JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR...

61
FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN ( Studi Kasus di Kabupaten Hulu Sungai Tengah ) SKRIPSI Diajukan kepada Jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I) Disusun Oleh: ALFIANOOR NIM: 0 3 5 3 1 4 2 5 JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Transcript of JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR...

Page 1: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA

MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN ( Studi Kasus di Kabupaten Hulu Sungai Tengah )

SKRIPSI Diajukan kepada Jurusan Tafsir Hadis

Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)

Disusun Oleh:

ALFIANOOR NIM: 0 3 5 3 1 4 2 5

JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Page 2: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN
Page 3: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN
Page 4: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN
Page 5: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Persembahan

Untuk Abah dan Mama yang selalu memberikan segalanya.

Untuk Siti Mahrita (mata) yang menyejukkan hatiku dan membuatku

kembali bangkit.

Page 6: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

SURAT PERNYATAAN Yogyakarta, 29 Juni 2008 Assalamu’alaikum wr. wb

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Alfianoor NIM : 03531425 Fakultas : Ushuludin Jurusan : Tafsir Hadis Alamat Rumah : Jl. Merdeka RT 11 no 20 Desa Mandingin Kecamatan Barabai

Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan No. Telp : No. Hp : 085228029490 Alamat di Jogja : AMKS Pangeran Hidayatullah Jl. Krasak no 1 kota baru GK

Yogyakarta No. Telp : (0274) 514856

Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:

1. Skripsi yang saya ajukan adalah benar asli karya ilmiah yang saya tulis sendiri

2. Bilamana skripsi telah dimunaqasyahkan dan diwajibkan revisi, maka saya bersedia merevisi dalam waktu 2 (dua) bulan terhitung dari tanggal munaqasyah, jika lebih dari 2 (dua) bulan maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia munaqasyah kembali.

3. Apabila dikemudian hari ternyata diketahui bahwa karya tersebut bukan karya ilmiah saya, maka saya bersedia menanggung sanksi untuk dibatalkan gelar kesarjanaan saya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Saya yang menyatakan,

Alfianoor NIM: 03531425

Page 7: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Motto

ù& tø% $# ÉΟ ó™$$ Î/ y7 În/ u‘ “ Ï% ©! $# t, n= y{ ∩⊇∪ t, n= y{ z⎯≈|¡ΣM} $# ô⎯ÏΒ @, n= tã ∩⊄∪ ù& t ø% $#

y7 š/ u‘uρ ãΠ tø. F{ $# ∩⊂∪ “ Ï%©! $# zΟ ¯=tæ ÉΟ n=s) ø9 $$ Î/ ∩⊆∪ zΟ ¯= tæ z⎯≈|¡ΣM} $# $ tΒ óΟ s9 ÷Λ s>÷è tƒ

∩∈∪

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan

2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya

Page 8: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Shalawat serta salam semoga

terlimpah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw. Tiada kata yang pantas

diucapkan kehadirat Allah swt. selain ucapan rasa syukur karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi yang berjudul Fragmen Ayat Al-Qura’an Dalam Mantra Masyarakat

Banjar Kalimantan Selatan ini merupakan pertanggungjawaban penulis sebagai

mahasiswa Jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin untuk meraih gelar Sarjana

Theology Islam. Penyusunan skripsi ini merupakan hal yang tidak ringan bagi penulis,

namun berkat bantuan, bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak maka pada akhirnya

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan

banyak terimakasih kepada:

1. Dr. Sekar Ayu Aryani, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin beserta

para staf yang telah memberikan izin dalam penelitian ini.

2. Drs. M. Yusuf, M.Ag dan Dr. Alfatih Suryadilaga, M.Ag., selaku Kajur dan

Sekjur Tafsir Hadis yang telah memberi izin dalam penulisan skripsi ini dan

juga menjadi penguji.

3. Dr.phil. sahiron. M.A dan Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag., selaku

pembimbing, yang dengan sabar dan teliti telah membimbing dan mengoreksi

penulisan skripsi ini.

4. Drs. H. Fauzan Naif, MA., selaku Penasehat Akademik, selama penulis

mencari ilmu di IAIN Sunan Kalijaga yang sekarang menjadi UIN Sunan

Kalijaga ini.

Page 9: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

6. Para Tuan guru di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang telah menjadi nara

sumber dalam penelitian yang penulis lakukan disana. Saudara Ibus tentang

diskusi theology dan tasawuf kebhatinan serta referensi Tuan gurunya.

7. Anak-anak Wisma Bengkeng Yang telah membantu dan memberi semangat.

Ka Humaydi yang telah memberikan inspirasinya kepada penulis untuk

meneliti dan membahas mantra Banjar, bang nun dengan referinsi bukunya,

ka Haidi yang memberikan semangat dan apresiasinya, ka rafiq yang

memberi semangat tentnagn apa itu skripsi. ka Najib dan Faqih yang selalu

menanyakan perkembangan skripsi penulis, Iqbal teman untuk diskusi dan

buku-bukiu, Agung yang telah mengkritik metodologi penilitian penulis dan

sangat membantu.

8. Anak Alumni MAPK / MAKN Martapura yang kuliah di Jogja, yang selalu

mengingatkan penulis akan jati diri. Ian, Farid, yang menjadi teman

berbincang selama mengerjakan skripsi ini.

9. Para penghuni dan warga Asrama Mahasiswa Kalimantan Selatan Pangeran

Hidayatullah di Yogyakarta, tempat penulis tinggal dan mengerjakan skripsi

ini. Anan terima kasih atas komputernya yan penuh virus, Adi atas printernya.

Hakim Handshop, ka riyad, daus atas fhoto-fhotonya.

10. Siti Mahrita (mata), gadis yang disayangi, terima kasih atas semangatnya.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu-persatu yang secara

langsung maupun tidak langsung telah membantu dan mendorong penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Meskipun penulis dengan segenap kemampuan untuk dapat menyusun skripsi ini,

namun penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu

Page 10: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

saran dan kritik yang konstruktif sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

semua pihak.

Yogyakarta, 29 Juni 2008

Alfianoor

NIM: 03531402

Page 11: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

ABSTRAK

Masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan terkenal sangat agamis, baik dalam perilaku perseorangan maupun kebudayaannya. Ada satu hal yang menarik dalam salah satu benruk sastra lisan masyarakat Banjar ini yaitu mantra-mantra mereka yang menggunakan bagian atau fragmen ayat al-Qur’an. Hal ini merupakan sesuatu yang menarik untuk diteliti dikarenakan dengan latar belakang mereka yang sangat agamis tetapi mereka memasukkan bagian ayat al-Qur’an yang sangat dihormati dan dijunjung tinggi oleh umat Islam dalam mantra-mantra mereka, seolah-olah ini merupakan sebuah paradoks. Menurut hemat penulis ini merupakan sebuah bentuk interkasi sebuah masyarakat Islam terhadap al-Qur’an . hal ini lah yang sangat menarik untuk diteliti. Tidak adanya penelitian yang mendalam yang mendahului tentang penggunaan ayat al-Qur’an dalam mantra Banjar ini memberikan insprirasi bagi penulis untuk melakukan penelitian agar bisa memberikan pemaparan berbagai bentuk mantra yagng menggunakan ayat al-Qur’an dan cara-cara penggunaan fragmen ayat al-Qur’an dalam mantra tersebut Pentingnya penelitian ini dilakukan adalah dikarenakan bahwa mantra-mantra sebagai bagian dari sastra lisan Banjar telah mengalami krisis pewarisan atau dengan kata lain hampir punah ditengah-tengah masyarakat. Selain itu kiranya memang sudah sepatutnya untuk dapat memberikan laporan akademik karena hal ini merupakan salah satu bentuk interaksi terhadap al-Qur’an yang ada pada masyarakat. Metode yang akan saya gunakan adalah melakukan penelitian lapangan dikabupaten Hulu Sungai Tengah karena daerah ini saya anggap masih kental ke-Banjaran-nya, dengan melakukan observasi lapangan maupun pustaka untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi. penulis melakukan wawancara dengan pata Tuan guru (ulama) yang penulis perkirakan mengetahui tentang mantra-mantra ini. Penelitian dilapangan menjadi pilihan yang paling tepat agar bisa mendapatkan sebanyak mungkin informasi yagn tiak tercatat. Dalam penelitian penulis berhasil mendapatkan beberapa catatan penting yaitu bahwa mantra-mantra yang menggunakan ayat al-Qur’an ternyata terdapat dalam berbagai macam mantra seperti dalam mantra guna-guna, mantra kedikdayaan, mantra untuk hal-hal yang gaib, mantra untuk mengobati penyakit, dan mantra puja-puja. Pada bentuk bahasa mantranya tpengguanaan ayat al-Qur’an terdapat dalam bentuk bahasa mantra yang bercampur dengan bahasa selain banjar dan bentuk bahasa yang seluruhnya berasal dari bahasa Arab. Dan ternyata dalam pengucapan bahasa al-Qur’an dalam mantra rupanya tidak terikat dengan tajwid sebagai tata aturan pengucapan aksara Arab. Begitu pula dalam corak mantranya terdapat dalam corak syair, pantun, dan ungkapan. Penggunaaan ayat al-Qur’an dalam mantra rupanya ada tiga macam cara, pertama dengan mengambil secara paksa bahasa al-Qur’an menjadi bahsa Banjar, kedua mengambil arti Al-Qur’an yang sebenarnya, dan ketiga mengambil ayat al-Qur’an sebagai pelengkap tanpa peduli arti.

