Jurusan Teknik Informatika,Universitas Muhammadiyah...
Transcript of Jurusan Teknik Informatika,Universitas Muhammadiyah...
ldquoSISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA
GANGGUAN PENCERNAAN MANUSIA
DENGAN MENGGUNAKAN METODE
FORWARD CHAINING PADA TELPON
SELULER BERBASIS ANDROIDrdquo
Very Kurniawan (0910651236)
Very_1236yahoocom
Jurusan Teknik InformatikaUniversitas
Muhammadiyah Jember
ABSTRAK
Organ pencernaan merupakan sistem
yang memproses mengubah makanan dan
menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi
yang dibutuhkan oleh tubuh Jika sistem
pencernaan pada manusia mengalami gangguan
maka kinerja dari organ tidak akan maksimal
sehingga akan mempengaruhi sistem pencernaan
itu sendiri Jadi sudah semestinya organ tesebut
perlu dijaga dalam kehidupan sehari-hari
Sistem pakar merupakan suatu bagian
metode ilmu-ilmu artificial intelligence untuk
dibuat suatu program aplikasi diagnosa penyakit
pencernaan pada manusia yang terkomputerisasi
serta berusaha menggantikan dan menirukan proses
penalaran dari seorang ahlinya atau pakar dalam
memecahkan masalah spesifikasi yang dapat
dikatakan duplikat dari seorang pakar karena
pengetahuan ilmu tersebut tersimpan di dalam
suatu sistem database
Pada penelitian ini jenis penyakit yang
dapat dideteksi sebanyak 10 penyakit
menggunakan metode Forward Chaining dengan
memasukan gejala dari user Pengujian yang
digunakan yaitu pengujian akurasi sistem pakar
dengan data uji sebanyak 5 kasus Hasil pengujian
menunjukkan uji akurasi sebesar 60 dari 5 kasus
percobaan menggunakan metode Forward
Chaining
Kata kunci Sistem PakarForward Chaining
AndroidGangguan Pencernaan Manusia
ABSTRACT
The organs of the digestive system that
processes a change of food and absorb nutrients in
the form of nutrients needed by the body If the
human digestive system disorders of the
performance will not be maximized so that the
organ will affect the digestive system itself So it is
appropriate organ proficiency level needs to be
maintained in everyday life
An expert system is a method of the sciences
artificial intelligence made an application program
for the diagnosis of digestive disorders in humans
are computerized and seek to replace and imitate
the reasoning process of an expert or experts in
solving the problem specification that can be said
to be a duplicate of an expert because the science
knowledge stored in a database system
In this study the type of disease that can be
detected as many as 10 diseases using Forward
Chaining by entering a symptom of the user The
test used is test the accuracy of the expert system
with as many as 5 cases of test data The results
show an accuracy test at 60 of the 5 cases of
experiments using Forward Chaining
Keywords Expert System Forward Chaining
Android Human Digestive Disorders
I PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Tubuh manusia terdiri dari banyak sistem
organ salah satunya adalah sistem organ
pencernaan Bila system pencernaan mengalami
gangguan dan tidak segera mendapat pertolongan
pertama maka akan mengakibatkan suatu masalah
yang fatal bahkan lebih membahayakan Banyak
masyarakat yang masih belum memahami gejala
dini bahkan bahaya gangguan dari pencernaan
seperti gastritis radang usus buntu diare sembelit
dan gangguan pencernaan umum lainnya yang
sering terjadi dalam berbagai kalangan masyarakat
yang ditimbulkan oleh faktor ndash faktor tertentu
Sistem pakar adalah bagian dari sebuah
kecerdasan buatan (Artifical Intelegence) yang
menggabungkan berbagai basis pengetahuan
(Knowledge Base) dengan system pemberi
kesimpulan (Inferensi) Dalam memproses gejala
yang telah ditentukan untuk mendiagnosa
gangguan pada pencernaan manusia tidak dapat
dilakukan secara sembarangan hal ini dapat
meminimalkan kesalahan yang terjadi akibat data
atau gejala tidak valid sehingga akan menimbulkan
kerancuan dalam proses mendiagnosa dari gejala
yang telah ditentukan sebelumnya sehingga
diperlukanlah sebuah metode pencarian yang dapat
digunakan dimulai dengan gejala yang ada dan
menentukan alur penelusuran untuk memperoleh
informasi atau konsultasi lebih sering disebut mesin
inferensi yang akan diajukan sehingga akan
menghasilkan sebuah diagnosa terhadap gangguan
pencernaan
12 Perumusan Masalah
Bagaimana membangun system pakar untuk
aplikasi diagnosa gangguan pencernaan pada
manusia menggunakan telpon seluler yang berbasis
Android
13 Batasan Masalah
Agar tidak menyimpang terlalu jauh dari
permasalahan yang dibahas Maka ruang lingkup
permasalahan yang akan diteliti dalam tugas akhir
ini mempunyai batasan masalah yang ditetapkan
sebagai berikut
a Mengimplementasikan layaknya seorang
pakar yang memiliki pengetahuan khusus
dalam bidangnya di atas rata-rata orang di
mana orang lain bisa secara resmi
mengandalkan pendapat pribadi
b Aplikasi ini diuji coba pada telpon seluler
berbasis OS Android dari versi 23 sampai
versi 42 dan mampu mengimplementasi
system pakar tehadap gangguan pencernaan
manusia
c Macam-macam gangguan pencernaan yang
akan dibahas adalah Gastritis Diare
Sembelit Disentri Gastroenteritis Erosi
Lambung Tukak Lambung Sindrom Iritasi
Usus Penyumbatan Usus dan Radang Usus
Buntu
14 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari
penulisan tugas akhir ini adalah membuat suatu
aplikasi pakar yang dapat mendiagnosa gangguan
pencernaan manusia secara dini yang berdasarkan
gejalakeluhan yang terjadi pada user melalui
telpon seluler berbasis Android
15 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian yang telah dilakukan
maka diharapkan memberi manfaat yang
diantaranya dapat memberikan suatu alternative
dalam memberikan informasi gangguan yang
terjadi pada pencernaan pada manusia sedini
mungkin
2 METODE PENELITIAN
21 Rancangan Penelitian
Sistem Pakar telah sering dikembangkan
dengan berbagai macam fungsi serta tujuan yang
berbeda yang sesuai perkembangan teknologi yang
ada saat ini Perancangan dan pembangunan Sistem
Pakar bukan mempunyai tujuan untuk
menggantikan peran manusia atau pakar melainkan
membantu para pakar untuk menentukan sebuah
keputusan Sistem Pakar sendiri diharapkan mampu
member dampak positif yang berpondasi dari
sebuah representasi pengetahuan menggunakan
proses inferensi metode Forward Chaining dengan
mendiagnosa gangguan pencernaan pada manusia
dengan cara memasukkan beberapa fakta yang ada
sehingga dari beberapa fakta tersebut dapat
memberi kesimpulan secara signifikan bagaimana
mengatasi hal tersebut
22 Pelaksanaan Penelitian
1 Study Literatur
Study lieratur yang akan dilakukan dalam
tugas akhir meliputi beberapa hal diantara lain
1 Mempelajari eclipse IDE
2 Menerapkan rule forward chaining pada
system pakar
3 Mempelajari ilmu yang berkaitan dengan
gangguan pada pencernaan manusia
2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang diperlukan untuk
tugas akhir ini didapatkan dari data-data yang ada
pada Klinik Batalyon Kesehatan Yonif 509 Kostrad
yang berkaitan dan berhubungan langsung dengan
masalah gangguan pada pencernaan sertain formasi
dari pakar yang ahli secara langsung dalam
penanganan terhadap gangguan pencernaan pada
manusia
3 Pengujian dan Analisis Data
Pengujian dan analisis data yang dilakukan
mencakup beberapa hal antara lain
Pengujian rule-rule yang digunakan
apakah telah sesuai dengan konsep pada
system pakar yang berlaku
Pengujian perangkat lunak yang telah
memasuki tahap akhir
4 Metode Wawancara
Dalam membuat system pakar ini penulis
mengumpulkan keterangan dan data serta
pengalaman dan kepahaman dari seorang dokter
Yaitu dengan cara wawancara atau tanya jawab dari
orang-orang yang telah kompeten terhadap
bidangnya guna mendapatkan lebih banyak
informasi dan penjelasan lebih detail sehingga
penulis juga memperoleh ilmu tambahan sebagai
bahan referensi
23 Perancangan dan Arsitektur Sistem
Dalam pembuatan sebuah aplikasi atau
perangkat lunak diperlukan beberapa langkah awal
untuk memungkinkan penggunaannya lebih
terorganisir Hal ini sangat penting dikarenakan
