 851523 Balikpapan Balikpapan

988 853 Medan Medan 1042 851524 Balikpapan Balikpapan

989 85363 Padang Padang 1043 851525 Balikpapan Balikpapan

990 85365 Pekanbaru Pekanbaru 1044 851526 Balikpapan Balikpapan

991 85366 Jambi Jambi 1045 851527 Balikpapan Balikpapan

992 85367 Palembang Palembang 1046 851528 Balikpapan Balikpapan

993 85369 Tanjung Karang Tanjung Karang 1047 851529 Balikpapan Balikpapan

994 85370 Banda Aceh Banda Aceh 1048 851530 Banjarmasin Banjarmasin

995 85371 Banda Aceh Banda Aceh 1049 851531 Banjarmasin Banjarmasin

996 85372 Banda Aceh Banda Aceh 1050 851532 Banjarmasin Banjarmasin

997 85373 Medan Medan 1051 851533 Banjarmasin Banjarmasin

998 85374 Padang Padang 1052 851534 Banjarmasin Banjarmasin

999 85375 Pekanbaru Pekanbaru 1053 851535 Banjarmasin Banjarmasin

1000 85376 Pekanbaru Pekanbaru 1054 851536 Banjarmasin Banjarmasin

1001 85377 Palembang Palembang 1055 851537 Banjarmasin Banjarmasin

1002 85378 Palembang Palembang 1056 851538 Banjarmasin Banjarmasin

1003 85380 Tanjung Karang Tanjung Karang 1057 851539 Banjarmasin Banjarmasin

1004 85381 Tanjung Karang Tanjung Karang 1058 851540 Banjarmasin Banjarmasin

1005 85382 Jambi Jambi 1059 851541 Banjarmasin Banjarmasin

1006 85383 Jambi Jambi 1060 851542 Banjarmasin Banjarmasin

1007 85384 Palembang Palembang 1061 851543 Banjarmasin Banjarmasin

1008 85386 Pontianak Pontianak 1062 851544 Banjarmasin Banjarmasin

1009 85387 Pontianak Pontianak 1063 851545 Banjarmasin Banjarmasin

1010 85388 Pontianak Pontianak 1064 851546 Banjarmasin Banjarmasin

1011 85389 Banjarmasin Banjarmasin 1065 851547 Banjarmasin Banjarmasin

1012 85391 Palangkaraya Banjarmasin 1066 851548 Banjarmasin Banjarmasin

1013 85392 Samarinda Balikpapan 1067 851549 Banjarmasin Banjarmasin

1014 85393 Samarinda Balikpapan 1068 851550 Palangkaraya Banjarmasin

1015 85394 Kendari Makassar 1069 851551 Palangkaraya Banjarmasin

1016 85395 Palu Makassar 1070 851552 Palangkaraya Banjarmasin

1017 85396 Makassar Makassar 1071 851553 Palangkaraya Banjarmasin

1018 85397 Makassar Makassar 1072 851554 Palangkaraya Banjarmasin

1019 85398 Makassar Makassar 1073 851555 Palangkaraya Banjarmasin

1020 85399 Makassar Makassar 1074 851556 Palangkaraya Banjarmasin

1021 811001 Batam Batam 1075 851557 Palangkaraya Banjarmasin

1022 811002 Pematang Siantar Medan 1076 851558 Palangkaraya Banjarmasin

1023 811003 Palembang Palembang 1077 851559 Palangkaraya Banjarmasin

1024 811004 Surabaya Surabaya 1078 851560 Palangkaraya Banjarmasin

1025 811005 Tanjung Karang Tanjung Karang 1079 851561 Palangkaraya Banjarmasin

1026 811006 Bandung Bandung 1080 8515 Palangkaraya Banjarmasin

Page 100: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 46

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

1081 811007 Semarang Semarang 1135 851563 Palangkaraya Banjarmasin

1082 811008 Kupang Kupang 1136 851564 Palangkaraya Banjarmasin

1083 811009 Kupang Kupang 1137 851565 Palangkaraya Banjarmasin

1084 811010 Makassar Makassar 1138 851566 Palangkaraya Banjarmasin

1085 811011 Pematang Siantar Medan 1139 851567 Palangkaraya Banjarmasin

1086 811012 Banjarmasin Banjarmasin 1140 851568 Palangkaraya Banjarmasin

1087 811013 Palembang Palembang 1141 851569 Palangkaraya Banjarmasin

1088 811014 Banda Aceh Banda Aceh 1142 851570 Pontianak Pontianak

1089 811015 Makassar Makassar 1143 851571 Pontianak Pontianak

1090 811016 Banda Aceh Banda Aceh 1144 851572 Pontianak Pontianak

1091 811017 Padang Padang 1145 851573 Pontianak Pontianak

1092 811018 Pekanbaru Pekanbaru 1146 851574 Pontianak Pontianak

1093 811019 Ambon Ambon 1147 851575 Pontianak Pontianak

1094 811020 Jayapura Jayapura 1148 851576 Pontianak Pontianak

1095 811021 Pekanbaru Pekanbaru 1149 851577 Pontianak Pontianak

1096 811022 Jakarta Jakarta 1150 851578 Pontianak Pontianak

1097 811024 Medan Medan 1151 851579 Pontianak Pontianak

1098 811025 Jambi Jambi 1152 851580 Pekalongan Semarang

1099 811026 Sorong Jayapura 1153 851581 Pekalongan Semarang

1100 811027 Jakarta Jakarta 1154 851582 Pekalongan Semarang

1101 811028 Jakarta Jakarta 1155 851583 Pekalongan Semarang

1102 811029 Surabaya Surabaya 1156 851584 Pekalongan Semarang

1103 811030 Bandung Bandung 1157 851585 Pekalongan Semarang

1104 811032 Padang Padang 1158 851586 Pekalongan Semarang

1105 811033 Semarang Semarang 1159 851587 Pekalongan Semarang

1106 811034 Semarang Semarang 1160 851588 Pekalongan Semarang

1107 811035 Jakarta Jakarta 1161 851589 Pekalongan Semarang

1108 811036 Jambi Jambi 1162 851590 Purwokerto Semarang

1109 811037 Jayapura Jayapura 1163 851591 Purwokerto Semarang

1110 811038 Banjarmasin Banjarmasin 1164 851592 Purwokerto Semarang

1111 811039 Pekanbaru Pekanbaru 1165 851593 Purwokerto Semarang

1112 811040 Batam Batam 1166 851594 Purwokerto Semarang

1113 811041 Jakarta Jakarta 1167 851595 Purwokerto Semarang

1114 811042 Medan Medan 1168 851596 Purwokerto Semarang

1115 811044 Bandung Bandung 1169 851597 Purwokerto Semarang

1116 811045 Semarang Semarang 1170 851598 Purwokerto Semarang

1117 811046 Palembang Palembang 1171 851599 Purwokerto Semarang

1118 811047 Jakarta Jakarta 1172 851600 Yogyakarta Semarang

1119 811048 Denpasar Denpasar 1173 851601 Yogyakarta Semarang

1120 811049 Makassar Makassar 1174 851602 Yogyakarta Semarang

1121 811051 Bandung Bandung 1175 851603 Yogyakarta Semarang

1122 811052 Tanjung Karang Tanjung Karang 1176 851604 Yogyakarta Semarang

1123 811054 Medan Medan 1177 851605 Yogyakarta Semarang

1124 811055 Surabaya Surabaya 1178 851606 Yogyakarta Semarang

1125 811056 Palembang Palembang 1179 851607 Yogyakarta Semarang

1126 811057 Menado Menado 1180 851608 Yogyakarta Semarang

1127 811058 Jakarta Jakarta 1181 851609 Yogyakarta Semarang

1128 811059 Jakarta Jakarta 1182 851610 Banda Aceh Banda Aceh

1129 811061 Malang Malang 1183 851611 Banda Aceh Banda Aceh

1130 8110 Surabaya Surabaya 1184 851612 Banda Aceh Banda Aceh

1131 811063 Solo Solo 1185 851613 Banda Aceh Banda Aceh

1132 811064 Medan Medan 1186 851614 Banda Aceh Banda Aceh

1133 811065 Medan Medan 1187 851615 Banda Aceh Banda Aceh

1134 811066 Jakarta Jakarta 1188 851616 Banda Aceh Banda Aceh

Page 101: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 47

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

1189 811067 Bandung Bandung 1243 851617 Banda Aceh Banda Aceh

1190 811068 Solo Solo 1244 851618 Banda Aceh Banda Aceh

1191 811069 Makassar Makassar 1245 851619 Banda Aceh Banda Aceh

1192 811070 Palu Makassar 1246 8510 Banda Aceh Banda Aceh

1193 811071 Balikpapan Balikpapan 1247 8511 Banda Aceh Banda Aceh

1194 811072 Tanjung Karang Tanjung Karang 1248 8512 Banda Aceh Banda Aceh

1195 811073 Pontianak Pontianak 1249 8513 Banda Aceh Banda Aceh

1196 811074 Surabaya Surabaya 1250 8514 Banda Aceh Banda Aceh

1197 811075 Banda Aceh Banda Aceh 1251 8515 Banda Aceh Banda Aceh

1198 811076 Jakarta Jakarta 1252 8516 Banda Aceh Banda Aceh

1199 811077 Jakarta Jakarta 1253 8517 Banda Aceh Banda Aceh

1200 811078 Jakarta Jakarta 1254 8518 Banda Aceh Banda Aceh

1201 811079 Semarang Semarang 1255 8519 Banda Aceh Banda Aceh

1202 811080 Denpasar Denpasar 1256 851630 Banda Aceh Banda Aceh

1203 811081 Banjarmasin Banjarmasin 1257 851631 Banda Aceh Banda Aceh

1204 811082 Pontianak Pontianak 1258 851632 Banda Aceh Banda Aceh

1205 811083 Makassar Makassar 1259 851633 Banda Aceh Banda Aceh

1206 811084 Menado Menado 1260 851634 Banda Aceh Banda Aceh

1207 811085 Makassar Makassar 1261 851635 Banda Aceh Banda Aceh

1208 811086 Pekanbaru Pekanbaru 1262 851636 Banda Aceh Banda Aceh

1209 811087 Cirebon Bandung 1263 851637 Banda Aceh Banda Aceh

1210 811088 Jakarta Jakarta 1264 851638 Banda Aceh Banda Aceh

1211 811089 Medan Medan 1265 851639 Banda Aceh Banda Aceh

1212 811120 Serang Jakarta 1266 851640 Medan Medan

1213 811121 Serang Jakarta 1267 851641 Medan Medan

1214 811122 Serang Jakarta 1268 851642 Medan Medan

1215 811123 Serang Jakarta 1269 851643 Medan Medan

1216 811124 Serang Jakarta 1270 851644 Medan Medan

1217 811125 Serang Jakarta 1271 851645 Medan Medan

1218 811126 Serang Jakarta 1272 851646 Medan Medan

1219 811127 Serang Jakarta 1273 851647 Medan Medan

1220 811128 Karawang Jakarta 1274 851648 Medan Medan

1221 811129 Karawang Jakarta 1275 851649 Medan Medan

1222 811200 Bandung Bandung 1276 851650 Medan Medan

1223 811201 Cirebon Bandung 1277 851651 Medan Medan

1224 811202 Cirebon Bandung 1278 851652 Medan Medan

1225 811203 Bandung Bandung 1279 851653 Medan Medan

1226 811204 Bandung Bandung 1280 851654 Medan Medan

1227 811205 Bandung Bandung 1281 851655 Medan Medan

1228 811206 Bandung Bandung 1282 851656 Medan Medan

1229 811207 Cianjur Bandung 1283 851657 Medan Medan

1230 811208 Bandung Bandung 1284 851658 Medan Medan

1231 811209 Bandung Bandung 1285 851659 Medan Medan

1232 811210 Bandung Bandung 1286 851660 Medan Medan

1233 811211 Tasikmalaya Bandung 1287 851661 Medan Medan

1234 811212 Tasikmalaya Bandung 1288 8516 Medan Medan

1235 811213 Bandung Bandung 1289 851663 Medan Medan

1236 811214 Bandung Bandung 1290 851664 Medan Medan

1237 811215 Bandung Bandung 1291 851665 Medan Medan

1238 811216 Bandung Bandung 1292 851666 Medan Medan

1239 811217 Bandung Bandung 1293 851667 Medan Medan

1240 811218 Bandung Bandung 1294 851668 Medan Medan

1241 811219 Bandung Bandung 1295 851669 Medan Medan

1242 811240 Cirebon Bandung 1296 851670 Medan Medan

Page 102: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 48

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

1297 811241 Cirebon Bandung 1351 851671 Medan Medan

1298 811242 Cirebon Bandung 1352 851672 Medan Medan

1299 811243 Cirebon Bandung 1353 851673 Medan Medan

1300 811244 Cirebon Bandung 1354 851674 Medan Medan

1301 811245 Bandung Bandung 1355 851675 Medan Medan

1302 811246 Bandung Bandung 1356 851676 Medan Medan

1303 811247 Bandung Bandung 1357 851677 Medan Medan

1304 811248 Bandung Bandung 1358 851678 Medan Medan

1305 811249 Bandung Bandung 1359 851679 Medan Medan

1306 811260 Purwokerto Semarang 1360 851680 Medan Medan

1307 811261 Purwokerto Semarang 1361 851681 Medan Medan

1308 8112 Purwokerto Semarang 1362 851682 Medan Medan

1309 811263 Solo Solo 1363 851683 Medan Medan

1310 811264 Solo Solo 1364 851684 Medan Medan

1311 811265 Solo Solo 1365 851685 Medan Medan

1312 811266 Yogyakarta Semarang 1366 851686 Medan Medan

1313 811267 Yogyakarta Semarang 1367 851687 Medan Medan

1314 811268 Yogyakarta Semarang 1368 851688 Medan Medan

1315 811269 Yogyakarta Semarang 1369 851689 Medan Medan

1316 811280 Semarang Semarang 1370 851690 Medan Medan

1317 811281 Purwokerto Semarang 1371 851691 Medan Medan

1318 811282 Yogyakarta Semarang 1372 851692 Medan Medan

1319 811283 Yogyakarta Semarang 1373 851693 Medan Medan

1320 811284 Solo Solo 1374 851694 Medan Medan

1321 811285 Solo Solo 1375 851695 Medan Medan

1322 811286 Yogyakarta Semarang 1376 851696 Medan Medan

1323 811287 Purwokerto Semarang 1377 851697 Medan Medan

1324 811288 Semarang Semarang 1378 851698 Medan Medan

1325 811289 Semarang Semarang 1379 851699 Medan Medan

1326 811290 Semarang Semarang 1380 851700 Palembang Palembang

1327 811291 Purwokerto Semarang 1381 851701 Palembang Palembang

1328 811292 Yogyakarta Semarang 1382 851702 Palembang Palembang

1329 811293 Yogyakarta Semarang 1383 851703 Palembang Palembang

1330 811294 Solo Solo 1384 851704 Palembang Palembang

1331 811295 Solo Solo 1385 851705 Palembang Palembang

1332 811296 Semarang Semarang 1386 851706 Palembang Palembang

1333 811297 Semarang Semarang 1387 851707 Palembang Palembang

1334 811298 Semarang Semarang 1388 851708 Palembang Palembang

1335 811299 Semarang Semarang 1389 851709 Palembang Palembang

1336 811300 Surabaya Surabaya 1390 851710 Palembang Palembang

1337 811301 Jember Surabaya 1391 851711 Palembang Palembang

1338 811302 Madiun Surabaya 1392 851712 Palembang Palembang

1339 811303 Malang Malang 1393 851713 Palembang Palembang

1340 811304 Surabaya Surabaya 1394 851714 Palembang Palembang

1341 811305 Surabaya Surabaya 1395 851715 Palembang Palembang

1342 811306 Surabaya Surabaya 1396 851716 Palembang Palembang

1343 811307 Surabaya Surabaya 1397 851717 Palembang Palembang

1344 811308 Surabaya Surabaya 1398 851718 Palembang Palembang

1345 811309 Surabaya Surabaya 1399 851719 Palembang Palembang

1346 811310 Surabaya Surabaya 1400 851720 Palembang Palembang

1347 811311 Surabaya Surabaya 1401 851721 Palembang Palembang

1348 811312 Surabaya Surabaya 1402 851722 Palembang Palembang

1349 811313 Malang Malang 1403 851723 Palembang Palembang

1350 811314 Surabaya Surabaya 1404 851724 Palembang Palembang

Page 103: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 49

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

1405 811315 Surabaya Surabaya 1459 851725 Palembang Palembang

1406 811316 Surabaya Surabaya 1460 851726 Palembang Palembang

1407 811317 Surabaya Surabaya 1461 851727 Palembang Palembang

1408 811318 Surabaya Surabaya 1462 851728 Palembang Palembang

1409 811319 Surabaya Surabaya 1463 851729 Palembang Palembang

1410 811330 Surabaya Surabaya 1464 851730 Palembang Palembang

1411 811331 Madiun Surabaya 1465 851731 Palembang Palembang

1412 811332 Surabaya Surabaya 1466 851732 Palembang Palembang

1413 811333 Surabaya Surabaya 1467 851733 Palembang Palembang

1414 811334 Surabaya Surabaya 1468 851734 Palembang Palembang

1415 811335 Surabaya Surabaya 1469 851735 Palembang Palembang

1416 811336 Surabaya Surabaya 1470 851736 Palembang Palembang

1417 811337 Surabaya Surabaya 1471 851737 Palembang Palembang

1418 811338 Surabaya Surabaya 1472 851738 Palembang Palembang

1419 811339 Surabaya Surabaya 1473 851739 Palembang Palembang

1420 811380 Denpasar Denpasar 1474 851740 Jambi Jambi

1421 811381 Kupang Kupang 1475 851741 Jambi Jambi

1422 811382 Kupang Kupang 1476 851742 Jambi Jambi

1423 811383 Kupang Kupang 1477 851743 Jambi Jambi

1424 811384 Kupang Kupang 1478 851744 Jambi Jambi

1425 811385 Denpasar Denpasar 1479 851745 Jambi Jambi

1426 811386 Denpasar Denpasar 1480 851746 Jambi Jambi

1427 811387 Denpasar Denpasar 1481 851747 Jambi Jambi

1428 811388 Denpasar Denpasar 1482 851748 Jambi Jambi

1429 811389 Denpasar Denpasar 1483 851749 Jambi Jambi

1430 811390 Mataram Denpasar 1484 851750 Jambi Jambi

1431 811391 Mataram Denpasar 1485 851751 Jambi Jambi

1432 811392 Denpasar Denpasar 1486 851752 Jambi Jambi

1433 811393 Denpasar Denpasar 1487 851753 Jambi Jambi

1434 811394 Denpasar Denpasar 1488 851754 Jambi Jambi

1435 811395 Denpasar Denpasar 1489 851755 Jambi Jambi

1436 811396 Denpasar Denpasar 1490 851756 Jambi Jambi

1437 811397 Denpasar Denpasar 1491 851757 Jambi Jambi

1438 811398 Denpasar Denpasar 1492 851758 Jambi Jambi

1439 811399 Denpasar Denpasar 1493 851759 Jambi Jambi

1440 811420 ParePare Makassar 1494 851760 Jambi Jambi

1441 811421 ParePare Makassar 1495 851761 Jambi Jambi

1442 811422 Rantepao Makassar 1496 8517 Jambi Jambi

1443 811423 Soroako Makassar 1497 851763 Jambi Jambi

1444 811424 ParePare Makassar 1498 851764 Jambi Jambi

1445 811425 ParePare Makassar 1499 851765 Jambi Jambi

1446 811426 ParePare Makassar 1500 851766 Jambi Jambi

1447 811427 ParePare Makassar 1501 851767 Jambi Jambi

1448 811428 ParePare Makassar 1502 851768 Jambi Jambi

1449 811429 ParePare Makassar 1503 851769 Jambi Jambi

1450 811480 Jayapura Jayapura 1504 851770 Tanjung Karang Tanjung Karang

1451 811481 Jayapura Jayapura 1505 851771 Tanjung Karang Tanjung Karang

1452 811482 Jayapura Jayapura 1506 851772 Tanjung Karang Tanjung Karang

1453 811483 Jayapura Jayapura 1507 851773 Tanjung Karang Tanjung Karang

1454 811484 Jayapura Jayapura 1508 851774 Tanjung Karang Tanjung Karang

1455 811485 Sorong Jayapura 1509 851775 Tanjung Karang Tanjung Karang

1456 811486 Sorong Jayapura 1510 851776 Tanjung Karang Tanjung Karang

1457 811487 Biak Jayapura 1511 851777 Tanjung Karang Tanjung Karang

1458 811488 Jayapura Jayapura 1512 851778 Tanjung Karang Tanjung Karang

Page 104: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 50

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

1513 811489 Jayapura Jayapura 1567 851779 Tanjung Karang Tanjung Karang

1514 811600 Medan Medan 1568 851780 Tanjung Karang Tanjung Karang

1515 811601 Pematang Siantar Medan 1569 851781 Tanjung Karang Tanjung Karang

1516 811602 Medan Medan 1570 851782 Tanjung Karang Tanjung Karang

1517 811603 Medan Medan 1571 851783 Tanjung Karang Tanjung Karang

1518 811604 Medan Medan 1572 851784 Tanjung Karang Tanjung Karang

1519 811605 Medan Medan 1573 851785 Tanjung Karang Tanjung Karang

1520 811606 Medan Medan 1574 851786 Tanjung Karang Tanjung Karang

1521 811607 Medan Medan 1575 851787 Tanjung Karang Tanjung Karang

1522 811608 Medan Medan 1576 851788 Tanjung Karang Tanjung Karang

1523 811609 Medan Medan 1577 851789 Tanjung Karang Tanjung Karang

1524 8110 Pematang Siantar Medan 1578 851790 Tanjung Karang Tanjung Karang

1525 8111 Pematang Siantar Medan 1579 851791 Tanjung Karang Tanjung Karang

1526 8112 Rantau Prapat Medan 1580 851792 Tanjung Karang Tanjung Karang

1527 8113 Rantau Prapat Medan 1581 851793 Tanjung Karang Tanjung Karang

1528 8114 Kabanjahe Medan 1582 851794 Tanjung Karang Tanjung Karang

1529 8115 Padang Sidempuan Medan 1583 851795 Tanjung Karang Tanjung Karang

1530 8116 Sibolga Medan 1584 851796 Tanjung Karang Tanjung Karang

1531 8117 Pangkalan Brandan Medan 1585 851797 Tanjung Karang Tanjung Karang

1532 8118 Kisaran Medan 1586 851798 Tanjung Karang Tanjung Karang

1533 8119 Kisaran Medan 1587 851799 Tanjung Karang Tanjung Karang

1534 811690 Pekanbaru Pekanbaru 1588 851800 Batam Batam

1535 811691 Batam Batam 1589 851801 Batam Batam

1536 811692 Batam Batam 1590 851802 Batam Batam

1537 811693 Batam Batam 1591 851803 Batam Batam

1538 811694 Batam Batam 1592 851804 Batam Batam

1539 811695 Batam Batam 1593 851805 Batam Batam

1540 811696 Batam Batam 1594 851806 Batam Batam

1541 811697 Batam Batam 1595 851807 Batam Batam

1542 811698 Batam Batam 1596 851808 Batam Batam

1543 811699 Batam Batam 1597 851809 Batam Batam

1544 811700 Batam Batam 1598 851810 Padang Padang

1545 811701 Batam Batam 1599 851811 Padang Padang

1546 811702 Batam Batam 1600 851812 Padang Padang

1547 811703 Batam Batam 1601 851813 Padang Padang

1548 811704 Batam Batam 1602 851814 Padang Padang

1549 811705 Batam Batam 1603 851815 Padang Padang

1550 811706 Dumai Pekanbaru 1604 851816 Padang Padang

1551 811707 Pekanbaru Pekanbaru 1605 851817 Padang Padang

1552 811708 Pekanbaru Pekanbaru 1606 851818 Padang Padang

1553 811709 Pekanbaru Pekanbaru 1607 851819 Padang Padang

1554 811710 Palembang Palembang 1608 851820 Padang Padang

1555 811711 Palembang Palembang 1609 851821 Padang Padang

1556 811712 Palembang Palembang 1610 851822 Padang Padang

1557 811713 Palembang Palembang 1611 851823 Padang Padang

1558 811714 Palembang Palembang 1612 851824 Padang Padang

1559 811715 Palembang Palembang 1613 851825 Padang Padang

1560 811716 Baturaja Palembang 1614 851826 Padang Padang

1561 811717 Pangkal Pinang Palembang 1615 851827 Padang Padang

1562 811718 Lubuk Linggau Palembang 1616 851828 Padang Padang

1563 811719 Palembang Palembang 1617 851829 Padang Padang

1564 811720 Tanjung Karang Tanjung Karang 1618 851830 Pekanbaru Pekanbaru

1565 811721 Tanjung Karang Tanjung Karang 1619 851831 Pekanbaru Pekanbaru

1566 811722 Tanjung Karang Tanjung Karang 1620 851832 Pekanbaru Pekanbaru

Page 105: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 51

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

1621 811723 Tanjung Karang Tanjung Karang 1675 851833 Pekanbaru Pekanbaru

1622 811724 Tanjung Karang Tanjung Karang 1676 851834 Pekanbaru Pekanbaru

1623 811725 Tanjung Karang Tanjung Karang 1677 851835 Pekanbaru Pekanbaru

1624 811726 Tanjung Karang Tanjung Karang 1678 851836 Pekanbaru Pekanbaru

1625 811727 Kotabumi Tanjung Karang 1679 851837 Pekanbaru Pekanbaru

1626 811728 Tanjung Karang Tanjung Karang 1680 851838 Pekanbaru Pekanbaru

1627 811729 Tanjung Karang Tanjung Karang 1681 851839 Pekanbaru Pekanbaru

1628 811750 Dumai Pekanbaru 1682 851840 Pekanbaru Pekanbaru

1629 811751 Pekanbaru Pekanbaru 1683 851841 Pekanbaru Pekanbaru

1630 811752 Pekanbaru Pekanbaru 1684 851842 Pekanbaru Pekanbaru

1631 811753 Pekanbaru Pekanbaru 1685 851843 Pekanbaru Pekanbaru

1632 811754 Pekanbaru Pekanbaru 1686 851844 Pekanbaru Pekanbaru

1633 811755 Pekanbaru Pekanbaru 1687 851845 Pekanbaru Pekanbaru

1634 811756 Pekanbaru Pekanbaru 1688 851846 Pekanbaru Pekanbaru

1635 811757 Pekanbaru Pekanbaru 1689 851847 Pekanbaru Pekanbaru

1636 811758 Pekanbaru Pekanbaru 1690 851848 Pekanbaru Pekanbaru

1637 811759 Pekanbaru Pekanbaru 1691 851849 Pekanbaru Pekanbaru

1638 811781 Palembang Palembang 1692 851850 Pekanbaru Pekanbaru

1639 811782 Palembang Palembang 1693 851851 Pekanbaru Pekanbaru

1640 811783 Palembang Palembang 1694 851852 Pekanbaru Pekanbaru

1641 811784 Palembang Palembang 1695 851853 Pekanbaru Pekanbaru

1642 811785 Palembang Palembang 1696 851854 Pekanbaru Pekanbaru

1643 811786 Palembang Palembang 1697 851855 Pekanbaru Pekanbaru

1644 811787 Palembang Palembang 1698 851856 Pekanbaru Pekanbaru

1645 811788 Palembang Palembang 1699 851857 Pekanbaru Pekanbaru

1646 811789 Palembang Palembang 1700 851858 Pekanbaru Pekanbaru

1647 812002 Jakarta Jakarta 1701 851859 Pekanbaru Pekanbaru

1648 812003 Denpasar Denpasar 1702 851860 Surabaya Surabaya

1649 812004 Jakarta Jakarta 1703 851861 Surabaya Surabaya

1650 812005 Jakarta Jakarta 1704 8518 Surabaya Surabaya

1651 812007 Banjarmasin Banjarmasin 1705 851863 Surabaya Surabaya

1652 812008 Padang Padang 1706 851864 Surabaya Surabaya

1653 812009 Jambi Jambi 1707 851865 Surabaya Surabaya

1654 812011 Jayapura Jayapura 1708 851866 Surabaya Surabaya

1655 812013 Banjarmasin Banjarmasin 1709 851867 Surabaya Surabaya

1656 812014 Balikpapan Balikpapan 1710 851868 Surabaya Surabaya

1657 812015 Makassar Makassar 1711 851869 Surabaya Surabaya

1658 812016 Pematang Siantar Medan 1712 851870 Surabaya Surabaya

1659 812020 Menado Menado 1713 851871 Surabaya Surabaya

1660 812021 Padang Padang 1714 851872 Surabaya Surabaya

1661 812022 Balikpapan Balikpapan 1715 851873 Surabaya Surabaya

1662 812023 Solo Solo 1716 851874 Surabaya Surabaya

1663 812024 Makassar Makassar 1717 851875 Surabaya Surabaya

1664 812025 Denpasar Denpasar 1718 851876 Surabaya Surabaya

1665 812026 Medan Medan 1719 851877 Surabaya Surabaya

1666 812027 Surabaya Surabaya 1720 851878 Surabaya Surabaya

1667 812028 Surabaya Surabaya 1721 851879 Surabaya Surabaya

1668 812029 Surabaya Surabaya 1722 851880 Jember Surabaya

1669 812030 Jakarta Jakarta 1723 851881 Jember Surabaya

1670 812031 Bandung Bandung 1724 851882 Jember Surabaya

1671 812032 Semarang Semarang 1725 851883 Jember Surabaya

1672 812033 Jakarta Jakarta 1726 851884 Jember Surabaya

1673 812034 Jakarta Jakarta 1727 851885 Jember Surabaya

1674 812035 Tanjung Karang Tanjung Karang 1728 851886 Jember Surabaya

Page 106: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 52

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

1729 812036 Medan Medan 1783 851887 Jember Surabaya

1730 812037 Medan Medan 1784 851888 Jember Surabaya

1731 812038 Palembang Palembang 1785 851889 Jember Surabaya

1732 812039 Surabaya Surabaya 1786 851890 Madiun Surabaya

1733 812040 Banjarmasin Banjarmasin 1787 851891 Madiun Surabaya

1734 812041 Balikpapan Balikpapan 1788 851892 Madiun Surabaya

1735 812042 Pontianak Pontianak 1789 851893 Madiun Surabaya

1736 812043 Batam Batam 1790 851894 Madiun Surabaya

1737 812044 Pematang Siantar Medan 1791 851895 Madiun Surabaya

1738 812045 Tanjung Karang Tanjung Karang 1792 851896 Madiun Surabaya

1739 812046 Balikpapan Balikpapan 1793 851897 Madiun Surabaya

1740 812047 Medan Medan 1794 851898 Madiun Surabaya

1741 812048 Surabaya Surabaya 1795 851899 Madiun Surabaya

1742 812049 Jakarta Jakarta 1796 851900 Malang Malang

1743 812053 Bandung Bandung 1797 851901 Malang Malang

1744 812054 Solo Solo 1798 851902 Malang Malang

1745 812055 Jambi Jambi 1799 851903 Malang Malang

1746 812056 Semarang Semarang 1800 851904 Malang Malang

1747 812057 Malang Malang 1801 851905 Malang Malang

1748 812058 Surabaya Surabaya 1802 851906 Malang Malang

1749 812059 Banda Aceh Banda Aceh 1803 851907 Malang Malang

1750 812061 Kupang Kupang 1804 851908 Malang Malang

1751 8120 Padang Padang 1805 851909 Malang Malang

1752 812063 Pekanbaru Pekanbaru 1806 851910 Malang Malang

1753 812067 Medan Medan 1807 851911 Malang Malang

1754 812068 Makassar Makassar 1808 851912 Malang Malang

1755 812069 Pekanbaru Pekanbaru 1809 851913 Malang Malang

1756 812070 Padang Padang 1810 851914 Malang Malang

1757 812071 Bandung Bandung 1811 851915 Malang Malang

1758 812072 Semarang Semarang 1812 851916 Malang Malang

1759 812073 Makassar Makassar 1813 851917 Malang Malang

1760 812074 Denpasar Denpasar 1814 851918 Malang Malang

1761 812075 Pontianak Pontianak 1815 851919 Malang Malang