Page 12: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tertanggal 22 Januari 1998

Nomor: 157/1987 dan 0593b/1987.

Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

alif ا

'ba ب

'ta ت

'saׁ ث

jim ج

'ha ح

'kha خ

dal د

żal ذ

'ra ر

zai ز

sin س

syin ش

sād ص

dad ض

'ta ط

'za ظ

ain' ع

gain غ

'fa ف

qāf ق

tidak dilambangkan

b

t ∇

J

h

kh

d

ż

r

z

s

sy

s

d

t

z

`

g

f

q

tidak dilambangkan

be

te

es (dengan titik di atas)

je ha (dengan titik di bawah)

ka dan ha

de

zet (dengan titik di atas) er

zet

es

es dan ye es (dengan titik di bawah)

de (dengan titikdi bawah)

te (dengan titik di bawah)

zet(dengan titik di bawah)

koma terbalik di atas

ge

ef

qi

Page 13: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

kāf k ك

lam l ل

mim m م

nun n ن

wawu w و

ha' h ه

' hamzah ء

ya' y ي

ka

'el

'em 'en

w

ha

apostrof

ye

Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis Rangkap

طيبة

وربّ

Ditulis Ditulis

ţayyibatun Wa rabbun

Ta' marbutah

1. Bila dimatikan ditulis h

سياسة

معاملة

Ditulis ditulis

siyāsah mu’āmalah

(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap

ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila

dikehendaki lafal aslinya).

a. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al serta bacaan kedua itu terpisah, maka

ditulis dengan h

Ditulis Bai`ah al aqābah بيعة العقبله

b. Bila ta` marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah dan dammah

ditulis t.

شرة الدابة Ditulis syarratul ad dābah

Page 14: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Vokal Pendek

____

____

____

Kasrah

fathah

dammah

Ditulis i ditulis a ditulis u

Vokal Panjang

1 fathah + alif

ما

2 fathah + ya' mati یسعى

3 kasrah + ya' mati

نهى

4 dammah + wawu mati

وققح

Ditulis ditulis ditulis ditulis

ditulis ditulis

ditulis ditulis

ā

mā ā

yas‘ā

ī

nahī ū

huqūq

Vokal Rangkap

1 Fathah + ya' mati

بينكم

fathah + wawu mati

2 قول

ditulis ditulis ditulis ditulis

ai

bainakum

au Qaulun

Vocal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan

Apostrof

أأنتم

أعدت

لئن شكرتم

ditulis

ditulis

ditulis

`a'antum

`u'iddat

la'in syakartum

Page 15: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Kata Sandang Alif + Lam

Bila diikuti Huruf Qamariyyah

القران

القياس

ditulis

ditulis

al-Qur' ān

al-Qiyās

Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggandakan huruf

Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)nya.

السماء

ditulis

as-Samā'

لشمشا

ditulis

asy-Syams

Penyusunan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis menurut bunyi pengucapannya dan menulis penyusunannya.

إذ علمت اهل الحل

Ditulis ditulis

Izā ‘alimat ahl al-hall

Page 16: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

DAFTAR ISI

NOTA DINAS .................................................................................................. i

SURAT PERNYATAAN................................................................................. iii

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN........................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………. 1

B. Pokok Permasalahan……………………………………………… 4

C. Tujuan dan Kegunaan……………………………………………, 4

D. Telaah Pustaka…………………………………………………… 5

E. Metode Penelitian………………………………………………… 7

F. Sistematika Pembahasan…………………………………………. 12

BAB II. MASYARAKAT BANJAR

A. Wilayah Penelitian……………………………………………….. 14

1. Kabupaten Hulu Sungai Tengah…………………………. 14

Page 17: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

B. Islam dan Masyarakat Banjar……………………………….......... 16

C. Sastra Lisan Banjar………………………………………………. 19

1. Bentuk-Bentuk Sastra Lisan Banjar……………………. 19

a. Bentuk Prosa………………………………….. 20

b. Bentuk Puisi……………………………………. 22

c. Bentuk Prosa Liris……………………………… 27

d. Bentuk Bentuk Prosa Khusus…………………. 27

2. Kodisi Sastra lisan banjar saat ini………………………... 28

BAB III. MANTRA DALAM MASYARAKAT BANJAR

A. Defenisi Mantra…………………………………………………. 29

B. Mantra dalam Budaya Banjar………………………………….... 30

C. Ayat Al-Quran dalam Mantra Banjar…………………………… 42

BAB IV. PENGGUNAAN FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM

MANTRA

A. Mantra yang Menggunakan Fragmen Ayat Al-Quran………….... 44

1. Mantra Guna-guna.................................................................. 44

2. Mantra Untuk Menyembuhkan Penyakit................................ 51

3. Mantra Mengenai Kedikdayaan.............................................. 56

4. Mantra Mengenai Hal-hal Gaib.............................................. 59

5. Mantra Puja-puja..................................................................... 60

B. Analisis Mantra………………………………………………..... 64

Page 18: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

1. Bahasa Mantra......................................................................... 65

2. Corak Mantra.......................................................................... 66

3. Cara Penggunaan Ayat Al-Qur’an dalam Mantra.................. 68

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................... 72

B. Saran-Saran.................................................................................... 73

C. Penutup.......................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 75

TRANSKRIP WAWANCARA................................................................... 77

DAFTAR NARA SUMBER......................................................................... 96

RIWAYAT HIDUP....................................................................................... 97

Page 19: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan mayoritas beragama Islam,

karena sejarah terbentuknya Kerajaan Banjar yang memang didasarkan dari Islam,

sehingga dalam perkembangannya Islam tidak lepas dari Masyarakat Banjar itu

sendiri, kerajaan Banjar di dirikan pada abad ke 16 M oleh Pangeran Samudra

yang dengan bantuan Kerajaan Demak berhasil mengalahkan Pamannya Pangeran

Tumenggung di Negara Daha. Sebagai konsekuensi dari bantuan Demak,

Pangeran Samudera berpindah agama dengan memeluk Islam dan menjadi Sultan

pertama di Kerajaan Banjar dengan gelar Sultan Suriansyah ditahun 1526 M/936

H1.

Dalam masyarakat Banjar berkembang sebuah tradisi penggunaan fragmen

dari ayat al-Qur’an yang diadopsi dalam mantra. Sebagai contoh adalah dalam

mantra guna-guna berikut ini yang bercorak pantun :

Kun fa yakun

Hatap dua bidang

Hakun kada hakun

Amun hatinya sudah rindang

1Rusyadi (dkk.), Hikayat Banjar dan Kotaringin (Jakarta: Departemen P&K, 1993), hlm.

161.

Page 20: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Mantra di atas merupakan perpaduan antara bahasa Banjar dan al-Quran.

Dalam bentuk lain terdapat mantra yang seluruhnya diambil dari al-Quran dan

dianggap sebagai sebuah mantra seperti dalam mantra untuk menghilangkan rasa

sakit ketika melahirkan dibawah ini:

Bismillahirahmanirrahim

Nun walqalami

Wama yasturun

Barakat la ilahailallah

Mantra ini di gunakan untuk membantu orang yang melahirkan, cara

penggunaan mantra ini adalah dengan dibacakan pada air asin dalam botol dan di

gosok-sogokkan ke perut seorang ibu yang ingin melahirkan.

Penggunaan fragmen2 ayat-ayat al-Qur’an dalam mantra di dalam

masyarakat Banjar ini adalah tidak lepas dari keyakinan masyarakat akan

kemukjizatan al-Qur’an yang diyakini dapat memberikan kekuatan yang

menyusup dalam mantra-mantra yang dibacakan, sehingga maksud dari lantunan

mantra dalam berbagai macam coraknya tersebut diharapkan akan tercapai.

Ketika penyebaran Islam semakin luas, dan Islam mencapai wilayah-

wilayah yang berbeda kultur budayanya, al-Qur’an pun menyentuh budaya-

budaya yang sangat berbeda dari saat dia di turunkan di Negeri Arab. Hal ini

melahirkan bentuk interaksi terhadap al-Qur’an yang berbeda-beda3.

2Fragmen berarti cuplikan atau petikan,bagian atau pecahan sesuatu. Kamus Besar

Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), hlm. 321. 3Muhammad Mansur, "Living Quran Dalam Lintasan Sejarah Studi Quran", Dalam

makalah yang disampaikan saat Seminar living Quran dan Hadis, 8-9 Agustus 2005.

Page 21: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Semenjak zaman Rasulullah SAW masyarakat Muslim berusaha untuk

menerima dan memahami al-Qur’an dengan mempelajarinya serta

memberlakukannya dalam kehidupan praktis. Bahkan akhirnya ada penggunaan

bagian-bagian al-Qur’an yang digunakan sebagai penyembuh dari penyakit dan

penolak bagi sihir, hal ini dikatakan sebagai penggunaan praktis al-Qur’an yang

keluar dari fungsi utamanya.

Dalam tradisi sastra sufistik4, kita mendapati adanya penggunaan bagian-

bagian al-Qur’an dalam ajaran mistik mereka, bagian ayat-ayat al-Qur’an

dimasukan ke dalam puisi-puisi mereka yang bernuansa mistik, dan tradisi

penafsiran terhadap simbol huruf-huruf Arab dengan mengungkap makna mistis

terhadapnya5.

Dalam perkembangannya, penggunaan fragmen ayat al-Qur’an dalam

bentuk-bentuk sastra ini sebenarnya mempunyai keterkaitan makna di dalamnnya.