sebuah aplikasi harus memiliki suatu kejelasan
dalam hal desain sebelum dimulainya pembuatan
aplikasi tersebut Rancangan dan arsitektur dalam
aplikasi system pakar diagnosa gangguan
pencernaan pada manusia berbasis telpon seluler
android adalah sebagai berikut
Gambar 31 Perancangan dan Arsitektur Sistem
Gambar diatas adalah gambar blok diagram
keseluruhan tentang bagaimana sistem pakar
mendiagnosa masalah yang menggunakan metode
forward chaining dapat dijalankan pada telpon
seluler berbasis Android
a) User
Pada tahap ini keberadaan user sangat
diperlukan sebagai pengguna untuk
melakukan berbagai kegiatan yang telah
disediakan oleh sistem
b) Pilihan Menu
Dalam berbagai pilihan menu pada sistem
disediakan banyak pilihan kategori yang
bisa dipilih oleh user untuk melakukan
segala aktifitas pada aplikasi itu sendiri
c) Diagnosa
Pada menu ini user akan memberikan
inputan yang berupa jawaban berdasar
gejala atau keluhan yang dialami oleh user
pada saat itu sehingga sistem akan
mengolah jawaban yang telah diberikan
oleh user
d) Info Macam Penyakit
Di dalam menu ini telah disediakan
beberapa hal mengenai berbagai macam
penyakit yang secara umum paling sering
diderita oleh masyarakat umum Selain
berbagai macam penyakit menu ini
memberikan keterangan berupa
pencegahan serta pengobatan pada suatu
penyakit tertentu
e) Info Aplikasi
Menu ini memberikan keterangan
bagaimana cara menjalankan sistem yang
terdapat pada aplikasi tersebut
f) Keluar
Digunakan apabila user ingin keluar dari
aplikasi ini
24 Use Case Diagram
Use case diagram pada aplikasi ini untuk
mendiagnosa gangguan pencernaan yang
berdasarkan gejala atau keluhan user yang
berbasis android dapat dilihat pada gambart
berikut
Gambar 32 Use Case Diagram
35 Activity Diagram
Activity Diagram atau yang disebut
diagram aktifitas yang biasanya digunakan
untuk menggambarkan aliran kejadian dalam
use case system dengan bertujuan
memudahkan mengkomunikasikan secara
sederhana langkah ndash langkah dalam aliran
kejadian Activity terkadang tidak perlu
dibuat untuk setiap aliran kejadian tapi akan
sangat berguna untuk aliran kejadian secara
kompleks
bar 33 Activity Diagram Diagnosa
Gambar 33 Activity Diagram Diagnosa
Gambar 34 Activity Diagram Info Macam
Penyakit
Gambar 35 Activity Diagram Info Aplikasi
II HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada pembangunan suatu sistem aplikasi
yang tergolong masih baru maka diperlukan
beberapa hal yang penting dalam bentuk
penyesuaiannya salah satunya yaitu analisis atau
pengujian aplikasi tersebut yang dapat digunakan
untuk menentukan seberapa baik kinerja dari
aplikasi yang telah dibuat saat dijalankan atau
digunakan Sehingga akan meminimalisir segala
bentuk kesalahan ketika aplikasi sedang dijalankan
41 Pengujian Aplikasi
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang
pengujian aplikasi dan alat-alat yang digunakan
sebagai penunjang agar dapat memastikan fungsi
maksimal dari aplikasi tersebut
411 Metode uji coba
a Distribusi file apk (Installer) ke masing ndash
masing handphone melalui USB
b Installer ke handphone
c Uji coba menjawab pertanyaan dari sistem
untuk mendiagnosa gangguan pencernaan
berdasarkan keluhan serta gejala dari user
412 Pelaksanaan uji coba
Pada bagian sub-bab ini akan dijelaskan
mengenai beberapa step-by-step tentang
pelaksanaan skenario uji coba untuk membuktikan
kelayakan aplikasi tersebut yang disertakan gambar
tentang kejadian-kejadian yang sedang berlangsung
pada handphone
c) Pengujian System
1) Data Uji Coba
Data yang digunakan adalah data
penyakit yang diderita oleh beberapa
pasien yang didapatkan dari medical
record selama beberapa tahun terakhir
sesuai data yang diperlukan dari
Puskesmas Sumbermalang Kab Situbondo
serta referensi dari buku tentang penyakit
pencernaan
2) Perbandingan Diagnosis Real Dengan
Diagnosis System
Ujicoba ini dilakukan dengan inputan
yang didapatkan dari kasus untuk
mendapatkan hasil diagnosis kemudian
membandingkan keluaran dari aplikasi
dengan hasil diagnosis dokter Pengujian
yang dilakukan diambil nilai yang
tertinggi Salah satu kasus yang akan diuji-
cobakan penderita dengan keluhan antara
lain kram perut demam tinggi diare
disertai darah tingkay rasa kecemasan
lebih meningkat pada sebelumnya
frekuensi napas lt 20menit tekanan
darah rendahhipotensi nadi gt 90mnt
Hasil diagnosis dari dokter adalah
penyakit Usus Buntu acute inflamatory
diarrhea serta syok hipovolemik Kedua
penyakit hasil diagnosis dokter terdeteksi
yaitu disentri basiler serta disentri amoeba
tetapi tidak tampil karena penyakit
tersebut bukan bagian penyakit yang
berpresentase tinggi
3) Perbandingan Diagnosis Forward Dan
Backward Chaining
Uji coba ini dilakukan dengan
memasukkan beberapa kemungkinan
inputan untuk mendapatkan hasil
diagnosis kemudian dilanjutkan ke
konsultasi Kemungkinan inputan ini
tidak sesuai dengan situasi di dunia nyata
Pada ujicoba ini aplikasi di set untuk
menampilkan penyakit yang tingkat
prosentase gejalanya tinggi skenario yang
diujikan antara lain inputan tepat dan
lengkap pada diagnosis kemudian
dibandingkan dengan dilanjutkan proses
konsultasinya inputan tepat tapi tidak
lengkap inputan gejala lebih dari satu
penyakit Pada skenario pertama ujicoba
dilakukan dengan pemberian inputan
dengan cara menjawab pertanyaan pada
sistem yang sifatnya tepat dan lengkap
yaitu semua gejala untuk penyakit
tersebut Gejala yang diinputkan adalah
semua gejala untuk penyakit Sindrom
Usus Buntu terdapat 5 gejala berdasarkan
MR yaitu Demam Bengkak pada perut
Mual dan Muntah Diare Nyeri pada Perut
kanan Bawah Sembelit dan tidak dapat
Kentut Maka hasil diagnosis yang
didapatkan dari ujicoba ini juga benar
yaitu terdeteksinya Usus Buntu dengan
tingkat prosentase gejala tertinggi yaitu
60 Sebenarnya untuk inputan yang
sudah tepat dan lengkap untuk penyakit
tertentu bisa saja dalam diagnosis muncul
penyakit lain namun dengan tingkat
prosentase gejala yang rendah atau
mempunyai nilai presentasi tidak tinggi
Hasil Kemudian skenario kedua ujicoba
dengan melanjutkan ke konsultasi maka
akan ditampilkan gejala-gejala lain yang
berdasarkan data pakar dan referensi Kita
mencoba inputkan semua gejala maka
tetap terdeteksi penyakit Sindrom Iritasi
Usus karena hanya satu penyakit hasil
dari proses diagnosis
4) Pengujian Akurasi
Pengujian akurasi dilakukan untuk
mengetahui performa dari sistem pakar
untuk memberikan hasil diagnosa
kesimpulan penyakit pada pencernaan
yang diderita oleh manusia Data yang
diuji berjumlah 5 sampel data analisa
pakar Hasil rekomendasi yang diperoleh
dari perhitungan di sistem pakar
dicocokan dengan hasil analisa dari
pakar Hasil pengujian akurasi sistem
pakar dari 5 sampel yang telah diuji
ditunjukkan pada Tabel
Berdasarkan tabel pengujian diatas dilakukan
pengujian akurasi dengan 5 sample data
menghasilkan nilai akurasi sesuai perhitungan
berikut
Jika dihitung probabilitasnya akan diperoleh
Nilai Akurasi = = 60
Nilai Tidak Akurat = = 40
Jadi dapat disimpulkan bahwa akurasi
sistem pakar berdasarkan 5 data diuji adalah 60
yang menunjukkan bahwa sistem pakar ini
berfungsi dengan lumayan baik sesuai dengan
diagnosa pakar Ketidak akurasian sistem pakar
adalah 40 yang disebabkan karena beberapa
kemungkinan yang diantara lain kesalahan dalam
pemberian nilai kepercayaan gejala untuk setiap
penyakit kesalahan menerapkan perhitungan
metode atau kesalahan memasukkan informasi
gejala di setiap penyakit
IV KESIMPULAN DAN SARAN
41 Kesimpulan
Dari hasil penelitian analisis perancangan
sistem pembuatan program hingga percobaan
aplikasi tersebut maka penulis menyimpulkan
sebagai berikut
1) Metode Forward Chaining untuk mendiagnosa
gangguan pencernaan manusia berbasis
Android ini telah berhasil diimplementasikan
di Puskesmas Kecamatan Sumber Malang
Kabupaten Situbondo
2) Dari uji sistem sebenarnya diperoleh
persentase sebanyak 60 menggunakan
metode Forward Chaining dengan data sample
uji sebanyak 5 data
42 Saran