1762 812076 Medan Medan 1816 851920 Bandung Bandung

1763 812077 Makassar Makassar 1817 851921 Bandung Bandung

1764 812078 Medan Medan 1818 851922 Bandung Bandung

1765 812079 Palembang Palembang 1819 851923 Bandung Bandung

1766 812080 Palembang Palembang 1820 851924 Bandung Bandung

1767 812081 Bandung Bandung 1821 851925 Bandung Bandung

1768 812082 Pekanbaru Pekanbaru 1822 851926 Bandung Bandung

1769 812083 Semarang Semarang 1823 851927 Bandung Bandung

1770 812084 Menado Menado 1824 851928 Bandung Bandung

1771 812086 Timika Timika 1825 851929 Bandung Bandung

1772 812087 Bandung Bandung 1826 851930 Bandung Bandung

1773 812088 Pekanbaru Pekanbaru 1827 851931 Bandung Bandung

1774 812089 Jakarta Jakarta 1828 851932 Bandung Bandung

1775 812090 Jakarta Jakarta 1829 851933 Bandung Bandung

1776 812094 Jakarta Jakarta 1830 851934 Bandung Bandung

1777 812120 Serang Jakarta 1831 851935 Bandung Bandung

1778 812121 Serang Jakarta 1832 851936 Bandung Bandung

1779 812122 Serang Jakarta 1833 851937 Bandung Bandung

1780 812123 Serang Jakarta 1834 851938 Bandung Bandung

1781 812124 Serang Jakarta 1835 851939 Bandung Bandung

1782 812125 Serang Jakarta 1836 851940 Tasikmalaya Bandung

Page 107: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 53

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

1837 812126 Serang Jakarta 1891 851941 Tasikmalaya Bandung

1838 812127 Serang Jakarta 1892 851942 Tasikmalaya Bandung

1839 812128 Karawang Jakarta 1893 851943 Tasikmalaya Bandung

1840 812129 Karawang Jakarta 1894 851944 Tasikmalaya Bandung

1841 812150 Solo Solo 1895 851945 Tasikmalaya Bandung

1842 812151 Solo Solo 1896 851946 Tasikmalaya Bandung

1843 812152 Solo Solo 1897 851947 Tasikmalaya Bandung

1844 812153 Solo Solo 1898 851948 Tasikmalaya Bandung

1845 812154 Solo Solo 1899 851949 Tasikmalaya Bandung

1846 812155 Yogyakarta Semarang 1900 851950 Cirebon Bandung

1847 812156 Yogyakarta Semarang 1901 851951 Cirebon Bandung

1848 812157 Yogyakarta Semarang 1902 851952 Cirebon Bandung

1849 812158 Yogyakarta Semarang 1903 851953 Cirebon Bandung

1850 812159 Yogyakarta Semarang 1904 851954 Cirebon Bandung

1851 812220 Cirebon Bandung 1905 851955 Cirebon Bandung

1852 812221 Cirebon Bandung 1906 851956 Cirebon Bandung

1853 812222 Bandung Bandung 1907 851957 Cirebon Bandung

1854 812223 Bandung Bandung 1908 851958 Cirebon Bandung

1855 812224 Bandung Bandung 1909 851959 Cirebon Bandung

1856 812225 Bandung Bandung 1910 851960 Cirebon Bandung

1857 812226 Bandung Bandung 1911 851961 Cirebon Bandung

1858 812227 Cianjur Bandung 1912 8519 Cirebon Bandung

1859 812228 Tasikmalaya Bandung 1913 851963 Cirebon Bandung

1860 812229 Tasikmalaya Bandung 1914 851964 Cirebon Bandung

1861 812250 Semarang Semarang 1915 851965 Cirebon Bandung

1862 812251 Semarang Semarang 1916 851966 Cirebon Bandung

1863 812252 Semarang Semarang 1917 851967 Cirebon Bandung

1864 812253 Semarang Semarang 1918 851968 Cirebon Bandung

1865 812254 Semarang Semarang 1919 851969 Cirebon Bandung

1866 812255 Semarang Semarang 1920 851970 Ambon Ambon

1867 812256 Semarang Semarang 1921 851971 Ambon Ambon

1868 812257 Semarang Semarang 1922 851972 Ambon Ambon

1869 812258 Solo Solo 1923 851973 Ambon Ambon

1870 812259 Solo Solo 1924 851974 Ambon Ambon

1871 812260 Solo Solo 1925 851975 Ambon Ambon

1872 812261 Solo Solo 1926 851976 Ambon Ambon

1873 8122 Solo Solo 1927 851977 Ambon Ambon

1874 812263 Solo Solo 1928 851978 Ambon Ambon

1875 812264 Solo Solo 1929 851979 Ambon Ambon

1876 812265 Solo Solo 1930 851980 Timika Timika

1877 812266 Purwokerto Semarang 1931 851981 Timika Timika

1878 812267 Purwokerto Semarang 1932 851982 Timika Timika

1879 812268 Solo Solo 1933 851983 Timika Timika

1880 812269 Yogyakarta Semarang 1934 851984 Timika Timika

1881 812290 Semarang Semarang 1935 851985 Timika Timika

1882 812291 Semarang Semarang 1936 851986 Timika Timika

1883 812292 Semarang Semarang 1937 851987 Timika Timika

1884 812293 Semarang Semarang 1938 851988 Timika Timika

1885 812294 Yogyakarta Semarang 1939 851989 Timika Timika

1886 812295 Yogyakarta Semarang 1940 851990 Jayapura Jayapura

1887 812296 Yogyakarta Semarang 1941 851991 Jayapura Jayapura

1888 812297 Solo Solo 1942 851992 Jayapura Jayapura

1889 812298 Solo Solo 1943 851993 Jayapura Jayapura

1890 812299 Purwokerto Semarang 1944 851994 Jayapura Jayapura

Page 108: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 54

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

1945 812340 Madiun Surabaya 1999 851995 Jayapura Jayapura

1946 812341 Madiun Surabaya 2000 851996 Jayapura Jayapura

1947 812342 Madiun Surabaya 2001 851997 Jayapura Jayapura

1948 812343 Madiun Surabaya 2002 851998 Jayapura Jayapura

1949 812344 Madiun Surabaya 2003 851999 Jayapura Jayapura

1950 812345 Jember Surabaya 2004 852000 Semarang Semarang

1951 812346 Jember Surabaya 2005 852001 Semarang Semarang

1952 812347 Jember Surabaya 2006 852002 Semarang Semarang

1953 812348 Jember Surabaya 2007 852003 Semarang Semarang

1954 812349 Jember Surabaya 2008 852004 Semarang Semarang

1955 812370 Mataram Denpasar 2009 852005 Semarang Semarang

1956 812371 Mataram Denpasar 2010 852006 Semarang Semarang

1957 812372 Mataram Denpasar 2011 852007 Semarang Semarang

1958 812373 Mataram Denpasar 2012 852008 Semarang Semarang

1959 812374 Mataram Denpasar 2013 852009 Semarang Semarang

1960 812375 Mataram Denpasar 2014 852010 Semarang Semarang

1961 812376 Mataram Denpasar 2015 852011 Semarang Semarang

1962 812377 Mataram Denpasar 2016 852012 Semarang Semarang

1963 812378 Mataram Denpasar 2017 852013 Semarang Semarang

1964 812379 Kupang Kupang 2018 852014 Semarang Semarang

1965 812380 Denpasar Denpasar 2019 852015 Semarang Semarang

1966 812381 Denpasar Denpasar 2020 852016 Semarang Semarang

1967 812383 Denpasar Denpasar 2021 852017 Semarang Semarang

1968 812384 Denpasar Denpasar 2022 852018 Semarang Semarang

1969 812385 Denpasar Denpasar 2023 852019 Semarang Semarang

1970 812386 Denpasar Denpasar 2024 852020 Surabaya Surabaya

1971 812387 Denpasar Denpasar 2025 852021 Surabaya Surabaya

1972 812388 Denpasar Denpasar 2026 852022 Surabaya Surabaya

1973 812389 Denpasar Denpasar 2027 852023 Surabaya Surabaya

1974 812450 Palu Makassar 2028 852024 Surabaya Surabaya

1975 812451 Palu Makassar 2029 852025 Surabaya Surabaya

1976 812452 Palu Makassar 2030 852026 Surabaya Surabaya

1977 812453 Palu Makassar 2031 852027 Surabaya Surabaya

1978 812454 Palu Makassar 2032 852028 Surabaya Surabaya

1979 812455 Kendari Makassar 2033 852029 Surabaya Surabaya

1980 812456 Kendari Makassar 2034 852030 Surabaya Surabaya

1981 812457 Kendari Makassar 2035 852031 Surabaya Surabaya

1982 812458 Kendari Makassar 2036 852032 Surabaya Surabaya

1983 812459 Kendari Makassar 2037 852033 Surabaya Surabaya

1984 812470 Ambon Ambon 2038 852034 Surabaya Surabaya

1985 812471 Ambon Ambon 2039 852035 Surabaya Surabaya

1986 812472 Ambon Ambon 2040 852036 Surabaya Surabaya

1987 812473 Ambon Ambon 2041 852037 Surabaya Surabaya

1988 812474 Ambon Ambon 2042 852038 Surabaya Surabaya

1989 812475 Ternate Menado 2043 852039 Surabaya Surabaya

1990 812476 Menado Menado 2044 852040 Surabaya Surabaya

1991 812477 Menado Menado 2045 852041 Surabaya Surabaya

1992 812478 Menado Menado 2046 852042 Surabaya Surabaya

1993 812479 Menado Menado 2047 852043 Surabaya Surabaya

1994 812480 Jayapura Jayapura 2048 852044 Surabaya Surabaya

1995 812481 Jayapura Jayapura 2049 852045 Surabaya Surabaya

1996 812484 Jayapura Jayapura 2050 852046 Surabaya Surabaya

1997 812485 Jayapura Jayapura 2051 852047 Surabaya Surabaya

1998 812486 Jayapura Jayapura 2052 852048 Surabaya Surabaya

Page 109: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 55

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

2053 812487 Jayapura Jayapura 2107 852049 Surabaya Surabaya

2054 812488 Jayapura Jayapura 2108 852050 Denpasar Denpasar

2055 812489 Jayapura Jayapura 2109 852051 Denpasar Denpasar

2056 812500 Banjarmasin Banjarmasin 2110 852052 Denpasar Denpasar

2057 812501 Banjarmasin Banjarmasin 2111 852053 Denpasar Denpasar

2058 812502 Banjarmasin Banjarmasin 2112 852054 Denpasar Denpasar

2059 812503 Banjarmasin Banjarmasin 2113 852055 Denpasar Denpasar

2060 812504 Banjarmasin Banjarmasin 2114 852056 Denpasar Denpasar

2061 812505 Banjarmasin Banjarmasin 2115 852057 Denpasar Denpasar

2062 812506 Banjarmasin Banjarmasin 2116 852058 Denpasar Denpasar

2063 812507 Banjarmasin Banjarmasin 2117 852059 Denpasar Denpasar

2064 812508 Palangkaraya Banjarmasin 2118 852060 Medan Medan

2065 812509 Palangkaraya Banjarmasin 2119 852061 Medan Medan

2066 812510 Banjarmasin Banjarmasin 2120 8520 Medan Medan

2067 812511 Banjarmasin Banjarmasin 2121 852063 Medan Medan

2068 812512 Banjarmasin Banjarmasin 2122 852064 Medan Medan

2069 812513 Banjarmasin Banjarmasin 2123 852065 Medan Medan

2070 812514 Palangkaraya Banjarmasin 2124 852066 Medan Medan

2071 812515 Palangkaraya Banjarmasin 2125 852067 Medan Medan

2072 812516 Palangkaraya Banjarmasin 2126 852068 Medan Medan

2073 812517 Banjarmasin Banjarmasin 2127 852069 Medan Medan

2074 812518 Banjarmasin Banjarmasin 2128 852070 Medan Medan

2075 812519 Banjarmasin Banjarmasin 2129 852071 Medan Medan

2076 8120 Pematang Siantar Medan 2130 852072 Medan Medan

2077 8121 Pematang Siantar Medan 2131 852073 Medan Medan

2078 8122 Rantau Prapat Medan 2132 852074 Medan Medan

2079 8123 Rantau Prapat Medan 2133 852075 Medan Medan

2080 8124 Padang Sidempuan Medan 2134 852076 Medan Medan

2081 8125 Padang Sidempuan Medan 2135 852077 Medan Medan

2082 8126 Sibolga Medan 2136 852078 Medan Medan

2083 8128 Kisaran Medan 2137 852079 Medan Medan

2084 8129 Kisaran Medan 2138 852080 Palembang Palembang

2085 812660 Padang Padang 2139 852081 Palembang Palembang

2086 812661 Padang Padang 2140 852082 Palembang Palembang

2087 8126 Padang Padang 2141 852083 Palembang Palembang

2088 812663 Padang Padang 2142 852084 Palembang Palembang

2089 812664 Padang Padang 2143 852085 Palembang Palembang

2090 812665 Padang Padang 2144 852086 Palembang Palembang

2091 812666 Padang Padang 2145 852087 Palembang Palembang

2092 812667 Padang Padang 2146 852088 Palembang Palembang

2093 812668 Padang Padang 2147 852089 Palembang Palembang

2094 812669 Bukit Tinggi Padang 2148 852090 Palembang Palembang

2095 812710 Palembang Palembang 2149 852091 Palembang Palembang

2096 812711 Palembang Palembang 2150 852092 Palembang Palembang

2097 812712 Palembang Palembang 2151 852093 Palembang Palembang

2098 812713 Palembang Palembang 2152 852094 Palembang Palembang

2099 812714 Palembang Palembang 2153 852095 Palembang Palembang

2100 812715 Palembang Palembang 2154 852096 Palembang Palembang

2101 812716 Baturaja Palembang 2155 852097 Palembang Palembang

2102 812717 Pangkal Pinang Palembang 2156 852098 Palembang Palembang

2103 812718 Lubuk Linggau Palembang 2157 852099 Palembang Palembang

2104 812719 Muara Enim Palembang 2158 852120 Serang Jakarta

2105 812720 Tanjung Karang Tanjung Karang 2159 852121 Serang Jakarta

2106 812721 Tanjung Karang Tanjung Karang 2160 852122 Serang Jakarta

Page 110: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 56

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

2161 812722 Tanjung Karang Tanjung Karang 2215 852123 Serang Jakarta

2162 812723 Tanjung Karang Tanjung Karang 2216 852124 Serang Jakarta

2163 812724 Tanjung Karang Tanjung Karang 2217 852125 Bogor Jakarta

2164 812725 Tanjung Karang Tanjung Karang 2218 852126 Bogor Jakarta

2165 812726 Tanjung Karang Tanjung Karang 2219 852127 Bogor Jakarta

2166 812727 Tanjung Karang Tanjung Karang 2220 852128 Bogor Jakarta

2167 812728 Tanjung Karang Tanjung Karang 2221 852129 Bogor Jakarta

2168 812729 Kotabumi Tanjung Karang 2222 852260 Semarang Semarang

2169 812750 Dumai Pekanbaru 2223 852261 Semarang Semarang

2170 812751 Pekanbaru Pekanbaru 2224 8522 Semarang Semarang

2171 812752 Pekanbaru Pekanbaru 2225 852263 Semarang Semarang

2172 812753 Pekanbaru Pekanbaru 2226 852264 Semarang Semarang

2173 812754 Pekanbaru Pekanbaru 2227 852265 Pekalongan Semarang

2174 812755 Pekanbaru Pekanbaru 2228 852266 Pekalongan Semarang

2175 812756 Pekanbaru Pekanbaru 2229 852267 Pekalongan Semarang

2176 812757 Pekanbaru Pekanbaru 2230 852268 Pekalongan Semarang

2177 812758 Pekanbaru Pekanbaru 2231 852269 Pekalongan Semarang

2178 812759 Dumai Pekanbaru 2232 852330 Malang Malang

2179 812790 Tanjung Karang Tanjung Karang 2233 852331 Malang Malang

2180 812791 Tanjung Karang Tanjung Karang 2234 852332 Malang Malang

2181 812792 Tanjung Karang Tanjung Karang 2235 852333 Malang Malang

2182 812793 Tanjung Karang Tanjung Karang 2236 852334 Malang Malang

2183 812794 Tanjung Karang Tanjung Karang 2237 852335 Madiun Surabaya

2184 812795 Tanjung Karang Tanjung Karang 2238 852336 Madiun Surabaya

2185 812796 Tanjung Karang Tanjung Karang 2239 852337 Madiun Surabaya

2186 812797 Tanjung Karang Tanjung Karang 2240 852338 Madiun Surabaya

2187 812798 Kotabumi Tanjung Karang 2241 852339 Madiun Surabaya

2188 812799 Kotabumi Tanjung Karang 2242 852390 Kupang Kupang

2189 813010 Jakarta Jakarta 2243 852391 Kupang Kupang

2190 813011 Jakarta Jakarta 2244 852392 Kupang Kupang

2191 813012 Jakarta Jakarta 2245 852393 Kupang Kupang

2192 813013 Jakarta Jakarta 2246 852394 Kupang Kupang

2193 813014 Jakarta Jakarta 2247 852395 Mataram Denpasar

2194 813015 Jakarta Jakarta 2248 852396 Mataram Denpasar

2195 813016 Jakarta Jakarta 2249 852397 Mataram Denpasar

2196 813017 Jakarta Jakarta 2250 852398 Mataram Denpasar

2197 813018 Jakarta Jakarta 2251 852399 Mataram Denpasar

2198 813019 Jakarta Jakarta 2252 852410 Palu Makassar

2199 813020 Medan Medan 2253 852411 Palu Makassar

2200 813021 Medan Medan 2254 852412 Palu Makassar

2201 813022 Medan Medan 2255 852413 Palu Makassar

2202 813023 Medan Medan 2256 852414 Palu Makassar

2203 813024 Medan Medan 2257 852415 Kendari Makassar

2204 813025 Medan Medan 2258 852416 Kendari Makassar

2205 813026 Banda Aceh Banda Aceh 2259 852417 Kendari Makassar

2206 813027 Banda Aceh Banda Aceh 2260 852418 Kendari Makassar

2207 813028 Banda Aceh Banda Aceh 2261 852419 Kendari Makassar

2208 813029 Banda Aceh Banda Aceh 2262 852430 Ambon Ambon

2209 813030 Tanjung Karang Tanjung Karang 2263 852431 Ambon Ambon

2210 813031 Tanjung Karang Tanjung Karang 2264 852432 Ambon Ambon

2211 813032 Tanjung Karang Tanjung Karang 2265 852433 Ambon Ambon

2212 813033 Tanjung Karang Tanjung Karang 2266 852434 Ambon Ambon

2213 813034 Tanjung Karang Tanjung Karang 2267 852435 Ambon Ambon

2214 813040 Makassar Makassar 2268 852436 Ambon Ambon

Page 111: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 57

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

2269 813041 Makassar Makassar 2323 852437 Ambon Ambon

2270 813042 Makassar Makassar 2324 852438 Ambon Ambon

2271 813043 Makassar Makassar 2325 852439 Ambon Ambon

2272 813044 Makassar Makassar 2326 852440 Jayapura Jayapura

2273 813045 Makassar Makassar 2327 852441 Jayapura Jayapura

2274 813046 Makassar Makassar 2328 852442 Jayapura Jayapura

2275 813047 Makassar Makassar 2329 852443 Jayapura Jayapura

2276 813048 Makassar Makassar 2330 852444 Jayapura Jayapura

2277 813049 Makassar Makassar 2331 852445 Jayapura Jayapura

2278 813050 Kendari Makassar 2332 852446 Jayapura Jayapura

2279 813051 Kendari Makassar 2333 852447 Jayapura Jayapura

2280 813052 Kendari Makassar 2334 852448 Timika Timika

2281 813110 Jakarta Jakarta 2335 852449 Timika Timika

2282 813111 Jakarta Jakarta 2336 852460 Balikpapan Balikpapan

2283 813112 Jakarta Jakarta 2337 852461 Balikpapan Balikpapan

2284 813113 Jakarta Jakarta 2338 8524 Balikpapan Balikpapan

2285 813114 Jakarta Jakarta 2339 852463 Balikpapan Balikpapan

2286 813115 Jakarta Jakarta 2340 852464 Balikpapan Balikpapan

2287 813116 Jakarta Jakarta 2341 852465 Balikpapan Balikpapan

2288 813117 Bogor Jakarta 2342 852466 Balikpapan Balikpapan

2289 813118 Bogor Jakarta 2343 852467 Samarinda Balikpapan

2290 813119 Bogor Jakarta 2344 852468 Samarinda Balikpapan

2291 813120 Cirebon Bandung 2345 852469 Samarinda Balikpapan

2292 813121 Cirebon Bandung 2346 852490 Palangkaraya Banjarmasin

2293 813122 Cirebon Bandung 2347 852491 Palangkaraya Banjarmasin

2294 813123 Cirebon Bandung 2348 852492 Palangkaraya Banjarmasin

2295 813124 Cirebon Bandung 2349 852493 Banjarmasin Banjarmasin

2296 813125 Tasikmalaya Bandung 2350 852494 Banjarmasin Banjarmasin

2297 813126 Tasikmalaya Bandung 2351 852495 Banjarmasin Banjarmasin

2298 813127 Tasikmalaya Bandung 2352 852496 Banjarmasin Banjarmasin

2299 813128 Tasikmalaya Bandung 2353 852497 Banjarmasin Banjarmasin

2300 813129 Tasikmalaya Bandung 2354 852498 Banjarmasin Banjarmasin

2301 813130 Cirebon Bandung 2355 852499 Banjarmasin Banjarmasin

2302 813131 Cirebon Bandung 2356 852520 Pontianak Pontianak

2303 813132 Cirebon Bandung 2357 852521 Pontianak Pontianak

2304 813133 Cirebon Bandung 2358 852522 Pontianak Pontianak

2305 813134 Cirebon Bandung 2359 852523 Pontianak Pontianak

2306 813135 Cirebon Bandung 2360 852524 Pontianak Pontianak

2307 813136 Tasikmalaya Bandung 2361 852525 Pontianak Pontianak

2308 813137 Tasikmalaya Bandung 2362 852526 Pontianak Pontianak

2309 813138 Tasikmalaya Bandung 2363 852527 Palangkaraya Banjarmasin

2310 813139 Tasikmalaya Bandung 2364 852528 Palangkaraya Banjarmasin

2311 813260 Semarang Semarang 2365 852529 Palangkaraya Banjarmasin

2312 813261 Semarang Semarang 2366 852530 Kupang Kupang

2313 8132 Semarang Semarang 2367 852531 Kupang Kupang

2314 813263 Semarang Semarang 2368 852532 Kupang Kupang

2315 813264 Semarang Semarang 2369 852533 Kupang Kupang

2316 813265 Semarang Semarang 2370 852534 Kupang Kupang

2317 813266 Semarang Semarang 2371 852535 Mataram Denpasar

2318 813267 Semarang Semarang 2372 852536 Mataram Denpasar

2319 813268 Pekalongan Semarang 2373 852537 Mataram Denpasar

2320 813269 Pekalongan Semarang 2374 852538 Mataram Denpasar

2321 813390 Kupang Kupang 2375 852539 Mataram Denpasar

2322 813391 Kupang Kupang 2376 852540 Jayapura Jayapura

Page 112: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 58

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

2377 813392 Kupang Kupang 2431 852541 Jayapura Jayapura

2378 813393 Kupang Kupang 2432 852542 Jayapura Jayapura

2379 813394 Kupang Kupang 2433 852543 Jayapura Jayapura

2380 813395 Mataram Denpasar 2434 852544 Jayapura Jayapura

2381 813396 Mataram Denpasar 2435 852545 Jayapura Jayapura

2382 813397 Mataram Denpasar 2436 852546 Jayapura Jayapura

2383 813398 Mataram Denpasar 2437 852547 Jayapura Jayapura

2384 813399 Mataram Denpasar 2438 852548 Timika Timika

2385 813400 Menado Menado 2439 852549 Timika Timika

2386 813401 Menado Menado 2440 852590 Malang Malang

2387 813402 Menado Menado 2441 852591 Malang Malang

2388 813403 Menado Menado 2442 852592 Malang Malang

2389 813404 Menado Menado 2443 852593 Malang Malang

2390 813405 Menado Menado 2444 852594 Malang Malang

2391 813406 Menado Menado 2445 852595 Madiun Surabaya

2392 813407 Menado Menado 2446 852596 Madiun Surabaya

2393 813408 Menado Menado 2447 852597 Madiun Surabaya

2394 813409 Ternate Menado 2448 852598 Madiun Surabaya

2395 813410 Palu Makassar 2449 852599 Madiun Surabaya

2396 813411 Palu Makassar 2450 852650 Pekanbaru Pekanbaru

2397 813412 Palu Makassar 2451 852651 Dumai Pekanbaru

2398 813413 Palu Makassar 2452 852652 Pekanbaru Pekanbaru

2399 813414 Palu Makassar 2453 852653 Pekanbaru Pekanbaru

2400 813415 Kendari Makassar 2454 852654 Pekanbaru Pekanbaru

2401 813416 Kendari Makassar 2455 852655 Pekanbaru Pekanbaru

2402 813417 Kendari Makassar 2456 852656 Pekanbaru Pekanbaru

2403 813418 Kendari Makassar 2457 852657 Pekanbaru Pekanbaru

2404 813419 Kendari Makassar 2458 852658 Pekanbaru Pekanbaru

2405 813430 Ambon Ambon 2459 852659 Pekanbaru Pekanbaru

2406 813431 Ambon Ambon 2460 852910 Purwokerto Semarang

2407 813432 Ambon Ambon 2461 852911 Purwokerto Semarang

2408 813433 Ambon Ambon 2462 852912 Purwokerto Semarang

2409 813434 Ambon Ambon 2463 852913 Purwokerto Semarang

2410 813435 Makassar Makassar 2464 852914 Purwokerto Semarang

2411 813436 Makassar Makassar 2465 852915 Purwokerto Semarang

2412 813437 Makassar Makassar 2466 852916 Purwokerto Semarang

2413 813438 Makassar Makassar 2467 852917 Purwokerto Semarang

2414 813439 Makassar Makassar 2468 852918 Purwokerto Semarang

2415 813460 Balikpapan Balikpapan 2469 852919 Purwokerto Semarang

2416 813461 Balikpapan Balikpapan 2470 852950 Bandung Bandung

2417 8134 Balikpapan Balikpapan 2471 852951 Bandung Bandung

2418 813463 Balikpapan Balikpapan 2472 852952 Bandung Bandung

2419 813464 Balikpapan Balikpapan 2473 852953 Bandung Bandung

2420 813465 Balikpapan Balikpapan 2474 852954 Bandung Bandung

2421 813466 Balikpapan Balikpapan 2475 852955 Cirebon Bandung

2422 813467 Samarinda Balikpapan 2476 852956 Cirebon Bandung

2423 813468 Samarinda Balikpapan 2477 852957 Cirebon Bandung

2424 813469 Samarinda Balikpapan 2478 852958 Cirebon Bandung

2425 813490 Palangkaraya Banjarmasin 2479 852959 Cirebon Bandung

2426 813491 Palangkaraya Banjarmasin 2480 853160 Bandung Bandung

2427 813492 Palangkaraya Banjarmasin 2481 853161 Bandung Bandung

2428 813493 Banjarmasin Banjarmasin 2482 8531 Cirebon Bandung

2429 813494 Banjarmasin Banjarmasin 2483 853163 Cirebon Bandung

2430 813495 Banjarmasin Banjarmasin 2484 853164 Cirebon Bandung

Page 113: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 59

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

2485 813496 Banjarmasin Banjarmasin 2539 853165 Cirebon Bandung

2486 813497 Banjarmasin Banjarmasin 2540 853166 Cirebon Bandung

2487 813498 Banjarmasin Banjarmasin 2541 853167 Cirebon Bandung

2488 813499 Banjarmasin Banjarmasin 2542 853168 Cirebon Bandung

2489 813520 Pontianak Pontianak 2543 853169 Cirebon Bandung

2490 813521 Pontianak Pontianak 2544 853260 Semarang Semarang

2491 813522 Pontianak Pontianak 2545 853261 Semarang Semarang

2492 813523 Pontianak Pontianak 2546 8532 Semarang Semarang

2493 813524 Pontianak Pontianak 2547 853263 Semarang Semarang

2494 813525 Pontianak Pontianak 2548 853264 Semarang Semarang

2495 813526 Pontianak Pontianak 2549 853265 Semarang Semarang

2496 813527 Palangkaraya Banjarmasin 2550 853266 Pekalongan Semarang

2497 813528 Palangkaraya Banjarmasin 2551 853267 Pekalongan Semarang

2498 813529 Palangkaraya Banjarmasin 2552 853268 Pekalongan Semarang

2499 813530 Denpasar Denpasar 2553 853269 Pekalongan Semarang

2500 813531 Denpasar Denpasar 2554 853280 Yogyakarta Semarang

2501 813532 Denpasar Denpasar 2555 853281 Yogyakarta Semarang

2502 813533 Denpasar Denpasar 2556 853282 Yogyakarta Semarang

2503 813534 Mataram Denpasar 2557 853283 Yogyakarta Semarang

2504 813535 Mataram Denpasar 2558 853284 Yogyakarta Semarang

2505 813536 Mataram Denpasar 2559 853285 Yogyakarta Semarang

2506 813537 Kupang Kupang 2560 853286 Yogyakarta Semarang

2507 813538 Kupang Kupang 2561 853287 Pekalongan Semarang

2508 813539 Kupang Kupang 2562 853288 Pekalongan Semarang

2509 813540 Timika Timika 2563 853289 Pekalongan Semarang

2510 813541 Timika Timika 2564 853290 Solo Solo

2511 813542 Palu Makassar 2565 853291 Solo Solo

2512 813543 Palu Makassar 2566 853292 Solo Solo

2513 813544 Palu Makassar 2567 853293 Solo Solo

2514 813545 Palu Makassar 2568 853294 Solo Solo

2515 813546 Makassar Makassar 2569 853295 Pekalongan Semarang

2516 813547 Makassar Makassar 2570 853296 Pekalongan Semarang

2517 813548 Makassar Makassar 2571 853297 Pekalongan Semarang

2518 813549 Makassar Makassar 2572 853298 Pekalongan Semarang

2519 8130 Medan Medan 2573 853299 Pekalongan Semarang

2520 8131 Medan Medan 2574 853330 Kupang Kupang

2521 8132 Medan Medan 2575 853331 Kupang Kupang

2522 8133 Medan Medan 2576 853332 Kupang Kupang

2523 8134 Medan Medan 2577 853333 Kupang Kupang

2524 8135 Banda Aceh Banda Aceh 2578 853334 Kupang Kupang

2525 8136 Banda Aceh Banda Aceh 2579 853335 Mataram Denpasar

2526 8137 Banda Aceh Banda Aceh 2580 853336 Mataram Denpasar

2527 8138 Banda Aceh Banda Aceh 2581 853337 Mataram Denpasar

2528 8139 Banda Aceh Banda Aceh 2582 853338 Mataram Denpasar

2529 813650 Pekanbaru Pekanbaru 2583 853339 Mataram Denpasar

2530 813651 Dumai Pekanbaru 2584 853360 Jember Surabaya

2531 813652 Pekanbaru Pekanbaru 2585 853361 Jember Surabaya

2532 813653 Pekanbaru Pekanbaru 2586 8533 Jember Surabaya

2533 813654 Pekanbaru Pekanbaru 2587 853363 Jember Surabaya

2534 813655 Pekanbaru Pekanbaru 2588 853364 Jember Surabaya

2535 813656 Pekanbaru Pekanbaru 2589 853365 Jember Surabaya

2536 813657 Pekanbaru Pekanbaru 2590 853366 Madiun Surabaya

2537 813658 Pekanbaru Pekanbaru 2591 853367 Madiun Surabaya

2538 813659 Pekanbaru Pekanbaru 2592 853368 Madiun Surabaya

Page 114: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 60

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