Sedangkan dalam sastra lisan Banjar seperti dalam mantra berbentuk pantun

diatas tidak lah mempunyai keterkaitan makna sama sekali antara makna al-

Qur’an dan tujuan pantun, meski ada beberapa mantra yang sepertinya mengena

makna ayat al-Qur’annya dengan tujuan mantra namun hal ini tidak menjadi

bentuk umum dalam mantra-mantra Banjar yang menggunakan fragmen ayat al-

4Sastra Sufistik terkenal dengan bentuknya dalam prosa, syair-syair, puisi-puisi dan

bernuansa mistik yang kental, dll. 5Lihat Annemarie Schimmel, Dimensi Mistik Dalam Islam (Jakarta: Pustaka Firdaus,

1986), hlm. 298 dan 423. pemaknaan symbol-simbol huruf Arab yakni Huruf-huruf yang di pergunakan Untuk mengungkapkan Sabda abadi Allah. Kaum mistik menekankan pada makna-makna mistik yang terdapat pada masing-masing huruf dan seni penulisan huruf tersebut, mereka berusaha menggambarkan keagungan, keindahan, dan kesempurnaan keberadaan Ilahi dengan memepelajari huruf-huruf tersebut.

Page 22: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Qur’an, hal yang terlihat justru hanya kecendrungan pemaksaan makna atau

penafsiran terhadap ayat al-Qur’an tersebut akan tujuan mantra.

Fenomena ini merupakan sesuatu yang menarik untuk di teliti, karena

salah satu bentuk interaksi masyarakat Banjar terhadap al-Quran yang dianggap

mempunyai kemukzijatan adalah dengan penggunaan fragmen ayat Al-Qu’ran itu

sendiri dalam bentuk mantra-mantra dengan tujuan-tujuan tertentu, bentuk

interaksi terhadap al-Qur’an seperti dalam masyarakat Banjar di Kalimantan ini

sulit di temukan dalam tradisi masyarakat Muslim yang lain. Peneliti ingin

memaparkan bentuk-bentuk mantra yang menggunakan fragmen ayat al-Qur’an

dalam masyarakat Banjar ini dan cara penggunaan fragmen ayat al-Qur'an tersebut

dalam mantra-mantra mereka.

B. Pokok Permasalahan

Bertolak dari permasalahan di atas, Penulis ingin merumuskan pokok

permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apa saja macam mantra yang masyarakat Banjar yang menggunakan

fragmen ayat al-Qur’an ini?

2. Bagaimanakah cara penggunaan fragmen ayat al-Qur’an dalam mantra di

masyarakat Banjar ini?

C. Tujuan dan Kegunaan

Ada beberapa hal penting yang di jadikan tujuan dan kegunaan penelitian

ini, yaitu:

Page 23: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

1. Bagian dari usaha memetakan pola interkasi terhadap al-Qur’an

sebagai suatu tradisi di masyarakat. Khususnya dalam tradisi

penggunaan fragmen ayat al-Qur’an di dalam mantra di masyarakat

Banjar Kalimantan Selatan.

2. Mengetahui latar belakang dan dasar dari penggunaan fragmen ayat al-

Qur’an dalam mantra masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan.

3. Dalam dunia Akademik adalah memberikan sumbangsih dalam

Khazanah kajian tafsir, khususnya dalam penggunaan fragmen ayat al-

Qur’an dalam tradisi Masyarakat Banjar ini.

D. Telaah Pustaka

Farid Esack dalam bukunya Menghidupkan Al-Qur’an, menjelaskan

bahwa al-Qur’an memiliki kesamaan seperti manusia yang mempunyai

personalitas, salah satu ayat al-Quran mengatakan “kami telah menganugerahkan

al-Qur’an kepada gunung, Kamu akan melihatnya, gunung tersebut merendahkan

diri hancur lebur karena kagum pada Tuhan” QS. 59:21), bagian tertentu dari dari

al-Qur’an sendiri dijadikan sebagai jimat oleh manusia untuk melindunginya dari

penyakit dan perlindungan dari musibah dan kejahatan6.

Abdurahman Ismail dan kawan-kawan dalam buku mereka Fungsi

Mantra Dalam Masyarakat Banjar, memeberikan beberapa uraian mantra yang di

gunakan oleh masyarakat Banjar, dalam buku ini di dokumentasikan beberapa

mantra dari hasil penelitian mereka terhadap masyarakat Banjar di Kalimantan

6Farid Esack, Menghidupkan Al-Qu’ran (Jakarta: Inisiasi Press, 2006), hlm 6-7.

Page 24: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Selatan, dengan memberikan informasi tentang fungsi-fungsi mantra, dalam buku

ini kita bisa menemukan beberapa mantra yang menggunakan fragmen ayat al-

Qur’an sebagai bagian dari mantra, namun tidak ada penjelasan tentang cara

penggunaan ayat al-Qur’an dalam mantra7.

Sunarti dan kawan-kawan dalam Sastra Lisan Banjar memberikan

informasi dan dokumentasi terhadap penelitian mereka di Kalimantan Selatan

berkaitan dengan sastra lisan yang berkembang yang ada di Kalimantan Selatan,

dalam buku ini juga di nyatakan bahwa ada beberapa fragmen dari ayat al-Qur’an

yang digunakan sebagai mantra, dan kita bisa menemukan penjelasan panjang

tentang mantra bagi masyarakat Banjar, namun kita juga tidak menemukan

penjelasan tentang cara penggunaan ayat al-Q’uran dalam mantra8.

Tulisan Heddy Shri Ahimsa Putra, dengan judul Menafsir al-Qu’ran yang

Hidup: Memaknai al-Qur’anisasi Kehidupan. Dalam pembahasan pertama di

fokuskan bahwa al-Qur’an sebagai sebuah jagad Simbolis, dalam kehidupan

manusia tidaklah hampa makna, tetapi memiliki jagad yang tersendiri pula, hingga

bisa jadi ditafsirkan dengan berbagai macam penafsiran oleh umat. Selain itu al-

Qur’an sebagai kitab istimewa, dan juga al-Qur’an sebagai kumpulan petunjuk

dan juga al-Qur’an sebagai sebuah pengobat hati9.

7Abdurachman Ismail (Dkk.), Fungsi Mantra Dalam Masyarakat Banjar (Jakarta: Pusat

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1996). 8Sunarti, Sastra Lisan Banjar (Jakarta,Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa,1978). 9Heddy Shri Ahimsa Putra, "Menafsir al-Qur’an Ynag Hidup, Memaknai al-Quranisasi

Kehidupan" dalam tulisan makalah seminar living Qur’an: al-Quan Dalam Fenomena Sosial Dan Budaya di yogyakarta 15 Maret 2005.

Page 25: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Ahmad Baidlowi dalam makalah dengan judul "Resepsi Estetis terhadap

al-Qur’an" yang disampaikan dalam seminar Living al-Qur’an dan Hadis tanggal

8-9 Agustus 2006. Dalam uraiannya pemakalah membahas tentang telaah resepsi

yang bersifat estetis oleh orang muslim ketika bergaul terhadap kitab sucinya10.

Sejauh ini penulis belum mendapatkan sebuah tulisan atau penilitian yang

mengkaji topik yang serupa dengan topik yang ingin penulis kaji, yang berkenaan

dengan penggunaan fragmen ayat al-Qur’an dalam mantra masyarakat Banjar di

Kalimantan Selatan.

Penulis ingin mencari dasar pembentukan akan mantra masayrakat Banjar

ini yang berkaitan dengan penggunaan fragmen ayat al-Qur’an dalam. Dan juga

penulis ingin mendapatkan gambaran penafsiran yang masyarakat Banjar pahami

terhadap mantra yang mereka gunakan.

Penelitian ini sangat menarik dilakukan karena kita akan mendapatkan

sebuah bentuk interaksi terhadap al-Qur’an yang berbeda dari lainnya, yang

menjadi sebuah tradisi di sebuah kelompok masyarakat.

E. Metode penelitian

Studi yang penulis akan lakukan terhadap fragmen ayat al-Qur’an dalam

mantra mayasrakat Banjar ini menggunakan jenis penelitian lapangan, sebab data

yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk sebuah fenomena akan interaksi

yang terjadi terhadap al-Qur’an.

10Ahmad Baidlowi; "Resepsi Estetis Terhadap Al-Qu’ran" disampaikan dalam seminar

Living al-Qur’an dan Hadis,Yogyakarta, tanggal 8-9 Agustus 2006.

Page 26: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Untuk mendeskripsikan fakta-fakta itu pada tahap awal perlu ditempuh

usaha untuk mengemukakan gejala-gejala secara komprehensip dan dalam

berbagai aspek-aspek yang diselidiki, agar dapat di kemukakan keadaan dan

kondisi secara jelas, yang selanjutnya akan di berikan usaha penafsiran dan

analisis terhadap fakta-fakta tersebut. Pada umumnya prosedur itu meliputi:

1. Menentukan Objek Lokasi Penelitian

Penelitian akan di laksanakan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Propinsi

Kalimantan Selatan. Kabupaten ini berada di wilayah yang terkenal dengan

sebuatan Banua Enam, daerah yang dihuni oleh masyarakat Banjar pahuluan.

Daerah ini dianggap sangat repesentatif bagi penelitian ini karena masyarakat

Banjar di kabupaten ini masih kental kebanjarannya.