Untuk pengembangan program yang
dibuat pada penelitian ini terdapat beberapa saran
dari penulis yang memungkinkan aplikasi tersebut
lebih efektif dan komplit Beberapa saran dari
penulis adalah sebagai berikut
1 Penambahan informasi mengenai penyakit
dalam lainnya
2 Pembuatan fitur dan design pada aplikasi
yang lebih bervariasi
DAFTAR PUSTAKA
Arhami Muhammad (2004) Konsep Dasar Sistem
Pakar Yogyakarta
Brunner dan Suddarth 2001 Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2 Penerbit Buku
Kedokteran EGCJakarta
Durkin J (1994) Expert System Design and
Development Prentice Hall International Edition
Inc London
Kusrini2006 Sistem Pakar Teori dan
AplikasiYogyakarta Andi Offset Yogyakarta
Kusumadewi Sri(2003) Artifical Intelligence (
Teknik dan Aplikasinya)Graha Ilmu Yogyakarta
Sasmito(2010) Aplikasi Sistem Pakar Untuk
Simulasi Diagnosa Hama dan Penyakit Tanaman
Bawang Merah dan Cabai Menggunakan Forward
Chaining dan Pendekatan Berbasis Aturan (on-
line
eprintsundipacid264701ginajar_wiro_msipdf
diakses 4 Februari 2013)
Smeltzer Suzanne C(2001)Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah (Brunner amp
Suddath)EGCJakarta
Winter HGriffith (1994) Buku Pintar Kesehatan
796 Gejala 520 Penyakit 160 PengobatanArcan
Jakarta
httpsmacam-gangguan-atau-penyakit-pada-
manusiahtml(on-line diakses pada 10 Januari
2013)
httpubayaacidubayaarticles_detail7Andrid-
Sistem-Operasi-pada-Smartphonehtml (on-line
diakses 15 Januari 2013)
meminimalkan kesalahan yang terjadi akibat data
atau gejala tidak valid sehingga akan menimbulkan
kerancuan dalam proses mendiagnosa dari gejala
yang telah ditentukan sebelumnya sehingga
diperlukanlah sebuah metode pencarian yang dapat
digunakan dimulai dengan gejala yang ada dan
menentukan alur penelusuran untuk memperoleh
informasi atau konsultasi lebih sering disebut mesin
inferensi yang akan diajukan sehingga akan
menghasilkan sebuah diagnosa terhadap gangguan
pencernaan
12 Perumusan Masalah
Bagaimana membangun system pakar untuk
aplikasi diagnosa gangguan pencernaan pada
manusia menggunakan telpon seluler yang berbasis
Android
13 Batasan Masalah
Agar tidak menyimpang terlalu jauh dari
permasalahan yang dibahas Maka ruang lingkup
permasalahan yang akan diteliti dalam tugas akhir
ini mempunyai batasan masalah yang ditetapkan
sebagai berikut
a Mengimplementasikan layaknya seorang
pakar yang memiliki pengetahuan khusus
dalam bidangnya di atas rata-rata orang di
mana orang lain bisa secara resmi
mengandalkan pendapat pribadi
b Aplikasi ini diuji coba pada telpon seluler
berbasis OS Android dari versi 23 sampai
versi 42 dan mampu mengimplementasi
system pakar tehadap gangguan pencernaan
manusia
c Macam-macam gangguan pencernaan yang
akan dibahas adalah Gastritis Diare
Sembelit Disentri Gastroenteritis Erosi
Lambung Tukak Lambung Sindrom Iritasi
Usus Penyumbatan Usus dan Radang Usus
Buntu
14 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari
penulisan tugas akhir ini adalah membuat suatu
aplikasi pakar yang dapat mendiagnosa gangguan
pencernaan manusia secara dini yang berdasarkan
gejalakeluhan yang terjadi pada user melalui
telpon seluler berbasis Android
15 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian yang telah dilakukan
maka diharapkan memberi manfaat yang
diantaranya dapat memberikan suatu alternative
dalam memberikan informasi gangguan yang
terjadi pada pencernaan pada manusia sedini
mungkin
2 METODE PENELITIAN
21 Rancangan Penelitian
Sistem Pakar telah sering dikembangkan
dengan berbagai macam fungsi serta tujuan yang
berbeda yang sesuai perkembangan teknologi yang
ada saat ini Perancangan dan pembangunan Sistem
Pakar bukan mempunyai tujuan untuk
menggantikan peran manusia atau pakar melainkan
membantu para pakar untuk menentukan sebuah
keputusan Sistem Pakar sendiri diharapkan mampu
member dampak positif yang berpondasi dari
sebuah representasi pengetahuan menggunakan
proses inferensi metode Forward Chaining dengan
mendiagnosa gangguan pencernaan pada manusia
dengan cara memasukkan beberapa fakta yang ada
sehingga dari beberapa fakta tersebut dapat
memberi kesimpulan secara signifikan bagaimana
mengatasi hal tersebut
22 Pelaksanaan Penelitian
1 Study Literatur
Study lieratur yang akan dilakukan dalam
tugas akhir meliputi beberapa hal diantara lain
1 Mempelajari eclipse IDE
2 Menerapkan rule forward chaining pada
system pakar
3 Mempelajari ilmu yang berkaitan dengan
gangguan pada pencernaan manusia
2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang diperlukan untuk
tugas akhir ini didapatkan dari data-data yang ada
pada Klinik Batalyon Kesehatan Yonif 509 Kostrad
yang berkaitan dan berhubungan langsung dengan
masalah gangguan pada pencernaan sertain formasi
dari pakar yang ahli secara langsung dalam
penanganan terhadap gangguan pencernaan pada
manusia
3 Pengujian dan Analisis Data
Pengujian dan analisis data yang dilakukan
mencakup beberapa hal antara lain
Pengujian rule-rule yang digunakan
apakah telah sesuai dengan konsep pada
system pakar yang berlaku
Pengujian perangkat lunak yang telah
memasuki tahap akhir
4 Metode Wawancara
Dalam membuat system pakar ini penulis
mengumpulkan keterangan dan data serta
pengalaman dan kepahaman dari seorang dokter
Yaitu dengan cara wawancara atau tanya jawab dari
orang-orang yang telah kompeten terhadap
bidangnya guna mendapatkan lebih banyak
informasi dan penjelasan lebih detail sehingga
penulis juga memperoleh ilmu tambahan sebagai
bahan referensi
23 Perancangan dan Arsitektur Sistem
Dalam pembuatan sebuah aplikasi atau
perangkat lunak diperlukan beberapa langkah awal
untuk memungkinkan penggunaannya lebih
terorganisir Hal ini sangat penting dikarenakan
sebuah aplikasi harus memiliki suatu kejelasan
dalam hal desain sebelum dimulainya pembuatan
aplikasi tersebut Rancangan dan arsitektur dalam
aplikasi system pakar diagnosa gangguan
pencernaan pada manusia berbasis telpon seluler
android adalah sebagai berikut
Gambar 31 Perancangan dan Arsitektur Sistem
Gambar diatas adalah gambar blok diagram
keseluruhan tentang bagaimana sistem pakar
mendiagnosa masalah yang menggunakan metode
forward chaining dapat dijalankan pada telpon
seluler berbasis Android
a) User
Pada tahap ini keberadaan user sangat
diperlukan sebagai pengguna untuk
melakukan berbagai kegiatan yang telah
disediakan oleh sistem
b) Pilihan Menu
Dalam berbagai pilihan menu pada sistem
disediakan banyak pilihan kategori yang
bisa dipilih oleh user untuk melakukan
segala aktifitas pada aplikasi itu sendiri
c) Diagnosa
Pada menu ini user akan memberikan
inputan yang berupa jawaban berdasar
gejala atau keluhan yang dialami oleh user
pada saat itu sehingga sistem akan
mengolah jawaban yang telah diberikan
oleh user
d) Info Macam Penyakit
Di dalam menu ini telah disediakan
beberapa hal mengenai berbagai macam
penyakit yang secara umum paling sering
diderita oleh masyarakat umum Selain
berbagai macam penyakit menu ini
memberikan keterangan berupa
pencegahan serta pengobatan pada suatu
penyakit tertentu
e) Info Aplikasi
Menu ini memberikan keterangan
bagaimana cara menjalankan sistem yang
terdapat pada aplikasi tersebut
f) Keluar
Digunakan apabila user ingin keluar dari
aplikasi ini
24 Use Case Diagram
Use case diagram pada aplikasi ini untuk
mendiagnosa gangguan pencernaan yang
berdasarkan gejala atau keluhan user yang
berbasis android dapat dilihat pada gambart
berikut
Gambar 32 Use Case Diagram
35 Activity Diagram
Activity Diagram atau yang disebut
diagram aktifitas yang biasanya digunakan
untuk menggambarkan aliran kejadian dalam
use case system dengan bertujuan
memudahkan mengkomunikasikan secara
sederhana langkah ndash langkah dalam aliran
kejadian Activity terkadang tidak perlu
dibuat untuk setiap aliran kejadian tapi akan
sangat berguna untuk aliran kejadian secara
kompleks
bar 33 Activity Diagram Diagnosa
Gambar 33 Activity Diagram Diagnosa
Gambar 34 Activity Diagram Info Macam
Penyakit
Gambar 35 Activity Diagram Info Aplikasi
II HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada pembangunan suatu sistem aplikasi
yang tergolong masih baru maka diperlukan
beberapa hal yang penting dalam bentuk
penyesuaiannya salah satunya yaitu analisis atau
pengujian aplikasi tersebut yang dapat digunakan
untuk menentukan seberapa baik kinerja dari
aplikasi yang telah dibuat saat dijalankan atau
digunakan Sehingga akan meminimalisir segala
bentuk kesalahan ketika aplikasi sedang dijalankan
41 Pengujian Aplikasi
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang
pengujian aplikasi dan alat-alat yang digunakan
sebagai penunjang agar dapat memastikan fungsi
maksimal dari aplikasi tersebut
411 Metode uji coba
a Distribusi file apk (Installer) ke masing ndash
masing handphone melalui USB
b Installer ke handphone
c Uji coba menjawab pertanyaan dari sistem
untuk mendiagnosa gangguan pencernaan
berdasarkan keluhan serta gejala dari user
412 Pelaksanaan uji coba
Pada bagian sub-bab ini akan dijelaskan
mengenai beberapa step-by-step tentang
pelaksanaan skenario uji coba untuk membuktikan
kelayakan aplikasi tersebut yang disertakan gambar
tentang kejadian-kejadian yang sedang berlangsung
pada handphone
c) Pengujian System
1) Data Uji Coba
Data yang digunakan adalah data
penyakit yang diderita oleh beberapa
pasien yang didapatkan dari medical
record selama beberapa tahun terakhir
sesuai data yang diperlukan dari
Puskesmas Sumbermalang Kab Situbondo
serta referensi dari buku tentang penyakit
pencernaan
2) Perbandingan Diagnosis Real Dengan
Diagnosis System
Ujicoba ini dilakukan dengan inputan
yang didapatkan dari kasus untuk
mendapatkan hasil diagnosis kemudian
membandingkan keluaran dari aplikasi
dengan hasil diagnosis dokter Pengujian
yang dilakukan diambil nilai yang
tertinggi Salah satu kasus yang akan diuji-
cobakan penderita dengan keluhan antara
lain kram perut demam tinggi diare
disertai darah tingkay rasa kecemasan
lebih meningkat pada sebelumnya
frekuensi napas lt 20menit tekanan
darah rendahhipotensi nadi gt 90mnt
Hasil diagnosis dari dokter adalah
penyakit Usus Buntu acute inflamatory
diarrhea serta syok hipovolemik Kedua
penyakit hasil diagnosis dokter terdeteksi
yaitu disentri basiler serta disentri amoeba
tetapi tidak tampil karena penyakit
tersebut bukan bagian penyakit yang
berpresentase tinggi
3) Perbandingan Diagnosis Forward Dan
Backward Chaining
Uji coba ini dilakukan dengan
memasukkan beberapa kemungkinan
inputan untuk mendapatkan hasil
diagnosis kemudian dilanjutkan ke
konsultasi Kemungkinan inputan ini
tidak sesuai dengan situasi di dunia nyata
Pada ujicoba ini aplikasi di set untuk
menampilkan penyakit yang tingkat
prosentase gejalanya tinggi skenario yang
diujikan antara lain inputan tepat dan
lengkap pada diagnosis kemudian
dibandingkan dengan dilanjutkan proses
konsultasinya inputan tepat tapi tidak
lengkap inputan gejala lebih dari satu
penyakit Pada skenario pertama ujicoba
dilakukan dengan pemberian inputan
dengan cara menjawab pertanyaan pada
sistem yang sifatnya tepat dan lengkap
yaitu semua gejala untuk penyakit
tersebut Gejala yang diinputkan adalah
semua gejala untuk penyakit Sindrom
Usus Buntu terdapat 5 gejala berdasarkan
MR yaitu Demam Bengkak pada perut
Mual dan Muntah Diare Nyeri pada Perut
kanan Bawah Sembelit dan tidak dapat
Kentut Maka hasil diagnosis yang
didapatkan dari ujicoba ini juga benar
yaitu terdeteksinya Usus Buntu dengan
tingkat prosentase gejala tertinggi yaitu
60 Sebenarnya untuk inputan yang
sudah tepat dan lengkap untuk penyakit
tertentu bisa saja dalam diagnosis muncul
penyakit lain namun dengan tingkat
prosentase gejala yang rendah atau
mempunyai nilai presentasi tidak tinggi
Hasil Kemudian skenario kedua ujicoba
dengan melanjutkan ke konsultasi maka
akan ditampilkan gejala-gejala lain yang
berdasarkan data pakar dan referensi Kita
mencoba inputkan semua gejala maka
tetap terdeteksi penyakit Sindrom Iritasi
Usus karena hanya satu penyakit hasil
dari proses diagnosis
4) Pengujian Akurasi
Pengujian akurasi dilakukan untuk
mengetahui performa dari sistem pakar
untuk memberikan hasil diagnosa
kesimpulan penyakit pada pencernaan
yang diderita oleh manusia Data yang
diuji berjumlah 5 sampel data analisa
pakar Hasil rekomendasi yang diperoleh
dari perhitungan di sistem pakar
dicocokan dengan hasil analisa dari
pakar Hasil pengujian akurasi sistem
pakar dari 5 sampel yang telah diuji
ditunjukkan pada Tabel
Berdasarkan tabel pengujian diatas dilakukan
pengujian akurasi dengan 5 sample data
menghasilkan nilai akurasi sesuai perhitungan
berikut
Jika dihitung probabilitasnya akan diperoleh
Nilai Akurasi = = 60
Nilai Tidak Akurat = = 40
Jadi dapat disimpulkan bahwa akurasi
sistem pakar berdasarkan 5 data diuji adalah 60
yang menunjukkan bahwa sistem pakar ini
berfungsi dengan lumayan baik sesuai dengan
diagnosa pakar Ketidak akurasian sistem pakar
adalah 40 yang disebabkan karena beberapa
kemungkinan yang diantara lain kesalahan dalam
pemberian nilai kepercayaan gejala untuk setiap
penyakit kesalahan menerapkan perhitungan
metode atau kesalahan memasukkan informasi
gejala di setiap penyakit
IV KESIMPULAN DAN SARAN
41 Kesimpulan
Dari hasil penelitian analisis perancangan
sistem pembuatan program hingga percobaan
aplikasi tersebut maka penulis menyimpulkan
sebagai berikut
1) Metode Forward Chaining untuk mendiagnosa
gangguan pencernaan manusia berbasis
Android ini telah berhasil diimplementasikan
di Puskesmas Kecamatan Sumber Malang
Kabupaten Situbondo
2) Dari uji sistem sebenarnya diperoleh
persentase sebanyak 60 menggunakan
metode Forward Chaining dengan data sample
uji sebanyak 5 data
42 Saran
Untuk pengembangan program yang
dibuat pada penelitian ini terdapat beberapa saran
dari penulis yang memungkinkan aplikasi tersebut
lebih efektif dan komplit Beberapa saran dari
penulis adalah sebagai berikut
1 Penambahan informasi mengenai penyakit
dalam lainnya
2 Pembuatan fitur dan design pada aplikasi
yang lebih bervariasi
DAFTAR PUSTAKA
Arhami Muhammad (2004) Konsep Dasar Sistem
Pakar Yogyakarta
Brunner dan Suddarth 2001 Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2 Penerbit Buku
Kedokteran EGCJakarta
Durkin J (1994) Expert System Design and
Development Prentice Hall International Edition
Inc London
Kusrini2006 Sistem Pakar Teori dan
AplikasiYogyakarta Andi Offset Yogyakarta
Kusumadewi Sri(2003) Artifical Intelligence (
Teknik dan Aplikasinya)Graha Ilmu Yogyakarta
Sasmito(2010) Aplikasi Sistem Pakar Untuk
Simulasi Diagnosa Hama dan Penyakit Tanaman
Bawang Merah dan Cabai Menggunakan Forward
Chaining dan Pendekatan Berbasis Aturan (on-
line
eprintsundipacid264701ginajar_wiro_msipdf
diakses 4 Februari 2013)
Smeltzer Suzanne C(2001)Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah (Brunner amp
Suddath)EGCJakarta
Winter HGriffith (1994) Buku Pintar Kesehatan
796 Gejala 520 Penyakit 160 PengobatanArcan
Jakarta
httpsmacam-gangguan-atau-penyakit-pada-
manusiahtml(on-line diakses pada 10 Januari
2013)
httpubayaacidubayaarticles_detail7Andrid-
Sistem-Operasi-pada-Smartphonehtml (on-line
diakses 15 Januari 2013)
2 Menerapkan rule forward chaining pada
system pakar
3 Mempelajari ilmu yang berkaitan dengan
gangguan pada pencernaan manusia
2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang diperlukan untuk
tugas akhir ini didapatkan dari data-data yang ada
pada Klinik Batalyon Kesehatan Yonif 509 Kostrad
yang berkaitan dan berhubungan langsung dengan
masalah gangguan pada pencernaan sertain formasi
dari pakar yang ahli secara langsung dalam
penanganan terhadap gangguan pencernaan pada
manusia
3 Pengujian dan Analisis Data
Pengujian dan analisis data yang dilakukan
mencakup beberapa hal antara lain
Pengujian rule-rule yang digunakan
apakah telah sesuai dengan konsep pada
system pakar yang berlaku
Pengujian perangkat lunak yang telah
memasuki tahap akhir
4 Metode Wawancara
Dalam membuat system pakar ini penulis
mengumpulkan keterangan dan data serta
pengalaman dan kepahaman dari seorang dokter