2593 813770 Banda Aceh Banda Aceh 2647 853369 Madiun Surabaya

2594 813771 Banda Aceh Banda Aceh 2648 853390 Kupang Kupang

2595 813772 Banda Aceh Banda Aceh 2649 853391 Kupang Kupang

2596 813773 Banda Aceh Banda Aceh 2650 853392 Kupang Kupang

2597 813774 Banda Aceh Banda Aceh 2651 853393 Kupang Kupang

2598 813775 Palembang Palembang 2652 853394 Kupang Kupang

2599 813776 Palembang Palembang 2653 853395 Mataram Denpasar

2600 813777 Palembang Palembang 2654 853396 Mataram Denpasar

2601 813778 Palembang Palembang 2655 853397 Mataram Denpasar

2602 813779 Palembang Palembang 2656 853398 Mataram Denpasar

2603 813910 Purwokerto Semarang 2657 853399 Mataram Denpasar

2604 813911 Purwokerto Semarang 2658 853410 Palu Makassar

2605 813912 Purwokerto Semarang 2659 853411 Palu Makassar

2606 813913 Purwokerto Semarang 2660 853412 Palu Makassar

2607 813914 Purwokerto Semarang 2661 853413 Palu Makassar

2608 813915 Purwokerto Semarang 2662 853414 Palu Makassar

2609 813916 Purwokerto Semarang 2663 853415 Kendari Makassar

2610 813917 Pekalongan Semarang 2664 853416 Kendari Makassar

2611 813918 Pekalongan Semarang 2665 853417 Kendari Makassar

2612 813919 Pekalongan Semarang 2666 853418 Kendari Makassar

2613 813950 Bandung Bandung 2667 853419 Kendari Makassar

2614 813951 Bandung Bandung 2668 853430 Ambon Ambon

2615 813952 Bandung Bandung 2669 853431 Ambon Ambon

2616 813953 Bandung Bandung 2670 853432 Ambon Ambon

2617 813954 Bandung Bandung 2671 853433 Ambon Ambon

2618 813955 Cirebon Bandung 2672 853434 Ambon Ambon

2619 813956 Cirebon Bandung 2673 853435 Menado Menado

2620 813957 Cirebon Bandung 2674 853436 Menado Menado

2621 813958 Cirebon Bandung 2675 853437 Menado Menado

2622 813959 Cirebon Bandung 2676 853438 Menado Menado

2623 821001 Medan Medan 2677 853439 Menado Menado

2624 821002 Pematang Siantar Medan 2678 853490 Palangkaraya Banjarmasin

2625 821003 Pekanbaru Pekanbaru 2679 853491 Palangkaraya Banjarmasin

2626 821004 Pekanbaru Pekanbaru 2680 853492 Palangkaraya Banjarmasin

2627 821005 Tanjung Karang Tanjung Karang 2681 853493 Banjarmasin Banjarmasin

2628 821006 Jambi Jambi 2682 853494 Banjarmasin Banjarmasin

2629 821007 Palembang Palembang 2683 853495 Banjarmasin Banjarmasin

2630 821008 Banda Aceh Banda Aceh 2684 853496 Banjarmasin Banjarmasin

2631 821009 Lhokseumawe Medan 2685 853497 Banjarmasin Banjarmasin

2632 821010 Pematang Siantar Medan 2686 853498 Banjarmasin Banjarmasin

2633 821011 Batam Batam 2687 853499 Banjarmasin Banjarmasin

2634 821012 Pangkal Pinang Palembang 2688 853540 Timika Timika

2635 821013 Bukit Tinggi Padang 2689 853541 Timika Timika

2636 821014 Banda Aceh Banda Aceh 2690 853542 Timika Timika

2637 821015 Batam Batam 2691 853543 Timika Timika

2638 821016 Palembang Palembang 2692 853544 Timika Timika

2639 821017 Jambi Jambi 2693 853545 Jayapura Jayapura

2640 821022 Jakarta Jakarta 2694 853546 Jayapura Jayapura

2641 821023 Bandung Bandung 2695 853547 Jayapura Jayapura

2642 821024 Bandung Bandung 2696 853548 Jayapura Jayapura

2643 821025 Cirebon Bandung 2697 853549 Jayapura Jayapura

2644 821026 Solo Solo 2698 853640 Batam Batam

2645 821027 Semarang Semarang 2699 853641 Batam Batam

2646 821028 Surabaya Surabaya 2700 853642 Batam Batam

Page 115: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 61

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

2701 821029 Kupang Kupang 2755 853643 Batam Batam

2702 821033 Jakarta Jakarta 2756 853644 Batam Batam

2703 821034 Jakarta Jakarta 2757 853645 Batam Batam

2704 821035 Jakarta Jakarta 2758 853646 Batam Batam

2705 821036 Bandung Bandung 2759 853647 Pekanbaru Pekanbaru

2706 821037 Kupang Kupang 2760 853648 Pekanbaru Pekanbaru

2707 821038 Jember Surabaya 2761 853649 Pekanbaru Pekanbaru

2708 821039 Denpasar Denpasar 2762 853680 Palembang Palembang

2709 821041 Solo Solo 2763 853681 Palembang Palembang

2710 821042 Surabaya Surabaya 2764 853682 Palembang Palembang

2711 821043 Jember Surabaya 2765 853683 Palembang Palembang

2712 821044 Balikpapan Balikpapan 2766 853684 Palembang Palembang

2713 821045 Banjarmasin Banjarmasin 2767 853685 Palembang Palembang

2714 821046 Pontianak Pontianak 2768 853686 Palembang Palembang

2715 821047 Banjarmasin Banjarmasin 2769 853687 Palembang Palembang

2716 821048 Balikpapan Balikpapan 2770 853688 Palembang Palembang

2717 821049 Banjarmasin Banjarmasin 2771 853689 Palembang Palembang

2718 821050 Balikpapan Balikpapan 2772 853790 Palembang Palembang

2719 821051 Palangkaraya Banjarmasin 2773 853791 Palembang Palembang

2720 821052 Pontianak Pontianak 2774 853792 Palembang Palembang

2721 821064 Makassar Makassar 2775 853793 Palembang Palembang

2722 821065 Ambon Ambon 2776 853794 Palembang Palembang

2723 821066 Timika Timika 2777 853795 Tanjung Karang Tanjung Karang

2724 821067 Sorong Jayapura 2778 853796 Tanjung Karang Tanjung Karang

2725 821068 Kendari Makassar 2779 853797 Tanjung Karang Tanjung Karang

2726 821069 Palu Makassar 2780 853798 Tanjung Karang Tanjung Karang

2727 821071 Ternate Menado 2781 853799 Tanjung Karang Tanjung Karang

2728 821072 Jayapura Jayapura 2782 853850 Pekalongan Semarang

2729 821073 Kendari Makassar 2783 853851 Pekalongan Semarang

2730 821074 Menado Menado 2784 853852 Pekalongan Semarang

2731 821075 Palu Makassar 2785 853853 Pekalongan Semarang

2732 821076 Makassar Makassar 2786 853854 Pekalongan Semarang

2733 821077 Makassar Makassar 2787 853855 Purwokerto Semarang

2734 821078 Sorong Jayapura 2788 853856 Purwokerto Semarang

2735 821079 Ternate Menado 2789 853857 Purwokerto Semarang

2736 821082 Timika Timika 2790 853858 Purwokerto Semarang

2737 821083 Ambon Ambon 2791 853859 Purwokerto Semarang

2738 821084 Jakarta Jakarta 2792 853900 Banjarmasin Banjarmasin

2739 821085 Jakarta Jakarta 2793 853901 Banjarmasin Banjarmasin

2740 821170 Bandung Bandung 2794 853902 Banjarmasin Banjarmasin

2741 821171 Bandung Bandung 2795 853903 Palangkaraya Banjarmasin

2742 821172 Bandung Bandung 2796 853904 Palangkaraya Banjarmasin

2743 821173 Bandung Bandung 2797 853905 Palangkaraya Banjarmasin

2744 821174 Bandung Bandung 2798 853906 Palangkaraya Banjarmasin

2745 821175 Bandung Bandung 2799 853907 Palangkaraya Banjarmasin

2746 821176 Bandung Bandung 2800 853908 Palangkaraya Banjarmasin

2747 821177 Bandung Bandung 2801 853909 Palangkaraya Banjarmasin

2748 821178 Bandung Bandung 2802 8117800 Muara Enim Palembang

2749 821179 Tasikmalaya Bandung 2803 8117801 Muara Enim Palembang

2750 821260 Tasikmalaya Bandung 2804 8117802 Muara Enim Palembang

2751 821261 Tasikmalaya Bandung 2805 8117803 Muara Enim Palembang

2752 8212 Tasikmalaya Bandung 2806 8117804 Palembang Palembang

2753 821263 Tasikmalaya Bandung 2807 8117805 Palembang Palembang

2754 821264 Tasikmalaya Bandung 2808 8117806 Muara Enim Palembang

Page 116: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 62

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

2809 821265 Cirebon Bandung 2863 8117807 Muara Enim Palembang

2810 821266 Cirebon Bandung 2864 8117808 Palembang Palembang

2811 821267 Cirebon Bandung 2865 8117809 Palembang Palembang

2812 821268 Cirebon Bandung 2866 8123820 Sumbawa Denpasar

2813 821269 Cirebon Bandung 2867 8123821 Sumbawa Denpasar

2814 821340 Semarang Semarang 2868 8123822 Denpasar Denpasar

2815 821341 Semarang Semarang 2869 8123823 Denpasar Denpasar

2816 821342 Semarang Semarang 2870 8123824 Denpasar Denpasar

2817 821343 Pekalongan Semarang 2871 8123825 Denpasar Denpasar

2818 821344 Pekalongan Semarang 2872 8123826 Denpasar Denpasar

2819 821345 Pekalongan Semarang 2873 8123827 Denpasar Denpasar

2820 821346 Pekalongan Semarang 2874 8123828 Denpasar Denpasar

2821 821347 Pekalongan Semarang 2875 8123829 Denpasar Denpasar

2822 821348 Pekalongan Semarang 2876 8124820 Merauke Jayapura

2823 821349 Pekalongan Semarang 2877 8124821 Merauke Jayapura

2824 821370 Purwokerto Semarang 2878 8124822 Merauke Jayapura

2825 821371 Purwokerto Semarang 2879 8124823 Merauke Jayapura

2826 821372 Purwokerto Semarang 2880 8124824 Merauke Jayapura

2827 821373 Purwokerto Semarang 2881 8124825 Biak Jayapura

2828 821374 Purwokerto Semarang 2882 8124826 Biak Jayapura

2829 821375 Solo Solo 2883 8124827 Biak Jayapura

2830 821376 Solo Solo 2884 8124828 Biak Jayapura

2831 821377 Solo Solo 2885 8124829 Biak Jayapura

2832 821378 Solo Solo 2886 8124830 Manokwari Jayapura

2833 821379 Solo Solo 2887 8124831 Manokwari Jayapura

2834 821380 Solo Solo 2888 8124832 Manokwari Jayapura

2835 821381 Yogyakarta Semarang 2889 8124833 Manokwari Jayapura

2836 821382 Yogyakarta Semarang 2890 8124834 Manokwari Jayapura

2837 821383 Yogyakarta Semarang 2891 8124835 Sorong Jayapura

2838 821384 Yogyakarta Semarang 2892 8124836 Sorong Jayapura

2839 821385 Yogyakarta Semarang 2893 8124837 Sorong Jayapura

2840 821386 Yogyakarta Semarang 2894 8124838 Sorong Jayapura

2841 821387 Yogyakarta Semarang 2895 8124839 Sorong Jayapura

2842 821388 Yogyakarta Semarang 2896 81270 Kabanjahe Medan

2843 821389 Yogyakarta Semarang 2897 81271 Kabanjahe Medan

2844 821400 Surabaya Surabaya 2898 81272 Kabanjahe Medan

2845 821401 Surabaya Surabaya 2899 81273 Kabanjahe Medan

2846 821402 Surabaya Surabaya 2900 81274 Kabanjahe Medan

2847 821403 Surabaya Surabaya 2901 81275 Pangkalan Brandan Medan

2848 821404 Surabaya Surabaya 2902 81276 Pangkalan Brandan Medan

2849 821405 Surabaya Surabaya 2903 81277 Pangkalan Brandan Medan

2850 821406 Surabaya Surabaya 2904 81278 Pangkalan Brandan Medan

2851 821407 Surabaya Surabaya 2905 81279 Pangkalan Brandan Medan

2852 821408 Jember Surabaya 2906 8530021 Jakarta Jakarta

2853 821409 Jember Surabaya 2907 8530022 Bandung Bandung

2854 821410 Jember Surabaya 2908 8530024 Semarang Semarang

2855 821411 Jember Surabaya 2909 8530031 Surabaya Surabaya

2856 821412 Jember Surabaya 2910 8530061 Medan Medan

2857 821413 Jember Surabaya 2911 8530231 Cirebon Bandung

2858 821414 Jember Surabaya 2912 8530232 Cirebon Bandung

2859 821415 Madiun Surabaya 2913 8530233 Cirebon Bandung

2860 821416 Madiun Surabaya 2914 8530234 Cirebon Bandung

2861 821417 Madiun Surabaya 2915 8530251 Bogor Jakarta

2862 821418 Madiun Surabaya 2916 8530252 Serang Jakarta

Page 117: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 63

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

2917 821419 Madiun Surabaya 2971 8530253 Serang Jakarta

2918 821550 Banjarmasin Banjarmasin 2972 8530254 Serang Jakarta

2919 821551 Banjarmasin Banjarmasin 2973 8530260 Bandung Bandung

2920 821552 Banjarmasin Banjarmasin 2974 8530261 Bandung Bandung

2921 821553 Banjarmasin Banjarmasin 2975 85302 Tasikmalaya Bandung

2922 821554 Banjarmasin Banjarmasin 2976 8530263 Cianjur Bandung

2923 821555 Palangkaraya Banjarmasin 2977 8530264 Bandung Bandung

2924 821556 Palangkaraya Banjarmasin 2978 8530265 Tasikmalaya Bandung

2925 821557 Palangkaraya Banjarmasin 2979 8530266 Bandung Bandung

2926 821558 Palangkaraya Banjarmasin 2980 8530267 Jakarta Jakarta

2927 821559 Palangkaraya Banjarmasin 2981 8530271 Solo Solo

2928 821690 Batam Batam 2982 8530272 Solo Solo

2929 821691 Batam Batam 2983 8530273 Solo Solo

2930 821692 Batam Batam 2984 8530274 Yogyakarta Semarang

2931 821693 Batam Batam 2985 8530275 Yogyakarta Semarang

2932 821694 Batam Batam 2986 8530276 Solo Solo

2933 821695 Batam Batam 2987 8530281 Purwokerto Semarang

2934 821696 Batam Batam 2988 8530282 Purwokerto Semarang

2935 821697 Batam Batam 2989 8530283 Pekalongan Semarang

2936 821698 Batam Batam 2990 8530284 Pekalongan Semarang

2937 821699 Padang Padang 2991 8530285 Pekalongan Semarang

2938 821720 Padang Padang 2992 8530286 Semarang Semarang

2939 821721 Padang Padang 2993 8530287 Purwokerto Semarang

2940 821722 Padang Padang 2994 8530291 Semarang Semarang

2941 821723 Pekanbaru Pekanbaru 2995 8530292 Semarang Semarang

2942 821724 Pekanbaru Pekanbaru 2996 8530293 Yogyakarta Semarang

2943 821725 Pekanbaru Pekanbaru 2997 8530294 Semarang Semarang

2944 821726 Pekanbaru Pekanbaru 2998 8530295 Semarang Semarang

2945 821727 Pekanbaru Pekanbaru 2999 8530296 Semarang Semarang

2946 821728 Pekanbaru Pekanbaru 3000 8530298 Semarang Semarang

2947 821729 Pekanbaru Pekanbaru 3001 8530321 Surabaya Surabaya

2948 821790 Palembang Palembang 3002 8530322 Surabaya Surabaya

2949 821791 Palembang Palembang 3003 8530323 Surabaya Surabaya

2950 821792 Palembang Palembang 3004 8530324 Surabaya Surabaya

2951 821793 Palembang Palembang 3005 8530328 Surabaya Surabaya

2952 821794 Palembang Palembang 3006 8530331 Jember Surabaya

2953 821795 Palembang Palembang 3007 8530332 Jember Surabaya

2954 821796 Palembang Palembang 3008 8530333 Jember Surabaya

2955 821797 Jambi Jambi 3009 8530334 Jember Surabaya

2956 821798 Jambi Jambi 3010 8530335 Surabaya Surabaya

2957 821799 Jambi Jambi 3011 8530338 Jember Surabaya

2958 821820 Jambi Jambi 3012 8530341 Malang Malang

2959 821821 Jambi Jambi 3013 8530342 Malang Malang

2960 821822 Jambi Jambi 3014 8530343 Surabaya Surabaya

2961 821823 Jambi Jambi 3015 8530351 Madiun Surabaya

2962 821824 Jambi Jambi 3016 8530352 Madiun Surabaya

2963 821825 Jambi Jambi 3017 8530353 Madiun Surabaya

2964 821826 Tanjung Karang Tanjung Karang 3018 8530354 Madiun Surabaya

2965 821827 Tanjung Karang Tanjung Karang 3019 8530355 Madiun Surabaya

2966 821828 Tanjung Karang Tanjung Karang 3020 8530356 Madiun Surabaya

2967 821829 Tanjung Karang Tanjung Karang 3021 8530357 Madiun Surabaya

2968 821940 Kendari Makassar 3022 8530358 Madiun Surabaya

2969 821941 Kendari Makassar 3023 8530361 Denpasar Denpasar

2970 821942 Palu Makassar 3024 85303 Denpasar Denpasar

Page 118: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 64

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

3025 821943 Palu Makassar 3079 8530363 Denpasar Denpasar

3026 821944 Palu Makassar 3080 8530365 Denpasar Denpasar

3027 821945 Palu Makassar 3081 8530366 Denpasar Denpasar

3028 821946 Palu Makassar 3082 8530370 Mataram Denpasar

3029 821947 Palu Makassar 3083 8530371 Mataram Denpasar

3030 821948 Palu Makassar 3084 8530372 Mataram Denpasar

3031 821949 Palu Makassar 3085 8530373 Mataram Denpasar

3032 821970 Menado Menado 3086 8530374 Mataram Denpasar

3033 821971 Menado Menado 3087 8530376 Mataram Denpasar

3034 821972 Menado Menado 3088 8530380 Kupang Kupang

3035 821973 Menado Menado 3089 8530381 Kupang Kupang

3036 821974 Menado Menado 3090 8530382 Kupang Kupang

3037 821975 Ambon Ambon 3091 8530383 Kupang Kupang

3038 821976 Ambon Ambon 3092 8530384 Kupang Kupang

3039 821977 Ambon Ambon 3093 8530385 Kupang Kupang

3040 821978 Ambon Ambon 3094 8530386 Kupang Kupang

3041 821979 Ambon Ambon 3095 8530387 Kupang Kupang

3042 821990 Jayapura Jayapura 3096 8530388 Kupang Kupang

3043 821991 Jayapura Jayapura 3097 8530389 Kupang Kupang

3044 821992 Jayapura Jayapura 3098 8530511 Banjarmasin Banjarmasin

3045 821993 Jayapura Jayapura 3099 8530512 Banjarmasin Banjarmasin

3046 821994 Jayapura Jayapura 3100 8530513 Palangkaraya Banjarmasin

3047 821995 Jayapura Jayapura 3101 8530517 Banjarmasin Banjarmasin

3048 821996 Jayapura Jayapura 3102 8530518 Banjarmasin Banjarmasin

3049 821997 Timika Timika 3103 8530519 Palangkaraya Banjarmasin

3050 821998 Timika Timika 3104 8530525 Palangkaraya Banjarmasin

3051 821999 Timika Timika 3105 8530526 Palangkaraya Banjarmasin

3052 822220 Solo Solo 3106 8530527 Banjarmasin Banjarmasin

3053 822221 Solo Solo 3107 8530528 Palangkaraya Banjarmasin

3054 822222 Solo Solo 3108 8530531 Palangkaraya Banjarmasin

3055 822223 Solo Solo 3109 8530532 Palangkaraya Banjarmasin

3056 822224 Solo Solo 3110 8530534 Pontianak Pontianak

3057 822225 Yogyakarta Semarang 3111 8530536 Palangkaraya Banjarmasin

3058 822226 Yogyakarta Semarang 3112 8530537 Palangkaraya Banjarmasin

3059 822227 Yogyakarta Semarang 3113 8530538 Palangkaraya Banjarmasin

3060 822228 Yogyakarta Semarang 3114 8530541 Samarinda Balikpapan

3061 822229 Yogyakarta Semarang 3115 8530542 Balikpapan Balikpapan

3062 822330 Madiun Surabaya 3116 8530543 Balikpapan Balikpapan

3063 822331 Madiun Surabaya 3117 8530545 Samarinda Balikpapan

3064 822332 Madiun Surabaya 3118 8530549 Samarinda Balikpapan

3065 822333 Madiun Surabaya 3119 8530552 Samarinda Balikpapan

3066 822334 Madiun Surabaya 3120 8530553 Samarinda Balikpapan

3067 822335 Malang Malang 3121 8530554 Samarinda Balikpapan

3068 822336 Malang Malang 3122 8530556 Samarinda Balikpapan

3069 822337 Malang Malang 3123 8530561 Pontianak Pontianak

3070 822338 Malang Malang 3124 85305 Pontianak Pontianak

3071 822339 Malang Malang 3125 8530563 Pontianak Pontianak

3072 822400 Tasikmalaya Bandung 3126 8530564 Pontianak Pontianak

3073 822401 Tasikmalaya Bandung 3127 8530565 Pontianak Pontianak

3074 822402 Tasikmalaya Bandung 3128 8530567 Pontianak Pontianak

3075 822403 Tasikmalaya Bandung 3129 8530568 Pontianak Pontianak

3076 822404 Tasikmalaya Bandung 3130 85301 Medan Medan

3077 822405 Tasikmalaya Bandung 3131 85302 Medan Medan

3078 822406 Tasikmalaya Bandung 3132 85303 Medan Medan

Page 119: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 65

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

3133 822407 Tasikmalaya Bandung 3187 85304 Medan Medan

3134 822408 Tasikmalaya Bandung 3188 85306 Medan Medan

3135 822409 Tasikmalaya Bandung 3189 85307 Medan Medan

3136 822410 Pekalongan Semarang 3190 85308 Medan Medan

3137 822411 Pekalongan Semarang 3191 85309 Banda Aceh Banda Aceh

3138 822412 Pekalongan Semarang 3192 8530630 Medan Medan

3139 822413 Pekalongan Semarang 3193 8530631 Medan Medan

3140 822414 Pekalongan Semarang 3194 8530632 Medan Medan

3141 822415 Pekalongan Semarang 3195 8530633 Medan Medan

3142 822416 Pekalongan Semarang 3196 8530634 Medan Medan

3143 822417 Pekalongan Semarang 3197 8530636 Medan Medan

3144 822418 Pekalongan Semarang 3198 8530639 Medan Medan

3145 822419 Pekalongan Semarang 3199 8530641 Banda Aceh Banda Aceh

3146 822420 Pekalongan Semarang 3200 8530642 Banda Aceh Banda Aceh

3147 822421 Pekalongan Semarang 3201 8530643 Banda Aceh Banda Aceh

3148 822422 Pekalongan Semarang 3202 8530644 Banda Aceh Banda Aceh

3149 822423 Pekalongan Semarang 3203 8530645 Banda Aceh Banda Aceh

3150 822424 Pekalongan Semarang 3204 8530650 Banda Aceh Banda Aceh

3151 822425 Pekalongan Semarang 3205 8530651 Banda Aceh Banda Aceh

3152 822426 Pekalongan Semarang 3206 8530652 Banda Aceh Banda Aceh

3153 822427 Pekalongan Semarang 3207 8530654 Banda Aceh Banda Aceh

3154 822428 Pekalongan Semarang 3208 8530655 Banda Aceh Banda Aceh

3155 822429 Pekalongan Semarang 3209 8530656 Banda Aceh Banda Aceh

3156 822430 Purwokerto Semarang 3210 8530658 Banda Aceh Banda Aceh

3157 822431 Purwokerto Semarang 3211 8530659 Banda Aceh Banda Aceh

3158 822432 Purwokerto Semarang 3212 8530711 Palembang Palembang

3159 822433 Purwokerto Semarang 3213 8530712 Palembang Palembang

3160 822434 Purwokerto Semarang 3214 8530713 Palembang Palembang

3161 822435 Purwokerto Semarang 3215 8530714 Palembang Palembang

3162 822436 Purwokerto Semarang 3216 8530716 Palembang Palembang

3163 822437 Purwokerto Semarang 3217 8530717 Palembang Palembang

3164 822438 Purwokerto Semarang 3218 8530718 Palembang Palembang

3165 822439 Purwokerto Semarang 3219 8530719 Palembang Palembang

3166 822440 Jember Surabaya 3220 8530721 Tanjung Karang Tanjung Karang

3167 822441 Jember Surabaya 3221 8530722 Tanjung Karang Tanjung Karang

3168 822442 Jember Surabaya 3222 8530723 Tanjung Karang Tanjung Karang

3169 822443 Jember Surabaya 3223 8530724 Tanjung Karang Tanjung Karang

3170 822444 Jember Surabaya 3224 8530725 Tanjung Karang Tanjung Karang

3171 822445 Jember Surabaya 3225 8530726 Tanjung Karang Tanjung Karang

3172 822446 Jember Surabaya 3226 8530727 Tanjung Karang Tanjung Karang

3173 822447 Jember Surabaya 3227 8530728 Tanjung Karang Tanjung Karang

3174 822448 Jember Surabaya 3228 8530730 Palembang Palembang

3175 822449 Jember Surabaya 3229 8530731 Palembang Palembang

3176 822450 Malang Malang 3230 8530732 Bengkulu Palembang

3177 822451 Malang Malang 3231 8530733 Palembang Palembang

3178 822452 Malang Malang 3232 8530734 Palembang Palembang

3179 822453 Malang Malang 3233 8530735 Palembang Palembang

3180 822454 Malang Malang 3234 8530736 Palembang Palembang

3181 822455 Malang Malang 3235 8530737 Palembang Palembang

3182 822456 Malang Malang 3236 8530738 Palembang Palembang

3183 822457 Malang Malang 3237 8530739 Palembang Palembang

3184 822458 Malang Malang 3238 8530740 Jambi Jambi

3185 822459 Malang Malang 3239 8530741 Jambi Jambi

3186 822460 Kupang Kupang 3240 8530742 Jambi Jambi

Page 120: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 66

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

3241 822461 Kupang Kupang 3295 8530743 Jambi Jambi

3242 8224 Kupang Kupang 3296 8530744 Jambi Jambi

3243 822463 Kupang Kupang 3297 8530745 Jambi Jambi

3244 822464 Kupang Kupang 3298 8530746 Jambi Jambi

3245 822465 Kupang Kupang 3299 8530747 Jambi Jambi

3246 822466 Kupang Kupang 3300 8530748 Jambi Jambi

3247 822467 Kupang Kupang 3301 8530751 Padang Padang

3248 822468 Kupang Kupang 3302 8530752 Padang Padang

3249 822469 Kupang Kupang 3303 8530753 Padang Padang

3250 822470 Mataram Denpasar 3304 8530754 Padang Padang

3251 822471 Mataram Denpasar 3305 8530755 Padang Padang

3252 822472 Mataram Denpasar 3306 8530756 Padang Padang

3253 822473 Mataram Denpasar 3307 8530759 Padang Padang

3254 822474 Mataram Denpasar 3308 8530760 Pekanbaru Pekanbaru

3255 822475 Mataram Denpasar 3309 8530761 Pekanbaru Pekanbaru

3256 822476 Mataram Denpasar 3310 85307 Pekanbaru Pekanbaru

3257 822477 Mataram Denpasar 3311 8530764 Pekanbaru Pekanbaru

3258 822478 Mataram Denpasar 3312 8530765 Pekanbaru Pekanbaru

3259 822479 Mataram Denpasar 3313 8530766 Pekanbaru Pekanbaru

3260 822480 Ambon Ambon 3314 8530767 Pekanbaru Pekanbaru

3261 822481 Ambon Ambon 3315 8530768 Pekanbaru Pekanbaru

3262 822482 Ambon Ambon 3316 8530769 Pekanbaru Pekanbaru

3263 822483 Ambon Ambon 3317 8530771 Batam Batam

3264 822484 Ambon Ambon 3318 8530773 Batam Batam

3265 822485 Ambon Ambon 3319 8530776 Batam Batam

3266 822486 Ambon Ambon 3320 8530777 Batam Batam

3267 822487 Ambon Ambon 3321 8530778 Batam Batam

3268 822488 Ambon Ambon 3322 811050010 Batam Batam

3269 822489 Ambon Ambon 3323 811050020 Pematang Siantar Medan

3270 822490 Timika Timika 3324 811050030 Palembang Palembang

3271 822491 Timika Timika 3325 811050040 Surabaya Surabaya

3272 822492 Timika Timika 3326 811050050 Tanjung Karang Tanjung Karang

3273 822493 Timika Timika 3327 811050060 Bandung Bandung

3274 822494 Timika Timika 3328 811050070 Semarang Semarang

3275 822495 Timika Timika 3329 811050080 Kupang Kupang

3276 822496 Timika Timika 3330 811050090 Kupang Kupang

3277 822497 Timika Timika 3331 811050100 Makassar Makassar

3278 822498 Timika Timika 3332 811050110 Pematang Siantar Medan

3279 822499 Timika Timika 3333 811050120 Banjarmasin Banjarmasin

3280 822810 Jambi Jambi 3334 811050130 Palembang Palembang

3281 822811 Jambi Jambi 3335 811050140 Banda Aceh Banda Aceh

3282 822812 Jambi Jambi 3336 811050150 Makassar Makassar

3283 822813 Jambi Jambi 3337 811050160 Banda Aceh Banda Aceh

3284 822814 Jambi Jambi 3338 811050170 Padang Padang

3285 822815 Tanjung Karang Tanjung Karang 3339 811050180 Pekanbaru Pekanbaru

3286 822816 Tanjung Karang Tanjung Karang 3340 811050190 Ambon Ambon

3287 822817 Tanjung Karang Tanjung Karang 3341 811050200 Jayapura Jayapura

3288 822818 Tanjung Karang Tanjung Karang 3342 811050210 Pekanbaru Pekanbaru

3289 822819 Tanjung Karang Tanjung Karang 3343 811050220 Jakarta Jakarta

3290 822940 Kendari Makassar 3344 811050240 Medan Medan

3291 822941 Kendari Makassar 3345 811050250 Jambi Jambi

3292 822942 Kendari Makassar 3346 811050260 Sorong Jayapura

3293 822943 Kendari Makassar 3347 811050270 Jakarta Jakarta

3294 822944 Kendari Makassar 3348 811050280 Jakarta Jakarta

Page 121: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 67

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

3349 822945 Palu Makassar 3403 811050290 Surabaya Surabaya

3350 822946 Palu Makassar 3404 811050300 Bandung Bandung

3351 822947 Palu Makassar 3405 811050320 Padang Padang

3352 822948 Palu Makassar 3406 811050330 Semarang Semarang

3353 822949 Palu Makassar 3407 811050340 Semarang Semarang

3354 823000 Semarang Semarang 3408 811050350 Jakarta Jakarta

3355 823001 Semarang Semarang 3409 811050360 Jambi Jambi

3356 823002 Semarang Semarang 3410 811050370 Jayapura Jayapura

3357 823003 Semarang Semarang 3411 811050380 Banjarmasin Banjarmasin

3358 823004 Semarang Semarang 3412 811050390 Pekanbaru Pekanbaru

3359 823005 Semarang Semarang 3413 811050400 Batam Batam

3360 823006 Semarang Semarang 3414 811050410 Jakarta Jakarta

3361 823007 Semarang Semarang 3415 811050420 Medan Medan

3362 823008 Semarang Semarang 3416 811050440 Bandung Bandung

3363 823009 Semarang Semarang 3417 811050450 Semarang Semarang

3364 823010 Surabaya Surabaya 3418 811050460 Palembang Palembang