2. Sumber Data Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan adalah berupa data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang di peroleh dari sumber-sumber primer yaitu data asli

yang memuat informasi data-data tersebut11. Data primer juga dapat diperoleh

dari observasi dan wawancara dengan metode ground research, yaitu suatu

pendekatan kualitatif yang memungkinkan bagi peneliti untuk langsung mencari

dan mengumpulkan data-data, informasi atau masalah yang dipelajari tanpa harus

terikat untuk membuktikan benar tidaknya suatu teori yang di kemukakan para

ahli. Wawancara yang digunakan adalah interview, yaitu wawancara untuk

mendapatkan data yang lebih mendalam mengenai aspek-aspek yang telah

11Tatang M.Arifin, Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1995),

hlm. 135.

Page 27: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

dikemukakan dalam penelitian dan tidak menutup kemungkianan timbulnya fakto-

faktor lain yang dapat dilacak.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang bukan asli

memuat informasi atau data tersebut, data sekunder diperoleh melalui pihak-pihak

lain yang tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari obyek penelitan. Data

sekunder biasanya berwujud data dokumentasi, data lapangan dari arsip-arsip

literatur yang dianggap penting12. Biasanya berupa pembicaraan yang berkembang

di masyarakat (informal).

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data peneletian ini digunakan untuk mengkaji dan menelusuri

fakta-fakta yang ada yang berkaitan dengan persoalan yang dikaji oleh peneliti13.

Hal ini dilakukan untuk memperoleh data langsung dari sumber-sumber yang

dianggap berkompeten dalam masalah riset ini, guna menggali fenomena interaksi

terhadap al-Quran berupa penggunaan Fragmen ayat-ayat al-Qur’an dalam pantun,

mantra atau isim ditradisi masyarakat Banjar di Kalimantan selatan.

Penelitian ini pada dasarnya bersifat penelitian kualitatif serta

menggunakan pendekatan Fenomenologis. penelitian kualitatif adalah bentuk

prosedur penelitan yang menghasilkan data-data berupa kata-kata tulis atau lisan

dari masyarakat Banjar Kalimantan selatan yang diamati. Data-data penelitan ini

akan dikumpulkan dengan menggunakan cara berikut:

12Syaifudin Azwar, Metode Penelitian (Yogyakarta: pustaka pelajar, 1998), hlm. 91. 13M.Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya (Jakarta: Graha

Indonesia, 2002), hlm. 11.

Page 28: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

a. Observasi

Observasi atau pengamatan, dengan menggunakan pengamatan dan

pencatatan dengan sistematik terhadap fenomena-fenomena yang diteliti14.

Observasi di tujukan pada lokasi penyelidikan.

b. Interview

Interview atau wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara bertanya dan berdialog dengan sumber data yang dianggap

relevan oleh peneliti untuk permasalahan ini, jadi wawancara adalah sebuah

teknik pengumpulan data melalaui percakapan dengan maksud tertentu15. Orang-

orang yang diwawancarai adalah para Tuan Guru (Ulama) di Kabupaten Hulu

Sungai Tengah yang diperkirakan mempunyai informasi tentang mantra-mantra

yang menggunakan fragmen ayat al-Qur'an.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data-data tertulis berupa dokumen-

dokumen yang dianggap dapat dijadikan bahan dalam penelitian. Dokumen ini

bisa berupa dokumen pribadi, atau dokumen resmi.

4. Teknik Analisa Data

Analisa data merupakan penyederhananan kedalam bentuk yang lebih

mudah dipahami dan dapat di interpretasikan, yang selanjutnya dapat

memudahkan penyusun dalam mengadakan penelitian. Setelah data terkumpul

kemudian diolah dan dianalisa dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu

14Sutrisno Hadi, Metodologi Penelitian Research (yogyakarta: Andi Offset 1993), hlm.

136.

15Lexy J Moelong, Metode Penelitian Kuanlitatif (Bandung: Rosda Karya, 2002), hlm. 143.

Page 29: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau kelompok

tertentu untuk menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala

dengan gejalan lain di masyarakat. Metode yang ditempuh uintuk pemeriksaan

secara konseptual atau realitas yang terjadi, kemudian diklasifikasikan sesuai

dengan permasalahan, dengan maksud untuk memperoleh kejelasan atau realita

yang sebenarnya.

Menurut Hadari Nawawi pengolahan data terdapat empat metode analisis

yaitu deskriptif, filosofis, historis dan eksperimen. Dalam Skripsi ini digunakan

metode deskriptif yaitu pemecahan masalah yang disediki dengan

menggambarkan keadaan obyek penelitian berdasarkan fakta yang ada16.

Penggunaan metode ini adalah dikarenakan masalah yang diangkat

merupakan masalah bersifat memaparkan sebuah realitas dalam masyarakat,

penelitian ini lebih mengarah kepada penelitian yang bersifat kualitatif yang

meminta informasi untuk menerangkan dalam bentuk uraian, bukan dalam bentuk

angka-angka kuantitas, tatapi lebih kepada suatu penjelasan yang menggambarkan

sebuah keadaan. Setelah itu dilanjutkan dengan penarikan kesimpulan dari data

yang sudah di analisa dan di interpretasikan.

5. Kesimpulan

Arah nalar yang di gunakan adalah dari deduktif yaitu dari khusus ke

umum, dari ruang praktis ke ruang teoritis. Deduktif adalah proses pendekatan

yang berangkat dari pemahaman khusus mengenai suatu fenomena dan

16Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 2003), hlm. 72.

Page 30: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

membawanya ke pemahaman umum terhadap suatu peristiwa atau data yang

serupa atau mempunyai ciri-ciri yang sama dengan fenomna tersebut.

F. Sistematika Pembahasan

Pembahasan dalam skripsi ini akan disusun dengan sistematika sebagai

berikut:

Bab pertama berisi pendahuluan sebagai pengantar terhadap keseluruhan

isi dari skripsi ini, yang terdiri dari enam bab, yaitu: latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian, telaah

pustaka, dan sistematika pembahasan.

Bab kedua akan membicarakan tentang lokasi penelitian, setelah itu

dilanjutkan dengan sejarah Islam di Masyarakat Banjar, masuknya Islam kedalam

masyarakat Banjar merupakan awal dari pembentukan kebudayaan baru di

wilayah Banjar seperti sekarang ini, kemudian dilanjutkan dengan paparan tentang

berbagai bentuk sastra lisan di dalam masyarakat Banjar, dan situasi terakhir dari

sastra lisan banjar saat ini, karena kita membahas tentang salah satu bentuk sastra

dalam masyarakat Banjar kiranya perlu kita melihat hal ini.

Bab ketiga akan melihat mantra secara umum, setelah itu memaparkan

bentuk-bentuk mantra yang ada pada mayarakat Banjar. Kedua permasalahan ini

perlu untuk kita mengerti dan ketahui, karena mantra pada realitasnya hampir

selalu ada dalam setiap kebudayaan dengan berbagai bentuk dan penggunaannya.

Setelah itu kita membicarakan tentang pengaruh Islam dalam mantra-mantra

banjar.

Page 31: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Bab keempat akan memaparkan hasil penelitian peneliti terhadap mantra-

mantra yang menggunakan fragmen ayat al-Qur’an, kemudian dilanjutkan dengan

analisis.

Bab kelima adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.

Page 32: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan pembahasan tentang mantra Banjar yang

menggunakan fragmen ayat al-Qur'an ini, penulis berhasil merumuskan beberapa

kesimpulan, sebagai berikut:

1. Mantra Banjar yang menggunakan fragmen ayat al-Qur'an ternyata terdapat

dalam bermacam bentuk baik dari segi kegunaannya, bahasanya dan coraknya,

sebagai berikut

• Dari segi kegunaannya penulis menemukan mantra berfragmen ayat al-

Qur’an dalam mantra guna-guna, mantra untuk menyembuhkan

penyakit, mantra kedikdayaan, mantra mengenai hal-hal gaib, dan

mantra puja-puja.

• Dari segi bahasanya, mantra yang menggunakan ayat al-Qur’an

terdapat dalam dua bentuk bahasa mantra, yang Pertama adalah bahasa

mantra yang bercampur dengan bahasa selain bahasa Banjar, dalam hal

ini bercampur dengan bahasa Arab yang diambil bahasa al-Qur’an. dan

Kedua adalah bentuk bahasa mantra yang seluruhnya berasal dari

bahasa Arab yang juga diambil seluruhnya dari bahasa al-Qur’an.

• Dari segi coraknya, mantra berfragmen ayat al-Qura’an ini terbagi

kedalam tiga bentuk yaitu becorak syair, pantun, dan ungkapan.

Page 33: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Ada satu hal menarik dalam bahasa mantra yaitu pengucapan atau

pelapalan aksara Arab yang berubah menjadi pelapalan bahasa Banjar,

maksudnya adalah tidak adanya lagi keterikatan penggunaan tata aturan

tajwid dalam mantra-mantra ini meskipun bagian mantranya diambil dari

al-Quran

2. Ada tiga cara penggunaan fragmen ayat dalam mantra Banjar, Pertama dengan

mengambil secara paksa bahasa al-Qur'an menjadi bahasa Banjar tanpa

mengindahkan arti sebenarnya dari ayat atau kalimat al-Qur'an tersebut,

sistem ini disebut juga dengan istilah tafaul. cara Kedua adalah dengan

menggunakan arti atau terjemahan sebenarnya dari bahasa al-Qur'an. Dan cara

Ketiga adalah dengan mengambil bahasa al-Qur'an sebagai pelengkap dalam

mantra tanpa peduli arti sama sekali. Penggunaan fragmen ayat al-Qur'an

dalam mantra di masyarakat Banjar ini memperlihatkan salah satu bentuk

interaksi yang unik terhadap al-Qur'an yang hidup dalam masyarakat Islam.