Yaitu dengan cara wawancara atau tanya jawab dari
orang-orang yang telah kompeten terhadap
bidangnya guna mendapatkan lebih banyak
informasi dan penjelasan lebih detail sehingga
penulis juga memperoleh ilmu tambahan sebagai
bahan referensi
23 Perancangan dan Arsitektur Sistem
Dalam pembuatan sebuah aplikasi atau
perangkat lunak diperlukan beberapa langkah awal
untuk memungkinkan penggunaannya lebih
terorganisir Hal ini sangat penting dikarenakan
sebuah aplikasi harus memiliki suatu kejelasan
dalam hal desain sebelum dimulainya pembuatan
aplikasi tersebut Rancangan dan arsitektur dalam
aplikasi system pakar diagnosa gangguan
pencernaan pada manusia berbasis telpon seluler
android adalah sebagai berikut
Gambar 31 Perancangan dan Arsitektur Sistem
Gambar diatas adalah gambar blok diagram
keseluruhan tentang bagaimana sistem pakar
mendiagnosa masalah yang menggunakan metode
forward chaining dapat dijalankan pada telpon
seluler berbasis Android
a) User
Pada tahap ini keberadaan user sangat
diperlukan sebagai pengguna untuk
melakukan berbagai kegiatan yang telah
disediakan oleh sistem
b) Pilihan Menu
Dalam berbagai pilihan menu pada sistem
disediakan banyak pilihan kategori yang
bisa dipilih oleh user untuk melakukan
segala aktifitas pada aplikasi itu sendiri
c) Diagnosa
Pada menu ini user akan memberikan
inputan yang berupa jawaban berdasar
gejala atau keluhan yang dialami oleh user
pada saat itu sehingga sistem akan
mengolah jawaban yang telah diberikan
oleh user
d) Info Macam Penyakit
Di dalam menu ini telah disediakan
beberapa hal mengenai berbagai macam
penyakit yang secara umum paling sering
diderita oleh masyarakat umum Selain
berbagai macam penyakit menu ini
memberikan keterangan berupa
pencegahan serta pengobatan pada suatu
penyakit tertentu
e) Info Aplikasi
Menu ini memberikan keterangan
bagaimana cara menjalankan sistem yang
terdapat pada aplikasi tersebut
f) Keluar
Digunakan apabila user ingin keluar dari
aplikasi ini
24 Use Case Diagram
Use case diagram pada aplikasi ini untuk
mendiagnosa gangguan pencernaan yang
berdasarkan gejala atau keluhan user yang
berbasis android dapat dilihat pada gambart
berikut
Gambar 32 Use Case Diagram
35 Activity Diagram
Activity Diagram atau yang disebut
diagram aktifitas yang biasanya digunakan
untuk menggambarkan aliran kejadian dalam
use case system dengan bertujuan
memudahkan mengkomunikasikan secara
sederhana langkah ndash langkah dalam aliran
kejadian Activity terkadang tidak perlu
dibuat untuk setiap aliran kejadian tapi akan
sangat berguna untuk aliran kejadian secara
kompleks
bar 33 Activity Diagram Diagnosa
Gambar 33 Activity Diagram Diagnosa
Gambar 34 Activity Diagram Info Macam
Penyakit
Gambar 35 Activity Diagram Info Aplikasi
II HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada pembangunan suatu sistem aplikasi
yang tergolong masih baru maka diperlukan
beberapa hal yang penting dalam bentuk
penyesuaiannya salah satunya yaitu analisis atau
pengujian aplikasi tersebut yang dapat digunakan
untuk menentukan seberapa baik kinerja dari
aplikasi yang telah dibuat saat dijalankan atau
digunakan Sehingga akan meminimalisir segala
bentuk kesalahan ketika aplikasi sedang dijalankan
41 Pengujian Aplikasi
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang
pengujian aplikasi dan alat-alat yang digunakan
sebagai penunjang agar dapat memastikan fungsi
maksimal dari aplikasi tersebut
411 Metode uji coba
a Distribusi file apk (Installer) ke masing ndash
masing handphone melalui USB
b Installer ke handphone
c Uji coba menjawab pertanyaan dari sistem
untuk mendiagnosa gangguan pencernaan
berdasarkan keluhan serta gejala dari user
412 Pelaksanaan uji coba
Pada bagian sub-bab ini akan dijelaskan
mengenai beberapa step-by-step tentang
pelaksanaan skenario uji coba untuk membuktikan
kelayakan aplikasi tersebut yang disertakan gambar
tentang kejadian-kejadian yang sedang berlangsung
pada handphone
c) Pengujian System
1) Data Uji Coba
Data yang digunakan adalah data
penyakit yang diderita oleh beberapa
pasien yang didapatkan dari medical
record selama beberapa tahun terakhir
sesuai data yang diperlukan dari
Puskesmas Sumbermalang Kab Situbondo
serta referensi dari buku tentang penyakit
pencernaan
2) Perbandingan Diagnosis Real Dengan
Diagnosis System
Ujicoba ini dilakukan dengan inputan
yang didapatkan dari kasus untuk
mendapatkan hasil diagnosis kemudian
membandingkan keluaran dari aplikasi
dengan hasil diagnosis dokter Pengujian
yang dilakukan diambil nilai yang
tertinggi Salah satu kasus yang akan diuji-
cobakan penderita dengan keluhan antara
lain kram perut demam tinggi diare
disertai darah tingkay rasa kecemasan
lebih meningkat pada sebelumnya
frekuensi napas lt 20menit tekanan
darah rendahhipotensi nadi gt 90mnt
Hasil diagnosis dari dokter adalah
penyakit Usus Buntu acute inflamatory
diarrhea serta syok hipovolemik Kedua
penyakit hasil diagnosis dokter terdeteksi
yaitu disentri basiler serta disentri amoeba
tetapi tidak tampil karena penyakit
tersebut bukan bagian penyakit yang
berpresentase tinggi
3) Perbandingan Diagnosis Forward Dan
Backward Chaining
Uji coba ini dilakukan dengan
memasukkan beberapa kemungkinan
inputan untuk mendapatkan hasil
diagnosis kemudian dilanjutkan ke
konsultasi Kemungkinan inputan ini
tidak sesuai dengan situasi di dunia nyata
Pada ujicoba ini aplikasi di set untuk
menampilkan penyakit yang tingkat
prosentase gejalanya tinggi skenario yang
diujikan antara lain inputan tepat dan
lengkap pada diagnosis kemudian
dibandingkan dengan dilanjutkan proses
konsultasinya inputan tepat tapi tidak
lengkap inputan gejala lebih dari satu
penyakit Pada skenario pertama ujicoba
dilakukan dengan pemberian inputan
dengan cara menjawab pertanyaan pada
sistem yang sifatnya tepat dan lengkap
yaitu semua gejala untuk penyakit
tersebut Gejala yang diinputkan adalah
semua gejala untuk penyakit Sindrom
Usus Buntu terdapat 5 gejala berdasarkan
MR yaitu Demam Bengkak pada perut
Mual dan Muntah Diare Nyeri pada Perut
kanan Bawah Sembelit dan tidak dapat
Kentut Maka hasil diagnosis yang
didapatkan dari ujicoba ini juga benar
yaitu terdeteksinya Usus Buntu dengan
tingkat prosentase gejala tertinggi yaitu
60 Sebenarnya untuk inputan yang
sudah tepat dan lengkap untuk penyakit
tertentu bisa saja dalam diagnosis muncul
penyakit lain namun dengan tingkat
prosentase gejala yang rendah atau
mempunyai nilai presentasi tidak tinggi
Hasil Kemudian skenario kedua ujicoba
dengan melanjutkan ke konsultasi maka
akan ditampilkan gejala-gejala lain yang
berdasarkan data pakar dan referensi Kita
mencoba inputkan semua gejala maka
tetap terdeteksi penyakit Sindrom Iritasi
Usus karena hanya satu penyakit hasil
dari proses diagnosis
4) Pengujian Akurasi
Pengujian akurasi dilakukan untuk
mengetahui performa dari sistem pakar
untuk memberikan hasil diagnosa
kesimpulan penyakit pada pencernaan
yang diderita oleh manusia Data yang
diuji berjumlah 5 sampel data analisa
pakar Hasil rekomendasi yang diperoleh
dari perhitungan di sistem pakar
dicocokan dengan hasil analisa dari
pakar Hasil pengujian akurasi sistem
pakar dari 5 sampel yang telah diuji
ditunjukkan pada Tabel
Berdasarkan tabel pengujian diatas dilakukan
pengujian akurasi dengan 5 sample data
menghasilkan nilai akurasi sesuai perhitungan
berikut
Jika dihitung probabilitasnya akan diperoleh
Nilai Akurasi = = 60
Nilai Tidak Akurat = = 40
Jadi dapat disimpulkan bahwa akurasi
sistem pakar berdasarkan 5 data diuji adalah 60
yang menunjukkan bahwa sistem pakar ini
berfungsi dengan lumayan baik sesuai dengan
diagnosa pakar Ketidak akurasian sistem pakar
adalah 40 yang disebabkan karena beberapa
kemungkinan yang diantara lain kesalahan dalam
pemberian nilai kepercayaan gejala untuk setiap
penyakit kesalahan menerapkan perhitungan
metode atau kesalahan memasukkan informasi
gejala di setiap penyakit
IV KESIMPULAN DAN SARAN
41 Kesimpulan
Dari hasil penelitian analisis perancangan