3365 823011 Surabaya Surabaya 3419 811050470 Jakarta Jakarta

3366 823012 Surabaya Surabaya 3420 811050480 Denpasar Denpasar

3367 823013 Surabaya Surabaya 3421 811050490 Makassar Makassar

3368 823014 Surabaya Surabaya 3422 811050510 Bandung Bandung

3369 823015 Surabaya Surabaya 3423 811050520 Tanjung Karang Tanjung Karang

3370 823016 Surabaya Surabaya 3424 811050540 Medan Medan

3371 823017 Surabaya Surabaya 3425 811050550 Surabaya Surabaya

3372 823018 Surabaya Surabaya 3426 811050560 Palembang Palembang

3373 823019 Surabaya Surabaya 3427 811050570 Menado Menado

3374 823020 Surabaya Surabaya 3428 811050580 Jakarta Jakarta

3375 823021 Surabaya Surabaya 3429 811050590 Jakarta Jakarta

3376 823022 Surabaya Surabaya 3430 811050610 Malang Malang

3377 823023 Surabaya Surabaya 3431 8110500 Surabaya Surabaya

3378 823024 Surabaya Surabaya 3432 811050630 Solo Solo

3379 823025 Surabaya Surabaya 3433 811050640 Medan Medan

3380 823026 Surabaya Surabaya 3434 811050650 Medan Medan

3381 823027 Surabaya Surabaya 3435 811050660 Jakarta Jakarta

3382 823028 Surabaya Surabaya 3436 811050670 Bandung Bandung

3383 823029 Surabaya Surabaya 3437 811050680 Solo Solo

3384 823030 Denpasar Denpasar 3438 811050690 Makassar Makassar

3385 823031 Denpasar Denpasar 3439 811050700 Palu Makassar

3386 823032 Denpasar Denpasar 3440 811050710 Balikpapan Balikpapan

3387 823033 Denpasar Denpasar 3441 811050720 Tanjung Karang Tanjung Karang

3388 823034 Denpasar Denpasar 3442 811050730 Pontianak Pontianak

3389 823035 Denpasar Denpasar 3443 811050740 Surabaya Surabaya

3390 823036 Denpasar Denpasar 3444 811050750 Banda Aceh Banda Aceh

3391 823037 Denpasar Denpasar 3445 811050760 Jakarta Jakarta

3392 823038 Denpasar Denpasar 3446 811050770 Jakarta Jakarta

3393 823039 Denpasar Denpasar 3447 811050780 Jakarta Jakarta

3394 823040 Medan Medan 3448 811050790 Semarang Semarang

3395 823041 Medan Medan 3449 811050800 Denpasar Denpasar

3396 823042 Medan Medan 3450 811050810 Banjarmasin Banjarmasin

3397 823043 Medan Medan 3451 811050820 Pontianak Pontianak

3398 823044 Medan Medan 3452 811050830 Makassar Makassar

3399 823045 Medan Medan 3453 811050840 Menado Menado

3400 823046 Medan Medan 3454 811050850 Makassar Makassar

3401 823047 Medan Medan 3455 811050860 Pekanbaru Pekanbaru

3402 823048 Medan Medan 3456 811050870 Cirebon Bandung

Page 122: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 68

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

3457 823049 Medan Medan 3511 811050880 Jakarta Jakarta

3458 823050 Medan Medan 3512 811050890 Medan Medan

3459 823051 Medan Medan 3513 811053020 Medan Medan

3460 823052 Medan Medan 3514 811053040 Surabaya Surabaya

3461 823053 Medan Medan 3515 811053070 Semarang Semarang

3462 823054 Medan Medan 3516 811053080 Jakarta Jakarta

3463 823055 Medan Medan 3517 811053130 Jakarta Jakarta

3464 823056 Medan Medan 3518 811053150 Makassar Makassar

3465 823057 Medan Medan 3519 811053210 Pekanbaru Pekanbaru

3466 823058 Medan Medan 3520 811053430 Surabaya Surabaya

3467 823059 Medan Medan 3521 811053460 Palembang Palembang

3468 823060 Palembang Palembang 3522 811053500 Balikpapan Balikpapan

3469 823061 Palembang Palembang 3523 8110530 Surabaya Surabaya

3470 8230 Palembang Palembang 3524 811053660 Jakarta Jakarta

3471 823063 Palembang Palembang 3525 811053670 Bandung Bandung

3472 823064 Palembang Palembang 3526 811053680 Solo Solo

3473 823065 Palembang Palembang 3527 811053780 Jakarta Jakarta

3474 823066 Palembang Palembang 3528 811053800 Denpasar Denpasar

3475 823067 Palembang Palembang 3529 811053810 Banjarmasin Banjarmasin

3476 823068 Palembang Palembang 3530 811053890 Medan Medan

3477 823069 Palembang Palembang 3531 811054060 Bandung Bandung

3478 823070 Palembang Palembang 3532 8110540 Surabaya Surabaya

3479 823071 Palembang Palembang 3533 811060020 Jakarta Jakarta

3480 823072 Palembang Palembang 3534 811060030 Denpasar Denpasar

3481 823073 Palembang Palembang 3535 811060070 Banjarmasin Banjarmasin

3482 823074 Palembang Palembang 3536 811060080 Padang Padang

3483 823075 Palembang Palembang 3537 811060090 Jambi Jambi

3484 823076 Palembang Palembang 3538 811060130 Banjarmasin Banjarmasin

3485 823077 Palembang Palembang 3539 811060140 Balikpapan Balikpapan

3486 823078 Palembang Palembang 3540 811060150 Makassar Makassar

3487 823079 Palembang Palembang 3541 811060160 Pematang Siantar Medan

3488 823080 Palembang Palembang 3542 811060200 Menado Menado

3489 823081 Palembang Palembang 3543 811060210 Padang Padang

3490 823082 Palembang Palembang 3544 811060220 Balikpapan Balikpapan

3491 823083 Palembang Palembang 3545 811060230 Solo Solo

3492 823084 Palembang Palembang 3546 811060240 Makassar Makassar

3493 823085 Palembang Palembang 3547 811060250 Denpasar Denpasar

3494 823086 Palembang Palembang 3548 811060260 Medan Medan

3495 823087 Palembang Palembang 3549 811060270 Surabaya Surabaya

3496 823088 Palembang Palembang 3550 811060290 Surabaya Surabaya

3497 823089 Palembang Palembang 3551 811060300 Jakarta Jakarta

3498 823190 Tasikmalaya Bandung 3552 811060310 Bandung Bandung

3499 823191 Tasikmalaya Bandung 3553 811060320 Semarang Semarang

3500 823192 Tasikmalaya Bandung 3554 811060330 Jakarta Jakarta

3501 823193 Tasikmalaya Bandung 3555 811060340 Jakarta Jakarta

3502 823194 Tasikmalaya Bandung 3556 811060350 Tanjung Karang Tanjung Karang

3503 823195 Tasikmalaya Bandung 3557 811060360 Medan Medan

3504 823196 Tasikmalaya Bandung 3558 811060370 Medan Medan

3505 823197 Tasikmalaya Bandung 3559 811060380 Palembang Palembang

3506 823198 Tasikmalaya Bandung 3560 811060390 Surabaya Surabaya

3507 823199 Tasikmalaya Bandung 3561 811060400 Banjarmasin Banjarmasin

3508 823280 Solo Solo 3562 811060410 Balikpapan Balikpapan

3509 823281 Solo Solo 3563 811060420 Pontianak Pontianak

3510 823282 Solo Solo 3564 811060430 Batam Batam

Page 123: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 69

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

3565 823283 Solo Solo 3619 811060440 Pematang Siantar Medan

3566 823284 Solo Solo 3620 811060450 Tanjung Karang Tanjung Karang

3567 823285 Yogyakarta Semarang 3621 811060460 Balikpapan Balikpapan

3568 823286 Yogyakarta Semarang 3622 811060480 Surabaya Surabaya

3569 823287 Yogyakarta Semarang 3623 811060530 Bandung Bandung

3570 823288 Yogyakarta Semarang 3624 811060540 Solo Solo

3571 823289 Yogyakarta Semarang 3625 811060550 Jambi Jambi

3572 823350 Madiun Surabaya 3626 811060560 Semarang Semarang

3573 823351 Madiun Surabaya 3627 811060570 Malang Malang

3574 823352 Madiun Surabaya 3628 811060580 Surabaya Surabaya

3575 823353 Madiun Surabaya 3629 811060590 Banda Aceh Banda Aceh

3576 823354 Madiun Surabaya 3630 811060610 Kupang Kupang

3577 823355 Madiun Surabaya 3631 8110600 Padang Padang

3578 823356 Madiun Surabaya 3632 811060630 Pekanbaru Pekanbaru

3579 823357 Madiun Surabaya 3633 811060660 Jakarta Jakarta

3580 823358 Madiun Surabaya 3634 811060670 Medan Medan

3581 823359 Madiun Surabaya 3635 811060680 Makassar Makassar

3582 823370 Malang Malang 3636 811060690 Pekanbaru Pekanbaru

3583 823371 Malang Malang 3637 811060700 Padang Padang

3584 823372 Malang Malang 3638 811060710 Bandung Bandung

3585 823373 Malang Malang 3639 811060720 Semarang Semarang

3586 823374 Malang Malang 3640 811060730 Makassar Makassar

3587 823375 Malang Malang 3641 811060740 Denpasar Denpasar

3588 823376 Malang Malang 3642 811060750 Pontianak Pontianak

3589 823377 Malang Malang 3643 811060770 Makassar Makassar

3590 823378 Malang Malang 3644 811060780 Medan Medan

3591 823379 Malang Malang 3645 811060790 Palembang Palembang

3592 823390 Denpasar Denpasar 3646 811060800 Palembang Palembang

3593 823391 Denpasar Denpasar 3647 811060810 Bandung Bandung

3594 823392 Denpasar Denpasar 3648 811060820 Pekanbaru Pekanbaru

3595 823393 Denpasar Denpasar 3649 811060830 Semarang Semarang

3596 823394 Denpasar Denpasar 3650 811060840 Menado Menado

3597 823395 Denpasar Denpasar 3651 811060880 Pekanbaru Pekanbaru

3598 823396 Denpasar Denpasar 3652 811060890 Jakarta Jakarta

3599 823397 Denpasar Denpasar 3653 811060900 Jakarta Jakarta

3600 823398 Denpasar Denpasar 3654 811060940 Jakarta Jakarta

3601 823399 Denpasar Denpasar 3655 811063330 Jakarta Jakarta

3602 823420 Mataram Denpasar 3656 811064330 Jakarta Jakarta

3603 823421 Mataram Denpasar 3657 812060110 Jayapura Jayapura

3604 823422 Mataram Denpasar 3658 812060280 Surabaya Surabaya

3605 823423 Mataram Denpasar 3659 812060470 Medan Medan

3606 823424 Mataram Denpasar 3660 812060490 Jakarta Jakarta

3607 823425 Mataram Denpasar 3661 812060860 Timika Timika

3608 823426 Mataram Denpasar 3662 812060870 Bandung Bandung

3609 823427 Mataram Denpasar 3663 813060660 Jakarta Jakarta

3610 823428 Mataram Denpasar 3664 813060760 Medan Medan

3611 823429 Mataram Denpasar 3665 821070010 Medan Medan

3612 823670 Medan Medan 3666 821070020 Pematang Siantar Medan

3613 823671 Medan Medan 3667 821070030 Pekanbaru Pekanbaru

3614 823672 Medan Medan 3668 821070040 Pekanbaru Pekanbaru

3615 823673 Medan Medan 3669 821070050 Tanjung Karang Tanjung Karang

3616 823674 Medan Medan 3670 821070060 Jambi Jambi

3617 823675 Medan Medan 3671 821070070 Palembang Palembang

3618 823676 Medan Medan 3672 821070080 Banda Aceh Banda Aceh

Page 124: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 70

No Blok Penomoran POC POI No Blok Penomoran POC POI

3673 823677 Medan Medan 3729 821070090 Lhokseumawe Medan

3674 823678 Medan Medan 3730 821070100 Pematang Siantar Medan

3675 823679 Medan Medan 3731 821070110 Batam Batam

3676 823800 Tanjung Karang Tanjung Karang 3732 821070120 Pangkal Pinang Palembang

3677 823801 Tanjung Karang Tanjung Karang 3733 821070130 Bukit Tinggi Padang

3678 823802 Tanjung Karang Tanjung Karang 3734 821070140 Banda Aceh Banda Aceh

3679 823803 Tanjung Karang Tanjung Karang 3735 821070150 Batam Batam

3680 823804 Tanjung Karang Tanjung Karang 3736 821070160 Palembang Palembang

3681 823805 Tanjung Karang Tanjung Karang 3737 821070170 Jambi Jambi

3682 823806 Tanjung Karang Tanjung Karang 3738 821070220 Jakarta Jakarta

3683 823807 Tanjung Karang Tanjung Karang 3739 821070230 Bandung Bandung

3684 823808 Tanjung Karang Tanjung Karang 3740 821070240 Bandung Bandung

3685 823809 Tanjung Karang Tanjung Karang 3741 821070250 Cirebon Bandung

3686 823940 Kendari Makassar 3742 821070260 Solo Solo

3687 823941 Kendari Makassar 3743 821070270 Semarang Semarang

3688 823942 Kendari Makassar 3744 821070280 Surabaya Surabaya

3689 823943 Kendari Makassar 3745 821070290 Kupang Kupang

3690 823944 Kendari Makassar 3746 821070330 Jakarta Jakarta

3691 823945 Kendari Makassar 3747 821070340 Jakarta Jakarta

3692 823946 Kendari Makassar 3748 821070350 Jakarta Jakarta

3693 823947 Kendari Makassar 3749 821070360 Bandung Bandung

3694 823948 Kendari Makassar 3750 821070370 Kupang Kupang

3695 823949 Kendari Makassar 3751 821070380 Jember Surabaya

3696 823970 Ambon Ambon 3752 821070390 Denpasar Denpasar

3697 823971 Ambon Ambon 3753 821070410 Solo Solo

3698 823972 Ambon Ambon 3754 821070420 Surabaya Surabaya

3699 823973 Ambon Ambon 3755 821070430 Jember Surabaya

3700 823974 Ambon Ambon 3756 821070440 Balikpapan Balikpapan

3701 823975 Ambon Ambon 3757 821070450 Banjarmasin Banjarmasin

3702 823976 Ambon Ambon 3758 821070460 Pontianak Pontianak

3703 823977 Ambon Ambon 3759 821070470 Banjarmasin Banjarmasin

3704 823978 Ambon Ambon 3760 821070480 Balikpapan Balikpapan

3705 823979 Ambon Ambon 3761 821070490 Banjarmasin Banjarmasin

3706 823990 Jayapura Jayapura 3762 821070500 Balikpapan Balikpapan

3707 823991 Jayapura Jayapura 3763 821070510 Palangkaraya Banjarmasin

3708 823992 Jayapura Jayapura 3764 821070520 Pontianak Pontianak

3709 823993 Jayapura Jayapura 3765 821070640 Makassar Makassar

3710 823994 Jayapura Jayapura 3766 821070650 Ambon Ambon

3711 823995 Jayapura Jayapura 3767 821070660 Timika Timika

3712 823996 Jayapura Jayapura 3768 821070670 Sorong Jayapura

3713 823997 Jayapura Jayapura 3769 821070680 Kendari Makassar

3714 823998 Jayapura Jayapura 3770 821070690 Palu Makassar

3715 823999 Jayapura Jayapura 3771 821070710 Ternate Menado

3716 851000 Jakarta Jakarta 3772 821070720 Jayapura Jayapura

3717 851001 Jakarta Jakarta 3773 821070730 Kendari Makassar

3718 851002 Jakarta Jakarta 3774 821070740 Menado Menado

3719 851003 Jakarta Jakarta 3775 821070750 Palu Makassar

3720 851004 Jakarta Jakarta 3776 821070760 Makassar Makassar

3721 851005 Jakarta Jakarta 3777 821070770 Makassar Makassar

3722 851006 Jakarta Jakarta 3778 821070780 Sorong Jayapura

3723 851007 Jakarta Jakarta 3779 821070790 Ternate Menado

3724 851008 Jakarta Jakarta 3780 821070820 Timika Timika

3725 851009 Jakarta Jakarta 3781 821070830 Ambon Ambon

3726 851010 Jakarta Jakarta 3782 821070849 Jakarta Jakarta

3727 851011 Jakarta Jakarta 3783 821070850 Jakarta Jakarta

3728 851012 Jakarta Jakarta

Page 125: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 71

b) Tabel Identifikasi Dummy Number Telkomsel

Page 126: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 72

Page 127: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 73

Page 128: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 74

1.4. Daftar lokasi STP untuk Signalling Voice

Daftar lokasi STP yang dijadikan titik interkoneksi signaling oleh Telkomsel adalah sebagai berikut :

Tabel A.2 Daftar lokasi STP

Gambar A.1 Konfigurasi STP Telkomsel – MITRA

1.5. Daftar lokasi ITP untuk Signalling SMS

Daftar lokasi STP yang dijadikan titik interkoneksi signaling oleh Telkomsel adalah sebagai berikut :

No. Lokasi ITP Name Alamat

1 Jakarta TBS ITP Interconnect 1 Gd TTC TB Simatupang; Jl. TB Simatupang No.86 Jakarta

2 Jakarta Buaran

ITP Interconnect 2 Gd. TTC Buaran Jl. Raden Inten Jakarta

No Lokasi Nama STP SPC Coverage Alamat

1 Medan STP MDN2 12939 Jl. Amir Hamzah No.20, Sei Hilir, Medan

2 Palembang STP PLG2 14995 Jl. Demang Lebar Daun no. 72 A, Hilir Barat 1, Palembang, 30137

3 Jakarta ITP INT1 2718Jl. TB Simatupang No.86 RT.08-RW.05, Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa,

Kodya, Jakarta Selatan

4 Jakarta ITP INT2 2719 Jl. Raden Inten II No.7, Buaran, Jakarta Timur

5 Surabaya STP SBY2 6796 Jl. Gayungsari No.76, Surabaya 60235

6 Banjarbaru STP BJB1 10889 Jl. Ahmad Yani KM 36.5, Simpang empat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan

7 Makassar STP UPD1 8841 Jl. Pengayoman No.1, Makassar

Sumatra

Jawa Bali Nusra

Pamasuka

Page 129: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 75

2. Digital Distribution Frame (DDF)

DDF yang akan digunakan untuk menterminasikan saluran transmisi E-1 (2 Mbps), merupakan perangkat yang biasa digunakan oleh Telkomsel pada umumnya. Agar integrasinya tidak mengalami kendala di lapangan, maka jenis perangkat yang akan dipasang harus sesuai dengan jenis DDF yang dipasang di setiap POI. Telkomsel akan memberikan spesifikasi teknis DDF di setiap POI, setelah MITRA menyampaikan permintaan tertulis kepada Telkomsel.

3. Optical Distribution Frame (ODF) / Optical Termination Box (OTB)

ODF/OTB yang akan digunakan untuk menterminasikan saluran transmisi E-1 (2 Mbps), merupakan perangkat yang biasa digunakan oleh Telkomsel pada umumnya. Agar integrasinya tidak mengalami kendala di lapangan, maka jenis perangkat yang akan dipasang harus sesuai dengan jenis ODF/OTB yang dipasang di setiap POI. Telkomsel akan memberikan spesifikasi teknis ODF/OTB di setiap POI, setelah MITRA menyampaikan permintaan tertulis kepada Telkomsel.

4. Formula dan Metode Perhitungan Parameter Standar Kinerja

NO PARAMETER DEFINISI FORMULA METODE PENGUKURAN

Voice

1 ASR Outgoing Presentase panggilan yang terjawab di B-Number=(CCS ANSWER OUTGOING / CALL

CARRIED OUTGOING)*100Full Day

2 OccupancyPerbandingan Traffik Carried dengan Jumlah Sirkit

yang tersedia

=((TRAFFIC CARRIED OUTGOING +

TRAFFIC CARRIED INCOMING)/JUMLAH

SIRKIT AVAILABLE * 100

Average Weekly

3 Lost CallPresentase panggilan yang gagal dilewatkan pada

suatu trunk group

= CCU LOST CALL/ (CALL CARRIED

OUTGOING) * 100Full Day

4 CCS Congestion

Presentase Panggilan yang direlease setelah

menduduki trunk group karena trigger

"congestion/all trunk busy" dari MSC berikutnya

= CCS CONGESTION/ (CALL CARRIED

OUTGOING) * 100Full Day

5

CCS7 Call Failure

Presentase Panggilan yang direlease setelah

menduduki trunk group karena mendapat meddage

"call failure" dari MSC berikutnya

= CCS7 CALL FAILURE / (CALL CARRIED

OUTGOING) * 100Full Day

Signalling

1 Signalling Load

Traffic Carried pada Link Signalling baik received

dan transmit dalam suatu pengukuran dengan

satuan mErlang

- Load_mErl_Tx_Busy Hour= (Transmitted MSUs*6 + Transmitted

OctetsSIFSIO)/8/3600 Busy Hour

- Load_mErl_Tx_Busy Hour= (Received MSUs*6 + Received

OctetsSIFSIO)/8/3600 Busy Hour

2 Retransmitted Octet

Jumlah Informasi Signalling (fields+octet) yang

terkirim berulang-ulang= sIRetransmitted Octets

Full Day

Messaging

1

SMS Success Delivered

within 30 sec

Amount of SMSC which delivered successfully after

sending

= SMS Delivered in 30 sec / (SMS Delivered

Full Day + Total Not Deliverd Full Day) Full Day

MMS

1MMS Success Delivered

Amount of MMS Retrieved compare to MMS

Submit= MMS Retrived / MMS Submit

Full Day

Page 130: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 76

Lampiran A2 : Aspek Bisnis

1. Pembayaran Dimuka ;

1.1. Jika MITRA meminta penambahan kapasitas dimuka (ACO) kepada Telkomsel dan besarnya penambahan kapasitas telah disetujui Telkomsel, maka MITRA harus memberikan Pembayaran Dimuka atas pemesanan kapasitas dimuka tersebut.

1.2. Pemberian Pembayaran Dimuka tersebut dalam butir 1.1 diatas harus diserahkan oleh MITRA kepada Telkomsel selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja sejak permintaan penambahan kapasitas tersebut disetujui oleh Telkomsel.

1.3. Keharusan pemberian Pembayaran Dimuka oleh MITRA kepada Telkomsel dilakukan karena mempertimbangkan faktor-faktor termasuk namun tidak terbatas pada lost opportunity, effort dan lain-lain.

1.4. Besarnya Pembayaran Dimuka adalah 20% (dua puluh persen) dari total harga penambahan kapasitas.

1.5. Pembayaran Dimuka berlaku sampai dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan sesuai dengan jangka waktu pemenuhan yang disetujui oleh Telkomsel sebagaimana tersebut dalam butir 10.2 (d) Dokumen Pendukung A.

1.6. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana tersebut dalam butir 1.5 diatas, pihak MITRA belum siap secara teknis untuk melaksanakan integrasi, hal mana tidak perlu dibuktikan tertulis melalui pernyataan tertulis maka Pembayaran Dimuka tersebut dianggap hangus dan menjadi hak Telkomsel, serta MITRA akan dimasukan kembali dalam sistem antrian.

2. Penghapusan Kapasitas yang rusak setelah dilakukan Pengujian Kapasitas;

2.1. Penghapusan sebagaian kapasitas akibat kerusakan untuk masing-masing Link interkoneksi 2Mbit/s akan dikenakan denda sesuai besarnya kapasitas yang rusak tersebut.

2.2. besarnya biaya yang dibebankan untuk setiap kapasitas Link interkoneksi yang rusak ditentukan berdasarkan kesepakatan.

3. Sanksi yang berkaitan dengan keterlambatan penyampaian Pemberitahuan Pengujian;

Jika pemberitahuan tentang keterlambatan pembatalan jadwal pengujian oleh MITRA, (menurut butir 9.3 (b) Dokumen Pendukung A) diberikan lebih dari 5 (lima) hari kerja sebelum jadwal tanggal pengujian, maka Telkomsel akan memasukan kembali MITRA kedalam sistem antrian.

4. Penghapusan Kapasitas;

4.1 Jika (menurut butir 10.2 Dokumen Pendukung A) kapasitas dihapuskan dalam periode Y yang tidak akan melebihi dari 10 tahun, maka ada proporsi dari biaya interkoneksi relevan yang harus di bayarkan lagi kepada pihak

Page 131: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 77

yang meminta penghapusan. Jumlah yang harus dibayar lagi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

R = (0.466 x C) - (0.466 x C x Y)

10

dimana :

R : Jumlah yang harus dibayar lagi sebagai akibat penghapusan kapasitas

C : Biaya interkoneksi yang telah disepakati oleh para pihak

Y : Jumlah tahun antara tanggal kesiapan uji coba dan tanggal penghapusan pesanan (di bulatkan keatas untuk keseluruhan tahun berikutnya)

4.2 Pengembalian biaya pengapusan kapasitas yang telah dibayarkan dapat juga dilakukan berdasarkan kesepakatan.

5. Biaya yang berkaitan dengan penundaan Penghapusan Kapasitas akibat tertundanya Penyelesaian Amandemen Manajemen Data;

Jika (menurut pada butir 10.2 Dokumen Pendukung A), order suatu kapasitas disampaikan oleh pihak yang meminta dan dalam kaitannya dengan penghapusan keseluruhan rute trafik tanpa penyelesaian terlebih dulu melalui amandemen manajemen data yang berhubungan, maka pihak yang meminta harus membayar biaya suspensi sebesar 20% dari biaya interkoneksi.

Page 132: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 78

6. Perubahan Pengorderan

MITRA harus mengajukan permintaan kepada Telkomsel untuk menggunakan layanan yang disediakan Telkomsel sesuai form permintaan layanan (Services Order Form) sebagai berikut :

RINCIAN PEMESANAN (DI ISI OLEH MITRA)

A – Rincian MITRA

Tanggal Pemesanan : Dokumen MITRA :

Alamat : Alamat tagihan (jika berbeda)

Nama Kontak : Posisi Perusahaan : Telephone : Faksimile : E-mail :

B - Layanan yang diminta (diinginkan)

C – Rincian Permintaan

D – Tanggal Pengantaran yang diinginkan

E – Informasi tambahan :

Catatan : Form pemesanan ini akan dilengkapi dan di tandatangani pihak MITRA

Nama : ………………………… Tanda tangan ………………………………

Form 2. Services Order Form

Page 133: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 79

7. Berita Acara Penyaluran Trafik

Berita Acara Penyaluran Trafik dibuat sebagai dasar pelaksanaan penyaluran trafik antara Telkomsel dengan MITRA. Berikut adalah contoh form Berita Acara Penyaluran Trafik :

8. Amandemen pengorderan;

Biaya yang akan dibayarkan menurut paragraf 10.4. Dokumen Pendukung A adalah sejumlah 50% dari perbedaan antara biaya kapasitas interkoneksi sebelumnya dan sesudah perubahan.

9. Pembatalan order.

Apabila MITRA melakukan pembatalan order sesuai waktu yang telah ditentukan seperti tercantum pada butir 10.6 dokumen ini, maka biaya pembayaran dimuka yang telah diserahkan oleh MITRA dianggap hangus sepenuhnya menjadi hak Telkomsel dan biaya semua perangkat yang telah diinstall akan dibebankan kepada MITRA.

Page 134: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 80

Lampiran A3 : Amandemen Manajemen Data (AMD)

1. Permintaan untuk AMD

Untuk mengajukan permintaan Amandemen Manajemen Data (AMD), MITRA harus menyerahkan permintaan tertulis kepada Telkomsel. Telkomsel akan memberikan respon untuk menanggapi permintaan tersebut tidak lebih dari 2 (dua) hari kerja sejak tanggal penerimaan.

2. Proses implementasi

Para pihak akan mengimplementasikan perubahan AMD tersebut paling lambat 30 (tigapuluh) hari kerja sejak permintaan AMD disetujui.

3. Perubahan pada AMD yang tidak dapat dibebani biaya

Untuk perubahan–perubahan pada AMD yang tidak berdampak secara signifikan terhadap kegiatan operasional dan perubahan tersebut bersifat membantu kegiatan dan kelancaran pelaksanaan kegiatan operasional ke dua belah pihak, maka perubahan tersebut tidak akan dibebani biaya.

4. AMD sistem Penomoran

Informasi perubahan atau penambahan sistem penomoran baru harus diberikan 1 (satu) bulan sebelumnya, informasi tersebut berisi hal-hal sebagai berikut:

a. Pembukaan blok penomoran baru;

b. Perubahan titik pembebanan suatu blok penomoran;

c. Penambahan titik pembebanan suatu blok penomoran;

d. Pemisahan blok penomoran eksisting;

e. Ekspansi jumlah digit blok penomoran;

f. Informasi dan penggunaan Dummy Number.

5. AMD routing pada Sentral Gerbang

Perubahan data pada sentral Gerbang yang membawa dampak secara fisik terhadap jaringan Telkomsel harus dilakukan dengan pertimbangan optimalisasi jaringan. Perubahan yang dimaksud antara lain :

(i) Perubahan Link interkoneksi ;

(ii) Penambahan Link interkoneksi ;

(iii) Penambahan sistem Penomoran.

Page 135: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 81

6. AMD pada pada “Charge Band” (zone dan time band)

Perubahan pada Charge Band dapat diimplementasikan berdasarkan kesepakatan para pihak.

7. AMD yang berkaitan dengan diskriminasi pembebanan, antara lain pada

panggilan layanan khusus, direktori, darurat;

Perubahan yang berkait dengan diskriminasi pembebanan untuk panggilan layanan khusus, direktori dan darurat dapat diajukan salah satu pihak dengan pertimbangan sebagai berikut:

(i) tambahan investasi baru;

(ii) perubahan routing panggilan sehingga penggunaan elemen jaringan menjadi lebih besar;

(iii) tambahan biaya operasi dan pemeliharaan.

8. AMD yang dapat dibebani biaya (secara individual)

Perubahan konfigurasi jaringan dapat dikenakan biaya, antara lain :

Perubahan AMD sebagai akibat adanya perubahan kode akses, kode area;

Route panggilan darurat ke center terdekat.