B. Saran-saran

Ada beberapa saran-saran yang ingin penulis sampaikan berkenaan dengan

mantra Banjar yang menggunakan fragmen ayat al-Qur'an ini, sebagai berikut:

1. Sebaiknya ada penelitian yang lebih banyak dalam berbagai aspek dan

cakupan wilayah yang lebih luas untuk mengungkap fenomena

penggunaan fragmen ayat al-Qur' an ini, sehingga kita bisa mendapatkan

gambaran yang komprehensip tentang hal ini. selain itu perlu juga kiranya

Page 34: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

ada penelitian pembanding dari daerah atau kebudayaan lain tentang

mantra yang yang menggunakan fragmen ayat al-Quran.

2. Mantra merupakan salah satu bagian dari sastra lisan yang hampir punah

di dalam masyarakat banjar, maka diperlukan sebuah kerja bersama untuk

dapat mendokumentasikan kembali mantra-mantra yang ada didalam

masyarakat sebagai salah satu warisan kebudayaan yang patut dihargai.

C. Penutup

Dalam Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, maka kritik dan

saran sangat merupakan sesuatu yang sangat diharapkan, agar penulisan ini

menjadi lebih baik. semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi

penulis dan semua kalangan pembaca pada umumnya.

Semoga Allah selalu memberikan kemudahan terhadap diri kita untuk

memahami segalanya dan menjadi bagian dari hamba-hamba-Nya dirahmati-Nya.

Page 35: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Tatang M. Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo

Persada,1995. Azwar,Syaifudin. Metode Penelitian, Yogyakarta:pustaka pelajar,1998

Baidlowi, Ahmad. " Resepsi Estetis Terhadap Al-Qu’ran" makalah seminar Living al-Qur’an dan Hadis, Yogyakarta, tanggal 8-9 Agustus 2006.

Bowono, X Hamengku. Seminar Nasional Naskah Nusantra: Mantra, Jakarta,

2003 Daud, Alfian. Islam dan Mayarakat Banjar Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1997

Dagum, Save. M. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara, 1997

Esack, Farid. Menghidupkan Al-Qu’ran, Jakarta, Inisiasi Press, 2006.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Penelitian Research, Yogyakarta: Andi Offset 1993

Hasan, M.Iqbal. Pokok-pokok metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta, Graha Indonesia,2002

Ideham, M.suriansyah (dkk.). Sejarah Banjar, Banjarmasin: Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Kalimantan Selatan, 2007 Ismail, Abdurachman Dkk. Fungsi Mantra Dalam Masyarakat Banjar.

,Jakarta,Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,1996

Jamaludin, "Transportasi Sastra Banjar", dalam Kandil, edisi 12, tahun IV, Februari-April, 2006

Mansur, Muhammad. Living Qu’ran Dalam Lintasan Sejarah Studi Qur’an.

Dalam makalah Seminar living Quran dan Hadis,pada tanggal 8-9 Agustus 2005.

Moelong, Lexy J. Metode penelitian Kuanlitatif , Bandung: Rosda Karya,2002.

Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: gajah Mada University Press,2003.

Putra, Hedddy Shri Ahimsa " Menafsir al-Qu’ran Ynag Hidup, Memaknai al-Qu’ranisasi Kehidupan" ,tulisan makalah seminar living Qur’an: al-Qur’an Dalam Fenomena Sosial Dan Budaya di yogyakarta 15 Maret 2005

Page 36: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

_______ Quran In word, Progam Komputer.

Rusyadi (Dkk.). dalam Hikayat Banjar dan Kotaringin, Jakarta,Departemen P&K,1993

Sadi Hutomo, Supiam. Mutiara Yang Terlupakan, Pengantar Studi Sastra Lisan,

Surabaya: Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia Komisaris Jawa Timur, 1991

Sunarti (dkk). Sastra Lisan Banjar , Jakarta, Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa, 1978 Saputra, S.P. Memuja Mantra, Yogyakarta: LkiS, 2007

WWW.hulusungaitngahkan.go.id, tanggal 30 april 2008

Page 37: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Transkrip wawancara penelitian

1. pendahuluan

Penulis melihat bahwa bacaan-bacaan yang penulis teliti ini bisa

dimasukkan kedalam tradisi lisan Banjar yang hampir punah, tradisi bacaan ini

merupakan sebuah bentuk interaksi masyarakat Banjar terhadap al-Qur’an.

Hampir punahnya tradisi ini karena berbagai faktor, termasuk di antaranya adalah

pewarisan yang mandek. Hal ini lah yang menyebabkan sangat susahnya untuk

mendapatkan orang yang mengetahuinya akan bacaan-bacaan ini. Namun penulis

beruntung bisa dapat mendapatkan informasi. Yang dimaksud bacaan itu, adalah

bahasa Banjar untuk menyebut mantra.

Dalam beberapa kesempatan ketika penulis observasi, penulis menanyakan

kepada masyarakat awam tentang bacaan yang ada ayat al-Qur’annya, bacaan

yang sudah umum dapat di dengar, seperti berikut;

Kun fayakun

Hatap dua bidang

Hakun kada hakun

Amun hatinya sudah rindang

Setiap orang menjadi tertawa, menganggap hal itu lucu, bahkan cendrung

mengejek keinginan penulis untuk meneliti hal itu, namun semua orang yang

penulis tanyai itu membenarkan bahwa bacaan itu ada, dan bahwa dahulu bacaan

tersebut memang mujarat. mereka juga mengakui tidak banyak tahu tentang hal

itu. Sekarang, sebagian orang bahkan menjadikan bacaan seperti itu hanya sebagai

lelucuan saja, namun meskipun dianggap lelucuan itu juga merupakan satu hal

menarik untuk diteliti. Karena begitu lah sebuah interaksi suatu masyarakat

terhadap al-Qur’an. seperti contoh berikut yang umum dimasyarakat Banjar;

Page 38: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Sayakulus sufaha

Awak halus tapi tuha

Yang jika di terjemahkan kebahasa indonesia menjadi;

Sayakulus sufaha

Badannya kecil tapi tua

Menurut penulis lelucuan dengan menggunakan al-Qur’an yang sangat di

hormati seperti diatas, tidak akan ada kecuali memang ada preseden. Dan jika kita

melirik dalam living Qur’an dimasyarakat, hal ini merupakan salah satu bentuk

interaksi terhadap al-Qur’an yang ada dimasyarakat.terlepas itu baik atau buruk,

benar atau salah, negatif atau positif.

Sebenarnya penulis mewancarai sekitar tiga belas orang yang penulis

perkirakan bisa memberikan informasi. Namun penulis hanya mentraskrip hasil

wawancara terhadap sembilan orang yang penulis anggap dapat memberikan

informasi yang berguna dalam penelitian ini. Dan sembilan puluh persen

koresponden penulis berpropesi sebagai Tuan guru, selebihnya adalah hanya

sebagai orang yang dihormati karena mempunyai kelebihan dimasyarakat,

khususnya dalam hal ihwal ilmu ilmu yang berbau majig.

Kendala yang penulis hadapi ketika melakukan wawancara adalah

kebanyakan orang yang penulis wawancarai terkejut dengan yang penulis

tanyakan, sehingga mereka memberikan respon yang agak tertutup, namun

terhadap orang-orang yang bisa memberikan informasi banyak adalah orang-

orang yang secara intens penulis dekati, artinya penulis tidak melakukan satu kali

wawancara saja, tapi beberapa kali, namun dalam transkrip ini penulis hanya

melaporkan hasil dari wawancara yang penulis anggap ada informasi. seperti

wawancara kepada guru sayuti dan guru untung. Analisis penulis kenapa mereka

agak tertutup adalah bahwa penulis seorang mahasiswa dan menanyakan hal yang

Page 39: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

aneh, dan kemungkinan alasan lain adalah bahwa bacaan ini sebagian memang

menjadi ilmu rahasia bagi sebagian orang.

Selain itu ada beberapa responden yang sudah tua, penulis tidak bisa

memaksakan pertanyaan kepada beliau karena beliau sudah terlihat payah dalam

menjawab, dan pendengaran yang tidak baik, hasilnya adalah memang sedikit

informasi yang penulis terima, namun kadang sangat berharga, seperti wawancara

pada tuan guru Hasbullah, meskipun penulis kelihatan begitu akrab dengan beliau

dalam pembicaraan, namun beliau tidak banyak menjawab pertanyaan penulis,

beliau lah yang memberikan informasi pertama tentang sistem tafaul, penulis

merasa mendapatkan informasi sangat penting saat itu. Dan juga ketika penulis

wawancara dengan guru Kusasi, beliau juga mengalami gangguan pendengaran.

Ketika penulis dilapangan mencari informasi tentang orang-orang yang

bisa diwawancari, penulis mendapat informasi bahwa hal yang penulis teliti ini

merupakan hal yang susah untuk ditemukan, dikarenakan bahwa hal ini dianggap

bacaan orang dulu, dan biasanya hanya di miliki atau diketahui oleh orang-orang

tua saja, permasalahannya adalah bahwa para orang tua yang dianggap

mengetahui ini sudah banyak meninggal. penulis sangat beruntung mendapatkan

tuan guru Sayuti dan tuan guru Untung , sebagai tuan guru muda beliau dapat

memberikan informasi yang banyak.

Dalam transkrip hasil wawancara ini penulis tidak mencantumkan seluruh

hasil wawancara, tapi hanya hal-hal yang penulis anggap sesuai dengan yang

penulis cari., misalkan dalam memberitahukan bacaan, ada beberapa bacaan yang

tidak mengandung bagian ayat al-Qur’an, maka tidak penulis cantumkan dalam

transkrip ini.