sistem pembuatan program hingga percobaan
aplikasi tersebut maka penulis menyimpulkan
sebagai berikut
1) Metode Forward Chaining untuk mendiagnosa
gangguan pencernaan manusia berbasis
Android ini telah berhasil diimplementasikan
di Puskesmas Kecamatan Sumber Malang
Kabupaten Situbondo
2) Dari uji sistem sebenarnya diperoleh
persentase sebanyak 60 menggunakan
metode Forward Chaining dengan data sample
uji sebanyak 5 data
42 Saran
Untuk pengembangan program yang
dibuat pada penelitian ini terdapat beberapa saran
dari penulis yang memungkinkan aplikasi tersebut
lebih efektif dan komplit Beberapa saran dari
penulis adalah sebagai berikut
1 Penambahan informasi mengenai penyakit
dalam lainnya
2 Pembuatan fitur dan design pada aplikasi
yang lebih bervariasi
DAFTAR PUSTAKA
Arhami Muhammad (2004) Konsep Dasar Sistem
Pakar Yogyakarta
Brunner dan Suddarth 2001 Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2 Penerbit Buku
Kedokteran EGCJakarta
Durkin J (1994) Expert System Design and
Development Prentice Hall International Edition
Inc London
Kusrini2006 Sistem Pakar Teori dan
AplikasiYogyakarta Andi Offset Yogyakarta
Kusumadewi Sri(2003) Artifical Intelligence (
Teknik dan Aplikasinya)Graha Ilmu Yogyakarta
Sasmito(2010) Aplikasi Sistem Pakar Untuk
Simulasi Diagnosa Hama dan Penyakit Tanaman
Bawang Merah dan Cabai Menggunakan Forward
Chaining dan Pendekatan Berbasis Aturan (on-
line
eprintsundipacid264701ginajar_wiro_msipdf
diakses 4 Februari 2013)
Smeltzer Suzanne C(2001)Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah (Brunner amp
Suddath)EGCJakarta
Winter HGriffith (1994) Buku Pintar Kesehatan
796 Gejala 520 Penyakit 160 PengobatanArcan
Jakarta
httpsmacam-gangguan-atau-penyakit-pada-
manusiahtml(on-line diakses pada 10 Januari
2013)
httpubayaacidubayaarticles_detail7Andrid-
Sistem-Operasi-pada-Smartphonehtml (on-line
diakses 15 Januari 2013)
Di dalam menu ini telah disediakan
beberapa hal mengenai berbagai macam
penyakit yang secara umum paling sering
diderita oleh masyarakat umum Selain
berbagai macam penyakit menu ini
memberikan keterangan berupa
pencegahan serta pengobatan pada suatu
penyakit tertentu
e) Info Aplikasi
Menu ini memberikan keterangan
bagaimana cara menjalankan sistem yang
terdapat pada aplikasi tersebut
f) Keluar
Digunakan apabila user ingin keluar dari
aplikasi ini
24 Use Case Diagram
Use case diagram pada aplikasi ini untuk
mendiagnosa gangguan pencernaan yang
berdasarkan gejala atau keluhan user yang
berbasis android dapat dilihat pada gambart
berikut
Gambar 32 Use Case Diagram
35 Activity Diagram
Activity Diagram atau yang disebut
diagram aktifitas yang biasanya digunakan
untuk menggambarkan aliran kejadian dalam
use case system dengan bertujuan
memudahkan mengkomunikasikan secara
sederhana langkah ndash langkah dalam aliran
kejadian Activity terkadang tidak perlu
dibuat untuk setiap aliran kejadian tapi akan
sangat berguna untuk aliran kejadian secara
kompleks
bar 33 Activity Diagram Diagnosa
Gambar 33 Activity Diagram Diagnosa
Gambar 34 Activity Diagram Info Macam
Penyakit
Gambar 35 Activity Diagram Info Aplikasi
II HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada pembangunan suatu sistem aplikasi
yang tergolong masih baru maka diperlukan
beberapa hal yang penting dalam bentuk
penyesuaiannya salah satunya yaitu analisis atau
pengujian aplikasi tersebut yang dapat digunakan
untuk menentukan seberapa baik kinerja dari
aplikasi yang telah dibuat saat dijalankan atau
digunakan Sehingga akan meminimalisir segala
bentuk kesalahan ketika aplikasi sedang dijalankan
41 Pengujian Aplikasi
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang
pengujian aplikasi dan alat-alat yang digunakan
sebagai penunjang agar dapat memastikan fungsi
maksimal dari aplikasi tersebut
411 Metode uji coba
a Distribusi file apk (Installer) ke masing ndash
masing handphone melalui USB
b Installer ke handphone
c Uji coba menjawab pertanyaan dari sistem
untuk mendiagnosa gangguan pencernaan
berdasarkan keluhan serta gejala dari user
412 Pelaksanaan uji coba
Pada bagian sub-bab ini akan dijelaskan
mengenai beberapa step-by-step tentang
pelaksanaan skenario uji coba untuk membuktikan
kelayakan aplikasi tersebut yang disertakan gambar
tentang kejadian-kejadian yang sedang berlangsung
pada handphone
c) Pengujian System
1) Data Uji Coba
Data yang digunakan adalah data
penyakit yang diderita oleh beberapa
pasien yang didapatkan dari medical
record selama beberapa tahun terakhir
sesuai data yang diperlukan dari
Puskesmas Sumbermalang Kab Situbondo
serta referensi dari buku tentang penyakit
pencernaan
2) Perbandingan Diagnosis Real Dengan
Diagnosis System
Ujicoba ini dilakukan dengan inputan
yang didapatkan dari kasus untuk
mendapatkan hasil diagnosis kemudian
membandingkan keluaran dari aplikasi
dengan hasil diagnosis dokter Pengujian
yang dilakukan diambil nilai yang
tertinggi Salah satu kasus yang akan diuji-
cobakan penderita dengan keluhan antara
lain kram perut demam tinggi diare
disertai darah tingkay rasa kecemasan
lebih meningkat pada sebelumnya
frekuensi napas lt 20menit tekanan
darah rendahhipotensi nadi gt 90mnt
Hasil diagnosis dari dokter adalah
penyakit Usus Buntu acute inflamatory
diarrhea serta syok hipovolemik Kedua
penyakit hasil diagnosis dokter terdeteksi
yaitu disentri basiler serta disentri amoeba
tetapi tidak tampil karena penyakit
tersebut bukan bagian penyakit yang
berpresentase tinggi
3) Perbandingan Diagnosis Forward Dan
Backward Chaining
Uji coba ini dilakukan dengan
memasukkan beberapa kemungkinan
inputan untuk mendapatkan hasil
diagnosis kemudian dilanjutkan ke
konsultasi Kemungkinan inputan ini
tidak sesuai dengan situasi di dunia nyata
Pada ujicoba ini aplikasi di set untuk
menampilkan penyakit yang tingkat
prosentase gejalanya tinggi skenario yang
diujikan antara lain inputan tepat dan
lengkap pada diagnosis kemudian
dibandingkan dengan dilanjutkan proses
konsultasinya inputan tepat tapi tidak
lengkap inputan gejala lebih dari satu
penyakit Pada skenario pertama ujicoba
dilakukan dengan pemberian inputan
dengan cara menjawab pertanyaan pada
sistem yang sifatnya tepat dan lengkap
yaitu semua gejala untuk penyakit
tersebut Gejala yang diinputkan adalah
semua gejala untuk penyakit Sindrom
Usus Buntu terdapat 5 gejala berdasarkan
MR yaitu Demam Bengkak pada perut
Mual dan Muntah Diare Nyeri pada Perut
kanan Bawah Sembelit dan tidak dapat
Kentut Maka hasil diagnosis yang
didapatkan dari ujicoba ini juga benar
yaitu terdeteksinya Usus Buntu dengan
tingkat prosentase gejala tertinggi yaitu
60 Sebenarnya untuk inputan yang
sudah tepat dan lengkap untuk penyakit
tertentu bisa saja dalam diagnosis muncul
penyakit lain namun dengan tingkat
prosentase gejala yang rendah atau
mempunyai nilai presentasi tidak tinggi
Hasil Kemudian skenario kedua ujicoba
dengan melanjutkan ke konsultasi maka
akan ditampilkan gejala-gejala lain yang
berdasarkan data pakar dan referensi Kita
mencoba inputkan semua gejala maka
tetap terdeteksi penyakit Sindrom Iritasi
Usus karena hanya satu penyakit hasil
dari proses diagnosis
4) Pengujian Akurasi
Pengujian akurasi dilakukan untuk
mengetahui performa dari sistem pakar
untuk memberikan hasil diagnosa
kesimpulan penyakit pada pencernaan
yang diderita oleh manusia Data yang
diuji berjumlah 5 sampel data analisa
pakar Hasil rekomendasi yang diperoleh
dari perhitungan di sistem pakar
dicocokan dengan hasil analisa dari
pakar Hasil pengujian akurasi sistem
pakar dari 5 sampel yang telah diuji
ditunjukkan pada Tabel
Berdasarkan tabel pengujian diatas dilakukan
pengujian akurasi dengan 5 sample data
menghasilkan nilai akurasi sesuai perhitungan
berikut
Jika dihitung probabilitasnya akan diperoleh
Nilai Akurasi = = 60
Nilai Tidak Akurat = = 40
Jadi dapat disimpulkan bahwa akurasi
sistem pakar berdasarkan 5 data diuji adalah 60
yang menunjukkan bahwa sistem pakar ini
berfungsi dengan lumayan baik sesuai dengan