9. Penawaaran bagi AMD yang dapat dibebani biaya

Untuk Penawaran bagi AMD yang dapat dibebani biaya akan diinformasikan dan dibahas lebih lanjut berdasarkan kesepakatan para pihak.

10. Pembebanan Biaya

Perubahan pembebanan biaya yang terkait dengan besaran tarif jasa layanan interkoneksi sebagai akibat adanya perubahan titik interkoneksi, perubahan daerah layanan interkoneksi atau Point of Charging (POC) akan diinformasikan kepada para pihak yang terkait.

Page 136: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 82

Lampiran A4 : Tanggungjawab Atas Jenis Trafik

Tanggung jawab atas jenis trafik pada jasa layanan interkoneksi yang terjadi di jaringan Telkomsel kan dijelaskan sebagai berikut:

1. Jenis Trafik

Jenis trafik interkoneksi pada Jaringan bergerak seluler dikategorikan dalam 3 (tiga) kelompok yaitu :

a. Layanan Terminasi dari Penyelenggara Jaringan;

b. Layanan Terminasi dari Penyelenggara Jasa;

c. Layanan Originasi dari Penyelenggara Jasa.

2. Layanan Interkoneksi dan tanggung jawabnya

Jenis layanan interkoneksi pada jaringan bergerak, yaitu:

2.1. Layanan Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jaringan

i. Panggilan Lokal dari Penyelenggara Fixed Wireline.

Tanggung jawab panggilan interkoneksi berada pada penyelenggara Fixed Wireline (FWL).

ii. Panggilan Jarak Jauh dari Penyelenggara Fixed Wireline.

Tanggung jawab panggilan interkoneksi berada pada penyelenggara Fixed Wireline (FWL).

POC-1 POC-2

B#

Jenis

Panggilan

Pembebanan Jenis Tarif

Interkoneksioleh kepada

F2TSEL TSEL F Local Mobile

term. POI - B#

Panggilan Lokal - Terminasi Lokal dari Penyelenggara FWL

POIFWLTSEL

POC-1 POC-2

B#

Pembebanan Jenis Tarif

Interkoneksioleh kepada

F2TSEL TSEL F Local Mobile

term. POI - B#

Jenis

Panggilan

Panggilan JJ - Terminasi Lokal dari Penyelenggara FWL

POIFWLTSEL FWL

Page 137: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 83

iii. Panggilan Lokal dari Penyelenggara Fixed Wireless Access.

Tanggung jawab panggilan interkoneksi berada pada penyelenggara Fixed Wireless Access (FWA).

iv. Panggilan Lokal dari Penyelenggara Jaringan Bergerak Selular lainnya.

Tanggung jawab panggilan interkoneksi berada pada penyelenggara jaringan bergerak selular lainnya (M).

v. Panggilan Jarak Jauh dari Penyelenggara Jaringan Bergerak Selular lainnya.

Tanggung jawab panggilan interkoneksi berada pada penyelenggara jaringan bergerak selular lainnya (M).

POC-1 POC-2

B#

Jenis

Panggilan

Pembebanan Jenis Tarif

Interkoneksioleh kepada

F2TSEL TSEL F Local Mobile

term. POI - B#

Panggilan Lokal - Terminasi Lokal dari Penyelenggara FWA

POIFWATSEL

POC-1 POC-2

B#

Jenis

Panggilan

Pembebanan Jenis Tarif

Interkoneksioleh kepada

M2TSEL TSEL F Local Mobile

term. POI - B#

Panggilan Lokal - Terminasi Lokal dari Penyelenggara Mobile (M)

POIMTSEL

POC-1 POC-2

B#

kepada

Jenis

Panggilan

Pembebanan Jenis Tarif

Interkoneksioleh

FM2TSEL TSEL Local Mobile

term. POI - B#

Panggilan JJ - Terminasi Lokal dari Penyelenggara Mobile (M)

POIMTSEL M

Page 138: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 84

vi. Panggilan dari Penyelenggara jaringan bergerak Satelit.

Tanggung jawab panggilan interkoneksi berada pada penyelenggara jaringan bergerak Satelit (S).

2.2. Layanan Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jaringan

i. Panggilan Lokal dari Penyelenggara Penyelenggara Fixed Wireline.

Tanggung jawab panggilan interkoneksi berada pada penyelenggara Fixed Wireline (FWL).

ii. Panggilan Jarak Jauh dari Penyelenggara Penyelenggara Fixed Wireline.

Tanggung jawab panggilan interkoneksi berada pada penyelenggara Fixed Wireline (FWL).

POC-1 POC-2

B#

oleh kepada

S2TSEL TSEL S Local Mobile

term. POI - B#

Jenis

Panggilan

Pembebanan

Terminasi Lokal dari Penyelenggara Satelit

Jenis Tarif

Interkoneksi

POISTSEL

POC-1 POC-2

B# TSEL

A#

F2TSEL TSEL F JJ Mobile term.

POI - B#

Panggilan Lokal - Terminasi JJ dari Penyelenggara FWL

Jenis

Panggilan

Pembebanan Jenis Tarif

Interkoneksioleh kepada

FWL

TSEL

POI

FWL

POC-1 POC-2 POC-3

B#

Pembebanan Jenis Tarif

Interkoneksioleh kepada

F2TSEL TSEL F JJ Mobile term.

POI - B#

Panggilan Jarak Jauh - Terminasi JJ dari dari Penyelenggara FWL

Jenis

Panggilan

FWL

TSEL

POI

FWL

Page 139: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 85

iii. Panggilan Jarak Jauh dari Penyelenggara Fixed Wireless Access.

Tanggung jawab panggilan interkoneksi berada pada penyelenggara Fixed Wireless Access (FWA).

iv. Panggilan Lokal dari Penyelenggara Jaringan Bergerak Selular lainnya.

Tanggung jawab panggilan interkoneksi berada pada penyelenggara Jaringan Bergerak Seluler lainnya (M).

v. Panggilan Jarak Jauh dari Penyelenggara Jaringan Bergerak selular lainnya.

Tanggung jawab panggilan interkoneksi berada pada penyelenggara Jaringan Bergerak Seluler lainnya (M).

POC-1 POC-2

B#

F2TSEL TSEL F JJ Mobile term.

POI - B#

Jenis

Panggilan

Pembebanan Jenis Tarif

Interkoneksioleh kepada

Panggilan JJ - Terminasi JJ dari Penyelenggara FWA

TSEL

POI

FWA

POC-1 POC-2

B# TSEL

A#

JJ Mobile term.

POI - B#

Jenis

Panggilan

Pembebanan Jenis Tarif

Interkoneksioleh kepada

M2TSEL TSEL M

Panggilan Lokal - Terminasi JJ dari Penyelenggara Mobile (M)

M

TSEL

POI

M

POC-1 POC-2 POC-3

B# TSEL

M2TSEL TSEL M JJ Mobile term.

POI - B#

Jenis

Panggilan

Pembebanan

oleh kepada

Panggilan JJ - Terminasi JJ dari Penyelenggara Mobile (M)

Jenis Tarif

Interkoneksi

M2 M

TSEL

POI

M

Page 140: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 86

vi. Panggilan dari Penyelenggara Jaringan Bergerak Satelit (Terminasi JJ).

Tanggung jawab panggilan interkoneksi berada pada penyelenggara Jaringan Satelite (S).

2.3. Layanan Terminasi dari Penyelenggara Jasa

i. Layanan Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jasa ke Telkomsel.

Tanggung jawab panggilan interkoneksi berada pada penyelenggara jasa SLJJ.

ii. Layanan Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jasa ke Telkomsel

POC-1 POC-2

B#

S to TSEL TSEL SLD mobile term.

POI - B#

Jenis

Panggilan

Pembebanan Jenis Tarif

Interkoneksioleh kepada

Terminasi Panggilan Jarak Jauh dari Penyelenggara Satelit

S

TSEL

POI

TSEL

S

2.1 Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2

A#

Jenis PanggilanPembebanan Jenis Tarif

Interkoneksioleh kepada

P. Jasa to

TSELTSEL P. Jasa

Local mobile

term. POI - B#

SLJJ TSEL

F

M

S POI

2.1 Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2 POC-3

A#

Jenis PanggilanPembebanan

oleh kepada

Jenis Tarif

Interkoneksi

TSEL P. JasaLocal mobile

term. POI - B#P. Jasa to

TSEL

SLJJ

F

M

STSEL

POI

2.1 Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2 POC-3

A#

Jenis PanggilanPembebanan Jenis Tarif

Interkoneksioleh kepada

P. Jasa to

TSELTSEL P. Jasa

LD mobile term.

POI - B#

SLJJ

F

M

SPOI

TSEL

Page 141: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 87

Tanggung jawab panggilan interkoneksi berada pada penyelenggara jasa SLJJ .

iii. Layanan Terminasi Internasional dari Penyelenggara Jasa ke Telkomsel.

Tanggung jawab panggilan interkoneksi berada pada penyelenggara jasa SLI.

2.4. Layanan Originasi dari Penyelenggara Jasa

i. Layanan Originasi Lokal dari Telkomsel ke Penyelenggara Jasa

2.1 Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2 POC-3

A#

Jenis PanggilanPembebanan Jenis Tarif

Interkoneksioleh kepada

TSEL P. JasaLD mobile term.

POI - B#P. Jasa to

TSEL

SLJJ

F

M

S

POI

TSEL

2.9 Terminasi Internasional dari Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2

Pemilik Jasa :

B#

Jenis PanggilanPembebanan Jenis Tarif

Interkoneksikepada

P. Jasa to

TSELTSEL P. Jasa

oleh

International

mobile term.

SLI

TSEL

POI

TSEL

POI

2.1 Originasi Lokal ke Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2

A#

Jenis Tarif

Interkoneksi

Local mobile orig.

A# - POI

Jenis

Panggilan

Pembebanan

oleh kepada

P. Jasa to

TSELTSEL P. Jasa

SLJJ

F

M

S

TSEL

POI

Page 142: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 88

Tanggung jawab panggilan interkoneksi berada pada penyelenggara jasa SLJJ.

ii. Layanan originasi Jarak Jauh dari Telkomsel ke Penyelenggara Jasa.

Tanggung jawab panggilan interkoneksi berada pada penyelenggara jasa SLJJ .

iii. Layanan originasi internasional dari Telkomsel ke Penyelenggara jasa

2.1 Originasi Lokal ke Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2 POC-3

A#

Jenis

Panggilan

Pembebanan Jenis Tarif

Interkoneksioleh kepada

TSEL P. JasaLocal mobile orig.

A# - POIP. Jasa to

TSEL

TSEL

SLJJ

F

M

SPOI

2.1 Originasi Jarak Jauh ke Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2

A#

Jenis Tarif

Interkoneksi

Jenis

Panggilan

Pembebanan

oleh kepada

TSEL P. JasaLD mobile orig. A#

- POIP. Jasa to

TSEL

TSEL

SLJJ

F

M

S

POI

2.1 Originasi Jarak Jauh ke Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2 POC-3

A#

Jenis

Panggilan

Pembebanan Jenis Tarif

Interkoneksi

LD mobile orig. A#

- POITSEL P. Jasa

P. Jasa to

TSEL

oleh kepada

TSEL

SLJJ

F

M

S

POI

Page 143: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 89

Tanggung jawab panggilan interkoneksi berada pada penyelenggara jasa SLI.

2.5. Layanan Terminasi SMS dari Penyelenggara Jaringan dan sebaliknya

Layanan SMS dari Mitra ke Telkomsel dan dan sebaliknya.

Jenis layanan SMS adalah sebagai berikut :

POC 1

B#

A #

SG

Telkomsel

SG Mitra

SMSC

Telkomsel

Pengelola Trafik

SMS Interkoneksi

TitikInterkoneksi

SG Mitra

POC 1

A #

SG

TELKOMSELSMSC

TELKOMSEL

Pengelola Trafik

SMS Interkoneksi

TitikInterkoneksi

POC 2

B #SG Mitra

2.9 Originasi Internasional ke Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2

Pemilik Jasa :

A#

P. Jasa to

TSELTSEL P. Jasa

International

mobile orig

Jenis Tarif

Interkoneksi

Jenis

Panggilan

Pembebanan

oleh kepada

TSEL

SLI

POIPOI

TSEL

Page 144: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 90

TitikInterkoneksi

POC 1

B#

A #

SG Mitra

SG TELKOMSEL

SMSC Mitra Pengelola Trafik

SMS Interkoneksi

POC 1

A #

Pengelola Trafik

SMS Interkoneksi

SG TELKOMSEL

TitikInterkoneksi

SG Mitra SMSC Mitra

SG TELKOMSEL

POC 2

B #

Jenis Pembebanan

Jenis Tarif Interkoneksi SMS Oleh Kepada

Tsel to Mitra Tsel Mitra Tarif Terminasi SMS

Jenis Pembebanan

Jenis Tarif Interkoneksi SMS Oleh Kepada

Mitra to Tsel Mitra Tsel Tarif Terminasi SMS

Page 145: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 91

Lampiran A5 : Kerja Signal Transfer Point (STP Working)

Signal Transfer Point (STP) digunakan untuk hal yang spesifik berkaitan dengan interkoneksi antar penyelenggara, dimana STP akan memungkinkan berbagai pesan CCS #7 yang berkaitan dengan rute trafik antara switch kedua penyelenggara dibawa melalui end-point dari kedua switch yang menterminasi rute trafik tanpa memerlukan “Dedicated Signalling Links” antara kedua “end-point” dari switch tersebut. Pesan CCS #7 tidak dilewatkan secara langsung antara kedua “end-point” switch tetapi disampaikan melalui Signal Intermediate yang disebut “Signal Transfer Point”. Lampiran ini menjelaskan ketersediaan STP Working, batasan-batasan dalam perencanaan dan perhitungan dimensioning yang diterapkan dan dokumentasi yang diperlukan jika STP working digunakan.

1. Penyediaan Kerja STP;

Arsitektur jaringan STP dari para pihak yang berinterkoneksi harus mampu mendukung berbagai jenis Call Scenario dari routing trafik yang disediakan untuk membawa, diantaranya adalah:

Panggilan IP Network (IP Network Calls);

NTS (Number Translation Services) data calls;

Panggilan IP Network (IP Network Calls) dan NTS data calls;

Panggilan IP Network (IP Network Calls) dan trafik voice NTS terbatas;

NTS data calls dan trafik voice NTS terbatas;

Trafik voice NTS terbatas.

2. Perencanaan dan Aturan Dimensi Kerja STP;

2.1. Telkomsel akan mengalokasikan beberapa hal, antara lain :

STP unit Telkomsel terkait untuk digunakan ke semua Link STP;

Route trafik ke route STP;

Primary / Secondary STP dalam setiap route STP.

2.2. Batasan-batasan yang harus dipenuhi dalam penggunaan STP Working untuk mendukung route trafik menuju ke MSC Telkomsel, diantaranya adalah :

Minimum harus tersedia 2 Link signalling pada Link antara STP MITRA dan STP Telkomsel;

Ukuran maksimum route trafik 16 E-1 harus didukung oleh STP working dimana trafik yang disalurkan berupa data call atau gabungan antara data call dan voice call NTS terbatas;

Ukuran maksimum route trafik 8 E-1 harus didukung oleh STP working dimana trafik yang disalurkan berupa voice call NTS terbatas.

2.3. Setiap Link signalling STP tidak boleh melebihi Threshold Signalling Link

Loading 40%. 2.4. Dalam perencanaan STP working, para pihak yang berinterkoneksi harus

menyediakan informasi berikut:

Harapan Peak Loading Signalling Link (%) pada Jam sibuk;

Harapan rata-rata Loading Signalling Link (%) pada Jam sibuk;

Page 146: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 92

Pernyataan dari para pihak terhadap Threshold Signalling Link Loading 40%;

Route signalling secara detail dari para pihak yang akan diterapkan untuk mendukung penggunaan STP working pada suatu route trafik.

2.5. Para pihak harus memonitor STP Signalling Link Loading untuk meyakinkan

masih bekerja di bawah Threshold. 2.6. Jika Volume Message Signalling melebihi Threshold, maka masing-masing

pihak harus memanfaatkan seoptimal mungkin Network Management Control untuk menghilangkan permasalahan tersebut.

Page 147: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 93

Lampiran A6 : Jaminan Tingkat Layanan Dan Kententuan Kompensasi

Ketentuan Jaminan Tingkat Layanan Sirkit Langganan Terestrial

1. Parameter dan Besaran Jaminan Tingkat Layanan (SLG)

JASA /PRODUK

Item SLG Besaran SLG

Keterangan

Sirkit Langganan

Konfirmasi pemenuhan (PM atau PBM)

< 10 HK Terhitung sejak permintaan dari salah satu pihak diterima oleh pihak lainnya

Penyambungan dan pengetesan pasang baru

< 14 HK Terhitung sejak konfirmasi PM dari salah satu pihak diterima oleh pihak lainnya.

Konfirmasi penyebab gangguan

< 5 jam Terhitung sejak laporan Gangguan diterima

Penanggulangan Gangguan

< 10 jam Kecuali Force Majeure

Availability 99,95 %

MTTR 4 jam

2. Ketentuan Kompensasi Sirkit Langganan :

a. Kompensasi karena Gangguan akan diberikan kepada salah satu pihak apabila

jumlah total gangguan Sirkit Langganan selama 1 (satu) bulan lebih besar dari 4 (empat) jam.

b. Besaran Kompensasi Sirkit Langganan yang dapat diberikan, dihitung dengan

formula sebagai berikut :

A’ = {Total Jumlah Jam Gangguan dlm 1 (satu) bulan - 4 (empat) Jam} x Biaya Sewa per Bulan

24 jam x 30

Ket. A’ = Kompensasi Sirkit Langganan per bulan

c. Kompensasi tidak berlaku, apabila :

1) Gangguan terjadi karena adanya Force Majeure; 2) Gangguan terjadi karena kelalaian dan/atau kesalahan salah satu pihak; 3) Gangguan terjadi di luar ruas atau batasan yang menjadi tanggung jawab

salah satu pihak. 4) Tidak disertai dengan Berita Acara Gangguan.

3. Pengguna FPI akan mengajukan klaim kompensasi atas Gangguan yang terjadi

pada Sirkit Langganan yang diperhitungkan pada Forum Rekonsiliasi berdasarkan kesepakatan dan dituangkan dalam bentuk BA Gangguan dan ditanda tangani wakil Para Pihak.

4. Para Pihak akan melakukan koordinasi untuk menyelesaikan perhitungan biaya Kompensasi sebagaimana dimaksud butir A.2.b dan A.2.c Lampiran ini, selambat-

Page 148: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 94

lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak klaim Pengguna FPI diterima oleh pihak lainnya.

5. Jumlah biaya Kompensasi akan diperhitungkan terhadap pembayaran biaya pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen pada periode pembayaran setelah penandatangan Berita Acara Gangguan.

Page 149: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 95

Lampiran A7 : Prosedur dan Bisnis Proses Pelayanan & Operasi Pemeliharaan

Mengajukan permintaan sirkit

langganan secara tertulis atau

Kesepakatan rapat

Pelayanan Mungkin

(PM) ?

SELESAI

PENGGUNA FPI dan PEMILIK

FPI melakukan penyambungan

dan pengetesan max 14 hari

setelah PM & konfirmasi diterima

PENGGUNA FPI

Memproses permintaan max

12 hari kerja setelah

menerima permintaan

PEMILIK FPI confirm ke

PENGGUNA FPI secara

tertulis PBM

Mengirimkan Surat

Pemberitahuan PM &

melakukan konfirmasi ke

PENGGUNA FPI

Sudah

Disambung & dites dalam

waktu 14 hari

setelah PM?

PENGGUNA FPI dan PEMILIK

FPI menandatangani BA pasang

sesuai tgl. pelaksanaan

Tidak

Tidak

Ya

Ya

PENGGUNA FPI PEMILIK FPI

SELESAI

Sudah

disambung

& dites dalam waktu 1

bulan setelah

PM?

Ya

Tidak

PENGGUNA FPI tetap

ingin berlangganan ?

PENGGUNA FPI

Mengirimkan Surat

Pemberitahuan

Pembatalan

Tidak

Ya

BISNIS PROSES

ORDERING DAN PROVISIONING SL TERRESTRIAL

Page 150: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 96

BISNIS PROSES

DEAKTIVASI SL

Mengajukan permintaan

pencabutan sirkit langganan

secara tertulis

Memproses permintaan

termasuk komitment jangka

waktu max 10 hari setelah

menerima permintaan

Sudah dicabut

dalam waktu > 14 hari?

PENGGUNA FPI PEMILIK FPI

PENGGUNA FPI dan PEMILIK

FPI menandatangani BA

pencabutan sesuai tgl.

pelaksanaan

PENGGUNA FPI dan PEMILIK FPI

menandatangani BA pencabutan dg

memakai tgl. hari ke-15 sejak

permintaan cabut diterima PEMILIK

FPI

Ya

Tidak

SELESAI

Page 151: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 97

BISNIS PROSES

PELAPORAN DAN PENANGANAN GANGGUAN SIRKIT LANGGANAN

PENGGUNA FPI PEMILIK FPI

Melaporkan gangguan secara

tertulis atau media lainnya

Menerima laporan & wajib

confirm penyebab gangguan pd

PENGGUNA FPI secara tertulis/

media lainnya

Wajib memperbaiki gangguan

maks 4 jam setelah laporan

diterima

Memenuhi SLG

(4 jam) ?

SELESAI

PEMILIK FPI dan PENGGUNA

FPI menghitung lama gangguan

dg cara compare masing-masing

data sbg dasar perhitungan

restitusi

Tidak Ya

PEMILIK FPI akan segera

mengupayakan kontingensi

(temporer) hingga perbaikan

selesai

PEMILIK FPI menginformasikan

progress penanganan gangguan

dan estimasi penyelesaiannya

Page 152: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 98

BISNIS PROSES

IJIN MASUK LOKASI

Mengajukan ijin masuk ke

lokasi

Ijin diberikan ?

Memberi konfirmasi persetujuan

atau penolakan permintaan ijin

masuk lokasi maks 5 hari sejak

permintaan diterima

Membuat & mengirimkan

surat ijin masuk lokasi

untuk PENGGUNA FPI

PENGGUNA FPI PEMILIK FPI

Tidak

Untuk keperluan

gangguan?

PENGGUNA FPI melakukan Pekerjaan

dan Menandatangani BA (khusus

pekerjaan Instalasi baru)

ya

Ya

Tidak

SELESAI

Menerima pengajukan ijin

masuk ke lokasi

Membuat & mengirimkan Surat

Penolakan masuk lokasi

Ijin masuk ke lokasi

langsung diberikan

Page 153: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 99

BISNIS PROSES

PENGHENTIAN PENGGUNAAN SARPEN

Mengajukan permintaan

penghentian penggunaan

Sarpen secara tertulis

Memberi konfirmasi maks 7

hari setelah menerima

permintaan

PENGGUNA FPI PEMILIK FPI

PENGGUNA FPI dan PEMILIK FPI

membuat kesepakatan jadwal

pembongkaran maks 7 hari sejak

permintaan diterima

Pelaksanaan pembongkaran SARPEN

dituangkan dlm BA ditandatangani

petugas setetempat dari PEMILIK FPI

dan PENGGUNA FPI

SELESAI

Page 154: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 100

Lampiran A8 : Berita Acara Penggunaan Sartel dan atau Sarpen

BERITA ACARA HASIL SURVEY

PENGGUNAAN SARPEN TELKOMSEL LOKASI : ________________________

NO.……………………………………………………………………………………………….. Pada hari ini ……………………, tanggal ………………… bulan …………………..tahun ……………………., kami yang bertanda tangan di bawah ini :

I. Nama / NIK : .......................................................................... Jabatan : .......................................................................... Lokasi kerja : .......................................................................... Telepon / HP : ..........................................................................

Selanjutnya disebut TELKOMSEL II. Nama / NIK : .......................................................................... Jabatan / Bagian : .......................................................................... Perusahaan : .......................................................................... Telepon / HP : .......................................................................... Selanjutnya disebut MITRA Menyatakan bahwa TELKOMSEL dengan MITRA telah melaksanakan SURVEY BERSAMA Penggunaan SARPEN TELKOMSEL yang digunakan oleh MITRA dengan hasil sebagai berikut :

Dasar Pelaksanaan :

Lokasi Sarpen : ________________

Kapasitas dan Spesifikasi Sarpen yang akan dipasang : GROUNDING

No. YA TIDAK JUMLAH TITIK

CATUDAYA [ ] Instalasi Baru Menggunakan MCB Tsel [ ] Upgrade**

No Peruntukan MCB (ampere) Phase PLN Genset

SPACE RUANG Layout ruang. Mohon dilampirkan. Gambar Lokasi :

D

B

A C

Page 155: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 101

No Peruntukan Nama

Lahan/Ruangan Dimensi (p x l)

Terkondisi (Y/T)

Jarak dari sisi luar*

A B C D

Yang dimaksud jarak dari sisi luar adalah jarak terhadap batas ruangan atau perangkat lain di ke empat sisi perangkat yang dipasang.

LAHAN

No Peruntukan Nama

Lahan/Ruangan Dimensi (p x l)

Hasil Pelaksanaan: [……] Mungkin dengan catatan …………………………………………………. [……] Tidak Mungkin dengan alasan ………………………………………………….

Demikian Berita Acara SURVEY Sarpen ini dibuat dalam 2 (dua) copy Asli yang sama bunyinya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak untuk dijadikan dasar instalasi.

MITRA

--------------------------

TELKOMSEL

---------------- *Coret yang tidak perlu

Page 156: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 102

BERITA ACARA HASIL SURVEY PENGGUNAAN SARPEN MITRA

LOKASI : ________________________

NO. …………………………………………………………………………………………………..

Pada hari ini ……………………, tanggal ………………… bulan …………………..tahun ……………………., kami yang bertanda tangan di bawah ini :

I. Nama / NIK : .......................................................................... Jabatan : .......................................................................... Lokasi kerja : .......................................................................... Telepon / HP : ..........................................................................

Selanjutnya disebut MITRA II. Nama / NIK : .......................................................................... Jabatan / Bagian : .......................................................................... Perusahaan : .......................................................................... Telepon / HP : .......................................................................... Selanjutnya disebut TELKOMSEL Menyatakan bahwa MITRA dengan TELKOMSEL telah melaksanakan SURVEY BERSAMA Penggunaan SARPEN MITRA yang digunakan oleh TELKOMSEL dengan hasil sebagai berikut :

Dasar Pelaksanaan :

Lokasi Sarpen : ________________

Kapasitas dan Spesifikasi Sarpen yang akan dipasang :

GROUNDING

No. YA TIDAK JUMLAH TITIK

CATUDAYA [ ] Instalasi Baru Menggunakan MCB Tsel [ ] Upgrade**

No Peruntukan MCB (ampere) Phase PLN Genset

SPACE RUANG Layout ruang. Mohon dilampirkan. Gambar Lokasi :

D

B

A C

Page 157: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung A

Hal - 103

No Peruntukan Nama

Lahan/Ruangan Dimensi (p x l)

Terkondisi (Y/T)

Jarak dari sisi luar*

A B C D

Yang dimaksud jarak dari sisi luar adalah jarak terhadap batas ruangan atau perangkat lain di ke empat sisi perangkat yang dipasang.

LAHAN

No Peruntukan Nama

Lahan/Ruangan Dimensi (p x l)

Hasil Pelaksanaan: [……] Mungkin dengan catatan …………………………………………………. [……] Tidak Mungkin dengan alasan ………………………………………………….

Demikian Berita Acara SURVEY Sarpen ini dibuat dalam 2 (dua) copy Asli yang sama bunyinya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak untuk dijadikan dasar instalasi.

MITRA

--------------------------

TELKOMSEL

-------------------------- *Coret yang tidak perlu

Page 158: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR

DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI

DOKUMEN PENDUKUNG B:

PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN

Page 159: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 2

DAFTAR ISI

1 Perekaman Informasi Tagihan ............................................................................ 3

2 Proses Kliring Interkoneksi ................................................................................. 4

3 Pertukaran Informasi Tagihan ............................................................................ 4

4 Penagihan (Billing) ............................................................................................. 5

5 Pembayaran ....................................................................................................... 6

6 Perubahan pada File Tagihan Layanan Penyelenggara ..................................... 7

Lampiran B1. Berita Acara Tagihan Interkoneksi ........................................................ 8

Lampiran B2. Berita Acara Settlement Tagihan Interkoneksi....................................... 9

Lampiran B3. Berita Acara Rekonsiliasi Tagihan Interkoneksi ..................................... 10

Lampiran B4. Volume Compare Summary Level 2 ...................................................... 11

Lampiran B5. Volume Compare Detail Level 3 ............................................................ 12

Lampiran B6. Tagihan Interkoneksi ............................................................................. 13

Lampiran B7. Konfirmasi Penerimaan Dokumen Pajak ............................................... 14

Lampiran B8. Nota Perhitungan Keuangan (NPK) Interkoneksi .................................. 15

Lampiran B9. Berita Acara Rekonsiliasi Kolokasi Sartel dan/atau Sarpen ................... 16

Lampiran B10. Prosedur Penagihan dan Pembayaran ................................................ 17

Lampiran B10. Prosedur Penagihan dan Pembayaran ................................................ 17

Lampiran B11. Tagihan Sartel dan/atau Sarpen .......................................................... 18

Lampiran B12. Korespondensi Faktur Pajak dan Tagihan Sartel dan/atau Sarpen ..... 19

Lampiran B13. Korespondensi Bukti Potong PPh 23 dan/atau pph 4(2) ...................... 20

Lampiran B14. Konfirmasi Penerimaan Dokumen Pajak Sartel Dan/Atau Sarpen ....... 21

Lampiran B15. Contact Person Perpajakan ................................................................ 22

Page 160: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 3

1. PEREKAMAN INFORMASI TAGIHAN

1.1 Telkomsel dan MITRA harus merekam semua panggilan yang berhasil pada sentral gerbang untuk panggilan interkoneksi originating dan terminating. Data panggilan yang direkam pada Call Data Record (CDR) harus mencatat, antara lain :

a. Nomor Pemanggil atau A_number

b. Nomor yang dipanggil atau B_number

c. Tanggal atau date

d. Waktu awal terjadinya panggilan atau Start time

e. Lama percakapan atau Durasi

f. Identifikasi Lokasi POI

g. Identifikasi POC A#

h. Identifikasi POC B#

i. Identifikasi Trunk incoming dan Trunk Outgoing

j. Zone

k. Biaya interkoneksi dalam rupiah

l. Untuk Sambungan Internasional diperlukan kelompok Negara asal atau Negara tujuan.

Identifikasi nomor pemanggil harus menggunakan format 0ABC + nomor pelanggan (Kode akses + nomor pelanggan) atau format ABC + nomor pelanggan (Kode akses + nomor pelanggan).