Page 40: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

2.Pertanyaan-pertanyaan yang Diajukan dalam Wawancara

1. Bagaimana menurut bapak tentang penggunaan bagian (fragmen) al-Qur’an

dalam bacaan atau mantra?

2. Apakah bapak mempunyai atau mengetahui salah satu bacaan atau mantra yang

mempunyai atau menggunakan bagian(fragmen) al-Qur’an?

3. Bagaimanakah penggunaan mantra tersebut?....

4. Kenapa menggunakan ayat al-Qur’an dalam mantra?

5. Bagaimanakah cara menggunakan ayat al-Quran?

6. Menurut bapak bagaimanakah pemaknaannya?

6. Menurut bapak apakah al-Qur’an itu?

3. Berikut adalah trankrip hasil wawancara 1.Wawancara dilakukan tanggal 31 januari 2008

H.M.Arsyad umur 34 tahun beralamat di Desa Tanjung Kecamatan

Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Beliau adalah seorang tuan guru muda

berumur 34 tahun, beliau sering diundang untuk memberikan pengajian atau

pembacaan. Ketika penulis datang untung wawancara denga beliau datang juga

secara bersamaan orang dari kampung beliau yang meminta beliau untuk

membaca manakib dirumahnya.

Setelah basa basi, dan memperkenalkan diri serta maksud kedatangan,

penulis langsung menanyakan kepada beliau tentang bacaan-bacaan yang

Page 41: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

mempunyai fragmen ayat al-Qur’annya. Menurut beliau bahwa mantra-mantra

atau bacaan yang menggunakan bagian al-Qur’an didalamnya itu adalah sebagai

sebuah fatwa orang bahari atau orang dahulu yang secara adat diyakini manjur

(paten,mempunuyai tuah).

Namun hal itu juga harus dikembalikan kepada keyakinan kita untuk

kemanjurannya,

Seperti hadist qudsi

Ana inda zanni abdi

Dan disisi lain kita juga harus hati-hati seperti hadis

man fassral qurna bira’yi falyattabu fin nar

Apabila menganggap bacaan itu sebagai al-Qur’an maka hal itu adalah

salah, apabila tidak(menyakininya), maka hal itu tidak masalah.

Ketika penulis menanyakan apakah beliau mempunyai atau mengetahui

salah satu bacaan seperti itu beliau memberitahukan beberapa seperti;

Sayaqulus

Sufaha

Awak halus

Tapi tuha

Bacaan ini diatas hanya untuk percandaan saja.

Dan juga

Iya kana’ budu

Iya kanastain

Hatinya bodo

Matanya kada kalain

Page 42: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Bacaan ini adalah untuk membuat orang yang disukai tidak kelain hati.

Gairil mag

Bacaan ini sebagai penawar penyakit semak

Maqanan qasia

Bacaan orang baunjun (memancing)

Pada bacaan pertama itu hanyalah sebagai bagagayaan saja( percandaan) ,

Sedangkan dalam bacaan kedua,disana kita harus kembali kepada keyakinan kita

akan bacaan tersebut,

Dalam gairil mag dan maqanan kasia.. maknanya disamakan dengan

bahasa kita bahasa banjar dengan pengambilan bahasa arab, dipaksakan kebahasa

banjar. Jadi,semua itu kembali kepada keyakianan,

Karena al-Qur’an itu walau satu surah yang paling pendek menjadikan

seluruh dunia kalah.

Lalu penulis menanyakan apakah dalam hal ini ada keterkaitan dengan

ajaran tasawuf, beliau menambahkan bahwa disini ada Ilmu yakin, pengambilan

ilmu yakin tersebut adalah dari sifat 20

Dari sifat Allah qudrat dan iradat

Dari sifat Allah yang

Arrahman dan arrahim

Dari dari kalam Allah

Ud uni astajib lakum

Page 43: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Dan penulis juga menanyakan tentang al-Qur’an menurut pandangan

beliau, menurut beliau al-Qur’an adalah kalamullah yang luar biasa. apa saja yang

kembali kepada Allah adalah mulya. Dan Siapa siapa yang memungkiri satu surah

saja dari surah al-Qur’an dia kafir.

2. Tanggal wawancara 1 februari 2008

H. Ahmad arsyad, seorang Tuan guru tua dan di hormati, beliau tinggal

di Desa Tabu Darat kecamatan Labuan Amas Selatan beliau umur beliau sekitar

90 tahun menurut penanggalan hijirah, tapi beliau masih terlihat kuat dan gagah,

ketika penulis datang ketempat beliau, beliau sedang mengadakan pengajian di

rumah beliau yang dihadiri oleh orang tua dan muda, laki-laki dan perempuan.

Ketika ditanya tentang bacaan yang ada ayat al-Qur’annya beliau

mengatakan bahwa hal itu adalah sesat, dan memang ada di masyarakat.

Dan ketika ditanya apakah beliau mengetahui bacaan seperti itu, beliau

mengatakan ada, yaitu;

Qulhuallahu

Ahad

Tahan dipukul

Tahan dipahat

Ketika ditanya apakah beliau mengetahui tafsiran atau maknanya, beliau

mengatakan tidak tahu. Karena beliau tidak pernah menggunakannya. hal itu

adalah hanyalah istridat , kadang-kadang di beri dengan murka Allah, istridat itu

adalah sebuah lanjuran.

Dan menurut beliau al-Qur’an itu adalah kalam Allah, kalam lafzi yang

mengandung 6666 ayat

Page 44: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

1000 ayat amar

1000 ayat nahi

1000 ayat waad

1000 ayat waid

1000 ayat amsal

1000 ayat kisah

500 ayat ahkam

100 ayat tasbih

66 ayat nasikh dan mansukh

3.Tanggal wawancara 11 februari 2008

Nama beliau Kusasi, beliau tinggal di desa Tanah Habang Kecamatan

Batang alai Selatan, beliau adalah orang tua yang telah berumur 79 tahun, beliau

masih kelihatan segar, meski tubuh beliau yang putih sudah sangat kurus, beliau

terkenal dengan sebutan guru Kusasi, karena beliau sering memandikan orang

dirumah beliau untuk maksud tertentu, ketika penulis datang kesana ada beberapa

orang yang dimandikan beliau, setelah itu penulis juga mandi disana. Sebenarnya

sangat susah berkomunikasi dengan beliau, karena beliau sudah tidak begitu

mendengar. tapi masih lancar bercerita.

Ketika ditanya tanggapan beliau tentang bacaan yang ada bacaan ayat al-

Qur’anya beliau menjawab bahwa hal itu adalah bacaan orang bahari dan itu

boleh-boleh saja.

Dan ketika ditanya apakah beliau mengetahui bacaan seperti itu beliau

menjawab dengan menyebut

Watub alaina walau sikana

Page 45: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Bacaan untuk menembak burung..

ketika ditanya tafsir atau penafsirannya, beliau tidak menjawab.

Dan ketika ditanya tentang adakah pengaruh bacaan tasawuf beliau cuma

mengatakan ada ilmu yakin disana, yaitu sifat 20

Dan selannjutnya ketika ditanya tentang al-Qur’an beliau menjawab

bahwa al-Qur’an adalah wahyu Nabi Muhammad yang diturunkan pada tanggal

17 ramadhan selalam 22 tahun 2 buan 2 hari.

4. Tanggal wawancara 11 februari 2008

Abu samah, lelaki yang berumur 60 thn, beliau bertempat tinggal di desa

waki, kecamatan hantakan, saat ini beliau mengalami kelumpuhan, jadi tidak bisa

berjalan kaki lagi, sebelumnya beliau biasa menjadi pengurus langgar yang ada di

depan rumah beliau. dikalangan masyarakat sekitar beliau lebih dikenal sebagai

seorang tatamba, banyak orang yang datang kepada beliau untuk meminta

pertolongan atas permasalahan beliau, seperti meminta banyu untuk orang yang

sakit dan sebagainya.

Beliau mengatakan bahwa beliau belajar ilmu agama dari mengaji duduk

ditempat tuan guru- guru.

Beliau menganggap bahwa penggunaan fragmen ayat dalam bacaan-

bacaan itu memang ada, dan itu syah-syah saja menurut beliau. Beliau

mengatakan bahwa hal itu merupakan sesuatu yang turun dari orang jaman dulu.

Beliau memberitahukan sebuah bacaan

Alif lam mim

Zalikal kitabularai

Page 46: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Bacaan tersebut di gunakan untuk menghancurkan orang yang mempunyai

ilmu kebal.

Dari kata bularai yang berarti usus perut yang keluar karena sobek, artinya

kata bularai disana bisa digunakan sebagi bacaan dengan menghancurkan orang

yang kebal terhadap senjata tajam.

Beliau juga mengatakan bahwa ilmu itu (bacaan itu) Akan berguna atau

berhasil bila disertai dengan rasa yakin yang kuat atasnya. Dianggap sebagai

sebuah penguat hati. Dengan dasar bahwa hati adalah tempat datangnya sebuah

keyakinan dan segala sesuatunya itu mempunyai syariatnya, maksudnya adalah

jalannya.

5.Tanggal wawancara 20 februari 2008

H.Hasbullah. seorang ulama tua yang dihormati di daerah hulu sungai

tengah. Beliau tinggal di desa Cukai Nipai Kecamatan Batang Alai Selatan, umur

beliau 82 tahun. .ketika penulis datang ketempat beliau, beliau duduk didepan

rumah, dan setelah memperkenalkan diri, penulis langsung memulai pertanyaan,

namun sayang beliau tidak banyak menjawab, namun hanya banyak bercerita

tentang keadaan diri beliau dan masa muda beliau. Beliau sudah tua dan lemah,

kebetulan ketika penulis disana juga datang orang yang meminta petunjuk sesuatu

kepada beliau, kemungkinan meminta air.