diagnosa pakar Ketidak akurasian sistem pakar
adalah 40 yang disebabkan karena beberapa
kemungkinan yang diantara lain kesalahan dalam
pemberian nilai kepercayaan gejala untuk setiap
penyakit kesalahan menerapkan perhitungan
metode atau kesalahan memasukkan informasi
gejala di setiap penyakit
IV KESIMPULAN DAN SARAN
41 Kesimpulan
Dari hasil penelitian analisis perancangan
sistem pembuatan program hingga percobaan
aplikasi tersebut maka penulis menyimpulkan
sebagai berikut
1) Metode Forward Chaining untuk mendiagnosa
gangguan pencernaan manusia berbasis
Android ini telah berhasil diimplementasikan
di Puskesmas Kecamatan Sumber Malang
Kabupaten Situbondo
2) Dari uji sistem sebenarnya diperoleh
persentase sebanyak 60 menggunakan
metode Forward Chaining dengan data sample
uji sebanyak 5 data
42 Saran
Untuk pengembangan program yang
dibuat pada penelitian ini terdapat beberapa saran
dari penulis yang memungkinkan aplikasi tersebut
lebih efektif dan komplit Beberapa saran dari
penulis adalah sebagai berikut
1 Penambahan informasi mengenai penyakit
dalam lainnya
2 Pembuatan fitur dan design pada aplikasi
yang lebih bervariasi
DAFTAR PUSTAKA
Arhami Muhammad (2004) Konsep Dasar Sistem
Pakar Yogyakarta
Brunner dan Suddarth 2001 Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2 Penerbit Buku
Kedokteran EGCJakarta
Durkin J (1994) Expert System Design and
Development Prentice Hall International Edition
Inc London
Kusrini2006 Sistem Pakar Teori dan
AplikasiYogyakarta Andi Offset Yogyakarta
Kusumadewi Sri(2003) Artifical Intelligence (
Teknik dan Aplikasinya)Graha Ilmu Yogyakarta
Sasmito(2010) Aplikasi Sistem Pakar Untuk
Simulasi Diagnosa Hama dan Penyakit Tanaman
Bawang Merah dan Cabai Menggunakan Forward
Chaining dan Pendekatan Berbasis Aturan (on-
line
eprintsundipacid264701ginajar_wiro_msipdf
diakses 4 Februari 2013)
Smeltzer Suzanne C(2001)Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah (Brunner amp
Suddath)EGCJakarta
Winter HGriffith (1994) Buku Pintar Kesehatan
796 Gejala 520 Penyakit 160 PengobatanArcan
Jakarta
httpsmacam-gangguan-atau-penyakit-pada-
manusiahtml(on-line diakses pada 10 Januari
2013)
httpubayaacidubayaarticles_detail7Andrid-
Sistem-Operasi-pada-Smartphonehtml (on-line
diakses 15 Januari 2013)
II HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada pembangunan suatu sistem aplikasi
yang tergolong masih baru maka diperlukan
beberapa hal yang penting dalam bentuk
penyesuaiannya salah satunya yaitu analisis atau
pengujian aplikasi tersebut yang dapat digunakan
untuk menentukan seberapa baik kinerja dari
aplikasi yang telah dibuat saat dijalankan atau
digunakan Sehingga akan meminimalisir segala
bentuk kesalahan ketika aplikasi sedang dijalankan
41 Pengujian Aplikasi
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang
pengujian aplikasi dan alat-alat yang digunakan
sebagai penunjang agar dapat memastikan fungsi
maksimal dari aplikasi tersebut
411 Metode uji coba
a Distribusi file apk (Installer) ke masing ndash
masing handphone melalui USB
b Installer ke handphone
c Uji coba menjawab pertanyaan dari sistem
untuk mendiagnosa gangguan pencernaan
berdasarkan keluhan serta gejala dari user
412 Pelaksanaan uji coba
Pada bagian sub-bab ini akan dijelaskan
mengenai beberapa step-by-step tentang
pelaksanaan skenario uji coba untuk membuktikan
kelayakan aplikasi tersebut yang disertakan gambar
tentang kejadian-kejadian yang sedang berlangsung
pada handphone
c) Pengujian System
1) Data Uji Coba
Data yang digunakan adalah data
penyakit yang diderita oleh beberapa
pasien yang didapatkan dari medical
record selama beberapa tahun terakhir
sesuai data yang diperlukan dari
Puskesmas Sumbermalang Kab Situbondo
serta referensi dari buku tentang penyakit
pencernaan
2) Perbandingan Diagnosis Real Dengan
Diagnosis System
Ujicoba ini dilakukan dengan inputan
yang didapatkan dari kasus untuk
mendapatkan hasil diagnosis kemudian
membandingkan keluaran dari aplikasi
dengan hasil diagnosis dokter Pengujian
yang dilakukan diambil nilai yang
tertinggi Salah satu kasus yang akan diuji-
cobakan penderita dengan keluhan antara
lain kram perut demam tinggi diare
disertai darah tingkay rasa kecemasan
lebih meningkat pada sebelumnya
frekuensi napas lt 20menit tekanan
darah rendahhipotensi nadi gt 90mnt
Hasil diagnosis dari dokter adalah
penyakit Usus Buntu acute inflamatory
diarrhea serta syok hipovolemik Kedua
penyakit hasil diagnosis dokter terdeteksi
yaitu disentri basiler serta disentri amoeba
tetapi tidak tampil karena penyakit
tersebut bukan bagian penyakit yang
berpresentase tinggi
3) Perbandingan Diagnosis Forward Dan
Backward Chaining
Uji coba ini dilakukan dengan
memasukkan beberapa kemungkinan
inputan untuk mendapatkan hasil
diagnosis kemudian dilanjutkan ke
konsultasi Kemungkinan inputan ini
tidak sesuai dengan situasi di dunia nyata
Pada ujicoba ini aplikasi di set untuk
menampilkan penyakit yang tingkat
prosentase gejalanya tinggi skenario yang
diujikan antara lain inputan tepat dan
lengkap pada diagnosis kemudian
dibandingkan dengan dilanjutkan proses
konsultasinya inputan tepat tapi tidak
lengkap inputan gejala lebih dari satu
penyakit Pada skenario pertama ujicoba
dilakukan dengan pemberian inputan
dengan cara menjawab pertanyaan pada
sistem yang sifatnya tepat dan lengkap
yaitu semua gejala untuk penyakit
tersebut Gejala yang diinputkan adalah
semua gejala untuk penyakit Sindrom
Usus Buntu terdapat 5 gejala berdasarkan
MR yaitu Demam Bengkak pada perut
Mual dan Muntah Diare Nyeri pada Perut
kanan Bawah Sembelit dan tidak dapat
Kentut Maka hasil diagnosis yang
didapatkan dari ujicoba ini juga benar
yaitu terdeteksinya Usus Buntu dengan
tingkat prosentase gejala tertinggi yaitu
60 Sebenarnya untuk inputan yang
sudah tepat dan lengkap untuk penyakit
tertentu bisa saja dalam diagnosis muncul
penyakit lain namun dengan tingkat
prosentase gejala yang rendah atau
mempunyai nilai presentasi tidak tinggi
Hasil Kemudian skenario kedua ujicoba
dengan melanjutkan ke konsultasi maka
akan ditampilkan gejala-gejala lain yang
berdasarkan data pakar dan referensi Kita
mencoba inputkan semua gejala maka
tetap terdeteksi penyakit Sindrom Iritasi
Usus karena hanya satu penyakit hasil
dari proses diagnosis
4) Pengujian Akurasi
Pengujian akurasi dilakukan untuk
mengetahui performa dari sistem pakar
untuk memberikan hasil diagnosa
kesimpulan penyakit pada pencernaan
yang diderita oleh manusia Data yang
diuji berjumlah 5 sampel data analisa
pakar Hasil rekomendasi yang diperoleh
dari perhitungan di sistem pakar
dicocokan dengan hasil analisa dari
pakar Hasil pengujian akurasi sistem
pakar dari 5 sampel yang telah diuji
ditunjukkan pada Tabel
Berdasarkan tabel pengujian diatas dilakukan
pengujian akurasi dengan 5 sample data
menghasilkan nilai akurasi sesuai perhitungan
berikut
Jika dihitung probabilitasnya akan diperoleh
Nilai Akurasi = = 60
Nilai Tidak Akurat = = 40
Jadi dapat disimpulkan bahwa akurasi
sistem pakar berdasarkan 5 data diuji adalah 60
yang menunjukkan bahwa sistem pakar ini
berfungsi dengan lumayan baik sesuai dengan
diagnosa pakar Ketidak akurasian sistem pakar
adalah 40 yang disebabkan karena beberapa
kemungkinan yang diantara lain kesalahan dalam
pemberian nilai kepercayaan gejala untuk setiap
penyakit kesalahan menerapkan perhitungan
metode atau kesalahan memasukkan informasi
gejala di setiap penyakit
IV KESIMPULAN DAN SARAN
41 Kesimpulan
Dari hasil penelitian analisis perancangan
sistem pembuatan program hingga percobaan
aplikasi tersebut maka penulis menyimpulkan
sebagai berikut
1) Metode Forward Chaining untuk mendiagnosa
gangguan pencernaan manusia berbasis
Android ini telah berhasil diimplementasikan
di Puskesmas Kecamatan Sumber Malang
Kabupaten Situbondo
2) Dari uji sistem sebenarnya diperoleh
persentase sebanyak 60 menggunakan
metode Forward Chaining dengan data sample
uji sebanyak 5 data
42 Saran
Untuk pengembangan program yang
dibuat pada penelitian ini terdapat beberapa saran