1.2 Dari data CDR di atas, beberapa kriteria yang akan digunakan dalam proses perhitungan interkoneksi adalah :

a. Panggilan interkoneksi yang dapat dibebani biaya adalah percakapan yang berhasil tersambung dengan durasi percakapan riil antar pelanggan sama dengan atau lebih dari 6 (enam) detik. Ketentuan untuk panggilan yang tidak tersambung (pada kasus nada dering yang tidak dijawab, nada sibuk, atau nada yang berarti nomor tujuan tidak dapat ditemukan) tidak dapat dibebani biaya.

b. Durasi percakapan riil setiap panggilan interkoneksi dihitung dalam detik dan tanpa pembulatan.

c. Beban biaya suatu layanan panggilan interkoneksi (voice) adalah jumlah durasi panggilan interkoneksi sebagaimana dimaksud butir a dan b di atas dibagi kelipatan 60 (enam puluh) kemudian dikalikan tarif interkoneksi dari layanan tersebut sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pendukung C.

d. Apabila hasil perhitungan sebagaimana dimaksud butir c di atas mengandung pecahan, maka berlaku ketentuan sebagai berikut:

Pecahan sama dengan atau lebih dari Rp. 0,50 (lima puluh sen) dibulatkan menjadi Rp. 1,- (satu rupiah)

Page 161: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 4

Pecahan kurang dari Rp. 0,50 (lima puluh sen) diabaikan

e. Telkomsel dan MITRA akan menyimpan data billing yang rinci sekurang-kurangnya 6 bulan setelah periode penagihan yang akan digunakan apabila diperlukan.

f. Periode percakapan yang dipergunakan dalam proses billing dan daftar rekapitulasi butir b yang digunakan sebagai laporan perhitungan hak interkoneksi dilakukan untuk satu bulan takwim

g. Telkomsel dan MITRA akan memproses informasi tagihan masing-masing berdasarkan informasi data percakapan yang dipertukarkan dengan format sebagai berikut :

Jenis Layanan Interkoneksi

Jumlah Call Durasi (detik) Biaya Interkoneksi

(Rupiah)

1.3 Telkomsel dan MITRA harus merekam semua pesan/SMS yang berhasil, yaitu SMS yang terkirim ke subscriber (B number). Data SMS yang direkam pada Call Data Record (CDR) harus mencatat, antara lain :

a. A number dan B number;

b. POC B number;

c. Tanggal SMS;

d. Jam mulai SMS berdasarkan WIB;

e. Biaya Interkoneksi dalam rupiah;

f. GT Calling dan GT Called.

Identifikasi nomor pengguna SMS harus menggunakan format 62ABC + nomor pelanggan (Kode akses + nomor pelanggan).

1.4 Dari data CDR SMS diatas, beberapa kriteria yang akan digunakan dalam

proses perhitungan interkoneksi adalah : a. SMS interkoneksi yang dapat dibebani biaya adalah SMS yang berhasil

terkirim sampai ke subscriber (tersambung pada MSC operator B number). Ketentuan untuk SMS yang tidak tersambung pada MSC operator B number tidak dapat dibebani biaya.

b. Satu transaksi SMS akan dikenakan biaya dengan maksimum 160 karakter. Untuk SMS yang memiliki lebih dari 160 karakter akan dipecah menjadi transaksi selanjutnya dan dikenakan biaya dengan kelipatan transaksi maksimum 160 karakter untuk tiap-tiap transaksinya.

Page 162: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 5

c. SMS yang akan dikenakan biaya adalah SMS yang ditujukan kepada pelanggan Operator yang berada di jaringannya (home network).

d. Telkomsel dan MITRA akan menyimpan data billing SMS yang rinci sekurang-kurangnya 6 bulan setelah periode penagihan yang akan digunakan apabila diperlukan.

e. Telkomsel dan MITRA akan memproses informasi tagihan masing-masing berdasarkan informasi data SMS yang dipertukarkan dengan format sebagaimana tercantum dalam Dokumen Pendukung B Lampiran B4 Volume Compare Summary.

2. PROSES KLIRING INTERKONEKSI

Kliring interkoneksi dilakukan secara otomatis melalui SKTT SOKI atau sesuai

dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3. PERTUKARAN INFORMASI TAGIHAN

3.1 Telkomsel dan MITRA akan melakukan pertukaran informasi tagihan sesuai dengan format pada butir 1.2. (g) setiap bulan.

3.2 Informasi tagihan Interkoneksi dari pihak penagih dipergunakan sebagai dasar perhitungan pembayaran, sedangkan data pihak lawan dipergunakan sebagai bahan verifikasi tagihan interkoneksi tersebut.

3.3 Apabila salah satu pihak tidak mengirimkan informasi tagihan voice pada tanggal yang telah ditetapkan sesuai kesepakatan, maka pihak tersebut harus mengakui data pihak lawan dengan memberikan tambahan fee billing voice sebesar Rp 23 / record.

3.4 Apabila salah satu pihak tidak mengirimkan informasi tagihan SMS pada tanggal 13 bulan (n+1), maka pihak tersebut harus mengakui data pihak lawan dengan memberikan tambahan fee billing SMS sebesar Rp 1 / record.

3.5 Apabila selisih data rupiah kurang dari atau sama dengan batas toleransi yang disepakati, maka data dapat dianggap benar dan penyelesaian perhitungan keuangan sesuai dengan informasi tagihan, untuk selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara Settlement (diuraikan pada Lampiran B1 )paling lambat tanggal 15 bulan n + 1.

3.6 Apabila selisih data rupiah lebih besar dari batas toleransi yang disepakati, maka dilakukan penyelesaian perhitungan keuangan pada bulan n melalui kesepakatan kedua belah pihak, yang dituangkan ke dalam Berita Acara Settlement (diuraikan pada Lampiran B2) selambat-lambatnya tanggal 15 bulan n + 1

3.7 Rekonsiliasi untuk penyelesaian perbedaan data pada butir 3.4, akan dilakukan sebagai berikut :

a. Penyelesaian perbedaan data percakapan diselesaikan selambat-lambatnya pada tanggal 14 bulan (n+6), dan dilaksanakan melalui jalur Volume Compare. Pihak yang mengajukan klaim wajib memberikan data

Page 163: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 6

rinci agar nilai selisih yang diklaim dapat diketahui, serta disajikan dalam format yang sama dengan data yang akan dibandingkan.

b. Mekanisme pelaksanaan Volume Compare adalah sebagai berikut :

(1) Level 2 : Volume Compare Summary, dengan format sebagaimana diuraikan pada Lampiran B4

(2) Level 3 : Volume Compare Detail, dengan format sebagaimana diuraikan pada Lampiran B5

c. Jumlah kekurangan atau kelebihan pembayaran berdasarkan hasil volume compare dimaksud pada butir a di atas dituangkan dalam Berita Acara sebagaimana dimuat dalam Lampiran B3

d. Bila dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak penandatanganan Berita Acara settlement tidak diperoleh penyelesaian mengenai masalah selisih data, Para Pihak sepakat untuk mengajukan proses perselisihan sesuai prosedur seperti pada Lampiran 5 Peraturan Menteri No.08/Per/M.KOMINFO/02/2006 tentang Tatacara Penyelesaian Perselisihan Interkoneksi.

3.8 Jika dalam memonitor informasi tagihan, Telkomsel atau MITRA melihat adanya selisih data rupiah dalam batas toleransi yang terjadi secara terus menerus, maka Telkomsel dan MITRA akan membentuk forum rekonsiliasi khusus untuk membahas penyebab masalah tersebut. Pembahasan dalam forum rekonsiliasi khusus tersebut meliputi tetapi tidak terbatas pada klarifikasi data bulanan, masalah keuangan dan perpajakan dan masalah lain yang tertunda untuk diselesaikan secara bilateral.

3.9 Telkomsel dan MITRA akan melakukan proses pendatanganan Berita Acara Rekonsiliasi Kolokasi Sartel dan/atau Sarpen atas pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen periode (n) yang ditandatangani oleh kedua belah Pihak setiap tanggal 30 bulan (n) sebagaimana tercantum dalam Lampiran B9 Dokumen Pendukun B.

3.10 Apabila salah satu pihak tidak mengirimkan informasi tagihan SMS pada tanggal 13 bulan (n+1), maka pihak tersebut harus mengakui data pihak lawan dengan memberikan tambahan fee billing sebesar Rp 1 / record

4. PENAGIHAN (BILLING)

4.1 Setiap akhir periode n, Telkomsel dan MITRA harus mengirimkan informasi tagihan dengan melampirkan Berita Acara Settlement paling lambat tanggal 25 bulan (n+1).

4.2 Semua beban interkoneksi yang ditagihkan harus dihitung menurut tarif layanan interkoneksi sebagaimana tercantum Dokumen Pendukung C. Tagihan (termasuk dokumen pajak) untuk layanan interkoneksi harus dibayar menurut perjanjian disesuaikan dengan jadwal yang telah disepakati.

4.3 Pihak pengirim dan penerima tagihan (termasuk dokumen pajak) wajib memberikan konfirmasi tertulis. Contoh Form Konfirmasi tercantum dalam Lampiran B7.

4.4 Selambat-lambatnya tanggal 5 bulan (n+1), Pihak Pimilik FPI mengirimkan tagihan biaya pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen disertai Faktur Pajak

Page 164: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 7

kepada Pengguna FPI dengan dilengkapi data rincian pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen sebagaimana tercantum dalam Lampiran B11 Dokumen Pendukung B.

4.5 Pihak pengirim dan penerima faktur pajak dan invoice atas pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen sesuai dengan alamat korespondensi sebagaimana tercantum dalam Lampiran B12 Dokumen Pendukung B.

4.6 Bukti potong atas PPh 23 dan/atau PPh 4(2) berdasarkan invoice untuk pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen bulan (n), akan diterima oleh masing-masing Pihak (baik Telkomsel maupun MITRA) paling lambat akhir bulan (n+3) dari periode pemanfaatan Sarpen dan/atau Sartel.

4.7 Bukti potong atas PPh 23 dan/atau PPh 4(2) sebagaimana termaksud pada point 4.6 diatas akan dikirim dan diterim oleh kedua belah Pihak dengan alamat korespondensi sebagaimana tercantum dalam Lampiran B13 Dokumen Pendukung B.

4.8 Pengiriman dokumen atas ”Bukti potong atas PPh 23 dan/atau PPh 4(2)”, ”Invoice”, ”Faktur Pajak” harus dilakukan melalui kurir dengan bukti tanda terima nama jelas. Setelah menerima dokumen tersebut, masing-masing Pihak penerima harus melakukan konfirmasi melalui telepon dan fax tanda terima yang ditandatangani oleh Pihak sebagai konfirmasi kepada Pihak pengirim dengn format terlampir sesuai dalam Lampiran B14 Dokumen Pendukung B.

4.9 Daftar contact person untuk perpajakan sesuai dalam Lampiran B15 Dokumen Pendukung B.

5. PEMBAYARAN

5.1 Pembayaran atas tagihan Interkoneksi berdasarkan hasil Berita Acara Settlement dan/atau Berita Acara Volume Compare serta biaya pemanfataan Sartel dan/atau Sarpen bulanan berdasarkan hasil Berita Acara Rekonsiliasi Sartel dan/atau Sarpen dilaksanakan secara Nett Off (netting) yang dituangkan dalam Nota Perhitungan Keuangan (NPK).

5.2 Pihak yang memperoleh selisih lebih berdasarkan nilai netting sebagaimana dimaksud butir 5.1 diatas wajib membuat Nota Perhitungan Keuangan (NPK) dengan format sebagaimana tertuang dalam Lampiran B8 Dokumen Pendukung B.

5.3 Pembayaran kewajiban keuangan berdasarkan NPK sebagaimana dimaksud harus dilakukan dalam jangka waktu sesuai kesepakatan yang ditransfer ke rekening Bank yang ditunjuk masing-masing pihak.

5.4 Selisih lebih atau kurang atas pembayaran yang telah dilakukan yang timbul akibat rekonsiliasi sebagaimana yang tercantum dalam butir 5.3 akan diakumulasikan pada NPK bulan berikutnya.

5.5 Untuk setiap keterlambatan pembayaran tagihan yang telah jatuh tempo akan dikenakan denda yang besarnya adalah 0,1% (nol koma satu persen per mil) dihitung dari jumlah kewajiban yang harus dibayar untuk setiap hari keterlambatan.

Page 165: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 8

5.6 Pembayaran biaya terminasi dari operator transit tidak bergantung kepada penyelesaian hak dan kewajiban antara penyelenggara transit dan penyelenggara originasi.

5.7 Tata cara pembayaran biaya pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen oleh kedua belah Pihak mengacu pada flowchart prosedur penagihan dan pembayaran sesuai dalam Lampiran B10 Dokumen Pendukung B.

6. PERUBAHAN PADA FILE TAGIHAN DARI LAYANAN PENYELENGGARA

TELKOMSEL akan memberikan pemberitahuan secara tertulis tidak lebih dari 3 (tiga) bulan jika ada perubahan mendasar dari format atau file dari billing.

Page 166: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 9

LAMPIRAN B1 BERITA ACARA

TAGIHAN INTERKONEKSI

Periode : mm – yyyy NOMOR : ………………………

1. Kami yang bertanda tangan dibawah ini telah meneliti Billing Interkoneksi untuk

bulan trafik (mm) tahun (yyyy) dan membandingkan volume rupiah interkoneksi dengan hasil sebagai berikut :

No Uraian Jumlah Rupiah

a. Hak PT. MITRA Rp.

b. Fee Billing Rp.

c. Pembayaran Final Rp.

Data lebih Rinci dapat dilihat pada lampiran Berita Acara ini. Keterangan :

2. Mengingat selisih rupiah tersebut lebih kecil atau sama dengan batas toleransi yang

disepakati, maka dengan ini kami menyatakan mengakui tagihan interkoneksi bulan ………… adalah sebesar Rp. ,-

3. Demikian Berita Acara ini dibuat sebagai dasar untuk penerbitan NPK dan

pelunasan tagihan sesuai PKS yang berlaku Jakarta, dd/mm/yyyy PT. Telkomsel ( Nama Pejabat ) Jabatan

Page 167: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 10

LAMPIRAN B2 BERITA ACARA SETTLEMENT

TAGIHAN INTERKONEKSI

Periode : mm – yyyy NOMOR : ………………………….

1. Kami yang bertanda tangan dibawah ini telah meneliti Billing Interkoneksi untuk

bulan trafik (mm) tahun (yyyy) dan membandingkan volume rupiah interkoneksi dengan hasil sebagai berikut :

a. Jumlah Tagihan

No Uraian Jumlah Rupiah

a. Hak PT. MITRA

b. Settlement

No Uraian Jumlah Rupiah

a. Hak PT. MITRA

b. Fee Billing

c. Pembayaran Final

Keterangan : c. Dispute

No Uraian Jumlah Rupiah

a. Hak PT. MITRA

b. Kewajiban PT Telkomsel

c. Pembayaran Sementara

Data lebih Rinci dapat dilihat pada lampiran Berita Acara ini.

2. Mengingat terdapat data yang mempunyai selisih lebih besar dari batas toleransi yang disepakati, maka dengan ini kami menyatakan akan meneliti lebih lanjut selisih tersebut sampai batas waktu yang disepakati dalam PKS yang berlaku

3. Namun demikian, sambil menunggu hasil penelitian, kami bersedia membayar tagihan interkoneksi sementara total sebesar Rp. ____________,-

4. Pembayaran sebesar nilai pada butir 3 diatas merupakan uang muka yang akan diperhitungkan dengan hasil penelitian yang akan dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi.

5. Demikian Berita Acara ini dibuat sebagai dasar untuk penerbitan NPK dan pelunasan tagihan sesuai PKS yang berlaku

Jakarta, dd/mm/yyyy PT. Telkomsel ( Nama Pejabat ) Jabatan

Page 168: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 11

LAMPIRAN B3 BERITA ACARA REKONSILIASI

TAGIHAN INTERKONEKSI

Periode : mm – yyyy NOMOR : …………………….

1. Sesuai Berita Acara Sementara Nomor ………. tanggal dd/mm/yyyy, terdapat selisih

data lebih besar dari batas toleransi yang disepakati sebagai berikut :

No Uraian Jumlah Rupiah

a. Hak PT. MITRA

b. Kewajiban PT Telkomsel

c. Selisih

d. Prosentase Selisih

Data lebih Rinci dapat dilihat pada lampiran Berita Acara ini. Keterangan :

2. Setelah melakukan penelitian, kami menyatakan mengakui tagihan interkoneksi

bulan (mm) adalah sebesar Rp. _________,- sehingga perhitungan kelebihan dan kekurangan hasil penelitian terhadap pembayaran yang telah dilakukan sebagai berikut :

No Uraian Jumlah Rupiah

a. Hak PT. MITRA hasil penelitian

b. Pembayaran yang telah dilakukan

c. Kekurangan Pembayaran

Keterangan :

3. Demikian Berita Acara ini dibuat sebagai dasar untuk penerbitan NPK dan

pelunasan tagihan sesuai PKS yang berlaku

Jakarta, dd/mm/yyyy

PT Telkomsel

( Nama Pejabat ) Jabatan

PT MITRA

( Nama Pejabat ) Jabatan

Page 169: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 12

LAMPIRAN B4 VOLUME COMPARE SUMMARY

Level 2

Tabel IV.a : Summary Harian Data Percakapan

a.1. Grouping berdasarkan tanggal

Periode : DD-MM-YYYY, Jam hh.mm – hh.mm

Operator : (Telkomsel / MITRA *)

Jenis Layanan : (Originasi / terminasi)

Tanggal Jumlah Panggilan Durasi (Detik) Rupiah

a.2. Grouping berdasarkan POI dan Zone

Periode : DD-MM-YYYY, Jam hh.mm – hh.mm

Operator : (Telkomsel / MITRA *)

Jenis Layanan : (Originasi / terminasi)

POI_Zone Jumlah Panggilan Durasi (Detik) Rupiah

Catatan :

Call yang tercatat adalah yang lebih besar atau sama dengan 6 detik;

Durasi yang diterapkan adalah actual / real durasi tanpa pembulatan;

Call yang ditagihkan hanya yang melalui trunk yang sudah ditentukan;

Waktu yang dipakai adalah ‘Start Time’;

Waktu panggilan menggunakan WIB (Waktu Indonesia Barat).

Page 170: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 13

Tabel IV.b : Summary Harian Data SMS Periode : DD MM YYYY, Jam hh.mm – hh.mm Operator : (Telkomsel / MITRA) Jenis Layanan : Terminasi (Incoming / Outgoing)

TANGGAL JUMLAH SMS BIAYA INTERKONEKSI (Rp)

Page 171: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 14

LAMPIRAN B5 VOLUME COMPARE DETAIL

Level 3 Tabel V.a : Data Detail Percakapan Terminasi

Periode : DD MM YYYY, Jam hh.mm – hh.mm Operator : (Telkomsel / MITRA *) Jenis Layanan : (Originasi / Terminasi)

Catatan :

Call yang tercatat adalah yang lebih besar atau sama dengan 6 detik;

Durasi yang diterapkan adalah actual / real durasi tanpa pembulatan;

Call yang ditagihkan hanya yang melalui trunk yang sudah ditentukan;

Waktu yang dipakai adalah ‘Start Time’;

Waktu panggilan menggunakan WIB (Waktu Indonesia Barat).

Tabel V.a : Data Detail SMS

Periode : YYYY MM DD / HH MM SS Operator : (TELKOMSEL atau MITRA) Jenis Layanan : Terminasi (Incoming/Outgoing)

A# B# Tanggal Jam Biaya

Interkoneksi (Rp)

GT Calling GT Called

A# B# Tanggal Waktu Durasi Trunk Group POI POC A# POC B# Zone Rupiah

Page 172: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 15

LAMPIRAN B6 TAGIHAN INTERKONEKSI

Kepada : PT. MITRA Alamat : ............................................. NPWP : ............................................. u.p. : .............................................

Dari : PT. Telekomunikasi Selular

Wisma Mulia M-20th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42 Kuningan Barat, Mampang Prapatan Jakarta Selatan, DKI Jakarta Raya 12710

NPWP : 01.718.327.8-093.000

TAGIHAN INTERKONEKSI

Tanggal tagihan : dd-mm-yyyy

Nomor tagihan : --/Tsel-MITRA/----

URAIAN Rp.

Hak trafik interkoneksi PT. Telkomsel

Sub Total

PPN 10% atas :

Hak trafik interkoneksi PT. Telkomsel

TOTAL

.........................

.........................

..........................

______________

_____________________________________________________________________

Keterangan : Berdasarkan Berita Acara Perhitungan Hak Interkoneksi

PT. Telkomsel – PT. X Periode mm-yyyy

------------------------------------------

Jatuh Tempo Pembayaran : ............................. Pembayaran melalui transfer ke : Deutsche Bank AG Jakarta Branch Deutsche Bank Building Jl. Imam Bonjol No. 80 Jakarta Pusat – Indonesia a/n PT Telkomsel A/C No. IDR Account No. 0081000-00-3

_____________________________________________________________________

Sesuai Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. S-602/PJ.53/2005 dan KEP. 312/PJ/2001 tagihan ini berlaku sebagai Faktur Pajak Telkomsel

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi :

(Nama)

(Email)

Telephone :

Fax :

Page 173: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 16

LAMPIRAN B7 KONFIRMASI PENERIMAAN DOKUMEN PAJAK

Dengan ini kami konfirmasikan bahwa dokumen yang saudara kirim yaitu : Dokumen pengiriman Nomor : ………………… Tanggal Dokumen : dd-mm-yyyy Jenis Pajak : a. PPN b. PPh c. PPN dan PPh Jenis transaksi : a. Interkoneksi b. Leased Line c. Sarpen d. _________ (lainnya) Jumlah / Nilai Pajak : Rp. …….. Bulan dan Tahun transaksi : mm-yyyy Telah kami terima dengan baik dan isinya adalah LENGKAP dan BENAR Yang memberikan konfirmasi, Nama : ……………….. Jabatan : ………………. Tanggal : dd-mm-yyyy

Page 174: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 17

LAMPIRAN B8 NOTA PERHITUNGAN KEUANGAN (NPK)

PT. …………. No :

Tanggal :

NPWP :

Hak PT

- Hak Trafik Interkoneksi periode ……….. :

- PPN (10%)

- PPh Pasal 23 (4.5%)

-

Total

Hak PT.

- Hak Trafik Interkoneksi periode ……….. :

- PPN (10%)

- PPh Pasal 23 (4.5%)

-

Reference : - Berita Acara Settlement Tagihan Interkoneksi

PT ………. - PT …………. Bulan ……………..

0

Jabatan

(Nama Pejabat)

Jumlah Kewajiban Net PT. ………

Nota Perhitungan Keuangan (NPK)Kewajiban Interkoneksi PT.

Periode :

U R A I A N Jumlah (Rp)

Page 175: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 18

LAMPIRAN B9 BERITA ACARA

REKONSILIASI KOLOKASI BULAN (mm) TAHUN (yyyy) PT. MITRA - PT .TELKOMSEL

1. Pada hari ini tanggal (dd) bulan (mm) tahun (yyyy) , telah dilakukan rekonsilasi

penggunaan sarpen dan sartel PT MITRA -Telkomsel untuk pemakaian periode bulan (mm) tahun (yyyy).

a. Kewajiban TELKOMSEL

Untuk tagihan penggunaan sarpen milik PT. MITRA yang digunakan oleh Telkomsel sebesar sebesar Rp ( Rupiah ), nilai tersebut belum termasuk PPN 10%.

Periode Pemakaian Jumlah

Site Tower

( rupiah ) Lahan ( rupiah )

Bulan (mm) tahun (yyyy)

Total Tagihan ( Rp ) ……,-

b. Kewajiban PT MITRA

Untuk tagihan penggunaan sarpen milik PT. Telkomsel yang digunakan oleh PT MITRA sebesar Rp ( Rupiah ) , nilai tersebut belum termasuk PPN 10%.

Periode Pemakaian Jumlah

Site Tower

( rupiah ) Lahan ( rupiah )

Bulan (mm) tahun (yyyy)

Total Tagihan ( Rp ) ……,-

2. Apabila terdapat koreksi berupa kekurangan atau kelebihan tagihan, akan diperhitungkan

pada rekonsilasi periode berikutnya, koreksi hanya dapat diakomodir untuk perhitungan tahun berjalan.

3. Proses pembayaran akan dilakukan dengan metode Nett Off. 4. Untuk rekonsilasi bulan berikutnya dilakukan per bulan. 5. Demikian Berita Acara ini dibuat sebagai dasar penagihan.

Jakarta, tgl (dd) bulan (mm) tahun (yyyy)

PT.TELKOMSEL

( Nama ) Jabatan

PT. MITRA

( Nama ) Jabatan

Page 176: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 19

LAMPIRAN B10 PROSEDUR PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN

PROSEDUR PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN

PEMILIK FPIPENGGUNA FPI

Mulai

Pembuatan tagihan

sewa SARTEL &

SARPEN

Melaksanakan

pembayaran ssi tagihan

Pembayaran

Denda 1‰ perhari

keterlambatan dari

tagihan yg blm dibayar

Melaksanakan

pembayaran tagihan +

denda

Selesai

TidakYa

Mengirim tagihan

sewa Sartel dan/atau

Sarpen, Faktur Pajak

standart tgl 10 (n+1)

Menerima tagihan

sewa Sartel dan/atau

Sarpen, Faktur Pajak

standar tgl 10 (n+1)

Page 177: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 20

LAMPIRAN B11 TAGIHAN SARTEL DAN/ATAU SARPEN

Kepada : PT. MITRA Alamat : ............................................. NPWP : ............................................. u.p. : .............................................

Dari : PT. Telekomunikasi Selular Wisma Mulia M-20th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42 Kuningan Barat, Mampang Prapatan Jakarta Selatan, DKI Jakarta Raya 12710 NPWP : 01.718.327.8-093.000

TAGIHAN INTERKONEKSI

Tanggal tagihan : dd-mm-yyyy

Nomor tagihan : --/Tsel-MITRA/----

URAIAN Rp.

Pendapatan Sarpen & Fastel PT. Telkomsel

Sub Total

PPN 10% atas :

Pendapatan Sarpen & Fastel PT Telkomsel

TOTAL

.........................

.........................

..........................

______________

_____________________________________________________________________

Keterangan : Berdasarkan Berita Acara Perhitungan Data Sarpen & Fastel

PT. Telkomsel – PT. X Periode mm-yyyy

Nama pejabat

Jabatan

Jatuh Tempo Pembayaran : ............................. Pembayaran melalui transfer ke : Deutsche Bank AG Jakarta Branch Deutsche Bank Building Jl. Imam Bonjol No. 80 Jakarta Pusat – Indonesia a/n PT Telkomsel A/C No. IDR Account No. 0081000-00-3

_____________________________________________________________________

Sesuai Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. S-602/PJ.53/2005 dan KEP. 312/PJ/2001 tagihan ini berlaku sebagai Faktur Pajak Telkomsel

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi :

(Nama)

(Email)

Telephone :

Fax :

Page 178: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 21

LAMPIRAN B12 KORESPONDENSI FAKTUR PAJAK DAN TAGIHAN

SARTEL DAN/ATAU SARPEN

a) MITRA Sebagai Pihak Penerima:

PT MITRA ________________________ ________________________ ________________________ ________________________

Telp : Fax :

U.p: ______________________

b) TELKOMSEL Sebagai Pihak Penerima:

PT Telekomunikasi Selular Wisma Mulia Lt.9 Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 42 Jakarta 12710

Telepon . 021 – 5240811 Fax. 021 – 52906113

Up. Vice President Network Infrastructure Management

Page 179: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 22

LAMPIRAN B13 KORESPONDENSI BUKTI POTONG PPH 23 DAN/ATAU PPH 4(2)

a) MITRA Sebagai Pihak Penerima:

PT MITRA ________________________ ________________________ ________________________ ________________________

Telp : Fax :

U.p: ______________________

b) TELKOMSEL Sebagai Pihak Penerima:

PT Telekomunikasi Selular Wisma Mulia lantai 12 Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 42 Jakarta 12710

Telepon . 021 – 5240811 Fax. 021 – 52906118

U.p: Manager Corporate Income Tax

Telp : 021-5240811 ext 11269 Fax : 021-52906120

Page 180: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 23

LAMPIRAN B14 KONFIRMASI PENERIMAAN DOKUMEN PAJAK

SARTEL DAN/ATAU SARPEN

Dengan ini kami konfirmasikan bahwa dokumen yang saudara kirim yaitu : Dokumen pengiriman Nomor : ………………… Tanggal Dokumen : dd-mm-yyyy Jenis Dokumen : a. Bukti Potong PPh 23

a. PPh 4(2) b. _________ (lainnya)

Jenis transaksi : a. Sartel b. Sarpen c. _________ (lainnya) Jumlah / Nilai Pajak : Rp. …….. Bulan dan Tahun transaksi : mm yyyy Telah kami terima dengan baik dan isinya adalah LENGKAP dan BENAR Yang memberikan konfirmasi, Nama : ……………….. Jabatan : ………………. Tanggal : dd-mm-yyyy

Page 181: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung B

Hal - 24

LAMPIRAN B15 CONTACT PERSON PERPAJAKAN

Telkomsel Nama : ....................................................... Telepon : ....................................................... Handphone : ....................................................... Fax : ....................................................... Email : .......................................................

MITRA Nama : ....................................................... Telepon : ....................................................... Handphone : ....................................................... Fax : ....................................................... Email : .......................................................

Page 182: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR

DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI

DOKUMEN PENDUKUNG C:

DAFTAR LAYANAN INTERKONEKSI

Page 183: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung C

Hal - 2

DAFTAR ISI

1. Daftar Layanan Interkoneksi Gabungan ....................................................................... 3

2. Daftar Layanan Interkoneksi Penyelenggara Pertama (Telkomsel) .............................. 3

3. Daftar Layanan Interkoneksi Penyelenggara Kedua (MITRAMITRA) ........................... 3

Lampiran C1xx Layanan Interkoneksi Gabungan

Lampiran C201 Layanan Terminasi ke Telkomsel

Lampiran C202 Layanan Originasi dari Telkomsel

Lampiran C203 Layanan Interkoneksi SMS

Lampiran C204 Layanan Interkoneksi MMS

Lampiran C3xx Layanan Interkoneksi Penyelenggara Kedua (MITRA)

Page 184: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung C

Hal - 3

1. Daftar Layanan Interkoneksi Gabungan

Daftar layanan ini berisi berbagai layanan dan atau fasilitas interkoneksi yang disediakan oleh Telkomsel dan MITRA secara bersama-sama atau gabungan dan disepakati oleh kedua belah pihak.

Jenis layanan yang termasuk dalam layanan interkoneksi gabungan sesuai dengan yang diwajibkan oleh Pemerintah.

Telkomsel sepakat untuk membuka akses untuk layanan interkoneksi yang diselenggarakan secara bersama/gabungan dimana kesepakatan teknis & bisnisnya akan dituangkan dalam perjanjian tertulis yang mengikat antara kedua belah pihak.

Nomor Lampiran Jenis Layanan

C101 ..............(layanan interkoneksi gabungan)

C10x ..................................................

2. Daftar Layanan Interkoneksi Telkomsel

Daftar layanan ini berisi berbagai layanan dan atau fasilitas interkoneksi yang disediakan oleh Telkomsel untuk MITRA sesuai dengan perjanjian, antara lain meliputi :

Nomor Lampiran Jenis Layanan

C201 Panggilan Terminasi ke Jaringan Telkomsel dari Penyelenggara MITRA

C202 Panggilan Originasi dari Jaringan Telkomsel ke Penyelenggara Jasa yang memiliki jaringan dan Kode Akses

C203 SMS

C204 MMS

3. Daftar Layanan Interkoneksi MITRAMITRA

Daftar layanan ini berisi berbagai layanan dan atau fasilitas interkoneksi yang disediakan oleh MITRA untuk Telkomsel sesuai dengan perjanjian, antara lain meliputi :

Nomor Lampiran Jenis Layanan

C301 Daftar Layanan Interkoneksi MITRA

C3xx .............................................

Page 185: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung C

Hal - 4

Lampiran C1xx

Layanan Interkoneksi Gabungan

(Dikosongkan untuk Daftar Interkoneksi Gabungan)

Page 186: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung C

Hal - 5

Lampiran C201

Layanan Terminasi Telkomsel

1. Gambaran Umum

1.1 Layanan terminasi merupakan layanan interkoneksi yang diberikan kepada MITRA untuk melakukan pengakhiran ke jaringan Telkomsel.