Satu-satunya hal yang penulis dapatkan adalah bahwa bacaan-bacaan yang

ada ayat al-Qur’an yaitu adalah hanya sebagi bentuk tafaul, sedang tafaul itu

sendiri artinya adalah mengana-nganakan bahasa arab (alquran) kebahasa kita

(banjar).

Seperti contoh

Makanan qasia.

Beliau lalu menceritakan bahwa beliau dulu belajar agama dengan mengaji

duduk ketempat-tempat tuan guru.

Page 47: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

6.Tanggal wawancara 1 maret.

Tuan guru Muhammad Sayuti Rifai , seorang tuan guru didesa

Mandingin Kecamatn Barabai, beliau mempunyai sebuah pesantren yang di kelola

beliau, beliau seorang tuan guru muda yang baik dimata masyarakat, selain sering

mmberikan pengajian-pengajian dilanggar-langgar, beliau juga sering didatangi

orang untuk diminta pertolongan, seperti misalnya meminta air untuk diminumkan

kepada orang dengan keinginan tertentu, atau memandikan orang. Beliau belajar

agama dari pesantren di desa mandingin dan juga dipesantren Darussalam

martapura.

Menurut beliau bahwa beliau memang mempunyai bacaan-bacaan, dan

bacaan-bacaan yang menggunakan fragmen ayat al-Qur’an itu juga ada, itu adalah

bacaan orang tua bahari, bahkan beliau sering menggunakannya ketika orang-

orang meminta pertolongan kepada beliau, seperti contoh, Wa la talbisul haq ,

sebagai bacaan untuk penyakit bisul, ditiupkan ke air dan diminumkan. Kalimat

bisul disana, dijadikan sebagai kalimatnya. Atau contoh lain, Waja Karas

birabbihi fasalla sebagai bacaan untuk menjadikan tubuh menjadi keras menjadi

keras seperti baja, seperti kalimatnya waja karas. waja artinya adalah baja, dan

karas artinya keras, dengan itu diharapkan bisa menjadi mudah dalam mengangkat

sesuatu atau yang lainnya. Namun semua itu hanya bisa akan mumpuni bila

disertai dengan keyakinan yang akan bacaan-bacaan tersebut.

(Menurut penelitian penulis disini kelihatan bahwa beliau tidak membedakan

antara bacaan-bacaan biasa, dengan bacaan yang ada fragmen ayat al-Qur’annya).

Ketika ditanya tentang mengapa beliau menggunakan bacaan yang ada

fragmen ayat al-Qur’annya, beliau menjawab karena itu adalah bacaan orang tua

bahari dan itu hanyalah untuk pengambilan barakah saja, karena kemungkinan

orang jaman dahulu itu banyak tidak mengerti bahasa Arab, namun mempunyai

rasa keyakinan yang kuat terhadap al-Qur’an. Sehingga dengan itu maka

diambillah ayat al-Qur’an untuk mendapatkan kekuatan dari al-Qur’an, dan itu

akhirnya menjadi kebiasaan yang diterima apa adanya (adat).

Page 48: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Beliau juga menjelaskan bahwa adanya sistem teknis dalam pengambilan

fragmen ayat al-Qur’an tersebut dalam bacaan,( mungkin ini yang membedakan

dengan bacaan-bacaan biasa)..Yaitu system tafaul. Tafaul disini artinya adalah

mencoba menjadikan bahasa arab kebahasa kita (dalam hal ini bahasa banjar)

menurut bahasa peneliti adalah mengambil secara utuh bahasa arab di al-Qur’an

kedalam bahasa banjar yang sudah ada, contoh;… Bacaan orang baunjun

(memancing ikan)

Fahamalathu fatanfahat bihi makanan qasia

Kata makanan disana diartikan makanan qasia disana dalam bahasa banjar

berarti adalah kesini..

Maka artinya adalah seruan makan,hey makanan, ayo kesini...seperti orang

yang memanggil atau mengajak makan,,nah makanan disana adalah umpan yang

ada dikail pancing, sehingga ikan diharapkan akan datang untuk memakannya.

Beliau juga ada memberitahukan bacaan-bacaan lain yang menggunakan

al-Qur’an ( yang menurut saya sudah umum digunakan, baik dikalimantan atau

ditempat lain, tapi tidak mempunyai karakteristik seperti bacaan berpantun atau

ada tafaulnya seperti diatas)

Berikut:

Untuk menyingkirkan orang yang dibenci dari kampung

Kita membaca hazihi jahannamullati kuntung tuadun,,, ayat ini ditiupkan

ke batu, lalu dilemparkan kebawah rumah orang yang dimaksud,maka orang itu

akan kepanasan berada dirumah atau kampung itu, maka insyaallah dia akan pergi

dari kampung itu. Dan masih ada beberapa bacaan lain.

7. Wawancara dilakukan beberapa kali yaitu pada tanggal 10 maret.

Untung rahmat seorang tuan guru muda, berumur 42 tahun, sering

memberikan pengajian di langgar-langgar,atau rumah-rumah, beliau sering

dimintai pertolongan orang dengan meminta banyu, atau mandi-mandi..Beliau

dulu bersekolah dengan mangaji duduk, artinya datang kerumah-rumah tuan guru-

Page 49: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

tuan guru untuk mengaji (mempelajari) ilmu agama. (sebuah bentuk mencari ilmu

agama yang lazim dimasyarakat banjar selain juga bersekolah dibanjar).

Beliau berpendapat bahwa bacaan-bacaan itu syah-syah saja, bahkan

beliau masih menggunakannya sampai sekarang, beliau mendapatkannya ketika

beliau belajar dahulu. beliau dalam beberapa kali pertemuan banyak memberikan

bacaan-bacaan yang ada didalamnya fragmen ayat al-Qur’annya. Kadang Beliau

kesusahan dalam mengingatnya, karena menurut beliau itu sudah lama sekali, dan

sebagian jarang digunakan, sedangkan catatan beliau tentang itu sudah hilang,

sehingga meminta penulis untuk sering bertanya agar beliau menjadi ingat

bacaan-bacaan tersebut, dalam beberapa kali pertemuan.( menurut penulis ini

disebabkan karena bacaan-bacaan itu tidak dibedakan antara bacaan biasa dan

bacaan yang ada ayat al-Qura’nya).

Beliau sebenarnya mempunyai banyak bacaan-bacaan orang dulu,tapi kini

beliau khusus memberikan bacaan yang menggunakan ayat al-Qur’an didalamnya.

Beberapa bacaan yang beliau beritahukan adalah:

Bacaan untuk menghilangkan sakit orang melahirkan, sakit perut, singugut (kada

kawa baranak)

Allahumma tijamuksa kala muksa

Aku maambil air dipucuk api naraka jahannam

Hilang penyakit tiada berasa

Faktulu anfusakum fataba alaikum inda bariikum

Innahu huwa tawaburrahim

Maknanya:

Maknanya adalah sesuai dengan bacaan dalam pantun itu saja, Bahwa air

api neraka itu panas karena gugurnya panas itu maka hilanglah penyakit,

sedangkan penggunaan ayat al-Qur’an disana hanyalah sebagai tabaruk,

mengambil berkah saja…tidak ada pertautan makna sama sekali dari ayat al-

Qur’an tersebut dengan penyakit. (Namun penulis melihat bahwa makna ayat al-

Qur’an terbut memang seolah-olah ada kaitannya).

Page 50: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Selain itu ada juga bacaan yang cukup peneliti sering namanya diwaktu

kecil,tapi tidak pernah tahu isi bacaannya yaitu qulhuallah sungsang

(terbalik,seperti yang dibawah menjadi diatas,,,dan yang diatas menjadi

dibawah).:

Qulhuallah sungsang..

Ahad-ahad

kufuan ahad

Yulad yalid an yamu kaliyanatullah

Dikapala syaitanirajim

Bacaan ini adalah untuk anak yang suka menangis dimalam hari.

Adanya ayat al-Qur’an disana sebagai pengambilan berkah..

Karena diyakini anak yang menangis di malam hari karena diganggu oleh syetan.

Dalam bacaan diatas beliau tidak bisa memberikan maknanya,tapi mengatakan

begitulah adanya.

Dan bacaan ini sering beliau gunakan apabila ada orang minta pertolongan

atas anaknya yang sering menangis di malam hari.

Bacaan berikutnya yang beliau beritahukan adalah, ketika dalam sebuah

pembicaraan menyinggung tentang orang yang menganut ilmu hitam dan ingin

melepaskan diri dari pada ilmu hitam tersebut sebagai tanda pertobatan, maka

sebuah bacaan yang dianggap sebagai bacaan penalak (talaq) (perceraian), sebagai

berikut:

Allahumma ramaini

Yuzibullah

Kutalak dunia ini

Berpulang kerahmatullah

Bacaan ini adalah sebuah pantun, yang maknanya jelas ,adanya ayat al-

Qur’an hanya pengambilan berkat.

Page 51: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Berikutnya adalah Bacaan orang kebal.