dari penulis yang memungkinkan aplikasi tersebut
lebih efektif dan komplit Beberapa saran dari
penulis adalah sebagai berikut
1 Penambahan informasi mengenai penyakit
dalam lainnya
2 Pembuatan fitur dan design pada aplikasi
yang lebih bervariasi
DAFTAR PUSTAKA
Arhami Muhammad (2004) Konsep Dasar Sistem
Pakar Yogyakarta
Brunner dan Suddarth 2001 Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2 Penerbit Buku
Kedokteran EGCJakarta
Durkin J (1994) Expert System Design and
Development Prentice Hall International Edition
Inc London
Kusrini2006 Sistem Pakar Teori dan
AplikasiYogyakarta Andi Offset Yogyakarta
Kusumadewi Sri(2003) Artifical Intelligence (
Teknik dan Aplikasinya)Graha Ilmu Yogyakarta
Sasmito(2010) Aplikasi Sistem Pakar Untuk
Simulasi Diagnosa Hama dan Penyakit Tanaman
Bawang Merah dan Cabai Menggunakan Forward
Chaining dan Pendekatan Berbasis Aturan (on-
line
eprintsundipacid264701ginajar_wiro_msipdf
diakses 4 Februari 2013)
Smeltzer Suzanne C(2001)Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah (Brunner amp
Suddath)EGCJakarta
Winter HGriffith (1994) Buku Pintar Kesehatan
796 Gejala 520 Penyakit 160 PengobatanArcan
Jakarta
httpsmacam-gangguan-atau-penyakit-pada-
manusiahtml(on-line diakses pada 10 Januari
2013)
httpubayaacidubayaarticles_detail7Andrid-
Sistem-Operasi-pada-Smartphonehtml (on-line
diakses 15 Januari 2013)
diagnosis kemudian dilanjutkan ke
konsultasi Kemungkinan inputan ini
tidak sesuai dengan situasi di dunia nyata
Pada ujicoba ini aplikasi di set untuk
menampilkan penyakit yang tingkat
prosentase gejalanya tinggi skenario yang
diujikan antara lain inputan tepat dan
lengkap pada diagnosis kemudian
dibandingkan dengan dilanjutkan proses
konsultasinya inputan tepat tapi tidak
lengkap inputan gejala lebih dari satu
penyakit Pada skenario pertama ujicoba
dilakukan dengan pemberian inputan
dengan cara menjawab pertanyaan pada
sistem yang sifatnya tepat dan lengkap
yaitu semua gejala untuk penyakit
tersebut Gejala yang diinputkan adalah
semua gejala untuk penyakit Sindrom
Usus Buntu terdapat 5 gejala berdasarkan
MR yaitu Demam Bengkak pada perut
Mual dan Muntah Diare Nyeri pada Perut
kanan Bawah Sembelit dan tidak dapat
Kentut Maka hasil diagnosis yang
didapatkan dari ujicoba ini juga benar
yaitu terdeteksinya Usus Buntu dengan
tingkat prosentase gejala tertinggi yaitu
60 Sebenarnya untuk inputan yang
sudah tepat dan lengkap untuk penyakit
tertentu bisa saja dalam diagnosis muncul
penyakit lain namun dengan tingkat
prosentase gejala yang rendah atau
mempunyai nilai presentasi tidak tinggi
Hasil Kemudian skenario kedua ujicoba
dengan melanjutkan ke konsultasi maka
akan ditampilkan gejala-gejala lain yang
berdasarkan data pakar dan referensi Kita
mencoba inputkan semua gejala maka
tetap terdeteksi penyakit Sindrom Iritasi
Usus karena hanya satu penyakit hasil
dari proses diagnosis
4) Pengujian Akurasi
Pengujian akurasi dilakukan untuk
mengetahui performa dari sistem pakar
untuk memberikan hasil diagnosa
kesimpulan penyakit pada pencernaan
yang diderita oleh manusia Data yang
diuji berjumlah 5 sampel data analisa
pakar Hasil rekomendasi yang diperoleh
dari perhitungan di sistem pakar
dicocokan dengan hasil analisa dari
pakar Hasil pengujian akurasi sistem
pakar dari 5 sampel yang telah diuji
ditunjukkan pada Tabel
Berdasarkan tabel pengujian diatas dilakukan
pengujian akurasi dengan 5 sample data
menghasilkan nilai akurasi sesuai perhitungan
berikut
Jika dihitung probabilitasnya akan diperoleh
Nilai Akurasi = = 60
Nilai Tidak Akurat = = 40
Jadi dapat disimpulkan bahwa akurasi
sistem pakar berdasarkan 5 data diuji adalah 60
yang menunjukkan bahwa sistem pakar ini
berfungsi dengan lumayan baik sesuai dengan
diagnosa pakar Ketidak akurasian sistem pakar
adalah 40 yang disebabkan karena beberapa
kemungkinan yang diantara lain kesalahan dalam
pemberian nilai kepercayaan gejala untuk setiap
penyakit kesalahan menerapkan perhitungan
metode atau kesalahan memasukkan informasi
gejala di setiap penyakit
IV KESIMPULAN DAN SARAN
41 Kesimpulan
Dari hasil penelitian analisis perancangan
sistem pembuatan program hingga percobaan
aplikasi tersebut maka penulis menyimpulkan
sebagai berikut
1) Metode Forward Chaining untuk mendiagnosa
gangguan pencernaan manusia berbasis
Android ini telah berhasil diimplementasikan
di Puskesmas Kecamatan Sumber Malang
Kabupaten Situbondo
2) Dari uji sistem sebenarnya diperoleh
persentase sebanyak 60 menggunakan
metode Forward Chaining dengan data sample
uji sebanyak 5 data
42 Saran
Untuk pengembangan program yang
dibuat pada penelitian ini terdapat beberapa saran
dari penulis yang memungkinkan aplikasi tersebut
lebih efektif dan komplit Beberapa saran dari
penulis adalah sebagai berikut
1 Penambahan informasi mengenai penyakit
dalam lainnya
2 Pembuatan fitur dan design pada aplikasi
yang lebih bervariasi
DAFTAR PUSTAKA
Arhami Muhammad (2004) Konsep Dasar Sistem
Pakar Yogyakarta
Brunner dan Suddarth 2001 Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2 Penerbit Buku
Kedokteran EGCJakarta
Durkin J (1994) Expert System Design and
Development Prentice Hall International Edition
Inc London
Kusrini2006 Sistem Pakar Teori dan
AplikasiYogyakarta Andi Offset Yogyakarta
Kusumadewi Sri(2003) Artifical Intelligence (
Teknik dan Aplikasinya)Graha Ilmu Yogyakarta
Sasmito(2010) Aplikasi Sistem Pakar Untuk
Simulasi Diagnosa Hama dan Penyakit Tanaman
Bawang Merah dan Cabai Menggunakan Forward
Chaining dan Pendekatan Berbasis Aturan (on-
line
eprintsundipacid264701ginajar_wiro_msipdf
diakses 4 Februari 2013)
Smeltzer Suzanne C(2001)Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah (Brunner amp
Suddath)EGCJakarta
Winter HGriffith (1994) Buku Pintar Kesehatan
796 Gejala 520 Penyakit 160 PengobatanArcan
Jakarta
httpsmacam-gangguan-atau-penyakit-pada-
manusiahtml(on-line diakses pada 10 Januari
2013)
httpubayaacidubayaarticles_detail7Andrid-
Sistem-Operasi-pada-Smartphonehtml (on-line
diakses 15 Januari 2013)
IV KESIMPULAN DAN SARAN
41 Kesimpulan
Dari hasil penelitian analisis perancangan
sistem pembuatan program hingga percobaan
aplikasi tersebut maka penulis menyimpulkan
sebagai berikut
1) Metode Forward Chaining untuk mendiagnosa
gangguan pencernaan manusia berbasis
Android ini telah berhasil diimplementasikan
di Puskesmas Kecamatan Sumber Malang
Kabupaten Situbondo
2) Dari uji sistem sebenarnya diperoleh
persentase sebanyak 60 menggunakan
metode Forward Chaining dengan data sample
uji sebanyak 5 data
42 Saran
Untuk pengembangan program yang
dibuat pada penelitian ini terdapat beberapa saran
dari penulis yang memungkinkan aplikasi tersebut
lebih efektif dan komplit Beberapa saran dari
penulis adalah sebagai berikut
1 Penambahan informasi mengenai penyakit
dalam lainnya
2 Pembuatan fitur dan design pada aplikasi
yang lebih bervariasi
DAFTAR PUSTAKA
Arhami Muhammad (2004) Konsep Dasar Sistem
Pakar Yogyakarta
Brunner dan Suddarth 2001 Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2 Penerbit Buku
Kedokteran EGCJakarta
Durkin J (1994) Expert System Design and
Development Prentice Hall International Edition
Inc London
Kusrini2006 Sistem Pakar Teori dan
AplikasiYogyakarta Andi Offset Yogyakarta
Kusumadewi Sri(2003) Artifical Intelligence (
Teknik dan Aplikasinya)Graha Ilmu Yogyakarta
Sasmito(2010) Aplikasi Sistem Pakar Untuk
Simulasi Diagnosa Hama dan Penyakit Tanaman
Bawang Merah dan Cabai Menggunakan Forward
Chaining dan Pendekatan Berbasis Aturan (on-
line
eprintsundipacid264701ginajar_wiro_msipdf
diakses 4 Februari 2013)
Smeltzer Suzanne C(2001)Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah (Brunner amp
Suddath)EGCJakarta
Winter HGriffith (1994) Buku Pintar Kesehatan
796 Gejala 520 Penyakit 160 PengobatanArcan
Jakarta
httpsmacam-gangguan-atau-penyakit-pada-
manusiahtml(on-line diakses pada 10 Januari
2013)
httpubayaacidubayaarticles_detail7Andrid-
Sistem-Operasi-pada-Smartphonehtml (on-line
diakses 15 Januari 2013)