1.2 Layanan Terminasi terdiri dari :

a. Penyelenggara Jaringan :

Terminasi Lokal dari Penyelenggara jaringan FWL, FWA, Mobile, dan Satelit.

Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara jaringan FWL, FWA, Mobile, dan Satelit.

b. Penyelenggara Jasa :

Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jasa SLJJ

Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jasa SLJJ

Terminasi dari Penyelenggara Jasa SLI

2. Tarif Panggilan Terminasi

2.1 Tarif layanan terminasi dari Penyelenggara Jaringan adalah :

Terminasi dari Penyelenggara Jaringan Harga per menit

1. Terminasi dari Penyelenggara Jaringan FWL

- Terminasi Lokal Rp. 250

- Terminasi Jarak Jauh Rp. 344 1. Terminasi dari Penyelenggara Jaringan FWA

- Terminasi Lokal Rp. 250

- Terminasi Jarak Jauh Rp. 344 2. Terminasi dari Penyelenggara Jaringan Mobile

- Terminasi Lokal Rp. 250

- Terminasi Jarak Jauh Rp. 452 3. Terminasi dari Penyelenggara Jaringan Satelit

- Terminasi Lokal Rp. 250

- Terminasi Jarak Jauh Rp. 456

2.2 Tarif layanan terminasi untuk Penyelenggara Jasa adalah :

Terminasi dari Penyelenggara Jasa Harga per menit

1. Terminasi dari Penyelenggara Jasa SLJJ

- Teminasi Lokal dari Penyelengara Jasa SLJJ Rp. 250

- Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jasa SLJJ Rp. 344 2. Terminasi dari Penyelenggara Jasa SLI

- Terminasi Internasional dari Penyelenggara SLI Rp. 448

Page 187: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung C

Hal - 6

Lampiran C202

Layanan Originasi Telkomsel

1. Gambaran Umum

1.1 Layanan originasi merupakan layanan interkoneksi yang disediakan oleh Telkomsel, akibat adanya pembangkitan panggilan dari Penyelenggara Jasa yang memiliki jaringan dan kode akses terhadap pelanggan Telkomsel.

1.2 Layanan Originasi terdiri dari :

a. Originasi ke Penyelenggara Jasa SLJJ

Originasi lokal ke Penyelenggara Jasa SLJJ

Originasi Jarak Jauh ke Penyelengara Jasa SLJJ

b. Originasi ke Penyelenggara Jasa SLI

c. Originasi ke Penyelenggara Jasa SLJJ

2. Tarif Layanan Originasi

2.1 Tarif layanan originasi adalah mengacu pada standar tarif interkoneksi yang ditetapkan pemerintah sebagai berikut :

Jenis Layanan Originasi Harga per menit

1. Originasi ke Penyelenggara Jasa SLJJ

- Originasi Lokal ke Penyelenggara Jasa SLJJ Rp. 250 - Originasi Jarak Jauh ke Penyelenggara Jasa

SLJJ Rp. 344

2. Originasi ke Penyelenggara Jasa SLI

- Originasi Internasional ke Penyelenggara SLI Rp. 448

2.2 Khusus untuk tarif panggilan originasi SLJJ dan SLI, harga yang tercantum

diatas baru merupakan biaya jaringan. 2.3 Pada dasarnya pelayanan pelanggan pengguna SLI dan SLJJ adalah

menjadi kewajiban Penyelenggara Jasa SLI dan SLJJ yang antara lain meliputi perhitungan billing, Invoicing, customer care, collecting, dan menanggung resiko bad debt, namun jika disepakati oleh kedua belah pihak maka layanan pelanggan sebagaimana disebutkan diatas bisa dilaksanakan oleh Telkomsel dengan penggantian biaya sebesar Rp. 1000/menit (Seribu Rupiah per menit).

Page 188: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung C

Hal - 7

Lampiran C203

Layanan Interkoneksi SMS

1. Gambaran Umum

Layanan Interkoneksi SMS Telkomsel merupakan layanan komunikasi data yang disediakan oleh Telkomsel yang ditujukan kepada pelanggan MITRA.

2. Tarif Interkoneksi Layanan SMS

Tarif layanan SMS yang diterapkan oleh Telkomsel adalah mengacu pada tarif interkoneksi yang ditetapkan pemerintah yaitu sebesar Rp. 24/SMS

Page 189: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung C

Hal - 8

Lampiran C204

Layanan Interkoneksi MMS

1. Gambaran Umum

Layanan Interkoneksi MMS Telkomsel merupakan layanan komunikasi data yang disediakan oleh Telkomsel yang ditujukan kepada pelanggan MITRA.

2. Tarif Interkoneksi Layanan MMS

Skema bisnis MMS Telkomsel mengacu pada prinsip business to business (B2B).

Page 190: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung C

Hal - 9

Lampiran C3xx

Layanan Interkoneksi MITRA

(Dikosongkan untuk Daftar Interkoneksi Penyelenggara MITRA)

Page 191: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR

DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI

DOKUMEN PENDUKUNG D:

SPESIFIKASI TEKNIS

Page 192: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung D

Hal - 2

DAFTAR ISI

1 Spesifikasi Interface Fisik dan Kelistrikan ................................................................ 3

2 Spesifikasi Interface CCS #7 ................................................................................... 5

3 Spesifikasi Interface Transmisi ................................................................................ 6

4 Spesifikasi Interface SDH ........................................................................................ 9

5 Spesifikasi Interface PDH ....................................................................................... 9

6 Spesifikasi Interface Transmisi Satelit ................................................................... 10

7 Spesifikasi Interface Ethernet ................................................................................ 10

Page 193: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung D

Hal - 3

Dokumen Pendukung D terdiri dari beberapa dokumen spesifikasi teknis yang harus dicantumkan dalam Perjanjian Interkoneksi, yang terdiri dari :

1. Spesifikasi Interface Fisik dan Kelistrikan;

2. Spesifikasi Interface CCS #7;

3. Spesifikasi Interface Transmisi;

4. Spesifikasi Interface Synchronous Digital Hierarchy (SDH).

5. Spesifikasi Interface Plesiochronous Digital Hierarchy (PDH)

6. Spesifikasi Interface Transmisi Satelit

7. Spesifikasi Interface Ethernet

Spesifikasi harus disusun dengan mengacu kepada National Fundamental Technical Plan (FTP Nasional) yang berlaku.

MITRA dapat mengusulkan suatu spesifikasi tambahan berdasarkan alasan yang layak sebagai akibat dari kebutuhan sistemnya untuk disepakati bersama.

1. SPESIFIKASI INTERFACE FISIK DAN KELISTRIKAN

1.1. Port Input Dan Port Output

Interkoneksi secara fisik terjadi antara Circuit Termination Unit (CTU) penyelenggara jaringan telekomunikasi satu dengan sentral (switch), Digital Distribution Frame (DDF) atau interface optik penyelenggara jaringan telekomunikasi lain melalui kabel coaxial 75 ohm atau serat optik.

Penggunaan kabel coaxial harus mengikuti Rekomendasi ITU-T G703 dengan redaman tidak boleh melebihi 6 dB pada 1.024 kHz. Spesifikasi untuk port Output dan port Input harus mengikuti butir 6.2 dan 6.3 berturut-turut dari Rekomendasi ITU-T G.703 sebagai berikut :

a. Spesifikasi untuk Port Input

(1) Sinyal digital masuk pada port input melalui saluran transmisi atau link interkoneksi. Redaman pada link interkoneksi pada frekuensi 1024 kHz berada pada range 0 dB - 6 dB. Redaman ini harus dimasukan dalam perhitungan loss yang terjadi dalam peralatan DDF.

(2) Return loss pada port input harus mengikuti persyaratan minimum sebagai berikut :

Frequency range (kHz)

Return loss (dB)

2051 - 3102 2102 - 2048 2048 - 3072

12 18 14

Page 194: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung D

Hal - 4

b. Spesifikasi untuk Port Output

Bit rate 2048 Kbps +/- 50 ppm

Line code High density bipolar of order 3 (HDB3)

Over voltage Protection mengacu pada annex B ITU-T G703

Load Impedance 75 ohms resistive koneksi ke interface electrical 120 0hms koneksi ke DDF

Mask of the pulse ITU-T G703

Maximum peak to peak jitter mengacu pada clause 2/ G823

Penggunaan serat optik dengan interface STM-1 atau STM-4 harus memenuhi Rekomendasi Teknik yang diberikan pada Spesifikasi Interface Synchronous Digital Hierarchy (SDH).

1.2. Interferensi

Port Input harus dapat mentolerir tanpa terjadi kesalahan interferensi dari sinyal uji standar non synchronous sesuai dengan Rekomendasi ITU-T O.151 tentang Error Performance Measuring Equipment untuk sistem Digital pada Primary Bit Rate dan di atasnya, pada tingkat 18 dB lebih rendah dari sinyal yang diinginkan.

1.3. Jitter

Jitter adalah variasi dalam jangka pendek yang tidak kumulatif saat (instant) signifikan suatu sinyal digital dari posisinya yang ideal pada skala waktu.

Toleransi untuk Jiter pada port Input harus sesuai dengan butir 3.1.1 pada Rekomendasi ITU-T G.823.

Jitter maksimum yang masih dapat ditolerir pada port Output tidak boleh mencapai 0,05 Unit Interval (UI) yang dihitung pada interval frekuensi dari 20 Hz sampai 100 kHz.

Pengukuran jitter harus dilakukan sesuai dengan Rekomendasi ITU-T O.171 dan masing-masing penyelenggara yang akan berinterkoneksi harus saling bekerjasama dalam menerapkan metoda pengujian seperti yang dijelaskan pada Rekomendasi ITU-T G.823.

1.4. Wander

Wander adalah variasi dalam jangka panjang yang tidak kumulatif saat (instant) signifikan suatu sinyal digital dari posisinya yang ideal pada skala waktu.

Toleransi untuk wander pada port Input harus sesuai dengan Butir 3.1.1 pada Rekomendasi ITU-T G.823.

Page 195: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung D

Hal - 5

1.5. Sinkronisasi Jaringan

Jaringan digital harus dioperasikan secara sinkron agar pelayanan dapat diselenggarakan dengan mutu yang memenuhi syarat. Untuk mencapai hal tersebut, sinkronisasi jaringan harus memenuhi Rekomendasi ITU-T G.811, G.812 dan G.822.

Ketentuan selengkapnya mengenai sinkronisasi tercantum pada FTP Nasional yang berlaku mengenai Rencana Sinkronisasi.

1.6. Karakteristik-karakteristrik Fungsional Interface

Karakteristik interface 2 Mbit/s harus sesuai dengan Rekomendasi ITU-T G.704 dan ITU-T G.706. Penambahan-penambahan fungsional dilakukan sesuai dengan kondisi jaringan yang ada.

1.7. Keselamatan dan Perlindungan

a. Keselamatan dan perlindungan terhadap tegangan tinggi Untuk melindungi keselamatan personil dan peralatan pada ke dua titik Interkoneksi, maka harus disediakan proteksi terhadap peralatan transmisi terhadap tegangan tinggi.

b. Keselamatan dan perlindungan terhadap Bahaya Radiasi Peralatan radio yang digunakan harus dapat memberikan perlindungan terhadap pegawai dari bahaya radiasi yang mungkin timbul.

2. SPESIFIKASI INTERFACE SIGNALING CCS #7

2.1 Daftar berbagai layanan yang dapat ditawarkan

a. Message Transfer Part (MTP) dispesifikasikan dalam ITU-T rec Q.701 – Q.709

b. User Part (UP) dan Application Part (AP) dispesifikasikan dalam ITU-T rec Q.767

2.2 Jenis pensinyalan yang dipergunakan

a. Pensinyalan antar jaringan, menyangkut kerjasama antar jaringan yang umumnya melibatkan jaringan tetap dan jaringan bergerak

b. Pensinyalan antara perangkat pelanggan dan jaringan, menyangkut kerjasama antar perangkat pelanggan dan jaringan (akses pelanggan)

2.3 Opsi-opsi pensinyalan yang dipergunakan

Apabila para pihak mempunyai opsi-opsi lain mengenai pensinyalan yang digunakan, maka para pihak tersebut dapat menggunakannnya sesuai kesepakatan.

2.4 Tata cara permohonan dan penggunaan opsi-opsi tambahan dalam sistem pensinyalan CCS #7.

Page 196: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung D

Hal - 6

Apabila ada opsi-opsi tambahan yang digunakan dalam sistem pensinyalan CCS #7, maka perlu dibuat prosedur mengenai tata cara permohonan dan penggunakan opsi-opsi tambahan tersebut.

3. SPESIFIKASI INTERFACE TRANSMISI

Parameter-parameter yang dibutuhkan untuk menjelaskan spesifikasi interface transmisi adalah sebagai berikut :

3.1 Overall Loss

3.1.1 Loudness rating (LR)

Prinsip dasar penentuan LR dan batasan untuk overall loss dalam persyaratan LR dapat dilihat dalam rekomendasi ITU-T P.76.

Send loudness rating (SLR) dan receive loudness rating (RLR) adalah indikator mutu transmisi antara pesawat telepon dan titik referensi di jaringan. Pada antarmuka digital untuk interkoneksi dua jaringan, level-relatif titik referensinya sama dengan 0 dBr

Batas-batas LR relatif terhadap titik 0 dBr untuk semua jaringan di Indonesia yang mengadakan interkoneksi dengan jaringan lain atau dengan jaringan internasional, ditunjukkan dalam Tabel berikut :

Sentral Telepon Digital

Batas LR

Maksimum (dB)

Minimum (dB)

SLR RLR

OLR (opt)

10 4

12

6 0 8

3.1.2 Pendistribusian dari Overall Loudness Rating (OLR)

a. kebutuhan end-to-end

Telkomsel dan MITRA akan berusaha untuk:

(1) menghindari koneksi tidak melebihi Batasan yang direkomendasi dalam FTP Nasional yang berlaku.

(2) Meminimalkan jarak transmisi yang berbeda didasarkan oleh setiap pelanggan.

b. GSM Loudness Control

Telkomsel dan MITRA akan menngunakan kontrol digital dalam switch jaringan bergerak untuk mengontrol nilai Send loudness rating (SLR) dan Receive Loudness Rating (RLR).

c. RLR dan Volume kontrol GSM untuk penerimaan

Page 197: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung D

Hal - 7

Penggunaan setiap kontrol volume dari pengontrolan penerimaan dari pelanggan tidak boleh mengurangi RLR yang telah ditetapkan untuk tujuan perencanaan.

3.2 Echo Loss

Ketentuan mengenai Echo loss digambarkan dalam rekomendasi ITU-T G122 (Influence of National Systems on Stability and Talker Echo in International Connections), dimana dalam rangka meminimasi pengaruh echo pada koneksi internasional direkomendasikan bahwa distribusi dari echo loss (a-b) untuk populasi dari panggilan internasional aktual yang melalui sistem nasional seharusnya tidak kurang dari 15 + n dB dengan standar deviasi tidak melebihi

9 4 n , dimana n adalah jumlah dari analogue dan mixed analogue-digital 4-wire

circuit dalam jaringan nasional.

Telkomsel dan MITRA akan menggunakan disain transmisi yang dapat menghindari echo loss pada saat koneksi switch Telkomsel dan MITRA.

CPE (Customer Premises Equipment) yang dihubungkan melalui 2 interface kabel dapat berpengaruh terhadap pada echo loss, terutama CPE yang memiliki impedansi sebesar 600 ohms.

CPE dan jaringan pelanggan akan menjadi bagian yang paling besar dalam echo loss dalam kasus koneksi 4 kabel ke jaringan Telkomsel dan MITRA. Telkomsel dan MITRA menetapkan echo yang dibangkitkan dari CPE sebesar 20 dB.

a. GSM Echo Loss

Echo loss didalam kondisi operasi untuk GSM harus minimal sebesar 46 dB berdasarkan pada koneksi switch dengan semua kontrol volume pelanggan diset sampai pada posisi keluaran yang maksimum. Rekomendasi ITU-T G165 (Echo Cancellers) memberikan panduan untuk performansi dari peralatan echo loss ketika dirubah kedalam sebuah koneksi.

b. Echo Control – GSM

Telkomsel dan MITRA harus memberikan proteksi echo

3.3 Stability loss

CPE yang dihubungkan melalui 2 interface kabel akan mengakibatkan efek yang signifikan pada stability loss. Untuk tujuan perencanaan, Telkomsel dan MITRA harus menetapkan apakah sirkit terbuka (open circuit) atau kondisi sirkit pendek (short circuit condition) pada Network terminating point (NTP) 2 kabel.

CPE dan jaringan pelanggan akan menjadi bagian penting dalam menetapkan stability loss dalam persoalan koneksi 4 kabel kepada jaringan Telkomsel dan MITRA. Untuk tujuan perencanaan Telkomsel dan MITRA menetapkan bahwa stability loss CPE sebesar 6 dB. Jika stability loss untuk CPE kurang dari 6 dB akan mengakibatkan oscilsi.

Page 198: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung D

Hal - 8

3.4 Quantising Distortion Unit (QDU)

Dalam jaringan digital sinyal analog (suara) dikonversikan menjadi sinyal digital dan akhirnya dikonversikan kembali menjadi sinyal analog sesuai dengan Rekomendasi G.711. Satu kali konversi analog-digital-analog dapat menimbulkan distorsi yang masih dalam batas-batas toleransi. Tetapi bila hal itu terjadi beberapa kali pada suatu panggilan, karena harus melalui jaringan campuran analog dan digital, distorsinya bertambah sehingga dapat melewati batas toleransi. Intensitas distorsi yang disebabkan oleh kuantisasi yang disebutkan di atas dinyatakan dalam satuan QDU (quantizing distortion unit).

Telkomsel dan MITRA setuju bahwa distorsi jaringan pelanggan tidak boleh lebih dari 2.5 QDU. Sedangkan untuk hubungan internasional, Rekomendasi ITU-T G.113 mengatakan bahwa dalam hubungan internasional antar jaringan-jaringan tetap distorsi yang disebabkan oleh kuantisasi tidak boleh melebihi 14 QDU.

3.5 Coding Standard

Pada interface digital memerlukan informasi analog yang dikodekan menggunakan 8bit, karakteristik A-law.

3.6 Noise

Kekuatan untuk setiap tone harus 10 dB lebih kecil dari kekuatan suara psophoemtric dalam sirkit (rekomendasi ITU-T P 11)

Rekomendasi ITU-T berikut harus dipenuhi dengan batasan-batasan yang wajar:

Digital exchanges – rekomendasi ITU-T Q 551 dan Q 554

PCM line system – rekomendasi ITU-T G 712

GSM System – ETS 300 540

Batasan dalam rekomendasi ITU-T G 123 adalah bagian yang penting dalam mengontrol tingkat kebisingan dalam panggilan internasional.

3.7 Attenuation Distortion

Dalam hal pengontrolan yang cukup untuk pengurangan distorsi, setiap komponen dari koneksi harus memiliki batasan distorsi. Rekomendasi ITU-T berikut ini digunakan untuk:

Digital exchanges – Rekomendasi ITU-T Q 551 dan Q 554

Digital line system – rekomendasi G 712

3.8 Group delay Distortion

Rekomendasi ITU-T berikut ini memberikan batasan untuk group delay distortion yang dihasilkan oleh sistem line transmisi dan proses pengkodean dalam digital exchanges:

Digital exchanges – Rekomendasi ITU-T Q 551 dan Q 554

Page 199: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung D

Hal - 9

Digital line system – rekomendasi G 712

3.9 Sidetone masking rating –pelanggan telephoni telkomsel

Sidetone masking rating adalah handset (CPE) yang dihubungkan ke titik terminasi jaringan Telkomsel sebesar 7 dB.

3.10 Errors Performance

Error performance dalam jaringan digital adalah merupakan kunci yang penting dalam menentukan performansi layanan digital dan layanan analog end-to-end yang didukung oleh jaringan Telkomsel dan MITRA.

Prinsip alokasi dari rekomendasi ITU-T G 821 harus digunakan ketika menentukan error untuk sistem transmisi individual.

4. SPESIFIKASI INTERFACE SYNCHRONOUS DIGITAL HIERARCHY (SDH)

Hirarki digital sistem SDH yang dipergunakan harus memenuhi rekomendasi ITU-T G.707 – G.709, G.781 – G.784, dan G.957 – G.958.

Struktur SDH yang digunakan di Indonesia dengan memakai C-12, TUG 2, TUG-3 dan VC-4 tercantum pada FTP Nasional yang berlaku. Selain itu, dimungkinkan juga digunakan E-3 sehingga bisa memakai C3, TUG-3, TUG-4 dan VC-4

4.1 Kebutuhan interkoneksi

Interface SDH antara sistem Telkomsel dan MITRA harus sesuai dengan FTP Nasional yang berlaku Mengenai rencana interkoneksi dan juga harus memenuhi rekomendasi ITU-T G 707- G 709, G.781-G.784, dan G.957 – G.958.

MITRA harus memberikan pernyataan kesanggupan mengenai rekomendasi diatas. Pernyataan kesanggupan tersebut harus di konfirmasi terlebih dahulu dengan Telkomsel untuk di check ulang apakah system SDH MITRA sudah sesuai dengan standar yang dimiliki olehTelkomsel.

4.2 Karakteristik Fungsional dari interface 2 Mbit/s

Karakteristik fungsional dari interface 2 Mbit/s harus sesuai dengan yang telah dispesifikasikan dalam Dokumen Pendukung A: Perencanaan dan Teknis.

5. SPESIFIKASI INTERFACE PLESIOCHRONOUS DIGITAL HIERARCHY (PDH)

Hirarki digital sistem PDH yang dipergunakan harus memenuhi rekomendasi ITU-T terkait, diantaranya G.797, G.812, G.832, G.981, M 2110, M.2120 dan O.171 Struktur PDH yang digunakan di Indonesia dengan memakai C-12, TUG 2, TUG-3 dan VC-4 tercantum pada FTP Nasional yang berlaku.

Page 200: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung D

Hal - 10

5.1 Kebutuhan Interkoneksi

Interface PDH antara sistem Telkomsel dan MITRA harus sesuai dengan FTP Nasional yang berlaku Mengenai rencana interkoneksi dan juga harus memenuhi rekomendasi ITU-T G 707- G 709, G.781-G.784, dan G.957 – G.958.

MITRA harus memberikan pernyataan kesanggupan mengenai rekomendasi diatas. Pernyataan kesanggupan tersebut harus di konfirmasi terlebih dahulu dengan Telkomsel untuk di check ulang apakah system PDH MITRA sudah sesuai dengan standar yang dimiliki olehTelkomsel.

5.2 Karakteristik Fungsional dari Interface 2 Mbit/s

Karakteristik fungsional dari interface 2 Mbit/s harus sesuai dengan yang telah dispesifikasikan dalam Dokumen Pendukung A: Perencanaan dan Teknis.

6. SPESIFIKASI INTERFACE TRANSMISI SATELIT

Spesifikasi interface Transmisi satelit yang digunakan untuk link interkoneksi harus memenuhi rekomendasi ITU yang terkait.

6.1. Kebutuhan Interkoneksi

Interface transmisi satelit antara sistem Telkomsel dan MITRA harus sesuai dengan FTP Nasional yang berlaku dan juga harus memenuhi rekomendasi ITU terkait.

MITRA harus memberikan pernyataan kesanggupan mengenai rekomendasi diatas. Pernyataan kesanggupan tersebut harus di konfirmasi terlebih dahulu dengan Telkomsel untuk di check ulang apakah sistem transmisi satelit yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang dimiliki olehTelkomsel.

6.2. Karakteristik Fungsional dari Interface 2 Mbit/s

Karakteristik fungsional dari interface 2 Mbit/s harus sesuai dengan yang telah dispesifikasikan dalam Dokumen Pendukung A: Perencanaan dan Teknis.

7. SPESIFIKASI INTERFACE ETHERNET

Spesifikasi Interface Ethernet yang digunakan untuk link interkoneksi harus memenuhi rekomendasi ITU yang terkait.

7.1. Kebutuhan Interkoneksi

Interface transmisi dengan menggunakan ethernet antara sistem Telkomsel dan MITRA harus sesuai dengan FTP Nasional yang berlaku dan juga harus memenuhi rekomendasi ITU terkait dan disesuaikan dengan kebutuhan operasional.

MITRA harus memberikan pernyataan kesanggupan mengenai rekomendasi diatas. Pernyataan kesanggupan tersebut harus di konfirmasi terlebih dahulu dengan Telkomsel untuk di check ulang apakah sistem transmisi dengan interface

Page 201: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung D

Hal - 11

ethernet yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang dimiliki olehTelkomsel.

7.2. Karakteristik Fungsional dari Interface Ethernet

Untuk mendukung felksibilitas topologi infrastruktur port Ethernet yang digunakan berjenis Gigabit Ethernet (spesifikasi IEEE 802.3z).

- Kabel yang dipergunakan adalah kabel kategori 6 ( Gigabit Ethernet Cat 6) dengan spesifikasi sebagai berikut:

Cabling Media

Connection Type

Diameter Minimum

Bend Radius

Maximum Data Rate

Maximum Distance*

Common Applications

Category 6 RJ-45 0.26 in 1.04 in 1 Gb/s 55

meters**

IP Telephony, servers, switches

- Konfigurasi akses port menggunakan auto-negotiate. Hal ini untuk menghindari duplex mismatch.(full duplex atau half duplex).

- VLAN dipergunakan untuk pemisahan trafik dan meningkatkan keamanan jaringan untuk setiap aplikasi ataupun layanan.

- Router border antara jaringan Telkomsel dan MITRA harus berada dalam 1 jaringan (LAN) point-to-point maupun point-to-multi point.

- Routing border masing-masing pihak harus dapat menjalankan mekanisme routing IP dengan memperhatikan persyaratan sebagai berikut:

o Switch time antara link Ethernet dalam kasus kegagalan perangkat di bawah 500 mili detik.

o Delay maximum adalah 200 mili detik

o Jitter maximum adalah 20 mili detik

o Packet loss maximum adalah 0,01 %

Page 202: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR

DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI

DOKUMEN PENDUKUNG E:

DEFINISI DAN INTERPRETASI

Page 203: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung E

Hal -2

1. Area Pelayanan adalah suatu wilayah yang diidentifikasikan sebagai satu kesatuan pelayanan di suatu wilayah yang ditetapkan sebagai cakupan lokal dengan sebuah titik pembebanan.

2. Availability adalah rasio antara waktu ketersediaan operasi (up time) dengan total waktu operasi

3. Berita Acara Operasi adalah dokumen tertulis yang dibuat dan ditandatangani oleh masing-masing Pihak melalui wakil-wakilnya yang sah pada saat pengintegrasian jaringan dan dijadikan dasar penagihan Sartel.

4. Berita Acara Pemakaian adalah dokumen tertulis yang dibuat dan ditandatangani oleh masing-masing Pihak melalui wakil-wakilnya yang sah pada saat pemakaian fasilitas Sarpen dan dijadikan dasar penagihan Sarpen.

5. Berita Acara Penyaluran Trafik adalah dokumen tertulis yang dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak melalui wakil-wakilnya yang sah yang memuat kesepakatan dimulainya penyaluran trafik interkoneksi secara komersial.

6. Berita Acara Settlement adalah surat pernyataan yang memuat settlement interkoneksi sebagai dasar penyelesaian hak dan kewajiban keuangan interkoneksi masing-masing pihak.

7. Berita Acara Rekonsiliasi adalah dokumen tertulis yang dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak melalui wakil-wakilnya yang sah di atas meterai secukupnya yang memuat hasil rekonsiliasi yang dipakai sebagai dasar untuk penyelesaian hak dan kewajiban interkoneksi masing-masing Pihak.

8. Berita Acara Volume Compare adalah dokumen tertulis yang dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak melalui wakil-wakilnya yang sah, yang memuat hasil volume compare yang dipakai sebagai dasar untuk penyelesaian hak dan kewajiban interkoneksi masing-masing Pihak.

9. Biaya Pemanfaatan adalah harga atau kompensasi yang harus dibayar oleh satu Pihak kepada Pengguna FPI atas pemanfaatan Sartel dan/atau Sarpen berdasarkan Perjanjian ini.

10. BRTI adalah Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, yang merupakan badan Independen yang dibentuk dan diberi tugas oleh pemerintah atas pelaksanaan dan pengendalian Industri Telekomunikasi di Indonesia.

11. Call Scenario adalah adalah berbagai jenis panggilan interkoneksi yang dapat dilayani oleh sentral gerbang baik jenis panggilan langsung maupun panggilan transit.

12. CDR (Call Data Record) adalah rekaman data panggilan interkoneksi yang diperlukan untuk proses perhitungan billing interkoneksi

13. Common Channel Signalling Number 7 (CCS #7) adalah suatu sistem pertukaran informasi yang diperlukan bagi pembentukan, pemantauan dan pembubaran hubungan melalui jaringan (signalling) nomor 7.

14. DDF atau Digital Distribution Frame adalah perangkat yang digunakan sebagai tempat untuk menghubungkan suatu jaringan telekomunikasi dengan jaringan telekomunikasi yang lain.

15. Dimensi Interkoneksi adalah jumlah/kapasitas sirkit/kanal telekomunikasi atau junctor yang digunakan untuk penyaluran Panggilan Interkoneksi.

Page 204: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung E

Hal -3

16. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika

17. Fiber Optic adalah setiap bagian dari kabel serat optik yang dialiri sinyal cahaya dan digunakan satu arah transmisi.

18. Fiber Optic Core Last Mile adalah Fiber Optic yang menghubungkan dari Man Hole ke DDF yang disewakan Pemilik FPI ke Pengguna FPI.

19. File Tagihan Layanan Penyelenggara adalah Rekaman data-data panggilan yang rinci dari layanan interkoneksi yang diberikan oleh suatu Penyelengara kepada Penyelenggara lainnya.

20. Fasilitas Penting bagi Interkoneksi (FPI) adalah fasilitas penting bagi interkoneksi guna memasang, mengoperasikan dan melakukan pemeliharaan peralatan yang diperlukan untuk menyalurkan trafik interkoneksi yang dapat berupa Sarana Penunjang (“Sarpen”) dan/atau Sarana Telekomunikasi (“Sartel”) milik salah satu Pihak yang dapat digunakan oleh Pihak lainnya secara sewa sesuai dengan tarif yang disepakati oleh Para Pihak.

21. Fraud adalah tindakan ilegal oleh salah satu Pihak yang secara sengaja dilakukan dengan berbagai cara yang dapat mengakibatkan kerugian bagi Pihak lainnya.

22. Fixed Wireless Access (FWA) adalah Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Tetap Lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas.

23. Fixed Wireline (FWL) adalah Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Lokal Tetap berbasis kabel.

24. Fint2M adalah penggilan terminasi dari penyelenggara sambungan internasional ke Telkomsel

25. F2M adalah panggilan terminasi dari penyelenggara FWL/FWA ke Telkomsel

26. Gangguan adalah setiap halangan dan/atau tidak tersedianya pelayanan (perhubungan terputus) berdasarkan Perjanjian ini yang disebabkan oleh tidak berfungsinya sarana Telekomunikasi.

27. GSM atau Global System for Mobile Communication adalah sistem telepon bergerak yang menggunakan teknik digital selular yang menggunakan pita frekuensi 900MHz dan/atau 1800MHz.

28. Hari Kerja adalah hari-hari selain hari Sabtu, Minggu dan hari libur sebagaimana ditetapkan oleh Pemerintah.

29. IEC (Interconnect Extension Circuit) adalah ekstension (perpanjangan) dari sirkit interkoneksi, yang umumnya dipakai untuk sambungan menuju ke remote switch.