Ahad kumulahu

Mustamir lahu

Tatutup tarkunci

Bumi yang ketujuh

Tertutup tarkunci

Langit yang katujuh

Tartutup rapat seperti batu

(..tarik nafas ..lalu keluarkan)…. HUuuuuuu

(dan dirasakan keseluruh tubuh lalu hembuskan)…..Allah

Ayat al-Quran yang ada didalam bacaan diatas diambil dari surah al-

qamar, cara menggunakannya adalah kita harus ditanah, tidak didalam rumah.

Makna dari bacaan diatas adalah seperti bunyi bacaannya itu saja, sedangkan ayat

al-Qur’an hanya sebagai pengambilan berkah.

Dan apabila membuang hajat (air besar atau air kecil) maka bacaannya

batal dan harus diulang lagi

Beliau juga mengatakan bahwa beliau mendapatkan bacaan ini dari tuan

guru Abdul Qadir di desa babai, ketika beliau mengaji disana.

Berikutnya adalah bacaan orang main kuntau (silat)

Nabi Allah dikiri

Nabi Allah dikanan

Syeks dan guru dimata hati

Cerdik tubuh dua tanganku

Abasa wa tawalla

Anja ahul a’ma

Page 52: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Barkat lailahaillahha

Maknanya ayat al-Qur’an disana, mengibaratkan muka musuh menjadi

masam dan menjadi terpaling dan buta,,, maka diharapkan musuh akan kalah,

sedangkan yang dimaksud syekh disana adalah abdul qadir jailani.beliau

mendapatkan bacaan ini ketika belajau kuntau di waktu muda, dan juga beliau

pernah mengajarkan kuntau.

Berikutnya adalah Bacaan orang baunjun (memancing)

Pertama sebuah pantun:

Wal yatalahap

Wa yusitan nabikum ahada

Umpannya tatap

Iwaknya ada

Ayat al-Qur’an itu

Diambil dari surah al-kahfi

Kedua:

Fahamalathu Fantabajat bihi makanan Qasia

Artinya adalah bahwa ayu ada makanan, mari kesini (qasia)..

Diambil dari surah maryam

Ketiga:

Walikutukmiluiddata walitukap

Diambil dari Surah al-baqarah, maknanya adalah, tukap disana adalah

bunyi apabila umpan itu disambar ketika diatas air (belum masuk ke air), itu

Page 53: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

menandakan bahwa ikan nya sangat lapar dan sangat mamatuk (sangat sering

memakan umpat).

Berikutnya adalah bacaan agar nasi yang disediakan dalam suatu pesta

tidak habis-habis, biasanya dalam acara pernikahan,dan ini dibacakan oleh orang

yang mengatur dan membuatkan nasi kedalam wadah tempat nasi, diharapkan nasi

itu akan cukup untuk pesta.

Wallahu binasi

Laraufurrahim..

Bacaan ini ada dalam Surah al-imran…kata nasi dalam ayat diatas adalah

yang dijadikan pengambilan barakahnya.

Berikutnya adalah bacaan ketika pengambilan beras dalam suatu pesta

supaya diharapkan beras juga menjadi cukup.

Mamanfadu indallahhibak…..

hibak artinya penuh diharapkan bahwa beras dalam pesta itu juga menjadi

penuh,tidak habis-habisnya.

dari bacaan tallaqin

Berikutnya adalah bacaan orang luka,

Hari kamarau bumi ranggang

Hari hujan bumi rapat

Hari kamarau bumi rapat

Tabat yada abi lahabi watab…

Tabat artinya bendung…jadi bacaan ini akan diharapkan akan menjadikan

aliran darah berhenti, karena sudah ditabat (dibendung).

Berikutnya adalah bacaan untuk mendapatkan wanita

Page 54: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Panahku panah Arjuna

Kupanahakan ka gunung, gunung runtuh

Kupanahakan ka laut, laut karing

Kupanahakan ka burung, burung jatuh

Kupanahakan kepada di …….(namanya)…

Rabah rubuh imannya ……(namanya)……

Walakat fatana sulaimanu wa alqaina al kursihi jasadan,summa anaf………..

Ayat al-Qur’annya Diambil surah shad..cara menggunakannya adalah

dengan di tiup kebatu , lalu dilemparkan kepada si wanita yang disukai..

Berikutnya adalah bacaan agar uang kita kembali lagi ketika kita

berbelanja, maksudnya kembali dengan cara yang lain.

Allahurabbuna wa rabbukum

Walana a’maluna walakum a’malukum

La hujjata bainana wa bainakaum

Allahu ya’muru bainana waalaihim masir..

Aku-aku ikam-ikam

Gawianku gawianku,

Gawian ikam gaiwan ikam,

Gawianku manukarakan, gawian ikan ku tukarakan ….

Berikutnya adalah Bacaan untuk mengobati penyakit bisul...

Hintalu burung

Hintalu cacak

Diandak disarang babi

Page 55: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Aku maurung bisul

Kupicik-picik

Kukacak-kacak

Mudahan jangan jadi

Wala talbisul haq bil bathil

Kata bisul diatas dijadikan sebagai pengambilan berkah.

Berikutnya adalah bacaan agar tidak diganggu hantu

Warab warabbuhukum

Antalahu

Hantu bungul tambuk

Kada malihat aku lalu

Bacaan diatas berbentuk pantun, beliau menatakan bahwa ketika beliau

memberikan pengajian kekampung yang jauh dimalam hari, sedangkan jalan

pulang begitu angker,gelap,dan juga sendirian, maka beliau pernah menggunakan

bacaan ini.

Selanjutnya adalah bacaan orang untuk menyedap air aren,

Bacaan orang manyadap…mengambil air aren

Pipik dianak pipik

Tarbangnya ka laeutan tulang

Titik manjadi titik Banyunya titik

Banyunya disungai lautan pulang

Wa la saufa yarda……………

Bacaan al-Qur’an diatas surah ad-dhuha, dengan adanya kata walasau,

artinya adalah mengambil mengalir dengan deras, jadi mudahan air yang keluar

akan mengalir dengan deras dan banyak.

Page 56: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Selanjutnya Bacaan panyangat atau bacaan untuk tidak terkena gigitan

penyengat, biasanya digunakan ketika ingin mengambil sarang penyengat.

Lamang libungkut

Malamang di bukut paring

Butuhnya tasirukut

Matanya tapaling

Summon umyun fahum la yarjiun..

Ayat al-Qur’an itu sesuai dengan artinya, jadi mudah-mudahan mata

penyengat itu tidak melihat kepada kita ketika kita mengambil sarang lebah itu.

Ketika penulis bertanya mengapa dalam bacaan-bacaan itu sebagian

menggunakan ayat al-Qur’an,beliau menjawab bahwa hal itu hanya lah

pengambilan berkah saja, dan ketika ditanya mengapa bahasa al-Quran itu

dijadikan ke bahasa banjar, beliau menjelaskan bahwa ada itu adalah bentuk

tafaul. Tafaul menurut beliau adalah mengananakan kata, artinya mengambil kata

lain untuk dijadikan kata kita,

Beliau mengatakan hal itu, ketika membacakan tasrif tafaala yatafaalu

tafaulan….artinya itu kurang lebih dengan sesuatu yang disalah-salahkan

pengucapannya untuk mengambil sesuatu itu juga, seperti orang yang latah.

Seperti orang salah mengucapkan sesuatu ketika terkejut.

Dan juga mengatakan bahwa jika tidak salah penjelasan ini ada dalam bab

qalat di tasrif kailani..

Menurut beliau juga ketika ditanya apakah ada pengaruh ajaran tasawuf

beliau menjawab bahwa yang diperlukan adalah keyakinan yang kuat, keyakinan

adalah takut dan harap, apabila kita takut maka kita akan melaksanakannya,jika

kita harap maka hal itu akan diterima,

Ketika ditanya tentang al-Qur’an, beliau menjawab bahwa hakikat al-

Qur’an itu adalah memberi manfaat dari kalam Allah.

Page 57: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Daftar Nara Sumber

Nama Umur Alamat Pekerjaan Tanggal

wawancara

H.M.Arsyad 34 Desa tanjung Kec. Hantakan Kab HST Tuan guru 31-Jan-08

H.Achmad Arsyad 90

Desa Tabu Darat Kec. Labuan Amas Selatan Tuan guru 01-Feb-08

Kusasi 79 Desa Tanah Habang kec. Batang Alai Selatan Tuan guru 11-Feb-08

Abu Samah 60 Desa waki Kec Hantakan Tuan guru 11-Feb-08

H.Hasbullah 82 Desa Cukanipai Kec. Batang Alai Selatan Tuan guru 20-Feb-08

M.Sayuti Rifai Desa Mandingin Kec. Barabai Tuan Guru 01 mar-08

Untung Rahmat 42

Desa Banua Binjai Kec. Barabai Tuan guru 10 mar-08

Page 58: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN

DAFTAR NARA SUMBER

Nama Lengkap : Alfianoor

Tempat Tanggal lahir : Mandingin, 8 April 1985

Alamat Rumah : Jl. Merdeka Desa Mandingin Rt 11 Rw 2 Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan

Orang Tua : Ayah : Ansyarullah

Pekerjaan : Polri

Ibu : Nurjanah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : SDN Mandingin 2 : Lulus 1996

MTsN Barabai : Lulus 1999

MAKN Martapura : Lulus 2003

Masuk IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta : Tahun2008

Yogyakarta, 1 Juli 2007

Alfianoor

Page 59: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN
Page 60: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN
Page 61: JURUSAN TAFSIR DAN HADIS FAKULTAS USHULUDDIN …digilib.uin-suka.ac.id/18041/2/BABI, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · FRAGMEN AYAT AL-QURAN DALAM MANTRA MASYARAKAT BANJAR KALIMANTAN SELATAN