30. Informasi Rahasia meliputi seluruh informasi, idea, konsep, teknologi, proses manufaktur serta pengetahuan (dalam berbagai bentuk alaminya) tentang industri, pemasaran dan komersial yang berhubungan dengan/atau dikembangkan guna mendukung bisnis suatu Penyelenggara.

31. Interkoneksi adalah keterhubungan langsung antara jaringan telekomunikasi yang dikelola oleh Telkomsel dengan jaringan telekomunikasi MITRA.

Page 205: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung E

Hal -4

32. International Roaming Expert Group – 24 (IREG-24) adalah prosedur testing sebelum dilakukan implementasi untuk SMS yang disusun oleh Organisasi Internasional di bidang GSM (IREG).

33. International Roaming Expert Group – 35 (IREG-35) adalah prosedur testing sebelum dilakukan implementasi untuk MMS yang disusun oleh OrganisasiInternasional di bidang GSM (IREG)

34. ISI (In-Span Interconnection) adalah Media transmisi yang menghubungkan antara switch Telkomsel dengan Switch penyelenggara MITRA

35. Jaringan Telkomsel adalah jaringan yang dibangun dan dikelola oleh Telkomsel.

36. Jaringan pihak ketiga adalah jaringan milik pihak ketiga yang digunakan oleh Telkomsel dan MITRA.

37. Jaringan MITRA adalah jaringan yang dibangun dan dikelola oleh penyelenggara MITRA.

38. Jitter adalah adalah variasi dalam jangka pendek (yang tidak kumulatif) suatu sinyal digital dari posisinya yang ideal pada skala waktu yang bersifat sesaat (instant) dan signifikan.

39. Juklak Pengoperasian dan Pemeliharaan adalah Dokumen yang berisi petunjuk pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan.

40. Juklak Pengujian Operasi adalah Dokumen petunjuk pelaksanaan pengujian operasional sistem interkoneksi.

41. Juklak Penyediaan adalah Dokumen petunjuk pelaksanaan yang berisi prosedur untuk penyediaan dan pengaturan kapasitas interkoneksi.

42. Kapasitas adalah kemampuan dari fasilitas telekomunikasi untuk menyalurkan trafik dan biasanya dinyatakan satuan 2 Mbit/detik.

43. Ketersambungan adalah ketersambungan antara jaringan Telkomsel dengan perangkat milik Penyelenggara Jasa MITRA.

44. Kejadian Suspensi berarti :

a. Kelangsungan pemberian akses ke suatu FPI dapat mengakibatkan ancaman terhadap keselamatan manusia, keamanan jaringan dan/atau Peralatannya; atau

b. Penyelenggara Kedua tidak dapat melunasi kewajiban hutangnya;

c. Penggunaan FPI oleh Penyelenggara Kedua bertentangan dengan hukum yang berlaku;

d. Penyelenggara Kedua mengingkari kewajibannya seperti yang tercantum dalam perjanjian akses;

e. Penyelenggara Kedua tidak dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan kelayakan kredit seperti yang diminta oleh Penyelenggara Pertama.

45. Koneksi Switch adalah peralatan penyambungan (untuk melakukan koneksi) dari switch milik para Penyelenggara untuk penyediaan layanan interkoneksi.

46. Link adalah saluran/jaringan penghubung antara Jaringan MITRA dengan Jaringan Telkomsel dan/atau sebaliknya.

Page 206: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung E

Hal -5

47. LPHI (Laporan Perhitungan Hak Interkoneksi) adalah laporan perhitungan hak dan kewajiban dari masing-masing operator sebagai akibat adanya pengakuan trafik interkoneksi yang dilakukan setiap bulan.

48. M (Mobile) adalah Penyelenggara jaringan Telekomunikasi bergerak seluler.

49. Manhole adalah tempat penarikan, penyambungan dan pemeliharaan kabel fiber optic yang berada di halaman gedung atau trotoar jalan dibawah pengawasan dan pengelolaan Para pihak.

50. Menteri adalah Menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang telekomunikasi.

51. MSC atau Mobile Switching Center adalah sentral induk pelayanan Telkomsel yang merupakan gerbang ke jaringan lain, dan langsung berhubungan dengan sentral (gerbang) jaringan lain melalui titik interkoneksi.

52. Multimedia Message Service (MMS) adalah layanan pesan multimedia yang dapat dikirim dalam bentuk gambar, suara, video dan teks.

53. Multimedia Message Service Center (MMSC) adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang merupakan elemen jaringan Pihak yang dapat memungkinkan perangkat telepon selular menerima dan/atau mengirimkan MMS.

54. M2F adalah panggilan originasi dari Telkomsel ke Penyelenggara Fixed

55. M2Fint adalah panggilan originasi dari Telkomsel ke Penyelenggara sambungan internasional

56. M2M adalah panggilan terminasi dari penyelenggara mobile ke Telkomsel atau panggilan originasi dari Telkomsel ke penyelenggara mobile

57. M2S adalah panggilan originasi dari Telkomsel ke penyelenggara satelit

58. N adalah tiga bulan periode rekonsiliasi.

59. n adalah periode 1 (satu) bulanan.

60. Nett Off adalah proses perhitungan pembayaran hak dan kewajiban Para Pihak dimana selisih dari perhitungan tersebut akan dibayarkan oleh Pihak yang seharusnya melaksanakan pembayaran.

61. Nota Perhitungan Keuangan atau NPK adalah suatu daftar yang dibuat secara berkala yang berisi perhitungan hak dan kewajiban interkoneksi masing-masing pihak yang timbul dari penyaluran trafik.

62. Okupansi adalah tingkat kepadatan trafik pada satu saluran Interkoneksi.

63. Optical Terminal Box adalah tempat penyambungan fisik kabel fiber optic yang terhubung dengan perangkat multiplexer milik Pengguna FPI yang berlokasi di ruang perangkat milik Pemilik FPI.

64. Order Kapasitas adalah pengorderan suatu Kapasitas yang dilakukan oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya.

65. Panggilan Interkoneksi adalah hubungan telekomunikasi yang terjadi antara Pengguna Telkomsel dengan Pengguna MITRA atau sebaliknya.Panggilan Originasi adalah pembangkitan panggilan interkoneksi dari satu penyelenggara jasa kepada penyelenggara tujuan panggilan;

Page 207: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung E

Hal -6

66. Panggilan Terminasi adalah panggilan yang masuk dan diterminasikan ke jaringan Telkomsel yang berasal dari MITRA

67. Pelanggan adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang menggunakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi berdasarkan kontrak berlangganan.

68. Pemakai adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang menggunakan jaringan telekomunikasi dan atau jasa telekomunikasi yang tidak berdasarkan kontrak.

69. Pemilik FPI adalah Pihak yang memiliki atau menyediakan layanan FPI dalam hal ini Telkomsel dan/atau penyelenggara MITRA.

70. Pencari Akses adalah Penyelenggara Jaringan atau Penyelenggara Jasa yang mengajukan permohonan akses/layanan interkoneksi kepada penyelenggara telekomunikasi lain untuk menyalurkan (transit, terminasi) trafik yang berasal dari jaringannya;

71. Pengelola Trafik SMS adalah penyelenggara jaringan yang menyalurkan trafik SMS dari Telkomsel dan ke Mitra berupa penyediaan perekaman, pemprosesan data billing SMS dan monitoring performansi

72. Pengguna adalah Pelanggan dan Pemakai.

73. Pengguna FPI adalah Pihak yang menggunakan layanan FPI dalam hal ini Telkomsel dan/atau penyelenggara MITRA.

74. Pengguna Telkomsel adalah setiap Pengguna jasa telekomunikasi yang menggunakan satuan sambungan telekomunikasi (nomor) dari Jaringan Telkomsel.

75. Pengguna MITRA adalah setiap Pengguna jasa telekomunikasi yang menggunakan satuan sambungan telekomunikasi (nomor) dari Jaringan MITRA.

76. Penyedia Akses adalah penyelenggara telekomunikasi yang menyediakan akses/layanan interkoneksi bagi penyelenggara telekomunikasi lain untuk menyalurkan (transit, terminasi) trafik di jaringannya;

77. PDH (Plesiochron Digital Hierarchy) adalah suatu hirarki dan struktur transport digital yang distandarkan sebagai transport dengan ciri sinyal pada kondisi normal mempunyai kecepatan yang sama, dan jika terjadi penyimpangan harus dalam batas-batas yang telah ditentukan.

78. Penyedia Layanan Manage Service SMS adalah adalah penyedia yang menyalurkan trafik SMS dari Telkomsel dan ke Mitra berupa penyediaan perekaman, pemprosesan data billing SMS dan monitoring performansi.

79. Penyelenggara adalah sebutan untuk penyelenggara jaringan dan/atau jasa telekomunikasi.

80. Penyelenggara Pertama adalah sebutan untuk Penyelenggara jaringan telekomunikasi yang memberikan layanan interkoneksi.

81. Penyelenggara Kedua adalah sebutan untuk Penyelenggara jaringan dan/atau jasa telekomunikasi yang memerlukan layanan interkoneksi.

82. Perangkat Interkoneksi adalah segala peralatan yang dipasang dalam rangka terjadinya Interkoneksi.

Page 208: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung E

Hal -7

83. Percakapan SLJJ adalah percakapan yang terjadi antara Pengguna jaringan Telkomsel dan MITRA yang tidak menggunakan atau menduduki jaringan pihak ketiga .

84. Periode ACO adalah periode (kurun waktu) yang dicakup oleh ACO (Advance Capacity Order).

85. Perjanjian adalah Perjanjian Kerjasama Interkoneksi Jaringan Telekomunikasi antara Telkomsel dan MITRA sebagaimana tertuang dalam naskah ini termasuk lampiran-lampirannya dan perubahan-perubahannya apabila ada.

86. Perjanjian Pokok Interkoneksi adalah bagian dari Perjanjian yang memuat pasal-pasal yang mengatur ketentuan pokok interkoneksi antara Telkomsel dan MITRA

87. Persyaratan Jaminan Keuangan adalah instrumen (keuangan) yang kemungkinan diminta oleh Penyelenggara Pertama untuk memperoleh keyakinan bahwa Penyelenggara Kedua akan mampu memenuhi kewajiban keuangannya sehubungan dengan penyediaan akses. Contoh jaminan keuangan tersebut antara lain adalah bank garansi dan jaminan pribadi (personal guarantee) dari pimpinan perusahaan.

88. Pihak Ketiga adalah pihak lain (bukan Penyelenggara Pertama atau Kedua) yang berkepentingan atau terlibat (baik langsung atau tidak langsung) pada perjanjian ini.

89. Point Of Charging (POC) atau Titik Pembebanan adalah salah satu MSC atau lokasi tertentu yang dipilih sebagai titik untuk mewakili MSC atau lokasi lainnya yang merupakan titik dimulainya tarif percakapan (call).

90. Point Of Interconnection (POI) atau Titik Interkoneksi adalah lokasi fisik terjadinya Interkoneksi dan merupakan batas wewenang dan tanggung jawab penyediaan, pengelolaan dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi dari masing-masing pihak.

91. Profil Kapasitas adalah profil dari Kapasitas yang akan diorder dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan mendatang.

92. Rencana Induk Teknis adalah dokumen yang berisi rincian tentang perencanaan induk teknis.

93. Roaming (penjelajahan) adalah suatu fasilitas yang memungkinkan Pengguna yang sedang berada didaerah pelayanan sentral gerbang negara lain, dapat menerima dan melakukan panggilan telepon di dalam cakupan wilayah satu penyelenggara yang sama ataupun berbeda.

94. Route adalah jalur di dalam jaringan yang diikuti atau harus diikuti untuk menyalurkan pesan atau untuk membangun hubungan interkoneksi antara sentral asal dan sentral tujuan.

95. Routing adalah proses penentuan dan penggunaan route berdasarkan suatu aturan tertentu, untuk menyalurkan pesan atau untuk pembangunan hubungan interkoneksi.

96. S (Satelite) adalah Penyelenggara jaringan Telekomunikasi bergerak satelit

97. S2M adalah panggilan terminasi dari penyelenggara satelit ke Telkomsel

Page 209: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Dokumen Pendukung E

Hal -8

98. SDH (Synchronous Digital Hierarchy) adalah standar ITU untuk transfer data secara sinkron melalui jaringan optik.

99. Sender Keeps All (SKA) adalah cara pembagian pendapatan interkoneksi dimana seluruh pendapatan yang diterima oleh pengirim pesan adalah sepenuhnya milik pengirim pesan tersebut dan tidak dibagikan kepada penerima pesan.

100. Sentral Gerbang adalah sentral sentral induk pelayanan penyelenggara yang merupakan gerbang ke jaringan lain, dan langsung berhubungan dengan sentral (gerbang) jaringan lain melalui titik interkoneksi.

101. Settlement adalah Proses Perhitungan antara hak dan kewajiban atas biaya interkoneksi

102. Short Message Service (SMS) adalah pesan singkat dalam bentuk text atau dalam bentuk lain yang berbasis text yang dapat diterima dan atau dikirimkan dari jaringan Telkomsel ke jaringan MITRA dan sebaliknya.

103. Short Message Service Interoperator adalah layanan SMS yang memungkinkan keadaan dimana pengirm dan penerima SMS merupakan Pengguna dari operator yang berbeda.

104. SMS Broadcast adalah SMS yang dikirimkan oleh salah satu pihak secara massal (lebih dari 1) dalam detik yang bersamaan.

105. Spamming adalah pengiriman pesan SMS oleh salah satu pihak kepada Pengguna pihak lain dalam Perjanjian ini yang dimaksudkan untuk mempengaruhi Pengguna pihak lainnya.

106. STM (Synchronous Transfer Mode) adalah sistem transmisi SDH yang memiliki tingkat transmisi berdasarkan formula 4n x 155 Mbps dimana n = 0, 1, 2, .., n

107. STBS atau Sambungan Telepon Bergerak Selular adalah sambungan telepon bergerak yang menggunakan gelombang radio dengan teknologi selular baik analog maupun digital.

108. Tarif Interkoneksi adalah bagian pendapatan yang dibayarkan oleh MITRA kepada Telkomsel atau sebaliknya atas pendapatan yang diterima dari Pelanggan MITRA dan/atau Pelanggan Telkomsel berdasarkan kerja sama ini.

109. Visitor adalah Pengguna Penyelenggara Telekomunikasi yang berasal dari Luar Negeri yang sedang berada di jaringan Para Pihak.

110. Volume Compare adalah suatu kegiatan interkoneksi untuk mencari perbedaan perhitungan teknis hak dan kewajiban sebagai akibat perbedaan biaya hak dan kewajiban melebihi kesepakatan.

111. Wander adalah variasi dalam jangka panjang (yang tidak kumulatif) suatu sinyal digital dari posisinya yang ideal pada skala waktu yang bersifat sesaat (instant) dan signifikan.

Page 210: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR

DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI

DAFTAR LAYANAN INTERKONEKSI YANG DITAWARKAN

Page 211: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Daftar Layanan Interkoneksi yang ditawarkan

Hal - 2

DAFTAR ISI

1. Layanan Panggilan Terminasi (Call Termination Services)......................................... 3

1.1 Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jaringan .................................................. 3

1.2 Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jaringan ......................................... 4

1.3 Terminasi dari Penyelenggara Jasa SLJJ .......................................................... 6

1.4 Terminasi dari Penyelenggara Jasa SLI ............................................................ 7

2. Layanan Panggilan Originasi (Call Originating Services) ............................................ 8

2.1 Originasi ke Penyelenggara Jasa SLJJ ............................................................. 8

2.2 Originasi ke Penyelenggara Jasa SLI .............................................................. 10

3. Layanan SMS & MMS .............................................................................................. 10

4. Layanan Fasilitas Penting Interkoneksi (FPI) ........................................................... 11

Page 212: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Daftar Layanan Interkoneksi yang ditawarkan

Hal - 3

1. Layanan Panggilan Terminasi (Call Termination Services)

1.1 Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jaringan

Terminasi Lokal adalah panggilan interkoneksi dari MITRA ke Telkomsel, dimana titik interkoneksi berada pada area pembebanan local Telkomsel.

Terminasi Lokal berasal dari Penyelenggara Jaringan dibedakan berdasarkan Penyelenggara yang berbeda, yaitu terminasi dari penyelenggara jaringan FWL (Fixed Wireline), FWA (Fixed Wireless Access), Mobile dan Satelit.

i. Panggilan Lokal ke Telkomsel dari Penyelenggara Jaringan FWL.

ii. Panggilan Jarak Jauh (JJ) ke Telkomsel dari Penyelenggara Jaringan FWL.

Tarif Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jaringan FWL sebesar Rp. 250 per menit.

iii. Panggilan Lokal ke Telkomsel dari Penyelenggara Jaringan FWA.

Tarif Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jaringan FWA sebesar Rp. 250 per menit.

POC-1 POC-2

B#

Panggilan Lokal - Terminasi Lokal dari Penyelenggara FWL

POIFWLTSEL

POC-1 POC-2

B#

Panggilan JJ - Terminasi Lokal dari Penyelenggara FWL

POIFWLTSEL FWL

POC-1 POC-2

B#

Panggilan Lokal - Terminasi Lokal dari Penyelenggara FWA

POIFWATSEL

Page 213: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Daftar Layanan Interkoneksi yang ditawarkan

Hal - 4

iv. Panggilan Lokal ke Telkomsel dari Penyelenggara Jaringan Mobile

v. Panggilan Jarak Jauh (JJ) ke Telkomsel dari Penyelenggara Jaringan Mobile.

Tarif Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jaringan Mobile sebesar Rp. 250 per menit.

vi. Panggilan Lokal ke Telkomsel dari Penyelenggara Jaringan Satelit.

Tarif Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jaringan Satelit sebesar Rp. 250 per menit.

1.2 Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jaringan

Terminasi Jarak Jauh adalah panggilan interkoneksi dari MITRA ke Telkomsel, dimana titik interkoneksi berada pada area pembebanan jarak jauh Telkomsel.

Terminasi Jarak Jauh berasal dari Penyelenggara Jaringan dibedakan berdasarkan Penyelenggara yang berbeda, yaitu terminasi dari penyelenggara FWL (Fixed Wireline), FWA (Fixed Wireless Access), Mobile, dan Satelit.

POC-1 POC-2

B#

Panggilan Lokal - Terminasi Lokal dari Penyelenggara Mobile (M)

POIMTSEL

POC-1 POC-2

B#

Panggilan JJ - Terminasi Lokal dari Penyelenggara Mobile (M)

POIMTSEL M

POC-1 POC-2

B#

Terminasi Lokal dari Penyelenggara Satelit

POISTSEL

Page 214: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Daftar Layanan Interkoneksi yang ditawarkan

Hal - 5

i. Panggilan Lokal ke Telkomsel dari Penyelenggara Jaringan FWL

ii. Panggilan Jarak Jauh ke Telkomsel dari Penyelenggara Jaringan FWL.

Tarif terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jaringan FWL adalah sebesar Rp. 344 per menit.

iii. Panggilan Jarak Jauh ke Telkomsel dari Penyelenggara Jaringan FWA .

Tarif terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jaringan FWA adalah sebesar Rp. 344 per menit.

POC-1 POC-2

B# TSEL

A#

Panggilan Lokal - Terminasi JJ dari Penyelenggara FWL

FWL

TSEL

POI

FWL

POC-1 POC-2 POC-3

B#

Panggilan Jarak Jauh - Terminasi JJ dari dari Penyelenggara FWL

FWL

TSEL

POI

FWL

POC-1 POC-2

B#

Panggilan JJ - Terminasi JJ dari Penyelenggara FWA

TSEL

POI

FWA

Page 215: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Daftar Layanan Interkoneksi yang ditawarkan

Hal - 6

iv. Panggilan Lokal ke Telkomsel dari Penyelenggara Jaringan Mobile.

v. Panggilan Jarak Jauh ke Telkomsel dari Penyelenggara Jaringan Mobile.

Tarif terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jaringan Mobile sebesar Rp. 452 per menit

vi. Panggilan Jarak Jauh ke Telkomsel dari Penyelenggara Jaringan Satelit.

Tarif Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Satelit adalah sebesar Rp. 456 per menit

1.3 Terminasi dari Penyelenggara Jasa SLJJ

a) Terminasi yang berasal dari Penyelenggara jasa merupakan panggilan terminasi ke Telkomsel dari penyelenggara jasa yang memiliki jaringan dan kode akses.

b) Terminasi dari Penyelenggara Jasa SLJJ terdiri dari Terminasi Lokal dan Terminasi Jarak Jauh.

POC-1 POC-2

B# TSEL

A#

Panggilan Lokal - Terminasi JJ dari Penyelenggara Mobile (M)

M

TSEL

POI

M

POC-1 POC-2 POC-3

B# TSEL

Panggilan JJ - Terminasi JJ dari Penyelenggara Mobile (M)

M2 M

TSEL

POI

M

POC-1 POC-2

B#

Terminasi Panggilan Jarak Jauh dari Penyelenggara Satelit

S

TSE

POI

TSEL

S

Page 216: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Daftar Layanan Interkoneksi yang ditawarkan

Hal - 7

c) Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jasa SLJJ adalah panggilan interkoneksi dari Penyelenggara Jasa MITRA ke Telkomsel, dimana titik interkoneksi berada pada area pembebanan lokal Telkomsel.

d) Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jasa SLJJ adalah panggilan interkoneksi dari Penyelenggara Jasa MITRA ke Telkomsel, dimana titik interkoneksi berada pada area pembebanan Jarak Jauh Telkomsel.

e) Terminasi Lokal ke Telkomsel yang berasal dari Penyelenggara Jasa SLJJ dapat digambarkan sebagai berikut :

f) Terminasi Jarak Jauh ke Telkomsel yang berasal dari Penyelenggara Jasa SLJJ dapat digambarkan sebagai berikut :

g) Tarif Terminasi ke Telkomsel yang berasal dari Penyelenggara Jasa SLJJ adalah sebagai berikut :

Terminasi dari Penyelenggara Jasa Harga per menit

Terminasi dari Penyelenggara Jasa SLJJ

Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jasa SLJJ Rp. 250

Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jasa SLJJ Rp. 344

2.1 Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jasa POC-1 POC-2

A#

SLJJ TSEL

FWA/L

M

S POI

2.1 Terminasi Lokal dari Penyelenggara Jasa POC-1 POC-2 POC-3

A#

SLJJ

FWA/L

M

S TSEL

POI

2.1 Terminasi Jarak Jauh dari Penyelenggara Jasa POC-1 POC-2 POC-3

A#

SLJJ

FWA/L

M

S POI

TSEL

Page 217: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Daftar Layanan Interkoneksi yang ditawarkan

Hal - 8

1.4 Terminasi dari Penyelenggara Jasa SLI

a) Merupakan panggilan terminasi dari Penyelenggara jasa sambungan Internasional ke Telkomsel.

b) Panggilan terminasi dari Penyelenggara Jasa SLI tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

c) Tarif Terminasi dari Penyelenggara Jasa SLI adalah sebagai berikut :

Terminasi dari Penyelenggara Jasa Harga per menit

Terminasi dari Penyelenggara Jasa SLI

Terminasi Internasional dari Penyelenggara SLI Rp. 448

2. Layanan Panggilan Originasi (Call Originating Services)

2.1 Originasi ke Penyelenggara Jasa SLJJ

a) Untuk Layanan Originasi ke Penyelenggara Jasa SLJJ, Telkomsel akan membuka layanan ini jika Pre-Carrier Selection SLJJ telah ditetapkan pelaksanaannya secara resmi oleh Pemerintah.

b) Originasi dari Telkomsel ke Penyelenggara Jasa SLJJ terjadi akibat adanya pembangkitan panggilan dari Penyelenggara Jasa SLJJ kepada Pelanggan Telkomsel

c) Originasi tersebut terdiri dari Originasi Lokal dan Originasi Jarak Jauh.

d) Originasi lokal adalah panggilan originasi, dimana titik interkoneksi berada pada area titik pembebanan lokal dari Telkomsel.

e) Oginasi jarak jauh adalah panggilan originasi, dimana titik interkoneksi dapat berada pada area titik pembebanan jarak jauh dari Telkomsel.

f) Originasi Lokal dari Telkomsel ke Penyelenggara Jasa SLJJ dapat digambarkan sebagai berikut :

2.9 Terminasi Internasional dari Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2

Pemilik Jasa :

B#

SLI

TSEL

POI

TSEL

POI

Page 218: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Daftar Layanan Interkoneksi yang ditawarkan

Hal - 9

g) Originasi Jarak Jauh dari Telkomsel ke Penyelenggara Jasa SLJJ dapat digambarkan sebagai berikut :

h) Tarif originasi dari Telkomsel ke Penyelenggara Jasa SLJJ adalah sebagai berikut :

Jenis Layanan Originasi Harga per menit

Panggilan ke Penyelenggara Jasa SLJJ

- Originasi Lokal ke Penyelenggara Jasa SLJJ Rp. 250

- Originasi Jarak Jauh ke Penyelenggara Jasa SLJJ

Rp. 344

i) Khusus untuk tarif originasi SLJJ, harga yang tercantum dalam butir (h) diatas, baru merupakan biaya jaringan.

2.1 Originasi Lokal ke Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2

A#

SLJJ

F

M

S

TSEL

POI

2.1 Originasi Lokal ke Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2 POC-3

A#

TSEL

SLJJ

F

M

SPOI

2.1 Originasi Jarak Jauh ke Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2

A#

TSEL

SLJJ

F

M

S

POI

2.1 Originasi Jarak Jauh ke Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2 POC-3

A#

TSEL

SLJJ

F

M

S

POI

Page 219: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Daftar Layanan Interkoneksi yang ditawarkan

Hal - 10

j) Pada dasarnya pelayanan pelanggan pengguna SLJJ adalah menjadi kewajiban Penyelenggara Jasa SLJJ yang antara lain meliputi perhitungan billing, Invoicing, customer care, collecting, & menanggung resiko bad debt, namun jika disepakati oleh kedua belah pihak maka layanan pelanggan sebagaimana disebutkan diatas bisa dilaksanakan oleh Telkomsel dengan penggantian biaya sebesar Rp. 1000/menit (Seribu Rupiah per Menit).

2.2 Originasi ke Penyelenggara Jasa SLI

a) Originasi Internasional adalah panggilan interkoneksi dari Telkomsel kepada Penyelenggara jasa sambungan Internasional.

b) Originasi Internasional dari Telkomsel ke Penyelenggara Jasa SLI dapat digambarkan sebagai berikut :

c) Tarif originasi dari Telkomsel ke Penyelenggara Jasa SLI adalah sebagai berikut :

Jenis Layanan Originasi Harga per menit

Panggilan ke Penyelenggara Jasa SLI

Originasi Internasional ke Penyelenggara SLI Rp. 448

d) Khusus untuk tarif panggilan originasi SLI, harga yang tercantum dalam butir (c) diatas, baru merupakan biaya jaringan.

k) Pada dasarnya pelayanan pelanggan pengguna SLI adalah menjadi kewajiban Penyelenggara Jasa SLI yang antara lain meliputi perhitungan billing, Invoicing, customer care, collecting, dan menanggung resiko bad debt, namun apabila disepakati oleh kedua belah pihak maka layanan pelanggan sebagaimana disebutkan diatas dapat dilaksanakan oleh Telkomsel dengan penggantian biaya sebesar Rp. 1000/menit (Seribu Rupiah per Menit).

2.9 Originasi Internasional ke Penyelenggara Jasa

POC-1 POC-2

Pemilik Jasa :

A#

TSEL

SLI

POIPOI

TSEL

Page 220: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Daftar Layanan Interkoneksi yang ditawarkan

Hal - 11

3. Layanan SMS

Layanan Interkoneksi SMS Telkomsel merupakan layanan komunikasi data yang disediakan oleh Telkomsel yang ditujukan kepada pelanggan MITRA. Tarif layanan SMS yang diterapkan oleh Telkomsel adalah mengacu pada tarif interkoneksi yang ditetapkan pemerintah yaitu sebesar Rp. 24/SMS

4. Layanan MMS

Layanan Interkoneksi MMS Telkomsel merupakan layanan komunikasi data yang disediakan oleh Telkomsel yang ditujukan kepada pelanggan MITRA. Skema bisnis mengacu pada prinsip business to business (B2B).

5. Layanan Fasilitas Penting Interkoneksi (FPI)

Layanan FPI yang ditawarkan oleh Telkomsel terdiri dari Sarana Telekomunikasi (Sartel) dan Sarana Penunjang (Sarpen).

Layanan FPI sartel yang ditawarkan oleh Telkomsel kepada Pencari Akses untuk kebutuhan interkoneksi dengan Telkomsel adalah Fiber Optic Core last Mile yang dimiliki oleh Telkomsel.

Layanan FPI sarpen yang ditawarkan oleh Telkomsel kepada Pencari Akses untuk kebutuhan interkoneksi dengan Telkomsel adalah Ruangan, Kolokasi, Tower & Catu Daya.

a. Lokasi dan Ketersediaan Sarpen dan Sartel

b. Harga Sewa FPI Sarpen dan Sartel

.

No Area AlamatRuangan

(indoor)

Lahan

(outdoor)Tower Grounding Catu Daya FO Core

1 SemarangGd. TTC Semarang, Jl. Bukit Sari

Gombel, SemarangAda Tidak ada Tidak ada Ada Ada Ada

2 JakartaGd. TTC Buaran, Jl. Raden Inten -

7 th Floor-JKTAda Tidak ada Tidak ada Ada Ada Ada

3 MedanGd. TTC Medan , Jl. Amir Hamzah

Seihilir, MedanAda Tidak ada Tidak ada Ada Ada Ada

4

Palembang

Gd. TTC Palembang, Jl. Demang

Lebar Daud - Bukit Besar,

Palembang

Ada - Tidak ada - Ada -

5 Lampung

Gd. TTC Lampung, Jl. Wais

Kampung Kel. Rawa Laut Tanjung

Karang Timur - Lampung

Ada - Tidak ada - Ada -

6 JakartaGd. TTC TB Simatupang, Jl. TB.

Simatupang No. 86, JKTAda - Tidak ada - Ada -

7 SurabayaGd. TTC Gayungan Jl. Gayungan

Sari No. 76, SBYAda - Tidak ada - Ada

No Sewa Bulanan Satuan

1 Ruangan

a. Ruangan Terkondisi Rp 500.000,- /m2/bulan

b. Ruangan Tidak Terkondisi Rp 400.000,- /m2/bulan

2 Pemanfaatan Lahan Rp 200.000,- /m2/bulan

3 Pemanfaatan Grounding Rp 500.000,- /titik/bulan

Jenis FPI Sarpen

Page 221: Dokumen Penawaran Interkoneksi (DPI) PT. Telekomunikasi ...

Daftar Layanan Interkoneksi yang ditawarkan

Hal - 12

Tata Cara Perhitungan Luas Ruangan i. Luas Ruangan yang disewa = Luas Alas Perangkat + Maintenance

Area ii. Maintenance Area adalah 60 cm dari sisi bebas terluar dari

perangkat iii. Apabila dalam 1 lokasi/ruangan terdapat beberapa perangkat yang

luasnya kurang dari 1,5 m2 maka luas dihitung dengan cara menjumlahkan.

iv. Bila Luas objek ruangan yang disewa kurang dari 1,5 m2 maka tarif yang dikenakan tetap sebesar sewa untuk luas 1,5m2 (sudah termasuk maintenance area)

c. Biaya Pemanfaatan FO Core Last Mile

Biaya pemanfaatan FO Core Last Mile adalah sebesar Rp. 700.000,-/km/bulan